teori kerjasama dan persaingan kelompok

10
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kelompok sosial bukan merupakan kelompok statis. Setiap kelompok sosial pasti mengalami perkembangan serta perubahan. Untuk meniliti gejala tersebut, perlu ditelaah lebih lanjut perihal dinamika kelompok sosial tersebut. Beberapa kelmpok sosial sifatnya lebih stabil daripada kelompok-kelompok sosial lainnya, atau dengan kata lain, strukturnya tidak mengalami peruahan-perubahan yang mencolok. Ini terjadi karena kerjasama dalam kelompok sangat baik. Adapun kelompok-kelompok sosial yang mengalami perubahan-perubahan cepat, walaupun tidak ada pengaruh dari luar. Akan tetapi, pada umunya kelompok sosial mengalami perubahan sebagai akibat proses formasi ataupun reformasi dari pola-pola di dalam kelompok tersebut, pengaruh dari luar. Keadaan yang tidak stabil dalam kelompok sosial terjadi karena konflik antar individu dan kelompok atau karena adanya konflik antar bagian kelompok tersebut sebagai akibat tidak adanya keseimbangan antara kekuatan di dalam kelompok itu sendiri. Ada bagian atau golongan dalam kelompok itu yang ingin merebut kekuasaan dengan mengorbankan golongan lainnya, ada kepentingan yang tidak seimbang sehingga timbul ketidak adilan, adapula perbedaan paham tentang cara-cara memenuhi tujuan kelompok dal lain sebagainya. Semua itu mengakibatkan perpecahan di dalam kelompok hingga timbul perubahan strukur. Perubahan struktur kelompok sosial karena sebab-sebab luar perlu diuraikan mengenai perubahan yang disebabkan karena 1

Upload: zainul-anwar

Post on 24-Nov-2015

632 views

Category:

Documents


37 download

DESCRIPTION

mnkjas

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANGKelompok sosial bukan merupakan kelompok statis. Setiap kelompok sosial pasti mengalami perkembangan serta perubahan. Untuk meniliti gejala tersebut, perlu ditelaah lebih lanjut perihal dinamika kelompok sosial tersebut. Beberapa kelmpok sosial sifatnya lebih stabil daripada kelompok-kelompok sosial lainnya, atau dengan kata lain, strukturnya tidak mengalami peruahan-perubahan yang mencolok. Ini terjadi karena kerjasama dalam kelompok sangat baik. Adapun kelompok-kelompok sosial yang mengalami perubahan-perubahan cepat, walaupun tidak ada pengaruh dari luar. Akan tetapi, pada umunya kelompok sosial mengalami perubahan sebagai akibat proses formasi ataupun reformasi dari pola-pola di dalam kelompok tersebut, pengaruh dari luar. Keadaan yang tidak stabil dalam kelompok sosial terjadi karena konflik antar individu dan kelompok atau karena adanya konflik antar bagian kelompok tersebut sebagai akibat tidak adanya keseimbangan antara kekuatan di dalam kelompok itu sendiri. Ada bagian atau golongan dalam kelompok itu yang ingin merebut kekuasaan dengan mengorbankan golongan lainnya, ada kepentingan yang tidak seimbang sehingga timbul ketidak adilan, adapula perbedaan paham tentang cara-cara memenuhi tujuan kelompok dal lain sebagainya. Semua itu mengakibatkan perpecahan di dalam kelompok hingga timbul perubahan strukur.Perubahan struktur kelompok sosial karena sebab-sebab luar perlu diuraikan mengenai perubahan yang disebabkan karena perubahan situasi. Situasi yang dimaksud ini adalah keadaan kelompok itu tadi. Perubahan pada situasi dapat pula mengubah sruktur kelompok sosial tadi.

1.2 Rumusan Masalah1. Apa pengertian dari kerja sama dan persaingan?2. Apa aja perbedaan dari teori kerjasama dan persaingan?1.3 Tujuan1. Untuk mengetahui pengertian kerjasama dan persaingan.2. Untuk mengetahui perbedaan teori kerjasama dan teori persaingan.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Pengertian Teori Kerjasama dan Teori Persaingan 1. Teori Kerjasama (Cooperation)Merupakan suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.2. Persaingan (Competitive Theory)Merupakan teori matematical yang berkaitan dengan sistem persaingan. Pesaing (competitoratauplayeratauadversaryatauopponent), wujudnya bisa orang, kelompok, perusahaan, atau pasukan.

2.2 Teori tentang Kerjasama dan PersainganTeori ini dikembangkan oleh Deutsch (1949) dan didasarkan padaTeori Lapangan dari Kurt Lewin. Pusat perhatian teori ini adalahpengaruhdan kerja sama(cooperation)dan persaingan(competition)dalam kelompok kecil.Perbedaan antara kerja sama dan persaingan menurut Deutsch terletak pada sifat wilayah-wilayah tujuan pada kedua situasi tersebut. Dalamsituasi kerja sama, wilayah yang menjadi tujuan dari seorang anggota kelompok atau subkelompok hanya dapat dimasuki oleh individu atau oleh sub-sub kelompok yang bersangkutan jika individu-individu lainatau subkelompok lain juga bisa memasuki wilayah tujuan itu. Wilayahwilayah tujuan dari anggota-anggota kelompok itu dikatakan sebagaisaling menunjang(promotively interdependent goals).Dalam situasi persaingan, kalau seorang individu atau suatu subkelompok sudah memasuki wilayah tujuan, maka individu-individu atausub-sub kelompok yang lain tidak akan bisa mencapai wilayah tujuanmereka masing-masing. Hubungan antara wilayah-wilayah tujuan anggota-anggota kelompok dinamakan saling menghambat(contrientlyinterdependent goals).Dengan demikian, orang-orang dalam situasi di mana wilayah-wilayahtujuannya saling menunjang akan berlokomosi bersama-sama ke arahwilayah tujuan termaksud, sedangkan orang-orang dalam situasi yangwilayah tujuannya saling menghambat akan berlokomosi sedemikianrupa sehinggaoranglain dalam kelompoknya tidak mencapai wilayah tujuan masing-masing.

2.3 Hipotesis hipotesis dari konsep teori kerjasama dan persainganBerdasarkan definisi dan dampak kerja sama dan persaingan tersebut di atas, Deutsch membuat sejumlah hipotesis sebagai berikut:1)Individu-individu dalam situasi kerja sama akan melihat diri merekasendiri saling mendukung dan individu-individu dalam situasi persaingan akan melihat diri mereka sendiri saling menghambat.2)Tindakan substitusi lebih banyak terjadi dalam situasi kerja sama daripada situasi persaingan (substitusi berarti tindakan seseorangdapat digantikan oleh tindakan orang lain; tidak perlu dua orangmelakukan tindakan yang sama).

3)Lebih banyak tindakan yang dipandang positif (menyenangkan) olehanggota-anggota lain dalam kelompok kerja sama daripada dalamkelompok persaingan.3a) Lebih banyak tindakan yang dipandang negatif (tidak menyenangkan) oleh anggota-anggota lain dalam kelompok persaingan daripada dalam kelompok kerja sama.

4)Dalam kelompok kerja sama lebih banyak daya pada diri anggotakelompok yang diproduksi dan disalurkan ke arah yang sesuaidengan arah yang dimaksud oleh pihak pengarah(inducer)daripadadalam kelompok persaingan.4a) Dalam diri masing-masing anggota kelompok kerja sama lebihbanyak terdapat konflik daripada dalam diri anggota-anggotakelompok persaingan.

5)Anggota kelompok kerja sama akan lebih banyak saling menolongdaripada anggota kelompok persaingan.5a)Anggota kelompok persaingan akan lebih banyak saling menghambat daripada anggota kelompok kerja sama.

6)Dalam satu waktu tertentu lebih banyak aktivitas yang saling berkaitan(bekerja bersama-sama) antara angggta-ke[ompok kerjasama daripada anggota kelompok persaingan.6a) Dalam suatu angka waktu, lebih sering terjadikoordinasiusaha dalam situasi kerja sama daripada situasi persaingan.7)Homogenitas dalam artian sumbangan atau partisipasi lebih besar dalam situasi kerja sama daripada situasi persaingan.8)Spesialisasi dari tugas dalam situasi kerja sama lebih besar daripadasituasi persaingan.9)Spesialisasi dari aktivitas dalam situasi kerja sama lebih besar daripada situasi persaingan.10)Struktur tugas dalam situasi kerja sama lebih stabil daripada situasipersaingan.11)Peralihan peran dalam rangka penyesuaian terhadapperubahanlingkungan lebih dapat terjadii dalam situasi kerja sama daripadadalam situasi persaingan.12)Arah dari daya dalam kelompok kerja sama lebih serupa satu samalain dari arah clan daya dalam kelompok persaingan.13)Tekanan untuk berprestasi lebih berat dalamkelompok kerjasama daripada kelompok persaingan.14)Kekuatan daya yang menuju ke arah tujuan, pada kelompok kerjasama lebih besar daripada kelompok persaingan.15)Jumlah keseluruhan daya yang bekerja pada individu-individu dalamsituasinya masing-masing tidak berbeda antara yang berada dalam situasi kerja sama dan situasi persaingan.16)Kalau tugas yang diberikan dapat diukur denganlokomosi yangdapat dilihat(abservable)tanda-tandanya, maka tanda-tanda ituakan lebih banyak terlihat pada kelompok persainganper unitwaktu daripada kelompok kerja sama.17)Bila lokomosi dimungkinkan tanpa menimbulkantanda-tanda,maka tanda-tanda yang akan timbul akan lebih banyak pada kelompok kerja sama per unit waktu daripada kelompok persaingan.18)Perhatianterhadap tanda-tanda yang ditimbulkan oleh orang lainIcbih sedikit dalam kelompok persaingan daripada kelompok kerja sama.19)Kesulitan komunikasi lebih besar dalam kelompok persaingan daripada kelompok kerja sama.20)Kesulitan komunikasi lebih besar, bahkan jika saling perhatiancukup tinggi, pada kelompok persaingan daripada kelompok kerja sama.21)Saling setuju dan saling menerima antara orang-orang yang saling berkomunikasi dalam kelompok kerja sama lebih terjadi daripadakelompok persaingan.22)Anggota kelompok kerja sama akan lebih tahu tentang aktivitasdalam kelompoknya daripada anggota kelompok persaingan.23)Orientasi pada kelompok lebih besar dalam kelompok kerja samadaripada kelompok persaingan.24)Produktivitas per unit waktu lebih besar pada kelompok kerja samadaripada kelompok persaingan.24a) Waktu yang dibutuhkan oleh kelompok kerja sama untukmenghasilkan suatu jumlah produksi tertentu lebih singkatdaripada waktu yang dibutuhkan oleh kelompok persainganuntuk memproduksi jumlah yang sama.25)Kualitas hasil produksi dari kelompok kerja sama lebih tinggi daripada kelompok persaingan.26)Anggota-anggota kelompok kerja sama lebih banyak saling belajarantarmereka daripada anggota-anggota kelompok persaingan.27)Suasana bersahabat lebih besar dalam kelompok kerja sama daripada kelompok persaingan.28)Anggota kelompok kerja sama menilai hasil kerja kelompoknyalebih tinggi daripada penilaian anggota-anggota kelompokpersaingan terhadap hash kelompok mereka.29)Tugas bersama dalam kelompok kerja sama lebih besarpPrsent