the travelist 2

68
THE UNEXPECTED ISLAND TRAVELIST EDISI 2 | AGUSTUS-SEPTEMBER 2012 SATISFYING YOUR CRAVING FOR TRAVEL

Upload: travelist-e-magazine

Post on 08-Mar-2016

232 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Majalah online dua bulanan seputar traveling di Indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: The Travelist 2

The UnexpecTed Island

TRAVELISTEdisi 2 | agustus-sEptEmbEr 2012

SatiSfying your Craving for travel

Page 2: The Travelist 2

rasanya seperti sayur tanpa garam jika tidak menyelam padahal tinggal di indonesia. sebenarnya, ingin teriak pada teman–teman “hey! Kita tinggal di indonesia loh! di wilayah segitiga terumbu karang terbaik di dunia! dan kamu ga pengen juga untuk melihatnya? di saat orang dari berbagai dunia bersusah payah untuk mencapai indonesia?”. tapi tentu cara berteriak sangatlah tidak sopan, maka kita cari cara yang lebih sopan. memang, kegiatan menyelam mempunyai banyak resiko, tetapi ini tidak mengurangi perasaan menggebunya saat melihat makhluk unik di alam yang baru. Lagipula, sekarang ini telah banyak licensor di Indonesia yang dapat membantu kita mendapatkan sertifikat penyelam dengan berbagai tingkatan. Jadi, menyelam akan jadi jauh lebih mudah dan menyenangkan. indonesia –seperti yang tertulis di atas– memiliki banyak tempat penyelaman terbaik, salah satunya adalah Kepulauan Halmahera, maluku utara. tiap daerah di kepulauan ini memiliki karakternya sendiri–sendiri. maka, pada kesempatan ini, redaksi kami akan menghadirkan salah satu karakter darinya, Halmahera barat. satu hal: jangan percaya apa yang kami tulis disini sampai kalian membuktikannya sendiri. Happy diving!

redaksi

EDITORIAL NOTES

Page 3: The Travelist 2
Page 4: The Travelist 2

REDAKSIEditor in Chief:Ferzya (@ferzyaya)Reporter:Farhaniza (@lafflyunya)Designer:Lingga Binangkit (@linggabinangkit)Project Manager:Wana D. (@wana23)

Kontak RedaksiE: [email protected]: Travelist e-MagazineT: @travelistmagzW: www.the-travelist.com

Cover oleh FerzyaLokasi: Jailolo Timur, Halmahera BaratDiambil dengan: Mobile Phone Samsung sv8300

TRAVELISTEdisi 2 | Agustus-September 2011

16

Majalah online dua bulanan terbitan pecinta traveling untuk memuaskan hasrat traveling para traveler dan calon traveler lainya. Silahkan download dan sebarkan ke teman-teman kamu supaya semakin banyak orang Indonesia yang menjelajah Indonesia bagian lain, mungkin saja kita bertemu di suatu tempat.

DAFTAR ISIDAFTAR ISILAPUTHaLMaHera BaraT

INTERVIEWria Qorina LuBis

JEPRET

TRAVELER’S TALESnaTuna Besar, KepuLauan Dengan LanTai BaTu Di LauTan

TRAVELER’S TALES gugusan TaKaDi LeKuK TeLuK Bone

TRAVELER’S TALES sepoTong KeinDaHan Di puLau BaDi

REVIEW

|| || || ||

||

||

5192339

47

55

63

|| || || ||

||

||

||

Page 5: The Travelist 2

31

52

60

Page 6: The Travelist 2

halmahera BaraTHalmahera barat, baik, darimana saya mulai cerita perjalanan kali ini? bagaimana jika travelista berjanji pada saya akan merasakan apa yang saya tulis ini sendiri. anda benar–benar harus kesini.Kecantikan laut dan kegagahan gunung melebur menjadi satu di tanah Halmahera, maluku utara, jiwa feminisme dan maskulinitas terlihat dengan sangat jelas.

TuliSan dan FoTo oleH Ferzya

LAPUTLAPUT

Page 7: The Travelist 2
Page 8: The Travelist 2

Way to GOuDaraJakarta – ternate via Lion air, batavia & garuda indonesia.sorong – ternate via Express airairport – pelabuhan dengan taksi/oto 75.000/mobilMenuju Jailolo atau Sofifi dengan speed boat 50.000/orang

LauTsurabaya – ternate via Kapal pelniMenuju Jailolo atau Sofifi dengan speed boat 50.000/orang

Sumber: http://wikimapia.org

Spot dive di Ternate

Pulau Buabua

Pusat Kecamatan Jailolo

Tanjung Kalidupa

8| LAPUT8

Page 9: The Travelist 2

Kepulauan Maluku

Sumber: http://maps.google.com

Spot dive di Ternate

Pulau Buabua

Page 10: The Travelist 2

Roti Kenari, papeda, Kue Cue, bagean, air guraka, pisang & Kasbi (singkong) santan dicocol dengan dabu (sambal) kacang. Walaupun tidak memakai banyak rempah, makanan maluku

utara sungguh lezat. saya pernah ditawari papeda oleh warga setempat, makanan ini dibuat dengan sagu yang berasal dari singkong. Jika melihat tampak dan bahan yang digunakan, mungkin kita ragu akan rasanya, tetapi jika sudah dicicip, hmm.. saya sampai makan dua mangkuk! berjanjilah pada saya bahwa travelista akan kesana dan merasakannya dengan lidah sendiri. Jangan pernah menolak makanan yang ditawarkan karena menghabiskan makanan-makanan tersebut adalah adat pertama yang saya tahu begitu sampai di maluku utara. tak lain karena mereka akan sangat tersinggung jika kita menyisakan makanan yang terhidang. saya benar-benar seperti menemukan surga kuliner di maluku utara, dari berbagai kue kering, roti-roti khas yang teksturnya berbeda dari roti kebanyakan, hingga berbagai masakan rumahannya. ada roti yang menjadi favorit saya selama di Jailolo timur, namanya roti Cue, bentuknya mirip seperti bakpao tetapi berisi kelapa dan gula merah, dijual hanya pada sore hari, rasanya dan teksturnya benar–benar membuat saya ketagihan. tapi ternyata roti Cue merupakan sebutan untuk roti yang dikukus, karena dikemudian hari saya mengetahui bahwasanya ada juga pisang Cue, Cue apem, dan cue-cue lainnya. ada juga yang disebut roti Kenari, roti ini keras seperti bagelen namun bagian atasnya ditaburi oleh Kacang Kenari, roti ini merupakan roti khas maluku & maluku utara. belum ke maluku namanya jika belum mencicipi roti Kenari ini.

Kuliner

10| LAPUT10

Page 11: The Travelist 2
Page 12: The Travelist 2

12| LAPUT12

Page 13: The Travelist 2

Memang, indonesia itu benar–benar ramah. baru saja datang sehari, kami sudah diajak untuk mengikuti pesta dan menari ronggeng! ronggeng adalah tarian yang

ditarikan saat pesta, masyarakat indonesia timur memang senang berpesta dari malam ke malam, bahkan bisa hingga berhari-hari, luar biasa! tapi, saat pertama kali melihat penduduk Halmahera barat yang tidak sesuai dengan ekspektasi saya sebelumnya membuat bertanya-tanya, mengapa rambut mereka tidak kribo? alih-alih kribo, ternyata tampilan fisik penduduk di kawasan maluku utara dipengaruhi oleh ras melayu. mungkin itu yang membedakan maluku dengan pengaruh ras aborigin, seperti layaknya kawasan tetangga, papua. saat mengunjungi Halmahera barat, saya seperti benar-benar dalam keberuntungan, karena tanpa terduga saya sempat bertemu dengan sultan ternate yang masih disegani oleh masyarakat Halmahera. padahal tadinya saya pikir kesultanan yang masih disegani hanyalah sri sultan Hamengkubowono di Yogyakarta saja. desa akelamo, Jailolo timur adalah tempat sultan Halmahera berkunjung. dua hari sebelum sultan tersebut datang, seluruh pemuda desa mempersiapkan jambul–jambul, panggung, dan menghias desa agar semarak. sedangkan kaum wanitanya menyiapkan makanan untuk pesta besar di desa. akelamo merupakan daerah kesultanan yang masih tersisa. Walaupun letaknya jauh dari kota ternate, namun dahulu disinilah pusat pemerintahan kesultanan tersebut. Hal ini yang membuat saya semakin meneguhkan pikiran bahwa kita memang harus traveling untuk melihat sesuatu yang beda dari biasanya.

Culture

Page 14: The Travelist 2

Sebenarnya Halmahera barat mempunyai banyak dive spot menarik, namun sampai pada hari saya menulis ini, dive operator

yang ada hanya Nasijaha diving Club dan sayangnya, diving club ini berbasis di ternate. padahal di Kecamatan Jailolo saja setidaknya memiliki tiga dive spot yang menggugah untuk diselami yakni teluk Jailolo, pulau buabua, dan Pulau Pastofiri.

Dive

14| LAPUT14

Page 15: The Travelist 2
Page 16: The Travelist 2

untungnya, Halmahera barat mempunyai bupati yang peduli terhadap wisata bahari daerahnya sehingga beliau pun menjelajahi Halmahera barat untuk mengeksplorasi titik–titik penyelaman disitu. Hingga tulisan ini terbit, sudah ada 10 titik NHr di tiga dive spot yang saya sebutkan tadi. Jailolo memang indah, tak heran acara teluk Jailolo telah berjalan tiga kali dan menakjubkan. menyelam di kawasan Jailolo hingga ternate paling asyik dilakukan saat pagi menjelang siang dan kegiatan yang paling menyenangkan adalah berburu nudibranch. disana ada banyak jenis nudibranch yang tersebar dimana-mana, asal mata kita jeli pasti akan menemukan nudi yang unik dengan beragam warna yang cantik. selain itu, padang softcoral-nya pun melimpah seperti melambai lambai pada para penyelam. Warna laut yang jernih dengan visibility cukup baik hingga 15 meter, membuat para fotografer bawah laut betah berburu momen. selain Jailolo, ada lagi kecamatan di Halmahera barat yang tak kalah cantiknya, bahkan wilayah ini merupakan wilayah yang menurut saya paling menakjubkan di kawasan Kabupaten Halmahera barat. berada di Kecamatan ibu, terdapat kepulauan yang bernama Kahatola. Kepulauan Kahatola ini memiliki panorama yang benar-benar eksotis, bahkan kerap disebut-sebut sebagai adiknya raja ampat karena lekukan buminya yang serupa. di pulau ini terdapat air terjun yang mengalir langsung ke lautan yang berwarna hijau jernih! sebenarnya, selain wisata selam, ada suatu tempat yang menakjubkan di wilayah Jailolo. Namanya pantai boho. sekilas pantai ini tidak terlihat istimewa, pasirnya coklat, airnya pun bening tanpa ada gradasi warna turquoise ke biru. tetapi perjalanan ini ternyata belum dimulai. setelah melewati hutan selama 15 menit berjalan, menuruni tebing untuk mencapai bibir pantai, kami pun harus berjalan selama 10 menit lagi untuk mencapai titik tujuan, yakni pasir panas. Ya, pantai dengan pasir panas ini kami temukan setelah melewati sebuah gua kecil. Pasir itu rasanya hangat di kaki, seperti pijat refleksi, sesekali iseng mengeruk pasir dengan kaki dan terpancar dari dalam, mengeluak keluar dari dalam pasir dibawah. semakin dikeruk akan terasa semakin panas airnya. Luar biasa.

16| LAPUT16

Page 17: The Travelist 2
Page 18: The Travelist 2

Laput21|22 | Travelist | Juni-Juli 2011 Jika diingat kembali, rasa–rasanya tidak

ada tempat lain di indonesia yang menyuguhkan pemandangan pegunungan di atas dan bawah laut selain di sini. Ya, baru kali ini saya merasakan floating dengan pemandangan langit biru, awan yang sulit ditebak bentuknya karena terus berganti, gunung yang kokoh nan hijau, serta lautan biru yang menawan. baru kali ini juga saya merasakan pantai dengan pasir berair panas. baru kali ini saya membuktikan apa yang dikatakan orang mengenai penduduk maluku utara itu ternyata salah. Ya, inilah bumi Halmahera. [t]

18| LAPUT18

Page 19: The Travelist 2
Page 20: The Travelist 2

Arnis SilviaTeacher, Photographer, BloggerLokasi: Iboih, Pulau Weh, Aceh

JEPRET

Page 21: The Travelist 2
Page 22: The Travelist 2

Kami sangat senang jika kamu mau menularkan semangat traveling melalui Travelist den-gan cara mengirim foto untuk jepret dengan ukuran panjang sisi terpendek 2000px ke [email protected] dengan subjek: Kontributor foto untuk jepret. Untuk Travelist edisi 3, kita akan menerima foto dengan tema “kopi”

Fahmi Najmi NurismaAdvance diverLokasi: Tulamben, Bali Timur

JEPRET

Page 23: The Travelist 2
Page 24: The Travelist 2
Page 25: The Travelist 2

ria Qorina lubiSpada awalnya, ia tidak bisa berenang, bahkan fobia terhadap air,

namun kini momen-momen dan biota bawah laut yang diabadikannya kerap kita temui di berbagai majalah diving, bahkan hingga dipercaya untuk ikut serta dalam pembuatan buku amazing ambon. sebenarnya apa sih yang ada dalam pikiran seorang ria Qorina Lubis yang juga

tergabung dalam komunitas Female divers indonesia ini tentang bahari indonesia?

INTERVIEW

Page 26: The Travelist 2

68|69 Event26| INTERVIEW26

Page 27: The Travelist 2

pertama kali jatuh cinta pada dunia penyelaman dan foto bawah laut?

pertama kali bisa jatuh cinta karena dunia bawah laut tampak memiliki banyak keindahan dan kedamaian yang sebelumnya saya hanya lihat di tV, majalah, maupun internet. awalnya saya tidak bisa berenang dan fobia terhadap air, tetapi karena seringnya melihat tayangan bawah laut di tV, saya bertekad untuk merasakan secara langsung dunia bawah laut yang sangat berbeda dengan darat. pada awal tahun 2004, saya belajar berenang dan pada tahun yang sama saya menyelam pertama kali di gili Meno, Lombok. Setelah mengantongi sertifikat dan sudah bisa mempertahankan kualitas keseimbangan didalam air (buoyancy) sayapun mulai menikmati kegiatan foto bawah laut. setelah dua tahun menyelam dan mengabadikan apa yang saya lihat, saya selalu sharing dengan teman-teman sehingga saya semakin terpacu untuk belajar lebih banyak lagi mengenai teknik pengambilan foto bawah air. terlalu sayang jika kita hanya melihatnya sendiri kan?

udah pernah dive di luar negeri? Bagus mana sama di indonesia?

saya tidak mengetahui persis negara lain karena baru satu kali menyelam dan itu dulunya dalam NKri yaitu timor Leste, tempatnya indah dan airnya bersih. setiap kali saya menyelam didaerah indonesia bagian timur, selalu banyak diver dari benua lain. menurut mereka indonesia adalah destinasi penyelaman yang paling dituju dari negara-negara lain karena selain banyaknya pulau, iklimnya tropis (airnya hangat) juga habitat di dalam laut yang kaya dan beragam.

Page 28: The Travelist 2

68|69 Event28| INTERVIEW28

Page 29: The Travelist 2

nah, indonesia kan punya banyak dive spot bagus mbak, menurut seorang ria apa sih yang membuat wisata bahari indonesia belum se-terkenal Maldives, great Barrier reef atau tempat dive lainnya di luar indonesia?

menurut saya, beberapa dive site di indonesia sudah (mulai) terkenal walaupun hanya sebagian kecil saja, seperti manado, bali, raja ampat, Wakatobi, dan Komodo. bila promosinya lebih ditingkatkan lagi dan diimbangi oleh pembangunan infrastruktur yang baik terutama di lokasi-lokasi yang sulit dijangkau, tersedianya fasilitas-fasilitas di tiap daerah, dan sdm yang berkualitas maka saya yakin wisata bahari indonesia le-bih dikenal dan menjadi tujuan pariwisata mancanegara.

Bagaimana perkembangan wisata bahari indonesia dalam beberapa tahun ini?

semakin meningkat, terutama kegiatan snorkeling dan menyelam dilihat dari semakin banyaknya penyelam di indonesia. belakangan ini iklan-iklan di tV sudah banyak yang mengangkat keindahan alam bahari di indonesia, itu salah satu promosi bagus. selain itu sudah banyak pameran wisata bahari di indonesia.

Page 30: The Travelist 2

68|69 Event30| INTERVIEW30

Page 31: The Travelist 2

ada ga perbedaan karakter biotik dan abiotik di wilayah indonesia Barat, Tengah dan Timur?

setiap lokasi mempunyai kelebihan masing-masing, baik itu di indonesia bagian barat, tengah, maupun timur. di indonesia timur air lautnya relatif lebih jernih dan habitatnya lebih beragam.

pernah ga mbak datang ke suatu tempat di indonesia dan ternyata ga ada resort atau dive operator lokal disana?

belum pernah, karena semua dive trip saya direncanakan dengan matang jauh hari sebelumnya, mulai dari menghubungi dive operator, tempat penginapan, menentukan dive site yang akan saya tuju, dan lainnya yang berhubungan dengan perjalanan saya.

Page 32: The Travelist 2

gimana mbak cerita tentang pembentukan Female Divers indonesia? Tujuan pembentukannya apa mbak?

ide pertama muncul di awal tahun 2008. Kami (beberapa penyelam wanita) berkumpul dan tercetuslah ide untuk membentuk Komunitas Female divers indonesia (Fdi), karena saat itu di indonesia belum terlalu banyak penyelam wanita. beberapa alasan yg membuat para wanita enggan untuk menyelam…salah satunya takut kulit menghitam…hehe. mulailah kami antusias untuk mempromosikan diving di kalangan wanita. setelah terbentuk Female divers (12 orang), kami lalu mengadakan acara seperti: * Discovery Dive untuk yang berminat menyelam tapi belum pernah melakukannya,* seminar tentang dunia bawah laut yg berhubungan dengan kesehatan wanita, * Dive Trip yang pesertanya perempuan,* pameran Foto bahari dari fotografer - fotografer underwater perempuan.semua acara tersebut di dominasi oleh wanita dan ditujukan untuk wanita juga. tujuannya agar para wanita tertarik untuk menyelam, dan jumlahnya bertambah banyak.

68|69 Event32| INTERVIEW32

Page 33: The Travelist 2
Page 34: The Travelist 2

setelah pembuatan buku amazing ambon, ada rencana buat buku lagi? Dan apakah ada impian lainnya?

saat ini saya sedang membuat buku pariwisata daerah sulawesi tenggara bersama buddy saya, Harum dari Fdi juga. insya allah, kedepannya ada beberapa impian dan angan-angan saya untuk membuat buku bawah laut dari sabang hingga papua, agar keindahan alam indonesia dapat diketahui, dijaga, dilestarikan, dan dinikmati semua orang terutama masyarakat indonesia, karena selama ini sebagian besar yang menikmati orang-orang dari negara lain dan mereka yang lebih mengetahui keindahan alam indonesia.

68|69 Event34| INTERVIEW34

Page 35: The Travelist 2
Page 36: The Travelist 2

Tiga titik penyelaman paling ciamik di indonesia dan kenapa pilih itu?

Wah sulit jawabnya nih, setiap dive site memiliki ciri khas dan keistimewaan yg berbeda. sejauh ini tempat favorit saya: - Lembeh, karena banyak sekali habitat di dalamnya yang aneh dan cantik dan jarang ditemukan ditempat lain, terutama binatang yg berukuran kecil.- Ambon, selain bervariasi jenis penyelamannya (Wreck Dive, Cave Dive, Muck Dive), juga banyak ditemukan binatang besar (pelagic), karang yang sehat, visibility jernih. selain bawah laut, daratan pulau ambon cantik dan banyak tempat bersejarah selain itu budayanya juga sangat kaya dan beragam.- Wakatobi, habitatnya sangat kaya dan menakjubkan, visibility luar biasa jernihnya.

Terakhir ni mbak, menurut mbak ria penyelam yang beretika itu kayak apa si?

Jangan buang sampah sembarangan, menjaga buoyancy dengan baik agar kita tidak menyentuh habitat laut yg rapuh, memperhatikan peralatan yang kita kenakan di dalam air jangan sampai menyentuh habitat laut seperti Fin dan Octopus. mematuhi arahan dari dive master/trip leader. [t]

68|69 Event36| INTERVIEW36

Page 37: The Travelist 2
Page 38: The Travelist 2

68|69 Event38| INTERVIEW38

Page 39: The Travelist 2

perempuan kelahiran Jakarta ini, menyelam pertama kali pada akhir tahun 2004. awalnya ria tidak bisa berenang & baginya menyelam hanya-lah sebuah mimpi saja, tetapi karena seringnya melihat tayangan cantiknya dunia bawah laut di berbagai stasiun tV membuat dirinya bertekat ingin benar-benar merasakan kecantikan dan kedamaian yang ada di dalam laut, maka dipertengahan tahun 2004, ria mengambil kursus berenang selama satu bulan. setelah itu di akhir 2004, untuk pertama kalinya menyelam di perairan Lombok, Nusa tenggara barat. sejak saat itu bila ada waktu luang atau waktu cuti selalu diisinya dengan kegiatan menyelam apakah itu pulau-pulau yang ada di sekitar Jakarta atau di luar pulau Jawa. profesinya di salah satu perusahaan it membuat waktunya terbatas. Objek foto favorit ria adalah binatang yang berukuran kecil (makro) berukuran minimum sekitar satu centimeter seperti nudibranch (siput laut tanpa tulang belakang), kepiting, udang-udang dan ikan kecil berwarna warni juga octopus. sebagian hasil karyanya dan membagi pengalamannya di http://www.flickr.com/photos/rialubis/ agar pengunjung web tersebut mengetahui bahwa kehidupan bawah laut di indonesia sangat indah dan sudah selayaknya kita menjaga dan melestarikannya.

rIa QorIna lUBIs

Page 40: The Travelist 2
Page 41: The Travelist 2

naTUna BesarKepUlaUan dengan lanTaI BaTU dI laUTan

TuliSan oleH FarHaniza, FoTo oleH eno (aliF STone Park)

mungkin beberapa orang belum pernah mendengar nama ini, walau termasuk dalam wilayah Kepulauan riau, tetapi Kepulauan

Natuna terletak jauh di utara sana.

Traveler’s TalesTraveler’s Tales

Page 42: The Travelist 2

J ika kita lihat di peta mungkin kita akan menyangka bahwa kepulauan ini masuk dalam wilayah Kalimantan karena letaknya yang lebih dekat. de-ngan letaknya yang

berada diantara malaysia barat dan borneo, tak heran jika dulunya kepulauan ini menjadi daerah rebutan. apalagi simpanan minyak dan gas buminya yang masih melimpah, daerah inipun diperebutkan oleh tiga negara: indonesia, malaysia, dan Cina. dari masyarakatlah saya mengetahui bagaimana akhirnya kepulauan ini masuk dalam wilayah indonesia. menurut kisah yang beredar di masyarakat, untuk menengahi masalah itu seorang presiden indonesia mengusulkan tempat itu menjadi pangkalan militer bersama, maka setiap negara mengambil tugas masing-masing untuk mewujudkan pangkalan tersebut. Cina dan malaysia menyiapkan infrastruktur, sedangkan indonesia menyediakan tentara yang saat itu memang hebat. setelah pembangunan selesai, ternyata Natuna diambil alih oleh indonesia dengan alasan disanalah pangkalan militer indonesia berkedudukan bahkan sampai sekarang. sebagai daerah pangkalan militer, tak ba-nyak yang ingin pergi kesana, memang ada apa sih di Natuna? Yang terbayang adalah seperti pulau kecil dengan banyak kapal-kapal militer bersandar. tapi ini tak mengurung niat saya untuk pergi ke sana, saya yakin dengan letaknya yang berada di antara itu pastilah menyimpan banyak rahasia, terutama apa yang ada di bawah lautnya.

68|69 Event42| traveler’s tales42

Page 43: The Travelist 2
Page 44: The Travelist 2

68|69 Event44| traveler’s tales44

Page 45: The Travelist 2

saya naik kapal perintis dari pemangkat, Kalimantan barat. butuh dua hari untuk mencapai Natuna karena selain kapal tidak begitu laju, kami juga berhenti di beberapa pulau kecil untuk menurunkan bahan pangan. bagi saya, pengalaman ini menarik, sepanjang malam saya tidur di atap geladak sambil memandang nebula dalam galaksi bimasakti yang terlihat jelas. pagi hari terbangun oleh kirana matahari terbit. Walaupun dalam kapal penuh sesak, ternyata saya dapat menikmatinya. akhirnya saya tiba di pulau bunguran – pulau terbesar di Kepulauan Natuna besar, terlihat orang dari penginapan menunggu kedatangan saya. Kami menyusuri garis pantai bagian barat, kompleks militer dan kompleks masjid ranai pun terlewati. Ketika sampai di penginapan, dari luar terlihat biasa saja. Namun begitu masuk kedalam, saya langsung melihat gugusan acak batuan granit super besar di belakang penginapan yang menghadap pantai. gugusan batuan granit ini ternyata juga ditemukan sepanjang kepulauan di selat Karimata, mulai dari Natuna hingga belitung. Konon katanya, batuan ini berasal dari ledakan gunung danau toba zaman dahulu. Hari pertama langsung dihabiskan dengan menikmati pantai, mencium segarnya udara, melihat cerahnya biru langit, mencoba menggambar awan diatas batuan besar yang lebih besar dari kasur saya hingga matahari merona menjadi jingga. malam harinya, saya pun menyiapkan peralatan menyelam untuk besok. Kemudian setelah semua tabung terisi, saya kembali ke penginapan. sebenarnya hasrat untuk menikmati rasi bintang dari atas kasur batu itu masih ada, kalau saja tidak terhalang oleh banyaknya nyamuk.

Page 46: The Travelist 2

68|69 Event46| traveler’s tales46

Page 47: The Travelist 2

pagi hari, saya menyempatkan lari pagi di sepanjang pantai. bibir pantai mengecil di bebe-rapa bagian, juga ada yang tersambung dengan anak sungai. masih sangat alami. sepanjang pantai saya melihat beberapa rumah yg menghadapkan daerah servisnya ke pantai. sayangnya kebiasaan menjadikan laut sebagai tempat pembuangan masih kerap ditemui hingga wajar saja di beberapa bagian menjadi sangat kotor. pagi hari yang cerah, setelah berkeringat di pagi hari, sebelum matahari tinggi, saya pun bersiap untuk menjelajahi dunia bawah laut Natuna. berangkat dengan kapal kecil yang disebut pompong oleh penduduk sekitar. tujuan pertama adalah pulau senoa yang terletak persis di depan tempat saya menginap. pulau senoa ini adalah salah satu dari 92 pulau terdepan indonesia. airnya dari atas terlihat sangat jernih, tetapi ternyata visibility tidak terlalu jauh, kurang dari 12 meter. banyak ikan besar melintas disini, seperti ikan napoleon, penyu, hiu, bahkan pada musim tertentu dilewati oleh Whaleshark. pada musim tertentu ada paus yang terdampar di pantai, bahkan di tempat saya menginap pun terdapat tulang belulang paus yang sudah di rangkai ulang. berikutnya kami pindah spot di-ving, kali ini lokasinya hanya pasir

tanpa koral. ternyata disini tempatnya pari-pari berterbangan. satu hal yang paling saya ingat adalah saat saya menginjak pasir, berdiri di dasar laut, kaki saya tidak masuk dalam pasiran, namun kokoh seperti biasa. saat pasir mulai terdispersi, saya tahu bahwa saya baru saja menginjak bebatuan besar, beba-tuan granit yang menjadi lantai laut. selain wisata laut saya juga berkeliling pulau dengan menumpang sebuah truk yang lewat. di Natuna, kendaraan umum hanya disediakan untuk para pelajar, angkutan itu gratis dan hanya lewat saat jam pergi dan pulang sekolah. berkeliling sebagian pulau ini membuat saya sadar bahwa budaya kota besar dan masyarakat di pulau sangat berbeda, terutama karena daya saing yang kurang, akses informasi yang minim, membuat alur hidup terasa sa-ngat lambat, bukan malas. saya merasa tidak sabar melihat keajaiban lain yang ada di indonesia. saya yakin harta karun terindah bisa ditemukan saat kita mengenal negeri kita apa adanya. Harta karun itu bukanlah guci antik dan emas yang terkubur ratusan tahun tapi rasa cinta terhadap bangsa ini. [t]

Page 48: The Travelist 2

pUlaU BadIsepoTong KeIndahan dI

TuLisan oLeH aDLien, FoTo oLeH HaWis MaDDuppa

makassar, adakah yang tidak pernah mendengar betapa indahnya daerah ini untuk dijadikan wisata bawah laut? sebuah daerah di sulawesi selatan yang terbangun pesat sejak salah satu putra

daerahnya sempat menjadi wakil pemimpin negara ini.

Traveler’s TalesTraveler’s Tales

Page 49: The Travelist 2
Page 50: The Travelist 2

sejak saat itu, banyak turis berdatangan ke daerah ini hingga tak heran jika bandara internasionalnya menjadi terkenal. tapi adakah yang mengetahui Kepulauan spermonde? sebuah kawasan kepulauan yang berada di sebelah barat daratan sulawesi selatan. dengan 98 buah pulau karang, kawasan ini masih memperlihatkan cantiknya ekosistem terumbu karang yang sehat. dahulu, pulau badi dikenal sebagai pusat pembuatan perahu di Kepulauan spermonde, nama perahu tersebut disebut Lepa-lepa dan Jolloro dan masih cukup banyak digunakan oleh penduduk sekarang, walaupun kini telah muncul perahu jenis baru yang lebih canggih dalam hal teknologi. pulau ini memang belum dikenal sebagai destinasi wisata, masih sedikit diver yang mengetahui tempat ini, hal ini membuat saya sedikit bangga karena mengetahui bahwa keramahan penduduk, pasir putih, dan terumbu karang yang cantik masih bisa ditemui. Namun, pulau badi masih menyimpan luka, masyarakat disini melakukan penambangan karang sebagai bahan bangunan. penjualan dilakukan secara terang-terangan sesuai pesanan dan dijual dengan harga rp 150.000/jolloro atau ditukarkan dengan mesin bekas. penambangan karang dilakukan di kawasan gusung batua, tapi sejak lima tahun terakhir aktivitas ini sudah mulai dilarang karena pulau ini mulai merasakan dampak abrasi yang disebabkan tidak adanya penahan alami.

68|69 Event50| traveler’s tales50

Page 51: The Travelist 2
Page 52: The Travelist 2

68|69 Event52| traveler’s tales52

Page 53: The Travelist 2

Walau begitu, tetap saja ekosistem terumbu karang di pulau ini cantik, tak terbayang bagaimana cantiknya sebelum ada penambangan karang itu, pasti lebih cantik dari yang sekarang. bagaimana tidak, baru saja berenang sekitar tiga meter dari bibir pantai, saya langsung menemui coral garden dengan jarak 1-2 meter dari permukaan air. tak lama setelah puas snorkeling, saya dan teman-teman kembali ke atas, bersemangat untuk mengambil peralatan selam kami. masih di sekitaran titik snorkeling tadi kami turun di kedalaman tiga meter melihat tubir terumbu hingga kedalaman 12 meter, sepanjang itu terlihat reef flat dan reef crest, cantik dan kokoh.

Page 54: The Travelist 2

selain itu di pulau ini terdapat hasil transplantasi yang sudah dilakukan oleh beberapa organisasi. ada beberapa titik yang digunakan sebagai tempat transplantasi karang. seperti di depan dermaga dan juga daerah perlindungan Laut (dpL). dpL tersebut juga menjadi salah satu titik penyelaman di pulau badi. untuk mengetahui daerah tersebut ada tanda berupa enam batu besar, jenis porites sp. untuk tempat tinggal bisa menginap di rumah penduduk. biasanya diver yang berasal dari mahasiswa, senang menginap di rumah penduduk. ada seorang penduduk yang kami kenal namanya. untuk tinggal di sana kami biasa membayar rp10.000 per hari untuk satu orang. selain rumah penduduk ada opsi lain untuk tempat berteduh, ada rumah kayu bantuan Coremap yang bisa disewakan. rumah kayu ini dikelola oleh penduduk untuk disewakan kepada turis yang ingin menginap. dengan fasilitas berupa kasur dan bantal, kita cukup mengeluarkan uang rp 20.000 per malam. untuk konsumsi selama di pulau badi, biasanya kami meminta warga untuk memasakkan makanan untuk kami. sebenarnya yang paling menyenangkan dari seluruh perjalanan adalah merasakan keramahan warga lokal. apalagi jika kita datang saat bulan purnama, sekitar tanggal 12-16 setiap bulannya, bisa mendapatkan menu tambahan. para nelayan di pulau ini biasanya menjaring cumi-cumi atau sotong dan bisa dibeli seharga rp50.000 untuk tiga kilogram. mereka juga yang akan memasakkannya. selain itu pengalaman hidup dengan listrik yang hanya menyala selama empat jam, mulai dari pukul 18.00 Wita hingga 22.00 Wita membuat kami menjadi lebih sering berinteraksi dengan warga lokal. O iya, jangan keluar rumah lebih dari pukul 23.00 Wita ya! [t]

68|69 Event54| traveler’s tales54

Page 55: The Travelist 2
Page 56: The Travelist 2

gUgUsan TaKa dI leKUK TelUK Bone

TuLisan Dan FoTo oLeH FenKy WiraDa

Layaknya cendawan di musim hujan, berderet putih jika terlihat dari ketinggian, calon-calon pulau ini tumbuh dari formasi terumbu karang yang mengurung pasiran

mencapai permukaan laut.

Traveler’s TalesTraveler’s Tales

Page 57: The Travelist 2
Page 58: The Travelist 2

Warga lokal di pomalaa, sulawesi tenggara menyebut bentukan tersebut adalah taka, yaitu gugusan terumbu karang yang hampir mencapai permukaan laut, biasanya membentuk lingkaran tak sempurna yang seiring waktu tumbuh sebagai pondasi bagi sebuah pulau. pomalaa merupakan sebuah kecamatan dari Kabupaten Kolaka, provinsi sulawesi tenggara. terkenal dengan perbukitan tambang nikelnya yang merupakan penyumbang devisa bagi negara, tak heran apabila sepanjang perjalanan menuju pomalaa banyak truk tambang yang lalu-lalang membawa tanah dari lokasi pengerukan menuju ke tongkang raksasa yang diparkir di pesisir laut. sebagian besar penduduk sekitar merupakan pekerja tambang, walaupun masih ada juga sebagian kecil penduduk bermata pencaharian sebagai nelayan yang mengandalkan hasil laut dari terumbu karang pada taka-taka sekitar.

68|69 Event58| traveler’s tales58

Page 59: The Travelist 2
Page 60: The Travelist 2

68|69 Event60| traveler’s tales60

Page 61: The Travelist 2

taka dapat juga disebut atol dan apabila pasirannya sudah mencapai permukaan disebut gosong. pada waktu surut kedalaman air sampai ke dasar yaitu hanya mencapai satu meter sehingga hal ini menyebabkan warna biru laut yang tampak lebih muda dari daerah di sekitarnya. taka-taka pada kawasan teluk bone ini berjarak 500-an meter dari pulau utama yang merupakan daerah tambang, sehingga tidak mengherankan kondisi perairannya tetap jernih walaupun di daerah sekitar merupakan kawasan tambang. taka-taka ini merupakan aset penjamin kelestarian ekosistem bawah air sekitar dan menjamin hasil laut bagi nelayan sekitar yang merupakan fishing zone karena terumbu karangnya terjaga. awalnya tak menyangka, apakah mungkin daerah yang merupakan lokasi tambang dengan kegiatan pengerukan mempunyai perairan yang bagus kondisinya sebagai objek diving? Ya, kita tak akan tahu jawabnya apabila tak mencoba untuk turun menyelam, ya kan? memang daerah ini tak kental dengan wisata bahari karena sebagian besar kawasan daratannya merupakan lokasi pertambangan, terbukti hanya ada satu lokasi pantai yang menjadi objek wisata di daerah ini, itupun hanya pemandangan dari darat saja yang bisa dinikmati. untuk itu memang harus ada sebuah tulisan ataupun beberapa gambar yang

menceritakan bahwa laut daerah ini tak kalah bagus dengan daerah penyelaman lainnya. Coba beranjak dari darat bersama nelayan sekitar menaiki perahu kayu khas buatan tangan untuk menuju ke lokasi yang ada terumbu karangnya. tak ada yang memungkiri kata pepatah “dimana ada gula disitu ada semut”, cocok diibaratkan bagi “dimana ada terumbu karang disitu ada kehidupan”. sebagian besar objek penyelaman yang menarik adalah karena keberadaan terumbu karangnya yang memberikan warna berbeda pada dunia bawah laut yang biru. menuju ke taka torosanang dan sirengreng di antara dua pulau besar sekitar, dan terlihat dari kejauhan pinggiran taka warna biru lebih gelap dengan bagian putih pada tengahnya. bagian gelap tersebut merupakan formasi terumbu karang atol dan mengendapkan pasiran yang terlihat lebih putih pada bagian tengahnya. Snorkeling pada bagian tengah taka dengan diameter 100-200 meter merupakan kegiatan diving yang paling cocok, karena dangkalnya air dari kedalaman 1-3 meter tentu akan menyulitkan apabila harus membawa peralatan sCuba. meliuk di sela–sela karang masif yang besar dan sesekali masuk untuk melihat anemon lebih dekat akan selalu bisa dilakukan saat melakukan snorkeling. rapatnya formasi terumbu

Page 62: The Travelist 2

karang pada daerah reef flat dikarenakan sinar cahaya matahari yang optimal. ikan-ikan karang seperti Damselfish, Clownfish, dan Puffer hiruk pikuk melawan arus yang kadang datang berganti arah saat pasang ataupun surut. menarik mata untuk selalu mengamati dengan tetap harus waspada karena di sela-sela karang terdapat duri-duri bulu babi yang bisa saja menusuk saat kaki hampir menyentuh dasar. pada rata-rata kedalaman enam meter lebih merupakan daerah reef slope dari formasi terumbu karang yang berupa taka ini. pada bagian sisi reef slope ini akan didominasi oleh karang-karang dengan bentuk pertumbuhan bercabang dan pada daerah yang lebih dalam komposisinya akan lebih beragam berupa karang lembaran. Lokasi ini merupakan pinggiran taka yang seakan menopang dan terus tumbuh ke atas sampai permukaan. dengan penyelaman menggunakan sCuba akan lebih mengefektifkan kegiatan tur bawah air taka di perairan pomalaa ini karena komposisi rapat dan fauna bawah air di sela–sela karang sa-ngat menarik perhatian. Cuttle fish seukuran kertas a4 akan dengan percaya dirinya tak mau lari saat didekati sampai jarak 50 cm, hanya terus bergerak mundur ketika sesekali merasa dirinya harus waspada. bercorak totol karang kecoklatan merupakan cara adaptasinya untuk menghindari pemangsa yang lebih besar. beberapa kali bertemu sotong pada kedua taka sama sekali tak membuat jemu ketika

harus memperhatikan detailnya dengan mata garis berpola. struktural terumbu karang dengan berbagai biotanya pada sisi-sisi taka seperti benteng kokoh bawah air yang menjulang. terlihat beberapa soft coral yang menempel pada substrat keras serta beberapa Giant Clam dari ukuran kecil sampai 50 cm mengisi celah-celah terumbu, yang sesekali membuka diri seakan memberi salam hangat kepada setiap penyelam yang melihatnya. tampak dari atas saat memandang gugusan terumbu karang di sisi bawah, terlihat susunan Coral mushroom dengan berbagai ukuran dan warna memadati dasar. Warna putih, kuning bahkan ungu dengan bentuk seperti jamur merupakan ciri khas dari karang yang hidupnya bebas tanpa berkoloni ini. suguhan pemandangan bawah laut pada taka-taka tersebut tak mampu dijelajahi hanya sepintas, butuh waktu dan perhatian agar setiap diri yang datang berkunjung bisa merasa menemukan kepuasan saat menyelami taka. gugusan para calon pulau di perairan teluk bone ini akan banyak menyajikan keunikan bawah laut di indonesia yang tropis, sehingga jaminan akan perlindungan taka yang merupakan lumbungnya laut merupakan kewajiban moril bersama untuk tanah air indonesia yang adil dan sejahtera. terima kasih indonesia. [t]

68|69 Event62| traveler’s tales62

Page 63: The Travelist 2
Page 64: The Travelist 2

Kadang kesal juga melihat masker yang silikonnya tidak bertahan lama dan cepat menjadi getas, bahkan hingga putus dengan mudahnya, padahal kita sudah mencoba untuk merawatnya

secara baik. bahkan, tak jarang kita menemukan silicon masker kita telah berubah warna. maka, salah satu produsen peralatan penyelaman, Cressi, membuat evolusi dalam hal silikon yang disebut dengan the silicon mask Evolution Crystal. salah satunya produknya adalah Cressi piuma Crystal Evolution. dengan teknologi kristal ini, akan membuat anda lebih nyaman menyelam karena dapat melihat lebih jelas, tidak mudah berubah warna, mengurangi ‘fogging’ dan Cressi berani memberi garansi untuk membuatnya tetap seperti kristal.

The sIlIcon masK evolUTIon crysTal

Amazing ambon - above, under and beyond, adalah sebuah coffee-table book yang berisi 208 halaman penuh foto yang memanjakan pembacanya dengan foto-foto dan cerita dari ambon. buku ini bukanlah travel-guide,

melainkan sebuah photo book yang menyajikan foto-foto ciamik untuk disantap mata. untuk anda pecinta alam bawah laut, buku ini haruslah menghiasi perpustakaan pribadi anda. pada halaman awal, kita langsung disambut oleh mandarin fish yang colorfull. Kekayaan bawah laut ambon juga banyak diceritakan di buku ini, liat saja chapter tentang blue Heaven yang ciamik. mulai dari Blue Ribbon Eel, Baby Anemonefish, sampai Nudibranch dapat kita temui disini.

amazIng amBon

68|69 Event64 REVIEW

Page 65: The Travelist 2

100 penyelam KIBarKan Bendera

Tahun 2009 lalu kita dikejutkan dengan banyaknya jumlah peserta pengibaran bendera indonesia di bawah laut yang diikuti oleh berbagai warga negara. pengibaran

yang meriah tersebut diikuti sebanyak 2.818 penyelam dan dilaksanakan pada acara “sail bunaken”. maka, pada “sail Wakatobi” tahun ini, indonesia pun kembali mengibarkan bendera indonesia nya di bawah laut dan diikuti oleh 100 penyelam dari indonesia. sebagai negara yang 2/3 luas negaranya terdiri dari perairan, maka hal ini sepatutnya dijadikan agenda tahunan secara bersama dan dapat melibatkan penyelam-penyelam dari berbagai daerah di indonesia. bukankah hampir di setiap pulau kita mempunyai pesisir?

Amazing ambon - above, under and beyond, adalah sebuah coffee-table book yang berisi 208 halaman penuh foto yang memanjakan pembacanya dengan foto-foto dan cerita dari ambon. buku ini bukanlah travel-guide,

melainkan sebuah photo book yang menyajikan foto-foto ciamik untuk disantap mata. untuk anda pecinta alam bawah laut, buku ini haruslah menghiasi perpustakaan pribadi anda. pada halaman awal, kita langsung disambut oleh mandarin fish yang colorfull. Kekayaan bawah laut ambon juga banyak diceritakan di buku ini, liat saja chapter tentang blue Heaven yang ciamik. mulai dari Blue Ribbon Eel, Baby Anemonefish, sampai Nudibranch dapat kita temui disini.

68|69 Event65 EVENT

Page 66: The Travelist 2

Seorang pecinta lautan dan dunia fotografi bawah laut, merupakan mahasiswa S2 Ilmu Lingkungan UGM.

Fenky Wirada

Perempuan yang menyukai dunia penulisan dan penyelaman ini kerap menyelam bersama teman–temannya sesama anggota Marine Science Diving Club (MSDC) Universitas Hasanuddin, Makassar.

Adlien

Seorang akademisi IPB yang mencintai traveling dan dunia bawah laut. Ia telah menggunakan kamera bawah laut sejak tahun 2004 dan telah cukup banyak menjelajahi pulau – pulau yang belum ‘terjajah’.

Hawis Madduppa

Pemilik Alif Stone Park yang berada di kawasan Ranai Besar ini menyukai hal–hal yang berhubungan dengan ecotourism dan ia membawa konsep tersebut juga ke dalam resort-nya.

Eno (Alif Stone Park)

proFIl KonTrIBUTor

Page 67: The Travelist 2

Punya kritik dan saran untuk The Travelist? Kirim surat anda melalui email: [email protected] dengan menyebutkan nama, kota, dan nomor telepon. Surat yang terpilih akan mendapatkan suvenir menarik dari The Travelist.

Hey Travelist!My StoryThe Travelist mengundang siapa saja yang mau berbagi cerita mengapa ia menyukai traveling, diving, ataupun hiking untuk menyebarkan ‘virus’ ini kepada pembaca yang lain agar semakin mencintai Indonesia.Kirim melalui email: [email protected] dengan subjek : cerita sayaTulisan maksimal 500 kata dan disertai minimal lima foto.

Page 68: The Travelist 2