tindak tutur dan praanggapan dalam kompilasi iklan
TRANSCRIPT
i
TINDAK TUTUR DAN PRAANGGAPAN DALAM KOMPILASI IKLAN
PROVIDER AXIS TAHUN 2013-2019
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia
Program Studi Sastra Indonesia
Theresia Alexa Charintha Guru
164114045
PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA
FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
JANUARI 2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN
HAKUNA MATATA
“NO WORRIES”
ALL IS WELL
“Jika ada, katakan ada. Jika tidak, katakan tidak. Jikalau bisa, katakan bisa dan
berusaha. Jangan berbohong! Tuhan maha tahu dan pasti memberikan jalan”
–Maria Sedho-
Karya sederhana ini saya persembahkan kepada:
Orang tua tercinta,
Bapak Antonius Nggala dan Ibu Maria Sedho:
Keempat adik:
Yoseph Cessario Tani Parera
Simon Russell Tani Parera
Alfonsus Javeliano Tani Parera
Gabriella Kenisha Andryani
Kekasih kecilku:
Luisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan
judul “Tindak Tutur dan Praanggapan Dalam Kompilasi Iklan Provider AXIS
Tahun 2013-2019”. Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana (S-1) Program Studi Sastra Indonesia di Fakultas
Sastra, Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya dukungan dan dorongan dari serta
bantuan banyak pihak, skripsi ini tidak dapat diselesaikan pada waktu yang tepat.
Oleh sebab itu dalam kesempatan kali ini, penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
Kedua orang tua tercinta, bapak Antonius Nggala dan ibu Maria Sedho
yang sedari dulu memberikan dukungan, do’a, dan perhatian kepada
penulis. Terima kasih kepada keempat adik penulis, Yoseph Cesario Tani
Parera, Simon Russell Tani Parera, Alfonsus Javeliano Tani Parera,
Gabriella Kenisha Andryani yang telah menyemangati penulis dengan
penuh canda dan tawa.
S. E. Peni Adji, S. S., M.A. selaku Ketua Program Studi Sastra Indonesia
dan sebagai dosen yang selama ini membantu penulis dalam
menyelesaikan studinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
Penulis juga berterima kasih kepada Prof. Dr. I. Praptomo Baryadi,
M.Hum. selaku dosen pembimbing yang telah menyempatkan diri untuk
menilik dan mengarahkan penyusunan skripsi ini.
Kepada bapak Sony Christian Sudarsono, S.S, M.A. selaku Dosen
Pembimbing Akademik yang juga ikut mendorong, membantu, serta
menyemangati penulis.
Terima kasih kepada Segenap dosen Program Studi Sastra Indonesia Dr.
Yoseph Yapi Taum, M. Hum.; Drs. B. Rahmanto. M. Hum.; Alm. Drs.
Hery Antono, M.Hum.; Alm. Dr. P. Ari Subagyo, M.Hum.; Maria
Magdalena Sinta Wardani S.S., M.A.; serta dosen-dosen pengampu mata
kuliah tertentu yang tidak dapat penulis sebutkan.
Sahabat tersayang, Livia Florencia Angelica, Marta Kaka Daha, Ria
Violetta, Juwita Purba, Maria Anjelina Talu yang selama ini sudah
membantu dan mendukung penulis dalam suka maupun duka.
Kepada kakak-kakak tersayang, Clara Natalia Christina Mitak, Lorancia
Angela Keo, Heronima Rosalia Ate, Sylvia Vidensiana Tellu yang saat
pertama kali penulis datang ke Jogja selalu membantu dan hidup bersama
dalam suka dan duka di tanah perantauan.
Sahabat-sahabatku di Samarinda, Ninoy Ranisa, Erlis Febrian Gesa
Dombu, Retno Dwi Pangestu, Dwi Desti Mahrianti, Paningoan Dea,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRAK
Guru, Theresia Alexa Charintha. 2020. “Tindak Tutur dan Praanggapan
dalam Iklan Provider AXIS Tahun 2013-2019”. Skripsi. Program
Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma
Tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisis wacana iklan provider AXIS
dari segi bentuk tuturan dan anggapan yang terdapat di dalamnya. Objek ini
dipilih karena sebelumnya belum ada penelitian tentang wacana iklan provider
AXIS dengan menggunakan teori tindak tutur dan praanggapan George Yule.
Penelitian ini menggunakan teori milik George Yule tentang pembagian
jenis tindak tutur ilokusioner dan pranggapan. Teori ini digunakan untuk
mengidentifikasi bentuk tindak tutur ilokusioner dan bentuk praanggapan
berdasarkan jenisnya. Kemudian dilanjutkan dengan tahap pengumpulan data.
Proses pengumpulan menggunakan metode simak dan teknik lanjutan yang
digunakan adalah teknik sadap dan teknik catat. Pada tahap analisis data
digunakan metode agih. Teknik yang digunakan adalah teknik bagi unsur
langsung (BUL).
Berdasarkan hasil analisis data, terdapat lima jenis tindak tutur ilokusioner
yang ditemukan, yaitu deklarasi, representatif, ekspresif, direktif, dan komisif.
Dari seluruh jenis tindak tutur, ditemukan 45 bentuk tuturan. Dalam iklan
provider AXIS periode 2013-2019, ditemukan lima jenis praanggapan atau
presuposisi, yaitu; praanggapan eksistensial, praanggapan faktual, praanggapan
leksikal, praanggapan struktural, praanggapan nonfaktual. Dari seluruh jenis
praanggapan, telah ditemukan 24 bentuk anggapan.
Kata Kunci: iklan, ilokusi, tindak tutur, praanggapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
ABSTRACT
Guru, Theresia Alexa Charintha. 2020. “Speech Act and Presupposition in
AXIS Provider Advertisement in 2013-2019”. An Under Graduate
Thesis of Indonesian Letters Department, Faculty of Letters,
University of Sanata Dharma.
The purpose of this thesis is to analyze the kinds of speech acts and
presupposition in the advertisement of AXIS provider. This object was chosen
because the research of provider AXIS advertisements has never been studied
using the George Yule theory before.
This thesis used the theory of Goeoge Yule by classifying the ilocutionary
act and presuppositions. Also using the observation method to collect the data and
the basic technique that were used after the method is taping technique. The next
technique is writting technique. The data was analyze by distributional method.
The technique was segmenting immediate constituents technique.
According to the result, there are five kinds of illocutionary acts that were
found is declaration acts, representative acts, expressive acts, directive acts, and
commisive acts. From all the kinds of illocutionary acts, there are 45 forms of
speech. Based on the advertisement of AXIS provider, there are five kinds of
presuppositions. There are the existential presupposition, factual presupposition,
lexical presupposition, structural presupposition, and non-factual presupposition.
From all the kinds of presupposition, there were found 24 forms of presumption.
Keywords: advertisement, illocutionary, speech act, presupposition
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................... vi
KATA PENGANTAR ............................................................................................. vii
ABSTRAK ............................................................................................................... x
ABSTRACT ............................................................................................................. xi
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 4
1.4 Manfaat Hasil Penelitian ................................................................................ 5
1.5 Tinjauan Pustaka............................................................................................. 5
1.6 Landasan Teori .............................................................................................. 7
1.6.1 Tindak Tutur ..................................................................................... 7
1.6.2 Praanggapan (Presuposisi) ............................................................... 12
1.7 Metode Penelitian ........................................................................................... 16
1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ........................................... 17
1.7.2 Metode dan Tahap Analisis Data ..................................................... 17
1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data ............................................. 18
1.8 Sistematika Penyajian ..................................................................................... 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II ANALISIS LIMA JENIS KLASIFIKASI TINDAK TUTUR
ILOKUSI DALAM KOMPILASI IKLAN PROVIDER AXIS
PERIODE 2013-2019 .............................................................................. 19
2.1 Pengantar ............................................................................................................ 19
2.2.1 Tindak Tutur Deklarasi .............................................................................. 20
2.2.1.1 Tindak Tutur Deklarasi Memutuskan ............................................ 20
2.2.2 Tindak Tutur Representatif ..................................................................... 21
2.2.2.1 Tindak Tutur Representatif Menyatakan ...................................... 21
2.2.2.2 Tindak Tutur Representatif Menunjukkan .................................... 22
2.2.2.3 Tindak Tutur Representatif Menegaskan ...................................... 22
2.2.2.4 Tindak Tutur Representatif Menggolongkan ................................ 24
2.2.3 Tindak Tutur Ekspresif ............................................................................ 26
2.2.3.1 Tindak Tutur Ekspresif Merasa Kesal ........................................... 26
2.2.3.2 Tindak Tutur Ekspresif Mengeluh ................................................. 27
2.2.3.3 Tindak Tutur Ekspresif Mengkritik ............................................... 28
2.2.3.4 Tindak Tutur Ekspresif Mengucapkan Terima Kasih .................... 29
2.2.3.5 Tindak Tutur Ekspresif Menyesali ................................................ 30
2.2.3.6 Tindak Tutur Ekspresif Mengucapkan Selamat ............................. 30
2.2.3.7 Tindak Tutur Ekspresif Memuji .................................................... 31
2.2.4 Tindak Tutur Direktif .............................................................................. 32
2.2.4.1 Tindak Tutur Direktif Menyarankan .............................................. 32
2.2.4.2 Tindak Tutur Direktif Memerintah ................................................ 33
2.2.4.3 Tindak Tutur Direktif Mengarahkan .............................................. 34
2.2.4.4 Tindak Tutur Direktif Melarang .................................................... 35
2.2.4.5 Tindak Tutur Direktif Memohon ................................................... 35
2.2.5 Tindak Tutur Komisif .............................................................................. 37
2.2.5.1 Tindak Tutur Komisif Menolak ..................................................... 37
2.2.5.2 Tindak Tutur Komisif Mengancam ............................................... 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB III JENIS-JENIS PRAANGGAPAN/PRESUPOSISI
DALAM KOMPILASI IKLAN PROVIDER AXIS PERIODE
2013-2019 .................................................................................................... 39
3.1 Pengantar ..................................................................................................... 39
3.2 Praanggapan Eksistensial ............................................................................ 39
3.3 Praanggapan Faktual ................................................................................... 44
3.4 Praanggapan Leksikal.................................................................................. 45
3.5 Praanggapan Struktural ............................................................................... 47
3.6 Praanggapan Non-faktif .............................................................................. 48
BAB IV PENUTUP ................................................................................................ 49
4.1 Kesimpulan .................................................................................................. 49
4.2 Saran ............................................................................................................ 50
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 51
LAMPIRAN I ......................................................................................................... 53
LAMPIRAN II ........................................................................................................ 62
LAMPIRAN III ...................................................................................................... 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Latar Belakang
Bahasa merupakan salah satu sarana komunikasi yang bertujuan untuk
menyampaikan maksud penutur kepada lawan tutur dan oleh karena itu, bahasa
menjadi suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Ilmu yang
menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya adalah linguistik. Pengertian bahasa
sebagai objek kajian linguistik sangatlah beragam. Menurut Wibowo (2001:3),
bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan
oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang digunakan sebagai
alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan
pikiran. Dari pengertian tersebut dapat dilihat bahwa bahasa memiliki kaitan yang
erat dengan lingkungan di sekitarnya atau dapat dikatakan memiliki ikatan sosial
tertentu. Lubis (2015), menyatakan bahwa bahasa merupakan gejala sosial dan
pemakaian bahasa sendiri banyak terpengaruh oleh faktor-faktor non-linguistik. Ia
juga berpendapat bahwa faktor-faktor linguistik seperti kata-kata, kalimat-kalimat
saja tidak cukup untuk melancarkan komunikasi. Penggunaan bahasa tidak hanya
terbatas pada bangku pendidikan atau kehidupan pribadi seseorang, penggunaan
bahasa bahkan sudah berkembang pesat dan masuk ke dalam media-media massa.
Salah satu contoh praktek penggunaan bahasa adalah promosi barang dan jasa di
televisi atau yang biasa dikenal dengan iklan televisi. Proses penjualan barang dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
jasa memang tidak pernah terpisah jauh dari promosi dan proses promosi ini
tentunya menggunakan bahasa untuk menyampaikan maksud dari promosi
tersebut. Terdapat banyak sekali bentuk-bentuk promosi yang disajikan oleh
produsen kepada konsumen untuk menarik perhatian mereka. Salah satu media
yang mendukung adanya promosi adalah televisi. Bentuk promosi yang biasa
dikenal dengan istilah iklan itu sudah menjadi bagian erat atau tak dapat
terpisahkan dari saluran-saluran televisi di seluruh dunia. Iklan yang ada di
Indonesia juga tidak kalah banyak dari negara lain, bahkan banyak dari pihak
produsen yang berlomba-lomba memperbarui kembali iklan mereka. Manfaat
dibuatnya sebuah iklan antara lain untuk membuat produk terkenal, konsumen
semakin meningkat, menambah keuntungan pihak pengiklan, serta meningkatkan
eksistensi produk dimana masyarakat sangat mudah mengenal dan
mengidentifikasi produk tersebut.
AXIS sebagai provider yang menyediakan jaringan internet kepada para
konsumen juga menjadikan iklan sebagai andalan mereka dalam memperkenalkan
atau mempromosi produknya. Axis menawarkan produk yang lebih murah dan irit
di dalam iklannya. Hal ini dapat dilihat dari keseluruhan iklan Axis yang
menggunakan slogan “irit” dalam setiap iklannya.
(1) "IRITOLOGY No.54 nunggu guru selfie dulu ... ganteng dikit cekrek ,
ganteng banyak cekrek ganteng banget , cekrek cekrek upload ... manda
mandi kembang like this , pulang sekolah ngumpul sama temen senyum
bebek cekrek , salam hormat cekrek upload upload ..budi belagu like
this , budi baper like this .. menatap masa depan "
(Youtube.com, 30/08/2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Contoh (1) merupakan bentuk tuturan salah satu adegan iklan Axis yang
menggambarkan situasi sorang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang
mengambil foto dirinya dan teman-temannya kemudian mengunggah ke media
sosial.
(2) “Ha eL.. AD BB Q G DST?”
Halo.. ada Bebeb ku gak disitu?
“Ha eL.. BB BKN NH?”
Haloo.. Bebeb bukan nih?
“Ha eL.. LYT MBB Q G P?”
Halo.. lihat my Bebeb ku gak, Pak?
“Ha eL.. LG PRG SM MBB Q G?”
Halo.. lagi perang sama my Bebeb ku gak?
“Ha eL.. P MBB Q DST G?”
Halo.. Pak my Bebeb ku disitu ga?
(Youtube.com, 30/08/2019)
Dari dua contoh di atas, iklan provider Axis tersebut disajikan
dengan gambaran kegiatan sehari-hari masyarakat sebagai perbandingan
yang nyata. Makna dari iklan ini juga akan dikaji menggunakan kajian
pragmatik yang berupa tindak tutur dan praanggapan. Kedua kajian
tersebut akan dikaji jenisnya berdasarkan teori yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
3.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dalam butiran 1.1, berikut
permasalahan yang akan dijabarkan dalam penelitian, yakni:
3.2.1 Jenis tindak tutur apa saja yang digunakan dalam iklan provider
Axis?
3.2.2 Jenis praanggapan apa saja yang digunakan dalam iklan provider
Axis?
3.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan dua rumusan masalah diatas, terdapat dua tujuan dari
penelitian ini antara lain :
3.3.1 Mendeskripsikan jenis-jenis tindak tutur seperti apa yang terdapat
dalam iklan provider Axis.
3.3.2 Mendeskripsikan jenis-jenis praanggapan dalam ikan provider
Axis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
3.4 Manfaat Hasil Penelitian
Manfaat teoretis dari penelitian ini adalah penelitian tentang tindak tutur,
praanggapan, dan impikatur dalam iklan ini memberikan sumbangan pemikiran
bagi perkembangan ilmu linguistik dari segi analisis bahasa. Penelitian ini juga
dapat menjadi masukan secara umum bagi perkembangan ilmu linguistik terutama
dari segi analisis kebahasaan, yakni tindak tutur dan praanggapan yang terdapat
pada iklan, baik iklan televisi, radio, media sosial, hingga iklan yang terdapat
dalam media cetak.
Penelitian ini juga memberikan manfaat praktis dimana dapat membantu
pembaca untuk menggolongkan jenis tuturan berdasarkan tindakannya serta
menganalisis anggapan-anggapan seperti apa yang terdapat dalam iklan provider
AXIS.
3.5 Tinjauan Pustaka
Terdapat beberapa penelitian yang mendeskripsikan penerapan teori tindak
tutur dalam iklan. Penulis menemukan empat penelitian tersebut yang ditulis oleh,
Mitak (2017), Sumasari (2015), dan Tarnoto (2010).
Penelitian pertama diteliti oleh Mitak (2017), mahasiswa Sastra Indonesia,
Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini merupakan tugas akhir. Penelitian ini
dijadikan sebagai tinjauan dikarenakan menggunakan semiotika Roland Barthes
atau analisis tanda sebagai objek formalnya. Tugas akhir atau skripsi ini bertujuan
untuk mengungkap makna denotasi, konotasi, dan mitos pada iklan televisi rokok
Djarum 76 versi “Pengin Eksis”berdasarkan tanda visual dan verbalnya. Mitak
menggunakan analisis tanda dalam iklan rokok Djarum 76 versi “Pengin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
eksis”ini. Hasil dari penelitian ini berujung pada ditemukannya 6 mitos, yaitu
mengekalkan branding, menunjukan eksistensi sebagai rokok rakyat, melestarikan
budaya, mengkritik budaya, membangun citra humoris, dan menunjukkan kuasa
produsen rokok.
Penelitian yang kedua diteliti oleh Sumasari (2014). Secara rinci penelitian
ini mendeskripsikan jenis tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi dari iklan
kosmetik yang ditayangkan di televisi. Penelitian ini menggunakan tiga landasan
teori, yaitu teori pragmatik, teori tindak tutur, dan teori iklan. Ketiga teori tersebut
dimaksudkan peneliti untuk menganalisis tiga macam tindak tutur yaitu tindak
lokusioner, tindak ilokusioner, dan tindak perlokusioner. Secara garis besar
penelitian ini tergolong dalam penelitian kualitatif dengan menggunakan metode
simak dan teknik catat dalam proses pengumpulan datanya. Hasil dari penelitian
ini memperlihatkan bahwa semua iklan yang dianalisis secara pragmatik
mengandung tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Kedua, dari jenis tindak
tutur lokusnya, iklan kosmetik dikelompokkan menjadi dua yaitu dari segi
menginformasikan dan mengingatkan. Ketiga, penelitian ini menganalisis empat
jenis tindak perlokusi. Keempat, penelitian ini mengidentifikasi tindak perlokusi
dimana iklan-iklan kosmetik tersebut memberikan efek ketertarikan, keinginan,
dan tindakan.
Penelitian ke tiga diteliti oleh Atmaja (2019), alumni Universitas Santa
Dharma. Ia meneliti jenis tanda dan mito dalam iklan Tokopedia versi #mulai aja
dulu ia menggunakan teori tanda milik Charles Sanders Pierce, dan menganalisis
mitos menggunakan teori milik Roland Barthes. Peneliti menggunakan metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
simak dan menggunakan teknik sadap sebagai teknik dasar. Untuk analisis data,
peneliti menggunakan metode agih dan teknik bagu unsur langsung. Hasil dari
penelitian ini adalah ditemukannya kenis tanda 31 ikon, 23 indeks, dan 24 simbol
pada seluruh iklan Tokopedia. Mitos yang didapat dari penelitian ini ada dua.
Mitos yang pertama adalh bagaimana iklan Tokopedia berani tampil beda, dan
mitos yang kedua adalah sikap pantang menyerah untuk mendapatkan hasil yang
baik.
3.6 Landasan Teori
Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, berikut di paparkan teori-teori yang
mendukung penelitian ini:
3.6.1 Tindak Tutur
Tindak tutur (speech act) merupakan kajian ilmu bahasa yang mengkaji
ujaran seserang berdasarkan situasi tertentu. Tindak tutur juga bersifat fungsional
dimana dapat menunjukkan kemampuan berbahasa seseorang. Austin (dalam
Rusminto, 2010: 22) pertama kali mengemukakan istilah tindak tutur. Austin
menyatakan bahwa aktivitas bertutur tidak hanya terbatas pada penuturan sesuatu,
tetapi juga melakukan sesuatu atas dasar tuturan itu.
Searle (dalam Rusminto, 2010: 22) juga mengemukakan bahwa tindak
tutur adalah teori yang mencoba mengkaji makna bahasa yang didasarkan pada
hubungan tuturan dengan tindakan yang dilakukan oleh penuturnya. Kajian
tersebut didasarkan pada pandangan bahwa (1) tuturan merupakan sarana untuk
berkomunikasi dan (2) tuturan baru memiliki makna jika direalisasikan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
tindak komunikasi nyata, misalnya membuat pernyataan, pertanyaan, perintah,
dan permintaan. Dengan demikian, tindakan merupakan karakteristik tuturan
dalam komunikasi. Selain itu tindak tutur juga dapat didefinisikan sebagai
kegiatan ketika seseorang menggunakan bahasa dengan memperhatikan cara
penyampaiannya (tergantung situasi). Selanjutnya Searle (dalam Rusminto, 2009:
71) menggolongkan tindak tutur ilokusioner dalam lima fungsi komunikatif,
yakni; asertif, direktif, ekspresif, deklarasi, komisif.
Putrayasa (2014: 86) berpendapat bahwa dalam menuturkan kalimat,
seseorang tidak semata-mata mengatakan sesuatu dengan mengucapkan sebuah
kalimat. Tapi juga menindakkan sesuatu. Cukup dengan mengucapkan, “Mau
makan apa?” penutur tidak semata-mata menanyakan jawaban tertentu, namun
juga menindakkan sesuatu, yakni menawarkan makan siang.
Yule (2006: 81) menyatakan bahwa orang-orang tidak hanya
menghasilkan tuturan yang mengandung kata-kata dan struktur gramatikalnya
saja, tetapi juga menunjukan tindakan-tindakan melalui tuturannya tersebut.
Tindakan yang ditampilkan dalam tuturan tersebutlah yang disebut dengan tindak
tutur. Mengutip dari pembagian 5 fungsi komunikatif tindak tutur ilokusi yang
dilakukan Searle, Yule (2006) menganalisis ulang 5 fungsi tersebut berdasarkan
pandangannya. Lima jenis fungsi tindak tutur ilokusioner tersebut adalah
deklarasi, representasi, ekspresif, direktif, dan komisif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1.6.1.1 Tindak Tutur Ilokusi
Tindak tutur ilokusi merupakan tindak tutur yang tercipta akibat suatu
tujuan tertentu. Kita membentuk tuturan dengan beberapa fungsi di dalam pikiran.
Ini adalah dimensi yang kedua, atau tindak ilokusi (Yule, 2006: 84). tindak tutur
ilokusi ditampilkan menggunakan penekanan komunikatif pada suatu tuturan.
Tindakan komunikatif ini biasanya bertujuan untuk membuat suatu pernyataan,
tawaran, penjelasan, atau maksud-maksud komunikatif lainnya.
1.6.1.1.1 Jenis Fungsi Tindak Tutur Ilokusioner
Terdapat lima jenis fungsi umum yang ditunjukan oleh tindak tutur
ilokusioner; deklarasi, representatif, ekspresif, direktif, dan komunikatif.
1.6.1.1.1.1 Tindak Tutur Deklarasi
Tindak tutur deklarasi adalah jenis fungsi tindak tutur ilokusioner yang
pertama. Yule (2006: 92) menyatakan bahwa tindak tutur deklarasi merupakan
tindak tutur yang bertujuan untuk mengubah dunia melalui tuturan. Seperti contoh
(3) di bawah ini yang menggambarkan penutur harus memiliki peran khusus,
dalam konteks khusus, untuk menampilkan suatu deklarasi.
(3) Priest : I now pronounce you husband and wife
(sekarang saya menyebut anda berdua suami-istri)
Pada waktu menggunakan tuturan deklarasi tujuan yang ingin disampaikan
penutur adalah mengubah dunia atau suatu hal dengan tuturannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
1.6.1.1.1.2 Tindak Tutur Representatif
Tindak tutur representatif merupakan jenis tindak tutur yang menyatakan
apa yang diyakini penutur kasus atau bukan, (Yule, 2006: 92-93). Tindak tutur
jenis ini biasanya berupa pernyataan sebuah fakta, penegasan, kesimpulan, dan
pendeskripsian.
(4) Chomsky didn’t write about peanuts.
(Chomsky tidak menulis tentang kacang)
Pada jenis tindak tutur ini penutur mencocok-cocokkan tuturannya dengan
dunia dan apa yang dipercayainya. Penutur seperti bermain-main dengan
peranggapannya akan suatu hal yang dianggap benar.
1.6.1.1.1.3 Tindak Tutur Ekspresif
Tindak tutur ekspresif merupakan jenis tindak tutur yang digunakan
penutur ketika menyampaikan apa yang dirasakannya. Tindak tutur ini
mencerminkan pernyataan-pernyataan psikologis dan dapat berupa pernyataan
kegembiraan, kesulitan, kesukaan, kebencian, kesenangan, atau kesengsaraan.
Contohnya sebagai berikut:
(5) I’m really sorry
(Sungguh, saya minta maaf)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Contoh (5) merupakan ungkapan permintaan maaf yang dituturkan oleh
penutur berdasarkan perasaannya. Penutur pada umumnya penggunakan tuturan
ekspresif ini untuk menyesuaikan perasaannya dengan keadaan sekitarnya.
1.6.1.1.1.4 Tindak Tutur Direktif
Tindak tutur direktif ialah jenis tindak tutur yang dipakai oleh penutur
untuk menyuruh orang lain melakukan sesuatu. Jenis tindak tutur ini menyatakan
apa yang menjadi keinginan penutur. Tindak tutur ini meliputi; perintah,
pemesanan, permohonan, pemberian saran dan lainnya.
(6) Gimme a cup of coffee. Make it black.
(Berilah aku secangkir kopi. Buatkan kopi pahit)
Pada waktu menggunakan tuturan direktif penutur bertujuan untuk
menyesuaikan tuturannya dengan mitra tuturnya. Menyesuaikan di sini berarti
dalam hal dipenuhinya permintaan dan sesuai dengan keinginan penutur.
1.6.1.1.1.5 Tindak Tutur Komisif
Tindak tutur komisif menurut Yule (2006: 94) adalah jenis tuturan yang
digunakan penutur untuk mengikatkan dirinya di masa yang akan datang. Tindak
tutur ini menyatakan apa saja yang dimaksudkan oleh penutur. Tindak tutur ini
dapat berupa; janji, ancaman, penolakan, ikrar dan bentuk lainnya.
(7) I’m going to make it right next time
(saya akan membetulkannya lain kali)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Ketika melakukan tuturan komisif, penutur bertujuan untuk menyesuaikan
tuturannya dengan apa yang akan ia lakukan di kemudian hari atau yang tidak
akan dilakukannya. Penutur kemudian menyesuaikan tindakannya berdasarkan
tuturan yang sudah ia tuturkan.
1.6.2 Praanggapan (Presuposisi)
Praanggapan atau presuposisi berasal dari bahasa Inggris to pre-suppose
atau to-suppose yang berarti menduga sebelumnya. Praanggapan dapat juga
berarti dugaan yang dimiliki oleh penutur kepada penutur sebelum akhirnya ia
menuturkannya kedalam bahasa. Cummings (1999: 42) menyatakan bahwa
praanggapan adalah asumsi-asumsi atau inferensi-inferensi yang tersirat dalam
ungkapan-ungkapan linguistik tertentu. Cummings (1999:43) juga berpendapat
bahwa tidak semua interferensi yang tersirat dalam ungkapan-ungkapan linguistik
tertentu merupakan praanggapan-praanggapan yang tepat terhadap suatu ujaran.
Praanggapan merupakan analisis tentang bagaimana asumsi-asumsi
penutur secara khusus, dan praanggapan itu sudah diasosiasikan dengan
pemakaian sejumlah besar kata, frasa, dan struktur.
Nababan (1987:48), mengartikan praanggapan sebagai dasar atau
penyimpulan dasar mengenai konteks dan situasi berbahasa (menggunakan
bahasa) yang membuat bentuk bahasa (kalimat atau ungkapan) mempunyai
makna bagi pendengar atau penerima bahasa itu dan sebaliknya, membantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
pembicara menentukan bentuk-bentuk bahasa yang dapat dipakainya untuk
mengungkapkan makna atau pesan yang dimaksud.
Praanggapan atau presupposisi menurut Yule (2006: 43) adalah sesuatu
yang diasumsikan oleh penutur sebagai kejadian sebelum menghasilkan suatu
tuturan. Yang memiliki presupposisi adalah penutur itu sendiri dan bukan kalimat.
Sifat praanggapan atau presupposisi biasanya dijelaskan sebagai keajegan
di bawah penyangkalan. Pada dasarnya, keajegan di bawah penyangkalan berarti
bahwa presupposisi suatu pernyataan akan tetap ajeg (yakni: tetap benar),
walaupun kalimat pernyataan itu dijadikan menyangkal (Yule, 2006: 45).
1.6.2.1 Praanggapan Eksistensial
Praanggapan eksistensial merupakan sebuah praanggapan yang
diasumsikan terdapat dalam susunan possesif tetapi juga lebih umum dalam frasa
nomina tertentu. Misalkan dalam bentuk tuturan di bawah ini.
(8) Di mana anda membeli mobil itu?
>> Anda punya mobil
Asumsi yang terdapat dalam contoh tuturan tersebut adalah keberadaan
mobil yang dimiliki mitra tutur. ‘Di mana anda membeli mobil itu?’ adalah
sebuah tuturan yang merupakan hasil dari asumsi ‘anda punya mobil’
1.6.2.2 Praanggapan Faktif
Praanggapan faktif merupakan sebuah bentuk praanggapan yang didasari
oleh kenyataan atau fakta. Praanggapan ini mencakup kata kerja seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
‘menyadari’, ‘menyesal’, (Yule, 2006: 47). Bentuk tuturan yang mengandung
praanggapan faktif dapat dilihat pada contoh berikut ini.
(9) Kami menyesal mengatakan kepadanya.
>> Kami mengatakan kepadanya.
Frasa yang mengandung kata kerja dalam tuturan tersebut adalah
‘mengatakan’. Secara tidak langsung, hal ini menjurus kepada fakta dimana
penutur melaksanakan tindakan dan mulai bertutur berdasarkan fakta yang
terbentuk atas tindakan tersebut.
1.6.2.3 Praanggapan Leksikal
Praanggapan leksikal merupakan jenis praanggapan yang didalamnya
terdapat sebuah penegasan. Pada umumnya, dalam presuposisi leksikal,
pemakaian suatu bentuk dengan makna yang dinyatakan secara konvensional
ditafsirkan dengan presupposisi bahwa suatu makna lain (yang tidak dinyatakan)
dipahami (Yule, 2006:47).
(10) Dia berhenti merokok.
>> Dulu dia biasa merokok.
Contoh tuturan di atas mengandung tuturan penegasan pada tuturan
‘berhenti’ yang berarti ia tidak melanjutkan dan praanggapan itu muncul adalah
akibat dari tuturan ‘berhenti’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
1.6.2.4 Praanggapan Struktural
Praanggapan struktural merupakan jenis praanggapan yang asumsinya
sudah diyakini kebenarannya dan dapat langsung membuat pendengar menerima
kebenaran akan tuturan tersebut. Dalam hal ini, struktur kalimat-kalimat tertentu
telah dianalisis sebagai presupposisi secara tetap dan konvensional bahwa bagian
struktur itu sudah diasumsikan kebenarannya (Yule, 2006:49).
Contohnya susunan kalimat tanya dibawah ini:
(11) Di mana Anda membeli sepeda itu?
>> Anda membeli sepeda itu.
Bentuk tuturan tersebut mengarahkan pendengar untuk mempercayai
bahwa informasi yang disajikan pasti benar, bukan sekedar prasupposisi seseorang
yang sedang bertanya.
1.6.2.5 Praanggapan Non-faktif
Praanggapan non-faktif merupakan bentuk praanggapan yang berasal dari
tuturan yang mengandung hayalan penutur. Yule (2006: 50) menyatakan bahwa
bentuk praanggapan ini biasanya diasumsikan tidak benar. Misalnya dalam
tuturan di bawah ini.
(12) Saya bermimpi bahwa saya kaya
>> Saya tidak kaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Tuturan tersebut berupa perandaian dan bersifat tidak nyata. Penutur
seperti mengandaikan atau berpura-pura menjadi sesuatu yang tidak sesuai dengan
kondisinya saat itu.
1.6.2.6 Praanggapan Konter-faktual
Terakhir adalah praanggapan konter-faktual memiliki kaitan dengan
praanggapan non-faktual. Jika praanggapan non-faktual berupa perandaian atau
mimpi yang tidak benar, praanggapan konter-faktual merupakan asumsi yang
sangat berbanding terbalik dengan tuturan yang ada atau berlawanan. Yule (2006:
51) menyatakan bahwa apa yang dipra-anggapkan tidak hanya tidak benar, tetapi
merupaka kebalikan. Suatu struktur bersyarat dari tipe itu ditunjukkan dalam
contoh berikut.
(13) Andaikata Anda temanku, Anda akan menolongku
>> Anda bukan temanku
Tuturan pada contoh (13) jelas berbanding terbalik dengan asumsinya.
Sehingga tuturan tersebut dapat dikatakan berlawanan dengan fakta yang ada.
1.7 Metode Penelitian
Metode dan teknik merupakan langkah yang sangat penting dalam
penelitian. Hal ini karena metode dan teknik digunakan untuk mengumpulkan
data. Semakin baik metode dan teknik yang digunakan, maka akan semakin
banyak dan akurat pula data yang diperoleh. Penelitian ini disusun dalam tiga
tahap, yaitu pegumpulan data, analisis data, penyajian hasil analisis data. Berikut
dipaparkan masing-masing prosesnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini tentang tindak tutur dan praanggapan dalam kompilasi iklan
provider AXIS tahun 2013-2019. Data diperoleh menggunakan metode simak.
Metode simak merupakan sebuah metode yang digunakan seorang peneliti untuk
lebih terfokus pada penggunaan bahasa dalam suatu objek penelitian. Selanjutnya
metode ini menggunakan teknik dasar, yaitu teknik sadap dan dilanjutkan dengan
teknik catat. Sudaryanto (1993: 133) mengungkapkan bahwa teknik sadap
dilakukan dengan cara menyadap pembicaraan atau percakapan dua orang atau
lebih. Selanjutnya teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik catat yang
digunakan peneliti untuk melakukan transkripsi terhadap objek yang diteliti dan
menghasilkan sebuah transkrip.
1.7.2 Metode Analisis Data
Penelitian tentang tindak tutur dan praanggapan dalam iklan provider
AXIS tahun 2013-2019 ini memiliki dua permasalahan yang dibahas.
Pernasalahan yang pertama adalah untuk menemukan jenis-jenis tindak tutur apa
saja yang ada dalam iklan provider AXIS, yang kedua adalah jenis-jenis
praanggapan seperti apa yang terdapat dalam iklan provider AXIS tahun 2012-
2019.
Untuk menganalisis kedua bentuk permasalahan tersebut, peneliti
menggunakan metode agih. Sudaryanto (1993:30) menyatakan bahwa dasar
penentu dalam metode agih adalah teknik pemilihan data berdasarkan kategori
tertentu dari segi kegramatikalannya sesuai dengan ciri-ciri alami yang dimiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
oleh data penelitian. Alat penentunya juga selalu bagian atau unsur dari bahasa
objek penelitian itu sendiri.
1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data
Metode penyajian hasil analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah
metode informal. Metode penyajian informal adalah perumusan dengan kata-kata
biasa, walaupun menggunakan terminologi yang teknis sifatnya (Sudaryanto,
1993: 145). Pemaparan hasil penelitian ini menggunakan metode informal, yakni
merumuskan dengan kata-kata biasa.
1.8 Sistematika Penyajian
Penelitian dengan judul Tindak Tutur Dan Praanggapan Dalam Kompilasi
Iklan Provider AXIS Tahun 2013 -2019 ini dibagi menjadi empat bab, berikut
sistematika penyajiannya.
Bab I berisikan halaman pendahuluan sebagai pengantar dalam penelitian.
Bab I terbagi lagi kedalam delapan sub, yaitu latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode
penelitian dan sistematika penelitian.
Bab II berisikan jawaban dari rumusan masalah yang pertama, yakni
tentang jenis tindak tutur seperti apa yang digunakan dalam iklan provider Axis
“Iritologi”.
Bab III berisikan jawaban dari rumusan masalah yang kedua, jenis-jenis
praanggapan seperti apa yang terdapat dalam iklan provider Axis “Iritologi”. Bab
IV berisikan kesimpulan dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
BAB II
TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM KOMPILASI IKLAN
PROVIDER AXIS PERIODE 2013-2019
2.1 Pengantar
Terdapat 5 klasifikasi umum yang membagi jenis fungsi tindak tutur
ilokusioner yakni, tindak tutur yang mengubah dunia atau deklarasi. Kedua, tindak
tutur yang menyatakan apa yang diyakini penutur kasus yang disebut
representatif. Ketiga, tindak tutur yang menyatakan sesuatu yang dirasakan oleh
penutur atau ekspresif. Keempat, tindak tutur yang dipakai oleh penutur untuk
menyuruh orang lain melakukan sesuatu atau direktif. Kelima, jenis tindak tutur
komisif atau tindak tutur yang dipahami oleh penutur untuk mengikatkan dirinya
terhadap tindakan-tindakan di masa yang akan datang. Dalam bab ini
diidentifikasi 5 klasifikasi tindak tutur ilokusioner dan digolongkan berdasarkan
jenisnya.
2.2.1 Tindak Tutur Deklarasi
Tindak tutur deklarasi merupakan jenis tindak tutur yang mengubah dunia
melalui tuturan. Tindak tutur ini terfokus untuk memengaruhi mitra tutur
mengunakan tuturan. Dalam iklan provider AXIS periode 2013-2019 hanya
ditemukan satu tujuan tindak tutur deklaratif, yaitu memutuskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2.2.1.1 Tindak Tutur Deklarasi Memutuskan
Tuturan ini pada umumnya membuat mitra tutur dapat menciptakan
sesuatu yang sebelumnya belum ada atau terjadi. Dalam iklan provider AXIS
periode 2013-2019, terdapat beberapa tindak tutur deklarasi. Misalkan pada
contoh di bawah:
(14) Lelaki tua : Joni, kamu ditakdirkan untuk selalu blak-
blakan. Joni kecil : Pak, ada upil!
(Youtube.com, 30/08/2019)
Pada contoh (14) dipaparkan percakapan antara Joni dengan seorang lelaki
tua. Dalam contoh (14), terdapat tuturan yang dicetak tebal. Lelaki tua sebagai
penutur menginginkan sebuah perubahan terjadi pada kehidupan mitra tuturnya,
yakni Joni. Penutur dalam contoh (14) pada akhirnya memutuskan untuk
mendeklarasikan takdir mitra tutur dan bentuk tuturan ini termasuk dalam tindak
tutur deklarasi karena memenuhi dua syarat tindak tutur deklaratif, yakni
memutuskan sesuatu dan mengubah sebuah peristiwa ke depannya.
2.2.2 Tindak Tutur Representatif
Tindak tutur representatif merupakan jenis tindak tutur yang menyatakan
apa yang diyakini penutur kasus atau bukan (Yule, 2006:92). Jenis tindak tutur ini
terfokus pada klaim penutur terhadap sesuatu yang diyakininya. Pandangan
penutur juga menjadi titik awal tuturan represantatif ini terjadi. Tindak tutur
representatif biasanya merupakan pernyataan suatu fakta, penegasan, kesimpulan,
dan pendeskripsian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2.2.2.1 Tindak Tutur Representatif Menyatakan
Terdapat 3 bentuk tuturan yang mengandung pernyataan. Berikut contoh
tuturan-tuturan tersebut.
(15) Guru : Belum terlambat untuk bertobat. Sebarkan pesan
kebaikan dengan iniiiiiii….(menunjukkan kartu GSM
AXIS).
(Youtube.com, 30/08/2019)
(16) Pemuda : lagi makan sama teman-teman, ohh gak usah.. lagi
banyak uang (mengambil lauk milik teman) ..ohhh iya-
iya..lagi hemat (sembari melihat teman)
(Youtube.com, 30/08/2019)
(17) Joni : ternyata jadi blak-blakan itu nggak mudah. Awalnya
gua ketemu seseorang..(kilas balik)
(Youtube.com, 30/08/2019)
Contoh (15), (16), dan (17) merupakan tuuturan representatif menyatakan
atau memberi pernyataan. Pada tuturan (15), terdapat kalimat yang dicetak tebal
berbunyi ‘belum terlambat untuk bertobat’ yang dimana penutur menyatakan
bahwa mitra tuturnya belum terlambat untuk bertobat dan ada jangka waktu
sampai pertobatan itu masih diterima. Pada tuturan (16) penutur cenderung
menyatakan keadaan pribadinya dimana saat itu ia sedang berhemat. Penutur
secara jelas menuturkan frasa ‘lagi hemat’ secara berulang-ulang untuk
menekankan kondisinya saat itu. Tuturan (17) hampir sama halnya dengan tuturan
(16), dimana penutur pada tuturan ini menyatakan kondisi atau hal pribadi yang ia
rasakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2.2.2.2 Tindak Tutur Representatif Menunjukkan
Terdapat dua contoh tindak tutur representatif menunjukkan. Berikut
contoh tuturannya.
(18) Lelaki tua : Joni, kamu ditakdirkan untuk selalu blak-blakan..
Joni kecil : Pak, ada upil!
(Youtube.com, 30/08/2019)
(19) Hansip : nahhh!! Ini dia si Joni!!! Panggil semua warga!
Pakai Axis yang paling hemat! Joni udah ketemu!
Kesini sekarang ya
(Youtube.com, 30/08/2019)
Kedua tuturan diatas termasuk pada jenis tuturan representatif yan
menunjukan sesuatu yang diyakini oleh penutur ada. Tuturan (18) merupakan
tuturan penunjuk akan adanya kotoran pada hidung mitra tutur. Pada tuturan (19)
penutur menggunakan tuturan ini untuk menunjukan bahwa sesuatu yang dicari
sudah ditemukan. Pada tuturan ini, kalimat kedua yang dicetak tebal berfungsi
untuk mengukuhkan tuturan representatif yang sebelumnya diucapkan oleh
penutur.
2.2.2.3 Tindak Tutur Representatif Menegaskan
Selain menyatakan dan menunjukkan, tuturan representatif juga
bermaksud untuk menegaskan sebuah kesaksian serta spekulasi pada apa yang
diyakini oleh penutur, seperti pada contoh di bawah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
(20) Anak Kecil :TUNGGUUUUUU!!!!!!(berteriak) Kak Joni
salah apa sih? Kan selama ini dia cuman
ngomong blak-blakan…
(Youtube.com, 30/08/2019)
(21) Uje : kita gak pernah tahu hikmah dibalik kegagalan..
……………..
Uje : Allah maha tahu yang terbaik untukmu, Hap! Teruss,
ikhtiar tangkap semua kebaikan.
(Youtube.com, 30/08/2019)
Kedua tuturan di atas merupakan sebuah penegasan kesaksian serta
spekulasi-spekulasi yang dimiliki penutur. Tuturan (20) dituturkan untuk bersaksi
atas sesuatu yang terjadi. Tuturan ini juga mengedepankan spekulasi yang dimiliki
oleh penutur terhadap subjek. Penutur pada tuturan (20) meyakini bahwa hal yang
ia lakukan itu sesuai dengan dengan dugaannya akan subjek, yakni anggapan
penutur akan subjek yang tidak bersalah. Tuturan (21) sama halnya seperti tuturan
(20) dimana penutur mengedepankan kesaksiannya berdasarkan spekulasi atau
dugaan yang ia miliki. Penutur percaya bahwa ‘ada hikmah dibalik kegagalan’
dan tuturan ini merupakan spekulasinya. Dilanjutkan dengan tuturan setelahnya,
yakni ‘Allah maha tahu yang terbaik untukmu, Hap!’ diucapkan penutur untuk
memberikan kesaksian akan dugaan penutur yang sebelumnya. Penutur juga
menduga bahwa dengan ikhtiar keinginan seseorang dapat terkabulkan.
(22) Bpk 2 : Sa, tinggal su jauh kaka!! (saya tinggalnya jauh kakak)
(Youtube.com, 30/08/2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Pada contoh (22) representatif penegasan terlihat pada tuturan ‘Sa, tinggal su
jauh’ di mana penutur menyatakan kepada mitra tuturnya bahwa tempat
tinggalnya berlokasi sangat jauh. Pernyataan yang di tuturkan ini berupa
representasi dari apa yang penutur yakini.
2.2.2.4 Tindak Tutur Representatif Menggolongkan
Berikut ini adalah contoh jenis tindak tutur representatif menggolongkan
yang terdapat dalam iklan provider AXIS periode 2013-2019.
(23) Narasi : Cak Norris, orang bilang dia jagoan. Kuman takut
kepadanya. Begitu pula hujan..
(Youtube.com, 30/08/2019)
Contoh (23) termasuk pada jenis tindak tutur representatif
menggolongkan. Pada contoh (23), penutur menggolongkan Cak Norris kedalam
golongan orang jagoan. Apabila tuturan ‘kuman takut kepadanya. Begitu pula
hujan’ tidak disampaikan oleh penutur, maka penggolongan subjek sukar terjadi
karena tidak ada syarat subjek tersebut untuk dapat digolongkan. Sama seperti
halnya pada contoh tuturan di bawah ini:
(24) Pemuda 1 : dia jadi admin 300 grup Whatsapp, semuanya
kompak. Legend banget! Warbyazahhh…
(Youtube.com, 30/08/2019)
(25) Cewek 3 : makan kerupuk aja di post
Cewek 1 : Legend banget, deh! Warbyazahhh!!
(Youtube.com, 30/08/2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
(26) Tukang pijat : dia bisa kirim stiker Line ke 1001 orang dalam
satu hari, Legend banget! Warbyazah!!
(Youtube.com, 30/08/2019)
(27) Joker : aku bukan orang jahat, aku hanya orang baik
yang kehabisan kuota.
(Youtube.com, 15/11/2019)
Keempat contoh di atas juga merupakan tindak tutur representatif
menggolongkan, sama seperti contoh (23). Pada contoh tuturan (24), (25), dan
(26) penggolongan terletak pada frasa ‘Legend banget’ dan ‘Warbyazahhh’ (luar
biasa). Pada tuturan-tuturan tersebut terlihat bahwa penutur menggolongkan
seorang yang dianggap legenda dan luar biasa adalah seseorang yang sesuai
dengan ekspetasi penutur. Misalnya pada tuturan (24a) berikut.
(24a) ‘dia jadi admin (orang yang mengelola) 300 grup WhatsApp,
semuanya kompak (orang-orang yang ada di grup WhatsApp)’
Tuturan (24a) merupakan bentuk syarat dari tuturan ‘Legend! Warbyazah!’
dalam tuturan (24). Contoh (25) dan (26) juga sama dengan contoh (27). Pada
contoh (25) syarat dituturkan oleh penutur lain dan barulah ditanggapi oleh mitra
tuturnya, seperti tuturan ‘makan kerupuk aja dipost’. Contoh (26) syarat yang
diberikan untuk menjadi seorang legenda berbeda dengan tuturan (24) dan (25).
Pada tuturan (26) syarat seorang untuk menjadi legenda adalah ketika orang
tersebut dapat mengirimkan pesan ke 1001 orang dalam satu hari. Tuturan (27)
merupakan klaim diri yang dilakukan oleh penutur untuk menggolongkan dirinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
sendiri ke dalam golongan orang baik. Tebukti pada tuturan ‘Aku hanya orang
baik’ yang diucapkan oleh penutur untuk menghilangkan asumsi orang lain pada
dirinya. Syarat yang ada pada tuturan (27) adalah ‘aku hanya orang baik yang
kehabisan kuota’. Di sini penutur menentukan syarat yang dapat menggolongkan
seorang yang baik, dan menggolongkan seorang yang jahat dengan kuota (data
internet) yang habis.
2.2.3 Tindak Tutur Ekspresif
Tindak tutur ekspresif merupakan tindak tutur yang tercipta akibat
perasaan psikologis yang dialami oleh penutur. Tindak tutur ini dimungkinkan
terjadi akibat penutur merasakan sesuatu dan memutuskan untuk menuturkannya
kepada mitra tutur. Jenis tindak tutur ini biasa berisikan pernyataan-pernyataan
seperti berterimakasih, menyelamati, mengeluh, memuji, menyalahkan, dan
mengkritik. Tindak tutur ini juga menyatakan pernyataan kekesalan, kegembiraan,
kesulitan, kesukaan, kebencian, kesenangan, atau kesengsaraan.
2.2.3.1 Tindak Tutur Ekspresif Merasa Kesal
Berikut ini adalah contoh tindak tutur ekspresif yang menyatakan sebuah
kekesalan dari penutur.
(28) Guru : Lihat Perbuatannmu…
(Youtube.com, 30/08/2019)
(29 ) Pacar : Hemat, hematt.. ngomong hemat sendiri nelpon mulu!!
(Youtube.com, 30/08/2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
(30) Warga 4 : Berisikkk!!! (melempar daging ke wajah Joni)
(Youtube.com, 30/08/2019)
Tiga tuturan diatas merupakan tuturan ekspresif yang menyatakan
kekesalan penutur terhadap mitra tutur. Tuturan (28) dapat dikatakan tuturan yang
menunjukkan kesalahan yang dilakukan oleh mitra tutur. Penutur mengungkapkan
kekesalan yang ia rasakan terhadap mitra tutur. Tujuan yang diinginkan oleh mitra
tutur adalah agar mitra tutur sadar dan paham kesalahannya. Sama halnya dengan
tuturan (28), tuturan (29) juga mengungkapkan kekesalan yang dirasakan oleh
penutur terhadap mitra tutur. Konteks yang membuat penutur menyatakan
kekesalannya adalah ketidaksesuaian tindakan yang dilakukan oleh mitra tutur.
Tuturan (30) berbeda dengan kedua contoh tuturan yang lainnya. Tuturan ini
dituturkan oleh penutur bukan untuk menunjukkan bahwa mitra tuturnya salah,
melainkan menginginkan mitra tuturnya untuk tidak mengkritisasi apa yang
dilakukan penutur. Kata ‘berisik’ merupakan sebuah penekanan akan kekesalan
yang dirasakan oleh penutur.
2.2.3.2 Tindak Tutur Ekspresif Mengeluh
Pada contoh tuturan (31), (32), dan (33) di bawah ini penutur tidak
mengungkapkan rasa kekesalannya, melainkan keluhan.
(31) Joni : ternyata jadi blak-blakan itu nggak mudah. Awalnya gua
ketemu seseorang..(kilas balik)- keluhan
(Youtube.com, 30/08/2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
(32) Bpk 5 : Wuaaaa.. takuttt!!!(dengan suara kemayu) (mencari di
dalam semak-semak)-keluhan
(Youtube.com, 30/08/2019)
(33) Hap : udehhhh, buruan! Panas nih!! (Hap) (mengeluh)
(Youtube.com, 30/08/2019)
Pada tuturan (31) frasa yang dicetak tebal merupakan sebuah keluhan yang
dialami oleh penutur. Frasa ‘nggak mudah’ yang diucapkan penutur dimaksudkan
untuk mengungkapkan perasaan keberatannya atas sebuah tindakan. Sama halnya
dengan tuturan (32) dan (33) kata ‘takut’ dan frasa ‘panas nih!’ merupakan
keluhan penutur atas suatu hal yang terjadi pada mereka. Kedua bentuk bahasa
tersebut juga merupakan sebuah penekanan utnuk mengungkapkan rasa tidak
nyaman penutur.
2.2.3.3 Tindak Tutur Ekspresif Mengkritik
Jenis tindak tutur eksresif juga tidak hanya sebatas rasa kekesalan dan
keluhan saja. Jenis tindak tutur ini juga dapat berupa kritikan akan sesuatu yang
tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penutur. Misalkan pada iklan
provider AXIS terdapat tuturan;
(34) Joni : Jangan Cuma berdo’a aja pak! USAHA!!
(sembari membersihkan sarang laba-laba di bahu
bapak itu)
(Youtube.com, 30/08/2019)
(35) Joni : Buka puasa rakus amat!!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
(Youtube.com, 30/08/2019)
Tuturan (34) pada bagian yang dicetak tebal merupakan ungkapan yang
dituturkan dengan maksud mengkritisasi tindakan yang dilakukan oleh mitra tutur.
Tuturan ini dituturkan karena penutur merasa apa yang dilakukan oleh mitra tutur
tidak sesuai dengan apa yang ia inginkan. Sama halnya dengan tuturan (35),
penutur bermaksud menegur sikap mitra tuturnya. Dari segi penutur, sikap atau
kegiatan yang dilakukan oleh mitra tutur berbeda dari apa yang diyakinkan oleh
penutur, sehingga pada akhirnya penutur tidak merasa puas.
2.2.3.4 Tindak Tutur Ekspresif Mengucapkan Terima Kasih
Tuturan ekspresif berterima kasih dimaksudkan untuk menghargai apa
yang sudah dilakukan oleh mitra tutur perhadap penutur.
(36) Bpk 5 : mari yaaa terima kasih!! (dengan suara kemayu)
(Youtube.com, 30/08/2019)
(37) Cewek : minta selfie dong? (ambil foto).. uhhhh thankyou!!
Makasih a’
(Youtube.com, 30/08/2019)
Pada contoh tuturan (36), penutur mengungkapkan ‘terima kasih’ untuk
mengharga mitra tuturnya karena sudah mendengarkan penutur. Pada tuturan (37)
penutur mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada mitra tutur atas
dikabulkannya permintaan penutur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2.2.3.5 Tindak Tutur Ekspresif Menyesali
Tindak tutur ekspresif penyesalan merupakan tindak tutur yang dituturkan
ketika penutur merasa bahwa ia melakukan kesalahan. Berikut contoh tuturan
ekspresif penyesalan.
(38) Bpk 3 : Maap pak, hehehe maap. Sengaja pak! (meminta
maaf kepada orang yang sedang buang air dalam
toilet)- penyesalan
(Youtube.com, 30/08/2019)
(39) Warga 1 : apa yang sudah ku perbuat!? (penyesalan)
(Youtube.com, 30/08/2019)
Contoh (38) dan (39) merupakan sebuah tuturan ekspresif penyesalan.
Walaupun pada contoh (39) masih terdapat unsur candaan, tetapi frasa awal sudah
menunjukkan penutur menyadari kesalahannya.
Pada tuturan (39) penutur benar-benar menyesali apa yang sudah ia
lakukan. Terbukti kalimat tanya yang dituturkan. Penutur seperti kembali bertanya
pada diri sendiri tentang mengapa ia melakukan hal tersebut, hingga akhirnya ia
harus menyesali perbuatannya.
2.2.3.6 Tindak Tutur Ekspresif Mengucapkan Selamat
Tindak tutur ekspresif juga dapat berupa sebuah ungkapan selamat. Seperti
pada contoh tuturan di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
(40) Anak kecil : minal aidin wal faidzin, ya kak..
‘semoga kita semua tergolong orang
yang kembali dan berhasil’
(Youtube.com, 30/08/2019)
(41) Murid lain : Awwwwww selamat yaaahhhhh!!
(Youtube.com, 30/08/2019)
Tuturan yang dicetak tebal pada contoh (40) memiliki arti yang sangat
jauh berbeda dengan arti ‘mohon maaf lahir dan batin’. Tuturan ini merupakan
sebuah do’a yang selalu diucapkan saat perayaan Idul Fitri. Doa ini dituturkan
untuk memberikan ungkapan selamat kepada mitra tutur yang sedang merayakan
Idul Fitri. Ungkapan ini biasanya diikuti dengan frasa ‘selamat hari lebaran’, oleh
karena itulah tuturan ini termasuk pada tindak ekspresif ungkapan selamat.
Sedangkan pada contoh (41), penutur menggunakan kalimat langsung untuk
mengucapkan selamat.
2.2.3.7 Tindak Tutur Ekspresif Memuji
Tindak tutur ekspresif terakhir yang ditemukan pada iklan provider AXIS
adalah tuturan (42) dan (43).
(42) Pelatih bola : kau berbakat! Kami butuh kamu, Hap!!
(Youtube.com, 30/08/2019)
(43) Cewek 1 : Legend banget, deh! Warbyazahhh!!
(Youtube.com, 30/08/2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Jenis kedua tuturan ini adalah tuturan ekspresif yang bersifat memuji mitra
tutur atau suatu objek. Dalam tuturan (42), penutur menyadari kelebihan dari
mitra tuturnya dari segi bakat. Penutur menunjukan kelebihan tersebut dengan
frasa ‘kamu berbakat’ dan disitulah terletak sebuah pujian yang mengesankan hati
mitra tutur. Pada tuturan (43) penutur langsung memuji subjek yang dipercayainya
seorang legenda karena sudah memenuhi syarat yang dinyatakan cukup oleh
penutur. Tuturan ‘warbyazahhh’ atau ‘luar biasa’ ini juga merupakan sebuah
pujian tambahan, untuk menekankan kesan spesial yang dirasakan oleh penutur.
2.2.4 Tindak Tutur Direktif
Tindak tutur direktif adalah jenis tindak tutur yang biasanya digunakan
oleh penutur kepada mitra tutur untuk mengikuti keinginan atau arah penutur.
Tindak tutur ini biasa direalisasikan menggunakan tuturan perintah, pemesanan
permohonan, pemberian saran, serta arahan kepada mitra tutur.
2.2.4.1 Tindak Tutur Direktif Menyarankan
Tindak tutur direktif menyarankan merupakan tindak tutur yang bentuk
tuturannya berupa saran. Berikut contoh di bawah ini.
(44) Guru : Belum terlambat untuk bertobat. Sebarkan pesan
kebaikan dengan iniiiiiii…. (menunjukkan kartu GSM
AXIS).
(Youtube.com, 30/08/2019)
(45) Joni : lebaran itu untuk bersilaturahmi dan saling
bermaafan pakai AXIS yang paling hemat!!- saran
(Youtube.com, 30/08/2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
(46) Narasi 2 : kalau kamu mau sesuper Cak Noris, pake Axis Super
hemat! Cuma 5000, bisa buat nelpon, SMS, dan internet
seharian sepuasnya! Super baik kan?
(Youtube.com, 30/08/2019)
Seperti yang kita ketahui, iklan digunakan untuk memasarkan sebuah
produk dan menyarankan produk tersebut kepada khalayak luas. Oleh karena itu,
hampir setiap iklan AXIS memiliki tindak tutur direktif yang bersifat
menyarankan. Pada contoh (44), (45), dan (46) setiap penutur menyarankan
penggunaan sebuah produk dengan tawaran-tawaran baru.
2.2.4.2 Tindak Tutur Direktif Memerintah
Tindak tutur direktif tidak hanya berisikan tentang saran. Tindak tutur
direktif juga merujuk pada tuturan perintah. Seperti pada contoh di bawah ini:
(47) Istri : Bangun paaaa.. bangun!! (Suami bangun
dan mengangkat telpon)
(Youtube.com, 30/08/2019)
(48) Sutradara : eksyen, Buk!! Eksyennnn…
(Youtube.com, 30/08/2019)
Tuturan (47) merupakan kalimat perintah. Jika dilihat dari dalam rekaman
video, penutur terlihat seperti enggan untuk melakukan suatu kegiatan dan pada
akhirnya menyuruh suaminya untuh menggantikannya. Pada contoh (48) tuturan
tersebut dapat berupa sebuah perintah juga arahan. Ini dapat dilihat dari cara
sutradara menuturkan tuturan tersebut. Penutur mengulang dua kali kata ‘eksyen’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
atau ‘action’ sebagai penekanan perintah kepada mitra tutur untuk memulai
kegiatan yang akan dia lakukan.
2.2.4.3 Tindak Tutur Direktif Mengarahkan
Tuturan (48) juga dapat menjadi arahan bagi mitra tutur untuk memulai
kegiatan yang akan ia lakukan. Berikut dipaparkan pula contoh tuturan yang
bersifat arahan.
(49) Hap : Zi!! Jump!! You jump, I Hap!!
(Zi!! Lompat!! Kamu melompat, aku akan
menangkap!!’)
(Youtube.com, 30/08/2019)
(50) Anak Kecil : TUNGGUUUUUU!!!!!!(berteriak) Kak Joni
salah apa sih? Kan selama ini dia cuman ngomong
blak-blakan…
(Youtube.com, 30/08/2019)
Tuturan (49) hampir sama seperti tuturan (48) yang bersifat memerintah,
atau dapat berupa arahan. Contoh tuturan-tuturan seperti inilah yang dimaksudkan
penutur untuk membuat mitra tuturnya mengikuti arahan sesuai dengan keinginan
penutur. Tuturan (50) pada tuturan yang dicetak tebal pada contoh (50) terlihat
penutur sedang membatalkan sebuah peristiwa. Kata ‘tunggu’ yang dicetak tebal
menjadi penekanan untuk menyampaikan maksud penutur, yaitu memberhentikan
peristiwa yang terjadi dan membuat mitra tutur mengikuti arahan dari penutur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2.2.4.4 Tindak Tutur Direktif Melarang
Tindak tutur direktif yang keempat adalah tindak tutur direktif melarang.
Tuturan yang terdapat dalam tindak tutur ini biasanya merupakan tuturan yang
dituturkan oleh penutur untuk tidak mengizinkan mitra tuturnya melakukan suatu
hal.
(51) Hansip : Hai, darling!! (menggoda wanita yang lewat)
Joni : Pak, mata tuh buat isteri! Jangan buat yang lain!
(Youtube.com, 30/08/2019)
(52) Joni : Stop! Lebaran bukan untuk pamer!
(Youtube.com, 30/08/2019)
Contoh (52) dan (52) digolongkan dalam tuturan direktif melarang. Pada
contoh (51) penutur melarang mitra tutur untuk melakukan sesuatu. Penutur pada
tuturan (51) menekankan kata ‘jangan’ yang bermaksud untuk tidak
memperbolehkan mitra tutur. Contoh (52) penekanan tuturan direktifmelarang
terletak jelas pada kata ‘stop!’ yang berarti berhenti dan ‘bukan’. Tuturan ‘stop!’
bermaksud untuk melarang kegiatan yang dilakukan mitra tutur, dan tuturan
‘bukan’ dimaksudkan untuk menekankan kesalahan mitra tutur.
2.2.4.5 Tindak Tutur Direktif Memohon
Jenis tuturan direktif terakhir yang terdapat dalam iklan provider AXIS
adalah tuturan direktif berbentuk permohonan.
(53) Hansip : (menagis) maafin kita ya, Jon?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
(Youtube.com, 30/08/2019)
(54) Warga : tolonggg, tolongggg.. masih ada orang di dalam!!
(Youtube.com, 30/08/2019)
(55) Pemuda : Nebeng yah
(Youtube.com, 30/08/2019)
(56) Cewek : minta selfie dong? (ambil foto).. uhhhh thankyou!!
Makasih a’
(Youtube.com, 30/08/2019)
Empat tuturan diatas merupakan tuturan direktif berbentuk permohonan.
Pada tuturan (53) bentuk permohonan terlihat pada frasa ‘maafin kita ya, Jon?’
penutur berharap mitra tuturnya dapat memaafkan dirinya. Oleh sebab itu, ia
memohon izin kepasa mitra tuturnya secara langsung. Pada tuturan (54) penutur
tidak secara langsung meminta permohonan kepada mitra tuturnya, tetapi dengan
berteriak meminta tolong, seperti pada tuturan yang dicetak terbal, ia sudah
melakukan permohonan untuk dibantu. Contoh tuturan (55) dan (56) juga
memiliki kesamaan dengan tuturan (53) dimana ketiga tuturan tersebut digunakan
untuk meminta izin kepada mitra tuturnya untuk memenuhi kebutuhan pribadi
mereka. Penekanan pada tuturan (55) terletak pada frasa ‘nebeng, yah?’, dan pada
tuturan (56) terletak pada frasa ‘minta selfie dong?. Kedua tuturan ini pada
akhirnya disetujui oleh mitra tutur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2.2.5 Tindak Tutur Komisif
Komisif merupakan jenis tindak tutur yang digunakan penutur untuk
menyampaikan hal yang akan dilakukannya di masa depan. Yule (2006)
menyatakan bahwa tindak tutur ini biasa digunakan penutur untuk mengikatkan
dirinya terhadap apa yang akan penutur lakukan di masa depan. Jenis tindak tutur
ini dapat berupa sebuah janji, ikrar, ancaman, dan penolakan.
2.2.5.1 Tindak Tutur Komisif Menolak
Berikut beberapa contoh tindak tutur komisif penolakan dalam iklan
provider AXIS.
(57) Pemuda : Halo, lewat Sudirman gak, Lo?
Bpk 1 : Astaga, gua gak lewat, bray!
(Youtube.com, 30/08/2019)
Pada tuturan (57), mitra tutur melakukan sebuah penolakan atas
pertanyaan yang diajukan oleh penutur secara tidak langsung. Tuturan ‘gua gak
lewat’ yang dituturkan oleh mitra tutur bermaksud untuk menyatakan tidak
kesanggupannya dalam memenuhi permintaan penutur. Dan tindak tutur ini
termasuk pada tuturan komisif berbentuk penolakan.
2.2.5.2 Tindak Tutur Komisif Mengancam
Tuturan (58) di bawah ini merupakan tindak tutur komisif berbentuk
ancaman.
(58) Kakak-kakak : hmmmm!!! Ey,ey,ey,eyy!!!! Siape Lu?
(mendatangi Aa-Aa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Narasi : Aa-Aa panik, streaming video lucu. Kakak-kakak
jadi ketawa
(Youtube.com, 30/08/2019)
Tuturan yang dicetak tebal dituturkan oleh penutur untuk menantang mitra
tuturnya dan cenderung mengancam dengan gestur-gestur yang dilakukan penutur.
Hal ini juga terbukti akibat tuturan selanjutnya, yakni ‘ a’a-a’a panik’. Frasa
tersebut menggambarkan keadaan dari mitra tutur yang saat itu merasa terancam
oleh penutur dan berusaha mencari celah agar penutur berhenti mengancamnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB III
JENIS-JENIS PRAANGGAPAN/PRESUPOSISI DALAM
IKLAN PROVIDER AXIS PERIODE 2013-2019
3.7 Pengantar
Pranggapan atau yang biasa kita kenal dengan presuposisi merupakan
sebuah anggapan-anggapan yang dimiliki penutur sebelum bertutur dengan
didasari oleh informasi yang menurutnya benar. Terdapat 6 jenis praanggapan,
yakni praanggapan eksistensial, praanggapan faktual, praanggapan leksikal,
praanggapan struktural, praanggapan nonfaktual, dan praanggapan konter-faktual.
Dalam iklan provider AXIS periode 2013-2019 ditemukan 5 jenis praanggapan
atau presuposisi, antaralain; praanggapan eksistensial, praanggapan faktual,
praanggapan leksikal, praanggapan struktural, praanggapan nonfaktual.
3.8 Praanggapan Eksistensial
Praanggapan eksistensial merupakan praanggapan yang diasumsikan
penutur akan keberadaan sesuatu sesuai dengan keyakinan serta informasi yang
dimiliki penutur. Terdapat 7 tuturan yang mengandung praanggapan eksistensial
ditemukan dalam iklan provider AXIS periode 2013-2019. Praanggapan
eksistensial dinyatakan terbukti apabila dalam sebuah pernyataan terdapat kata
atau frasa yang menyatakan keberadaan. Misalkan pada contoh dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
(59) Pemuda : waktunya sahur, pak!
>> ada waktu sahur
>> ada seorang bapak (lelaki paruh baya)
(Youtube.com, 30/08/2019)
Seperti yang kita ketahui, sahur merupakan waktu makan atau kegiatan
umat muslim pada bulan ramadhan atau bulan puasa. Sahur biasanya dilaksanakan
pada dini hari sebelum adzan subuh dan umat muslim yang mengikuti sahur
memakan makanan sebagai pasokan nutrisi sebelum berpuasa dalam satu hari.
Pada contoh (59), penyataan presuposisi eksistensial dikuatkan dengan frasa
‘waktunya sahur’ yang dituturkan oleh pemuda. Frasa tersebut menyatakan bahwa
pemuda itu meyakini bahwa sahur itu ada dan ada waktu yang menentukan sahur
tersebut.
Pada contoh (59) juga terdapat tuturan ‘Pak’ yang dituturkan oleh pemuda
itu. Tuturan ini juga merupakan bukti keberadaan seorang lelaki paruh baya yang
diyakini penutur adalah lawan tuturnya. Penutur tidak akan untuk menuturkan
kata tersebut apabila ia tidak menyakini atau tidak memiliki informasi yang tepat
mengenai mitra tuturnya.
Sama halnya dengan contoh (59) di atas, beberapa contoh tuturan di bawah
ini juga mengandung praanggapan eksistensial.
(60) Narasi : Nama dia Hap! Jagonya menangkap. Ambisinya jadi
kipper.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
>> Ada orang bernama Hap
>> Hap mempunyai ambisi
(Youtube.com, 30/08/2019)
Pada contoh (61) frasa yang menunjukkan eksistensial adalah frasa
pertama yang dicetak tebal. Frasa ini dituturkan berdasarkan informasi yang
dimiliki penutur bahwa ada seseorang yang bernama Hap. Penutur juga
berpraanggapan bahwa Hap memiliki sebuah ambisi untuk menjadi kipper, oleh
sebab itu bentuk tuturan yang dipilih penutur adalah ‘ambisinya jadi kipper’ dan
frasa tersebut merupakan salah satu penanda aksistensial dari Hap yang
mempunyai ambisi.
Karena tuturan (59) dan (60) memenuhi syarat praanggapan eksistensial,
yakni keberadaan seseorang atau sesuatu, maka tuturan (59) dan (60) termasuk
dalam praanggapan eksistensial.
(61) Narasi : Dia memang orang pertama yang mengarungi,
mengelilingi Bumi dengan bahtera.
>> Ada orang pertama
>> Ada tempat bernama bumi
>> Ada bahtera
(Youtube.com, 30/08/2019)
Terdapat tiga praanggapan dalam tuturan (61), yaitu anggapan akan
adanya orang pertama yang terbukti pada frasa ‘dia memang orang pertama’,
anggapan akan adanya Bumi, serta anggapan akan adanya bahtera yang tebukti
pada frasa ‘mengelilingi bumi dengan bahtera’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
. Tuturan-tuturan ini diyakini penutur mewakilkan anggapannya
berdasarkan informasi yang dipercayainya pula. Sama seperti tuturan (61), tuturan
(62) dan (63) juga berasal dari penutur yang sama.
(62) Narasi : Dia orang pertama yang sampai di puncak Everest..
(Suara kentungan bakso) eh.. kedua deh..
>> Ada orang pertama
>> Ada tempat bernama Everest
>> ada orang kedua
(Youtube.com, 30/08/2019)
(63) Narasi : Kalau dia orang pertama yang mendaratkan kaki di
bulan.
>> Ada orang pertama
>> Ada tempat bernama bulan
(Youtube.com, 30/08/2019)
Tuturan (62) memiliki tiga bentuk praanggapan dan tuturan (63) memiliki
dua bentuk praanggapan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki penutur itu
sendiri. Tuturan ‘dia orang pertama’ pada (62) dan (63) membuktikan bahwa
penutur mengetahui keberadaan dari seseorang berdasarkan pengetahuannya. Oleh
sebab itu ia dapat menyatakan bahwa ‘dia orang pertama’ dan sebelum
menyatakan, penutur beranggapan bahwa ‘ada orang pertama’. Pada tuturan (62)
dilanjutkan dengan pembuktian keberadaan sebuah tempat pada frasa ‘sampai di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
puncak Everest’. Pada tuturan ‘sampai di puncak Everest’, penutur sekali lagi
menggunakan pengetahuannya dan beranggapan bahwa ada sebuah tempat
bernama Everest. Sedangkan dalam tuturan (63) penutur juga beranggapan bahwa
ada sebuah tempat yang bernama Bulan. Berbeda dengan tuturan (63),
praanggapan eksistensi tuturan (64) diakhiri dengan anggapan penutur akan
adanya orang kedua yang menyusul orang pertama. Anggapan terkhir penutur
pada tuturan ini didasari dengan informasi faktual tentang orang-orang yang
diketahui penutur ada dan akan menyusul orang pertama untuk menaiki puncak
Everest.
Contoh (61), (62), dan (63) merupakan bentuk tuturan yang didasari
dengan praanggapan eksistensial. Ketiga bentuk tuturan ini terdapat dalam satu
versi iklan yang sama, yakni versi #AxisXLBersahabat, atau #jadiyangpertama.
Ketiga bentuk tuturan tersebut memenuhi syarat praanggapan eksistensial, yakni
keberadaan seseorang atau sesuatu, oleh sebab itu tuturan (61), (62), dan (63)
merupakan praanggapan eksistensial.
(64) Narasi : ada Aa-Aa, naksir sama dedek-dedek..langsung
dipanggil,,
>> Ada seorang Aa-Aa
>> Ada seorang Dedek-dedek
(Youtube.com, 30/08/2019)
Hampir sama dengan tuturan (61), (62), dan (63), tuturan (64) juga
memenuhi syarat praanggaapan eksistensial dimana bentuk tuturan ini secara jelas
menggambarkan eksistensi dari seorang manusia pada frasa ‘ada Aa-Aa’ yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
dicetak tebal. Penutur menyakini informasi yang dimilikinya, yakni ada seorang
Aa-Aa atau lelaki yang masih muda yang sedang naksir dengan seorang
perempuan yang ditandai dengan frasa Dedek-dedek. Pada tuturan (64) pula
eksistensi dari seorang perempuan atau dedek-dedek tersebut juga dilihatkan
secara jelas seperti frasa kedua yang dicetak tebal. Karena eksistensi akan
seseorang terlihat jelas dalam tuturan (64), oleh sebab itu tuturan (64) juga
termasuk dalam bentuk praanggapan aksistensial.
3.9 Praanggapan Faktual
Praanggapan faktual merupakan salah satu bentuk praanggapan yang di
dalamnya terdapat informasi yang nyata dan berdasarkan fakta yang ada.
Praanggapan ini muncul berdasarkan informasi yang diyakini penutur adalah
nyata.
(65) Guru : Belum terlambat untuk bertobat. Sebarkan pesan
kebaikan dengan ini….(menunjukkan kartu GSM AXIS).
>> Dia berbuat kesalahan/dosa
>> Dia belum bertobat
(Youtube.com, 30/08/2019)
Dalam contoh (65) ditemukan dua praanggapan. Pertama, anggapan akan
mitra tutur berbuat dosa, kedua anggapan akan mintra tutur belum bertobat. Kedua
anggapan tersebut dituturkan berdasarkan fakta atau kenyataan yang dilihat oleh
penutur. Konteksnya di sini adalah penutur melihat mitra tuturnya berbuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
kejahatan, dan sesuai dengan informasi nyata yang dimilikinya, penutur mulai
bertutur sesuai dengan fakta.
Praanggapan faktual juga terlihat dari kalimat "belum terlambat untuk
bertobat" yang dicetak tebal. Berdasarkan faktanya, tidak ada batasan waktu untuk
seorang manusia berubah. Manusia adalah makhluk berakal budi dan bisa kapan
saja merubah tingkah laku maupun sifatnya. Kata 'tobat' di sini pada akhirnya
menunjukan sebuah fakta dari situasi yang dipandang oleh penutur.
(66) Joni : sampai sekarangpun gua masih terus blak-blakan..
>> Joni adalah orang yang blak-blakan
(Youtube.com, 30/08/2019)
(67) Warga 1 : apa yang sudah ku perbuat!!! (penyesalan)
>> Dia melakukan perbuatan
(Youtube.com, 30/08/2019)
Contoh (66) dan (67) juga merupakan praanggapan faktual. Kedua bentuk
tuturan ini disebut faktual karena sumber dari tuturan itu. Kedua contoh tuturan ini
sama-sama berasal dari anggapan penutur akan dirinya sendiri dan mengklaim
dirinya pada suatu hal.
3.10 Praanggapan Leksikal
Praanggapan leksikal merupakan praanggapan yang terbentuk akibat
sebuah penegasan dalam tuturan. Berikut contoh tuturan yang mengandung
praanggapan leksikal di dalamnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
(68) Pemuda : lagi makan sama teman-teman, ohh gak usah.. lagi
banyak uang (mengambil lauk milik teman) ..ohhh
iya-iya..lagi hemat (sembari melihat teman)
>> sebelumnya juga pernah banyak uang
>> pernah tidak punya uang
>> pernah boros
(Youtube.com, 30/08/2019)
Tuturan (68) merupakan sebuah penegasan yang ditandai dengan kata
‘lagi’. Frasa ‘lagi banyak uang’ yang dicetak tebal merupakan bukti pertama dari
sebuah penegasan. Frasa sebelumnya juga merupakan bukti penolakan penutur
akan sebuah tawaran, dan menegaskan tuturan yang sesuai dengan kondisinya saat
itu, yankni penutur sedang memiliki banyak uang. Tetapi dari bukti ini, dapat
dilihat bentuk praanggapan leksikalnya. Anggapan yang pertama adalah penutur
pernah tidak memiliki uang. Tuturan ‘lagi’ menandakan bahwa saat itu penutur
sedang dalam keadaan tertentu dan suatu saat keadaan tersebut akan berbalik atau
sebelumnya penutur pernah merasakan kebalikan dari keadaan tersebut. Jika
tuturannya adalah ‘lagi banyak uang’ maka anggapannya adalah penutur pernah
tidak memiliki uang.
Anggapan kedua adalah penutur pernah boros. Praanggapan ini terbukti
dari tuturan penutur yang mengatakan ‘lagi hemat’. Keadaan yang dialami penutur
saat itu adalah ia sedang melakukan suatu tindakan untuk menahan
pengeluarannya. Seperti yang sudah dijelaskan pada anggapan sebelumya, bahwa
tuturan ‘lagi’ dituturkan sebagai sebuah penegasan keadaan. Berarti sebelum
penutur melakukan tindakan menghemat pengeluarannya, penutur pernah tindak
mengontrol pengeluarannya atau boros.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Dari hasil analisis tuturan diatas, dapat disimpulkan bahwa tuturan (68)
merupakan bentuk tuturan yang mengansdung praanggapan leksikal didalamnya.
3.11 Praanggapan Struktural
Terdapat tiga bentuk tuturan yang di dalamnya mengandung praanggapan
struktural ditemukan dalam kompilasi iklan provider AXIS. Berikut bentuk
tuturannya.
(69) Bpk 2 : Ngumpet (sembunyi) di mana sih Joni?
>> Joni bersembunyi
(Youtube.com, 30/08/2019)
Terdapat sebuah anggapan struktural dalam contoh (69), yakni Joni
bersembunyi. Anggapan ini tergolong praanggapan struktural dikarenakan
struktur dari tuturan tersebut sudah jelas seperti yang diprasangkakan. Tuturan
‘ngumpet’ berarti ‘sembunyi’ dan secara jelas penutur meyakini bahwa Joni
sedang bersembunyi dan penutur mencari keberadaan Joni.
Contoh (70) juga memiliki struktur yang jelas di mana anggapan penutur
terjadi seperti yang diprasangkakan olehnya.
(70) Hap : Ya, Allah!! Kenapa Hap selalu gagal jadi kipper??
>> Dia gagal
(Youtube.com, 30/08/2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Terdapat satu asumsi yang dijadikan penutur sebagai bukti adalah tuturan
‘selalu gagal’. struktur tuturan ini sangat jelas tanpa harus membuat pendengar
meragukan kebenarannya.
3.12 Praanggapan Non-faktif
Praanggapan non-faktif merupakan jenis praanggapan yang diasumsikan
tidak benar. Berikut contoh praanggapan non-faktif.
(71) Narasi : kebebasan itu mulai dari, kenapa enggak! Niat tidur
jam 10, ehh bablas sampe Adzan subuh! Gelagak
paling Snoop! Padahal skill Noob! Main Trader? Biar
dirasa rada pinterrr!! Duduk di toilet 50 menit, sama aja
beneran 10 menit! Niat cari materi, malah bablas di IG..
tik-tok, tik-tok didinding, diam-diam kok trending?
AXIS kenapa enggak?
>> dia bukan Snoop (Snoop Dogg)
(Youtube.com, 30/08/2019)
Contoh (71) termasuk dalam praanggapan non-faktif. Praanggapan ini
mengandung tuturan berupa hayalan. Tuturan tersebut berbunyi ‘gelagak paling
Snoop’. Snoop yang dimaksud di sini adalah singkatan dari nama penyanyi Rap
terkenal, Snoop Dogg. Anggapan akan dirinya adalah seorang Snoop Dogg
merupakan sebuah hayalan karena penutur sendiri bukan Snoop Dogg.
Karena tuturan (71) mengandung bentuk tuturan yang berisi hayalan, maka
contoh (71) dapat dikategorikan sebagai praanggapan non-faktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Tujuan dari penelitian tentang tindak tutur dan praanggapan dalam
kompilasi iklan provider AXIS tahun 2013-2019 ini dilakukan untuk menjawab
dua rumusan masalah. Pertama, jenis tindak tutur apa saja yang digunakan dalam
iklan provider Axis. Kedua, Jenis praanggapan apa saja yang digunakan dalam
iklan provider Axis? Setelah dianalisis pada Bab II dan Bab III, dapat diperoleh
jawaban dari rumusan masalah sebagai berikut:
Pada Bab II, jenis fungsi tindak tutur ilokusioner yang ditemukan adalah
sebanyak lima jenis, yakni; tindak tutur deklarasi, representatif, ekspresif, direktif,
dan komisif. Pada tindak tutur deklarasi ditemukan 1 tuturan, representatif
ditemukan13 tuturan, ekspresif ditemukan 16 tuturan, direktif ditemukan 13
tuturan, dan komisif sejumlah 2 tuturan. Jadi, secara keseluruhan terdapat 45
bentuk tuturan.
Pada Bab III, dari enam jenis praanggapan ditemukan lima jenis, yakni;
eksistensial, faktual, leksikal, struktural, non-faktif. Bentuk tuturan yang
mengandung praanggapan eksistensial berjumlah enam tuturan, faktual berjumlah
tiga tuturan, leksikal berjumlah satu tuturan, struktural berjumlah dua tuturan, dan
non-faktif berjumlah satu tuturan. Jumlah asumsi atau praanggapan yang didapat
dari 13 tuturan berjumlah 24 praanggapan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Dari hasil analisis pada Bab II dan Bab III pentliti menyumpulkan bahwa
bentuk tindak tutur dalam kompilasi iklan provider AXIS tahun 2013-2019 lebih
banyak dibandingkan dengan praanggapan. Hal ini membuktikan bahwa tindak
tutur lebih mudah ditemui, dan praanggapan sukar ditemui dalam sebuah iklan.
4.2 Saran
Setelah selesai melakukan penelitian ini, peneliti menyadari bahwa objek
yang diteliti ini masih dapat dikaji menggunakan teori-teori lainnya. Disarankan
bagi para peneliti-peneliti lainnya agar dapat meneliti iklan provider AXIS ini dari
segi implikatur dan penyampaian maksud kepada khalayak luas. Penelitian ini
juga bisa dikaji bentuk semiotikanya menggunakan teori-teori, seperti analisis
tanda milik Roland Barthes. Selain analisis tanda, objek penelitian ini juga dapat
diteliti tentang bagaimana bentuk pengekalan brand dan mitos dari iklan ini.
Masih banyak kemungkinan lainnya untuk menganalisis iklan menggunakan
pendekatan yang berbeda dengan objek yang sama, atau menggunakan
pendekatan yang sama dengan objek yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
DAFTAR PUSTAKA
Atmaja, Vincentius Trias Prima. 2019. “Jenis Tanda dan Mitos Iklan Situs Jual
Beli Tokopedia #MulaiAjaDulu”. Skripsi Program Studi Sastra Indonesia,
Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma
Cummings, Louise. 2009. Pragmatik: Sebuah Perspektif Multidisipliner.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Mitak, Clara Natalia Christina. 2017. “Wacana Iklan Televisi Rokok Djarum 76
Versi ‘Pengin Eksis’: Analisis Tanda Menurut Roland Barthes” Skripsi.
Yogyakarta: Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas
Sanata Dharma.
Nababan, PWJ. 1987. Ilmu Pragmatik (Teori dan Penerapannya). Jakarta: Proyek
Pengembangan Lembaga Tenaga Kependidikan.
Putrayasa, Ida Bagus. 2014. Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rahardi, Kunjana, dkk. 2018. Pragmatik: Fenomena Ketidaksantunan Berbahasa.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Rusminto, N.E. 2009. Analisis Wacana Indonesia. (Buku Ajar). Bandar
Lampung: Universitas Lampung
Rusminto, N.E. 2009. Memahami Bahasa Anak: Sebuah Kajian Analisis Wacana
Panduan Bagi Guru, Orang Tua, dan Mahasiswa Jurusan Bahasa. Bandar
Lampung: Universitas Lampung.
Sudaryanto, 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa (Pengantar
Penelitin Wahana Kebudayaan Secara Linguistis. Yogyakarta: Duta
Wacana University Press.
Sumasari, Yoani Julita. 2014. Analisis Wacana Iklan Kosmetik di Media Televisi.
Jurnal Pena Vol 4 No.1 Juli 2014: 51-61
Wibowo, Wahyu. 2001. Manajemen Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Yule, George. 2006. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Sumber Online :
https://www.youtube.com/watch?v=PKIRhMjNfw8 (Diakses tanggal 30 Agustus
2019)
https://www.youtube.com/watch?v=XD0Yq6V7olU (Diakses tanggal 30 Agustus
2019)
https://www.youtube.com/watch?v=XpQc3JDedPo (Diakses tanggal 30 Agustus
2019)
https://www.youtube.com/watch?v=LKCF-bDIQLQ (Diakses tanggal 15
November 2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
LAMPIRAN I
DAFTAR TABEL CONTOH JENIS TINDAK TUTUR
A. TINDAK TUTUR DEKLARASI
TABEL 1
TINDAK TUTUR DEKLARASI
No. Deklarasi Memutuskan
1.
(14) Lelaki tua : Joni, kamu ditakdirkan untuk selalu blak-
blakan. Joni kecil : Pak, ada upil!
(Youtube.com, 30/08/2019)
TINDAK TUTUR REPRESENTASI
No. Representatif Menyatakan
1.
(15) Guru : Belum terlambat untuk bertobat. Sebarkan
pesan kebaikan dengan iniiiiiii….(menunjukkan
kartu GSM AXIS).
(Youtube.com, 30/08/2019)
TABEL 2
B. TINDAK TUTUR REPRESENTATIF
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
T
TABEL 3
2.
3.
(16) Pemuda : lagi makan sama teman-teman, ohh gak usah..
lagi banyak uang (mengambil lauk milik teman)
..ohhh iya-iya..lagi hemat (sembari melihat
teman)
(Youtube.com, 30/08/2019)
(17) Joni : ternyata jadi blak-blakan itu nggak mudah.
Awalnya gua ketemu seseorang..(kilas balik)
(Youtube.com, 30/08/2019)
No. Representatif Menunjukkan
1.
2.
(18) Lelaki tua : Joni, kamu ditakdirkan untuk selalu
blak-blakan..
Joni kecil : Pak, ada upil!
(Youtube.com, 30/08/2019)
(19) Hansip : nahhh!! Ini dia si Joni!!! Panggil
semua warga! Pakai Axis yang paling
hemat! Joni udah ketemu! Kesini
sekarang ya
(Youtube.com, 30/08/2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
TABEL 4
No. Representatif Menegaskan
1.
2.
3.
(20) Anak Kecil :TUNGGUUUUUU!!!!!!(berteriak) Kak Joni
salah apa sih? Kan selama ini dia cuman
ngomong blak-blakan…
(Youtube.com, 30/08/2019)
(21) Uje : kita gak pernah tahu hikmah dibalik
kegagalan..
……………..
Uje : Allah maha tahu yang terbaik untukmu,
Hap! Teruss, ikhtiar tangkap semua
kebaikan.
(Youtube.com, 30/08/2019)
(22) Bpk 2 : Sa, tinggal su jauh kaka!! (saya tinggalnya jauh
kakak)
(Youtube.com, 30/08/2019)
TABEL 5
No. Representatif Menggolongkan
1.
2.
(23) Narasi : Cak Norris, orang bilang dia jagoan.
Kuman takut kepadanya. Begitu pula
hujan..
(Youtube.com, 30/08/2019)
(24) Pemuda 1 : dia jadi admin 300 grup Whatsapp,
semuanya kompak. Legend banget!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
3.
4.
5.
Warbyazahhh…
(Youtube.com, 30/08/2019)
(25) Cewek 3 : makan kerupuk aja di post
Cewek 1 : Legend banget, deh! Warbyazahhh!!
(Youtube.com, 30/08/2019)
(26) Tukang pijat : dia bisa kirim stiker Line ke 1001
orang dalam satu hari, Legend banget!
Warbyazah!!
(Youtube.com, 30/08/2019)
(27) Joker : aku bukan orang jahat, aku hanya
orang baik yang kehabisan kuota.
(Youtube.com, 15/11/2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
C. TINDAK TUTUR EKSPRESIF
TABEL 6
TINDAK TUTUR EKSPRESIF
No. Ekspresif Merasa Kesal
1.
2.
3.
(28) Guru : Lihat Perbuatannmu…
(Youtube.com, 30/08/2019)
(29 ) Pacar : Hemat, hematt.. ngomong hemat sendiri
nelpon mulu!!
(Youtube.com, 30/08/2019)
(30) Warga 4 : Berisikkk!!! (melempar daging ke wajah Joni)
(Youtube.com, 30/08/2019)
TABEL 7
No. Ekspresif Mengeluh
1.
(31) Joni : ternyata jadi blak-blakan itu nggak mudah.
Awalnya gua ketemu seseorang..(kilas balik)-
keluhan
(Youtube.com, 30/08/2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
2.
3.
(32) Bpk 5 : Wuaaaa.. takuttt!!!(dengan suara kemayu)
(mencari di dalam semak-semak)-keluhan
(Youtube.com, 30/08/2019)
(33) Hap : udehhhh, buruan! Panas nih!! (Hap) (mengeluh)
(Youtube.com, 30/08/2019)
TABEL 8
No. Ekspresif Mengkritik
1.
2.
(34) Joni : Jangan Cuma berdo’a aja pak!
USAHA!! (sembari membersihkan sarang
laba-laba di bahu bapak itu)
(Youtube.com, 30/08/2019)
(35) Joni : Buka puasa rakus amat!!
(Youtube.com, 30/08/2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
TABEL 9
No. Ekspresif Mengucapkan Terima Kasih
1.
2.
(36) Bpk 5 : mari yaaa terima kasih!! (dengan suara kemayu)
(Youtube.com, 30/08/2019)
(37) Cewek : minta selfie dong? (ambil foto).. uhhhh
thankyou!! Makasih a’
(Youtube.com, 30/08/2019)
TABEL 10
No. Ekspresif Menyesali
1.
2.
(38) Bpk 3 : Maap pak, hehehe maap. Sengaja pak!
(meminta maaf kepada orang yang sedang
buang air dalam toilet)- penyesalan
(Youtube.com, 30/08/2019)
(39) Warga 1 : apa yang sudah ku perbuat!?
(Youtube.com, 30/08/2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
TABEL 11
No. Ekspresif Memberikan Selamat
1.
2.
(40) Anak kecil : minal aidin wal faidzin, ya kak..
‘semoga kita semua tergolong
orang yang kembali dan berhasil’
(Youtube.com, 30/08/2019)
(41) Murid lain : Awwwwww selamat yaaahhhhh!!
(Youtube.com, 30/08/2019)
TABEL 12
No. Ekspresif Memuji
1.
2.
(42) Pelatih bola : kau berbakat! Kami butuh kamu, Hap!!
(Youtube.com, 30/08/2019)
(43) Cewek 1 : Legend banget, deh! Warbyazahhh!!
(Youtube.com, 30/08/2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
D. TINDAK TUTUR DIREKTIF
TABEL 13
No. Direktif Menyarakan
1.
2.
3.
(44) Guru : Belum terlambat untuk bertobat. Sebarkan
pesan kebaikan dengan iniiiiiii….
(menunjukkan kartu GSM AXIS).
(Youtube.com, 30/08/2019)
(45) Joni : lebaran itu untuk bersilaturahmi dan saling
bermaafan pakai AXIS yang paling hemat!!-
saran
(Youtube.com, 30/08/2019)
(46) Narasi 2 : kalau kamu mau sesuper Cak Noris, pake
Axis Super hemat! Cuma 5000, bisa buat
nelpon, SMS, dan internet seharian sepuasnya!
Super baik kan?
(Youtube.com, 30/08/2019)
TABEL 14
No. Direktif Memerintah
1.
(47) Istri : Bangun paaaa.. bangun!!
(Suami bangun dan mengangkat telpon)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
2.
(Youtube.com, 30/08/2019)
(48) Sutradara : eksyen, Buk!! Eksyennnn…
(Youtube.com, 30/08/2019)
TABEL 15
No. Direktif Mengarahkan
1.
2.
(49) Hap : Zi!! Jump!! You jump, I Hap!!
(Zi!! Lompat!! Kamu melompat, aku akan
menangkap!!’)
(Youtube.com, 30/08/2019)
(50) Anak Kecil : TUNGGUUUUUU!!!!!!(berteriak)
Kak Joni salah apa sih? Kan selama ini
dia cuman ngomong blak-blakan…
(Youtube.com, 30/08/2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
TABEL 16
No. Direktif Melarang
1.
2.
(51) Hansip : Hai, darling!! (menggoda wanita yang lewat)
Joni : Pak, mata tuh buat isteri! Jangan buat yang lain!
(Youtube.com, 30/08/2019)
(52) Joni : Stop! Lebaran bukan untuk pamer!
(Youtube.com, 30/08/2019)
TABEL 17
No. Direktif Memohon
1.
2.
3.
4.
(53) Hansip : (menagis) maafin kita ya, Jon?
(Youtube.com, 30/08/2019)
(54) Warga : tolonggg, tolongggg.. masih ada orang di dalam!!
(Youtube.com, 30/08/2019)
(55) Pemuda : Nebeng yah
(Youtube.com, 30/08/2019)
(56) Cewek : minta selfie dong? (ambil foto).. uhhhh
thankyou!! Makasih a’
(Youtube.com, 30/08/2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
E. TINDAK TUTUR KOMISIF
TABEL 18
TINDAK TUTUR KOMISIF
No. Komisif Menolak
1.
(57) Pemuda : Halo, lewat Sudirman gak, Lo?
Bpk 1 : Astaga, gua gak lewat, bray!
(Youtube.com, 30/08/2019)
TABEL 19
No. Komisif Mengancam
1.
(58) Kakak-kakak : hmmmm!!! Ey,ey,ey,eyy!!!! Siape Lu?
(mendatangi Aa-Aa) Narasi : Aa-Aa panik, streaming video lucu.
Kakak-kakak jadi ketawa
(Youtube.com, 30/08/2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
LAMPIRAN II
DAFTAR TABEL CONTOH JENIS TUTURAN YANG MEMILIKI
PRAANGGAPAN/PRESUPPOSISI
A. PRAANGGAPAN EKSISTENSIAL
TABEL 20
No. Praanggapan Eksistensial
1.
2.
3.
4.
5.
6.
(59) Pemuda : waktunya sahur, pak!
(Youtube.com, 30/08/2019)
(60) Narasi : Nama dia Hap! Jagonya menangkap.
Ambisinya jadi kipper.
(Youtube.com, 30/08/2019)
(61) Narasi : Dia memang orang pertama yang mengarungi,
mengelilingi Bumi dengan bahtera.
(Youtube.com, 30/08/2019)
(62) Narasi : Dia orang pertama yang sampai di puncak
Everest.. (Suara kentungan bakso) eh.. kedua
deh..
(Youtube.com, 30/08/2019)
(63) Narasi : Kalau dia orang pertama yang mendaratkan
kaki di bulan.
(Youtube.com, 30/08/2019)
(64) Narasi : ada Aa-Aa, naksir sama dedek-dedek..langsung
dipanggil,,
(Youtube.com, 30/08/2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
B. PRAANGGAPAN FAKTUAL
TABEL 21
No. Praanggapan Faktual
1.
(65) Guru : Belum terlambat untuk bertobat. Sebarkan pesan
kebaikan dengan ini….(menunjukkan kartu GSM
AXIS).
(Youtube.com, 30/08/2019)
(66) Joni : sampai sekarangpun gua masih terus blak-blakan..
(Youtube.com, 30/08/2019)
(67) Warga 1 : apa yang sudah ku perbuat!!!
(Youtube.com, 30/08/2019)
C. PRAANGGAPAN LEKSIKAL
TABEL 22
No. Praanggapan Leksikal
1.
(68) Pemuda : lagi makan sama teman-teman, ohh gak
usah.. lagi banyak uang (mengambil lauk
milik teman) ..ohhh iya-iya..lagi hemat
(sembari melihat teman)
(Youtube.com, 30/08/2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
D. PRAANGGAPAN STRUKTURAL
TABEL 23
No. Praanggapan Struktural
1.
(69) Bpk 2 : Ngumpet (sembunyi) di mana sih Joni?
(Youtube.com, 30/08/2019)
(70) Hap : Ya, Allah!! Kenapa Hap selalu gagal
jadi kipper??
(Youtube.com, 30/08/2019)
E. PRAANGGAPAN NON-FAKTIF
TABEL 24
No. Praanggapan
1.
(71) Narasi : kebebasan itu mulai dari, kenapa enggak! Niat tidur
jam 10, ehh bablas sampe Adzan subuh! Gelagak
paling Snoop! Padahal skill Noob! Main Trader?
Biar dirasa rada pinterrr!! Duduk di toilet 50
menit, sama aja beneran 10 menit! Niat cari
materi, malah bablas di IG.. tik-tok, tik-tok
didinding, diam-diam kok trending? AXIS
kenapa enggak?
(Youtube.com, 30/08/2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
LAMPIRAN III
TRANSKRIP IKLAN AXIS PROVIDER
PERIODE 2013-2019
TAHUN 2013
(1) Versi Ramadhan #BerkahRamadhan
Bagian 1
Pemuda : tutututututut………. (bermain dengan anak ayam dan
menakuti anak kecil)
Anak Kecil : Mamaaaaaaaa…
Pemuda : Yeaaaaaaaahahahahahhahaa ( Tertawa Bahagia)
Guru : Lihat Perbuatannmu…
Pemuda : (Melihat anak kecil makan daun dan menangis)
Guru : Belum terlambat untuk bertobat. Sebarkan pesan kebaikan
dengan iniiiiiii….(menunjukkan kartu GSM AXIS).
Guru : Gratis 10.000 SMS, Gratis Nelpon Sepuasnya. Sambut
Berkah ramadhan dengan AXIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
(2) Versi Ramadhan #BerkahRamadhan
Guru : Banyak-banyaklah berbuat amal di bulan Ramadhan..(Tertidur)
Pemuda : Guru!? (Petir) Guruuuu!? Guruuuuuuuuuuu!!!
AAAAAuuuuuuuuuu…. (Mengira gurunya meninggal) (kilas
balik bagian 1)
Pemuda menelpon semua orang menggunakan AXIS provider untuk membangunkan
mereka sahur.
Istri : Bangun paaaa.. bangun!! (Suami bangun dan mengangkat
telpon)
Pemuda : Sahur!
Suami : Ah yayaya (nyengir)
Pemuda : Waktunya sahur, pak!
Suami : Sahur, Bu hehe (tidur kembali)
Narator : Gratis nelpon sahur sepuasnya, dan gratis 10.000 SMS ke
semua operator
Guru : Nikmati berkah ramadhan dari Axis!!!
Nenek : Hoii ngapain di atas genteng? TURUN! TURUN! (menyiram
air)
Pemuda : Huoooo, ga kena..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
(3) Versi Axis #temanhemat
Pemuda : iya, Beb.. Hmm’emm.. Iyaaaa (sembari memakai parfum
yang belum dibeli ke seluruh tubuh).. hmm’emm..lagi hemat
(melihat orang)
Jalan ke kantin
Pemuda : lagi makan sama teman-teman, ohh gak usah.. lagi banyak
uang (mengambil lauk milik teman) ..ohhh iya-iya..lagi hemat
(sembari melihat teman)
Masuk mobil
Pemuda : sama cewek gua dong!! Lha lu kan juga? Oh.. (melihat pacar
ingin menyalakan AC mobil, memegang tangan pacar dan
mematikan AC) Hemat!...
Pacar : Hemat, hematt.. ngomong hemat sendiri nelpon mulu!!
Pemuda : Bebeeeebbbb.. pake Axis kan gratis nelpon 1000 menit ke
semua Axis, Hemat…
GSM YANG BAIK
Pemuda : Yukk!! (menyuruh pacar mendorong mobil)
Beli bensin
Pemuda : setengah !!
Penjaga SPBU : Setengah? Setengah ap..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Pemuda : (memotong) setengah liter.. (melihat pacar) Hemat Beb!!
(4) Versi Axis #JoniBlak-blakan
Gemuruh pantai dan suara orang-orang berteriak
Joni : ternyata jadi blak-blakan itu nggak mudah. Awalnya gua
ketemu seseorang..(kilas balik)
Lelaki tua : Joni, kamu ditakdirkan untuk selalu blak-blakan..
Joni kecil : Pak, ada upil!
Kembali ke masa sekarang
Joni : sampai sekarangpun, gua masih terus blak-blakan..
Joni melihat orang berdoa di masjid hingga berdebu dan dipenuhi sarang laba-laba
Bpk 1 : Ya, Allah!! Berikan saya rumah besar, mobil mewah!!
Joni : Jangan Cuma berdo’a aja pak! USAHA!! (sembari
membersihkan sarang laba-laba di bahu bapak itu)
Bpk 1 : arrrgghhhh!!!
Joni melihat hansip menggoda wanita cantik
Hansip : (bersiul) hai, Darling!!!
Joni : Pak, mata tuh buat isteri! Jangan buat yang lain!!
Hansip : Ganggu aja sih lu, Jon!!
Joni : jadi kesal deh sekampung
Hansip : reseeeeee!!!! (dijewer isteri)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Dicari orang satu kampong
Bpk 2 : Ngumpet di mana sih Joni?
Bpk 3 : Joni? (mencari di toilet warga)
Bpk 4 : Joniiii!!!? (mercari di sumur)
Bpk 5 : Wuaaaa.. takuttt!!!(dengan suara kemayu) (mencari di dalam
semak-semak)
Hansip : elu lagi! Sama muka sendiri aja gak takut
Bpk 4 : Joni? (melihat sapi)
Hansip : nahhh!! Ini dia si Joni!!! Panggil semua warga! Pakai Axis
yang paling hemat! Joni udah ketemu! Kesini sekrang ya
Bpk 5 : mari yaaa terimakasih!! ( dengan suara kemayu)
Bpk 5 : HALO! WOI! JONI DAH KETEMU NIH!!!
Narasi : nelpon ke operator lain 390 rupiah per-menit! Gratis nelpon
sepuasnya ke semua Axis! Gratis SMS sepuasnya ke semua
operator.. (suara bergemuruh warga)
Bpk 3 : Maap pak, hehehe map. Sengaja pak! (meminta maaf kepada
orang yang sedang buang air dalam toilet)
(5) Versi Axis #joniblak-blakan2
Joni : hiiiihhhhh…(suara bergemuruh) HIIIIHHHHHH
Pemuda : Hai, Jon!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Joni : Hai, Bro! (dalam keadaan digantung)
Hansip : Jadi kita apain nih?
Warga 1 : Di uwek-uwekkk!!
Warga 2 : Dibikin lalap!
Warga 3 : Gundulkan!!1
Anak Kecil : TUNGGUUUUUU!!!!!!(berteriak) Kak Joni salah apa sih?
Kan selama ini dia cuman ngomong blak-blakan…
(kilas balik)
Joni : Buka puasa rakus amat!!
Warga 4 : Berisikkk!!! (melempar daging ke wajah Joni)
para warga kekenyangan hingga mengeluh
Warga : Aduhhhhh!!!! Kenyang bangettt!!! Hoekkkk (memuntahkan
makanannya)
Joni melihat hansip
Joni : Bangunin orang sahur jangan hitung-hitungan, Pak!!
Hansip : Kan banyak nih! (melihat papan besar dengan nomor warga
di situ)
Joni : kan kita pake Axis yang paling hemat!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Hansip : iya sih…
Joni : (menelpon warga) Bangun, Pak! Sahurrr
Narasi : Gratis nelpon sepuasnya ke semua Axis. Gratis SMS
sepuasnya ke semua operator. Gratis Facebook sepuasnya..
Kembali ke masa sekarang
Warga 1 : apa yang sudah ku perbuat!!! (penyesalan)
Hansip : (menagis) maafin kita ya, Jon?
Joni : iya, gak papa.. (melihat warga pergi meninggalkan lokasi)
eeeeyyyy,, Pakkk!! Gak dilepasin nihhhh!? (menangis)
(6) Versi Axis #Joniblak-blakan3
Bulan Ramadhan
Anak kecil : minal aidin wal faidzin ya kak
Joni : sama-sama yahhhh..
Hansip : Joni!! Keren gak? (pamer barang-barang mahal)
Lagu diputar “hey, Joni, Joni Blak-blak, Joni, joni… lihatlah kami Joni, Joni (terus
menari)
Joni : Stop!! Lebaran bukan untuk pamer!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Melepas barang-barang mewah mereka
Joni : lebaran itu untuk bersilaturahmi dan saling bermaafan pakai
AXIS yang paling hemat!!
Narasi : Gratis SMS sepuasnya kesemua operator. Gratis nelpon
sepuasnya kesemua AXIS. Nelpon ke operator lain hanya 390
rupiah per-menit.
Joni bertemu kakek yang awal (Kilas balik)
(7) Versi Axis #pelukanhangat
Di sekolah
Siswi : (mendapat pesan) Awwwwww… Dia nembak akuuu!!!
Murid lain : Awwwwww selamat yaaahhhhh
Di kantor
Atasan wanita : (mendapat notifikasi sosial media) Aku di follbackk…
Pegawai lain : Awwwwwwwww (memeluk ramai-ramai)
Di Sawah
Petani : Iya-iyaa, kiriman ne wes teko!! (kirimannya sudah sampai)
(memeluk kerbau)
Di medan perang
Tentara : beta pung anak su lahirrr!!
Tentara lain : yeeeeeaaahhhhh (memeluk hangat)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Narasi : aaaahhh.. indahnya berbagi kebahagiaan, bersama Axis yang
makin dekat dengan rakyat. Nikmati kualitas sinyal yang
bersahabat dan suara yang makin jernih
(8) Versi Axis #CakNorris
Narasi : Cak Norris, orang bilang dia jagoan. Kuman takut kepadanya.
Begitu pula hujan..
Cak Norris : Hujan, STOP!
Pegawai Axis : apapun tak kuasa dengan karismanya. Bahkan airpun lari
dibuatnya. Inilah jagoan super yang sesungguhnya!!
Narasi 2 : kalau kamu mau sesuper Cak Noris, pake Axis Supet hemat!
Cuma 5000, bisa buat nelpon, SMS, dan internet seharian
sepuasnya! Super baik kan?
(9) Versi Axis #Hap
Narasi : Nama dia Hap! Jagonya menangkap. Ambisinya jadi kipper.
Ayah Hap : (memberi bola) hihiii gak kena
Narasi : bakatnya terlihat dari kecil, bahkan lebih keciiilllll lagi (Ibu
Hap hamil namun menendang bola)
Ayah Hap : Maap, map bawaan orok!!
Narasi : dengan segala upaya, Hap mengejar cita-citanya didukung
Axis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Pelatih bola marah dan melempar HP namun Hap menangkapnya
Narasi : tangkap internet dan sms seharian Cuma 1.500 gratis internet,
gratis SMS ke semua operator
Pelatih bola : kau berbakat! Kami butuh kamu, Hap!!
Hap : Hah! Jadi kipper coach?
(10) Versi Axis #HapRamadhan
Hap : Ya, Allah!! Kenapa Hap selalu gagal jadi kipper??
Uje : kita gak pernah tahu hikmah dibalik kegagalan..
Hap : Uje???
Uje : Allah maha tahu yang terbaik untukmu, Hap! Teruss, ikhtiar
tangkap semua kebaikan.
Warga : kebakarannn, kebakarannnnn
Narasi : tangkap berkah sahur Axis untuk berbuat kebaikan. Cuma
1000 bisa internetan, SMS, dan nelpon sepuasnya. Tangkap
juga berkah lainnnya.
Warga : tolonggg, tolongggg.. masih ada orang di dalam!!
Hap masuk ke dalam rumah yang terbakar menyelamatkan seorang gadis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Hap : Zi!! Jump!! You jump, I Hap!!
Zi : Hah!?
Hap : udehhhh, buruan! Panas nih!! (Hap)
Hap keluar. Warga bersorak.
The Changcuters (TC) datang.
TC : Hap!!! Hap, bergabunglah bersama Chuters United
Hap kaget dan menjatuhkan Zi
Hap.. hap.. hap.. hap… Tangkap.. tangkap
(11) Versi Axis #Kayamendadak
Narasi : Siap kaya mendadak? Beli kartu perdana Axis. Aktifkan dan
temukan kejutan hadiah langsung
TAHUN 2014
(12) Versi Axis #NickAu
(Suara sapi) Mooooo…moooooo
Tukng parkir : Terus, teruss..
Nick mendapat pesan dari pacar ingin putus
Nick : Heehhhhhhh… Nick auuuuuuuu!!!!!! ( berteriak)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Narasi : Move on, awalnya mustahil bagi remaja suku Nick
Au. Tapi dengan Axis internet
gaul, Cuma 9.900 per –minggu, di sini sekarang bisa…
Mantan : Nickkkkk (mata menggoda)
Gadis lain : Nickk!!!!!!..... (menggoda)
Nick Jomblo Move On! Move On!!
(13) Versi Axis #Ngobrolsampaiberbusa
Pemuda : jangan segitu lah, Bos! Naikin dikit lahh. Saya jualnya
itu gak ke sembarangan orang. Ya kan? Sebenarnya ini
mobil favorit pacar saya, Bos.. saya itu belajarnya
banyak dari Bos! Yakan, Bos ya? Iyaaaa hahahaha..
kita bungkus gak, Bos ya? Ya?
Penjual : Pecel Lelenya, Mas?
Pemuda : Kaya gak kenal sama saya aja, Bos!! Oookeeee, Bosss
hahahahaha. Beres, Bosss.. Beressss.. gampang Bosss
hahahaha
(14) Versi Axis #Jadiyangpertama
Narasi : Dia memang orang pertama yang mengarungi,
mengelilingi Bumi dengan bahtera.
Suara Polisi : Bapakk,, kasih jalan gak, pak?! Kasih jalan, kasih
jalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Narasi : Dia, orang pertama yang sampai di puncak Everest..
(Suara kentungan bakso) eh.. kedua deh..
Tukang Bakso : Bakso, Mister!! Baksoo!!
Narasi : Kalau dia, Orang pertama yang mendaratkan kaki di
bulan.
Tukang sapu : ya elahh, baru sampe, Mister? Tuhkan jatohhh!
Narasi : tapi kamu, orang pertama yang bisa menikmati
penawaran hebat ini. Axis dan XL bersahabat, bersama
tambah hebat. Jangkauan lebih kuat di ratusan kota di
Indonesia. nikmati nelpon dan SMS Unlimited ke 70jt
sahabat
.
TAHUN 2015
(15) Versi Axis #iritologiNo.36
Tukang Becak : Iritology No.36
Pemuda : Halo, lewat Sudirman gak, Lo?
Bpk 1 : Astaga, gua gak lewat, bray!
Menelpon orang lain
Pemuda : Pak, lewat Sudirman kaga?
Bpk 2 : Sa, tinggal su jauh kaka!!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Menelpon orang lain lagi
Pemuda : Bapak, Sudirman?
Ibu-ibu : Sukirman saya,
Pemuda : Sukirman?
Ibu-ibu : Supriman,
Pemuda : Supriman?
Ibu-ibu : Sujiman,
Pemuda : (kebingungan)….
Ibu-ibu : Sukijan..
Pemuda : Pak?
Menelpon orang lain lagi…
Pemuda : Lewat Sudirman yah?
Bpk 3 : Ya.
Pemuda : Nebeng yak?
Bpk 3 : Ya.
Bunyi terompet kecil, datang maskot Axis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Maskot Axis : Mau irit seperti dia? Aaa ikuti Iritology no.36!!
Ahhhhh…. Selalu ada jalan buat nebeng dengan Axis
ngobrol irit. Nelpon 0 rupiah 20 menit pertama setiap
hari ke semua tebenganmu. Irit itu??? AXIS..
TAHUN 2016
(16) Versi Axis #IritologyNo.54
Tukang Cilok : Iritology No.. Nomor.54
Narasi : nunggu guru selfie dulu ... ganteng dikit cekrek ,
ganteng banyak cekrek.. ganteng banget , cekrek cekrek
upload ... Manda mandi kembang like this, pulang
sekolah ngumpul bareng senyum bebek cekrek , salam
hormat cekrek upload, upload ..Budi belagu like this ,
Budi baper like this .. menatap masa depan..
Maskot Axis : Ahhhhh.. ayo cekrek upload sepuasya pakai Axis
juara iritnya. Bronet 1 gb 14.900 bisa upload 5000 foto
atau keuntungan lainnya.
Narasi : Irit tu??
Anak-anak SMA : AXIS!! Cekrek apludd!!!
(17) Versi Axis #IritologyNo.72
Sutradara : eksyen, Buk!! Eksyennnn…
Siswa : Yank Bebbb!!! Yuhuuuu!!!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Mencari dalam kelas
Siswa : Yank Bebb???
Menelpon seseorang
Siswa : Ha eL.. AD BB Q G DST? (Halo.. ada Bebeb ku gak
disitu)
Ha eL.. BB BKN NH? (Haloo.. Bebeb bukan nih?)
Ha eL.. LYT MBB Q G P? (Halo.. lihat My Bebeb ku
gak, Pak?)
Ha eL.. LG PRG SM MBB Q G? (Halo.. lagi pergi
sama My Bebeb ku gak?)
Ha eL.. P MBB Q DST G? (Halo.. Pak My Bebeb ku di
situ ga?)
Ha eL???
Diberhentikan oleh penjaga lalulintas (Bunyi peluit)
Penjaga 1 : G..
Penjaga 2 : A..
Penjaga 3 : O..
Penjaga 4 : L..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Maskot Axis : Ahhhhhhh…Ngapain nelpon singkat-singkat!! Ganti
ke AXIS GAOL sekarang! Gratis nelpon ke semua
Axis sampai jam 5 sore.. irit itu? AXIS!!
(18) Versi Axis #iritologiNo.81
Binaragawan : Iritology no.81
Pemuda 1 : dia jadi admin 300 grup Whatsapp, semuanya
kompak. Legend banget! Warbyazahhh…
Cewek 1 : dia pasti non-stop di Facebook
Cewek 2 : ngedipin mata aja di post
Cewek 3 : makan kerupuk aja di post
Cewek 1 : Legend banget, deh! Warbyazahhh!!
Cewek 1,2,3 : (berteriak kecil) auuuuwww
Pemuda 2 : dikit-dikit re-tweet, dikit-dikit re-path, dikit-dikit re-
tweet, dikit-dikit re-path
Tukang pijat wajah : (sambil memijat wajah pengunjung) dia bisa kirim
stiker Line ke 1001 orang dalam satu hari, Legend
banget! Warbyazah!!
Pengunjung : War.. apa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Tukang pijat wajah : Warbyazah..
Pengunjung : War.. apa? War.. apa?
Tukang pijat wajah : WARBYAZAHHHHHH!!!! (berteriak)
Maskot Axis : AAAHHHH….teman bisa jadi legend seperti dia,
dengan Axis Kezelll (KZL) Hahahaha
Narasi : Axis KZL.. Keren Zemua Lho.. paket KZL chat, KZL
sosmed, KZL musik, Unlimited tanpa kuota, dia pake
Cuma 4.900 per-minggu.. Irit itu? AXIS!
(19) Versi Axis #iritologiNo.018
Pengumuman : Saudara-saudara, jangan menyerah karena hari itu
akan datang. Dia akan datang, Iritology No.018.
Maskot Axis : Rabu!! Rabu!! Rabu!! (semua orang bangun)
Cewek : minta selfie dong?
Cowok :(menoleh kearah kamera)
Cewek :(ambil foto).. uhhhh thankyou!! Makasih a’
Cowok : muah..
Gadis-gadis : Awwwww (berteriak senang)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Cowok : Muah, muah, muah!!
Gadis-gadis : Aww, awww, aww!!!
Cowok mandi : (bernyanyi) Rabu.. rabuuu.. OOO. Emejing!!
Maskot Axis : Ahhhhh!!...Rabu rawit, Rabu wajib irit dari Axis
Hahahahah..tiap Rabu, paket internet Axis diskonnya,
Emejing!! Huekkk Rabu!!
TAHUN 2017
(20) Versi #Axishitzdongyuk
Lagu : “ WhatsApp akuu,, tak kenal waktu. Line dan BBM-
an melulu! Chatting seru (seru) Telpon (telpon)..video
call kamuu..kuota tak tersentuh… haaa..haaaa… pakai
AXIS Hitz dong yuk!! Pakai AXIS Hitz dong yukkk!!!
TAHUN 2018
(21) Versi #A’a-A’a,dedek-dedek
Narasi : ada Aa-Aa, naksir sama dedek-dedek..langsung
dipanggil,,
Aa : Qiuw,qiuw,qiuw,qiuwwww!!!
Dedek-dedek : Hoekkk!!! (menjulurkan lidah)
Narasi : Dedek-dedek laporan..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Dedek-dedek : Kakak-kakak, aku digodain Aa-Aa!!
Kakak-kakak : hmmmm!!! Ey,ey,ey,eyy!!!! Siape Lu? (mendatangi
Aa-Aa)
Narasi : Aa-Aa panik, streaming video lucu. Kakak-kakak jadi
ketawa
Kakak-kakak : hahahahaha!!
Dedek-dedek : ih,ih,ih apa sih?
Aa-Aa : U,u,u,uuu… Selfie dulu!!
Narasi : Selfie, upload, jadian. Tiba-tiba muncul Cece-cece..
Kakak-kakak : we,we,we,weeee!!
Cece-cece : Aa-Aa, dedek-dedek, jadi Owsem pake AXIS Bronet
Gege-gege!! 4g Owsem!
TAHUN 2019
(22) Versi#kenapaenggak
Narasi : kebebasan itu mulai dari, kenapa enggak! Niat tidur
jam 10, ehh bablas sampe Adzan subuh! Gelagak
paling snoop! Padahal skill Noob! Main Trader? Biar
dirasa rada pinterrr!! Duduk di toilet 50 menit, sama aja
beneran 10 menit! Niat cari materi, malah bablas di IG..
tik-tok, tik-tok didinding, diam-diam kok trending?
AXIS kenapa enggak?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
(23) Versi #joker #paketboosterkuotaantibokek
Joker tertawa
Joker : huaaaahahhahahahaaaaa…
Aku bukan orang jahat, aku hanya orang baik yang
kehabisan kuota
Joker menangis
Suara tembakan PUBG
Menonton lewat HP
Lelaki di video : kamu pasti suka susu, karena kamu susuwittttt…
Perempuan di video : uhmmmmmmm…..
Joker tertawa
Menonton video goyang uleg
Ibu-ibu : goyang ulegggg.. goyang uleggg
(melihat pemberitahuan kuota habis)
Psikiater : koe orang tidak boleh jahat! Modal seribu saja
tontonannya gak udah-dah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Narasi : paket booster kuota anti bokek! Satu ribu, satu giga,
satu hari! Download aplikasi AXISNET di Google Play
dan App Store
Joker tertawa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI