tindakan pencegahan

11
TRIGGER 1 Seorang ibu menolak imuniasi campak pada anaknya karena takut anak tersebut akan panas dan bertambah rewel. Ibu berperepsi bahwa selama ini anaknya jarang sakit karena memiliki kebiasaan makan dan minum susu yang baik sehingga memiliki daya tahan tubuh yang baik. Ibu menganggap campak adalah penyakit ringan dan mudah disembuhkan. SLO 1. definisi tindakan pencegahan 2. faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan pencegahan 3. hubungan tindakan pencegahan dengan kerugian pengobatan 4. hubungan tindakan pencegahan dengan kerentanan terhadap penyakit 5. hubungan tindakan pencegahan dengan budaya sehat 6. hubungan tindakan pencegahan dengan keparahan penyakit 7. hubungan tindakan pencegahan dengan kemudahan terapi 8. pengaruh persepsi terhadap tindakan pencegahan

Upload: prihastami-agustina

Post on 30-Dec-2015

24 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tindakan

TRANSCRIPT

Page 1: Tindakan Pencegahan

TRIGGER 1

Seorang ibu menolak imuniasi campak pada anaknya karena takut anak

tersebut akan panas dan bertambah rewel. Ibu berperepsi bahwa selama

ini anaknya jarang sakit karena memiliki kebiasaan makan dan minum

susu yang baik sehingga memiliki daya tahan tubuh yang baik. Ibu

menganggap campak adalah penyakit ringan dan mudah disembuhkan.

SLO

1. definisi tindakan pencegahan

2. faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan pencegahan

3. hubungan tindakan pencegahan dengan kerugian pengobatan

4. hubungan tindakan pencegahan dengan kerentanan terhadap

penyakit

5. hubungan tindakan pencegahan dengan budaya sehat

6. hubungan tindakan pencegahan dengan keparahan penyakit

7. hubungan tindakan pencegahan dengan kemudahan terapi

8. pengaruh persepsi terhadap tindakan pencegahan

Page 2: Tindakan Pencegahan

1. Tindakan Pencegahan

Tindakan pencegahan universal merupakan salah satu strategi yang

telah direkomendasikan oleh Centers for Desease Control and Prevention

(CDC) dalam upaya pengendalian infeksi dan penularan penyakit di

sarana kesehatan.

Tindakan pencegahan universal atau Universal Precaution (UP) yaitu

suatu cara penanganan untuk meminimalkan paparan darah dan cairan

tubuh dari semua pasien tanpa memandang status infeksi. Metode ini

pertama kali diperkenalkan di Amerika Serikat tahun 1987, salah satu

tujuan utamanya yaitu melindungi tenaga perawat kesehatan dari

penularan penyakit di sarana kesehatan dengan menekankan pentingnya

untuk memperlakukan semua pasien sebagai potensi yang dapat

menularkan infeksi sehingga perlu diambil langkah pencegahan yang

memadai (Isa, 2006).

Prinsip dasar tindakan pencegahan adalah cuci tangan secara benar,

penerapan aseptic antiseptic, dan penggunaan alat pelindung pribadi

dalam upaya mencegah transmisi mikro organisme melalui darah dan

cairan tubuh (Anwar, 2005).

Adapun upaya pokok pengendalian infeksi dan penularan penyakit

adalah tindakan pencegahan infeksi dan penularan penyakit dengan cara

memantau dan meningkatkan perilaku petugas dalam menerapkan

prosedur tindakan pencegahan universal (Pulungsih, 2004).

Data CDC yang dikutip oleh Anwar (2005), menunjukkan bahwa

dengan penerapan prosedur tindakan pencegahan universal sesuai

standar yang mengacu pada kebijakan yang direkomendasikan oleh CDC,

di Amerika Serikat angka kejadian infeksi nosokomial pada pasien dapat

diturunkan 27,5% menjadi 9,1% dan angka penularan penyakit pada

tenaga kesehatan dapat diturunkan dari 11,4% menjadi 3,5% (Anwar,

2005). Prosedur tindakan pencegahan universal mutlak harus diterapkan

di rumah sakit termasuk di kamar bedah. Kamar bedah merupakan suatu

unit khusus di rumah sakit tempat melakukan tindakan pembedahan.

Berbagai prosedur pembedahan dan tindakan invasive memungkinkan

Page 3: Tindakan Pencegahan

perawat terpapar dengan kuman yang berasal dari pasien melalui darah

dan cairan tubuh yang mengandung darah (Anwar, 2005).

2. Pengaruh Persepsi

Pengertian Persepsi

Persepsi adalah suatu proses pengenalan atau identifikasi sesuatu

dengan menggunakan panca indera (Dreverdalam Sasanti, 2003). Kesan

yang diterima individu sangat tergantung pada seluruh pengalaman yang

telah diperoleh melalui proses berpikir dan belajar, serta dipengaruhi oleh

faktor yang berasal dari dalam diri individu.

Sabri (1993) mendefinisikan persepsi sebagai aktivitas yang

memungkinkan manusia mengendalikan rangsangan-rangsangan yang

sampai kepadanya melalui alat inderanya, menjadikannya kemampuan

itulah dimungkinkan individu mengenali milleu (lingkungan pergaulan)

hidupnya. Proses persepsi terdiri dari tiga tahap yaitu tahapan pertama

terjadi pada pengideraan diorganisir berdasarkan prinsip-prinsip tertentu,

tahapan ketiga yaitu stimulasi pada penginderaan diinterprestasikan dan

dievaluasi.

Dalam Health Belief Model, mengandung konsep utama yaitu

memprediksikan mengapa seseorang melakukan tintadakan tertentu 

untuk menjaga ,melindungi dan mengendalikan kondisi sakit, dengan

melihat beberapa sudut pandang antara lain :

1. Kerentanan ( Perceived Susceptibility ) yaitu seseorang merasakan

keyakinan / percaya akan kemungkinan sakit yang terjadi pada dirinya.

Misalnya seseorang wanita yang beresiko mempunyai pasangan yang

tidak setia, akan merasakan dirinya rentan terkena suatu penyakit

menular seksual.

2. Keseriusan ( Perceived Severity / seriousility ) yaitu Seseorang

memprediksikan tinglkat keparahan apabila menderita penyakit

tersebut.

Page 4: Tindakan Pencegahan

3.  Hambatan ( Perceived Barrier ) yaitu haambatan yang ada dalam

seseorang berperilaku sehat,misalnya pada kasus perempuan yang

berseiko terkena penyakit IMS,Dia akan mencari pencegahan dengan

pendeteksian dini melalui pemeriksaan Papsmear,namun dari pihak

suami tidak mendukung,hal ini merupakan hambatan.

4. Keuntungan ( Benefitt ) yaitu seseorang menimbang keuntungan yang

diperoleh antara biaya yang dikeluarkan dengan tingklat

sakitnya,misalnya apakah efektif biaya yang dikeluarkan pada

pemeriksaan Papsmear yang mahal bila dibandingkan dengan tingkat

keseriusan atau resiko penyakitnya.

5. Self Eficacy yaitu kemampuan seseorang untuk mendapatkan hasil

tertentu  ( Bandura,1997)

6. Cues To Action,yaitu iosyarat pada suatu tindakan atau kesiapan

seseorang dalam bertindak.

Kesiapan individu dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti persepsi tentang

kerentanan terhadap penyakit, potensi ancaman, motivasi untuk

memperkecil kerentanan terhadap penyakit, potensi ancaman, dan

adanya kepercayaan bahwa perubahan perilaku akan memberikan

keuntungan. Faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku adalah

perilaku itu sendiri yang dipengaruhi oleh karakteristik individu, penilaian

individu terhadap perubahan yang di tawarkan, interaksi dengan petugas

kesehatan yang merekomen-dasikan perubahan perilaku, dan

pengalaman mencoba merubah perilaku yang serupa.

Menurut Rosenstock (1974, 1977), model ini dekat dengan

Pendidikan Kesehatan. Konsep : Perilaku kesehatan merupakan fungsi

dari pengetahuan dan sikap. Secara khusus bahwa persepsi sesorang

tentang kerentanan dan kemujaraban pengobatan dapat mempengaruhi

keputusan seseorang dalam perilaku kesehatannya

Page 5: Tindakan Pencegahan

Aspek-aspek pokok perilaku kesehatan menurut Rosenstock:

a) Ancaman

• Persepsi tentang kerentanan diri terhadap penyakit (atau

kesediaanmenerima diagnosa penyakit)

• Persepsi tentang keparahan penyakit/kondisi kesehatannya

b) Harapan

• Persepsi tentang keuntungan suatu tindakan

• Persepsi tentang hambatan-hambatan untuk melakukan tindakan itu

c) Pencetus tindakan:

• Media

• Pengaruh orang lain

• Hal-hal yang mengingatkan (reminders)

d) Faktor-faktor Sosio-demografi (pendidikan, umur, jenis kelamin/gender,

sukubangsa)

e) Penilaian diri (Persepsi tentang kesanggupan diri untuk melakukan

tindakan itu)

Health Belief Model menurut Becker (1979) ditentukan oleh :

• Percaya bahwa mereka rentan terhadap masalah kesehatan

• Menganggap serius masalah

• yakin terhadap efektivitas pengobatan

• tidak mahal

• menerima anjuran untuk mengambil tindakan kesehatan

Kelemahan :

• Bersaing dengan kepercayaan dan sikap-sikap lain

• Pembentukan kepercayaan seiring dengan perubahan perilaku

Model Kepercayaan kesehatan oleh Becker (1974, 1979) :

1. Percaya bahwa mereka rentan terhadap masalah kesehatan tertentu

Bagaimana menyadarkan masyarakat tersebut bilamana dirinya dapat

mengalami diare setiap saat. Oleh karena adanya lingkungan dengan

sanitasi yang buruk dan perilaku yang buruk terhadap kesehatan, seperti

Page 6: Tindakan Pencegahan

cakupan jamban yang rendah serta sumber air bersih yang dikonsumsi

berpotensi tercemar oleh kuman. Tidak adanya WC memungkinkan

adanya lalat sebagai vektor penyebab terjadinya penularan ke manusia

yang sehat lainnya. Sumber air yang digunakan dari sumur pinggir

sungai/menggali lubang pasir di pinggir sungai sangat membahayakan

bilamana ada penderita cholera yang BAB disungai tersebut.

3. Menganggap masalah ini serius

Terjadinya diare bukan saja dapat menyebabkan kesakitan tetapi juga

bahaya kematian. Terutama akibat dehidasi berat oleh diare. Penyakit ini

setiap tahunnya merupakan pembunuh no 1 atau no 2 di Indonesia.

4. Meyakini efektifitas tujuan pengobatan dan pencegahan

Model pengobatan dini dapat mencegah ke tahapan diare berat dengan

dehidasi hebat, sehingga tidak perlu dirujuk ke RS. Pencegahan

merupakan upaya terbaik dan murah melalui kebiasaan perilaku hidup

bersih dan sehat terutama sumber air yang steril, penggunaan WC dan

kebiasaan cuci tangan dengan sabun. Dimaksudkan memutuskan

penularan penyakit diare.

5. Tidak mahal

Biaya yang tidak mahal karena hanya dengan merubah kebiasaan buruk

dimasyarakat. Jika dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan

untuk kesembuhan ditambah dengan hilangnya produktifitas (waktu kerja).

6. Menerima anjuran untuk mengambil tindakan kesehatan

Melaksanakan anjuran oleh petugas kesehatan merupakan tujuan dari

perubahan perilaku.

Teori kepercayaan kesehatan adalah salah satu teori yang paling sering

digunakan dalam aplikasi ilmu perilaku kesehatan yang dikembangkan

pada tahun 1950 oleh sekelompok psikolog untuk membantu menjelaskan

mengapa orang akan menggunakan pelayanan kesehatan. Sejak

terbentuk teori HBM telah digunakan untuk menjelaskan berbagai perilaku

kesehatan. yang dihipotesis oleh teori HBM adalah tindakan-tindakan

Page 7: Tindakan Pencegahan

yang berkaitan dengan kesehatan beberapa kejadian simulasi yang terdiri

dari 3 faktor yaitu :

1. Cukup motivasi (masalah kesehatan) untuk membuat masalah yang

ada menjadi relevan.

2. keyakinan bahwa seseorang rentan atau serius mengalami masalah

kesehatan dari suatu penyakit atau kondisi. hal ini sering dianggap

sebagai ancaman yang dirasakan.

3. Keyakinan bahwa mengikuti rekomendasi tertentu akan bermanfaat

dalam mengurangi ancaman yang dirasakan, pada biaya yang

dikeluarkan. biaya mengacu pada hambatan yang dirasakan harus diatasi

dalam rangka untuk mengikuti rekomendasi kesehatan, tetapi tidak

terbatas pada pengeluaran keuangan (James F. McKenzie,1997).

Dalam teori health belief model seseorang akan berperilaku tergantung

dari:

(1) percaya bahwa mereka rentan terhadap masalah kesehatan tertentu;

(2) menganggap bahwa masalah ini serius;

(3) meyakini efektivitas tujuan pengobatan dan pencegahan;

(4) tidak mahal;

(5) menerima anjuran untuk mengambil tindakan kesehatan.

Keyakinan atau kepercayaan (belief) yang ada pada diri merekalah yang

menggerakan mereka untuk berperilaku. Dengan berperilau seperti itu,

mereka yakin bahwa hal tersebut akan banyak membantu mereka dalam

pekerjaan ataupun dalam bidang lainnya.

Page 8: Tindakan Pencegahan

REFERENSI

Setia Budi. 2002. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/110/jtptunimus -gdl-

afipkhoiru-5471-2-babi.pdf. Di akses pada tanggal 15 September 2011,

pukul 07.00 WIB

Universitas Kristen Petra. 2009. /jiunkpe/s1/hotl/2009/jiunkpe-ns-s1-2009-

33405026-12113-kupang-chapter2.pdf. Di akses pada tanggal 15

September 2011, pukul 07.00 WIB