terapi rehabilitasi keseimbangan
TRANSCRIPT
Terapi Rehabilitasi Vestibular (VRT) :
Ulasan Mengenai Indikasi, Mekanisme, dan Latihan Inti
Vestibular rehabilitation therapy (VRT) merupakan suatu latihan yang berbasis program
terapi dan didesain untuk menghasilkan adaptasi dan substitusi terhadap vestibular. Tujuan dari
VRT adalah 1) untuk meningkatkan stabilitas pergerakan 2) untuk meningkatkan stabilitas
postural 3) untuk mengembangkan vertigo 4) untuk meningkatkan aktivitas hidup sehari-hari.
VRT memfasilitasi mekanisme pengembalian keseimbangan melalui adaptasi dan
substitusi keseimbangan, dengan pergerakan bola mata, substitusi melalui pengelihatan,
somatosensoris, gerakan badan, dan kebiasaan. Latihan inti untuk VRT adalah pergerakan mata-
kepala dengan berbagai gerakan tubuh, dan diseimbangkan dengan menurunkan berbagai
orientasi dari kepala dan tubuh, selain itu juga dilakukan berbagai tes untuk ekstremitas atas,
pergerakan yang berulang-ulang untuk memunculkan vertigo, pemaparan berbagai rangsangan
sensoris dan motoris lingkungan yang bertahap kepada pasien.
VRT diindikasikan untuk lesi vestibular yang stabil tetapi kurang terkompensasi, di
pengaruhi oleh umur pasien, penyebab, intensitas dan durasi gejala. Penekanan vestibuar,
gangguan penglihatan dan somatosensoris, imobilisasi, umur tua, lesi sentral, dan penyembuhan
gejala dalam waktu yang lama, tetapi tidak ada perbedaan pada hasil akhinya. Latihan dilakukan
beberapa kali sehari setiap hari, bahkan latihan yang singkat dapat mengembalikan pemulihan
keseimbangan. Di sini penulis mengulas mengenai mekanisme dan latihan inti untuk setiap VRT.
Kata kunci : Terapi rehabilitasi vestibular, terapi rehabilitasi keseimbangan, terapi
pelatihan kembali keseimbangan, keseimbangan gerakan,keseimbangan postural, kebiasaan.
PENDAHULUAN
Sebagian besar lesi vestibular mempunyai etiologi yang jinak dan hilang secara spontan
karena dapat sembuh sendiri melalui kompensasi proses di sistem saraf pusat (SSP). Kompensasi
vestibular akan menghasilkan perubahan neuronal yang aktif dalam cerbelum dan batang otak
yang bertanggung jawab pada konflik sensoris yang diproduksi oleh vestibular patologis.
Sesekali, ketidakberadaan lesi vestibular yang terus menerus, terkompesasi tak sempurna, atau
maladaptif strategi kontrol postural ditemukan. Program rehabilitasi vestibular memanfaatkan
kelenturan alami dari sistem keseimbangan untuk memperoleh proses kompensasi alami.
Awalnya, VRT disebut dengan latihan Cathrone-Cooksey yang dikembangkan oleh Cawthrone
dan Cooksey untuk mengobati pasien dengan kerusakan labirin akibat pembedahan atau trauma
kepala. Mereka menemukan bahwa latihan yang didesain untuk mendorong pergerakan kepala
dan mata akan memacu kesembuhan pasien. Penilaian mereka dalam mengatur semua bentuk
penyakit vestibular perifer yang secara cepat menjadi nyata, dan mereka sekarang terbentuk dari
terapi untuk grup ini pada pasien.
Latihan untuk rehabilitasi vestibular dapat dikelompokkan menjadi dua tipe:
1. Terapi fisik untuk hipofungsi vestibular
2. Terapi reposisi kanal untuk benign paroxysmal positional vertigo (BPPV). Ulasan
ini berfokus pada terapi fisik untuk hipofungsi vestibular yang juga dikenal dengan VRT, terapi
rehabilitasi keseimbangan dan terapi pengembalian keseimbangan.
INDIKASI
VRT diindikasikan untuk kondisi di bawah ini:
Lesi vestibular stabil
VRT diindikasikan untuk beberapa kondisi yang dikarakteristikan oleh sebuah dfisit
vestibular stabil, yang mana evaluasinya diungkapkan tanpa sebuah bukti dari proses progresif
dan proses kompenasasi pasien alami berlangsung tidak lengkap.
Lesi sentral atau campuran antara lesi sentral dan perifer
Pasien dengan lesi sistem saraf pusat atau lesi perifer dan lesi campuran tidak seharusnya
dibedakan dalam terapinya, meskipun prognosis mereka hampir sama dan rata-rata pasien
menderita kerusakan perifer yang stabil. Hasil akhir pada penampilan lebih buruk pada campuan
lesi sentral dan perifer dibandingkan dengan lesi murni perifer yang unilateral, tetapi tidak ada
perbedaan signifikan yang dapat diidentifikasi.
Cedera Kepala
Pasien dengan cedera kepala akan menderita penurunan kesadaran yang signifikan karena
gejala vestibular. Hal iini seringkali mempengaruhi vestibular sentral dan kognitif sepanjang
komponen perifer, teknik VRT digunakan sebagai bahan untuk sebuah perbandingan terhadap
berbagai ilmu pada cedera kepala
Vertigo Psikogenik
Pasien dengan penyakit kecemasan dan gaduh gelisah seringkali mencari terapi untuk
mengobati keluhan vestibular yang diderita. Setelah evaluasi yang sesuai ditunjukkan, VRT
dapat direkomendasikan sebagai alternatif dalam mengukur kondisi mereka. Jika kecemasan
ringan, fungsi VRT dapat digunakan sebagai interverensi pilihan seperti terapi paparan untuk
pengobatan pobia. Jika komponen kecemasan signifikan, dan jika panik sering menyerang,
terapi psikiatri juga dibutuhkan.
Orang Tua dengan Gangguan Pendengaran
Pada dewasa muda dengan gejala gangguan pendengaran tanpa riwayat defisit vestibular,
penambahan latihan diperlukan untuk menstabilkan gerakan spesifik vestibular sehingga
menghasilkan standar rehabilitasi keseimbangan dan mengurangi resiko jatuh.
Vertigo dengan etiologi yang tidak pasti
Bukanlah hal yang memungkinkan untuk dokter untuk menilai apakah keluhan pasien
dikarenakan penyakit vestibular stabil dengan kompensasi sentral yang tidak adekuat atau fungsi
labirin yang tidak stabil. Beberapa pasien menunjukkan penyebab vertigo tidak dapat
diklarifikasi meskipun dilakukan diagnosis secara ekstensif, sebuah penelitian empiris pada
terapi fisik vestibular dapat membantu sebagai sebuah pilihan. Mengidentifikasi pasien yang
menunjukkan gejala tidak secara langsung sebagai hasil dari lesi vestibular tidak mengantikan
rehabilitasi vestibular sebagai terapi pilihan.
BPPV
Suatu penelitian menemukan bahwa sisa dari gangguan pendengaran setelah keberhasilan
reposisi diamati pada dua pertiga pasien dengan BPPV dan hilang dalam waktu 3 bulan tanpa
terapi yang spesifik pada keseluruhan kasus. Namun demikan, latihan keseimbangan tetap
dibutuhkan setelah pengobatan BPPV.
SITUASI DIMANA VRT TIDAK DIINDIKASIKAN
Biasanya hampir tidak mungkin menerapkan VRT pada lesi yang tidak stabil dan biasanya
tidak digunakan pada pasien yang mempunyai gangguan labirin. VRT juga tidak menguntungkan
jika dilakukan pada pasien yang menunjukkan gejala pada waktu mendadak seperti yang terlihat
dalam Penyakit Meniere. VRT juga tidak berhasil memperbaiki pasien dengan gangguan
keseimbangan yang terjadi secara spontan seperti vertigo spontan atau gangguan keseimbangan
yang terjadi lebih dari sekali sebulan.
Beberapa pasien lebih jarang melakukan latihan untuk mempersiapkan diri sebagai
antisipasi terhadap gangguan pendengaran tetapi mereka lebih sering melakukannya untuk
mendapatkan perubahan dari kondisi vestibular mereka secara permanen.
Pasien yang dicurigai menderita fistula perilimfatika yang memburuk selama terapi latihan
sebaiknya dilakukan terapi yang lain seperti pembedahan.
LATIHAN PERIFER ALAMI
Lesi Vestibular
Gejala dan tanda dari neuritis vestibular akut merupakan efek dari ketidakseimbangan
statis dan gangguan dinamis pada input dari kanalis semisirkularis dan organ otolitik.
Ketidakseimbangan statis mengacu kepada perbedaan tingkatan kekuatan dan nucleus
vestibularis ketika kepala digerakkan dan gangguan dinamis yang mengarah kepada kegagakan
respon kompensasi selama pergerakan kepala. Tanda statis yang dapat diamati adalah nistagmus
( canalis semisirkularis), penglihatan subjektif vertical, penglihatan subjektif horizontal, reaksi
okuler, dan lateropulsasi (tanda otolitik). Tanda dinamik meliputi reflek vestibuloocular yang
asimetris (tanda canalis semisrkularis), bola mata yang berputar-putar, dan ketidakstabilan
postural (tanda otolitik).
Disfungsi otolith menunjukkan pengembangan yang lebih cepat daripada kanal disebabkan
oelh kegagalan perkembangan. Gejala dan tanda statis akan semakin tampak dalam berminggu-
minggu bahkan mulai muncul disfungsi perifer. Namun demikian jika fungsi vestibular tidak
kembali, tanda dinamik akan bertahan sepanjang hidup yang akan menyebabkan pengaburan
penglihatan dan ketidakseimbangan ketika pasien megarahkan kepala ke arah yang belawanan
dengan labirin. Sebagian besar pasien dapat berjalan selama 48 jam dan sebagian besar dapat
kembali ke aktivitas normal dalam waktu 2 minggu. Selama 3 bulan, sebagian besar dari mereka
telah kembali ke keadaan yang benar-benar normal. Pada waktu di mana sebagian pasien hanya
akan menunjukkan abnormalitas fungsi vestibular statis seperti nistagmus spontan 1-2 deg per
detik pada ruangan gelap, dan seringkali tampak dengan perputaran kepala atau pergetaran dari
mastoid, deviasi cahaya pada bagian ipsilesi dari pandangan subjektif horizontal atau pandangan
subjektif vertikal dan rotasi lanjutan pada bagian lesi selama tes berjalan.
Pada umumnya, perkembangan fungsi dapat diperkirakan terjadi selama 6 minggu, tetapi
dibutuhkan waktu sehingga terjadi perkembangan fungsi dalam durasi tertentu. Untuk pasien
yang harus direseksi seperti pasien neuroma akustik, tes Romberg yang dilakukan dengan mata
ditutup selama 3 hari setelah pembedahan akan meprediksikan apakah terdapat keuntungan
menerapkan latihan untuk mengadaptasikan vestibular. Hal ini dapat diaplikasikan pula pada
pasien dengan disfungsi vestibular akut unilateral.
Angka kambuhan dari neuritis vestibular sangatlah rendah dan tidak ada kekambuhan yang
diamati yang mengenai telinga. Namun demikian, kekambuhan dapat saja tidak terdeteksi karena
adanya defisit vestibular komplet unilateral dan persisten.
Gejala tersebut dapat memburuk ataupun membaik selama adaptasi latihan, hal ini
menunjukkan pola selama perkembangan dan berhubungan dengan overaktivitas selama hari-
hari baik yang disebabkan oleh kelelahan yang akan menyebabkan peningkatan gejala selama
24-36 jam.
Bahkan setelah kompensasi vestibuler terjadi dan gejala sebagian besar hilang, kadangkala
masih terdapat periode dimana gejala tersebut dapat kambuh kembali karena dekompensasi. Hal
ini dapat diperberat, keleahan ekstrim, perubahan medikasi, atau pengobatan lain. Sebuah gejala
vestibular kambuhan ini tidak dapat diterapkan pada disfungsi labirin yang progresif.