tingkat kesadaran pegawai dalam membayar …
TRANSCRIPT
TINGKAT KESADARAN PEGAWAI DALAM MEMBAYAR ZAKAT
PROFESI DI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA JAMBI
S K R I P S I
Oleh :
RIRIN DWI ARYANTI
EES. 160568
PEMBIMBING :
H. SISSAH, S.Ag., M.HI
ADDIARRAHMAN, S.HI., M.SI
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
ii
iii
iv
v
MOTTO
ة
ق
موالهم صد
من أ
ذ
خ
هم والل
ن ل
سك
ك
ت
صل
يهم إن
يهم بها وصل عل
زك
م وت
ره ه
ط
ت
سميع عليم
Artinya : Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendo‟alah untuk mereka.
Sesungguhnya do‟a kamu itu menjadi ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah
maha mendengar lagi maha mengetahui.1
1 Q.S At-Taubah(9) : 103
vi
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan nikmat
kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini guna memperoleh Strata
Satu (S1) Shalawat beserta Salam tidak lupa pula kukirimkan kepada Junjunganku
Nabi Muhammad SAW.
Ku persembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat ku kasihi dan ku
sayangi Untuk Almarhum Papa Akmaluddin yang selalu memberiku motivasi
serta didikan selama ini yang belum sempat kuberikan kebahagiaan semoga
engkau ditempatkan disurga firdaus. Kemudian untuk Mamaku tersayang orang
yang menjadi alasan aku untuk tetap tabah menghadapi segala cobaan yang ada.
Terima kasih untuk kasih sayang, semangat, motivasi serta didikan yang selalu
diberikan sehingga aku bisa bertahan dalam menghadapi cobaan.
Terimaksih untuk kakaku tersayang Ary Sutrima Setia, Mama kedua bagiku serta
motivator terhebat yang pernah aku miliki. Untuk Abangku Afrinal yang menjadi
pengganti sosok Papa dirumah yang selalu memberi dukungan dan kebahagiaan
untukku. Serta untuk Anakku Almaqhfira Qaysya yang selalu memberikan
hiburan untuk Umi dan semua keluarga besar Syafril yang selalu memberiku Do‟a
dan semangat untukku.
Sahabatku Raudhatun Ulya, Resi Putri Anggraini, dan Rif‟ah Terimakasih
telah menjadi sahabat terbaikku yang selalu memberi bantuan, dukungan,
motivasi dan semangat selama penulisan skripsi ini.
vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat kesadaran
pegawai negeri sipil dalam membayar zakat profesi di kantor Kementerian Agama
Kota Jambi sebelum dan saat Instruksi Wali Kota Jambi tentang zakat profesi
dikeluarkan. Subjek penelitian ini adalah pegawai di kantor Kementerian Agama
Kota Jambi. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan teknik wawancara
dan dokumentasi yang mana metode penelitian yang digunakan adalah metode
penelitian kualitatif.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa pegawai Kantor
Kementerian Agama Kota Jambi, dapat ditarik kesimpulan bahwa kesadarn
pegawai dalam membayar zakat profesi di Kantor Kementerian Agama Kota
Jambi berada dalam kategori sangat baik karena seluruh pegawai telah membayar
zakat profesi. Adapun faktor yang mempengaruhi pegawai kantor Kementerian
Agama Kota Jambi dalam membayar zakat profesi antara lain lingkungan kerja,
sosialisasi yang diberikan, kesadaran moral serta peraturan yang ada.
Kata Kunci : Tingkat Kesadaran, Zakat Profesi, Pegawai, Kesadaran berzakat
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaykum
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang mana dalam
penyelesain skripsi ini penulis selalau diberikan kesehatan dan kekuatan sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tidak lupa pula shalawat dan salam
penulis hanturkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW.
Skripsi ini berjudul: Tingkat Kesadaran Pegawai Dalam Membayar
Zakat Profesi Di Kantor Kementerian Agama Kota Jambi Adapun tujuan dari
penyusunan skripsi ini adalah sebagi tugas akhir yang merupakan syarat untuk
meraih gelar sarjana strata satu (S1) Jurusan Ekonomi Syariah pada Fakultas
Ekonomi dan Bisni Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi dapat diselesaikan dengan lancar.
Kemudian dalam penyusunan skripsi ini, tidak luput dari keterbatasan dan
kekurangan. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan berhasil
tanpa adanya dukungan, usaha dan bimbingan dari berbagai pihak, terutama
bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing, maka skripsi ini
dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan
adalah kata terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu penyelesaian
skripsi ini, terutama sekali kepada yang terhomat:
1. Prof.Dr.H.Suaidi Asy‟ari, MA., Ph.D. selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Dr. A.A. Miftah, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Dr. Rafidah, SE., M.E.I. selaku Wakil Dekan I, Dr. Novi Mubyarto, S.E.,
M.E selaku Wakil Dekan II, dan Dr. Sucipto, MA. selaku Wakil Dekan III
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
4. Ambok Pangiuk, S.Ag., M.Si dan M. Yunus, M.Si selaku ketua dan sekretaris
Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
ix
5. H.Sissah, S.Ag.,M.HI selaku Pembimbing I dan Addiarrahman, S.HI.,M.SI
selaku Pembimbing II, terimakasih atas arahan dan bimbingannya semoga
Allah SWT senentiasa membalas kebaikannya.
6. Bapak dan Ibu dosen serta asisten dosen yang telah memberikan materi
pendidikan yang berharga selama proses perkuliahan di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
7. Seluruh karyawan dan karyawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah
memberikan pelayanan dalam masa perkuliahan sampai selesai.
8. Drs H. Rusli, M.HI selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jambi
dan Bapak Drs, H. Muslim, M.Pd selaku Kabag T.U Kementerian Agama
Kota Jambi
9. Ibuk Sukmawati dan Ibuk Nurazzana yang telah membantu saya melakukan
penelitian di Kantor Kementerian Agama Kota Jambi
10. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
memberikan semangat dan bantuan dari awal sampai akhir penyusunan
skripsi ini.
Terimakasih sepenuhnya atas jasa yang telah kalian berikan sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar dan semoga amal
kebajikan kalian semua dinilai oleh Allah Subhanahu Wata‟ala
Jambi, 27 Maret 2020
Penulis,
Ririn Dwi Aryanti
NIM : EES.160568
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................................ ii
NOTA DINAS ......................................................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iv
MOTTO .................................................................................................................. v
PERSEMBAHAN ................................................................................................... vi
ABSTRAK .............................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 7
C. Batasan Masalah................................................................................... 7
D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7
E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 9
F. Kerangka Teori....................................................................................... 9
G. Penelitian Terdahulu ............................................................................ 28
BAB II METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian ............................................................................ 32
B. Subjek dan Objek Penelitian .................................................................. 32
C. Jenis dan Sumber Data ........................................................................... 33
D. Instrument Pengumpulan Data ............................................................... 34
E. Teknik Analisis Data .............................................................................. 35
F. Sistematika Penulisan ............................................................................ 37
xi
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Berdirinya Kantor Kementerian Agama dan Kantor
Kementerian Agama Kota Jambi ........................................................... 39
B. Visi-Misi Kantor Kementerian Agama Kota Jambi ............................... 46
C. Nilai Budaya Kerja Kantor Kementerian Agama .................................. 46
D. Unit Kerja Kementerian Agama Kota Jambi ......................................... 46
E. Struktur Organisasi Kementerian Agama Kota Jambi......................... 54
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Tingkat Kesadaran Pegawai Dalam Membayar Zakat Profesi Di
Kantor Kementerian Agama Kota Jambi... ............................................ 55
B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kesadaran Dalam
Membayar Zakat Profesi ........................................................................ 65
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 66
B. Saran ...................................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURICULUM VITAE
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Jumlah Pegawai yang Membayar Zakat Profesi di Baznas Kota
Jambi... ................................................................................................ 5
Tabel 1.2 : Model Dalam Menentukan Nishab Zakat Profesi ............................. . 25
Tabel 1.3 : Penelitian Terdahulu.......................................................................... 32
Tabel 3.1 : Jumlah RA, MI, MTs, dan MA di Kota Jambi .................................. 50
Tabel 3.2 : Jumlah Guru PAIS SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB/SMK
di Kota Jambi ...................................................................................... 51
Tabel 3.3 : Jumlah Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren di Kota Jambi ... 52
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Istilah zakat profesi dipopulerkan oleh Yusuf al-Qaradhawi dalam
Kitab Fiqh al-Zakâh dengan penggunakan kata kasb al-amal wa al-mihn
al-hurrah yang dapat diartikan dengan pencarian dan profesi, yaitu
berbagai usaha yang menghasilkan harta kekayaan berupa uang dan
sebagainya. Usaha atau kegiatan tersebut dilakukan dengan kemampuan
fisik, keterampilan tangan atau kemampuan otak termasuk jasa dan usaha-
usaha dari seseorang atau sekelompok orang.2
Guru-guru seperti Abdurrahman Hasan, Muhammad Abu Zarrah
dan Abdul Wahab Khalaf telah mengemukakan persoalan ini dalam
ceramahnya tentang zakat di Damaskus pada tahun 1952. Ceramah mereka
tersebut pada suatu kesimpulan yang teksnya sebagai berikut :
“Pencarian dan profesi dapat diambil zakatnya bila sudah setahun
dan cuku senisab. Jika kita berpegang kepada pendapat Abu Hanifah, Abu
Yusuf, dan Muhammad bahwa nisab tidak perlu harus tercapai sepanjang
tahun, tapi cukup tercapai penuh antara dua ujung tahun tanpa kurang
ditengah-tengah kita dapat menyimpulkan bahwa dengan penafsiran
tersebut memungkinkan untuk mewajibkan zakat atas hasil pencarian
setiap tahun, karena hasil itu jarang terhenti sepanjang tahun bahkan
2 Muhammad Zen, “Zakat Profesi Sebagai Distribusi Pendapatan Ekonomi Islam”, VOL.1 NO.1
(Januari 2014), hlm.63.
2
kebanyakan mencapai kedua sisi ujung tahun tersebut. Berdasarkan hal itu,
kita dapat menetapkan hasil pencarian sebagai sumber zakat, karena
terdapatnya illat (penyebab), yang menurt ulama-ulama fikih sah, dan
nisab, yang merupakan landasan wajib zakat.”3
Yusuf Al-Qardhawi menyatakan bahwa diantara hal yang sangat
penting untuk mendapat perhatian kaum muslimin saat ini adalah
penghasilan atau pendapatan yang diusahakan melalui keahliannya, baik
keahlian yang dilakukan secara sendiri maupun secara bersama-sama.
Yang dilakukan sendiri misalnya profesi dokter, arsitek, ahli hukum,
penjahit, apoteker atau mungkin juga dai atau mubalig dan lain
sebagainya. Yang dilakukan bersama-sama, misalnya pegawai
(Pemerintah maupun swasta) dengan menggunakan sistem upah gaji.4
Menurut Fatwa MUI NO.3 Tahun 2003 tentang zakat penghasilan,
menyatakan bahwa yang dimaksud dengan penghasilan adalah setiap
pendapatan seperti gaji, upah, honorarium, jasa dan lain-lain yang
diperoleh dengan cara halal, baik rutin seperti pejabat negara, pegawai,
atau karyawan maupun tidak rutin seperti dokter, pengacara, konsultan,
dan sejenisnya, serta pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan bebas
lainnya.5
3 Yusuf Qardhawi, Fikih Zakat. Penerjemah Didin Hafidhduddin dan Hasanuddin. (Jakarta:Litera
AntarNusa, 2001), hlm.460. 4 Bambang Sudibyo, Fikih Zakat Kontekstual Indonesia, (Jakarta:BAZNAS, 2018), hlm. 204 5 K.H Ma‟ruf Amin, dkk, Himpunan Fatwa MUI, Edisi terbaru, (Jakarta:Erlangga, 2015), hlm.201..
3
Kajian dan praktik zakat profesi mulai marak di Indonesia sejak
tahun 90-an akhir dan awal tahun 2000-an. Khususnya setelah kitab Yusuf
Qardhawi tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Didin
Hafidhuddin dengan judul Fikih Zakat yang terbit tahun 1999. Sejak saat
itu zakat profesi mulai banyak diterapkan oleh lembaga pengelola zakat di
Indonesia, baik BAZ (badan amil zakat) milik pemerintah, baik BAZDA
atau BAZNAS, maupun LAZ (lembaga amil zakat) milik swasta, seperti
PKPU, Dompet Dhuafa, dan sebagainya.6
Majelis Ulama Indonesia (MUI) baru mengeluarkan fatwa tentang
zakat penghasilan pada tahun 2003. Disusul muncul UU No. 23 Tahun
2011 Tentang Pengelolaan Zakat yang mencantumkan zakat profesi
sebagai salah satu bagian dari zakat mal (Pasal 4 huruf h) dengan nama
zakat pendapatan dan jasa.7
Dalam kenyataan didalam masyarakat masih banyak orang-orang
yang memiliki kekayaan dan penghasilan besar tidak mengerti atau tidak
menyadari bahwa sesungguhnya mereka adalah muzakki. Selain itu,
kalaupun mereka menyadari kewajibannya untuk membayar zakat, mereka
tidak tahu atau tidak mengerti bagaimana mencatat atau menghitung secara
benar kekayaan dan penghasilan yang wajib dizakati itu. Pada satu sisi ada
masyarakat dan pegawai yang belum sadar zakat, namun pada sisi lain ada
6 Fuad Riyadi, “Kontroversi Zakat Profesi Persfektif Ulama Kontemporer”, ZISWAF, Vol. 2, No.
1, (Juni 2015),hlm.112. 7 Juliana Nasution, “Analisis Pengaruh Kepatuhan Membayar Zakat Terhadap Keberkahan”, At-
Tawassuth, Vol. II, No. 2,( 2017), hlm.283.
4
masyarakat dan pegawai yang sadar membayar zakat tapi tidak percaya
pada badan atau lembaga pengelola zakat.8
Sementara itu muzaki atau orang yang wajib dikenai zakat di kota
jambi mayoritas merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kota Jambi.
Karena itu Baznas bekerja sama dengan pemerintah kota dalam
penghimpunan zakat. Menurut Ketua Badan Amil Zakat Nasional
(BAZNAS) Kota Jambi Syamsir Naim, zakat Profesi mulai berkembang
pada tahun 2015 sejak dikeluarkanya instruksi Walikota No.541 Tahun
2015. Sejak tahun 2015 hingga tahun 2018 muzakki yang ikut
berpartisipasi dalam pembayaran zakat profesi terus meningkat dari tahun-
tahun sebelumnya. Hal ini tentunya tidak lepas dari Peran BAZNAS Kota
Jambi dalam mensosialisasikan kewajiban membayar zakat profesi ini ke
Sekolah-sekolah, Instansi-instansi serta perusahan-perusahaan swasta
lainnya.
Dalam upaya menghimpun dana zakat profesi, maka pemerintah
kota Jambi mengeluarkan Instruksi agar seluruh Instansi, lembaga dan
sekolah-sekolah yang ada dikota jambi untuk segera mendaftarkan
pembentukan UPZ ke pihak BAZNAZ Kota Jambi. Pembentukan ini
bertujuan agar penghipunan dana zakat profesi diKota Jambi berjalan
dengan baik dan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.9
Sampai saat ini, jumlah Instansi yang telah diterbitkan Surat Keputusan
8 Tulus, Pedoman Zakat (Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Zakat Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Islam Departemen Agama RI, 2006), hlm. 4. 9 Syamsir Naim, wawancara dengan Ketua BAZNAS Kota Jambi pada tanggal 9 September 2019
jam 10:54 WIB
5
Pembentukan Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) adalah 37 UPZ satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan 26 UPZ Satuan Kerja (UPT dan
SMP/SMA/MA).10
Tabel 1.1
Jumlah Pegawai yang membayar zakat profesi di BAZNAS Kota Jambi dari
Tahun 2015-2018
NO TAHUN JUMLAH MUZAKKI
1 2015 750 Orang
2 2016 893 Orang
3 2017 1.129 Orang
4 2018 1.161 Orang
Sumber : Data dari BAZNAS Kota Jambi
Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui bahwa Muzakki yang
membayar zakat di Kota Jambi mengalami peningkatan. Namun, tetap saja
apabila dibandingkan dengan jumlah Pegawai yang terdaftar di BAZNAS
atau yang memiliki UPZ, masih ada pihak-pihak yang belum menunaikan
kewajiban zakat profesi. Terkait dengan masih adanya pegawai yang
belum membayar zakat profesi, ketua BAZNAS Kota Jambi Syamsir
Naim berpendapat bahwa ini berkaitan dengan Instruksi yang dikeluarkan
oleh Wali Kota Jambi dimana Instruksi tersebut hanya berupa himbauan
saja, dimana himbauan tersebut tidak bersifat memaksa.11
Begitu juga
pada Kantor Kementerian Agama (KanKemenag) Kota Jambi, tidak ada
kewajiban khusus yang diterapkan kepada pegawai-pegawainya dalam
membayar zakat profesi.
10 Dokumentasi BAZNAS Kota Jambi 11 Wawancara dengan Syamsir Naim, Ketua BAZNAS Kota Jambi pada tanggal 9 September 2019
jam 10.54 WIB.
6
Kementerian Agama merupakan salah satu lembaga Negara yang
tugasnya menetapkan, merumuskan serta mengesahkan hal-hal yang
berkaitan dengan keagamaan. Oleh karena itu diharapkan kontribusi yang
besar dari Kementerian Agama Kota Jambi dalam menunaikan Zakat
Profesi karena merupakan lembaga yang berunsur keagamaan.
Berdasarkan dari gejala-gejala yang timbul dari latar belakang di atas,
maka penulis tertarik untuk meneliti seberapa besar kesadaran para
Pegawai Kantor Kementrian Agama Kota Jambi membayar zakat profesi
sebelum dan sesaat instruksi Wali Kota tersebut dikeluarkan, dalam
sebuah penelitian dengan judul “Tingkat Kesadaran Pegawai Dalam
Membayar Zakat Profesi Di Kantor Kementerian Agama Kota Jambi”.
7
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tingkat kesadaran pegawai dalam membayar zakat profesi
Di kantor Kementerian Agama Kota Jambi?
2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesadaran pegawai
dalam membayar zakat profesi di Kantor Kementerian Agama Kota
Jambi ?
3. Bagaimana peran zakat dalam memberdayakan ekonomi masyarakat di
Kota Jambi ?
C. Batasan Masalah
Melihat banyaknya permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini,
maka untuk mempermudah agar penelitian ini bersifat teratur dan lebih
terarah, maka penulis hanya memfokuskan pada Pegawai Kantor
Kementerian Agama yang memiliki pangkat Golongan III dan Golongan
IV.
D. Tujuan Penelitian
Adapun penelitian ini memiliki tujuan yang ingin dicapai
sebagaimana berikut;
1. Untuk mengetahui tingkat kesadaran pegawai dalam membayar zakat
profesi profesi di Kantor Kementerian Agama Kota Jambi.
2. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
kesadaran pegawai dalam membayar zakat profesi di Kantor
Kementerian Agama Kota Jambi.
8
3. Untuk mengetahui sejauh mana peran zakat dalam memberdayakan
ekonomi masyarakat Kota Jambi
E. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini penulis diharapkan mampu untuk
memberikan manfaat tersendiri. Untuk itu penulis berharap mudah-
mudahan bermanfaat bagi penulis dan pembaca, yaitu antara lain :
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi peneliti agar
nantinya dapat membandingkan teori dalam perkuliahan dengan hal yang
terjadi. Serta dapat memberikan tentang tingkat kesadaran pegawai dalam
membayar zakat profesi di Kantor Kementerian Agama Kota Jambi,
sehinga kedepannya peneliti dapat mengimplementasikan pengalaman dan
pengetahuan yang didapat. Dan juga dapat menggambarkan sejauh mana
zakat ikut berperan dalam memberdayakan ekonomi Masyarakat Kota
Jambi.
2. Bagi Pegawai
Sebagai bahan informasi dan masukan bagi pegawai Kantor
Kementerian Agama Kota Jambi khususnya tentang pegawai negeri sipil
dalam membayar zakat profesi di Kantor Kementerian Agama Kota Jambi.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar bahan kajian
selanjutnya yang berhubungan dengan tingkat kesadaran pegawai dalam
membayar zakat profesi di Kantor Kementerian Agama Kota Jambi.
9
F. Kerangka Teori
1. Pengertian Kesadaran
Kesadaran berasal dari kata “sadar” yang artinya insaf, yakin, merasa,
mengerti. Kesadaran adalah pemandu moral bagi pikiran dan tujuan
utamanya adalah memodifikasi target dan tujuan seseorang agar selaras
dengan hukum moral yang berlaku pada alam dan umat manusia.
Kesadaran adalah tahap peka ataupun pemahaman berkenaan sesuatu
perkara. Kesadaran adalah langkah awal dalam pikiran manusia bagi
semua perkara terutamanya dalam memahami sesuatu keadaan.12
Kesadaran adalah kesiagaan seseorang terhadap perstiwa-peristiwa di
lingkungannya serta peristiwa-peristiwa kognitif yang meliputi memori
pikiran, perasaan, perasaan dan sensasi-sensasi fisik.13
Kesadaran atau
fikiran fisik adalah kesadaran yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari.
Kesadaran yang ditimbulkan atas keberadaan sel-sel otak kita dalam
rangka bertahan hidup, berkembang biak, dan berinteraksi, lengkap dengan
semua emosi rendahnya.14
Menurut Hurssel dalam bukunya Amos Neolaka, kesadaran adalah
pikiran sadar (pengetahuan) yang mengatur akal. Pikiran inilah yang
mengunggah jiwa untuk membuat pilihan baik-buruk, indah-jelek, dan
lain-lainnya.15
12 Darul Qudni, “Pembinaan Kesadaran Masyarakat Mengeluarkan Zakat Pada Masyarakat
Penambang Emas “,Skripsi, (Aceh:Fak.Dakwah UIN AR-RANIRY DARUSSLAM, 2016), hlm.11. 13 Robert L.Solso, Otto H. Maclin, dan M.Kimberly Maclin, Cognitive Psychology, Terj.Mikael
Rahardanto dan Kristianto Batuadji, (Jakarta:Erlangga, 2007), hlm.240. 14 Irmansyah Effendi, Kesadaran Jiwa, (Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama, 2014), hlm.15. 15 Amos Neolaka, Kesadaran Lingkungan, (Jakarta:Rineka Cipta,2008),hlm.45.
10
Kesadaran adalah kesadaran akan perbuatan. Sadar artinya merasa, tau
atau ingat (kepada keadaan yang sebenarnya), keadaan ingat akan dirinya,
ingat kembali (dari pingsannya), siuman, bangun (dari tidur) ingat, tau dan
mengerti, misalnya , rakyat telah sadar akan politik. Refleksi merupakan
bentuk dari penggungkapan kesadaran, di mana ia dapat memberikan atau
bertahan dalam situasi dan kondisi tertentu dalam lingkungan. Setiap teori
yang dihasilkan oleh seorang merupakan refleksi tetang realitas dan
manusia.16
Kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengenali perasaan dan
mengapa seseorang merasakannya seperti itu dan pengaruh perilaku
seseorang terhadap orang lain. Kemampuan tersebut diantaranya;
kemampuan menyampaikan secara jelas pikiran dan perasaan seseorang,
membela diri dan mempertahankan pendapat (sikap asertif), kemampuan
untuk mengarahkan dan mengendalikan diri dan berdiri dengan kaki
sendiri (kemandirian), kemampuan untuk mengenali kekuatan dan
kelemahan orang dan menyenangi diri sendiri meskipun seseorang
memiliki kelemahan (penghargaan diri), serta kemampuan mewujudkan
potensi yang seseorang miliki dan merasa senang (puas) dengan potensi
yang seseorang raih di tempat kerja maupun dalam kehidupan pribadi
(aktualisasi).17
16 https://id.wikipedia.org/wiki/Kesadaran (diakses pada 19 Agustus 2019 pukul 17.05) 17 Steven J. Stein, and Book, Howard E, Ledakan EQ : 15 Prinsip Dasar Kecerdasan Emosional
Meraih Sukses, terj. Trinanda Rainy Januarsari dan Yudhi Murtanto, (Bandung:2003), hlm. 39.
11
Berdasarkan teori kesadaran yang dikemukakan oleh Robert L. Solso
dan Maclin, ada lima elemen atau kerangka kerja bagi kesadaran, yang
dinamakan AWAREness (Attention, Wakefulness, Architecture, Recall of
Knowledge, dan Emotive). Kelima elemen kesadaran dalam konsep
AWAREness adala suatu upaya untuk mengurangi variansi dalam
pendefinisian pengalaman subjektif yang disebut kesadaran.
a. Attention (Atensi;perhatian) merupakan pemusatan sumber daya
mental ke hal-hal eksternal maupun internal.
b. Wakefulness (Kesiagaan;keterjagaan) merupakan kantinum dari
tidur hingga terjaga. Kesadaran, sebagai suatu kondisi kesiagaan,
memiliki komporen arousal. Dalam bagian ini, kesadaran adalah
suatu kondisi mental yang dialami seseorang sepanjang hidupnya,
dalam setiap harinya.
c. Architecture (Arsitektur) merupakan lokasi fisik stuktur-struktur
fisiologis (dan proses-proses yang berhubungan dengan struktur-
struktur tersebut) yang menyokong kesadaran.
d. Recall of Knowledge (Mengingat pengetahuan) merupakan
prosese pengambilan informasi tentang pribadi yang bersangkutan
dan dunia disekelilingnya.
e. Self-Knowledge (Pengetahuan diri) merupakan pemahaman
tentang informasi jadi diri pribadi seseorang.18
18
Robert L.Solso, Otto H. Maclin, dan M.Kimberly Maclin, Cognitive Psychology, Terj.Mikael
Rahardanto dan Kristianto Batuadji, (Jakarta:Erlangga, 2007), hlm.243.
12
Ada enam arti kesadaran yang dilengkapi dengan referensinya
menurut OED yakni (a) pengetahuan bersama (b) pengetahuan atau
keyakinan internal (c) keadaan mental yang sedang menyadari sesuatu
(awareness), (d) mengenali tindakan atau perasaan sendiri (direct
awareness), (e) kesatuan pribadi yaitu totalitas impresi, pikiran, perasaan
yang membentuk perasaan sadar dan (f) keadaan bangun/terjaga secara
normal.19
Secara umum konsep kesadaran memiliki dua komponen pokok, yaitu
fungsi jiwa dan sikap jiwa yang masing-masing memiliki fungsi penting
dalam orientasimanusia dan dinamikanya.
a. Fungsi Jiwa
Jung mengatakan bahwa fungsi jiwa adalah sebagai unsur rasional
dan unsur irasional. Yang termasuk unsur rasional yaitu pikiran atau
perasaan, sementara yang termasuk unsur irasional yaitu pendirian atau
intuisi. Pikiran dasar menilai benar atau salah, perasaan menjadi dasar
menilai menyenangkan atau kurang menyenangkan. Pendirian atau intuisi
merupakan unsur yang semata-mata berhubungan dengan pengamatan.
Pendirian pengamatan yang disadari dan intuisi adalah sebagai
pengamatan yang tidak disadari.
b. Sikap Jiwa
Sikap jiwa adalah arah dari energi psikis umum atau libido yang
menjelma dalam berbagai bentuk orientasi manusia terhadap dunianya.
19 Dicky Hatsjarjo, “Sekilas Tentang Kesadaran”, Buletin Psikologi, Vol.13, No. 2, (Desember
2005),hlm. 80.
13
Setiap orang mengadakan orientasi kepada dunia luarnya, namun dalam
cara mengadakan orientasi berbeda dari satu orang dengan orang lain.
Misalnya ada orang yang mudah bereaksi dan ada pula yang sukar
bereaksi.20
Didalam Agama, kesadaran merujuk kepada kesadaran beragama.
Kesadaran beragama meliputi rasa keagamaan, pengalaman ke-Tuhanan,
sikap dan tingkah laku keagamaan, yang terorganisasi dalam sistem mental
dari kepribadian. Karena agama melibatkan seluruh fungsi jiwa-raga
manusia, maka kesadaran beragama pun mencangkup aspek-aspek afektif,
konatif, kognitif dan motorik. Keterlibatan fungsi afektif dan konatif
terlihat didalam pengalaman ke-Tuhanan, rasa keagamaan dan kerinduan
kepada tuhan. Aspek kogtitif nampak dalam keimanan dan kepercataan.
Sedangkan keterlibatan fungsi motorik nampak dalam perbuatan dan
gerakan tinglah laku keagamaan. Dalam kehidupan sehari-hari, aspek-
aspek tersebut sukar dipisah-pisahkan karena merupakan suatu sistem
kesadarn beragama yang utuh dalam kepribadian seseorang.21
2. Pengertian Pegawai
Menurut KBBI orang yang bekerja pada pemerintah (perusahaan, dan
sebagainya). Adapun pegawai menurut pakar administrasi Negara adalah
orang yang menawarkan jasa dalam suatu pekerjaan dengan upah.22
20 Herri Zan Pieter “Pengentar Psikologi dalam Keperawatan”, (Jakarta:Kencana Pnedana Media
Group, 2010), hlm.34. 21 Imam Malik, “Pengantar Psikologi Umum”, (Yogyakarta:Kalimedia,2016), hlm.49. 22 https://kbbi.web.id › pegawai (Diakses pada 22 Agustus 2019 pukul 20.18).
14
Akadum mengemukan, “Pegawai adalah orang (manusia) yang secara
sah bekerja pada suatu organisasi tertentu (perusahaan atau pemerintah).
Meskipun demikian pegawai sering mereferensi kepada pekerja kerah
putih (kantoran), adapun pekerja kerah biru biasanya dikenal dengan
buruh. Khusus seseorang yang bekerja pada negara (pemerintah) dikenal
dengan pegawai negeri”.23
Sedangkan menurut UU No. 3 Tahun 1971 pasal 2 pengertian pegawai
Negeri tidak hanya mencangkup pengertian pegawai negeri menurut
hukum administrasi yang meliputi orang-orang yang menerima gaji atau
upah dari keuangan Negara atau daerah, tetapi juga orang yang menerima
bantuan dari keuangan Negara atau daerah atau badan hukum lainnya
mempergunakan modal dan kelonggaran-kelonggaran dari Negara atau
masyarakat. 24
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No 43 Tahun 1999
tentang perubahan atas Undang Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang
Pokok-Pokok Kepegawaian disebutkan bahwa pegawai negeri adalah
setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang
ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas
dalam suatu jabatan negeri atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.25
23 Rifai Yusuf,“Analisis Pengembangan Pegawai Dalam Rangka Meningkatkan Efektivitas Kerja
Pada Instansi Pemerintah”, Vol 1, No.1 (Februari 2016), hlm.12. 24 Oheo Kaimuddin Haris, Tindak Pidana di bidang Pertambangan, (Surabaya:Media Sahabat
Cendikia, 2014), hlm.241. 25 Oheo Kaimuddin Haris, Tindak Pidana di bidang Pertambangan, (Surabaya:Media Sahabat
Cendikia, 2014), hlm.242.
15
Dalam pasal 2 ayat 1 UU No.43 tahun 1999 menentukan bahwa
pegawai terdiri dari :
a. Pegawai Negeri Sipil
b. Anggota Tentara Nasional Indonesia
c. Anggota Kepolisisan Negara Republik Indonesia.26
3. Zakat Profesi
a. Pengertian Zakat Profesi
Istilah zakat profesi dipopulerkan oleh Yusuf al-Qaradhawi dalam
Kitab Fiqh al-Zakâh dengan penggunakan kata kasb al-amal wa al-mihn
al-hurrah yang dapat diartikan dengan pencarian dan profesi, yaitu
berbagai usaha yang menghasilkan harta kekayaan berupa uang dan
sebagainya. Usaha atau kegiatan tersebut dilakukan dengan kemampuan
fisik, keterampilan tangan atau kemampuan otak termasuk jasa dan usaha-
usaha dari seseorang atau sekelompok orang.27
Zakat pendapatan dan jasa atau yang dikenal dengan istilah zakat
penghasilan atau profesi adalah sumber atau obyek zakat. Pendapatan,
menurut Yusuf Qardhawi adalah tambahan harta yang diperoleh dari
sumber yang diketahui dan bersifat tetap.28
Zakat profesi dikenal juga
dengan istilah {zakah rawatib al-muwazhaffin} (zakat gaji pegawai) atau
{zakah kasb al-„amal wa al-mihan al-hurrah} (zakat hasil pekerjaan dan
profesi swasta). Zakat pofesi didefinisikan sebagai zakat yang dikenakan
26 Oheo Kaimuddin Haris, Tindak Pidana di bidang Pertambangan, (Surabaya:Media Sahabat
Cendikia, 2014), hlm.243. 27 Muhammad Zen, “Zakat Profesi Sebagai Distribusi Pendapatan Ekonomi Islam”, VOL.1 NO.1
(Januari 2014), hlm.63 28 Bambang Sudibyo, Fikih Zakat Kontekstual Indonesia, (Jakarta: BAZNAZ 2018), hlm.204
16
pada tiap pekerjaan atau keahlian professional tertentu, baik yang
dilakukan sendiri maupun bersama orang atau lembaga lain, yang
mendatangkan penghasilan (uang) yang memenuhi nishab.29
Menurut Wikipedia zakat profesi adalah zakat yang dikeluarkan
dari penghasilan profesi (hasil profesi) bila telah mencapi nisab. Profesi
tersebut misalnya pegawai negeri atau swasta, konsultan, dokter, notaris,
akuntan artis dan wiraswasta.30
Secara umum zakat profesi menurut putusan Tarjih
Muhammadiyah adalah zakat yang dikeluarkan dari hasil usaha yang halal
yang dapat mendatangkan hasil atau uang, relatif banyak dengan caura
yang halal dan mudah, baik melalui keahlian tertentu maupun tidak.
Sedangkan dalam pemahaman Zamzami Ahmad, zakat profesi adalah
zakat penghasilan yang didapat dan diterima dengan jalan yang halal
dalam bentuk upah, honor ataupun gaji.31
Zakat hasil jasa (profesi) atau bahasa Arabnya zakah kasb al-
„amal. Kata profesi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mengandung
arti sebidang pekerjaan yang dilandasi oleh pendidikan keahlian berupa
keterampilan dan kejuruan tertentu.32
Wahbah Az-Zuhaili secara khusus
mengemukakan kegiatan penghasilan atau pendapatan yang diterima
seorang melalui usaha sendiri (wirausaha) seperti dokter, insinyur, ahli
hukum, penjahit, dan lain sebagainya. Dan juga yang terkait dengan
29 Tim Emir, Panduan Zakat Terlengkap, (Jakarta:Erlangga,2017), hlm.53. 30 Diakses dalam https://id.wikipedia.org/wiki/ZakatProfesi tanggal 19 Agustus 2019 pukul 21.04. 31 Agus Marimin, “Zakat Profesi (Penghasilan) Menurut Hukum Islam”, Jurnal Ilmiah Ekonomi
Islam, Vol. 01, No. 01, (Maret 2015), hlm.51. 32 Sapiudin Shidiq, Fikih Kontemporer, (Jakarta:PT Fajar Intrapratama Mandiri,2016), hlm 5.
17
pemerintah (pegawai negeri) atau pegawai swasta yang mendapatkan gaji
atau upah dalam waktu yang relati tetap misalnya sebulan sekali.33
Bertolak dari pengertian profesi diatas maka yang dimaksud
dengan zakat profesi adalah zakat pekerjaan yang sudah menjadi keahlian
seseorang yang diperoleh melalui proses pendidikan seperti dosen, dokter,
pengacara, pilot, dan guru semua contoh pekerjaan ini dapat dikatakan
profesi karena keahliannya diperoleh melalui proses pendidikan yang
cukup lama. Tetapi jika dikaikan dengan keumuman ayat Al-Qur‟an yang
dijadikan dasar bagi zakat profesi yaitu Q.S Al-Baqarah ayat 267,
tampaknya pekerjaan yang termasuk profesi itu bersifat umum, tidak
terbatas oleh keahlian yang diperoleh dari pendidikan, tetapi semua jenis
pekerjaan yang baik, ayat tersebut berbunyi :34
تم ي أي ها الذين آمنوا أنفقوا من طيبات ما كسب
Artinya : .... Hai orang-orang beriman Nafkahkanlah (di jalan
Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik.... 35
Sayyid Quthb dalam tafsirnya Fi Zhilalil Qur‟an ketika
menafsirkan ayat tersebut, menyatakan nash itu mencangkup seluruh hasil
usaha manusia yang baik dan halal. Usaha-usaha yang baik itu merupakan
semua harta yang halal yang sampai ketangan manusia dengan cara yang
baik pula dan meliputi apa yang dikeluarkan Allah dari bumi untuk
mereka, baik berupa tumbuh-tumbuhan maupun bukan tumbuhan-
33 Didin Hafiddhudin, Fiqh Zakat Indonesia, (Jakarta:BAZNAS,2015), hlm.67. 34 Sapiudin Shidiq, Fikih Kontemporer, (Jakarta:PT Fajar Intrapratama Mandiri,2016), hlm.206. 35 Al-Baqarah (2): 267.
18
tumbuhan yang dikeluarkan dari dalam tanah, yang meliputi barang-
barang tambang seperti minyak.36
Nash ini mencangkup semua harta, baik yang terdapat dizaman
Rasulullah SAW maupun dizaman sesudahnya. Menurut Sayyid Quthub
semua hasil usaha manusia yang baik dan halal wajib dikeluarkan zakatnya
dengan kadar yang telah ditentukan oleh hukum syara‟ baik secara
langsung maupun yang diqiyaskan kepadanya.37
Dilihat dari ketergantungannya, profesi bisa dikelompokkan
menjadi dua bagian. Pertama, pekerja ahli yang berdiri sendiri tidak terikat
oleh pemerintah, seperti dokter swasta, insinyur, pengacara, penjahit,
tukang batu, guru, dosen, wartawan dan konsultan. Keuda, profesi yang
terkait dengan pemerintah, yayasan atau badan usaha yang menerima gaji
setiap bulan. Menurut sebagian ulama seperti Ibnu Abbas, Ibnu Mas‟ud
dan Muawiyah, kedua kelompok profesi diatas, baik baik yang wiraswasta
ataupun pegawai yang terikat oleh suatu instansi, mereka dapat terkena
kewajiban untuk mengeluarkan zakat.38
36https://www.google.com/amp/s/tafsirzilal.wordpress.com/2012/06/05/bahasaIndonesia-2/amp/
(diakses pada : Selasa, 28 Januari 2020) 37 https://www.google.com/amp/s/tafsirzilal.wordpress.com/2012/06/05/bahasaIndonesia-2/amp/
(diakses pada : Selasa, 28 Januari 2020) 38 https://www.google.com/amp/s/tafsirzilal.wordpress.com/2012/06/05/bahasaIndonesia-2/amp/
(diakses pada : Selasa, 28 Januari 2020)
19
b. Landasan Syariah Zakat Profesi
Zakat profesi adalah zakat yang harus dikeluarkan oleh siapa saja
yang telah memenuhi syarat-syaratnya. Beberapa dalil yang menjadi
landasan Syariah dari zakat Profesi adalah39
:
Al-Qur‟an Surah Adz-Dzariyat ayat 19
ائل والمحروم وف أموالم حق للس
Artinya : Dan pada harta-harta mereka da hak untuk orang miskin
yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagaian.40
Al-Qur‟an Surah At-Taubah ayat 103
رىم وت زكيهم با وصل عليهم إن صلتك سكن خذ من أموالم صدقة تطه يع عليم لم والل س
Artinya : Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat
itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendo‟alah untuk
mereka. Sesungguhnya do‟a kamu itu menjadi ketentraman jiwa bagi
mereka. Dan Allah maha mendengar lagi maha mengetahui.41
Al-Qur‟an Surah Al-Baqarah ayat 267
تم وما أخرجنا لكم من الرض ول ت منو ت نفقون ي أي ها الذين آمنوا أنفقوا من طيبات ما كسب بي موا ا يم
يد ولستم بخذيو إل أن ت غمضوا فيو واعلموا أن الل ني م
Artinya :Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian
dari hasil usahamu yang kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah
kamu memilih yang buruk untuk kamu keluarkan, padahal kamu sendiri
tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata (enggan)
terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah maha kaya maha terpuji.42
39 Tim Emir, Panduan Zakat Terlengkap, (Jakarta:Erlangga,2017), hlm.58. 40 Adz-Dzariyat (51):19. 41 At-Taubah(9):103. 42 Al-Baqarah (2):267.
20
Al-qur‟an Surah Fusshilat ayat 6-7
ا إلكم إلو واحد فاستقيموا إليو واست غفر ا أن بشر مث لكم يوحى إل أن ٦وويل للمشركين )وه قل إن
٧الذين ل ي ؤتون الزكاة وىم بلآخرة ىم كافرون )
Artinya : Katakanlah (Muhammad) Aku ini hanyalah seorang
manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku b1ahwa Tuhan kamu
adalah Tuhan Yang Maha Esakarena itu tetaplah kamu (beribadah)
kepada-Nya dan mohonlah ampunan kepadanya. Dan celakalah bagi
orang-orang yang mempersekutukan-(Nya). yaitu orang yang tidak
menunaikan zakat dan mereka kafir akan adanya kehidupan akhirat.43
Sedangkan Hadits-Hadits yang dijadikan argumen untuk
mendukung zakat profesi diantaranya dari Abu Musa Asy‟ari, dari Nabi
Muhammad saw. Yang Bersabda :
ب ا لن ن ه ع د ج ن ع ة د ر ب ب أ ن ب د ع ا س ن ث د ح ة ب ع ا ش ن ث د ح م ي ى ر ب إ ن ب م سل ا م ن ث د ح ه د ي ب ل م ع ي ل قا د ي ل ن م ف ا لل ي ب ا ي و ا ل ق ف ة ق د ص م ل س م ل ك على قال م ل س و و ي ل ع ا لل صلى
ا ق د ي ل ن إ ا ف و ا ل ق و ف ه ل م ة ا ل ا ج ا ا ل ذ ين ع ي ا ل ق د ي ل ن إ ا ف و ا ل ق ق د ص ت ي و و س ف ن ع ف ن ي ف ) صحيح ا لبخا ر ي( ة ق د ص و ا ل ه ن إ ف ر ا لش ن ع ك س م ي ل و ف و ر ع م ل ب ل م ع ي ل ف ل
Artinya : Bercerita kepada kami Muslim bin Ibrahim, bercerita
kepada kami Syu‟bah, bercerita kepada kami Sa‟id bin Abi Burdah, dari
ayahnya dari kakeknya, dari Nabi SAW beliau bersabda, “Setiap muslim
wajib mengeluarkan zakat (shadaqah). Mereka bertanya, „Hai Nabi Allah,
bagaimana jika ia tidak punya?‟ Nabi menjawab, „Hendaklah ia bekerja
dengan tenaganya. Maka akan memberi manfaat untuk dirinya dan dapat
mengeluarkan zakat.” Mereka bertanya lagi, „Bagaimana jika ia tidak
bisa?‟ Nabi menjawab, „Menolong orang yang membutuhkan lagi
menderita‟ Mereka bertanya lagi, „Bagaimana jika ia tidak bisa?‟ Nabi
menjawab, „berbuat baiklah dan menahan diri dari kejahatan, karena hal
itu menjadi shadaqah baginya” (HR Bukhari). Hadis Ibnu Umar.44
Ketentuan wajibnya zakat harus memenuhi kriteria antara lain
adanya batas minimal hisab.
43 Fusshilat (41):6-7. 44 Ali Trigiyanto, “Zakat Profesi Antara Pendukung dan Penentang”, Jurnal Hukum Islam, Vol.14
NO.1, (Desember 2016), hlm.141.
21
ا ل ح و م ى ر ا د ت ا ئ م ك ل ت ا ن ا ك ذ صلي ا لل عليو و سلم إ ا لل ل و س ر ا ل ي ا لل عنو ق ض ر ي ل ع ن ع اه ي ل ع ا ل ح ا و ا ر ن ي د و ن ر ش ع ك ل ن و ك ي ت ح ء ي ش ك ي ل ع س ي ل و م ا ى ر د ة س ا خ ه ي ف ف ل و ل ا ا ه ي ل ع
ت ح ا ة ك ز ا ل م ف س ي ل و ك ل ذ ا ب س ح ب ف ا د ا ز م ف ا ر ن ي د ف ص ا ن ه ي ف ف ل و ل ا ل و ل ا و ي ل ع ل و
Artinya : Dari Ali berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Apabila
kamu memiliki 200 dirham danberlalu satu tahun maka wajib dizakati 5
dirham (perak), dan kamu tidak mempunyai kewajiban zakat sehingga
kamu memiliki 20 dinar (emas) dan telah berlalu satu tahun maka wajin
dizakati setengah dinar, dan setiap kelebihan dari (nishab) tersebut maka
zakatnya disesuaikan dengan hitungannya (HR. Abu Dawud, no 1573).
Nishab zakat emas adalah 20 Dinar = 85 gram emas. Dan nishab
zakat perak adalah 200 Dirham = 595 gram perak. Termasuk dalam hukum
emas dan perak juga adalah mata uang karena uang pada zaman sekarang
menduduki kedudukan emas atau perak, hal ini juga beradasarkan fatwa
semua ulama pada zaman sekarang, hanya saja telah terjadi perbedaan
pendapat di kalangan mereka apakah zakat uang mengikuti nishab emas
atau nishab perak atau mana yang lebih bermanfaat bagi fakir miskin, tiga
pendapat tersebut dikatakan oleh ulama kita, hanya saja pendapat yang
terakhir insya Allah lebih mendekati kebenaran.45
Menurut Fatwa MUI Nomor 3 Tahun 2003 tentang zakat
penghasilan, menyatakan bahwa :
Ketentuan Umum :
Dalam Fatwa ini, yang dimaksud dengan “penghasilan” adalah
setiap pendapatan seperti gaji, honorarium, upah, jasa, dan lain lain yang
diperoleh dengan cara halal, baik rutin seperti pejabat negara, pegawai atau
45 Fuad Riyadi, “Kontroversi Zakat Profesi Persfektif Ulama Kontemporer”, ZISWAF, Vol. 2, No.
1, (Juni 2015), hlm. 114
22
karyawan, maupun tidak rutin seperti dokter, pengacara, konsultan, dan
sejenisnya, serta pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan bebas lainnya.
Hukum :
Semua bentuk penghasilan halal wajib dikeluarkan zakatnya
dengan syarat telah mencapai nishab dalam satu tahun, yakni senilai emas
85 gram.
Waktu Pengeluaran Zakat :
1.) Zakat penghasilan dapat dikeluarkan pada saat menerima jika
sudah cukup nishab.
2.) Jika tidak mencapai nishab, maka semua penghasilan
dikumpulkan selama satu tahun; kemudian zakat dikeluarkan
jika penghasilan bersihnya sudah cukup nishab.
Kadar Zakat
Kadar zakat penghasilan adalah 2,5 %. 46
c. Syarat Wajib Zakat Profesi
1.) Merdeka
2.) Islam
3.) Baligh dan Berakal
4.) Harta yang dimiliki merupakan harta yang wajib dizakati
5.) Harta yang dimiliki telah mencapai nisab
6.) Harta yang dimilika adalah milik penuh
46 K.H Ma‟ruf Amin, dkk, Himpunan Fatwa MUI, Edisi terbaru, (Jakarta:Erlangga, 2015), hlm.201.
23
7.) Telah berjalan satu tahun atau cukup haul
8.) Harta yang dimiliki melebihi kebutuhan dasar atau pokok
9.) Harta didapatkan dengan cara yang baik.47
d. Nisab, Waktu dan Kadar Zakat Profesi
Islam menegaskan, bahwa kewajiban dikeluarkannya zakat adalah
terhadap harta benda yang telah mencapai nishab, bersih dari utang dan
merupakan kelebihan dari kebutuhan pokok pemiliknya. Hal ini adalah
untuk menetapkan dan memberi batasan siapa saja yang tergolong orang-
orang kaya yang wajib mengeluarkan zakat karena zakat hanya dipungut
dari orang kaya yang memiliki kelebihan dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya.48
Oleh karena itu hanya penghasilan yang telah mencapai nisab
seperti gaji yang tinggi atau honorarium yang besar atau pembayaran yang
tinggi bagi para professional yang wajib dikenakan zakat, sedangkan yang
tidak mencapai maka belum dikenakan kewajiban mengeluarkan zakat.
Alasan ini sangat masuk akal, karena memberi batasan kewajiban gaji
hanya pada golongan berpenghasilan besar dan membebaskan golongan
kecil dari kewajiban mengeluarkan zakat merupakan salah satu bagian dari
prinsip keadilan.49
Nishab menurut syara adalah ukuran yang ditetapkan sebagai
tanda untuk wajibnya zakat atau jumlah minimum harta benda yang
47 Sobirin,”Teknik Pengelolaan Zakat Profesi”, ZISWAF, VOL.2 NO.2, (Desember 2015,
hlm.325. 48 Oom Mukarromah, Zakat Profesi Pegawai Negeri Sipil, ( Banten: FTK Banten Press,2016),
hlm.59. 49 Ibid, hlm.60.
24
dikenakan zakat.50
Terjadi perbedaan pendapat antara para ulama terhadap
penetapan nisabnya, antara lain :
1.) Abdurrahman Hasan, Imam Abu Zahra, dan Abdul Wahab
Khallaf, mereka berpendapat bahwa nisab zakat profesi sekurang-
kurangnya lima wasaq atau 300 sha sekitar 930 liter atau 635 kilogram.
Sehingga persentase zakatnya disamakan (di-qiyaskan) dengan zakat
pertanian yang pengairannya menggunakan alat (mesin), yaitu sebesar 5%
setiap mendapatka gaji atau honor.
2.) Jumhur Ulama berijtihad bahwa nisab zakat profesi adalah
seharga 93,6 gram emas murni yang diambil dari penghasilan bersih
setelah dikeluarkan seluruh biaya hidup. Kelebihan inilah yang dihitung
selama satu tahun, lalu dikeluarkan zakatnya sebanyak 2.5% setiap bulan.
Persentase ini di-qiyaskan dengan zakat ata uang yang telah ditetapan oleh
hadits.
3.) Terdapat juga pendapat yang mengatakan bahwa zakat
profesi disamakan dengan zakat rikaz (barang temuan) maka tidak ada
syarat nisab dan persentase zakatnya.51
Menurut Muhammad Al-ghazali berpendapat bahwa nisab zakat
profesi diqiyaskan dengan zakat hasil pertanian, yaitu gabah 653 kg atau
beras 522 kg, besaran zakatnya 10% (yang dicurahkan dengan air hujan
atau 5% (yang disiram dengan diangkut) hasil pertanian.
50 Ibid, hlm.60. 51 Sapiudin Shidiq, Fikih Kontemporer, (Jakarta:PT Fajar Intrapratama Mandiri,2016), hlm.207.
25
Menurut Yusuf Qardhawi yang paling penting dari nisab tersebut
adalah bahwa nisab uang diukur sebesar nilai 85 gram emas. Besar itu
sama dengan 20 Mitsqal hasil pertanian yang disebutkan oleh banyak
hadits. Banyak orang yang memperoleh gaji dan pendapatan dalam bentuk
uang, maka yang paling baik adalah menetapkan nisab gaji itu berdasarkan
nisab uang.52
Dari beberapa pendapat tersebut ada beberapa model dalam
menentukan nisab zakat profesi antara lain :
Tabel 1.2
Beberapa Model dalam Menentukan Nisab Zakat Profesi
NO Nisab Tarif Simulasi Penghasilan Zakatnya
1 Emas/Perdagangan 2,5% 85 gram emas ×
Rp500.000 =
Rp42.500.000/12 =
Rp3.541.666
Rp3.541.666×2,5%
= Rp88.541
2 Pertanian (Beras) 5% 522 kg beras x
Rp10.000 =
Rp5.220.000
Rp5.220.000 × 5%
= Rp261.000
3 Pertanian (Gabah) 5% 653 kg gabah ×
Rp5.000 =
Rp3.265.000
Rp3.265.000 × 5%
= Rp163.250
4 Rikaz/Khums 20% 85 gram emas ×
Rp500.000 =
Rp42.500.000/12 =
3.541.666
Rp3.541.666×20%
= Rp708.333
Sumber:Data diolah dari berbagai sumber
52 Bambang Sudibyo, Fikih Zakat Kontekstual Indonesia, (Jakarta: BAZNAZ 2018), hlm.214.
26
Dari tabel tersebut dapat dipahami terdapat silih pendapat para
pedukung nishab zakat profesi. Bagi pendapat nishab zakat profesi
dinalogikakan dengan emas 85 gram setara dengan nilai uang
Rp42.500.000 pertahun dan Rp3.541.666 perbulan dengan nilai zakat yang
harus dikeluarkan Rp88.541 perbulan, dan pendapat kedua nilai nishab
pertanian 5 awsaq setara 653 Kg gabah dan 520 Kg beras dan nilai
kadarnya 5%. Kalau 653 Kg gabah setara dengan nilai uang Rp3.265.000
dengan nilai zakat sebesar Rp 163.250, dan 522 Kg beras pendapat setara
dengan nilai uang Rp 5.220.000 dengan nilai zakat sebesar Rp 261.000.
Adapun pendapat zakat profesi dianalogikakan Rikaz/ khumus
nishab emas 85 gram dan kadar zakatnya 20% yaitu setara Rp42.500.000
pertahun dan Rp3.541.666perbulan dengan nilai zakat yang harus
dikeluarkan Rp 708.333 perbulan.
Menurut ketua BAZNAS Kota Jambi Bapak Syamsir Naim, untuk
Kota Jambi sendiri, Nisab zakat profesi adalah apabila gaji atau
pendapatan seseorang tersebut sudah mencapai Rp3.500.000 keatas. Bagi
kalangan pegawai dikenakan zakat profesi pada pangkat golongan III
keatas. Dengan besarnya zakat sebanyak 2,5%.53
53 Syamsir Naim, wawancara dengan Ketua BAZNAS Kota Jambi pada tanggal 9 September 2019
jam 10:54 WIB.
27
e. Ketentuan Mengenai Zakat Profesi
1.) Penghasilan yang dizakati
Muhammad Al-ghazali telah membahas masalah harta zakat
didalam bukunya Islam wa al Audza‟ al Iqtishadiya. Yang kemudian
dikutip oleh Yusuf Qardhawi, beliau megatakan: “Bahwa siapa yang
mempunyai pendapatan tidak kurang dari pendapatan seorang petani yang
wajib zakat, maka ia wajib mengeluarkan zakat yang sama dengan zakat
petani tersebut, tanpa mempertibangkan sama sekali keadaan modal dan
persyaratan-persyaratannya. Berdasarkan hal ini pendapatan seperti
penghasilan seorang dokter, pengacara, seniman dan lain sebagainya yang
dikenal dalam fiqh dengan istilah al-mal almustafad, wajib dikeluarkan
zakatnya.54
2.) Haul dan Nisab Zakat Profesi
Harta hasil usaha seperti gaji pegawai, upah karyawan,
pendapatan dokter, insinyur, advokat dan lainnya apabila telah mencapai
nisab wajib dikeluarkannya zakatnya begitu diterima, meskipun
kepemilikannya belum sampai setahun.55
Apabila harta hasil usaha belum mencapai nisab, maka
penghasilan selama satu tahun diperhitungkan secara kumulatif dan
dikeluarkan jika penghasilan bersihnya sudah cukup nisab. Berarti gaji
pegawai upah buruh, honorarium, penghasilan dokter dan lain sebagainya
54 Ibid, hlm.480. 55 Ibid, hlm.480.
28
apabila diperhitungkan secara kumulatif selama setahun sudah mencapai
nisab, maka harus dikeluarkan zakatnya.56
Yusuf Qardhawi didalam kitabnya menjelaskan bahwa zakat
profesi menggunakan nisab uang yang diukur berdasarkan kadar emas
yaitu senilai 85 gram emas. Hal ini dikarenakan gaji dan pendapatan yang
diperoleh tersebut diterima dalam bentuk uang.57
Mengenai pengiasan hasil kerja kepada emas, itu tercantum
dalam keputusan muktamar Kelompok Studi Ilmu Sosial, yang pernah
diadakan di Damaskus tahun 1372 H (1952 M), yaitu : “Tidaklah
diragukan bahwa kalau hasil kerja itu telah terkumpul hingga mencapai
seharga nisab zakat, yang terus berlangsung sampai setahun penuh,
sekalipun ditengah tahun pernah berkurang, maka tetaplah wajib dizakati,
selagi jumlahnya genap senisab pada kedua ujung tahun, yaitu awal dan
akhirnya, sekalipun ditengah tahun berkurang, asalkan jangan sampai
habis seluruhnya.” Demikianlah keputusan muktamar itu, seperti halnya
pendapat para Fuqaha Hanafi.58
G. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang relevan dengan penelitian terdahulu adalah sebagai
berikut :
56 Ibid, hlm.475. 57 Ibid, hlm.516. 58 Syauqi Ismail Sahhatih, At-Tathbiq Al-Amu‟ashir Lizzakah, Terj. Bahrun Abu Bakar dan Anshori
Umar Sitanggal, (Bandung:CV Pustaka Setia, 2007).
29
Tabel 1.4
Penelitian Terdahulu
NO Peneliti Judul
penelitian
Metode
Penelitian
Kesimpulan
1 Diana Fitri
2014
“Tingkat
Kesadaran
Pegawai
dalam
Membayar
Zakat Profesi diLingkungan
Kantor
Kementerian
Agama Kota
Pekan Baru
Kualitatif Menganalisis tingkat
kesadaran pegawai
Kementerian Agama Kota
Pekan Baru dalam membayar
zakat profesi, dengan hasil
bahwa tingkat kesadaran
pegawai dalam mebayar
zakat profesi berada dalam
kategori sedang.59
2 Herfita Rizki
Hasanah
Goning dan
Doli
Hamoraon
Ritonga
2011
“Analisis
Tingkat
Kesadaran
Masyarakat
Kecamatan
Medan Baru
Dalam
Membayar
Zakat”.
Kualitatif Dimana penelitian ini
menganalisis tentang tingkat
kesadaran masyarakat Desa
Medan Baru, dimana
hasilnya masyarakat tersebut
memiliki tingkat kesadaran
yang sangat baik dalam
membayar zakat fitrah,
sedangkan kategori baik
dalam membayar zakat
maal.60
3. Silfia
2011
“Persepsi
Muzakki
Tentang
Kontroversi
Hukum Zakat
Profesi dan
Pengaruhnya
Terhadap
Tingkat
Kesadaran
Berzakat
Kuantitatif dimana hasil penelitiannya
Mereka mengaku tidak
terganggu dengan adanya isu
mengenai kontroversi hukum
zakat profesi tersebut, serta
sebagian besar dari mereka
telah sepakat dengan
diwajibkannya zakat profesi.
Bahkan mereka tidak ragu
untuk menjalankan perannya
sebagai muzakki, yakni
59 Diana Fitri, “Tingkat Kesadaran Pegawai dala Membayar Zakat Profesi dilingkungan Kantor
Kementrian Agama Kota Jambi”, Skripsi, (Riau:FAK.Manajemen Dakwah, 2014). 60 Herfita Rizki Hasanah Gurning, Haroni Doli Hamoraon Ritonga, SE.,M.Si, “Analisis Tingkat
Kesadaran Masyarakat Kecamatan Medan Baru Dalam Membayar Zakat”, Jurnal Ekonomi dan
Keuangan,(2011) Vol.3 No.7.
30
(Survey Pada
IAIN Syekh
Nurjati
Cirebon)”
menunaikan kewajiban
zakat.61
4. Muhammad
Fakhruddin
2016
“Analisis
Pengaruh
Tingkat
Pengetahuan
Zakat,
Tingkat
Religiusitas,
Tingkat
Pendapatan,
Dan Tingkat
Kepercayaan
Kepada
Baznas
Terhadap
Minat
Membayar
Zakat Profesi
Para Pekerja
(Studi Kasus
Pekerja Di
Dki Jakarta)
Kuantitatif Dengan hasil penelitian Hasil
penelitian menunjukkan
bahwa variabel pengetahuan
zakat, tingkat pendapatan,
dan tingkat kepercayaan
kepada BAZNAS memiliki
pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap minat
membayar zakat profesi para
pekerja di DKI Jakarta pada
tingkat signifikansi 5%.
Semakin tinggi pengetahuan
zakat, tingkat pendapatan,
dan tingkat kepercayaan
kepada BAZNAS maka
semakin tinggi pula minat
pekerja untuk membayarkan
zakat profesi. Tingkat
kepercayaan kepada
BAZNAS menjadi variabel
yang paling berpengaruh
terhadap minat membayar
zakat para pekerja di Provinsi
DKI Jakarta.62
5. Dwi
Sariningsih
2019
“Analisis
Pengaruh
Pengetahuan
Zakat,
Religiusitas,
Dan Motivasi
Membayar
Zakat
Terhadap
Minat
Membayar
Zakat Profesi
(Studi Kasus
Kuantitatif Dimana hasil penelitiannya
berdasarkan hasil uji t
menunjukan hasil bahwa
variabel pengetahuan zakat,
religiusitas, dan motivasi
membayar zakat berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap minat membayar
zakat profesi pada ASN di
Kabupaten Semarang. Hasil
uji f menunjukan bahwa
variabel pengetahuan zakat,
religiusitas, dan motivasi
61 Silfia, “Persepsi Muzakki Tentang Kontroversi Hukum Zakat Profesi dan Pengaruhnya
Terhadap Tingkat Kesadaran Berzakat”, Skripsi, (Cirebon:FAK.Syariah IAIN Syekh Nurjati, 2011). 62 Muhammad Fakhrudin,“Analisis Pengaruh Tingkat Pengetahuan Zakat, Tingkat Religiusitas,
Tingkat Pendapatan, Dan Tingkat Kepercayaan Kepada Baznas Terhadap Minat Membayar Zakat Profesi
Para Pekerja (Studi Kasus Pekerja Di Dki Jakarta)”, Skripsi, (Semarang:FEB UNDIP 2016).
31
ASN Di
Kabupaten
Semarang)”
membayar zakat berpengaruh
signifikan terhadap minat
membayar zakat profesi pada
ASN di Kabupaten
Semarang.63
Penelitian ini akan tidak hanya akan membahas mengenai tingkat
kesadaran pegawai di Kantor Kementerian Agama Kota Jambi dalam
membayar zakat. Tetapi juga membahas mengenai faktor yang
mempengaruhi kesadaran pegawai Kantor Kementerian Agama Kota
Jambi dalam membayar zakat tersebut. Dalam penelitian ini pendekatan
yang digunakan secara kualitatif dimana penulis melakukan wawancara
langsung yang dilakukan kepada para Pegawai Kemenag guna
memperoleh data atau informasi yang lebih tepat.
63 Dwi Sariningsih“Analisis Pengaruh Pengetahuan Zakat, Religiusitas, Dan Motivasi Membayar
Zakat Terhadap Minat Membayar Zakat Profesi (Studi Kasus ASN Di Kabupaten Semarang)”, Skripsi,
(Semarang:FEBI IAIN Semarang).
32
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan
penelitian dengan srategi inquiry yang menekankan pencarian makna,
pengertian, konsep, karakteristik, gejala, simbol maupun deskripsi tentang
suatu fenomena, fokus, bersifat alami dan holistik, mengutamakan kualitas
data serta disajikan secara naratif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan
metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati.64
Penggunaan metode ini bertujuan agar dapat
menganalisis secara langsung realita yang ada dilapangan, dalam bentuk
catatan-catatan yang didapatkan dilapangan dan kata-kata atau informasi
yang didapat dari hasi wawancara langsung dengan Pegawai di Kantor
Kemenag Kota Jambi.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Menurut Amirin, Subjek penelitian adalah seseorang atau sesuatu
yang mengenainya ingin diperoleh keterangan atau orang pada latar
penelitian yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi
64 A.Muri Yusuf, Metode Penelitian, (Jakart :PRENADAMEDIA GROUP,2014), hlm.328.
33
dan kondisi latar penelitian. Istilah lain yang digunakan untuk menyebut
subjek penelitian adalah responden, yaitu orang yang memberi respon atas
suatu perlakuan yang diberikan kepadanya.
Dikalangan peneliti kualitatif istilah responden atau subjek
penelitian disebut dengan istilah informan, yaitu orang yang memberi
informasi tentang data yang diinginkan peneliti yang berkaitan dengan
penelitian yang sedang dilaksanakan.65
Subjek dalam penelitian ini adalah
Pegawai Negeri Sipil di Kantor Kementerian Agama Kota Jambi yang
bergolongan III dan IV. Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Jambi
terdiri dari 61 orang Pegawai Negeri, 19 Orang Pengawas, dan 18 Orang
Honorer dimana jumlah keseluruhan adalah 98 orang. Adapun yang
menjadi objek penelitian ini berjumlah 34 orang.
Objek adalah apa yang akan diselidiki selama kegiatan penelitian.
Menurut Nyoman Kutha Ratna, objek adalah keseluruhan gejala yang ada
disekitar kehidupan manusia.66
Objek penelitian ini adalah tingkat
kesadaran Pegawai Negeri Sipil dalam membayar zakat profesi di Kantor
Kementerian Agama Kota Jambi.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer
Data Primer yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti (atau
petugas-petugasnya) dari sumber pertamanya.67
Adapun sumber datanya
65 Muh.Firtrah dan Luthfiyah, Metodologi Penelitian, (Jawa Barat:CV Jejak, 2017), hlm.152. 66 Muh.Firtrah dan Luthfiyah, Metodologi Penelitian, (Jawa Barat:CV Jejak, 2017), hlm.156. 67 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,2015), hlm.31.
34
adalah para pegawai yang bekerja di Kantor Kementerian Agama Kota
Jambi.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data atau sejumlah keterangan yang diperoleh
secara tidak langsung atau melalui perantara. Data juga merupakan data
yang diperoleh dari sumber-sumber lain sebagai pendukung yang
dipandang berkaitan dengan pokok kajian yang diteliti.68
Data sekunder
bersumber dari dokumen-dokumen yang ada pada Kantor Kementerian
Agama Kota Jambi.
D. Instrumen Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan
suatu informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan
atau tanya jawab. Wawancara dalam penelitian kualitatif sifatnya
mendalam karena ingin mengeksplorasi informasi secara holistic dan jelas
dari informan.69
Menurut Rowley kualitas dari hasil wawancara dan temuan-temuan
riset akan sangat dupengaruhi oleh informan atau respondn yang dipilih.
Responden dapat dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditentukan oleh
peneliti. Teknil yang digunakan adalah purposive sampling. Peneliti dapat
memikirkan siapakah responden yang memiliki posisi untuk menjawab
68 Ibid, hlm.31 69 Djam‟an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:Alfabeta, 2013),
hlm.130.
35
pertanyaan wawancara atau memberi wawasan peneliti perlukan.70
Wawancara dilakukan kepada Pegawai di Kantor Kementerian Agama
Kota Jambi untuk mengetahui tingkat kesadaran dalam membayar zakat
profesi.
2. Dokumentasi
Menurut McMilan dan Schumacher menjelaskan bahwa dokumen
merupakan rekaman kejadian masa lalu yang ditulis atau dicetak, dapat
berupa catatan anekdotak, surat, buku harian dan dokumen-dokumen.
Dokumen kantor termasuk lembaran internal komunikasi bagi publik yang
beragam, file siwa dan pegawai, deskripsi program dan data statistik
pengajaran. Dokumen juga dapat didefinisikan sebagai catatan kejadian
yang sudah lampau yang dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan dan karya
bentuk.71
Dokumentasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini berupa
Laporan keuangan potongan zakat profesi, rekaman suara wawancara dan
foto atau gambar yang diambil saat wawancara berlangsung.
E. Teknik Analisis Data
Miles dan Huberman menegaskan, bahwa dalam penelitian
kualitatif data yang terkumpul melalui berbagai teknik pengumpulan data
yang berbeda-beda , seperti interviu, observasi, kutipan, dan sari dari
dokumen, catatan-catatan melalui tape; terlihat lebih banyak berupa kata-
70 Jogianto Hartono, Metode Pengumpulan dan Teknik Analisis Data, (Yogyakarta:ANDI,2018),
hlm.68 71 Djam‟an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:Alfabeta, 2013),
hlm.130.
36
kata dari pada angka. Oleh karena itu, data tersebut harus diproses dan
dianalisis sebelum dapat digunakan. Lebih jauh Miles dan Hubberman
mengemukakan tentang ketiga kegiatan tersebut sebagai berikut :
1. Reduksi data
Reduksi data menunjuk kepada proses pemilihan, pemokusan,
penyederhanaan, pemisahan dan pentransformasian data “mentah” yang
terlihat dalam catatan tertulis lapangan (Written-up field notes). Oleh
karena itu reduksi data berlangsung selama kegiatan penelitian
dilksanakan. Ini berarti pula reduksi data telah dilakukan sebelum
pengumpulan data dilapangan, yaitu pada waktu penyusunan proposal,
pada saat menentukan kerangka konseptual, tempat, perumusan pertanyaan
penelitian, dan pemilihan pendekatan dalam pengumpulan data. Juga
dilakukan pada waktu pengumpulan data, seperti membuat kesimpulan,
pengkodean, membuat tema, membuat cluster, membuat pemisahan dan
menulis memo. Reduksi data dilanjutkan sesudah kerja lapangan, sampai
laporan akhir penelitian lengkap dan selesai disusun.
2. Data Display
Kegiatan utama kedua dalam tata alir kegiatan analisis data adalah
data display. Display dalam konteks ini adalah kumpulan informasi yang
telah tersusun yang membolehkan penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Data display dalam kehidupan sehari-hari atau dalam interaksi
sosial masyarakat terasing, maupun lingkungan belajar disekolah atau data
display surat kabar sangat berbeda antara satu dengan yang lain. Namun
37
dengan melihat tayangan atau data display dari suatu fenomena akan
membantu seseorang memahami apa yang terjadi atau mengerjakan
sesuatu. Kondisi yang demikian akan membantu pula dalam melakukan
analisis lebih lanjut berdasarkan pemahaman yang bersangkutan. Bentuk
display data dalam penelitian kualitatif yang paling sering yaitu teks
naratif dan kejadian atau peristiwa itu terjadi dimasa lampau.
3. Kesimpulan/verifikasi
Kegiatan utama ketiga dalam analisis data yaitu penarikan
kesimpulan/verifikasi. Sejak awal pengumpulan data, peneliti telah
mencatat dan memberi makna sesuatu yang dilihat atau
diwawancarainya.72
F. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan. Pada bab ini berisi tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan
penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori dan
tinjauan pustaka.
BAB II : Metode penelitian. Pada bab ini akan dibahas
pendekatan penelitian, subjek dan objek penelitian,
sumber data, instrumen pengumpulan data, teknik
analisis data dan sistematika penulisan.
72 A.Muri Yusuf, Metode Penelitian, (Jakart :PRENADAMEDIA GROUP,2014), hlm.408.
38
BAB III : Gambaran umum. Bab ini akan membahas mengenai
gambaran umum lokasi penelitian.
BAB IV : Hasil dan Pembahasan. Bab ini akan membahas hasil
dan pembahasan penelitian.
BAB V : Penutup. Berisi kesimpulan-kesimpulan yang didapat
dari hasil penelitian dan saran, sebagai masukan bagi
Kantor Kemenag Kota Jambi.
39
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Berdirinya Kementerian Agama dan Kantor Kementerian
Agama Kota Jambi
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius. Hal tersebut
tercermin baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam kehidupan
bernegara. Di lingkungan masyarakat-terlihat terus meningkat
kesemarakan dan kekhidmatan kegiatan keagamaan baik dalam bentuk
ritual, maupun dalam bentuk sosial keagamaan. Semangat keagamaan
tersebut, tercermin pula dalam kehidupan bernegara yang dapat dijumpai
dalam dokumen-dokumen kenegaraan tentang falsafah negara Pancasila,
UUD 1945, GBHN, dan buku Repelita serta memberi jiwa dan warna pada
pidato-pidato kenegaraan.
Dalam pelaksanaan pembangunan nasional semangat keagamaan
tersebut menj adi lebih kuat dengan ditetapkannya asas keimanan dan
ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa sebagai salah satu asas
pembangunan. Hal ini berarti bahwa segala usaha dan kegiatan
pembangunan nasional dijiwai, digerakkan dan dikendalikan oleh
keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai nilai
luhur yang menjadi landasan spiritual, moral dan etik pembangunan
40
Secara historis benang merah nafas keagamaan tersebut dapat
ditelusuri sejak abad V Masehi, dengan berdirinya kerajaan Kutai yang
bercorak Hindu di Kalimantan melekat pada kerajaan-kerajaan di pulau
Jawa, antara lain kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat, dan kerajaan
Purnawarman di Jawa Tengah.
Pada abad VIII corak agama Budha menjadi salah satu ciri
kerajaan Sriwijaya yang pengaruhnya cukup luas sampai ke Sri Lanka,
Thailand dan India. Pada masa Kerajaan Sriwijaya, candi Borobudur
dibangun sebagai lambang kejayaan agama Budha. Pemerintah kerajaan
Sriwijaya juga membangun sekolah tinggi agama Budha di Palembang
yang menjadi pusat studi agama Budha se-Asia Tenggara pada masa itu.
Bahkan beberapa siswa dari Tiongkok yang ingin memperdalam agama
Budha lebih dahulu beberapa tahun membekali pengetahuan awal di
Palembang sebelum melanjutkannya ke India.
Menurut salah satu sumber Islam mulai memasuki Indonesia sejak
abad VII melalui para pedagang Arab yang telah lama berhubungan
dagang dengan kepulauan Indonesia tidak lama setelah Islam berkembang
di jazirah Arab. Agama Islam tersiar secara hampir merata di seluruh
kepulauan nusantara seiring dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam.
Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia menentang penjajahan
Belanda banyak raja dan kalangan bangsawan yang bangkit menentang
penjajah. Mereka tercatat sebagai pahlawan bangsa, seperti Sultan
41
Iskandar Muda, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Cut Nyak Dien,
Panglima Polim, Sultan Agung Mataram, Imam Bonjol, Pangeran
Diponegoro, Sultan Agung Tirtayasa, Sultan Hasanuddin, Sultan Goa,
Sultan Ternate, Pangeran Antasari, dan lain-lain.
Pola pemerintahan kerajaan-kerajaan tersebut diatas pada
umumnya selalu memiliki dan melaksanakan fungsi sebagai berikut:
1. Fungsi pemerintahan umum, hal ini tercermin pada gelar "Sampean Dalem
Hingkang Sinuhun" sebagai pelaksana fungsi pemerintahan umum.
2. Fungsi pemimpin keagamaan tercermin pada gelar "Sayidin Panatagama
Kalifatulah."
3. Fungsi keamanan dan pertahanan, tercermin dalam gelar raja "Senopati
Hing Ngalogo."
Pada masa penjajahan Belanda sejak abad XVI sampai pertengahan
abad XX pemerintahan Hindia Belanda juga "mengatur" pelayanan
kehidupan beragama. Tentu saja "pelayanan" keagamaan tersebut tak
terlepas dari kepentingan strategi kolonialisme Belanda. Dr.C. Snuck
Hurgronye, seorang penasehat pemerintah Hindia Belanda dalam bukunya
"Nederland en de Islam" menyarankan sebagai berikut: "Sesungguhnya
menurut prinsip yang tepat, campur tangan pemerintah dalam bidang
agama adalah salah, namun jangan dilupakan bahwa dalam sistem (tata
negara) Islam terdapat sejumlah permasalahan yang tidak dapat dipisahkan
hubungannya dengan agama yang bagi suatu pemerintahan yang baik,
sama sekali tidak boleh lalai untuk mengaturnya.
42
Pokok-pokok kebijaksanaan pemerintah Hindia Belanda di bidang
agama adalah sebagai berikut:
1. Bagi golongan Nasrani dijamin hak hidup dan kedaulatan organisasi
agama dan gereja, tetapi harus ada izin bagi guru agama, pendeta dan
petugas misi/zending dalam melakukan pekerjaan di suatu daerah tertentu.
2. Bagi penduduk pribumi yang tidak memeluk agama Nasrani, semua
urusan agama diserahkan pelaksanaan dan perigawasannya kepada para
raja, bupati dan kepala bumiputera lainnya.
Berdasarkan kebijaksanaan tersebut, pelaksanaannya secara teknis
dikoordinasikan oleh beberapa instansi di pusat yaitu:
1. Soal peribadatan umum, terutama bagi golongan Nasrani menjadi
wewenang Departement Van Onderwijs en Eeredienst (Departemen
Pengajaran dan Ibadah).
2. Soal pengangkatan pejabat agama penduduk pribumi, soal perkawinan,
kemasjidan, haji, dan lainlain, menjadi urusan Departement Van
Binnenlandsch Bestuur (Departemen Dalam Negeri).
3. Soal Mahkamah Islam Tinggi atau Hofd voor Islamietische Zaken menjadi
wewenang Departement van Justitie (Departemen Kehakiman). Pada masa
penjajahan Jepang kondisi tersebut pada dasarnya tidak berubah.
Pemerintah Jepang membentuk Shumubu, yaitu kantor agama pusat yang
berfungsi sama dengan Kantoor voor Islamietische Zaken dan mendirikan
Shumuka, kantor agama karesidenan, dengan menempatkan tokoh
43
pergerakan Islam sebagai pemimpin kantor. Penempatan tokoh pergerakan
Islam tersebut merupakan strategi Jepang untuk menarik simpati umat
Islam agar mendukung cita-cita persemakmuran Asia Raya di bawah
pimpinan Dai Nippon.
Secara filosofis, sosio politis dan historis agama bagi bangsa
Indonesia sudah berurat dan berakar dalam kehidupan bangsa. Itulah
sebabnya para tokoh dan pemuka agama selalu tampil sebagai pelopor
pergerakan dan perjuangan kemerdekaan baik melalui partai politik
maupun sarana lainnya. Perjuangan gerakan kemerdekaan tersebut melalui
jalan yang panjang sejak jaman kolonial Belanda sampai kalahnya Jepang
pada Perang Dunia ke II.Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada
tanggal 17 Agustus 1945.
Pada masa kemerdekaan kedudukan agama menjadi lebih kokoh
dengan ditetapkannya Pancasila sebagai ideologi dan falsafah negara dan
UUD 1945. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa yang diakui sebagai sumber
dari sila-sila lainnya mencerminkan karakter bangsa Indonesia yang sangat
religius dan sekaligus memberi makna rohaniah terhadap
kemajuankemajuan yang akan dicapai.
Berdirinya Departemen Agama pada 3 Januari 1946, sekitar lima
bulan setelah proklamasi kemerdekaan kecuali berakar dari sifat dasar dan
karakteristik bangsa Indonesia tersebut di atas juga sekaligus sebagai
realisasi dan penjabaran ideologi Pancasila dan UUD 1945. Ketentuan
44
juridis tentang agama tertuang dalam UUD 1945 BAB E pasal 29 tentang
Agama ayat 1, dan 2:
1. Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa;
2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan beribadah menurut agamanya dan
kepercayaannya itu.Dengan demikian agama telah menjadi bagian dari
sistem kenegaraan sebagai hasil konsensus nasional dan konvensi
dalam_praktek kenegaraan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
Berdasarkan Keputusan Menterian Agama RI no. 91 tahun 1967
tentang Struktur Organisasi Tugas dan Wewenang Instansi Departemen
Agama Daerah, maka untuk daerah kotamadya Jambi sekarang bernama
kota Jambi telah di bentuk Perwakilan Departemen Agama Kotamadya
Jambi pada tahun 1968 dengan dinas-dinasnya sebagai berikut:
1. Dinas Urusan Agama Kotamadya Jambi
2. Dinas Pendidikan Agama Kotamadya Jambi
3. Dinas Penerangan Kotamadya Jambi
4. Dinas Urusan Haji Kotamadya Jambi
5. Dinas Pengadilan Agama Kotamadya Jambi
Pada saat itu Perwakilan Departemen Agama Kotamadya Jambi
sekarang bernama Kementerian Agama Kota Jambi yang di kepala oleh
RD. HASANUDDIN belum mempunyai gedung kantor yang tetap. Dan
45
pada bulan Desember 1971 barulah Departemen Agama Kotamadya Jambi
menempatin Komplek Ex. Perwakilan Departemen Agama Propinsi Jambi
yg berada pada jalan Mayang Mengurai sekarang ini bernama Jalan. Prof.
DR. Hamka No. 05 kelurahan Beringin Kecamatan Pasar Jambi Kota
Jambi.
Nama – nama Kepala Kementerian Agama Kota Jambi dari tahun
1974 – sekarang :
1. Ismail Hanafie Bertugas Tahun 1974 – 1977
2. Drs. H. Anis Husein Bertugas Tahun 1977 – 1989
3. H. M. Thanran Kasma, BA Bertugas Tahun 1989 – 1994
4. Drs. H. Baihaqi Mahidin Bertugas Tahun 1994 – 2000
5. Drs. Bahrul Hamid, S.Ag (plh) Bertugas Tahun 2000 – 2002
6. Drs. H. Abdul Kadir Husein Bertugas Tahun 2002 – 2007
7. Drs. H. Maryadi, M.Pd Bertugas Tahun 2007 – 2010
8. H. AR. Sayuti, S.Ag Bertugas Tahun 2011 – 2013
9. Muhammad Ikbal, S.Ag, MH Bertugas Tahun 2013 – 2018
10. Drs.H.Rusli, M.H.I Bertugas Tahun 2018 –
Sekarang
46
B. Visi-Misi Kantor Kementerian Agama Kota Jambi
1. Visi
Terwujudnya Masyarakat Kota Jambi Yang Taat Beragama, Rukun,
Cerdas, Mandiri dan Sejahtera Lahir Bathin.
2. Misi
a. Meningkatkan kualitas hidup beragama
b. Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama
c. Meningkatkan kualitas Raudhatul Atfal, Madrasah, Pendidikan
Agama dan Pendidikan Keagamaan
d. Meningkatka kualitas penyelenggaraan Ibadah Haji
e. Mewujudkan pemerintah yang bersih dan berwibawa.
C. Nilai Budaya Kerja Kantor Kementerian Agama
1. Integritas
2. Profesionalitas
3. Inovasi
4. Tanggung Jawab
5. Keteladanan
D. Unit Kerja Kementerian Agama Kota Jambi
1. Seksi Pendidikan Madrasah
Tugas dan Fungsi Seksi Pendidikan Madrasah sebagaimana yang
dimaksud dalam pasal 174 PMA Nomor 13 Tahun 2012 mempunyai tugas
47
melakukan pelayanan, bimbingan teknis, pembinaan, serta pengelolaan
data informasi dibidang RA, MI, MTs, dan MA.
Tabel 3.1
Jumlah RA, MI, MTs, dan MA di Kota Jambi
NO Jenjang Pendidikan Jumlah
1 RA 46 Unit
2 MI 34 Unit
3 MTs 33 Unit
4 MA 19 Unit
Susunan Organisasi Seksi Pendidikan Madrasah :
a. Kepala Seksi Pendidikan Madrasah : Dra. Hj.Darmiati, M.Pd
b. Staf Seksi Pendidikan Madrasah : Nur‟aini, S.Ag, M.Pd.I
c. Staf Seksi Pendidikan Madrasah : Tatang Ansori, ST
d. Staf Seksi Pendidikan Madrasah : Rahmi, S.Ag
e. Staf Seksi Pendidikan Madrasah : Ismail, S.Ag
f. Staf Seksi Pendidikan Madrasah : Amilatika, S.Ag
g. Staf Seksi Pendidikan Madrasah : Nurhayati, S.Si
2. Seksi Pendidikan Agama Islam (Seksi PAIS)
Tugas dan Fungsi Seksi Pendidikan Agama Islam sebagaimana yang
dimaksud dalam pasal 173 PMA Nomor 13 Tahun 2012 mempunyai tugas
48
melakukan pelayanan, bimbingan teknis, pembinaan serta pengelolaan
data dan informasi dibidang Pendidikan Agama Islam pada PAUD,
SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB/SMK.
Tabel 3.2
Jumlah Guru PAIS SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB/SMK di Kota Jambi
NO Jenjang Pendidikan Jumlah Guru PAIS
1 SD/SDLM 315 Orang
2 SMP/SMPLB 100 Orang
3 SMA/SMALB/SMK 99 Orang
Susunan Organisasi seksi PAIS :
a. Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam : H.Faizan,S.Ag
b. Staf Seksi Pendidikan Agama Islam : Drs.Nur Falah
c. Staf Seksi Pendidikan Agama Islam : Fithriani, S.Pd.I
d. Staf Seksi Pendidikan Agama Islam : Sri Nilya, S.Pd.I
e. Staf Seksi Pendidikan Agama Islam : Sri Nurhadini, S.Pd.I
f. Staf Seksi Pendidikan Agama Islam : Meri Haryati, S.Ag
3. Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren
Tugas dan Fungsi Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren
sebagaimana dimaksud dalam pasal 174 PMA Nomor 13 Tahun 2012
mempunyai tugas melakukan pelayanan, bimbingan teknis, pembinaan,
49
serta pengelolaan data dan informasi dibidang pendidikan diniyah dan
pondok pesantren.
Tabel 3.3
Jumlah Pendidikan Diniyah Dan Pondok Pesantren di Kota Jambi
NO Jenis Pendidikan Jumlah
1 Pendidikan Diniyah 56 Unit
2 Pendidikan Pondok Pesantren 11 Unit
Susunan Organisasi Seksi Pendidikan Diniyah dan PondokPesantren :
a. Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Ponpes : Pauzi,S.Ag
b. Staf Seksi Pendidikan Diniyah dan Ponpes : Drs.Ahmad
c. Staf Seksi Pendidikan Diniyah dan Ponpes : Dra.Nurhayati
d. Staf Seksi Pendidikan Diniyah dan Ponpes : Bunga Tang,S.Ag
e. Staf Seksi Pendidikan Diniyah dan Ponpes : Asridawati, S.P
4. Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah
Tugas dan Fungsi Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah
sebagaimana dimaksud dalam pasal 174 PMA Nomor 13 Tahun 2012
mempunyai tugas melakukan pelayanan, bimbingan teknis, pembinaan
serta pengelolaan data dan informasi dibidang penyelenggaraan Haji dan
Umrah.
Susunan Organisasi Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah :
a. Kepala Seksi Haji dan Umrah : Drs. Muhammad Sayuti, M.Pd.I
50
b. Staf Seksi Haji dan Umrah : Hadi Sukmana, S.Pd.I
c. Staf Seksi Haji dan Umrah : Hj.Jamilah, A.Ma
d. Staf Seksi Haji dan Umrah : Sri Rodia Rahmata, S.H
e. Staf Seksi Haji dan Umrah : Oelfah AS, S.Kom
f. Staf Seksi Haji dan Umrah : Dra. Kartini
g. Staf Seksi Haji dan Umrah : Tesi Maivayeni Hasan, S.E
h. Staf Seksi Haji dan Umrah : Mariyatul Kobtiah
5. Seksi Bimbingan Masyarat Islam (Seksi BIMAS)
Tugas dan Fungsi Seksi BIMAS sebagaimana dimaksud dalam pasal
174 PMA Nomor 13 Tahun 2012 mempunyai tugas melakukan pelayanan,
bimbingan teknis, pembinaan, serta pengelolaan data dan infomasi
dibidang bimbingan masyarakat Islam.
Susunan Organisasi Seksi Bimbingan Masyarakat Islam :
a. Kepala Seksi BIMAS : Zam Zami, S.Ag
b. Staf Seksi BIMAS : Siti Aisyah, S.Pd.I
c. Staf Seksi BIMAS : Yusra
d. Staf Seksi BIMAS : Nurazzana, S.Ag
e. Staf Seksi BIMAS : Helmi Damsa, S.Pd.I
f. Staf Seksi BIMAS : Najmi, S.Ag
g. Staf Seksi BIMAS : Hj.Nurhasanah, S.Ag
h. Staf Seksi BIMAS : Fahmi Dharmawan, S.Ag
51
6. Seksi Penyelenggaraan Syari’ah
Tugas dan Fungsi Seksi Penyelenggaraan Syariah sebagaimana
dimaksud dalam pasal 175 PMA Nomor 13 Tahun 2012 mempunyai tugas
melakukan pelayanan, bimbingan teknis, pembinaan serta pengelolaan
data dan infomasi dibidang pembinaan syari‟ah.
Susunan Organisasi Seksi Penyelenggaraan Syari‟ah :
a. Kepala Seksi Penyelenggaraan Syari‟ah : H.Muhammad Yunus, SE
b. Staf Seksi Penyelenggaraan Syari‟ah : Habibi, S.Sos.I
c. Staf Seksi Penyelenggaraan Syari‟ah : M.Kholilurrahman, S.Pd.I
7. Seksi Bagian Kepegawaian
Susunan Organisasi Seksi Bidang Kepegawaian
a. Kepala Seksi Bagian Kepegawaian : Badriah, S.E
b. Staf Seksi Bagian Kepegawaian : Masri HS, S.Ag
c. Staf Seksi Bagian Kepegawaian : Indra Nova Siswita, S.H
d. Staf Seksi BagianKepegawaian : Sri Susilawati, S.Ag
e. Staf Seksi Bagian Kepegawaian : Amruddin, S.Ag
f. Staf Seksi Bagian Kepegawaian : Ihsan Wirawan, S.E
g. Staf Seksi Bagian Kepegawaian : Rahmatika, S.Pd.I
h. Staf Seksi Bagian Kepegawaian : Hj.Saodah, S,Ag
52
8. Seksi Bagian Keuangan
Susunan Organisasi Seksi Bagian Keuangan :
a. Kepala Seksi Bagian Keuangan : Indah Nursanti Widiastuti, S.E
b. Staf Seksi Bagian Keuangan : Lili Ardani, S.S
c. Staf Seksi Bagian Keuangan : Beni Yusdiansyah, S.E
d. Staf Seksi Bagian Keuangan : Zulhidayat, A.Md
e. Staf Seksi Bagian Keuangan : Disti Marlia Rativi, S.E
f. Staf Seksi Bagian Keuangan : Kiki Ermawati, S.Kom
9. Seksi Bagian Umum
Susunan Organisasi Bagian Umum :
a. Kepala Seksi Bagian Umum : Evi Nursibah, S.Ag
b. Staf Seksi Bagian Umum : Sumini, A.Ma
c. Staf Seksi Bagian Umum : Musa, BA
d. Staf Seksi Bagian Umum : Muhammad Hapiz
e. Staf Seksi Bagian Umum : Raden Suhaili
f. Staf Seksi Bagian Umum : Sukmawati, S.Pd.I
g. Staf Seksi Bagian Umum : Eka Setiyawati, S.Pd.I
53
E. Struktur Organisasi
Menurut Gomez-Meija struktur orgnisasi merupakan hubungan formal
maupun informal antar anggota suatu organisasi. Adapun menurut Robbins
menjelaskan tentang bagaimana suatu tugas atau pekerjaan secara formal
dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan.73
73 Badri Munir Sukoco, “Manajemen Administrasi Perkantoran Modern”, (PT.Gelora Aksara,
2006), hlm.17.
54
STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA JAMBI PMA 13 TAHUN 2012
KEPALA
KANKEMENAG
KOTA JAMBI
Drs. H. Rusli, M.H.I
KEPALA SUBBAG TU
Drs. H.Muslim, M.H.I
PENYELENGGARA
AN SYARI’AH
H. MuhammadYunus
KASI PAIS
H.Faizan,S.Ag,M.Pd
KASI DINIYAH DAN
PONPES
Fauzi, S.Ag
KASI PENDIDIKAN
MADRASAH
Dra.Darmiati, M.Pd
KASI HAJI DAN
UMRAH
Drs.Sayuti,M.Pd.I
KASI BIMAS
Zam Zami, S,Ag
KEPALA KUA
JELUTUNG
M. Jabir, S.Ag
KEPALA KUA
KOTA BARU
Sataria, S.Ag
KEPALA KUA
TELANAIPURA
H.M.Hafis, S.Ag
KEPALA KUA
PASAR
H.A.Rozal,S.Ag,MM
KEPALA KUA
JAMBI TIMUR
Drs. Muhammad Soeb
KEPALA KUA
JAMBI SELATAN
H.Marjuin,S.Ag
KEPALA KUA
PELAYANGAN
Drs. Serhadi
KEPALA KUA
DANAU TELUK
Drs. Ahmad Fauzi
55
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Tingkat Kesadaran Pegawai dalam Membayar Zakat Profesi di
Kantor Kementerian Agama Kota Jambi
Untuk mengetahui tingkat kesadaran Pegawai Kantor Kementerian
Agama Kota Jambi dalam Membayar Zakat Profesi, maka penulis akan
menggunakan indikator kesadaran. Menurut Soerjono Soekanto
menyatakan terdapat beberapa indikator kesadaran yang masing-masing
merupakan suatu tahapan bagi tahapan berikutnya dan menunjuk pada
tingkat kesadaran tertentu, mulai dari yang terendah sampai dengan yang
tertinggi, antara lain Pengetahuan, Sikap dan praktik (tindakan).74
1. Pengetahuan Pegawai Tentang Zakat Profesi
Pengetahuan (Knowledge) adalah informasi atau penjelasan yang
diterima manusia mengenai sesuatu. Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan
terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Sedangkan besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk
tindakan seseorang.75
Pengetahuan zakat profesi adalah pengetahuan
masyarakat tentang pengertian zakat profesi, manfaat zakat profesi dan tujuan
zakat profesi.
74 https://lontar.ui.ac.id (Diakses pada Jum‟at, 31 Januari 2020 pukul 10.30 WIB ). 75 Liche Seniati Dkk, “Psikologi Eksperimen”, (Jakarta : PT IKAPI), hlm.20.
56
Pengetahuan akan zakat profesi pada pegawai Kemenag berada pada
kategori yang cukup tinggi karena seluruh pegawai mengetahui apa yang
dimaksud dengan zakat profesi. Bagi mereka zakat profesi bukanlah sesuatu
yang baru, melainkan sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sering
dilakukan. Tingginya pengetahuan akan zakat profesi menimbulkan efek
pemahaman mengenai zakat profesi baik itu manfaat maupun tujuan sehingga
mereka menjadi antusias dalam membayar zakat profesi. Karena penyebab
banyaknya masyarakat yang belum sadar akan zakat profesi salah satunya
karena rendahnya pengetahuan pemahaman akan zakat profesi. pegawai di
Kantor Kemenag Bukan hanya mengerti tentang pengertian zakat profesi,
mereka juga dapat megetahui Nishab dari zakat profesi.
“zakat profesi merupakan zakat yang dikeluarkan dari penghasilan
atau gaji setiap bulannya dari profesi kita. Profesi tersebut bisa
Dokter, Insinyur, Pengacara, Pegawai Negeri, dan lain-lain”76
“zakat profesi merupakan zakat yang diambil dari gaji saya”77
“zakat profesi merupakan zakat yang diambil dari 2,5% dari gaji atau
penghasilan kita”78
“zakat profesi merupakan zakat yang dikeluarkan dari penghasilan
atau gaji setiap bulannya apabila sudah mencapai nishab. Bagi kami
pegawai maka dipotong dari gaji yang kami terima setiap bulannya”79
Berdasarkan dari pendapat yang dikemukan oleh Bapak Ahmad,
Bapak Muhammad Sayuti, Ibuk Sri Nilya dan Ibuk Eka Setiyawati, mereka
mengetahui bahwa zakat profesi merupakan zakat yang dikeluarkan dari
penghasilan atau dari gaji bagi Pegawai apabila sudah mencapai Nishab yang
76 Wawancara dengan Bapak Ahmad, Jum‟at 20 Desember 2019. 77 Wawancara dengan Ibuk Sri Nilya, Jum‟at 20 Desember 2019. 78 Wawancara dengan Bapak Kholilurrahman, Kamis 19 Desember 2019. 79 Wawancara dengan Bapak Muhammad Sayuti, Kamis 19 Desember 2019.
57
dipotong sebanyak 2,5%. Pengetahuan yang diperoleh oleh Pegawai
Kemenag didapatkan tidak terlepas dari sosialisasi yang diberikan oleh UPZ
Kemenag maupun Baznas Kota Jambi. Sosialisasi pertama dilakukan pada
Tahun 2004 saat Fatwa MUI mengeluarkan fatwa tentang zakat profesi. sejak
saat itu, sosialisasi mengenai zakat profesi terus dilakukan. Bukan hanya
mengadakan pertemuan khusus tentang zakat profesi, tetapi juga di setiap
pertemuan ataupun rapat internal akan diselipkan pembahasan mengenai
zakat profesi. Selain itu, tidak hanya paham mengenai apa itu zakat profesi,
beberapa diantara mereka juga tahu mengenai zakat profesi ini sebagai hasil
dari Ijtihad yang ada didalam Fiqh Kontemporer.
“zakat profesi merupakan hal yang baru yang belum ada pada zaman
Nabi. Karena pada zaman Nabi, yang ada hanya zakat pertanian, emas
dan perak. Dimana zakat profesi dibahas pada Fiqih Kontemporer
karangan Yusuf Qardhawi. Timbulnya zakat profesi dikarenakan
adanya pekerjaan seperti Dokter, Pengacara yang memiliki
penghasilan yang lebih besar dari petani. Jika petani diharuskan
membayar zakat untuk hasil panennya maka begitu juga dengan
profesi-profesi yang penghasilannya jauh lebih besar jika
dibandingkan dengan petani”80
“kalau dilihat dari Fiqih-fiqih Klasik, zakat profesi termasuk kedalam
bagian zakat maal. Para ulama berpendapat bahwa menyamakan zakat
profesi seperti zakat pertanian ataupun emas serta berbeda juga dalam
menentukan nisabnya. Zakat profesi ini ada dalam fiqih-fiqih
kontemporer seperti yang ditulis oleh Yusuf Al-Qardhawi, karena
didalam fiqih-fiqih klasik tidak ada yang namanya zakat profesi”81
Zakat profesi memang tidak ada jika dicari dalam fiqih-fiqih klasik,
karena merupakan hasil ijtihad para ulama. Hal ini juga menimbulkan
beberapa kontroversi dalam penetapan hukum zakat profesi. Ulama-ulama
internasional seperti Yusuf Alqhardawi, Abdurrahman Hasan, Syaikh
80 Wawancara dengan Bapak Fahmi Darmawan, Senin 13 Januari 2020. 81 Wawancara dengan Bapak Raden Suhaili, Jum‟at 20 Desember 2019.
58
Muhammad Abu Zahra, Syaikh Muhammad Al-ghazali dan Abdullah Nashih
Ulwan merupakan beberapa ulama yang mendukung adanya zakat profesi.
Namun Ustadz dan ulama salafi di Indonesia umumnya menolak keberadaan
zakat profesi kelompok ini malah tidak segan menolak dengan menghukumi
bid‟ah.
Adanya beberapa kontroversi mengenai hukum zakat profesi juga
menyebabkan salah satu mengapa zakat profesi masih menjadi sesuatu yang
jarang diketahui dikalangan masyarakat umum padahal zakat profesi di
Indonesia sudah mulai ada sejak tahun 2000-an. Adanya kontroversi diatas
tidak terlepas dari banyaknya aliran atau mazhab-mazhab yang
mengemukakan pendapat mengenai zakat profesi. Kemudian, tidak adanya
kita jumpai hukum secara jelas (tersurat) zakat profesi didalam Alqur‟an.
Namun ternyata tidak mempengaruhi Pegawai Kemenag dalam membayar
zakat profesi. Mereka berpendapat bahwa jika memang zakat profesi tidak
termasuk dalam kategori hukum wajib, maka mereka beranggapan akan
menjadi sedekah sunnah.
“mengenai kontroversi tentang zakat profesi, kami juga sudah
menyampaikan kepada seluruh pegawai yang ada dilingkungan
kementerian agama ini, bahwa apabila memang zakat profesi tidak
dihukum wajib, maka biarlah itu menjadi sedekah sunnah. Karena
tidak ada ruginya uang yang kami keluarkan, tujuan kami ingin
membantu orang-orang yang membutuhkan, serta bermanfaat bagi
kami sendiri serta orang yang menerima. Dan juga menjadi tambahan
pahala disisi Allah”82
82 Wawancara dengan Bapak Najmi, Selasa 14 Januari 2020.
59
Menurut Bapak Najmi yang merupakan salah satu orang yang ikut
mensosialisasikan zakat profesi kepada seluruh pegawai yang ada di
lingkungan kantor Kemenag, bahwa yang mereka lakukan memiliki tujuan
yang baik yaitu membantu orang-orang yang membutuhkan dan bermanfaat
bagi orang yang menerima zakat profesi.
“dikarenakan zakat profesi disalurkan ke Baznas, Baznas bisa
menyalurkan kepada orang yang membutuhkan. Kalau di Kemenag
sendiri, untuk memberikan bantuan kepada siswa Madrasah berupa
beasiswa bagi yang membutuhkan serta kepada fakir miskin”83
“dari saya sendiri saya sudah menunaikan kewajiban saya sendiri. Dan
dapat disalurkan bagi orang-orang yang membutuhkan”84
“Untuk membersihkan atau menyucikan harta penghasilan serta untuk
menyalurkan kepada delapan asnaf”
Dengan membayar zakat akan membersihkan jiwa serta harta. Ada
beberapa hikmah disyari‟atkannya zakat antara lain :
a. Menyucikan jiwa manusia dari penyakit penyakit kikir, pelit,
tamak dan rakus. Allah berfirman dalam Q.S at-Taubah ayat 103 :
رىم وت زكيهم با يع عليم خذ من أموالم صدقة تطه س وصل عليهم إن صلتك سكن لم والل
Artinya : Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat
itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk
mereka. 85
b. Membantu orang-orang miskin dan memenuhi kebutuhan orang-
orang yang mengalami kekurangan, kesialan dan yang terampas
haknya
83 Wawancara dengan Ibuk Evi Nursibah, Kamis 19 Desember 2019. 84 Wawancara dengan Ibuk Rahmatika, Jum‟at 20 Desember 2019. 85 Q.S at-Taubah(9):103.
60
c. Menegakkan kemashlahatan-kemashlahatan umum, kesialan dan
yang terampas haknya
d. Membatasi penumpukan kekayaan hanya pada tangan orang-orang
kaya, para pedagang dan pengusaha semata, supaya harta tersebut
tidak tertahan di lingkungan kelompok yang terbatas atau hanya
beredar dikalangan orang-orang kaya saja.86
Selain bermanfaat bagi diri sendiri juga bermanfaat bagi orang lain.
Dengan adanya adanya zakat profesi, bisa bermanfaat bagi mereka yang
membutuhkan. Pendistribusian dana zakat kepada delapan golongan penerima
zakat ada didalam Q.S at-Taubah ayat 60 :
ها والمؤلفة ق لوب هم وف إ ا الصدقات للفقراء والمساكين والعاملين علي الرقاب والغارمين وف سبيل الل وابن ن
عليم حكيم بيل فريضة من الل والل الس
Artinya : Sesungguhnya zakat itu hanyalah orang-orang fakir, orang
miskin, amil zakat, orang yang dilunakkkan hatinya (mualaf), untuk
(memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berutang,
untuk jalan Allah dan untuk orang sedang dalam perjalanan, sebagai
kewajiban dari Allah. Allah maha mengetahui maha bijak sana.87
2. Sikap Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Jambi dalam
Menanggapi Zakat Profesi
Menurut Charles Odgood sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau
reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalag perasaan suatu
objek adalah perasaan tidak mendukung atau memihak (favorable) maupun
86 Syaikh Abu Bakar Jabir al-jaza‟iri, “Minhajul Muslim”, Terj.Mustofa „Aini, (Jakarta:Darul Haq),
hlm. 501. 87 Q.S at-Taubah(9):60.
61
perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek
tersebut. Sikap antara satu individu satu dengan yang lainnya tentu berbeda
tergantung bagaimana mereka menyikapi suatu objek tersebut.88
Sikap pegawai Kemenag dalam menanggapi adanya zakat profesi
cenderung mendukung atau memihak peraturan yang ada, baik itu instruksi
dari Walikota ataupun Peraturan dari Menteri Agama (PMA). Meraka menilai
bahwa zakat profesi banyak mendatangkan nilai-nilai positif, serta
mengajarkan mereka mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.
Mereka juga berpendapat bahwa zakat profesi merupakan salah satu syari‟at
Islam yang dianjurkan. Melihat banyaknya manfaat yang ada didalam
pemungutan zakat profesi mempengaruhi minat pegawai dikantor Kemenag
dalam membayar zakat profesi sehingga tidak heran jika pegawai
memberikan respon positif mengenai hal tersebut.
“setuju sekali. Karena telah dijelaskan dalam Q.S Adz-Dzariyat
dimana didalam harta kita terdapat hak orang lain. Karena bagi saya
orang yang tidak mau membayar zakat, adalah orang yang tidak
bersyukur”89
Didalam Q.S Adz-Dzariyat ayat 17-19, mengisyaratkan tiga
keistimewaan siapa yang dilukiskan sifatnya disini. Pertama mereka hanya
tidur sedikit diwaktu malam pada saat orang biasanya tidur. Ini mereka isi
dengan ibadah kepada Allah antara lain dengan shalat tahajjud. Yang kedua,
setelah malam akan berakhir yakni menjelang subuh mereka beristigfar. Ini
mengisyaratkan betapa besar rasa takut kepada Allah, kendati ibadah mereka
88
Saifuddin Azwar, “Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya”, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,
2013), hlm.5. 89 Wawancara dengan Bapak Habibii, Selasa 14 Januari 2020.
62
sudah sedemikian banyak. Dan ketiga adalah mewajibkan atas diri mereka
sendiri peneluaran harta dimana orang biasanya kikir mengeluarkan yang
diwajibkan atasnya.90
“bagus, jadi kami sebagai penerima gaji, tidak perlu repot lagi untuk
mengeluarkan. Karena sudah langsung otomatis dipotong. Karena
kalau kita mengeluarkan langsung sendiri, kadang kita lupa. Apalagi
ditunda-tunda akan semakin banyak keajiban yang kita tanggung”91
Selain itu dengan adanya zakat profesi sangat membantu mereka
dalam mengeluarkan kewajiban mereka. Karena jika mengeluarkan secara
per-orangan mereka takut tidak akan terlaksana.dan akan menambah beban
atau kewajiban mereka yang belum ditunaikan. Zakat Profesi di Kantor
Kemenag memang langsung dipotong oleh Bendahara UPZ saat awal bulan
pada saat penerimaan gaji. Jadi, sebelum gaji dibagikan kepada para pegawai
akan dipotong terlebih dahulu oleh bendahara untuk zakat profesi sesuai
dengan kadar masing-masing zakat yang dikeluarkan. Dalam melaksanakan
penghimpunannya pihak UPZ di Kantor Kemenag bertugas menghimpun
dana zakat profesi menggunakan sistem pemotongan langsung (Payroll
system).
3. Tindakan Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Jambi
terhadap Zakat Profesi
Ciri-ciri tindakan yang dalam gambaran Marx, seperti yang dilukiskan
oleh Sztomoka sebagai berikut :
a. Tindakan merupakan kesadaran dan maksud tertentu jika dilihat
dari pola hubungan alat-tujuan.
90 M.Quraish Shihab, “Tafsir Al-Mishbah”, Cet.IX, Vol.13, (Jakarta:Lantera Hati, 2008), hlm.333 91 Wawancara dengan Ibuk Nurhayati, Jum‟at 20 Desember 2019.
63
b. Tindakan memerlukan derajat kesadaran diri tertentu dipihak aktor.
c. Tindakan diyakini membutuhkan derajat ketaatan dan ketekunan
tertentu pelakunya.92
Pemahaman yang baik serta sikap yang mendukung adanya zakat
profesi mendukung Pegawai Kantor Kemenag untuk mengambil tindakan
yang positif terhadap zakat profesi yaitu taat dalam membayar zakat profesi.
Serta adanya Undang-undang baik berasal dari pemerintah pusat dan
pemerintah daerah juga menunjang pegawai untuk mengambil tindakan
dalam membayar zakat profesi. Adanya sosialisasi dari pihak UPZ Kemenag
serta dari Baznas juga menunjang pegawai Kemenag untuk taat dalam
membayar zakat profesi.
“sejak dikeluarkanya Fatwa MUI No.3 Tahun 2003 tentang zakat
penghasilan, kami mulai merancang untuk menerapkan pemotongan
zakat profesi serta pembentukan panitia-panitia UPZ. Zakat profesi
pun mulai rutin diberlakukan di Kemenag Kota Jambi pada tahun
2004 walaupun pada saat itu hanya sebagian pegawai yang mau ikut
membayar zakat profesi”93
Di Kota Jambi, zakat profesi merupakan hal yang sesuatu yang baru.
Pada awal-awal munculnya zakat profesi masih banyak pegawai Kemenag
yang enggan untuk mengeluarkan zakat profesi karena kurangnya
pengetahuan tentang zakat sehingga mereka masih ragu untuk mengeluarkan
zakat profesi. Namun, sosialisasi terus dilakukan oleh UPZ Kemenag dalam
memberikan pemahaman mengenai zakat profesi baik dari segi manfaat zakat
maupun tujuan zakat profesi tersebut. Di Kantor Kemenag meskipun zakat
92 Damsar dan Indrayani, “Pengantar Sosiologi Kapital”, (Jakarta : Kencana Prenada Media,
2019), hlm.82. 93 Wawancara dengan Bapak Helmi Damsa, Selasa 14 Januari 2020.
64
profesi hanya suatu anjuran atau himbauan, tetapi mereka tetap membayar
zakat profesi dan menjadi sebuah rutinitas atau kebiasaan setiap bulannya.
“pada Tahun 2004 saya merupakan orang yang ikut dalam rapat
pembentukan UPZ ini. Pada awal diberlakukanya zakat profesi ini,
penerimaan tergolong rendah apabila dibandingkan dengan jumlah
pegawai yang ada. Saat itu penerimaan zakat hanya berjumlah
Rp9.000.000, karena pada saat itu orang masih belum percaya tentang
masalah zakat profesi karena kurangnya pengetahuan masalah zakat.
Namun seiiring berjalannya waktu, kami dari pihak UPZ Kemenag
terus berupaya dalam melakukan sosialisasi untuk meningkatkan
kesadaran pegawai dilingkungan Kemenag Kota Jambi agar
menunaikan zakat profesi. Dan usaha yang kami lakukan tentunya
membuahkan hasil sekitar tahun 2007 kesadaran akan zakat profesi di
kantor Kemenag meningkat boleh dikatakan hampir semua Pegawai di
lingkungan Kemenag membayar zakat profesi. Penerimaan dana zakat
profesipun meningkat kurang lebih Rp40.000.000 perbulannya”94
Sosialisasi yang diberikan oleh UPZ Kemenag berupa ceramah
agama. Biasanya mereka mengadakan pertemuan kemudian diberi arahan
khusus dan memberitahu apa saja manfaat serta kegunaan dari zakat profesi
serta kemana saja dana tersebut disalurkan. Dana dari zakat profesi di Kantor
Kemenag ini tidak sepenuhnya diberikan kepada Baznas Kota Jambi. Dari
penerimaan zakat profesi yang berjumlah kurang lebih Rp40.000.000 hanya
Rp27.000.000 saja yang diserahkan kepada Baznas Kota Jambi kemudian
selebihnya masuk kedalam kas UPZ untuk mereka salurkan sendiri.
Penyaluran dana zakat profesi di Kemenag berupa beasiswa bagi Siswa yang
kurang mampu, fakir miskin, dan bantuan-bantuan lainnya.
94 Wawancara dengan Ibuk Nurazzana, Senin 13 Januari 2020.
65
B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kesadaran Pegawai
Kementerian Agama Kota Jambi dalam Membayar Zakat Profesi
1. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja merupakan salah satu penyebab dari keberhasilan
dalam melaksanakan suatu pekerjaan tetapi juga dapat menyebabkan suatu
kegagalan dalam pelaksanaan suatu pekerjaan. Karena lingkungan kerja dapat
mempengaruhi pekerja, terutama lingkungan kerja yang bersifat psikologis.
Apabila seorang pekerja mendapat pengaruh yang positif maka pekerja
tersebut akan mempunyai moral yang lebih baik, begitu juga sebaliknya.
Zakat profesi mulai ada di Kantor Kemenag pada tahun 2004 sejak
adanya Fatwa MUI dikeluarkan sehingga Pegawai yang berada baik itu di
Kantor Kemenag ataupun di Lingkungan Kantor Kemenag, baik itu Pegawai
lama taupun pegawai baru ikut membayar zakat profesi.
“saya membayar zakat profesi sejak tahun 2016 sejak saya
dipindahkan di sini”95
“saya membayar zakat profesi sejak tahun 2004 sejak saya menjadi
CPNS Kemenag”96
Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Ibuk Rahmatika dimana
beliau membayar zakat profesi sejak dipindahkan ke kantor Kemenag,
dimana sebelumnya saat berada di Instansi yang lama mereka belum
membayar ataupun membayar zakat profesi. Begitupun dengan Bapak Nur
Falah yang membayar zakat profesi saat masuk dilingkungan Kemenag.
Kantor Kementerian Agama Kota Jambi sudah jauh terrlebih dahulu
menerapkan zakat profesi dibandingakn dengan kantor-kantor atau instansi
95 Wawancara dengan Ibuk Rahmatika, Jum‟at 20 Desember 2019. 96 Wawancara dengan Bapak Nur Falah, Rabu, 15 Januari 2020.
66
instansi yang ada di Koja Jambi. Instansi-instansi lain di Kota jambi mulai
menunaikan zakat profesi tahun 2015 saat Instruksi Walikota No.541 Tahun
2015 dikeluarkan. Regulasi yang tergolong baru merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi rendahnya Pegawai diinstansi lainnya dalam membayar
zakat profesi.
“jika menanyakan tentang tingkat kesadaran pegawai Kemenag dalam
membayar zakat profesi, maka saya berani menjawab 100% sudah
sadar dan sudah membayar semua. Karena kami telah lebih dulu
menerapkap zakat profesi yaitu tahun 2004, sedangkan peraturan atau
Instruksi Walikota jambi keluar baru pada tahun 2015 sehingga zakat
profesi bisa dikatakan baru berkembang pada kantor-kantor atau
instansi yang ada”97
Kementerian Agama Kota Jambi merupakan salah satu Instansi yang
berada dibawah naungan Kementerian Agama yang mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan di bidang keagamaan dalam pemerintah sehingga
hal-hal yang berkaitan dengan bidang agama tentu saja mereka lebih unggul
dari Kementerian manapun selain itu Kementerian Agama juga bertugas
dalam merumuskan, menetapkan dan mengeksekusi kebijakan yang terkait
keagamaan atau kepercayaan.
2. Sosialisasi yang diberikan
Sosialisasi yang diberikan oleh UPZ Kemenag Kota Jambi tidak
hanya diberikan kepada pegawai di lingkungan Kemenag, tetapi juga
diberikan kepada majelis-majelis taklim, ataupun memberikan khutbah pada
hari jum‟at.
97 Wawancara dengan Bapak Fahmi Darmawan, Senin 13 Januari 2020.
67
3. Kesadaran Moral
Zakat adalah salah satu rukun Islam yang berdimensi keadilan sosial
kemasyarakatan bertujuan untuk mensejahterakan kehidupan sosial
kemasyarakatan umat Islam. Zakat merupakan suatu tindakan pemindahan
harta kekayaan dari golongan yang kaya kepada golongan yang miskin. Zakat
bisa berkembang menjadi konsep kemasyarakatan oleh karena itu kesadaran
moral dalam diri kita melihat masih banyak masyarakat Kota Jambi yang
memiliki ekonomi yang buruk sehingga Pegawai Kemenag beranggapan
bahwa zakat merupakan solusi yang Allah turunkan untuk memberantas
kemiskinan.
4. Peraturan yang ada
Di Kota Jambi, sudah ada pengelola zakat yang dibentuk oleh
pemerintah yang disebut Badan Amil Zakat (BAZ) yang terdiri dari
masyarakat dan unsur pemerintah untuk tingkat kewilayahan dan Lembaga
Amil Zakat (LAZ) yang dibentuk dan dikelola oleh masyarakat yang
terhimpun dalam berbagai ormas (organisasi masyarkat) Islam, yayasan dan
institusi lainnya sehingga masyarakat bisa lebih peka terhadap membayar
zakat profesi dengan berbagai iklan yang dipasang oleh institusi badan amil
zakat. serta regulasi yang sudah ada didalam undang-undang tentang zakat
yang dikeluarkan oleh pemerintah bahwa zakat profesi adalah zakat yag harus
dilaksanakan oleh Pegawai Kemenag Kota Jambi.
68
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah diadakan pengumpulan data melalui wawancara serta berdasarkan
pembahasan dan uraian diatas, maka hasil penelitian in dapat penulis
simpulkan :
1. Tingkat kesadaran Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Jambi
dalam membayar zakat profesi berada dalam kategori sangat baik.
Karena seluruh Pegawai di Kantor Kementerian Agama Kota Jambi
sudah patuh dalam membayar zakat profesi baik saat Instruksi
Walikota dikeluarkan atupun sebelumnya karena mereka sudah
membayar sejak Fatwa MUI dikeluarkan. Adapun perihal masih
adanya Pegawai di Institusi lainnya yang masih belum membayar
zakat profesi di Kota Jambi dikarenakan regulasi yang masih baru
yang dikeluarkan oleh Walikota Jambi.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesadaran Pegawai Kantor
Kementerian Agama Kota Jambi antara lain :
a. Lingkungan kerja
b. Sosialisasi yang diberikan
c. Kesadaran moral
d. Peraturan yang ada
69
B. Saran
Setelah memperhatikan hasl penelitian diatas, maka penulis memberikan
saran dan harapan kepada pihak yang memerlukan :
1. Kepada pegawai Kementerian Agama Kota Jambi agar tetap memiliki
sifat peduli, atau saling tolong menolong terhadap sesama manusia
yang membutuhkan agar selamat dunia akhirat.
2. Menekankan untuk membayar zakat profesi tidak hanya kepada
Pegawai yang ada di Kantor Kementerian Agama Kota Jambi tetapi
juga kepada pegawai di lingkungan Kementerian Agama Kota Jambi.
3. Melakukan sosialisasi yang bijaksana dan pengajaran yang baik kepada
pegawai.
4. Diharapkan dengan adanya pendistribusian zakat secara produktif dan
konsumtif, bisa membantu dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat
kota Jambi.
DAFTAR PUSTAKA
Buku-buku
Al-Qur‟an dan Terjemahan. Bogor:Sygma Creative Media Group. 2007.
A.Muri Yusuf. Metode Penelitian. Jakarta:PRENADAMEDIA GROUP. 2014.
Amos Neolaka. Kesadaran Lingkungan. Jakarta:Rineka Cipta. 2008.
Badri Munir Sukoco. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. PT.Gelora
Aksara. 2006.
Bambang Sudibyo. Fikih Zakat Kontekstual Indonesia. Jakarta: BAZNAZ. 2018.
Damsar dan Indrayani. Pengantar Sosiologi Kapital. Jakarta:Kencana Prenada
Media. 2019.
Didin Hafiddhudin. Fikih Zakat Indonesia. Jakarta:BAZNAS. 2015.
Dja‟man Satori dan Aan Komariah. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung:Alfabeta. 2013.
Herri Zan Pieter. Pengantar Psikologi dalam Keperawatan. Jakarta:Kencana
Prenada Media Group. 2010.
Imam Malik. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta:Kalimedia. 2016
Irmansyah Effendi . Kesadaran Jiwa. Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama. 2014.
Ismail Sahhatih dan Sayuqi. At-Tathbiq Al-Amu‟ashir Lizzakah. Terj. oleh Bahrun
Abu Bakar dan Anshori Umar Sitanggal. Bandung:CV Pustaka Setia.
2007.
Jogiyanto Hartono. Metoda Pengumpulan Data Teknik Analisis Data.
Yogyakarta:ANDI. 2018.
K.H Ma‟ruf Amin DKK. Himpunan Fatwa MUI. Edisi Terbaru,
Jakarta:Erlangga, 2015.
Liche Seniati Dkk. Psikologi Eksperimen. Jakarta : PT IKAPI. 2011.
M.Quraish Shihab. Tafsir Al-Mishbah. Cet.IX, Vol.13. Jakarta:Lantera Hati. 2008.
Muh Fitrah dan Luthfiyah. Metodologi Penelitian. Jawa Barat:CV Jejak. 2017.
Oheo Kaimuddin Haris. Tindak Pidana di bidang Pertambangan. Surabaya:Media
Sahabat Cendikia. 2014.
Oom Mukarromah. Zakat Profesi Pegawai Negri Sipil, Banten:FTK Banten Press,
2016.
Robert L. Solso, Otto H. Maclin dan M.Kimberly Maclin. Cognitive Psychology.
Terj.Mikael Rahardanto dan Kristianto Batuadji. Jakarta:Erlangga. 2007.
Saifuddin Azwar. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:Pustaka
Pelajar. 2013.
Sapiuddin Shidiq . Fikih Kontemporer. Jakarta:PT Fajar Intrapratama Mandiri.
2016.
Sumadi Suryabrata. Metodologi Penelitian. Jakarta:Pt Raja Grafindo Persada.
2015.
Steven J. Stein and Book Howard E. Ledakan EQ:15 Prinsip Dasar Kecerdasan
Emosional Meraih Sukses. Terj. Trinanda Rainy Januarsari dan Yudhi
Murtanto. Bandung. 2003.
Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza‟iri. Minhajul Muslim. Terj.Mustofa „Aini.
Jakarta:Darul Haq. 1998
Tim Emir. Panduan Zakat Terlengkap. Jakarta:Erlangga. 2017.
Tulus. Pedoman Zakat. Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Zakat Direktorat
Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama RI. 2006.
Yusuf Qardhawi. Hukum Zakat. Penerjemah Didin Hafidhuddin dan Hasanuddin.
Jakarta:Pustaka Litera Antarnusa. 2001.
Jurnal
Agus Marimin. “Zakat Profesi (Penghasilan) Menurut Hukum Islam”. Jurnal
Ilmiah Ekonomi Islam, Volume 1 Nomor 1, 2015.
Ali Trigiyanto, “Zakat Profesi Antara Pendukung dan Penentang”. Jurnal Hukum
Islam. Vol.14 NO.1. Desember. 2016.
Darul Qudni. “Pembinaan Kesadaran Masyarakat Mengeluarkan Zakat Pada
Masyarakat Penambang Emas”. Skripsi. 2016.
Diana Fitri. “Tingkat Kesadaran Pegawai DalamMembayar Zakat Profesi di
Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Pekan Baru”. Skripsi.
2014.
Dicky Hatsjarjo. “Sekilas Tentang Psikologi”, Buletin Psikologi. Volume 13,
Nomor 2. 2005.
Fuad Riyadi. “Kontroversi Zakat Profesi Persfektif Ulama Kontemporer”.
Ziswaf, Volume 2, Nomor 1, 2015.
Herfita Rizki Hasanah Gurning, Haroni Doli Hamoraon Ritonga. “Analisis
Tingkat Kesadaran Masyarakat Kecamatan Medan Baru Dalam
Membayar Zakat”. Jurnal Ekonomi dan Keuangan. 2011.
Juliana Nasution. “Analisis Pengaruh Kepatuhan Membayar Zakat Profesi
Terhadap Keberkahan”. At-Tawassuh, Volume 2, Nomor 2. 2017.
Muhammad Zen.“Zakat Profesi Sebagai Distribusi Pendapatan Ekonomi Islam”.
Volume 1, Nomor 1. 2014.
Rifai Yusuf. “Analisis Pengembangan Pegawai Dalam Rangka Meningkatkan
Efektivitas Kerja Pada Instansi Pemerintah”. Volome 1, Nomor 1. 2016.
Silfia. “Persepsi Muzakki Tentang Kontroversi Hukum Zakat Profesi dan
Pengaruhnya Terhadap Tingkat Kesadaran Berzakat”. Skripsi. 2011.
Sobirin. “Teknik Pengelolaan Zakat Profesi”. ZIZWAF, Volume 2, Nomor 2,
2015.
Internet
https://id.wikipedia.org/wiki/Kesadaran
https://kbbi.web.id › pegawai
https://www.google.com/amp/s/tafsirzilal.wordpress.com/2012/06/05/bahasaIndo
nesia-2/amp/
Hari/Tanggal : Jum’at, 20 Desember 2019
Nama : Nurhayati, S.Si
Jabatan : Pengembang Pendidik dan Kependidikan
Golongan : III/d
No.Hp : 085266292955
1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang Zakat Profesi ?
Jawab : zakat profesi itu merupakan zakat yang diambil dari gaji yang saya
diterima. Kalau di KEMENAG biasanya dipotong langsung oleh
Bendahara.
2. Berikan Alasan Bapak/Ibu membayar Zakat Profesi ? dan sudah berapa
lama Bapak/ibu membayar zakat profesi
Jawab : Membersihkan gaji atau penghasilan saya. Saya membayar zakat
profesi dimulai dari CPNS tahun 2005 bulan Juni.
3. Apakah Bapak/Ibu tahu tentang peraturan dikota Jambi tentang adanya
Zakat Profesi ?
Jawab : Sudah tahu.
4. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai adanya Zakat Profesi?
Keberatan atau setuju ?
5. Jawab : Bagus. Jadi kami sebagai penerima gaji, tidak perlu repot lagi
untuk mengeluarkan. Karena sudah langsung otomatis dipotong. Karena
kalau kita mengeluarkan langsung sendiri, kadang kita lupa. Apalagi
ditunda-tunda akan semakin banyak yang kita keluarkan.
6. Menurut bapak/ibu apa manfaat dari membayar zakat profesi ?
Jawab : Dikarenakan zakat profesi disalurkan ke Baznas, Baznas bisa
menyalurkan kepada orang yang membutuhkan. Kalau di KEMENAG
sendiri, untuk memberikan bantuan kepada siswa Madrasah berupa
beasiswa bagi yang membutuhkan serta kepada fakir miskin
7. Apakah bapak/ibu ikhlas dalam membayar zakat profesi ? berikan alasan
Bapak/Ibu dalam Membayar Zakat Profesi.
Jawab : Ikhlas, bahkan sangat ikhlas karena merupakan kewajiban saya.
8. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi bapak/ibu membayar Zakat Profesi
?
Jawab : Karena saya merasa itu kewajiban saya
Hari/Tanggal : Jum’at, 20 Desember 2019
Nama : Tatang Ansori, ST
Jabatan : Staf Kelembagaan
Golongan : III/b
No.Hp : 085266588957
1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang Zakat Profesi ?
Jawab : zakat profesi itu merupakan zakat yang diambil dari hasil
pekerjaan kita atau hasil gaji dari pekerjaan kita.
2. Berikan Alasan Bapak/Ibu membayar Zakat Profesi ? dan sudah berapa
lama Bapak/ibu membayar zakat profesi
Jawab : Pertama, karena memang dianjurkan oleh syariat Islam yang
mewajibkan kita untuk membayar zakat. Saya membayar zakat Profesi
sejak bekerja dikantor ini tahun 2009.
3. Apakah Bapak/Ibu tahu tentang peraturan dikota Jambi tentang adanya
Zakat Profesi ?
Jawab : kalau instruksi yang berasak dari kota jambi sendiri, saya belum
tahu. Tapi kalau di Kantor memang ada dan sudah menjadi anjuran bagi
setiap PNS disini untuk ikut dalam program tersebut.
4. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai adanya Zakat Profesi?
Keberatan atau setuju ?
Jawab : sangat setuju, karena memang dalam syariat Islam juga
dianjurkan. Kemudian kebetulan juga Kantor KEMENAG juga
mengimplementasikan kepada karyawannya.
5. Menurut bapak/ibu apa manfaat dari membayar zakat profesi ?
Jawab : Insya Allah pendapatan saya berkah dan hasil dari pembayaran
zakar profesi bermanfaat bagi orang yang membutuhkan.
6. Apakah bapak/ibu ikhlas dalam membayar zakat profesi ? berikan alasan
Bapak/Ibu dalam Membayar Zakat Profesi.
Jawab : Insyaa Allah Ikhlas
7. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi bapak/ibu membayar Zakat Profesi
?
Jawab : Agar rezeki yang kita dapatkan itu bersih. Kemudian sesuai
dengan syariat Islam bahwa memang bagi kami yang penghasilannya
sudah mencapai Nishab nya diwajibkan membayar Zakat.
Hari/Tanggal : Jum’at, 20 Desember 2019
Nama : Nur’aini, S.Ag.,M.Pd.I
Jabatan : Staf Pendidikan Madrasah
Golongan : IV/a
No.Hp : 081274431543
1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang Zakat Profesi ?
Jawab : Zakat profesi itu merupakan zakat yang diambil dari 2,5% dari
gaji kita.
2. Berikan Alasan Bapak/Ibu membayar Zakat Profesi ? dan sudah berapa
lama Bapak/ibu membayar zakat profesi
Jawab : Memang kawajiban saya. Karena setiap penghasilan saya, 2,5%
ada hak orang lain. Saya membayar zakat tahun 2002.
3. Apakah Bapak/Ibu tahu tentang peraturan dikota Jambi tentang adanya
Zakat Profesi ?
Jawab : Kalau instruksi yang berasal dari kota jambi sendiri, saya belum
tahu. Tapi kalau di Kantor memang ada dan sudah menjadi anjuran bagi
setiap PNS disini yang langsung diserahkan kepada bendahara sebanyak
2,5% dari gaji kita. Dimana sebagian diserahkan kepada Baznas Kota.
4. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai adanya Zakat Profesi?
Keberatan atau setuju ?
5. Jawab : Sangat setuju.
6. Menurut bapak/ibu apa manfaat dari membayar zakat profesi ?
Jawab : Sangat bermanfaat sekali terutama bagi kita selaku orang yang
membayar zakat, karena disetiap penghasilan kita ada hak orang lain.
7. Apakah bapak/ibu ikhlas dalam membayar zakat profesi ? berikan alasan
Bapak/Ibu dalam Membayar Zakat Profesi.
Jawab : Sangat Ikhlas
8. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi bapak/ibu membayar Zakat Profesi
?
Jawab : Sebenarnya bukan faktor, tapi itu memang kewajiban saya sebagai
umat islam untuk menuanikan Zakat Profesi.
Hari/Tanggal : Jum’at, 20 Desember 2019
Nama : Sri Nilya, S.Pd.I
Jabatan : Staf PAIS
Golongan : III/b
No.Hp : 081274521965
1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang Zakat Profesi ?
Jawab : Zakat Profesi merupakan zakat yang diambil dari gaji kita
2. Berikan Alasan Bapak/Ibu membayar Zakat Profesi ? dan sudah berapa
lama Bapak/ibu membayar zakat profesi
Jawab : Memang kawajiban saya. Dan juga gaji saya sudah mencapai
Nisabnya jadi sudah sepantasnya saya untuk mengeluarkan zakatnya. Saya
membayar zakat profesi dari 2013
3. Apakah Bapak/Ibu tahu tentang peraturan dikota Jambi tentang adanya
Zakat Profesi ?
Jawab : Tidak tahu.
4. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai adanya Zakat Profesi?
Keberatan atau setuju ?
5. Jawab : Sangat setuju.
6. Menurut bapak/ibu apa manfaat dari membayar zakat profesi ?
Jawab : Untuk membersihkan penghasilan saya.
7. Apakah bapak/ibu ikhlas dalam membayar zakat profesi ? berikan alasan
Bapak/Ibu dalam Membayar Zakat Profesi.
Jawab : Insyaa Allah Ikhlas
8. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi bapak/ibu membayar Zakat Profesi
?
Jawab : Memang sudah menjadi kewajiban saya.
Hari/Tanggal : Kamis, 19 Desember 2019
Nama : Fithriani, S.Pd
Jabatan : Staf bagian Umum
Golongan : III/c
No.Hp : 081366388868
1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang Zakat Profesi ?
Jawab : Zakat Profesi merupakan zakat dari penghasilan perbulan dari gaji
pokok
2. Berikan Alasan Bapak/Ibu membayar Zakat Profesi ? dan sudah berapa
lama Bapak/ibu membayar zakat profesi
Jawab : Untuk menyucikan harta saya. Saya membayar zakat profesi dari
2005.
3. Apakah Bapak/Ibu tahu tentang peraturan dikota Jambi tentang adanya
Zakat Profesi ?
Jawab : Tahu
4. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai adanya Zakat Profesi?
Keberatan atau setuju ?
5. Jawab : Sangat setuju.
6. Menurut bapak/ibu apa manfaat dari membayar zakat profesi ?
Jawab : Untuk menyucikan harta kita, kemudian zakat tersebut disalurkan
kepada orang yang membutuhkan.
7. Apakah bapak/ibu ikhlas dalam membayar zakat profesi ? berikan alasan
Bapak/Ibu dalam Membayar Zakat Profesi.
Jawab : Insyaa Allah Ikhlas
8. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi bapak/ibu membayar Zakat Profesi
?
Jawab : Yang pertama karena sudah diperintahkan didalam Al-qur‟an
yaitu dalam Q.S Adz-Dzariyat. Yang kedua karena saya patuh kepada
peraturan baik yang dikeluarkan oleh Menteri Agama sendiri yaitu PMA
No.52 Tahun 2014.
Hari/Tanggal : Jum’at, 20 Desember 2019
Nama : Raden Suhaili
Jabatan : Staf Bagian Umum
Golongan : III/d
No.Hp : 0852667466
1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang Zakat Profesi ?
Jawab : Zakat Profesi merupakan zakat yang diambil dari penghasilan kita
jika sudah sampai nishabnya.
2. Berikan Alasan Bapak/Ibu membayar Zakat Profesi ? dan sudah berapa
lama Bapak/ibu membayar zakat profesi
Jawab : Karena zakat merupakan kewajiban bagi umat Islam jika sudah
memenuhi syarat atau ketentuan-ketentuan. Tetapi dalam ketentuan
penarikan zakat itu berbeda-beda antara ulama dalam memahami hadits
tentang zakat tersebut. Saya membayar zakat profesi dari 2005.
3. Apakah Bapak/Ibu tahu tentang peraturan dikota Jambi tentang adanya
Zakat Profesi ?
Jawab : Tahu, karena adanya seruan serta sosialisasi dari Basnaz.
4. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai adanya Zakat Profesi?
Keberatan atau setuju ?
Jawab : Kalau dilihat dari Fiqih-fiqih Klasik, zakat profesi termasuk
kedalam bagian zakat maal. Kalau dilihat dari fiqih klasik ada nishab dan
khaulnya tetapi tidak hanya itu tetapi juga harus ada barangnya. Kalau
umpamanya zakat profesi ini tertulis saja. Tetapi kita sebagai kaum
muslimin berkewajiban mengeluarkan zakat jika telah sampai nishab dan
khaul tetapi jika tidak sampai kepada nishab dan khaulnya merupakan
sedekah. Para ulama juga berpendapat bahwa menyamakan zakat profesi
seperi zakat pertanian tetapi berbeda dalam menentukan nishabnya dimana
zakat pertanian penarikan zakatnya dilakukan pada waku panen. Zakat
profesi ini ada dalam fiqih-fiqih kontemporer seperti yang ditulis oleh
Yusuf Alqhardawi. Tetapi jika didalam fiqih klasik tidak ada yang
namanya zakat profesi.
5. Menurut bapak/ibu apa manfaat dari membayar zakat profesi ?
Jawab : Jika zakat profesi dikumpulkan oleh badan Amil zakat yang
ditunjuk oleh pemerintah untuk mengumpulkan zakat dan mereka amanah
dalam memberikan amanah dalam memberikan kepada fakir miskan dan
kepada asnaf yang delapan yang berhak menerima zakat, sangat banyak
sekali manfaat untuk kehidupan sosial dan segala macamnya.
6. Apakah bapak/ibu ikhlas dalam membayar zakat profesi ? berikan alasan
Bapak/Ibu dalam Membayar Zakat Profesi.
Jawab : Insyaa Allah Ikhlas. Walaupun tidak diwajibkan.
7. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi bapak/ibu membayar Zakat Profesi
?
Jawab : Iman. Kalau tidak ada iman tidak mau membayar zakat
Hari/Tanggal : Jum’at, 20 Desember 2019
Nama : Rahmatika, S.Pd.I
Jabatan : Staf Analisis Jabatan
Golongan : III/c
No.Hp : 081363135110
1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang Zakat Profesi ?
Jawab : Zakat Profesi merupakan zakat yang dipotong dari penghasilan
atau gaji.
2. Berikan Alasan Bapak/Ibu membayar Zakat Profesi ? dan sudah berapa
lama Bapak/ibu membayar zakat profesi
Jawab : Karena zakat merupakan kewajiban bagi umat Islam. Saya
membayar zakat profesi dari tahun 2016, sejak saya dipindahkan disini.
3. Apakah Bapak/Ibu tahu tentang peraturan dikota Jambi tentang adanya
Zakat Profesi ?
Jawab : Tahu, karena adanya seruan serta sosialisasi dari Basnaz.
4. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai adanya Zakat Profesi?
Keberatan atau setuju ?
Jawab : Setuju sekali. Dan merupakan kewajiban bagi umat Islam
5. Menurut bapak/ibu apa manfaat dari membayar zakat profesi ?
Jawab : Dari saya sendiri, saya sudah menunaikan kewajiban saya sendiri.
Dan dapat disalurkan bagi orang-orang yang sesuai dengan asnafnya
6. Apakah bapak/ibu ikhlas dalam membayar zakat profesi ? berikan alasan
Bapak/Ibu dalam Membayar Zakat Profesi.
Jawab : Insyaa Allah Ikhlas
7. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi bapak/ibu membayar Zakat Profesi
?
Jawab : Karena saya tahu gaji saya sudah mencapai nishab
Hari/Tanggal : Jum’at, 20 Desember 2019
Nama : Indra Nova Siswita, SH
Jabatan : Staf Analisis Kesejahteraan SDM
Golongan : III/d
No.Hp : 085266474071
1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang Zakat Profesi ?
Jawab : Zakat Profesi merupakan zakat yang dikeluarkan dari penghasilan
atau gaji setiap bulannya.
2. Berikan Alasan Bapak/Ibu membayar Zakat Profesi ? dan sudah berapa
lama Bapak/ibu membayar zakat profesi
Jawab : Untuk membersihkan gaji atau penghasilan saya. Saya membayar
zakat profesi dari tahun 2006.
3. Apakah Bapak/Ibu tahu tentang peraturan dikota Jambi tentang adanya
Zakat Profesi ?
Jawab : Tahu, karena adanya seruan serta sosialisasi dari Basnaz.
4. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai adanya Zakat Profesi?
Keberatan atau setuju ?
Jawab : Setuju sekali. Dan merupakan kewajiban bagi umat Islam
5. Menurut bapak/ibu apa manfaat dari membayar zakat profesi ?
Jawab : Membersihkan diri saya, penghasilan saya.
6. Apakah bapak/ibu ikhlas dalam membayar zakat profesi ? berikan alasan
Bapak/Ibu dalam Membayar Zakat Profesi.
Jawab : Insyaa Allah Ikhlas
7. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi bapak/ibu membayar Zakat Profesi
?
Jawab : Karena merupakan kewajiban saya
Hari/Tanggal : Jum’at, 20 Desember 2019
Nama : Dra.Nurhayati
Jabatan : Staf Pendidikan Diniyah dan PONPES
Golongan : III/d
No.Hp : 081274858156
1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang Zakat Profesi ?
Jawab : Zakat Profesi merupakan zakat yang dikeluarkan dari penghasilan
atau gaji setiap bulannya.
2. Berikan Alasan Bapak/Ibu membayar Zakat Profesi ? dan sudah berapa
lama Bapak/ibu membayar zakat profesi
Jawab : Untuk membersihkan gaji atau penghasilan saya. Saya membayar
zakat profesi dari tahun 2005
3. Apakah Bapak/Ibu tahu tentang peraturan dikota Jambi tentang adanya
Zakat Profesi ?
Jawab : Tahu, karena adanya seruan serta sosialisasi dari Basnaz.
4. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai adanya Zakat Profesi?
Keberatan atau setuju ?
Jawab : Setuju sekali. Dan merupakan kewajiban bagi umat Islam
5. Menurut bapak/ibu apa manfaat dari membayar zakat profesi ?
Jawab : Membersihkan diri saya, penghasilan saya. Agar berkah
6. Apakah bapak/ibu ikhlas dalam membayar zakat profesi ? berikan alasan
Bapak/Ibu dalam Membayar Zakat Profesi.
Jawab : Insyaa Allah Ikhlas
7. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi bapak/ibu membayar Zakat Profesi
?
Jawab : Karena merupakan kewajiban saya. Lillahhita‟ala
Hari/Tanggal : Jum’at, 20 Desember 2019
Nama : Asridawati, S.P
Jabatan : Staf Pendidikan Diniyah dan PONPES
Golongan : III/b
No.Hp : 085369708227
1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang Zakat Profesi ?
Jawab : Zakat Profesi merupakan zakat yang dikeluarkan dari penghasilan
atau gaji setiap bulannya.
2. Berikan Alasan Bapak/Ibu membayar Zakat Profesi ? dan sudah berapa
lama Bapak/ibu membayar zakat profesi
Jawab : Untuk membersihkan gaji atau penghasilan saya. Saya membayar
zakat profesi dari tahun 2009
3. Apakah Bapak/Ibu tahu tentang peraturan dikota Jambi tentang adanya
Zakat Profesi ?
Jawab : Tahu
4. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai adanya Zakat Profesi?
Keberatan atau setuju ?
Jawab : Setuju
5. Menurut bapak/ibu apa manfaat dari membayar zakat profesi ?
Jawab : Untuk membantu orang lain
6. Apakah bapak/ibu ikhlas dalam membayar zakat profesi ? berikan alasan
Bapak/Ibu dalam Membayar Zakat Profesi.
Jawab : Insyaa Allah Ikhlas
7. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi bapak/ibu membayar Zakat Profesi
?
Jawab : Karena merupakan kewajiban saya
Hari/Tanggal : Jum’at, 20 Desember 2019
Nama : Drs. Ahmad
Jabatan : Staf Pendidikan Diniyah dan PONPES
Golongan : III/d
No.Hp : 082176568997
1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang Zakat Profesi ?
Jawab : Zakat Profesi merupakan zakat yang dikeluarkan dari penghasilan
atau gaji setiap bulannya
2. Berikan Alasan Bapak/Ibu membayar Zakat Profesi ? dan sudah berapa
lama Bapak/ibu membayar zakat profesi
Jawab : Sebagai Kewajiban saya selaku umat muslim. Saya membayar
zakat profesi dari tahun 2009
3. Apakah Bapak/Ibu tahu tentang peraturan dikota Jambi tentang adanya
Zakat Profesi ?
Jawab : Tahu
4. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai adanya Zakat Profesi?
Keberatan atau setuju ?
Jawab : Sangat Setuju. Sebab berguna untuk membantu masyarakat yang
susah.
5. Menurut bapak/ibu apa manfaat dari membayar zakat profesi ?
Jawab : Untuk membantu orang miskin, dan menyucikan harta
6. Apakah bapak/ibu ikhlas dalam membayar zakat profesi ? berikan alasan
Bapak/Ibu dalam Membayar Zakat Profesi.
Jawab : Sangat Ikhlas
7. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi bapak/ibu membayar Zakat Profesi
?
Jawab : Karena merupakan kewajiban saya, dan Al-qur‟an juga sudah
memberi penjelasan tentang itu.
Hari/Tanggal : Kamis, 19 Desember 2019
Nama : Eka Setiyawati, S.Pd.I
Jabatan : Staf bagian Umum
No.Hp : 08536816663
1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang Zakat Profesi ?
Jawab : Zakat profesi itu merupakan zakat yang diambil dari 2,5% dari
gaji atau penghasilan kita.
2. Berikan Alasan Bapak/Ibu membayar Zakat Profesi ? dan sudah berapa
lama Bapak/ibu membayar zakat profesi
Jawab : Memang kawajiban saya. Karena setiap penghasilan saya, 2,5%
ada hak orang lain. Saya membayar zakat tahun 2002.
3. Apakah Bapak/Ibu tahu tentang peraturan dikota Jambi tentang adanya
Zakat Profesi ?
Jawab : Kalau instruksi yang berasal dari kota jambi sendiri, saya belum
tahu. Tapi kalau di Kantor memang ada dan sudah menjadi anjuran bagi
setiap PNS disini yang langsung diserahkan kepada bendahara sebanyak
2,5% dari gaji kita. Dimana sebagian diserahkan kepada Baznas Kota.
4. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai adanya Zakat Profesi?
Keberatan atau setuju ?
5. Jawab : Sangat setuju.
6. Menurut bapak/ibu apa manfaat dari membayar zakat profesi ?
Jawab : Sangat bermanfaat sekali terutama bagi kita selaku orang yang
membayar zakat, karena disetiap penghasilan kita ada hak orang lain.
7. Apakah bapak/ibu ikhlas dalam membayar zakat profesi ? berikan alasan
Bapak/Ibu dalam Membayar Zakat Profesi.
Jawab : Sangat Ikhlas
8. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi bapak/ibu membayar Zakat Profesi
?
Jawab : Sebenarnya bukan faktor, tapi itu memang kewajiban saya sebagai
umat islam untuk menuanikan Zakat Profesi.
Hari/Tanggal : Kamis, 19 Desember 2019
Nama : Hj. Jamilah, A.ma
Jabatan : Staf Pelaksanaan Haji dan Umroh
Golongan : III/d
No.Hp : 082298779986
1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang Zakat Profesi ?
Jawab : Zakat Profesi merupakan zakat yang dikeluarkan dari penghasilan
atau gaji setiap bulannya.
2. Berikan Alasan Bapak/Ibu membayar Zakat Profesi ? dan sudah berapa
lama Bapak/ibu membayar zakat profesi
Jawab : Untuk membersihkan gaji atau penghasilan saya. Kemudian
perintah dari Al-qur‟an dan merupakan kewajiban saya. Saya membayar
zakat profesi dari tahun 2007.
3. Apakah Bapak/Ibu tahu tentang peraturan dikota Jambi tentang adanya
Zakat Profesi ?
Jawab : Tahu, karena adanya seruan serta sosialisasi dari Basnaz.
4. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai adanya Zakat Profesi?
Keberatan atau setuju ?
Jawab : Setuju sekali. Dan merupakan kewajiban bagi umat Islam.
5. Menurut bapak/ibu apa manfaat dari membayar zakat profesi ?
Jawab : Membersihkan diri saya, penghasilan saya. Serta dapat membantu
bagi orang yang membutuhkan.
6. Apakah bapak/ibu ikhlas dalam membayar zakat profesi ? berikan alasan
Bapak/Ibu dalam Membayar Zakat Profesi.
Jawab : Insyaa Allah
7. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi bapak/ibu membayar Zakat Profesi
?
Jawab : Karena merupakan kewajiban saya
Hari/Tanggal : Selasa, 14 Januari 2020
Nama : Helmi Dansa
Jabatan : Ketua Badan Wakaf Tunai Kota Jambi
Golongan : IV/a
1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang Zakat Profesi ?
Jawab : Zakat Profesi merupakan zakat yang dikeluarkan dari penghasilan
atau gaji setiap bulannya.
2. Berikan Alasan Bapak/Ibu membayar Zakat Profesi ? dan sudah berapa
lama Bapak/ibu membayar zakat profesi
Jawab : Untuk membersihkan gaji atau penghasilan saya. Saya membayar
zakat profesi dari tahun 2004
3. Apakah Bapak/Ibu tahu tentang peraturan dikota Jambi tentang adanya
Zakat Profesi ?
Jawab : Tahu. Sejak dikeluarkanya Fatwa MUI No.3 Tahun 2003 tentang
zakat penghasilan, kami mulai merancang untuk menerapkan pemotongan
zakat profesi serta pembentukan panitia-panitia UPZ. Zakat profesi pun
mulai rutin diberlakukan di Kemenag Kota Jambi pada tahun 2004
walaupun pada saat itu hanya sebagian pegawai yang mau ikut membayar
zakat profesi.
4. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai adanya Zakat Profesi?
Keberatan atau setuju ?
Jawab : Setuju
5. Menurut bapak/ibu apa manfaat dari membayar zakat profesi ?
Jawab : Untuk membantu orang lain
6. Apakah bapak/ibu ikhlas dalam membayar zakat profesi ? berikan alasan
Bapak/Ibu dalam Membayar Zakat Profesi.
Jawab : Insyaa Allah Ikhlas
7. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi bapak/ibu membayar Zakat Profesi
?
Jawab : Karena merupakan kewajiban saya dan taat kepada peraturan
pemerintah
Hari/Tanggal : Kamis, 16 Januari 2020
Nama : Zulhidayat, A.Md
Jabatan : Staf bagian Keuangan
No.Hp : 082372738154
1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang Zakat Profesi ?
Jawab : Zakat profesi itu merupakan zakat yang dikeluarkan dari hasil
penghasilan kita apabila sudah mencapai haulnya yang nishabnya adalah
2,5%.
2. Berikan Alasan Bapak/Ibu membayar Zakat Profesi ? dan sudah berapa
lama Bapak/ibu membayar zakat profesi
Jawab : Memang kawajiban saya. Karena setiap penghasilan saya, 2,5%
ada hak orang lain. Saya membayar zakat tahun 2002.
3. Apakah Bapak/Ibu tahu tentang peraturan dikota Jambi tentang adanya
Zakat Profesi ?
Jawab : Kalau instruksi yang berasal dari kota jambi sendiri, saya belum
tahu. Tapi kalau di Kantor memang ada dan sudah menjadi anjuran bagi
setiap PNS disini yang langsung diserahkan kepada bendahara sebanyak
2,5% dari gaji kita. Dimana sebagian diserahkan kepada Baznas Kota.
4. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai adanya Zakat Profesi?
Keberatan atau setuju ?
5. Jawab : Sangat setuju.
6. Menurut bapak/ibu apa manfaat dari membayar zakat profesi ?
Jawab : Sangat bermanfaat sekali terutama bagi kita selaku orang yang
membayar zakat, karena disetiap penghasilan kita ada hak orang lain.
7. Apakah bapak/ibu ikhlas dalam membayar zakat profesi ? berikan alasan
Bapak/Ibu dalam Membayar Zakat Profesi.
Jawab : Sangat Ikhlas
8. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi bapak/ibu membayar Zakat Profesi
?
Jawab : Sebenarnya bukan faktor, tapi itu memang kewajiban saya sebagai
umat islam untuk menuanikan Zakat Profesi.
Hari/Tanggal : Kamis, 16 Januari 2020
Nama : Lili Andarni, S.S
Jabatan : Staf Bagian Keuangan
No.Hp : 081366999051
1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang Zakat Profesi ?
Jawab : Zakat Profesi merupakan zakat yang dikeluarkan dari penghasilan
atau gaji setiap bulannya.
2. Berikan Alasan Bapak/Ibu membayar Zakat Profesi ? dan sudah berapa
lama Bapak/ibu membayar zakat profesi
Jawab : Untuk membersihkan gaji atau penghasilan saya. Saya membayar
zakat profesi dari tahun 2005 sejak saya menjadi PNS.
3. Apakah Bapak/Ibu tahu tentang peraturan dikota Jambi tentang adanya
Zakat Profesi ?
Jawab : Tahu
4. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai adanya Zakat Profesi?
Keberatan atau setuju ?
Jawab : Setuju sekali. Dan merupakan kewajiban bagi umat Islam
5. Menurut bapak/ibu apa manfaat dari membayar zakat profesi ?
Jawab : Membersihkan diri saya, penghasilan saya agar berkah. Kemudian
membantu orang lain yang membutuhkan.
6. Apakah bapak/ibu ikhlas dalam membayar zakat profesi ? berikan alasan
Bapak/Ibu dalam Membayar Zakat Profesi.
Jawab : Insyaa Allah Ikhlas
7. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi bapak/ibu membayar Zakat Profesi
?
Jawab : Karena merupakan kewajiban saya. Lillahhita‟ala
Hari/Tanggal : Rabu, 15 Januari 2020
Nama : Amruddin, S.Ag
Jabatan : Staf Bagian Kepegawaian
No.Hp : 081366292080
1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang Zakat Profesi ?
Jawab : Zakat Profesi merupakan zakat dari hasil profesi kita.
2. Berikan Alasan Bapak/Ibu membayar Zakat Profesi ? dan sudah berapa
lama Bapak/ibu membayar zakat profesi
Jawab : Memang kawajiban saya dan sesuai dengan peraturan. Saya juga
Saya membayar zakat profesi dari 2004.
3. Apakah Bapak/Ibu tahu tentang peraturan dikota Jambi tentang adanya
Zakat Profesi ?
Jawab : Tahu. Adanya Instruksi Walikota Jambi yang sudah pernah
disosialisasikan oleh Baznas. Serta PMA sendiri yang sering
disosialisasikan oleh UPZ Kemenag.
4. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai adanya Zakat Profesi?
Keberatan atau setuju ?
5. Jawab : Sangat setuju.
6. Menurut bapak/ibu apa manfaat dari membayar zakat profesi ?
Jawab : Untuk membersihkan penghasilan saya, kemudian memang sudah
menjadi kewajiban saya.
7. Apakah bapak/ibu ikhlas dalam membayar zakat profesi ? berikan alasan
Bapak/Ibu dalam Membayar Zakat Profesi.
Jawab : Insyaa Allah Ikhlas
8. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi bapak/ibu membayar Zakat Profesi
?
Jawab : Memang sudah menjadi kewajiban saya.
Hari/Tanggal : Selasa, 14 Januari 2020
Nama : Hj. Saodah, S.Ag
Jabatan : Staf Bagian Kepegawaian
No.Hp : 081367762296
1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang Zakat Profesi ?
Jawab : Zakat Profesi merupakan zakat yang dipotong dari penghasilan
atau gaji.
2. Berikan Alasan Bapak/Ibu membayar Zakat Profesi ? dan sudah berapa
lama Bapak/ibu membayar zakat profesi
Jawab : Karena zakat merupakan kewajiban bagi umat Islam. Saya
membayar zakat profesi dari tahun 2016, sejak saya dipindahkan disini.
3. Apakah Bapak/Ibu tahu tentang peraturan dikota Jambi tentang adanya
Zakat Profesi ?
Jawab : Tahu, karena adanya seruan serta sosialisasi dari Basnaz.
4. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai adanya Zakat Profesi?
Keberatan atau setuju ?
Jawab : Setuju sekali. Dan merupakan kewajiban bagi umat Islam
5. Menurut bapak/ibu apa manfaat dari membayar zakat profesi ?
Jawab : Dari saya sendiri, saya sudah menunaikan kewajiban saya sendiri.
Dan dapat disalurkan bagi orang-orang yang sesuai dengan asnafnya
6. Apakah bapak/ibu ikhlas dalam membayar zakat profesi ? berikan alasan
Bapak/Ibu dalam Membayar Zakat Profesi.
Jawab : Insyaa Allah Ikhlas
7. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi bapak/ibu membayar Zakat Profesi
?
Jawab : Pertama karena adanya perintah didalam Alqur‟an, kedua karena
saya berada dalam lingkungan kantor Kemenag yang memang zakat
profesi sudah menjadi kebiasaan. Yang terakhir karena saya tahu gaji saya
sudah mencapai nishab
Hari/Tanggal : Selasa, 14 Januari 2020
Nama : Yusra
Jabatan : Staf Bimas
No.Hp : 085267580707
1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang Zakat Profesi ?
Jawab : Zakat Profesi merupakan zakat yang dikeluarkan dari penghasilan
atau gaji setiap bulannya.
2. Berikan Alasan Bapak/Ibu membayar Zakat Profesi ? dan sudah berapa
lama Bapak/ibu membayar zakat profesi
Jawab : Untuk membersihkan penghasilan saya. Dan memang sudah
menjadi kewajiban saya. Saya membayar zakat profesi dari tahun 2005
3. Apakah Bapak/Ibu tahu tentang peraturan dikota Jambi tentang adanya
Zakat Profesi ?
Jawab : Tahu, karena adanya seruan serta sosialisasi dari Basnaz.
4. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai adanya Zakat Profesi?
Keberatan atau setuju ?
Jawab : Setuju sekali. Dan merupakan kewajiban bagi umat Islam
5. Menurut bapak/ibu apa manfaat dari membayar zakat profesi ?
Jawab : Membersihkan diri saya, penghasilan saya. Agar berkah
6. Apakah bapak/ibu ikhlas dalam membayar zakat profesi ? berikan alasan
Bapak/Ibu dalam Membayar Zakat Profesi.
Jawab : Insyaa Allah Ikhlas
7. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi bapak/ibu membayar Zakat Profesi
?
Jawab : Karena merupakan kewajiban saya. Lillahhita‟ala
Hari/Tanggal : Senin, 13 Januari 2020
Nama : Nurazzana, S.Ag
Jabatan : Bendahara UPZ Kemenag
Golongan : III/d
No.HP : 081366265496
1. Kapan UPZ dibentuk ? dan apa saja tugas UPZ ?
Jawab : UPZ di kantor Kemenag ini dibentuk pada tahun 2004 setelah
Fatwa MUI pada tahun 2003 yang mengeluarkan Fatwa mengenai zakat
Profesi. UPZ tidak hanya bertuga sebagai pengumpul serya penyalur
zakat, tetapi juga bertugas untuk mensosialisasikan mengenai zakat profesi
ini.
2. Dari tahun berapa Zakat Profesi ditunaikan di KEMENAG ?
Jawab : Pada Tahun 2004. Saya merupakan orang yang ikut dalam rapat
pembentuka UPZ ini. Pada awal diberlakukannya zakat profesi ini,
penerimaannya tergolong rendah apabila dibandingkan dengan jumlah
Pegawai yang ada. Saat itu penerimaan zakat hanya berjumlah
Rp9.000.000, karena pada saat itu orang belum percaya tentang masalah
zaakat profesi karena kurangnya pengetahuan masalah zakat Namun
seiring berjalannya waktu, kami dari UPZ Kemenag terus berupaya dalam
melakukan Sosialisasi untuk meningkatkan kesadarn pegawai
dilingkungan Kemenag Kota Jambi agar menunaikan zakat profesi. Dan
terbukti usaha yang kami lakukan tidak sia-sia. Terbukti pada tahun 2010-
Sekarang jumlah penerimaan Zakat Profesi dari Lingkungan Kemenag
meningkat dengan jumlah penerimaan sebesar Rp.40.000.000 setiap
bulannya.
3. Bagaimana cara pemotongan zakat profesi ? dari gaji kotor atau gaji bersih
?
Jawab : Zakat profesi dipotong dari gaji Kotor. Karena jika dipotong dari
gaji bersih, maka tidak akan ada yang mencapai nishabnya dan tidak akan
mau membayar zakat. Jadi tidak peduli mereka mempunyai potongan
hutang dari Bank, Kredit ataupun Koperasi, yang dipotong tetap gaji awal
atau gaji bersih.
4. Setelah terkumpul, kemana dana zakat profesi disalurkan ?
Jawab : pertama kita keluarkan uang untuk amil dulu, kemudian
disetorkan ke Baznas sesuai dengan kesepakatan Kepala Kemenag dengan
Seluruh Kasi-Kasi dan Kasubbagg, dimana disetorkan ke baznas seumlah
Rp.27.000.000. dimana sisanya kita masukkan kedalam kas UPZ.
Gunanya kita menyalurkan sendiri.
5. Apakah pembayaran zakat profesi bersifat memaksa atau boleh tidak
membayar ?
Jawab : Kalau menurut Instruksi yang dikelurkan oleh Pemerintah Kota
Jambi sebenarnya Zakat Profesi hanya berupa Himbauan saja. Namun
didalam KanKemenagn ini Zakat Profesi sudah seperti kewajiban, namun
kami tidak pernah memaksakan untuk mengeluarkan zakat profesi itu
sendiri. Kami hanya mensosialisasikan apa pentingnya manfaat serta
kemana saja akan disalurkan zakat profesi tersebut. Selebihnya keputusan
untuk membayar atau tidak kami serahkan kepada Pribadi masing-masing.
6. Menurut ibuk, apa saja faktor-faktor tingginya kesadaran pegawai Kantor
Kemenag dalam menunaikan Zakat Profesi ?
Jawab : Yang pertama tentunya Sosialisasi yang terus kami lakukan
kepada seluruh pegawai. Entah itu mengenai kegunaan zakat profesi itu
ataupun anjuran didalam Al-Qur‟an mengenai Zakat Profesi itu sendiri.
Yang kedua adanya peraturan selain FATWA MUI, kemudian Instruksi
dari Walikota no.541 tahun 2015 tentang himbaun zakat profesi. Dan yang
terakhir karena kami berada didalam lingkungan Agama.
Hari/Tanggal : Rabu, 15 Januari 2020
Nama : Drs.Nur Falah
Jabatan : Staf PAIS
Golongan : III/d
No.Hp : 081279756241
1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang Zakat Profesi ?
Jawab : Zakat Profesi merupakan zakat dari hasil profesi kita.
2. Berikan Alasan Bapak/Ibu membayar Zakat Profesi ? dan sudah berapa
lama Bapak/ibu membayar zakat profesi
Jawab : Memang kawajiban saya dan sesuai dengan peraturan. Saya
membayar zakat profesi dari 2004 sejak saya menjadi CPNS Kemenag.
3. Apakah Bapak/Ibu tahu tentang peraturan dikota Jambi tentang adanya
Zakat Profesi ?
Jawab : Tidak tahu.
4. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai adanya Zakat Profesi?
Keberatan atau setuju ?
Jawab : Sangat setuju.
5. Menurut bapak/ibu apa manfaat dari membayar zakat profesi ?
Jawab : Untuk membersihkan penghasilan saya, kemudian memang sudah
menjadi kewajiban saya.
6. Apakah bapak/ibu ikhlas dalam membayar zakat profesi ? berikan alasan
Bapak/Ibu dalam Membayar Zakat Profesi.
Jawab : Insyaa Allah Ikhlas
7. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi bapak/ibu membayar Zakat Profesi
?
Jawab : Memang sudah menjadi kewajiban saya.
Hari/Tanggal : Kamis, 19 Desember 2019
Nama : Drs. Muhammad Sayuti, M.Pd.I
Jabatan : KASI Penyelenggaraan Haji dan Umrah
Golongan : IV/a
No.Hp : 08127879801
1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang Zakat Profesi ?
Jawab : Zakat Profesi merupakan zakat yang dikeluarkan dari penghasilan
atau gaji setiap bulannya apabila sudah mencapai nishab. Bagi kami
Pegawai maka dipotong dari gaji yang kami terima setiap bulannya.
2. Berikan Alasan Bapak/Ibu membayar Zakat Profesi ? dan sudah berapa
lama Bapak/ibu membayar zakat profesi
Jawab : Sebagai Kewajiban saya selaku umat muslim, dan sudah
ditetapkan juga peraturannya didalam Islam yaitu 2,5% dari penghasilan
kita. Tidak ada unsur paksaan karena memang sudah kewajiban, serta
untuk membersihkan penghasilan yang diterima. Saya membayar zakat
profesi sejak adanya Undang-undang tahun 2003.
3. Apakah Bapak/Ibu tahu tentang peraturan dikota Jambi tentang adanya
Zakat Profesi ?
Jawab : Tahu.
4. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai adanya Zakat Profesi?
Keberatan atau setuju ?
Jawab : Sangat Setuju. Sebab memang sudah menjadi kewajiban sebagai
umat islam.
5. Menurut bapak/ibu apa manfaat dari membayar zakat profesi ?
Jawab : Untuk membantu orang miskin, dan menyucikan harta.
6. Apakah bapak/ibu ikhlas dalam membayar zakat profesi ? berikan alasan
Bapak/Ibu dalam Membayar Zakat Profesi?
Jawab : Insyaa Allah Ikhlas Lillahita‟ala.
7. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi bapak/ibu membayar Zakat Profesi
?
Jawab : karena merupakan kewajiban saya sebagai umat islam, dan kita
lakukan dengan ikhlas tanpa paksaan.
Hari/Tanggal : Selasa, 14 Januari 2020
Nama : Habibi, S.Sos.I
Jabatan : Staff Penyelenggara Syari’ah
Golongan : III/b
No.Hp : 081366872137
1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang Zakat Profesi ?
Jawab : Zakat Profesi merupakan zakat yang dikeluarkan bagi pegawai
negeri yang berpenghasilan tetap dan dipotong perbulan berdasarkan
perhitungan yang telah ditetapkan sendiri.
2. Berikan Alasan Bapak/Ibu membayar Zakat Profesi ? dan sudah berapa
lama Bapak/ibu membayar zakat profesi
Jawab : yang pertama karena tuntutan agama, yang kedua peraturan dari
pemerintah yang ketiga karena sudah ada didalam Fiqh Kontemporer.
Saya sudah membayar zakat profesi dari tahun 2004.
3. Apakah Bapak/Ibu tahu tentang peraturan dikota Jambi tentang adanya
Zakat Profesi ?
Jawab : Tahu.
4. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai adanya Zakat Profesi?
Keberatan atau setuju ?
Jawab : Setuju sekali. Karena telah dijelaskan dalam Q.S Adz-Dzariyat
dimana didalam harta kita terdapat hak orang lain. Karena bagi saya orang
yang tidak mau membayar zakat, adalah orang yang tidak bersyukur
5. Menurut bapak/ibu apa manfaat dari membayar zakat profesi ?
Jawab : untuk membersihkan atau menyucikan harta, untuk menyalurkan
kepada delapan asnaf yang disalurkan oleh UPZ.
6. Apakah bapak/ibu ikhlas dalam membayar zakat profesi ? berikan alasan
Bapak/Ibu dalam Membayar Zakat Profesi?
Jawab : Insyaa Allah Ikhlas Lillahita‟ala.
7. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi bapak/ibu membayar Zakat Profesi
?
Jawab : karena saya pegawai negri, saya wajib taat kepada peraturan yang
telah ditetapkan pemerintah, yang kedua itu memang sudah diajarkan
dalam Islam. Da terakhir memudahkan saya sebagai PNS yang kadang-
kadang saya lupa membayar kewajiban saya. Dengan adanya zakat profesi
perbulan tadi bisa sangat membantu saya dalam menunaikan kewajiban
saya.
Hari/Tanggal : Kamis, 19 Desember 2019
Nama : M.Kholilurrahman, S.Pd.I
Jabatan : Staff Penyelenggara Syari’ah
Golongan : III/d
No.Hp : 081366080331
1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang Zakat Profesi ?
Jawab : Zakat Profesi merupakan zakat yang dikeluarkan dari penghasilan
yang kita terima dalam setiap bulannya secara rutin atau zakat profesi
merupakan zakat yang diambil dari 2,5% dari gaji atau penghasilan kita.
2. Berikan Alasan Bapak/Ibu membayar Zakat Profesi ? dan sudah berapa
lama Bapak/ibu membayar zakat profesi
Jawab : Karena merupakan kebijakan ataupun kesepakatan dari Kantor
Kemenag untuk dipotong zakat profesi melalui bendahara. Saya sudah
membayar zakat profesi sejak tahun 2004 dan saya merupakan salah satu
pencetus zakat profesi di Kantor Kemenag ini.
3. Apakah Bapak/Ibu tahu tentang peraturan dikota Jambi tentang adanya
Zakat Profesi ?
Jawab : Tahu.
4. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai adanya Zakat Profesi?
Keberatan atau setuju ?
Jawab : Sangat Setuju.
5. Menurut bapak/ibu apa manfaat dari membayar zakat profesi ?
Jawab : Yang pertama untuk membersihkan penghasilan saya, yang kedua
zakat profesi yang telah dikumpulkan tadi disalurkan kepada delapana
asnaf yang dikoordinir oleh Baznas dan Kemenag Kota Jambi.
6. Apakah bapak/ibu ikhlas dalam membayar zakat profesi ? berikan alasan
Bapak/Ibu dalam Membayar Zakat Profesi?
Jawab : Insyaa Allah Ikhlas Lillahita‟ala.
7. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi bapak/ibu membayar Zakat Profesi
?
Jawab : Berasal dari diri sendiri.
Hari/Tanggal : Selasa, 14 Januari 2020
Nama : Najmi, S.Ag
Jabatan : Staff Penyusun Bahan Pembinaan Masjid
Golongan : III/d
No.Hp : 081274071978
1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang Zakat Profesi ?
Jawab : Zakat Profesi merupakan zakat yang dianjurkan oleh Allah SWT.
Zakat profesi juga menyangkut dengan kemampuan kita.
2. Berikan Alasan Bapak/Ibu membayar Zakat Profesi ? dan sudah berapa
lama Bapak/ibu membayar zakat profesi
Jawab : Karena merupakan Peraturan dari Kemenag dan uga Perda dari
Pemerintah.
3. Apakah Bapak/Ibu tahu tentang peraturan dikota Jambi tentang adanya
Zakat Profesi ?
Jawab : Tahu. Dimana Instruksi dari Wali Kota Jambi Perda pada Tahun
2015 mengatakan bahwa Semua pegawai yang ada didalam lingkungan
kerja kota Jambi itu di himbau untuk membayar zakat. Tetapi kalau di
Kemenag kita sudah lama menerapkan potongan zakat Profesi dimana
sudah diwajibkan.
4. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai adanya Zakat Profesi?
Keberatan atau setuju ?
Jawab : Sangat Setuju. Karena telah dijelaskan dalam Q.S Adz-Dzariyat
dimana didalam harta kita terdapat hak orang lain. Karena bagi saya orang
yang tidak mau membayar zakat, adalah orang yang tidak bersyukur.
Mengenai kontroversi tentang zakat profesi, kami juga sudah
menyampaikan kepada seluruh pegawai yang ada dilingkungan
kementerian agama ini, bahwa apabila memang zakat profesi tidak
dihukum wajib, maka biarlah itu menjadi sedekah sunnah. Karena tidak
ada ruginya uang yang kami keluarkan, tujuan kami ingin membantu
orang-orang yang membutuhkan, serta bermanfaat bagi kami sendiri serta
orang yang menerima. Dan juga menjadi tambahan pahala disisi Allah
5. Menurut bapak/ibu apa manfaat dari membayar zakat profesi ?
Jawab : Yang pertama untuk membersihkan penghasilan saya, yang kedua
zakat profesi yang telah dikumpulkan tadi disalurkan kepada delapana
asnaf yang dikoordinir oleh Baznas dan Kemenag Kota Jambi.
6. Apakah bapak/ibu ikhlas dalam membayar zakat profesi ? berikan alasan
Bapak/Ibu dalam Membayar Zakat Profesi?
Jawab : Insyaa Allah Ikhlas Lillahita‟ala.
7. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi bapak/ibu membayar Zakat Profesi
?
Jawab : Yang pertama dari Hukum. Yang kedua seorang pemimpin yang
mengajak atau mensyiarkan kebaikan. Yang ketiga dari hati nurani karena
hidup kita harus bermanfaat bagi orang lain dalam harta kita harus kita
manfaatkan bagi orang lain.
Hari/Tanggal : Senin, 13 Januari 2020
Nama : Fahmi Darmawan, S.Ag
Jabatan : Staff Bimbingan Masyarakat Islam
Golongan : III/d
No.Hp : 08117404042
1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang Zakat Profesi ?
Jawab : Zakat Profesi merupakan hal yang baru yang belum ada pada
zaman Nabi. Karena pada zaman nabi, yang ada hanya zakat pertanian,
perdagangan, emas dan perak. Dimana Zakat Profesi dibahas pada Fiqh
Kontemporer karangan Yusuf Qardhawi. Timbulnya zakat Profesi
dikarenakan adanya pekerjaan seperti Dokter, pengacara, dll memiliki
penghasilan yang lebih besar dari Petani. Jika petani diharuskan membayar
zakat untuk hasil panennya maka begitu juga dengan Profesi-profesi yang
penghasilannya jauh lebih besar jika dibandingkan dengan Petani
2. Berikan Alasan Bapak/Ibu membayar Zakat Profesi ? dan sudah berapa
lama Bapak/ibu membayar zakat profesi
Jawab : Karena merupakan Peraturan dari Kemenag dan juga Perda dari
Pemerintah. Saya membayar zakat Profesi dari tahun 2005. Jika
menanyakan tentang tingkat kesadaran pegawai Kemenag dalam
membayar zakat profesi, maka saya berani menjawab 100% sudah sadar
dan sudah membayar semua. Karena kami telah lebih dulu menerapkap
zakat profesi yaitu tahun 2004, sedangkan peraturan atau Instruksi
Walikota jambi keluar baru pada tahun 2015 sehingga zakat profesi bisa
dikatakan baru berkembang pada kantor-kantor atau instansi yang ada.
3. Apakah Bapak/Ibu tahu tentang peraturan dikota Jambi tentang adanya
Zakat Profesi ?
Jawab : Tahu.
4. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai adanya Zakat Profesi?
Keberatan atau setuju ?
Jawab : Sangat Setuju.
5. Menurut bapak/ibu apa manfaat dari membayar zakat profesi ?
Jawab : Yang pertama untuk membersihkan penghasilan saya, yang kedua
zakat profesi yang telah dikumpulkan tadi disalurkan kepada delapana
asnaf yang dikoordinir oleh Baznas dan Kemenag Kota Jambi.
6. Apakah bapak/ibu ikhlas dalam membayar zakat profesi ? berikan alasan
Bapak/Ibu dalam Membayar Zakat Profesi?
Jawab : Insyaa Allah Ikhlas Lillahita‟ala.
Hari/Tanggal : Kamis, 19 Desember 2019
Nama : Evi Nursibah, S.Ag
Jabatan : Kepala Seksi Umum
Golongan : IV/a
No.Hp : 081379178600
1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang Zakat Profesi ?
Jawab : Zakat Profesi merupakan zakat yang dikeluarkan dari penghasilan
kita.
2. Berikan Alasan Bapak/Ibu membayar Zakat Profesi ? dan sudah berapa
lama Bapak/ibu membayar zakat profesi
Jawab : Memang kawajiban saya. Dan juga gaji saya sudah mencapai
Nisabnya jadi sudah sepantasnya saya untuk mengeluarkan zakatnya. Saya
membayar zakat profesi dari 2013
3. Apakah Bapak/Ibu tahu tentang peraturan dikota Jambi tentang adanya
Zakat Profesi ?
Jawab : Tahu.
4. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai adanya Zakat Profesi?
Keberatan atau setuju ?
5. Jawab : Sangat setuju.
6. Menurut bapak/ibu apa manfaat dari membayar zakat profesi ?
Jawab : Untuk membersihkan penghasilan saya. Dikarenakan zakat
profesi disalurkan ke Baznas, Baznas bisa menyalurkan kepada orang yang
membutuhkan. Kalau di Kemenag sendiri, untuk memberikan bantuan
kepada siswa Madrasah berupa beasiswa bagi yang membutuhkan serta
kepada fakir miskin.
7. Apakah bapak/ibu ikhlas dalam membayar zakat profesi ? berikan alasan
Bapak/Ibu dalam Membayar Zakat Profesi.
Jawab : Insyaa Allah Ikhlas
8. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi bapak/ibu membayar Zakat Profesi
?
Jawab : Memang sudah menjadi kewajiban saya.
Hari/Tanggal : Selasa, 14 Januari 2020
Nama : Helmi Dansa
Jabatan : Ketua Badan Wakaf Tunai Kota Jambi
Golongan : IV/a
1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang Zakat Profesi ?
Jawab : Zakat Profesi merupakan zakat yang dikeluarkan dari penghasilan
atau gaji setiap bulannya.
2. Berikan Alasan Bapak/Ibu membayar Zakat Profesi ? dan sudah berapa
lama Bapak/ibu membayar zakat profesi
Jawab : Untuk membersihkan gaji atau penghasilan saya. Saya membayar
zakat profesi dari tahun 2004
3. Apakah Bapak/Ibu tahu tentang peraturan dikota Jambi tentang adanya
Zakat Profesi ?
Jawab : Tahu. Sejak dikeluarkanya Fatwa MUI No.3 Tahun 2003 tentang
zakat penghasilan, kami mulai merancang untuk menerapkan pemotongan
zakat profesi serta pembentukan panitia-panitia UPZ. Zakat profesi pun
mulai rutin diberlakukan di Kemenag Kota Jambi pada tahun 2004
walaupun pada saat itu hanya sebagian pegawai yang mau ikut membayar
zakat profesi.
4. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai adanya Zakat Profesi?
Keberatan atau setuju ?
Jawab : Setuju
5. Menurut bapak/ibu apa manfaat dari membayar zakat profesi ?
Jawab : Untuk membantu orang lain
6. Apakah bapak/ibu ikhlas dalam membayar zakat profesi ? berikan alasan
Bapak/Ibu dalam Membayar Zakat Profesi.
Jawab : Insyaa Allah Ikhlas
7. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi bapak/ibu membayar Zakat Profesi
?
Jawab : Karena merupakan kewajiban saya dan taat kepada peraturan
pemerintah
Wawancara dengan Ketua Badan Wakaf Tunai Kota Jambi
Wawancara dengan Bendahara UPZ Kantor Kemenag Kota Jambi
Wawancara dengan dalah satu Staf Penyelenggara Syari‟ah Kantor Kemenag Kota
Jambi
Wawancara dengan salah satu staf Bimas Kantor Kemenag Kota Jambi
Wawancara dengan salah satu staf Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor
Kemenag Kota Jambi
Wawancara dengan salah satu staff Bimas Kantor Kemenag Kota Jambi
CURICULUM VITAE
Nama : Ririn Dwi Aryanti
NIM : EES.160568
TTL : Pulau Aro, 02 Mei 1999
Alamat : Desa Lubuk Nagodang, Siulak, Kerinci
No. HP : 081215295943
Riwayat Pendidikan : SD : SD Negeri 125/VI Pulau Aro II
SMP : MTSs Siulak Gedang
SMA : MA Negeri 1 Sungai Penuh
Riwayat Organisasi : - Dokter Cilik Kab. Merangin
- OSIM MTSs Siulak Gedang
- PMR Kota Sungai Penuh
- SEAD Kota Jambi
- Relawan Pajak