tesis wiwaha plagiat widya stie jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782...

118
i   PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V, DAN VI MELALUI METODE TUTOR SEBAYA DI SDN I ADIKARTO SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Tesis     Diajukan oleh JUARLAN 142402782 Kepada MAGISTER MANAJEMEN STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA 2016 STIE Widya Wiwaha Jangan Plagiat

Upload: nguyendat

Post on 12-Jun-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

 

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V, DAN VI MELALUI

METODE TUTOR SEBAYA DI SDN I ADIKARTO SEMESTER II

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Tesis

 

 

 

 

Diajukan oleh

JUARLAN 142402782

Kepada

MAGISTER MANAJEMEN

STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA

2016

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 2: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

ii 

 

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V, DAN VI MELALUI

METODE TUTOR SEBAYA DI SDN I ADIKARTO SEMESTER II

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Tesis

untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat Sarjana S-2

Program Studi Magister Manajemen

 

 

 

Diajukan oleh

JUARLAN

142402782

Kepada

MAGISTER MANAJEMEN

STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA

2016

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 3: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

iii 

 

PENGESAHAN

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V, DAN VI MELALUI

METODE TUTOR SEBAYA DI SDN I ADIKARTO SEMESTER II

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Oleh :

JUARLAN 140402765

Tesis ini dipertahankan dihadapan Dewan Penguji

Pada tanggal………………………..

Dosen Penguji I

I Wayan Nuka Lantara, SE, M. S i, Ph. D

Dosen Penguji II/Pembimbing

Dra. Lukia Zuraida, MM

Dan telah diterima sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar Magister

Yogyakarta…………………………

Mengetahui,

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA

DIREKTUR

Prof. Dr. Abdul Halim, MBA, Ak

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 4: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

iv 

 

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan

untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan

saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang

lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul. Pendapat atau temuan

orang lain yang terdapat dalam tesis ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Yogyakarta, 24 September 2016

JUARLAN 140402765

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 5: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

 

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha

Kasih yang rahmat, dankasih karuniaNya,senantiasa menyertai, dan memberikan semangat,

sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul “Peningkatan Partisipasi dan

Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Siswa Kelas IV, V, dan VI Melalui

Metode Tutor Sebaya di SD Negeri 1 Adikarto Semester II Tahun 2015/2016” dengan segala

kekurangan yang ada karena keterbatasan penulis.

Pada kesempatann ini pula, penulis bermaksud menyampaikan rasa terimakasih yang

setulus-tulusnya kepada:

1. Prof.Dr.Abdul Halim, MBA,AK, selaku Direktur STIE WidyaWiwaha Yogyakarta

yang selalu memberi semangat untuk menyelesaikan program studi ini.

2. Ibu Nur Widiastuti, SE,M.Si selaku Direktur Pelaksana STIE WidyaWiwaha

Yogyakarta yang selalu membimbing untuk dapat menyelesaikan studi ini,

3. Bapak I Wayan Nuka Lantara, SE, M. Si, Ph. D. Selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu

Dra. Lukia Zuraida, MM. selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dan

mengarahkan dalam proses penyusunan tesis dengan penuh kesabaran dan ketulusan

hati.

4. Bapak Suroso, S.Pd,M.Pd selaku Kepala UPT Dinas Dikpora Unit Kecamatan

Adimulyo yang telah memberi izin untuk mengadakan penelitian di SD Negeri 1

Adikarto,

5. Bapak Pengawas TK/SD UPT Dinas Dikpora Unit Kecamatan Adimulyo yang banyak

membimbing penelitian ini,

6. Guru dan Karyawan SD Negeri 1 Adikarto, selaku rekan sejawat yang telah banyak

membantu dalam penelitian ini,

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 6: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

vi 

 

7. Istri tercinta dan anak-anak yang kusayangi, yang banyak memberikan dukungan, doa

dan semangat untuk terus belajar,

8. Teman-teman seperjuangan di Program Magister Manajemen WidyaWiwaha

Yogyakarta khususnya yang dari Kebumen, yang banyak memberi semangat untuk

lanjut menyelesai studi di Kampus STIE Widya Wiwaha

9. Dan kepada semua pihak yang tidak penulis sebutkan satu per satu, yang telah

membantu menyelasaikan Tesis ini.

Akhirnya kata Penulis menyadari bahwa penulisan Tesis ini masih jauh dari

sempurna. Penulis berharap semoga Tesis ini dapat memberikan pengetahuan bagi pembaca.

Yogyakarta, September 2016

Juarlan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 7: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

vii 

 

DAFTAR ISI

SAMPUL TESIS………………………………………………………………………….

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………...

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………………….

HALAMAN PERNYATAAN……………………………………………………………

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...

DAFTAR TABEL………………………………………………………………………...

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………..

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………………...

ARTI SIMBOL DAN SINGKATAN…………………………………………………….

INTISARI…………………………………………………………………………………

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………………………

B. Perumusan Masalah……………………………………………………………….

C. Pertanyaan Penelitian……………………………………………………………..

D. Tujuan Penelitian………………………………………………………………….

E. Manfaat Penelitian………………………………………………………………...

BAB II. LANDASAN TEORI

Kajian Pustaka………………………………………………………………………..

Kerangka Penelitian…………………………………………………………………..

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan/Disain Penelitian……………………………………………………...

B. Definisi Operasional………………………………………………………………

i

ii

iii

iv

v

vii

ix

xi

xiii

ivx

xv

1

14

15

16

16

18

34

37

37

50

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 8: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

viii 

 

C. Populasi dan Sampel……………………………………………………………...

D. Instrumen Penelitian………………………………………………………………

E. Pengumpulan Data………………………………………………………………..

F. Metoda Analisis Data……………………………………………………………..

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Data………………………………………………………………………..

Pembahasan…………………………………………………………………………..

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan………………………………………………………………………………

Saran…………………………………………………………………………………..

Tindak Lanjut………………………………………………………………………….

A. Daftar Pustaka…………………………………………………………………...

B. Lampiran…………………………………………………………………………

52

53

53

55

56

98

104

104

105

106

108

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 9: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

ix 

 

ABSTRAKSI

Juarlan, 2016. Raising Participation and Result Study “Pendidikan Kewarganegaraan”

(PKn) Student IV, V, and VI grade with Metode Tutor Sebaya in SDN 1 Adikarto second

semester year 2015/2016. Thesis Management Magister Program STIE Widya Wiwaha,

Yogyakarta, September 2016.

However Learning Method will be influential to teaching and learning activity in class.

Raising Participation and result study PKn Student IV, V, and VI grade is proven raise

although not significant trough learning with Metode Tutor Sebaya. The low of student

participation in learning PKn, and the need to raised result study of student become problem

of this research. While the objective of this research is to examine whether the application of

Metode Tutor Sebaya can raising participation and result study PKn IV, V, and VI grade with

Metode Tutor Sebaya in SDN 1 Adikarto second semester year 2015/2016.

This researching does in SDN 1 Adikarto, Adimulyo district for 3 months from March until

May 2016. The method does in this research is Penelitian Tindakan Kelas method referring

to Kur Lewin mode are consisting of 4 phase: 1) Planning phase, 2) Implementation phase, 3)

Observation phase, 4) Reflection phase. Implementation of research does in two cycles.

Cycle one and cycle two are does with planning, implementation, observation, and reflection.

Population and sample in this research are: Population taken from all student from student

IV, V, and VI grade which amounts to 58 students. While that sample is all population is used

research sample. How to take conclusion in research activity this class does by summarizing

observation result and study result on each cycle. Instruments is used to collect data are

format list student participation are consisting asked, express their opinions and answer

questions, as well as format list result study student in form exam score or final exam of

learning. Result observation and value of result study is analyzed, analyze and processing

data are used is SPSS 17.00 program. Based on research result show that learn with Metode

Tutur Sebaya can raising participation and result study PKn student IV, V, and VI grade SDN

1 Adikarto second semester year 2015/2016.

Raised student participation seen on average of student participation from beginning

condition until second cycle as follows, in beginning condition the average of participation is

12,10%, in first cycle the average of participation is 34,50%, in second cycle the average of

participation is 44,80%. While result study raise from beginning condition average value of

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 10: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

 

result study 69,0; first cycle average value of result study become 75,9; and second cycle

average value of result study become 82,8. While based on analyze result by Paired Simple

Test show that result study raise significant, and student participation only show raise. Final

conclusion that learning by using Metode Tutor Sebaya can raising participation although not

significant and can raising result study PKn significantly in SDN 1 Adikarto, Adimulyo

district.

Kata kunci: partisipasi-hasil belajar -metode tutor sebaya

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 11: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

 

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu tujuan Negara Indonesia merdeka yang tercantum di

dalam Pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Tugas pemerintah

dalam hal ini mencerdaskan seluruh warga negara Indonesia melalui

pendidikan pemerintah telah berusaha untuk mewujudkan warga negara

Indonesia yang cerdas. Pemerintah telah banyak mendirikan lembaga

pendidikan. Mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, dan Perguruan

Tinggi.

Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun

2003, Bab I Pasal 1, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengambangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pada hakekatnya tujuan pendidikan di sekolah adalah menjadikan

siswa dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengetahui menjadi

mengetahui, dari tidak bisa melakukan menjadi bisa melakukan, dari

belum bisa berbuat baik menjadi bisa berbuat baik dan lain sebagainya.

Tujuan pendidikan ini akan dicapai melalui jenis mata pelajaran yang

diajarkan di sekolah-sekolah.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 12: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

  

 

 

2

Dalam KTSP tujuan Pendidikan Kewarganegaraan agar peserta didik

dapat (1) berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu

kewarganegaraan; (2) berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab

dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara serta anti korupsi; (3) berhubungan secara positif dan

demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakteristik masyarakat

Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa lainnya; (4)

berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara

langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi

dan komunikasi.

Banyak mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Ada yang bersifat

pasti dan ada yang bersifat ilmu sosial. Ada mata pelajaran yang diujikan

Tingkat Nasional (Mata Pelajaran UN), ada yang hanya ujian sekolah

artinya mata pelajaran tersebut cukup dujikan oleh sekolah sendiri. Mata

pelajaran yang diujikan tingkat nasional adalah mata pelajaran Bahasa

Indonesia, mata pelajaran Matematika, dan mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam. Mata Pelajaran yang lain hanya diujikan oleh sekolah

sendiri. Ada yang bersifat pasti dan ada yang bersifat ilmu sosial yang

termasuk ilmu sosial misalnya: Ilmu Pengetahuan Sosial, PKn dan Bahasa.

Ilmu sosial ini sering menjadi pilihan kedua di sekolah. Padahal ilmu

pengetahuan ini juga memberikan andil besar dalam pembentukan sikap

siswa.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 13: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

  

 

 

3

Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan memiliki klasifikasi

materi yang dirangkumkan dalam ruang lingkup pembelajaran. Ruang

lingkup pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sesuai Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006, tentang standar Isi

meliputi: a) Persatuan dan kesatuan Bangsa, b) Norma, Hukum, dan

Perturan, c) Hak Asasi Manusia, d) Konstitusi Negara, e) Kekuasaan dan

Politik, f) Pancasila, dan g) Globalisasi.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa materi pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan terangkum di dalam ruang lingkup mata

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang terdiri dari beberapa aspek

yang meliputi: ruang lingkup persatuan dan kesatuan bangsa, ruang

lingkup norma, hukum, dan peraturan, ruang lingkup hak asasi manusia,

ruang lingkup kekuasaan dan politi, ruang lingkup Pancasila dan ruang

lingkup globalisasi.

Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sering kurang

diperhatikan oleh pihak di lingkungan sekolah, baik guru, maupun siswa.

Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dianggap banyak menuntut

hapalan, banyak membaca, dan sering berubah-ubah, sehingga banyak

siswa yang sering merasa jenuh dengan materi pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan ini.

Situasi dan kondisi tersebut sering diperburuk dengan keadaan

bahwa siswa merasa kurang tertarik, membosankan, menganggap

pelajaran yang mudah, dan yang lebih parah lagi siswa menganggap

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 14: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

  

 

 

4

Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran yang

menjemukan. Siswa sering beranggapan Pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan kurang bermanfaat bagi siswa. Apalagi mata Pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan ini tidak masuk di dalam mata pelajaran

yang diujikan di tingkat nasional (UN), maka Pendidikan

Kewarganegaraan ini dianggap tidak begitu penting bagi siswa.

Menurut Ruminiati, (2007:1-15), menyatakan bahwa, “Pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang

sangat penting untuk diajarkan pada jenjang Sekolah Dasar”.

Kenyataannya bahwa pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan

salah satu pelajaran yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat yang

cenderung pada pendidikan efektif.

Penulis berasumsi bahwa metode mengajar juga menjadi salah satu

penyebab yang ikut memperburuk pandangan dari berbagai pihak tentang

mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Lebih-lebih apabila mata

pelajaran Pendidikan Kewarnegaraan ini disampaikan dengan cara-cara

atau metode yang kurang menarik oleh guru. Misalnya penggunaan

metode yang monoton berceramah, metode pemberian tugas, metode yang

kurang bervariasi. Kebosanan dan kejenuhan siswa akan semakin cepat

muncul dalam kondisi seperti itu.

Kondisi dan keadaan seperti itu akan merupakan bukti bahwa siswa

kurang berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran untuk mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan. Partisipasi yang kurang atau rendah bagi

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 15: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

  

 

 

5

siswa, akan semakin sulit bagi guru untuk dapat mencapai tujuan

pembelajaran yang diharapkan. Prestasi yang baik tidak akan tercapai.

Guru juga sulit membangkitkan partisipasi belajar siswa.

Hamalik (1992:173) menyebutkan tentang motivasi bahwa, “Suatu

masalah di dalam kelas, motivasi misalnya adalah proses membangkitkan,

mempertahankan, dan mengontrol minat-minat”. Minat belajar anak harus

ditumbuhkan dalam setiap proses belajar mengajar. Partisipasi siswa yang

tinggi akan sangat berpengaruh terhadap peran serta atau aktifitas siswa

dalam mengikuti kegiatan dalam pembelajaran. Proses membangkitkan

partisipasi siswa dalam belajar, mempertahankan minat belajar, dan

mengontrol minat belajar menjadi lebih, menjadi bagian yang sangat

penting dalam proses belajar dan mengajar. Jadi tanpa motivasi dan

partisipasi yang tinggi, akan menjadi sulit bagi guru-guru dalam

pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Partisipasi belajar siswa di SD Negeri I Adikarto Kecamatan

Adimulyo Kabupaten Kebumen, dapat muncul dari dalam diri sendiri atau

dari luar diri sendiri. Kecerdasan, keinginan, cita-cita, kesenangan,

merupakan faktor munculnya partisipasi yang berasal dari dalam. Hal ini

dapat menimbulkan partisipasi dalam pembelajaran yang cukup tinggi.

Kondisi lingkungan, kondisi sekolah, metode mengajar, merupakan faktor

yang mempengaruhi munculnya partisipasi yang berasal dari luar diri

siswa yang mempengaruhi minat belajar siswa.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 16: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

  

 

 

6

A.1. Profil SD Negeri 1 Adikarto

A.1.1.Tujuan Pendidikan Dasar

Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan dirumuskan mengacu

pada tujuan umum pendidikan. Adapun tujuan umum pendidikan dasar

adalah meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak

mulia, dan keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan

lebih lanjut. Mengacu pada tujuan umum tersebut, tujuan pendidikan dasar

dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia

2. Meningkatkan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai tingkat

perkembangan dan kemampuan peserta didik

3. Membekali peserta didik denagn pengetahuan yang memadai

agar dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi

4. Mengembangkan keragaman potensi dan karakteristik daerah

dan lingkungan untuk menghasilkan lulusan yang dapat

memberi kontribusi bagi pengembangan daerah.

5. Mendukung pelaksanaan pembangunan daerah dan nasional

6. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

7. Mendukung peningkatan rasa toleransi dan kerukunan antar

umat beragama

8. Mendorong peserta didik agar mampu bersaing secara global

sehingga dapat hidup berdampingan dengan anggota

masyarakat dan bangsa lain di dunia.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 17: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

  

 

 

7

9. Mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan

nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara

Kesatuan Republik Indonesia

10. Menjunjung kelestarian dan keragaman budaya

11. Mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan gender

12. Mengembangkan visi, misi, dan tujuan sekolah.

A.1.2.Visi SD Negeri I Adikarto Kecamatan Adimulyo

Berakhlak mulia, unggul dalam prestasi, dan santun dalam

berperilaku.

Misi Sekolah SD Negeri I Adikarto, Kecamatan Adimulyo:

1. Menumbuhkan pemahaman dan penghayatan ajaran agama

sehingga tercipta pribadi yang beriman, bertaqwa, dan berbudi

pekerti yang luhur.

2. Mengusahakan peningkatan prestasi peserta didik, yang

meliputi: keterampilan, kecerdasan, dan berpengetahuan serta

berwawasan luas.

3. Memotivasi peserta didik dan mengenali dirinya untuk dapat

membantu mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki.

4. Memelihara budaya bangsa dan melestarikan budaya daerah

5. Mengembangkan sikap hormat dan menghargai orang lain

6. Menanamkan sikap kejujuran dan kearifan.

7. Mengembangkan jiwa seni dan budaya serta kesetiakawanan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 18: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

  

 

 

8

8. Menumbuh kembangkan rasa cinta kebersihan, keindahan,

keamanan, kesehatan, dan kekeluargaan.

Tujuan umum pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar di SD

Negeri I Adikarto, mengacu pada tujuan umum Pendidikan Dasar yaitu

meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta

keterampilan (life skill) untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan

lebih lanjut. Secara khusus sesuai dengan Visi dan Misi sekolah SD Negeri

I Adikarto, tujuan SD Negeri I Adikarto pada setiap tahun pelajaran

mengantarkan siswa/peserta didik untuk dapat:

1. Meningkatkan pemahaman dan penghayatan ajaran agama

sehingga tercipta pribadi yang beriman, bertakwa, dan berbudi

pekerti yang luhur

2. Mengoptimalkan kualitas lulusan (output) sehingga mampu

melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan di atasnya yaitu

SMP atau MTs atau yang sederajat.

3. Memotivasi siswa agar dapat mengenali dirinya lebih mendalam

untuk dapat mengembangkan bakat dan keterampilan yang dimiliki

sesuai dengan tuntutan zaman.

4. Meningkatkan kualitas tenaga kependidikan yaitu guru dan

karyawan sesuai dengan tuntutan program pembelajaran yang

berkualitas untuk masa mendatang.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 19: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

  

 

 

9

5. Meningkatkan pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai

dengan potensi dan minat siswa, seperti olahraga, kesenian, dan

keterampilan.

6. Melatih berbagai bidang pengajaran yang berorientasi pada

kecakapan hidup, seperti membuat kerajinan anyaman, sangkar

burung, dan kerajinan lain.

7. Melatih peserta didik untuk dapat terlibat dalam melaksanakan,

keamanan, kebersihan, keindahan, ketentraman, dan kekeluargaan

di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar.

8. Melatih semua peserta didik bersikap jujur dan arif dalam

bertindak.

Tempat penelitian yang digunakan peneliti dapat dilihat pada

papan sekolah SD Negeri 1 Adikarto, Kecamatan Adimulyo, Kabupaten

Kebumen berikut ini.SD Negeri 1 Adikarto merupakan salah satu sekolah

yang letaknya di pinggir jalan raya dan berdekatan dengan Kantor Urusan

Agama dan Gedung Pramuka UPT Dinas Dikpora Unit Kecamatan

Adimulyo, Kabupaten Kebumen.Terletak di pertigaan jalan sehingga

kebisingan juga sering terdengar ketika pagi saat orang berangkat kerja

dan siang saat pulang kerja.

SD Negeri 1 Adikarto, Kecamatan Adimulyo, Kabupaten

Kebumen.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 20: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

  

 

 

10

Gambar 1.1

Lokasi SD Negeri 1 Adikarto Kecamatan Adimulyo

Sumber: Data Primer (2016)

Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran yang rendah sering

ditemui di dalam pembelajaran mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan di Kelas IV, kelas V, dan Kelas VI SD Negeri I

Adikarto, Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen. Hal ini terlihat dari

sedikitnya peserta didik yang bertanya, menjawab pertanyaan guru,

ataupun berpendapat ketika proses pembelajaran berlangsung. Peserta

didik kurang terbiasa menanyakan atau mohon penjelasan kepada guru

masalah pelajaran yang dirasa kurang jelas. Sedikitnya peserta didik yang

mau bertanya dan menjawab pertanyaan guru ataupun mengeluarkan

pendapat saat proses pembelajaran, menunjukan bahwa partisipasi atau

keaktifan siswa rendah.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 21: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

  

 

 

11

Partisipasi siswa dalam pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di

kelas IV, V dan VI, cukup rendah. Hal ini terbukti dari ketika proses

pembelajaran, siswa yang berpartisipasi dengan menyampaikan pendapat

sangat sedikit. Misalnya di kelas IV, dari jumlah siswa dua puluh tiga

hanya dua atau tiga siswa saja yang bertanya atau menyampaika pendapat.

Di kelas V, dari siswa yang berjumlah lima belas juga dua atau tiga yang

bertanya dan menyampaikan pendapat. Sedang di kelas VI, dari jumlah

siswa duapuluh satu kadang sampai lima siswa yang bertanya. Hal ini

sebagai bukti bahwa partisipasi siswa dalam pembelajaran Pendidikan

Kewarnegaraan juga masih rendah.

Selain partisipasi siswa kelas IV, V dan VI terhadap mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan yang masih rendah, hasil belajarnya pun

belum memuaskan. Belum semua hasil belajar siswa mencapai KKM yang

telah ditentukan. KKM yang sudah ditentukan merupakan syarat minimal

yang harus dipenuhi siswa.Oleh karena itu sekolah berharap semua siswa

dapat mencapai KKM.

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas IV, kelas V, dan kelas VI

mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD Negeri I Adikarto

75.Artinya batas nilai yang harus dicapai siswa minimal 75 baru dapat

dikatakan tuntas belajarnya. Padahal berdasarkan data yang ada nilai

Ulangan Akhir Semester (UAS) semester I Tahun Pelajaran 2015/2016

mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas IV, dari jumlah siswa

dua puluh tiga, tujuhbelas siswa (73, 91 % tuntas) mendapat nilai lebih

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 22: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

  

 

 

12

atau sama dengan 75, sedang enam siswa (26, 09 % belum tuntas)

mendapat nilai kurang dari 75. Rat-rata nilai siswa 76, 60. Untuk kelas V,

dari jumlah siswa 14 siswa 8 siswa (57,14 % tutas) mendapat nilai lebih

dari 75, dan 6 siswa (42,86 % belum tuntas) mendapat nilai kurang dari

75. Rata–rata nilai siswa 75,42. Dan kelas VI dari jumlah siswa 21 siswa,

15 siswa (71, 43 % tuntas) mendapat nilai lebih dari 75, sedang 6 siswa

(28, 57 % belum tuntas) mendapatkan nilai kurang dari 75. Nilai rata-rata

siswa 75, 10. Untuk lebih jelasnya data awal tersebut dapat dilihat pada

Tabel 1.1 di bawah:

Tabel 1.1

Tabel Nilai PKn Semester 1 Tahun 2015/2016 kelas IV,V, dan VI

No Kelas Jumlah

Siswa

Nilai

Rerata

Prosentase

Tuntas Belum Tuntas

1 IV 23 75,65 75,57 26,09

2 V 14 75,36 57,14 42,86

3 VI 21 75,33 71,43 28,57

Sumber: Data Primer Diolah (2016)    

 

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 23: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

  

 

 

13

Gambar 1.2

Diagram Nilai PKn Semester 1 kelas IV, V, V 

 

  

         Kondisi seperti inilah yang menarik bagi peneliti, untuk

Sumber: Data Primer Diolah (2016)

Kondisi seperti inilah yang menarik bagi peneliti, untuk

mengadakanpenelitian, bagaimana meningkatkan partisipasi keaktifan

siswa menjadi lebih tinggi dan meningkatkan hasil belajar siswa terhadap

mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Menurut penulis salah satu

cara untuk dapat meningkatkan partisipasi keaktifan siswa dan

meningkatkan hasil belajar terhadap mata pelajaran Pendidikan

Kewaraganegaraan dapat dilakukan dengan menerapkan pembelajaran

menggunakan Metode Tutor Sebaya.

Terkait hal-hal di atas maka penulis berniat hendak mendalami lebih

jauh tentang bagaimana meningkatkan partisipasi dan hasil belajar PKn

siswa kelas IV, V, dan VI melalui penerapan pembelajaran dengan

menggunakan Metode Tutor Sebaya di SD Negeri I Adikarto Kecamatan

Adimulyo Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 24: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

  

 

 

14

B. Perumusan Masalah

Pembelajaran yang melibatkan siswa sebagai subyek sudah saatnya

kita lakukan.Siswa bukan lagi sebagai obyek pembelajaran. Siswalah yang

seharusnya banyak dilibatkan dalam kegiatan pembelajaran atau proses

belajar mengajar di sekolah-sekolah. Terlebih di sekolah dasar siswa

dituntut untuk banyak berpartisipasi dalam pembelajaran. Guru hendaknya

dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam belajar. Guru harus berusaha

meningkatkan partisipasi siswa. Penulis berasumsi bahwa semakin banyak

siswanya yang berpartisipasi berarti pembelajaran semakin hidup dan

pembelajaran guru semakin berhasil. Berhasilnya guru dalam

pembelajaran berarti hasil belajar siswa dapat meningkat. Guru

hendaknya dapat berusaha agar hasil belajar siswa dapat meningkat. Unsur

yang dapat mempengaruhi keberhasilan guru dalam mengajar salah

satunya adalah keaktifan atau partisipasi siswa dalam pembelajaran.

Dunia pendidikan sudah saatnya menyesuaikan dengan paradigma

baru tentang pembelajaran yang menyenangkan. Siswa tidak merasa

tertekan oleh siapapun dalam belajar. Siswa dapat merasakan kegembiraan

dalam belajar, sehingga potensi yang dimiliki siswa dapat berkembang

dengan baik. Siswa hendaknya dibimbing untuk dapat mengembangkan

diri sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Hal seperti ini dapat kita

capai melalui dengan mengubah mindset pembelajaran. Penulis berniat

hendak mencoba mengadakan percobaan dan penelitian pembelajaran

dengan Metode Tutor sebaya, dengan harapan dapat meningkatkan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 25: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

  

 

 

15

partisipasi atau keaktifan dan hasil belajar siswa atau ketuntasan dalam

pembelajaran umumnya dan khususnya pada pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan di SD Negeri I Adikarto semester II tahun 2015/2016.

Berdasarkan uraian dan latar belakang di atas dapat dirumuskan

beberapa masalah yang berkaitan dengan judul penelitian, sebagai berikut:

1. Rendahnya partisipasi siswa kelas IV, V, dan VI dalam

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SD Negeri I

Adikarto Kecamatan Adimulyo semester II Tahun Pelajaran

2015/2016.

2. Perlunya meningkatkan hasil belajar Pendidikan

Kewarganegaraan siswa kelas IV, V, dan VI SD Negeri I

Adikarto; Kecamatan Adimulyo semester II Tahun Pelajaran

2015/2016.

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan Rumusan Masalah di atas yang menjadi pertanyaan

penelitian adalah:

1. Apakah penerapan pembelajaran dengan menggunakan Metode

Tutor Sebaya mampu meningkatkan partisipasi dalam

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas IV,

V dan VI SD Negeri I Adikarto Kecamatan Adimulyo Semester

II Tahun Pelajaran 2015/2016?

2. Apakah penerapan pembelajaran dengan menggunakan Metode

Tutor Sebaya mampumeningkatkan hasil belajar Pendidikan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 26: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

  

 

 

16

Kewarganegaraan siswa kelas IV, V, dan VI SD Negeri I

Adikarto, Kecamatan Adimulyo semester II Tahun Pelajaran

2015/2016?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah:

1. Untuk menguji penerapan pembelajaran menggunakan Metode

Tutor Sebaya mampumeningkatkan partisipasi siswa dalam

Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas IV,

V dan VI SD Negeri I Adikarto Kecamatan Adimulyo semester

II Tahun Pelajaran 2015/2016?

2. Untuk mendiskripsikanpeningkatan hasil belajar Pendidikan

Kewarganegaraan siswa kelas IV, V, dan VI SD Negeri I

Adikarto, Kecamatan Adimulyo semester II Tahun Pelajaran

2015/2016?

E. Manfaat Penelitian

Proses pembelajaran yang diharapkan adalah proses pembelajaran

yang aktif, kreatif dan menyenangkan. Dengan istilah lain disebut

pembelajaran PAKEM. Pembelajaran PAKEM hendaknya merupakan

idaman setiap guru. Oleh karena itu Pembelajaran Aktif Kreatif dan

Menyenangkan (PAKEM) diharapkan selalu dapat ditemui pada proses

belajar mengajar yang ada di sekolah-sekolah. Guru diharapkan dapat

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 27: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

  

 

 

17

membuat situasi yang menyenangkan siswa dalam belajar. Siswa dapat

dengan gembira mengikuti proses pembelajaran yang disampaikan guru.

Kenyataan di lapangan tidak sedikit guru yang masih menyampaikan

pembelajaran di kelas maupun di luar kelas secara monoton menggunakan

Metode Ceramah dan Tanya Jawab yang kurang bervariasi. Siswa masih

diposisikan sebagai obyek pembelajaran.

Guru masih mengajar dengan metode yang belum bervariasi. Guru

lebih banyak menggunakan metode ceramah dari pada metode yang dapat

mengaktifkan siswa. Siswa dianggap sebagai obyek pembelajaraan,

sehingga pembelajaran pun masih banyak didominasi oleh guru. Siswa

diam tetapi pasif, artinya guru belum menggunakan metode yang

bervariasi sehingga menyenangkan siswa dalam belajar.Penguasaaan kelas

masih didominasi oleh guru. Guru masih kurang memberi kesempatan

siswa untuk berpartisipasi aktif. Padahal dunia pendidikan sekarang

berharap guru dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran,

sehingga nantinya dapat berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.

Siswa menjadi semakin banyak berpartisipasi dan hasil belajarnyapun

menjadi semakin meningkat.

Melalui penelitian yang berjudul “ Peningkatan Partisipasi dan Hasil

Belajar PKn Siswa Kelas IV, V, dan VI Melalui Metode Tutor Sebaya di

SD Negeri I Adikarto Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016” dapat

bermanfaat sebagai berikut:

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 28: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

  

 

 

18

1. Manfaat bagi siswa, pembelajaran dengan metode tutor sebaya

dapat menjadikan pembelajaran yang menyenangkan, dapat

mengembangkan pengetahuan yang lebih luas, bagi siswa yang

pandai, dan dapat memberikan bantuan untuk lebih paham bagi

siswa yang kurang mampu. Karena mereka akan menjadi lebih

berani bertanya kepada temannya sendiri, mangungkapkan

pendapat atau pun menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

disampaikan melalui temannya yang menjadi tutornya.

2. Manfaat bagi guru, penelitian ini dapat memberikan sumbangan

yang bermanfaat dalam mengembangkan proses pembalajaran

yang aktif, kreatif dan menyenangkan (PAKEM). Bermanfaat

juga sebagai sumbangan praktis untuk meningkatkan partisipasi

siswa dalam pembelajaran dan mengembangkan kemampuan

bagi siswa yang mempunyai kemampuan lebih dari teman-

temannya di kelas.

3. Manfaat bagi peneliti yang lain, hendaknya penelitian ini dapat

dijadikan acuan untuk meneliti hal yang sama secara lebih

mendalam dan teliti, sehingga hasilnya akan lebih akurat dan

lebih bermanfaat karena lebih sempurna.

 

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 29: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

 

19 

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang

sangat penting untuk diajarkan di Sekolah Dasar (SD) Ruminiati

(2007:1-15) menyatakan bahwa, “Pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan merupakan salah satu pelajaran yang berkaitan

langsung dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada

pendidikan efektif”.

Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan juga dijelaskan di

dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi. Di

dalam permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi tertulis

bahwa Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang

memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan

mampu melaksanakan hak-hak dan kewajiban-kewajiban untuk

menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter

yang diamanatkan oleh Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun

1945.

Melalui mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kegiatan

pembelajaran diharapkan dapat mencapai tujuan yang diharapkan

sebagaimana tercantum pada Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006

tentang standar isi, meliputi: 1) Berpikir secara kritis dan rasional

dalam menghadapi isu kewarganegaraan 2) Berpartisipasi secara aktif,

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 30: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

20  

 

bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta anti korupsi. 3)

Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri

berdasarkan karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama

dengan bangsa lain. 4) Berinteraksi dengan bangsa lain dalam

percaturan dunia baik scara langsung maupun tidak langsung dengan

memanfaatkan ilmu dan teknologi.

Menurut Zamroni (2006:7) Pengertian Pendidikan

Kewarganegaraan adalah: “Pendidikan demokrasi yang bertujuan

untuk mempersiapakan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak

demokratis melalui aktifitas menanamkan kesadaran kepada generasi

baru, bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang

paling menjamin hak-hak warga masyarakat”. Diharapkan dapat

mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang memiliki

komitmen yang kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara

Kesatuan Republik Indonesia, hakekatnya NKRI adalah negara

kebangsaan modern.

Pendidikan Kewarganegaraan dalam Depdiknas (2006:49).

Pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang

memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan

mampu melaksanakan hak-hak dan kewajiban untuk menjadi warga

negara Indonesia yang cerdas, terampil, berkarakter yang diamanatkan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 31: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

21  

 

oleh Pancasila dan UUD 1945. Lebih lanjut Soemantri (2001:154),

menyatakan bahwa:

“PKn merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar yang berkenan hubungan antar warga negara dengan negara serta pendidikan pendahuluan bela negara menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara”.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa tujuan mata

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan terbagi menjadi beberapa

aspek. Aspek berpikir merupakan awal dari adanya partisipasi

individu, sehingga individu secara positif dapat berkembang dan

berinteraksi dengan pihak lain.

Hamalik (1991:73) dalam Masiku (2003:10) mengemukakan bahwa:

Tutorial adalah bimbingan pembelajaran dalam bentuk pemberian bimbingan, bantuan, petunjuk, arahan, dan motivasi agar siswa dapat efisien dan efektif dalam belajar”. Subyek atau tenaga yang memberikan bimbingan dalam kegiatan tutorial dikenal dengan istilah tutor. Tutor dapat berasal dari guru atau pengajar, pelatih, pejabat struktural, atau bahkan siswa yang dipilih dan ditugaskan guru untuk membantu temen-temannya dalam belajar di dalam kelas.

Pengertian tutor dapat diartikan sebagai orang yang

memberikan tutorial atau tutoring, sedang tutorial atau tutoring

adalah bimbingan yang dapat berupa bantuan, petunjuk, arahan,

ataupun motivasi baik secara individu maupun kelompok dengan

atujuan agar siswa dapat lebih efetif dan efisien dalam kegiatan

pembelajaran, sehingga tujuan dalam kegiatan pembelajaran

tersebut dapat tercapai dengan baik.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 32: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

22  

 

Dalam Kamus Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Departemen

Pendidikan Nasional Jakarta (Tim Perumus, 2008:150) dijelaskan

bahwa “Baya adalah umur, berumur atau tua, sedang sebaya adalah

sama umurnya (tuanya), hampir sama (kekayaannya,

kepandaiannya, dsb), seimbang atau sejajar”. Pengertian lain

menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah hampir sama;

(Yuwono dan Abdullah, 1994:367). Kamus konseling (Sudarsono,

1997:31), mengemukan bahwa teman sebaya berarti teman-teman

yang sesuai atau sejenis, perkumpulan atau kelompok pra puberteit

yang mempunyai sifat–sifat tertentu dan terdiri dari satu jenis.

Menurut Suryo dan Amin (1984:51) dalam (Muslim; 2006:4)

bantuan yang diberikan teman-teman sebaya pada umumnya dapat

memberikan hasil yang cukup baik. Peran teman sebaya dapat

menumbuhkan dan membangkitkan persaingan hasil belajar secara

sehat, karena siswa yang dijadikan tutor, eksistensinya diakui oleh

teman-teman sebayanya. Dalam satu kelas selisih usianya antara

siswa yang satu dengan yang lain tentu relatif kecil atau hampir

sama, sehingga dalam satu kelas terdapat kelompok teman sebaya

yang saling berinteraksi satu dengan yang lain, antar siswa dengan

siswa lain, sehingga akan terbentuk pola tingkah laku yang dipakai

dalam pergaulan mereka. Dalam interaksi tersebut tidak menutup

kemungkinan antar siswa satu dengan siswa yang lain akan saling

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 33: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

23  

 

membantu. Mereka akan saling membutuhkan dalam pembelajaran

untuk dapat memperoleh hasil pembelajaran yang lebih baik.

Pembelajaran tutor sebaya adalah pembelajaran yang berpusat

pada siswa. Dalam hal ini siswa belajar dari siswa yang lain yang

memiliki status umur, kematangan, atau harga diri yang tidak jauh

berbeda dari dirinya sendiri. Sehingga anak tidak akan merasa

begitu terpaksa untuk menerima ide-ide dan sikap dari “gurunya”

yang tidak lain adalah temannya sendiri. Dalam metode tutor

sebaya, teman sebaya yang lebih pandai memberikan bantuan

belajar kepada teman-teman sekelasnya di sekolah. Bantuan yang

diberikan teman-teman sebaya dapat menghilangkan

kecanggungan dan keragu-raguan. Bahasa teman sebaya dapat

menjadi lebih mudah ditangkap oleh teman yang lain dan lebih

mudah dipahami. Selain itu dengan teman sebaya tidak ada rasa

enggan, rendah diri, malu, dan sebagainya. Sehingga diharapkan

siswa yang kurang mampu atau kurang pandai tidak malu-malu

atau segan-segan untuk bertanya atau mengungkapkan kesulitan-

kesulitan yang dihadapinya (Suherman, 2003: 277) dalam Muslim

(2006:4 ).

Menurut Suryo dan Amin (1984:51), yang dimaksud

dengan “Tutor sebaya adalah seorang atau beberapa orang siswa

yang ditunjuk dan ditugaskan untuk membantu siswa-siswa

tertentu yang mengalami kesulitan belajar”. Tugas sebagai tutor

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 34: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

24  

 

merupakan kegiatan yang kaya akan pengalaman dan sebenarnya

merupakan kebutuhan anak itu sendiri, karena dalam model

pembelajaran tutor sebaya ini, mereka (para tutor) harus berusaha

mendapatkan hubungan dan pergaulan baru yang mantap dengan

teman sebaya mereka, mencari perannya sendiri, mengembangkan

kecakapan intelektual dan sosial. Dengan demikian beban yang

diberikan kepada mereka akan memberi kesempatan untuk

mendapatkan perannya, bergaul dengan orang-orang lain, dan

bahkan akan dapat berusaha mendapatkan pengetahuan dan

pengalaman yang baru.

Tutor teman sebaya juga dapat diartikan sebagai perekrutan

salah satu siswa guna memberikan satu per satu pembelajaran

kepada siswa yang lain, dalam menyelesaikan tugas yang

diberikan melalui partisipasi peran tutor. Menurut Zaini dalam

Suyitno: (2002:60) mengatakan bahwa metode belajar yang paling

baik adalah dengan mengajarkan kepada orang lain. Oleh karena

itu pemilihan model pembelajaran dengan metode tutor sebaya

sebagai strategi pembelajaran akan sangat membantu siswa di

dalam mengajarkan materi kepada teman-temannya.

Salah satu dari empat pilar belajar yang ditetapkan oleh

UNESCO adalah Learning to Do (belajar untuk melakukan sesuatu

atau berbuat). Learning to Do dapat terjadi jika si pembelajar

(siswa) difasilitasi untuk mengaktualisasikan kompetensi, bakat,

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 35: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

25  

 

dan minat yang dimilikinya. Sedang pilar pilar belajar yang lain

adalah belajar mengetahui (learning to know), belajar menjadi

seseorang (learning to be) dan belajar hidup bersama (learning

tolive together)

Pembelajaran dengan menerapkan Metode Tutor Sebaya akan

dapat mendukung salah satu pilar belajar tersebut di atas, jika

siswa yang ditunjuk sebagai tutor memiliki kriteria tertentu.

Surya (1985: 54 ), menyebutkan bahwa kriteria tutor sebaya

adalah :

1) tutor membantu siswa yang kesulitan berdasar petunjuk guru, 2) siswa yang ditunjuk sebagai tutor hendaknya diperhatikan segi kemampuan dalam penguasaan materidan kemampuan membantu orang lain, 3) dalam pelaksanaanya tutor-tutor ini dapat membantu teman-temannya baik secara individual maupun secara kelompok sesuai petunjuk guru, 4) tutor dapat berperan sebagai pemimpin dalam kegiatan-kegiatan kelompok. Dalam hal tertentu ia dapat berperan sebagai guru.

Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa siswa

yang ditunjuk sebagai tutor sebaya harus memenuhi kriteria

tertentu yang sudah ditentukan yakni siswa yang memiliki

keunggulan kompetensi dibandingkan siswa yang lain di kelasnya.

Selanjutnya Surya (1985) juga mengatakan bahwa keuntungan

Metode Tutor Sebaya adalah: 1) adanya suasana hubungan yang

lebih dekat dan akrab antara murid yang dibantu dengan murid

yang memberi bantuan, 2) bagi tutor sendiri sebagai kegiatan

remideal yang merupakan kesempatan untuk pengayaan dalam

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 36: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

26  

 

belajar dan juga menambah motivasi belajar, 3) bersifat efisien,

yang artinya bisa lebih banyak dibantu, dan 4) dapat meningkatkan

rasa tanggung jawab dan kepercayaaan diri.

Dari pendapat di atas dapat diambilkesimpulan bahwa Metode

Tutor Sebaya dapat menimbulkan sebuah penguatan baik bagi

siswa yang dibantu maupun siswa yang membantu dalam

mengkonstruksikan pengetahuan atau konsep, karena tutor sebaya

dibangun dengan jalinan kedekatan dan keakraban serta kasih

sayang.Penerapan Metode Tutor Sebaya dalam kelompok-

kelompok kecil memerlukan peran aktif dari para siswa sebagai

subyek ajar. Dengan demikian proses pembelajaran akan

berlangsung lebih efektif dan lebih bermakna.

Menurut Shres dalam Sutikno (2007), beberapa usaha yang

dapat dilakukan oleh guru dalam mendorong atau memacu

partisipasi siswa dalam proses pembelajaran adalah sebagai

berikut; 1) sabar saat menunggu respon, karena seseorang siswa

dalam menyampaikan gagasannya perlu waktu, 2) pantau

partisipasi kelas, untuk mengetahui apakah siswa tertentu

berkembang partisipasinya, 3) beri siswa tugas yang memerlukan

komunikasi misalnya beri tugas dia sebagai asisten guru, tutor

sebaya, atau menjadi ketua suatu kelompok kecil dari sebuah grup

diskusi.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 37: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

27  

 

Metode Tutor Sebaya adalah suatu metode pembelajaran yang

dilakukan dengan cara memberdayakan siswa yang memiliki daya

serap yang tinggi dari kelompok siswa itu sendiri untuk menjadi

tutor bagi teman-temannya. Siswa yang menjadi tutor bertugas

untuk memberikan materi belajar dan latihan kepada teman-

temannya (tutee) yang belum paham terhadap materi yang

diberikan oleh gurunya sendiri.

Tutor sebaya adalah sekelompok siswa yang telah tuntas

terhadap bahan pelajaran, memberikan bantuan kepada siswa yang

lain yang mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran yang

dipelajarinya (Suherman, et al. 2003)

Jadi dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran tutor

sebaya adalah pembelajaran yang pelaksanaannya dengan cara

membagi kelas dalam beberapa kelompok kecil yang sumber

belajarnya bukan guru, melainkan teman sebayanya yang lebih

pandai dan lebih cepat dalam menguasai materi yang diajarkan

oleh guru. Dalam pembelajaran dengan metode tutor sebaya ini,

siswa yang dijadikan tutor hendaknya siswa yang mempunyai

kemampuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan teman lainnya.

Sehingga pada saat dia memberikan bimbingan ia sudah dapat

menguasai materi yang akan disampaikan.

Metode atau model pembelajaran tutor sebaya dalam

kelompok kecil sangat cocok digunakan dalam pembelajaran

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 38: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

28  

 

Pendidikan Kewarganegaraan di kelas IV, V dan VI. Dengan

metode pembelajaran tutor sebaya ini dimungkinkan akan dapat

meningkatkan partisipasi dan hasil belajar siswa. Siswa akan

menjadi lebih aktif dan lebih berpartisipasi dalam pembelajaran di

kelas. Siswa akan menjadi lebih terampil dan berani dalam

mengungkapkan pendapatnya dalam pembelajaran. Pembelajaran

dengan Metode Tutor Sebaya ini dalam kelompok kecil dapat

meningkatkan hasil belajar.

Pembelajaran dengan Metode Tutor Sebaya, dalam

kelompok kecil akan lebih efektif dan efisien, apabila dilaksanakan

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pilihlah materi pelajaran yang memungkinkan dapat

dipelajari siswa secara mandiri atau dipelajari dalam

kelompok.

2. Bagilah materi tersebut menjadi sub-sub materi (segmen

materi) untuk dibagikan pada masing-masing kelompok.

3. Bagilah siswa menjadi beberapa kelompok yang heterogen,

bila perlu sebanyak sub-sub materi yang tersedia yang akan

diajarkan guru. Siswa–siswa pandai disebar dalam

kelompok dan nanti dapat bertindak sebagai tutor dalam

kelompoknya.

4. Masing-masing kelompok diberi tugas mempelajari satu

sub materi. Masing-masing kelompok dapat dipandu atau

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 39: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

29  

 

atau dibantu dalam mempelajari sub materi oleh siswa yang

pandai yang dijadikan tutor sebaya.

5. Berikan mereka waktu yang cukup, baik di dalam kelas

maupun di luar kelas.

6. Setiap kelompok melalui wakilnya (siswa yang pandai yang

ditunjuk sebagai tutor) menceritakan sub materi yang telah

dibagikan dan dipelajari dalam kelompok dan diperhatikan

oleh semua anggota kelompok.

7. Guru bertindak sebagai narasumber yang utama apabila ada

kesulitan di dalam semua kelompok.

8. Setelah semua perwakilan kelompok menyampaikan

tugasnya secara berurutan sesuai dengan urutan sub materi,

berilah simpulan dan klarifikasi, seandainya ada

pemahaman siswa yang perlu diluruskan.

Dalam pembelajaran dengan metode tutor sebaya, guru dapat

berperan sebagai :

1. Organisator kegiatan belajar mengajar di dalam atau di luar kelas

2. Guru sebagai sumber informasi bagi siswa yang membutuhkan

3. Guru sebagai pendorong bagi siswa untuk belajar.

4. Guru sebagai orang yang mendiagnosa kesulitan siswa serta dapat

memberikan bantuan bagi siswa yang membutuhkan.

5. Guru sebagai penyedia materi pembelajaran dan agen

pembelajaran bagi siswa.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 40: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

30  

 

Belajar merupakan aktifitas penting dalam kehidupan manusia.

Menurut Ruminati (2007:1-2) bahwa “Seseorang dapat dikatakan

belajar apabila di dalam diri orang tersebut terjadi suatu aktifitas yang

mengakibatkan perubahan tingkah laku yang diamati relatif lama”.

Menurut Hermawan (2007:2), “Belajar merupakan perubahan perilaku

di mana perubahan perilaku tersebut dilakukan secara sadar dan

bersifat menetap, yang mencakup dalam hal kognitif, afektif dan

psikomotor”.

Kualitas pembelajaran yang dilakukan sangat dipengaruhi

beberapa komponen penting baik yang bersifat internal maupun

eksternal. Hal ini sebagaimana telah dijelaskan Muslikah (2010: 87)

bahwa hakikat pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara

peserta didik dengan peserta didik, peserta didik dengan sumber

belajar, dan peserta didik dengan pendidik.

Belajar bukan sekedar serangkaian aktifitas psikomotor

seseorang yang melibatkan stimulus dan respon saja, tetapi juga

melibatkan proses berpikir yang sangat komplek dan bersifat

konstruktivisme. Rustaman (2011:2-6) mengemukan bahwa belajar

merupakan kegiatan konstruktif yang melibatkan pembentukan makna

dari apa yang mereka lakukan, lihat, dan dengar. Kemudian menurut

Dahar dalam Rustaman, et al. (2011:2-7) menyatakan bahwa dalam

pelaksanaan belajar konstrutivisme terdapat kegiatan inti yang

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 41: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

31  

 

meliputi: a) pengetahuan awal, b) kegiatan pengalaman nyata, c)

interaksi sosial, dan d) terbentuknya kepekaan terhadap lingkungan

Pendapat di atas sesuai dengan teori belajar menurut Gagne

dalam Ruminiati (2007:1-6) yang menyatakan bahwa belajar

terjadi karena dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dari dalam

diri orang tersebut, di mana keduanya saling berinteraksi sesuai

tahapan, yaitu: a) persiapan untuk belajar dengan melakukan

tindakan mengarahkan perhatian, pengharapan, dan mendapatkan

kembali informasi, b) unjuk perbuatan yang digunakan untuk

selekti, mersepon, dan memberi penguatan, dan c) memberlakukan

secara umum.

Sedangkan menurut Hilgrad dan Bower dalam Fudiartanto:

(2002) belajar (to learn) memiliki arti: 1) to gain knowledge

comprehension, or mastery of trough experience or study; 2) to fix

in the mind or memory; memorize; 3) to acquire trough

experience, 4) to be come in forme of to find out.

Menurut definisi tersebut, belajar memiliki pengertian

memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui

pengalaman, dan mendapatkan informasi atau menemukan.Dengan

demikian belajar mempunyai arti adanya keaktifan atau kegiatan

dan penguasaan tentang sesuatu.

Salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya proses

belajar adalah adanya guru atau tenaga pendidik. Wahyudin

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 42: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

32  

 

(2008:4-36) menyatakan bahwa guru merupakan fasilitator,

mediator, serta pemandu dalam mengkonstruksi pengetahuan untuk

menentukan keaktifan serta hasil belajar siswa.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa belajar merupakan aktifitas yang dapat merubah perilaku

seseorang dalam waktu yang relative lama, dipengaruhi oleh faktor

internal maupun eksternal setiap individu dan bersifat membangun

pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan baru yang

diperoleh dari berbagai tindakan. Asumsi tersebut di atas

merupakan anggapan yang mendasri penelitian melalui metode

tutor sebaya dapat meningkatkan partisipasi dan hasil belajar PKn

siswa kelas IV, V dan VI SD Negeri I Adikarto semester II Tahun

2015/2016.

Setelah melakukan kegiatan belajar, seseorang akan

memperoleh hasil dari apa yang telah dipelajari. Menurut

Kunandar (2010:276) mengemukakan bahwa hasil belajar

merupakan suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan

alat pengukuran berupa tes tertulis dan perbuatan. Selanjutnya

Ruminiati (2007:18) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan

hasil interaksi stimulus dari luar dengan schemata siswa.

Sedangkan Sadiman,dkk (2006: 2) menyatakan bahwa hasil belajar

merupakan hasil perubahan tingkah laku dalam dirinya, baik

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 43: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

33  

 

perubahan yang bersifat pengetahuan, keterampilan, sikap, dan

bersifat relatif permanen.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, penulis

berasumsi bahwa hasil belajar merupakan hasil proses belajar

individu, perubahan tingkah laku, yang merupakan akibat dari

interaksi pengetahuan yang dimiliki dengan stimulus dari luar

dirinya, berupa pengetahuan, keterampilan, sikap, dan bersifat

permanen.

Adapun syarat bagi seorang siswa untuk dapat dijadikan tutor

ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Untuk menentukan

seorang siswa layak atau tidak layak dijadikan tutor, maka siswa

tersebut harus memenuhi beberapa persyaratan menjadi tutor yaitu

sebagai berikut: a) murid yang prestasi belajarnya tergolong baik,

b) mempunyai hubungan sosial yang baik dengan teman-temannya

(Mulyadi, 2008:85-86). Sedangkan menurut Djamarah dan Zain

(2006), mengemukakan bahwa yang terpenting untuk menjadi

seorang tutor sebaya adalah sebagai berikut: a) Dapat diterima atau

disetujui oleh siswa yang mendapatkan program perbaikan

sehingga siswa tidak mempunyai rasa takut atau enggan untuk

bertanya kepadanya, b) Tidak tinggi hati, kejam atau keras hati

terhadap sesama kawan, c) Mempunyai daya kreatif yang cukup

untuk memberikan bimbingan yang dapat menerangkan

pembelajaran kepada teman-temannya.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 44: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

34  

 

Untuk memperoleh siswa yang memenuhi persyaratan

tersebut memang agak sukar, akan tetapi hal tersebut dapat diatasi

dengan jalan memberikan petunjuk sejelas-jelasnya tentang apa

yang harus dilakukan bagi setiap tutor sebaya. Dalam hal ini hanya

gurulah yang mengetahui jenis kelemahan siswa, sedangkan tutor

sebaya membantu pelaksanaan perbaikan, bukan mendiagnosa.

Dengan adanya persyaratan untuk memilih tutor tersebut maka

guru tidak akan sembarangan dalam menentukan tutor, sehingga

siswa yang memiliki kesulitan belajar bisa terbantu.

Keberhasilan dalam pembelajaran tidak lepas dari tujuan

yang hendak dicapai, menurut Djamarah dan Zain, dalam kegiatan

Tutor Sebaya ada dua tujuan yang akan dicapai, yaitu: 1)

Meningkatkan penguasaan para siswa sesuai dengan muatan dalam

modul-modul untuk melakukan penanganan materi yang relevan,

2) untuk meningkatkan kemampuan siswa tentang belajar mandiri

dan menerapkannya pada masing-masing materi yang sedang

dipelajari.

B. Kerangka Penelitian

Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Sekolah

Dasar merupakan pelajaran yang penting untuk pembentukan

kepribadian pada anak didik atau siswa. Pembelajaran PKn tidak akan

berhasil apabila belum dapat membentuk karakter siswa yang cinta

terhadap bangsa dan negara. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 45: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

35  

 

adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga

negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan

kewajiban untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas,

terampil, dan berkarakter yang diamanatkan di dalam Pancasila dan

UUD 1945.

Metode pembelajaran yang dimungkinkan dapat meningkatkan

partisipasi dan hasil belajar siswa adalah Metode Tutor Sebaya. Karena

Metode Tutor Sebaya akan meningkatkan siswa dalam beraktifitas

pada saat pembelajaran berlangsung. Mereka tidak lagi takut apabila

akan bertanya, mengungkapkan pendapat, ataupun menjawab karena

yang menjadi tutor adalah temannya sendiri. Pembelajaran dengan

Metode Tutor Sebaya akan dapat meningkatkan interaksi antar teman

dalam pembelajaran. Tanpa rasa takut siswa akan bertanya atau

menjawab pertanyaan.

Pembelajaran yang berlangsung dalam kelompok yang tidak

banyak akan membantu siswa dalam memahami masalah yang

dipelajari didalam kelompoknya. Siswa yang pandai pun yang ditunjuk

sebagai tutor akan dengan mudah menyampaikan penjelasan kepada

teman yang belum paham. Jadi dengan menerapkan Metode Tutor

Sebaya diharapkan siswa yang kurang terbiasa berpartisipasi akan

menjadi aktif berpartisipasi.

Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa penerapan

Metode Turor Sebaya dapat meningkatkan partisipasi dan hasil belajar

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 46: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

36  

 

PKn di kelas IV, V dan VI di SDN 1 Adikarto Semester II tahun

Pelajaran 2015/2016.Meningkatnya partisipasi dan hasil belajar PKn

siswa kelas IV, V, dan VI maka dapat meningkatkan prestasi belajar di

SDN 1 Adikarto secara umum. Penerapan Metode TutorSebaya dalam

pembelajaran PKn di SDN 1 Adkarto, secara singkat kerangka

penelitiannya adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2

Kerangka Penelitian dari Kondisi Awal Sampai Kondisi Akhir

Sumber: Data Primer (2016)

Kondisi awal

T indakan

Kondisi akhir

GURU

Pembelajaran dilaksanakan

oleh guru dengan metode gabungan , ceramah, tugas, diskusi, dan Tanya jawab

SISWA

Hasil belajar PKn

GURU

Pembelajaran dilaksanakan

dengan penekanan pada

metode tutor sebaya

KESIMPULAN

Pembelajaran dengan menggunkan metode tutor sebaya dapat meningkatkan partisipasi danhasil belajar PKn

semester 2 bagi siswa kelas IV,V, dan VI SD Negeri 1 Adikarto, Kecamatan Adimulyo

SIKLUS I

Pembelajaran PKn dengan penerapan metode tutor

sebaya

SIKLUS II

Pembelajaran PKn dengan penerapan metode tutor sebaya yang didasarkan

pada siklus 1

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 47: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

 

37 

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan/Desain Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di kelas IV, V, dan VI SD

Negeri I Adikarto Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen. SD

Negeri I Adikarto Kecamatan Adimulyo yang beralamat di Jalan

Petanahan Nomor 9 Desa Adikarto Kecamatan Adimulyo terletak di

pinggir Jalan Raya Guyangan Petanahan. Selain di pinggir jalan Raya

Guyangan Petanahan, SD Negeri I Adkarto juga terletak dekat dengan

kantor UPT Dinas Dikpora Unit Kecamatan Adimulyo.Jaraknya hanya

kurang lebih 150 m.

Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu mulai bulan

Maret sampai dengan bulan Mei 2016, karena penelitian tindakan kelas

ini memerlukan beberapa siklus dan membutuhkan proses

pembelajaran yang efektif di masing-masing kelas. Subyek penelitian

adalah ini siswa kelas tinggi SD Negeri 1 Adikarto yang jumlahnya 58

siswa. Semua polulasi dijadikan sampel penelitian. Populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. (Sugiyono,

2010:117).

Populasi yang akan dijadikan sebagai obyek dalam penelitian

ini adalah siswa SD Negeri I Adikarto yang terdiri dari kelas IV,V, dan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 48: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

38 

 

 

 

VI. Kelas IV berjumlah 23 siswa, kelas V berjumlah 14 siswa, dan

kelas VI berjumlah 21 siswa. Sampel dapat diartikan suatu himpunan

bagian (subset) dari unit populasi yang diambil sebagai obyek dalam

penelitian. Menurut (Sugiyono, 2010:118) sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Secara umum sampel yang baik adalah yang dapat mewakili

sebanyak mungkin karakteristik populasi. Sampel harus valid artinya

dapat mengukur sesuatu yang seharusnya diukur. Agar penelitian ini

dapat memperoleh data yang akurat, dan karena jumlah populasi yang

tidak begitu banyak maka penulis mengambil sampel penelitian semua

populasi yang ada pada kelas IV, V, dan VI.

Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas tinggi

di SD Negeri I Adikarto yang terdiri dari: 1) kelas IV yang berjumlah

23 anak terdiri dari siswa laki-laki 12 anak dan siswa perempuan 11

anak, 2) kelas V yang berjumlah 14 anak terdiri dari siswa perempuan

8 anak dan perempuan 6 anak, dan siswa kelas VI yang berjumlah 21

anak terdiri dari 12 anak laki-laki dan 9 anak perempuan.

Pemilihan subyek penelitian tindakan kelas ini memilih kelas

tinggi dengan tujuan untuk meningkatkan partisipasi dan dapat

meningkatkan hasil belajar di kelas tinggi, pada Tahun Pelajaran

2015/2016 Semester II SD Negeri I Adikarto. Metode yang dilakukan

adalah Metode Penelitian Tindakan Kelas yang merujuk pada model

Kur Lewin yang terdiri dari empat tahap (Arikunto, 2006:16) yaitu: 1)

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 49: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

39 

 

 

 

Tahap Perencanaan, 2) Tahap Pelaksanaan, 3) Tahap Pengamatan, dan

4) Tahap Refleksi.

Penelitian ini menggunakan prosedur penelitian meliputi empat

tahap yang dilakukan secara berurutan. Adapun empat tahap tersebut

yaitu perencanaan, pelaksanan, pengamatan dan refleksi. Empat tahap

tersebut dilaksanakan dalam siklus. Berikut gambaran siklus penelitian

oleh Kemmis dan Taggart dalam Kasbuloh (2011:63)

Gambar 3.1

Siklus penelitian oleh Kemmis dan Taggart

Sumber: Kasbuloh (2011:63)

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 50: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

40 

 

 

 

1. Perencanaan

Rencana dalam penelitian ini disusun berdasarkan masalah yang

hendak dipecahkan dan hipotesis tindakan yang diajukan. Secara

operasional dapat dinyatakan bahwa rencana perlu disusun untuk menguji

secara empirik dari ketepatan hipotesis tindakan yang diajukan.

2. Pelaksanaan

Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini hendaknya berupa

peningkatan kinerja dan hasil program yang optimal. Pada pelaksanaan

tindakan, guru berperan sebagai pemberdaya siswa. Tindakan yang akan

dilaksanakan mengacu pada program yang telah disiapkan dan disepakati

bersama dengan teman sejawat. Untuk mengetahui perubahan yang

muncul dan kekurangan atau kelemahan pelaksanaan tindakan, pengamat

menggunakan alat pengumpul data atau instrumen yang telah dibuat yang

berupa format isian.

3. Pengamatan

Observasi atau pengamatan dalam penelitian ini dapat disejajarkan

kedudukannya dengan kegiatan pengumpulan data dalam penelitian

formal. Istilah observasi lebih sering digunakan dalam penelitian karena

data atau informasi yang dikumpulkan adalah data tentang proses berupa

perubahan proses pembelajaran terhadap partisipasi siswa, walaupun data

tentang hasil pembelajaran juga diperlukan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 51: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

41 

 

 

 

4. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan analisis-sintesis, interpretasi, dan

eksplansi (penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh dari

pelaksanaan tindakan. Refleksi merupakan bagian yang amat penting

untuk memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil

(perubahan) yang terjadi sebagai akibat tindakan (intervensi) yang

dilakukan. Adanya perubahan sikap siswa terhadap pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas peneliti merencanakan penelitian

dengan menggunakan dua siklus, dalam satu siklus ada satu pertemuan

untuk masing-masing kelas, sehingga tindakan dilaksanakan selama dua

pertemuan. Masing-masing siklus akan dijelaskan dalam beberapa tahap

sebagai berikut:

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dengan langkah-

langkah tindakan kelas yang ditempuh dalam penelitian sebagaimana yang

disebutkan oleh Arikunto (2006:16), yaitu:

1. Penelitian Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Dalam tahap perencanaan ada beberapa kegiatan yang dilakukan

oleh peneliti yang antara lain:

1) Peneliti menganalisa materi dan sub materi pelajaran kelas IV,

V dan VI yang dapat dikembangkan pembelajarannya melalui

Metode Tutor Sebaya.

2) Mengidentifikasi masalah dan alternatif pemecahannya.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 52: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

42 

 

 

 

3) Menyusun skenario pembelajaran yang selanjutnya dituangkan

di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

4) Menyiapkan bahan materi pelajaran dan menyusun kelompok

siswa pada masing-masing kelas IV, V, dan VI.

5) Mempersiapkan tugas kelompok yang akan didiskusikan oleh

masing-masing kelompok dan soal tes untuk mengukur hasil

belajar. (Terlampir)

b. Pelaksanaan.

Pelaksanaan Siklus 1 direncanakan pada bulan April, minggu

kedua, yaitu pada jam pelajaran PKn untuk kelas IV, V, dan VI.

Kelas IV, hari Senin tanggal 11 April 2016, kelas V, hari Selasa,

tanggal 12 April 2016, dan kelas VI hari Jumat, tanggal 15 April

2016. Masing kelas satu pertemuan 2 jam pelajaran. Materi yang

disampaikan adalah kelas IV tentang Sistem Pemerintahan Pusat

(Lembaga Lislatif: MPR, DPR dan DPD), Kelas V, tentang

Kebebasan Berorganisasi (Pengertian Organisasi), dan kelas VI

tentang Kerja Sama Negara-Negara di Kawasan Asia Tenggara

(Bentuk Kerja Sama Negara-Negara Asia Tenggara)

1) Persiapan

Dalam tahap persiapan ini penulis mempersiapkan RPP yang

akan digunakan untuk proses pembelajaran, baik untuk kelas

IV, kleas V, dan kelas VI yang dilengkapi dengan lembar tugas

masing-masing kelompok pada setiap kelas.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 53: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

43 

 

 

 

2) Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok dengan

beranggotakan 5-7 siswa untuk setiap kelompoknya.

3) Guru memilih dan menyuruh seorang siswa untuk menjadi

tutor tiap-tiap kelompok yaitu siswa yang dianggap mempunyai

kemampuan lebih dari anggota kelompok yang lain pada

kelompoknya.

4) Setiap tutor dalam kelompoknya bertugas untuk memimpin

diskusi atau mengerjakan tugas kelompok dan menjawab atau

memberi penjelasan terhadap kesulitan-kesulitan anggota

dalam kelompoknya berdasarkan petunjuk guru.

5) Pelaksanaaan diskusi kelompok dipimpin oleh tutor pada

masing-masing kelompok dengan bimbingan guru.

6) Perwakilan msing-masing kelompok mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya kemudian masing-masing siswa diberi

kesempatan untuk menangggapi, bertanya, mengungkapkan

pendapat, atau menjawab pertanyaan.

7) Guru mengamati jalannya diskusi kelompok dan diskusi kelas

sambil mencatat partisipasi siswa baik yang bertanya,

mengungkapkan pendapat, atau menjawab pertanyaan dengan

memberikan tanda centang pada lembar pengamatan yang

sudah disiapkan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 54: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

44 

 

 

 

8) Memberikan kesimpulan hasil pembelajaran, guru bersama

siswa menyimpulkan jawaban akhir semua pertanyaan yang

berhubungan dengan materi yang disampaikan.

9) Siswa mengerjakan tes untuk mengukur sejauhmana

pengetahuan siswa tentang materi yang sudah disampaikan.

c. Pengamatan

Pada tahap ini penulis melakukan pengamatan atau

observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan lembar pengamatan. Penulis menilai kemampuan

siswa dalam mengerjakan soal tes yang telah diberikan untuk

mengetahui hasil belajar.

d. Refleksi.

Tahap refleksi merupakan kegiatan untuk melakukan

penilaian terhadap proses yang terjadi, masalah yang muncul dan

segala hal yang berkaitan dengan tindakan yang telah dilakukan.

Pelaksanaan evaluasi juga meliputi pengolahan data, seperti

pengumpulan data, reduksi data dan penyajian data, serta refleksi

terhadap hasil evaluasi untuk kemudian dilakukan tindakan

kembali berupa perbaikan pembelajaran. Pada tahap ini peneliti

merefleksi tindakan yang dilakukan oleh guru untuk mengkaji

apakah partisipasi siswa dalam pembelajaran meningkat, serta

apakah hasil belajar siswa sudah mencapai KKM yaitu 75 atau

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 55: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

45 

 

 

 

belum. Hasil analisis data yang dilakukan dalam tahap siklus I ini

akan dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus II.

2. Penelitian Siklus 2

a. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan ada beberapa kegiatan yang dilakukan

oleh peneliti yang seperti pada siklus 1 antara lain:

1) Peneliti menganalisa materi dan sub materi

pelajaran kelas IV, V dan VI yang dapat

dikembangkan pembelajarannya melalui metode

Tutor Sebaya.

2) Mengidentifikasi masalah dan alternatif

pemecahannya.

3) Menyusun skenario pembelajaran yang selanjutnya

dituangkan di dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP).

4) Menyiapkan bahan materi pelajaran dan menyusun

kelompok siswa pada masing-masing kelas IV, V,

dan VI.

5) Mempersiapkan tugas kelompok yang akan

didiskusikan oleh masing-masing kelompok dan

soal tes untuk mengukur hasil belajar. (Terlampir)

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 56: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

46 

 

 

 

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan Siklus 2 direncanakan bulan Mei, minggu

kedua, yaitu pada jam pelajaran PKn untuk kelas IV, V, dan

VI. Kelas IV, hari Senin tanggal 9 Mei 2016, kelas V, hari

Selasa, tanggal 10 Mei 2016, dan kelas VI hari Jumat, tanggal

13 Mei 2016. Masing kelas satu pertemuan 2 jam pelajaran.

Materi yang disampaikan adalah kelas IV tentang Sistem

Pemerintahan Pusat (Lembaga Lembaga Negara: Presiden dan

MA), kelas V tentang Organisasi di Lingkungan Masyarakat

dan kelas VI tentang Peran Indonesia dalam Organisasi

ASEAN.

1). Persiapan.

Pada tahap persiapan ini penulis mempersiapkan

RPP yang akan digunakan untuk proses

pembelajaran, baik untuk kelas IV, kelas V, dan

kelas VI yang dilengkapi dengan lembar tugas

masing-masing kelompok pada setiap kelas.

2) Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok

dengan beranggotakan 5-7 siswa untuk setiap

kelompoknya.

3) Guru memilih dan menyuruh seorang siswa untuk

menjadi tutor tiap-tiap kelompok yaitu siswa yang

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 57: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

47 

 

 

 

dianggap mempunyai kemampuan lebih dari

anggota kelompok yang lain pada kelompoknya.

4) Setiap tutor dalam kelompoknya bertugas untuk

memimpin diskusi atau mengerjakan tugas

kelompok dan menjawab atau memberi penjelasan

terhadap kesulitan-kesulitan anggota dalam

kelompoknya berdasarkan petunjuk guru.

5) Pelaksanaaan diskusi kelompok dipimpin oleh

tutor pada masing-masing kelompok dengan

bimbingan guru.

6) Perwakilan masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya

kemudian masing-masing siswa diberi

kesempatan untuk menangggapi, bertanya,

mengungkapkan pendapat, atau menjawab.

7) Guru mengamati jalannya diskusi kelompok dan

dan diskusi kelas sambil mencatat partisipasi

siswa baik yang bertanya, mengungkapkan

pendapat, atau menjawab pertanyaan dengan

memberikan tanda centang pada lembar

pengamatan yang sudah disiapkan.

8) Memberikan kesimpulan hasil pembelajaran, guru

bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 58: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

48 

 

 

 

semua pertanyaan yang berhubungan dengan

materi yang disampaikan.

9) Siswa mengerjakan tes untuk mengukur sejauh

mana pengetahuan siswa tentang materi yang

sudah disampaikan.

c. Tahap Pengamatan

Pada tahap ini penulis melakukan pengamatan atau

observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran siklus 2 dengan

menggunakan lembar pengamatan. Penulis menilai kemampuan

siswa dalam mengerjakan soal tes yang telah diberikan untuk

mengetahui hasil belajar pada Siklus 2.

d. Refleksi.

Refleksi pada siklus II ini merupakan langkah terakhir dari

suatu tindakan untuk menemukan kekurangan selama proses

pembelajaran siklus II. Data dari hasil observasi sudah

seharusnya menunjukkan peningkatan jika dibandingkan

dengan Siklus I. Apabila pembelajaran dengan menerapkan

Metode Tutor Sebaya sudah berjalan dengan baik dan efektif

sesuai yang direncanakan penulis maka tidak lagi dilaksanakan

siklus berikutnya.

3. Kriteria keberhasilan

Kriteria keberhasilan yang hendak dicapai dalam penelitian ini

adalah meningkatnya partisipasi yang meliputi bertanya,

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 59: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

49 

 

 

 

mengungkapkan pendapat dan menjawab pertanyaan sedangkan

kriteria lain yang hendak diukur adalah adanya peningkatan hasil

belajar dengan melihat banyaknya siswa yang tuntas belajar, atau

nilai rata-ratanya meningkat. Partisipasi siswa dinyatakan

meningkat apabila jumlah siswa yang bertanya, mengungkapkan

pendapat atau menjawab pertanyaan bertambah, sehingga

presentasenya meningkat. Indikator hasil belajar meningkat apabila

rata-rata nilai kelas meningkat sehingga persentase jumlah siswa

yang nilainya di atas KKM atau tuntas belajar meningkat.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yang dilakukan oleh

penulis adalah teknik observasi dan pengamatan. Hasil observasi

dan pengamatan dipergunakan untuk memperoleh data tentang

partisipasi atau keaktifan siswa dalam pembelajaran. Instrumen ini

berupa format yang memuat, daftar nama siswa kelas IV, V, dan

VI beserta aspek partisipasi yang meliputi: mengemukakan

pertanyaan, mengemukakan pendapat, dan menjawab pertanyaan.

Serta dilengkapi dengan daftar hasil belajar yang berupa nilai

evaluasi.

Alat pengumpul data berupa instrumen lembar observasi

dipergunakan untuk mengukur tingkat partisipasi atau keaktifan

siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Teknik

pengumpulan data hasil belajar berupa alat evaluasi (tes) hasilnya

digunakan untuk memperoleh data nilai (hasil belajar).

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 60: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

50 

 

 

 

Pengolahan data yang akan dilakukan penulis adalah menganalisa

data yang diperoleh pada setiap kegiatan observasi dari Siklus I

dan Siklus II, kemudian dideskripsikan dengan menggunakan

ukuran persentase untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya

yang terjadi dalam proses pembelajaran dengan menggunakan

Metode Tutor Sebaya.

Adapun kegiatan analisis dalam penelitian ini meliputi:

1. Tingkat partisipasi atau keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan, dengan mengelompokan ke dalam

kategori rendah, sedang, tinggi. Apabila 0% sampai dengan 40%

termasuk kategori rendah, 41% sampai dengan 70% termasuk kategori

sedang, 71% sampai dengan 100% termasuk kategori tinggi.

2. Terjadi peningkatan hasil belajar bila, rata-rata nilai yang diperoleh

siswa pada sebelum pembelajaran dengan Metode Tutor Sebaya, dan

hasil belajar pada siklus I, dan siklus II terjadi peningkatan.

Cara pengambilan kesimpulan pada penelitian tindakan kelas ini

dilakukan dengan merangkum hasil observasi dan dari hasil belajar berupa

nilai, pada siklus I dan siklus II.

Langkah selanjutnya penulis menyusun, mengolah, dan menyajikan

data dalam bentuk tabel dan gambar diagram batang, sesuai dengan kaidah

ilmiah sehingga data menjadi mudah dibaca, mudah dipahami, dan

menjadi data yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan, serta

bermakna dalam pembelajaran khusunya dan pendidikan umumnya.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 61: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

51 

 

 

 

B. Definisi Operasional

a. Pembelajaran PKn

Pembelajaran PKn adalah pembelajaran yang memfokuskan pada

pembentukan warga negara yang memahami dan mampu

melaksanakan hak-hak dan kewajiban untuk menjadi warga negara

Indonesia yang cerdas, terampil berkarakter yang diamanatkan oleh

Pancasila dan UUD 1945.

b. Partisipasi

Partisipasi yang dimaksud di sini adalah keaktifan siswa yang

meliputi bertanya, mengungkapkan pendapat dan menjawab

pertanyaan pada saat prose pembelajaran, baik pada saat diskusi

kelompok ataupun diskusi kelas antar kelompok. Materi yang

disampaikan dalam pertanyaan meliputi materi sekitar pelajaran

yang disampaikan.

c. Hasil belajar

Hasil sesuatu yang diadakan, dibuat atau dijadikan Hasil belajar

yang dimaksud adalah nilai yang didapat atau skor yang didapat

oleh peserta didik atau siswa yang merupakan hasil tes tertulis.

Hasil belajar menurut Winataputra, (2007:1-10) hasil belajar

merupakan bukti yang keberhasilan yang telah dicapai siswa

dimana setiap kegiatan belajar dapat menimbulkan suatu

perubahan yang khas. Menurut Padmono (2002:34) menyatakan

bahwa tes hasil belajar adalah alat pengumpul data atau informasi

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 62: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

52 

 

 

 

yang dirancang khusus dengan karakteristik informasi yang

diinginkan oleh evaluator (dirangkap oleh guru). Dalam hal ini

hasil belajar meliputi ketrampilan proses keaktifan motivasi juga

merupakan prestasi belajar.

C. Populasi dan Sampel.

a. Populasi.

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila

seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah

penelitian maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Studi atau penelitiannya juga disebut studi kasus. Penelitian

Populasi dilakukan apabila peneliti ingin melihat liku-liku yang

ada di dalam populasinya. Maka juga disebut sensus. (Suharsimi,

2014:174)

Populasi adalah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek

yang mempunyai mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajanri dan kemudian

ditarik kesimpulan, (Sugiyono, 2016:117). Populasiyang digunakan

dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IV, V dan VI.

Semester 2 tahun pelajaran 2015/2016.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah karaakteristik yang

dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2002:73). Sampel adalah bagian

dari keseluruhan obyek (populasi) yang diambil sebagai obyek

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 63: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

53 

 

 

 

penelitian (Subiyanto, 2000: 90). Peneliti akan mengambil sampel

semua populasi yang ada yaitu kelas IV, kelas V dan kelas VI SDN

1 Adikarto, Kecamatan Adimulyo. Jadi penelitian ini mengambil

teknik sampling jenuh. Sampling jenuh yaitu teknik penentuan

sampel bila semua anggota populasi digunakan (Sugiyono, 124)

D. Instrumen Penelitian.

Instrumen atau alat yang digunakan dalam penelitian ini

penulis menggunakan format dan tabel daftar nilai. Pengambilan nilai

hasil prestasi, penulis menggunan naskah soal tes yang terdiri dari

masing-masing siklus terdiri dari 10 item. Penilaian yang dilakukan

dengan memberi skor 10 apabila soal tes dijawab betul dan skor 5

apabila dijawab mengandung unsur betul pada setiap item soal.

Sehingga skor maksimal yang mungkin diperoleh siswa 100.

Selanjutnya nilai yang diperoleh siswa dimasukan dalam tabel daftar

nilai yang sudah disiapkan. Dalam penelitian ini peneliti menganalisis

dan mengolah data menggunakan program SPSS17.00 dan dalam

pengolahan data dengan simple present test.

E. Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data.

Data yang dihimpun dalam penelitian ini ada dua macam yaitu

data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif adalah data partisipasi

siswa, sedang data kuantitatif adalah data nilai tes hasil belajar. Teknik

yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan format

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 64: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

54 

 

 

 

pengamatan. Format pengamatan partisipasi siswa yang terdiri dari

keaktifan bertanya, mengungkapkan pendapat, dan keaktifan

menjawab pertanyaan. Dalam pengamatan setiap siswa yang aktif

dicatat atau diberi tanda centang pada format.

2. Tes hasil belajar.

Siswa diminta mengerjakan soal tes akhir pelajaran yang

berjumlah 10 item dan setiap item soal yang dijawab benar diberi skor

10 dan yang dijawab ada unsur benar diberi skor 5 serta soal yang

dijawab salah diberi skor 0. Tes yang digunakan dalam penelitian ini

adalah materi pelajaran yang diajarkan dalam setiap siklus.

3. Pengamatan.

Peneliti menggunakan pengamatan untuk mengumpulkan data

kuantitatif melalui keaktifan siswa dala proses pembelajaran. Data

keaktifan siswa ini diambil dengan metode pengamatan atau observasi.

Data ini nantinya akan digunakan sebagai penentu keefektifan

penggunaan metode tutor sebaya. Apakah penerapan metode tutor

sebaya dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran PKn.

4. Analisa data

Analisa data yang digunakan adalah data kualitatif dan data

kuantitatif. Analisa data dilakukan dalam satuan-satuan putaran yang

meliputi perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan

(observing) dan refleksi (reflecting) sebagai evaluasi dari tindakan-

tindakan penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik analisa

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 65: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

55 

 

 

 

deskriptif. Untuk data kualitatif dan kuantitatif. Deskripsi kualitatif

untuk menganalisa peningkatan data partisipasi dan deskripsi

kuantitatif digunakan untuk menganalisa peningkatan data hasil

belajar.

F. Metoda Analisis Data.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Subyek

penelitian ini semua siswa kelas IV, kelas V, dan kelas VI, SD Negeri

1 Adikarto, Kecamatan Adimulyo. Data dalam penelitian ini

dikumpulkan dengan menggunakan metode dokumentasi. Data yang

digunakan adalah data hasil pengamatan partisipasi siswa dalam

pembelajaran PKn kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 dan data nilai

prestasi hasil belajar PKn kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2.

 

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 66: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

 

56 

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Berikut ini disajikan hasil pengamatan kondisi awal terhadap partisipasi

siswa kelas IV, V dan VI SD Negeri 1 Adikarto, Kecamatan Adimulyo. Jumlah

siswa masing-masing kelas adalah sebagai berikut: kelas IV berjumlah 23, kelas V

14 siswa dan kelas VI 21 siswa. Jumlah seluruh kelas IV, V, dan VI 58 siswa.

Hasil pengamatan kondisi awal ini diperoleh melalui proses pembelajaran tanpa

menggunakan metode tutor sebaya. Hasil ini dapat dilihat pada Tabel 4.1

Tabel 4.1.

Partisipasi siswa kelas IV, V dan VI pada kondisi awal

No Aspek

Partisipasi

Tidak Ya Jumlah

Frekwensi Presen Frekwensi Presen Frekwensi Presen

1 Bertanya 55 94,8 3 5,2 58 100

2 Ungkap

Pendapat

56 96,6 2 3,4 58 100

3 Menjawab

Pertanyaan

41 70,7 17 29,3 58 100

Sumber : Data Primer Diolah (2016)

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa pada kondisi

awal sebelum penerapan pembelajaran dengan metode tutor sebaya,

partisipasi siswa yang meliputi bertanya, mengungkapkan pendapat dan

menjawab pertanyaan sebagai berikut. Hal ini terlihat pada tabel 4.1

Jumlah siswa kelas IV, V dan VI 58 siswa yang bertanya hanya 3 siswa

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 67: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

57  

  

(94,8%), yang mengungkapkan pendapat hanya 2 siswa (3,4%), dan yang

menjawab pertanyaan hanya 17 siswa (29,3%). Siswa yang lain belum

berpartisipasi baik bertanya, mengungkapkan pendapat maupun menjawab

pertanyaan. Untuk lebih jelasnya keadaan kondisi awal partisipasi siswa

selas IV, V dan VI tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1

Diagram partisipasi awal siswa IV, V, dan VI

Sumber : Data Primer Diolah (2016) 

Berdasarkan diagram 4.1 di atas dapat diketahui bahwa, prosentase

siswa yang berpartisipasi adalah: partisipasi bertanya, siswa yang tidak

bertanya 94,8 % dan yang ya 5,2%, partisipasi mengungkapkan pendapat

yang tidak mengungkapkan pendapat 96,6% dan yang mengungkapkan

pendapat 3,4%, dan yang tidak menjawab pertanyaan 70,7%, yang

menjawab pertanyaan 29,3%. Ini menunjukan bahwa partisipasi siswa

terhadap pembelajarn PKn masih rendah.

94.8% 96.6%

70.7%

5.2% 3.4%

29.3%

0.0%

20.0%

40.0%

60.0%

80.0%

100.0%

120.0%

bertanya mengungkapkan

pendapat

menjawab  pertanyaan

Tidak

Ya

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 68: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

58  

  

Selain digunakan untuk mengetahui partisipasi siswa dalam proses

pembelajaran juga digunakan untuk mengukur prestasi belajar. Adapun

hasil belajar ditentukan dari nilai hasil tes yang disampaikan guru setelah

akhir pembelajaran. Adapun hasil belajar secara umum digunakan untuk

melihat apakah siswa dapat memenuhi standar minimal yang telah

ditentukan. Atau untuk menentukan tuntas atau tidaknya siswa dalam

belajar. Siswa dinyatakan tuntas jika dapat memperoleh nilai lebih dari

atau sama dengan 75. Sedang siswa yang belum memperoleh nilai tersebut

dinyatakan belum tuntas. Jadi KKM yang ditentukan 75. Prestasi belajar

yang dicapai dapat diketahui dari banyaknya siswa yang tuntas belajar dan

tidak tuntas belajar.

Di bawah ini disajikan kondisi awal ketuntasan siswa kelas IV,

kelas V, dan kelas VI, mata pelajar PKn atau nilai yang diperoleh sebelum

peneliti mengadakan pemebelajaran dengan menerapkan metode tutor

sebaya. Nilai tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 69: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

59  

  

Tabel 4.2

Tabel data kondisi awal hasil belajar siswa

No Aspek Belum Tuntas Tuntas Jumlah

Frekwensi % Frekwensi % Frekwensi %

1 Hasil

belajar

18 31 40 69,0 58 100

Sumber : Data Primer Diolah (2016)

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa kelas IV, V

dan VI yang berhasil memperoleh nilai memenuhi batas minmal (KKM)

dari jumlah 58 siswa baru 40 siswa. Sedangkan 18 siswa belum dapat

memperoleh nilai sesuai dengan batas minmal yang ditentukan (KKM)

yaitu mencapai nilai 75. Hal ini dapat dilihat lebih jelas pada diagram di

bawah ini.

Gambar 4.2 .

Diagram kondisi awal hasil belajar kelas IV, V, VI

Sumber: Data Primer Diolah (2016)

31.00%

69.00%

Belum Tuntas Tuntas

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

Prosentase

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 70: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

60  

  

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa siswa yang

belum tuntas memenuhi KKM 18 siswa dan yang telah memenuhi KKM

40 siswa. Hal itu berarti siswa kelas IV, V, dan VI yang memperoleh nilai

kurang dari 75 masih 18 siswa dan yang telah memperoleh nilai 75 atau

lebih sebanyak 40 siswa.

Berdasarkan uraian hasil kondisi awal partisipasi dan hasil belajar

PKn siswa kelas IV, V dan VI SD Negeri 1 Adikarto, Kecamatan

Adimulyo, dapat disimpulkan bahwa partisipasi siswa kelas IV, V, dan VI

SD Negeri 1 Adikarto dalam proses pembelajaran PKN masih rendah.

Demikian juga hasil belajar PKn siswa kelas IV, V, dan VI belum

semuanya tuntas. Terbukti masih 31 persen belum tuntas. Sedangkan yang

tuntas baru 69 persen. Pembelejaran dianggap tuntas apabila siswa yang

berhasil memperoleh nilai di atas KKM minimal 75 persen. Hasil belajar

tersebut masih tergolong belum mencapai ketuntasan untuk itu perlu

dilakukan pengayaan atau pengulangan pembelajaran. Hal ini akan

dilakukan pembelajaran kembali menggunakan penerapan Metode Tutor

Sebaya. Penulis berharap dengan penerapan Metode Tutor Sebaya dapat

meningkatkan partisipasi siswa terhadap pelajaran PKn yang meliputi,

bertanya, mengungungkapkan pendapat dan menjawab pertanyaan –

pertanyaan yang disampaikan oleh guru maupun oleh tutor yang tidak lain

adalah teman sendiri. Penulis juga berharap dalam pembelajaran dengan

metode tutor sebaya, siswa akan lebih berani bertanya, mengungkapkan

pendapatnya dan lebih berani menjawab pertanyaan-pertanyaan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 71: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

61  

  

1. Deskripsi Penelitian Siklus 1

Pelaksanaan pembelajaran siklus 1 dilaksanakan secara bergantian

di kelas IV, V, dan VI secara. Yaitu Materi yang disampaikan pada siklus

1 adalah materi yang sudah disampaikan pada pengambilan data kondisi

awal. Siklus 1 sesuai dengan rencana dilaksanakan pada bulan April

minggu kedua. Kelas IV hari Senin tanggal 11 April 2016, dengan materi

Sistem Pemerintahan Pusat. Sub tema yang pertama yaitu Lembaga

Legislatif MPR, DPR,DPD). Kelas V pembelajaran siklus 1

dilaksanakan hari Selasa, tanggal 12 April 2016, dengan materi pelajaran

sesuai dengan silabus yaitu materi 3.1 dengan Tema Kebebasan

Berorganisasi, sub tema Pengertian Organisasi. Sdangkan kelas VI ,

hari Jumat tanggal 15 April 2016, dengan materi Kerja Sama Negara-

Negara Asia Tenggara, dengan sub tema 3.1, Bentuk Kerja Sama

Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN).

Pelaksanaan penelitian pada siklus 1 diadakan tindakan

pembelajaran satu kali pertemuan untuk masing-masing kelas selama dua

jam pelajaran (2x 35 menit). Adapun tindakan yang telah dilaksanakan

adalah:

a. Perencanaan

Berdasarkan kondisi awal di atas, penelitian tindakan ini

merupakan upaya meningkatkan partisipasi dan hasil belajar PKn siswa

kelas IV, V, dan VI SD Negeri 1 Adkarto, Kecamatan Adimulyo. Upaya

peningkatan partisipasi dan hasil belajar ini dengan menerapkan Metode

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 72: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

62  

  

Tutor Sebaya. Peneliti melaksanakan dengan alternatif menerapkan

Metode Tutor Sebaya pada kelas IV, V, dan VI SD Negeri 1 Adkarto.

Adapun rencana pembelajaran sebagai berikut.

1) Penulis menganalis materi pelajaran PKn kelas VI dari beberapa

materi yang untuk semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 dan

memililih materi yang dapat dikembangkan atau disampaikan

dalam pembelajaran tutor sebaya. Menurut penulis materi pelajaran

Kerja Sama Negara-negara di Asia Tenggara, dan sub tema

Bentuk Kerja Sama Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN),

dapat dijadikan materi pembelajaran yang disampaikan dengan

metode menerapkan Metode Tutor Sebaya. Luasnya materi dan

banyaknya hal menjadi alasan bagi penulis untuk memilih materi

ini dapat dikembangkan dalam pembelajaran dengan menggunakan

Metode Tutor Sebaya.

2) Penulis menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

materi PKn kelas VI , ” Kerja Sama Negara-Negara di Asia

Tenggara”, sub tema Bentuk Kerja Sama Negara-Negara Asia

Tenggara (ASEAN) untuk satu kali pertemuan 2 jam pelajaran.

Metode yang digunakan dalam pembelajaran tersebut adalah

Metode Tutor Sebaya. Skenario atau kegiatan pembelajaran dalam

proses belajar mengajar dengan materi Kerja sama negara-negara

di Asia Tenggara sub tema Bentuk Kerja Sama Negara-Negara

Asia Tenggara tersebut adalah sebagai berikut:

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 73: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

63  

  

Setelah salam dan berdoa, guru menyampaikan informasi

tentang materi pelajaran dan tujuan pembelajaran yang akan

disaampaikan dalam pertemuan hari ini. Kemudian guru

menyampaikan kepada peserta didik bahwa pembelajaran pada

pertemuan ini akan menerapkan Metode Tutor Sebaya. Salah satu

siswa yang dianggap pandai dan mampu akan ditunjuk dan

ditugaskan sebagai tutor di dalam kelompoknya.

3) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan cara

berhitung. Jumlah kelas siswa kelas VI 21 siswa dibagi menjadi 3

kelompok. Masing-masing kelompok beranggotakan tujuh anak.

Dalam kelompok siswa duduk berdekatan atau berhadapan

sehimgga mudah untuk berkomunikasi.

4) Kemudian guru menunjuk salah satu siswa yang dianggap pandai

untuk menjadi tutor bagi temannya. Setiap tutor bertugas

memimpin diskusi atau mengerjakan tugas kelompok dan

menjawab atau memberi penjelasan terhadap temannya dalam satu

kelompok yang mengalami kesulitan berdasarkan petunjuk guru.

5) Merencanakan proses pembelajaran dengan menerapkan metode

tutor sebaya.

6) Guru membuat format untuk mencatat partisipasi siswa, yang

terdiri dari bertanya, mengungkapkan pendapat atau menjawab

pertanyaan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 74: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

64  

  

7) Guru membuat lembar Kerja Siswa (LKS) untuk tugas kelompok

dan evalusasi atau penilaian.

b. Pelaksanaan

Setelah penulis menentukan materi pelajaran, penulis

mempersiapkan scenario pembelajaran yang akan dilaksaanakan.

Skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan di dalam pembelajaran

dituangkan di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Pelaksanaan pembelajaran kelas VI dilaksanakan pada hari,

Jumat, tanggal 15 April 2016 pukul 7.30 – pukul 8.40. Penulis

mengawali pelajaran dengan memberi salam, mengajak siswa berdoa

danmemberi apersepsi dengan Tanya jawab materi yang akan

disampaikan.

Langkah berikut penulis mebagi siswa menjadi beberapa

kelompok dan pada masing-masing kelompok ditunjuk satu siswa yang

dianggap pandai untuk menjadi tutor dalam kelompoknya. Penulis

menjelaskan tugas tutor di dalam kelompoknya dan pada saat diskusi

kelas. Setelah diberi penjelasan bagi siswa yang kurang jelas

dipersilakan untuk bertanya atau mengungkapkan pendapatnya. Pada

saat itu pula penulis menyampaikan proses pembelajaran yang akan

dilaksanakan menggunkan metode tutor sebaya. Para siswa akan diberi

kesmpatan untuk dapat berpartisipasi aktif, seperti

bertnya,mengungkapkan pendapat dan menjawab pertanyaan. Masing-

masing kelompok akan mendapat tugas kelompok yang harus

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 75: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

65  

  

diselesaikan pada kelompoknya dengan bersama tutor yang ditunjuk

oleh guru.

Penulis membagikan lembar kerja siswa (LKS) kepada masing-

masing kelompok. Masing-masing kelompok mendapat LKS yang

berbeda—beda dengan kelompok lain. Penulis menjelaskan tugas

kelompok, yaitu mendiskusikan tugas yang telah dibagikan bersama

teman sekelompok dengan bimbingan tutor yang ditunjuk dalam

kelompoknya. Harapannya siswa tidak segan-segan bertanya,

mengungkapkan pendapat ataupun menjawab pertanyaan, karena

dengan teman sendiri.

Pada saat siswa berdiskusi, penulis melakukan pengamatan

terhadap siswa dengan menggunakan format pengamatan yang telah

disiapkan. Penulsi pelakukan pengamatan terhadap setiap kelompok

secara cermat. Adapun yang diamati meliputi partisipasi siswa yang

terdiri dari keaktifan siswa bertanya, mengungkapkan pendapat, dan

menjawab pertanyaan. Setiap siswa yang bertanya pada lembar

pengamatan dibubuhi tanda centang (˅).

Setelah selesai berdiskusi dalam kelompok, siswa diajak diajak

berdiskusi dalam satu kelas. Masing-masing kelompok

menyampaikamn hasil diskusi kelompoknya. Hasil diskusi kelompok

dibacakan oleh ketua kelompok atau salah satu anggota kelompok.

Semau anggota anggota keompokatau kelompok yamg laindiberi

kesempatan untuk bertnya, mengungkapkan pendapat, atau menjawab

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 76: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

66  

  

pertanyaan. Penulis sambilmembimbing siswa berdiskusi kelas

mengamati partisipasi siswa, seperti pengamatan saat siswa diskusi di

dalam kelompok.

Langkah penulis selanjutnya bersama-sama siswa memberi

penegasan tentang materi pelajaran yang telah disampaikan melalui

metode tutor sebaya. Misalnya: Kerjas Sama Negara-Negara disebut

ASEAN, Negara-negra yang menandatangani Deklarsi ASEAN adalah

……, dll.

Langkah selanjutnya penulis mengadakan evaluasi. Evalusai

bertujuan mengetahui sejauh mana siswa dapat memahami materi yang

disampaikan dalam proses pembelajaran. Alat yang digunakan untuk

evlauasi siswa adalah intrumen yang berupa soal tes yang harus

dikerjakan oleh siswa. Bentuk evaluasi yang digunakan tes tertulis.

Bentuk soal isian berjumlah 10 item soal.

c. Pengamatan

Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah

disiapkan oleh peneliti. Subjek yang diamati dalam hal ini adalah

proses pelaksanaan pembelajaran menerapkan metode tutor sebaya .

Selama pelaksanaan tindakan ini diamati oleh teman sejawat yang

bertindak sebagai observer. Dalam tahap ini observer mengamati

jalannya pembelajaran berdasarkan lembar observasi yang telah

disediakan. Peneliti menilai kemampuan siswa dalam berparpartisipasi

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 77: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

67  

  

yang meliputi bertanya, mengungkapkan pendapat, ataupun menjawab

pertanyaan. Kemampuan lain yang diamatai adalah menyelesaikan soal

tes setelah diberi tindakan. Peneliti melaksanakan observasi terhadap

pelaksanaan tindakan awal sebagai bahan untuk mengadakan refleksi

dalam menyusun rencana tindakan selanjutnya.

d. Refleksi

Tahap refleksi merupakan kegiatan untuk melakukan penilaian

terhadap proses yang pembelajaran terjadi, masalah yang muncul dan

segala hal yang berkaitan dengan tindakan yang telah dilakukan.

Pelaksanaan evaluasi juga meliputi pengolahan data, seperti

pengumpulan data, reduksi data dan penyajian data, serta refleksi

terhadap hasil evaluasi untuk kemudian dilakukan tindakan kembali

berupa perbaikan pembelajaran. Pada tahap ini peneliti merefleksi

tindakan yang dilakukan untuk mengkaji apakah partisipasi yang

meliputi bertanya, mengungkapkan pendapat, dan menjawab

pertanyaan dalam pembelajaran dengan menerapkan metode tutor

sebaya meningkat, serta apakah hasil belajar PKn yang dicapai siswa

juga meningkat. Hal ini bisa dihat dari meningkatnya prosentase

ketuntasan belajar. Hasil analisis data yang dilakukan dalam tahap

siklus I ini akan dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan

siklus II.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 78: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

68  

  

Langkah pembelajaran yang dilakukan penulis pada siklus 1 di

kelas VI juga berlangsung dikels V dan dan kelas IV dengan materi,

dan waktu yang berbeda.

Pada siklus I di kelas IV, V dan VI peneliti melaksanakan pengamatan

terhadap pelaksanaan pembelajaran secara individual maupun kelompok. Hal

yang diamati adalah partisipasi siwa yang meliputi , bertanya, mengungkapkan

pendapat dan menjawab pertanyaan. Berikut akan disajikan hasil pengamatan

tentang partisipasi siswa terhadap berlangsungnya pembelajaran dengan

menerapkan metode tutor sebaya pada tabel 4.3

Tabel 4.3.

Tabel frekwensi partisiasi siswa kelas IV, V dan VI siklus 1

No

Aspek Partisipasi

Tidak Ya jumlah Frekwensi Prosen Frekwensi Prosen Frekwensi Prosen

1 Betanya 46 79,3 12 20,7 58 100

2 Ungkap Pendapat

46 79,3 12 20,7 58 100

3 Menjawab Pertanyaan

21 36,2 37 63,8 58 100

Sumber : Data Primer Diolah (2016)

Berdasarkan tabel 4.3 di atas diketahui bahwa partisipasi siswa dalam

mengikuti pembelajaran PKn masih menunjukkan dari jumlah siswa kelas IV, V,

dan VI 58 siswa . yang tidak bertanya 46 siswa (79,3 %), yang bertanya 12 siswa (

20,7%), yang tidak mengungkapkan pendapat 46 siswa (79,3%), yang

mengungkapkan pendapat 12 siswa (20,7%) dan yang tidak menjawab

pertanyaan 21 siswa (36,2%), sedang yang mampu menjawab pertanyaan 37 siswa

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 79: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

69  

  

(63,8%). Untuk lebih jelasnya tentang partisipasi yang meliputi bertanya,

mengungkapkan pendapat dan menjawab pertanyaan dalam mengikuti

pembelajaran pada siklus I dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4.3.

Diagram Prosentase Partisipasi siswa (bertanya, mengungkapkan pendapat dan

menjawab pertanyaan) dalam siklus 1

Sumber : Data Primeriolah (2016)

Berdasarkan gambar diagram diatas menunjukan bahwa partisipasi siswa

masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan prosentase antara siswa

yang bertpartisipasi tidak dan ya masih banyak yang tidak. Contoh, siswa yang

tidak bertanya, tidak mengungkapkan pendapat, dan tidak menjawab pertanyaan

prosentaesnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang bertanya,

mengungkapkan pendapat dan yang menjawab.

79.3% 79.3%

36.2%

20.3% 20.7%

63.8%

0.0%

10.0%

20.0%

30.0%

40.0%

50.0%

60.0%

70.0%

80.0%

90.0%

Bertanya MengungkapkanPendapat

MenjawabPertanyaan

tidak

ya

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 80: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

70  

  

Tabel 4.4

Hasil belajar siswa siklus 1

No Aspek Belum Tuntas Tuntas Jumlah

Frekwensi % Frekwensi % Frekwensi %

1 Hasil

belajar

14 24,1 44 75,9 58 100

Sumber : Data Primer Diolah (2016)

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa kelas IV, V dan VI,

dalam siklus 1 yang berhasil memperoleh nilai memnuhi KKM dari jumlah 58

siswa baru 44 siswa. Sedangkan 14 siswa belum dapat memperoleh nilai sesuai

dengan batas KKM yang sudah ditentukan yaitu 75. Hal ini dapat dilihat lebih

jelas pada diagram batang di bawah ini

Gambar 4.4 .

Diagram ketuntasan belajar siswa kleas IV,V, VI siklus 1.

Sumber : Data Primer Diolah (2016)

24.1%

75.9%

0.0%

10.0%

20.0%

30.0%

40.0%

50.0%

60.0%

70.0%

80.0%

Tidak Tuntas Tuntas

Siklus 1

Siklus 1

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 81: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

71  

  

Derdasarkan gambar diagram di atas dapat diketahusil bahwa pada siklus

1 siswa kelas IV, V, dan VI dari jumlah siswa 58, yang tidak berhasil memenuhi

KKM 24,1 %, dan yang sudah tuntas KKM 75,9 %,

Tabel 4.5

Perbandingan hasil belajar siswa kondisi awal dan silkus 1.

No Aspek Belum Tuntas Tuntas Jumlah

Frekwensi % Frekwensi % Frekwensi %

Kondisi awal

1 Hasil

belajar

18 31,0 40 69,0 58 100

Siklus 1

2 Hasil

belajar

14 24,1 44 75,9 58 100

Sumber : Data Primer Diolah (2016)

Berdasarkan tabel 4.5 , di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar kondisi

awal siswa yang tuntas 40 siswa (69%), sedang pada siklus 1 siswa yang tuntas

menjadi 44 siswa (75,9%). Berarti ada peningkatan dari kondisi awal ke siklus 1 ,

walaupun sedikit. Adapun peningkatan hasil belajar kondisi awal dan siklus 1,

jelas terlihat pada gambar 4.5 di bawah:

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 82: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

72  

  

Gambar 4.5

Perbandingan hasil belajar kondisi awal dan siklus 1

Sumber : Data Primer Diolah (2016)

Berdasarkan gambar 4.5 di atas dapat diketahui bahwa hasil hasil belajar pada

siklus 1 mengalami peningkatan jika disbanding dengan hasil belajar pada kondisi

awal. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran dengan Metode Tutor Sebaya

mampu meningkatkan hasil belajar.

4. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi (pengamatan) yang dilakukan oleh peneliti,

dapat diambil kesimpulan bahwa langkah-langkah pembelajaran dengan

menerapkan metode tutor sebaya dapat meningkatkan partisipasi dan hasil belajar

PKn siswa kelas IV, v, dan VI SD Negeri 1 Adikarto semester II tahun pelajaran

2015/2016 . Hal ini dapat diketahui dari bertambahnya prosentase siswa yang

berpartisipasi dan hasil belajar yang dapat dilihat dari siswa meningkatnya jumlah

siswa yang tuntas.

31.0%

24.1%

69.0%

75.9%

0.0%

10.0%

20.0%

30.0%

40.0%

50.0%

60.0%

70.0%

80.0%

Kondisi Awal Siklus 1

Tidak Tuntas

Tuntas

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 83: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

73  

  

Selain langkah-langkah pembelajaran, peneliti juga melakukan

perbandingan tentang data awal dengan hasil belajar pada siklus I. Berikut juga

dapat dilihat perbandingan data awal dengan siklus I. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.6.

Tabel Perbandingan partisipasi siswa kondisi awal dan siklus 1

N

o

Aspek Partisipasi Tidak Ya jumlah

Frek % Frek % Fre

k

%

Kondisi awal

1 Bertanya 55 94,8 3 5,2 58 100

2 Ungkap Pendapat 56 96,6 2 3,4 58 100

3 Menjawab Pertanyaan 41 70,7 17 29,3 58 100

Siklus 1 .

1 Bertanya 46 79,3 12 20,7 58 100

2 Ungkap Pendapat 46 79,3 12 20,7 58 100

3 Menjawab Pertanyaan 21 36,2 37 63,8 58 100

Sumber : Data Primer Diolah (2016)

Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui adanya meningkatan dari

kondisi awal sebelum pembelajaran menerapkan metode tutor sebaya dan hasil

pembelajaran siklus 1, yang sudah menerapkan metode tutor sebaya. Peningkatan

tersebut dapat dilihat pada : Jumlah siswa kelas IV, V dan VI pada kondisi awal 3

siswa, pada siklus 1 menjadi 12 siswa berani bertanya. Pada kondisi awal yang

mengungkapkan pendapat 2 siswa , pada siklus 1 ada 12 siswa yang

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 84: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

74  

  

mengungkapkan pendapat, sedangkan yang menjawab pertanyaan pada kondisi

awal 17 siswa, pada siklus 1 siswa yang berani mengungkapkan pendapat menjadi

37 siswa. Dengan demikian ada peningkatan partisipasi siswa dari kondisi awal

dan siklus 1. Meningkatan ini secara jelas dapat dilihat pada diagram 4.3 di bawah

ini.

Gambar 4.6.

Diagram perbandingan partisipasi siswa dari kondisi awal dan siklus 1

Sumber : Data Primer Diolah (2016)

Berdasarkan diagram 4.6 di atas dapat diketahui bahwa pada kondisi awal

siswa yang bertanya hanya 3 siswa (5,2%) , siswa yang mengungkapkan pendapat

2 siswa (3,4 %) dan siswa yang menjawab pertanyaan 17 siswa (29,3). Pada siklus

2 partisipasi siswa yang bertanya menjadi 12 siswa (20,7%), siswa yang

mengungkapkan pendapat 12 siswa (20,7%), dan siswa yang menjawab

pertanyaan 37 siswa (63,8%). Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa

5.2%

20.7%

3.4%

20.7%

29.3%

63.8%

0.0%

10.0%

20.0%

30.0%

40.0%

50.0%

60.0%

70.0%

awal siklus 1

Bertanya

Mengungkapkan Pendapat

Menjawab Pertanyaan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 85: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

75  

  

perbandingan antara kondisi awal dan siklus 1 ada peningkatan partisipasi siswa

dalam pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan metode tutor sebaya.

Berdasarkan hasil pengamatan penulis, pada siklus 2 juga terjadi

peningkatan hasil belajar siswa. Untuk jelasnya peningkatan hasil belajar dapat

dilihat pada tabel perbandingan hasil belajar siswa pada kondisi awal dan siklus 1.

Tabel 4.7.

Tabel perbandingan ketuntasan hasil belajar kondisi awal dan siklus 1

No Aspek Belum Tuntas Tuntas Jumlah

Frekwensi % Frekwensi % Frekwensi %

Awal Hasil

belajar

18 31,0 40 69,0 58 100

Siklus

1

Hasil

belajar

14 24,1 44 75,9 58 100

Sumber : Data Primer Diolah (2016)

Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa pada kondisi awal

siswa yang belum tuntas pada 18 siswa (31%) , siswa yang tuntas 40 siswa (69

%). Sedangkan pada siklus 1 siswa yang belum tuntas 14 siswa (24,1%), dan yang

tuntas 44 siswa (75,9%) Jadi kalau dibandingkan, hasil belajar pada kondisi awal

dan siklus 1 ada peningkatan walaupun tidak signifikan. Untuk lebih jelanya

peningkatan hasil belajar kondisi awal dan siklus 1 dapat dilihat pada ganbar

diagram 4.6 di bawah ini:

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 86: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

76  

  

Gambar 4.7.

Diagram perbandinagn ketuntasan kondisi awal dan siklus 1

Sumber : Data Primer Diolah (2016)

Berdasarkan gambar 4.6 di atas dapat diketahui bahwa prosentase

ketuntasan pada kondisi awal menunjukan siswa kelas IV, kelas V, dan kelas VI

31% tidak tuntas dalam belajar. Artinya 31% dari jumlah siswa belum dapat

memperoleh nilai hasil belajar diatas 75. Sedang sisanya 69% siswa sudah dapat

memperoleh nilai di atas 75. Siswa tersebut dianggap sudah tuntas dalam belajar.

Hasil pembelajaran siklus 1 yang menerapkan metode tutor sebaya, siswa

yang belum tuntas 24,1% artinya siswa tersebut belum dapat memperoleh nilai

hasil belajar lebih dari 75 atau belum tuntas. Sedang yang 75,9% dari jumlah

siswa, telah dapat memperoleh nilai hasil belajar di atas 75, sehingga mereka

diangg p sudah tuntas.

Perbandingan nilai hasil belajar pada kondisi awal dan siklus 1, terlihat

ada perbedaan meningkat. Hal ini dapat diketahui dari prosentase siswa yang

31.0%

24.1%

69.0%

75.9%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Kondisi awal Siklus 1

Tdak Tuntas

Tuntas

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 87: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

77  

  

tuntas meningkat. Berarti penerapan metode tutor sebaya dapat meningkatkan

hasil belajar. Terbukti dari banyaknya siswa yang tuntas belajar pada siklsu 1

lebih banyak jika dibandingkan denagn kondisi awal siswa, yang belum

menerapkan metode tutor sebaya dalam pembelajaran.

Siklus 2

Berdasarkan pengamatan dan observasi pada siklus 1, pelaksanaan

pembelajaran menunjukkan tidak terdapat permasalahan dalam perumusan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan proses pembelajaran, Jadwal

pelaksanaan, jam pertemuan dan evaluasi, dianggap sudah sesuai dengan

kebutuhan pelaksanaan pembelajaran maka kegiatan penelitian dilanjutkan ke

siklus 2.

1) Perencanaan

Seperti pada siklus sebelumnya yakni siklus 1, pelaksanaan

pembelajaran pada siklus II didahului dengan melaksanakan perencanaan.

Perencanaan pada pertemuan siklus II ini merupakan perencanaan sebagai

langkah tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya. Perencanaan yang dilakukan

oleh peneliti antara lain: (a) menyusun RPP pertemuan 2 untk kelas IV, V, dan

VI, (b) mempersiapkan materi pembelajaran yang diperlukan sesuai dengan kelas

masing-masing yaitu materi kelas VI, Peran Indonesia di Asia Tenggara,kelas V,

Organisasi di Masyarakat, dan kelas IV Pemerintahan Provinsi. Pembelajaran

dijadwalkan pada minggu kedua bulan Mei tahun 2016. Kelas IV pelaksanaan

pembelajaran hari Senin, tanggal 9 Mei 2016, kelas V hari Selasa tanggal 10 Mei

2016, dan kelas VI hari Jumat, tanggal 13 Mei 2016. Perencanaan pada pertemuan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 88: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

78  

  

siklus II dalam penyusunannya secara umum masih sama dengan perencanaan

pada pertemuan siklus I, namun berbeda pada pemilihan materi pembelajaran.

Perencanaan pada pertemuan siklus 2 ini merupakan bentuk penyempurnaan

perencanaan dan pelaksanaan araapan penulis pada pelaksanaan siklus 2 ini

benar-benar dapat membuktikan bahwa pembelajaran denagn menerapkan metode

tutor sebaya dapat meningkatkan partisipasi dan hasil belajar PKn siswa kelas IV,

V dan VI SD Negeri 1 Adikarto Kecamatan Adimulyo semester 2 tahun pelajaran

2015/2016..

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus II ini dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yaitu

kleas VI hari Jumat, tanggal 13 Mei 2016, kelas V hari Selasa, tanggal 10 Mei

2016 dan kelas IV hari Senin, tanggal 9 Mei 2016.. Pertemuan pada siklus 2I,

penulis menetapkan pembelajaran dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Penulis

mengambil yang sudah ditentukan sebelumnya.

Tahap persiapan, dimulai dengan mempersiapkan skenario pembelajaran,

RPP, materi pembelajaran, Lembar Diskusi, instrumen evaluasi, dan lembar

pengamatn yang dibutuhkan yang telah dibuat sebelum memulai pembelajaran.

Tahap pembagian kelompok pada kegiatan inti, peneliti membagi siswa

ke dalam beberapa kelompok dengan anggota kelompok sesuai dengan

pertemuan siklus 1. Masing-masing kelompok menempatkan diri pada meja yang

sudah ditentukan. Anggota kelompok pada siklus II sama dengan anggota

kelompok pada siklus I karena untuk memudahkan memilih siswa yang akan

dijadikan tutor dalam kelompoknya.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 89: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

79  

  

Tahap penyajian materi, dalam tahap diskusi materi yang diberikan adalah

untuk masing-masing kelompok tidak sama. Seperti pada siklus sebelumnya siswa

yang ditunjuk sebagai tutor akan memimpin diskusi kelompok. Selain memimpin

diskusi tutor ini juga sebagai nara sumber dalam kelompoknya.

Tahap diskusi kelompok, pada saat diskusi berlangsung, tampak beberapa

siswa bingung dengan tugas yang harus dikerjakan oleh kelompok. Pada itu pula

keberanian siswa akan muncul dan bertanya kepada tutor yang tidak lain adalah

teman sendiri. Penulis memberikan kesempatan kepada masing-masing individu

atau kelompok untuk menanyakan hal-hal yang masih belum paham. Peneliti

menekankan pada masing-masing kelompok untuk mengetahui jawaban atas

permasalahan yang disajikan dalam lembar kerja siswa tersebut melalui tutor yang

ada dalam kelompoknya.

Seperti pada siklus 1 selama diskusi berlangsung peneliti mengadakan

pengamatan, dan memberi tanda untuk setiap siswa yang berpartisipasi, baik

bertanya, mengungkapkan pendapat maupun menjawab pertanyaan pada lembar

pengamatan yang sudah disiapkan. Caranya pun sama dengan siklus 1, yaitu

memberi tanda centang untuk setiap siswa yang berpartisipasi. Setiap siswa yang

bertanya, mengungkapkan pendapat dan yang menjawab pertanyaan baik dalam

diskusi kelompok maupun pada saat diskusi kelas.

Diskusi kelas dilaksanakan untuk mendengarkan presetasi hasil kerja

masing-masing kelompok. Setiap kelompok diwakili oleh ketua atau yang lain

menyampaikan hasil diskusi, sedang kelompok atau individu diharapkan memberi

tanggapan. Boleh bertanya, mengungkapkan pendapat atau menjawab pertanyaan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 90: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

80  

  

Setelah semua perwakilan kelompok selesai menyampaikan hasil diskusi penulis

mengumpulkan hasil diskusi untuk dipajang.

Tahap berikutnya adalah tahap penarikan kesimpulan. Setelah penyajian

hasil diskusi berakhir, peneliti bersama-sama dengan siswa menyimpulkan secara

keseluruhan kegiatan diskusi yang telah dilaksanakan. Langkah selanjutnya

peneliti menentukan hasil diskusi yang paling baik berdasarkan kebenaran

jawaban, kerapihan tulisan, kerjasama yang baik antar anggota kelompok, dan

partisipasi anggota kelompok dalam mengikuti diskusi kelompok. Kemudian

peneliti memberikan apresiasi atau penghargaan kepada kelompok yang

berhasil.Sedang untuk kelompok yang lain diberikan motivasi untuk lebih

semangat. Pada kegiatan akhir siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal

yang belum jelas dan mencatat hal-hal yang penting dari materi yang telah

dipelajari. Selanjutnya siswa melaksanakan evaluasi tertulis yang terdiri dari 10

item tes berupa soal isian.

. Hal ini berlangsung pada masing-masing kelas. Baik kelas VI, V, dan IV.

Setelah proses pembelajaran di kelas IV, kelas V dan kelas VI selasai, penulis

merekap partisipasi siswa dari kelas IV, V, dan VI.

3) Observasi

Pada pertemuan siklus II ini pengamatan (observasi) dilakukan

terhadap aktivitas siswa untuk mengetahui partisipasi yang meliputi bertanya,

mengungkapkan pendapat, dan menjawab pertanyaan. Keberhasilan siswa dalam

mengikuti pembelajaran PKn melalui menerapan metode tutor sebaya yang

dilaksanakan oleh peneliti menjadi harapan bagi peneliti hasilnya dapat

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 91: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

81  

  

meningkat. Proses pengamatan di sini akan menguraikan apakah hal yang

direncanakan berjalan dengan baik atau tidak.

Observasi atau pengamatan terhadap partisipasi dan hasil belajar siswa

terkait dengan pembelajaran yang berlangsung, merupakan gambaran

keberhasilan peneliti dalam menerapkan metode tutor sebaya. Gambaran

partisipasi siswa dalam pembelajaran PKn kelas IV, V, dan VI SD Negeri 1

Adkarto dapat dilihat pada tabel 4.8

Tabel 4.8

Tabel Frekwensi partisipasi siswa siklus 2

No Aspek

Partisipasi

Tidak Ya jumlah

Frekwensi Prosen Frekwensi Prosen Frekwensi Prosen

1 Betanya 38 65,5 20 34,5 58 100

2 Ungkap

Pendapat

36 62,1 22 37,9 58 100

3 Menjawab

Pertanyaan

21 36,2 37 63,8 58 100

Sumber : Data Primer Diolah (2016)

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa, pada siklus 2 jumlah

siswa kelas IV, V, dan VI yang berpartisipasi adalah tidak bertanya 38 siswa

(65,5%), dan yang bertanya 20 siswa (34,5%); yang tidak mengungkapkan

pendapat 36 siswa (62,1%) dan mengungkapkan pendapat 22 siswa (37,9%);

sedang yang tidak menjawab pertanyaan 21 siswa (36,2%), dan yang menjawab

pertanyaan 37 siswa (63,8%). Untuk lebih jelasnya parisipasi siswa siklus 2 dapat

dilihat pada gambar 4.8 di bawah.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 92: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

82  

  

Gambar 4.8

Diagram Partisipasi siswa siklus 2

Sumber : Data Primer Diolah (2016)

4) Refleksi.

Berdasarkan gambar 4.7 di atas, dapat diketahui bahwa pada siklus

2 partisipasi siswa dalam bertnya 34,5%, mengungkapkan pendapat 37,9

%, dan menjawab pertanyaan 63,8%.

Berdasarkan tabel 4.7 di atas juga juga menunjukan bahwa ada

peningkatan antara kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel 4.8, yaitu tabel perbandingan antara kondisi awal, siklus 1 dan

siklus 2.

65.5%62.1%

36.2%34.5%37.9%

63.8%

0.0%

10.0%

20.0%

30.0%

40.0%

50.0%

60.0%

70.0%

Bertanya MengungkapkanPendapat

Menjawab pertanyaan

Tidak

Ya

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 93: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

83  

  

Tabel 4.9

Tabel perbandingan partisipasi siswa kondisi awal, siklus1 dam siklus 2.

No Aspek Partisipasi Tidak Ya jumlah

Frek % Frek % Frek %

Kondisi awal

1 Bertanya 55 94,8 3 5,2 58 100

2 Ungkap Pendapat 56 96,6 2 3,4 58 100

3 Menjawab Pertanyaan 41 70,7 17 29,3 58 100

Siklus 1 .

1 Bertanya 46 79,3 12 20,7 58 100

2 Ungkap Pendapat 46 79,3 12 20,7 58 100

3 Menjawab Pertanyaan 21 36,2 37 63,8 58 100

Siklus 2

1 Bertanya 38 65,5 20 34,5 58 100

2 Ungkap Pendapat 36 62,1 22 37,9 58 100

3 Menjawab Pertanyaan 21 36,2 37 63,8 58 100

Sumber : Data Primer Diolah (2016)

Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat diketahui bahwa adanya peningkatan

partisipasi siswa dalam pembelajaran PKn. Hal ini terlihat pada kondisi awal

siswa yang bertanya 3 (5,2%), pada siklus 1 yang bertanya menjadi 12 siswa

(20,7%), dan pada siklus 2 , siswa yang bertanya menjadi 20 siswa (34,5%).

Siswa yang mengungkapkan pendapat, pada kondisi awal 2 (3,4%), pada siklus 1

yang mengungkapkan pendapat menjadi 12 (20,7%), dan pada siklus 2 siswa yang

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 94: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

84  

  

mengungkapkan pendapat menjadi 22 siswa (37,9%). Kemudian siswa yang

menjawab pertanyaan, pada kondisi awal 17 siswa (29,3%), pada siklus 1 siswa

yang menjawab pertanyaan menjadi 37 siswa (63,8%). Dan pada siklus 2 siswa

yang menjawab pertanyaan menjadi 37 siswa (63,8%). Untuk lebih jelasnya

peningkatan partisipasi ini dapat dilihat pada gambar 4.8 di bawah ini.

Gambar 4.9

Diagram perbandingan partisipasi siswa kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2

Sumber : Data Primer Diolah (2016)

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa peningkatan partisipasi

siswa terlihat pada: Partisipasi bertanya pada kondisi awal 5,2%, pada siklus 1

menjadi 20,7%, dan pada siklus 2 menjadi 34,5%. Partisipasi mengungkapkan

pendapat pada kondisi awal 3,4%, pada siklus 1 menjadi 20,7%, dan pada siklus 2

menjadi 37,9%. Sedangkan partisipasi menjawab pertanyaan, pada kondisi awal

29,3%, pada siklus 1 menjadi 63,8%, dan pada siklus 2 menjadi 63,8%.

5.2%

20.7%

34.5%

3.4%

20.7%

37.9%

29.3%

63.8% 63.8%

0.0%

10.0%

20.0%

30.0%

40.0%

50.0%

60.0%

70.0%

Kondisi awal Siklus 1 Siklus 2

Bertanya

MengungkapkanPendapat

MenjawabPertanyaan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 95: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

85  

  

Berdasarkan hasil pengamatan penulis, pada siklus 2 hasil belajar siswa

dapat dilihat pada tabel 4.10 di bawah ini.

Tabel 4.10.

Tabel hasil belajar siklus 2

No Aspek Belum Tuntas Tuntas Jumlah

Frekwensi % Frekwensi % Frekwensi %

Awal Hasil

belajar

10 17,2 48 82,8 58 100

Sumber : Data Primer Diolah (2016)

Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa pada siklus 2, siswa

yang tidak tuntas belajar 10 siswa (17,2%), dan siswa yang tuntas belajar 48 siswa

(82,8%). Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.10 di bawah ini.

Gambar 4.10

Diagram Belajar Siklus 2

Sumber : Data Primer Diolah (2016)

17.2%

82.8%

0.0%

10.0%

20.0%

30.0%

40.0%

50.0%

60.0%

70.0%

80.0%

90.0%

Tidak tuntas Tuntas

Siklus 2

Siklus 2

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 96: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

86  

  

Berdasarkan gambar 4.9 di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar siklus

2 menunjukan siswa yang tidak tuntas 17,2%, dan siswa yang tuntas belajar 82,8

%. Dibangingkan dengan silkus sebelumnya, silkus 2 menunjukan ada

peningkatan hasil belajar. Peningkatan hasil belajar pada siklus 2 dari siklus

sebelumnya dapat dilihat pada tabel 4.11.

Tabel 4.11

Tabel Perbandingan hasil belajar siswa pada kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2

Aspek Belum Tuntas Tuntas Jumlah

Frekwensi % Frekwensi % Frekwensi %

Awal Hasil

belajar

18 31,0 40 69,0 58 100

Siklus

1

Hasil

belajar

14 24,1 44 75,9 58 100

Siklus

2

Hasil

belajar

10 17,2 48 82,8 58 100

Sumber : Data Primer Diolah (2016)

Berdasarkan tabel 4.11 di atas dapat diketahui bahwa ada peningkatan

hasil belajar dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2. Hal ini terbukt pada konsisi

awal hasil belajar siswa yang tuntas 69,0 %, pada siklus 1 siswa yang tuntas

menjadi 75,9 %, dan pada siklus 2 siswa yang tuntas menjadi 82,8 %. Ini

menunjukan adanya peningkatan hasil belajar dari kondisi awal, siklus 1 dan

siklus 2. Peningkatan hasil belajar ini dapat dilihat pada gambar 4.11 di bawah

ini.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 97: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

87  

  

Gambar 4.11

Diagram Perbandingan hasil belajar kondisi awal, siklus1 dan siklus 2

Sumber : Data Primer Diolah (2016)

Derdasarkan gambar diatas dapat diketahui adanya peningkatan hasil

belajar yang dialami setelah pembelajaran siklus 2 yang menerapkan metode tutor

sebaya. Hail ini terlihat pada perbandingan prosentase hasil belajar. Pada kondisi

awal hasil belajar menunjukan siswa 69,0%, siklus 1 siswa tuntas 75,9%, dan

pada siklus 2 siswa yang tuntas belajar menjadi 82,8%.

Refeksi

Selain mengamati langkah-langkah pembelajaran, peneliti juga melakukan

perbandingan tentang partisipasi siswa pada kondisi awal dengan partisipasi siswa

pada siklus II. Berikut dapat dilihat perbandingan partisipasi siswa kondisi awal

dengan siklus II. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut

31.0%

24.1%

17.20%

69.0%

75.9%

82.80%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Kondisi awal Siklus 1 Siklus 2

Tdak Tuntas

Tuntas

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 98: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

88  

  

Tabel 4.12

Perbandingan partisipasi siswa kondisi awal dam siklus 2.

No Aspek Partisipasi Tidak Ya jumlah

Frek % Frek % Frek %

Kondisi awal

1 Bertanya 55 94,8 3 5,2 58 100

2 Ungkap Pendapat 56 96,6 2 3,4 58 100

3 Menjawab Pertanyaan 41 70,7 17 29,3 58 100

Siklus 2

1 Bertanya 38 65,5 20 34,5 58 100

2 Ungkap Pendapat 36 62,1 22 37,9 58 100

3 Menjawab Pertanyaan 21 36.2 37 63,8 58 100

Sumber : Data Primer Diolah (2016)

Berdasarkan tabel 4.12 di atas dapat dilihat perbandingan partisipasi siswa

pada kondisi awal dan siklus 2. Parisipasi siswa dalam bertanya kondisi awal 3

siswa (5,2%), pada siklus 2 siswa yang bertaanya menjadi 20 siswa (34,5%).

Partisipasi siswa dalam mengungkapkan pendapat pada kondisi awal 2 siswa (3,4

%) , pada siklus 2 meningkat menjadi 22 siswa (37,9%). Dan partisipasi siswa

dalam menjawab pertanyaan pada kondisi awal 17 siswa (29,3%), pada siklus 2

menjadi 37 siswa (63,8%). Perbandingan ini dapat juga dilihat pada gambar 4.12

di bawah ini.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 99: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

89  

  

Gambar 4.12

Perbandingan Partisipasi siswa kondisi awal dan siklus 2

Sumber : Data Primer Diolah (2016)

Dari gambar 4.11 di atas dapat diketahui adanya peningkatan partisipasi

siswa pada kondisi awal dan siklus 2. Hal ini dapat dilihat pada parisipasi

bertanya kondisi awal 5,2% pada siklus 2 menjadi 34,50%. Partisipasi

mengungkapkan pendapat pada kondisi awal 3,4% pada siklus 2 menjadi 37,90%,

dan menjawab pertanyaan pada kondisi awal 29,30% pada siklus 2 menjadi 63,80

%.

Hasil pengamatan juga menunjukan adanya perbedaan hasil belajar pada

kondisi awal dan silkus 2. Di bawah ini tabel 4.12 menunjukan perbandingan hasil

belajar kondisi awal dan siklus 2.

5.20% 3.40%

29.30%

34.50%37.90%

63.80%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

Bertanya MengungkapkanPendapat

MenjawabPertanyaan

Kondisi Awal  (ya)

Siklus 2 (Ya)

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 100: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

90  

  

Tabel 4.13

Perbandingan hasil belajar kondisi awal dan siklus 2

Aspek Belum Tuntas Tuntas Jumlah

Frekwensi % Frekwensi % Frekwensi %

Kondisi Awal

Hasil belajar 18 31,0 40 69,0 58 100

Siklus 2

Hasil belajar 10 17,2 48 82,8 58 100

Sumber: Data Primer Diolah (2016)

Berdasarkan tabel 4.13 di atas menunjukan adanya peningkatan ketuntasan

hasil belajar dari kondisi awal dan siklus 2. Pada kondisi awal siswa yang tuntas

40 siswa (69 %) dan yang tidak tuntas 18 siswa (31%), sedang pada siklus 2 siswa

yang tuntas 48 siswa (82,8%) dan yang tidak tuntas 10 siswa (17,2%).

Peningkatan hasil belajar ini dapat dilihat pada gambar 4.13 berikut.

Gambar 4.13 Prebandingan hasil belajar kondisi awal dan siklus 2.

Sumber : Data Primer Diolah (2016)

Berdasarkan gambar di atas perbandingan hasil belajar antara kondisi awal

dan siklus 2 menunujukan adanya perbedaan yang signifikan. Hasil belajar pada

69.00%

82.20%

60.00%

65.00%

70.00%

75.00%

80.00%

85.00%

Kondisi Awal Siklus 2

Tuntas

Tuntas

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 101: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

91  

  

kondisi awal siswa yang tuntas baru 69,0%, sedang pada siklus 2 menunjukan

siswa yang tuntas 82,20%.

Bedasarkan pengamatan peneliti peningkatan partisipasi siswa juga

nampak pada tabel 4.14, yakni tabel perbandingan partisipasi siklus 1 dan siklus 2

di bawah ini:

Tabel 4.14

Perbandingan partisipasi siswa kondisi awal dam siklus 2.

No Aspek Partisipasi Tidak Ya jumlah

Frek % Frek % Frek %

Siklus 1

1 Bertanya 46 79,3 12 20,7 58 100

2 Ungkap Pendapat 46 79,3 12 20,7 58 100

3 Menjawab Pertanyaan 21 36,2 37 63,8 58 100

Siklus 2

1 Bertanya 38 65,5 20 34,5 58 100

2 Ungkap Pendapat 36 62,1 22 37,9 58 100

3 Menjawab Pertanyaan 21 36.2 37 63,8 58 100

Sumber : Data Primer Diolah (2016)

Berdasarkan pengamatan tabel di atas, pembelajaran dengan menerapkan

metode Tutor Sebaya antara siklus 1 dan siklus 2 nampak ada peningkatan

partisipasi siswa pada pelajaran PKn. Hal ini dilihat pada silkus 1, siswa yang

tidak bertanya 46 siswa (79,3%) dan siswa yang bertanya 12 siswa (20,7%),

sedang pada siklus 2, siswa yang tidak bertanya 38 siswa (65,5%), dan siswa yang

bertanya menjadi 20 siswa (34,5%). Siswa yang tidak mengungkapkan pendapat

pada siklus 1, 46 siswa (79,3%), dan yang mengungkapkan pendapat 12 siswa

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 102: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

92  

  

(20,7%), pada siklus 2, siswa yang tidak mengungkapkan pendapat menjadi 36

siswa (62,1%), sedang yang mengungkapkan pendapat menjadi 22 siswa (37,9%).

Kemudian siswa yang tidak menjawab pertanyaan pada siklus 1, 21 siswa

(36,2%), dan yang menjawab pertanyaan pada siklus 2, menjadi 37 siswa (63,8%).

Hal ini menunjukan adanya peningkatan partisipasi belajar siswa. Untuk jelasnya

peningkatan partisipasi belajar siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada gambar

4.14 di bawah ini.

Gambar 4.14

Perbandingan Parisipasi siswa siklus 1 dan siklus 2

Sumber: Data Primer diolah (2016)

Dengan mengamati diagram di atas dapat diketahui bahwa partisipasi siwa

pada pembelajara siklus 1 dan siklus 2,telah terjadi peningkatan walau tidak pada

semua aspek partisipasi. Pada aspek bertanya ada peningkatan dari 20 % pada

siklus 1 dan menjadi 34% yang bertanya pada siklus 2. Siswa yang

20.70% 20.70%

63.80%

34.50%37.90%

63.80%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

Bertanya MengungkapkanPendapat

Menjawab Pertanyaan

Siklus 1

Siklus 2

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 103: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

93  

  

mengungkapkan pendapat pada siklus 1, 20,70% dan paad siklus 2 menjadi

37,90%. Sedangkan siswa yang bertanya pada siklus 1 dan 2 tidak ada

peningkatan. Ini berarti peningkatan partisipasi hanya pada partisipasi bertanya

dan mengungkapkan pendapat. Sulitnya siswa SD untuk menjawab secara lisan

menjadi kendala penerapan metode tutor Sebaya.

Berdasarkan pengamatan pada pembelajaran pada siklus 1 dan siklus 2,

terdapat peningkatan hasil belajar siswa, yang dapat dilihat pada tabel 4.15 di

bawah ini.

Tabel 4.15

Tabel perbandingan hasil belajar siswa siklus 1 dan siklus 2

Aspek Belum Tuntas Tuntas Jumlah

Frekwensi % Frekwensi % Frekwensi %

Siklus 1

Hasil belajar 14 24,1 44 75,9 58 100

Siklus 2

Hasil belajar 10 17,2 48 82,8 58 100

Sumber: Data Primer Diolah (2016)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa antara siklus 1

dan siklus 2 ada peningkatan walaupun tidak banyak. Hal ini dapat lihat pada hasil

belajar siswa. Pada siklus 1, jumlah siswa yang tidak tuntas 14 siswa ( 24,1%),

sedang yang tuntas belajar 44 siswa (75,9%). Sedangkan pada siklus 2 jumlah

siswa yang tidak tuntas ada 10 siswa (17,2) berarti ada penurunan siswa tidak

tuntas 2 siswa. Kemudian paad siklus 2 jumlah siswa tuntas belajar 48 siswa

(82,8%) yang berarti ada kenaikan siswa yang tuntas belajar sebanyak 4 siswa.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 104: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

94  

  

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaransiklus 1 dan 2 terjadi

peningkatan hasil belajar. Hasil ini dapat dilihat pada ganbar 4.15 di bawah ini.

Gambar 4.15

Diagram Perbandingan hasil belajar siswa siklus 1 dan siklus 2

Sumber: Data Primer diolah (2016)

Tabel 4.15 di atas membuktikan bahwa ada peningkatan hasil belajar

siswa dari siklus 1 dan siklus 2. Pada siklus 1 siswa tidak tuntas 24,10%, dan

siswa tuntas 75,9%. Sedang pada siklus 2 siswa tidak tuntas 17,2%, dan siswa

yang tuntas belajar 82,8%. Berarti ada peningkatan hasil belajar dari siklus 1 ke

siklus 2.

Peningkatana hasil belajar ini dapat dilihat pada tabel Perbandingan

Tindakan Antar Siklus. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dideskripsikan

dari data awal siswa yang tuntas 69,0% sampai sikus 2 siswa yang tuntas 82,2 %.

Dengan demikian terdapat peningktan pada hasilbelajar siswa. Berdasarkan

pengamatan peneliti, penerapan metode Tutor Sebaya dalam pembelajaran PKn

siswa kelas IV, V, dan VI SD Negeri 1 Adikarto menunjukan adanya perbedaan

24.10%17.20%

75.90%

82.80%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

Siklus 1 Siklus 2

Tidak Tuntas

Tuntas

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 105: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

95  

  

partisipasi dan hasil belajar. Perbedaan partisipasi siswa dan hasil belajar terdapat

kondisi awal, siklus 1, dan sampai dengan siklus II pada mata pelajaran PKn

semester 2 kelas IV,V, dan VI SDN SD Negeri 1 Adikarto, Kecamatan Adimulyo,

Kabupaten Kebumen. Dengan demikian menerapkan metode tutor sebaya, dapat

dikatakan bahwa pembelajaran dengan menerapkan metode tutor sebaya yang

telah dilaksanakan tidak hanya bertujuan untuk mengetahui peningkatan

partisipasi siswa , tetapi juga untuk mengetahui peningkatan hasil belajar yang

dicapai siswa. Untuk rata-rata pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

metode tutor sebaya tentang partisipasi siswa dari data kondisi awal, Siklus I,

sampai dengan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.16.

Tabel 4.16.

Rata-rata Partisipasi belajar siswa kondisi, awal Siklus I, dan siklus II

No Tindakan Rata-rata partisipasi

siswa

Keterangan

1 Data Awal 12,1% Partisipasi rendah

2 Siklus I 34,5% Partisipasi meningkat

3 Siklus II 44,8% Partisipasi meningkat

Sumber: Data Primer Diolah (2016)

Berdasarkan pengamatan tabel 4.16 di atas menunjukan bahwa hasil

pengamatan partisipasi belajar PKn siswa kelas IV, V, dan VI pada kondisi awal

menunjukan 12,1%, pada siklus 1,34,5% ; dan pada siklus 2,44,8%. Hal ini

menunjukan adanya peningkatan partisipasi siswa dari kondisi awal , siklus 1 dan

siklus 2. Hasil pengamatan dari siklus 1 dan siklus 2 menunjukan bahwa

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 106: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

96  

  

pembelajaran dengan menerapkan metode tutor sebaya dapat meningkatkan

parsipasi siswa dalam pembelajaran PKn kelas IV, V, dan VI SD Negeri 1

Adikarto, kecamatan Adimulyo Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.16 di bawah ini.

Gambar 4.16

Diagram rata-rata parisipasi siswa dari kondisi awal sampai sklus 2

Sumber: Data Primer Diolah (2016)

Berdasarkan ganbar 4.16 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata partisipasi

siswa mulai dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 adalah sebagai berikut. Rata-

rata partisipasi kondisi awal 12,10%, rata-rata partisipasi siswa siklus 1, 34,50%

dan rata-rata partisipasi siklus 2 44,80%. Selain hasil observasi menunjukan

partisipasi siswa, dari pengamatn peneliti, pembelajaran dengan penggunaan

metode tutor sebaya, dapat ditampilkan pula rata-rata ketuntasan hasil belajar

12.10%

34.50%

44.80%

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

30.00%

35.00%

40.00%

45.00%

50.00%

Kondisi awal Siklus 1 Siklus 2

Rata‐rata Partisipasi siswa 

Rata‐rata Partisipasi  siswa

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 107: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

97  

  

siswa dari data kondisi awal sampai siklus II. Untuk analisis hasil belajar tersebut

dapat dilihat pada tabel 4.17.

Tabel 4.17

Rata-rata Hasil Belajar Siswa dari data awal sampai siklus 2

No Tindakan Rata-rata hasil belajar

(ketuntasan) Keterangan

1 Data Awal 69,0

2 Siklus I 75,9 Meningkat

3 Siklus II 82,8 Meningkat

Sumber: Data Primer Diolah (2016)

Berdasarkan tabel 4.17 diatas menunjukan bahwa pembelajaran dengan

metode tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat

dari tabel rata-rata hasil belajar siswa mulai dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus

2. Nilai rata-rata kondisi awal 69,0, nilai rata-rata hasil belajar siklus 1, 75,9, dan

nilai rata rata siklus 2, 82,8. Hal ini menunjukan adanya peningkatan nilai rata-

rata siswa kelas IV,V,dan VI SD Negeri 1 Adikarto Kecamatan Adimulyo, mata

pelajara PKn semester 2 tahun pelajaran 2015/2016. Untuk lebih jelas dapat

dilihat pada gambar 4.17

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 108: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

98  

  

Gambar 4.17

Diagram Rata-rata hasil belajar siswa kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2.

Sumber: Data Primer Diolah (2016)

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa rata-rata nilai hasil

belajar yang dinyatakan dalam prosenatse ketuntasan belajar, dari kondisi awal

hingga siklus 2 terdapat peniningkatan prosenatse. Pada kondisi awal yang tuntas

69 %, siklus 1 yang tuntas 75,9 % dan pada siklus 2 yang tuntas 82,8%.

B. Pembahasan

Berdasarkan perbandingan hasil penelitian antar siklus yang telah

dideskripsikan, dapat diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan

menerapkan Metode Tutor Sebaya pada siklus I sampai dengan siklus II telah

terdapat peningkatan partisipasi dan hasil belajar. Derdasarkan pengamatan

peningkatanya adalah yang aktif bertanya dari 20,7% menjadi 34%,

69.00%

75.90%

82.80%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2

Rata‐rata hasil belajar kondisi awal ,siklus dan siklus 2

Rata‐rat nilai hasil beajarkondisi awal ,siklus dansiklus 2

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 109: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

99  

  

mengungkapkan pendapat dari 20,7% menjadi 37,9%, dan yang menjawab

pertanyaan berdasarkan observasi tidak ada peningkatan yaitu tetap 63,8%.

Sedangkan hasil belajara meningkata dari siklus 1 yang tuntas 44 siswa (75,9%),

dan pada siklus 2 yang tuntas 48 siswa (82,8%).

Pembelajaran dengan menerapkan Metode Tutor sebaya dapat dijadikan

dalam upaya meningkatkan partisipasi dan hasil belajar PKn siswa kelas IV, V,

dan VI siswa SD Negeri 1 Adikarto semesdter 2 tahun pelajaran 2015/2016..

Pembelajaran dengan Metode Tutor Sebaya merupakan pembelajaran yang dapat

diterapkan dalam pembelajaran PKn khusunya di kelas IV, V, dan VI SD Negeri 1

Adikarto. Selain itu penerapan Metode Tutor Sebaya pada Mata pelajaran PKn

kelas IV, V, dan VI adalah dengan memperhatikan karekteristik siswa yang mulai

tubuh rasa ingin mengungkapkan pendapat. Siswa pada usia-usia ini dapat

melakukan pelatihan berbicara yang logis yang diaplikasikan dalam kegiatan

pembelajaran dengan teratur dan runtut. Keberhasilan peneliti dalam

melaksanakan penelitian ini mampu meningkatkan partisipasi dan hasil belajar

siswa kelas IV, V, dan VI. Hal tersebut terbukti dengan hasil nilai rata-rata

partisipasi siswa pada kondisi awal 12,1% , pada siklus I mencapai 34,5% dan

pada siklus II mencapai 44%. Rata-rata hasil belajar siswa pada kondisi awal

69,0%%, siklus I, 75,9% dan pada siklus II, 82,2%. Berdasarkan data rata-rata

partisipasi dan rata-rata hasil belajar siswa dikatakan pembelajaran dengan

menerapkan Metode Tutor Sebaya mampu meningkatkan partisipasi dan hasil

belajar PKn siswakelas IV, V,dan VI, SD Negeri 1 Adikarto semester 2

tahunPelajaran 2015/2016.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 110: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

100  

  

Pelaksanaan Penelitian ini dalam menganalisis data dengan menggunakan

program SPSS.17.00. Hasil perhitungan (olah data) menggunakan Paired Simples

Test dapat dilihat pada table di bawah ini:

Tabel 4.18.

Analisis partisipasi belajar siswa dengan Paired Simples Test

Paired Samples Test

Paired Dif f erences

t df

Sig. (2-

tailed)

95% Conf idence

Interv al of the

Dif f erence

Mean

Std.

Dev iation

Std. Error

Mean Lower Upper

Pair 1 Partisipasi (Awal) -

Partisipasi (Siklus

1)

-.103 .406 .053 -.210 .003 -1.942 57 .057

Pair 2 Partisipasi (Awal) -

Partisipasi (Siklus

2)

-.121 .462 .061 -.242 .001 -1.990 57 .051

Sumber: Data Primer Diolah (2016)

Berdasarkan Tabel 4.18 hasil pegolahan data (olah data) dengan

menggunakan Paired Simples Test diperoleh hasil data kondisi awal sampai siklus

I pada pembelajaran sebelum menerapkan Metode Tutor Sebaya dan setelah

menerapkan Metode Tutor Sebaya siklus 1 pada partisipasi adalah 0,057,

kemudian pada data kondisi awal sampai siklus 2, diperoleh hasil 0,51. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode Tutor

Sebaya, dapat meningkatkan partisipasi siswa. Namun peningkatan tersebut

belum menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap terhadap partisipasi belajar

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 111: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

101  

  

siswa. Hal ini dapat disebabkan karena peningkatan partisipasi siswa dalam

pembelajaran belum begitu tinggi. Penyebab lain yang karena siswa SD Negeri 1

Adikarto belum mampu berpartisipasi dalam prose pembelajaran secara banyak.

Sesuai dengan tujuan peneliti bahwa penerapan Metode Tutor Sebaya dapat

meningkatkan partisipasi namun belum signifikan. Selain hasil perhitungan

partisipasi siswa, olah data menggunakan Paired Simples Test juga digunakan

untuk penghitungan hasil belajar siswa. Penghitungan hasil belajar siswa

menggunakan Paired Simples Test dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.19

Analisis Hasil belajar siswa dengan Paired Simples Test

Paired Samples Test

Paired Dif f erences

t df

Sig. (2-

tailed)

95% Conf idence

Interv al of the

Dif f erence

Mean

Std.

Dev iation

Std.

Error

Mean Lower Upper

Pair 1 Hasil Belajar

(Awal) - HAsil

Belajar (Siklus 1)

-.069 .454 .060 -.188 .050 -1.158 57 .252

Pair 2 Hasil Belajar

(Awal) - Hasil

Belajar (Siklus 2)

-.138 .437 .057 -.253 -.023 -2.403 57 .020

Sumber: Data Primer Diolah (2016)

Berdasarkan Tabel 4.19 hasil penghitungan (olah data) dengan

menggunakan Paired Simples Test diperoleh hasil kondisi awal sampai siklus I

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 112: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

102  

  

dengan menerapkan Metode Tutor Sebaya 0,252 , pada kondisi awal sampai

siklus 2 kelas IV, V, dan VI diperoleh hasil 0,20. Hasil tersebut menunjukkan

bahwa pembelajaran menggunakan Metode Tutor Sebaya di SD Negeri 1

Adikarto mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap partisispasi dan hasil

belajar siswa PKn siswa kelas IV, V, dan VI semester 2 tahun pelajaran

2015/2016.

Kesimpulan akhir yang dapat disampaikan bahwa hasil olah data dengan

menggunakan SPSS 17.00 menunjukan terdapat perbedaan signifikan hanya pada

hasil belajar sebelum (kondisi awal) dan siklus 2 dengan tingkat keyakinan 5%

terlihat dari Sig. (2-tailed) di bawah 5%=0,020)

Peneliti beranggapan bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini cukup berhasil

karena dapat meningkatkan partisipasi dan hasil belajar PKn siswa kelas IV, V,

dan VI SD negeri 1 Adikarto semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016. Namun

demikian dalam proses penelitian ini masih ditemukan beberapa kendala atau

kelemahan dalam penerapan pembelajaran dengan Metode Tutor Sebaya. Kendala

dan kelemahan tersebut antara lain:1) Sulitnya membangkitkan siswa untuk

berpartisipasi pada siswa kelas IV, V, dan VI terutama untuk mengeluarkan

pendapat, 2) Kurangnya minat memperbaiki hasil belajar bagi siswa yang

membutuhkan bantuan, 3) Siswa sangat kesulitan menyusun kalimat untuk

berpartisipasi sehingga mengurangi keberanian, 4) Guru Sulit menentukan siswa

yang hendak dijadikan tutor, karena tidak semua siswa yang pandai bersedia dan

mau ditunjuk menjadi tutor.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 113: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

103  

  

Kendala-kendala tersebut di atas semoga dapat menjadi pedoman bagi

yang akan mengadakan penelitian yang sama untuk waktu yang akan datang.

Dengan demikian akan dapat memperbaikai hasil penelitian yang sudah kami

lakukan sekarang, dan lebih membuktikan bahwa pembelajaran dengan

menerapkan Metode Tutor Sebaya dapat meningkatkan partisipasi dan hasil

belajar PKn siswa kelas IV,V dan VI.  

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 114: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

  

104  

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Pembelajaran dengan Metode Tutor Sebaya dapat meningkatkan

partisipasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn di kelas IV, kelas V

dan kelas VI di SD Negeri 1 Adikarto, Kecamatan Adimulyo, namun

belum secara signifikan.

2. Pembelajaran dengan Metode Tutor Sebaya dapat meningkatkan hasil

belajar siswa, pada mata pelajaran PKn di kelas IV, kelas V dan kelas

VI di SD Negeri 1 Adikarto, Kecamatan Adimulyo

3. Pembelajaran dengan Metode Tutor Sebaya dapat meningkatkan

partisipasi dan hasil belajar siswa, terbukti dari meningkatnya

presentase partisipasi siswa dari kondisi awal 12,1 %, siklus 1 menjadi

34,5 % dan pada siklus 2 menjadi 44,8%. Namun peningkatan ini

belum signifikan. Berdasarkan analisa data dengan menggunakan

Paired Samples Tes menunjukan Sig. (2-tailed).

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan di atas penulis menyarankan:

1. Materi pelajaran PKn kelas IV, V dan VI dapat disajikan dengan

Metode Tutor Sebaya untuk meningkatkan partisipasi dan hasil belajar

siswa. Peningkatan partisipasi siswa yang belum berhasil signifikan

dalam penelitian ini, hendaknya menjadi pemicu bagi peneliti lain

untuk mengadakan penelitian yang lebih baik.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 115: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

105  

  

2. Sebelum melaksanakan pembelajaran guru hendaknya merencanakan

secara benar dan baik dalam memilih materi maupun metode serta

pendekatan untuk dapat meningkatkan partisipasi dan hasil belajar

siswa.

3. Penggunaan Metode Tutor Sebaya dirasa dapat meningkatkan

partisipasi dan hasil belajar PKn siswa kelas IV, V, dan VI di Sekolah

Dasar.

4. Perlunya penelitian penerapan Metode Tutor Sebaya, untuk dapat

membuktikan bahwa Metode Tutor Sebaya, sungguh-sungguh dapat

meningkatkan partisipasi dan hasil belajar siswa dengan siklus

berikutnya.

Tindak Lanjut

1. Penelitian ini hendaknya dapat dijadikan acuan oleh teman-teman guru

dalam melaksanakan perubahan mindset pembelajaran. Guru hendaknya

mampu secara profesional untuk metode pembelajaran yang cocok untuk

materi pembelajaran yang akan disajikan, sehingga tema yang diangkat

disesuaikan dengan karakteristik dan tingkat perkembangan anak.

2. Setiap satuan pendidikan diharapkan mampu berperan secara aktif untuk

meningkatkan profesi guru sehingga kinerjanya didukung oleh kompetensi

sesuai dengan pelajaran yang diampunya. Hasil belajar akan meningkat

apabila guru secara professional mampu memilih metode pembelajaran

yang tepat, berperan secara aktif memotivasi belajar siswa sehingga hasil

belajar secara umum dapat meningkat.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 116: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

  

106 

 

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Prasetyo dan Joko Tri (1997), Strategi Belajar Mengajar, Bandung Pustaka Setya

Ahmad Abu, Supriyono, danWidodo (2013), Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto Suharsimi, Suharjono dan Supardi (2006), Penelitian Tindakan Kelas,

Jakarta: PT Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi, (2006), Prosedure Penelitian Suatu Pendekatan Praktik , Yogyakarta: FIP IKIP Yogyakarta ____________, (2014), Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Reneka

Cipta

Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni (2015), Teori Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta: Ar-uzz Media.

Depdiknas (2006), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional. Dimyati dan Mujiyono (2002), Belajar dan Pembelajaran , Jakarta: Penerbit

Kerjasama Pusat Perbukuan Depdiknas dan PT Rineka Cipta. Djamarah, Saiful Bahri dan Aswan Zain (2006), Strategi Belajar Mengajar,

Jakarta: PT Rineka Cipta

Hamalik, Oemar (1992), Psikologi Belajar dan Mengajar, Bandung: Sinar Baru Hisyam Zaini, Bermawy Munthe dan Sekar Ayu Aryani (2004), Strategi

Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: CTSD Kunandar (2007), Guru professional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Mulyadi, (2008), Diagnosis Kesulitan Belajar dan Bimbingan terhadap Kesulitan

Belajar Khusus, Malang: Nusa Litera. Muslim, Ahmad (2012), Penggunaan Metode Tutor Sebaya dalam

UpayaMeningkatkan Partisipasi Siswa pada Pembelajaran Matematika di Kelas VIII A SMP Negeri I Ungaran.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 117: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

  

107 

 

Noviyanto, Dedi dan Asrori (2014), Teori Belajar Robert M. Gagne, tidak diterbitkan.

Padmono, Y. (2002). Evaluasi Pengajaran. Surakarta: FKIP Universitas Sebelas Maret. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Purwodarminto, W.J.S. (2002), Kamus Umum Bahasa Indonesia , Jakarta: Balai

Pustaka Ruminiati (1999), Pengertian Strategi, Metode dan Media dalam Pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan SD. Malang: Universitas Negeri Malang.

Sadirman (2011), Interaksi dan Motivasi Balajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Subiyanto, Ibnu (2000), Metodologi Penelitian manajemen dan Akuntansi.

Jogjakarta, UPP AMP YKPN

Suherman, E. dkk, (2003). Strategi Pembelajaran Komtemporer, Bandung : UPI. Sujana, Nana & Ibrahim , (1989). Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung:

Sinar Baru.

Sutikno, Sobry, M (2007), Menggagas Pembelajaran Efektif dan Bermakna, Mataram: NTP Press. Sukmadinata. N.S (2006), Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : PT Remaja

Rosda. Surya,Muh, (1985), Psychology Pendidikan, Bandung: Fakultas Ilmu Pendidikan,

IKIP.

Trianto (2007), Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktif, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Winataputra, Udin.S (2008), Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Universitas Terbuka. Uno, B.Hamzah, (2007), Model Pembelajaran, Menciptakan Proses Belajar

Mengajar yang Kreatif dan Efektif, Jakarta: Bumi Aksara.

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia, Tahun 1945 Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 118: Tesis Wiwaha Plagiat Widya STIE Jangan - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/621/1/142402782 JUARLAN.pdf · PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV, V,

108 

Zamroni, (2006), Paradigma Pendidikan Masa Depan, Yogyakarta : BIDRAF Publisher.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at