terminologi gizi.docx

8
TERMINOLOGI GIZI 1. Aspirasi : 1) Pengambilan substansi asing, seperti isi lambung yang masuk ke dalam saluran napas selama inhalasi; 2) Membuang dengan cara pengisapan, menggunakan penyedot, seperti pada pengambilan cairan atau gas yang berlebihan dari suatu rongga tubuh atau untuk mendapatkan specimen bicpsi 2. Anoreksia : Tidak ada atau kehilangan selera makan. - Anoreksia nervosa : Gangguan makan yang terutama dialami wanita, ditandai dengan mempertahankan berat badan minimal yang normal, ketakutan hebat terhadap penambahan berat badan atau menjadi gemuk. Dibagi menjadi 2 tipe, yaitu tipe restricting dan tipe purging. 3. Asma bronkiale : Penyempitan bronkus yang bersifat reversible yang terjadi oleh karena bronkus yang hiperaktif mengalami kontaminasi dengan antigen.

Upload: irganuralifahannisa

Post on 10-Nov-2015

155 views

Category:

Documents


45 download

TRANSCRIPT

TERMINOLOGI GIZI

1. Aspirasi : 1) Pengambilan substansi asing, seperti isi lambung yang masuk ke dalam saluran napas selama inhalasi; 2) Membuang dengan cara pengisapan, menggunakan penyedot, seperti pada pengambilan cairan atau gas yang berlebihan dari suatu rongga tubuh atau untuk mendapatkan specimen bicpsi

2. Anoreksia : Tidak ada atau kehilangan selera makan. Anoreksia nervosa : Gangguan makan yang terutama dialami wanita, ditandai dengan mempertahankan berat badan minimal yang normal, ketakutan hebat terhadap penambahan berat badan atau menjadi gemuk. Dibagi menjadi 2 tipe, yaitu tipe restricting dan tipe purging. 3. Asma bronkiale : Penyempitan bronkus yang bersifat reversible yang terjadi oleh karena bronkus yang hiperaktif mengalami kontaminasi dengan antigen.

4. Pneumothoraks : Pengumpulan udara atau gas dalam rongga pleura; dibedakan menjadi 3 tipe yaitu traumatic pneumothoraks (pneumothoraks yang disebabkan oleh trauma), pneumothoraks primary spontaneous (pneumothoraks dengan sebab eksternal yang belum diketahui jelas), dan pneumothoraks spontaneous secondary (pneumothoraks yang terjadi karena keadaan patologis yang sudah diketahui.

5. Tuberculosis : Peradangan paru/organ akibat Mycobacterium dan penyakit yang menular. Bakteri yang paling sering yaitu M. Tuberculosis dan M. Bovis. Penyakit ini ditandai dengan nekrosis kaseosa pada jaringan-jaringan dan terbentuknya tuberkel.

6. Perfusi : 1) Perbuatan menuang pada atau melalui, khususnya pengaliran cairan melalui pembuluh darah organ khusus; 2) Cairan yang dituang pada atau melalui suatu organ atau jaringan.

7. Bronchitis : Peradangan satu atau lebih bronkus; dapat bersifat akut dan kronik. Gejala biasanya disertai demam, batuk, ekspektorasi. Bentuk-bentuk kronik dapat melibatkan perubahan sekunder pada jaringan paru. 8. Morbiditas : 1) Keadaan sakit atau berpenyakit; 2) Insiden atau prevalensi satu atau semua jenis penyakit dalam satu populasi.

9. Morbilitas : Ukuran jumlah kematian pada suatu populasi; death rate.

10. Enteral : Pemasukan bahan makanan/nutrisi melalui pipa ke dalam saluran pencernaan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.

11. Stridor : Suara pernapasan bernada tinggi dan kasar, seperti suara inspirasi yang sering terdengar pada obstruksi laring akut.

12. Alkalosis metabolic : Suatu keadaan dimana individu mengalami suatu ketidakseimbangan asam-basa yang berhubungan dengan kelebihan bikarbonat atau kehilangan ion hydrogen.

13. Asidosis metabolic : Keasaman darah yang berlebihan yang ditandai dengan rendahnya kadar asam bikarbonat dan tingginya tekanan CO2 dalam darah (PCO2)

14. Kusmauli : Pola pernapasan yang sangat dalam dengan frekuensi yang normal atau semakin kecil dan sering ditemukan pada penderita asidosis dan merupakan salah satu bentuk hiperventilasi

15. Wheezing : Suara pernapasan yang ditandai dengan suara bersiul bernada tinggi pada akhir pernapasan yang timbul akibat udara melalui jalan napas yang sempit.

16. Apneu : Henti napas; Penghentian sementara bernapas selama tidur, sering mengakibatkan kantuk di siang hari karena O2 kurang dan CO2 semakin meningkat.

17. Atelectasis : Pengembangan yang tidak sempurna sebagian atau seluruh paru-paru; mungkin terjadi secara kongenital (primer), sekunder, atau kelainan yang didapat.

18. PPOK : Penyakit kronis yang ditandai dengan batuk produktif dan dispneu dan terjadinya obstruksi saluran napas sekalipun penyakit ini bersifat kronis dan merupakan gabungan emfisema, bronkiolitis kronik, dan asma, tetapi dalam keadaan tertentu terjadi perburukan dari fungsi pernapasan.19. Malnutrisi : Setiap gangguan gizi; keadaan ini dapat disebabkan oleh berbagai derajat ketidakseimbangan makanan atau defek asimilasi atau perdayagunaan makanan.

20. Retriksi cairan : Pembatasan asupan cairan yang diberikan

21. Saturasi O2 : Ukuran derajat pengikatan oksigen pada hemoglobin, bisa diukur menggunakan pulse oximeter, yang dinyatakan dengan membagi kapasitas oksigen maksimum dengan kandungan oksigen sebenarnya dan dikalikan 100.

22. Bronchitis : peradangan satu/lebih bronkus

23. Status asmaticus : Suatu serangan asma yang berat, berlangsung dalam beberapa jam atau hari, yang tidak memberikan perbaikan pada pengobatan yang lazim.

24. Emfisema : penyakit yang ditandai dengan pelebaran alveoli dan diikuti oleh destruksi dinding alveoli. Yang menjadi pokok utama pada emfisema yaitu adanya hiperinflasi dari paru yang bersifat irreversible dengan konsekuensi rongga thoraks menjadi gembung (barrel chest)

25. Fitokemikal : zat kimia yang berasal dari sayur dan buah segar yang berfungsi sebagai antioksidan.

26. Efusi pleura : cairan abnormal dalam rongga pleura; suatu keadaan dimana terdapat penumpukan cairan dalam cairan pleura daoat berupa cairan transudate maupun eksudat yang dapat menekan paru dan jantung hingga menimbulkan sesak.

27. Parenteral : bukan melalui saluran oencernaan tetapi melalui jalur lain yaitu penyuntikan : subkutan, intramuscular, intraorbital, intrakapsular, intraspinal, intrasternal, atau intravena.

28. Ekspirasi : proses penghembusan napas (mengeluarkan udara pernapasan yaitu CO2 dan H2O ke atmosfer)

29. Inspirasi : Proses menghirup udara (O2) dari atmosfer ke dalam saluran pernapasan

30. Alkalosis respiratorik : Keadaan akibat banyaknya kehilangan CO2 dari tubuh, biasanya sebagai akibat dari hiperventilasi sehingga status asam basa tubuh bergeser ke alkali.

31. Asidosis respiratorik : Asidosis yang disebabkan oleh retensi CO2 yang berlebihan dalam tubuh, dapat dijumpai pada penyakit paru obstruktif kronik dan keadaan lain yang mengganggu ventilasi normal.

32. Ronki : Suara yang kontinyu terdiri dari suara yang kering, rendah, mirip dengkur dari dalam leher atau saluran bronkus akibat obstrikksi parsial, seperti oleh secret.

33. Dispneu : (Sesak napas) merupakan keadaan kesulitan bernapas yang dapat dilihat dengan adanya kontraksi otot-otot pernapasan tambahan.

34. Hemoptysis : Ekspektorasi darah atau sputum bercampur darah

35. Bronkhiektasis : Dilatasi kronik dari bronkus yang ditandai dengan napas bau dan batuk paroksimal, dengan ekspektorasi materi mukopurulen.