teori produsen
DESCRIPTION
poTRANSCRIPT
1. Teori Perilaku Produsen
Teori Perilaku Produsen adalah teori yang menjelaskan tentang bagaimana tingkah laku produsen dalam menghasilkan produk yang selalu berupaya untuk mencapai efesiensi dalam kegiatan produksinya. Produsen berusaha untuk menghasilkan produksi seoptimal mungkin dengan mengantur penggunaan faktor produksi yang paling efisien.
Produksi adalah setiap kegiatan yang dapat meningkatkan nilai guna suatu barang. Dimana bentuk kegiatannya meliputi:
1) From Changing activitie, yaitu kegiatan mengubah bentuk dari suatu barang.
2) Transportation, yaitu kegiatan memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat lain.
3) Storage, yaitu kegiatan menyimpan suatu barang yang akan digunakan di masa yang akan datang.
4) Merchandishing, yaitu kegiatan memperdagangkan suatu barang agar sampai ke tangan konsumen yang membutuhkan.
5) Personal service, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang orang lain mengakui keberadaannya.
Di dalam menganalisis teori produsen, kita mengenal 2 hal:
1) Produksi jangka pendek, perusahaan memiliki input tetap dan menentukan berapa banyaknya input variabel yang harus dipergunakan. Untuk membuat keputusan, pengusaha akan memperhitungkan seberapa besar dampak penambahan input variabel terhadap produksi total. Pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuan harus menentukan dua macam keputusan:
a. Berapa output yang harus diproduksi
b. Berapa dan dalam kondisi faktor-faktor produksi (input) digunakan
2) Produksi jangka panjang suatu proses produksi tidak bisa diukur dengan waktu tertentu, misalnya 10 tahun, 5 tahun, 15 tahun dan seterusnya. Jangka panjang suatu proses produksi adalah jangka waktu di mana semua input atau faktor produksi yang dipergunakan untuk proses produksi bersifat variabel. Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input tetap.
Untuk menyederhanakan pembahasan secara teoristis, dalam menentukan keputusan tersebut digunakan dua asumsi dasar:
1) Bahwa produsen atau pengusaha selalu berusaha mencapai keuntungan yang maksimum.
2) Bahwa produsen atau pengusaha beroprasi dalam pasar persaingan sempurna.
Permasalahan seorang produsen adalah bagaimana dengan modal yang terbatas bisa menciptakan barang dengan kualitas dan kuantitas yang cukup. Peran penting seorang produsen adalah sebagai berikut :
1) Produsen menjadi manajer yang mengkoordinasikan faktor – faktor produksi baik tenaga kerja/ L , tanah/ sumber daya alam, N, capital/ modal, bahan baku dan enterpreneur / keahlian yang ada dalam masyarakat.
2) Mempunyai insiatif dan daya kreatif untuk inovasi – inovasi baru termasuk dalam IPTEK.
3) Mengambil keputusan kebijakan bisnis.
4) Mampu menganalisis kondisi ekonomi secara makro yang sedang berlangsung dalam negara tersebut.
5) Kemampuan untuk memilih WHAT (Barang apa yang dibuat), HOW (Bagaimana cara paling efisien untuk membuatnya), WHO (Siapa yang terjun langsung dan tidak langsung dalam proses produksi), WHOM (Untuk siapa barang tersebut dibuat). Di sini diharapkan seorang produsen mempunyai kepekaan untuk melihat pasar yang paling menguntungkan.
PERILAKU PRODUSENProdusen adalah orang yang menghasilkan barang atau jasa untuk dijual atau dipasarkan, sedangkan Produksi adalah usaha untuk menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Dengan pengertian lain Produksi merupakan konsep arus (flow consept), bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.Seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapaitujuannya harus menentukan dua macam keputusan:1) berapa output yang harus diproduksikan, dan2) berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input) dipergunakan.Untuk menyederhanakan pembahasan secara teoritis, dalam menentukan keputusan tersebutdigunakan dua asumsi dasar:1) bahwa produsen atau pengusaha selalu berusaha mencapai keuntungan yang maksimum,2) bahwa produsen atau pengusaha beroperasi dalam pasar persaingan sempurna.Dalam teori ekonomi, setiap proses produksi mempunyai landasan teknis yang disebutfungsi produksi. Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkanhubungan fisik atau teknis antara jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan denganjumlah produk yang dihasilkan per satuan waktu, tanpa memperhatikan harga-harga, baikharga faktor-faktor produksi maupun harga produk.Dalam teori ekonomi, sifat fungsi produksi diasumsikan tunduk pada suatu hukumyang disebut : The Law of Diminishing Returns (Hukum Kenaikan Hasil Berkurang). Hukumini menyatakan bahwa apabila penggunaan satu macam input ditambah sedang input-inputyang lain tetap maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahan satu unit inputyang ditambahkan tadi mula-mula naik, tetapi kemudian seterusnya menurun jika inputtersebut terus ditambahkan.Fungsi ProduksiFungsi produksi merupakan interaksi antara masukan (input) dengan keluaran (output). Misalkan kita memproduksi jas. Dalam fungsi produksi, jas itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya juga akan berubah. Namun, output dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi diganti dengan komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti dengan penambahan tenaga kerja.Secara matematis, fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut :Q = f(L, R, C, T)Dimana :Q = jumlah barang yang dihasilkan (quantity)F = symbol persamaan (function)L = tenaga kerja (labour)R = kekayaan alam (resources)C = modal (capital)T = teknologi (technology)Persaingan global semakin pesat dengan persaingan yang sangat kuat, maka produsen dan perusahaannya harus mampu memikirkan perkembangan produksinya demi majunya perusahaan dalam persaingan.LEAST COST COMBINATIONLeast cost combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan. ISOQUANT atau ISOPRODUCT CURVE adalah kurva yang menunjukan hunbungan antara berbagai kemungkinan kombinasi 2 input variable
dengan tingkat output tertentu.Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2 > DX1.P1 maka penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.LEAST COST COMBINATION (LCC) Penggunaan kombinasi factor produksi dengan menggunakan biaya yang paling murah. Syarat LCC: MRTS (marginal rate of technical substitution), bila menambah salah satu input maka mengurangi penggunaan input.Marginal Rate Of Technical Subtitutions (MRTS) adalah jumlah satu input (x1) yang harus ditambah , jika input yang lain(x2) dikurangi tingkat output yang dihasilkan tetap , syarat diatas disebut juga Least Cost Combination.
TwitterFlickr
Perilaku Produsenwisman_portnoy
Comments Off
Perilaku produsen adalah kegiatan pengaturan produksi sehingga produk yang dihasilkan bermutu
tinggi sehingga bisa di terima di masyarakat dan menghasilkan laba.
Perilaku produsen dilakukan semata-mata agar tidak merugikan produsen namun juga tidak
memberatkan konsumen. Dengan demikian daya konsumsi akan stabil karena antara konsumen
maupun produsen sama-sama saling membutuhkan.
Perilaku produsen dalam kegiatan perekonomian :
Bagi Masyarakat : Tanggung jawab sosial produsen kepada masyarakat.
Bagi Pemerintah : Produsen merupakan partner untuk menjalankan tugas pemerintah dalam
mewujudkan tatanan masyarakat.
Tujuan
Tujuan dari produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam usaha mencapai
kemakmuran. Kemakmuran akan tercapai bila konsumen memiliki daya beli yang cukup tinggi dan
barang/jasa yang diperlukan tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan.
Di dalam suatu proses produksi ada hal-hal yang harus diperhatikan, diantaranya:
komposisi input yang bagaimana yang harus digunakan dan bagaimana proses produksi berlangsung
agar tingkat produksi maksimal sesuai hasil.
Input Proses Produksi
Input dari proses produksi mencakup Faktor-faktor Produksi, di mana pembagian dari faktor-faktor
produksi dapat ditampilkan dalam bagan di bawah ini:
Dalam proses produksi, faktor produksi memiliki hubungan yang sangat erat dengan produk yang
dihasilkan. Produk sebagai output (keluaran) dari proses produksi sangat bergantung pada faktor
produksi sebagai input (masukan). Semakin besar jumlah faktor produksi (input) yang masuk dalam
proses produksi, semakin besar pula jumlah produk (output) yang dihasilkan.
sedangkan proses produksi bergantung pada faktor produksi yang masuk ke dalamnya. Artinya, nilai
produk yang dihasilkan tersebut bergantung pada nilai faktor produksi yang dikorbankan dalam
proses produksinya. Keterkaitan antara nilai produk (output) dan nlai faktor produksi (input) dalam
proses produksi disebut fungsi produksi. Secara sistematis, hubungan antara produksi dan produk
dapat dituliskan:
Q=f(P)
Keterangan:
Q = jumlah produk yang dihasilkan
F = fungsi
P = faktor produksi yang masuk dalam proses produksi
Definisi Produsen
Produsen adalah orang yang menghasilkan barang atau jasa untuk dijual atau dipasarkan,
sedangkan Produksi adalah usaha untuk menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang
untuk memenuhi kebutuhan. Dengan pengertian lain Produksi merupakan konsep arus (flow consept),
bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu
periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau
menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan
menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa.
Pengertian produksi dapat diartikan juga sebagai usaha untuk menciptakan atau menambah fedah
ekonomi suatu benda dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan orang, badan
usaha, atau organisasi yang menghasilkan barang dan jasa disebut produsen.
Contoh sederhana yang bisa kita liat pada kegiatan produksi ikan asin. Di mana kegiatan produksi ikan
asin dimulai dari menangkap ikan, menjemur ikan, pengasinan ikan, sampai dengan mengangkut dan
memperdagangkan ikan. Contoh lain dari kegiatan produksi seperti pekerjaan akuntan, pekerjaan
guru, dokter, penasehat hukum dll.
Hak dan Kewajiban
sebelum kta mengetahui prilaku Produsen ada baiknya kita mengetahui dulu apa sih hak dan
kewajiban Produsen. Hak produsen antara lain :
Hak untuk menerima uang pembayaran sesuai dengan kesepakatan
Hak untuk menuntut konsumen apabila terjadi penipuan alat pembayaran
Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum dan pembelaan apabila produk yang dijuak tidak
terbukti berdampak negatif
Sedangkan kewajiban produsen antara lain :
Memberikann informasi yang benar dan sesuai dengan keadaan produk
Melayani konsumen dengan baik karena ” Pembeli adalah Raja “
Memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk yang ditawarkan merupakan produk yang
aman dan layak untuk dikonsumsi
Memberikan ganti rugi apabila produk yang dijual berdampak negatif bagi konsumen
Seorang produsen mempunyai satu masalah pokok, yaitu bagaimana dengan sumber daya yang
terbatas mereka mereka dapat mencapai hasil yang optimal atau keuntungan yang besar. Oleh karena
itu laba adalah suatu ukuran keberhasilan bagi produsen. Seorang produsen dituntut untuk bisa
membandingkan antara pengorbanan yang dilakukandengan hasil yang didapat. Berikut ini adalah
beberapa contoh perilaku produsen:
Mencari keuntungan dengan pemakaian modal seminimal mungkin tapi dengan hasil semaksimal
mungkin.
Mematok biaya produksi berdasarkan tingkat harga barang modal.
Member potongan harga kepada konsumen yang membeli produk dalam jumlah banyak.
Tidak hanya menghasilkan barang atau jasa yang sesuai kebutuhan, tetapi juga sesuai trend pasar
saat ini.
Member diskon besar-besaran untuk produksi yang sudah lama mereka produksi.
Produsen juga mengadaptasi isu global atau keadaan sosial yang sedang terkenal saat itu untuk
memasarkan barang atau jasa yang mereka jual.
Perilaku produsen dalam kegiatan produksi :
Perencanaan : Faktual dan realistis, logis dan rasional, fleksibel, komitmen,komprehensi.
Pengorganisasian : Dalam pengorganisasian ini rencana dilakukan dalam sebuah dengan cara
mengkoordinasi.
Pengarahan : Suatu cara agar produsen bisa melakukan rencana dengan baik atau
rencana bsa terwujud.
Pengendalian : Proses pengontrolan yang dilakukan oleh produsen.
Terdapat dua macam faktor produksi yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi turunan:
1. Faktor produksi asli antara lain sebagai berikut :
Alam. Contohnya : tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuh – tumbuhan, hewan, barang tambang.
Tenaga kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, sumber daya alam yang tersedia tidak akan dapat dirubah
atau diolah menjadi barang hasil produksi.
2. Faktor produksi turunan adalah modal dan keahlian (skill).
Fungsi Produksi
Fungsi produksi merupakan interaksi antara masukan (input) dengan keluaran (output). Misalkan kita
memproduksi jas. Dalam fungsi produksi, jas itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau
salah satu komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya juga akan berubah. Namun, output dapat
tetap sama bila perubahan satu komposisi diganti dengan komposisi yang lain. Misalnya penurunan
jumlah mesin diganti dengan penambahan tenaga kerja.
Secara matematis, fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut :
Q = f(L, R, C, T)
Dimana :
Q = jumlah barang yang dihasilkan (quantity)
F = symbol persamaan (function)
L = tenaga kerja (labour)
R = kekayaan alam (resources)
C = modal (capital)
T = teknologi (technology)
Sebuah usaha produksi baru bisa bekerja dengan baik bila dijalankan oleh produsen atau yang sering
kita sebutpengusaha. Pengusaha adalah orang yang mencari peluang yang menguntungkan dan
mengambil risiko seperlunya untuk merencanakan dan mengelola suatu bisnis.
Pengusaha berbeda dengan pemilik bisnis kecil ataupun manajer. Bila hanya memiliki sebuah usaha
dan hanya berusaha mencari keuntungan, maka orang itu barulah sebatas pemilik bisnis.
Bila orang itu hanya mengatur karyawan dan menggunakan sumber daya perusahaan untuk usaha,
maka orang itu disebut sebagai manajer. Pengusaha lebih dari keduanya. Pengusaha berusaha
mendirikan perusahaan yang menguntungkan, mencari dan mengelola sumber daya untuk memulai
suatu bisnis.
Agar berhasil seorang pengusaha harus mampu melakukan 4 hal sebagai berikut :
a. Perencanaan. Perencanaan antara lain terkait dengan penyusunan strategi, rencana bisnis, serta
visi perusahaan. Ia harus tau apa yang ingin ia capai dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.
b. Pengorganisasian. Semua sumber daya yang ada harus bisa ia kelola untuk mencapai tujuan
perusahaannya, baik sumber daya, modal, maupun manusia.
c. Pengarahan. Agar rencana bisa terwujud, pengusaha wajib mengarahkan dan membimbing anak
buahnya.
d. Pengendalian. Kemampuan ini ada hubungannya dengan bagaimana hasil pelaksanaan kerja
tersebut.
Persaingan globa semakin pesat dengan persaingan yang sangat kuat, maka produsen dan
perusahaannya harus mampu memikirkan perkembangan produksinya demi majunya perusahaan
dalam persaingan.
Teori Produsen dan Fungsi Produksi
Yang dimaksud dengan teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat
produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya.
Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan fisik atau teknis
antara jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan jumlah produk yang dihasilkan per
satuan waktu, tanpa memperhatikan harga-harga, baik harga faktor-faktor produksi maupun harga
produk. Secara matematis fungsi produksi tersebut dapat dinyatakan:
“Y = f (X1, X2, X3, ……….., Xn)”
dimana Y = tingkat produksi (output) yang dihasilkan dan X1, X2, X3, ……, Xn adalah berbagai faktor
produksi (input) yang digunakan. Fungsi ini masih bersifat umum, hanya biasa menjelaskan bahwa
produk yang dihasilkan tergantung dari faktor-faktor produksi yang dipergunakan, tetapi belum bias
memberikan penjelasan kuantitatif mengenai hubungan antara produk dan faktor-faktor produksi
tersebut. Untuk dapat memberikan penjelasan kuantitatif, fungsi produksi tersebut harus dinyatakan
dalam bentuknya yang spesifik, seperti misalnya:
a) Y = a + bX ( fungsi linier)
b) Y = a + bX – cX2 ( fungsi kuadratis)
c) Y = aX1bX2cX3d ( fungsi Cobb-Douglas), dan lain-lain.
Dalam teori ekonomi, fungsi produksi diasumsikan tunduk pada suatu hukum yang disebut:
“The Law of Diminishing Returns (Hukum Kenaikan Hasil Berkurang).”
Hukum ini menyatakan bahwa apabila penggunaan satu macam input ditambah sedang input-input
yang lain tetap maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahansatu unit input yang
ditambahkan tadi mula-mula naik, tetapi kemudian seterusnya menurun jika input tersebut terus
ditambahkan.
Produksi Optimal
Penentuan pola produksi optimal merupakan masalah yang penting dalam suatu perusahaan, karena
menjadi dasar bagi perusahaan dalam menentukan dan merencanakan kebutuhan dan tingkat
produksi perusahaan. Ada tiga macam pola produksi yaitu: pola produksi konstan, pola produksi
bergelombang dan pola produksi moderat. Tujuannya adalah untuk mengetahui hasil ramalan
penjualan dan untuk mengetahui pola produksi optimal yang tepat untuk diterapkan pada perusahaan.
Dalam melakukan analisis data yang ada dalam perusahaan yang sesuai dengan pokok permasalahan
, maka teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis incremental cost yaitu suatu analisis yang
mempertimbangkan biaya-biaya tambahan yang muncul dalam proses produksi dari masimg-masing
alternative pola produksi yang ada. Biaya-biaya yang dipertimbangkan adalah biaya simpan, biaya
lembur, biaya perputaran tenaga kerja dan biaya subkontrak.
Produksi Optimal
Konsep efisiensi dari aspek ekonomis dinamakan konsep efisiensi ekonomis atau efisiensi harga.
Dalam teori ekonomi produksi, pada umumnya menggunakan konsep ini. Dipandang dari konsep
efisiensi ekonomis, pemakaian faktor produksi dikatakan efisien apabila ia dapat menghasilkan
keuntungan maksimum. Untuk menentukan tingkat produksi optimum menurut konsep efisiensi
ekonomis, tidak cukup hanya dengan mengetahui fungsi produksi. Ada syarat lagi yang harus
diketahui, rasio harga harga input-output. Secara matematis, syarat tersebut adalah sebagai berikut.
Keuntungan (p) dapat ditulis : p = PY.Y -Px.X, di mana Y = jumlah produk;
PY = harga produk;
X = faktor produksi;
Px = harga factor produksi.
C. Least cost combination
Persoalan least cost combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya
terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan.
Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama
nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau
yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2 > DX1.P1 maka penggantian DX2 oleh DX1 masih
menguntungkan.
Least Cost Combination
Isoquant atau Isoproduct Curve adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai
kemungkinan 2 input variabel dengan tingakat output tertentu atau Kurva yang menghubungkan titik
kombinasi input untuk menghasilkan tingkat output yang sama.
Marjinal Rate of Technical Substitution (MRTS)
Jumlah input L yang dapat disubstitusikan terhadap input K agar tingkat output yang dihasilkan tidak
berubah. Menunjukkan tingkat penggantian marjinal yang semakin kecil sepanjang pergerakan ke
bawah kurva isooquant.
Kendala Anggaran Produsen (Kurva Isocost)
Isocost atau Garis Ongkos sama adalah kombinasi faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan
mengeluarkan sejumlah ongkos tertentu. Untuk menggambar Isocost ini harus diketahui uang tersedia
dan harga masing-masing factor produksi/input.
Anggaran tertinggi yang mampu disediakan produsen untuk membeli input yang digunakan dalam
proses produksi dihubungkan dengan harga input.
PKK + PLL ≤ C atau
PKK + PLL = C
Kombinasi Input Variabel Biaya Terendah (Least Cost Combination)
Terjadi pada titik singgung antara kurva isoquant dengan kurva isocost.
Kondisi penggunaan input variabel yang dapat meminimumkan biaya:
Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian menurut Schiffman, Kanuk (2004, p.547) adalah pemilihan dari dua atau lebih
alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan,
haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada
bagaimana proses dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan. Bentuk proses pengambilan
keputusan tersebut dapat digolongkan sebagai berikut:
Fully Planned Purchase, baik produk dan merek sudah dipilih sebelumnya. Biasanya terjadi ketika
keterlibatan dengan produk tinggi (barang otomotif) namun bisa juga terjadi dengan keterlibatan
pembelian yang rendah (kebutuhan rumah tangga). Planned purchase dapat dialihkan dengan taktik
marketing misalnya pengurangan harga, kupon, atau aktivitas promosi lainnya.
Partially Planned Purchase, bermaksud untuk membeli produk yang sudah ada tetapi pemilihan
merek ditunda sampai saat pembelajaran. Keputusan akhir dapat dipengaruhi oleh discount harga,
atau display produk.
Unplanned Purchase, baik produk dan merek dipilih di tempat pembelian. Konsumen sering
memanfaatkan katalog dan produk pajangan sebagai pengganti daftar belanja. Dengan kata lain,
sebuah pajangan dapat mengingatkan sesorang akan kebutuhan dan memicu pembelian (Engel, F.
James, et.al , 2001, pp.127-128)
Faktor Psikologi
a. Motivasi
Kebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan seseorang untuk mencari kepuasan dari kebutuhan.
Berdasarkan teori Maslow, seseorang dikendalikan oleh suatu kebutuhan pada suatu waktu.
Kebutuhan manusia diatur menurut sebuah hierarki, dari yang paling mendesak sampai paling tidak
mendesak (kebutuhan psikologikal, keamanan, sosial, harga diri, pengaktualisasian diri). Ketika
kebutuhan yang paling mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan tersebut berhenti menjadi
motivator, dan orang tersebut akan kemudian mencoba untuk memuaskan kebutuhan paling penting
berikutnya (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.214).
b. Persepsi
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengorganisasi, dan menerjemahkan informasi
untuk membentuk sebuah gambaran yang berarti dari dunia. Orang dapat membentuk berbagai
macam persepsi yang berbeda dari rangsangan yang sama (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.215).
c. Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu proses, yang selalu berkembang dan berubah sebagai hasil dari informasi
terbaru yang diterima (mungkin didapatkan dari membaca, diskusi, observasi, berpikir) atau dari
pengalaman sesungguhnya, baik informasi terbaru yang diterima maupun pengalaman pribadi
bertindak sebagai feedback bagi individu dan menyediakan dasar bagi perilaku masa depan dalam
situasi yang sama (Schiffman, Kanuk, 2004, p.207).
d. Beliefs and Attitude
Beliefs adalah pemikiran deskriptif bahwa seseorang mempercayai sesuatu. Beliefs dapat didasarkan
pada pengetahuan asli, opini, dan iman (Kotler, Amstrong, 2006, p.144). Sedangkan attitudes adalah
evaluasi, perasaan suka atau tidak suka, dan kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang
pada sebuah obyek atau ide (Kotler, Amstrong, 2006, p.145).
4. Faktor Kebudayaan
Nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari seseorang melalui keluarga dan
lembaga penting lainnya (Kotler, Amstrong, 2006, p.129). Penentu paling dasar dari keinginan dan
perilaku seseorang. Culture, mengkompromikan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku
yang dipelajari seseorang secara terus-menerus dalam sebuah lingkungan. (Kotler, Bowen, Makens,
2003, pp.201-202).
a. Subkultur
Sekelompok orang yang berbagi sistem nilai berdasarkan persamaan pengalaman hidup dan keadaan,
seperti kebangsaan, agama, dan daerah (Kotler, Amstrong, 2006, p.130). Meskipun konsumen pada
negara yang berbeda mempunyai suatu kesamaan, nilai, sikap, dan perilakunya seringkali berbeda
secara dramatis. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.202).
b. Kelas Sosial
Pengelompokkan individu berdasarkan kesamaan nilai, minat, dan perilaku. Kelompok sosial tidak
hanya ditentukan oleh satu faktor saja misalnya pendapatan, tetapi ditentukan juga oleh pekerjaan,
pendidikan, kekayaan, dan lainnya (Kotler, Amstrong, 2006, p.132).
Faktor Personal
a. Situasi Ekonomi
Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk, contohnya rolex diposisikan
konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan untuk konsumen menengah. Situasi ekonomi
seseorang amat sangat mempengaruhi pemilihan produk dan keputusan pembelian pada suatu produk
tertentu (Kotler, Amstrong, 2006, p.137).
b. Gaya Hidup
Pola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan, dan opini orang tersebut.
Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja
mempunyai gaya hidup yang berbeda (Kotler, Amstrong, 2006, p.138)
c. Kepribadian dan Konsep Diri
Personality adalah karakteristik unik dari psikologi yang memimpin kepada kestabilan dan respon
terus menerus terhadap lingkungan orang itu sendiri, contohnya orang yang percaya diri, dominan,
suka bersosialisasi, otonomi, defensif, mudah beradaptasi, agresif (Kotler, Amstrong, 2006, p.140).
Tiap orang memiliki gambaran diri yang kompleks, dan perilaku seseorang cenderung konsisten
dengan konsep diri tersebut (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.212).
d. Umur dan Siklus Hidup
Orang-orang merubah barang dan jasa yang dibeli seiring dengan siklus kehidupannya. Rasa
makanan, baju-baju, perabot, dan rekreasi seringkali berhubungan dengan umur, membeli juga
dibentuk oleh family life cycle. Faktor-faktor penting yang berhubungan dengan umur sering
diperhatikan oleh para pelaku pasar. Ini mungkin dikarenakan oleh perbedaan yang besar dalam umur
antara orang-orang yang menentukan strategi marketing dan orang-orang yang membeli produk atau
servis. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp.205-206)
e. Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. Contohnya, pekerja konstruksi sering
membeli makan siang dari catering yang datang ke tempat kerja. Bisnis eksekutif, membeli makan
siang dari full service restoran, sedangkan pekerja kantor membawa makan siangnya dari rumah atau
membeli dari restoran cepat saji terdekat (Kotler, Bowen,Makens, 2003, p. 207)