terapi iii kel 1 pak akrom
TRANSCRIPT
Kelompok 1
Stefy Mulyani Muljabar (07023243)
Fajar Purnomo (08023194)
Hasanul Kyan (10023185)
Mutmainnah ( 10023210)
M. Suhada Al-Kahfi (10023213)
Oktaviani Panintya P. (10023240)
Woro Dwi Susanti (10023257)
Tn. Amir, 55 tahun, sudah 2½ tahun menderita radang sendi lutut. Periksa kedokter dikatakan menderita Osteoartritis dan diberi obat anti nyeri dan antiradang piroxicam, deksametason dan asam mefenamat. Pada hari ketiga minum obat dari dokter penderita mengalami mual dan muntah diikuti nyeri perut bagian atas. Hasil pemeriksaan lab: Al=10.500; Hb=8; angka eritrosit=50000; Angka trombosit=110.000; hmt=36; kadar kalsium darah=5,3 mg/dl. SGPT=80 mg/dl; SGOT=165 mg/dl. Hasil endoskopi:ulkus gaster dan positif infeksi H.pilori. Pasien alergi amoksilin dan aspirin.
Kasus 1
Definisi
Osteoartritis merupakan kelainan sendi non inflamasi yang mengenai sendi yang dapat digerakkan, terutama sendi penumpu badan, dengan gambaran patologis yang karakteristik berupa buruknya tulang rawan sendi serta terbentuknya tulang-tulang baru pada sub kondrial dan tepi-tepi tulang yang membentuk sendi.
Klasifikasi OA
1. Tipe primer (idiopatik) : tanpa kejadian atau penyakit sebelumnya yang berhubungan dengan OA.2. Tipe sekunder : seperti akibat trauma, infeksi dan pernah fraktur.
PROBLEM KLINIS
1. Osteoartritis
Subjektif : Radang sendi
Objektif : kadar Al meningkat (Al=10.500),
terapi obat anti radang
2. Ulkus gaster
subjektif : Nyeri lambung
Objektif : Gambaran ulkus gaster dari hasil
endoskopi
3. Hipokalsemia
Subjektif : -
Objektif : pemekriksaan kadar kalsium darah rendah
(5,3 mg/dl)
4. Kenaikan Enzim hepar
Subjektif : -
Objektif : Kadar SGPT=80 mg/dl; dan
SGOT=165 mg/dl
5. Infeksi H. pilori
Subjektif : -
Objektif : kadar Al= 10.500
6. Anemia
Subjektif : -
Objektif : Kadar Hb = 8, hmt = 36
Angka normal1. SGOT : 5-40 (u/l)2. SGPT : 5-41 (u/l)3. Hemoglobin (HGB) : L. 13.2-17.3
P. 11.7-15.5 gr/dL4. Eritrosit (RBC) : L. 4.4-5.9 juta/uL
P. 3.8-5.2 juta/uL5. Trombosit (PLT) : 150.000-440.000/uL6. Hematokrit (HCT) : L. 40-52% ; P. 35-47%7. Albumin : 3.5-5.0 g/dL
ETIOLOGI1. Adanya peradangan kronis pada persendian ditandai
dengan pembengkakan pada jari-jari tangan, siku, dan lutut. Biasanya daerah yang mengalami pembengkakan yang berwarna kemerah-merahan.
2. Pernah mengalami trauma dan radang pada sendi.3. Karena faktor usia, kebanyakan orang yang terkena
OA adalah orang yang dengan usia diatas 50 tahun.4. Keturunan, ada beberapa orang yang mengalami OA
karena faktor keturunan5. Berat badan yang berlebihan dapat memberatkan
sendi dalam menopang tubuh6. Stres pada sendi, biasanya terjadi pada
olahragawan.7. Neuropati perifer (patologi dari syaraf tepi)
Penyebab tukak lambung
1. Disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori2. Obat Beberapa obat yang bisa menyebabkan iritasi lambung, seperti aspirin dan obat-obat anti inflamasi non-steroid (NSAID) seperti diklofenak, piroksikam, fenilbutazon, dll.
FAKTOR RESIKOFaktor-faktor yang meningkatkan resiko terkena osteoartritis adalah:
1. Usia Sebelum usia 50 tahun, prevalensi osteoartritis lebih tinggi pada pria, tetapi setelah 50 tahun pada wanitalah yang lebih tinggi. Semakin bertambah usia, prevalensi pada suatu populasi semakin tinggi atau meningkat.
2. Gender Osteoartritis lebih banyak ditemukan pada wanita, terutama usia diatas 50 tahun. Osteoartritis lutut pada wanita lebih tinggi dibandingkan pria (34% dibandingkan 30,9%).
3. Ras / warna kulit Osteoartritis lebih banyak ditemukan pada ras kulit berwarna dibandingkan kulit putih. Osteoartritis lutut lebih banyak ditemukan pada wanita kulit hitam, ini mungkin ada hubungannya dengan berat badan relatif yang lebih tinggi pada wanita kulit hitam daripada kulit putih.
4. Faktor genetis / keturunan Orang yang memiliki keluarga dengan osteoartritis, lebih mudah terserang penyakit osteoartritis.
5. Nutrisi Faktor nutrisi mempengaruhi perjalanan penyakit osteoartritis. Asupan makanan yang mengandung banyak mikronurien, seperti vitamin E, vitamin C, dan buah-buahan yang mengandung karotein, dapat mencegah timbulnya osteoartritis. Ada dampak sebagai antioksidan dari vitamin C dan vitamin E. Vitamin C dibutuhkan pada metabolisme kolagen dan vitamin E mempunyai dampak pada inflamasi ringan atau synovitis (sakit pada sendi) yang terjadi pada osteoartritis. Sedangkan vitamin D yang rendah berhubungan dengan progerifnya perjalanan penyakit osteoartritis.6. Obesitas Orang-orang dengan berat badan berlebih, beresiko terhadap timbulnya osteoartritis lutut yang lebih besar, dibandingkan orang-orang yang punya berat badan normal.7. Densitas massa tulang Osteoporosis yang ditandai dengan rendahnya densitas / kepadatan massa tulang Merupakan penyakit degeneratif sendi yang juga sering dijumpai pada usia lanjut, namun demikian osteoartritis dan osteoporosis biasanya atau umumnya, tidak ditemukan pada satu individu. Prevalensi osteoporosis pada pasien osteoartritis sekitar 30%.8. Hormonal Hormon estrogen mempunyai pengaruh terhadap tulang rawan sendi dan timbulnya osteoartritis. Terapi sulih hormone (TSH) mempunyai dampak protektif terhadap osteoartritis.
9. Aktivitas fisik Osteoartritis juga berhubungan dengan aktivitas fisik yang membebani lutut
dan panggul, seperti berjalan > 2 mil per hari, berlari, berdiri lama, mengangkat beban berat yang dilakukan rutin, dapat memicu timbulnya osteoartritis.
Selain itu beberapa pekerjaan yang mempunyai resiko terjadinya osteoartritis tangan, seperti : operator keyboard komputer, artis pertunjukan, pembersih
karpet dan lantai, pekerja tambang, petani, dan peminta benang.
10. Injuri Rawan sendi dapat mengalami kerusakan akibat injuri, baik yang bersifat trauma akut maupun trauma berulang yang melebihi kekuatan otot dan tendon periartikular untuk menahan beban mekanik dan menyalurkannya ke rawan
sendi, sendi menjadi rusak, hingga dapat menimbulkan osteoartritis.
11. Kelainan congenital Kelainan congenital / bawaan sejak lahir, seperti dislokasi panggul, epifisis kaput femoral yang bergeser, jelas dapat meningkatkan resiko timbulnya osteoartritis.
12. Kelemahan otot Otot yang kuat bersifat protektif / pelindung terhadap kerusakan sendi dan tentunya juga terhadap timbulnya osteoartritis.
Patofisiologi OA• Rawan sendi mengalami kemunduran dan degerasi disertai
dengan pertumbuhan tulang baru pada bagian tepi sendi
• Proses degenerasi disebabkan oleh proses pemecahan kondrosit (unsur penting rawan sendi)
• Pemecahan tersebut diawali oleh stres biomekanik tertentu
• Pengeluaran enzim lisosom menyebabkan dipecahnya polisakarida protein yang membentuk matriks disekeliling kondrosit sehingga mengakibatkan kerusakan tulang rawan
Tujuan Terapi
Menghilangkan nyeri dan inflamasi, kekakuan sendi serta mengurangi progres penyakit.
Penatalaksanaan TerapiTerapi farmakologi :
A. SYSDOA= Symptom Modifying Drugs for OA
1. OAINS non spesifik
a. Kondrodegeneratif :
ex: indometasin, ibuprofen dan naproksen.
b. Kondronetral : diklofenak.
c. Kondroprotektif : piroksikam , as.tioprofenat
Jgn lupa berikan gastroprotektor .2. OAINS Cox-2 Inhibitor: celecocib (celebrek)3.Kondroprotektor Agent ( 4-6 bln )
ex : Glukosamin Sulfat, Kondroitin Sulfat dan Hyaluronic Acid.
Lanjutan…..B.DMOADs = Disease Modifying OA Drugs.
digunakan untuk mengurangi progress penyakit.
Untuk mengobati infeksi H.pilory bisa digunakan obat antibiotik golongan sefalosporin
Ex: sefazolin, sefadroxil dan lain-lain.
Terapi non farmakologi
1. Penurunan berat badan2. Pencegahan cedera3. Kompres hangat4. Mengistirahatkan sendi5. Hindari stres
Terimakasih
Assalamualaikum
Pertanyaan
1. IchiMekanisme biomekanik pada penderita OA?2. PuApakah dibutuhkan 3 terapi untuk infeksi
H.pilory?3. Bu andriana
Jawaban