tesise-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/tesis... · 2020. 5. 13. · sabuga bandung...

95
i TESIS HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN BERAGAMA DAN KEMATANGAN KEPRIBADIAN DENGAN SIKAP TOLERAN PADA GURU SD PTQ ANNIDA SALATIGA TAHUN 2020 Oleh: AHMAD FIKRI SABIQ, S.Pd.I NIM. 12010160039 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020

Upload: others

Post on 06-Dec-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

i

TESIS

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN BERAGAMA DAN

KEMATANGAN KEPRIBADIAN DENGAN SIKAP TOLERAN

PADA GURU SD PTQ ANNIDA SALATIGA TAHUN 2020

Oleh:

AHMAD FIKRI SABIQ, S.Pd.I

NIM. 12010160039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2020

Page 2: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

ii

Page 3: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

iii

Page 4: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

iv

Page 5: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

v

ABSTRAK

Sabiq, Ahmad Fikri, Hubungan antara Kematangan Beragama dan Kematangan

Kepribadian dengan Sikap Toleran pada Guru SD PTQ Annida Salatiga Tahun 2020,

Tesis, 2020. Pembimbing: Dr. Ruwandi, MA.

Toleransi adalah sebuah keniscayaan dalam kehidupan bersosial, berbangsa,

dan bernegara agar tercipta kerukunan dan kedamaian. Dalam realitasnya, ada banyak

kasus intoleran yang menciptakan gesekan-gesekan horizontal, selain tentunya masih

banyak sikap-sikap toleransi. Penelitian ini mengkaji tentang hubungan antara

kematangan beragama dan kematangan kepribadian dengan sikap toleransi. Tujuan

dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kematangan beragama,

kematangan kepribadian, dan tingkat toleransi, membuktikan hubungan antar variabel

penelitian, signifikansi, kontribusi, dan prediksi dari variabel penelitian.

Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dari

penelitian ini adalah guru di SD Plus Tahfizhul Quran (PTQ) Annida berjumlah 34

orang dan semua dijadikan sampel dalam penelitian. Metode pengumpulan data

menggunakan angket dan dokumentasi. Analisis data, peneliti menggunakan aplikasi

SPSS versi 16.0.

Hasil dari penelitian ini adalah: 1) Ada hubungan positif signifikan antara

kematangan beragama dengan sikap toleransi. Hal ini dibuktikan dengan hasil dari

harga r hitung (0,721) lebih besar dari r tabel (0,339). Kategori hubungannya adalah

kuat. Sumbangan Efektif dari kematangan beragama terhadap sikap toleransi adalah

sebesar 9,95 %. Dan setiap penambahan 1% tingkat kematangan beragama (X1), maka

sikap toleransi (Y) akan meningkat 0,724. 2) Ada hubungan positif signifikan antara

kematangan kepribadian dengan sikap toleransi. Hal ini dibuktikan dengan hasil dari

harga r hitung (0,826) lebih besar dari r tabel (0,339). Kategori hubungannya adalah

sangat kuat. Sumbangan Efektif kematangan kepribadian terhadap sikap toleransi

adalah sebesar 58,89 %. Dan setiap penambahan 1% tingkat kematangan kepribadian

(X2), maka sikap toleransi (Y) akan meningkat 0,459. 3)Ada hubungan signifikan

antara kematangan beragama dan kematangan kepribadian dengan sikap toleransi.

Hal ini dibuktikan dengan hasil dari harga r hitung (0,829) lebih besar dari r tabel

(0,339). Sedangkan kotribusi atau sumbangan secara simultan variabel Kematangan

Beragama dan Kematangan Kepribadian adalah 68,8%. Sedangkan sisanya yaitu

31,2% ditentukan oleh variabel yang lain.

Kata Kunci: Kematangan Beragama, Kematangan Kepribadian, Sikap Toleransi

Page 6: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

vi

ABSTRACT

Sabiq, Ahmad Fikri, Relationship between Religious Maturity and Personality Maturity

with Tolerant Attitudes in PTQ Annida Salatiga Elementary School Teachers in 2020,

Thesis, 2020. Supervisor: Ruwandi.

Tolerance is a necessity in social, national and state life in order to create

harmony and peace. In reality, there are many cases of intolerance that create

horizontal friction, besides of course there are still many attitudes of tolerance. This

study examines the relationship between religious maturity and personality maturity

with tolerance. The purpose of this study was to determine the level of religious

maturity, personality maturity, and tolerance level, proving the relationship between

research variables, the significance, contribution, and predictions of the research

variables.

This research method uses a quantitative approach. The population of this study

were 34 teachers at SD Plus Tahfizhul Quran (PTQ) Annida and all were sampled in

the study. The data collection method uses a questionnaire and documentation. Analysis

of the data, researchers used the SPSS application version 16.0.

The results of this study are: 1) There is a significant positive relationship

between religious maturity and tolerance. This is evidenced by the results of the

calculated r price (0.721) greater than r table (0.339). The relationship category is

strong. Effective contribution of religious maturity to tolerance is 9.95%. And every 1%

increase in the level of religious maturity (X1), the attitude of tolerance (Y) will

increase 0.724. 2) There is a significant positive relationship between personality

maturity and tolerance. This is evidenced by the results of the calculated r price (0.826)

greater than r table (0.339). The relationship category is very strong. Effective

contribution of personality maturity to tolerance is 58.89%. And every 1% increase in

personality maturity level (X2), the attitude of tolerance (Y) will increase 0.459. 3)

There is a significant relationship between religious maturity and personality maturity

with tolerance. This is evidenced by the results of the calculated r price (0.829) greater

than r table (0.339). While the simultaneous contribution or contribution of Religious

Maturity and Personality Maturity variables were 68.8%. While the remaining 31.2% is

determined by other variables.

Keywords: Religious Maturity, Personality Maturity, Tolerance Attitudes

Page 7: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

vii

PRAKATA

Segenap rasa puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang

dengan rahmat, taufiq, dan hidayahnya, hingga akhirnya tesis ini bisa terselesaikan.

Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW,

manusia inspiratif penuh keteladanan yang senantiasa dinantikan syafa’atnya di hari

kiamat. Tidak lupa shalawat dan salam juga disampaikan kepada keluarga, sahabat, dan

orang-orang yang senantiasa istiqomah di jalan kebaikan.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak akan selesai tanpa motivasi,

dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karenanya, penulis mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Secara khusus, penulis juga menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin Badihawy, M.Ag., selaku Rektor IAIN Salatiga yang

senantiasa memberikan wejangan inspirasinya.

2. Bapak Prof. Dr. Phil. Asfa Widiyanto, M.Ag., MA., selaku Direktur Pascasarjana

IAIN Salatiga.

3. Bapak Dr. Ruwandi, M.A., selaku Kaprodi Pendidikan Agama Islam (PAI)

Program Pascasarjana IAIN Salatiga dan juga selaku pembimbing dalam

penulisan tesis ini.

4. Bapak dan Ibu dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu,

semangat, dan inspirasinya kepada penulis.

5. Istri tercinta, Hj. Siti Fatimah, dan anak tersayang, Prof. KH. Muhammad Umar

Wafa, Ph.D., Bapak-Ibu, Pa’e-Ma’e, serta keluarga tersayang.

6. Keluarga besar SD Plus Tahfizhul Quran (PTQ) ANNIDA Salatiga, khususnya

para guru yang bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

Page 8: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

viii

7. Keluarga besar mahasiswa Pascasarjana Program Studi Pendidikan Agama Islam,

khususnya kelas B.

8. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu oleh penulis. Terima kasih

atas dorongan, semangat, motivasi, dan inspirasinya.

Penulis menyadari dalam penulisan tesis ini masih jauh dari kesempurnaan dan

masih banyak kekurangan, baik secara substantif ataupun teknis. Oleh karenanya,

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak agar bisa menjadi

evaluasi dan perbaikan untuk ke depannya. Semoga tesis ini bisa memberikan manfaat

kepada pembaca semua khususnya kepada pribadi penulis.

Salatiga, 2 Maret 2020

Penulis

Page 9: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

ix

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul i

Halaman Pengajuan Tesis ii

Halaman Persetujuan iii

Halaman Pernyataan iv

Nota Dinas Pembimbing v

Abstrak vi

Prakata viii

Daftar Isi x

Daftar Tabel xiii

Daftar Lampiran xiv

Bab I Pendahuluan 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan Masalah 4

1. Identifikasi Masalah 4

2. Pembatasan Masalah 5

3. Rumusan Masalah 5

C. Tujuan Penelitian 5

D. Manfaat Penelitian 6

1. Manfaat Ilmiah 6

2. Manfaat Sosial 6

E. Metode Penelitian 7

1. Pendekatan Penelitian 7

Page 10: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

x

2. Tempat dan Waktu Penelitian 7

3. Populasi dan Sampel 8

4. Metode Pengumpulan Data 8

5. Pengujian Instrumen Penelitian 9

6. Teknik Analisis Data 10

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Berpikir, dan Hipotesis 13

A. Kajian Pustaka 13

1. Kematangan Beragama 13

2. Kematangan Kepribadian 16

3. Sikap Toleransi 19

B. Penelitian Terdahulu 23

C. Kerangka Berpikir dan Hipotesis 24

Bab III Laporan Hasil Penelitian 26

A. Profil SD Plus Tahfizhul Quran (PTQ) ANNIDA 26

1. Sejarah 26

2. Kebijakan Lembaga untuk Pengembangan Guru 28

B. Penyajian Data Hasil Penelitian 30

Bab IV Analisis Data 32

A. Uji Hubungan antara Variabel X1 dengan Y 35

1. Linearitas 35

2. Arah, Signifikansi, dan Kekuatan Hubungan 36

3. Kontribusi dan Sumbangan 38

4. Prediksi X1 terhadap Y 40

B. Uji Hubungan antara Variabel X1 dengan Y 42

Page 11: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

xi

1. Linearitas 42

2. Arah, Signifikansi, dan Kekuatan Hubungan 43

3. Kontribusi atau Sumbangan 44

4. Prediksi X2 terhadap Y 47

C. Hubungan antara X1 dan X2 secara Bersamaan dengan Y 48

D. Pembahasan 49

1. Hubungan antara Kematangan Beragama dan Sikap Toleransi 49

2. Hubungan antara Kematangan Kepribadian dan Sikap Toleransi 51

3. Hubungan antara Kematangan Beragama dan Kematangan

Kepribadian dan Sikap Toleransi 52

Bab V Penutup 54

A. Simpulan 54

B. Saran 55

Daftar Pustaka 56

Lampiran-lampiran

Page 12: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Penyajian Data Distribusi Hasil Penelitian 29

2. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 32

3. Tingkat Kematangan Beragama 34

4. Tingkat Kematangan Kepribadian 34

5. Tingkat Toleransi 35

6. Anova Tabel 36

7. Correlations 37

8. Interpretasi Koefisien Korelasi 38

9. Model Summary 39

10. Coefficients 39

11. Ringkasan Analisis Korelasi dan Regresi 39

12. Coefficients 41

13. Linearitas Y dengan X2 42

14. Hubungan antara X1 dengan Y dan X2 dengan Y 43

15. Interpretasi Koefisien Korelasi 44

16. Model Summary 45

17. Coefficients 45

18. Ringkasan Analisis Korelasi dan Regresi 45

19. Coefficients 47

20. Hubungan antara X1 dan X2 secara Bersamaan dengan Y 49

Page 13: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Angket Kuesioner

2. Tabulasi Skor Angket

3. Uji Validitas Korelasi Product Moment dan Uji Reliabillitas Alpha

4. Uji Normalitas

5. Uji Linearitas

6. Tabel Korelasi

7. Tabel Regresi

8. Biografi penulis

Page 14: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu sikap yang harus dimiliki oleh seseorang ketika hidup dalam tatanan

sosial adalah memiliki sikap toleran kepada orang lain dalam bentuk apapun. Sikap

toleransi ini menjadi penting agar tercipta sikap saling menghargai dan memahami

sehingga sekelompok masyarakat bisa senantiasa hidup rukun dan damai. Terlebih

di Indonesia yang memiliki keragaman agama, budaya, suku, bahasa, dan warna

kulit. Agar semboyan Bhinneka Tunggal Ika senantiasa bisa terjaga, maka toleransi

adalah sebuah keniscayaan.

Namun ada realita berbeda yang dihadapi bangsa ini. Berdasarkan data Badan

Pusat Statistik (BPS), ada tren penurunan toleransi pada masyarakat Indonesia. Pada

tahun 2012, menunjukkan ada 67,7 % masyarakat yang setuju dengan kegiatan yang

dilakukan oleh agama lain. Sedangkan pada tahun 2014, hanya ada 42,81 %

masyarakat yang setuju tentang kegiatan yang dilakukan oleh kelompok agama

lain.1 Dilansir dari detik.com, Imparsial meneliti dan menemukan ada 31 kasus

intoleransi yang ada di Indonesia sejak bulan November 2018 sampai bulan

November 2019. Mayoritas dari kasus intoleransi tersebut adalah kasus yang

berkaitan dengan ibadah seperti pelarangan ibadah atau pembubaran ceramah

pengajian. Dari idntimes.com, juga disebutkan bahwa ada enam peristiwa intoleransi

yang pernah terjadi di Indonesia. Enam peristiwa tersebut penyerangan klenteng di

Kediri, aksi sosial jemaat gereja gagal karena ditudinng kristenisasi, kebaktian di

1 PDSPK Kemdikbud, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap Toleransi di Indonesia,

Jakarta: PDSPK Kemdikbud RI, 2017, 3-4. 1

Page 15: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

2

Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di

Tangerang, gereja di Samarinda dilempar bom molotov, dan pastor gereja di Medan

nyaris jadi korban bom bunuh diri saat pimpin misa.2 Keenam peristiwa intoleransi

tersebut semuanya berkaitan dengan ibadah agama tertentu dan dilakukan di tempat

ibadah. Menambah, dilansir juga dari suara.com, ada 4 kasus intoleransi yang

terjadi di Yogyakarta, yaitu penolakan sedekah laut, pemotongan salib, penolakan

warga nonmuslim di suatu daerah, dan dibubarkannya seni Wiji Thukul.3

Dalam penelitian dari Mujtahidin, disebutkan bahwa nilai budaya pada

masyarakat memiliki peran yang sangat kuat dalam membentuk perspektif intoleran

bahkan radikal. Hal ini bisa dilihat dari konflik yang terjadi antara kelompok sunni

dan syi’ah yang ada di Sampang, Madura, dimana ini merupakan konflik antar

kelompok keyakinan ajaran agama, meskipun awal terjadinya konflik bukan murni

tentang hal tersebut.4

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Cahyo Pamungkas tentang

hubungan masyarakat mayoritas dan minoritas yang ada di Buleleng, Bali. Dalam

penelitian tersebut, diketahui bahwa masyarakat Hindu dan Muslim memiliki relasi

yang penuh toleransi.5

Sementara, Fahruddin Faiz yang meneliti tentang organisasi Front Pembela

Islam (FPI) mencoba mengaitkan antara kematangan beragama dengan sikap

kekerasan yang cenderung intorelan. Faiz memberikan gambaran agar strategi

2 http://idntimes.com/news/indonesia/linda/5-kejadian-penyerangan-rumah-ibadah-di-

indonesia. (diakses pada Senin, 16 September 2019 pukul 19.30) 3 http://amp.suara.com/news/2019/04/03/163344/salib-dipotong-hingga-tolak-sedekah-laut-4-

kasus-into-leransi-di-yogyakarta. (diakses pada Senin, 16 Desember 2019 pukul 19.30) 4 Mujtahidin, dkk, “Peran Nilai Budaya dalam Membentuk Perspektif Toleran dan Intoleran di

Madura: Studi Kasus Konflik Sunni-Syiah di Desa Karanggayam Kecamatan Omben Kabupaten Sampang Madura” Jurnal Pamator, Volume 10 Nomor 2, (Oktober 2017), 125.

5 Cahyo Pamungkas, Toleransi Beragama dalam Praktik Sosial, Episteme, Volume 9, Nomor 2,

(Desember 2014), 311.

Page 16: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

3

pemaksaan dan kekerasan yang cenderung intoleran ini perlu direvisi dan ditelaah

kembali sehingga ditemukan formula aksi yang tepat dalam amar ma‟ruf nahi

munkar. Disebutkan juga dalam penelitian ini bahwa jalan kekerasan yang

dilakukan FPI ini dalam konteks sosial menunjukkan adanya ketidakdewasaan dan

kurangnya kematangan beragama.6

Sebagai masyarakat Indonesia yang memiliki basis beragama dan memiliki

keluhuran budaya, ada hal yang kurang selaras berkaitan dengan kasus sikap

intoleransi di atas ketika kasus itu mayoritas adalah tentang aspek agama. Roni

Ismail dalam tulisannya menyebutkan bahwa orang yang beragama matang tidak

mungkin melakukan perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai ketuhanan,

kemanusiaan, bahkan sosial.7 Berkaitan dengan hal yang tidak selaras sebagaimana

di atas, peneliti ingin mengkaji tentang toleransi ini dan mengkaitkan dengan perihal

kematangan seseorang yang dalam pembahasan ini adalah kematangan beragama

dan kematangan kepribadian. Peneliti ingin menjawab apakah ketika seseorang

memiliki kematangan dalam hal beragama dan kepribadian ini juga diikuti dengan

sikap toleransi kepada sesama.

Berkaitan dengan tema pembahasan di atas, peneliti akan melakukan penelitian

dengan mengambil populasi guru di SD Plus Tahfizhul Quran (PTQ) ANNIDA

Salatiga. Alasan peneliti memilih lokasi ini adalah bahwa para guru di sekolah ini

memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda, ada yang dari kampus agama

Islam, kampus agama non Islam, kampus umum, dan pondok pesantren. Mereka

juga memiliki latar belakang organisasi keagamaan yang berbeda. Selain itu, peneliti

6 Fahruddin Faiz, “Front Pembela Islam: Antara Kekerasan dan Kematangan Beragama”, Kalam,

Volume 8, Nomor 2, (Desember 2014), 363. 7 Roni Ismail, “Konsep Toleransi dalam Psikologi Agama”, Jurnal Religi, Volume 8, Nomor 1,

(Januari 2012), 1-12.

Page 17: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

4

mengamati bahwa mereka juga memiliki kematangan beragama dan kepribadian

yang berbeda-beda pula sehingga layak untuk dijadikan sebagai obyek penelitian

ini. Berkaitan dengan penelitian tersebut, peneliti merumuskan judul “Hubungan

antara Kematangan Beragama dan Kematangan Kepribadian dengan Sikap Toleransi

Pada Guru SD PTQ Annida Salatiga Tahun 2020.”

B. Rumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Dari pemaparan di atas, peneliti mengindentifikasi beberapa penyebab dari

sikap tidak toleransi adalah sebagai berikut:

a. Pemahaman agama yang normatif tekstual sehingga kurang memahami dan

menghargai perbedaan satu sama lain.

b. Kurangnya memahami arti perbedaan sehingga menuntut kelompok lain

sama seperti kelompoknya sendiri.

2. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti memberikan batasan penelitian sesuai dengan

kemampuan penulis. Pertama, tema toleransi yang diangkat oleh peneliti adalah

toleransi dalam kehidupan bersosial masyarakat, tidak sekedar toleransi lintas

agama. Kedua, objek dari penelitian ini guru di SD Plus Tahfizhul Quran (PTQ)

Annida Salatiga.

3. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, peneliti membuat beberapa rumusan masalah

yaitu sebagai berikut:

Page 18: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

5

a. Bagaimana hubungan, pengaruh, signifikansi, kontribusi, besarnya pengaruh,

linieritas, normalitas, dan makna antara kematangan beragama dengan sikap

toleransi?

b. Bagaimana hubungan, pengaruh, signifikansi, kontribusi, besarnya pengaruh,

linieritas, normalitas, dan makna antara kematangan kepribadian dengan

sikap toleransi?

c. Bagaimana hubungan, pengaruh, signifikansi, dan kontribusi antara

kematangan beragama dan kematangan kepribadian dengan sikap toleransi?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tingkat kematangan beragama, kematangan kepribadian, dan

sikap toleransi pada Guru SD PTQ Annida Salatiga.

2. Membuktikan hubungan antara variabel terikat (sikap toleransi) dan variabel

bebas (kematangan beragama dan kematangan kepribadian).

3. Menentukan persentase hubungan antara variabel terikat (sikap toleransi) dan

variabel bebas (kematangan beragama dan kematangan kepribadian).

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Ilmiah

Dengan dilaksanakannya penelitian ini, diharapkan hasil darinya dapat

memperkaya khazanah kajian keilmuan dalam bidang agama dan psikologi

agama khususnya yang berkaitan dengan hubungan antara kematangan

beragama, kematangan kepribadian, dan sikap toleransi..

Page 19: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

6

2. Manfaat Sosial

1) Manfaat bagi peneliti

Manfaat bagi penelitian ini diharapkan memberikan pemahaman dan

pembelajaran baru bagi peneliti terkait dengan kematangan beragama,

kematangan kepribadian, dan sikap toleransi.

2) Manfaat bagi lembaga pendidikan terkait

Penelitian yang akan dilakukan ini diharapkan bisa memberikan

manfaat kepada lembaga Guru SD PTQ Annida untuk mengembangkan guru

agar memiliki kepribadian dan keberagamaan yang matang serta mampu

bersikap toleransi kepada sesama.

E. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang dipakai dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif.

Ada tiga variabel dalam penelitian ini yaitu kematangan beragama, kematangan

kepribadian dan sikap toleransi. Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti

adalah mendalami teori dari ketiga variabel tersebut kemudian merumuskan

indikator-indikatornya. Selanjutnya, peneliti menyusun sebuah angket berisi

instrumen pertanyaan dari indikator yang telah dirumuskan. Sebelum disebar,

angket tersebut diuji tingkat validitas dan reliabilitas dan kemudian disebar

kepada responden untuk menggali data.

Dari hasil data yang terkumpul, peneliti kemudian melakukan kuantifikasi

nilai dan selanjutnya mengolah data tersebut agar bisa menjawab hipotesis yang

Page 20: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

7

diajukan oleh peneliti yaitu berkaitan dengan bagaimana hubungan antara

kematangan beragama dengan sikap toleransi, bagaimana hubungan antara

kematangan kepribadian dengan sikap toleransi, dan bagaimana hubungan antara

kematangan beragama dan kematangan kepribadian secara bersama-sama dengan

sikap toleransi.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat dari pelaksanaan penelitian ini adalah di SD Plus Tahfizhul Quran

(PTQ) ANNIDA. Sedangkan waktu pelaksanaan dari penelitian ini adalah pada

bulan Desember 2019 sampai bulan Februari 2020.

3. Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah para guru di SD Plus Tahfizhul Quran

(PTQ) Annida Salatiga yang berjumlah 33 guru. Oleh karena jumlah populasi

dalam penelitian ini berjumlah 33 orang, maka penelitian ini merupakan penelitian

populasi, dimana semua populasi menjadi responden dalam penelitian ini.8

Rinciannya, 33 orang yang menjadi populasi penelitian ini terdiri dari 6

orang berjenis kelamin laki-laki, dan 27 orang berjenis kelamin perempuan.

Berdasarkan tingkat pendidikan, ada 29 orang yang berlatar pendidikan sarjana

(S.1), dan 4 orang lulusan SLTA. Dari 30 orang yang memiliki latar pendidikan

sarjana (S.1) tersebut, ada 3 orang yang berasal dari kampus berlatar belakang

kristen, 3 orang dari kampus umum, dan sisanya dari kampus berlatar belakang

Islam sejumlah 24 orang.

8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta 2010, 112.

Page 21: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

8

Berdasarkan pernah tidaknya belajar di pesantren, ada 17 orang yang pernah

belajar di pesantren, dan sisanya yaitu 16 orang tidak pernah di pesantren.

Sedangkan berdasarkan usia, ada 10 orang yang berusia antara 20-25 tahun, 15

orang berusia 26-30 tahun, dan 8 orang berusia di atas 30 tahun. Dan berkaitan

masa kerja di sekolah, ada 27 orang dengan masa kerja 0-4 tahun dan ada 6 orang

dengan masa kerja di atas 4 tahun.

4. Metode Pengumpulan Data

Salah satu tahapan penting dalam penelitian adalah menentukan cara

mengukur variabel dan alat pengumpulan data. Karenanya diperlukan instrumen

pengumpul data yang sesuai dengan apa yang akan diukur (variabel). Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua macam, yaitu:

a. Metode Angket

Metode angket ini digunakan untuk menggali data tentang tingkat

kematangan beragama, kematangan kepribadian, dan sikap toleransi dari para

guru di SD Plus Tahfizhul Quran (PTQ) ANNIDA. Angket yang digunakan ini

melalui proses tahap uji validitas dan uji reliabilitas sehingga layak digunakan

untuk menggali data.

b. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi ini digunakan untuk menggali data-data pendukung

dari populasi penelitian. Metode ini digunakan karena peneliti ingin

mendapatkan data personal guru di SD Plus Tahfizhul Quran (PTQ) ANNIDA

yang meliputi jenis kelamin, latar belakang pendidikan baik pendidikan agama,

pendidikan umum, pernah atau tidaknya di pesantren, dan masa kerja di

sekolah tersebut.

Page 22: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

9

5. Pengujian Instrumen Penelitian

Untuk menguji validitas dan uji reliabilitas instrumen angket, peneliti

melakukan uji coba awal kepada 5 orang responden. Dari data tersebut kemudian

dicari validitas dan reliabilitas melalui aplikasi komputer SPSS 16.0. Dari hasil

perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan r-tabel. Apabila hasil

koefisien korelasi dari hasil SPPS tersebut 16.0 tersebut lebih besar dari koefisien

r-tabel, berarti koefisien korelasi tersebut dinyatakan signifikan dan butir

pertanyaan digunakan valid.

6. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, langkah-langkah proses analisis data meliputi

kuantifikasi dan menganalisis data dengan rincian sebagai berikut:

a. Kuantifikasi

Analisis ini dilakukan untuk memperoleh nilai pada setiap pertanyaan

yang telah dijawab oleh responden sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan

oleh peneliti. Jawaban yang memiliki bobot tinggi akan mendapat nilai tinggi,

sedangkan yang memiliki bobot rendah akan mendapatkan nilai rendah.

Adapun kriteria bobot yang ditetapkan oleh peneliti yaitu:

- Untuk pilihan “Sangat Setuju” bobot nilainya adalah 4

- Untuk pilihan “Setuju” bobot nilainya adalah 3

- Untuk pilihan “Tidak Setuju” bobot nilainya adalah 2

- Untuk pilihan “Sangat Tidak Setuju” bobot nilainya adalah 1

b. Menganalisis Data untuk Menguji Hipotesis

Untuk menganalisis data yang terkumpul guna menguji hipotesis yang

diajukan, peneliti menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

Page 23: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

10

1) Untuk mengetahui tingkat kematangan beragama, kematangan kepribadian,

dan sikap toleransi guru SD Plus Tahfizhul Quran (PTQ) Annida Salatiga,

peneliti menggunakan rumus persentase sebagai berikut:

𝑃 =𝐹

𝑁 𝑥 100 %

Keterangan:

P : Presentase

F : Frekuensi

N : Jumlah total sampel

2) Untuk mengetahui bagaimana hubungan dari masing-masing variabel,

peneliti menggunakan aplikasi komputer SPSS 16.0. Hubungan variabel

yang ingin diketahui oleh peneliti adalah hubungan antara kematangan

beragam dengan sikap toleransi (X1 dengan Y) dan hubungan antara

kematangan kepribadian dan sikap toleransi (X2 dengan Y).

3) Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara kematangan beragama dan

kematangan kepribadian secara bersama-sama dengan sikap toleransi,

peneliti menggunakan aplikasi komputer SPSS 16.0 tentang regresi ganda.

Hal ini dilakukan karena dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yang

terdiri dari dua kategori. Dua kategori variabel tersebut meliputi variabel

bebas (independent variable) yaitu tingkat kematangan beragama (X1) dan

tingkat kematangan kepribadian (X2), yang masing-masing sebagai variabel

pertama dan kedua. Adapun variabel yang ketiga yaitu variabel terikat

(dependent variable), yaitu sikap toleransi.

Page 24: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Kematangan Beragama

Kematangan beragama merupakan salah satu bagian dari perkembangan

keberagamaan seseorang. Roni Ismail menyebutkan bahwa konsep psikologi

tentang kematangan beragama sangat relevan sebagai konsep hidup toleransi ter

masuk toleransi beragama.9 Selanjutnya, terkait dengan kematangan beragama ini

ada beberapa psikolog yang menjelaskannya dengan bermacam pembahasan.

Walter Houston Clark mendefinisikan kematangan beragama sebagai pengalaman

keberjumpaan batin seseorang dengan Tuhan yang pengaruhnya dibuktikan dalam

perilaku nyata hidup seseorang.

Dalam Al-Qur’an, ciri orang yang matang dalam beragama antara lain,

sangat cinta kepada Allah (QS. Al Baqarah: 165), beriman kepada semua nabi

(QS. Al Baqarah: 136, memiliki keimanan yang mantap dan senantiasa beribadah

dan mengabdikan diri kepada Allah (QS Al Baqarah: 194), setia kepada janji (QS.

Al Baqarah: 177), selalu membantu dalam kebaikan (QS. Al Maidah: 2), bersikap

adil meskipun harus merugikan dirinya atau kelompoknya (QS. An Nisa: 135),

bersikap jujur meskipun kepada lawan (QS Al Maidah: 2), hidup secara wajar

(QS. Al Baqarah: 62), menafkahkan sebagian hartanya dan memaafkan kesalahan

orang lain (QS. Ali Imran: 133-134), selalu mencari ridho Allah Swt (QS. Al

9 Roni Ismail, “Konsep Toleransi dalam ......., 1-12.

12

Page 25: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

12

Baqarah: 207), dan tentunya masih ada ayat-ayat lainnya yang menjelaskan

tentang kematangan beragama.10

Menurut Clark, ciri-ciri orang yang memiliki kematangan beragama yaitu

pertama, lebih kritis, kreatif, dan otonom dalam beragama. Kedua, memperluas

perhatiannya terhadap hal-hal di luar dirinya. Ketiga, keagamaan matang tidak

puas semata-mata dengan rutinitas ritual dan verbalisasinya.11

Sedangkan Gordon Allport, sebagaimana dikutip oleh Roni Ismail,12

memberikan ciri-ciri kematangan beragama adalah pertama, berpengetahuan luas

dan rendah hati (well-differentiated and self critical). Orang yang memiliki ciri ini

mengimani dan memiliki kesetiaan yang luas terhadap agamanya, dan juga dia

mengakui kemungkinan kekurangan untuk diperbaiki sehingga mau belajar dari

siapapun. Kedua, menjadikan agama sebagai kekuatan motivasi (motivational

force). Orang yang matang dalam beragama menjadikan agama sebagai tujuan dan

kekuatan yang selalu dicari untuk mengatasi setiap masalahnya.

Ketiga, memiliki moralitas yang konsisten (moral consistency). Orang yang

beragama matang memiliki perilaku yang sejalan dengan nilai-nilai moral secara

yang konsisten dalam perilaku nyata sehari-hari. Keempat, pandangan hidup yang

komprehensif (comprehensiveness), yang intinya adalah toleransi. Orang yang

beragama matang memiliki keyakinan kuat akan agamanya tetapi juga

mengharuskan dirinya untuk hidup berdampingan secara damai dan harmonis

dengan orang lain yang berbeda dengan dirinya. Konflik kekerasan tentu bukan

bagian dari kehidupannya karena toleransi merupakan visi hidupnya.

10

Mulyono, “Kematangan Jiwa Beragama”, Ulul Albab, Volume 9, Nomor 1, (2008), 104-119. 11

Walter Houston Clark, The Psychology of Religion: An Introduction to Religious Experience and Behavior. New York: The MacMillan Company, 1968, 242-243.

12 Roni Ismail, ”Konsep Toleransi dalam ......, 1-12.

Page 26: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

13

Kelima, pandangan hidup yang integral (integral). Kriteria ini melibatkan

refleksi dan harmoni, dan hidup yang berguna. Orang yang beragama dengan

matang, sejalan dengan prinsip keempat sebelumnya, memiliki visi hidup yang

harmoni atau damai. Ia juga mengorientasikan hidupnya agar dapat berguna bagi

orang lainnya. Keenam, heuristic. Maksud dari kriteria ini adalah bahwa orang

yang beragama matang selalu mencari kebenaran dan memahami pencapaian

sementara tentang keyakinannya itu, yang menjadikannya seorang “pencari”

selamanya. Orang yang beragama matang memiliki kerendahan hati dan

keterbukaan atas pandangan-pandangan keagamaan baru dan menjadikan

perkembangan atau dinamika keagamaan sebagai sebuah pencarian asli.13

Lebih lanjut, William James14 memberikan kriteria kematangan beragama

secara komprehensif. Pertama, orang yang matang beragama memiliki sensibilitas

akan eksistensi Tuhan, maksudnya adalah bahwa orang yang beragama matang

selalu tersambung hati dan pikirannya dengan Tuhan. Kedua, kesinambungan

dengan Tuhan dan penyerahan diri pada-Nya. Ketiga, penyerahan diri

sebagaimana dalam poin kedua melahirkan rasa bahagia dan kebebasan yang

membahagiakan. James menandai sikap beragama sebagai kepercayaan akan

adanya ketertiban tak terlihat dan keinginan untuk hidup serasi dengan ketertiban

itu. Keempat, orang yang beragama matang mengalami perubahan dari emosi

menjadi cinta dan harmoni. Oleh karena itu, orang beragama matang bebas dari

rasa benci, prejudice, permusuhan,dan lain-lain.15

13

Roni Ismail, “Konsep Toleransi dalam ......., 1-12. 14

Jajaluddin Rakhmat menyebut William James sebagai bapak psikologi agama. Lihat: Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Agama: Sebuah Pengantar, Bandung: Mizan, 2004, 208.

15 William James, The Varieties of Religious Experience: A Study in Human Nature, New

York:Modern Library, 1958, 59.

Page 27: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

14

Dari pemarapan di atas, disimpulkan bahwa indikator dari kematangan

beragama adalah sebagai berikut:

a. Deferensia yang meliputi terbuka terhadap pandangan baru dan selalu mencari

kebenaran, berpikir secara objektif, dan berpikir kritis.

b. Karakter dinamis yang meliputi menjadikan agama sebagai motivasi, tujuan,

dan kekuatan, melakukan suatu ibadah atas kemauan diri sendiri, dan tidak

hanya puas pada hal rutinitas

c. Komprehensif integral, meliputi sesuai antara perkataan dan perbuatan,

memiliki pandangan yang komprehensif, dan memiliki keinginan untuk

berguna bagi orang lain

d. Heuristik, meliputi randah hati akan diri sendiri, menyadari kekurangan diri

sendiri, dan memiliki perasaan damai dan harmonis dengan orang lain

2. Kematangan Kepribadian

Kepribadian merupakan terjemahan dari bahasa Inggris personality. Kata

personality sendiri berasal dari bahasa Latin persona yang berarti topeng yang

digunakan oleh para aktor dalam suatu permainan atau pertunjukan.16

Sebagaimana dikutip oleh Yusuf, Allport mengemukakan pendapatnya tentang

pengertian kepribadian ini, yaitu “personality is the dynamic organization within

the individual of those psychophysical system that determine his unique

adjustment to his environment”. Jadi kepribadian merupakan organisasi yang

16

Syamsu Yusuf dan A. Juntika, Teori Kepribadian. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2008, 3.

Page 28: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

15

dinamis dalam diri individual tentang sistem psikofisik yang menentukan

penyesuaiannya yang unik terhadap lingkungan.17

Dalam ajaran Islam, kematangan kepribadian ditunjukkan salah satunya

dengan perilaku-perilaku yang baik terhadap lingkungan. Dalam QS. Al Furqon

ayat 72-73 disebutkan bahwa pribadi muslim yang baik akan selalu memberikan

dan upacan serta perilaku yang jujur dan bermanfaat bagi orang lain.

Digambarkan juga bahwa mereka orang muslim berjalan di muka bumi dengan

rendah hati, mengucapkan salam ketika bertemu dengan orang lain, dan

menghindari perilaku yang merugikan atau yang tidak berfaedah bagi orang lain.

Menurut Gordon Allport, sebagaimana ditulis oleh Duane Schultz,18 ada

tujuh kriteria kematangan kepribadian. Pertama, perluasan eksistensi diri. Ketika

orang menjadi matang, dia akan mengembangkan perhatian-perhatian di luar diri

yaitu dengan berpartisipasi dan beraktivitas keluar. Allport menyebutkan bahwa

semakin seseorang terlibat sepenuhnya dengan berbagai aktivitas, orang, atau ide,

maka dia juga akan semakin sehat secara psikologis. Kedua, hubungan diri yang

hangat dengan orang lain. Orang sehat psikologis mampu memperlihatkan cinta

terhadap orang lain, seperti orang tua, anak-anak, istri/suami, dan teman-

temannya. Hubungan kecintaan ini adalah perasaan perluasan diri yang

berkembang baik.

Ketiga, keamanan emosional. Pribadi yang sehat mampu mengontrol emosi-

emosi sehingga tidak mengganggu aktivitas-aktivitas antar pribadi. Selain itu juga

mampu menerima semua orang, baik menerima kelemahan dan kekurangannya.

Keempat, persepsi realistis. Orang yang sehat ini mampu memandang sesuatu

17 Syamsu Yusuf dan A. Juntika, Teori Kepribadian......, 4.

18 Duane Schultz, Psikologi Pertumbuhan: Model-model Kepribadian Sehat, terjemahan Yustinus,

Yogyakarta: Kanisius, 1991, 30-35.

Page 29: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

16

secara objektif. Kelima, keterampilan dan tugas. Allport menekankan pentingnya

pekerjaan dan perlunya menenggelamkan diri sendiri di dalamnya. Orang yang

sehat tidak cukup hanya memiliki pekerjaan atau keterampilan saja namun juga

harus menggunakan keterampilan-keterampilan itu secara ikhlas, antusias, penuh

dedikasi, melibatkan dan menempatkan diri sepenuhnya dalam pekerjaan tersebut.

Keenam, pemahaman diri. Kemampuan untuk memahami diri sendiri (self

objectification) ini menjadi penting dan dilakukan tanpa pernah berhenti.

Kepribadian yang sehat mampu mencapai suatu tingkat pemahaman diri yang

lebih tinggi dari pada yang tidak sehat. Ketujuh, filsafat hidup yang

mempersatukan. Orang yang sehat akan selalu melihat ke depan, didorong oleh

tujuan dan rencana jangka panjang. Ini akan memberikan kontinuitas bagi

kepribadian mereka.19 Disebutkan juga bahwa ketika seseorang melakukan

aktivitas-aktivitas dalam kehidupannya, pastilah ada latar nelakang yang

mendasari segala sesuatu yang dikerjakannya yang memberi arti dan tujuan.

Termasuknya hal yang melatarbelakangi adalah aspek agama.20

Dari uraian tersebut, peneliti memberikan beberapa indikator dari

kematangan kepribadian yaitu kepedulian terhadap orang lain, menerima suatu

perbedaan sebagai sesuatu yang pasti ada, mengetahui kelebihan dan kekurangan

diri, memiliki persepsi yang realistis terhadap keadaan, menilai diri secara

objektif, dapat menyesuaikan diri dengan baik, dapat mempertahankan dengan

baik, menerima pendapat orang lain dengan terbuka, mamiliki target masa depan,

melakukan ikhtiar atau usaha untuk mencapai target, bekerjasama menyelesaikan

19

Duane Schultz, Psikologi Pertumbuhan ...., 30-35. 20

Sumadi Suryabrata, Psikologi Kepribadian, Jakarta: Rajawali Press, 2016, 225.

Page 30: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

17

pekerjaan, menyelasaikan pekerjaan dengan optimal, cinta pada pekerjaan, dan

memiliki semangat hidup yang tinggi.

Dari pemarapan di atas, disimpulkan bahwa indikator dari kematangan

kepribadian adalah sebagai berikut:

a. Memiliki integritas, kejujuran, tanggungjawab

b. Bermanfaat bagi orang lain

c. Perluasan eksistensi diri, berpartisipasi, peduli

d. Memiliki hubungan yang hangat dan harmonis dengan orang lain

e. Mampu menyesuaikan diri dengan baik

f. Mampu menjaga emosi dengan baik

g. Bisa menerima kekurangan dan kelebihan orang lain

h. Mampu menerima perbedaan

i. Memandang suatu hal dengan objektif

j. Menerima pandangan dari orang lain

k. Memiliki sikap ikhlas, antusias, dan penuh dedikasi dalam pekerjaan

l. Mampu menyelesaikan pekerjaan dengan optimal dan mencintai pekerjaan

m. Memiliki semangat hidup tinggi

n. Mengetahui kelemahan dan kelebihan diri sendiri

o. Melakukan sesuatu atas dasar landasan yang kuat

p. Memiliki target masa depan

q. Melakukan ikhtiar untuk mencapai target

3. Sikap Toleransi

Secara arti bahasa, toleran mempunyai beberapa pengertian, yaitu sifat atau

sikap toleransi, batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yang masih

Page 31: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

18

diperbolehkan, dan penyimpangan yang masih dapat diterima dalam pengukuran

kerja. Menoleransi berarti mendiamkan dan membiarkan.21 Kata toleransi dalam

bahasa Arab berasal dari asal kata ,yang berarti memberikan (samaha) سَمَحَ

memberi izin, dan membolehkan. Lebih lanjut, kata ٌسَمَاحَةٌ = سَمَاح (samah-

samahah) memiliki arti toleransi, izin, legitimasi, lisensi, maaf, keadaan lapang

dada, dan kedermawanan.22 Toleransi dalam bahasa arab juga sering disebut ٌتسََامُح

(tasamuh) artinya kemurahan hati, saling mengizinkan, saling memudahkan.23

Dalam bahasa Latin, toleransi berasal dari kata toleransitia yang memiliki

arti kelonggaran, kelembutan hati, keringanan, dan kesabaran.24 Sedangkan dalam

bahasa Inggris berasal dari kata tolerare yang berarti dengan sabar membiarkan

sesuatu, yaitu suatu sikap atau perilaku manusia yang tidak menyimpang dari

aturan, di mana seseorang menghargai atau menghormati setiap tindakan yang

orang lain lakukan.25 Dalam kamus Webster’s New American Dictionary,

disebutkan bahwa toleransi diartikan sebagai liberality toward the opinions of

other; patience with other.26 Esposito dalam bukunya Islam Aktual menjelaskan

bahwa toleransi merupakan sifat interaksi yang saling memahami dan penuh

pengertian antara satu individu dan kelompok lain.27

21

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa, Edisi ke IV. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2011, 1478.

22 Atabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, Yogyakarta:

Yayasan Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak, 1996, 1086. 23

Said Aqiel Siradj, “Tasawuf sebagai Basis Tasamuh, dari Sosial Kapital Menuju Masyarakat Moderat”, Al-Tahir, Volume 13, Nomor , (Mei 2013), 91.

24 Muhammad Ridho Dinata, “Konsep Toleransi Beragama ...., 86-108.

25 Salma Mursyid, “Konsep Toleransi (Al-Samahah) Antar ...., 35-51.

26 Edward N, Teall, A.M Wabster’s New American Dictionary, New York : Book, 1985, 347

27 Eko Nopriansyah.”Telaah Pemikiran Alwi Shihab tentang Toleransi Beragama dalam Buku Islam

Inklusif”, Nurani, Volume 17, Nomor 2 (Desember 2017), 133-153.

Page 32: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

19

Dari pengertian toleransi di atas, maka toleransi dalam beragama berarti

saling menghormati dan berlapang dada terhadap pemeluk agama lain, tidak

memaksa mereka untuk mengikuti agamanya dan bahkan tidak mencampuri

sesuatu apapun dalam urusan agama masing-masing. Dengan kata lain, toleransi

merupakan suatu sikap atau perilaku manusia yang tidak menyimpang dari aturan

agama, di mana seseorang saling menghargai, menghormati, dan memberikan

ruang gerak yang begitu luas bagi pemeluk agama untuk memeluk agamanya

masing-masing tanpa adanya unsur peksaan dari pemeluk agama lain.28 Roni

Ismail menyebutkan bahwa toleransi didefinisikan sebagai sikap menghargai

orang lain yang berbeda dari diri sendiri. Sedangkan toleransi beragama adalah

sikap saling menghargai orang lain yang memiliki agama atau pemahaman agama

yang berbeda.29 Toleransi juga merupakan konsep yang embivalen yakni

menghormati dan menghargai kepercayaan orang lain meskipun terdapat konflik

dengan pemahaman diri sendiri mengenai agama yang hakiki menurut diri

sendiri.30

Toleransi dalam beragama bukan berarti mengikuti ibadah dan ritual semua

agama secara bebas. Namun, toleransi beragama merupakan bentuk pengakuan

akan adanya agama-agama lain selain agama sendiri dengan segala bentuk sistem,

dan tata cara peribadatannya serta memberikan kebebasan untuk menjalankan

kegiatan agamanya masing-masing. Muchlas Samani menyebutkan bahwa

toleransi merupakan sikap terbuka orang lain yang tingkat kematangan dan latar

28

Salma Mursyid, “Konsep Toleransi (Al-Samahah) Antar .........., 35-51. 29

Roni Ismail, “Konsep Toleransi dalam ......, 1-12. 30

Zakiyudin Baidhawy, Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural, Jakarta: Erlangga, 2005, 79.

Page 33: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

20

belakangnya berbeda. Artinya, seseorang harus menerima dan menghargai orang

lain yang memiliki latar belakang berbeda dengan dirinya.31

Pasurdi Suparlan menyebutkan contoh-contoh sikap toleransi meliputi sikap

berlapang dada dalam menerima semua perbedaan, tidak melakukan diskriminasi,

tidak memaksa orang lain dalam hal keyakinan, tidak mengganggu orang lain

yang berbeda keyakinan, dan memberikan kebebasan kepada orang lain untuk

memilih keyakinan. Selain itu juga tetap bergaul dan bersikap baik dengan orang

yang berbeda keyakinan, menghormati ibadah orang lain, serta tidak membenci

dan menyakiti perasaan orang lain yang berbeda keyakinan.

Selanjutnya, Agus dan Wahyudi dalam penelitiannya menemukan tiga aspek

karakter toleransi. Pertama, aspek kedamaian yang meliputi indikator peduli,

ketidaktakutan, dan cinta. Kedua, aspek menghargai perbedaan individu meliputi

indikator saling menghargai satu sama lain, menghargai perbedaan orang lain dan

menghargai diri sendiri. Ketiga, aspek kesadaran meliputi indikator menghargai

kebaikan orang lain, terbuka, reseptif, kenyamanan dalam kehidupan, dan

kenyamanan dengan orang lain.32

Dari pemarapan di atas, disimpulkan bahwa indikator dari sikap toleransi

adalah sebagai berikut:

a. Peduli terhadap orang lain

b. Memiliki rasa ketidaktakutan terhadap orang lain

c. Mencintai orang lain

d. Menghargai satu sama lain

31

Muchlas Samani dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013, 232.

32 Agus Supriyanto dan Amien Wahyudi. “Skala Karakter toleransi:Konsep dan oprasional Aspek

Kedamaian, Menghargai perbedaan dan kesadaran Individu”. Jurnal Ilmiah Counsellia, Volume 7 Nomor 2, (Nopember 2017), 61-70.

Page 34: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

21

e. Menghargai perbedaan orang lain

f. Menghargai diri sendiri.

g. Menghargai kebaikan orang lain

h. Memiliki sikap terbuka

i. Menerima orang lain secara objektif

j. Memiliki kenyamanan dalam kehidupan

k. Memiliki kenyamanan dengan orang lain

B. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini, diantaranya

adalah penelitian oleh Emma Indirawati yang menyimpulkan bahwa ada korelasi

positif antara kematangan beragama dengan kecenderungan strategi coping dimana

strategi coping ini merupakan salah satu bentuk dari perilaku pribadi seseorang.33.

Selanjutnya, penelitian dari Ida Windi Wahyuni yang menyimpulkan bahwa ada

hubungan positif yang menunjukkan semakin tinggi kematangan beragama maka

semakin tinggi pula konsep dirinya.34

Selain itu, penelitian dari Fuad Nashori dan Sugiyanto menyimpulkan bahwa

ada hubungan antara kematangan beragama dengan kompetensi interpersonal

mahasiswa.35 Selanjutnya, penelitian dari Febritania Dwi Putri Iswantiningrum

33

Emma Indirawati, “Hubungan antara Kematangan Beragama dengan Kecenderungan Strategi Coping”, Jurnal Psikologi Undip, Volume 3, Nomor 1 (Desember 2006), 69-92.

34 Ida Windi Wahyuni, “Hubungan Kematangan Beragama dengan Konsep Diri”, Al-Khikmah,

Volume 8, Nomor 1 (April 2011), 1-8. 35

Fuad Nashori & Sugiyanto, “Hubungan antara Kematangan Beragama dengan Kompetensi Interpersonal Mahasiswa”, Psikologika, Volume 5, Nomor 9 (2000), 56-64.

Page 35: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

22

menyimpulkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara kematangan

kepribadian dengan kecenderungan Cinderella complex.36

Selain itu, penelitian dari Dinayanti Afian menyimpulkan bahwa ada hubungan

negatif yang sangat signifikan antara kematangan kepribadian dengan gaya

hidup hedonis.37 Selanjutnya, dalam penelitiannya Aris Sofyan menyimpulkan

bahwa ada pengaruh antara kematangan emosi terhadap sikap tasamuh.38 Selain itu,

dalam penelitiannya Ahmad Sholeh,39 Salma Mursyid,40 dan Muhammad Ridho

Dinata41 yang dengan pendekatan kualitatif membahas tentang konsep toleransi

dalam perspektif agama Islam. Hal yang membedakan dengan penelitian ini dengan

penelitian sebelumnya adalah mencari signifikansi hal yang berhubungan dengan

toleransi dengan pendekatan kuantitatif yang dalam hal ini adalah kematangan

beragama dan kematangan kepribadian.

C. Kerangka Berpikir dan Hipotesis

Kerangka konsep berpikir yang digunakan dalam penelitian ini selanjutnya

perlu dinyatakan dalam bentuk gambar diagram sehingga masalah penelitian yang

36

Febritania Dwi Putri Iswantiningrum, “Hubungan antara Kematangan Kepribadian dengan Kecenderungan Cinderella Complex pada Mahasiswa di Asrama Putri Universitas Negeri”, Jurnal Mahasiswa Psikologi, Volume 2, Nomor 1 (2003), 1-7.

37 Dinayanti Afian, “Hubungan antara Kematangan Kepribadian dengan Gaya Hidup Hedonis pada

Mahasiswi”, Publikasi Ilmiah, Univ. Muhammadiyah Surakarta, 2016. 38

Aris Sofyan, “Pengaruh Kematangan Emosi terhadap Sikap Tasamuh”, Mudarrisa, Volume VII, Nomor 1 (Juni 2005), 59-88.

39 Ahmad Sholeh, “Pemahaman Konsep Tasamuh (Toleransi) Siswa dalam Ajaran Islam”, J-PAI,

Volume 1, Nomor 1 (Desember 2014), 101-132. 40

Salma Mursyid, “Konsep Toleransi antar Umat Beragam dalam Perspektif Islam”, Jurnal Aqlam, Volume 2, Nomor 1 (Desember 2016), 35-51.

41 Muhammad Ridho Dinata, ”Konsep Toleransi Beragama dalam Tafsir Al-Qur’an Tematik Karya

Tim Departemen Agama Republik Indonesia”, Esensia, Volume XIII, Nomor 1 (Januari 2012), 85-108.

Page 36: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

23

akan dicari jawabannya mudah dicari. Dalam hal ini, peneliti membuat gambar

bagan sebagai berikut:42

Gambar 1

Kerangka Konsep Penelitian

Dari gambar tersebut, peneliti membuat peta konsep hubungan antara

kematangan beragama dengan sikap toleransi, kematangan kepribadian dengan

sikap toleransi, dan kematangan beragama dan kepribadian secara bersama-sama

dengan sikap toleransi. Berkaitan dengan kerangka tersebut, selanjutnya peneliti

merumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Ada hubungan yang signifikan antara kematangan beragama dengan sikap

toleransi. (H1)

2. Ada hubungan yang signifikan antara kematangan kepribadian dengan sikap

toleransi. (H2)

3. Ada hubungan yang signifikan antara kematangan beragama dan kematangan

kepribadian dengan sikap toleransi. (H3)

42

Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press, 2008, 54

Page 37: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

24

BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Profil SD Plus Tahfizhul Quran (PTQ) ANNIDA

1. Sejarah

Lembaga Pendidikan Islam di mana pun berada selalu berupaya untuk

berbenah dan mengembangkan program maupun kelembagaan. Perubahan

tersebut diharapkan dapat memberikan pencerahan dan warna baru yang dapat

memberikan kontribusi bagi masyarakat luas. Berbekal dengan semangat untuk

mensyiarkan Islam dan menjadikan Islam sebagai rahmatan lil „alamin. Semangat

perubahan ini menjadi penting untuk menjadi spirit gerakan dakwah dan lembaga

Islam di manapun berada. Mengingat masih banyaknya stigma negatif terhadap

pendidikan Islam khususnya di pesantren. Untuk menjawab kehawatiran,

ketakutan, kegelisahan dan kecurigaan sebagian masyarakat, maka diperlukan

sebuah upaya komunikasi yang komprehensif dan menjawab masalah tersebut

dengan tindakan nyata. Salah satu upaya untuk menjawab kegamangan tersebut

adalah dengan melahirkan sistem dan branding kelembagaan yang integratif,

komunikatif dan solutif.

Pondok Pesantren Annida yang berdiri sejak 1 Juni 1979 ini telah mengukir

sejarah keemasannya tersendiri. Tidak heran di masa dekade tertentu ketika kita

bicara tentang pondok pesantren di Kota Salatiga, maka kita sedang

membicarakan Pondok Pesantren Annida. Ponpes yang diprakarsai oleh KH. Ali

As’ad (alm) dan para kyai-kyai (alumni Pondok Pesantren Ma’ahid Kudus) ini

telah melahirkan banyak alumni dari lintas generasi yang telah tersebar di

26

Page 38: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

25

berbagai pelosok tanah air. Berbekal semangat untuk mengalirkan sumber

kehidupan (agama) di kota Salatiga, KH. Ali As’ad (Alm) dengan dana pribadi

dan bantuan para dermawan, mendirikan Ponpes An-Nida.

Dengan dukungan berbagai pihak, baik pengurus yayasan, alumni dan

masyarakat yang peduli dengan Ponpes Annida, maka pada tanggal 01 Februari

2013 di sepakati tentang pembenahan struktur kelembagaan dan pendirian embrio

Sekolah Dasar Plus Tahfizhul Quran (PTQ) Annida Salatiga dengan branding

Qurani – Terampil – Mandiri dan motto “Building Future Quranic Generation”.

Sekolah Dasar Plus Tahfizhul Quran (PTQ) ANNIDA yang disingkat SD

PTQ ANNIDA ini didesain dengan sistem Fullday school dengan kurikulum semi

pesantren. Model ini diadaptasi dari beberapa lembaga sekolah dasar atau

madrasah ibtidaiyah yang berbasis Al-Quran (tahfizhul Quran) dari berbagai

daerah. Diharapkan dengan berdirinya sekolah tersebut dapat memberikan

tambahan pilihan masyarakat dalam memilih lembaga pendidikan yang unik dan

memiliki nilai plus dan berbasis Al Quran bagi anak mereka. Di samping tujuan

utamanya adalah untuk mengembalikan kebesaran dan khittoh Ponpes An-Nida

sebagai pengalir sumber kehidupan (agama) sebagaimana spirit yang dibawa oleh

KH. Ali As’ad (Alm).

2. Kebijakan Strategis Lembaga untuk Pengembangan Guru

Latar belakang guru SD Plus Tahfizhul Quran (PTQ) ANNIDA yang

beragam menjadi tanggungjawab pimpinan lembaga untuk mengembangkan dan

menumbuhkan mereka, termasuk menumbuhkan berkaitan dengan kematangan

beragama dan kematangan kepribadian. Untuk menuju kepada capaian tersebut,

Page 39: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

26

lembaga baik atas nama Yayasan ataupun sekolah membuat program pembinaan

guru meliputi program-program sebagai berikut:

a. Mengaji Al-Qur’an dengan Bin Nazhor

Program ini bertujuan agar para guru di SD PTQ ANNIDA yang

memiliki latar belakang beragam bisa membaca Al-Qur’an dengan benar sesuai

kaidahnya serta disetorkan secara musyafahah di hadapan guru. Program ini

menunjang berkaitan dengan menumbuhkan kematangan beragama dari para

guru.

b. Tahsin Al-Qur’an

Sebagaimana program sebelumnya, program tahsin Al-Qur’an juga

bertujuan agar semua guru bisa membaca Al-Qur’an sesuai kaidah ilmu tajwid

dengan benar. Program ini juga menunjang berkaitan dengan menumbuhkan

kematangan beragama dari para guru.

c. Wajib Shalat Berjamaah di Masjid

Program ini selain untuk memberikan keteladanan kepada siswa juga

untuk menjadikan shalat berjamaah sebagai ibadah rutinitas bagi guru dan bisa

menjadi kebiasaan positif yang tumbuh dalam diri. Program ini menunjang

berkaitan dengan menumbuhkan kematangan beragama dari para guru.

d. Kajian Fiqih Rutin/Tematik

Kajian fiqih rutin ini dilaksanakan untuk memberikan bekal kepada para

guru berkaitan dengan panduan amal ibadah sehari-hari. Dalam kajian fiqih ini,

materi disampaikan berdasarkan empat madzhab dengan harapan agar bisa

membuka wawasan baru bagi guru dan memiliki sikap terbuka dan tidak

Page 40: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

27

cenderung eksklusif serta menutup diri. Program ini menunjang berkaitan

dengan menumbuhkan kematangan beragama dan kepribadian dari para guru.

e. Mentoring Pekanan

Mentoring pekanan ini dilaksanakan sebagai upaya pembinaan rutin

tentang pengembangan diri guru, baik yang berkaitan dengan ibadah,

kepribadian, dan relasi-relasi sosial yang baik. Dalam program ini, semua guru

dikelompokkan menjadi tiga kelompok yang diampu oleh satu orang pembina

dari unsur yayasan. Dari kelompok kecil ini diharapkan muncul sikap

keterbukaan antar sesama anggota serta muncul sikap saling memahami satu

sama lain. Program ini menunjang berkaitan dengan menumbuhkan

kematangan beragama dan kematangan kepribadian dari para guru.

f. In House Training

Program in house training merupakan program yang dilaksanakan oleh

lembaga dengan tujuan untuk up grade kapasitas guru kaitannya dengan tugas

dan perannya sebagai pendidik. Kegiatan ini juga mendukung program

pengembangan profesionalisme guru dalam dunia pendidikan dimana itu

merupakan salah satu bagian dari kematangan kepribadian seseorang.

g. Olahraga Bersama

Dalam rangka menumbuhkan sikap kerjasama dan menjaga kekompakan,

lembaga mengadakan kegiatan olahraga bersama yang diikuti oleh semua guru.

Selain olahraga, kegiatan ini juga diisi dengan fun game, out bond, dan lain

sebagainya. Kegiatan ini juga mendukung tentang sikap toleransi yaitu saling

memahami dan menghargai antar sesama karena masing-masing guru akan

berkelompok dengan rekan guru lainnya.

Page 41: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

28

B. Penyajian Data Hasil Penelitian

Setelah para guru di SD Plus Tahfizhul Quran (PTQ) ANNIDA mengisi angket

penelitian, kemudian didapatkan hasil isian angket yang terdiri dari variabel

Kematangan Beragama (X1), Kematangan Kepribadian (X2) dan Sikap Toleransi (Y)

sebagai berikut:

Tabel 1

Penyajian Data Distribusi Hasil Penelitian

No Nama Inisial X1 X2 Y X12 X2

2 Y

2 X1Y X

2Y X1X2

1 ZZ 47 69 36 2209 4761 1296 1692 2484 3243

2 KH 51 71 43 2601 5041 1849 2193 3053 3621

3 NS 56 77 39 3136 5929 1521 2184 3003 4312

4 MB 54 69 39 2916 4761 1521 2106 2691 3726

5 FT 52 78 41 2704 6084 1681 2132 3198 4056

6 ER 58 81 41 3364 6561 1681 2378 3321 4698

7 DE 56 84 46 3136 7056 2116 2576 3864 4704

8 FD 51 86 49 2601 7396 2401 2499 4214 4386

9 MF 47 69 36 2209 4761 1296 1692 2484 3243

10 UL 57 85 50 3249 7225 2500 2850 4250 4845

11 AN 53 70 40 2809 4900 1600 2120 2800 3710

12 LR 57 80 48 3249 6400 2304 2736 3840 4560

13 AM 44 67 38 1936 4489 1444 1672 2546 2948

14 NU 58 88 48 3364 7744 2304 2784 4224 5104

15 RE 51 79 45 2601 6241 2025 2295 3555 4029

16 WT 49 69 38 2401 4761 1444 1862 2622 3381

17 CQ 43 59 33 1849 3481 1089 1419 1947 2537

18 AY 59 84 47 3481 7056 2209 2773 3948 4956

19 IL 48 65 39 2304 4225 1521 1872 2535 3120

20 MU 56 80 45 3136 6400 2025 2520 3600 4480

Page 42: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

29

21 WN 49 63 38 2401 3969 1444 1862 2394 3087

22 NI 56 73 40 3136 5329 1600 2240 2920 4088

23 HB 47 69 39 2209 4761 1521 1833 2691 3243

24 IK 52 78 45 2704 6084 2025 2340 3510 4056

25 KS 59 92 45 3481 8464 2025 2655 4140 5428

26 RS 50 79 41 2500 6241 1681 2050 3239 3950

27 HU 45 62 41 2025 3844 1681 1845 2542 2790

28 AR 60 88 52 3600 7744 2704 3120 4576 5280

29 HY 56 80 42 3136 6400 1764 2352 3360 4480

30 RH 53 74 46 2809 5476 2116 2438 3404 3922

31 SF 58 90 52 3364 8100 2704 3016 4680 5220

32 NH 52 76 42 2704 5776 1764 2184 3192 3952

33 AF 56 73 45 3136 5329 2025 2520 3285 4088

BAB IV

ANALISIS DATA

Setelah data terkumpul lengkap, maka selanjutnya peneliti akan menganalisa data

yang diperoleh agar mempunyai makna yang dapat disimpulkan sehingga bisa

menjawab rumusan masalah penelitian yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya,

yaitu:

1. Bagaimana hubungan antara kematangan beragama dengan sikap toleransi?

2. Bagaimana hubungan antara kematangan kepribadian dengan sikap toleransi?

3. Bagaimana hubungan antara kematangan beragama dan kematangan kepribadian

secara bersama-sama dengan sikap toleransi?

Sebelum ke pembahasan untuk menjawab rumusan masalah, penulis melakukan

uji normalitas. Uji normalitas data hasil tes digunakan grafik normal probability plot

melalui tampilan output SPSS 16.0 sebagai berikut:

Page 43: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

30

Gambar 2

Grafik Uji Normalitas

Berdasarkan grafik di atas, terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal,

serta penyebarannya mengikuti arah diagonal, maka model regresi layak dipakai untuk

prediksi sikap toleransi berdasarkan masukan variabel independennya. Oleh karena data

variabel independennya berdistribusi normal, maka bisa dilakukan perhitungan

menggunakan statistik parametric. Hasil uji normalitas mengggunakan statistic uji

Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut:

Tabel 2

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Beragama Kepribadian Toleransi

N 33 33 33

Normal

Parametersa

Mean 52.73 75.97 42.70

Std. Deviation 4.725 8.538 4.747

Most Extreme

Differences

Absolute .180 .096 .124

Positive .069 .096 .124

Negative -.180 -.079 -.110

Kolmogorov-Smirnov Z 1.034 .551 .715

Asymp. Sig. (2-tailed) .236 .922 .686

a. Test distribution is Normal.

32

Page 44: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

31

Dasar pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas, jika probabilitas

> 0,05, maka data berdistribusi normal. Jika probabilitas < 0,05, maka data

berdistribusi tidak normal. Terbukti bahwa angka pada kolom ASYMP.SIG adalah

0,236; 0,922; dan 0,686 > dari 0,05, maka berarti distribusi data mengikuti

distribusi normal.

Selanjutnya, peneliti juga menghitung persentase dari masing-masing variabel.

Untuk tingkat kematangan beragama, terdapat hasil nilai persentase sebagaimana pada

tabel berikut:

Tabel 3

Tingkat Kematangan Beragama

No Kriteria Interval Jumlah Responden Persentase

1 Tinggi 55-60 14 42 %

2 Sedang 49-54 12 36 %

3 Rendah 43-48 7 21 %

Jumlah 33 100 %

Dari tabel di atas, diketahui bahwa ada 42% responden yang memiliki tingkat

kematangan beragama kategori tinggi, 36% tingkat kematangan beragama kategori

sedang, dan 21 % memiliki tingkat beragama kategori rendah.

Selanjutnya untuk tingkat kematangan kepribadian, terdapat hasil persentase

sebagaimana pada tabel berikut:

Tabel 4

Tingkat Kematangan Kepribadian

No Kriteria Interval Jumlah Responden Persentase

1 Tinggi 82-92 8 24 %

2 Sedang 70-81 15 45 %

3 Rendah 59-69 10 30 %

Jumlah 33 100 %

Page 45: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

32

Dari tabel di atas, diketahui bahwa ada 24% responden yang memiliki tingkat

kepribadian kategori tinggi, 45% memiliki tingkat kepribadian kategori sedang, dan

30% tingkat kepribadian kategori rendah.

Dan selanjutnya untuk tingkat toleransi, terdapat hasil nilai persentase

sebagaimana pada tabel berikut:

Tabel 5

Tingkat Toleransi

No Kriteria Interval Jumlah Responden Persentase

1 Tinggi 46-52 9 27 %

2 Sedang 40-45 14 42 %

3 Rendah 33-39 10 30 %

Jumlah 33 100 %

Dari tabel di atas, diketahui bahwa ada 27% responden memiliki tingkat toleransi

kategori tinggi, 42% memiliki tingkat toleransi kategori sedang, dan 30% memiliki

tingkat toleransi kategori rendah.

A. Uji Hubungan antara Variabel X1 dengan Y

1. Linearitas

Uji linearitas digunakan untk melihat apakah spesifikasi model linear yang

digunakan sudah benar atau tidak. Secara umum Uji linearitas bertujuan untuk

mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear secara

signifikan atau tidak. Jika nilai signifikansi adalah > 0,05 maka kedua variabel

terdapat hubungan yang linear, dan sebaliknya jika nilai signifikansi < 0,05 maka

kedua variabel tidak terdapat hubungan yang linear yang signifikan.

Page 46: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

33

Untuk mencari linier atau tidaknya antara variabel sikap toleransi (Y)

dengan kematangan beragama (X1), peneliti menggunakan aplikasi SPSS 16.0.

Tabel 6

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Sikap

Toleransi *

Kematangan

Beragama

Between

Groups

(Combined) 560.803 15 37.387 3.968 .004

Linearity 374.463 1 374.463 39.745 .000

Deviation

from Linearity 186.340 14 13.310 1.413 .247

Within Groups 160.167 17 9.422

Total 720.970 32

Berdasarkan table di atas, nilai signifikansi pada output SPSS Deviation

from Linearity adalah 0,247 lebih besar dari 0,05, maka kesimpulannya adalah

terdapat hubungan yang linear antara variabel Sikap Toleransi dan Kematangan

Beragama. Berdasarkan perbandingan nilai F hitung dengan F tabel, terbukti F

hitung 1,413. Adapun F tabel, dengan pembilang 1 dan penyebut 34 – 2 – 1 =

31 , didapatkan F tabel adalah 4,17. Sehingga F hitung 1,413 < F table 4,17

maka terdapat hubungan yang linear antara variabel Sikap Toleransi dan

Kematangan Beragama.

2. Arah, Signifikansi, dan Kekuatan Hubungan

Untuk mengetahui korelasi antara kematangan beragama (X1) dengan sikap

toleransi (Y) peneliti menggunakan aplikasi komputer SPSS 16.0 diperoleh hasil

sebagai berikut:

Page 47: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

34

Tabel 7

Correlations

Kematangan

Beragama

Kematangan

Kepribadian

Sikap

Toleransi

Kematangan

Beragama

Pearson Correlation 1 .818**

.721**

Sig. (2-tailed)

.000 .000

N 33 33 33

Kematangan

Kepribadian

Pearson Correlation .818**

1 .826**

Sig. (2-tailed) .000

.000

N 33 33 33

Sikap Toleransi Pearson Correlation .721**

.826**

1

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 33 33 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan nilai signifikansi Sig. (2-tailed), dari tabel output di atas

diketahui nilai Sig. (2-tailed) antara Kematangan Beragama (X1) dengan Sikap

Toleransi (Y) adalah sebesar 0,000 < 0,05, yang berarti bahwa terdapat korelasi

atau hubungan antara variabel Kematangan Beragama dengan Sikap Toleransi.

Berdasarkan nilai r hitung (Pearson Correlations), diketahui nilai r hitung

untuk hubungan Kematangan Beragama (X1) dengan Sikap Toleransi (Y) adalah

sebesar 0,721 > r tabel yaitu 0,339, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan

yang signifikan antara variabel Kematangan Beragama dengan Sikap Toleransi.

Oleh karenanya, setiap orang yang memiliki kematangan beragama tinggi,

tentunya akan diikuti dengan sikap toleransi yang tinggi pula.

Selanjutnya, kuat atau tidaknya hubungan tersebut, penulis

membandingkannya dengan tabel interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:

Tabel 3

Page 48: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

35

Interpretasi Koefisien Korelasi43

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

Nilai koefisien kematangan beragama (X1) dengan sikap toleransi (Y) yaitu

0,721 dibandingkan dengan tabel di atas, maka diketahui bahwa hubungan antar

keduanya termasuk ke dalam interval 0,60 – 0,799. Selanjutnya, bisa dikatakan

bahwa hubungan antara kematangan beragama (X1) dengan sikap toleransi (Y)

adalah hubungan yang kuat.

3. Kontribusi atau Sumbangan

Selanjutnya, adalah menghitung nilai kontribusi atau sumbangan yang

terdiri dari Sumbangan Efektif (SE) dan Sumbangan Relatif (SR) dari variabel

bebas yaitu kematangan beragama dan kematangan kepribadian terhadap variabel

terikat yaitu sikap toleransi. Untuk menghitung hal tersebut, peneliti

menggunakan hasil SPSS 16.0 berikut:

Tabel 9

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .829a .688 .667 2.739

a. Predictors: (Constant), Kematangan Kepribadian, Kematangan Beragama

43

Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Bandung: Alfabeta, 2010, 231.

Page 49: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

36

Tabel 10

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.293 5.427 .975 .337

Kematangan

Beragama .138 .178 .138 .777 .443

Kematangan

Kepribadian .396 .099 .713 4.024 .000

a. Dependent Variable: Sikap

Toleransi

Dari tabel output di atas, peneliti meringkas hasil analisis korelasi dan

regresi sebagai berikut:

Tabel 11

Ringkasan Analisis Korelasi dan Regresi

Variabel Koefisien Regresi (Beta) Koefisien Korelasi (r) Rsquare

X1 0,138 0,721

0,688

X2 0,713 0,826

Selanjutnya, untuk menghitung Sumbangan Efektif (SE), peneliti

menggunakan rumus berikut:

SE (X1) % = BetaX1 . rxy . 100%

= 0,138 . 0,721 . 100%

= 9,95 %

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diketahui bahwa Sumbangan Efektif

variabel kematangan beragama (X1) terhadap sikap toleransi (Y) adalah sebesar

9,95 %.

Page 50: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

37

Selanjutnya, untuk Sumbangan Relatif (SR), peneliti menggunakan rumus

sebagai berikut:

SR (X) % =

Sumbangan Efektif %

R square

= 9,95 % / 68,84 %

= 14,45 %

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa sumbangan

relatif (SR) variabel kematangan beragama (X1) terhadap variabel sikap toleransi

(Y) adalah sebesar 14,45 %.

4. Prediksi X1 terhadap Y

Selanjutnya, perlu mengetahui prediksi pengaruh antara kematangan

beragama terhadap sikap toleransi. Untuk itu, peneliti menggunakan rumus regresi

linear sederhana sebagai berikut:

Y = a + bX

Keterangan:

a = angka konstanta

b = angka koefisien regresi

Sementara untuk mengetahui nilai keofisien regresi tersebut kita dapat

berpedoman pada output yang berada pada tabel koefisien menggunakan aplikasi

SPSS 16.0 berikut:

Tabel 12

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.527 6.620 .684 .499

Page 51: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

38

Kematangan

Beragama .724 .125 .721 5.788 .000

a. Dependent Variable: Sikap

Toleransi

Dari tabel di atas, diketahui nilai a (angka konstanta) sebesar 4,527. Angka

ini merupakan angka konstan yang mempunyai arti bahwa jika tidak ada nilai

kematangan beragama (X1), maka nilai sikap toleransi (Y) adalah 4,527.

Selanjutnya, nilai b (angka koefisien regresi) sebesar 0,724. Angka ini

mengandung arti bahwa setiap penambahan 1% tingkat kematangan beragama

(X1), maka sikap toleransi (Y) akan meningkat 0,724. Karena nilai koefisien

regresi bernilai positif, maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa

kematangan beragama (X1) berpengaruh positif terhadap sikap toleransi (Y).

Sehingga persamaan regresinya (Y = a + bX) adalah Y = 4,527 - 0,724 X.

B. Uji Hubungan antara Variabel X2 dengan Y

1. Linearitas

Untuk menentukan linear atau tidaknya variabel sikap toleransi (Y) dengan

kematangan kepribadian (X2), peneliti menggunakan aplikasi SPSS 16.0 dengan

menampilkan output sebagai berikut:

Tabel 13

Linearitas Y dengan X2

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Sikap Between (Combined) 656.770 21 31.275 5.359 .003

Page 52: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

39

Toleransi *

Kematangan

Kepribadian

Groups Linearity 491.387 1 491.387 84.194 .000

Deviation

from

Linearity

165.382 20 8.269 1.417 .280

Within Groups 64.200 11 5.836

Total 720.970 32

Berdasarkan table di atas, nilai signifikansi pada output SPSS Deviation

from Linearity adalah 0,280 lebih besar dari 0,05, maka kesimpulannya adalah

terdapat hubungan yang linear antara variabel Sikap Toleransi dan Kematangan

Kepribadian. Berdasarkan perbandingan nilai F hitung dengan F tabel, terbukti F

hitung 1,417. Adapun F tabel, dengan pembilang 1 dan penyebut 34 – 2 – 1 = 31,

didapatkan F tabel adalah 4,17. Sehingga F hitung 1,417 < F table 4,17 maka

terdapat hubungan yang linear antara variabel Sikap Toleransi dan Kematangan

Kepribadian.

2. Arah, Signifikansi, dan Kekuatan Hubungan

Untuk mengetahui korelasi antara kematangan kepribadian (X2) dengan

sikap toleransi (Y) peneliti menggunakan aplikasi komputer SPSS 16.0 diperoleh

hasil sebagai berikut:

Tabel 14

Hubungan antara X1 dengan Y dan X2 dengan Y

Correlations

Kematangan

Beragama

Kematangan

Kepribadian

Sikap

Toleransi

Kematangan

Beragama

Pearson Correlation 1 .818**

.721**

Sig. (2-tailed)

.000 .000

N 33 33 33

Page 53: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

40

Kematangan

Kepribadian

Pearson Correlation .818**

1 .826**

Sig. (2-tailed) .000

.000

N 33 33 33

Sikap Toleransi Pearson Correlation .721**

.826**

1

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 33 33 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan nilai signifikansi Sig. (2-tailed), dari tabel output di atas

diketahui nilai Sig. (2-tailed) antara Kematangan Kepribadian (X2) dengan Sikap

Toleransi (Y) terdapat nilai sebesar 0,000 < 0,05, yang berarti bahwa terdapat

hubungan antara variabel Kematangan Kepribadian dengan Sikap Toleransi.

Berdasarkan nilai r hitung (Pearson Correlations), diketahui nilai r hitung

untuk hubungan Kematangan Kepribadian (X2) dengan Sikap Toleransi (Y)

adalah sebesar 0,826 > r tabel 0,339, maka dapat disimpulkan bahwa ada

hubungan atau korelasi antara variabel Kematangan Kepribadian dengan Sikap

Toleransi.

Selanjutnya, kuat atau tidaknya hubungan tersebut, penulis

membandingkannya dengan tabel interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:

Tabel 15

Interpretasi Koefisien Korelasi44

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

44

Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Bandung: Alfabeta, 2010, 231.

Page 54: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

41

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

Nilai koefisien kematangan kepribadian (X2) dengan sikap toleransi (Y)

yaitu 0,826 dibandingkan dengan tabel di atas, maka diketahui bahwa hubungan

antar keduanya termasuk ke dalam interval 0,80 – 1.000. Selanjutnya, bisa

dikatakan bahwa hubungan antara kematangan beragama (X2) dengan sikap

toleransi (Y) adalah hubungan yang sangat kuat.

3. Kontribusi atau Sumbangan

Selanjutnya, adalah menghitung nilai kontribusi atau sumbangan yang

terdiri dari Sumbangan Efektif (SE) dan Sumbangan Relatif (SR) dari variabel

bebas yaitu kematangan beragama dan kematangan kepribadian terhadap variabel

terikat yaitu sikap toleransi. Untuk menghitung hal tersebut, peneliti

menggunakan hasil SPSS 16.0 berikut:

Tabel 16

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .829a .688 .667 2.739

a. Predictors: (Constant), Kematangan Kepribadian, Kematangan Beragama

Tabel 17

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.293 5.427 .975 .337

Kematangan

Beragama .138 .178 .138 .777 .443

Page 55: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

42

Kematangan

Kepribadian .396 .099 .713 4.024 .000

a. Dependent Variable: Sikap

Toleransi

Dari tabel output di atas, peneliti meringkas hasil analisis korelasi dan

regresi sebagai berikut:

Tabel 18

Ringkasan Analisis Korelasi dan Regresi

Variabel Koefisien Regresi (Beta) Koefisien Korelasi (r) Rsquare

X1 0,138 0,721 0,688

X2 0,713 0,826

Selanjutnya, untuk menghitung Sumbangan Efektif (SE), peneliti

menggunakan rumus berikut:

SE (X2) % = BetaX2 . rxy . 100%

= 0,713 . 0,826 . 100%

= 58,89 %

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diketahui bahwa Sumbangan Efektif

variabel kematangan kepribadian (X2) terhadap sikap toleransi (Y) adalah sebesar

58,89 %.

Selanjutnya, untuk Sumbangan Relatif (SR), peneliti menggunakan rumus

sebagai berikut:

SR (X) % =

Sumbangan Efektif %

R square

= 58,89 % / 68,84 %

= 85,55 %

Page 56: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

43

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa sumbangan

relatif (SR) variabel kematangan kepribadian terhadap variabel sikap toleransi

adalah sebesar 85,55 %.

Selanjutnya peneliti perlu menghitung Sumbangan Efektif (SE) total dan

Sumbangan Relatif (SR) total. Untuk Sumbangan Efektif (SE) adalah sebagai

berikut:

SE total = SE (X1) % + SE (X2) %

= 9,95 % + 58,89 %

= 68,84 %

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kematangan kepribadian (X2)

memiliki pengaruh lebih dominan terhadap sikap toleransi (Y) dari pada

kematangan beragama (X2). Untuk total sumbangan efektif adalah sebesar 68,84

%. Hal ini sama dengan koefisien determinasi (Rsquare) analisis regresi yaitu 68,8

%.

Selanjutnya, untuk Sumbangan Relatif (SR) total adalah sebagai berikut:

SR total = 14,45 % + 85,55 %

= 100 %

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa sumbangan

relatif (SR) variabel kematangan beragama (X1) terhadap variabel sikap toleransi

(Y) adalah sebesar 14,45 %. Sementara sumbangan relatif variabel kematangan

kepribadian terhadap variabel sikap toleransi adalah sebesar 85,55 %. Untuk

sumbangan relatif total adalah 100 % atau sama dengan 1.

4. Prediksi X2 terhadap Y

Page 57: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

44

Selanjutnya, perlu mengetahui prediksi pengaruh antara kematangan

kepribadian terhadap sikap toleransi bisa dilihat dari tabel koefisien output SPSS

16.0 berikut:

Tabel 19

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 7.831 4.306 1.819 .079

Kematangan

Kepribadian .459 .056 .826 8.146 .000

a. Dependent Variable: Sikap

Toleransi

Dari tabel di atas, diketahui nilai a (angka konstanta) sebesar 7,831. Angka

ini merupakan angka konstan yang mempunyai arti bahwa jika tidak ada nilai

kematangan kepribadian (X2), maka nilai sikap toleransi (Y) adalah 7,831.

Selanjutnya, nilai b (angka koefisien regresi) sebesar 0,459. Angka ini

mengandung arti bahwa setiap penambahan 1% tingkat kematangan kepribadian

(X2), maka sikap toleransi (Y) akan meningkat 0,459. Karena nilai koefisien

regresi bernilai positif, maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa

kematangan kepribadian (X2) berpengaruh positif terhadap sikap toleransi (Y).

Sehingga persamaan regresinya (Y = a + bX) adalah Y = 7,831 - 0,459 X.

C. Hubungan antara X1 dan X2 secara Bersamaan dengan Y

Untuk mengetahui hubungan antara kematangan beragama (X1) dan

kematangan kepribadian (X2) terhadap sikap toleransi (Y) pada guru di SD Plus

Tahfizhul Quran (PTQ) ANNIDA, terlebih dahulu perlu dikatahui terkait ada atau

tidaknya hubungan antara X1 dan X2. Untuk mengetahui hubungan antara keduanya,

Page 58: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

45

peneliti menggunakan aplikasi komputer SPSS 16.0 dan diperoleh hasil dalam tabel

sebagai berikut:

Tabel 20

Hubungan antara X1 dan X2 secara Bersamaan dengan Y

Model Summary

Model R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .829a .688 .667 2.739 .688 33.054 2 30 .000

a. Predictors: (Constant), Kematangan Kepribadian,

Kematangan Beragama

Berdasarkan tabel Model Summary diketahui bahwa besarnya hubungan antara

Kematangan Beragama dan Kematangan Kepribadian dengan Sikap Toleransi yang

dihitung dengan koefisien korelasi adalah 0,829. Sedangkan kotribusi atau

sumbangan secara simultan variabel Kematangan Beragama dan Kematangan

Kepribadian adalah 68,8%. Sedangkan sisanya yaitu 31,2% ditentukan oleh variabel

yang lain.

Kemudian untuk mengetahui tingkat signifikansi koefisien korelasi ganda diuji

secara keseluruhan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. H0 : Kematangan Beragama dan Kematangan Kepribadian tidak berhubungan

secara simultan dan signifikan terhadap Sikap Toleransi.

2. Ha : Kematangan Beragama dan Kematangan Kepribadian berhubungan secara

simultan dan signifikan terhadap Sikap Toleransi.

Page 59: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

46

Berdasarkan tabel Model Summary di atas, diketahui bahwa nilai probabilitas

(sig.F change) = 0,000. Karena nilai sig.F change 0,000 < 0,05, maka keputusannya

adalah H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya, Kematangan Beragama dan Kematangan

Kepribadian berhubungan secara simultan dan signifikan terhadap Sikap Toleransi.

D. Pembahasan

Temuan dalam penelitian ini memoderasi perspektif teori bahwa sikap toleransi

seseorang berhubungan erat dengan kematangan beragama dan kepribadian

seseorang. Berkaitan dengan hal ini, sikap toleransi merupakan perwujudan atau

pengungkapan diri dari kematangan beragama dan kepribadian yang ada pada diri

seseorang. Kematangan bergama dan kepribadian secara bersama-sama memberikan

kontribusi hubungan dengan sikap toleransi yang cukup tinggi, yaitu sebesar 68,8%.

1. Hubungan antara Kematangan Beragama dan Sikap Toleransi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kematangan beragama

berhubungan dengan sikap toleransi berdasarkan nilai koefisien korelasi r hitung

0,721 > r tabel 0,339. Kategori hubungannya adalah kuat. Sumbangan Efektif dari

kematangan beragama terhadap sikap toleransi adalah sebesar 9,95 %. Penelitian

ini mendukung hasil penelitian dari Emma Indirawati yang menyimpulkan bahwa

ada korelasi positif antara kematangan beragama dengan kecenderungan strategi

coping dimana strategi coping ini merupakan salah satu bentuk dari perilaku

pribadi seseorang.45. Selain itu, hasil penelitian ini juga mendukung penelitian dari

Ida Windi Wahyuni yang menyimpulkan bahwa ada hubungan positif yang

menunjukkan semakin tinggi kematangan beragama maka semakin tinggi pula

45

Emma Indirawati, “Hubungan antara Kematangan Beragama dengan Kecenderungan Strategi Coping”, Jurnal Psikologi Undip, Volume 3, Nomor 1 (Desember 2006), 69-92.

Page 60: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

47

konsep dirinya.46

Selain itu juga mendukung hasil penelitian dari Fuad Nashori

dan Sugiyanto menyimpulkan bahwa ada hubungan antara kematangan beragama

dengan kompetensi interpersonal mahasiswa.47

Sikap-sikap yang berhubungan dengan kematangan beragama pada

penelitian di atas erat kaitannya dengan indikator tentang toleransi yang

dikemukakan oleh Agus dan Wahyudi. Dalam penelitiannya, Agus dan Wahyudi

menemukan tiga aspek karakter toleransi. Pertama, aspek kedamaian yang

meliputi indikator peduli, ketidaktakutan, dan cinta. Kedua, aspek menghargai

perbedaan individu meliputi indikator saling menghargai satu sama lain,

menghargai perbedaan orang lain dan menghargai diri sendiri. Ketiga, aspek

kesadaran meliputi indikator menghargai kebaikan orang lain, terbuka, reseptif,

kenyamanan dalam kehidupan, dan kenyamanan dengan orang lain.48

2. Hubungan antara Kematangan Kepribadian dan Sikap Toleransi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kematangan kepribadian

berhubungan dengan sikap toleransi berdasarkan nilai koefisien kematangan

kepribadian r hitung 0,826 > dari r tabel 0,339. Kategori hubungannya adalah

sangat kuat. Sumbangan Efektif kematangan kepribadian terhadap sikap toleransi

adalah sebesar 58,89 %. Penelitian ini juga mendukung penelitian dari Aris

Sofyan yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara kematangan emosi dan sikap

tasamuh. Ketika dilihat dari indikatornya, kematangan emosi ini berdekatan

46

Ida Windi Wahyuni, “Hubungan Kematangan Beragama dengan Konsep Diri”, Al-Khikmah, Volume 8, Nomor 1 (April 2011), 1-8.

47 Fuad Nashori & Sugiyanto, “Hubungan antara Kematangan Beragama dengan Kompetensi

Interpersonal Mahasiswa”, Psikologika, Volume 5, Nomor 9 (2000), 56-64. 48

Agus Supriyanto dan Amien Wahyudi. “Skala Karakter toleransi:Konsep dan oprasional Aspek Kedamaian, Menghargai perbedaan dan kesadaran Individu”. Jurnal Ilmiah Counsellia, Volume 7 Nomor 2, (Nopember 2017), 61-70.

Page 61: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

48

dengan kematangan kepribadian.49

Selanjutnya, penelitian ini juga mendukung

penelitian dari Febritania Dwi Putri Iswantiningrum menyimpulkan bahwa ada

hubungan negatif yang signifikan antara kematangan kepribadian dengan

kecenderungan Cinderella complex.50

Selain itu juga mendukung penelitian dari

Dinayanti Afian menyimpulkan bahwa ada hubungan negatif yang sangat

signifikan antara kematangan kepribadian dengan gaya hidup hedonis.51

Sikap-sikap yang memiliki hubungan positif dengan kematangan

kepribadian pada penelitian di atas erat kaitannya dengan indikator tentang

toleransi yang dikemukakan oleh Agus dan Wahyudi sebagaimana yang telah

disebutkan sebelumnya pada pembahasan tentang kematangan beragama. Oleh

karenanya, berdasarkan kajian-kajian dan penelitian yang sudah ada dan juga

berdasarkan analisis uji hipotesis yang dilakukan oleh peneliti sendiri, peneliti

menyimpulkan bahwa kematangan beragama dan kematangan kepribadian

memiliki hubungan yang signifikan dengan sikap toleransi.

3. Hubungan antara Kematangan Beragama dan Kematangan Kepribadian

dengan Sikap Toleransi

Pada pembahasan mengenai rumusan masalah ketiga, didapatkan hasil

bahwa ada hubungan signifikan antara kematangan beragama dan kematangan

kepribadian dengan sikap toleransi. Hal ini ditunjukkan dengan adanya r hitung

dengan koefisien korelasi adalah 0,829 lebih besar dari r tabel.

49

Aris Sofyan, “Pengaruh Kematangan Emosi terhadap Sikap Tasamuh”, Mudarrisa, Vol. 7, No. 1, (Juni 2015), 60.

50 Febritania Dwi Putri Iswantiningrum, “Hubungan antara Kematangan Kepribadian dengan

Kecenderungan Cinderella Complex pada Mahasiswa di Asrama Putri Universitas Negeri”, Jurnal Mahasiswa Psikologi, Volume 2, Nomor 1 (2003), 1-7.

51 Dinayanti Afian, “Hubungan antara Kematangan Kepribadian dengan Gaya Hidup Hedonis pada

Mahasiswi”, Publikasi Ilmiah, Univ. Muhammadiyah Surakarta, 2016.

Page 62: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

49

Selanjutnya, Sumbangan Efektif (SE) dari variabel bebasnya adalah

68,84%. Ini didapatkan hasil dari Sumbangan Efektif kematangan beragama

sebesar 9,95 % dan Sumbangan Efektif dari kematangan kepribadian 58,89 %.

Hal ini sesuai dengan nilai koefisien determinasi atau r square yaitu 68,8%.

Adapun nilai sumbangan relatifnya dari masing-masing adalah 14,45 % + 85,55

% = 100 %.

Dari hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa ternyata kematangan kepribadian

memiliki pengaruh lebih dominan dari pada kematangan beragama. Bahkan

sumbangannya lebih dari 50%. Itu artinya, kematangan kepribadian memiliki

pengaruh yang sangat besar.

Page 63: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

50

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

1. Ada hubungan positif signifikan antara kematangan beragama dengan sikap

toleransi. Hal ini dibuktikan dengan hasil dari harga r hitung (0,721) lebih besar

dari r tabel (0,339). Kategori hubungannya adalah kuat. Sumbangan Efektif dari

kematangan beragama terhadap sikap toleransi adalah sebesar 9,95 %. Dan setiap

penambahan 1% tingkat kematangan beragama (X1), maka sikap toleransi (Y)

akan meningkat 0,724.

2. Ada hubungan positif signifikan antara kematangan kepribadian dengan sikap

toleransi. Hal ini dibuktikan dengan hasil dari harga r hitung (0,826) lebih besar

dari r tabel (0,339). Kategori hubungannya adalah sangat kuat. Sumbangan Efektif

kematangan kepribadian terhadap sikap toleransi adalah sebesar 58,89 %. Dan

setiap penambahan 1% tingkat kematangan kepribadian (X2), maka sikap

toleransi (Y) akan meningkat 0,459.

3. Ada hubungan signifikan antara kematangan beragama dan kematangan

kepribadian dengan sikap toleransi. Hal ini dibuktikan dengan hasil dari harga r

hitung (0,829) lebih besar dari r tabel (0,339). Sedangkan kotribusi atau

sumbangan secara simultan variabel Kematangan Beragama dan Kematangan

Kepribadian adalah 68,8%. Sedangkan sisanya yaitu 31,2% ditentukan oleh

variabel yang lain.

B. Saran

54

Page 64: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

51

Berdasarkan dari penelitian ini, peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Kepada para guru yang menjadi responden disarankan untuk lebih menumbuhkan

lagi tentang kematangan beragama dan kematangan kepribadian agar tercipta

sikap toleransi yang lebih besar.

2. Kepada lembaga disarankan untuk memberikan program-program penguatan

untuk menguatkan tingkat kematangan beragama dan kematangan kepribadian

3. Kepada peneliti berikutnya untuk bisa meneliti lebih luas lagi tentang hal-hal lain

yang memberikan dampak terhadap sikap toleransi sehingga tercipta sebuah teori-

teori baru yang berhubungan dengan sikap toleransi.

Page 65: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

52

DAFTAR PUSTAKA

Afian, Dinayanti. “Hubungan antara Kematangan Kepribadian dengan Gaya Hidup

Hedonis pada Mahasiswi”, Publikasi Ilmiah, Univ. Muhammadiyah Surakarta,

2016.

Ali, Atabik & Ahmad Zuhdi Muhdlor. Kamus Kontemporer Arab-Indonesia.

Yogyakarta: Yayasan Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak, 1996.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka

Cipta, 2010.

Aris Sofyan, “Pengaruh Kematangan Emosi terhadap Sikap Tasamuh”, Mudarrisa,

Vol. 7, No. 1, (Juni 2015), 60.

Baidhawy, Zakiyuddin. Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural. Jakarta:

Erlangga, 2005.

Cahyo Pamungkas, Toleransi Beragama dalam Praktik Sosial, Episteme, Volume 9,

Nomor 2, (Desember 2014), 311.

Clark, Walter Houston. The Psychology of Religion: An Introduction to Religious

Experience and Behavior. New York:The McMillan Company, 1968.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa, Edisi

ke IV. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2011.

Dinata, Muhammad Ridho. “Konsep Toleransi Beragama dalam Tafsir Al Quran

Tematik Karya Tim Departemen Agama Republik Indonesia”, Esensia (Januari

2012):86-108.

Fahruddin Faiz, “Front Pembela Islam: Antara Kekerasan dan Kematangan Beragama”,

Kalam, Volume 8, Nomor 2, (Desember 2014), 363.

Hasyim. Toleransi Kemerdekaan Beragama dalam Islam sebagai Dasar Menuju Dialog

dan Kerukunan antar Agama. Surabaya: Bina Ilmu, 1979.

Indirawati, Emma. “Hubungan antara Kematangan Beragama dengan Kecenderungan

Strategi Coping”, Jurnal Psikologi Undip (Desember 2006): 69-92.

Ismail, Roni. “Konsep Toleransi dalam Psikologi Agama”, Jurnal Religi (Januari

2012): 1-12.

Iswantiningrum, Febritania Dwi Putri. “Hubungan antara Kematangan Kepribadian

dengan Kecenderungan Cinderella Complex pada Mahasiswa di Asrama Putri

Universitas Negeri”, Jurnal Mahasiswa Psikologi (2003): 1-7.

Page 66: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

53

James, William. The Varieties of Religious Experience: A Study in Human Nature. New

York: Modern Library, 1958.

Mujtahidin, dkk, “Peran Nilai Budaya dalam Membentuk Perspektif Toleran dan

Intoleran di Madura: Studi Kasus Konflik Sunni-Syiah di Desa Karanggayam

Kecamatan Omben Kabupaten Sampang Madura” Jurnal Pamator, Volume 10

Nomor 2, (Oktober 2017), 125.

Mulyono. “Kematangan Jiwa Beragama”, Ulul Albab (2008): 104-119.

Mursyid, Salma. “Konsep Toleransi (Al-Samahah) Antar Umat Beragama Perspektif

Islam”, Jurnal Aqlam (Desember 2016): 35-51.

Nashori, Fuad & Sugiyanto. “Hubungan antara Kematangan Beragama dengan

Kompetensi Interpersonal Mahasiswa”, Psikologika (2000): 56-64.

Nopriansyah, Eko.”Telaah Pemikiran Alwi Shihab tentang Toleransi Beragama dalam

Buku Islam Inklusif”, Nurani (Desember 2017): 133-153.

PDSPK Kemdikbud. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap Toleransi di

Indonesia. Jakarta: PDSPK Kemdikbud RI, 2017.

Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Agama: Sebuah Pengantar. Bandung: Mizan, 2004.

Sabiq, Ahmad Fikri. Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Pendidikan Agama

Islam. Salatiga: Linsser Media, 2018.

Samani, Muchlas dan Hariyanto. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media, 2013.

Schultz, Duane. Psikologi Pertumbuhan: Model-model Kepribadian Sehat. Terjemahan

Yustinus. Yogyakarta: Kanisius, 1991.

Sholeh, Ahmad. “Pemahaman Konsep Tasamuh (Toleransi) Siswa dalam Ajaran Islam”,

J-PAI (Desember 2014): 101-132.

Siradj, Said Aqiel. “Tasawuf sebagai Basis Tasamuh, dari Sosial Kapital Menuju

Masyarakat Moderat”, Al-Tahir (Mei 2013): 91.

Sofyan, Aris. “Pengaruh Kematangan Emosi terhadap Sikap Tasamuh”, Mudarrisa

(Juni 2005): 59-88.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta,

2010.

Supriyanto, Agus & Amien Wahyudi. “Skala Karakter toleransi:Konsep dan oprasional

Aspek Kedamaian, Menghargai perbedaan dan kesadaran Individu”. Jurnal Ilmiah

Counsellia (Nopember 2017): 61-70.

Page 67: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

54

Suryabrata, Sumadi. Psikologi Kepribadian, Jakarta: Rajawali Press, 2016.

Teall, Edward N. A. M. Wabster‟s New American Dictionary. New York: Book, 1985.

Wahyuni, Ida Windi. “Hubungan Kematangan Beragama dengan Konsep Diri”, Al-

Khikmah (April 2011): 1-8.

Yamsu, Yusuf & A. Juntika. Teori Kepribadian. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2008.

http://amp.suara.com/news/2019/04/03/163344/salib-dipotong-hingga-tolak-sedekah-

laut-4-kasus-into-leransi-di-yogyakarta. (diakses pada Senin, 16 Desember 2019

pukul 19.30)

http://idntimes.com/news/indonesia/linda/5-kejadian-penyerangan-rumah-ibadah-di-

indonesia. (diakses pada Senin, 16 September 2019 pukul 19.30)

http://m.detik.com/news/berita/d-478795/imparsial-ada-31-kasus-intoleransi-di-

indonesia-mayoritas-pelara-ngan-ibadah. (diakses pada Senin, 16 Desember 2019

pukul 19.00).

Page 68: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

i

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 69: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

ii

Lampiran 1 - Angket Kuesioner

1. Indikator Kematangan Beragama (X1)

No Indikator Butir Instrumen

1 Terbuka terhadap

pandangan baru dan

selalu mencari

kebenaran

1. Tentang agama, saya selalu menerima pandangan/ilmu dari

orang lain yang yang saya anggap memiliki kapasitas

keilmuan yang sesuai dengan syari’at agama meskipun

berasal dari orang yang beda organisasi/gerakan

2 Berpikir secara

objektif

2. Ketika saya menerima informasi suatu kasus di media sosial,

maka saya tidak akan langsung percaya begitu saja, saya

akan mencari kebenaran informasi tersebut.

3 Berpikir kritis 3. Saya sering berpikir tentang apa hakikat hidup, untuk apa

hidup, mengapa Allah menciptakan orang ada yang beriman

dan ada yang kafir, mengapa Allah menciptakan surga

neraka, dsb.

4 Menjadikan agama

sebagai motivasi,

tujuan, dan kekuatan

4. Saya selalu menjadikan agama yang saya yakini sebagai

motivasi, tujuan, dan kekuatan dalam melaksanakan suatu

perbuatan

5 Melakukan suatu

ibadah atas kemauan

diri sendiri

5. Saya selalu melakukan ibadah atas kemauan diri sendiri,

tanpa harus disuruh-suruh dan dipaksa-paksa dan bukan

karena ingin mendapat pujian atau semata-mata karena

perintah atasan

6 Tidak hanya puas

pada hal rutinitas

6. Apapun keadaannya, amal ibadah yang saya lakukan hari ini

harus lebih baik dari kemarin

7. Saya akan senantiasa menjadi pribadi yang rajin ibadah dan

bersikap baik dalam hubungan sosial

7 Sesuai antara

perkataan dan

perbuatan

8. Perbuatan yang saya lakukan selalu sesuai dengan apa yang

saya ajarkan atau saya sampaikan kepada orang lain,

termasuk sesuai dengan apa yang saya ajarkan kepada anak

didik saya

8 Memiliki pandangan

yang komprehensif

9. Saya memiliki prinsip semisal saya harus selalu shalat

jamaah di masjid/mushola. Suatu saat saya dalam kondisi

sangat lelah dan capek, tiba-tiba ada adzan. Meskipun

sangat lelah dan capek, saya akan tetap shalat jamaah di

masjid/mushola karena itu prinsip saya

9 Memiliki keinginan

untuk berguna bagi

orang lain

10. Suatu ketika saya ditunjuk oleh atasan atau masyarakat

untuk dipercaya mengemban suatu amanah/jabatan/tugas

yang bermanfaat bagi lembaga/masyarakat (misal jadi

penanggungjawab program, jadi pengurus remaja, dll).

Maka saya akan selalu bersedia sambil belajar mengemban

Page 70: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

iii

amanah/tugas tersebut

11. Saya tahu riba adalah haram. Maka, bagaimanapun

kondisinya, saya tetap akan meninggalkan riba

12. Ada orang yang menitipkan motor di depan rumah saya.

Maka, bagaimana pun keadaannya, saya akan menjaga

titipan tersebut.

10 Randah hati akan

diri sendiri

13. Saya selalu menyadari bahwa amal ibadah yang saya

lakukan belum tentu diterima oleh Allah Swt, namun saya

akan tetap berusaha melakukan yang terbaik di sisi Allah

11 Menyadari

kekurangan diri

sendiri

14. Saya orang yang semangat mencari ilmu agama karena ilmu

agama saya masih sedikit

12 Memiliki perasaan

damai dan harmonis

dengan orang lain

15. Saya selalu harmonis dengan orang lain, tidak pernah

memiliki konflik horizontal dengan siapa saja

2. Indikator Kematangan Kepribadian (X2)

No Indikator Butir Instrumen

1 Memiliki integritas,

kejujuran,

tanggungjawab

1. Ketika saya menjadi bendahara organisasi/lembaga, saya

tidak akan menggunakan uang tersebut meskipun utk

dipinjam dan nanti dikembalikan. Ketika saya sangat butuh

sekali, saya akan tetap menjaga uang umat/lembaga

tersebut seutuhnya dan tidak akan

menggunakan/meminjam untuk kebutuhan saya.

2 Bermanfaat bagi

orang lain

2. Kalau ada 100 orang yang berkontribusi manfaat bagi

orang lain, maka salah satunya saya. Kalau ada 10 orang

yang berkontribusi manfaat bagi orang lain, maka salah

satunya saya. Kalau ada 1 orang yang berkontribusi

manfaat bagi orang lain, maka itulah saya.

3 Perluasan eksistensi

diri, berpartisipasi,

peduli

3. Saya adalah orang yang tidak hanya berpikir untuk diri

sendiri namun juga peduli dan berpartisipasi kepada orang

lain di sekitar

4. Di kampung, ada kegiatan kerja bakti. Maka saya akan

berusaha untuk selalu ikut sebagai sebuah partisipasi dan

kontribusi saya untuk masyarakat

5. Saya selalu menyisihkan sebagian gaji saya untuk sedekah

kepada orang-orang di sekitar saya yang membutuhkan

6. Dalam bekerja, saya tidak hanya sekedar untuk meniti

karir, mencari uang, atau mencari pengalaman, namun juga

Page 71: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

iv

agar bagaimana saya sebisa mungkin berkontribusi untuk

masa depan bangsa dan agama melalui jalur pendidikan

4 Memiliki hubungan

yang hangat dan

harmonis dengan

orang lain

7. Ketika bersama teman-teman, saya bisa menempatkan dan

membedakan dimana saat serius dan bercanda sehingga

saya tidak pernah tersinggung/marah ketika sedang

bercanda

5 Mampu

menyesuaikan diri

dengan baik

8. Ketika saya masih menjadi orang baru di lingkungan kerja

baru, maka saya harus memposisikan diri agar bisa akrab

dengan orang lain

6 Mampu menjaga

emosi dengan baik

9. Ketika saya sedang memiliki masalah pribadi di rumah,

saya tidak akan membawa ke sekolah dan saya akan tetap

bekerja dengan profesional serta nampak tenang seakan

tidak ada masalah

7 Bisa menerima

kekurangan dan

kelebihan orang lain

10. Setiap orang pasti ada kelebihan dan kekurangan, dan saya

adalah orang yang selalu menerima kelebihan dan

kekurangan orang lain

11. Ketika saya sedang mengajari orang lain yang tidak bisa

akan suatu hal, saya selalu membimbing dengan baik dan

tidak pernah bersuara dalam hati semisal “masak gitu saja

tidak bisa”

8 Mampu menerima

perbedaan

12. Saya adalah orang yang senantiasa bisa menerima

perbedaan, seperti beda pendapat, beda agama, beda daerah

asal, dll

9 Memandang suatu

hal dengan objektif

13. Ketika ada teman yang mengajak ghibah/gosip tentang

salah satu teman, saya selalu merasa tidak suka dan

berusaha untuk memberhentikan atau mengalihkan

pembicaraan agar tidak berlarut gosip/ghibah

10 Menerima

pandangan dari

orang lain

14. Saya orang yang mudah menerima pandangan dan

pendapat orang lain yang saya rasa benar

11 Memiliki sikap

ikhlas, antusias, dan

penuh dedikasi

dalam pekerjaan

15. Ketika saya sehat, saya selalu berangkat sekolah dan

mengikuti kegiatan lembaga/yayasan dan tidak pernah

mencari-cari kesibukan lain agar ada alasan untuk ijin

16. Ketika ada agenda pribadi penting namun tidak mendesak

(alias bisa dilakukan di lain waktu) yang

berbenturan/bersamaan dengan agenda lembaga, saya akan

tetap memilih mengikuti kegiatan lembaga sebagai wujud

komitmen saya

12 Mampu 17. Saya selalu menyelesaikan tugas saya sebagai seorang guru

Page 72: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

v

menyelesaikan

pekerjaan dengan

optimal dan

mencintai pekerjaan

dengan baik

18. Saya adalah termasuk orang yang berangkat sekolah lebih

awal dan pantang pulang sebelum waktunya

13 Memiliki semangat

hidup tinggi

19. Saya ingin menjadi guru yang berprestasi, oleh karenanya,

saya akan selalu belajar mengembangkan hal baru agar

saya menjadi guru berprestasi

14 Mengetahui

kelemahan dan

kelebihan diri sendiri

20. Saya adalah orang yang memiliki semangat hidup yang

tinggi, mengejar mimpi dan cita-cita serta tidak takut jatuh

15 Melakukan sesuatu

atas dasar landasan

yang kuat

21. Ketika melaksanakan dan memutuskan sesuatu, saya selalu

memiliki dasar landasan yang kuat, tidak sekedar ikut-

ikutan teman

16 Memiliki target

masa depan

22. Saya memiliki target dan rencana masa depan yang sudah

saya susun secara tertulis

17 Melakukan ikhtiar

untuk mencapai

target

23. Saya selalu melakukan ikhtiar/usaha untuk mencapai target

dan cita-cita saya

3. Indikator Sikap Toleransi (Y)

No Indikator Butir Instrumen

1 Peduli terhadap

orang lain

1. Saat di jalan dan dalam kondisi sedang buru-buru, saya

melihat orang jatuh dari kendaraan dan butuh pertolongan.

Saya akan langsung menolong orang tersebut karena dia

butuh bantuan tanpa memperdulikan kondisi saya yang

sedang buru-buru

2 Memiliki rasa

ketidaktakutan

terhadap orang lain

2. Saya baru saja pindah rumah/kontrakan di sebuah

lingkungan baru yang belum pernah kenal sama sekali. Saya

bisa langsung berusaha untuk bersosialisasi dengan

tetangga, RT/RW setempat, dan tidak mengurung diri di

rumah karena takut atau malu kepada orang baru

3 Mencintai orang lain 3. Saat ada tetangga kristen atau budha yang sakit, saya selalu

menjenguknya baik di rumah sakit atau di rumahnya

4 Menghargai satu

sama lain

4. Saya selalu menghargai pendapat orang lain meskipun beda

dengan saya. Dan saya tidak akan memaksakan pendapat

saya di sebuah forum ketika banyak yang tidak setuju

dengan pendapat saya

5. Saya ada teman yang kepalanya botak dan selalu dijuluki

kuncung oleh orang lain. Terkadang dia suka dengan

julukan tersebut dan terkadang tidak suka. Melihat hal

Page 73: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

vi

tersebut, saya tidak akan memanggil dia kuncung meskipun

sekedar bercanda

5 Menghargai

perbedaan orang lain

6. Di dalam Islam ada adzan, pujian, sholawatan yang

dikumandangkan dengan speaker keras. Apakah Anda setuju

kalau ada agama lain (misal kristen) yang

mengumandangkan lagu-lagu mereka dengan speaker keras

di dekat lingkungan Anda setiap hari?

6 Menghargai diri

sendiri.

7. Sejelek apapun karya saya, saya tetap menghargai bahwa ini

adalah karya terbaik dari saya

7 Menghargai

kebaikan orang lain

8. Saya tidak pernah membeda-bedakan tamu yang datang ke

rumah saya, baik pejabat, teman dekat, saudara, pengemis.

Semua selalu saya jamu dengan hal yang sama, baik

makanan, minuman, sapaan, dll.

8 Memiliki sikap

terbuka

9. Saya memandang positif jika melihat ada siaran acara di TV

tentang kajian agama lain misal kristen, budha, dll.

9 Menerima orang lain

secara objektif

10. Saya selalu tidak pernah berprasangka buruk (suudzon)

kepada orang lain sebelum tahu fakta sebenarnya

11. Saat ada anak saya dan anak tetangga bertengkar, saya akan

tetap bersikap objektif meskipun anak saya yang melakukan

kesalahan

10 Memiliki

kenyamanan dalam

kehidupan

12. Saya tidak pernah melakukan kesalahan fatal terhadap orang

lain (misal teman, tetangga, saudara) sehingga saya hidup

nyaman dan tentram tanpa ada rasa takut

11 Memiliki

kenyamanan dengan

orang lain

13. Saya memiliki teman dan sahabat yang beragam, baik

beragam agama, suku, warna kulit, status sosial dan saya

nyaman untuk bergaul dengan mereka semua tanpa ada

beban atau perasaan macam-macam

Page 74: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

vii

Lampiran 2 - Tabulasi Skor Angket

1. Kematangan Beragama

No N 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5 Jml

1 ZZ 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 47

2 KH 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 51

3 NS 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 56

4 MB 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 54

5 FT 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 52

6 ER 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 58

7 DE 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 56

8 FD 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 51

9 MF 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 47

10 UL 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 57

11 AN 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 2 53

12 LR 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 57

13 AM 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 44

14 NU 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 58

15 RE 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 51

16 WT 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 49

17 CQ 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 43

18 AY 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 59

19 IL 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 48

20 MU 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 56

21

W

N 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 49

22 NI 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 56

23 HB 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 47

24 IK 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 1 4 4 3 52

25 KS 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59

26 RS 4 4 4 2 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 3 50

27 HU 4 3 4 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 45

28 AR 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60

29 HY 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 56

30 RH 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 53

31 SF 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 58

32 NH 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 52

33 AF 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 56

2. Kematangan Kepribadian

No N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Jml

1 ZZ 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 69

2 KH 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 71

3 NS 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 77

Page 75: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

viii

4 MB 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69

5 FT 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 78

6 ER 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 81

7 DE 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 84

8 FD 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 86

9 MF 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69

10 UL 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 85

11 AN 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 70

12 LR 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 80

13 AM 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 67

14 NU 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 88

15 RE 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 79

16 WT 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69

17 CQ 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 59

18 AY 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 84

19 IL 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 2 2 2 2 65

20 MU 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 80

21 WN 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 63

22 NI 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 73

23 HB 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69

24 IK 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 78

25 KS 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92

26 RS 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 1 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 79

27 HU 3 3 3 1 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 1 3 3 3 2 3 62

28 AR 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 88

29 HY 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 2 3 4 3 3 3 3 4 80

30 RH 2 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 2 2 2 3 3 3 74

31 SF 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 90

32 NH 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 76

33 AF 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 73

3. Sikap Toleransi

No N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Jml

1 ZZ 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 36

2 KH 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 43

3 NS 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39

4 MB 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 39

5 FT 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 41

6 ER 4 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 41

7 DE 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 1 3 46

8 FD 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 49

9 MF 3 3 3 3 4 2 3 3 2 2 3 2 3 36

10 UL 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 50

11 AN 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 40

12 LR 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 48

Page 76: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

ix

13 AM 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 38

14 NU 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 48

15 RE 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 45

16 WT 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 38

17 CQ 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 33

18 AY 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 47

19 IL 3 2 2 3 4 3 4 4 2 3 3 3 3 39

20 MU 4 4 4 3 4 2 4 4 2 3 4 3 4 45

21 WN 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 38

22 NI 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40

23 HB 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39

24 IK 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 45

25 KS 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 3 3 45

26 RS 4 4 3 3 4 2 1 4 2 4 4 3 3 41

27 HU 3 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 2 4 41

28 AR 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52

29 HY 3 4 3 4 4 2 3 4 2 3 4 3 3 42

30 RH 4 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4 4 3 46

31 SF 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52

32 NH 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 42

33 AF 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 45

Page 77: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

x

Lampiran 3 - Uji Validitas Korelasi Product Moment dan Uji Reliabilitas Alpha

1. Kematangan Beragama (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.870 .875 15

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

br1 49.3333 21.729 .077 . .881

br2 49.0909 19.273 .657 . .855

br3 49.3939 20.746 .227 . .877

br4 48.9091 20.585 .362 . .868

br5 49.0303 19.155 .724 . .853

br6 49.1212 18.547 .650 . .854

br7 49.0303 19.155 .724 . .853

br8 49.3333 19.604 .564 . .860

br9 49.6364 18.864 .560 . .860

br10 49.3636 18.989 .636 . .856

br11 49.0909 19.648 .564 . .860

br12 49.2727 19.392 .425 . .868

br13 48.9697 19.780 .610 . .858

br14 48.9697 20.155 .508 . .862

br15 49.6364 18.864 .622 . .856

2. Kematangan Kepribadian

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.932 .934 23

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

kp1 72.6667 68.792 .388 . .932

kp2 72.7576 65.752 .698 . .927

kp3 72.6061 67.246 .677 . .928

kp4 72.5455 65.068 .642 . .928

Page 78: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

xi

kp5 72.4545 68.318 .516 . .930

kp6 72.3939 68.121 .547 . .930

kp7 72.6061 67.496 .566 . .929

kp8 72.4545 66.693 .718 . .927

kp9 72.4242 67.877 .573 . .929

kp10 72.5152 67.695 .595 . .929

kp11 72.8788 69.547 .281 . .934

kp12 72.5758 67.939 .577 . .929

kp13 72.8485 66.570 .679 . .928

kp14 72.8788 71.797 .056 . .939

kp15 72.6667 65.042 .726 . .927

kp16 72.7576 65.064 .655 . .928

kp17 72.7576 66.564 .679 . .928

kp18 72.9697 64.468 .699 . .927

kp19 72.7273 67.580 .615 . .929

kp20 72.7879 66.422 .645 . .928

kp21 72.6970 64.280 .820 . .925

kp22 72.8182 65.716 .624 . .928

kp23 72.5455 64.881 .773 . .926

3. Sikap Toleransi

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.863 .870 13

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

to1 39.3333 18.979 .607 .794 .849

to2 39.2424 18.377 .650 .870 .845

to3 39.3939 17.746 .816 .929 .834

to4 39.3333 18.729 .737 .718 .842

to5 39.1818 19.716 .443 .541 .859

to6 39.9394 20.246 .309 .465 .868

to7 39.2424 19.752 .395 .640 .863

to8 39.1212 20.235 .453 .588 .858

to9 39.7879 20.735 .277 .703 .868

to10 39.5758 19.877 .560 .757 .853

to11 39.2727 19.142 .714 .730 .844

to12 39.5455 19.068 .475 .644 .858

Page 79: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

xii

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

to1 39.3333 18.979 .607 .794 .849

to2 39.2424 18.377 .650 .870 .845

to3 39.3939 17.746 .816 .929 .834

to4 39.3333 18.729 .737 .718 .842

to5 39.1818 19.716 .443 .541 .859

to6 39.9394 20.246 .309 .465 .868

to7 39.2424 19.752 .395 .640 .863

to8 39.1212 20.235 .453 .588 .858

to9 39.7879 20.735 .277 .703 .868

to10 39.5758 19.877 .560 .757 .853

to11 39.2727 19.142 .714 .730 .844

to12 39.5455 19.068 .475 .644 .858

to13 39.3939 19.809 .603 .697 .851

Page 80: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

xiii

Lampiran 4 - Uji Normalitas

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Kematangan Beragama 33 100.0% 0 .0% 33 100.0%

Kematangan Kepribadian 33 100.0% 0 .0% 33 100.0%

Sikap Toleransi 33 100.0% 0 .0% 33 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Kematangan Beragama Mean 52.73 .823

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 51.05

Upper Bound 54.40

5% Trimmed Mean 52.86

Median 53.00

Variance 22.330

Std. Deviation 4.725

Minimum 43

Maximum 60

Range 17

Interquartile Range 8

Skewness -.369 .409

Kurtosis -.877 .798

Kematangan Kepribadian Mean 75.97 1.486

Page 81: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

xiv

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 72.94

Upper Bound 79.00

5% Trimmed Mean 76.00

Median 77.00

Variance 72.905

Std. Deviation 8.538

Minimum 59

Maximum 92

Range 33

Interquartile Range 14

Skewness -.020 .409

Kurtosis -.767 .798

Sikap Toleransi Mean 42.70 .826

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 41.01

Upper Bound 44.38

5% Trimmed Mean 42.65

Median 42.00

Variance 22.530

Std. Deviation 4.747

Minimum 33

Maximum 52

Range 19

Interquartile Range 7

Skewness .210 .409

Page 82: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

xv

Kurtosis -.561 .798

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kematangan Beragama .180 33 .008 .950 33 .136

Kematangan Kepribadian .096 33 .200* .978 33 .715

Sikap Toleransi .124 33 .200* .972 33 .535

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Kematangan Beragama

Kematangan Beragama Stem-and-Leaf Plot

Page 83: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

xvi

Frequency Stem & Leaf

2,00 4 . 34

7,00 4 . 5777899

10,00 5 . 0111222334

13,00 5 . 6666667788899

1,00 6 . 0

Stem width: 10

Each leaf: 1 case(s)

Page 84: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

xvii

Page 85: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

xviii

Kematangan Kepribadian

Kematangan Kepribadian Stem-and-Leaf Plot

Frequency Stem & Leaf

1,00 5 . 9

2,00 6 . 23

7,00 6 . 5799999

5,00 7 . 01334

6,00 7 . 678899

6,00 8 . 000144

4,00 8 . 5688

2,00 9 . 02

Page 86: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

xix

Stem width: 10

Each leaf: 1 case(s)

Page 87: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

xx

Page 88: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

xxi

Sikap Toleransi

Sikap Toleransi Stem-and-Leaf Plot

Frequency Stem & Leaf

1,00 3 . 3

9,00 3 . 668889999

9,00 4 . 001111223

11,00 4 . 55555667889

3,00 5 . 022

Stem width: 10

Each leaf: 1 case(s)

Page 89: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

xxii

Page 90: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

xxiii

Lampiran 5 - Uji Linearitas

1. Y dengan X1

ANOVA Table

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Sikap

Toleransi *

Kematangan

Beragama

Between

Groups

(Combined) 560.803 15 37.387 3.968 .004

Linearity 374.463 1 374.463 39.745 .000

Deviation from

Linearity 186.340 14 13.310 1.413 .247

Within Groups 160.167 17 9.422

Total 720.970 32

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Sikap Toleransi *

Kematangan Beragama .721 .519 .882 .778

Page 91: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

xxiv

2. Y dengan X2

ANOVA Table

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Sikap

Toleransi *

Kematanga

n

Kepribadia

n

Between

Groups

(Combined) 656.770 21 31.275 5.359 .003

Linearity 491.387 1 491.387 84.194 .000

Deviation from

Linearity 165.382 20 8.269 1.417 .280

Within Groups 64.200 11 5.836

Total 720.970 32

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Sikap Toleransi *

Kematangan Kepribadian .826 .682 .954 .911

Page 92: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

xxv

Lampiran 6 – Tabel Korelasi

Correlations

Kematangan

Beragama

Kematangan

Kepribadian Sikap Toleransi

Kematangan Beragama Pearson Correlation 1 .818** .721

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 33 33 33

Kematangan Kepribadian Pearson Correlation .818** 1 .826

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 33 33 33

Sikap Toleransi Pearson Correlation .721** .826

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 33 33 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 93: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

xxvi

Lampiran 7 – Tabel Regresi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .829a .688 .667 2.739

a. Predictors: (Constant), Kematangan Kepribadian, Kematangan

Beragama

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 495.918 2 247.959 33.054 .000a

Residual 225.051 30 7.502

Total 720.970 32

a. Predictors: (Constant), Kematangan Kepribadian, Kematangan Beragama

b. Dependent Variable: Sikap Toleransi

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 495.918 2 247.959 33.054 .000a

Residual 225.051 30 7.502

Total 720.970 32

a. Predictors: (Constant), Kematangan Kepribadian, Kematangan Beragama

b. Dependent Variable: Sikap Toleransi

Page 94: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

xxvii

Lampiran 8 – Biografi Penulis

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Ahmad Fikri Sabiq

Tempat/tanggal Lahir : Grobogan, 1 Mei 1992

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Promasan RT 05/02, Kumpulrejo, Argomulyo, Salatiga

Pendidikan:

1. SD Negeri Ngambakrejo 1 Lulus tahun 2004

2. MTs Miratul Muslimien Lulus tahun 2007

3. MA Yasu’a Lulus tahun 2010

4. S.1 IAIN Salatiga Lulus tahun 2015

5. S.2 IAIN Salatiga Lulus tahun 2020

Pengalaman Organisasi:

1. LDK Darul Amal STAIN Salatiga sebagai Ketua Umum tahun 2013

2. KAMMI Komisariat Salatiga sebagai Ketua Dept. Kebijakan Publik tahun 2014

3. KAMMI Daerah Salatiga sebagai Sekretaris Jenderal 2018

4. KAMMI Wilayah Jateng sebagai Sekretaris Bidang Pengembangan Daerah 2017

5. JQH Al-Furqon STAIN Salatiga sebagai Staf Dev. Tahfidz tahun 2012

6. Al-Khidmah Kampus Kota Salatiga sebagai anggota tahun 2014

7. Lembaga Pendamping Usaha (LPU) Katalis sebagai Bendahara tahun 2015

8. IMADISA (Ikatan Mahasiswa Purwodadi IAIN Salatiga)

9. GP Ansor Kumpulrejo sebagai Wakil Ketua IV tahun 2020

10. Komunitas Guru Belajar (KGB) tahun 2020

11. K3S Argomulyo sebagai penanggungjawab bidang olahraga tahun 2020

Pengalaman Kerja:

1. SD Plus Tahfizhul Quran (PTQ) Annida sebagai Guru Tahfizh

2. CV Lantabura Mitra Niaga sebagai Manager Operasional

Page 95: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8047/1/TESIS... · 2020. 5. 13. · Sabuga Bandung dibubarkan oleh ormas Islam, biksu dilarang beribadah di Tangerang, gereja di Samarinda

xxviii

3. SD Plus Tahfizhul Quran (PTQ) Annida sebagai Kepala Sekolah

4. Madrasah Diniyah Nurul Huda Promasan Kumpulrejo sebagai pengajar

Karya Penulisan (buku):

1. Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, tahun 2018

(ebook)

2. Dari Kehidupan Kita Belajar, tahun 2018 (ebook)

3. 20 Langkah Ampuh Tembus Meja Redaksi Surat Kabar, 2020