tindakan pemulihan
TRANSCRIPT
Sistem Sulselbar 151
Tindakan Pemulihan
Jika terjadi gangguan transmisi yang menyebabkan terbukanya
sistem loop/terbentuknya Island, maka lakukan tindakan sesuai urutan berikut :
1. Sinkronkan line transimisi yang trip jika telah memenuhi syarat sinkron.
2. Jika tidak memenuhi syarat sinkron, maka lakukan langkah-
langkah sesuai urutan berikut sampai syarat sinkron terpenuhi :
Laksanakan prosedur pengaturan tegangan yang terdapat pada prosedur
Operasi Kondisi Normal.
Pada titik yang bertegangan rendah lakukan langkah langkah sebagai
berikut :
1) Naikkan tegangan genarator pembangkit terdekat.
2) Lepaskan beban distribusi.
3) Tambah beban pembangkit.
Pada titik yang bertegangan tinggi lakukan langkah langkah sebagai
berikut :
1) Turunkan tegangan genarator pembangkit terdekat.
2) Masukkan beban distribusi.
3) Kurangi beban pembangkit.
Pindahkan sinkronisasi ke titik yang lebih memungkinkan.
Sistem Sulselbar 161
Pengaturan Tegangan Sistem
Menjaga tegangan Sistem pada tingkat nominal diperlukan untuk mengurangi rugi-
rugi jaringan dan ancaman voltage collapse serta masalah stabilitas transient dan
steady state. Pengendalian tegangan juga diperlukan untuk menghindari kerusakan
peralatan yang terhubung ke jaringan transmisi, baik oleh tegangan yang terlalu rendah
maupun yang terlalu tinggi, serta untuk menjamin bahwa tegangan di sisi pelanggan
berada dalam tingkat yang dapat diterima. Selain itu, ketidakseimbangan tegangan dan
harmonisa harus dikendalikan pula untuk memberi pelayanan yang memuaskan ke
pelanggan.
Pengaturan tegangan pada saat tegangan sistem r endah (di bawah 10% dan di
bawah 5% untuk 275kV) dilakukan dengan langkah langkah berikut :
a. Mengatur Tap IBT 275kV/150kV dan 150kV/66kV pada level tegangan 150kV dan
66kV;
b. Trafo Distribusi jika tegangan rendah terjadi pada level tegangan 20kV;
c. Operasikan Kapasitor 66kV yang ada pada Gardu Induk dengan Prioritas sebagai
berikut :
1. Kapasitor 66kV di GI. Tello
2. Kapasitor 66kV di GI. Tallo Lama
3. Kapasitor 66kV di GI. Daya
4. Kapasitor 66kV di GI. Pangkep
Sistem Sulselbar 171
d. Perintahkan kepada unit-unit pembangkitan untuk menaikkan tegangan keluaran
Generator dengan tetap memperhatikan batasan Cos ϕ dari unit pembangkitan
tersebut (Kurva Kapabilitas);
e. Kurangi suplai dari Utara dengan menurunkan beban pembangkit pembangkit di
Utara dan mengoperasikan pembangkit di Selatan yang Stand-by sesuai merit
order yang telah ditetapkan.
f. Lakukan penurunan beban secukupnya pada pelanggan industri besar
(Tonasa/Bosowa) sampai tegangan sistem berada pada batas yang diijinkan.
Pengaturan tegangan pada saat tegangan sistem t i nggi (di atas 10 % dan di atas 5%
untuk 275kV) dilakukan dengan langkah langkah berikut :
a. Mengatur Tap IBT 275kV/150kV dan 150kV/66kV pada level tegangan 150kV dan
66kV;
b. Trafo Distribusi jika tegangan rendah terjadi pada level tegangan 20kV;
c. Lepas Kapasitor 66kV yang masih beroperasi dengan prioritas sebagai berikut :
1. Kapasitor 66kV di GI. Pangkep
2. Kapasitor 66kV di GI. Daya
3. Kapasitor 66kV di GI. Tallo Lama
4. Kapasitor 66kV di GI. Tello
d. Perintahkan kepada unit-unit pembangkitan untuk menurunkan tegangan
keluaran Generator dengan tetap memperhatikan batasan Cos ϕ dari unit
pembangkitan tersebut (Kurva Kapabilitas);
e. Jika tegangan pada sistem Utara (di GI. Parepare) diatas 165kV, Masukkan PMT
150kV reaktor di Gardu Induk Bone (yang berada pada tap 30 MVar);
f. Jika tegangan pada sistem Utara (di GI. Parepare) diatas 160kV, Masukkan PMT
150kV reaktor di Gardu Induk Bulukumba (yang berada pada tap 15 MVar);
g. Operasikan reaktor di kedua Gardu Induk tersebut (Bone dan Bulukumba) jika
tegangan masih tinggi;
h. Buka satu line penghantar panjang yang be r ope r as i dua li ne dengan prioritas
berikut :
i.
Sistem Sulselbar 181
1. PMT 150kV Line Polmas - Majene 2
2. PMT 150kV Line Majene - Mamuju 2
3. PMT 150kV Line Parepare – Polmas 2
4. PMT 150kV Line Bone – Bulukumba 2
5. PMT 150kV Line Sidrap – Soppeng 2
6. PMT 275kV Line Latuppa-Pamona 2