teori dasar listrik by kuat indartono, s.t. polda

35
Teknik Elektro & Informatika Komputer POLITEKNIK DHARMA PATRIA Slide – 2 1 DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA KUAT INDARTONO, ST KUAT INDARTONO, ST Teknik Elektro & Informatika Komputer POLITEKNIK DHARMA PATRIA KEBUMEN

Upload: aq-miftah-rohman

Post on 25-May-2015

5.717 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

INI ADALAH BAHAN AJAR ELEKTRONIK DI POLITEKNIK DHARMA PATRIA KEBUMEN

TRANSCRIPT

Page 1: Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA

Teknik Elektro & Informatika Komputer POLITEKNIK DHARMA PATRIA

Slide – 2 1

DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

KUAT INDARTONO, STKUAT INDARTONO, ST

Teknik Elektro & Informatika Komputer

POLITEKNIK DHARMA PATRIA

KEBUMEN

Page 2: Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA

Teknik Elektro & Informatika Komputer POLITEKNIK DHARMA PATRIA

Slide - 2 2

TEORI DASAR LISTRIK

Pertemuan ke-2Pertemuan ke-2

Page 3: Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA

Slide - 2 3

Tujuan Topik BahasanTujuan Topik Bahasan

Menjelaskan dasar-dasar arus listrik, tegangan listrik, hubungan arus, tegangan dan hambatan menurut hukum Ohm.

Teknik Elektro & Informatika Komputer POLITEKNIK DHARMA PATRIA

Page 4: Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA

Slide - 2 4

Arus Listrik

Arus Listrik adalah mengalirnya elektron secara terus menerus dan berkesinambungan pada konduktor akibat perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama.

Satuan arus listrik adalah Ampere. Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal

negatif (-), sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang bergerak dari terminal negatif (-) ke terminal positif (+), Arah arus listrik dianggap berlawanan dengan arah gerakan elektron.

Page 5: Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA

Slide - 2 5

Arah Arus Listrik dan Arah Gerakan Elektron

Gambar Arus Listrik dan Arah Gerakan Elektron.

Page 6: Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA

Slide - 2 6

Formula Arus Listrik

Dimana :I = Besarnya arus listrik yang mengalir, ( Ampere )Q = Besarnya muatan listrik, ( Coulomb ) t = Waktu, ( Detik )

I = Q/t (ampere)

Page 7: Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA

Slide - 2 7

Kuat Arus Listrik adalah arus yang tergantung pada banyak - sedikitnya elektron bebas yang pindah melewati suatu penampang kawat dalam satuan waktu.

Definisi : “Ampere adalah satuan kuat arus listrik yang dapat memisahkan 1,118 milligram perak dari nitrat perak murni dalam satu detik”.

Kuat Arus Listrik

Page 8: Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA

Slide - 2 8

Formula Muatan Listrik, Kuat Arus dan Waktu

Q = I x t

Q = I x t

Q = I x t

Dimana : Q = Banyaknya muatan listrik dalam satuan coulomb I = Kuat Arus dalam satuan Amper. t = waktu dalam satuan detik.

“Kuat arus listrik biasa juga disebut dengan arus listrik”“muatan listrik memiliki muatan positip dan muatan negatif. Muatan positip dibawa oleh proton, dan muatan negatif dibawa oleh elektro.

Page 9: Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA

Slide - 2 9

Rapat Arus

Rapat arus ialah besarnya arus listrik tiap-tiap mm² pada luas penampang kawat.

Page 10: Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA

Slide - 2 10

Tingkat Kerapatan Arus

Gambar Tingkat Kerapatan Arus

Page 11: Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA

Slide - 2 11

KHA pada Penghantar

Tabel KHA pada Penghantar

Page 12: Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA

Slide - 2 12

Formula Besarnya Arus,Kuat Arus dan Penampang Kawat

J = I / A

A = I / J

I = J x A

Dimana : J = Rapat arus [ A/mm²] I = Kuat arus [ Amp] A = luas penampang kawat [ mm²]

Page 13: Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA

Slide - 2 13

Tahanan dan Daya Hantar Penghantar

Tahanan didefinisikan sebagai berikut :

"1 Ω (satu Ohm) adalah tahanan satu kolom air raksa yang panjangnya 1063 mm dengan penampang 1 mm² pada temperatur 0° C”

Daya hantar didefinisikan sebagai berikut:

“Kemampuan penghantar arus atau daya hantar arus sedangkan penyekat atau isolasi adalah suatu bahan yang mempunyai tahanan yang besar sekali sehingga tidak mempunyai daya hantar atau daya hantarnya kecil yang berarti sangat sulit dialiri arus listrik”.

Page 14: Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA

Slide - 2 14

Formula Besarnya Tahanan Listrik, Daya Hantar Arus

R = 1 / G

G = 1 / R

Dimana : R = Tahanan/resistansi [ Ω/ohm] G = Daya hantar arus /konduktivitas [Y/mho]

Page 15: Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA

Slide - 2 15

Resistansi Konduktor

Gambar Resistansi Konduktor

Page 16: Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA

Slide - 2 16

Formula Tahanan Penghantar

R = ρ x l/q

Dimana : R = tahanan kawat [ Ω/ohm] l = panjang kawat [meter/m] ρ = tahanan jenis kawat [Ωmm²/meter] q = penampang kawat [mm²]

Page 17: Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA

Slide - 2 17

Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tahanan

Panjang penghantar. Luas penampang konduktor. Jenis konduktor. Temperatur.

"Tahanan penghantar dipengaruhi oleh temperatur, ketika temperatur meningkat ikatan atom makin meningkat akibatnya aliran elektron terhambat. Dengan demikian kenaikan temperatur menyebabkan kenaikan tahanan penghantar"

Page 18: Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA

Slide - 2 18

Potensial atau Tegangan

Potensial listrik adalah fenomena berpindahnya arus listrik akibat lokasi yang berbeda potensialnya. Dari hal tersebut, kita mengetahui adanya perbedaan potensial listrik yang sering disebut “potential difference atau perbedaan potensial”. Satuan dari potential difference adalah Volt.

“Satu Volt adalah beda potensial antara dua titik sa’at melakukan usaha satu joule untuk memindahkan muatan listrik satu coulomb”

Page 19: Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA

Slide - 2 19

Formula beda potensial atau tegangan

V = W / Q (volt)

Dimana : V = beda potensial atau tegangan, dalam voltW = usaha, dalam newton-meter atau Nm atau jouleQ = muatan listrik, dalam coulomb

Page 20: Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA

Slide - 2 20

Hukum Ohm

Pada suatu rangkaian tertutup, Besarnya arus I berubah sebanding dengan tegangan V dan berbanding terbalik dengan beban tahanan R, atau dinyatakan dengan Rumus:

Page 21: Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA

Slide - 2 21

Hukum Ohm

Pada suatu rangkaian tertutup, Besarnya arus I berubah sebanding dengan tegangan V dan berbanding terbalik dengan beban tahanan R, atau dinyatakan dengan Rumus:

Dimana :

I = arus listrik (ampere)

V = tegangan (volt)

R = resistansi atau tahanan (ohm)

I = V / R V = R x I R = V / I

Page 22: Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA

Slide - 2 22

Formula Daya dalam satuan (watt)

P = I x V

P = I² x R

P = I x I x R

Page 23: Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA

Slide - 2 23

Hukum Kirchoff

Pada tahun 1847 oleh fisikawan Jerman;

“ Gustav R Kirchoff ” .

Hukum Kirchoff. I.

“ Jumlah Aljabar semua Arus yang menuju ke suatu titik hubung sama dengan Nol “

i1 + i2 + i2 + ….. + in = 0 ∑ i = 0

Page 24: Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA

Slide - 2 24

Titik Hubung Rangkaian

Titik hubung dalam rangkaian adalah titik dengan tiga atau lebih unsur dan / atau sumber bertemu. Titik hubung tersebut juga disebut sebagai Simpul.

i1i2

i3i4

Gambar Titik Hubung Rangkaian.

Page 25: Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA

Slide - 2 25

Hukum Kirchoff

Hukum Kirchoff. I.

“ Jumlah Aljabar semua Tegangan yang diambil menurut arah tertentu sepanjang jalur yang tertutup adalah sama dengan Nol “

v1 + v2 + v2 + ... + vn = 0 ∑ v = 0

Page 26: Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA

Slide - 2 26

Rangkaian Seri

Gambar Rangkaian Seri dalam Hukum Kirchoff.

V1 V2

vR1 R2ii ii

- +

Page 27: Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA

Slide - 2 27

Uraian Gambar Rangkaian Seri

Arus yang mengalir pada tiap titik persambungan sama dengan besar Arus Totalnya ( ITotal ).

ITotal = IR1 = IR2 = IR3

Besar Tegangan Sumber ( Vs ) sama dengan Jumlah Tegangan yang jatuh pada tiap titik persambungan.Vs =

VR1 + VR2 + VR3

dimana : VR1 = I x R1

VR2 = I x R2

VR3 = I x R3

   

   

 ITotal = IR1 = IR2 = IR3

“ Jumlah Aljabar semua Tegangan yang diambil menurut arah tertentu sepanjang jalur yang tertutup adalah sama dengan Nol “

v1 + v2 + v2 + ... + vn = 0 ∑ v = 0

Page 28: Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA

Slide - 2 28

Rangkaian Paralell

Gambar Rangkaian Paralell dalam Hukum Kirchoff.

R1 R2

i1

-

+

-

+

-

+i0

ii2

Page 29: Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA

Slide - 2 29

Uraian Gambar Rangkaian Paralell

Besar tegangan yang megalir pada tiap titik percabangan adalah sama dan besarnya sama dengan Tegangan Sumbernya ( Vs ).

VSumber = VR1 = VR2

Jumlah Arus pada tiap titik percabangan sama dengan besar Arus Totalnya ( ITotal ).

ITotal = IR1 + IR2

dimana :

IR1 = VR1 / R1

IRn = VRn / Rn

IR2 = VR2 / R2

Page 30: Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA

Slide - 2 30

Perbedaan Arus DC dengan Arus AC

Arus lisrtik DC ( direct Current ) adalah sebuah listrik yang dikatakan memiliki dua buah kutub potensial, yaitu Positip dan Negatip.

Bentuk gelombang arus DC merupakan sebuah garis lurus yang tidak memiliki denyut. Hal ini berarti bahwa arus DC tidak memiliki periode waktu.

Page 31: Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA

Slide - 2 31

Ciri-ciri Arus DC

Tidak memiliki fasa tapi memiliki polaritas Postip dan Negatip

Sehingga tidak ada istilah beda Φ (fasa)

Tidak memiliki frekuensi

Hanya ada 1 daya yaitu Daya Aktif (Watt)

Page 32: Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA

Slide - 2 32

Arus DC Ideal

Gambar Arus DC Ideal

12 V

0

Page 33: Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA

Slide - 2 33

Arus Listrik Bolak-balik (AC)

Arus listrik AC ( Alternating Current ) adalah sebuah arus listrik bolak-balik yang memiliki fase dan nol.

Bentuk gelombang arus AC merupakan sebuah gelombang sinusiodal

Page 34: Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA

Slide - 2 34

Ciri-ciri Arus AC

Memiliki satu fasa atau lebih dari satu Φ (fasa) – biasanya R, S, T

Memiliki beda Φ (fasa)

Memiliki frekuensi

Ada 3 jenis daya yaitu Daya Aktif (Watt), Daya Reaktif (VAR), Daya Semu (VA)

 

Page 35: Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA

Slide - 2 35

Jenis-jeni bentuk Gelombang Periodik

Gambar Jenis-jenis bentuk gelombang Periodik