tepung tongkol jagung

Upload: bilmulye

Post on 15-Oct-2015

32 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

S

TRANSCRIPT

  • PEMBUATAN TEPUNG JAGUNG

    Qanytah

    Tepung jagung merupakan butiran-butiran halus yang berasal dari jagung kering yang

    dihancurkan. Pengolahan jagung menjadi bentuk tepung lebih dianjurkan dibanding produk

    setengah jadi lainnya, karena tepung lebih tahan disimpan, mudah dicampur, dapat diperkaya

    dengan zat gizi (fortifikasi), dan lebih praktis serta mudah digunakan untuk proses pengolahan

    lanjutan. Jagung kuning maupun putih dapat diolah menjadi tepung jagung. Perbedaan produk

    hanya terletak pada warna tepung yang dihasilkan.

    Selama proses pengolahan tepung jagung, cara-cara penanganan yang diterapkan oleh

    pekerja akan berdampak terhadap mutu jagung. Cara-cara yang kasar, tidak bersih dan higienis

    akan menyebabkan penurunan mutu dan tercemarnya jagung hasil olahan. Untuk dapat

    menjangkau pasaran secara luas, maka ketentuan persyaratan kualitas tepung jagung harus

    terpenuhi sesuai dengan SNI (Standar Nasional Indonesia). Syarat mutu jagung meliputi keadaan

    bau, rasa, warna, cemaran benda asing, kehalusan, kadar air, abu, serat kasar, derajat asam,

    kandungan logam, dan mikroba. Syarat mutu tepung jagung menurut SNI 01-3727-1995 sebagai

    berikut (Tabel 1).

    Tabel 1. Syarat mutu tepung jagung (SNI 01-3727-1995)

    Kriteria Uji Satuan Persyaratan

    Keadaan:

    - Bau - Normal

    - Rasa - Normal

    - Warna - Normal

    - Benda asing - Tidak boleh

    - Serangga - Tidak boleh

    - Pati selain jagung - Tidak boleh

    Kehalusan:

    - Lolos 80 mesh % Min 70

    - Lolos 60 mesh % Min 99

    Kadar air % (b/b) Maks 10

    Kadar abu % (b/b) Maks 1.5

    Silikat % (b/b) Maks 0.1

    Serat kasar % (b/b) Maks 1.5

    Derajat asam ml N NaOH / 100 g Maks 4.0

    Timbal Mg/kg Maks 1.0

    Tembaga Mg/kg Maks 10

    Seng Mg/kg Maks 40

    Raksa Mg/kg Maks 0.04

    Cemaran arsen Mg/kg Maks 0.5

    Angka lempeng total Koloni/g Maks 5 x 106

    E.coli APM/g Maks 10

    Kapang Koloni/g Maks 104

  • PROSES PRODUKSI TEPUNG JAGUNG

    A. Pembuatan Beras Jagung

    Tahap awal pembuatan jagung dimulai dengan proses pemberasan jagung pipilan.

    Sebelum biji jagung (jagung pipilan) diproses untuk tepung terlebih dahulu dibersihkan dan

    dikeringkan selama 1-2 jam pada suhu 50 C. Setelah itu dilakukan penggilingan untuk

    memisahkan kulit ari, lembaga dan endosperm. Hasil penggilingan kemudian dikeringkan

    hingga kadar air 15-18 %.

    Gambar 1. Beras jagung

    B. Penepungan Kering

    Umumnya pembuatan tepung jagung dilakukan dengan memisahkan lembaga dan

    kulitnya. Penepungan dilakukan menggunakan ayakan berukuran 50 mesh. Selanjutnya

    tepung dikeringanginkan dan kemudian diayak dengan pengayak bertingkat untuk

    mendapatkan berbagai tingkatan, misalnya butir halus, kasar, agak halus, dan tepung halus.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tepung jagung tanpa pemisahan lembaga akan

    didapatkan kadar lemak yang cukup tinggi (7,33 %). Tingginya kadar lemak tersebut

    berhubungan dengan ketahanan produk terhadap ketengikan akibat oksidasi lemak.

    C. Perendaman dengan Air

    Pada pembuatan tepung jagung dengan metode perendaman air, beras jagung direndam

    selama 24 jam dengan air, ditiriskan, dijemur, digiling dan diayak dengan saringan 60 mesh.

    Tepung yang dihasilkan dijemur kembali dengan sinar matahari agar kadar airnya rendah.

    Proses ini relatif mudah dan murah, sehingga sangat sesuai untuk diaplikasikan di tingkat

    pedesaan.

  • D. Penggunaan Larutan Kapur

    Selain dengan metode perendaman air, proses penepungan jagung juga dapat dilakukan

    dengan menggunakan larutan kapur. Pada metode ini, biji jagung direndam dengan larutan

    kapur (5%) selama 24 jam kemudian dikeringkan sampai kadar air 14%, digiling dan diayak

    menjadi tepung. Penggunaan larutan kapur 5% dapat melepaskan perikarp dalam jumlah

    yang besar. Selain itu juga dapat ditambahkan calsium hidroksida (CaOH) atau kapur tohor

    atau lime dengan konsentrasi penambahan harus lebih rendah dari 5%. Adapun konsentrasi

    yang sering digunakan adalah 1%. Penambahan lime akan menghancurkan pericarp dan

    kemudian terbuang selama pencucian. Penambahan lime juga akan mengurangi jumlah

    mikroba, memperbaiki tekstur, aroma, warna, dan umur simpan tepung. Lime yang

    digunakan biasanya terlarut dalam air, dimana biji jagung dimasak dengan 1-3 bagian air

    dan 1% lime berdasarkan berat biji. Jagung akan menyerap 28-30% air selama pemasakan

    dan 5-8% selama perendaman.

    INDUSTRI PENGOLAHAN TEPUNG JAGUNG SEDERHANA

    A. Sarana Produksi

    Sarana produksi yang perlu dipersiapkan dalam industri pengolahan jagung adalah

    lokasi pengolahan (produksi), peralatan, dan sarana produksi lainnya. Kurangnya persiapan

    sarana produksi seringkali menjadi penyebab kegagalan usaha karena biaya pengadaan

    sarana dapat membengkak diluar perkiraan.

    Penentuan lokasi pengolahan harus mempertimbangkan keadaan lingkungan

    sekitarnya. Lokasi pengolahan jagung merupakan tempat produksi pangan sehingga

    memerlukan lingkungan yang bersih dan bebas dari bahan pencemaran. Lingkungan industri

    pengolahan jagung harus bebas dari sarang hama seperti tikus dan serangga. Selain itu,

    lokasi industri harus berjauhan dengan tempat pembuangan sampah, daerah penumpukan

    barang bekas, dan daerah pemukiman kumuh.

    Dari segi peralatan produksi, suatu industri pengolahan harus memiliki peralatan

    berbahan kuat, tidak berkarat, dan mudah dibersihkan. Pembersihan peralatan mutlak

    dilakukan sebagai salah satu bentuk perawatan. Kondisi ini berkaitan dengan sisa-sisa

    bahan hasil produksi sebelumnya yang mengandung mikroba dapat mempersingkat umur

    simpan produk sehingga menurunkan kualitas produk hasil proses produksi berikutnya.

    Sedangkan untuk penentuan jenis dan kapasitas peralatan disesuaikan dengan kapasitas

    produksi industri. Mesin dan peralatan utama yang diperlukan dalam pembuatan tepung

    jagung adalah sebagai berikut:

  • 1. Timbangan

    Jenis timbangan yang beredar di pasaran cukup bervariasi, tergantung pada tujuan

    pengukuran dan tingkat ketelitian yang diharapkan. Dalam kaitannya dengan proses

    pembuatan tepung jagung diperlukan beberapa jenis timbangan, yaitu timbangan kasar

    untuk menimbang bahan baku jagung dan timbangan yang relatif lebih akurat untuk

    menimbang produk berupa tepung jagung.

    2. Pemipil

    Pemipilan jagung dapat dilakukan secara manual maupun dengan menggunakan alat

    mesin. Pemipil jagung dengan tenaga manusia ada beberapa macam yaitu dengan

    menggunakan tongkat pemukul, pemipil kayu, pemipil besi diputar, pemipil besi bergigi dan

    gosrokan. Pada umumnya pemipilan dengan tenaga manusia berlangsung dengan

    kecepatan rendah dan dapat menurunkan mutu karena banyak butir pecah. Oleh karena itu

    pemipilan dengan alat/mesin pemipil lebih disarankan untuk industri pengolahan jagung.

    Gambar 2. Pemipil jagung dengan alat gosrok sederhana

    Jenis peralatan/mesin pemipil jagung cukup beragam, diantaranya yaitu pemipil jagung

    sistem engkol ataupun mesin pemipil semi otomatis yang dapat digunakan apabila kapasitas

    produksinya cukup besar. Pada dasarnya, proses pemipilan jagung adalah memisahkan biji-

    biji dari tempat pelekatan (tongkol jagung).

    Jagung yang dipanen dengan kadar air tinggi dapat langsung dipipil dengan pemipil

    mekanis khusus untuk kadar air sekitar 30-40%. Hendaknya tidak memipil jagung berkadar

    air 30-40% dengan pemipil mekanis biasa, pemipil tangan, atau tongkat pemukul karena

    butir jagung akan dan harganya turun. Apabila tidak ada pemipil jagung mekanis, maka

    jagung tongkol perlu dijemur terlebih dahulu sampai tingkat kadar air mencapai 17% baru

    kemudian dilakukan proses pemipilan.

    3. Penggiling

    Mesin penggiling digunakan untuk menghancurkan jagung pipilan dan beras jagung.

    Mesin penggilinng yang digunakan adalah yang terintegrasi dengan sistem pengayakan

  • sehingga dapat menghasilkan hancuran dengan ukuran bervariasi, dari kasar (beras jagung)

    sampai dengan halus (tepung jagung). Mesin penepung tipe disk mill merupakan salah satu

    alternatif yang dapat diterapkan untuk skala pedesaan atau industri rumah tangga. Mesin

    dengan kapasitas 100 150 kg/jam dapat menghasilkan tepung jagung dengan tingkat

    kehalusan sampai dengan 80 mesh.

    Gambar 3. Ragam mesin penggiling jagung

    4. Alat Pengering

    Proses pengeringan tepung jagung harus segera dilakukan setelah proses penepungan.

    Hal ini sangat penting agar produk tepung jagung yang dihasilkan tidak mudah rusak

    sehingga dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Pengeringan dapat dilakukan

    secara alami maupun buatan. Secara alami, tepung jagung dijemur di bawah sinar matahari

    hingga kadar airnya mencapai kisaran 10%. Media penjemuran dapat menggunakan

    nampan/baki baik dari plastik maupun dari aluminium, ataupun dengan menggunakan

    tampah dari anyaman bambu. Sedangkan proses pengeringan secara buatan, dilakukan

    dengan menggunakan mesin pengering untuk menghemat tenaga manusia, terutama pada

    musim penghujan.

    5. Alat Pengemas

    Tepung jagung yang telah benar-benar kering harus segera dikemas dan ditutup rapat

    sebelum sempat menyerap air dari udara. Plastic Sealer merupakan salah satu alat yang

    dapat digunakan untuk menutup rapat kantong plastik pengemas tepung jagung.

    (Qanytah, researcher of AIAT Central Java. email : [email protected] (62-081325851369))