tiga komodor muda
DESCRIPTION
Pahlawan NasionalTRANSCRIPT
2015
TUGAS
Nama : Muh. Roufiq Rayjendra
Kelas : X B
Sekolah : SMP Neg. 1 Tinangkung
IPS SEJARAH
Nama : MUH. ROUFIQ RAYJENDRA
Kelas : X -B
Sekolah : SMP NEGERI 1 Tinangkung
Tugas :
Soal,
1. Apa yang kamu ketahui tentang 3 (tiga) Komodor Muda berikut : ADI SUCIPTO ABDURRAHMAN SALEH ADI SUMARNO
Apa usaha yang pemerintah lakukan untuk mengenang jasa mereka ?
Jawab
1. Yang saya ketahui tentang 3 (tiga) Komodor muda : ADI SUCIPTO, ABDURRAHMAN SALEH dan ADI SUMARNO adalah sebagai berikut :
1.1. ADI SUCIPTO :
Nama Lengkap
Agama
Tempat Lahir
Tanggal Lahir
Tempat,Tgl.
Wafat
Zodiac
Warga Negara
:
:
:
:
:
:
:
AGUTINUS ADISUTJIPTO
Katolik
Salatiga, Jawa Tengah
Senin, 3 Juli 1916
Yogyakarta, 29 Juli 1947
Cancer
Indonesia
Adisucipto Lulus dari Algemene Middelbare School (AMS)
Semarang tahun 1936, dia ingin masuk Akademi Militer Belanda
Muh. Roufiq Rayjendra “ Tugas IPS Sejarah Kelas : X ” Hal. 2
di . . .
di Breda. Namun, sang ayah menyarankan Adisucipto masuk
sekolah kedokteran di Jakarta. Adisucipto bersikeras dengan
diam-diam mengikuti tes dan diterima di Militaire Luchtvaart
Opleidings School (Sekolah Penerbangan Militer) di Kalijati,
Subang. Setelah lulus dengan nilai baik, ia berhak menyandang
pangkat letnan muda udara.
Beliau kemudian mendapat tugas di Skadron Pengintai di Jawa.
Saat Jepang mengalahkan Belanda, seluruh penerbang Belanda
dibebastugaskan. Adisucipto pun kembali ke Salatiga dan bekerja
sebagai juru tulis. Setelah kemerdekaan, tanggal 5 Oktober 1945
dibentuk Tentara Keamanan Rakyat Jawatan Penerbangan.
Suryadi Suryadarma yang memimpin jawatan ini memanggil
Adisucipto untuk membantu membentuk angkatan udara. Kondisi
saat itu sangat memprihatinkan. Hanya ada beberapa pesawat
tua peninggalan Jepang.
Tanggal 10 Oktober 1945, Adisucipto nekat menerbangkan
pesawat Nishikoren bercat merah putih dari Tasikmalaya ke
Maguwo,Yogyakarta. Tanggal 27 Oktober 1945, beliau kembali
menerbangkan pesawat Cureng dengan lambang Merah Putih di
sekitar Yogya. Hal ini dilakukannya untuk memompa semangat
perjuangan rakyat.
Tanggal 1 Desember 1945, Adisucipto dan Suryadi Suryadarma
mendirikan sekolah penerbang. tepatnya di Lapangan Udara
Maguwo, Adisucipto menjadi instruktur, sementara Suryadi
mengurus administrasi. Kadet-kadet sekolah penerbang itu
mencatat prestasi membanggakan. Para kadet, seperti
Suharnoko, Harbani, Soetardjo Sigit, dan Moelyono berhasil
mengebom tangsi-tangsi Belanda di Salatiga, Ambarawa, dan
Semarang.
Muh. Roufiq Rayjendra “ Tugas IPS Sejarah Kelas : X ” Hal. 3
Tahun . . .
Tahun 1947, Pada saat Agresi Militer Belanda I , Adisucipto dan
rekan-rekannya ditugasi pemerintah RI untuk mencari bantuan
obat obatan menggunakan Dakota VT-CLA. Penerbangan
dilakukan secara terbuka karena telah mendapat persetujuan
dari Belanda dan lnggris. Namun tanggal 29 Juli 1947, dalam
perjalanan pulang membawa bantuan obat-obatan dari Malaya,
pesawat Dakota VT-CLA ditumpanginya saat pesawat hendak
mendarat di Maguwo, tiba-tiba dua pesawat P-40 Kitty Hawk
milik Belanda muncul dan melepaskan tembakan. Pesawat jatuh
dan menewaskan Cipto dan tujuh rekannya. Hanya satu yang
berhasil selamat. Belanda sepertinya hendak membalas
serangan udara para kadet.
Ia dimakamkan di pekaman umum Kuncen I dan II, dan kemudian
pada tanggal 14 Juli 2000 dipindahkan ke Monumen Perjuangan
di Ngoto, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta.
Usaha yang pemerintah lakukan untuk mengenang jasanya
adalah :
1. Gelar Pahlawan Nasional berdasarkan Keppres No. 071/TK/1974,
Tgl. 9 November 1974
2. Gelar Bapak Penerbang Republik Indonesia pada Adisucipto. Lanud
maguwo pun diubah namanya menjadi Bandara/Lanud Adisucipto.
Muh. Roufiq Rayjendra “ Tugas IPS Sejarah Kelas : X ” Hal. 4
1.2. . . .
1.2. ABDURRAHMAN SALEH :
Nama Lengkap
Agama
Tempat Lahir
Tanggal Lahir
Tempat,Tgl.
Wafat
Zodiac
Warga Negara
:
:
:
:
:
:
:
ABDULRAHMAN SALEH
Islam
Jakarta
1 Juli 1909
Sleman, 29 Juli 1947
Canser
Indonesia
Abdurrahman Saleh, Prof. dr. Sp.F, Marsekal Muda Anumerta,
(lahir di Jakarta, 1 Juli 1909 – meninggal di Maguwoharjo, Sleman,
29 Juli 1947 pada umur 38 tahun) atau sering dikenal dengan
nama julukan “Karbol” adalah seorang pahlawan nasional
Indonesia, tokoh Radio Republik Indonesia (RRI) dan bapak
fisiologi kedokteran Indonesia.
Pada masa mudanya, Abdurrahman Saleh bersekolah di HIS
(Sekolah rakyat berbahasa Belanda atau Hollandsch Inlandsche
School) MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) atau kini SLTP,
AMS (Algemene Middelbare School) kini SMU, dan kemudian
diteruskannya ke STOVIA (School Tot Opleiding van Inlandsche
Artsen). Karena pada saat itu STOVIA dibubarkan sebelum ia
menyelesaikan studinya di sana, maka ia meneruskan studinya di
GHS (Geneeskundige Hoge School), semacam sekolah tinggi
dalam bidang kesehatan atau kedokteran. Ayahnya, Mohammad
Saleh, tak pernah memaksakannya untuk menjadi dokter, karena
saat itu hanya ada STOVIA saja. Ketika ia masih menjadi
mahasiswa, ia sempat giat berpartisipasi dalam berbagai
Muh. Roufiq Rayjendra “ Tugas IPS Sejarah Kelas : X ” Hal. 5
organisasi seperti Jong Java, Indonesia Muda, dan KBI atau
Kepanduan Bangsa Indonesia.
Setelah . . .
Setelah ia memperoleh ijazah dokter, ia mendalami pengetahuan
ilmu faal. Setelah itu ia mengembangkan ilmu faal ini di
Indonesia. Oleh karena itu, Universitas Indonesia pada 5
Desember 1958 menetapkan Abdurrahman Saleh sebagai Bapak
Ilmu Faal Indonesia.
Ia juga aktif dalam perkumpulan olah raga terbang dan berhasil
memperoleh ijazah atau surat izin terbang. Selain itu, ia juga
memimpin perkumpulan VORO (Vereniging voor Oosterse Radio
Omroep), sebuah perkumpulan dalam bidang radio. Maka
sesudah kemerdekaan diproklamasikan, ia menyiapkan sebuah
pemancar yang dinamakan Siaran Radio Indonesia Merdeka.
Melalui pemancar tersebut, berita-berita mengenai Indonesia
terutama tentang proklamasi Indonesia dapat disiarkan hingga ke
luar negeri. Ia juga berperan dalam mendirikan Radio Republik
Indonesia yang berdiri pada 11 September 1945.
Setelah menyelesaikan tugasnya itu, ia berpindah ke bidang
militer dan memasuki dinas Angkatan Udara Ia diangkat menjadi
Komandan Pangkalan Udara Madiun pada 1946. Ia turut
mendirikan Sekolah Teknik Udara dan Sekolah Radio Udara di
Malang. Sebagai Angakatan Udara, ia tidak melupakan profesinya
sebagai dokter, ia tetap memberikan kuliah pada Perguruan
Tinggi Dokter di Klaten, Jawa Tengah.
Karbol
Mengharapkan semua lulusan Akademi Angkatan Udara dapat
mencontoh keteladanan dan mampu mencapai kualitas seorang
perwira seperti Abdurrahman Saleh, para taruna AAU dipanggil
Muh. Roufiq Rayjendra “ Tugas IPS Sejarah Kelas : X ” Hal. 6
dengan nama Karbol. Hal ini pertama kali diusulkan oleh Letkol
Saleh Basarah setelah beliau mengunjungi United States Air
Force Academy di Colorado Springs, Amerika Serikat. Para kadet
di sana
Dipanggil . . .
dipanggil dengan nama Dollies, nama kecil dari Jenderal USAF
James H Doollitle, seorang penerbang andal yang serba bisa. Ia
penerbang tempur Amerika Serikat yang banyak jasanya pada
Perang Dunia I.
Orang-orang lebih mengenalnya dengan sebutan “Karbol”.
Sebutan itu berasal dari bahasa belanda yaitu Krullebo yang
artinya berambut keriting. Nama tersebut diberikan oleh teman-
temannya semasa baru memasuki sekolah di Genekundisge
Hoogeschool (GHS – sekarang FKUI).
Pak Karbol, bukan saja seorang Perwira Tinggi, Pendidik, dan
Pahlawan Nasional/ Perintis TNI Angkatan Udara, tetapi juga
perintis/ pendiri Radio Republik Indonesia (RRI). Selain itu, beliau
juga bapak fisiologi kedokteran Indonesia.
Akhir hidup
Pada saat Belanda mengadakan agresi pertamanya, Adisutjipto
dan Abdurrahman Saleh diperintahkan ke India. Dalam
perjalanan pulang mereka mampir di Singapura untuk mengambil
bantuan obat-obatan dari Palang Merah Malaya. Keberangkatan
dengan pesawat ini, mendapat publikasi luas dari media massa
dalam dan luar negeri.
Tanggal 29 Juli 1947, sore itu langit Jogja menanti kedatangan
sebuah pesawat terbang jenis Dakota VT-CLA. Pesawat tersebut
selain membawa obat-obatan yang dibutuhkan rakyat Republik
Indonesia juga membawa putra-putra terbaik bangsa ini.
Muh. Roufiq Rayjendra “ Tugas IPS Sejarah Kelas : X ” Hal. 7
Harian Malayan Times memberitakan bahwa penerbangan
Dakota VT-CLA sudah mengantongi izin pemerintah Inggris dan
Belanda. Sore harinya, Suryadarma, rekannya baru saja tiba
dengan mobil
jip-nya . . .
jip-nya di Maguwo. Namun, pesawat yang ditumpanginya
ditembak oleh dua pesawat P-40 Kitty-Hawk Belanda dari arah
utara. Pesawat kehilangan keseimbangan dan menyambar
sebatang pohon hingga badannya patah menjadi dua bagian dan
akhirnya terbakar.
Sore itu menjadi momen kesedihan bagi bangsa ini tetapi momen
itu juga mencuatkan satu nama pejuang yang jasanya terkenang
hingga kini. Dari professor di bidang kedokteran, atlet olahraga,
pendiri Radio Republik Indonesia hingga salah satu prajurit
penerbang pertama negeri ini adalah buah kerja keras serba
bisanya.
Gugur dalam peristiwa itu Komodor Agustinus Adisutjipto,
Komodor Abdurrahman Saleh, serta OMU I Adisumarmo
Wirjokusumo. Guna menutupi kesalahannya, walau tidak
sepadan, Belanda mengganti pesawat yang hancur dengan
sebuah DC-3 baru. Tragedi mengenaskan ini, diperingati TNI AU
setiap tahun sebagai Hari Bhakti TNI AU.
Usaha yang pemerintah lakukan untuk mengenang jasanya
adalah :
1. Gelar Pahlawan Nasional berdasarkan Keppres No. 071/TK/1974,
Tgl. 9 November 1974
2. Pada tanggal 14 Juli 2000, atas prakarsa TNI-AU, makam
Abdurrahman Saleh, Adisucipto, dan para istri mereka dipindahkan
Muh. Roufiq Rayjendra “ Tugas IPS Sejarah Kelas : X ” Hal. 8
dari pemakaman Kuncen ke Kompleks Monumen Perjuangan TNI
AU Dusun Ngoto, Desa Tamanan, Banguntapan, Bantul, DI
Yogyakarta. Nama Ia diabadikan sebagai nama Pangkalan TNI-AU
dan Bandar Udara di Malang. Selain itu, piala bergilir yang
diperebutkan dalam Kompetisi Kedokteran dan Biologi Umum
(Medical and General Biology Competition) disebut Piala Bergilir
Abdurrahman Saleh.
3. Gelar Bapak Ilmu Faal Indonesia
1.3. . .
1.3. ADI SUMARNO :
Nama Lengkap
Agama
Tempat Lahir
Tanggal Lahir
Tempat,Tgl.
Wafat
Zodiac
Warga Negara
:
:
:
:
:
:
:
ADISUMARMO
WIRYOKUSUMO
Islam
Blora, Jawa Tengah
31 Maret 1921
Bantul/Jateng, 29 Juli 1947
Aries
Indonesia
Opsir Muda Udara I (Anumerta) Adisumarmo Wiryokusumo adalah
salah seorang pahlawan nasional Indonesia. Bersama
Adisoetjipto, Abdoelrahman Saleh, Husein Sastranegara, dan
Iswahjoedi Adi Sumarmo dikenal sebagai perintis TNI AU
Indonesia.
Adi Soemarmo adalah pendiri sekolah Radio Telegrafis Udara
yang pertama kali di lingkungan Angkatan Udara dan merupakan
embrio dari Sekolah Radio Udara di kemudian hari. Peran radio
AURI sangat besar karena mampu membuka mata dunia
terhadap perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai
kemerdekaan. Namun kariernya di Angkatan Udara begitu
singkat, Adi Soemarmo mendapat perintah menjadi Radio -
Operator pesawat VT-CLA yang terbang ke India dalam upaya
Muh. Roufiq Rayjendra “ Tugas IPS Sejarah Kelas : X ” Hal. 9
mengambil bantuan obat-obatan yang diberikan oleh Palang
Merah Malaya dan India.
Tragedi Dakota VT-CLA Pada 29 Juli 1947, pesawat udara Dakota
VT-CLA pulang menuju Maguwo, Yogyakarta. Pesawat udara
Dakota dikemudikan oleh Pilot Alexander Noel Constantine
(Australia) dan Co-pilot Roy L.C. Hazlehurst bersama Komodor,
serta Juru Teknik Bhida Ram berkebangsaan India. Dalam
pesawat udara Dakota terdapat penumpang lain yaitu Beryl
Constantine (Inggris) istri Alexander Noel, Zainul Arif, Abdul Gani
Handonotjokro, . . .
Handonotjokro, serta tiga tokoh AURI, yaitu Komodor Muda Udara
Adi Sutjipto, Komodor Muda Udara Abdulrachman Saleh, Opsir
Muda Udara I Adi Soemarmo. Pesawat udara Dakota VT-CLA saat
itu dalam perjalanan pulang dari Singapura menuju Yogyakarta,
yang sedang membawa bantuan obat-obatan, ditembak jatuh
pesawat udara P-40 Kitty Hawk Belanda yang berasal dari
pangkalan Kalibanteng, Semarang, yang dipiloti oleh Letnan Satu
B.J. Reusink dan Sersan Mayor W.E. Erkelens.
Pesawat jatuh di dusun Ngoto, Ds. Bangunharjo, Sewon
Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Awak pesawat dan beberapa
penumpang gugur dalam peristiwa yang menyedihkan itu,
termasuk tiga orang perintis AURI, yaitu Adi Soemarmo,
Adisucipto dan Abdulrachman Saleh. Satu-satunya penumpang
yang selamat adalah Abdul Gani Handonotjokro. Untuk
mengenang kejadian tanggal 29 Juli 1947 tersebut, sejak tahun
1955 dijadikanlah hari itu sebagai Hari Berkabung AURI. Opsir
Muda Udara I Adi Soemarmo dimakamkan di pemakaman
Semaki, yang kemudian berubah menjadi Taman Makam
Pahlawan Kusuma Negara Semaki.
Muh. Roufiq Rayjendra “ Tugas IPS Sejarah Kelas : X ” Hal. 10
Usaha yang pemerintah lakukan untuk mengenang jasanya
adalah :
1. Pada 9 November 1974, Pemerintah Indonesia menetapkan Adi
Soemarmo sebagai Pahlawan Nasional berdasar Keputusan
Presiden No. 071/TK/1074.
2. Namanya diabadikan ; Bandar Udara Panasan, Surakarta, menjadi
Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo.
“ Terima kasih “
***
Muh. Roufiq Rayjendra “ Tugas IPS Sejarah Kelas : X ” Hal. 11