makalah gizi.docx

25
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak yang berprestasi adalah investasi sumber daya manusia yang berharga bagi keluarga, nusa, dan bangsa. Untuk mewujudkan impian akan anak yang berprestasi, selain diperlukan pendidikan yang baik dan berkualitas, juga harus memperhatikan kebutuhan gizi yang cukup. Hal itu untuk menunjang proses tumbuh kembang anak agar dapat tumbuh dan berkembang lebih optimal. Sehingga lebih mudah dan cepat menerima masukan dalam proses belajar-mengajar anak di sekolah serta meningkatkan konsentrasi belajar (Rumah Sakit Dr.Cipto Mangunkusumo dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia,2003). Tingkat kecukupan pemenuhan kebutuhan gizi anak dapat dilihat dari menu dan pola konsumsi sarapan pagi anak sebelum memulai aktifitas di sekolah. Dalam bidang ilmu gizi dan kesehatan, anak dapat dikelompokkan menjadi: Anak Pra Sekolah (4-6 tahun), Anak Sekolah (7-12 tahun), dan Remaja (13-18 tahun) (Rumah Sakit Dr.Cipto Mangunkusumo dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia, 2003). Anak pra sekolah (usia 4-6 tahun) termasuk golongan usia rawan terhadap masalah gizi, yaitu gizi buruk dan gizi kurang. Anak usia pra sekolah sedang dalam masa pertumbuhan sehingga kebutuhan energi dan protein meningkat dibandingkan dengan kelompok umur yang lain. Anak pra sekolah belum bisa memilih menu sarapan pagi

Upload: abdul-munir

Post on 12-Jul-2016

220 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Gizi.docx

1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak yang berprestasi adalah investasi sumber daya manusia yang berharga bagi

keluarga, nusa, dan bangsa. Untuk mewujudkan impian akan anak yang berprestasi,

selain diperlukan pendidikan yang baik dan berkualitas, juga harus memperhatikan

kebutuhan gizi yang cukup.

Hal itu untuk menunjang proses tumbuh kembang anak agar dapat tumbuh dan

berkembang lebih optimal. Sehingga lebih mudah dan cepat menerima masukan

dalam proses belajar-mengajar anak di sekolah serta meningkatkan konsentrasi

belajar (Rumah Sakit Dr.Cipto Mangunkusumo dan Persatuan Ahli Gizi

Indonesia,2003).

Tingkat kecukupan pemenuhan kebutuhan gizi anak dapat dilihat dari menu dan

pola konsumsi sarapan pagi anak sebelum memulai aktifitas di sekolah. Dalam

bidang ilmu gizi dan kesehatan, anak dapat dikelompokkan menjadi: Anak Pra

Sekolah (4-6 tahun), Anak Sekolah (7-12 tahun), dan Remaja (13-18 tahun)

(Rumah Sakit Dr.Cipto Mangunkusumo dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia, 2003).

Anak pra sekolah (usia 4-6 tahun) termasuk golongan usia rawan terhadap masalah

gizi, yaitu gizi buruk dan gizi kurang. Anak usia pra sekolah sedang dalam masa

pertumbuhan sehingga kebutuhan energi dan protein meningkat dibandingkan

dengan kelompok umur yang lain. Anak pra sekolah belum bisa memilih menu

sarapan pagi yang banyak mengandung energi dan protein, yang akan digunakan

untuk aktifitas hari itu (Rumah Sakit Dr.Cipto Mangunkusumo dan Persatuan Ahli

Gizi Indonesia, 2003).

Pendidikan dan pengetahuan gizi ibu dapat mempengaruhi pemberian menu

sarapan pagi. Seorang ibu yang pendidikannya tinggi dan pengetahuan gizinya baik

diharapkan dapat menyiapkan sarapan pagi yang cukup mengandung energi dan

protein, serta zat gizi lainnya. Energi dan protein sangat penting karena dua zat gizi

ini memberikan peranan penting dalam tubuh (Winarno, F.G.,1997).

B. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Mengetahui apa pengertian gizi

Page 2: Makalah Gizi.docx

2

2. Mengetahui apa pengertaian usia anak sekolah.

2.    Mengetahui fungsi gizi untuk anak usia sekolah.

3.    Mengetahui apa saja asupan makanan untuk anak usia sekolah.

4.    Mengetahui Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Pada Anak Sekolah.

5.    Mengetahui Gangguan Gizi Pada Anak Sekolah.

6.    Mengetahui bagaimana Upaya Peningkatan Gizi Pada Anak Sekolah.

C. Manfaat

1. Mahasiswa

Bagi mahasiswa, makalah ini bisa menjadi bahan masukan bahwa materi gizi

untuk anak usia pra sekolah dan sekolah sangat dibutuhkan untuk menambah

wawasan

2. Masyarakat

Bagi masyarakat, khususnya untuk para ibu diharapkan dapat memperhatikan

gizi anaknya, terutama yang masih berusia sekolah yang sangat membutuhkan

asupan gizi yang banyak untuk pertumbuhannya.

Page 3: Makalah Gizi.docx

3

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian Gizi

Gizi berasal dari bahasa Arab yaitu “ghidza” yang berarti makanan. Jadi secara

luas dapat diartikan bahwa ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu

yang berkaitan dengan makanan, terutama kandungan yang ada di dalamnya. Ilmu

ini juga dihubungkan dengan kesehatan tubuh, serta perkembangan yang akan

didapatkan oleh tubuh dengan mengkonsumsi makanan tertentu.

Gizi merupakan ilmu terapan yang mempergunakan berbagai disiplin ilmu dasar,

seperti Biokimia, Biologi, Ilmu hayat (fisiologi), ilmu penyakit (pathologi), dan

beberapa lagi. Sedangkan definisi gizi sekarang menjadi ilmu yang mempelajari hal

ihwal makanan, dikaitkan dengan kesehatan tubuh.

Ruang lingkup Ilmu gizi cukup luas, mulai dari cara memproduksi makanan,

penyediaan makanan, pengolahan, konsumsi serta pemanfaatan makanan oleh

tubuh pada saat sehat maupun sakit. Ilmu yang satu ini juga berhubungan dengan

konsep - konsep pertanian, biologi dan kimia.

Ilmu ini pun tidak hanya berkutat pada makanan saja, melainkan juga hal-hal lain

seperti halnya gizi saat olahraga serta gizi suatu golongan masyarakat. Ilmu ini

diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang baik bagi setiap

individu.

B. Pengertian Usia Anak Sekolah

Biechler dan Snowman (1993) sebagaimana dikutip oleh Dr. Soemiarti

Patmonodewo dalam bukunya Pendidikan Anak Prasekolah mengartikan bahwa

yang dimaksud dengan anak usia prasekolah adalah mereka yang berusia antara 3-6

tahun. Sedangkan menurut Drs. M. Solehuddin, M.Pd, MA bahwa batasan tentang

masa anak/anak usia prasekolah tergantung kepada dasar pembatasan yang

digunakan dan atau teori yang dirujukinya. Dalam pandangan mutakhir yang lazim

dianut di negara-negara maju, istilah anak usia dini (early childhood) adalah anak

yang berumur antara 0-8 tahun, lebih lanjut dijelaskan oleh Solehuddin bahwa yang

dimaksud dengan usia prasekolah adalah mereka yang berusia dibawah enam tahun.

Berikut adalah beberapa tentan pengertian usia anak sekolah:

Page 4: Makalah Gizi.docx

4

1. UU no 20 tahun 2002 tentang Perlindungan anak dan WHO yang dikatakan

masuk usia anak adalah sebelum usia 18 tahun dan yang belum menikah

2. American Academic of Pediatric tahun 1998 memberikan rekomendasi yang

lain tentang batasan usia anak yaitu mulai dari fetus (janin) hingga usia 21

tahun.

3. Batas usia anak tersebut ditentukan berdasarkan pertumbuhan fisik dan

psikososial, perkembangan anak, dan karakteristik kesehatannya.

4. Pembagian golongannya:

a. Taman kanak-kanak (pra sekolah usia 4-6 tahun)

b. Sekolah dasar 7-12 tahun

c. Remaja 13-18 tahun

C. Fungsi Gizi untuk Anak Sekolah

Masa prasekolah merupakan bagian dari masa kanak-kanak. Masa kanak-kanak

meliputi masa kanak-kanak awal dan masa kanak-kanak akhir. Masa prasekolah

adalah masa peralihan antara masa bayi dan masa anak sekolah. Anak pada usia ini

dalam menjalani tumbuh kembangnya membutuhkan zat gizi yang esensial

mencakup protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin, dan air yang harus

dikonsumsi secara seimbang. Kebutuhan pada anak usia ini memerlukan kalori

sebesar 50 kkal per kg berat badan. Anak-anak disetiap tahapan usia membutuhkan

penanganan berbeda seiring dengan pertumbuhannya. Hal ini disebabkan oleh pada

setiap tahapan pertumbuhan, karakter anak berbeda-beda. Sehingga, penyesuaian

kebutuhan anak disetiap tahapan usia sangat penting guna menghadirkan

pertumbuhan optimal.

Berdasarkan gambaran tersebut, adapun fungsi gizi bagi anak Pra sekolah dan

sekolah adalah :

a. untuk membangun tubuh/ memelihara dan memperbaiki bagian-bagian tubuh

yang rusak (zat pembangun; misalnya protein, mineral, dan air)

b. untuk memberi tenaga (zat tenaga; misalnya lemak, karbohidrat, dan protein)

c. untuk mengatur pekerjaan tubuh (zat pengatur; misalnya vitamin, air, dan

mineral).

D. Faktor yang mempengaruhi Gizi Anak Sekolah

1. Angka Kecukupan Gizi dan Angka Kebutuhan Gizi

Page 5: Makalah Gizi.docx

5

a. Angka kecukupan gizi adalah nilai yang menunjukan jumlah zat gizi yang

diperlukan tubuh untuk hidup sehat setiap hari bagi semua populasi menurut

kelompok umur, jenis kelamin dan kondisi fisiologi tertentu. Angka kecukupan

gizi berbeda dengan angka kebutuhan gizi (dietary requirements). Angka

kebutuhan gizi adalah jumlah zat-zat gizi minimal yang dibutuhkan seseorang

untuk mempertajankan status gizi adekuat.

b. AKG yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat badan untuk masing-

masing kelompok umur, gender, dan aktivitas fisik. Dalam penggunaannya, bila

kelompok penduduk yang dihadapi mempunyai rata-rata berat badan yang

berbeda dengan patokan yang digunakan, maka diperlukan penyesuaian. AKG

tidak dipergunakan untuk  individu. Dalam menentukan AKG, perlu

dipertimbangkan setiap faktor yang berpengaruh terhadap absorpsi zat-zat gizi

atau efisiensi penggunaannya di dalam tubuh. Untuk sebagian zat gizi, sebagian

dari kebutuhan mungkin dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi suatu zat yang

di dalam tubuh kemudian dapat diubah menjadi zat gizi esensial. Pada

kebanyakan zat gizi, pencernaan dan atau absorpsinya tidak komplit, sehingga

AKG yang dianjurkan harus sudah memperhitungkan bagian zat gizi yang tidak

di absrorpsi.

c. Dalam memenuhi kebutuhan AKG seriap harinya, perlu dilakukan memberi

variasi makanan yang berbeda setiap harinya yang nantinya diharapkan cukup

dapat memenuhi semua kebutuhan gizi. Di Indonesia pola menu seimbang

tergambar dalam menu 4 Sehat 5 Sempurna dan Pedoman Umum Gizi

Seimbang (PUGS). Saat ini dikenal juga menu pelangi, yaitu menu makanan

yang berwarna-warni seperti pelangi untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan

mineral yang diperlukan oleh tubuh seperti sayur-sayuran. Perlu pendidikan

khusus bagi anak usia sekolah atau sekolah dasar dalam memilih makanan yang

berwarna-warni. Peran orang tua sangat diperlukan, jangan sampai anak

memilih makanan yang berwarna-warni yang menggunakan zat pewarna.

Dalam menyusun menu, selain AKG perlu pula dipertimbangkan aspek

akseptibilitas makan yang disajikan, karena selain sebagai sumber zat-zat gizi,

makanan juga mempunyai nilai sosial dan emosional.

Page 6: Makalah Gizi.docx

6

d. Untuk itu dalam memenuhi AKG harus sesuai dengan prinsip-prinsip gizi

seimbang, yaitu :

·       Variasi makanan

·       Pola hidup bersih

·       Menghindari rokok, alkohol dan narkoba

·       Aktivitas fisik

·       Pantau BB

e. Gizi yang diperoleh seorang anak melalui konsumsi makanan setiap hari

berperan besar untuk kehidupan anak tersebut. Untuk dapat memenuhi dengan

baik dan cukup, ternyata ada beberapa masalah yang berkaitan dengan

konsumsi zat gizi untuk anak. Contoh masalah gizi masyarakat mencakup

berbagai defisiensi zat gizi atau zat makanan. Seorang anak juga dapat

mengalami defisiensi gizi atau makanan. Seorang anak juga dapat mengalami

defisiensi zat gizi tersebut yang berakibat pada berbagai aspek fisik maupun

mental. Masalah ini dapat ditanggulangi secara cepat, jangka pendek, dan

jangka panjang serta dapat dicegah oleh masyarakat sendiri sesuai dengan

klasifikasi dampak defisiensi zat gizi antara lain melalui pengaturan makan

yang benar.

f. Makanan merupakan kebutuhan mendasar bagi hidup manusia. Makan yang

dikonsumsi beragam jenis dengan berbagai cara pengolahannya. Di masyarakat

dikenal pola makan atau kebiasaan makan dan selera makan, yang terbentuk

dari kebiasaan alam masyarakatnya. Jika menyusun hidangan untuk anak, hal

ini perlu diperhatikan di samping kebutuhan zat gizi untuk hidup sehat dan

bertumbuh kembang. Kecukupan zat gizi ini berpengaruh pada kesehatan dan

kecerdasan anak, maka pengetahuan dan kemampuan mengelola makanan sehat

untuk anak adalah suatu hal yang sangat amat penting.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Pada Usia Sekolah

Kesehatan yang paling diperhatikan oleh WHO (World Healt Organization)

adalah kesehatan ibu hamil dan anak. Untuk itu keduanya diperhatikan detile

untuk masalah asupan gizi dan konsumsi makanan sehari-harinya.

Page 7: Makalah Gizi.docx

7

Kembali lagi ke WHO, mengapa perlunya memperhatikan kebutuhan gizi anak

usia sekolah, ada beberapa alasan mengapa kebutuhan gizi anak sekolah sangat

diperhatikan, berikut point-poinya :

1. Usia Sekolah adalah usia puncak pertumbuhan.

Anak SD yang berusia sekitar 7-13 tahun merupakan masa-masa

pertumbuhan paling pesat kedua setelah masa balita. Dimana kesehatan

yang optimal akan menghasilkan pertumbuhan yang optimal pula. Perhatian

terhadap kesehatan sangatlah diperlukan, pendidikan juga digalakan untuk

perkembangan mental yang mengacu pada skil anak. Asupan gizi

diperlukan untuk memenuhi keduanya yaitu : fisik dan mental anak. Karena

tentunya fisk dan mental merupakan sesuatu yang berbeda namun saling

berkaitan. makanan yang kaya akan nutrisi sangat mempengaruhi tumbuh

kembang otak dan organ-organ lain yang dibutuhkan anak untuk mencapai

hasil pendidikan yang optimal, untuk itu keluarga adalah pihak pertama

yang harus memperhatikan asupan gizi anaknya. Pengetahuan keluarga akan

gizi sangat berpengaruh disini.

2. Selalu Aktif.

Semakin tinggi tingkat aktifitas tubuh maka Nutrisi dan energi juga akan

semaki banyak diperlukan, anak usia SD atau Usia sekolah merupakan usia

yang senang bermain. Senang menghabiskan waktunya untuk belajar

mengetahui lingkungan sekitar. Untuk itu perlunya nutrisi dan asupan energi

yang banyak untuk menunjang aktifitas fisiknya. Sulitnya untuk

mengkonsumsi makanan bergizi adalah tantangan yang perlu dihadapi oleh

orang tua. Untuk itu pengetahuan mengenai gizi anak sangat disarankan

untuk mempelajarinya.

3. Perubahan Sikap Terhadap Makanan.

Anak Usia SD tidak dapat di tebak, apa selera makan yang saat ini sedang ia

senangi, perubahan sikap terhadap makanan dipengaruhi oleh beberapa

faktor, salah satunya adalah pengaruh dari luar. Pada masa-masa inilah

perhatian ibu terhadap pengaruh pola konsumsi makanan sepertinya harus

digalakan.

4. Tidak suka makanan-makanan yang bergizi.

Page 8: Makalah Gizi.docx

8

Ya telah terbukti, anak usia sekolah sangat sulit untuk dapat mengkonsumsi

makanan-makanan yang sedang ia perlukan untuk masa pertumbuhan.

Kriteria makanan yang banyak disukai oleh anak usia ini adalah makanan

yang banyak mengandung gula dan mempunyai warna yang cerah sehingga

menarik anak untuk mengkonsumsinya.

E. Gangguan Gizi Pada Anak Sekolah

1. Masalah Makan Pada Anak Usia Pra-Sekolah

Anak-anak pra-sekolah sering dianggap sedang memasuki fase johnny won’t

eat. Anak seusia ini banyak melakukan aktivitas fisik (bermain dan lari-lari

kesana- kemari). Sehingga harus lebih banyak mengasup makanan. Sedangkan

masalah makan pada anak pada umumnya adalah masalah kesulitan makanan,

kesulitan makan anak yaitu kurangnya nafsu makan. Kesulitan makan juga

timbul jika alat pencernaan mengalami kelainan maupun bila reflex-refleks

yang berhubungan dengan makan terganggu. Permasalahan pada usia TK

(prasekolah) adalah bahwa pada usia ini seorang anak merupakan golongan

konsumen pasif yaitu belum dapat mengambil dan memilih makanan sendiri.

Mereka juga masih sukar diberikan pengertian tentang m akan disamping

kemampuan menerima berbagi jenis makanan juga masih terbatas. Dikaitkan

dengan kesehatan, maka diusia ini anak amat rentan terhadap berbagai penyakit

infeksi terutama apabila kondisinya kurang gizi.

Ada beberapa pendapat mengenai penyebab kesulitan makan anak, menurut

Palmer dan Horn yang dikemukakan Samsuddin (1985) antara lain adalah

a. Kelainan neuro-motorik

Kelainan neuro-motorik berupa retardasi mental, kelainan otot, inkoordinasi

alat-alat tubuh, kelainan esophagus (saluran menelan) dan lainnya.

b. Kelainan kongenital

Kelainan ini mencakup kelainan yang berhubungan dengan alat pencernaan

seperti lidah, saluran pencernaan, menyebabkan anak mengalami kesulitan

untuk makan atau menimbulkan muntah-muntah.

c. Kelainan gigi-geligi

Page 9: Makalah Gizi.docx

9

Kerusakan pada gigi atau ketidaksempurnaan gigi yaitu tanggal, akan

menyulitkan anak mengunyah atau mengigit makanan dan anak merasa

sakit pada giginya sehingga segan makan.

d. Penyakit infeksi akut dan menahun

Pada infeksi akut saluran nafas bagian atas, sering menimbulkan kurang

nafsu makan (anoreksia) dan sulit menelan. Infeksi ini mempersukar anak

untuk menerima makanan.

e. Defisiensi nutrien/gizi

Defisiensi golongan yang pokok seperti kalori dan protein menimbulkan

gejala anoreksia karena produksi enzim pencernaan dan asam lambung yang

kurang dan anak dalam keadaan apatis.

f. Kelainan psikologik

Disebabkan kekeliruan pengelolaan orang tua dalam hal mengatur makan

anaknya.

2. Masalah Makan Pada Anak Usia Sekolah

Nutrisi merupakan komponen penting bagi kesehatan anak. Pertumbuhan dan

perkembangan yang dialami oleh anak-anak membuat mereka membutuhkan

nutrisi yang baik dalam hal protein, energi dan komponen nutrien lainnya. Hal

tersebut juga membuat mereka rentan terhadap kekurangan nutrisi dan

gangguan pertumbuhan. Pola makan yang dimulai sejak masa kanak kanak

dapat mempengaruhi kesehatan mereka selanjutnya. Pada masa kanak-kanak,

pemberian nutrisi yang kurang baik dapat mengakibatkan gagal tumbuh,

obesitas, dan penyakit-penyakit terkait defisiensi nutrisi. Akibat jangka panjang

yang dapat ditimbulkan adalah meningkatnya risiko penyakit degeneratif kelak

saat usia lanjut.

Masalah gizi yang dihadapi oleh anak-anak pada usia sekolah dasar antara lain:

obesitas, gagal tumbuh, anemia karena kekurangan zat besi, dan karies pada

gigi geligi serta infeksi kecacingan. Obesitas biasanya disebabkan karena

konsumsi makanan yang melebihi kebutuhannya per hari. Sebaliknya, gagal

tumbuh biasanya disebabkan karena kurangnya asupan nutrisi. Selain gagal

tumbuh, kurangnya asupan nutrisi juga dapat menyebabkan terjadinya anemia

dan membuat anak rentan terhadap infeksi. Karies disebabkan karena konsumsi

Page 10: Makalah Gizi.docx

10

makanan yang mengandung gula berlebihan disertai dengan kebersihan gigi

yang kurang terjaga. Infeksi kecacingan disebabkan karena kurangnya

kebiasaan cuci tangan saat makan dan seringnya tidak menggunakan alas kaki

saat beraktifitas.

Masalah gizi pada anak sekolah dasar masih cukup memprihatinkan. Hal ini

dapat terlihat dari beberapa penelitian yang dilakukan terhadap anak usia

sekolah dasar di Indonesia. Anak usia sekolah dasar dalam hal ini adalah anak

dengan kisaran usia 7-12 tahun. Pada penelitian yang dilakukan oleh dr.

Saptawati Bardosono, ahli gizi dari Universitas Indonesia, di 5 sekolah dasar di

jakarta, didapatkan sebanyak 94,5% anak mendapatkan asupan gizi di bawah

angka kecukupan gizi yang dianjurkan. Hal senada diungkapkan oleh Endang

Dewi Lestari dengan penelitiannya pada 10 sekolah dasar di Solo. Didapatkan

semuanya menderita defisiensi zat seng. Rendahnya kecukupan gizi pada

kelompok anak usia sekolah dasar berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik,

konsentrasi dan prestasi. Pada penelitian yang dilakukan oleh Satoto, ditemukan

sebanyak 30-35% anak sekolah dasar tumbuh di bawah baku yang ada.

Infeksi yang lama dan berat juga berhubungan erat dengan masalah gizi berupa

malnutrisi. Infeksi dapat menyebabkan terjadinya malnutrisi. Seorang anak

yang mengalami infeksi membutuhkan asupan nutrisi yang lebih banyak dari

biasanya. Sementara beberapa gejala yang dialami saat infeksi seperti diare dan

tidak nafsu makan membuat asupan nutrisi menjadi sulit. Sebaliknya, malnutrisi

juga dapat menyebabkan individu rentan terhadap terjadinya infeksi. Daya

tahan tubuh kita didukung oleh protein, zat besi, vitamin dan beberapa

mikronutrien lainnya. Jika asupan zat gizi tersebut kurang, kerja daya tahan

tubuh menjadi tidak optimal.

Untuk mengatasi masalah gizi diperlukan beberapa upaya, terutama dari pihak

orang tua dan pihak sekolah. Makanan anak-anak pada usia sekolah dasar perlu

diperhatikan, terutama karena pada usia ini anak-anak tersebut masih dalam

tahap pertumbuhan dan perkembangan, sehingga keseimbangan gizi perlu

dijaga.

Anak dengan usia sekolah dasar sudah dapat menentukan makanan yang

disukainya. Makanan yang diberikan pada anak usia sekolah dasar ditentukan

Page 11: Makalah Gizi.docx

11

berdasarkan berat badan, usia dan aktivitas anak. Anak laki-laki umumnya lebih

banyak melakukan aktivitas fisik dibandingkan anak perempuan, sehingga

asupan makanan yang mengandung lebih bnayak energi perlu ditingkatkan.

Sedangkan anak perempuan pada usia sekolah dasar mulai memasuki usia haid,

sehingga memerlukan lebih banyak protein dan zat besi.

Sarapan pagi bagi anak-anak usia sekolah dasar sangat penting mengingat

aktivitas di sekolah yang melibatkan fisik dan konsentrasi belajar. Lingkungan

sekolah dasar umumnya memiliki banyak jajanan. Banyak anak menyukai

makanan jajanan yang hanya mengandung karbohidrat dan garam. Makanan

tersebut hanya akan membuat seorang anak cepat kenyang dan mengurangi

nafsu makan anak.

Asupan gizi pada anak usia sekolah mulai dipengaruhi oleh faktor lingkungan,

karena anak-anak usia ini sudah mulai mengenal lingkungannya. Oleh karena

itu, perhatian orang tua dan pihak sekolah perlu ditingkatkan untuk mencegah

gangguan nutrisi berupa malnutrisi atau pun obesitas. Peran serta dari berbagai

pihak dalam hal asupan gizi diperlukan untuk memperbaiki status gizi anak-

anak di Indonesia pada umumnya dan anak-anak usia sekolah dasar pada

khususnya.

F. Upaya Peningkatan Gizi pada Anak Sekolah

1. Usia Pra – Sekolah

Akibat dari kesulitan makan akan berpengaruh terhadap gizi seorang anak.

Upaya untuk mengatasi kesulitan makan adalah menghilangkan penyebab

kesulitan makan. Secara garis besar dapat dilakukan upaya dietetik dan upaya

psikologik.

a. Upaya dietetik

Upaya ini berhubungan dengan pengaturan makanan yaitu merancang

makanan. Adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengaturan

makanan ialah :

Umur dan berat badan anak

Keadaan penyakit anak

Keadaan alat penerima makanan : mulut, gigi, usus, dsb

Kebiasaan makan, selera, kesukaan, aneka ragam atau variasi hidangan

Page 12: Makalah Gizi.docx

12

Penerimaan dan toleransi anak terhadap makan yang diberikan

Bila menemui kesulitan untuk mengenal menu sehat seimbang dapat

meminta bantuan atau berkonsultasi dengan ahi gizi. Dengan bantuan

seorang ahli gizi dapat dirancang makanan anak yang memenuhi

persyaratan :

Jumlah kebutuhan setiap nutrien disesuaikan dengan daftar kebutuhan

nutrien dan besarnya makanan.

Jenis bahan makanan yang akan dipilih untuk menterjemahkan nutrien

yag diperlukan dengna menggunakan daftar komposisi bahan makanan

berbagai macam bahan makanan.

Bentuk makanan yang akan diberikan yaitu dalam bentuk biasa, lunak,

saring atau cair.

Jadwal waktu makan dalam sehari

Cara pemberian makanan dengan cara biasa atau memakai alat

b. Upaya psikologik

Adalah upaya yang dilakukan orang tua dalam mengelola dan mengatur

makan anak. Dapat dilakukan dengan cara antara lain :

Hubungan emosional antara anak dan ibu hendaknya baik. Ibu perlu

sabar, tenang,dan tekun.

Adakan suasana makan yang menyenangkan anak,bersih dan berikan

pujian apabila anak melakukan cara makan dengna baik serta cukup

makan.

Gunakan alat makan yang menarik, disukai anak dan sesuai dengan

kondisi anak sehingga memudahkan anak untuk makan.

Orang tua hendaknya memperhatikan porsi yang pantas untuk anak

dengan cara, memberi porsi makan yang sekiranya anak tersebut dapat

menghabiskannya, serta memberi pujian pada anak karena dapat

menghabiskan makanannya.

Memberikan makanan-makanan baru ketika anak sedang lapar untuk

meningkatkan variasi selera makannya.

Jangan terlalu memaksakan satu jenis makanan yang anak tidak suka.

2. Usia Sekolah

Page 13: Makalah Gizi.docx

13

WHO telah mencanangkan konsep sekolah sehat atau Health Promoting School,

melalui upaya promotif dan preventif didukung oleh upaya kuratif dan

rehabilitatif yang berkualitas adalah :

a. Promotif dan Pencegahan

Pemberian nutrisi yang baik dan benar (PMT, Sarapan dll)

Perilaku hidup sehat jasmani dan rohani

Deteksi dini dan pencegahan penyakit menular

Deteksi dini gangguan penyakit kronis pada anak sekolah

Deteksi dini gangguan pertumbuhan anak usia sekolah

Deteksi dini gangguan perilaku dan gangguan belajar

Imunisasi anak sekolah

b. Kuratif dan rehabilitasi.

Penganan pertama kegawat daruratan di sekolah

Pengananan pertama kecelakaan di sekolah

Keterlibatan guru dalam penanganan anak dengan gangguan perilaku

dan gangguan belajar

3. Contoh Daftar Makanan Anak Usia Pra Sekolah dan Sekolah

Kelompok makanan Disarankan porsi harian Disarankan melayani

ukuran

Sayur-sayuran

berdaun hijau gelap,

kuning, kacang kering

dan kacang polong,

dan sayuran-sayuran

lainnya

3-5 porsi

Sertakan semua jenis

secara teratur. Sering

sajikan sayuran hijau tua.

Sajikan kacang kering dan

kacang polong yang

dimasak dalam beberapa

kali seminggu

¼ cangkir sayuran yang

dimasak

¼ cangkir sayuran mentah

cincang

½ cangkir sayuran mentah

berdaun seperti seperti

daun selada atau bayem

Buah-buahan

Sertakan buah-buahan

atau jus pada mereka

secara teratur

2-4 porsi ½ buah utuh seperti pisang,

apel, jeruk atau irisan

melon

½ cangkir jus

¼ cangkir dimasak atau

Page 14: Makalah Gizi.docx

14

buah kalengan

¼ cangkir kismis

Sereal, nasi dan pasta 6-11 porsi

Termasuk beberapa porsi

produk gandum harian

½ potong roti

½ roll, biskuit atau muffin

4 kerupuk, biskuit asin

¼ cangkir dimasak sereal,

nasi atau pasta

1/3 cangkir siap untuk

makan sereal kering

¼ dari camgkir untuk

dimasal sereal panas

Susu, yogurt dan keju 4 porsi ½ cangkir susu atau yogurt

¾ ons keju alami

½ ons keju diproses

Daging unggas, ikan,

kacang kering dan

kacang polong, telur

dan kacang-kacangan

3-5 porsi 1 ons daging dimasak

Unggas atau ikan

½ telur

½ cangkir kacang masak

2 sendok makan selai

kacang

Page 15: Makalah Gizi.docx

15

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian yang telah dibahas, dapat ditarik kesimpulan bahwa masa

prasekolah dan Sekolah adalah masa peralihan antara masa bayi dan masa

Remaja. Anak pada usia ini dalam menjalani tumbuh kembangnya

membutuhkan zat gizi yang esensial mencakup protein, lemak, karbohidrat,

mineral, vitamin, dan air yang harus dikonsumsi secara seimbang.

Kebutuhan pada anak usia ini memerlukan kalori sebesar 50 kkal per kg

berat badan. Anak-anak disetiap tahapan usia membutuhkan penanganan

berbeda seiring dengan pertumbuhannya. Hal ini disebabkan oleh pada

setiap tahapan pertumbuhan, karakter anak berbeda-beda. Sehingga,

penyesuaian kebutuhan anak disetiap tahapan usia sangat penting untuk

mencapai pertumbuhan optimal.

B. Saran

Dari kesimpulan diatas, adapun saran yang dapat diberikan yaitu sebagai

berikut.

o Orang tua harus memberikan nutrisi yang cukup dan seimbang

kepada anaknya ketika berusia 1- 12 tahun.

o Orang tua harus mampu menyusun menu seimbang untuk anaknya

Page 16: Makalah Gizi.docx

16

Daftar Pustaka

1. Almatsier, sunita. Susirah sotardjo. Moerijanti soekarti. 2011. Gizi seimbang

dalam Daur Kehidupan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

2. Boediman, Dradjat. 2009. Sehat Bersama Gizi. Jakarta : CV. Sangung Seto.

3. Khomsan, Ali. 2004. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada.

4. Purwitasari, Desi. Dwi Maryanti. 2009. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi

Yogyakarta : Nuha Medika.

5. Santoro, Soegeng, Anne Lies Ranti. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta : PT.

Rineka Cipta.

6. http://anisfadil.blogspot.com/2013/04/gizi-pada-anak-usia-sekolah.html

7. http://alisahana.blogspot.com/2013/03/gizi-seimbang-untuk-anak-pra

sekolah.html

8. http://pengertianpengertian.blogspot.com/2011/11/pengertian-anak-

prasekolah.html

9. http://mhermawan12.blogspot.com/2012/06/gizi-pada-anak-pra-sekolah.html