teori sanad hadis

5
TEORI SANAD HADIS 1. Pengertian sanad 2. Urgernsi sanad 3. Model periwayatan dengan sanad 4. Kritik orientalis tentang sanad

Upload: kostya

Post on 22-Jan-2016

172 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

TEORI SANAD HADIS. Pengertian sanad Urgernsi sanad Model periwayatan dengan sanad Kritik orientalis tentang sanad. PENGERTIAN SANAD. Sanad secara bahasa artinya: tempat bersandar, karena matan hadis disandarkan kepadanya. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: TEORI SANAD HADIS

TEORI SANAD HADIS

1. Pengertian sanad2. Urgernsi sanad3. Model periwayatan dengan

sanad4. Kritik orientalis tentang sanad

Page 2: TEORI SANAD HADIS

PENGERTIAN SANAD

Sanad secara bahasa artinya: tempat bersandar, karena matan hadis disandarkan kepadanya.

Secara istilah berati: silsilah atau rangkaian para perawi hadis yang menyampaikan kepada matan hadis.

Sedangkan matan adalah : kandungan atau isi dari sebuah hadis, yang terletak setelah penyebutan rangkaian sanad.

Page 3: TEORI SANAD HADIS

URGENSI SANAD

Ibnu Sirin pernah berkata: Setelah fitnah muncul (perang saudara

antara kelompok Ali dan kelompok Mu’awiyah), maka dalam periwayatan hadis, para sahabat slalu bertanya dari siapa hadis itu diterima (sanadnya).

Al-Zuhri juga mengatakan:Sanad adalah bagian dari masalah agama, jika sanad tidak ada maka setiap orang bisa bicara bebas tentang apapun.

Ibnu Mubarak menyatakan: terdapat pembatas antara kami dengan yang lain. Maksudnya adalah sanad.

Page 4: TEORI SANAD HADIS

METODE PERIWAYATAN HADIS

Dalam meriwayatkan hadis, para ulama yang tercatat dalam rangkaian sanad hadis menggunakan kalimat yang beragam, seperti: haddatsana, haddatsaniy, akhbarana, akhbaraniy, ‘an, anba’ana, sami’tu, qala.

Dari semua metode yang digunakan secara prinsip maknanya sama yaitu untuk menunjukkan bahwa seorang perawi sudah menerima hadis dari gurunya. Kemudian disampaikan kepada muridnya.

Page 5: TEORI SANAD HADIS

KRITIK ORIENTALIS TENTANG SANAD

Orientalis pertama yang melakukan kritik terhadap sanad hadis adalah Prof. Schacht.

Menurutnya sanad baru muncul dalam hadis nabi adalah pada masa tabi’in. Sebagaimana yang disebutkan Ibnu Sirin yakni setelah persitiwa fitnah.

Karena itu, menurutnya, hadis sebenarnya tidak memiliki pijakan yang kuat sebagai hadis yang berasal dari Nabi, karena sanadnya hanya dibuat oleh generasi tabi’in.

Kritik ini sudah dijawab oleh Mustafa al-A’zami, yang mengatakan bahwa Schacht tidak teliti dalam mengkaji sejarah hadis. Karena dia sengaja mengaburkannya.