tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang …repository.ub.ac.id/10387/1/purnadayanti,...

56
TINGKAT KEAM DIAMBIL DARI JURUSAN PEMAN FAKU MANAN PANGAN PADA KERANG KONSU I PERAIRAN KENJERAN SURABAYA, JAW SKRIPSI Oleh : Zahriza Purnadayanti NIM. 135080600111013 PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN NFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DA ULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017 1 UMSI YANG WA TIMUR AN KELAUTAN N

Upload: others

Post on 30-Sep-2020

26 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG

DIAMBIL DARI PERAIRAN KENJERAN SURABAYA, JAWA TIMUR

JURUSAN PEMANFAATA

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG

DIAMBIL DARI PERAIRAN KENJERAN SURABAYA, JAWA TIMUR

SKRIPSI

Oleh :

Zahriza Purnadayanti

NIM. 135080600111013

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

1

TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG

DIAMBIL DARI PERAIRAN KENJERAN SURABAYA, JAWA TIMUR

N SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

Page 2: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG

DIAMBIL DARI PERAIRAN KENJERAN SURABAYA, JAWA TIMUR

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Kelautan di

JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG

DIAMBIL DARI PERAIRAN KENJERAN SURABAYA, JAWA TIMUR

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Kelautan di

Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Brawijaya

Oleh :

Zahriza Purnadayanti

NIM. 135080600111013

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

SEPTEMBER, 2017

2

TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG

DIAMBIL DARI PERAIRAN KENJERAN SURABAYA, JAWA TIMUR

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Kelautan di Fakultas

JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

Page 3: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

3

Page 4: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

4

IDENTITAS TIM PENGUJI

Judul : TINGKAT KEAMANAN PANAGAN PADA KERANG

KONSUMSI YANG DIAMBIL DARI PERAIRAN

KENJERAN SURABAYA, JAWA TIMUR

Nama Mahasiswa : ZAHRIZA PURNADAYANTI

NIM : 135080600111013

Program Studi : Ilmu Kelautan

PENGUJI PEMBIMBING:

Pembimbing 1 : Feni Iranawati, S.Pi., M.Si., Ph.D

Pembimbing 2 : Suratno, M.Sc

PENGUJI BUKAN PEMBIMBING:

Dosen Penguji 1 : Defri Yona, S.Pi., M.Sc.,Stud., D.Sc

Dosen Penguji 2 : Citra Satrya Utama Dewi, S.Pi., M.Si

Tanggal Ujian : 25 September 2017

Page 5: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

5

PERNYATAAN ORISINILITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Zahriza Purnadayanti

Nim : 13508060011013

Program Studi : Ilmu Kelautan

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya tulis ini

benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, dan sepanjang pengetahuan

saya juga tidak ada terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau

diterbitkan oleh orang lain kecuali yang tertulis dalam naskah ini disebutkan

dalam daftar pustaka.

Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

penjiplakan (plagiasi), maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan

tersebut, sesuai hukum yang berlaku di Indonesia.

Malang, September 2017

Mahasiswa

Zahriza Purnadayanti

Page 6: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

6

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Zahriza Purnadayanti

NIM : 135080600111013

Tempat / Tgl Lahir : Jakarta / 16 Oktober 1995

No. Tes Masuk P.T. : 1133013837

Jurusan : Manajemen Sumberdaya Perairan / Pemanfaatan SumberdayaPerikanan dan Kelautan / Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan *)

Program Studi : Ilmu Kelautan

Status Mahasiswa : Biasa / Pindahan / Tugas Belajar / Ijin Belajar

Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan *)

Agama : Islam

Status Perkawinan : ( Sudah Kawin / Belum Kawin *)

Alamat : Jalan Kayumanis, no. 1C, Condet Jakarta Timur

RIWAYAT PENDIDIKAN

No Jenis Pendidikan Tahun

Keterangan Masuk Lulus

1 S.D 2001 2007 SDN Balekambang 03 Pagi

2 S.L.T.P 2007 2010 MTs Negeri 6 Jakarta 3 S.L.T.A 2010 2013 MA Negeri 13 Jakarta 4 Perguruan Tinggi 2013 2017 Universitas Brawijaya

Page 7: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

7

UCAPAN TERIMAKASIH

Dengan rasa syukur atas selesainya laporan skripsi ini, penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, keberkahan dan iman islam hingga

saant ini sehingga penulis dapat menyesaikan skripsi dan laporan skripsi ini.

2. Ibu Feni Iranawati S.Pi., M.Si., Ph.D selaku pembimbing 1 dan bapak Suratno

M.Sc selaku pembimbing 2 yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan

bimbingan, arahan serta nasihat dalam menyelesaikan laporan skripsi.

3. Orang tua penulis yang selalu mendoakan, memberi dukungan dan memberi

nasihat untuk kelancaran skripsi hingga penulis dapat menyelesaikan laporan

skripsi.

4. Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2O LIPI)

yang telah memberikan fasilitas, kesempatan dan membantu saya untuk

melakukan penelitian saya hingga selesai.

5. Kepada Noviati Sandra selaku laboran laboratorium Kesehatan Daerah provinsi

DKI Jakarta yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian.

6. Kepada Dirga Permata Jumas yang selalu menemani penulis selama penelitian

di Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2O

LIPI) hingga selesai.

7. Kepada Yulianti Widiyastuti teman seperjuangan dari awal memulai skripsi

hingga dapat menyelesaikan laporan skripsi

8. Kepada sahabat saya yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu

mengajarkan banyak hal termasuk memotivasi untuk menyelesaikan skripsi

hingga saya dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.

9. Kepada teman-teman Atlantik 2013 yang selalu memberikan dukungan, saran

dan hiburan dalam penyelesaian laporan skripsi ini.

Page 8: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

8

TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG DIAMBIL DARI PERAIRAN KENJERAN SURABAYA, JAWA TMUR

ABSTRAK Perairan Kenjeran merupakan perairan yang berada pada bagian timur kota Surabaya

yang sudah tercemar oleh logam berat. Terdapatnya logam berat di Perairan Kenjeran, lebih lanjut memberikan pengaruh terhadap kekerangan yang hidup diperairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi logam berat dan tingkat keamanan pangan dari kerang konsumsi yang dimbil dari Perairan Kenjeran. Analisa konsentrasi logam menggunakan ICP-OES dan Mercury Analyzer. Sedangkan untuk analisa data menggunakan rumus Target Hazard Index (THQ), Hazard Index (HI), Target Cancer Risk (TR), Estimated Daily Intake (EDI) dan batas aman konsumsi. Hasil analisis logam menunjukaan logam As, Cd, Cu, Pb dan Se memliki konsentrasi diatas baku mutu dan hanya logam Hg yang mempunyai konsentrasi dibawah baku mutu. Dari hasil perhitungan nilai Target Hazard Quotient (THQ) logam As, Cd, Pb dan Hg berpotensi menyebabkan penyakit non karsinogenik. Berdasarkan perhitungan dari Hazard Index (HI), semua jenis logam pada setiap jenis kerang juga berpotensi menyebabkan penyakit non karsinogenik. Perhitungan Target Cancer Risk (TR), logam As pada semua jenis kerang berpotensi menyebabkan penyakit karsinogenik, sedangkan hasil Health Benevit Value Selenium (HBV-Se) menunjukkan logam Hg tidak berpotensi menjadi toksik dalam tubuh. Batas aman konsumsi untuk anak-anak pada kerang komposit yaitu 1 ekor/hari dan batas aman untuk kerang non komposit yaitu 4 buah/ekor. Untuk dewasa, batas konsumsi kerang komposit yaitu 6 ekor/hari dan batas aman kerang non komposit yaitu 6 buah/hari

THE LEVEL OF FOOD SAFETY ON THE SHELLFISH CONSUMPTION FROM

THE KENJERAN WATERS SURABAYA, EAST JAVA

ABSTRACT Kenjeran waters is one of the waters located in eastern part of Surabaya that may has been polluted by heavy metals. The presence of heavy metals in thhis waters, eventually affect shellfish that live in this waters. This study aims to evaluate concentration of heavy metals As, Cd, Cu, Pb, Se dan Hg and to assess the level of food safety of shellfish consumption taken from the Kenjeran waters. The heavy metals concentration were analyzed with ICP-OES and Mercury Analyzer, wheras the data were analyzed using the Target Hazard Quotient (THQ), Hazard Index (HI), Target Cancer Risk (TR), Estimated Daily Intake (EDI) and safe limit consumption formula. Metal analysis result show As, Cd, Cu, Pb and Se concentrations were above the quality standard, and only Hg concentration was below the quality standard. Result of THQ indicated that As, Cd, Pb and Hg may pottencially lead to non carcinogenic diseases. Result of HI indicated that all samples may pottencially lead to non carcinogenic disease, whereas result of TR show that As in all samples likely cause potentially carcinogenic diseases. Result of Health Benevit Value Selenium (HBVSe) imply that Hg metal may not have effect on consumer. For safety purpose, the composite shellfish consumption fot toddler suggested was 1 individual/day, whereas for non composite shellfish suggested was 4 pieces/day. For the same reason, the consumption of composite shellfish for adult suggested was 6 individual/day whereas for non composite shellfish suggested was 6 individual/day.

Page 9: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

9

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas

limpahan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan skripsi mengenai “Tingkat Keamanan Pangan pada Kerang Konsumsi

yang diambil dari Perairan Kenjeran Surabaya, Jawa Timur” ini sesuai harapan.

Penulisan ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada

Program Studi Ilmu Kelautan jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan

Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya.

Laporan skripsi ini terbagi dalam 5 bab, dimana Bab 1 membahas tentang

latar belakang, perumusan masalah, tujuan, dan manfaat. Bab 2 membahas

tentang tinjauan pustaka.Bab 3 membahas tentang watu dan tempat pelaksaan

penelitian serta metode penelitian.Bab 4 membahas hasil penelitian dan Bab 5

membahas kesimpulan dan saran.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan skripsi ini masih

terdapat banyak kekurangan baik dari segi tulisan maupun sistem

penulisannya.Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

sifatnya membangun guna memperbaiki penulisan ini.

Malang, September 2017

Penulis

Page 10: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

10

Daftar Isi

LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………..ii

IDENTITAS TIM PENGUJI…………………………………………………………..iii

PERNYATAAN ORISINILITAS………………………………………………………iv

UCAPAN TERIMAKASIH…………………………………………………………….v

RINGKASAN…………………………………………………………………………..vi

Daftar Isi………………………………………………………………………………..vii

Daftar Gambar………………………………………………………………………..ix

Daftar Tabel……………………………………………………………………………x

DAFTAR LAMPIRAN

1. PENDAHULUAN……………………………………………………………….1 1.1 Latar Belakang…………………………………………………………….1 1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………..2 1.3 Tujuan……………………………………………………………………...2 1.4 Manfaat…………………………………………………………………….3 1.5 Waktu dan Tempat……………………………………………………….3

2. TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………………..4

2.1 Kerang Hijau (Perna viridis)……………………………………………..4 2.2 Kerang Kapak-kapak (Pinna muricata)………………………………..7 2.3 Kerang Baling-baling (Trisidos tortuosa)……………………………...7 2.4 Kerang Bulu (Anadara antiquata)……………………………………….8 2.5 Target Hazard Quotient (THQ), Hazard Index (HI) dan Target Cancer

Risk (TR)……………………………………………………………………9 2.6 Health Benevit Value Selenium (HBV-Se)……………………………..9 2.7 Estimated Daily Intake (EDI)………………...................................10 2.8 Batas Aman Konsumsi………………………………………………….10

3. METODE PENELITAN

3.1 Lokasi Penelitian…………………………………………………………11 3.2 Alat dan Bahan…………………………………………………………...11 3.3 Prosedur Penelitian……………………………………………………..12

3.3.1 Teknik Pengabilan Sampel……………………………………...12 3.3.2 Preparasi Sampel……………………………………………….12 3.3.3 Pengukuran Logam Berat pada Kerang……………………..12

3.4 Identifikasi Kerang………………………………………………………14 3.5 Analisa Data……………………………………………………………..14

Page 11: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

11

3.5.1 Target Hazard Quotuent (THQ), Hazard Index (HI) dan Target Cancer Risk (TR)………………………………………………..14

3.5.2 Health Benevit Selenium Value (HBV-Se)…………………….16 3.5.3 Estimated Daliy Intake (EDI)……………………………………16 3.5.4 Batas Aman Konsumsi…………………………………………17

4. HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………………...18

4.1 Identifikasi Morfologi dan Klasifikasi Kerang……………………….18 4.1.1 Kerang Hijau (Perna viridis)……………………………………..18 4.1.2 Kerang Kijing (Siliqua patula)…………………………………..18 4.1.3 Kerang Baling-baling (Trisidos Tortuosa)…………………….19 4.1.4 Kerang Bulu (Anadara Antiquata)……………………………..20 4.1.5 Kerang Kapak-kapak (Pinna muricata)………………………21

4.2 Konsnetrasi dan Baku Mutu Logam Berat…………………………..22 4.3 Hasil Perhitungan Target Hazard Quotient (THQ), Hazard Index (HI)

dan Target Cancer Risk (TR)…………………………………………..28 4.3.1 Target Hazard Quotient (THQ)…………………………………28 4.3.2 Hazard Index (HI)……………………………………………….29 4.3.3 Target Cancer Risk (TR)……………………………………….30

4.4 Tingkat Keamanan Pangan…………………………………………….32 4.4.1 Health Benevit Value Selenium (HBV-Se)…………………….32 4.4.2 Hasil Perhitungan Estimated Daily Intake (EDI) dan Batas

Aman Konsumsi…………………………………………………34

5. KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………………40 5.1 Kesimpulan………………………………………………………………40 5.2 Saran………………………………………………………………………40

DAFTAR PUSTAKA

Page 12: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

12

Daftar Gambar

Gambar 1. Peta lokasi pengambilan sampel…………………………………….11

Gambar 2. Perna viridis/ Kerang Hijau (Mudjiono, 2017)…………………………18

Gambar 3. Siliqua patula/ Kerang Kijing (Mudjiono, 2017)…………………….19

Gambar 4. Trisidos tortuosa/Kerang baling-baling (Mudjiono, 2017)…………20

Gambar 5. Anadara antiquata/Kerang Bulu (Mudjiono, 2017)………………….21

Gambar 6. Pinna muricata/Kerang kapak-kapak (Mudjiono, 2017)…………….21

Gambar 7. Konsentrasi logam As, Cd dan Cu pada kerang komposit……….24

Gambar 8. Konsentrasi logam Pb, Se dan Hg pada kerang komposit………25

Gambar 9. Konsnetrasi logam pada bagian tubuh kerang kapak-kapak (Pinna muricata) non komposit………………………………………………………………26

Page 13: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

13

Daftar Tabel

Tabel 1. Rata-rata konsentrasi logam berat (mg/kg) ± standar deviasi…….22

Tabel 2. Nilai Target Hazard Quotient (THQ) pada kerang komposit………..28

Tabel 3. Nilai Target Hazard Quotient (THQ) pada bagian tubuh kerang kapak-kapak (Pinna muricata) non komposit…………………………………………...28

Tabel 4. Nilai Hazard Index (HI) pada kerang komposit………………………29

Tabel 5. Nilai Hazard Index (HI) pada bagian tubuh kerang kapak-kapak (Pinna muricata) non komposit…………………………………………………………….30

Tabel 6. Nilai Target Cancer Risk (TR) pada kerang komposit………………..31

Tabel 7. Nilai Target Cancer Risk (TR) pada bagian tubuh kerang kapak-kapak (Pinna muricata) non komposit…………………………………………………….31

Tabel 8. Nilai Health Benevit Value Selenium (HBV-Se) pada kerang komposit.32

Tabel 9. Nilai Health Benevit Value Selenium (HBV-Se) pada bagian tubuh kerang kapak-kapak (Pinna muricata) non komposit……………………………33

Tabel 10. Estimated Daily Intake (EDI) pada kerang komposit untuk anak-anak34

Tabel 11. Estimated Daily Intake (EDI) pada bagian tubuh kerang kapak-kapak (Pinna muricata) non komposit untuk anak-anak…………………………………..34

Tabel 12. Estimated Daily Intake (EDI) pada kerang komposit dewasa………34

Tabel 13. Estimated Daily Intake (EDI) pada bagian tubuh kerang kapak-kapak (Pinna muricata) non komposit untuk dewasa…………………………………..35

Tabel 14. Batas aman konsumsi pada semua jenis kerang komposit untuk anak-anak (gr/kg berat badan/hari)……………………………………………………...36

Tabel 15. Batas aman konsumsi pada bagian tubuh kerang kapak-kapak (Pinna muricata) non komposit untuk anak-anak (gr/kg berat badan/hari)……………36

Tabel 16. Batas aman konsumsi pada kerang komposit untuk dewasa (gr/kg berat badan/hari)……………………………………………………………………..36

Tabel 17. Batas aman konsumsi pada bagian tubuh kerang kapak-kapak (Pinna muricata) non komposit untuk dewasa (gr/kg berat badan/hari)……………..37

Tabel 18. Batas aman konsumsi pada kerang komposit untuk anak-anak (ekor/hari)…………………………………………………………………………….38

Tabel 19. Batas aman konsumsi pada bagian tubuh kerang kapak-kapak (Pinna muricata) non komposit untuk anak-anak (buah/hari)…………………………38

Tabel 20. Batas aman konsumsi pada kerang komposit untuk dewasa (ekor/hari) ………………………………………………………………………………..38

Tabel 21. Batas aman konsumsi pada bagian tubuh kerang kapak-kapak (Pinna muricata) non komposit untuk dewasa (buah/hari)……………………………..38

Page 14: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

14

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Morfometrik kerang hijau (Perna viridis)……………………………44

Lampiran 2. Morfometrik kerang kijing (Siliqua patula)…………………………45

Lampiran 3. Morfometrik kerang baling-baling (Trisidos tortuosa)……………46

Lampiran 4. Morfometrik kerang bulu (Anadara antiquata)…………………….47

Lampiran 5. Morfometrik kerang kapak-kapak (Pinna muricata)……………..48

Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian………………………………………………49

Page 15: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini, perkembangan industri sangat pesat sekali. Dari pesatnya

industri tersebut, otomatis akan berdampak positif dan negatif. Dampak positif

yang akan terjadi adalah adanya perluasan lapangan pekerjaan dan pemenuhan

kebutuhan hidup masyarakat sekitar. Sedangkan dampak negatif yang di

dapatkan adalah penurunan kualitas perairan akibat banyaknya buangan limbah.

Pada beberapa industri, limbah yang dihasilkan ber macam-macam tergantung

dari jenis ukuran industri pengawasan pada proses industri, derajat penggunaan

air dan derajat pengolahan air limbah yang ada. Selain limbah cair, limbah padat

juga merupakan sumber bahan pencemar yang masuk ke perairan (Amriani,

2011).

Logam berat yang masuk ke dalam perairan, secara langsung akan

mencemari air laut dan lingkungan sekitar perairan tersebut. Selain itu juga

mencemari substrat maupun sedimen yang ada di perairan tersebut. Logam

berat akan masuk ke dalam tubuh makhluk hidup dengan proses bioakumulasi

dan biomagnifasi melalui beberapa jalan: melalui saluran pernapasan, saluran

makanan dan melalui kulit (Darmono, 2001).

Pantai bagian timur dari Surabaya, khususnya Pantai Kenjeran sudah

tercemar oleh logam berat, hal tersebut menyebabkan masyarakat Kenjeran

yang telah mengkonsumsi biota laut yang tekontaminasi logam berat mengalami

gejala keracunan. Tercemarnya perairan Kenjeran dikarenakan oleh buangan

limbah industri maupun limbah rumah tangga yang terbawa aliran dari Kali

wonokromo dan Kali wonorejo yang akhirnya akan mencemari perairan kenjeran

(Mulyadi et al., 2009).

Page 16: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

Menurut Sumiyani (2005), menjelaskan bahwa ikan dan kekerangan di

daerah Kenjeran telah terpapar logam Cd, demikian pula darah penduduk

sekitarnya yang mengkonsumsi biota laut dari Perairan Kenjeran juga terpapar

logam Cd. Disamping itu, selain ikan yang telah terpapar logam berat ternyata

air susu ibu dan darah masyarakat di Perairan Kenjeran mengandung logam

berat Pb, Cd yang sudah melmpaui batas yang telah ditentukan. Beberapa

penelitian yang telah dilakukan juga mendapatkan fakta bahwa anak-anak di

sekitar Perairan Kenjeran mengalami penurunan intelektual yang salah satu

dampaknya adalah keterlambatan berbicara yang seharusnya pada umur

tersebut sudah dapat berbicara (Prigi, 2003).

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang, penelitian di atas dapat dirumuskan permasalahan dari

penelitian ini sebagai berikut:

1. Berapa konsentrasi logam berat As, Cd, Cu, Pb, Se dan Hg pada kerang

hijau (Perna viridis), kerang kijing (Siliqua patula), kerang baling-baling

(Trisidos tortuosa), kerang bulu (Anadara antiquata) dan kerang kapak-

kapak (Pinna muricata) di Perairan Kenjeran, Surabaya?

2. Bagaimana tingkat keamanan pangan kerang hijau (Perna viridis), kerang

kijing (Siliqua patula), kerang baling-baling (Trisidos tortuosa), kerang bulu

(Anadara antiquata) dan kerang kapak-kapak (Pinna muricata) di Perairan

Kenjeran?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui konsentrasi logam berat As, Cd, Cu, Pb, Se dan Hg pada

kerang hijau (Perna viridis, kerang kijing (Siliqua patula), kerang baling-

Page 17: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

baling (Trisidos tortuosa), kerang bulu (Anadara antiquata) dan kerang

kapak-kapak (Pinna muricata) di Perairan Kenjeran, Surabaya.

2. Mengetahui tingkat keamanan pangan pada kerang hijau (Perna viridis),

kerang kijing (Siliqua patula), kerang baling-baling (Trisidos tortuosa), kerang

bulu (Anadara antiquata) dan kerang kapak-kapak (Pinna muricata) di

Perairan Kenjeran, Surabaya.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat penelitian ini diharapkan menjadi menjadi pengetahuan

tentang besarnya konsetrasi logam berat As, Cd, Cu, Pb, Se dan Hg pada

kerang konsumsi masyarkat Surabaya dan juga sebagai informasi tingkat

keamanan pangan pada kerang hijau (Perna viridis), kerang kijing (Siliqua

patula), kerang baling-baling (Trisidos tortuosa), kerang bulu (Anadara antiquata)

dan kerang kapak-kapak (Pinna muricata).

1.5 Waktu dan Tempat

Pengambilan sampel dilakukan pada tanggal 19 Maret 2017. Sampel

kerang diambil langsung dari nelayan yang baru mendarat mencari kerang di

Perairan Kenjeran. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biogeokimia, Pusat

Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2O LIPI)

Jakarta dan Laboratorium Kesehatan Daerah (KESDA) Jakarta.

Page 18: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerang Hijau (Perna viridis)

Kamaruzzaman et. al (2011), melakukan penelitian pada kerang hijau

(Perna viridis) dari Pekang, Pahang Malaysia. Penelitian melaporkan tentang

bioakumulasi logam Fe, Zn, Cu, Co, Pb dan Cd yang terdapat pada daging

kerang hijau (Perna viridis) di Pahang, Malaysia. Hasil yang didapatkan adalah

konsentrasi pada Fe, Zn, Cu, Co, Pb dan Cd memiliki konsentrasi masing-masing

57.6 ± 87.8 µg/g, 45.54 ± 8.75 µg/g, 19.05 ± 4.12 µg/g, 17.85 ± 2.28 µg/g, 47 ±

14 µg/g dan 3 ± 0.06 µg/g. Dari hasil yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa

bagian otot pada kerang hijau dapat dijadikan biomonitoring pada kontaminasi

logam berat dan secara alami ternyata pada bagian otot kerang hijau dapat

mengatur akumulasi variasi logam berat yang masuk ke dalam tubuh kerang

hijau. Dapat dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, bahwa beberapa

logam berat di perairan Pekan mempunyai konsentrasi lebih rendah, kecuali

pada konsentrasi logam Fe dan Cu. Dari penjelasan sebelumnya, dapat

diindikasikan bahwa ada berbagai sumber antropogenik sehingga terjadinya

adanya perbedaan konsentrasi dan keberagaman jenis logam berat yang ada di

Perairan Pekan.

Supriyantini et.al., (2015), melaporkan tentang kandungan logam berat Fe

pada air, sedimen dan kerang hijau (Perna viridis) di Perairan Tanjung Mas

Semarang. Hasil dari penelitian ini adalah kandungan logam Fe pada air di

Perairan Tanjung Mas belum tercemar Fe karena masih di bawah baku mutu

yaitu berkisar 0.031- 3.71 µg/g (November 2013) dan 0.105-0.234 µg/g

(Desember 2013). Sedimen yang ada di Perairan Tanjung Mas sudah terindikasi

tercemar logam berat Fe yaitu berkisar antara 19.681- 27.945 µg/g (November

2013) dan 26.7270-34.0510 µg/g (Desember 2013). Sementara kandungan

Page 19: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

logam berat Fe dalam kerang hijau pada bulan November 2013 lebih tinggi

dibandingkan bulan Desember 2013 dan sudah melampaui ambang batas yaitu

161.430-203.596 µg/g (November) dan 84.866-95.963 µg/g (Desember). Dari

hasil yang telah didapatkan, untuk kerang dan sedimen memiliki konsentrasi di

atas baku mutu, hal ini dapat analisa bahwa sudah jenuhn dan menumpuknya

logam Fe dalam sedimen kerang hijau di perairan Tanjung Mas juga sudah

terakumulasi logam Fe yang jauh di atas baku mutu.

Abdulgani et.al., (2012), melaporkan tentang konsentrasi Cd pada kerang

hijau di Surabaya dan Madura. Hasil dari penelitian ini adalah rata-rata Cd pada

kerang hijau (Perna viridis) ukuran besar (7.10 ± 0.22 cm) dan kecil (3.10 ± 0.04

cm) di Surabaya adalah 0.08 ± 0.004 dan 0.94 µg/g ± 0.009 µg/g. Sedangkan

konsentrasi Cd pada kerang hijau (Perna viridis) ukuran besar (7.41 ± 0.21 cm)

dan kecil (3.07 ± 0.04 cm) di Madura adalah 0.066 ± 0.005 µg/g dan 0.086 ±

0.004 µg/g. Batas asupan harian (ADI) kerang hijau (Perna viridis) yang

diperoleh di Surabaya adalah ± 254 dan ± 1993 µg/g individu. Dapat dilihat dari

hasil yang didapatkan, batas aman konsumsi harian pada kerang hijau dari

Perairan Madura dan Surabaya dapat dilihat dari besarnya konsentrasi yang

dimiliki kerang tersebut. Semakin tinggi konsentrasi logam tersebut, semakin

sedikit kerang yang dapat dikonsumsi setiap harinya.

Ruangwises et.al., (1998), melaporkan tentang logam Cd, Cr, Cu, Pb Mn,

Ni, Zn berat yang berada di kerang hijau (Perna viridis). Hasil dari penelitian ini

adalah rata-rata konsentrasi logam berat 1.2 µg/g untuk Cd, 0.78 µg/g untuk Cr,

9.85 µg/g untuk Cu 1.09 µg/g untuk Pb 2.7 µg/g untuk Mn, 1.54 untuk Ni dan

0.9448 µg/g untuk Zn. Dari hasil yang didapatkan, dalam penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa cangkang kerang memiliki panjang antara 5.3 dan 6.4 cm,

berat basah daging mempunyai berat 3.41-3.95 g dan bagian daging yang

Page 20: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

mempunyai ukuran yang sama memiliki varisai konsentrasi pada individu yang

berbeda. Dan jika dianalisa dari penelitian mendapatkan informasi bahwa

rendahnya konsentrasi logam Cd, Cr, Cu, Pb, Mn, Ni dan Zn yang ditemukan dari

Gulf Thailand. Untuk Cu, Pb dan Zn terdeteksi pada bagian otot dari kerang hijau

memiliki konsentrasi dibawah baku mutu yang telah ditetapkan oleh Ministry

Public Health. Dari hasil tersebut, dapat diduga konsentrasi yang rendah pada

daging kerang hijau dari Gulf Thailand aman dikonsumsi oleh masyarakat sekitar.

Tetapi, jika dibandingkan dengan perbandingan sebelumya menunjukkan bahwa

beberapa konsentrasi logam berat pada bagian otot kerang hijau dari Gulf

Thailand adalah lebih rendah dari studi pada jurnal ini. Mungkin, dari kasus

tersebut memang terjadi kenaikan pembangunan industri di sekitar perairan

tersebut dan terjadi beberapa pembangunan perumahan sehingga banyak

limbah industri dan limbah domestik yang masuk kedalam perairan.

Sasikumar et.al., (2006) melaporkan tentang monitoring logam Cd, Cr,

Cu, Fe, Mn, Ni, Pb dan Zn pada kerang hijau (Perna viridis) yang di bagi menjadi

3 (tiga) bagian ukuran (besar, sedang dan kecil) dari pesisir Karnataka, India.

Hasil yang didapatkan adalah untuk kerang ukuran besar konsentrasi logam

berat Cd, Cr, Cu, Fe, Mn, Ni, Pb dan Zn pada masing-masing ukuran tubuh

kerang; besar (1.19 ± 0.46 µg/g), (0.01 ± 0.04 µg/g), (0.23 ± 0.53 µg/g), (40.29 ±

0.0359 µg/g), (5.05 ± 1.91 µg/g), (0.31 ± 0.87 µg/g), (0.09 ± 0.22 µg/g) dan (9.49

± 2.38 µg/g), sedang (1.26 ± 0.52 µg/g), (0.07 ± 0.14 µg/g), (0.6 ± 0.73 µg/g),

(64.89 ± 66.4 µg/g), (5.13 ± 2.55 µg/g), (0.24 ± 0.71 µg/g), (0.25 ± 0.53 µg/g) dan

(1.046 ± 7.3 µg/g), kecil (1.08 ± 0.98 µg/g), (0.09 ± 0.13 µg/g), (0.60 ± 0.62 µg/k),

(81.64 ± 74.7 µg/g), (5.24 ± 2.39 µg/g), (0.33 ± 0.57 µg/g), (0.5 ± 0.82 µg/g) dan

(9.72 ± 3.84 µg/g). Dari hasil penelitian tersebut dapat dilihat bahwa adanya

variasi akumulasi oleh logam Cr, Cu, Fe dan Pb pada bagian otot dengan ukuran

Page 21: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

yang berbeda. Ada beberapa studi yang menjelaskan bahwa adanya korelasi

negatif antara logam Cr, Fe, Mn, Si dan Ti pada ukuran kerang yang berbeda.

Pada kasus jurnal ini logam Cu, Cr, Fe dan Pb mempunyai konsentrasi yang

signifikan dimana jika konsentrasi tinggi ukuran otot pada kerang pun juga lebih

besar. Sebenarnya, hal tersebut mempunyai beberapa faktor salah satunya

adalah terjadinya growth dilution yaitu proses masuknya logam berat terkait

dengan proses makan bivalvia.

2.2 Kerang Kapak-kapak (Pinna muricata)

Suhaidi (2013), telah melakukan penelitian tentang kandungan Cu pada

sedimen, air laut dan kerang kapak (Pinna sp) di Wilayah Jelengah, Sumbawa

Barat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-April 2012. Dan menggunakan

beberapa stsasiun. Hasil dari penelitian ini adalah konsentrasi logam Cu terlarut

berkisar antara ttd (tidak terdeteksi)-0.011 mg/l, konsentrasi pada sedimen

berkisar antara 1.39 µg/g-5.13 µg/g dan pada kerag kapak (Pinna sp) berkisar

antara 0.69-6.66 µg/g. Dari hasil penelitian di atas dapat kita lihat bahwa semua

konsentrasi air laut memiliki konsentrasi di atas baku mutu pada beberapa

stasiun dan untuk sedimen dan kerang kapak (Pinna sp) mempunyai konsentrasi

dibawah baku mutu. Hal ini diduga pada stasiun tertentu yang memiliki

konsentrasi logam pada air laut tinggi, dapat disebabkan oleh dekatnya sumber

pencemar ke titik stasiun yang mempunyai baku mutu tinggi.

2.3 Kerang Baling-baling (Trisidos tortuosa)

Koesayu (2007), telah melakukan penelitian tentang kadar logam Pb dan

Cd terhadap air laut dan kerang baling-baling (Trisidos tortuosa) yang diambil

dari pantai kenjeran Surabaya dengan teknik pengambilan sampel kerang secara

acak sederhana selama periode bulan April-Juni 2007. Dari penelitian ini

diperoleh hasil, bahwa pada periode bulan tersebut kadar logam Pb pada air laut

Page 22: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

berkisar antara 1.338-2.071 µg/g, dan melampaui baku mutu yang telah

ditetapkan (0.005 µg/g), serta tidak terdeteksi adanya logam Cd. Sedangkan

pada kerang baling-baling (Trisidos tortuosa) tidak ditemukan adanya kandungan

logam Pb, tetapi ditemukannya logam Cd yaitu antara 0.844-0.088 µg/g bobot

basah yang melampaui persyaratan WHO (0,1 µg/kg/bobot basah). Sehingga air

laut pantai Kenjeran melampaui baku mutu dan kerang baling-baling tidak aman

dikonsumsi. Dari hasil yang didapatkan, dapat dilihat bahwa adanya logam Cd

yang tinggi di dalam tubuh kerang, tetapi logam Cd diperairan memiliki

konsentrasi sangat rendah. Dapat diduga bahwa tingkat akumulasi logam Cd di

Perairan Kenjeran sudah tinggi sehingga sudah terakumulasi pada tubuh kerang.

2.4 Kerang Bulu (Anadara antiquata)

Muslimah (2013), melaporkan tentang analisis logam berat Pb, Cd dan

Hg pada kerang bulu (Anadara antiquata) di Pantai Lekok Pasuruan. Hasil dari

penelitian ini menunjukkan bahwa kerang bulu (Anadara antiquata) dapat

mengakumulasi logam berat Pb, Cd dan Hg dengan konsentrasi masing-masing

2.31 mg/kg, 1.59 mg/kg dan 1.1 mg/kg. Semua kandungan logam tersebut sudah

melewati baku mutu yang ditetapkan dari WHO maupun SNI. Dari hasil tersebut

dapat diduga bahwa banyaknya sumber-sumber zat antropogenik dari sekitar Kota

Pasuruan yang masuk ke dalam Pantai Selok. Sumber dari logam tersebut adalah

industri, limbah domestik dan bahan bakar kendaraan disekitar sehingga limbah

yang mengandung logam Pb, Cd dan Hg mengakumulasi biota yang ada di Pantai

Lekok Pasuruan.

2.5 Target Hazard Quotient (THQ), Hazard Index (HI) dan Target Cancer

Risk (TR)

Menurut Mok et al.,(2015), Target Hazard Quotient (THQ) digunakan

untuk mengindikasi penilaian non-karsinogenik. Untuk menghitung potensi resiko

Page 23: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

penilaian logam berat pada moluska menggunakan Target Hazard Quotient

(THQ) dan Hazard Index (HI). Target Hazard Quotient (THQ) digunakan untuk

menghitung potensi resiko penyakit non-karsinogenik, Hazard Index (HI)

merupakan akumulasi dari Target Hazard Quotient (THQ) dan Target Cancer

Risk (TR) digunakan untuk mengitung potensi resiko zat-zat karsinogenik yang

berada di dalam tubuh (USEPA, 2006 dalam Lin, 2009).

2.6 Health Benevit Value-Selenium (HBV-Se)

Selenium pertama kali dikenal pada tahun 1970 dengan micronutrien

esensial. Selenium merupakan komponen dasar untuk merepresentasikan zat-

zat yang masuk ke dalam makanan. Selenium merupakan peranan penting

dalam proses Glutathion Peroxide (GSH-PX) pada sistem enzim. Banyak fakta-

fakta tentang selenium salah satunya yang ditemukan di China. Peneliti dari

China menemukan bahwa anak-anak di China sangat kekurangan selenium

hingga menderita penyakit Cardiomyopathy yaitu sejenis penyakit melemahnya

otot jantung. Gejala penyakit tersebut bisa dikurangi dengan penambahan

selenium ke dalam makanan. Asupan maksimum selenium yang dibutuhkan

untuk aktivitas manusia sekitar 25-30 enzim genetik yaitu sekitar 50-70 µg/hari.

Asupan tersebut digunakan untuk menjaga otak dari gangguan merkuri yang

akan masuk ke dalam jaringan otak dan aliran darah pada tubuh. (Rezayi et.al.,

2012).

Selenium health benefit value atau Se-HBV, merupakan rumus untuk

mengetahui penilaian Se dan Hg dalam tubuh. Pada rumus Se-HBV, ada

beberapa kali modifikasi yang pada akhirnya mempunyai rumus Health Benevit

Value Selenium atau HBV-Se untuk mengetahui resiko keracunan Hg dalam

tubuh dan mempunyai ketentuan yaitu jika nilai dari hasil perhitungan HBV-Se

positif (+) berarti tidak berpotensi keracunan Hg, dan jika memiliki nilai hasil

Page 24: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

perhitungan HBV-Se negatif (-) berarti berpotensi keracunan Hg dalam tubuh

(Raltson et.al.,2016).

2.7 Estimated Daily Intake (EDI)

Human health risk assessment diaplikasikan untuk mengetahui asumsi

asupan maksimal logam berat yang masuk ke dalam tubuh. Salah satu

perhitungan human risk assessment adalah Estimated Daily Intake (EDI).

Perhitungan tersebut untuk mengetahui asumsi asupan logam berat perharinya.

Perhitungan tersebut dapat di kalkulasikan untuk menghitung estimasi asupan

logam berat per hari untuk anak-anak dan dewasa (Health Canada, 2007).

2.8 Batas Aman Konsumsi

Untuk meminimalkan dampak yang di timbulkan oleh logam berat, perlu

dilakukan pembatasan konsumsi. Pembatasan konsumsi diperlukan agar tidak

terjadinya keracunan bahkan menimbulkan penyakit yang nantinya berimbas

pada kesehatan tubuh. Untuk mengetahui batas aman konsumsi, dapat di

kalkulasikan dalam bentuk gram/hari atau ekor/hari (Sudarmaji et al, 2006).

Page 25: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

3. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

Pengambilan sampel dilakukan pada tanggal 19 Maret 2017 disekitar

perairan kenjeran yang diambil dari nelayan yang baru saja mendarat

mengambil kerang. Analisis sampel di Laboratorium Biogeokimia Pusat

Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (P2O LIPI) Jakarta

dan Laboratorium Kesehatan Daerah (KESDA) Jakarta. Gambar 1 merupakan

peta lokasi penelitian pengambilan sampel.

3.2 Alat dan bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel kerang

hijau (Perna viridis) kerang kijing (Siliqua patula), kerang baling-baling (Trisidos

tortuosa), kerang bulu (Anadara antiquata) dan kerang kapak-kapak (Pinna

muricata) yang berjumlah masing-masing sekitar 15-30 ekor kerang, alumunium

foil, kantong sampel, aquadem, HNO3, Double Distilled Deionized Water

(DDDW), kertas saring dan kertas label.

Gambar 1. Peta lokasi pengambilan sampel

Page 26: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat bedah biota,

timbangan digital, mortar dan alu, timbangan analitik, labu 25 ml, microwave,

mercury analyzer, Inductively Coupled Plasma with Optical Emission

Spectrometer (ICP-OES) dan oven.

3.3 Prosedur Penelitian

3.3.1 Teknik Pengambilan Sampel

Sampel kerang didapatkan dari nelayan yang baru saja mengambil hasil

tangkapan dari perairan Kenjeran, Surabaya. Masing-masing jenis kerang

diambil sebanyak 15-30 ekor untuk dianalisis di laboratorium.

3.3.2. Preparasi Sampel

Setelah sampel didapatkan, langkah selanjutnya adalah preprasi sampel.

Preparasi yang dilakukan pertama adalah membersihkan cangkang kerang dari

kotoran. Cangkang kerang dicuci dengan air mengalir dan daging kerang di bilas

dengan Double Distilled Deionized Water (DDDW) untuk menghilangkan kotoran

yang menempel pada daging kerang. Setelah dibersihkan, langkah selanjutnya

adalah melakukan perhitungan morfometrik kerang (berat total, berat daging,

tinggi dan panjang). Setelah pengukuran morfometrik, selanjutnya yang

dilakukan adalah membuka cangkang kerang dan memisahkan antara kerang

komposit dan non komposit. Untuk kerang hijau (Perna viridis), kerang kijing

(Siliqua patula), kerang baling-baling (Trisidos tortuosa) dan kerang bulu

(Anadara antiquata) dilakukan dengan tidak memisahkan bagian organ dari

kerang (komposit). Untuk kerang kapak-kapak (Pinna muricata), dilakukan

dengan memisahkan bagian organnya (daging, insang dan saluran pencernaan)

(non komposit). Setelah memisahkan antara komposit dan non komposit,

kemudian kerang di oven dengan suhu 60ºC selama 24 jam untuk dianalisa

logam beratnya dan sebagian kerang dimasukkan ke oven yang bersuhu 105ºC

Page 27: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

yang digunakan untuk menghitung kadar air pada kerang. Setelah kerang di

oven, langkah terakhir adalah kerang dihaluskan hingga terbentuk serbuk halus.

3.3.3 Pengukuran Logam Berat pada Kerang

Setelah kerang di preparasi hingga menjadi serbuk halus, selanjutnya

kerang dianalisis logam. Logam berat yang dianalisis pertama adalah logam Hg.

Hg dianalisis menggunakan mercury analyzer. Sebelum dilakukan analisis di

dalam mercury analyzer, sampel kerang yang sudah halus ditimbang

menggunakan timbagan analitik hingga mencapai kisaran berat sampel 1-10 mg/

tiap 1 boat. Pada setiap spesies, dilakukan 5 duplikasi agar data lebih akurat.

Setelah semua boat terisi, masukkan boat ke dalam mercury analyzer hingga

muncul hasil pada layar komputer. Selanjutnya, untuk mengukur logam As, Cd,

Cu, Pb dan Se menggunakan Inductively Coupled Plasma with Optical Emission

Spectrometer (ICP-OES). Sebelum dilakukan analisis logam, harus melakukan

destruksi kering. Destruksi kering dilakukan dengan menimbang sampel

sebanyak 0,4-0,5 g. Sampel dilakukan duplikasi sebanyak 5 kali pada 1 sampel

agar hasil lebih akurat. Setelah ditimbang, sampel ditambahkan aquadem

sebanyak 5 ml dan HNO3 sebanyak 5 ml lalu masukkan ke dalam microwave

selama 2x20 menit dengan suhu 185oC. Setelah sampel dipanaskan dalam

microwave dan suhu sudah rendah, sampel dikeluarkan dan dipindahkan ke

dalam labu berukuran 25 ml, kemudian sampel ditambahkan aquadem hingga

mencapai batas ukur 25 ml. Langkah selanjutnya adalah menyaring sampel

hingga tidak ada endapan di dalam sampel dan juga membuat larutan standar

0,0.5,0.1,0.25 dan 0.4 ppm untuk larutan pembanding pada saat menganalisis

sampel di Inductively Coupled Plasma with Optical Emission Spectrometer (ICP-

OES). Dan langkah terakhir analisis sampel pada Coupled Plasma with Optical

Emission Spectrometer (ICP-OES) hingga hasil muncul pada layar komputer.

Page 28: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

3.5 Identifikasi Kerang

Setelah sampel kerang dianalisa logam beratnya, cangkang kerang di

identifikasi untuk mengetahui taksonomi kerang yang didapatkan di Perairan

Kenjeran. Yang harus dilakukan adalah membawa cangkang kerang ke

Laboratorium Zoologi Laut Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Penelitian

Indonesia (P2O LIPI) Jakarta untuk melakukan identifikasi. Untuk identifikasi

taksonomi menggunakan beberapa buku penuntun yaitu buku taksonomi acuan

dari Sabeli (1979), Morton (1975), Robert et al., (1982), Yonge (1971) dan Kira

(1965). Menurut Soeharmoko (2010), identifikasi taksonomi pada kerang harus

memisahkan daging kerang pada cangkang, kemudian ambil cangkang kerang

dan kemudian dibawa ke laboratorium untuk dianalisa taksonomi dari kerang

tersebut. Beberapa buku penuntun untuk melakukan identifikasi taksonomi

kerang yaitu Zim dan Ingle (1955), Yonge (1971), Soesanto (1965), Dance

(1974), Morton (1975), Sabeli (1979), Robert et al., (1982) dan Darma (1988).

3.4 Analisa Data

3.4.1 Target Hazard Quotient (THQ), Hazard Index (HI) dan Target Cancer

Risk (TR)

Rumus yang digunakan untuk mengitung Target Hazard Quotient (THQ),

Hazard Index (HI) dan Target Cancer Risk (TR) menggunakan rumus sebagai

berikut.

THQ = (Cbx IRF x 10-3 x EFr x ED tot/ (RfD x BW x AT)

Dimana :

MC : konsentrasi logam berat pada kerang (mg/kg)

IRF : konsumsi kerang per hari warga indonesia (42.6 g/orang/hari) (BPS,

2017)

Page 29: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

EF : frekuensi terkena pencemar per hari (350 hari/tahun)

EDtotal : frekuensi terkena pencemar dalam durasi (30 tahun)

RfD : dosis konsumsi logam perhari

BW : rata-rata berat badan masyarakat Surabaya (50.1kg) (BPS Surabaya,

2015)

AT : rata-rata waktu untuk non-karsinogenik dalam sehari (ED total x 365

hari/tahun)

Hazard Index (HI) bisa ditunjukkan dengan menjumlahkan hazard

quotient (USEPA, 2006 dalam Lin, 2009).

HI = THQAs + THQCu + THQCd………

Dimana THQ As, Cu, Cd dst merupakan hasil dari THQ sesuai logam berat yang

ingin digunakan.

Target Cancer Risk (TR) digunakan untuk mengindikasi resiko

karsinogenik pada logam As. Metode tersebut untuk mengestimasi TR dengan

acuan pada USEPA Region IIII Risk-Based Concentration Table (USEPA, 2006

dalam Lin, 2009). Rumus yang digunakan sebagai berikut.

TR : (Cb x IRF x 10-3 x CPSo x EFr x EDtot) / (BWa x ATc)

Dimana :

CPSo : zat karsinogenik yang masuk ke tubuh (1,5 mg/kg/day)

ATc : waktu rata-rata zat karsinogenik berada dalam tubuh (25,550 day)

Page 30: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

3.4.2 Health Benevit Selenium Value (HBV-Se)

Menurut Raltson et al.,(2007), untuk menghitung potensi resiko

keracunan Hg dalam tubuh, dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut.

HBVSe = ([Se – Hg]/Se) x (Se + Hg)

Dimana :

Se : konsentrasi logam Se pada setiap kerang (µmol/kg)

Hg : konsentrasi logam Hg pada setiap kerang (µmol/kg)

3.4.3 Estimated Daily Intake (EDI)

Estimated Daily Intake (EDI) dapat dikalkulasikan degan rumus sebagai

berikut (Health Canada, 2007).

EDI = ���� ������� � ����������� � � � ��� � �� � �� � ��

�� � ��

Dimana :

EDI : Estimated daily intake (mg/kg/hari)

Concmussels :Konsentrasi logam berat pada kerang (mg/kg)

Ingmussels :Konsumsi kerang per hari (227 gr untuk anak-anak, 95 gr untuk

dewasa) (USEPA, 2007)

F : Fraksi logam berat yang terabsorpsi (1; 100% logam berat)

RAF : Faktor relativitas absorpsi logam berat = 1

ED : Waktu durasi terpapar (4.5 tahun untuk anak-anak, 60 tahun untuk

dewasa)

CF : Faktor konversi (1 x 10-3 g/kg)

Page 31: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

AT : Rata-rata waktu terpapar (1642.5 hari untuk anak-anak, 29,200 untuk

dewasa (non-karsinogenik) dan 21,900 untuk anak-anak

(karsinogenik)

BW : Berat badan masyarakat Surabaya 16.5 kg untuk anak-anak, 50.1 kg

untuk dewasa (BPS Surabaya, 2015)

3.4.4 Batas Aman Konsumsi

Untuk menghitung batas aman konsumsi perhari dalam bentuk gram/hari

dan ekor/hari, dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut (Putri, 2010).

Batas aman konsumsi = ����� ����� ����� ������

������ �������� ����� �����

Dalam satuan ekor = ����� ���� �������� (

����

����)

����� ������

Page 32: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Identifikasi Morfologi dan Klasifikasi Kerang

4.1.1 Kerang Hijau (Perna viridis)

Cangkang memiliki panjang rata-rata 16.5 cm, bentuk cangkang agak

meruncing pada bagian belakang dan pada bagian dalam cangkang berwarna

keperak-perakan seperti kerang mutiara. Bagian luar cangkang berwarna hijau

kecoklat-coklatan. Gambar kerang hijau (Perna viridis) disajikan pada gambar

2, sedangkan klasifikasi kerang hijau (Perna viridis) disajikan dibawah ini.

Kingdom : Animalia

Phylum : Mollusca

Class : Bivalvia

Subclass : Pteroimorphia

Order : Mytilida

Superfamily : Mytiloidea

Family : Mytilidae

Genus : Perna

Species : Perna viridis

Gambar 1. Perna viridis/ Kerang Hijau (Mudjiono, 2017)

4.1.2 Kerang Kijing (Siliqua patula)

Cangkang memiliki panjang rata-rata 12 cm. Cangkang berbentuk oval.

Pada bagian luar cangkang berwarna krem, bagian dalam berwarna keperak-

Page 33: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

perakan. Gambar kerang kijing (Siliqua patula) disajikan pada gambar 3,

sedangkan klasifikasi kerang kijing (Siliqua patula) disajikan dibawah ini.

Kingdom : Animalia

Phylum : Mollusca

Class : Bivalvia

Subclass : Heterodonta

Infraclass : Eutherodonta

Superorder : Imparidentia

Order : Adapedonta

Superfamily : Selenoidea

Genus : Siliqua

Species : Siliqua patula

Gambar 2. Siliqua patula/ Kerang Kijing (Mudjiono, 2017)

4.1.3 Kerang Baling-baling (Trisidos tortuosa)

Cangkang memiliki panjang rata-rata 8 cm. Cangkang berbentuk baling-

baling. Cangkang pada bagian luar berwarna coklat tua, bagian dalam

berwarna putih pekat. Gambar kerang baling-baling (Trisidos tortuosa) disajikan

pada gambar 4, sedangkan klasifikasi kerang baling-baling (Trisidos tortuosa)

disajikan dibawah ini.

Kingdom : Animalia

Phylum : Mollusca

Class : Bivalvia

Subclass : Pteriomorphia

Order : Arcida

Superfamily : Arcoidea

Page 34: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

Family : Archidae

Genus : Trisidos

Spesies : Trisidos tortuosa

Gambar 3. Trisidos tortuosa/ Kerang Baling-baling (Mudjiono, 2017)

4.1.4 Kerang Bulu (Anadara antiquata)

Cangkang mempunyai panjang rata-rata 5 cm. Bentuk cangkang hampir

sama seperti kerang darah (Anadara granosa), tetapi pada bagian cangkang

mempunyai bulu halus yang menutupi cangkang. Gambar kerang bulu

(Anadara antiquata) disajikan pada gambar 5, sedangkan klasifikasi kerang

bulu (Anadara antiquata) disajikan dibawah ini.

Kingdom : Animalia

Phylum : Mollusca

Class : Bivalvia

Subclass : Pteriomorphia

Order : Archida

Superfamily : Arcoidea

Family : Archidae

Genus : Anadara

Species : Anadara antiquata

Page 35: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

Gambar 4. Anadara antiquata/ Kerang Bulu (Mudjiono, 2017)

4.1.5 Kerang Kapak-kapak (Pinna muricata)

Cangkang memiliki panjang rata-rata 20 cm. Cangkang mempunyai

warna coklat susu, bentuk cangkang seperti mata kapak. Kerang ini mempunyai

cangkang yang tipis dan mudah retak. Gambar kerang kapak-kapak (Pinna

muricta) disajikan pada gambar 6, sedangkan klasifikasi kerang kapak-kapak

(Pinna muricata) disajikan dibawah ini.

Kingdom : Animalia

Phylum : Mollusca

Class : Bivalvia

Subclass : Pteriomorphia

Order : Ostereida

Superfamily : Pinnoidea

Family : Pinnidae

Genus : Pinna

Species : Pinna muricata

Gambar 5. Pinna muricata/ Kerang Kapak-kapak (Mudjiono, 2017)

Page 36: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

4.2 Konsentrasi dan Baku Mutu Logam Berat

Tabel 1. Rata-rata konsentrasi logam berat (mg/kg) ± standar deviasi

No Spesies n Konsentrasi logam berat (mg/kg dry weight) As±SD Cd±SD Cu±SD Pb±SD Se±SD Hg±SD

1 Perna viridis 22 7.05±0.51 0.4±0.04 10.5±1.24 9.67±2.43 1.56±0.14 0.09±0.03 2 Siliqua patula 11 3.71±0.16 0.11±0.007 2.05±0.18 0.91±0.26 1.47±0.08 007±0.04 3 Trisidos tortuosa 29 4.5±0.15 1.91±0.13 57.86±5.57 4.91±1.62 3.4±0.10 0.06±0.04 4 Anadara antiquata 15 6.24±0.31 7.24±0.18 16.78±1.34 4.97±0.73 2.49±0.19 0.08±0.07

Mean±SD

5.37±1.5 2.41±3.3 21.79±24.78 5.11±3.5 2.23±0.9 0.075±0.01

6 Pinna muricata (otot) 15 2.79±0.05 4.79±0.12 1.4±0.49 1.74±0.45 0.91±0.09 0.04±0.02

7 Pinna muricata (insang) 15 4.24±0.44 3.85±0.30 4.12±0.72 11.51±4.55 2.05±0.16 0.05±0.03

8

Pinna muricata (saluran pencernaan) 15 5.96±0.23 10.29±0.74 18.7±1.16 13.49±3.09 3.85±0.13 0.05±0.05

Mean 4.33±1.58 6.31±3.47 8.07±9.03 8.91±6.29 2.27±1.48 0.047±0.0057 Referensi

WHO 1 SNI 1 1 1,5 1

Spain & Singapura (2005) 1 1 2

FSANZ 2 2 Hongkong (2005) 10 2 USA-FDA 1 Jepang 0,4

Page 37: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

Hasil rata-rata konsentrasi logam berat di atas selanjutnya dibandingkan

beberapa referensi dari WHO, SNI dan beberapa Negara yang mempunyai

standarisasi logam berat dalam pangan. Hasilnya, untuk logam Hg pada semua

kerang komposit maupun non komposit mempunyai konsentrasi di bawah baku

sesuai standar di atas. Namun, untuk logam As dan Cu mempunyai konsentrasi

di atas ambang batas dari semua standar. Begitupun untuk logam Cd dan Pb

yang mempunyai konsentrasi di atas semua standar baku mutu kecuali pada

kerang hijau (Perna viridis) dan kerang kijing (Siliqua patula) untuk Cd, dan

kerang kijing (Siliqua patula) untuk Pb.

Dari Tabel 1, dapat di buat 3 (tiga) buah grafik setiap 3 (tiga) jenis logam

berat dari kerang komposit dan non komposit agar mengetahui akumulasi logam

berat pada setiap jenis kerang dan bagian tubuh pada kerang.

Dari Gambar 7, dapat dilihat semua logam berat mempunyai konsentrasi

di atas baku mutu. Kecuali logam Cd pada kerang kijing (Siliqua patula). Hal ini

disebabkan karena kerang kijing (Siliqua patula) merupakan kerang epifauna

bentik yaitu jenis kerang yang hidup di atas substrat suatu perairan. Diduga, jenis

kerang epifauna bentik ini akan lebih sedikit mengakumulasi logam di perairan

7,053,71 4,5 6,24

0,4 0,11 1,917,24

10,5

2,05

57,86

16,78

0

10

20

30

40

50

60

70

Perna viridis Siliqua patula Trisidos tortuosa

Anadara antiquata

mg

/kg

(d

ry w

eig

ht)

Konsentrasi logam As Konsentrasi logam Cd Konsentrasi logam Cu

Gambar 6. Konsentrasi logam As, Cd dan Cu pada kerang komposit

Page 38: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

karena sumber logam yang masuk ke dalam tubuh kerang hanya bersumber dari

perairan. Selain itu, tingginya konsentrasi logam Cu pada kerang baling-baling

(Trisidos tortuosa) disebabkan karena habitat dan cara hidup dari kerang baling-

baling (Trisidos tortuosa) berada pada substrat berpasir dan berlumpur dan

kemudian mengendap di dalam substrat sehingga mengakumulasi logam lebih

banyak dalam tubuh kerang tersebut. Hal tersebut juga berkaitan dengan sifat

logam Cu pada perairan yang akan berubah menjadi tembaga hidroksida dimana

tembaga hidroksida memiliki sifat yang tidak mudah larut dalam air tetapi akan

mengalami presipitasi dan pengendapan di dalam sedimen sehingg biota yang

hidup di dalam substrat akan lebih banyak mengakumulasi logam Cu (Boney,

1989).

Gambar 7. Konsentrasi logam Pb, Se dan Hg pada kerang komposit

Pada Gambar 8, konsentrasi tertinggi pada semua jenis kerang adalah

pada logam Pb. Hal tersebut disebabkan karena tingkat kecepatan laju

pengendapan logam Pb untuk mengendap di suatu perairan. Menurut Fachrul

(2009), logam Pb mempunyai laju endapan tertinggi dari logam-logam lain yaitu

0.315 m/detik sehingga akumulasi logam Pb pada biota maupun tumbuhan akan

lebih tinggi dari pada logam jenis lain. Selain itu, dapat di lihat bahwa

konsentrasi logam pada kerang kijing (Siliqua patula) mempunyai pola

9,67

0,91

4,91 4,97

1,56 1,47

3,42,49

0,09 0,07 0,06 0,08

0

2

4

6

8

10

12

Perna viridis Siliqua patula Trisidos tortuosa Anadara antiquata

mg/k

g (

dry

weig

ht)

Konsentrasi logam Pb Konsentrasi logam Se Konsentrasi logam Hg

Page 39: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

konsentrasi yang berbeda yaitu konsentrasi logam Se lebih tinggi dari pada

logam Pb. Dalam hal ini, selain dilihat dari habitat hidup kerang kijing (Siliqua

patula) yang hidup di atas substrat pada kolom perairan, dapat dikaitkan dengan

sifat logam Se di perairan. Logam Se dalam perairan akan berubah menjadi

selenit (SeO32-) dan selenat (SeO4

2-). Selenit (SeO32-) dan selenat (SeO4

2-)

sangat mudah larut di dalam perairan, tetapi proses pengendapan ke dalam

sedimen maupun substrat akan sangat sulit karena arsen di dalam perairan

berubah menjadi bentuk ion-ion dan cenderung hanya akan larut dalam air dan

memiliki waktu yang lama untuk jatuh dan mengendap pada substrat (Novonty,

1994).

Pada Gambar 9, dapat dilihat bahwa semua bagian tubuh kerang kapak-kapak

(Pinna muricata) mempunyai nilai di atas baku mutu kecuali logam Hg pada

bagian insang dan saluran pencernaan dan Se untuk bagian otot. Jika dilihat

gambar 9, grafik yang paling tinggi nilainya adalah pada bagian tubuh saluran

pencernaan kerang kapak-kapak (Pinna muricata). Menurut Darmono (2001),

konsentrasi tertinggi pada bagian tubuh kerang adalah bagian saluran

pencernaan, dikarenakan saluran pencernaan merupakan jalur terakhir dalam

2,79

4,79

1,4 1,740,91

0,04

4,24 3,85 4,12

11,51

2,05

0,05

5,96

10,29

18,7

13,49

3,85

0,05

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

As Cd Cu Pb Se Hg

mg

/kg

(d

ry w

eig

ht)

Pinna muricata (otot) Pinna muricata (insang)

Pinna muricata (Saluran pencenaan)

Gambar 8. Konsentrasi logam pada bagian tubuh kerang kapak-kapak (Pinna muricata) non komposit

Page 40: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

proses pencernaan makanan, akibatnya semua sisa-sisa makanan termasuk

logam yang berasal dari perairan maupun sedimen berakhir pada saluran

pencernaan. Untuk bagian otot hampir semua memiliki konsentrasi dibawah baku

mutu pada logam beratnya. Seperti hal yang sama juga disebutkan oleh

Darmono (2001), bahwa bagian otot pada bivalvia adalah bagian yang sangat

minim dalam mengikat logam. Terbukti dengan hasil penelitian penulis bahwa

hampir semua konsentrasi logam pada bagian otot mempunyai konsentrasi

paling rendah dibandingkan pada bagian tubuh yang lain. Namun, berbeda

dengan logam yang lain, pada logam Cd otot mempunyai konsentrasi paling

tinggi. Hal ini berkaitan dengan laju pengendapan dan jarak tempuh persebaran

pada logam Cd di perairan. Laju pengedapan logam Cd bukan merupakan laju

pengendapan yang tercepat, tetapi sebaran logam Cd di perairan sangat jauh

dan luas dibandingkan logam lain. Hal ini diduga akumulasi logam Cd pada otot

lebih besar dibandingkan logam lain. Pada penelitian, konsentrasi semua logam

berat pada insang berada di atas baku mutu. Hal tersebut diduga terjadinya

mekanisme growth dilution yang terkait dengan cara memakan bivalvia yang filter

feeder. Mekanisme yang terjadi adalah pada insang bivalvia, mempunyai

mucus/lendir yang penyusunnya merupakan glikoprotein, sehingga diduga logam

tersebut terikat menjadi metallothiein karena penyusun utamanya merupakan

sistein yaitu protein yang tergolong dalam sulfihidryl yang mampu mengikat

logam (Barnes, 1968).

Page 41: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

4.3 Hasil Perhitungan Target Hazard Quotient (THQ), Hazard Index (HI) dan

Target Cancer Risk (TR)

4.3.1 Target Hazard Quotient (THQ)

Target Hazard Quotient (THQ) digunakan untuk mengevaluasi resiko

kanker non-karsinogenik pada makanan yang mengandung logam berat. Nilai

Target Hazard Quotient (THQ) ditunjukkan pada Tabel 2 dan 3.

Tabel 2. Nilai Target Hazard Quotient (THQ) pada kerang komposit

No Spesies As Cd Cu Pb Se Hg

1 Kerang hijau (Perna viridis) 19.16 0.32 0.21 2.25 0.25 0.73

2 Kerang kijing (Siliqua patula) 10.08 0.08 0.04 0.21 0.24 0.57

3 Kerang baling-baling (Trisidos tortuosa) 12.23 1.55 1.17 1.14 0.55 0.48

4 Kerang bulu (Anadara antiquata) 16.95 5.90 0.34 1.15 0.40 0.65

Mean 14.08 1.69 0.44 1.192 0.36 0.61

Tabel 3. Nilai Target Hazard Quotient (THQ) pada bagian tubuh kerang kapak-kapak (Pinna muricata) non komposit

No Bagian tubuh As Cd Cu Pb Se Hg

1 Otot 7.58 3.90 0.02 0.40 0.14 0.32

2 Insang 11.52 3.13 0.08 2.68 0.33 0.40

3 Saluran pencernaan 16.19 8.39 0.38 3.14 0.62 0.40

Mean 11.7 5.14 0.16 2.07 0.37 0.38

Menurut USEPA (2006) dalam Lin (2009), nilai Target Hazard Quotient

(THQ) pada logam berat mempunyai nilai standar yaitu 1. Pada tabel 2 dan 3,

dapat diketahui bahwa logam Cu, Se dan Hg yang mempunyai nilai di bawah

standar nilai Target Hazard Quotient (THQ). Sama halnya dengan penelitian

yang dilakukan oleh Shi (2009), nilai Target Hazard Quotient (THQ) yang

didapatkan juga mempunyai nilai di atas standar yaitu 1.28. Menurut Shi (2016),

tingginya nilai Target Hazard Quotient (THQ) dipengaruhi oleh proses asidifikasi

Page 42: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

pada perairan habitat kerang tersebut karena terjadi proses kimiawi yang sangat

kompleks. Semakin asam pH pada perairan tersebut, semakin tinggi nilai Target

Hazard Quotient (THQ) yang didapatkan. Dan akhirnya, jika pH perairan semakin

asam, logam yang terkandung di perairan berpotensi mengandung zat-zat non

karsinogenik bagi tubuh. Dari hasil yang di dapatkan penulis, hanya logam Cu,

Se dan Hg yang mempunyai nilai dibawah standar. Dari hasil tersebut, dapat

disimplkan bahwa perairan kenjeran telah mengalami asidifikasi air laut

dikarenakan tercemarnya perairan yang bersumber dari polusi bahan bakar

kendaraan darat maupun bahan bakar dari kapal-kapal nelayan yang dapat

mempengaruhi meningkatnya proses asidifikasi pada Perairan Kenjeran. Perlu

diketahui, dampak dari logam-logam yang mengadung zat non karsinogenik

dalam tubuh dapat berpotensi mengidap penyakit jantung, liver, anemia,

hyperkeratosis pada kulit, lumpuh layu dan penyakit kelainan seperti sindrom

raynaud.

4.3.2 Hazard Index (HI)

Hazard index (HI) digunakan untuk mengetahui jumlah Target Hazard

Quotient (THQ) pada keseluruhan logam berat pada setiap spesies. Nilai HI

ditunjukkan pada Tabel 4 dan 5.

Tabel 4. Nilai Hazard Index (HI) pada kerang komposit

No Spesies Nilai HI

1 Kerang hijau (Perna viridis) 22.94

2 Kerang kijing (Siliqua patula) 11.23

3 Kerang baling-baling (Trisidos tortuosa) 17.15

4 Kerang bulu (Anadara antiquata) 25.42

Mean 19.18

Page 43: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

Tabel 5. Nilai Hazard Index (HI) pada bagian tubuh kerang kapak-kapak (Pinna muricata) non komposit

No Bagian tubuh Nilai HI

1 Otot 12.39

2 Insang 18.17

3 Saluran pencernaan 29.14

Mean 19.90

Dari Tabel 4 dan 5 dapat diketahui bahwa nilai Hazard Index (HI) pada

semua jenis kerang komposit dan non komposit memiliki nilai di atas nilai standar

yaitu 1 (USEPA, 2006 dalam Lin, 2009). Sama halnya dengan Target Hazard

Quotient (THQ), tingginya nilai Hazard Index (HI) juga dapat disebabkan oleh

proses asidifikasi dalam Perairan Kenjeran yang mana Hazard Index (HI)

merupakan akumulasi logam berat pada setiap jenis kerang dan bagian tubuh

kerang yang komposit dan non komposit. Dan hasil dari penelitian penulis

mendapatkan bahwa nilai Hazard Index (HI) pada seluruh jenis kerang komposit

dan bagain tubuh kerang kapak-kapak (Pinna muricata) mempunyai nilai di atas

nilai standar yang ditentukan, yang berarti jika kerang tersebut dikonsumsi, maka

akan berpotensi memicu tumbuhnya zat-zat karsinogenik dalam tubuh manusia.

4.3.3 Target Cancer Risk (TR)

Target cancer risk (TR) digunakan untuk mengevalusi logam berat As yang

terdapat dalam makanan, Dari nilai Target Cancer Risk (TR) yang didapatkan,

dapat mengetahui resiko kanker/zat karsinogenik yang ada dalam makanan. Nilai

Target Cancer Risk (TR) ditunjukkan pada Tabel 6 dan 7.

Page 44: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

Tabel 6. Nilai Target Cancer Risk (TR) pada kerang komposit

No Spesies As

1 Kerang hijau (Perna viridis) 9x10-3

2 Kerang kijing (Siliqua patula) 5x10-3

3 Kerang baling-baling (Trisidos tortuosa) 6x10-3

4 Kerang bulu (Anadara antiquata) 8x10-3

Mean 7x10-3

Tabel 7. Nilai Target Cancer Risk (TR) pada bagian tubuh kerang kapak-kapak (Pinna muricata) non komposit

No Bagian tubuh As

1 Otot 3x10-3

2 Insang 5x10-3

3 Saluran pencernaan 7x10-3

Mean 6x10-3

Dari tabel 6 dan 7, dapat diketahui bahwa nilai Target Cancer Risk (TR)

pada seluruh jenis kerang mempunyai nilai di atas nilai standar yaitu 1x10-6

(USEPA, 2006). Tingginya nilai Target Cancer Risk (TR) disebabkan oleh

tingginya konsentrasi As pada semua jenis kerang dan bagian tubuh kerang

komposit dan non komposit. Sudah kita ketahui, As mempunyai 2 (dua) jenis

yaitu As organik dan As inorganik. As organik merupakan arsen yang tidak

mengandung toksik dalam tubuh bivalvia dan As inorganik merupakan senyawa

yang ada diperairan maupun di tubuh bivalvia yang sangat toksik bagi tubuh

manusia. Biasanya As bersumber dari limbah industri yang masuk ke perairan

(Istriani dan Pandebesie, 2014). Dari hasil penulis, didapatkan bahwa tingginya

nilai Target Cancer Risk (TR) pada logam As dari Perairan Kenjeran, karena

banyaknya logam As yang masuk ke perairan yang menyebabkan nilai Target

Cancer Risk (TR) pada logam As menjadi tinggi. Dan sumber llimbah yang

mengandung logam As di Perairan Kenjeran adalah limbah industri tekstil yang

Page 45: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

ada di Surabaya yang limbahnya mengalir ke Perairan Kenjeran. Sebagai

perbandingan, pada penelitian Lin (2009) nilai Target Cancer Risk (TR) juga

mendapatkan hasil di atas nilai standar yaitu 2.7x10-4. Dari tingginya nilai Target

Cancer Risk (TR) pada penelitian tersebut, dikarenakan memang adanya

kontaminasi logam As pada perairan tersebut dan pemasalahan kontaminasi

logam As ini memang menjadi masalah sejak lama di perairan Taiwan bagian

selatanDampak dari nilai Target Cancer Risk (TR) yang melampaui nilai standar,

maka masyarakat sekitar yang mengkonsumsi kerang tersebut dapat

mengakumulasi zat karsinogenik yang akan menyebabkan kanker dalam tubuh

jika mengkonsumsi secara terus menerus.

4.4 Tingkat Kemanan Pangan

Beberapa logam berat merupakan logam essensial yang dibutuhkan

manusia sehingga boleh terdapat dalam makanan dalam kadar tertentu

diantaranya yaitu Se.

4.4.1 Health Benevit Value Selenium (HBV-Se)

Health Benevit Value Selenium (HBV-Se) mengetahui resiko keracunan Hg

di dalam tubuh manusia. Hasil perhitungan dapat di lihat pada Tabel 8 dan 9.

Tabel 8. Nilai Health Benevit Value Selenium (HBV-Se) pada kerang komposit

No Spesies Nilai HBV-Se (µmol/kg)

1 Kerang hijau (Perna viridis) 19.17

2 Kerang kijing (Siliqua patula) 18.61

3 Kerang baling-baling (Trisidos tortuosa) 43.05

4 Kerang bulu (Anadara antiquata) 31.53

Mean 28.09

Page 46: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

Tabel 9. Nilai Health Benevit Value Selenium (HBV-Se) pada bagian tubuh kerang kapak-kapak (Pinna muricata) non komposit

No Bagian tubuh Nilai HBV-Se (µmol/kg)

1 Otot 11.52

2 Insang 25.96

3 Saluran pencernaan 48.75

Mean 28.74

Dari hasil di atas, dapat diketahui bahwa nilai Health Benevit Value

Selenium (HBV-Se) dari semua jenis kerang mempunyai nilai Health Benevit

Value Selenium (HBV-Se) positif. Tetapi, pada penelitian Rezayi (2102),

menemukan bahwa sampel pada ikan laut memliliki nila HBV-Se negatif. Jika

dilihat dari kedua data penelitian Rezayi (2012) dan penulis, memang ada

perbedaan antara nilai konsentrasi Se dan Hg. Pada penelitian Rezayi (2012),

nilai konsentrasi logam Se memiliki konsentrasi lebih rendah dari pada Hg. Dan

pada penelitian penulis, memiliki nilai konsentrasi Se lebih tinggi dibandingkan

konsentrasi logam Hg. Hal ini dapat disimpulkan bahwa jika konsentrasi logam

Se lebih tinggi dibandingkan konsentrasi logam Hg, berarti nilai HBV-Se menjadi

positif begitu pun sebaliknya. Menurut Raltson et al., (2007), jika Health Benevit

Value Selenium (HBV-Se) positif, mengindikasikan bahwa kandungan Se lebih

besar dari pada MeHg. Sementara itu, Health Benevit Value Selenium (HBV-Se)

negatif mengindikasikan nilai MeHg lebih besar dari Se. Oleh karena itu,

konsumsi seafood dengan nilai Health Benevit Value Selenium (HBV-Se) positif

dapat memperbaiki status Se, sedangkan memakan seafood dengan nilai Health

Benevit Value Selenium (HBV-Se) yang negatif, dapat membahayakan status Se

dalam tubuh.

Page 47: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

4.4.2 Hasil Perhitungan Estimated Daily Intake (EDI) dan Batas Konsumsi

Estimated Daily Intake (EDI) dapat digunakan untuk mengetahui batas

aman asupan logam perhari dalam mengkonsumsi kerang. Dan batas konsumsi

dapat mengetahui asupan maksimal per hari dalam mengkonsumsi kerang.

Tabel 10. Estimated Daily Intake (EDI) pada kerang komposit untuk anak-anak

No Spesies As Cd Cu Pb Se Hg Mean

mg/kg/hari

1 Kerang hijau (Perna viridis) 1x10-4 6x10-6 2x10-4 2x10-4 2x10-5 1x10-6 8x10-5

2 Kerang kijing (Siliqua patula) 6x10-5 2x10-6 3x10-5 1x10-5 2x10-5 1x10-6 2x10-5

3 Kerang baling-baling (Trisidos tortuosa) 7x10-5 3x10-5 9x10-4 8x10-5 5x10-5 9x10-7 2x10-4

4 Kerang bulu (Anadara antiquata) 1x10-4 1x10-4 3x10-4 8x10-5 4x10-5 1x10-6 1x10-4

Mean 1x10-4

Tabel 11. Estimated Daily Intake (EDI) pada bagian tubuh kerang kapak-kapak (Pinna muricata) non komposit untuk anak-anak

Tabel 12. Estimated Daily Intake (EDI) pada kerang komposit dewasa

No Spesies As Cd Cu Pb Se Hg Mean

mg/kg/hari

1 Kerang hijau (Perna viridis) 7x10-5 4x10-6 1x10-4 9x10-5 1x10-5 8x10-7 5x10-5

2 Kerang kijing (Siliqua patula) 3x10-5 1x10-6 2x10-5 8x10-6 1x10-5 7x10-7 1x10-5

3 Kerang baling-baling (Trisidos tortuosa) 4x10-5 2x10-5 5x10-4 5x10-5 3x10-5 6x10-7 1x10-4

4 Kerang bulu (Anadara antiquata) 6x10-5 7x10-5 2x10-4 5x10-5 2x10-6 4x10-7 6x10-5

Mean

6x10-5

No Bagian tubuh As Cd Cu Pb Se Hg Mean

mg/kg/hari

1 Otot 4x10-5 8x10-5 2x10-5 3x10-5 1x10-5 6x10-7 3x10-5

2 Insang 7x10-5 6x10-5 6x10-5

2x10-4 3x10-5 8x10-7 7x10-5

3 Saluran pencernaan 9x10-5 2x10-4 3x10-4 2x10-4 6x10-5 8x10-7 1x10-4

Mean 8x10-5

Page 48: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

Tabel 13. Estimated Daily Intake (EDI) pada bagian tubuh kerang kapak-kapak (Pinna muricata) non komposit untuk dewasa

Pada Tabel 10 dan 11, menunjukkan bahwa estimasi asupan logam

maksimal perhari untuk anak-anak pada kerang komposit dan pada bagian tubuh

kerang kapak-kapak (Pinna muricata) berturut-turut adalah 1x10-4 mg/kg/hari dan

8x10-5 mg/kg/hari. Dan pada Tabel 12 dan 13, menunjukkan bahwa estimasi

asupan maksimal logam berat perhari untuk dewasa pada kerang komposit dan

bagian tubuh kerang kapak-kapak (Pinna muricata) secara berturut-turut adalah

6x10-5 mg/kg/hari dan 2x10-5 mg/kg/hari. Dari ke 4 (empat) tabel di atas, dapat

dilihat bahwa estimasi maksimal logam yang masuk kedalam tubuh antara

kerang komposit dan non komposit berbeda, yaitu asupan maksimal pada kerang

komposit lebih banyak dari pada kerang non komposit yang terdiri dari bagian

tubuh kerang kapak-kapak (Pinna muricata) pada anak-anak maupun dewasa. El

Nemr et al.,(2016), menjelaskan bahwa untuk menentukan perbedaan antara

nilai asupan maksimal logam perhari ditentukan oleh nilai konsentrasi logam

berat pada setiap logam yang di analisa. Jika nilai konsentrasi pada logam tinggi,

berarti asupan maksimal logam berat perhari makin rendah begitu pun

sebaliknya. Dari penelitian yang penulis dapatkan, bahwa memang benar nilai

konsentrasi logam berat pada kerang komposit jika dirata-ratakan mempunyai

No Bagian tubuh As Cd Cu Pb Se Hg Mean

mg/kg/hari

1 Otot 3x10-5 4x10-5 1x10-5 2x10-5 4x10-8 5x10-7 2x10-5

2 Insang 4x10-5 4x10-5 4x10-5 1x10-4 2x10-5 7x10-7 2x10-5

3 Saluran pencernaan 6x10-5 1x10-4 2x10-4 1x10-4 4x10-5 5x10-7 4x10-5

Mean

2x10-5

Page 49: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

nilai konsentrasi yang lebih rendah daripada bagian tubuh kerang kapak-kapak

(Pinna muricata) dari pada kerang komposit pada setiap jenis kerang.

Tabel 14. Batas aman konsumsi pada semua jenis kerang komposit untuk anak-anak (gr/kg berat badan/hari)

No Spesies As Cd Cu Pb Se Hg

Min intake

gr/kg berat badan/hari

1 Kerang hijau (Perna viridis) 71 66.7 52.5 48.35 78 90

66.7

2 Kerang kijing (Siliqua patula) 61.83 55 68.3 91 73.5 70

55

3 Kerang baling-baling (Trisidos tortuosa) 64.28 63.7 64.3 61.4 68 66.7

61.4

4 Kerang bulu (Anadara antiquata) 62.4 72.4 55.93 62.125 62.25 80

62.1

Mean

61.3

Tabel 15. Batas aman konsumsi pada bagian tubuh kerang kapak-kapak (Pinna muricata) non komposit untuk anak-anak (gr/kg berat badan/hari)

No Bagian tubuh As Cd Cu Pb Se Hg Min intake

gr/kg berat badan/hari

1 Otot 69.75 59.8 70 58 91 66.7 58

2 Insang 60.5 64.2 68.6 57.55 683 68.5 57.55

3 Saluran pencernaan 66.2 51.45 62.3 44.96 64.17 62.5 44.96

Mean

53.5

Tabel 16. Batas aman konsumsi pada kerang komposit untuk dewasa (gr/kg berat badan/hari)

No Spesies As Cd Cu Pb Se Hg Min

intake

gr/kg berat badan/hari

1 Kerang hijau (Perna viridis) 100.7 100 105 107.4 156 112.5 100

2 Kerang kijing (Siliqua patula) 123.7 110 102.5 113.75 147 100 100

3 Kerang baling-baling (Trisidos tortuosa) 112.5 95.5 115.72 98.2 113.3 100 95.5

4 Kerang bulu (Anadara antiquata) 104 103.4 83.9 99.4 124.5 200 83.9

Mean

94.85

Page 50: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

Tabel 17. Batas aman konsumsi pada bagian tubuh kerang kapak-kapak (Pinna muricata) non komposit untuk dewasa (gr/kg berat badan/hari)

No Bagian tubuh As Cd Cu Pb Se Hg Min

intake

gr/kg berat badan/hari

1 Otot 93 119.75 140 87 22750 80 80

2 Insang 106 96.25 103 115.1 102.5 71.4 71.4

3 Saluran pencernaan 99.3 102.9 93.5 134.9 96.25 100 93.5

Mean 81.63

Pada Tabel 14 dan 15, dapat dilihat bahwa konsumsi maksimal rata-rata

untuk anak-anak pada semua jenis kerang komposit adalah 61.3 g/kg berat

badan/hari dan pada bagian tubuh kerang kapak-kapak (Pinna muricata) adalah

53.5 g/kg berat badan/hari. Dan pada Tabel 16 dan 17, dapat dilihat bahwa

konsumsi maksimal rata-rata untuk dewasa pada semua kerang komposit dan

bagian tubuh kerang kapak-kapak (Pinna muricata) adalah 94.85 g/kg berat

badan/hari dan 81.63 g/kg/berat badan/hari. Konsumsi maksimal tersebut dilihat

dari nilai yang terkecil pada setiap logam. Dengan mengambil nilai minimum,

diharapkan dapat membatasi asupan logam yang berlebih masuk kedalam tubuh

manusia jika mengkonsumsi jenis kerang tertentu. Abdulgani (2012), juga

melakukan penelitian di Perairan Surabaya tepatnya di Perairan Wonokromo,

ternyata mendapatkan hasil untuk batas aman maksimal konsumsi kerang hijau

(Perna viridis) perhari untuk logam Cd yang mempunyai konsentrasi 0.08 mg/kg

adalah sekitar 750 g/hari. Jika dilihat dari hasil penulis, untuk kerang hijau (Perna

viridis) pada logam Cd yang mempunyai konsentrasi 0.4 mg/kg, asupan

maksimalnya adalah 480 g/hari. Dari data tersebut dapat disimpulakn bahwa nilai

maksimal asupan perhari pada kerang dapat dilihat dari nilai tingginya

konsentrasi logam tersebut.

Page 51: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

Tabel 18. Batas aman konsumsi pada kerang komposit untuk anak-anak (ekor/hari)

No Spesies As Cd Cu Pb Se Hg Min intake

ekor/hari

1 Kerang hijau (Perna viridis) 4 4 4 3 2 2 2

2 Kerang kijing (Siliqua patula) 1 1 8 11 5 5 1

3 Kerang baling-baling (Trisidos tortuosa) 5 5 1 1 10 9 1

4 Kerang bulu (Anadara antiquata) 8 9 4 5 3 4 3

Mean

1

Tabel 19. Batas aman konsumsi pada bagian tubuh kerang kapak-kapak (Pinna

muricata) non komposit untuk anak-anak (buah/hari)

No Bagian tubuh As Cd Cu Pb Se Hg Min intake

buah/hari

1 Otot 5 4 3 3 7 5 3

2 Insang 8 9 10 8 10 9 8

3 Saluran pencernaan 3 2 3 3 4 4 2

Mean 4

Tabel 20. Batas aman konsumsi pada kerang komposit untuk dewasa (ekor/hari)

No Spesies As Cd Cu Pb Se Hg Min intake

ekor/hari

1 Kerang hijau (Perna viridis) 6 6 7 7 10 7 6

2 Kerang kijing (Siliqua patula) 3 3 3 3 4 3 3

3 Kerang baling-baling (Trisidos tortuosa) 8 7 9 7 9 7 7

4 Kerang bulu (Anadara antiquata) 13 13 10 12 16 26 10

Mean

6

Tabel 21. Batas aman konsumsi pada bagian tubuh kerang kapak-kapak (Pinna muricata) non komposit untuk dewasa (buah/hari)

No Bagian tubuh As Cd Cu Pb Se Hg Min intake

buah/hari

1 Otot 7 9 11 7 1839 6 6

2 Insang 15 14 15 16 15 10 10

3 Saluran pencernaan 5 5 4 7 5 5 4

Mean 6

Page 52: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

Dari Tabel 19 dan 20, dapat diihat bahwa batas aman konsumi kerang

perhari untuk anak-anak pada semua jenis kerang komposit dan bagian tubuh

kerang kapak-kapak (Pinna muricata) berturut turut adalah 1 ekor/hari dan 4

ekor/hari. Dan pada Tabel 21 dan 22, dapat dilihat bahwa batas aman konsumsi

perhari untuk dewasa pada semua jenis kerang komposit dan bagian tubuh

kerang kapak-kapak (Pinna muricata) berturut-turut adalah 6 ekor/hari dan 7

ekor/hari. Dari penjelasan di atas, dapat kita lihat bahwa untuk jumlah asupan

perhari antara anak-anak dan dewasa berbeda dari segi jumlah. Hal tersebut

dipengaruhi oleh faktor tingginya konsentrasi yang ada pada logam berat tertentu

sehingga batas konsumsi semakin sedikit untuk perharinya. Selain itu juga dari

segi tingkat daya tahan tubuh antara anak-anak dan dewasa. Untuk anak-anak

mempunyai batas konsumsi lebih sedikit dikarenakan anak-anak belum

mempunyai daya imun yang kuat untuk pertahanan tubuh dan belum mampu

melawan berbagai zat-zat karsinogeik maupun zat non karsinogenik dalam tubuh

apabila logam tersebut terakumulasi dalam tubuh, sebaliknya untuk dewasa

sudah mempunyai pertahanan tubuh yang lebih kuat, sehingga jumlah asupan

perhari lebih banyak dari pada anak-anak. Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri

bahwa pada akhirnya logam berat yang masuk ke dalam tubuh yang dikonsumsi

secara terus menerus akan terakumulasi dalam waktu yang lama dan akan

menyebabkan berbagai penyakit apabila konsumsi berlebih (Handayani, 2008).

Page 53: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

3. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Urutan konsentrasi logam berat berdasarkan jenis kerang dari Perairan

Kenjeran yaitu kerang hijau (Perna viridis) Cu>Pb>As>Se>Cd>Hg,

kerang kijing (Siliqua patula) As>Cu>Se>Pb>Cd>Hg, kerang baling-baling

(Trisidos tortuosa) Cu>Pb>As>Se>Cd>Hg, kerang bulu (Anadara

antiquata) Cu>Cd>As>Pb>Se>Hg, kerang kapak-kapak (Pinna muricata)

bagian otot Cd>As>Pb>Cu>Se>Hg, kerang kapak-kapak (Pinna muricata)

bagian insang Pb>As>Cu>Cd>Se>Hg dan kerang kapak-kapak (Pinna

muricata) bagian saluran pencernaan Cu>Pb>Cd>As>Se>Hg.

2. Batas konsumsi kerang secara rata-rata untuk dewasa pada kerang

kompsit adalah 1 ekor/hari. Dan untuk kerang non komposit batas

konsumsi rata-rata sekitar 4 buah/hari.

3. Batas konsumsi kerang secara rata-rata untuk dewasa pada kerang

kompsit adalah 6 ekor/hari. Dan untuk kerang non komposit batas

konsumsi rata-rata sekitar 6 buah/hari

5.2 Saran

1. Kerang yang di uji, di bagi per ukuran besar/kecil, sehingga dapat lebih

spesifik data yang di dapatkan.

2. Mengidentifikasi lebih lanjut sumber pencemar yang ada di perairan

kenjeran, Surabaya.

Page 54: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

DAFTAR PUSTAKA

Abdulgani, N. Aunurohim. Indarto. W,A. 2012. Konsentrasi Kadmium (Cd) pada

Kerang Hijau (Perna viridis) di Surabaya dan Madura. Institut Teknik

Sepuluh November. Laporan Penelitian Jurusan Biologi FMIPA ITS

Amriani, Hendarto, B. Hadiryanto, A. 2011. Bioakumulasi Logam Berat Timbal

(Pb) dan Seng (Zn) pada Kerang Darah (Anadara granosa) dan Kerang

Bakau (Polymesoda bangelensis L.) di Perairan Teluk Kendari. Jurnal Ilmu

Lingkungan. Vol 9: 45-50

BPS Surabaya. 2015. Surabaya dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kota

Surabaya. CV. Sari Murni Printed. Surabaya

Conte, F. Copat, C. Longo, S. Conti, G. Grasso A. Arena, G. Brundo, M.

Ferrante, M. 2015. First Data on Trace Elements in Haliotis tuberculata

(Linnaeus, 1758) from southern Italy: Safety issue. Food and Chemical

Toxicology. Vol 81: 143-150

Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran: Hubungan dengan

Toksikologi Senyawa Logam. UI press. Jakarta

Depkes. 2013. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Bangsa Indonesia.

PP Kementerian Kesehatan Nomor 75 Tahun 2013

El Nemr, A. El- Said, G. Ragab, S. Khaled, A. El-Sikaily, A. 2016. The

Distribution, Contamination and Risk Assessment of Heavy Metals in

Sediment and Shellfish from Red Sea Coast, Egypt. Chemospher. Vol 165:

369-380

Fung,LAH. Antonie, JMR. Grant, CN. Buddo, DSTA. 2013. Evaluation of Dietary

Exposure to Minerals, Trace Elements and Heavy Metals from the Muscel

Tissue of the Lionfisf Pterios volitzs. Food and Chemical Toxicology. Vol

60: 205-212

Health Canada, 2007. Federal Contaminated Site Risk Assessment in Canada.

Health Canada Toxicological Reference Value (TRVs). Vol 2: 204-358.

Ikuta, K.1988. Seasonal Variations of Some Heavy Metal Concentrations in a

Veus Clam Meretix Lusoria. Nippon Suisan Gakkaishi. Vol 5: 817-822

Page 55: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

Istarani F., dan Pandebeise, E.S. 2014. Studi Dampak Arsen dan Kadmium (Cd)

Terhadap Penurunan Kualitas Lingkungan. Jurnal Teknik POMITS Vol 3: 1-

6.

Kamaruzzaman, BY. Zahir, MS. John, A. Jalal, K. Sahbudin S. Al-Barwani S.

Goddard, J. 2011. Bioaccumulation of Some Metals by Green Mussel

Perna viridis (Linnaeus 1758) from Pekan, Pahang, Malaysia. International

Journal of Biological Chemistry 5. Vol 1: 54-60

Koesayu, KI. 2007. Kadar Logam Berat Pb (Timbal) dan Cd (Kadmium) pada Air

laut dan Kerang Bolang-Baling (Trisidos tortuosa) Pantai Kenjeran

Surabaya. Skripsi Universitas Surabaya: Surabaya

Lin, MC. 2009. Risk Assessment on Mixture Toxicity of Arsenic, Zinc and Copper

Intake From Consumption of Milk Fish, Chanos chanos (Forsskal), Cultured

Using Contamined Groundwater in Southern Taiwan. Bulletin of

Environmental Contamination Toxicologyc. Vol 83: 125-129

Mok, JS. Kwon, JY. Son KT. Choi, WS. Kim, PH. Lee, TS. Kim JH. 2015.

Distribution of Heavy Metals in Internal Organs and Tissues of Korean

Molluscan Shellfish and Potential risk to Human Health. Journal of

Environmental Biology. Vol 36: 1161-1167

Mulyadi, E. Laksmono, R. Aprianti, D. 2009. Fungsi Mangrove Sebagai

Pengendali Pencemar Logam Berat. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan. Vol

1: Edisi khusus

Putri, FI. 2010. Kandungan Logam Berat Hg, Cd dan Pb pada Kerang Darah

(Anadara granosa) di Perairan Teluk Lada, Kabupaten Pandeglang,

Banten. Skripsi Institut Pertanian Bogor: Bogor

Raltson, NVC. Blackwell JL. Raymond, LJ. 2007. Importance of Molar Ratio in

Selenium-Dependent Protection Againts Methylmercury Toxicity. Biological

Trace Element Research. Vol 3: 255-268

Raltson, NVC. Raymond, LJ. 2010. Dietary Selenium’s Protective Effect Againts

Methylmercury Toxicity. Journal Toxicology. Vol 278: 112-123

Page 56: TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA KERANG KONSUMSI YANG …repository.ub.ac.id/10387/1/Purnadayanti, Zahriza.pdf · tingkat keamanan pangan pada kerang konsumsi yang diambil dari perairan

Ralston, NVC. Raltson, CR. Raymond LJ. 2016. Selenium Health Benefit Values

: Update Criteria for Mercury Risk Assessment. Biological Trace Element

Research. Vol 2: 262-269

Rezayi, M. Esmaeli, AS. Valinasab, T. Alavi, J. 2012. Selenium Health Benefit

Value (SEHBV) in Selected Fish from Persian Gulf (Khuzusten Shoress).

International Journal of Environmetal Protection. Vol 1: 30-35

Ruangwises, N. Suthep. 1998. Heavy Metal in Green Mussels (Perna viridis)

from the Gulf of Thailand. Journal Food Protection. Vol 61: 94-97

Sasikumar, G. Khrisnakumar, PK. Bhat, GS. 2006. Monitoring Trace Metal

Contamination in Green Mussel, Perna viridis from the Coastal Waters of

Karnataka, Southwest Coast of india. Archives of Environmental

Contamination and Toxicoogy. Vol 51: 206-214

Sudarmaji. Mukono, J. Corie. 2006. Toksikologi Logam Berat B3 dan Dampaknya

Terhadap Kesehatan. Bagian Kesehatan Lingkungan.FKM, Universitas

Airlangga. Jurnal Kesehatan Lingkungan 2. Vol 2: 129-142

Sumiyani, R. Soediman , S. Moesriati, A. 2005. Kadar Logam Cd, Cr, Cu, Hg dan

Pb dalam Air Sungai, Air Laut di Pantai Kenjeran Surabaya. Makalah

Simpoisum Nasional ke 3 Hasil Penelitian dan Pengembangan Bidang

Kesehatan

Supriyantini, E dan Endrawati, H. 2015. Kandungan Logam Berat Besi (Fe) pada

Air, Sedimen, dan Kerang Hijau (Perna viridis) di Perairan Tanjung Emas

Semarang. Jurnal Kelauatan Tropis. Vol 18: 38-45