teori dasar menulis

23
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Makalah yang berisikan “ TEORI DASAR MENULIS “ ini, kami hadirkan dalam rangka Pembelajaran Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia dalam lingkup perguruan tinggi. Adapun tujuan yang kami hadirkan dalam kegiatan ini adalah untuk mengembangkan kreatifitas dan minat para remaja khususnya mahasiswa dalam membuat suatu karya dibidang sastra dan ilmiah, serta menambah wawasan para mahasiswa bagaimana menulis suatu karya sastra maupun ilmiah dengan berpedoman pada teori dasar yang ada. Diharapkan setelah mempelajari materi ini para mahasiswa dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari- hari dalam pembelajaran semasa kuliah maupun setelah memasuki dunia kerja. Kami pun benar menyadari selesainya penulisan makalah ini tidak terlepas dari dorongan dan bantuan dari pihak lain, baik dalam pengarahan,bimbingan maupun dalam materi. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang membantu rampungnya penulisan makalah ini. Tak ada gading yang tak retak, oleh karenanya kami selalu mengharapkan kritik dan saran dari anda Kelompok 8 / Teori Dasar Menulis 1

Upload: yoogi-t-putra

Post on 29-Nov-2015

269 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

tugas kuliah

TRANSCRIPT

Page 1: Teori Dasar Menulis

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah

ini.

Makalah yang berisikan “ TEORI DASAR MENULIS “ ini, kami

hadirkan dalam rangka Pembelajaran Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia

dalam lingkup perguruan tinggi.

Adapun tujuan yang kami hadirkan dalam kegiatan ini adalah untuk

mengembangkan kreatifitas dan minat para remaja khususnya mahasiswa dalam

membuat suatu karya dibidang sastra dan ilmiah, serta menambah wawasan para

mahasiswa bagaimana menulis suatu karya sastra maupun ilmiah dengan

berpedoman pada teori dasar yang ada. Diharapkan setelah mempelajari materi

ini para mahasiswa dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dalam

pembelajaran semasa kuliah maupun setelah memasuki dunia kerja.

Kami pun benar menyadari selesainya penulisan makalah ini tidak terlepas

dari dorongan dan bantuan dari pihak lain, baik dalam pengarahan,bimbingan

maupun dalam materi. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang membantu rampungnya penulisan

makalah ini.

Tak ada gading yang tak retak, oleh karenanya kami selalu mengharapkan

kritik dan saran dari anda sekalian dalam penyempurnaan karya sastra ini. Terima

kasih.

Banjarbaru, November 2010

Penulis

Kelompok 8 / Teori Dasar Menulis 1

Page 2: Teori Dasar Menulis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tidak dapat dipungkiri dalam proses belajar mengajar, bahasa indonesia

merupakan konsumsi yang pokok baik itu digunakan secara lisan maupun tulisan.

Terlebih dalam pembuatan suatu karya sastra ataupun karya ilmiah, baik

penyampaian informasi di buku ataupun berupa makalah. Penyampaian penulisan

kedua karya tersebut sama-sama memiliki metode dasar dalam penulisannya. Hal

ini perlu dipelajari, karena dengan mengetahui metode dasar, maka akan

mempermudah kita dalam proses pembuatan karya sastra atau pun karya ilmiah.

Masalah yang sering kita jumpai dalam pembuatan karya tersebut adalah

kurang mampunya mahasiswa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan

benar. Hal ini terlihat dari pilihan kata yang kurang tepat, kalimat yang kurang

efektif, sukar mengungkapkan gagasan karena kesulitan memilih kata atau

membuat kalimat, bahkan kurang mampu mengembangkan ide secara teratur dan

sistematis. Di samping itu kesalahan ejaan pun sering kita jumpai.

Untuk dapat menghasilkan sebuah tulisan, ada dua hal utama diperlukan,

yaitu penguasaan topik yang akan ditulis dan penguasaan struktur ataupun

kerangka tulisan.

1.2 Rumusan Masalah

Seperti yang kita tahu Bahasa Indonesia merupakan bahasa Nasional kita.

Selain itu Bahasa Indonesia sebagai salah satu kekayaan dari bangsa kita, sudah

seharusnya kita jaga dan lestarikan, terlebih menyinggung penggunaannya dalam

berbagai kegiatan karya sastra dan ilmiah, resmi maupun tak resmi. Sebagai

remaja bangsa sudah seharusnya kita memahami Bahasa Indonesia lebih dalam.

Kelompok 8 / Teori Dasar Menulis 2

Page 3: Teori Dasar Menulis

Dalam kegiatan perkuliahan pembuatan makalah, pembuatan laporan,

resensi, karya ilmiah bahkan penyusunan skripsi adalah hal yang wajib untuk kita

ketahui. Oleh karena itu, ada baiknya jika kita mengetahui terlebih dahulu

mengenai teori dasar bagaimana menulis dan menyusun karya tersebut supaya

hasil yang didapat lebih maksimal dan sesuai dengan yang diharapkan.

1.3 Manfaat dan Tujuan

Adapun mamfaat yang didapat dalam pembuatan makalah ini adalah

mahasiswa lebih mengetahui teori dasar menulis dalam menulis ataupun

membuat suatu karya sastra dan karya ilmiah, khususnya segala kegiatan yang

menunjang tugas di perkuliahan.

Sedang tujuan yang hendak dicapai dari pembuatan makalah ini adalah

supaya para remaja khususnya mahasiswa lebih mendalami tentang menulis suatu

karya satra ataupun ilmiah dengan baik dan benar.

Kelompok 8 / Teori Dasar Menulis 3

Page 4: Teori Dasar Menulis

BAB II

METODE PENULISAN

2.1 Pengumpulan Data

Dalam pembuatan makalah ini metode yang digunakan adalah

pengumpulan data serta literatur-literatur yang dapat mendukung kesempurnaan

isi serta informasi yang mendukung. Baik itu data-data yang berasal dari buku-

buku yang telah ada maupun pencarian diwebsite tertentu di internet.

2.2 Pengolahan Data

Pengolahan data dimulai dengan membuat kerangka karangan, dalam

hal ini makalah. Dari data-data yang telah diperoleh dijadikan konsep kemudian

disusun menjadi suatu bacaan yang tepat, fleksibel namun mudah untuk dipahami.

Dari permasalahan yang dibahas pada makalah ini, diharapkan sesuai dengan

pokok bahasan yang dimaksud. Setelah memaparkan tujuan penulisan dari analisa

yang dilakukan, ditariklah baberapa kesimpulan. Akhirnya, kritik dan saran yang

didapat, dapat menunjang kesempurnaan makalah ini hingga dapat bermamfaat

bagi semua orang dalam kegiatannya sehari-hari dikemudian hari.

Kelompok 8 / Teori Dasar Menulis 4

Page 5: Teori Dasar Menulis

BAB III

ISI

3.1 Pengertian menulis

Menulis merupakan kemampuan berkomunikasi yang tingkatannya

paling tinggi. Kegiatan tulis-menulis itu kemudian berkembang sesuai jenjang

sekolah. Mula-mula kamu belajar menulis huruf, kata, kalimat, dan paragraf.

Akhirnya kamu bisa mengarang.

Sebenarnya, menulis dan mengarang itu berbeda. Mengarang

merupakan kegiatan menulis yang berkaitan dengan fiksi dan nonfiksi. Cakupan

menulis lebih luas daripada mengarang. Kamu dapat menulis cerpen, artikel,

novel, atau karya ilmiah. Orang yang menulis tulisan-tulisan tersebut disebut

penulis.

Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan kepenulisan. Istilah

tersebut antara lain menulis, tulisan, penulis dan tulis-menulis.

1). Menulis adalah kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan

tulisan; maksudnya melahirkan pikiran atau perasaan dengan tulisan.

2). Tulisan adalah sesuatu yang dihasilkan oleh seseorang akibat kegiatan

penulisannya.

3). Penulis adalah seseorang yang pekerjaannya melakukan kegiatan menulis.

Sedang tulis-menulis adalah kegiatan yang berdampingan erat antara menulis,

tulisan dan penulis.

3.2 Kegiatan Menulis di Perguruan Tinggi

Kegiatan menulis merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam seluruh

proses belajar yang di alami mahasiswa selama menuntut ilmu di perguruan

tinggi. Pada setiap semester mereka harus menulis makalah atau tulisan lainnya,

ada kalanya untuk semua mata kuliah yang di tempuh. Dengan demikian, mereka

diharapkan akan memiliki wawasan yang lebih luas dan mendalam mengenai

topik yang di tulisnya.

Kelompok 8 / Teori Dasar Menulis 5

Page 6: Teori Dasar Menulis

Menulis di perguruan tinggi tidak sesederhana menulis di lembaga

pendidikan dasar atau menengah. Banyak persyaratan yang harus dipenuhi.

Tulisan yang baik memiliki beberapa cirri, diantaranya bermakna, jelas atau lugas,

merupakan kesatuan yang bulat,singakat, dan padat, serta memenuhi kaidah

kebahasaan. Di samping itu tulisan yang baik harus bersifat komunikatif.

Untuk menghasilkan tulisan seperti di atas, dituntut beberapa kemampuan

sekaligus. Agar dapat menulis esei. Misalnya kita harus memiliki pengetahuan

tentang apa yang akan ditulis. Kita harus juga mengetahui bagaimana

menuliskannya. Pengetahuan yang pertama menyangkut isi karangan sedangkan

yang kedua menyangkut aspek-aspek kebahasaan dan teknik penulisan. Baik isi

karangan, aspek kebahasaan, maupun teknik penulisan bertalian erat dengan

proses berfikir.

3.2 Menulis sebagai Proses

Kita dapat melakukan kegiatan penulisan sebagai kagiatan tunggal, artinya

tulisan yang dibuat berupa karangan yang sederhana, pendek dan bahannya sudah

siap dikepala. Akan tetapi, sebenarnya kegiatan menulis itu ialah suatu proses,

yaitu proses penulisan. Dapat disimpulkan bahwa proses itu melalui beberapa

tahap, yakni tahap prapenulisan, penulisan dan revisi.

Ketiga tahap penulisan itu menunjukkan kegiatan utama yang berbeda.

Dalam tahap prapenulisan ditentukan hal-hal pokok yang mengarahkan penulis

dalam proses penulisan nantinya. Dalam tahap penulisan dilakukan apa yang telah

ditentukan yakni, dengan mengembangkan gagasan dalam kalimat-kalimat, satuan

paragraf, bab atau bagian, sehingga selesailah draft yang pertama. Dalam tahap

revisi yang dilakukan ialah membaca dan menilai kembali apa yang sudah ditulis,

memperbaiki, mengubah, bahkan lebih bagus jika lebih mengembangkan tulisan

tadi.

Sehubungan dengan kegunaan tugas atau kegiatan menulis, perlu di ingat

bahwa banyak keuntungan yang dapat di petik dari pelaksanaan tugas atau

kegiatan tersebut.

Kelompok 8 / Teori Dasar Menulis 6

Page 7: Teori Dasar Menulis

Pertama, dengan menulis kita dapat lebih mengenali kemampuan dan

potensi diri kita. Untuk mengembang topik itu kita terpaksa berfikir, menggali

pengetahuan dan pengalaman yang kadang tersimpan di alam bawah sadar.

Kedua, melalui kegiatan menulis kita mengembangkan berbagai gagasan.

Kita terpaksa bernalar : menghubung-hubungkan serta membandingkan fakta-

fakta yang mungkin tidak pernah kita lakukan jika kita tidak menulis.

Ketiga, kegiatan menulis memaksa kita lebih banyak menyerap, mencari,

serta menguasai informasi sehubungan dengan topic yang kita tulis. Dengan

demikian kegiatan menulis memperluas wawasan baik secara teoretis maupun

mengenai fakta-fakta yang berhubungan.

Keempat, menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematik

serta mengungkapkannya secara tersurat.

Kelima, melalui tulisan kita akan dapat meninjau serta menilai gagasan kita

sendiri secara lebih objektif.

Keenam, dengan menuliskan di atas kertas kita akan lebih mudah

memecahkan permasalahan, yaitu dengan menganalisinya secara tersurat, dalam

konteks yang lebih konkret.

Ketujuh, tugas menulis mengenai suatu topik mendorong kita belajar secara

aktif.

Kedelapan, kegiatan menulis yang terencana akan membiasakan kita

berfikir serta berbahasa secara tertib.

3.3 Unsur-unsur menulis

Unsur menulis terdiri atas gagasan, tuturan (narasi, deskripsi, eksposisi,

argumentasi, dan persuasi), tatanan, dan wahana.

1. Gagasan

Gagasan berupa pendapat, pengalaman, atau pengetahuan seseorang. Gagasan

seseorang tergantung pengalaman atau pengetahuan yang dimilikinya.

Kelompok 8 / Teori Dasar Menulis 7

Page 8: Teori Dasar Menulis

Setiap penulis mempunyai pikiran dan gagasan yang berbeda-beda jadi tidak

ada karya atau hasil tulisan yang sama persis. Itu disebabkan oleh

pengalaman dan pengetahuan seseorang. Jadi, membaca mempunyai peran

yang penting terhadap gagasan seseorang. Seseorang yang sering membaca

akan mempunyai banyak gagasan pula.

2. Tuturan

Tuturan adalah pengungkapan gagasan yang dapat dipahami pembaca. Ada

bermacam-macam tuturan, antara lain :

a. Narasi,

b. Deskripsi,

c. Eksposisi,

d. Argumentasi, dan

e. Persuasi

3. Tatanan

Tatanan merupakan aturan yang harus diindahkan ketika akan

menuangkan gagasan. Aturan dalam menulis dapat dirumuskan dengan

beberapa pertanyaan berikut ini.

a. Bagaimana cara agar persoalan yang sudah di bahas tidak terulang lagi?

b. Apa saja yang akan menulis?

c. Apa fokus yang akan menulis?

Aturan berguna agar tulisanmu tidak menyalahi pedoman baku penulisan.

4. Wahana

Wahana juga sering disebut alat. Kosakata, gramatika, retorika (seni memakai

bahasa) merupakan bentuk-bentuk wahana.

3.4 Teori Dasar dalam Menulis

Kelompok 8 / Teori Dasar Menulis 8

Page 9: Teori Dasar Menulis

A. Tahap Prapenulisan

Tahap ini merupakan kegiatan perencanaan atau persiapan menulis

yang mencakup beberapa langkah kegiatan. Yang harus kita lakukan adalah:

1). Menentukan topiknya; menentukan apa yang akan kita bahas dalam tulisan.

Topik dapat berasal dari pengalaman kita pribadi ataupun seseorang,

pengamatan dari lingkungan, sikap dan opini dari orang lain, ataupun

khayalan dan imajinasi kita.

Yang terpenting adalah, jika tulisan merupakan karangan ilmiah harus selalu

mengenai fakta serta perlu menelaah persyaratan yang lainnya.

2). Membatasi topik tersebut; membatasi topik berarti mempersempit dan

memperkhusus lingkup pembahasan. Untuk mempermudah proses

pembatasan tersebut dapat digunakan gambar, bagan, diagram, atau cara

visualisasi yang lain. Bisanya topik karangan dinyatakan dalam suatu judul,

namun topik tidak sama dengan judul. Dengan membatasi topik,

sebenarnya kita telah menentukan tujuan penulisan pula. Dengan

menentukan tujuan penulisan, kita tahu apa yang akan dilakukan pada tahap

penulisan. Secara eksplisit tujuan penulisan dapat dinyatakan dengan dua

cara, yaitu dengan cara tesis atau pernyataan maksud.

3). Menentukan bahan atau materi penulisan, macamnya, berapa luasnya dan

darimana diperoleh. Yang dimaksud bahan penulisan adalah semua info

atau data yang dipergunakan untuk mencapai penulisan. Bahan tersebut

mungkin berupa rincian, secara kasus, contoh, penjelasan, definisi, fakta,

hubungan sebab akibat, hasil pengujian potesis, angka-angka, grafik,

diagram, gambar dan sebagainya.

Bahan-bahan dapat diperoleh dari berbagai sumber: dua sumber utama yaitu

pengalaman dan inferensi dari pengalaman. Pengalaman ialah keseluruhan

pengetahuan yang diperoleh melalui panca indera, sedangkan inferensi

merupakan kesimpulan nilai-nilai yang ditarik dari pengalaman. Inferensi

kemudian menjadi bagian pengalaman dan mungkin dijadikan sumber

Kelompok 8 / Teori Dasar Menulis 9

Page 10: Teori Dasar Menulis

inferensi baru. Bahan yang diperoleh dari pengalaman didapatkan dari dua

sumber yaitu observasi (pengamatan) langsung atau melalui bacaan.

4) menyusun kerrangka karangan

Menyusun kerangka karangan (rancang bangun karangan) berarti

memecahakan topik kedalam sub topik. Kerangka dapat berbentuk kernagka

topik atau kerangka kalimat.

Kerangka dapat disusun berbagai cara yang penting, kerangka itu harus

logis, sistematik dan konsisten.

Menyusun kerangka karangan merupakan kegiatan terkahir pada tahap

persiapan atau pra penulisan. Akan tetapi sebelum meningkat kepada tahap

penulisan yang sebenarnya, perlu diniai kembali persiapan yang sudah

dibuat, dengan mengajukan pertayaan-pertanyaan mengenai penulisan

tujuan, kelengkapan kernagka, kelogisan kerangka dan sebagainya.

B. Tahap Penulisan

Pada tahap ini membahas setiap butir topik yang ada dalam kerangka yang

disusun. Dalam mengembangkan gagasan menjadi karangan yang utuh diperlukan

bahasa. Dalam hal ini harus dikuasai kata-kata yang akan mendukung gagasan. Ini

berarti bahwa harus mampu memilih kata dan istilah yang tepat sehingga gagasan

dapat dipahami. Kata-kata itu harus dirangkaikan menjadi kalimat-kalimat yang

efektif. Selajutnya kalimat harus disusun menjadi paragaraf yang efektif dan

memenuhi syarat. Tulisan harus ditulis dengan ejaan yang berlaku disertai dengan

tanda baca yang digunakan secara tepat. Disamping itu masih harus diketahui

bagaimana menulis judul, sub judul, kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka,

teknik pengetikan, atau layout, dan sebagainya.

Berikut uraian mengenai hal-hal yang harus diketahui dalam membuat suatu karya

tulis maupun ilmiah.

Penulisan Judul dan Sub Judul

Kelompok 8 / Teori Dasar Menulis 10

Page 11: Teori Dasar Menulis

Judul bisa dikatakan sebagai ‘nyawa’ sebuah buku. Selain karena kaver atau

tampilan kemasan buku, pilihan untuk membeli sebuah produk buku biasanya

ditentukan oleh bagaimana judul buku tersebut. Sebuah buku bila memiliki isi

yang bagus sekalipun, namun bila tidak didukung oleh judul yang bagus akan

mengurangi kemenarikan judul tersebut; apalagi ketika berada di rak-rak

buku toko buku besar, seringkali calon pembeli hanya bisa melihat fisik luar

buku yang dikemas dalam plastik tertutup, tidak memiliki kesempatan untuk

melihat daftar isi, beberapa halaman isi, profil penulis, sampai pada daftar

pustaka yang digunakan.

Biasanya judul ditulis dengan kalimat yang singkat, bahasa yang mudah

dicerna dan atau menyesuaikan dengan siapa target pembaca, serta

menggunakan antara 1 hingga 7 kata.Judul selayaknya memberikan informasi

singkat keseluruhan isi buku, namun judul yang lebih baik adalah selain

memberika informasi judul juga semestinya ‘menggoda’ pembaca dengan

kelebihan-kelebihan yang ditawarkan oleh buku ini dibandingkan buku

sejenis

Ejaan dan Tanda Baca

Dalam bahasa lisan faktor gerak-gerik, mimik, intonasi, irama, jeda, serta

unsur-unsur nonbahasa lainnya yang tidak terdapat pada bahasa tulis.

Ketiadaan faktor tersebut menyulitkan komunikasi dan memungkinkan

adanya kesalahpahaman. Di sinilah ejaan dan pungtuasi (tanda-tanda baca)

berperan hingga batas tertentu, menggantikan beberapa unsur nonbahasa yang

diperlukan untuk memperjelas gagasan maupun pesan dari bacaan.

Pemakaian Huruf dan Penulisan Huruf

Kelompok 8 / Teori Dasar Menulis 11

Page 12: Teori Dasar Menulis

Pemakaian huruf dan penulisan huruf juga sangat penting dalam penulisan.

Sesuai dengan EYD, seperti pada penulisan huruf besar atau huruf kapital dan

penggunaan huruf miring.

Penulisan Kata

Dalam berbahasa seringkali kata dasar mengalami perubahan karena

mendapat imbuhan, pengulangan, penggabungan.

Penulisan Unsur Serapan

Seperti yang kita tahu, bahasa Indonesia sekarang banyak menyerap unsur

dari bahasa-bahasa lain, baik itu bahasa daerah maupun bahasa asing. Dalam

taraf integrasinya, unsur serapan ini sudah ada yang sudah disesuaikan

dengan kaidah bahasa Indonesia, baik pengucapan maupun penulisannya

ataupun yang disadur seperti bentuk aslinya, maupun yang belum disesuaikan

sepenuhnya.

Gaya Penulisan dan Teknik Notasi

Gaya penulisan dalam membuat pernyataan ilmiah, seperti pada penggunaan

kata baku dan tidak baku. Serta teknik notasi ( penulisan untuk kutipan dan

catatan kaki, daftar pustaka).

Kutipan

Menyisipkan kutipan dalam sebuah tulisan ilmiah bisa saja dilakukan.

Dengan kutipan sebuah tulisan akan terkait pada penemuan atau teori yang

telah ada. Adapun kutipan ini dapat berfungsi sebagai:

- Landasan teori

- Sebagai penjelasan

- Penguat pendapat yang dikemukakan penulis.

Catatan Kaki

Kelompok 8 / Teori Dasar Menulis 12

Page 13: Teori Dasar Menulis

Adapun fungsi dari catatan kaki pada tulisan, utamanya berupa karya

ilmiah adlah menunjukkan sumber informasi bagi pernyataan ilmiah yang

dipaparkan ataupun memberi keterangan tambahan.

Daftar Pustaka

Daftar pustaka berfungsi sebagai pentabulasian atau mendaftarkan semua

sumber bacaan baik yang sudah dipublikasikan ataupun yang belum

dipublikasikan. Agar pembaca dapat mengetahui sumber-sumber apasaja

yang digunakan dalam penulisan ilmiah.

C. Tahap Revisi

Biasanya pada tahap revusi ini ialah kegiatan kita yang meneliti secara

menyeluruh mengenai logika, sistematika, ejaan, tanda baca, pilihan kata, kalimat,

paragraf, pengetikan catatan kaki dan daftar pustaka dan sebagainya. Jika tidak

ada lagi yang kurang memenuhi persyaratan selesailah tulisan kita.

Kelompok 8 / Teori Dasar Menulis 13

Page 14: Teori Dasar Menulis

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Menulis merupakan kemampuan berkomunikasi yang tingkatannya

paling tinggi. Kegiatan tulis-menulis itu kemudian berkembang sesuai jenjang

sekolah. Mula-mula belajar menulis huruf, kata, kalimat, dan paragraf.

Hingga akhirnya bisa mengarang. Penulis adalah seseorang yang

pekerjaannya melakukan kegiatan menulis. Sedang tulis-menulis adalah

kegiatan yang berdampingan erat antara menulis, tulisan dan penulis.

Kegiatan menulis sebenarnya mempunyai banyak kegunaan, yaitu :

1. Dengan menulis kita dapat lebih mengenali kemampuan dan potensi diri

kita.

2. Melalui kegiatan menulis kita mengembangkan berbagai gagasan. Kita

diharuskan untuk bernalar.

3. Kegiatan menulis membuat kita lebih banyak menyerap, mencari, serta

menguasai informasi sehubungan dengan topik yang kita tulis.

4. Menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematik serta

mengungkapkannya secara tersurat.

5. Melalui tulisan kita akan dapat meninjau serta menilai gagasan kita sendiri

secara lebih objektif.

6. Apabila kita menulis di atas kertas kita akan lebih mudah memecahkan

permasalahan, yaitu dengan menganalisinya secara tersurat, dalam konteks

yang lebih konkret.

7. Menulis mengenai suatu topik mendorong kita belajar secara aktif.

8. Menulis yang terencana akan membiasakan kita berfikir serta berbahasa

secara tertib.

Kelompok 8 / Teori Dasar Menulis 14

Page 15: Teori Dasar Menulis

Unsur menulis terdiri atas gagasan, tuturan (narasi, deskripsi, eksposisi,

argumentasi, dan persuasi), tatanan, dan wahana.

Saat kita menulis kita harus melalui beberapa tahapan, yaitu :

1. Tahap Prepenulisan

Tahap ini merupakan kegiatan perencanaan atau persiapan menulis.

2. Tahap Penulisan

Pada tahap ini membahas setiap butir topik yang ada dalam kerangka

yang disusun.

3. Tahap Revisi

Pada tahap revusi ini ialah kegiatan kita yang meneliti secara menyeluruh

mengenai logika, sistematika, ejaan, tanda baca, pilihan kata, kalimat,

paragraf, pengetikan catatan kaki dan daftar pustaka dan sebagainya. Jika

tidak ada lagi yang kurang memenuhi persyaratan selesailah tulisan kita.

Kelompok 8 / Teori Dasar Menulis 15

Page 16: Teori Dasar Menulis

Sumber-sumber untuk daftar pustaka,

1). Akhadiah,Sabarti,Maidar G. Arsjad,Sakura H. Ridwan.1988.Pembinaan

Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.Jakarta:Erlangga

2). Profesor. Dr. Henry Guntur Tangan.2000.Menulis sebagai Suatu Keterampilan

Berbahasa.Bandung:Angkasa

3).Y. Budi Artati.2008 Kreatif menulis.Jakarta: Intan Pariwara

4). Y. Budi Artati. Menulis Rangkuman dan Sinopsis Buku.2008.Jakarta:Intan

Pariwara

5). Farida Puji P.2007.Panduan Menulis Laporan. Yogyakarta:Citra Aji Parama

6). http://hiburan.kompasiana.com/buku/2010/07/19/menulis-judul-untuk-buku/

7). https://etno06.wordpress.com/2010/01/07/materi-bimbingan-penulisan-ii/

Kelompok 8 / Teori Dasar Menulis 16