Tujuan Investigasi nilai diagnostik warna Doppler USG untuk menentukan kelas varikokel menurut kriteria WHO.

Metode Sebanyak 217 orang (129 dengan varikokel klinis dan 88 tanpa varikokel klinis) diselidiki dengan pemeriksaan fisik dan warna Doppler USG dan dikategorikan menurut kriteria WHO varikokel (0, subklinis, I, II, dan III). Diameter dan refluks vena terbesar di pleksus pampiniformis diukur secara bilateral dengan pasien dalam posisi terlentang di istirahat dan selama manuver Valsava. Untuk menilai kemungkinan membedakan kelas varikokel dengan diameter vena, nilai cut-point yang optimal ditentukan oleh karakteristik receiver-operator (ROC) analisis.

Hasil Dengan meningkatnya kelas varikokel, diameter pembuluh darah yang lebih besar lebih signifikan dalam istirahat dan selama Valsava (dalam semua kasus P \ 0,05), kecuali antara kelas I dan kelas II. Kecepatan aliran puncak retrograde adalah serupa dalam setiap kelompok (dalam semua kasus P [0,1). Hanya kelas III varikokel diperagakan secara signifikan meningkatkan nilai-nilai puncak arus dibandingkan dengan semua nilai lainnya (P \ 0,001). Tidak ada perbedaan-side terkait ketika membandingkan nilai varikokel identik (dalam semua kasus P [0,1). Diameter vena diatas 2.45 mm sisanya (sensitivitas 84%, spesifisitas 81%) atau 2,95 mm selama Valsava (sensitivitas 84%, spesifisitas 84%) memperkirakan adanya varikokel klinis. Kesimpulan Temuan kami mendukung hipotesis bahwa varikokel klinis dapat diprediksi dengan akurasi yang tinggi hanya didasarkan pada diameter pembuluh darah testis menggunakan nilai cutpoint dari [2.45 mm istirahat atau [2,95 mm selama Valsava manuver dalam posisi terlentang.