teori negara dan pembangunan

13
TEORI NEGARA DAN TEORI PEMBANGUNAN Teori Negara 1. Teori yang bersifat ketuhanan Teori yang bersifat ketuhanan merupakan teori tertua dari asal- usul kenegaraan. Teori ini menjadi kepercayaan sebagian besar komunitas seperti, Mesir, Babilonia, India, Yahudi dan Masyarakat pertengahan negara Eropa. Merujuk pada perjanjian terdahulu bahwa Tuhan adalah sumber kekuatan dari negara. Bangsa Yahudi percaya bahwa Tuhanlah yang menetapkan seorang raja, ia diturunkan untuk memimpin sekaligus memberantas peraturan- peraturan dhalim. Kaum Yahudi yakin bahwa raja merupakan wakilnya Tuhan dan ia diamanatkan tanggung jawab yang harus dilaksanakan. Di India teori ini berlaku dan dipercaya dalam kisah Mahabhrata dimana dunia telah menjadi negara berbentuk anarki, dimasa itu masyarakat India memohon kepada Tuhan mereka untuk diturunkan seorang pemimpin. Mereka berdo’a wahai Tuhan kami, sungguh kami akan binasa bila negara ini tidak terlahir seorang pemimpin, turunkanlah kepada kami seorang pemimpin, dimana ia bisa membawa kami tenang dalam ibadah, dan melindungi kami dari kedhaliman. Maka Tuhan menurunkan Manu sebagai pemimpin mereka. Akan tetapi sebagian besar perjanjian yang berhasil diatas ditemukan didalam tulisan bapak gereja pertama. St. Paul menyatakan: serahkanlah jiwa untuk tunduk kepada yang memiliki

Upload: novi-hendra

Post on 06-Dec-2014

4.152 views

Category:

News & Politics


4 download

DESCRIPTION

Oleh Novi Hendra S. IP ([email protected])

TRANSCRIPT

Page 1: Teori negara dan pembangunan

TEORI NEGARA DAN TEORI PEMBANGUNAN

Teori Negara

1. Teori yang bersifat ketuhanan

Teori yang bersifat ketuhanan merupakan teori tertua dari asal- usul kenegaraan. Teori ini

menjadi kepercayaan sebagian besar komunitas seperti, Mesir, Babilonia, India, Yahudi dan

Masyarakat pertengahan negara Eropa. Merujuk pada perjanjian terdahulu bahwa Tuhan adalah

sumber kekuatan dari negara. Bangsa Yahudi percaya bahwa Tuhanlah yang menetapkan

seorang raja, ia diturunkan untuk memimpin sekaligus memberantas peraturan- peraturan dhalim.

Kaum Yahudi yakin bahwa raja merupakan wakilnya Tuhan dan ia diamanatkan tanggung jawab

yang harus dilaksanakan.

Di India teori ini berlaku dan dipercaya dalam kisah Mahabhrata dimana dunia telah

menjadi negara berbentuk anarki, dimasa itu masyarakat India memohon kepada Tuhan mereka

untuk diturunkan seorang pemimpin. Mereka berdo’a wahai Tuhan kami, sungguh kami akan

binasa bila negara ini tidak terlahir seorang pemimpin, turunkanlah kepada kami seorang

pemimpin, dimana ia bisa membawa kami tenang dalam ibadah, dan melindungi kami dari

kedhaliman. Maka Tuhan menurunkan Manu sebagai pemimpin mereka.

Akan tetapi sebagian besar perjanjian yang berhasil diatas ditemukan didalam tulisan

bapak gereja pertama. St. Paul menyatakan: serahkanlah jiwa untuk tunduk kepada yang

memiliki kekuatan tak tertandingi, tidak ada kekuatan yang tinggi kecuali Tuhan: dimana segala

kekuatan bersumber dariNya. Dari teori diataslah timbul keyakinan bahwa siapapun yang

menentang kekuatan raja, maka dia telah melawan peraturan Tuhan, dan mereka pembangkang

akan menerima kutukan atas perlawanannya. Pendeta Kristen percaya bahwa manusia pada

dasarnya tidak berdosa, dimasa ini negara tidak diperlukan. Akan tetapi tatkala manusia

kehilangan dasarnya, maka negara dibutuhkan untuk mencegah hal- hal yang fatal.

Jadi menurut teori ini Tuhanlah yang menciptakan negara, maka negara merupakan

kekuatan bersifat ketuhanan yakni untuk memperbaiki kejahatan manusia.

Page 2: Teori negara dan pembangunan

Ada beberapa pendapat yang menguatkan teori diatas. Martin Luther berpendapat bahwa

pangeran diseluruh dunia ini merupakan Tuhan. Sir Robert Filmer dalam Patriarchanya tertulis:

Adam adalah raja pertama didunia ini, maka raja selanjutnya dianggap sebagai ahli warisnya.

King James I mengatakan bahwa raja negara adalah sebagian besar orang yang mulia didunia ini.

Raja bukan saja utusan Tuhan yang mana diberikan tahta, akan tetapi karna dekatnya dirinya

dengan Tuhan mereka juga diaggap sebagai Tuhan.

2. Teori yang didasari oleh kekuatan.

Menurut teori ini negara muncul terbentuk dari salah satu akibat penaklukan kaum lemah

oleh kaum kuat. Teori ini berbasis dalam dasar pikiran psikologis dimana sifat manusia itu

agresip. Sifat ini membawa manusia meronta terus- menerus untuk meraih kekuasaan; dan dari

sifat ini pula mendorong kaum kuat untuk menjajah kaum lemah. Sifat dasar agresip inilah

membawa naluri manusia bangkit dan membentuk institusi negara, oleh karena itu kekuatan

kekuatan adalah dasarnya negara. Jean bodin, D. hume, Oppenheimer dan Jenks merupakan ahli

Filsafat dimasa modern dimana mereka memegang dan menyokong teori ini.

Intisari dari teori ini adalah’’ perang untuk menjadi raja ‘’ ditahun 1080 Pope Gregory

VII menulis: barangsiapa yang tidak mengetahui bahwa raja- raja atau pemimpin- pemimpin

mereka yang membawa mereka dari permulaan, dimana para pemimpin tersebut buta dari

mengenal tuhan, dan berpura- pura, buta yang disebabkan oleh ketamakan dan kesombongan

yang tak tertahankan, bisa dianggap menjaga harga diri, kekerasan , kepercayaan yang jelek,

pembunuhan , dan dekat dengan segala bentuk kejahatan, menjadi penghasut bersama para

pemimpinnya menuju jalan iblis.

Pada abad 18. D. Hume mengungkapkan pandangan yang serupa, dia mengatakan,

apakah mungkin kekuasaan pertama seseorang terhadap orang banyak selama perang dinegara

tersebut masih berlaku, dimana keunggulan keberanian dan mengetahui kejeniusan dirinya

sendiri sebagian besar nampak. Tatkala konser kebulatan hati sebagian besar merupakan syarat

dan dimana kekacauan harta benda merusak dengan pantas sebagian besar perasaan, secara terus-

menerus menjadi kebiasaan dimana kebiadaban diantara manusia membiasakan masyarakat

kepada ketundukan.

Page 3: Teori negara dan pembangunan

Disisi lain ide Leacock tentang teori ini: pengertian menurut histori bahwa pemerintahan

muncul dari agresip manusia, dimana permulaan negara ditemukan dalam perebutan dan

perbudakan dari manusia sendiri, dalam perebutan hati dan penaklukan kaum lemah dimana

dilakukan layaknya kampanye, pencarian yang diperoleh tidak jauh dari dominasi dirinya dalam

kekuatan fisik.

Dari inilah pertumbuhan manusia yang agresip menuju kerajaan dan dari kerajaan sampai

kepada kekaisaran merupakan suatu proses yang lama. E. Jenks menjelaskan dengan baik teori

ini, dia mengatakan: secara histori. Tidak ada bukti pengabaian kesulitan didalamnya dimana

semua komunitas dari perpolitikan modern menerima adanya suatu kesuksesan dari peperangan.

Ide- ide umum terhadap dasar negara berdasarkan teori ini sebagai berikut:

a. ketika populasi bertambah, maka tekanan harta untuk hidup juga bertambah.

Sebab ini mengiring manusia untuk berjuang diantara bermacam bangsa untuk

mengkontrol wilayah dan kekayaan lainnya untuk kehidupan.

b. secara berangsur- angsur peperangan menjadi sebuah seni, dan pelajaran bagi

pejuang, mereka muncul menjadi spesialis dalam kesenian. Negara muncul

hidup tatkala penguasa dan pejuang- pejuangnya bersatu membentuk kekuasaan

atas suatu wilayah.

c. setelah penguasa tersebut berhasil mendirikan kekusaan diatas kaumnya, maka

sifat agresip untuk berperang atau menguasai negara tetangga menjadi

kebiasaan dengan alasan untuk memperluas negara.

Ide- ide diatas merupakan gambaran mengenai suku kerajaan yang tidak bisa

dipungkiri seperti; Inggris, Skandinavia, Rusia, dan beberapa negara bagian

Eropa

Oppenheimer memberi enam tingkat gambaran atas dasar timbulnya negara:

1. Negara terlahir oleh peperangan, pembunuhan dan perampasan yang terus-

menerus. Penakluk membunuh semua kaum lelaki dan sebagai bukti penaklukan

mereka membawa anak- anak dan wanita Sebagai barang rampasan.

Page 4: Teori negara dan pembangunan

2. penyerahan diri kaum lemah terhadap kaum kuat, dimana mereka tidak

berdaya untuk melawan. Para penakluk berhenti membunuh, maka gantinya mereka

dijadikan budak.

3. penakluk dan yang tertakluk bergabung bekerja sama guna meraih keuntungan

yang baik.

4. perpaduan lebih lanjut dari penjajah dan yang dijajah. Mereka bukan saja

mempelajari untuk hidup bersama, akan tetapi juga bersatu untuk menguasai daerah

lainnya.

5. mereka menemukan dasar perlengkapan administratip untuk menyudahi

perselisihan dibagian dalam.

6. para pemimpin dan sekelompok pemenang menjadi raja, dimana asisten

militernya menjadi penasehat, dan raja beserta adviser mulai berkuasa, sehingga

diselenggarakan hukum atau undang- undang terhadap warganegaranya.

TEORI PEMBANGUNAN

A. Teori Adam Smith

Menurut Adam Smith ahli ekonomi yang paling terkemuka. Karya bukunya yang terkenal

berjudul An Inquiry into the nature and Cause of the Whealth of Nations pada 1776. Beliau tidak

memaparkan teori pertumbuhan secara sistematik, namun teori yang yang berkaitan dengan itu

kemudian disusun oleh para ahli ekonomi berikutnya seperti dijelaskan di bawah ini.

Hukum Alam. Setiap orang jika dibiarkan bebas akan berusaha memaksimalkan kesejahteraan

dirinya sendiri, karena itu jika semua orang dibiarkan bebas akan memaksimalkan kesejahteraan

mereka secara agregat.

Page 5: Teori negara dan pembangunan

1. Proses Pemupukan Modal. Pemupukan stok dalam bentuk barang harus lebih dulu

dilakukan sebelum pembagian kerja, maka pekerjaannya hanya dapat dibagi lebih lanjut

secara seimbang, jika stok lebih dulu diperbesar.

2. Agen Pertumbuhan. Perdagangan bebas dan persaingan, yang mendorong mereka

memperluas pasar, yang pada gilirannya memungkinkan pembangunan ekonomi. Fungsi

ketiga itu saling berkaitan erat.

3. Proses Pertumbuhan. Dengan menganggap benar faktor-faktor kelembagaan, politik dan

alam, Smith berangkat dari asumsi bahwa suatu kelompok social akan mengalami laju

pertumbuhan ekonomi tertentu yang tercipta karena naiknya jumlah mereka dan melalui

tabungan. Ini mendorong “meluasnya pasar” yang pada gilirannya meningkatkan

pembagian kerja dan demikian meningkatkan produktivitas.

1. Pembagian masyarakat secara lugas

2. Alasan yang tidak adil bagi kegiatan menabung

3. Asumsi yang tidak realistis tentang persaingan sempurna

4. Pengbaian wiraswasta ( pengusaha )

5. Asumsi yang tidak realistis tentang keadaan stasioner

B. Teori Ricardian

Sedangkan menurut David Ricardo juga mengungkapkan pandangannya mengenai pembangunan

ekonomi dengan cara yang tidak sistematis dalam bukunya The Principles of Political Economy

and Taxation. Teori-teori Ricardian didasarkan pada asumsi bahwa :

Seluruh tanah digunakan untuk produksi ganduk dan angkatan kerja dalam pertanian

membantu menentukan distribusi industrib.

“law of diminishing return” berlaku bagi tanah;

Persediaan tanah adalah tetap;

Page 6: Teori negara dan pembangunan

Permintaan akan gandum benar-benar inelastis;

Buruh dan modal adalah masukan yang bersifat variabel;

Seluruh buruh dibayar dengan upah yang cukup untuk hidup secara minimal;

Harga penawaran buruh adalah tertentu dan tetap;

Permintaan akan buruh tergantung pada pemupukan modal;

Terdapat persaingan yang sempurna;

Pemupukan modal dihasilkan dari keuntungan.

Ricardo adalah pelopor ahli ekonomi modern dan pendapatnya mengenai pertumbuhan ekonomi

telah dianut oleh banyak kalangan. Pendapat-pendapatnya adalah sebagai berikut :

1. Pembangunan Pertanian

2. Tingkat Keuntungan

3. Pentingnya tabungan

4. Perdagangan luar negeri

5. Teori dinamis

Kelemahan Teori Ricardo

1. Mengabaikan pengaruh teknologi

2. Pengertian yang salah tentang keadaan stasioner

3. Pengertian yang salah tentang penduduk

4. Kebijaksanaan pasar bebas yang tidak dapat diterapkan

Page 7: Teori negara dan pembangunan

5. Mengabaikan faktor-faktor kelembagaan

6. Teori Ricardo adalah teori distribusi, bukan teori pertumbuhan

7. Tanah juga menghasilkan selain gandum

8. Modal dan buruh bukanlah koefisien yang tetap

9. Mengabaikan tingkat suku bunga

10. Teori Ricardo dan Negara terbelakang

C. TEORI MALTUS MENGENAI PEMBANGUNAN EKONOMI

Konsep pembangunan. Suatu proses naik-turunnya aktivitas ekonomi lebih daripada

sekedar lancer-tidaknya aktivitas ekonomi. Malthus menitikkan perhatian pada “perkembangan

kesejahteraan” suatu Negara, yaitu pembangunan ekonomiyang dapat dicapai dengan

meningkatkan kesejahteraan suatu Negara. Tetapi, “kesejahteraan suatu Negara tidak selalu

meningkat dalam proporsiyang sama dengan peningkatan pada nilai kadangkala bisa terjadi atas

dasar penyusutan actual pada komoditi. Peranan produksi dan distribusi. Hal ini dianggap

sebagai dua unsur utama kesejahteraan.jika keduanya dikombinasikan pada proporsiyang benar,

ia akan dapat meningkatkan kesejahteraan suatu Negara dalam waktu yang singkat.

Faktor-faktor dalam pembangunan ekonomi. Mendefinisikan Problem pembangunan ekonomi

sebagai suatu yang menjelaskan perbedaan antara Gross National Product Potensial dan Gross

National Product Aktual.

Proses akumulasi modal. Hal ini merupakan factor paling penting bagi pembangunan

ekonomi. Peningkatan kesejahteraan yang mantap dan berkesinambungan tidak mungkin tercapai

tanpa penambahan modal secara terus-menerus. Stagnasi ekonomi. Penawaran buruh dalam

jangka pendek sangat tidak elastic. Karena sifat dasar penduduk, kebutuhan tambahan pekerja

untuk memenuhi permintaan tertentu, tidak dengan tersedia di pasar, sampai selamg waktu enam

belas atau delapan belas tahun.

Langkah-langkah untuk meningkatakan pembangunan ekonomi :

Page 8: Teori negara dan pembangunan

1. Pertumbuhan berimbangMenaikan permintaan efektif

2. Kelemahan-kelemahan teori Malthus :

3. Stagnasi sekuler tidak melekat pada akumulasi modal

4. Pandangan negative terhadap akumulasi modal

5. Komoditi tidak dipertukarkan dengan komoditi

6. Konsumen tidak produktif, menghambat kemajuan

7. Dasar tabungan berisi satu

D. TEORI MILL MENGENAI PEMBANGUNAN EKONOMI

Mill menganggap pembangunan ekonomi sebagai fungsi dari tanah, tenaga kerja dan

modal. Sementara keduanya adalah dua factor produksi yang asli. Pengendalian pertumbuhan

penduduk. Yang dimaksudkan penduduk adalah golongan pekerja. Pembatasan penduduk

merupakan hal penting untuk memperbaiki kondisi kelas pekerja sehingga mereka dapat

menikmati hasil kemajuan teknologi dan akumulasimodal.pembatasan kelahiran sebagai lawan

pengendalian moral.

a. Cadangan upah. Upah dibayarkan dari modal, karena itu upah dibatasi oleh cadangan

modal yang ada untuk membayarkan upah. Jadi upah per kepala dapat dihitung dengan

membagi keseluruhan modal yang berputar dengan penduduk yang bekerja.

b. Laju akumulasi modal. Hal ini tergantung pada jumlah dana yang dapat menghasilkan

tabungan atau besarnya sisa hasil usaha, kuatnya kesenderungan untuk menabung.

Tingkat laba. Dalam suatu perekonomian, tingkat laba akhirnya cenderung akan

menurun karena hasil yang semakin berkurang di sektor pertanian dan bertambahnya

penduduk berdasarkan laju Malthus.

c. Keadaan stasioner. Mill berpendapat keadaan stasioner akan segera terjadi, “paling

lama beberapa tahun lagi dan tidak lebih”, kehadirannya tertunda oleh factor-faktor

Page 9: Teori negara dan pembangunan

tersebut di atas. Keadaan stasionerakan membawa ke arah perbaikan distribusi

pendapatan dan upah bagi tenaga kerja.

d. Peranan pemerintah. Campur tangan pemerintah ai pandang perlu, misalnya untuk

memperbaiki redistribusi pemilikan sarana produksi dengan rencana-rencana seperti

pembagian laba dan kerjasama.

E. TEORI MARXIS TENTANG PEMBANGUNAN EKONOMI

Teori pembangunan ekonomi dalam tiga hal, yaitu: dalam arti luas memberikan

penafsiran sejarah dari sudut ekonimi, dalam arti sempit merinci kekuatan yang mendorong

perkembangan kapitalis, dan menawarkan jalan alternatif tentang pembangunan ekonomi

terencana. Hubungan produksi berhubungan dengan struktur kelas masyarakat yang ditandai

secara khas oleh komponen berikut :

1. Organisasi buruh dalam pembagian kerja dan kerja sama, keterampilan kerja dan status

buruh dalam konteks social yang berhubungan dengan tingkat kebebasan atau

perbudakan;

2. Lingkungan geografis dan pengetahuan tentang pemanfaatan sumber dan bahan;

3. Proses dan sarana teknik dan keadaan ilmu pengetahuan pada umumnya.

Kritik dari para penentang teori marx :

1. Nilai lebih tidak realistis

2. Marx nabi palsu

3. Kemajuan teknologi bermanfaat didalam meningkatkan pekerjaan

4. Kecenderungan jatuhnya keuntungan tidak benar

Page 10: Teori negara dan pembangunan

5. Marx tidak memahami fleksibilitas kapitalisme

6. Teori siklus marx adalah salah