the harvard step test and ymca
DESCRIPTION
menilai ketahanan sistem kardiovaskularTRANSCRIPT
THE HARVARD STEP TEST
PENDAHULUAN
Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani dan beraktivitas. Karena itu, kita
dianjurkan untuk berolah raga paling kurang dua kali dalam seminggu. Olah raga memiliki
sangat bermanfaat untuk kesehatan sistem kardiovaskuler. Seseorang yang sehat dan fit akan
dapat melakukan pekerjaan sehari-hari tanpa kelelahan yang berarti. Ia masih mempunyai
cadangan tenaga yang cukup untuk suatu kegiatan ekstra seperti berolahraga dan rekreasi.
Sehat dalam arti umum adalah dengan cara menjaga makanan agar cukup gizi dan menjaga
kebersihan sehari-hari. Kebersihan ini meliputi kebersihan diri sendiri, misalnya mandi,
berpakaian, dan lain-lain.
Aktivitas fisik merupakan sebagian kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari
karena dapat meningkatkan kebugaran yang diperlukan dalam melakukan tugasnya. Dengan
majunya dunia teknologi memudahkan semua kegiatan sehingga menyebabkan kita kurang
bergerak, seperti penggunaan remote kontrol, komputer, lift dan tangga berjalan, tanpa
dimbangi dengan aktifitas fisik yang akan menimbulkan penyakit akibat kurang gerak.
Oleh karena itu dalam percobaan ini, kita akan mempelajari bagaimana pengaruh
aktivitas terhadap kerja jantung dan perubahan fisiologis. Untuk menentukan kesanggupan
badan kita dalam melakukan suatu aktivitas maka dilakukan tes harvard. Tes ini bertujuan
untuk menentukan indeks kesanggupan badan untuk melakukan kerja, di sini kita menilai
kebugaran dan kemampuan untuk pulih dari kerja berat.
Tes Harvard adalah salah satu jenis tes stress jantung untuk mendeteksi atau
mendiagnosa penyakit kardiovaskuler. Tes ini juga baik digunakan dalam penilaian
kebugaran, dan kemampuan untuk pulih dari kerja berat. Semakin cepat jantung beradaptasi
(kembali normal), semakin baik kebugaran tubuh.
Tes Harvard merupakan tes ketahanan terhadap kardiovaskuler. Tes ini menghitung
kemampuan untuk berolahraga secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama tanpa
lelah. Subjek (orang yang melakukan tes) melangkah naik dan turun pada papan setinggi 45
cm. jumlah langkah yaitu 30 langkah permenit dalam 5 menit atau sampai subjek kelelahan.
Kelelahan adalah ketika saat subjek tidak mampu lagi mempertahankan langkahnya dalam 15
detik. Subjek didudukkan dan merupakan akhir dari tes, dan denyut jantungnya kemudian
dihitung dalam 1 sampai 1,5, 2 sampai 2,5, dan 3 sampai 3,5 menit.
TUJUAN:
Melaksanakan tes kesanggupan kardiovaskuler dengan cara Harvard
Menilai kesanggupan kardiovaskuler seseorang
ALAT YANG DIPERLUKAN
Bangku setinggi 18 inci
Metronom (frekuensi 120 X/menit)
Stopwatch
BANGKU
METRONOME STOPWATCH
3 Orang Oponen
Berdiri menghadap bangku, sambil mendengarkan metronome
Kaki pertama naik
Detak 2
Kaki kedua naik
Detak 3
Kaki pertama turun
Detak 4
Kaki kedua turun
Detak 1
Mencatat lama waktu percobaan dilakukan
Mengulangi siklus sampai OP tidak kuat, tadak lebih dari 5 menit
Mencatat frekuensi nadi OP selama 30 detik, (denyut nadi maksimal)
Menghitung indeks kesanggupan kardiovaskuler OP, pada wibsite
Tentukan klasifikasi hasil pemeriksaan pada wibsite
Memperkirakan VO2max OP dengan menggunakan gambar –HTS 1
Frekuensi nadi menit ke-2 Frekuensi nadi menit ke-3Frekuensi nadi menit ke-1
CARA KERJA
THE YMCA THREE – MINUTE
PENDAHULUAN
Berbagai mekanisme kardiovaskuler dan pernapasan harus bekerja secara terpadu
untuk memenuhi O2 jaringan aktif dan mengeluarkan CO2 beserta panas saat melakukan
aktivitas fisik. Perubahan sirkulasi meningkatkan aliran darah ke otot, sambil
mempertahankan sirkulasi yang adekuat di bagian tubuh lain. Selain itu, ambilan O2 dari
darah di otot yang bekerja akan meningkat sehingga jumlah O2 tambahan akan tersedia, dan
sebagian panas serta kelebihan CO2 dapat dikeluarkan (Ganong, 2008)
Aktivitas fisik diketahui berperan penting untuk mencegah obesitas dan memegang
peranan terhadap distribusi lemak tubuh. Aktivitas fisik yang memadai dapat menurunkan
persentasi lemak tubuh yang selanjutnya dapat mengurangi risiko menderita obesitas dan
penyakit kardiovaskuler. Kesegaran jasmani didefinisikan sebagai suatu keadaan yang
dimiliki atau dicapai seseorang dalam kaitannya dengan kemampuan untuk melakukan
aktivitas fisik. Seseorang yang secara fisik bugar dapat melakukan aktivitas fisik sehari-
harinya dengan giat, memiliki resiko rendah dalam masalah kesehatan dan dapat menikmati
olahraga serta berbagai aktivitas lainnya (Irawan, 2009).
VO2max adalah jumlah maksimal oksigen yang dapat dikonsumsi selama aktivitas
fisik yang intens sampai akhirnya terjadi kelelahan. Karena VO2max ini dapat membatasi
kapasitas kardiovaskuler seseorang, maka VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari
ketahanan aerobik. VO2max merefleksikan keadaan paru, kardiovaskuler, dan hematologik
dalam pengantaran oksigen, serta mekanisme oksidatif dari otot yang melakukan aktivitas.
Selama menit-menit pertama latihan, konsumsi oksigen meningkat hingga akhirnya
tercapai keadaan steady state di mana konsumsi oksigen sesuai dengan kebutuhan latihan.
Konsumsi oksigen lalu turun secara bertahap bersamaan dengan penghentian latihan karena
kebutuhan oksigen pun berkurang (Sukmaningtyas, Pudjonarko, Basjar, 2004).
Secara teori, nilai VO2max dibatasi oleh cardiac output, kemampuan sistem respirasi
untuk mengantarkan oksigen ke darah, atau kemampuan otot untuk menggunakan oksigen.
Dengan begitu, VO2max pun menjadi batasan kemampuan aerobik, dan oleh sebab itu
dianggap sebagai parameter terbaik untuk mengukur kemampuan aerobik (atau
kardiorespirasi) seseorang. VO2max merupakan nilai tertinggi dimana seseorang dapat
mengkonsumsi oksigen selama latihan, serta merupakan refleksi dari unsur kardiorespirasi
dan hematologik dari pengantaran oksigen dan mekanisme oksidatif otot . Orang dengan
tingkat kebugaran yang baik memiliki nilai VO2max lebih tinggi dan dapat melakukan
aktivitas lebih kuat dibanding mereka yang tidak dalam kondisi baik (Vander, 2001).
TUJUAN:
Melaksanakan tes kesanggupan kardiovaskuler (YMCA Three-Minute Step Test)
Menilai kesanggupan kardiovaskuler seseorang
ALAT YANG DIPERLUKAN
Bangku setinggi 12 inci
Metronom (frekuensi 96 X/menit)
Stopwatch
BANGKU
METRONOME STOPWATCH
Masukan data pada tabel YMCA-1 dan YMCA-2
Menentukan indeks kesanggupan kardiovaskular OP, selama 1 menit setelah tes
3 Orang Oponen
Berdiri menghadap bangku, sambil mendengarkan metronome
Kaki pertama naik
Detak 2
Kaki kedua naik
Detak 3
Kaki pertama turun
Detak 4
Kaki kedua turun
Detak 1
Mengulangi siklus tersebut dalam tiga menit
Menghitung & mencatat frekuensi nadi OP selama 1 menit dan mencatat hasilnya
CARA KERJA