teori pembangunan rgwrg
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 TEORI PEMBANGUNAN rgwrg
1/5
TEORI PEMBANGUNAN 5 comments
TEORI PEMBANGUNAN
Teori Pembangunan di dalam buku Alvin Y. So ini terbagi dalam tiga bagian atau pembahasan,
yaitu:1. Teori Modernisasi
2. Teori etregantungan dan eterbelakangan !"ependensi#
$. Teori Sistem %konomi "unia"isini saya akan membahasnya satu per satu.
A. T%&'( M&"%')(SAS(
1. Teori Modernisasi lasikTeori ini merupakan *arisan pola pikir yang berparadigma pada teori evolusi dan teori
+ungsionalisme. "alam teori ini, nilai tradisional dianggap sebagai +aktor penghambat
pembangunan. Teori ini bersandar teguh pada analisa yang abstrak dan tipologi. Subek yangdiperhatikan yaitu )egara "unia etiga, tingkat analisa berada dalam lingkup nasional, variabel
pokok penyebab keterbelakangan berasal dari internal yaitu berupa nilai-nilai budaya dan pranatasosial, konsep pokok teori ini yaitu tradisional dan modern, implikasi kebiakannya yaitu bah*a
modernisasi memberikan man+aat positi+. "alam teori ini, tradisi dinilai sebagai penghalangpembangunan. Metode kaiannya abstrak dan berkonstruksi tipologi, arah pembangunannya
berupa garis lurus dan hanya menggunakan SA sebagai model. Teori modernisasi klasik ini
tidak memperhatikan +aktor ekstern dan kon+lik dan dengan elas men/oba menunukan perannegative nilai tradisional.
)amun, para pengkritik teori ini beranggapan bah*a peneliti yang menggunakan teori
modernisasi klasik akan /enderung memiliki analisa yang abstrak, dan tidak elas periode searahdan *ilayah negra mana yang dimaksud. Maksudnya, teori modernisasi klasik tidak memiliki
batas ruang dan *aktu dalam analisanya.
2. Teori %volusi
Teori ini memiliki dua anggapan yaitu:Teori evolusi menganggap bah*a perubahan sosial merupakan gerakan searah seperti garis lurus.
Masyarakat berkembang dari masyarakat primitive menuu masyarakat mau. Masa depan
masyarakat dunia sudah elas dan dapat diramalkan, bah*a kelak dalam masa pemerintahan yangpanang dunia akan menadi masyarakat mau. "an,
Teori ini membaurkan antara pandangan subekti+nya mengenai nilai dan tuuan akhir perubahan
sosial. Perubahan menuu bentuk masyarakat modern merupakan sesuatu yang tidak dapat
dihindari. Perubahan ini beralan se/ara perlahan dan bertahap. Perubahan dari masyarakatsederhana !primitive# ke masyarakat modern !/omple0# memerlukan *aktu panang dan bahkan
berabad-abad untuk sampai pada tahapan terakhir.Pada dasarnya, menurut teori evolusi, perubahan sosial pada dasarnya merupakan gerakansearah, linier, progresi+, dan perlahan-lahan, yang memba*a masyarakat berubah dari tahapan
primitive ke tahapan yang lebih mau, dan membuat berbagai masyarakat memiliki bentuk dan
struktur serupa. "ibangun dengan premis yang seperti disebut diatas, para teoritisi perspekti+modernisasi se/ara impli/it membangun kerangka teori dan tesisnya dengan /iri-/iri pokok
sebagai berikut:
Modernisasi merupakan proses bertahap.
https://cassiouvheyaa.wordpress.com/2011/07/10/teori-pembangunan/#commentshttps://cassiouvheyaa.wordpress.com/2011/07/10/teori-pembangunan/#comments -
7/25/2019 TEORI PEMBANGUNAN rgwrg
2/5
Modernisasi uga dapat dikatakan sebagai proses homogenisasi.
Modernisasi sama dengan barat. arena, terkadang me*uud dalam bentuk lahirnya sebagai
proses %ropanisasi atau Amerikanisasi. Proses modernisasi tidak bisa dihentikan, dan uga dilihat sebagai proses yang tidak bergerak
mundur.
Modernisasi merupakan perubahan progresi+. Modernisasi memerlukan *aktu yang panang. Proses modernisasi dilihat sebagai proses
evolusioner dan bukanlah sebagai perubahan revolusioner.
$. Teori ungsionalisme
Tal/ott Parsons menyatakan bah*a masyarakat manusia tidak ubahnya seperti organ tubuhmanusia sehingga, masyarakat manusia dapat uga dipelaari seperti mempelaari tubuh manusia.
"alam melakukan pengamatan teori +ungsionalisme, Parsons memiliki beberapa konsep yaitu:
a. onsep 3eseimbangan dinamis-stasioner4 !5omeostati/ %6uilibrium#7ika satu bagian tubuh manusia berubah maka, bagian lain akan mengikutinya. 5al ini
dimaksudkan untuk mengurangi ketegangan intern dan men/apai keseimbangan baru. Sama
halnya denga masyarakat yang selalu mengalami perubahan, namun teratur. Perubahan sosialyang teradi pada satu lembaga akan berakibat pada perubahan di lembaga lainnya untuk
men/apai keseimbangan baru. 7adi, masyarakat bukan sesuatu yang statis, tetapi dinamis.
Sekalipun perubahan itu amat teratur dan selalu menuu pada keseimbangan baru.
b. onsep 3aktor kebakuan dan pengukur4 !Pattern variables#onsep ini merumuskan bagaimana menelaskan perbedaan masyarakat tradisional dengan
masyarakat modern, dengan menga/u pada +aktor kebakuan dan pengukur sebagai alat utama
untuk memahami hubungan sosial yang langgeng, berulang, dan me*uud dalam sistemkebudayaan, yang merupakan sistm yang tertinggi dan terpenting.
/. 5ubungan 3e/intaan dan enetralan4 !A++e/tive and %++e/tive-neutral#
Masyarakat tradisional /enderung memiliki hubungan ke/intaan, yakni hubungan yang
mempribadi dan emosional. Masyarakat modern memiliki hubungan kenetralan, yakni hubungankera yang tidak langsung, tidak mempribadi dan berarak.
d. 5ubungan 3ekhususan dan niversal4!Parti/ularisti/ and niversalisti/#
Mayarakat tradisional /enderung untuk berhubungan dengan anggota masyarakat dari satukelompok tertentu, sehingga ada rasa untuk memikul beban tanggung a*ab bersama. Sedangkan
masyarakat modern berhubungan satu sama lain dengan batas-batas norma universal, yang lebih
tidak terikat dengan tanggung a*ab kelompok dan kekhususan.)amun, Teori ungsionalisme Parsons sering disebut konservati+ karena, menganggap bah*a
masyarakat akan selalu berada pada situasi harmoni, stabil, simbang, dan mapan.
Teori +ungsionalisme uga merupakan salah satu pola pikir dari teori modernisasi. Teori+ungsionalisme memberikan tekann pada keterkaitan dan ketergantungan lembaga so/ial,
pentingnya varabel kebakuan dan pengukur dalam system budaya, dan adanya kepastian
keseimangan dinamis-stasioner dari perubahan so/ial. 8iri modernisasi dalam teori +ungsionalyaitu sebagai berikut:
9 modernisasi merupakan proses sistematik
9 modernisasi diartikan sebagai proses trans+ormasi
9 modernisasi melibatkan proses yang terus-menerus !immanent#.
-
7/25/2019 TEORI PEMBANGUNAN rgwrg
3/5
. Teori Modernisasi ;aru
Teori modernisasi baru telah bergerak ke arah yang lebih /anggih dan tidak lagi mengikuti arah
yang di tempuh oleh teori modernisasi klasik. "engan dibimbing oleh konsep-konsep baru yaituusaha +amiliisme, teori barikade, dan budaya lo/al, teori modernisasi baru ini se/ara lebih /ermat
mengamati apa yang disebut dengan tradisionalisme. Teori modernisasi baru ini menggunakan
metode kaian yang berbeda dengan memba*a kembali peran analisa searah sehingga, lebihmemberikan perhatian pada keunikan dari setiap kasus pembangunan yang dianalisa. 5asil
kaian teori modernisasi baru ini menggunakan teorinya untuk menelaskan masing-masing kasus
yang dipelaari.Menurut teori ini, budaya tradisional selalu mampu melakukan penyesuaian dengan baik
terhadap kondisi lokal adi, budaya tradisional biasanya tidak bersalah, ketika budaya tradisional
tersebut kemudian diadikan sebagai salah satu target perubahan yang diinginkan oleh proses
pembangunan.huntington uga tidak lupa untuk menekankan pentingnya menganalisa prosessearah dan tahapan yang dilalui oleh pembangunan demokrasi.
Perhatian teori medernisasi baru lebih di tunukan untuk mengamati dan menganalisa se/ara
serentak dan simultan terhadap berbagai pranata sosial yang ada !sosial, budaya, ekonomi, dan
politik#, berbagai kemungkinan arah pembangunan, dan interaksi antara +aktor internal daneksternal. Teori modernisasi baru ini mun/ul se/ara samar-samar untuk memberikan koreksi
terhadap dua perpekti+ lain, yaitu teori deendensi baru dan sistem dunia yang se/ara khusussepertinya berlebihan dalam memberikan perhatian kepada +aktor eksternal.
;. T%&'( "%P%)"%)S(
1. Teori "ependensi lasik
Teori ini lebih menitikberatkan pada persoalan keterbelakangan dan pembangunan negara duniaketiga. Teori dependensi me*akili suara negara-negara pinggiran untuk menantang hegemoni
politik, ekonomi, budaya, dan intelektual dari negara mau. Teori ini memiliki +okus perhatian
pada pembangunan dunia ketiga, dengan menggunakan metode yang abstrak dan perumusan
berbagai model. Teori ini memiliki konsep pokok atau struktur teori antara sentral !metropolis#dan pinggiran !satelit#. Teori ini merupakan *arisan pemikiran dari program %P;;A< dan
Mar0is ortodoks. Teori dependensi klasik beranggapan bah*a hubungan internasional
merupakan hal yang merugikan negara dunia ketiga, dan kebiakan pembangunan ataupeme/ahan masalah dengan mengurangi keterkaitan dengan negara sentral revolusi sosialis.
Teori dependensi uga memiliki anggapan bah*a situasi ketergantungan yang teradi di dunia
ketiga mun/ul akibat adanya desakan +aktor eksternal.
2. Teori Peralihan apitalisme Pinggiran
Ada empat pernyataan pokok mengenai teori peralihan kapitalisme pinggiran yaitu:
Peralihan kapitalisme pinggiran berbeda se/ara mendasar dengan peralihan kapitalisme pusat
!utama#. Menurut Amin, krisis agrarian pada negara dunia ketiga lebih banyak disebabkan olehproses kemunduran, seperti misalnya industri kerainan rakyat dan industri ke/il yang han/ur
akibat tidak ada kompensasi atas tumbuhnya industri baru.
apitalisme pinggiran di/irikan oleh tanda-tanda ektraversi berupa distorsi atas kegiatan-
kegiatan usaha yang mengarah pada upaya ekspor. =ekstraversi disini bukanlah diartikan sebagaiakibat dari ketidakmampuan pasar dalam negeri melainkan disebabkan oleh superioritas produksi
dari negara-negara sentral di hampir segala bidang yang memaksa pinggiran untuk mengurung
dirinya sendiri untuk sekedar berperan sebagai pelengkap dalam penyediaan bahan mentah bagi
-
7/25/2019 TEORI PEMBANGUNAN rgwrg
4/5
keperluan proses produksi, yang untuk ini memang negara pinggiran memiliki keunggulan alam
dalam bentuk produk pertanian dan tambang yang menakubkan>.
5ipertropi !peningkatan tenaga kera yang menyolok# pada se/tor tersier di negara pinggiran.
5al ini merupakan re+leksi kesulitan untuk menghasilkan surplus ekonomi pada tata ekonomi
kapitalis yang sudah memonopolistik. Menurut Amin hipertropi merupakan kegiatan yang tidak
produkti+ yang membelenggu proses akumulasi modal di negara pinggiran.Teori e+ek penggandaan investasi !multiplier e++e/ts o+ investment# tidak dapat diterakan
se/ara mekanis pada negara pinggiran karena, pengiriman kembali laba usaha modal asing ke
negara asalnya telah menggagalkan proses e+ek penggandaan investasi. )amun, pada negara
sentral yang telah menganut tata ekonomi kapitalis yang monopolistik, teori e+ek penggandaaneynesian dapat bekera dengan sempurna.
Tidak boleh men/ampuradukkan /irri-/iri stru/tural negara terbelakang dengan negara-negara
mau. arena negara yang sekarang terbelakang memiliki /iri-/iri struktural yang khas sepertiketimpangan struktur produksi dalam negeri, keterkaitan antar sektor sebagai akibat penyesuaian
produksi terhadap kebutuhan negara-negara mau, serta ketimpangan nilai tukar perdagangan,
dan ketergantungan posisi keuangan.
eseluruhan pro+il kontradiksi struktural yang telah disebut terdahulu menyebabkan adanyaganalan yang tak terhindarkan, yang menghalangi teradinya pertumbuhan di negara pinggiran.
;entuk khusus keadaan keterbelakangan negara kapitalis pinggiran dipengaruhi oleh
karakteristik +ormasi sosial pada masa pra kapitalis, dan proses, serta periode kapan negara
pinggiran tersebut terintegrasi dalam sistem ekonomi kapitalis dunia. Model pembangunannegara pinggiran lebih ditandai oleh adanya peran dominan petani pemilik modal !petani kaya
dan tuan tanah#, kelas pedagang dan pemilik modal ke/il yang hanya berperan sebagai kelas
komprador, dan pemilik modal besar yang biasanya adalah pemilik modal asing. Sehinggamengakibatkan adanya dominasi pemilik modal asing terhadap sistem ekonomi se/ara
keseluruhan, yang pada gilirannya akan merintangi pembangunan di negara kapitalis pinggiran.
$. Teori "ependensi ;aru
Teori dependensi baru telah mengubah berbagai asumsi dasar yang dimiliki oleh teori dependensiklasik. Teori dependensi baru tidak lagi menganggap situasi ketergantungan sebagai sesuatu
keadaan yang berlaku umum dan memiliki karakteristik yang serupa tanpa mnengenal batas
ruang dan *aktu. Situasi ketergantungan uga tidak lagi disebabkan oleh +aktor eksternal. Teoriini uga tidak memberlakukan situasi ketergantungan semata sebagai persoalan ekonomi yang
akan mengakibatkan adanya polarisasi regional dan keterbelakangan.
Teori dependensi baru telah melahirkan berbagai kategori ilmiah baru yang sebelumnya tidakdimiliki oleh teori dependensi klasik seperti:
9 Pembangunan yang bergantung
9 Pembangunan yang dinamis9 )egara birokratik otoriter
9 Aliansi tiga kelompokTeori dependensi baru dengan sadar memberikan perhatian pada kemungkinan untuk mun/ulnya
/iri ketregantungan yang unik dank has se/ara historis. "an se/ara keseluruhan, teori dependensibaru terlihat lebih /anggih dibandingkan dengan teori dependensi klasik.
8. T%&'( S(ST%M ")(A
1. Teori Sistem %konomi apitalis "uniaTeori sistem dunia lahir ketika ada sekelompok pemikir pembangunan yang dipimpin oleh
(mmanuel ?allerstein, ia membuat gagasan baru yang radikal dengan menunuk bah*a banyak
-
7/25/2019 TEORI PEMBANGUNAN rgwrg
5/5
peristi*a searah di dalam tata ekonomi-kapitalis dunia yang tidak dapat dielaskan oleh kedua
perspekti+ pembangunan yang telah ada se/ara memuaskan, khususnya oleh teori dependensi
klasik ataupun baru.Menurut aye, teori sistem dunia yang dirumuskan ?allerstein lahir dengan /ara mengambil
intisari dan menyerap pola pikir pembngunan negara dunia ketiga neo-mar0is dan aaran
Annales-Peran/is."alam rangka untuk memikirkan ulang dan menganalisa persoalan-persoalan krisis yang mun/ul
dalam tata ekonomi dunia pada dua de/ade terakhir ini, ?allerstein dan kelompoknya telah
mengembangkan satu perspekti+ pembangunan baru yang disebut sebagai aaran sistem ekonomikapitalis dunia !The ?orld 8apitalist-%/onomy S/hool#.
;agi ?allerstein, perspekti+ sistem dunia bukan merupakan teori, melainkan sebuah *uud dari
protes mela*an ke/enderungan terbentuknya struktur pemahaman dan pengkaian ilmu sosial
seak dari lahirnya pada pertengahan abad ke-1@. "alam pengaplikasiannya ?allersteinmenelaskan bah*a perspekti+ sistem dunia merupakan suatu alat yang hendak men/oba
melakukan analisa di dalam satu kesatuan yang sistemik, dengan re+erensi *aktu yang panang
dan dalam re+erensi ruang yang besar yang /ukup untuk me*adahi perhitungan logis dan
kekuatan penentu dari bagian terbesar suatu sistem terhadap bagian yang lebih ke/il."alam teori ini, 5istori/al System lebih tepat dipakai sebagai unit analisa dibandingkan dengan
masyarakat atau negara karena, istilah sistem yang menyearah ini mampu membebaskanilmu*an sosial dari ke/enderungannya untuk men/oba men/ari dan melegitimasi hubungan
antara masyarakat dan negara.
?allerstein memberikan batasan yang lebih elas mengenai apa yang dimaksud dengan sistem
yang menyearah. Sistem ini diartikan sebagai sistem yang dengan segala isinya lahir,berkembang, mati, serta timbul kembali akibat dari adanya prses pembagian kera yang terus-
menerus dan lebih /anggih. ?allerstein uga berpendapat bah*a ada tiga sistem yang
menyearah yaitu, sistem mini, sistem kekaisaran dunia, dan sistem ekonomi dunia.
Teori sistem dunia menyatakan bah*a gerak mau sebagai arah dan lintasan yang pasti dilaluidan di/apai dan memperlakukan perkembangan searah manusia sebagai sesuatu yang memiliki
berbagai kemungkinan. Pada dasarnya, analisa sistem dunia mengaak untuk membangun satu
ilmu searah sosial yang menyadari dan memahami unsure ketidakpastian dari masa transisi ini,sehingga ilmu searah sosial ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih mengenai
pemikirannya tentang bagaiman proses trans+ormasi dunia ini teradi dengan memberikan
petunuk-petnuk pilihan yang tersedia denga tanpa memberikan aakan untuk mendukungkeper/ayaan akan kepastian kemenangan dari yang baik atau pen/apaian keadaan yang lebih
baik. (mplikasi kebiakan yang terlihat yaitu tuuan yang ingin di/apai adalah tata dunia yang
berkeadilan ekonomi dan politik atau dunia yang demokratis dan egalitarian. ?allerstein ugaberpendapat bah*a gerakan populis berskala nasional perlu diganti dengan peruangan kelas
berskala dunia. )amun, menurut eitlin para peneliti yang mengikuti perspekti+ sistem dunia
tidak akan mampu mena*ab berbagai pertanyaan kritis tertentu.;agi para pengkritik teori sistem dunia dianggap lebih memperhatikan hubungan pertukaran
distribusi barang di pasar ketimbang analisa kelas dan kon+lik kelas di arena produksi. Pada
dasarnya, kritik atas teori ini dituukan pada tuduhan re+ikasi, dan dak*aan meninggalkan
spesi+ikasi searah serta pemahaman mengenai strati+ikasi.