teori akuntansi keuangan

19
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak bisa dipungkiri lagi perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin kompetitif menuntut setiap perusahaan untuk dapat mengolah dan melaksanakan manajemen perusahaan menjadi lebih profesional. Bertambahnya pesaing disetiap saat, baik pesaing yang berorientasi lokal maupun pesaing yang berorientasi international (multinational corporation), maka setiap perusahaan harus berusaha menampilkan yang terbaik, baik dalam segi kinerja perusahaan, juga harus ditunjang dengan strategi yang matang dalam segala segi termasuk dalam manajemen keuangan. Manajemen keuangan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan kegiatan dan eksistensi suatu perusahaan serta berpengaruh pula pada setiap individu yang ada dalam perusahaan tersebut. Oleh karena itu, seorang manajer keuangan dituntut untuk dapat menjalankan manajemen keuangan dengan baik, hal ini dilakukan agar perusahaan dapat melaksanakan kegiatan operasional perusahaan dengan lebih efektif dan efisien, sehingga perusahaan dapat mengembangkan dan mempertahankan aktivitas serta keberadaan perusahaan. Selain manajemen yang baik, dalam suatu perusahaan juga memerlukan analisis terhadap laporan keuangan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengatasi masalah-masalah keuangan perusahaan serta mengambil keputusan yang cepat dan tepat. Melalui analisis laporan keuangan, manajemen dapat mengetahui posisi keuangan, kinerja keuangan dan kekuatan keuangan (financial strength) yang dimiliki perusahaan. Selain berguna bagi perusahaan dan manajemennya, analisis laporan keuangan juga diperlukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan lain seperti kreditor, investor dan pemerintah untuk menilai kondisi keuangan perusahaan dan perkembangan dari perusahaan tersebut. Seorang akuntan dituntut untuk mempu menilai kondisi dan perkembangan perusahaan melalui laporan keuangan agar dapat mempertahankan keberadaaan perusahaan dan mampu meningkatkan pertumbuhan perusahaan ditengah pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan persaingan usaha yang semakin ketat Berdasarkan uraian tersebut di atas maka penulis tertarik untuk menulis Tugas mata kuliah Teori Akuntansi mengenai, “TEORI AKUNTANSI KEUANGAN DAN LINGKUNGAN PELAPORAN KEUANGAN” 1.2 Identifikasi Masalah

Upload: theoprimabhakti

Post on 15-Jan-2016

22 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

#Akuntansi #Keuangan

TRANSCRIPT

Page 1: Teori akuntansi keuangan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang

Tidak bisa dipungkiri lagi perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin kompetitif menuntut

setiap perusahaan untuk dapat mengolah dan melaksanakan manajemen perusahaan menjadi lebih

profesional. Bertambahnya pesaing disetiap saat, baik pesaing yang berorientasi lokal maupun pesaing

yang berorientasi international (multinational corporation), maka setiap perusahaan harus berusaha

menampilkan yang terbaik, baik dalam segi kinerja perusahaan, juga harus ditunjang dengan strategi yang

matang dalam segala segi termasuk dalam manajemen keuangan.

Manajemen keuangan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan kegiatan dan eksistensi suatu

perusahaan serta berpengaruh pula pada setiap individu yang ada dalam perusahaan tersebut. Oleh karena

itu, seorang manajer keuangan dituntut untuk dapat menjalankan manajemen keuangan dengan baik, hal

ini dilakukan agar perusahaan dapat melaksanakan kegiatan operasional perusahaan dengan lebih efektif

dan efisien, sehingga perusahaan dapat mengembangkan dan mempertahankan aktivitas serta keberadaan

perusahaan.

Selain manajemen yang baik, dalam suatu perusahaan juga memerlukan analisis terhadap laporan

keuangan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengatasi masalah-masalah keuangan

perusahaan serta mengambil keputusan yang cepat dan tepat. Melalui analisis laporan keuangan,

manajemen dapat mengetahui posisi keuangan, kinerja keuangan dan kekuatan keuangan (financial

strength) yang dimiliki perusahaan. Selain berguna bagi perusahaan dan manajemennya, analisis laporan

keuangan juga diperlukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan lain seperti kreditor, investor dan

pemerintah untuk menilai kondisi keuangan perusahaan dan perkembangan dari perusahaan tersebut.

Seorang akuntan dituntut untuk mempu menilai kondisi dan perkembangan perusahaan melalui laporan

keuangan agar dapat mempertahankan keberadaaan perusahaan dan mampu meningkatkan pertumbuhan

perusahaan ditengah pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan persaingan usaha yang semakin ketat

Berdasarkan uraian tersebut di atas maka penulis tertarik untuk menulis Tugas mata kuliah Teori

Akuntansi mengenai, “TEORI AKUNTANSI KEUANGAN DAN LINGKUNGAN PELAPORAN

KEUANGAN”

1.2         Identifikasi Masalah

1. Apakah pengertian dari Teori Akuntansi Keuangan dan apa saja yang berkaitan dengan Teori

Akuntansi Keuangan?

2. Apakah pengertian dari Lingkungan Laporan keuangan dan apa saja yang berkaitan dengan

Lingkungan Pelaporan Keuangan?

1.3      Metodologi Penulisan

Metodologi penulisan merupakan gambaran rancangan/metode yang akan digunakan sebagai rencana,

struktur dan strategi untuk penyelesaian penelitian. Dalam hal ini, penulis membutuhkan data-data yang

bersumber pada :

Page 2: Teori akuntansi keuangan

1.4      Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan Tugas ini, pembahasan dan penganalisaannya diklasifikasikan secara sistematis ke

dalam 4 bab yaitu :

BAB I              : PENDAHULUAN

Dalam bab ini dipaparkan tentang latar belakang masalah, alasan pemilihan objek, maksud dan tujuan,

identifikasi/ perumusan masalah, metodologi penulisan serta sistematika penulisan.

BAB II             : PEMBAHASAN

Dalam bab ini Penulis melakukan menjelaskan materi yang penulis angkat sesuai dengan judul yang

disampaikan.

BAB III            : PENUTUP

Dalam bab ini dijelaskan tentang kesimpulan yang didapat oleh penulis.

BAB IV : DAFTAR PUSTAKA

Dalam bab ini Penulis menuliskan sumber-sumber data dan buku.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1         Pengertian Teori Akuntansi Keuangan

Peneliti akuntansi Hendriksen (. 1970, p 1) mendefinisikan teori sebagai:

Sebuah seperangkat hipotesis, konseptual dan pragmatis prinsip membentuk kerangka acuan umum untuk

suatu bidang penelitian

Karena akuntansi adalah kegiatan manusia (Anda tidak dapat memiliki 'akuntansi' tanpa akuntan), teori

akuntansi keuangan (dan ada banyak) akan mempertimbangkan hal-hal seperti perilaku masyarakat dan /

atau kebutuhan masyarakat dalam hal informasi akuntansi keuangan, atau alasan mengapa orang dalam

organisasi mungkin memilih untuk memberikan informasi khusus untuk kelompok pemangku

kepentingan tertentu.

AKUNTANSI KEUANGAN

Akuntansi keuangan adalah suatu proses yang melibatkan pengumpulan dan pemrosesan atas informasi

keuangan untuk membantu pengambilan atas berbagai keputusan oleh berbagai pihak external peusahaan,

misalnya saja dalam hal ini adalah investor, investor potensial, pelanggan, pemasok, kreditor dan

sebagainya. Dengan banyaknya pihak ekternal tersebut, tentunya hal ini akan menjadi sangat potensial

untuk terjadinya perbedaan permintaan dan kebutuhan informasi yang signifikan, dan merupakan suatu

Page 3: Teori akuntansi keuangan

hal yang tidak mungkin untuk dapat membuat suatu laporan keuangan yang memuaskan bagi semua

pihak.

Teori akuntansi bertujuan untuk menyediakan kerangka kerja yang koheren dan sistematis untuk

menyelidiki, memahami dan / atau mengembangkan berbagai praktik akuntansi, evaluasi praktek

akuntansi individual mungkin akan jauh lebih efektif jika orang mengevaluasi praktek-praktek ini

memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang teori akuntansi

Pada umumnya, akuntansi keuangan di hampir semua Negara sdah diatur dengan demikian

ketatnya,dimana banyak standard akuntansi yang mengatur bagaimana transaksi itu diakui, diukur

dan diungkapkan. Dan semua laporan yang dihasilkan dari proses akuntansi tentunya dipengaruhi secara

langsung oleh regulasi standard akuntansi setempat. Ketika suatu standar akuntansi yang ada berubah,

atau standard akuntansi yang baru diterbitkan, maka akan mengakibatkan pengaruh tertentu atas

rekening-rekening yang ada, termasuk dalam hal ini laporan keuangan yang akan diterbitkan ke public.

Idealnya, pengguna laporan keuangan seharusnya memiliki pemahaman yang cukup atas berbagai standar

akuntansi, karena tanpa mengetahui hal tersebut, akan sangat susah untuk meninterpretasikan apa yang

yang benar-benar direfleksikan oleh suatu laporan keuangan. Akuntan keuangan biasanya membuat

banyak penilaian profesional di seluruh proses akuntansi, dan membahas atribut kualitatif objektivitas,

tetapi menekankan bahwa pertimbangan (selain mengejar objektivitas) kadang-kadang mempengaruhi

pilihan metode akuntansi dan praktek pengungkapan.

2.2         Pengertian Akuntansi

Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data,

transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang

menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.

Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia

adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan

bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.

Sejarah

Akuntansi sebagai suatu seni yang mendasarkan pada logika matematik – sekarang dikenal sebagai

“pembukuan berpasangan” (double-entry bookkeeping) – sudah dipahami di Italia sejak tahun 1495 pada

saat Luca Pacioli (1445 – 1517), yang juga dikenal sebagai Friar (Romo) Luca dal Borgo,

mempublikasikan bukunya tentang “pembukuan” di Venice. Buku berbahasa Inggris pertama diketahui

dipublikasikan di London oleh John Gouge atau Gough pada tahun 1543.

Sebuah buku ringkas menampilkan instruksi akuntansi juga diterbitkan pada tahun1588 oleh John

Mellis dari Southwark, yang termuat perkataanya, “I am but the renuer and reviver of an ancient old copie

printed here in London the 14 of August 1543: collected, published, made, and set forth by one Hugh

Oldcastle, Scholemaster, who, as appeareth by his treatise, then taught Arithmetics, and this booke in

Saint Ollaves parish in Marko Lane.” John Mellis merujuk pada fakta bahwa prinsip akuntansi yang dia

jelaskan (yang merupakan sistem sederhana dari masukan ganda/double entry) adalah “after the forme of

Venice”.

Pada awal abad ke 18, jasa dari akuntan yang berpusat di London telah digunakan selama suatu

penyelidikan seorang direktur South Sea Company, yang tengah memperdagangkan bursa perusahaan

tersebut. Selama penyelidikan ini, akuntan menguji sedikitnya dua buku perusahaan para. Laporannya

Page 4: Teori akuntansi keuangan

diuraikan dalam buku Sawbridge and Company, oleh Charles Snell, Writing Master and Accountant in

Foster Lane, London. Amerika Serikat berhutang konsep tujuan Akuntan Publik terdaftar

padaInggris yang telah memiiki Chartered Accountant di abad ke 19.

Siklus Akuntansi

Perusahaan jasa

 Untuk membuat Laporan Keuangan, khususnya perusahaan jasa terdapat delapan langkah, yang dikenal

dengan Siklus Akuntansi. kedelapan langkah tersebut adalah:

1. Transaksi keuangan

2. Mencatat segala transaksi keuangan, berdasarkan bukti asli transaksi, dalam satu periode

akuntansi

3. Membuat Jurnal Umum berdasarkan catatan no.2

4. Membuat Buku Besar

5. Membuat Jurnal Penyesuaian

6. Membuat Laporan Keuangan: Laporan Laba rugi, Neraca, dan Leporan Perubahan Modal

7. Membuat Jurnal Penutup

8. Membuat Neraca Saldo setelah penutupan

Perusahaan dagang

 Untuk perusahaan dagang, sebenarnya juga hampir sama tetapi ada tambahan lain. Langkah-langkah

tersebut adalah:

Tahap Pencatatan

1. Transaksi (Transaksi Internal dan Transaksi Eksternal)

2. Pengumpulan Bukti Transaksi

3. Mencatat ke dalam Jurnal Umum, Jurnal Khusus dan ke dalam Buku Besar Pembantu

4. Merekapitulasi Jurnal Umum dan Jurnal Khusus

5. Posting ke Buku Besar

Tahap Pengikhtisaran

1. Membentuk Neraca Saldo

2. Menyusun Ayat Jurnal Penyesuaian

3. Membentuk Kertas Kerja (Worksheet) dalam bentuk Neraca Lajur

Tahap Pelaporan Keuangan

1. Menyusun Laporan Keuangan

a. Laporan Laba Rugi

b. Laporan Perubahan Modal

c. Laporan Neraca

d. Laporan Arus Kas

e. Menyusun Ayat Jurnal Penutup

f. Membentuk Neraca Saldo setelah Penutupan

Menyusun Ayat Jurnal Pembalik

Page 5: Teori akuntansi keuangan

Pihak-pihak yang berkepentingan

Adapun pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi adalah:

1. Para pemilik dan calon pemilik perusahaan

Para pemilik dan calon pemilik perusahaan berkepentingan untuk mengetahui perkembangan dan

kondisi keuangan perusahaan.

2. Para pengelola perusahaan

Para pengelola perusahaan ini adalah para manajer, jajaran direksi. Bagi pengelola perusahaan akuntansi

digunakan untuk berbagai tujuan. Diantaranya informasi bagi manajemen sebagai bahan analisa dan

interpretasi dalam melakukan evaluasi atas kegiatan dan pencapaian hasil yang direncanakan perusahaan.

A. Para pegawai/karyawan perusahaan

Para pegawai/karyawan perusahaan sebenarnya sangat berkepentingan untuk mendapatkan informasi

keuangan perusahaan. Hal ini dihubungkan dengan hak-hak pegawai dalam bidang penggajian, gratifikasi

ataupun bonus (jasa produksi) serta perangsang sosial lainnya dari perusahaan untuk tujuan kesejahteraan

perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan pengabdian pegawai pada perusahaan.

B. Para investor

Para investor luar yang bermaksud menginvestasikan modalnya ke dalam suatu perusahaan, untuk

keamanan pelaksanaan investasinya harus terlebih dahulu mengetahui kemampuan perusahaan yang

bersangkutan agar jangan sampai dananya terbuang sia-sia.

C. Para kreditor

Para kreditor seperti bank pemberi kredit sangat memerlukan laporan keuangan perusahaan yang akan

diberikan kredit untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan keputusan penetapan

pemberian kredit. Sama seperti investor, para kreditor juga cuma mau memberikan dananya pada

perusahaan yang bonafid.

1. Pemerintah

Pemerintah sangat berkepentingan dalam menilai maju mundurnya perusahaan yang ada di

negaranya, misalnya saja untuk menentukan kebijaksanaan sumber penerimaan negara dari sektor

pajak atau menentukan kebijaksanaan lain yang berkaitan dengan pemberian fasilitas tertentu dari

pemerintah.

2. Rekanan perusahaan

Rekanan perusahaan di sini ialah perusahaan-perusahaan lain yang diajak kerja sama dalam suatu kegiatan

atau proyek-proyek pekerjaan tertentu yang sifatnya bekerja sama untuk saling mendukung dalam

penyelesaian kegiatan yang digarap bersama.

Prinsip akuntansi

1. a.            Entitas (Kesatuan Usaha) :

Konsep ini sering disebut business entity concept. Konsep ini membatasi ruang lingkup kepentingan.

Dalam akuntansi keuangan, perusahaan dianggap sebagai kesatuan ekonomi yang terpisah dari pihak-

pihak yang berkepentingan dengan sumber-sumber perusahaan. Pemisahan ini ditujukan agar perusahaan

berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan keuangan perusahaannya kepada pihak-pihak yang

berkepentingan.

Page 6: Teori akuntansi keuangan

1. b.     Going Concern (Kontinuitas Usaha) :

Konsep ini mengasumsikan suatu entitas ekonomi akan terus melanjutkan usahanya dan tidak akan

dibubarkan, kecuali bila ada bukti sebaliknya.

1. c.     Penggunaan Unit Moneter dalam Pencatatan :

Semua transaksi-transaksi yang terjadi akan dinyatakan di dalam catatan dalam bentuk unit moneter pada

saat terjadinya transaksi itu. Unit moneter yang digunakan adalah mata uang dari negara dimana

perusahaan itu berdiri. Contoh : Indonesia unit moneternya Rupiah, Australia unit moneternya Dollar

Australia, dan sebagainya.

1. d.     Time Period (Periode Waktu) :

Adanya pembatasan waktu untuk dapat menilai dan melaporkan hasil dari usaha yang dijalankan. Hal ini

disebabkan karena perusahaan dianggap akan terus hidup dimasa yang akan datang, sehingga tidak

mungkin apabila untuk mengetahui keuntungan atau kerugian dari usaha kita harus menunggu perusahaan

ditutup terlebih dahulu.

1. e.     Historical Cost (Biaya Hostoris) :

Prinsip ini menetapkan nilai yang akan dilaporkan dalam laporan keuangan. Ada beberapa cara yang

dapat digunakan dalam melaporkan nilai dalam laporan keuangan diantaranya :

1. 1.  Nilai Buku (Book Value)

2. 2.  Nilai Tunai (Present Value)

3. 3.  Nilai Ganti (Replacement Value)

4. 4.  Nilai Pasar (Market Value)

1. f.      Penetapan nilai yang dipakai dalam laporan keuangan dengan menggunakan harga perolehan

merupakan hal yang terbaik dibandingkan cara-cara yang lain. Harga perolehan adalah

merupakan jumlah pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh suatu aktiva

hingga siap pakai. Yang termasuk unsur harga perolehan adalah harga beli aktiva tersebut

ditambah biaya-biaya lainnya sehingga aktiva tersebut siap digunakan.

1. g.     Pengakuan Pendapatan (Recognition of Revenue) :

Pendapatan adalah kenaikan bersih kekayaan perusahaan sebagai hasil dari kegiatan perusahaan karena :

1. Penjualan barang / jasa kepada pelanggan

2. Penerimaan sewa, bunga, deviden, royalities dan pendapatan lainnya

A. Keuntungan dari penjualan aktiva

B. Keuntungan dari pelunasan hutang

a. Besarnya pendapatan diukur dengan nilai uang, yaitu sebesar nilai tunai dari hasil

penjualan barang / jasa atau aktiva lainnya. Untuk transaksi non kas harus ditentukan

berdasarkan harga perolehan atau harga pasarnya atau berdasarkan pertimbangan lainnya

yang dianggap terbaik. Pengakuan pendapatan dilakukan berdasarkan waktu (accrual basic)

yaitu berdasarkan saat terjadinya transaksi penjualan barang ataupun jasa.

Page 7: Teori akuntansi keuangan

1. h.     Mempertemukan Beban dan Pendapatan (Matching Cost and Revenue) :

Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena

biaya tersebut. Prinsip ini sangat bermanfaat untuk menentukan besarnya penghasilan bersih yang

diperoleh perusahaan setiap periodenya. Karena biaya harus dipertemukan dengan pendapatannya, maka

pembebanan biaya sangat tergantung pada saat pengakuan pendapatannya.

1. i.       Konsistensi (Consistency) :

Menurut prinsip ini, perusahaan dituntut untuk menerapkan prosedur dan metode akuntansi yang sama

(konsisten) dari satu periode ke periode berikutnya.

1. j.       Full Disclousure (Pengungkapan Lengkap) :

Dalam menyajikan data atau informasi keuangan suatu perusahaan harus secara lengkap dan tidak boleh

ada yang disembunyikan.

1. k.     Materiil (Materiality) :

Pada dasarnya akuntansi disusun berlandaskan dasar teori yang diterapkan untuk mencatat transaksi-

transaksi yang terjadi dalam suatu cara tertentu. Akan tetapi dalam pelaksanaannya tidak semua transaksi

diperlakukan sesuai dengan teori.

1. l.       Konservatif (Konservatism) :

Pada prinsip ini, laporan keuangan disusun sedemikian rupa dengan penilaian yang direndahkan. Hal ini

terjadi karena adanya sikap berhati-hati pihak manajemen yang tercermin dalam laporan keuangan untuk

mengantisipasi keadaan pada waktu tidak diperoleh laba atau rugi.

1. m.   Dasar Akrual (Accrual Basic) :

Untuk mencapai tujuannya, laporan keuangan disusun atas dasar akrual. Dengan demikian, transaksi dan

peristiwa lain diakui pada saat kejadian, bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

Kemudian, transaksi dicatat dalam catatan akuntansi dan dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode

yang sama. Laporan keuangan yang disusun atas dasar akrual tidak hanya memberikan informasi transaksi

masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas. Tetapi, kewajiban pembayaran kas dan

sumber daya yang menunjukkan kas yang akan diterima di masa depan juga diinformasikan.

2.3         Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 (Ikatan Akuntan Indonesia: (Revisi 2009)

mengatakan bahwa :

“Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu

entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja

keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam

pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban

manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka”.

Menurut Munawir dalam buku Analisa Laporan Keuangan (2004:5) mengatakan bahwa yang dimaksud

dengan laporan keuangan adalah :

Page 8: Teori akuntansi keuangan

“Dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah

Neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar Rugi-Laba. Pada waktu akhir-akhir

ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar

surplus atau daftar laba yang tidak dibagikan (laba yang ditahan)”.

Berdasarkan kutipan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan di perusahaan yang utama

yaitu Neraca dan Laporan Laba-Rugi, sedangkan laporan keuangan lainnya hanya merupakan laporan

pelengkap yang bersifat membantu untuk memperoleh penjelasan lebih lanjut.

2.3.1        Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Kasmir, dalam bukunya “Analisis Laporan Keuangan” (2012; 11), berikut ini beberapa tujuan

pembuatan atau penyusunan laporan keuangan yaitu :

1. Memberikan informasi tentang jenis dan juga aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan pada saat

ini.

2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan

pada saat ini.

3. Memberikan informasi tentang jenis dan julmlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode

tertentu.

4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan pada

periode tertentu

5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada aktiva, pasiva dan modal

perusahaan.

6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode

7. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.

8. Informasi keuangan lainnya.

2.3.2 Sifat Laporan Keuangan

Sifat laporan keuangan menurut Munawir, dalam bukunya “Analisa Laporan Keuangan” (2007; 6),

diantaranya :

Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran kemajuan

(progress report) secara periodik yang dilakukan oleh pihak management yang bersangkutan. Laporan

keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari kombinasi antara fakta yang telah dicatat,

prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan dalam akuntansi serta pendapat pribadi.

1. Fakta-fakta yang telah dicatat (recorder fact)

Laporan keuangan dibuat berdasarkan fakta dari catatan akuntansi, pencatatan dari pos-pos ini merupakan

catatan historis dari peristiwa yang telah terjadi dimasa lampau dan jumlah uang yang tercatat dinyatakan

dalam harga pada waktu terjadinya peristiwa tersebut. Dengan sifat yang demikian maka laporan

keuangan tidak dapat mencerminkan posisi keuangan dari suatu perusahaan dalam kondisi perekonomian

paling akhir.

Page 9: Teori akuntansi keuangan

2. Prinsip dan kebiasaan di dalam akuntansi

Data yang dicatat didasarkan pada prosedur maupun anggapan-anggapan tertentu yang merupakan

prinsip-prinsip akuntansi yang lazim, di dalam akuntansi juga digunakan prinsip atau anggapan-anggapan

yang melengkapi konvensi-konvensi atau kebiasaan yang digunakan antara lain :

Bahwa perusahaan akan tetap berjalan sebagai suatu yang going concern atau kontinuitas usaha konsep

ini menganggap bahwa perusahaan akan berjalan terus, konsekwensinya bahwa jumlah-jumlah yang

tercantum dalam laporan bukanlah nilai realisasi jika aktiva tersebut dijual.

1. Pendapat pribadi, dimaksudkan bahwa walaupun pencatatan akuntansi telah diatur oleh dalil-dalil

dasar yang telah ditetapkan yang sudah menjadi standar praktek pembukuan, namun penggunaan

tersebut tergantung oleh akuntan atau pihak management perusahaan yang bersangkutan misalnya

dalam menentukan nilai persediaan itu tergantung pendapat pribadi management serta berdasar

pengalaman masa lalu.

Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna

bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu :

Dapat Dipahami

informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahmi peserta dan bentuk serta istilahnya

disesuaikan dengan batas para pengguna

Relevan

laporan keuangan dianggap jika informasi yang disajikan didalamnya dapat mempengaruhi keputusan

pengguna

Keandalan

informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material

Dapat diperbandingkan

informasi yang disajikan akan lebih berguna bila dapat diperbandingkan dengan laporan keuangan pada

periode sebelumnya.

2.3.3 Keterbatasan laporan keuangan

Keterbatasan laporan keuangan menurut Munawir, dalam bukunya “Analisa Laporan Keuangan” (2007;

9), diantaranya :

a. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan interim report

(laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) bukan laporan yang

final. Laporan keuangan tidak menjunjukkan nilai likwidasi atau realisasi dimana dalam

pembuatannya terdapat pendapat-pendapat pribadi yang telah dilakukan oleh akuntan atau

management yang  bersangkutan.

Page 10: Teori akuntansi keuangan

b. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatan bersifat pasti dan

tepat. Angka yang tercantum dalam laporan keuangan hanya merupakan nilai buku (book

value) yang  belum tentu sama dengan harga pasar sekarang maupun nilai gantinya.

c. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai

rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu, dimana daya beli (purchasing power)

uang tersebut semakin menurun, dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, sehingga

kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukkan atau

mencerminkan unit yang dijual semakin besar.

d. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi

posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor-faktor tersebut tidak dapat

dinyatakan dengan satuan uang (dikwantifisir).

2.3.4 Bentuk-bentuk laporan keuangan

Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

Pengertian neraca menurut Sofyan Syafri Harahap, dalam bukunya “Analisis Kritis atas Laporan

Keuangan” (2010, 107), adalah suatu laporan yang menggambarkan posisi aktiva, kewajiban dan modal

pada saat tertentu. Laporan ini bisa disusun setiap saat dan merupakan opname situasi posisi keuangan

pada saat itu.

Menurut Kasmir, dalam bukunya, “Analisis Laporan Keuangan” (2008; 35), dalam menyusun neraca,

perusahaan dapat menggunakan beberapa bentuk sesuai dengan tujuan dan kebutuhannya. Disamping itu,

bentuk neraca yang dipilih sesuai dengan aturan dan kelaziman yang berlaku. Artinya penyusunan neraca

didasarkan kepada bentuk yang telah distandarisasi, terutama untuk tujuan pihak luar perusahaan.

Dalam praktiknya terdapat beberapa bentuk neraca, yaitu :

1. Bentuk Skontro (Account form), merupakan             neraca yang bentuknya seperti huruf “T”. Oleh

karena itu sering juga disebut T Form. Dalam bentuk ini neraca dibagi kedalam dua posisi, yaitu disebelah

kiri berisi aktiva dan sebelah kanan yang berisi kewajiban dan modal.

2. Bentuk Vertikal (Report form). Dalam bentuk laporan isi neraca disusun mulai dari atas terus kebawah,

yaitu mulai dari aktiva lancar seperti kas, bank, efek, ialah komponen aktiva tetap,komponen aktiva

lainnya, komponen kewajiban lancar, komponen utang jangka panjang dan terakhir adalah komponen

modal (ekuitas).

Neraca terdiri dari tiga bagian utama, yaitu :

1. a.    Aktiva

Pengertian aktiva menurut Munawir, Akuntan dalam bukunya Analisa Laporan Keuangan (2007; 14),

adalah aktiva yang tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang belum dialokasikan (deffered charges)

atau biaya yang masih harus dialokasikan pada penghasilan yang akan datang, serta aktiva yang tidak

berwujud lainnya (intangible assets).

Page 11: Teori akuntansi keuangan

Aktiva diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu :

1. 1.     Aktiva Lancar

Adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang

tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam perputaran

kegiatan perusahaan yang normal). Berikut ini terdapat lima unsur pokok dari aktiva lancar, yaitu :

a. Kas yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan. Dan pengertian kas

adalah check yang diterima dari para pelanggan dan simpanan perusahaan di bank dalam

bentuk giro atau demand deposit, yaitu simpanan di bank yang dapat diambil kembali

(dengan menggunakan check atau bilyet) setiap saat diperlukan oleh perusahaan.

b. Investasi jangka pendek (surat-surat berharga) yang sifatnya sementara (jangka pendek)

dengan maksud memanfaatkan uang kas untuk sementara belum dibutuhkan dalam

operasi.

c. Piutang penghasilan (tagihan) atau penghasilan yang harus diterima adalah salah satu

jenis transaksi akuntansi yang mengurusi penagihan konsumen yang berhutang pada

seseorang, suatu perusahaan atau suatu organisasi untuk barang dan layanan yang telah

diberikan pada konsumen tersebut. Hal ini biasanya dilakukan dengan membuat tagihan

dan mengirimkan tagihan tersebut kepada konsumen yang akan dibayar dalam suatu

tanggal waktu yang disebut termin kredit atau pembayaran.

d. Persediaan adalah semua barang-barang yang diperdagangkan yang sampai tanggal

neraca masih di gudang atau masih belum laku terjual.

e. Persekot atau biaya dibayar dimuka adalah pengeluaran untuk memperoleh jasa atau

prestasi dari pihak lain.

1. 2.     Aktiva Tidak Lancar

Adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau jangka panjang (mempunyai unsur

ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan). Dan

berikut ini terdapat lima unsur pokok dari aktiva tidak lancar yaitu :

a. Investasi Jangka panjang, bagi perusahaan yang cukup besar dalam arti mempunyai

kekayaan atau modal yang cukup atau sering melebihi yang dibutuhkan maka perusahaan

ini dapat menanamkan modalnya dalam investasi jangka panjang diluar usaha pokoknya,

seperti : saham dari perusahaan lain atau obligasi.

b. Aktiva Tetap adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang pisiknya nampak (konkrit),

seperti : tanah, bangunan, mesin, inventaris, kendaraan dan kelengkapan lainnya.

c. Aktiva Tetap Tidak Berwujud (Intangible Fixed Assets), adalah kekayaan perusahaan

yang secara pisik tidak tampak, tetapi merupakan suatu hak yang mempunyai nilai dan

dimiliki oleh perusahaan, seperti : hak cipta, merk dagang,goodwill.

d. Beban Yang Ditangguhkan adalah menunjukkan adanya pengeluaran atau biaya yang

mempunyai manfaat jangka panjang (lebih dari satu tahun), atau suatu pengeluaran yang

akan dibebankan juga pada periode-periode berikutnya, seperti : biaya pemasaran, biaya

penelitian, biaya pembukaan perusahaan.

e. Aktiva Lain-Lain adalah aktiva perusahaan yang tidak dapat atau belum dapat

dimasukkan dalam klasifikasi-klasifikasi sebelumnya. Seperti : gedung dalam proses,

tanah dalam penyelesaian.

Page 12: Teori akuntansi keuangan

b.  Hutang

Menurut Munawir, dalam bukunya “Analisa Laporan Keuangan” (2007; 18), hutang adalah semua

kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan

sumber dana atau modal perusahaan yang  berasal dari kreditor. Hutang atau kewajiban perusahaan dapat

dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

A. Hutang Lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang

pelunasannya atau pembayaran akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal

neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan.

Hutang lancar meliputi : hutang dagang, hutang wesel, hutang pajak, biaya yang masih harus

dibayar, hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo, penghasilan yang diterima dimuka.

B. Hutang Jangka Panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannnya (jatuh

temponya) masih jangka panjang (lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca), yang meliputi :

hutang obligasi, hutang hipotik, pinjaman jangka panjang yang lain.

c.  Modal

Menurut Munawir, dalam bukunya, “Analisa Laporan Keuangan” (2007; 19), modal adalah merupakan

hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (modal

saham), laba ditahan. Atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-

hutangnya.

Laporan Rugi Laba (Income Statement)

Menurut Kasmir, dalam bukunya, “Analisa Laporan Keuangan” (2012; 58), Laporan rugi laba merupakan

laporan yang menunjukkan kondisi usaha dalam suatu periode tertentu yang tergambar dari jumlah

pendapatan yang diterima dan biaya yang telah dikeluarkan sehingga dapat diketahui apakah perusahaan

dalam keadaan laba atau rugi.

Dan menurut Munawir, dalam bukunya, “Analisa Laporan Keuangan” (2007; 26), laporan rugi laba

mempunyai prinsip-prinsip yang umumnya diterapkan adalah sebagai berikut :

I. Bagian yang pertama menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan

(penjualan barang dagang atau memberikan service) diikuti dengan harga pokok dari

barang / service yang dijual, sehingga diperoleh laba kotor.

II. Bagian kedua menunjukkan biaya-biaya operasional yang terdiri dari biaya penjualan dan

biaya umum / administrasi (operating expenses).

III. Bagian ketiga menunjukkan hasil-hasil yang diperoleh di luar operasi pokok perusahaan, yang

diikuti dengan biaya-biaya yang terjadi diluar usaha pokok perusahaan (non operating /

financial income and expenses).

IV. Bagian keempat menunjukkan laba atau rugi yang insidentil (extraordinary gain or loss)

sehingga akhirnya diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan.

Page 13: Teori akuntansi keuangan

Bentuk Laporan Rugi Laba

Menurut Kasmir, dalam bukunya, “Analisa  Laporan Keuangan” (2012; 49), bentuk dari laporan rugi /

laba yang bisa digunakan adalah sebagai berikut”

1. Bentuk Tunggal atau single step, yaitu dengan menggabungkan semua penghasilan, baik pokok

(operasional) maupun diluar pokok (non operasional) dijadikan satu, kemudian jumlah biaya pokok dan

diluar pokok juga dijadikan satu. Dengan demikian, faktor pengurangnya adalah jumlah seluruh

penghasilan dengan jumlah seluruh biaya. Artinya dalam bentuk ini laporan laba rugi disusun tanpa

membedakan pendapatan dan biaya usaha dan diluar usaha lain.

2. Bentuk Majemuk atau Multiple Step, merupakan pemisahan antara komponen usaha pokok

(operasional) dengan diluar pokok (non operasional). Artinya terlebih dahulu dikurangi antara

penghasilan pokok dengan biaya pokok, kemudian baru ditambah dengan hasil pengurangan penghasilan

dan biaya diluar pokok.

Laporan Laba Ditahan

Menurut Munawir, dalam bukunya, “Analisa Laporan Keuangan” (2007; 27), Laba atau rugi yang timbul

secara insidentil dapat diklasifikasikan tersendiri dalam laporan rugi laba atau dicantumkan dalam

“Laporan Perubahan Modal” (Retained earning statement) atau “Laporan Perubahan Modal”, tergantung

pada konsep yang dianut perusahaan.

Dalam laporan laba yang ditahan hanya berisi :

1. Net Income yang ditransfer dari laporan rugi laba.

2. Deklarasi (pembayaran) dividend.

a. Penyisihan dari laba (Appropriation of retained earning).

LINGKUNGAN PELAPORAN KEUANGAN

Dengan suatu mekanisme seperti program kerangka konseptual, profesi akuntansi akan dapat melahirkan

pandangan atau tinjauan bahwa suatu laporan akuntansi jika dipersiapkan dengan sempurna, maka

hasilnya akan lebih objektif dan akaan lebih dapat dipercaya jika laporan tersebut sudah mencerminkan

transaksi atau kejadian/even atas pelaoran suatu entitas bisnis

TINJAUAN ATAS PERKEMBANGAN DAN REGULASI DARI PRAKTIK PELAPORAN

AKUNTANSI

Regulasi akuntansi sebenarnya baru mulai ada pada saat abad ke-20. Sebelumnya, hanya terdapat sedikit

pemisahan (limited separation) antara pemilik dan manajemen suatu entitas bisnis. Dan kebanyakan

system akuntansi yang didesain saat itu lebih dominan ditujukan kepada pemilik atau manajer. Dan pada

abad saat ini, telah terdapat peningkatan pemisahan antara pemilik dan manajemen. Sebenarnya, system

double entry sebelumnya, mirip dengan system yang sekarang kita pakai. Dalam buku yang ditulis

oleh luca pacioli, dalam system tersebut sudah dikenal istilah system debet-kredit, jurnal, dan buku besar.

Page 14: Teori akuntansi keuangan

Sebelum abad ke-19 tiba, akuntan-akuntan yang berasal dari amerika serikat dan inggris tidak pernah

membentuk badan professional secara bersama-sama. Menurut Goldberg (1949), Society of Accountant

dibentukpada tahun 1854 di Edinburg, kemudian Instituted of Chartered Accountant in England and

Wales (ICAEW) pada tahun 1880. Adapun di USA, American Association of Public Accountant didirikan

pada tahun 1887. Dan asosiasi inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya AICPA. Sebagaimana

dikatakan sebelumnya, karena hasil dari praktik akuntansi memiliki dampak kepada berbagai keputusan

yang dibuat, maka praktik akuntansi pada umumnya diregulasi secara secara ketat. Walaupun begitu,

sejarah dari regulasi akuntansi keuangan ini masih tergolong baru dan sebelum abad ke-20 tiba, masih

belum banyak regulasi yang mengatur masih melibatkan pendokumentasian yang umum digunakan dalam

praktik akuntansi.

RASIONALITAS ATAS REGULASI PRAKTIK AKUNTANSI KEUANGAN

Seperti yang diindikasikan diatas, walaupun laporan akuntasi sudah ada semenjak ratusan tahun yang lalu,

regulasi akuntansi masih merupakan phenomena akhir-akhir ini. Banyak perubahan-perubahan regulasi

yang diperkenalkan USA sekitar 1930-an dan diikuti dengan depresi hebat (great depression) . benar atau

salah, itu telah dipertentangkan bahwa masalah bawaan yang terdapat dalam akuntansi membawa kepada

kemiskinan dan keputusan investasi yang tidakterinformasikan. Dan mungkin merupakan suatu hal yang

sangat tidak adil untuk menyalahkan kejadian seperti great depression atas akuntansi, akan tetapi kejadian

seperti itu menjadi bahan bakar bagi keinginan public agar informasi yang dihasilkan perusahaan diatur

dengan regulasi yang lebih ketat lagi.

Ketika suatu regulasi diperkenalkan, ada dua teori yang menjelaskan siapa yang beruntung dengan adanya regulasi tersebut.

1. Public Interest Theory

Teori ini menyatakan bahwa regulasi diterbitka atau diperkenalkan untuk melndungi kepentingan public/masyarakat (public interest). Proteksi ini diperlukan sebagai akibat dari ineffisiensi pasar. Teori ini mengasumsikan bahwa regulator (pemerintah) adalah pelaksana netral atas kepentingan public dan tidak membiarkan kepentingannya sendiri mempengaruhi proses pengambilan keputusannya.

2. Capture theory

Teori ini membantah bahwa walaupun teori itu diperkenalkan untuk melindungi kepentingan masyarakat, mekanisme peregulasian sering dikontrol (capture) sehingga hal itu berubah dengan melindungi kepentingan dari kelompok tertentu dalam masyarakat, dan pada umumnya adalah orang yang aktivitasnya paling dipengaruhi oleh regulasi.

ALASAN UNTUK MENGATUR PRAKTIK AKUNTANSI KEUANGAN

Ada pihak yang berpendapat bahwa regulasi diperlukan, dengan alasan untuk:

1. Pasar informasi yang tidak efisien dan tidak ada peraturan yang optimal tentang informasi akuntansi yang akan diproduksi.

2. Pendekatan pasar bebas mungkin berpendapat bahwa pasar rata-rata efisien,

3. Mereka yang sering menuntut informasi dapat melakukannya karena untuk kekuasaan atas sumber daya yang langka.

4. Investor membutuhkan perlindungan dari organisasi penipuan yang dapat menghasilkan informasi yang menyesatkan.

Page 15: Teori akuntansi keuangan

5. Peraturan mengarah ke metode seragam yang diadopsi oleh entitas yang berbeda, sehingga meningkatkan komparabilitas.

6. Pasar modal membutuhkan informasi-informasi, dan untuk setiap organisasi yang gagal dapat memberikan informasi akan hukum.

KEKUATAN YANG DIMILIKI OLEH AKUNTAN

Mungkin dalam berbagai literature fiksi dan berbagai film yang pernah ditampilkan, biasanya akuntan dianggap sebagai pihak yang lemah. Akan tetapi sebenarnya, banyak orang yang tidak menyadari akan hebatnya posisi akuntan tersebut. Seorang pada hari ini dianggap memiliki kekuatan yang powerful.

Hal itu dikarenakan :

1. Karena apa yang dihasilkan proses akuntansi mempengaruhi banyak keputusan seperti keputusan apakah memilih untuk menginvestasikan atau meminjam dana dari kreditor, apakah menambah karyawan atau menambah mesin, dan sebagainya.

2. Akuntan sebagai penyedia informasi, dianggap memiliki kekuatan untuk mendorong perubahan perilaku dari suatu perusahaan, dan yang terakhir, dengan berdasarkan pada kinerja (misalnya laba),

3. Akuntan dapat memberikan opini/pendapat atas laporan keuangan perusahaan

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan mengenai teori akuntansi keuangan dan lingkungan pelaporan keuangan dapat ditarik kesimpulan :

1. Teori Akuntansi berguna sebagai pengumpulan dan pemrosesan atas informasi keuangan untuk membantu pengambilan atas berbagai keputusan oleh berbagai pihak external peusahaan, misalnya saja dalam hal ini adalah investor, investor potensial, pelanggan, pemasok, kreditor dan sebagainya.

2. Lingkungan Pelaporan Keuangan bertujuan untuk menyajikan laporan keuangan yang baik dengan aturan-aturan yang baik maka hasilnya akan lebih objektif dan akaan lebih dapat dipercaya jika laporan tersebut sudah mencerminkan transaksi atau kejadian/even atas pelaoran suatu entitas bisnis.