teori res ipsa loquitur pmh

11
TEORI RES IPSA LOQUITUR TEORI RES IPSA LOQUITUR Oleh: Oleh: Dyah Ochtorina Susanti Dyah Ochtorina Susanti FAKULTAS HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS JEMBER UNIVERSITAS JEMBER 201 201 2 2

Upload: dyah-nur

Post on 19-Mar-2016

238 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

TEORI RES IPSA LOQUITUR PMH

TRANSCRIPT

Page 1: TEORI RES IPSA LOQUITUR PMH

TEORI RES IPSA LOQUITURTEORI RES IPSA LOQUITUR

Oleh:Oleh:Dyah Ochtorina SusantiDyah Ochtorina Susanti

FAKULTAS HUKUMFAKULTAS HUKUMUNIVERSITAS JEMBERUNIVERSITAS JEMBER

20120122

Page 2: TEORI RES IPSA LOQUITUR PMH

Doktrin Res Ipsa Loquitur, dalam bahasa Inggris Doktrin Res Ipsa Loquitur, dalam bahasa Inggris berarti “berarti “The Thing Speaks For Itself”, yang dalam bahasa Indonesia terjemahan harfiahnya adalah “benda tersebut yang berbicara”. Teori ini hanya Teori ini hanya relevan digunakan terhadap kasus-kasus PMH yang relevan digunakan terhadap kasus-kasus PMH yang disebabkan oleh faktor kelalaiandisebabkan oleh faktor kelalaian

Doktrin Res Ipsa Loquitur merupakan suatu doktrin Doktrin Res Ipsa Loquitur merupakan suatu doktrin dalam bidang pembuktian perdata yang dalam bidang pembuktian perdata yang menentukan bahwa pihak korban dari suatu PMH menentukan bahwa pihak korban dari suatu PMH dalam bentuk kelalaian dalam kasus-kasus tertentu dalam bentuk kelalaian dalam kasus-kasus tertentu tidak perlu membuktikan adanya unsur kelalaian tidak perlu membuktikan adanya unsur kelalaian dari pihak pelaku, tetapi cukup dengan dari pihak pelaku, tetapi cukup dengan menunjukkan fakta yang terjadi dan menarik diri menunjukkan fakta yang terjadi dan menarik diri sendiri kesimpulan bahwa pihak pelaku sendiri kesimpulan bahwa pihak pelaku kemungkinan besar melakukan PMH tersebut.kemungkinan besar melakukan PMH tersebut.

Page 3: TEORI RES IPSA LOQUITUR PMH

Doktrin Res Ipsa Loquitur bertujuan untuk Doktrin Res Ipsa Loquitur bertujuan untuk mencapai keadilan, di mana pihak korban mencapai keadilan, di mana pihak korban dari PMH dalam kasus-kasus tertentu sangat dari PMH dalam kasus-kasus tertentu sangat sulit membuktikan adanya unsur kelalaian, sulit membuktikan adanya unsur kelalaian, apalagi jika bukti-bukti dari PMH tersebut apalagi jika bukti-bukti dari PMH tersebut cukup baik aksesnya kepada pelaku atau cukup baik aksesnya kepada pelaku atau dalam kontrol pihak pelaku, tetapi sangat dalam kontrol pihak pelaku, tetapi sangat sulit diakses oleh korban, dan karenanya sulit diakses oleh korban, dan karenanya tidak adil jika pihak korban yang harus tidak adil jika pihak korban yang harus menanggung sendiri akibat dari perbuatan menanggung sendiri akibat dari perbuatan yang sebenarnya merupakan kelalaian dari yang sebenarnya merupakan kelalaian dari pihak lain.pihak lain.

Page 4: TEORI RES IPSA LOQUITUR PMH

Doktrin Res Ipsa Loquitur berjalan seiring dengan Doktrin Res Ipsa Loquitur berjalan seiring dengan doktrin pembuktian terbalik doktrin pembuktian terbalik (omkering van (omkering van bewijslast) bewijslast) dan juga dengan doktrin dan juga dengan doktrin tanggungjawab mutlaktanggungjawab mutlak (strict liabililty), (strict liabililty), meskipun meskipun diantara ketiganya terdapat perbedaan. Adapun diantara ketiganya terdapat perbedaan. Adapun perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:

1. 1. Doktrin Pembuktian Terbalik:Doktrin Pembuktian Terbalik: Yang ditekankan adalah kewajiban pembuktian Yang ditekankan adalah kewajiban pembuktian

dari pihak yang disangka sebagai pelaku.dari pihak yang disangka sebagai pelaku.

Page 5: TEORI RES IPSA LOQUITUR PMH

2. 2. Doktrin Res Ipsa Loquitur:Doktrin Res Ipsa Loquitur: Yang ditekankan adl. Penunjukkan fakta kejadian Yang ditekankan adl. Penunjukkan fakta kejadian

oleh korban, meskipun diberikan hak kepada pihak oleh korban, meskipun diberikan hak kepada pihak yang disangka sebagai pelaku untuk membuktikan yang disangka sebagai pelaku untuk membuktikan ketidakbersalahannya.ketidakbersalahannya.

3. 3. Doktrin Tanggungjawab Mutlak:Doktrin Tanggungjawab Mutlak:Yang ditekankan adl. Penunjukkan fakta kejadian Yang ditekankan adl. Penunjukkan fakta kejadian

oleh korban dan tanggungjawab oleh pihak yang oleh korban dan tanggungjawab oleh pihak yang disangka sebagai pelaku, tanpa diberikan hak disangka sebagai pelaku, tanpa diberikan hak kepada yang disangka sebagai pelaksana untuk kepada yang disangka sebagai pelaksana untuk membuktikan ketidakbersalahannya.membuktikan ketidakbersalahannya.

Page 6: TEORI RES IPSA LOQUITUR PMH

Syarat Berlakunya Doktrin Res Ipsa Syarat Berlakunya Doktrin Res Ipsa LoquiturLoquitur

1. Harus dibuktikan bahwa kejadian tersebut biasanya tidak 1. Harus dibuktikan bahwa kejadian tersebut biasanya tidak terjadi tanpa adanya kelalaian dari pihak pelakunya.terjadi tanpa adanya kelalaian dari pihak pelakunya.2. Harus ditunjukkan pula bahwa kerugian tidak ikut 2. Harus ditunjukkan pula bahwa kerugian tidak ikut disebabkan oleh tindakan korban atau pihak ketiga.disebabkan oleh tindakan korban atau pihak ketiga.3. Pada kasus-kasus tertentu, pada saat kejadian, instrumen 3. Pada kasus-kasus tertentu, pada saat kejadian, instrumen yang menyebabkan kerugian dalam kontrol yang eksklusif yang menyebabkan kerugian dalam kontrol yang eksklusif dari pihak yang dituduh pelakunya.dari pihak yang dituduh pelakunya.4. Penyebab kelalaian tersebut haruslah dalam lingkup 4. Penyebab kelalaian tersebut haruslah dalam lingkup

kewaji-kewaji- ban yang ada oleh pelaku kepada korban.ban yang ada oleh pelaku kepada korban.5. Bukan kesalahan dari korban 5. Bukan kesalahan dari korban (tidak ada kelalaian (tidak ada kelalaian kontributif).kontributif).

Page 7: TEORI RES IPSA LOQUITUR PMH

Konsekuensi Yuridis dari Berlakunya Doktrin Res Konsekuensi Yuridis dari Berlakunya Doktrin Res Ipsa LoquiturIpsa Loquitur

1. LEBIH MEMBERIKAN KEADILAN1. LEBIH MEMBERIKAN KEADILAN Ketidakadilan yang banyak terjadi dalam pembuktian di pengadilan, Ketidakadilan yang banyak terjadi dalam pembuktian di pengadilan, dapat diterobos dengan adanya doktrin ini, yakni dengan memindahkan dapat diterobos dengan adanya doktrin ini, yakni dengan memindahkan beban pembuktian (pembelaan tidak bersalah) kepada pihak pelaku beban pembuktian (pembelaan tidak bersalah) kepada pihak pelaku perbuatan, sementara pihak korban tidak perlu membuktikan kesalahan perbuatan, sementara pihak korban tidak perlu membuktikan kesalahan pelaku, tetapi cukup membeberkan akibat yang terjadi terhadapnya dan pelaku, tetapi cukup membeberkan akibat yang terjadi terhadapnya dan bagaimana sampai akibat tersebut terjadi serta membuktikan bahwa bagaimana sampai akibat tersebut terjadi serta membuktikan bahwa biasanya akibat seperti itu baru terjadi jika ada kelalaian dari pelaku biasanya akibat seperti itu baru terjadi jika ada kelalaian dari pelaku PMH tsb.PMH tsb.

Page 8: TEORI RES IPSA LOQUITUR PMH

2. MERUPAKAN PRESUMSI KELALAIAN2. MERUPAKAN PRESUMSI KELALAIAN Artinya, dengan hanya membeberkan suatu akibat Artinya, dengan hanya membeberkan suatu akibat

dandan fakta yang menimbulkan akibat tersebut, oleh hukum fakta yang menimbulkan akibat tersebut, oleh hukum

telahtelah dipresumsi bahwa pihak yang disangka pelaku PMH,-dipresumsi bahwa pihak yang disangka pelaku PMH,- dianggap telah melakukannya dengan kelalaian, tanpa dianggap telah melakukannya dengan kelalaian, tanpa korban perlu membuktikan kelalaian tersebut.korban perlu membuktikan kelalaian tersebut.

3. MENJADI BUKTI SESUAI SITUASI DAN KONDISI3. MENJADI BUKTI SESUAI SITUASI DAN KONDISI Pihak korban hanya membuktikan fakta dan kondisi Pihak korban hanya membuktikan fakta dan kondisi

(circumstantial evidence) disekitar kejadian yang (circumstantial evidence) disekitar kejadian yang menimbulkan kerugian tersebut, dengan manarik menimbulkan kerugian tersebut, dengan manarik kesimpulan-kesimpulan tertentu dan membiarkan kesimpulan-kesimpulan tertentu dan membiarkan fakta itu sendiri yang berbicara.fakta itu sendiri yang berbicara.

Page 9: TEORI RES IPSA LOQUITUR PMH

4. MEMAKSA PELAKU UNTUK MENJELASKAN KEJADIAN YANG 4. MEMAKSA PELAKU UNTUK MENJELASKAN KEJADIAN YANG SEBENARNYA.SEBENARNYA.

Salah satu pertimbangan mengapa doktrin ini diberlakukan adl. Salah satu pertimbangan mengapa doktrin ini diberlakukan adl. Karena pihak pelaku PMH lebih banyak mengetahui dan banyak Karena pihak pelaku PMH lebih banyak mengetahui dan banyak akses untuk membuktikan apa sebenarnya yang terjadi akses untuk membuktikan apa sebenarnya yang terjadi mengenai kejadian tersebut. Dia pula yang memiliki banyak mengenai kejadian tersebut. Dia pula yang memiliki banyak saksi atau alat bukti lainnya, karena itu dalam keadaan yang saksi atau alat bukti lainnya, karena itu dalam keadaan yang demikian sepantasnyalah jika oleh hukum digiring untuk demikian sepantasnyalah jika oleh hukum digiring untuk menjelaskan kejadian tsb, dengan cara membebankan menjelaskan kejadian tsb, dengan cara membebankan pembuktian seandainya dia tidak bersalah.pembuktian seandainya dia tidak bersalah.

5. KONSEKUENSI TERHADAP PELAKU GANDA5. KONSEKUENSI TERHADAP PELAKU GANDA Dalam kasus-kasus tertentu, salah satu atau lebih dari pelaku Dalam kasus-kasus tertentu, salah satu atau lebih dari pelaku

dapat dimintakan tanggungjawabnya secara hukum, meskipun dapat dimintakan tanggungjawabnya secara hukum, meskipun korban tidak dapat menunjukkan siapa diantara mereka yang korban tidak dapat menunjukkan siapa diantara mereka yang bersalah dan melakukan tindakan tersebut. Adalah kewajiban bersalah dan melakukan tindakan tersebut. Adalah kewajiban dari pihak yang disangka sebagai pelaku untuk membuktikan dari pihak yang disangka sebagai pelaku untuk membuktikan bahwa dirinya sebenarnya tidak bersalah atau bahkan tidak bahwa dirinya sebenarnya tidak bersalah atau bahkan tidak melakukan tindakan tersebut.melakukan tindakan tersebut.

Page 10: TEORI RES IPSA LOQUITUR PMH

Agar Doktrin Res Ipsa Loquitur dapat diterapkan Agar Doktrin Res Ipsa Loquitur dapat diterapkan terhadap kasus pelaku ganda, maka ada syarat terhadap kasus pelaku ganda, maka ada syarat

yuridis sebagai berikut:yuridis sebagai berikut:

1.1. Memenuhi persyaratan standart untuk Memenuhi persyaratan standart untuk diterapkan doktrin Res Ipsa Loquitur.diterapkan doktrin Res Ipsa Loquitur.

2.2. Memenuhi persyaratan tambahan untuk Memenuhi persyaratan tambahan untuk kasus pelaku ganda, yaitu terdapatnya kasus pelaku ganda, yaitu terdapatnya hubungan “rekan profesional” (profesional hubungan “rekan profesional” (profesional collages) antara sesama pelaku.collages) antara sesama pelaku.

3.3. Memenuhi persyaratan tambahan untuk Memenuhi persyaratan tambahan untuk kasus pelaku ganda, berupa syarat bahwa kasus pelaku ganda, berupa syarat bahwa semua mempunyai kewajiban (duty) untuk semua mempunyai kewajiban (duty) untuk menjaga keamanan atau kesehatan dari menjaga keamanan atau kesehatan dari korban korban

Page 11: TEORI RES IPSA LOQUITUR PMH

Kedudukan Doktrin Res Ipsa Loquitur Dlm Tata Kedudukan Doktrin Res Ipsa Loquitur Dlm Tata Hukum IndonesiaHukum Indonesia

Doktrin Res Ipsa Loquitur dlm tata hukum Indonesia merupakan Doktrin Res Ipsa Loquitur dlm tata hukum Indonesia merupakan bagian daribagian dari

alat bukti persangkaan --- Lihat 1915 KUHPerdata.alat bukti persangkaan --- Lihat 1915 KUHPerdata.Lihat pasal 1922 KUHPerdataLihat pasal 1922 KUHPerdata