the bottom line oleh andik s. dwi saputro alumni jurusan akuntansi universitas brawijaya malang

23
BY ANDIK S. DWI SAPUTRA KELOMPOK 6 : ANIFAH DINA RAKHMATIKA FALANNI FIRYAL FAWWAZ LITA FIYANNA ALCHUSNA

Upload: falanni-firyal

Post on 19-Jul-2015

72 views

Category:

Economy & Finance


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: THE BOTTOM LINE Oleh Andik S. Dwi Saputro Alumni Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang

BY ANDIK S. DWI SAPUTRAKELOMPOK 6 :

•ANIFAH

•DINA RAKHMATIKA

•FALANNI FIRYAL

FAWWAZ

•LITA FIYANNA ALCHUSNA

Page 2: THE BOTTOM LINE Oleh Andik S. Dwi Saputro Alumni Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang

KonsepLabaRugi

Kapitalisme

Kepentingan

Pribadi

BANK KONVENSIONA

L

BANK

SYARI’A

H

Value added

syari‘ah

Pertanggungjawa

bansosial

Merekayg

berhakmenerim

a

Page 3: THE BOTTOM LINE Oleh Andik S. Dwi Saputro Alumni Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang

SUATU UPAYA MERUMUSKAN KONSEP INCOME

DALAM PEMIKIRAN AKUNTANSI SYARIAH

Page 4: THE BOTTOM LINE Oleh Andik S. Dwi Saputro Alumni Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang

KONSEP LABA

Konsep Laba

Profit for

stockholder

Egoistik

ET

Page 5: THE BOTTOM LINE Oleh Andik S. Dwi Saputro Alumni Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang

KONSEP NILAI

TAMBAH

Konsep Nilai Tambah

Altruistik

Akuntabilitas bagi

kepentingan

stakeholders

SET

Page 6: THE BOTTOM LINE Oleh Andik S. Dwi Saputro Alumni Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang

NILAI TAMBAH SYARI’AH

NILAI-TAMBAH

EKONOMI,

MENTAL,

SPIRITUAL

Diperoleh

secara halal

Didistribusikan

secara halal

Diproses

secara halal

Page 7: THE BOTTOM LINE Oleh Andik S. Dwi Saputro Alumni Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang

• Obyek : konsep nilai tambah dan konsep laba.

Sumberdata

Primer

Sekunder

Apakah konsep nilai tambah sesuai dengan konsep income dalam

islam?

Konsep Nilai Tambah sebagai bottom line

VS

Konsep income dalam Islam

Page 8: THE BOTTOM LINE Oleh Andik S. Dwi Saputro Alumni Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang

1. ReduksiData

2. Penyajian

Data

3. PenarikanKesimpula

n

1. Tahap Deskriptif

2. Tahap Pembuktian

Silang

Page 9: THE BOTTOM LINE Oleh Andik S. Dwi Saputro Alumni Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang

Hukum Asal Setiap

Transaksi adalah HalalFiqh Islam :

“Hukum asal segala hal adalah

boleh, hingga ada dalil yang

menunjukkan akan

keharamannya.”

Firman Allah SWT :

“Dialah yang menciptakan untuk

kamu segala yang ada di bumi

seluruhnya.”

(QS. Al-Baqarah: 29)

Sabda Rasulullah saw :

“Kalian lebih mengetahui

tentang urusan dunia kalian.”

(HR. Muslim)

Para Ulama menyatakan :

“hukum asal setiap perniagaan

adalah boleh, selama tidak

menyelisihi syariat.”

Sebab-sebab yang menjadikan

perniagaan haram, mengandung

unsur :

• Riba

• Gharar

• Maysir

• Merugikan orang lain

• dll

Page 10: THE BOTTOM LINE Oleh Andik S. Dwi Saputro Alumni Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang

Aturan Islam tentang bermuamalah :

“Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.”

(QS. Al-Baqarah: 275)

Ilmu Ekonomi Konvensional

Keuntungan materi (saja)

Jual Beli Riba

Page 11: THE BOTTOM LINE Oleh Andik S. Dwi Saputro Alumni Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang

Transaksi jual beli

Margin keuntungan

Tidak dilarang syariat

Terdapat risiko rugi

Mencari keuntungan :

Perkara yang boleh dan

dibenarkan

Tidak ada dalil yang membatasi

dalam mencari keuntungan.

Fatahillah (2010) :

Tingkat keuntungan berapapun

selama tidak mengandung unsur

keharamandan kezhaliman, maka hal

itu dibenarkan syariah.

Pandangan luas tentang keuntungan

dalam syariat Islam :

• Keuntungan Materi

• Keuntungan Non Materi

(keberkahan, pahala, dan

keridhaan Allah SWT)

Anjuran kepada Pengusaha Muslim

untuk memudahkan dan meringankan

saudaranya dalam setiap urusannya,

termasuk dalam hal perniagaan.

Page 12: THE BOTTOM LINE Oleh Andik S. Dwi Saputro Alumni Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang

Fatahillah(2010):

Keuntunganyang

diharamkandalam islam,

apabilaterdapat unsur

dan praktikharam.

Bisnisbarang ataujasa haram.

Dengancara curangdan manipulasi.Dengancaramenimbundan usahaspekulatif.

Kesimpulan :

Keuntungan diperoleh setelah mengeluarkan biaya yang dibelanjakan dalam

peniagaan yang diizinkan syariat untuk menghasilkan pendapatan tersebut dan

dengan mendahulukan distribusi hak stakeholders.

Page 13: THE BOTTOM LINE Oleh Andik S. Dwi Saputro Alumni Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang

Allah SWT berfirman dalam QS. Hud ayat 85-86, yang artinya:

“ (85). Dan Syu’aib berkata : “Hai kaumku, cukupkanlah takaran

dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan

manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu

membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan.

(86). Sisa (keuntungan) dari Allah adalah lebih baik bagimu jika

kamu orang-orang yang beriman. Dan aku bukanlah seorang

penjaga atas dirimu.”

Sumber keuntungan dalam peniagaan Islam adalah hasil dari segala jenis

perniagaan yang tidak terbatas, selama tetap berada di dalam rambu-rambu

syariat.

Page 14: THE BOTTOM LINE Oleh Andik S. Dwi Saputro Alumni Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang

Takaran dan timbangan: syariat

dalam perniagaan

sisa

Untung/rug

i secara

materi

Untung/rugi

secara

spiritual

Page 15: THE BOTTOM LINE Oleh Andik S. Dwi Saputro Alumni Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang

QS Hud: 85-86

Pengeluaran dari

pendapatan

Beban yang

menghasilkan

pendapatan

Distribusi pada

stakeholder

Page 16: THE BOTTOM LINE Oleh Andik S. Dwi Saputro Alumni Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang

LAPORAN DISTRIBUSI PENDAPATAN

SUMBER

- Pendapatan x

BEBAN

- Beban Perlengkapan

- Beban Penyusutan

- Dll

x

x

x

(x)

PENDAPATAN YANG DIDISTRIBUSIKAN x

DISTRIBUSI HAK

Stakeholders

- Karyawan

- ZIS

- Pemerintah

- Dll

x

x

x

x

(x)

Stockholder

- Laba/rugi x

Page 17: THE BOTTOM LINE Oleh Andik S. Dwi Saputro Alumni Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang

Yang siap menerima

kenyataan dunia usaha apa

adanya.

Laba halal sebagai

bottom line

Laba halal adalah hak yang sesungguhnya bagi perusahaan atas

usaha yang dilakukannya, menanggung seluruh risikonya,

mendapatkan secara syar’i dengan memperhatikan dan menjaga

hak-hak pihak lain, serta tidak memakan harta orang lain dengan

cara yang batil.

Page 18: THE BOTTOM LINE Oleh Andik S. Dwi Saputro Alumni Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang

Hak atas laba

halal dalam

Islam

Konsep

pendistribusian yang

halal

Konsep kepemilikan

usaha

Sesuai akad,

misalnya

mudharabah atau

musyarakah?

Page 19: THE BOTTOM LINE Oleh Andik S. Dwi Saputro Alumni Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang

Shahibul maal Mudharib

Page 20: THE BOTTOM LINE Oleh Andik S. Dwi Saputro Alumni Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang
Page 21: THE BOTTOM LINE Oleh Andik S. Dwi Saputro Alumni Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang

KONSEP LABA HALAL DAN KONSEP NILAI

TAMBAH

• Laporan laba/rugi Tidak sesuai dengan

akuntansi syariah

Laporan Nilai

Tambah

Q.S Al Hud Sisa

Nilai tambah

keuntungan

Page 22: THE BOTTOM LINE Oleh Andik S. Dwi Saputro Alumni Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang

Perbandingan Konsep Nilai Tambahdengan Konsep Income dan Perspektif Islam

INDIKATOR KONSEP NILAI TAMBAH KONSEP INCOME

PERSPEKTIF ISLAM

PENANGGUNG RISIKO Semua stakeholders Pemilik modal/ pemilik

usaha

MEMAKNAI INCOME Nilai tambah yaitu selisih

lebih dari harga jual

keluaran yang terjual

dengan costs masukan

yang terdiri dari bahan

baku dan jasa yang

dibutuhkan

Sisa dari pendapatan

dikurangi beban dan

distribusi hak

stakeholders

THE BOTTOM LINE Nilai tambah Laba/rugi

HAK ATAS INCOME Income for stakeholders

(seluruh stakeholders)

Pemilik modal, pemegang

saham atau penanggung

resiko

Page 23: THE BOTTOM LINE Oleh Andik S. Dwi Saputro Alumni Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang