terapi oksigen

3

Click here to load reader

Upload: fuji-yanto

Post on 11-Aug-2015

30 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Terapi Oksigen

Terapi OksigenFungsi O2

Glikolisis aerobik (mitokondria)

Bila tidak ada glikolisis anaerobik (energi hanya sedikit dan sementara)

Indikasi

Gagal nafas akut

Infark miokard akut

Shock

Dekom

Kebutuhan metabolik meningkat: combustio, trauma multiple, infeksi, menggigil

Keracunan CO

Satuan O2

O2 harus dilihat sebagai obat pemberiannya diukur, satuan yang digunakan, dari sumber

oksigen (dari flowmeter agar dapat terukur)

Yang dihirup pasien: saturasi oksigen.

Perfusi: merupakan oksigen yang berada di pembuluh darah.

Difusi: merupakan oksigen yang berada di paru-paru.

Kurva disosiasi oksihemoglobin bergeser ke kiri: hipotermi, alkalosis, hipocarbia, ATP ↓, 2,3

DGP ↑, CoHb, metHb, COHb.

Bergeser ke kanan pada saat hipertermi, aslkalosis, pCO2 ↑, ATP ↑, MCHC, sicle sell

anemia, kortisol aldostreron, obat anastesi inhalasi.

Artinya ikatan antara Hb dan O2

Klasifikasi Alat

1. High flow

a. Venturi mask

Diberikan kepada pasien yang memerlukan konsentrasi yang cukup rendah (COPD)

b. Ventilator

2. Variable performance system

Page 2: Terapi Oksigen

FiO2 berubah-ubah, tergantung pada aliran O2, ada faktor alat dan faktor pasien.

a. Nasal catheter; dapat memberikan oksigen dari 1ltr – 8 ltr.

Ketika oksigen yang diberikan sudah mencapai 6ltr kita tidak bisa menambah

jumlah konsentrasi oksigennya.

b. Simple mask

Dapat terjadi Co2 terhirup kembali, solusi: berikan aliran O2 4ltr (minimal)

c. T piece sytem; tidak terjadi re-breathing, krn udara ekspirasi lagsung dibuang

keluar.

d. Face tent; kelebihannya ada humidifikasi yang hangat. Aliran oksigen 7-

10ltr/min FiO2 60-80%

B. Large Capacity System

Mempunyai resevoir bag.

a. Rebreathing mask

b. Oksigen headbox/hood; untuk bayi dan anak kecil, menutupi kepala. Box

sering diangkat untuk melihat kondisi.

c. Inkubator untuk bayi.

Jenis-jenis hipoksia

a. Hipoksik hipoksia: terapi oksigen PO2↑ saturasi oksigen meningkat

hipoksia teratasi.

b. Anemic hipoksia: terapi oksigen dapat menambah jumlah oksigen yang larutr dalam

plasma darah.

c. Stagnant hipoksia: shock, sumbatan vaskular

Dapat menamnah jumlah O2 dalam plasma darah.

d. Histotoksik atau sitotoksik anemia tidak ada guna pemberian terapi O2.

Komplikasi

Resiko fisik: kebakaran, tangki meledak.