the-allies.pdf

8
Sekutu-sekutu Al Qaidah di syam : TAMAT Semenjak de-"Islamisasi" oleh nasionalis sahawat “islam” di mulai, -faksi yang memiliki loyalitas terhadap tawaghit Arab dan Turki- tidak ada bulan yang berlalu tanpa deklarasi nasionalisme dan demokrasi yang dirilis oleh sekutu al-Qa'idah di Syam ini. Tawaghit telah diperintahkan oleh tentara salib untuk menekan sahawat agar terus menerus mengumumkan pengakuannya sehingga bantuan militer dan non-militer terus mengalir untuk mereka baik untuk mendapatkan dukungan politik internasional ataupun bantuan tentara salib dari udara. Pengakuan itu tidak akan berakhir, dengan demikian kemurtadan mereka akan semakin menjadi-jadi dan lebih terang-terangan sehingga tidak ada lagi yang meragukannya, bahkan Murji’ah yang paling menyimpang sekalipun 1 '. hal itu telah mencapai titik dimana setiap seorang dalam jabhah Jawlani telah menyadari bahwa sekutunya terlalu memalukan untuk terus didukung secara terbuka 2 . Dengan demikian aliansi yang terdahulu dilengserkan, diremehkan, atau diabaikan, sampai pada titik dimana jabhah Jawlani mempublikasikan penyerahan pos garis depan mereka ke jabhah Shamiyyah, sekutu terbuka dari tentara salib Amerika dan tawaghit Turki. Itu bukanlah sekedar penarikan biasa tanpa tekanan militer, tapi penyerahan itu dikoordinasikan oleh kepemimpinan jabhah Jawlani dan didokumentasikan dalam foto yang dirilis oleh sekutu dekat mereka. "penarikan" Ini dimaksudkan untuk menyajikan bukti kepada "Muhajirin" di jabhah Jawlani bahwa pemimpin mereka tidak bekerja sama dengan agen Amerika. Tapi apakah ada kelompok "jihad" yang menyerahkan pos-nya kepada agen tentara salib yang didukung oleh jet untuk melawan Muslim? Dan bagaimanapun juga, selama dua bulan terakhir telah ada tiga kali deklarasi besar yang dirilis oleh sekutu nasionalis al-Qa'idah di Syam. Dan ketiga deklarasi itu berbau nasionalisme dan demokrasi. Pada "15 September 2015," sebuah deklarasi dirilis oleh "Faksi revolusioner Suriah" di mana mereka mengatakan: "Perwakilan dari faksi revolusioner Suriah telah bertemu bersama dan membahas Pernyataan presiden oleh Dewan Keamanan PBB yang dikeluarkan pada tanggal 17 Agustus 2015, serta rencana yang diusulkan oleh utusan PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura. Faksi-faski yang ikut dalam Pertemuan telah mengakui bahwa pernyataan dewan Keamanan PBB dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk memulai negosiasi politik obyektif dan membangun kepercayaan di antara semua pihak. Dan faksi-faksi dalam pertemuan telah mencapai beberapa persetujuan umum diantaranya:" "1. Kami menyambut panggilan untuk memulai proses politik yang mengarah kepada transisi politik menurut kesepakatan Jenewa yang mengatur pembentukan pemerintahan transisi yang akan difungsikan segera setelah solusi kesepakatan tercapai, termasuk semua otoritas eksekutif, dan kepresidenan. " "2. Kami menekankan prasyarat dari pelengseran Bashar al-Assad dan semua pilar 1 Meskipun realitas bahwa faksi nasionalis telah diketahui oleh kepemimpinan pengklaim jihad, mereka menggunakan klaim dari Murji'ah untuk memperlakukan faksi murtad dan munafik sebagai Muslim serta membenarkan aliansi mereka dalam melawan Negara Islam. Lihat Dabiq, edisi 8, "Irja ': Bid'ah Paling Berbahaya,". Lihat juga Dabiq, edisi 10," Wawancara dengan Abu Samir al-Urdunī,". 2 Lihat dalam edisi ini, "Dalam perbicangan Musuh."

Upload: nak-rantau-kodong

Post on 15-Feb-2016

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: the-allies.pdf

Sekutu-sekutu Al Qaidah di syam : TAMAT

Semenjak de-"Islamisasi" oleh nasionalis sahawat “islam” di mulai, -faksi yang memilikiloyalitas terhadap tawaghit Arab dan Turki- tidak ada bulan yang berlalu tanpa deklarasinasionalisme dan demokrasi yang dirilis oleh sekutu al-Qa'idah di Syam ini. Tawaghit telahdiperintahkan oleh tentara salib untuk menekan sahawat agar terus menerusmengumumkan pengakuannya sehingga bantuan militer dan non-militer terus mengaliruntuk mereka baik untuk mendapatkan dukungan politik internasional ataupun bantuantentara salib dari udara.

Pengakuan itu tidak akan berakhir, dengan demikian kemurtadan mereka akan semakinmenjadi-jadi dan lebih terang-terangan sehingga tidak ada lagi yang meragukannya,bahkan Murji’ah yang paling menyimpang sekalipun1'. hal itu telah mencapai titik dimanasetiap seorang dalam jabhah Jawlani telah menyadari bahwa sekutunya terlalumemalukan untuk terus didukung secara terbuka2. Dengan demikian aliansi yang terdahuludilengserkan, diremehkan, atau diabaikan, sampai pada titik dimana jabhah Jawlanimempublikasikan penyerahan pos garis depan mereka ke jabhah Shamiyyah, sekututerbuka dari tentara salib Amerika dan tawaghit Turki. Itu bukanlah sekedar penarikanbiasa tanpa tekanan militer, tapi penyerahan itu dikoordinasikan oleh kepemimpinanjabhah Jawlani dan didokumentasikan dalam foto yang dirilis oleh sekutu dekat mereka."penarikan" Ini dimaksudkan untuk menyajikan bukti kepada "Muhajirin" di jabhah Jawlanibahwa pemimpin mereka tidak bekerja sama dengan agen Amerika.

Tapi apakah ada kelompok "jihad" yang menyerahkan pos-nya kepada agen tentara salibyang didukung oleh jet untuk melawan Muslim?

Dan bagaimanapun juga, selama dua bulan terakhir telah ada tiga kali deklarasi besar yangdirilis oleh sekutu nasionalis al-Qa'idah di Syam. Dan ketiga deklarasi itu berbaunasionalisme dan demokrasi.

Pada "15 September 2015," sebuah deklarasi dirilis oleh "Faksi revolusioner Suriah" dimana mereka mengatakan:

"Perwakilan dari faksi revolusioner Suriah telah bertemu bersama dan membahasPernyataan presiden oleh Dewan Keamanan PBB yang dikeluarkan pada tanggal 17Agustus 2015, serta rencana yang diusulkan oleh utusan PBB untuk Suriah, Staffan deMistura. Faksi-faski yang ikut dalam Pertemuan telah mengakui bahwa pernyataan dewanKeamanan PBB dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk memulai negosiasipolitik obyektif dan membangun kepercayaan di antara semua pihak. Dan faksi-faksi dalampertemuan telah mencapai beberapa persetujuan umum diantaranya:"

"1. Kami menyambut panggilan untuk memulai proses politik yang mengarah kepadatransisi politik menurut kesepakatan Jenewa yang mengatur pembentukan pemerintahantransisi yang akan difungsikan segera setelah solusi kesepakatan tercapai, termasuksemua otoritas eksekutif, dan kepresidenan. "

"2. Kami menekankan prasyarat dari pelengseran Bashar al-Assad dan semua pilar

1 Meskipun realitas bahwa faksi nasionalis telah diketahui oleh kepemimpinan pengklaim jihad, mereka menggunakan klaimdari Murji'ah untuk memperlakukan faksi murtad dan munafik sebagai Muslim serta membenarkan aliansi mereka dalammelawan Negara Islam. Lihat Dabiq, edisi 8, "Irja ': Bid'ah Paling Berbahaya,". Lihat juga Dabiq, edisi 10," Wawancara denganAbu Samir al-Urdunī,".2 Lihat dalam edisi ini, "Dalam perbicangan Musuh."

Page 2: the-allies.pdf

rezimnya, dan tidak satupun dari mereka yang akan memiliki tempat atau peran dalamSuriah baru atau selama fase transisi. "

"Kami memandang bahwa ini adalah prasyarat dasar dalam pelaksanakan setiap prosespolitik. "

"3. Melaksanakan resolusi No. 2139 yang menyerukan semua kelompok untukmenghentikan setiap serangan terhadap warga sipil; dan untuk menahan diri darimenggunaan senjata di daerah padat penduduk, hal ini mencakup pemboman membabibuta dan penjatuhan barel peledak pada warga sipil, serta penghentian segera penahananpaksa, penyiksaan dan penculikan, serta membebasan semua tahanan. "

"4. Kami menekankan pelaksanaan Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 2165 pada tahun2014 yang memungkinkan semua pihak dalam konflik Suriah untuk menyampaikanbantuan kemanusiaan sesegera mungkin dan tanpa hambatan, seperti memberikanbantuan langsung kepada penduduk. "

"5. Kami menolak untuk mengabaikan dan diam terhadap kelompok teror dibawah rezimAssad yang dipanggil ke Suriah, sementara mereka disini hanya berlatih genosida danmemaksakan perpindahan penduduk serta perubahan demografis di Suriah; Diantarakelompok tersebut termasuk milisi sektarian, Pengawal Republik Iran dan HizbullahLebanon. Kami meminta agar kelompok ini dimasukan dalam Daftar kelompok Teroris. "

"6. Menghormati keinginan rakyat Suriah; karena orang suriah adalah satu-satunyapemegang kuasa untuk mendirikan konstitusi masa depan Suriah. Ini berarti bahwa tidakboleh ada prinsip-prinsip yang dikenakan pada orang-orang untuk memenjarakankebebasan mereka. "

"7. Kami minta untuk mengeluarkan Iran dari setiap perundingan terkait Suriah, karena Iranbenar-benar basah dengan darah rakyat Suriah, menjadi pendukung milisi teroris, sertabertindak untuk menyalakan perselisihan sektarian antara orang-orang Suriah, di sampingfakta bahwa Iran tidak mengakui kesepakatan Jenewa sebagai dasar (meskipunkesepakatan ini telah didukung penuh oleh Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 2118). "

"8. Kami menekankan kelangsungan penyediaan layanan Lembaga negara sebagai isupenting dan vital. Namun, kami menolak kelangsungan penyediaan tentara dan keamananlembaga. Kita ingin membubarkan aparat keamanan dan restrukturisasi militer danperadilan. "

"9. Dewan Keamanan PBB menyatakan dan menyerukan untuk berpegang pada negosiasipolitik dan transisi politik atas dasar kesepakatan Jenewa. Pembangunan badan transisitelah sangat jelas dan eksplisit dalam kesepakatan. Dan dengan demikian, kita menyeruUtusan PBB untuk terlibat langsung dalam pelaksanaan kesepakatan Jenewa denganjaminan regional dan internasional; semua itu tanpa kembali kebelakang untuk menataulang atau membentuk komite baru yang akan memakan waktu dan menjadikankesepakatan Jenewa hanyalah pepesan kosong. "

"10. Kami menekankan perlunya memiliki jaminan nyata yang mewajibkan semua pihakuntuk melaksanakan apapun yang disepakati; sebagaimana rezim Suriah telah terbiasamelanggar komitmen atas semua resolusi selama lima tahun ini. "

"11. intervensi Rusia yang jelas dan semakin parah pada wilayah Suriah menggerogotiupaya untuk mencapai kesepakatan politik."

Page 3: the-allies.pdf

"12. Kami menyerukan kepada PBB dan Dewan Keamanan PBB untuk bertanggung jawabatas tragedi Suriah, dan untuk bertindak serius terhadap pelaksanaan resolusi yang relevandengan tujuan melayani kepentingan masyarakat Suriah."

Deklarasi ini ditandatangani oleh faksi utama yang bersekutu dengan al-Qa'idah di Syam,dan juga dipuji oleh pembohong Abu 'Abdillah ash-Syami (pemimpin jabhah Jawlani yangkebohongannya menyebabkan mubahalah yang terkenal), serta faksi yang menjadianggota "Jaysh al-Fath" dan "Jund al-Malahim," dan keduanya memiliki koalisi denganjabhah Jawlani. Faksi yang menandatangani deklarasi ini termasuk "FSA", "HarakatNuruddin Zinkī," "jabhah Shamiyyah," "Faylaq ash-Syam," "Jaysh al-Mujahidin," "Al-Ittihadal-islami li Ajnād ash-Syam, "dan" Ahrar ash-Sham."

Deklarasi ini dengan jelas menampilkan sisi nasionalis serta berlatar belakang taghut darifaksi-faksi. Klausul nomer enam secara terbuka menyerukan implementasi dari agamapagan demokrasi, dan bukannya Syari'ah.

Kemudian pada "18 September 2015," sebuah dokumen dirilis dengan judul " Lima PrinsipRevolusi Suriah" yang dihiasi dengan bendera jahiliyah dari Sykes-Picot. Di dalamnya,mereka mengatakan:

"Deklarasi Ini adalah untuk rakyat Suriah dan warga kehormatan di belahan duniamanapun. As-salamu 'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh. Revolusi Suriah diluncurkanuntuk melawan tirani, korupsi, dan penindasan, dan untuk menggapai keadilan,transparansi, dan pemulihan kehormatan dan kebebasan yang tercampakan. Revolusimenolak apa yang dilakukan rezim termasuk berbagai macam represi dan pelanggaran.Orang-orang Suriah, peluncur revolusi ini belum mampu mengkompromikan hak asasimanusia dan nasional mereka yang di jamin oleh Islam, semua agama surgawi dan hukumserta sistem internasional. Tapi mereka akan melanjutkan jalan mereka dan berpegangpada semua tujuannya. Di antara cara ini adalah solusi politik berdasarkan prinsip-prinsiptetap sebagai berikut: 1) melengserkan Bashar al-Asad dan semua pilar rezim danmembawa mereka kepengadilan. 2) Membongkar tirani intelijen dan aparat militer sertamembangun keamanan dan aparat militer berdasarkan nilai kehormatan nasional sambilmembangun lembaga negara lainnya. 3) Pengusiran semua kekuatan teroris asing dansektarian dari Suriah, Pengawal Revolusi Iran, Hizbullah, milisi Abul-Fadl al-'Abbas, danorganisasi Negara Islam. 4) Pembangunan kesatuan Suriah sebagai negara serta menjagaindependensinya, kedaulatan, dan yang identitas rakyat. 5) Penolakan distribusi kekuasaanberdasarkan agenda politik dan sektarianisme."

"Setiap metode yang dipakai dalam negosiasi untuk penyelesaian politik tidak bolehmenyingkirkan mimpi orang Suriah atau malah menjadi upaya untuk memotong tujuanmereka. Dan itu hanyalah membuang-buang waktu. Demikian pula, setiap upaya untukmenyelesaikan isu-isu penting seperti rekonstruksi, memerangi terorisme, tercapainyakeamanan dalam negeri dan perdamaian, dan penegakan sistem konstitusional, yang tidakberdasar dari prinsip-prinsip orang suriah tidak akan diterima, karena hal itu hanyamengabaikan akar masalah serta mengkerdilkan tujuan mereka dan meneliti gejalanyasaja. Tapi kami menganggap bahwa setiap usaha yang diberikan untuk menyelamatkanSuriah haruslah dihargai, kami percaya bahwa penundaan keputusan pada masalah utama–melengserkan al-Asad dan milisi-nya, pembentukan persatuan, independensi,kepentingan nasional, negara Suriah- dengan tanpa jaminan dari setiap kesepakatan,dengan segala hormat, maka itu hanya akan meningkatkan kompleksitas masalah dankedalaman luka. Dewan Keamanan -yang bertanggung jawab secara hukum, politik, danmoral untuk memelihara perdamaian dunia- telah gagal dalam membela rakyat Suriah atau

Page 4: the-allies.pdf

gagal berkontribusi dalam mencapai tujuan mulia mereka, serta gagal mencegah terjadinyapembantaian yang dilakukan terhadap mereka. kita malah melihat upaya untukmerehabilitasi rezim, bahkan upaya serius untuk membuatnya menjadi bagian dari masakini dan depan masa Suriah. Kami juga melihat Dewan Keamanan mengabaikanpembantaian mengerikan yang terjadi dan terus terjadi sebelum dan setelah pernyataanpresiden. Pasukan Nasional yang menandatangani dokumen ini menegaskan kembalikepatuhan mereka akan prinsip-prinsip rakyat Suriah yang mulia dalam revolusi merekadan menganggap bahwa setiap pelanggaran terhadap prinsip ini menjadi pengabaian akanhak hak orang suriah, penghinaan darah dan pengorbanan mereka, dan usaha yang tidakakan pernah berhasil, karena mengasumsikan dan memaksakan dasar yang tertolaksecara hukum, politik, dan moral. "

Dokumen ini ditandatangani oleh faksi utama yang bersekutu dengan jabhah Jawlani.Faksi ini termasuk faksi "FSA", "Harakat Nuruddin Zinkī," "jabhah Shamiyyah," "Faylaqash-Syam," "Jaysh al-Mujahidin," dan "Al-Ittihad al-Islami li Ajnād ash-Syam." Hal ini jugaditandatangani oleh sekuleris Dewan Nasional Suriah / dewan provinsi regional, KhalidKhawjah (kepala Koalisi Nasional Suriah), 'Abdul-Jabbar al-'Akidi (mantan kolonel rezim,sekarang sekutu ateis PKK), dan bahkan George Sabra dan Michel Kilo (politisi oposisiKristen). Hal aneh dalam deklarasi ini ada pada poin pertama, Bashar al-Asad adalahseorang taghut murtad pemimpin sekte murtad Nusayriyah dan partai murtad Baath;adalah kewajiban untuk membunuhnya bahkan jika ia tidak pernah membunuh seorangMuslim sekalipun. Maka betapa wajib untuk membunuhnya setelah semua pembantaianyang ia lakukan! kejahatannya begitu yang jelas dan tidak memerlukan pengadilan untukmembuktikan kemurtadan dan kejahatannya, kecuali agama tentara salib dimana paranasionalis bersusah payah menyenangkan mereka.

Hal ini diikuti oleh dokumen ketiga yang dirilis pada "3 Oktober 2015. "Dimana, merekaberkata:

"Kantor Politik dibawah faksi pemberontak dan Komite politik Koalisi Suriah telahmengadakan pertemuan dan mempelajari dengan seksama proposal yang diajukan olehUtusan PBB Staffan de Mistura, yang berjudul prakarsa 'Kelompok kerja'. Setelah meninjaudari sisi realitas regional dan internasional yang melanda wilayah Suriah sertaPerkembangan baru-baru ini yang sensitif dalam arena dan pengaruh politik, maka kamimenyampaikan kepedulian kami terhadap respon dari peluncuran politik yang baru sajagagal dan memakan ribuan nyawa lebih, serta kehancuran atas sisa-sisa infrastrukturnegara, maka kami menegaskan poin-poin berikut:"

"Pertama: Peserta dalam pertemuan tersebut menekankan komitmen mereka untukmencapai solusi politik sebagai tangga menuju tujuan revolusi, menyelamatkan identitasrakyat Suriah dan mengakhiri penderitaan mereka. Proses politik ini harus memastikanbahwa rezim saat ini tidak direproduksi lagi baik kepalanya maupun pilarnya, tanganmereka talah berlumuran darah rakyat Suriah, dan tidak akan diberi peran dalam prosestransisi politik demi masa depan Suriah."

"Kedua: Meskipun kekuatan revolusi dan oposisi selalu memandang positif utusan PBB(walaupun tidak dipraktikan), mereka menekankan bahwa mereka akan terusmendengarkan saran positif dari PBB dalam rangka mencapai kepentingan rakyat Suriah."

"Ketiga: Kepercayaan rakyat Suriah telah benar-benar hilang atas kemampuan masyarakatinternasional untuk mendukung perjuangan mereka setelah lima tahun melawan kejahatanrezim yang mereka lakukan dengan dukungan militer Iran, serta cakupan politik Rusia dan

Page 5: the-allies.pdf

legitimasinya bahwa komunikasi internasional bersikeras pada penyediaan tempat untukrezim pembunuh. kemarahan yang merata saat ini harus diperhitungkan dalam setiapproses politik dan harus didahului dengan langkah-langkah nyata untuk memenangkankepercayaan dari rakyat Suriah. Hal yang paling penting dari langkah ini adalah untuksecara eksplisit menyatakan bahwa kepala rezim dan pilar nya tidak akan diberikan peranuntuk bermain dalam politik proses."

"Keempat: Bashar al-Assad tidak memiliki tempat dalam setiap proses politik berdasarkanpada alasan hukum dan praktikalnya: Bashar al-Assad mewarisi kekuasaan dengan carayang sepenuhnya ilegal. Bashar al-Assad menjadi penjahat perang saat ia memulaimembunuh rakyat Suriah yang menuntut hak-hak mereka. Dia menggunakan senjata kimiailegal terhadap warga sipil yang tak berdosa. Dan kejahatan ini telah didokumentasikanoleh organisasi internasional yang netral untuk mencegah keraguan dalam hal ini. Basharal-Assad dan rezimnya telah menunjukkan penolakan mutlak untuk terlibat dalam prosespolitik, tidak mematuhi setiap deklarasi gencatan senjata, dan tidak mau bekerjasamadengan masyarakat internasional dalam masalah kemanusiaan. Semua ini telahmenanggalkan kredibilitas dan kepercayaan atasnya. Sementara Bashar al-Assad danrezimnya telah gagal dalam upaya mereka memerangi ISIS dan tidak mendapatkankemenangan baik secara intelektual maupun lapangan terhadap organisasi ekstremis ini,namun ada bukti yang menarik terkait koordinasi penuh antara kedua belah pihak danRezim Assad pun memainkan peran dalam munculnya ISIS. Bashar al-Assad telahmembuka pintu Suriah bagi milisi asing untuk melakukan pembantaian sektarian terburukdan pada saat yang sama memainkan retorika sektarian dan menyiramnya dengan bensin,dan hal ini talah merampas haknya untuk berpartisipasi dalam setiap proses politik yangbertujuan untuk menyatukan negara. Hingga akhirnya, Bashar al-Assad menyerahkanSuriah kepada penjajah Iran dan Rusia, dan itu merupakan suatu tindakan pengkhianatantak termaafkan baik dalam sejarah Negara ini, masa depan dan martabatnya."

"Kelima: Kami menganggap bahwa pembubaran badan keamanan dan restrukturisasiinstitusi militer merupakan isu penting untuk setiap solusi politik. Institusi militer telahterkepung dan runtuh dan berubah menjadi milisi sektarian yang dipimpin oleh Iran. Danmereka tidak bisa berada disana karena mereka akan membentuk tim inti dari tentaranasional, serta tidak akan mendapat kepercayaan rakyat Suriah dalam memulihkankeamanan dan stabilitas negara."

"Keenam: Pembentukan badan transisi merupakan Proses transfer kekuasaan secarapenuh di mana Bashar al-Assad dan pilar rezimnya tidak akan memiliki tempat. Kamimenekankan perlunya membangun lembaga negara dan mencegah perpecahan karena ituadalah hak rakyat Suriah, dan untuk mencegah negara tergelincir kedalam kekacauan yangsemakin dalam."

"Ketujuh: Kami menganggap bahwa pengusulan prakarsa 'Kelompok kerja' telahmengabaikan sebagian besar resolusi PBB yang relevan terhadap Suriah, terutama resolusiNo. 2118, 2165 dan 2139. Prakarsa ini sebenarnya proses politik yang rumit danmembutuhkan pembangunan kepercayaan antara rakyat Suriah di satu sisi dan PBBsebagai fihak yang akan mensponsori proses politik. Pembangunan kepercayaan hanyadapat dicapai melalui pelaksanaan atas apa yang disebutkan dalam resolusi PBB bahwarezim Suriah telah dinonaktifkan."

"Kedelapan: Kami menganggap bahwa prakarsa 'Kelompok kerja' dalam bentuk yangsekarang dan mekanisme yang tidak jelas telah menyediakan lingkungan yang sempurnauntuk mereproduksi rezim baru. 'kelompok kerja' ini harus didasarkan pada prinsip-prinsip

Page 6: the-allies.pdf

yang berdasarkan pada standar yang jelas untuk memilih peserta dalamkelompok-kelompok ini dan solusi dari visi akhir."

"Kesembilan: Kami mengutuk eskalasi langsung militer Rusia di Suriah dan menganggapbahwa rezim Suriah yang harus bertanggung jawab penuh karena telah mengubah Suriahmenjadi sarang bagi intervensi asing. Diamnya masyarakat internasional juga menjaditanggung jawab atas eskalasi ini dan mencerminkan tidak adanya titik terang dalamhubungan antara rakyat Suriah dan Rusia. Eskalasi ini jelas menunjukkan bahwa Rusiatidak serius dalam komitmennya dalam proses politik, dan bahwa mereka tidak pernahmenjadi mediator yang jujur tapi malah menjadi bagian dari konflik dan menjadi sekutuutama rezim kriminal. "

"Kesepuluh: Sementara kekuatan revolusi dan lembaga-lembaganya menegaskan kembalikomitmen kepada orang-orang kami, kami bersumpah untuk mengerahkan sebagian besarupaya untuk merapatkan barisan dan memperbaiki kesalahan sebelumnya. Kami jugabersumpah bahwa revolusi akan tetap setia pada Princip prinsip dan darah para pahlawanyang gugur, dan bahwa kita akan menjaga keseimbangan antara pencapaian tujuan danprinsip dasar kami. Kami juga berjanji untuk meringankan penderitaan dari orang-orangkami, mempercepat kemenangan dan untuk mendedikasikan kemampuan politik danmiliter kami untuk tujuan ini."

"Dengan demikian, prakarsa 'Kelompok kerja' dalam bentuknya yang sekarang tidak dapatditerima baik secara praktis atau secara hukum kecuali poin poin yang disebutkan di atasdipertimbangkan sehingga ambiguitas mekanisme prakarsa ini dapat diselesaikan."

Deklarasi ini berbau nasionalisme dan demokratisasi yang menyimpang danditandatangani lagi oleh sekutu utama jabhah Jawlani di Syam termasuk "Ahrar ash-Syam."Dan juga ditandatangani oleh Koalisi Nasional Suriah (taghut "sementara” PemerintahSuriah) dan beberapa faksi yang bersekutu dengan ateis PKK. Sekali lagi, tidak ada wala'dan bara' dalam keyakinan faksi tersebut, dan ini merupakan realitas dari semua faksi"Islam" nasionalis yang bersekutu dengan jabhah Jawlani. Mereka adalah pihak murtadyang tidak memiliki agama kecuali kepentingan faksi. Dan jika ada keberhasilan dari faksiatau keberlangsungan kepemimpinan mereka yang mengharuskan adanya penyembahankepada PBB, demokrasi, atau nasionalisme, maka mereka sungguh telah menyembahberhala ini. Dikarenakan mereka ingin menarik pejuang yang naif, maka mereka sesekalimenyisipkan pesan "Islami" atau mengutip beberapa ayat-ayat Qur'an sini atau di sana.Namun, misi akhir mereka adalah pembentukan taghut nasionalis dan demokratis. Dankarena alasan ini, salah satu sekutu "jihad" jabhah Jawlani - "Jund al-Aqsa" - tidak lagi bisamentolerir kondisi faksi dan merilis sebuah pernyataan yang mengumumkan penarikandirinya dari "Jaysh al-Fath." Mereka menjelaskan alasan atas keputusan mereka ini sebagaiberikut:

"Penarikan diri kami dari Jaysh al-Fath memiliki beberapa alasan, diantaranya. A) Beberapafraksi dalam Jaysh al-Fath memiliki misi yang bertentangan dengan syari'at Islam. Hal initelah jelas dalam pernyataan terakhir De Mistura yang dirilis di mana pada klausul keenammenyatakan: 'Menghormati kehendak rakyat Suriah; sebagaimana orang suriah merupakansatu-satunya pemegang kekuasaan untuk menetapkan Konstitusi masa depan Suriah. Iniberarti bahwa tidak boleh ada prinsip yang dipaksakan kepada orang-orang sebagai carauntuk menyita keinginan bebas mereka'! Ada klausul lain dalam dokumen ini yang kitaanggap menentang syariat diantaranya penyambutan Intervensi Turki dan pernyataanorang kalah lainnya.” Kemudian mereka (jund al-aqsa) mengumumkan kesediaan merekauntuk kembali ke "Jaysh al-Fath" di bawah beberapa kondisi, termasuk, "Semua faksi dalam

Page 7: the-allies.pdf

Jaysh al-Fath harus mengklarifikasi secara terbuka dan menjelaskan posisi mereka dalamsemua misi yang bertentangan dengan pelaksanaan Syari'ah." Meskipun pernyataanmereka mendeklarasikan perang melawan faksi jahiliyah ini, tapi klarifikasi itu hanyalahpernyataaan yang memperjelas segalanya sehingga tidak lagi memerlukan klarifikasi lebihlanjut dari Dabiq.

Adapun dengan jabhah Jawlani, apakah mereka sekarang akan bertobat daripengkhianatan dan kemurtadan mereka serta menjauhkan diri dari sekutu nasionalis"Islam" mereka, dimana mereka bersama-sama menyerang Negara Islam meskipun merekasangat tahu dengan baik kemurtadan faksi nasionalis ini? Apakah jabhah jaulani akanmemerangi mereka dan kembali ke barisan Negara Islam? Tapi tampaknya keberpihakandan cinta mereka akan kepemimpinan telah mengalahkan mereka, dan mereka akan terustetap di barisan dari Sahawat sampai sekutu mereka sendiri yang memerangi mereka. DanAllah maha mengetahui yang terbaik.

Akhirnya, inilah koalisi Sahawat murtad – faksi nasionalis dan sekutu pengklaim jihadmereka - dan orang-orang yang seperti mereka di dalam dan di luar Syam yang bersatumelawan Negara Islam, Syekh Abu Muhammad al-'Adnani (hafidhahullah) telah mentakfirmereka pada saat beliau mengatakan, " “Dan kami juga mengulangi seruan kami kepadapara tentara kelompok-kelompok di Syam dan Libya, kami mengajak mereka untuk berfikirberulang kali sebelum maju memerangi Daulah Islamiyyah, yang telah berhukum denganapa yang Allah turunkan, ingatlah wahai engkau yang terkena fitnah sebelum engkau majumemeranginya, sesungguhnya tidak ada di muka bumi ini satu jengkal tanah pun yangditegakkan di atasnya syariat Allah kecuali daerah-daerah yang berada di bawahkekuasaan Daulah Islam, ingatlah jika engkau berhasil merebut satu jengkal tanah darinyaatau satu kota atau satu desa, maka hukum Allah di dalamnya akan diganti dengan hukummanusia, maka tanyakanlah kepada dirimu, apa hukum bagi orang yang mengganti ataumenyebabkan hukum Allah berganti dengan hukum manusia? Ya, engkau menjadi kafirdengan hal itu, maka berhati-hatilah sesungguhnya engkau dengan memerangi DaulahIslamiyyah engkau akan terjatuh ke dalam kekafiran baik engkau sadar atau tidak "[ Wahaikaum kami, penuhilah seruan orang yang menyeru kepada Allah].

Dalam pidato selanjutnya, beliau menegaskan bahwa Negara Islam tidak akanmembedakan niat masing-masing fihak yang memeranginya. Hal ini karena faksi ini telahmasuk dalam aliansi tunggal di mana pemimpinnya adalah nasionalis murtad, sebuahkenyataannya yang sekarang tidak lagi tersembunyi dari tentara peringkat terendahmereka. Oleh karena itu, tidak peduli berapa banyak dari mereka yang menekankan ukuranatas sebuah "niat" demi menerapkan "syari'ah," karena supremasi aliansi mereka dalammemerangi Negara Islam bukanlah “niat” untuk menegakkan syari'at, melainkan itu adalahpenolakan Syari'ah secara tegas dan sebagian besarnya termasuk manifestasi daripemutusan wala' dan bara', pelaksanaan hudud, dan kinerja hisbah (amar ma'ruf dan nahimungkar). Dengan demikian, aliansi mereka adalah salah satu dari kemurtadan, danindividu tidak dikecualikan hanya karena “niat” mereka.

Oleh karena itu, Syaikh Abu Muhammad al-'Adnānī mengatakan, " Adapun kalian parakelompok murtad dan agen-agen musuh; hai kelompok-kelompok hina di setiap tempat, haimanusia-manusia sampah, tidakkah kalian mengambil pelajaran dengan para pendahulukalian dari berbagai kelompok di Iraq sepanjang tahun? Atau kalian tidak mengambilpelajaran dari apa yang kalian dapatkan di Syam? ... dengan izin Allah akan mendatangikalian, dan sesugguhnya kami kasihan kepada kalian. Maka ambillah kata-kata kami danrenungkanlah... kami tahu bahwa niat kalian beragam, keadaan dan tujuan kalian beragam:ada dari kalian yang memerangi kami karena agama kami dan tidak menginginkan Daulah

Page 8: the-allies.pdf

Islamiyyah, karena benci dengan syariat Allah dan untuk menolong thaghut, dan ridhodengan undang-undang buatan, dan golongan ini sedikit, alhamdulillah. Dan banyak darikalian yang memerangi kami walau dia ingin menerapkan syariat Allah, akan tetapi diatersesat dan tidak mendapatkan petunjuk. Ada juga dari kalian yang memerangi kamikarena mengira kami adalah musuh yang menyerang, ada juga karena ingin mendapatsebagian keuntungan dunia dan gaji dari kelompoknya, ada juga dari kalian yangberperang karena semangat kesukuan atau ingin dibilang berani atau niatan lainnya danperdagangan yang buruk, maka ketahuilah bahwa kami tidak membeda-bedakan kelompokdan tujuan-tujuan ini; hukumnya bagi kami setelah dia tertangkap adalah satu: tembakan dikepala atau pisau tajam di leher."[Katakan kepada Orang-orang kafir, "bahwa kalian pastiakan dikalahkan"].

Jika mereka memiliki niat yang baik dan mereka jujur atas niatnya, maka mereka akanmeninggalkan aliansi Sahawat, bertobat dari kemurtadan mereka, mengucapkan takfirkepada mantan sekutu mereka, dan menyalakan peperangan untuk melawan mereka, danbukannya dengan memerangi Negara Islam. Syaikh Abu Muhammad al-'Adnanimenasehati tentara Sahawat, " dengan izin Allah. Sesungguhnya kami akan datang denganizin Allah wahai para prajurit kelompok-kelompok di mana saja kalian berada walau dalamtempo lama. Bukan kalian yang kami inginkan, maka janganlah berdiri menghadangmujahidin. Maka siapa yang menyerahkan senjata dan bertaubat maka dia aman. Makasiapa yang duduk di masjid karena bertaubat maka dia aman. Siapa yang masuk ke dalamrumahnya dan mengunci pintunya karena taubat maka dia aman. Siapa yang memisahdirinya dari fashilah atau katibah yang memerangi kami dan bertaubat maka dia aman. Diaaman terhadap jiwa dan hartanya, bagaimanapun permusuhannya terdahulu kepadamujahidin dan kejahatannya. Ya Allah, bukankah kami telah memberi udzur? Ya Allahsaksikanlah. "[ Katakan kepada Orang-orang kafir, "bahwa kalian pasti akan dikalahkan "].

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala memberikan kemenangan bagi mujahidin di Syam,bahkan jika tentara salib, tawaghit, agen-agen mereka, dan sekutu mereka membencinya.

Judul : The Allies Of AlQaedah in Sham ; The End

Penterjemah dan Editor :

--- Tim Penyebar Berita ---