tingkat bunga final

Upload: richardgab

Post on 12-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Tingkat Bunga Final

    1/12

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Dalam perekonomian yang mendasarkan diri pada mekanisme pasar, maka keputusan ekonomi didasarkan atas

    pertimbangan pasar. Artinya sistem ekonomi diatur melalui bekerjanya mekanisme pasar, yakni pasar untuk berbagai barang dan

    jasa yang berbeda-beda. Berapa banyaknya sesuatu barang akan di produsir, ditentukan oleh pasar, yakni permintaan akan barang

    tersebut. Misalnya, apabila masyarakat lebih menyukai kopi dari pada teh, maka mereka membeli kopi dan bukan teh di toko. Toko

    tersebut kemudian akan membeli kopi dari para produsen, yang selanjutnya akan mendorong produsen ini memprodusir kopi lebih

    banyak di bandingkan dengan teh. Dalam contoh ini konsumen yang menentukan berapa banyak sesuatu barang di hasilkan.

    Mekanisme pasar ini berfungsi melalui apa yang di sebut dengan harga. Harga mempunyai fungsi alokasi faktor produksi

    kearah produksi barang-barang yang lebih disukai oleh masyarakat dari produksi barang yang tidak di sukai. Dengan menurutkan

    contoh di atas, ternyata produsenpetani tidak begitu mudah mengubah produksi dari teh ke kopi. !leh karena itu, produsen kopi

    akan meminta harga yang lebih tinggi dan apabila konsumen mau membayar tentu saja mereka akan dapat memperoleh kopi.

    "enaikan harga ini dapat pula dipandang sebagai ongkos ganti penggunaan faktor produksi dari produksi teh ke kopi.

    Dalam kaitannya dengan tingkat bunga, pertanyaan timbul Apa peranan tingkat bungaseperti halnya harga kopi dan

    teh di atas tingkat bunga tidak lain adalah harga yang terjadi di pasar uang dan modal. #adi tingkat bunga juga mempunyai fungsialokatif dalam perekonomian, khususnya dalam penggunaan uang atau modal.

    Dalam pembahasan ini kita akan mengkaji lebih mendalam mengenai anatomi atau aspek-aspek dari salah satu dimensi

    utama dari pasar uang yaitu tingkat bunga diantaranya apa sebenarnya maksud dari bunga$ mengapa ada bunga$ teori yang

    menjelaskan adanya bunga, unsur-unsur yang membentuk tingkat bunga, pengaruh dari perubahan nilai uang %inflasi& terhadap

    tingkat bunga, hubungan antara tingkat bunga untuk hutang-piutang jangka pendek dan hutang-piutang jangka panjang.

    BAB II

    PEMBAHASAN MATERI

    1. TINGKAT BUNGA SEBAGAI HARGA UANG

    'engertian dasar dari tingkat bunga, yaitu sebagai harga dari penggunaan uang untuk jangka (aktu tertentu. Tingkat

    bunga sebesar )*+ setahun berarti bah(a apabila kita meminjam p. ),- sekarang maka setahun lagi kita harus mengembalikan

    p. ))*,- yang terdiri dari p. ),- %pokok& dan p. )*,- %bunga& kepada kreditur kita tersebut. %sebaliknya, apabila kita

    meminjamkan kepada seseorang p. ),- dengan bunga )*+ setahun, maka kita mengharapkan akan menerima setahun kemudian

    uang sebanyak p. ))*&.

    'engertian tingkat bunga sebagai harga/ ini bisa juga dinyatakan sebagai harga yang harus dibayar apabila terjadi

    pertukaran/ antara satu rupiah sekarang dan satu rupiah nanti %misalnya setahun lagi&. Hutang-piutang timbul karena terjadi

    pertukaran/ semacam ini. pembeli/ dari satu rupiah sekarang dan sekaligus juga penjual/ dari satu rupiah nanti adalah

    peminjam %debitur&, sedangkan penjual/ dari satu rupiah sekarang yang sekaligus juga pembeli/ satu rupiah nanti, adalah orangyang meminjamkan %kreditur&. Debitur harus membayar kepada kreditur harga/ dari pertukaran tersebut, dan harga ini adalah

    bunga yang dibayar debitur %dan yang diterima kreditur&

    2. MENGAPA ADA BUNGA?

    "ita perlu mengkaji lebih mendalam dan menanyakan mengapa orang harus membayar suatu harga/ untuk penggunaan

    uang$ Atau dengan kata lain kita menanyakan mengapa timbul suatu tingkat bunga yang positif %dan tidak nol&$ Adakah hal-hal

    yang mendasar yang mengharuskan timbulnya tingkat bunga yang positif tersebut$

    Ada dua ja(aban utama untuk pertanyaan tersebut, satu terkait dengan mashab "lasik dan yang lain terikat dengan

    mashab "eynesian. Dalam perkembangannya, kedua ja(aban tersebut dipadukan menjadi suatu sintesa. Dan sintesa ini sekarangditerima oleh kebanyakan ahli ekonomi sebagai ja(aban utama untuk pertanyaan tersebut di atas.

    3. KLASIK : LOANABLE FUNDS

    Bunga adalah harga/ dari %penggunaan& loanable funds. Terjemahan langsung dari istilah tersebut adalah dana yang

    tersedia untuk dipinjamkan/. Terjemahan bebasnya mungkin lebih baik kita gunakan istilah dana in0estasi/, sebab menurut teori

    "lasik bunga adalah harga/ yang terjadi di pasar/ dana in0estasi.

    )

  • 7/23/2019 Tingkat Bunga Final

    2/12

    1 +

    2

    3

    Tingkat Bunga

    Dana Investasi (Loanable Funds

    4ambar ).)

    56 7 869

    8699

    86999

    A

    28:

    286

    3 ;

    8)

    86

    B

    28)

    2

    4

    H

    86999 869956 7 869

    D 8

    4ambar ).6

    Apakah pasar dana in0estasi ini$ Dalam suatu periode ada anggota masyarakat yang menerima pendapatan melebii apa

    yang mereka perlukan untuk kebutuhan konsumsinya selama periode tersebut. Mereka ini adalah kelompok penabung/. Bersama-

    sama, jumlah seluruh tabungan/ mereka membentuk suplai atau pena(aran akan loanable funds. Di lain pihak, dalam periode

    yang sama ada anggota masyarakat yang membutuhkan dana, mungkin karena mereka ingin berkonsumsi lebih daripada

    pendapatan yang di terima selama periode tersebut atau, yang lebih penting, karena mereka adalah pengusaha yang memerlukan

    dana untuk operasi atau perluasan usahanya. Mereka ini adalah in0estor/ dan jumlah dari seluruh kebutuhan mereka akan dana

    membentuk permintaan akan loanable funds.

    1elanjutnya para penabung/ dan para in0estor/ ini bertemu di pasar loanable funds, dan dari proses ta(ar-mena(ar

    antara mereka akhirnya akan dihasilkan tingkat bunga kesepakatan %atau keseimbangan/&. 4ambar ).) berikut merekam

    terjadinya tingkat bunga keseimbangan di pasar dana in0estasi %loanable funds& dalam suatu periode.

    Mengapa kur0a pena(aran akan dana in0estasi %1& menaik dan kur0a permintaan akan dana in0estasi %2& menurun$ Teori

    "lasik mempunyai ja(aban untuk ini sebagai berikut.

  • 7/23/2019 Tingkat Bunga Final

    3/12

    dalam periode ). seandainya tingkat bunga yang berlaku naik sehingga garis harga/ menjadi H#, maka ia akan memilih posisi

    pada titik ;, yang berarti bah(a ia mena(arkan/ dana sebesar AD dalam periode ), dan jumlah tersebut adalah lebih besar dari

    pada A8. Dalam contoh ini, apabila tingkat bunga yang berlaku di pasar naik, maka jumlah dana yang dita(arkan/ ke pasar

    meningkat. #adi, apabila masing-masing penabung berperilaku seperti ini maka bisa di ambil kesimpulan bah(a semakin tinggi

    tingkat bunga semakin banyak loanable funds yang di ta(arkan dari pasar. Dengan demikian kur0a pena(aran akan loanable

    funds %kur0a 1& menaik dari kiri ba(ah ke kanan atas=

    Alat analisa semacam ini berasal dari ekonom 2r0ing 3isher. 'osisi-posisi keseimbangan dari %atau posisi-posisi yang

    dipilih oleh& pelaku ekonomi selalu pada titik-titik di mana kur0a indiferensinya bersinggungan dengan garis harga/, atau di mana

    slope dari garis harga/ sama dengan slope dari kur0a indiferensi. 2ni persis seperti yang kita jumpai dalam analisa teori

    permintaan konsumen. 1eperti juga dalam teori permintaan konsumen, slope daripada kur0a indiferensi menunjukkanpenilaian

    subektifdari pelaku ekonomi tersebut mengenai rupiah sekarang/ dibanding dengan rupiah nanti/. 2a bersedia mengorbankan

    %meminjamkan& satu rupiah sekarang asal ia memperoleh kembali sebesar > rupiah nanti. > disini adalah slope dari kur0a

    indiferensi tersebut %atau, apabila meminjam peristilahan dalam teori permintaan konsumen, Marginal ate of 1ubstitution atau

    M1 antara rupiah sekarang/ dan rupiah nanti/&. !leh 3isher %>-)& diberi nama rate of ti"e preferen!e atau premi/ yang harus

    dibayarkan kepada pemilik dana agar ia mau meminjamkan uangnya. #ate of ti"e preferen!e %yang merupakan ukuran penilaian

    subyektif dari para pelaku ekonomi mengenai perbedaan antara satu rupiah sekarang dengan satu rupiah nanti& menentukan bentuk

    kur0a indiferensi pelaku ekonomi, dan selanjutnya menentukan berapa besar dana yang dita(arkan/ ke pasar pada berbagai

    tingkat bunga. #adi rate of ti"e preferen!e inilah yang akhirnya menentukan bentuk daripada kur0a pena(aran dana %kur0a 1&

    1ekarang kita beralih pada sisi lain dari pasar loanable funds, yaitu sisi permintaan akan dana %kur0a 2&. mengapa

    kur0anya menurun$ 3aktor-faktor apa yang melandasinya$ 1atu sumber permintaan akan dana adalah sektor rumah tangga sendiri,

    yaitu apabila rate of ti"e preferen!e pelaku ekonomi tersebut adalah sedemikian rupa sehingga menghasilkan bentuk kur0a

    indiferensi tertentu yang pada tingkat bunga yang berlaku, justru mendorong ia untuk meminjam karena ia ingin berkonsumsi

    sekarang lebih besar daripada aliran pendapatannya sekarang.

    1ecara makro, permintaan akan dana seperti itu kurang begitu penting. 5ang jauh lebih penting adalah permintaan akan

    dana yang timbul karena aliran pendapatan yang kecil pada periode ) %sekarang& dan aliran pendapatan yang besar pada periode 6

    %nanti&. Apabila seorang dihadapkan dengan pola aliran pendapatan seperti ini, maka akan menguntungkan baginya untuk

    meminjam dana dari pasar sekarang untuk dibayarnya kembali nanti. "elompok pelaku ekonomi yang sangat penting yang

    mempunyai pola pendapatan semacam ini adalah investor. Hakekat dari kegiatan in0estasi adalah menanamkan uang sekarang

    %misalnya, untuk mendirikan pabrik& dengan harapan memperoleh imbalan yang lebih besar nanti. #adi per definisi in0estor adalah

    orang yang butuh dana sekarang untuk dibayar kembali nanti apabila proyek in0estasinya telah menghasilkan. 'ermintaan akan

    dana oleh para in0estor inilah yang merupakan bagian terpenting dan menentukan dari kur0a 2.

    Mengapa in0estor mau membayar bunga untuk dana yang ia pakai$ 1ebabnya adalah bah(a dana tersebut digunakan

    untuk kegiatan yang nantinya diharapkan bida menghasilkan penerimaan yang lebih besar daripada jumlah yang diin0estasikan.

    "elebihan penerimaan diatas pengeluarkan %yaitu, keuntungan& inilah yang merupakan daya tarik bagi in0estor untuk melakukan

    in0estasi dan sekaligus sebagai sumber kemampuan bagi in0estor untuk membayar bunga. dengan kata lain, bunga di bayar karena

    dana tersebut produktif.

    Dalam teori klasik, produkti0itas dana ini menganut hukum yang berlaku umum bagi proses produksi, yaitu the la$ of

    Di"inishing#eturn&. Menurut hukum ini produkti0itas marginal atau "arginal produ!t dari suatu input %dalam hal ini dana atau

    kapital& akan semakin menurun, apabila input-input lain tetap. Dan dari teori ekonomi mikro kita tahu bah(a produkti0itas

    marginal sesuatu input melandasi kur0a permintaan akan input tersebut. #adi yang melandasi kur0a permintaan akan input kapital

    %dana& adalah "arginal produ!t dari input tersebut, yang menurut the La$ of Di"inising #eturn tersebut diatas akan semakin

    menurun dengan semakin banyaknya input tersebut digunakan. 2nilah logika dasar mengapa, menurut teori klasik, kur0a

    permintaan akan dana in0estasi mempunyai lereng %slope& yang negatif.

    'ena(aran akan dana in0estasi %1& bertemu dengan permintaan akan dana in0estasi %2& di pasar dana in0estasi % loanable

    funds& dan disitu tercipta tingkat bunga keseimbangan %dimana 172&. 3aktor penentu utama dari produk kur0a 1 adalah rate of ti"e

    preferen!epara penabung, dan faktor penentu utama dari kur0a 2 adalah "arginal produ!tdari kapital. #adi tingkat bunga berubah

    apabila kedua faktor penentu utama ini berubah, yang satu karena perubahan penilaian subektif para pelaku ekonomi yang lain

    karenaperubahan teknologi.

    4. KEYNESIAN : LIQUIDITY PREFERENCE

    :

  • 7/23/2019 Tingkat Bunga Final

    4/12

  • 7/23/2019 Tingkat Bunga Final

    5/12

    ". TINGKAT BUNGA MURNI# PREMI RISIKO DAN BIAYA TRANSAKSI

    Apa yang kita bicarakan sampai tahap ini adalah penentuan tingkat bunga dunia yang imajiner %khayalan& dimana tidak

    ada risiko bah(a debitur akan menunggak atau tidak membayar kembali hutangnya dan tidak ada biaya-biaya lain dalam transaksi

    hutang-piutang tersebut yang harus dikeluarkan baik oleh debitur maupun oleh kreditur. Dalam dunia imajiner tersebut tingkat

    bunga yang ada adalah tingkat bunga murni/ (pure interest rate%. Dalam dunia nyata kreditur harus memperhitungkan

    kemungkinan bah(a debitur tidak membayar kembali hutangnya %modal plus bunga& tepat pada (aktunya atau tidak membayar

    sama sekali. Adanya risiko ini tentu harus diperhitungkan oleh kreditur %atau calon kreditur& dalam transaksi yang direncanakan.

    Apabila kreditur merasa yakin )+ bah(a si debitur pasti akan membayar tepat pada (aktunya segala ke(ajibannya, maka risiko

    tersebut adalah nol. Tetapi apabila kreditur tidak yakin sepenuhnya akan hal tersebut, maka risiko tersebut ada dan harus

    diperhitungkan, misalnya dengan meminta barang jaminan (!ollateral% dan seringkali juga tingkat bunga yang lebih tinggi.

    Tambahan atau kenaikkan tingkat bunga tersebut disebut premi risiko (risk pre"iu"% kepada debitur yang kurang ia percayai atau

    yang jaminan yang diberikannya bernilai lebih rendah kreditur mengenakan premi risiko lebih tinggi.

    Disamping premi risiko seoorang kreditur akan mempertimbangkan pula hal lain, yaitu berapa biaya yang harus ia

    tanggung dalam menyelenggarakan transaksi tersebut %sampai dengan pembayaran kembali&. Dalam dunia nyata setiap transaksi

    selalu ada biayanya, baik berupa uang atau (aktu atau tenaga. Biaya-biaya ini dalam teori ekonomi disebut biaya-biaya transaksi/

    (transa!tion !osts%, yang besarnya berbeda-beda untuk setiap transaksi. Termasuk dalam kelompok biaya ini adalah misalnya biaya

    menyimpan dan memelihara barang jaminan, biaya mengadministrasi pembayaran kembalicicilan hutang, biaya penagihan dan

    sebagainya. Di @egara-negara sedang berkembang, terutama di daerah-daerah pedesaannya, biaya transaksi biasanya cukup tinggi,

    dan biaya ini khususnya dibebankan pada debitur dalam bentuk tingkat bunga yang lebih tinggi lagi.

    $. TINGKAT BUNGA NOMINAL

    "edua unsur yang menaikkan tingkat bunga melebihi tingkat bunga murni/ yang disebut di atas terkait langsung dengan

    karakteristik debitur itu sendiri %premi risiko& atau dengan keadaan lingkungan di mana transaksi tersebut dilaksanakan %biaya

    transaksi&. Ada satu pertimbangan penting lagi yang biasanya juga masuk dalam perhitungan kreditur maupun debitur dalam

    menentukan tingkat bunga yang mereka setujui untuk transaksi mereka. 'ertimbangan ini terkait dengan apa yang diharapkan

    orang mengenai perkembangan nilai uang yang menjdadi obyek transaksi pinjam-meminjam tersebut. Bagi kreditur hal ini penting

    karena nilai p. ),- nanti pada (aktu pinjaman di kembalikan mungkin tidak lagi sama dengan nilai p. )-, sekarang. Apabila

    harga-harga barang naik, yaitu apabila terjadi inflasi, maka jelas nilai p. ),- tersebut akan merosot %diukur dengan kemampuannya

    untuk dibelikan barang&. Dalam hal ini kita katakan bah(a secara riilsi kreditur mengalami penurunan nilai (rill%kapitalnya, atau

    menanggung kapital loss, meskipun p. ),- dikembalikan oleh debitur kepadanya secara penuh. 1ebagai contoh, apabila ia

    meminjamkan p. ),- juta selama setahun, dan selama itu terjadi laju inflasi sebesar )+, maka dinilai dari daya belinya terhadap

    barang-barang, nilai uang tersebut telah turun menjadi+))-

    +)-- p. ),- juta 7 kira-kira p. E,- ribu. #adi secara riil kreditur

    telah menanggung kapital loss sebesar sekitar p. ),- ribu, meskipun uang p. ),- juta di kembalikan secara penuh kepadanyasetahun kemudian. !leh sebab itu kreditur harus memperhitungkan kemungkinan kerugian kapital ini dengan cara memperkirakan

    berapa + penurunan nilai uang %yaitu, berapa + laju inflasi& yang akan terjadi selama uangnya dipinjamkan dan kemudian

    membebankannya pada debitur dalam bentuk tambahan persentase pada tingkat bunga yang harus dibayarnya.

    Dari segi debitur pertimbangan mengenai kemungkinan penurunan nilai uang ini juga penting, terutama bagi kreditur

    yang menggunakan uang pinjaman tersebut untuk usaha yang terkait dengan produksi dan pemasaran barang dan jasa. Apabila

    uang yang pinjamannya %misalnya, p. ),- juta& tersebut ia gunakan untuk membeli, katakan, mesin tenun baru, seandainya ada

    inflasi %misalnya )+ setahun& dan ia mengembalikan pokok pinjaman p. ),- juta setahun kemudian, maka sebenarnya secara riil

    ia telah memperoleh keuntungan terselubung sebesar )+ karena nilai mesin %dan barang yang dihasilkannya& sebenarnya telah

    naik sebesar )+ apabila dinyatakan dalam rupiah. #adi apabila krediturnya memperhitungkan perkiraan laju inflasi kedalam

    tingkat bunga pinjaman tersebut, si kreditur harus melihat hal itu sebagai (ajar. Tentu saja perkiraan kreditur mengenai laju inflasi

    belum tentu sama dengan perkiraan debitur mengenai laju inflasi yang akan terjadi. Disini bisa terjadi semacam ta(ar-mena(ar

    untuk mencapai kesepakatan.

    Dari apa yang yang kita bicarakan sampai saat ini kita bisa melihat lebih jelas unsur-unsur yang membentuk tingkat bunga

    dalam dunia nyata.

  • 7/23/2019 Tingkat Bunga Final

    6/12

    kepada kreditur disamping pengembalian pinjaman pokoknya pada saat jatuh tempo. 1eperti telah kita sebutkan di atas, tingkat

    bunga nominal ini sebenarnya adalah penjumlahan dari unsur-unsur tingkat bunga, yaitu tingkat bunga murni/ (pure interest

    rate%, premi risiko (risk pre"iu"%, biaya transaksi(transa!tion !osts% dan premi untuk inflasi yang diharapkan, jadi

    nG 7 m

    G pG t

    G iG %)&

    Di mana

    nG 7 tingkat bunga nominal

    mG 7 tingkat bunga murni

    pG 7 premi risiko

    tG 7 biaya transaksi

    iG 7 premi inflasi

    #adi tingkat bunga nominal %nG& atau tingakt bunga yang tercatat di pasar berubah apabila unsur-unsur berubah. 5ang

    perlu kita catat adalah bah(a masing-masing unsur yang dipengaruhi oleh faktor yang berbeda. Tingkat bunga %mG&, seperti kita

    lihat di atas, merupakan hasil dari keseimbangan permintaan dan pena(aran uang dan %menurut Hicks& sekaligus hasil

    keseimbangan antara permintaan dan pena(aran dan in0estasi %loanable funds&. Apabila liuidity preference atau jumlah uang

    beredar bergeser, atau apabila time preference para penabung dan produkti0itas in0estasi berubah, maka pengaruh langsungnyaadalah m

    Gberubah. apabila karena sesuatu hal bidang usaha para debitur menunjukkan ketidakpastian yang lebih besar dari pada

    biasanya %misalnya, karena ada perubahan situasi politik dan sebagainya& maka pengaruh langsungnya adalah pG meningkat.

    Apabila terjadi perbaikkan dalam komunikasi dan prasarana sehingga menurunkan biaya transaksi, maka t nya menurun. Apabila

    orang mengharapkan laju inflasi akan meningkat di (aktu mendatang, maka iG akan meningkat pula.

    Dengan demikian jelaslah bah(a tingkat bunga sebagai suatu harga/. Dipengaruhi oleh banyak faktor. Berbeda dengan

    banyak harga/ barang-barang lain. Tingkat bunga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktorsubektif,terutama yang berkaitan dengan

    perubahan perkiraan atau harapan orang (e'pe!tations% mengenai perkembangan ekonomi di (aktu mendatang. 'erhatikan kita

    memakai tanda %G& untuk semua unsur tingkat bunga kecuali t. tanda tersebut dimaksudkan untuk mengingatkan kita bah(a

    komponen-komponen tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor e'pe!tations masyarakat mengenai perkembangan tingkat bunga di

    (aktu mendatang berubah. Dan ini mempengaruhi mG. 'erubahan perkiraan subyektif mengenai kemampuan debitur untuk

    mengembalikan pinjaman atau mengenai kepastian bidang usaha debitur untuk mengembalikan pinjaman atau mengenai kepastian

    bidang usaha debitur akan mempengaruhi pG . perubahan e'pe!tations mengenai laju inflasi di masa mendatang akan

    mempengaruhi iG.

    %. TINGKAT BUNGA RIIL

    Dalam kepustakaan teori moneter tingkat bunga nominal sering dila(ankan dengan apa yang disebut tingkat bunga riil/

    (real rate of interest%. Tingkat bunga riil adalah tingkat bunga nominal "inuslaju inflasi yang terjadi selama periode yang sama.

    n 7 nG - i %6&

    Di mana 7 tingkat bunga riil

    i 7 laju inflasi

    'erhatikan bah(a i adalah simbol ntuk laju inflasi yang benarbenar ter)adiselama periode tersebut. 1edangkan iG adalah untuk

    laju inflasi ang diharapkanterjadi selama periode yang sama %dan laju inflasi yang diharapkan ini menambah tingkat bunga

    sebagai unsur premi inflasi/&. "ita bisa pula mendefinisikan

    rG 7 n

    G - iG %:&

    Atau dari persamaan %)& diatas

    rG 7 m

    G pG t

    G %C&

    rG di sini adalah tingkat bunga riil yang diang diharapkan (e'te!ted real rate of interest%. 1edangkan r dalam persamaan %6& bisa

    di sebut tingkat bunga riil yang aktual (a!tual real rate of intererest%. 1elama laju inflasi yang diharapkan orang tidak persis terjadi,

    r rG . hanya apabila orang benar-benar melihat apa yang akan terjadi, atau apabila laju inflasi yang diharapkan %i

    G&

    kebetulan sama dengan laju inflasi yang benar-benar terjadi %i&. maka r 7 rG. "eadaan semacam ini hanya bisa terjadi dalam

    jangka panjang/.

    Apa makna dari rdan rG$ ratau a!tual

    real rate of interest, menunjukkan berapa imbalan yang benar-benar di terima

    oleh kreditur %atau yang dibayar oleh debitur& untuk penggunaan dananya selama jangka (aktu tertentu, apabila diukur sebagai

    daya beli atas barang dan jasa. 1edangkan rG atau e'pe!ted real rate of interest adalah imbalan %juga dinyatakan dalam daya

    I

  • 7/23/2019 Tingkat Bunga Final

    7/12

    belinya atas barang dan jasa& yang diharapkanditerima oleh kreditur atas penggunaan dana untuk jangka (aktu tertentu. rGadalah

    yang diperkirakan diterima kreditur, sedang radalah yang kenyataannya di terima. #elas rGlah yang sebenarnya rele0an pada

    (aktu debitur dan debitur merundingkan transaksi pinjam-meminjam, karena r tidak diketahui mereka pada (aktu itu. Dalam

    teori, sulit bagi kita membayangkan rGyang negatif. Dalam kenyataan rkadangkala bisa negatif %yaitu tingkat bunga nominal

    %rG& lebih kecil daripada laju inflasi yang benar-benar terjadi %i&. ini terjadi apabilalju inflasi yang terjadi jauh melebihi laju

    inflasi yang diperkirakan. ryang negatif berarti bah(a kreditur mengalami kerugian kapital %nilai riil kapitalnya turun& yang

    melebihi imbalan bunga yang diterima, sedangkan sebaliknya debitur mengalami keuntungan kapital melebihi dari bunga yang

    dibayar. !leh sebab itulah dalam situasi inflasi yang tinggi, ada dorongan bagi para debitur untuk berhutang lebih banyak lagi.

    1eperti sudah disinggung di atas, bagi kreditur maupun debitur tingkat bunga riil %yang diharapkan& adalah yang rele0an

    dalam memutuskan apakah mereka akan mengadakan transaksi pinjam-meminjam atau tida. Bagi kreditur, tingkat bunga riil

    merupakan imbalan riil bagi pengorbannya untuk menyerahkan penggunaan uangnya untuk jangka (aktu tertentu. Bagi debitur,

    tingkat bunga riil merupakan beban riil atas penggunaan uang orang lain. Beban ini disebut biaya %riil& dari kapital/ atau (real%

    !ost of !apitalbagi debitur tersebut %terutama apabila di debitur adalah in0estor di bidang produksi barang-barang dan jasa&.

    &. FISHER TENTANG TINGKAT BUNGA RIIL

    Mengenai tingkat bunga riil ini ada satu teori yang berguna untuk diketahui. Teori ini adalah dari 2r0ing 3isher G& yang

    juga pencetus euation of echange/ dan namanya terkait dengan konsep time preference/ yang telah kita bahas sebelumnya.

    Teori 3isher mengenai tingkat bunga riil, yang didasarkan atas pengamatan jangka panjang berlaku tingkat bunga dan laju inflasi di

    Amerika 1erikat mengatakan bah(a

    Dalam jangka panjang, tingkat bunga riil tidak dipengaruhi oleh laju inflasi.

    Makna dari dalil tersebut adalah bah(a apabila kita mengabaikan fluktuasi dari bulan ke bulan atau dari tahun ke tahun,

    maka kecendurungan umumnya adalah bah(a tingkat bunga no"inal akan naik atau turun searah dan bersama-sama dengan naik-

    turunnya laju inflasi. Apabila laju inflasi menngkat maka tingkat harga bunga nominal juga meningkat dan sebaliknya apabila laju

    inflasi turun. Tetapi ingat bah(a hubungan ini berlaku untuk )angka pan)ang %atau untuk trend/-nya&. 1edangkan dari tahun ke

    tahun %apalagi dari bulan ke bulan& ada kemungkinan, misalnya laju inflasi naik tetapi tingkat bunga nominal tetap atau 0ariasi

    yang lain.

    Mengapa dalam jangka pendek bisa terjadi demikian$ #a(aban umum untuk pertanyaan ini sebenarnya telah disebutkan

    diatas, yaitu bah(a laju inflasi yang diharapkan akan terjadi selama masa pinjam-meminjam oleh kreditur maupun debitur %yaitu,

    yang diharapkan oleh pasar/& pada saat terjadi transaksi ternyata tidak cocok dengan apa yang kemudian benar-benar terjadi.

    Dengan notasi atau simbol yang kita gunakan di atas

    iG i %F&

    1ampai sekarang belum ada consensus diantara para ahli mengenai bagaimana proses terbentuknya iG tersebut. Teori 3isher

    mempunyai implikasi bah(a kemelesetan perkiraan tersebut hanya bisa terjadai dalam jangka pendek, sedangkan dalam )angka

    pan)angperkiraan pasar/ tidak akan jauh berbeda dengan apa yang benar-benar terjadi, yaitu

    iG i %I&

    Atau sama saja bah(a

    rG

    r %J&

    @ampaknya dalam jangka panjang, apa yang diharapkan orang akan terjadi=

    Apabila kita katakan bah(a dalam jangka panjang tingkat bunga riil %r& tidak dipengaruhi oleh laju inflasi, maka yang

    kita maksud bukanlah bah(a r tidak bisa berubah. Tetapi yang dimaksud disini adalah bah(a rmasih bisa dipengaruhi oleh

    faktor-faktor lain %tetapi bukan oleh laju inflasi&. "ita ingat bah(a mGterdiri dari tiga komponen yaitu, tingkat bunga murni %m

    G&,

    premi risiko %pG& dan biaya transaksi %t&. apabila salah satu atau lebih dari ketiga komponen itu berubah oleh salah satu sebab,

    maka rG

    juga akan berubah. Dan ini bisa terjadi meskipun dalam jangka pendek=1'. TINGKAT BUNGA (ANGKA PENDEK DAN (ANGKA PAN(ANG

    Dalam praktek, jangka (aktu hubungan pinjam-meminjam menentukam sekali tingkat bunga yang di bayar debitur %atau

    diterima kreditur& per periode. #adi misalnya, apabila kita menghendaki untuk meminjam dari seorang kreditur sesuatu jumlah

    tertentu selama 6 bulan maka saya harus membayar bunga sebesar *+ perbulan. Tetapi apabila kira menghendaki meminjam

    sejumlah uang yang sama dari kreditur yang sama, untuk jangka (aktu I bulan, mungkin kita harus membayar 6,F+ perbulanna.

    Adanya perbedaan tingkat bunga (perperiode%untuk jangka (aktu pinjaman yang berbeda, merupakan hal yang sering kita jumpai

    dalam praktek.

    J

  • 7/23/2019 Tingkat Bunga Final

    8/12

    Tingkat Bunga

    er tahun

    -urva hasil

    (ield !urve%

    +

    angka /aktu in)a"an 0a"bar 1.2

    'ada setiap saat didalam suatu perekonomian kita bisa mendaftar semua tingkat bunga untuk pinjaman dengan berbagai

    jangka (aktu %mulai dari yang paling pendek sampai yang dari paling panjang&, dan kita akan memperoleh daftar yang disebut

    struktur tingkat bunga menurut jangka (aktu/ atau ter"s stru!ture of interest rates. 8ontoh dari daftar semacam itu adalah

    sebagai berikut

    #angka (aktu pinjaman Tingkat bunga %+ per tahun&

    ) hari )F

    ) minggu )F,F

    ) bulan )J

    : bulan )J,6F

    I bulan )J.F

    ) tahun )J,F

    : tahun )*

    F tahun )E

    Apabila struktur tingkat bunga menurut jangka (aktu semacam ini digambar, maka kita akan memperoleh gambar kur0a seperti

    berikut

    "ur0a tersebut di sebut kur0a hasil/ atauield !urve.

    Apakah kur0a hasil pada setiap saat pasti mempunyai arah yang menaik, yaitu apakah tingkat bunga per tahun %atauper

    bulan& selalu lebh tinggi bagi pinjaman yang berjangka (aktu lebih lama$ Mengapa kur0a hasil tidak berbentuk garis lurus

    horiKontal, yang berarti tingkat bunga pertahun adalah sama bagi semua pinjaman berapa pun jangka (aktunya$

    #a(aban untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut berbeda, tergantung teori mana yang dianut. Ada tiga teori pokok

    mengenai struktur tingkat bunga menurut jangka (aktu, dua diantaranya bisa digolongkan sebagai "eynesian/ dan satu sebagai

    "lasik/.

    Teori yang pertama disebut teori li&uidit preferen!e %yang memang diturunkan dari teori permintaan akan uang dari

    "eynes dengan nama yang sama&. Teori ini mengatakan bah(a kur0a hasil selalu mempunyai lereng %slope& positif, artinya tingkat

    bunga pertahun untuk pinjaman yang berjangka lebih lama selalu lebih tinggi dari pada tingkat bunga pertahun untuk pinjaman

    yang berjangka lebih pendek. Mengapa demikian$ 1ebabnya adalah bah(a, dengan imblan yang sama, orang %kreditur& selalu

    mempunyai preferensi/ untuk memilih piutang yang lebih likuid/ daripada yang kurang likuid/. Apabila kita bisa memperoleh

    tingkat bunga yang sama, katakanlah, )*+ setahun untuk deposito ) bulan atau : bulan atau I bulan di bank, maka menurut teori

    ini kita akan selalu menempatkan uang kita untuk deposito ) bulan. 2ni disebabkan kita merasa lebih likuid/ dengan deposito )

    bulan daripada deposito : bulan atau I bulan. "ita tentunya menghargai likuiditas tersebut, sehingga kita hanya mau menempatkan

    uang kita pada deposito : bulan apabila kita diberi imbalan lebih dari )*+ setahun %katakan )*,JF+&. Dengan lain kata, kita

    memasang premi likuiditas/ atau li&uidit pre"iu" sebesar ,F+ untuk depositi : bulan di atas deposito ) bulan, sebesar ,JF+

    untuk deposito I bulan di atas deposito ) bulan, dan sebesar ,6F+ untuk deposito I bulan di atas deposito : bulan.

    #adi apabila memang demikian pola fikiran orangpada umumnya, maka kur0a hasil pasti mempunyai slope/ yang positif.

    Teori tersebut ternyata tidak selalu didukung oleh kenyataan. 'engalaman, terutama setelah 'erang Dunia 22, di berbagai

    @egara menunjukkan bah(a kur0a hasil bisa mempunyai slope/ negatif atau positif. 1emuanya tergantung keadaan.

    !leh karena itu kemudian timbul teori baru yang merupakan perbaikkan/ dari teori tersebut. Teori ini mengatakan bah(a

    tingkat bunga yang berlaku bagi suatu kelompok/ pinjaman dengan jangka (aktu tertentu ditentukan oleh kekuatan permintaan

    *

  • 7/23/2019 Tingkat Bunga Final

    9/12

    dan pena(aran dana untuk kelompok tersebut. Apabila karena sesuatu hal permintaan akan dana untuk jangka (aktu satu bulan

    meningkat, maka tingkat bunga untuk kelompok/ pinjaman dengan jangka (aktu ) bulan tersebut cenderung akan meningkat.

    Tingkat bunga untuk kelompok ini mungkin akan menjadi lebih tinggi daripada tingkat bunga untuk kelompok : bulan, I bulan

    atau kelompok lainnya. #adi kur0a hasil/ bisa mempunyai slope positif atau negatif. Masing-masing kelompok/ seakan-akan

    mempunyai pasar/ sendiri, dan situasi pasar masing-masing kelompok yang terutama menentukan tingkat bunga untuk kelompok

    tersebut. Teori ini bisa disebut teori kelompok pasar/ mengenai struktur tingkat bnga. Dalam kepustakaan ada yang

    menyebutkannya sebagai the preferred "arket habitat theor.

    Mengenai teori ini perlu sedikit catatan tambahan. Teori ini tidakmengatakan bah(a tingkat bunga untuk suatu kelompok

    hanadi pengaruhi oleh situasi pasar kelompok tersebut, yaitu bah(a masing-masing pasar tidak berhubungan %dipengaruhi atau

    mempengaruhi& pasar lain. Teori ini mengakui adanya hubungan antar pasar-pasar tersebut. Hubungan tersebut ada dan sifatnya

    mirip dengan hubungan antara suatu pasar barang %misalnya, pasar beras& dengan pasar barang lain %misalnya, pasar jagung atau

    pasar tepung terigu&. Apakah hubungan antara pasar-pasar tersebut dekat/ atau jauh/, tergantung pada apakah barang-barang

    tersebut satu sama lain mempunyai hubungan substitusi yang dekat atau tidak. Apabila misalnya dana, ) bulan mempunyai

    hubungan subsitusi yang lebih dekat dengan dana 6 bulan dari pada dengan dana ) tahun, maka keadaan pasar/ dana 6 bulan akan

    mempunyai pengaruh yang lebih besar daripada keadaan pasar/ dana ) tahun terhadap tingkat bunga untuk dana ) bulan,

    meskipun %menurutteori& keadaan pasar/ dana ) bulan itu sendirilah yangpalingmenentukan tingkat bunga untuk dana ) bulan.

    Teori yang ketiga mengenai struktur tingkat bunga bersumber pada teori "lasik. Teori ini menekankan

    a. 'eranan harapan masyarakat/ atau e'pe!tations mengenal pola perkembangan tingkat bunga di masa mendatang

    dalam menentukan struktur tingkat bunga, dan

    b. Bah(a kalaupun ada pasar kelompok/ seperti yang digambarkan oleh teori kelompok pasar tesebut diatas, tetapi

    antara kelompok satu dengan yang lainsangatmenentukan situasi pasar lain %dengan kata lain, subsitusi antara satu

    kelompok dana dengan kelompok dana lainsangat dekat&.

    Teori ini pada intinya mengatakan bah(a perbedaan tingkat bunga %per tahun& untuk kelompok dana, katakan ) bulan

    dengan tingkat bunga %juga dinyatakan per tahun& untuk kelompok dana, katakana 6 bulan timbul karena orang "engharapkan atau

    "e"perkirakan akan ada perubahan tingkat bunga di pasar di (aktu mendatang, yaitu selama bulan ke 6. jadi apabila dalam bulan

    ke 6 tingkat bunga diperkirakan akan meningkat, maka bagi seorang kreditur akan lebih menguntungkan untuk meminjamkan

    uangnya untuk jangka ) bulan saja %dengan tingkat bunga yang berlakusekarang&, karena dengan demikian pada a(al bulan ke 6 ia

    bisa memaafkan tingkat bunga yang lebih tinggi %yang ia perkirakan akan terjadi&. 1ebaliknya, apabila ia memperkirakan tingkat

    bunga akan akan turun dalam bulan ke 6, maka akan lebih menguntungkan bagi ia untuk menyerahkan uangnya untuk dipinjamkan

    selama 6 bulan dengan tingkat bunga yang berlakusekarang. Bagi seorang debitur reaksi yang persisi sebaliknya terjadi apabila di

    perkirakan akan kenaikkan atau penurunan tingkat bunga di masa mendatang. Tarik menarik atau interaksi antara perkiraan

    perkiraan dari para aktor/ dalam pasar mengenai apa yang akan terjadi dengan tingkat bunga di $aktu "endatang inilah yang

    akhirnya menghasilkan suatu struktur tingkat bunga %atau kur0a hasil/& tertentu pada suatu saat. "ur0a hasil ini bisa mempunyai

    slope positif atau negatif atau nol %yaitu, kur0a mendatar& dan ini semua tergantung pada apa yang diharapkan atau diperkirakan

    oleh pasar/ mengenai perkembangan tingkat bunga di masa mendatang. 1truktur tingkat bunga atau bentuk dari kur0a hasil

    merupakan barometer mengenai apa pendapat/ para aktor di pasar uang mengenai pola perkembangan tingkat bunga dimasa

    mendatang. Apabila mereka umumnya berpendapat bah(a untuk tingkat bunga akan meningkat di(aktu mendatang, maka kur0a

    hasil akan mempunyai slope positif, apabila tingkat bunga diperkirakan menurun di(aktu mendatang, maka kur0a hasil akan

    mempunyai slope negatif. Apabila tingkat yang sekarang berlaku diperkirakan akan tetap, maka kur0a hasil akan berbentuk

    mendatar %horiKontal&.

    Teori ini bertitiktolak pada fakta bah(a peminjam jangka panjang sebenarnya bisa dianggap sebagai satu rentetan

    pinjaman jangka pendek. 'injaman untuk jangka I bulan bisa dilihat sebagai pinjaman untuk jangka ) bulan yang diperbaharui

    %diperpajang& secara berurutan sebanyak I kali. Apabila tingkat bunga untuk pinjaman)angka pendek %) bulan& di(aktu mendatang

    %yaitu selama I bulan yang akan datang& diperkirakan tidak berubah, maka bagi kreditur atau debitur tidak ada perbedaan antara

    membuat perjanjian %transaksi& pinjam-meminjam untuk jangka (aktu I bulan sekaligus atau membuat perjanjian pinjam-

    meminjam untuk jangka (aktu ) bulan yang diperbaharui setiap bulan sampai I kali. Dalam situasi ini dua cara tersebut

    memberikan imbalanbeban yang persis sama kepada krediturdebitur. @amun apabila orang memperkirakan bah(a tingkat bunga

    )angka pendek %) bulan& akan naik di bulan-bulan mendatang, maka kedua cara tersebut akan memberikan imbalanbeban yang

    berbeda. Bagi kreditur akan lebih menguntungkan untuk memilih cara meminjamkan dananya untuk jangka (aktu ) bulan, yang

    E

  • 7/23/2019 Tingkat Bunga Final

    10/12

    #angka Laktu

    'injaman Tingkat Bunga %+ per Tahun

    dapat di perbaharui setiap bulan sehingga ia bisa memanfaatkan kenaikan tingkat bunga yang diperkirakan. 1edangkan debitur

    menginginkan hal yang sebaliknya. 1elanjutnya tarik menarik di pasar antara kepentingan debitur dan kreditur ini akan memba(a

    kita kesuatu posisi keseimbangan. Dan posisi keseimbangan ini tercapai apabila antara kedua cara tersebut tidak lagi terdapat

    perbedaan dalam hal imbalanbeban kepada krediturdebitur. 1ecara lebih tepatnya, posisi keseimbangan ini tercapai apabila

    tingkat bunga jangka panjang 7 rata-rata ukur dari tingkat bunga sekarang dan mendatang.

    "ita ambil contoh. Anggap bah(a masyarakat memperkirakan tingkat bunga )angka pendek %untuk pinjaman ) bulan&

    akan mengalami perkembangan selama I bulan yang akan datang

    Bulan Tingkat Bunga untuk 'injaman

    ) Bulan %dinyatakan dalam +

    'er tahun&

    ) %1ekarang& )*

    6 )E

    : 6

    C 6

    F 6)

    I 6)

    'roses pasar akan memba(a kita pada posisi keseimbangan sehingga tingkat bunga untuk pinjaman ) bulan, 6 bulan, : bulan

    sampai I bulan yang saat ini terjadi di pasaran adalah sebagai berikut

    ) ) +&)*)% + - ) 7 )*,+

    6 6 +&)E)+&%)*)% ++ - ) 7 )*,F+

    : : +&6-)+&%)E)+&%)*)% +++ - ) 7 )E,+

    C C +&6-)+&%6-)+&%)E)+&%)*)% ++++ - ) 7 )E,6+

    F F +&6))+&%6-)+&%6-)+&%)E)+&%)*)% +++++ - ) 7 )E,I+

    I I +&6))+&%6))+&%6-)+&%6-)+&%)E)+&%)*)% ++++++ - ) 7 )E,*+

    "ita perlu menggarisba(ahi bah(a menurut teori ini kur0a hasil bisa mempunyai berbagai bentuk dan faktor utama yang

    menentukan bentuk tersebut adalah perkiraan atau harapan atau epectation masyarakat mengenai pola perkembangan tingkat

    bunga jangka pendek di(aktu mendatang. 'erhatikan bah(a unsur premi likuiditas sama sekali tidak masuk pertimbangan dan

    perhatikan pula peranan tingkat bunga )angka pendek sebagai penentu tingkat bunga )angka pan)ang. Dalam teori ini terlihat

    betapa dekatnya hubungan antara dana untuk berbagai jangka (aktu, sehingga kelompok pasar yang merupakan inti dari kedua

    yang kita bahas di atas tidak lagi penting.

    "etiga teori tersebut mengandung unsur kebenarannya dan mana dari faktor-faktor tersebut di atas yang lebih menonjol

    dalam praktek tergantung pada keadaan nyata yang dihadapi. Dalam keadaan tertentu, misalnya dalam keadaan uang ketat atau

    apabila keadaan seperti itu diharapkan terjadi di(aktu dekat, maka gejala preferensi untuk likuiditas akan timbul. @amun hal ini

    tak akan nampak apabila keadaannya lain. kelompok pasar/ akan lebih terlihat di @egara-negara sedang berkembang dengan

    pasar uang %dana& yang terpecah-pecah (frag"ented "arket%dan belum terpadu. 3aktor harapan atau e'pe!tations selalu penting,

    baik di @egara maju maupun @egara berkembang, dan akan lebih menonjol lagi apabila situasi keuangan menunjukkan

    ketidakpastian.

    11. TEORI PARITIS TINGKAT BUNGA

    Teori parities tingkat bunga adalah salah satu teori yang penting mengenai penentuan tingkat bunga dalam sistem de0isa

    bebas %yaitu, apabila penduduk masing-masing @egara bebas memperjualbelikan de0isa&. Teori ini pada pokoknya menyatakan

    bah(a

    )

  • 7/23/2019 Tingkat Bunga Final

    11/12

    Dalam sistem de0isa bebas tingkat bunga di @egara satu akan cenderung sama dengan tingkat bunga di @egara lain,

    setelah diperhitungkan perkiraan mengenai laju depresiasi mata uang @egara yang satu terhadap @egara yang lain.

    Atau secara aljabar,

    n f ;G

    Di mana n 7 tingkat bunga %nominal& di dalam negeri

    f 7 tingkat bunga %nominal& di luar negeri

    ;G 7 laju depresiasi mata uang dalam negeri terhadap

    Mata uang asing yang diperkirakan akan terjadi.

    #adi, apabila tingkat bunga di Amerika 1erikat untuk, katakan, pinjaman jangka I bulan adalah )+ per tahun, dan selama

    I bulan mendatang kurs dollar A.1. terhadap rupiah diperkirakan meningkat dengan C+ %atau *+ apabila dinyatakan dalam laju

    per tahun&, maka tingkat bunga untuk pinjaman jangka I bulan di 2ndonesia akan !enderung sama dengan )+ *+ 7 )*+per

    tahun.

    Mengapa kecendurangan tersebut terjadi$ 1ebabnya adalah bah(a apabila tingkat bunga yang berlaku di dalam negeri

    %untuk pinjaman I bulan tersebut& lebih rendah daripada )*+ per tahun. Maka akan lebih menguntungkan bagi pemilik dana untuk

    meminjamkan uangnya di Amerika 1erikat %dalam dollar& dan menerima imbalan )+ pertahun tanpa harus menanggung kerugian

    "apital berupa penurunan nilai mata uang rupiah sebesar *+ pertahun. Dana akan mengalir de Amerika 1erikat dan ini akan

    mengurangi tersedianya dana %rupiah& di dalam negeri, dan selanjutnya akan mendorong tingkat bunga di dalam negeri untuk naik

    mendekati )*+ pertahun. 1ebaliknya apabila tingkat bunga didalam negeri ternyata lebih tinggi dari )*+ per tahun %katakan,

    6+&, maka akan lebih menguntungkan bagi orang Amerika untuk menukarkan dollarnya menjadi rupiah dan selanjutnya

    meminjamkannya di 2ndonesia dengan bunga 6+ per tahun. Meskipun seandainya perkiraan bah(a nilai rupiah akan turun *+

    per tahun benar-benar terjadi, ia masih menerima imbalan 6+ - *+ 7 )6+ per tahun %dinyatakan dalam dollar&, jadi akan ada

    aliran dana %dollar& masuk ke 2ndonesia, sehingga suplay dana %rupiah& di 2ndonesia meningkat dan ini cenderung akan

    menurunkan tingkat bunga di dalam negeri sampai mendekati )*+ per tahun.

    'erlu dicatat bah(a dalam praktek ada biaya transaksi/ untuk memindahkan dana dari dan keluar negeri. !leh sebab itu

    teori paritas tingkat bunga ini akan lebih tepat apabila berbunyi bah(a tingkat bunga antara dua @egara !enderungsama, setelah

    dikoreksi dengan laju depresiasi yang diperkirakan dari mata uang @egara satu terhadap mata uang @egara lain dan biaya

    transaksi/ %biaya memindahkan dana&. Dalam sistem de0isa bebas, biaya transaksi/ tersebut rendah, tetapi dalam sistem de0isa

    yang kurang bebas, biaya tersebut bisa tinggi. !leh karena itu dalam sistem de0isa yang tidak bebas, ada kemungkinan tingkat

    bunga di dalam negeri sangat berbeda dengan tingkat bunga di luar negeri, meskipun telah dikoreksi dengan laju depresiasi yang

    diperkirakan.

    BAB III

    PENUTUP

    1. K)*+,-/0

    Dengan kita mengerti arti pentingnya menabung maka kita bisa mendapat keuntungan dimasa yang akan datang asalkan

    kita tidak salah dalam perhitungan baik perhitungan le(at produksi maupun tingkat bunga yang di tetapkan maka dari pada itu kita

    bisa melihat kepada siapa kita in0estasikan hasil produksi kita maupun uang kita dengan melihat bunga yang nantinya akan kita

    dapatkan. Maka dari pada itu sangat berguna bagi kita memahami teori-teori tentang tingkat bunga yang sudah di bahas. "arena

    besar kecilnya tingkat bunga mempengaruhi keuntungan maupun kerugian yang akan kita dapatkan.

    2. S00

    Dalam mengadakan transaksi pinjam meminjam maka hendaknya kita teliti dalam setiap perhitungan-perhitungan tingkat

    bunga apakah kita akan mendapat rugi atau laba saat kita mengin0estasikan asset yang kita miliki karena di Kaman sekarang ada

    begitu banyak perusahaan yang memakai berbagai macam cara yang dapat membuat orang yang mengin0estasikan milik mereka di

    rugikan dengan perhitungan-perhitungan yang salah bahkan ada yang melarikan modal mereka maka dari pada itu kita seharusnya

    mengidentifikasi, apakah perusahaan ini mampu memberikan bunga atas in0estasi kita atau tidak$ Dengan cara kita melihat

    keunggulan perusahaan tersebut. "ita juga harus mampu melihat situasi dan kondisi kurs mata uang apabila kurs mata uang

    membaik entah itu di dalam negeri maupun di luar negeri dan berani mengambil kesempatan untuk mengin0estasikan sesuatu yang

    berharga milik kita baik itu surat-berharga maupun akti0a lainnya sehingga kita bisa mendapat keuntungan le(at tingkat bunga

    yang tinggi atas surat-berharga atau akti0a kita in0estasikan.

    ))

  • 7/23/2019 Tingkat Bunga Final

    12/12

    )6