terapi cairan anestesi

10
TERAPI CAIRAN Komposisi Cairan Tubuh dann Distribusinya Kandungan air pada saat bayi baru lahir sekitar 75% berat badan. Usia 1 bulan 655, dewasa pria 605 dan waita 50%, sisanya ialah zat padat seperti protein, lemak, karbohidrat dan lain- lainnya. (1) Jumlah cairan tubuh berkisar antara 40-65% dari berat badan (rata-rata 55%) pada laki-laki dan 47% wanita. Cairan tubuh terdiri dari 2 bagian. Bagian ekstra celluler (plasma darah dan cairan interstitial yang jumlahnya ¼ dari jumlah caira tubuh). Cairann intra celluler yang jumlahnya ¾ dari jumlah cairan tubuh. Makin banyak lemak tubuh seseorang maka akan semakin sedikit persentase cairannya. (3) Cairan Pemeliharaan Tujuannya adalah untuk menggganti kehilangan air tubuh lewat urin, feses, paru dan keringat, jumlah kehilangan air tubuh ini berbeda sesuai dengan umur, yaitu: 1 Dewasa : 1,5-2 ml/kgbb/jam 2 Anak-anak : 2-4 ml/kgbb/jam 3 Bayi : 4-6 ml/kgbb/jam 4 Neonates : 3 ml/kgbb/jam (2) Kebutuhan cairan basal: 1. 4ml/kgbb/jam untuk berat badan 10 kg pertama

Upload: mike-dwitasari

Post on 11-Nov-2015

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

anestesi

TRANSCRIPT

TERAPI CAIRANKomposisi Cairan Tubuh dann DistribusinyaKandungan air pada saat bayi baru lahir sekitar 75% berat badan. Usia 1 bulan 655, dewasa pria 605 dan waita 50%, sisanya ialah zat padat seperti protein, lemak, karbohidrat dan lain-lainnya. (1)Jumlah cairan tubuh berkisar antara 40-65% dari berat badan (rata-rata 55%) pada laki-laki dan 47% wanita. Cairan tubuh terdiri dari 2 bagian. Bagian ekstra celluler (plasma darah dan cairan interstitial yang jumlahnya dari jumlah caira tubuh). Cairann intra celluler yang jumlahnya dari jumlah cairan tubuh. Makin banyak lemak tubuh seseorang maka akan semakin sedikit persentase cairannya. (3)Cairan PemeliharaanTujuannya adalah untuk menggganti kehilangan air tubuh lewat urin, feses, paru dan keringat, jumlah kehilangan air tubuh ini berbeda sesuai dengan umur, yaitu:1 Dewasa : 1,5-2 ml/kgbb/jam2 Anak-anak : 2-4 ml/kgbb/jam3 Bayi : 4-6 ml/kgbb/jam4 Neonates : 3 ml/kgbb/jam (2)Kebutuhan cairan basal:1. 4ml/kgbb/jam untuk berat badan 10 kg pertama2. 2ml//kgbb/jam untuk berat badan 10 kg kedua3. 1 ml/kgbb/jam untuk sisa berat badanDerajat Dehidrasi Menurut WHOKlinisDehidrasi ringan (5%)Dehidrasi sedang (5-10%)Dehidrasi berat (>10%)

1. Kesadaran umum2. Mata cekung,3. Air mata4. Mulut dan lidah kering5. Haus6. Turgor7. Nadi8. Tekanan darah9. Air kemih

ComposmentisNormalAdaLembabMinum normalBaikNormalNormalNormalGelisah, rewel, lesuCekungKeringKeringHausJelekCepatTurunoligouria

Letargi, tak sadarSangat cekungKering sekaliSangat keringTidak bias minumSangat jelekCepat sekaliTurun sekaliKurang sekali

Jenis Cairan Pada PembedahanTerapi cairan adalah ttindakan untuk memelihara dan mengganti cairan dalam batas-batas fisiologis dengan cairan kristaloid (electrolit) atau koloid (plasma ekspander) secara intravena. Pembedahan dengan anestesi memerlukan puasa sebelum dan sesudah pembedahan. Terapi cairan parenteral diperlukan untuk mengganti cairan saat puasa, sebelum dan sesudah pembedahan, menggantikan kebutuhan rutin saat pembedahan, menggantikan perdarahan yang terjadi dan menggantikan cairan yang pindah keruang ketiga ( kerongga peritoneum dan keluar tubuh. (1)Cairan infusTonusitas (mOsm/l)Na (mEq/l)K (mEq/l)Ca (mEq/l)Cl (mEq/l)Glukosa (gram/l)Laktat (mEq/l)Asetat (mEq/l)

Plasmaisotonus1464,22,510527

D5W (dextrose 5% in water)Hipotonus50

NS (normal saline)Isotonus154154

D5NSHipertonus15415450

D5 1/4NSIsotonus38,538,550

DarrowIsotonus1223510453

RLisotonus1304310928

D5RLIsotonus130431095028

Asering (asetat ringer)Isotonus1304310928

Terapi Cairan Pada PembedahanPemberian cairan pada pembedahan , harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:1. Kekurangan cairan pra bedah2. Kebutuhan untuk pemeliharaan3. Bertambahnya :insensible loss karena suhu kamar bedah yang tinggi4. Terjadinya translokasi cairan pada daerah operasi kedalam ruang ketiga dan interstitial5. Terjadinya perdaran.Defisit cairan karena puasa 0,5 nya diberikan pada 1 jam ertama. 0,25 nya pada jam kedua. Dan 0,25 nya lagi pada jam ketiga. Banyaknya cairan yang hilang karena translokasi selama pembedahan tergantung pada jenis terapinya. (2)Pembedahan akan menyebabkan pindahnya cairan keruang ketiga (penguapan). Untuk menggantikannya tergantung dari besar kecilnya operasi.1. 6-8ml/kgbb untuk bedah besar2. 4-6 ml/kgbb untuk bedah sedang3. 2-4 ml/kgbb untuk bedah kecil.Pada prinsipnya kecepatan pemberian cairan selama pembedahan adalah dapat menjamin tekanan darah stabil tanpa menggunakan obat-obatan vasokonstriktor, dengan produksi urin mencapai 0,5-1 ml/kgbb/jam. (2)Perdarahan pada pembedahan tidak selalu perlu transfuse, untuk perdarahan dibawah 20% dari volume darah total dari orang dewasa cukup diganti dengan cairan infus yang komposisi electrolitnya kira-kira sama dengan komposisi electrolit serum misalnya dengan ringer-laktat atau ringer-asetat. Untuk bayi dan anak perdarahan diatas 10% dari volume darah baru diperlukan transfuse.1. Volume darah bayi, anak : 80 ml/kgbb2. Volume darah dewasa pria :75ml/kgbb3. Volume darah dewasa wanita : 65 ml/kgbbCairan infus dapat berupa cairan kristaloid, cairan koloid atau campuran keduanya. Pemberian cairan tanpa electrolit (dextrose 5% atau 10%) secara intravena akan cepat keluar sirkulasi dan mengisi ruang antar sel, sehingga yang tinggal disirkulasi hanya sedikit sekali sekitar 5% sehingga dextrose tiidak punya peran paada terapi hippovolemik. Apabila diberikan dengan tetesan cepat, akan segera keluar tubuh lewat urin. Koloid atau plasma ekspander kalau diberikan secara intravena dapat bertahan lama disirkulasi. Koloid cdapat berupa gelatin, polimer dextrose dan haes. (1)

Teknik PemberianUntuk pemberian terapi cairan dalam waktu singkat dapat digunakan vena-vena dipunggung tangan , sekitar daerah pergelangan tangan, lengan bawah atau daerah kubiti.pada anak kecil dan bayi sering digunakan daerah punggung kaki, depan mata kaki dalam ataau dikepala. Bayi baru lahir dapat digunakan vena umbilicus..Penggunaan jarum anti karat atau kateter plastic anti trombogenik pada vena perifer biasanya perlu diiganti 1-3 hari untu mencegah infeksi dan macetnnya tetesan. Pemberian infus lebih lama dari 3 hari, sebaiknya menggunakan kateter besar dan panjang yang ditusukkan pada vena femoralis, vena kubiti, vena subclavia, vena jugularis interna dan eksterna yang ujungnya sedekat mungkin dengan atrium kanan atau divena cava inferior dan superior. (1)

Cara terapi dan monitoring1. Apabila pasien syok atau deficit berat berikan ringer-laktat atau NaCL 0,9% 20 ml/kgbb dengan cepat , jika setelah itu syok belum juga dapat diatasi ulangi lagi, tujuan tindakan pertama ini adalah memulihkan volume darah/ plasma dan mengatasi syok. 2. Berikutnya 8 jam pertama diberikan 50% dari deficit yang diperhitungkan dan 16 jam berikutnya diberikan sisa 50% dan deficit yang masih ketinggalan . setelah syok dapat diatasi cairan maintenance ( kebutuhan sehari-hari) dapat diberikan bersama-sama dengan terapi.3. Jika produksi urin sudah ada , kalau perlu dapat diberikan 4-5 ml/kgbb selama 24-36 jam.4. Adakan evaluasi keadaan penderita secara berkala setiap 4-6 jam.5. Sebagai tanda- tanda bahwa sirkulasi dan perfusi sudah baik adalah bahwa telapak tangan atau kaki menunjukkan tanda-tanda hangat , merah dan kering ( sebaliknya pada waktu deficit terdapat tanda- ramda dingin, kelabu dan lembab). (3)Terapi cairan pasca pembedahanPengaruh hormonal yang masih menetap beberapa hari pasca bedah dan mempengaruhi keseimbangan air dan elektrolit tubuh harus diperhatikan dalam menentukan cairan tersebut. Bila penderita telah boleh minum secepatnya diberikan peroral, jika tidak bias secara peroral berikan secara parenteral. Air diberiakn sesuai dengan pengeluaran yang ada (urin+ insensible loss).Masuknya kembali cairandari ruangan ketiga dan interstitial kedalam cairan ekstra selyang berfungsi terjadi secara bertahap selama 5-6 hari dan pada penderita tanpa gangguan fungi jantung dan ginjal hal ini tidak mempengaruhi keseimbangan air dan electrolit. (2)Tujuan terapi cairan1. Untuk mengganti kekurangan air dan elektrolit2. Untuk memenuhi kebutuhan3. Untuk mengatasi syok4. Untuk mengatasi kelainan yang ditimbulkan karena terapi yang diberikan, terapi cairan perioperative meliputi tinndakan terapi yang diberikan pada masa pra-bedah, selam a pembedahan dan pasca pembedahan.Pada penderita yang menjalanioperasi, baik karena enyakitnya tersendiri atau karena adanya trauma pembedahan , maka akan terjadi perubahan- perubahan fisiologis tubuh, perubahan ittu antara lain:1. Peningkatan rangsangan simpatis, yang menimbulkan peninggian sekresi katekolamin, dan menyebabkan takikardi, konstriksi pembuluh darah , peningkatan kadar gula darah yang berlangsung 2-3 hari.2. Rangsangan terhadap kelenjar hipofise3. Pningkatan sekresi aldosterone4. Terjainya pningkatan kebutuhan oksign dan kalori karena peningkatan metabolism.Transfuse darah pada pembedahanUntuk mengetahui jumlah volume darah seseorng biasanya digunakan patokan berat badan . makin aktif secara fisik seseorang, makin besar pula volume darahnya untuk setiap kilogram berat badannya.Usiaml/kgbb

PrematureCukup bulanAnak kecilAnak besarPria dewasaWanita dewasa95858075-807565

Kehilangan darahPada bayi, anak dengan kadar hemoglobin normal kehilangan darah sebanyak 10-15% volume darah,karena tidak memberatkan kompensasi badan , maka cukup diberikann cairan kristaloid atau keloid. Sedangkan diatas 15% perlu transfuse darah karena adanya gangguan pengangkutan oksigen. Sedangkan untuk orang dewasa dengan kadar hemoglobin normal angka patokannya adalah 20%, kehilangan darah sampai 20% dicurigai adanya gangguan factor pembekuan . cairan kristaloid untuk mengisi cairan intravena diberikan sebanyak 3 kali jumlah darah yang hilang, sedangkan koloid diberikan dengan jumlah yang sama.Indikasi transfuse darahTransfuse darah umumnya >50% umumnya diberikan pada saat perioperative dengan tujuan untuk menaikkan kepastian pengangkutan oksigen dan volume intravaskuler. Kalau hanya menaikkan volume intravaskuler saja cukup dengan koloid dan kristaloid.Indikasi transfuse darah adalah1. Perdarahan akut sampai Hb < 8 gr% atau Ht < 30%, pada orang tua kelainan paru, kelainan jantung Hb 20% dari volume darah (1)