akuntansi keuangan

196
AKUNTANSI KEUANGAN Version 06.12.2013

Upload: icha-nathania

Post on 10-Jul-2016

99 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

materi akutansi keuangan

TRANSCRIPT

Page 1: Akuntansi Keuangan

AKUNTANSIKEUANGAN

Version 06.12.2013

Page 2: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

MODAL & BENTUK BADAN USAHA

KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG

DAFTAR ISI• Pengantar

• Gambaran Singkat Neraca, Laporan L/R dan Perubahan Modal

• Persamaan Akuntansi

• Siklus Akuntansi

• Jurnal

• Buku Besar

• Neraca Saldo

• Jurnal Penyesuaian

• Kertas Kerja

• Laporan Keuangan

• Jurnal Penutupan

• Neraca Saldo Penutupan

• Akuntansi Pembelian

• Akuntansi Penjualan

• Perhitungan Laba-Rugi

• Harga Pokok Penjualan

• Biaya Operasional

• Pembuatan Kertas Kerja

• Perusahaan Perorangan

• Persekutuan

• Perseroan Terbatas

• Konsep & Asumsi Akuntansi

• Uraian Singkat Neraca & Laporan Laba Rugi Piutang

• Piutang

• Pengertian Piutang

• Klasifikasi Piutang

• Pencatatan Piutang

• Penilaian & Pelaporan Piutang

Page 3: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

H U T A N G

PERSEDIAAN

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

DAFTAR ISI

• Pengertian

• Hutang Jangka Pendek

• Exkurs

• Hutang Jangka Panjang

• Pengertian

• Penentuan Harga Pokok

• Penilaian Persediaan

• Atas Dasar Harga Pokok

• Atas Dasar Estimasi

• Khusus

• Aktiva Tetap & Penyusutan

• Metode Penyusutan

• Pengeluaran Selama Pemakaian

• Penghentian Penggunaan

• Aktiva tak Berwujud

• Laporan keuangan

• Kasus Laporan Keuangan (Umum)

• Kasus Piutang Usaha

• Kasus Persediaan

• Kasus Aktiva Tetap

• Laporan Arus Kas

LATIHAN SOAL “KASUS”

Page 4: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN• Pengantar• Gambaran Singkat Neraca, Laporan L/R dan Perubahan Modal• Persamaan Akuntansi• Siklus Akuntansi • Jurnal • Buku Besar • Neraca Saldo • Jurnal Penyesuaian • Kertas Kerja • Jurnal Penutupan • Neraca Saldo Penutupan

Page 5: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

5

LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN

PENGANTAR

Definisi AkuntansiAkuntansi adalah tata cara (art) & proses• Pencatatan / Recording• Pengelompokkan / Classifying• Peringkasan / Summarizing• Pelaporan / Reporting• Transaksi bisnis / keuangan suatu kesatuan usaha serta penginterpretasian data keuangan tersebut

bagi keperluan pembuatan keputusan.

Keluaran / output dari akuntansi adalah Laporan Keuangan (Financial Statements)

Laporan keuangan terdiri dari :a. Neraca (Balance Sheet)b. Laporan Laba Rugi & Laporan Perubahan Modal (Income Statement & Capital Statement)c. Laporan Perubahan Posisi Keuangan. (Statement of Changes in Financial Position/Fund Statement)d. Catatan atas Laporan Keuangan (Notes on Financial Statements)

General Purpose Financial StatementsLaporan keuangan bersifat umum dan tidak secara spesifik disusun untuk tujuan / pihak tertentu.

Pemakai laporan keuangana. Pihak dalam / Internb. Pihak luar / Ekstern • Pemerintah • Kreditur • Investor • Calon Kreditor & Investor

Bidang Akuntansia. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)b. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)c. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)d. Sistim Akuntansi (Accounting System)e. Penganggaran (Budgeting)f. Akuntansi Manajemen (Managerial Accounting)

Page 6: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

6

Financial reports of Business entities

Management Inside People Managementare

preparedfor

Regulatory agencies

Creditors

Investors

Potensial Investors and

creditors

Outside People

LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN

Page 7: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

7

LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN

Pembukuan dan Akuntansi (Book Keeping & Accounting)

Pembukuan :• Kegiatan pencatatan atas transaksi perusahaan dengan cara tertentu• Bersifat klerikal dan sekarang banyak ditangani dengan komputer

Akuntansi :• Berhubungan dengan perencanaan sistem pencatatan, penyiapan laporan dan interpretasi atas

data keuangan• Mencakup kegiatan pembukuan• Berhubungan dengan perencanaan, analisis dan penginterpretasian data keuangan

Page 8: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

8

GAMBARAN SINGKAT NERACA LAPORAN L/R DAN PERUBAHAN MODAL

Neraca

a. 1 Feb. 2003 Benny diberi uang tunai/modal Rp. 20 juta untuk modal usaha

b. 3 Feb. 2003 diperoleh pinjaman uang Rp. 7,5 juta untuk menambah modal kerja

c. 5 Feb. 2003 beli mobil dengan harga tunai Rp. 25 juta

Kesimpulan

Neraca terdiri dari :• Aktiva (Assets)• Hutang (Liabilities• Modal (Owner’s Equity)

Neraca menggambarkan keadaan keuangan pada suatu saat.

LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN

Neraca (dalam jutaan)1 Februari 2003

K A S Modal – Benny Rp. 20,-Rp. 20,-

Neraca (dalam jutaan)3 Februari 2003

K A S Hutang Rp. 7,5Rp. 27,5

Modal – Benny 20,-

Rp. 27,5 Rp. 27,5

Neraca (dalam jutaan)3 Februari 2003

K A S Hutang Rp. 7,5Rp. 2,5

Modal – Benny 20,-

Rp. 27,5 Rp. 27,5

Mobil 25,-

• Aktiva

• Hutang

• Modal

Harta milik perusahaan

Sumber pembelanjaan

1

2

3

Page 9: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

9

Laporan Laba Rugi

Mobil disewakan berikut sopir dan bensin ditanggung oleh Benny.

Kesimpulan

Laporan Laba Rugi terdiri atas dua komponen pokok yaitu :• Pendapatan (Revenue)• Beban/Biaya (Expense/Cost)

Laporan Laba Rugi menggambarkan hasil kegiatan suatu periode.

1

2

Laporan Laba Rugi Untuk bulan Februari

Pendapatan Sewa Rp. 1.500.000,-

• Bensin Rp. 200.000,-

Biaya-biaya

• Gaji Sopir Rp. 250.000,-

• Reparasi & Service 50.000,-

Rp. 500.000,-

Laba Rp. 1.000.000,-

LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN

Page 10: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

10

Laporan Perubahan Modal.

* Laba menyebabkan kekayaan/modal pemilik bertambah.

Kesimpulan

Modal bertambah akibat laba; berkurang akibat rugi.

Modal dapat juga bertambah karena penyertaan modal baru ;berkurang karena penarikan modal.

LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN

Laporan Perubahan Modal 28 Februari 2003

Modal Awal Rp. 20.000.000,-

Laba Bulan Februari 1.000.000,-

Modal akhir (28 Februari 2003) Rp. 21.000.000,-

1

2

LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN

Page 11: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

11

PERSAMAAN AKUNTANSI (ACCOUNTING EQUATION)

Persamaan Dasar & Perkembangannya

LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN

A k t i v a = Hutang + Modal

Aktiva = Hutang + Modal + Laba.

Aktiva = Hutang + Modal + Pendapatan - Biaya

Aktiva + Biaya = Hutang + Modal + Pendapatan

Pendapatan

Aktivitas Usaha Laba (+)Modal

Biaya

Page 12: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

12

Aplikasi Persamaan Akuntansi

Tuan Benny seorang wiraswasta muda mendirikan usaha penyewaan mobil.

LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN

Transaksi-transaksi selama bulan Juli (dalam jutaan) adalah sebagai berikut.

1. Tuan Benny menyetor tunai Rp. 5.000,- sebagai penyertaan modal.

2. Dibeli mobil baru secara tunai Rp. 3.000,-

3. Dibeli mobil bekas secara kredit Rp. 750,-

4. Dibeli bensin 13 drum secara kredit Rp. 650,-

5. Selama bulan Juli telah diterima pendapatan sewa mobil dari PT “A” sebesar Rp. 1.600,-

6. Dibayar sewa garasi untuk bulan Juli sebesar Rp. 450,-

7. Dibayar gaji sopir untuk bulan Juli sebesar Rp. 250,-

8. Telah dikirimkan tagihan kepada perusahaan konstruksi yang menyewa beberapa mobil.

Jumlah tagihan adalah Rp. 1.000,-

9. Dibayar hutang pembelian bensin.

10. Diterima dari perusahaan konstruksi uang sejumlah Rp. 400,- untuk pelunasan tagihan pada

transaksi No. 8.

11. Tuan Benny menarik kembali modalnya sebesar Rp. 900,-

12. Pada tanggal 31 Juli Tuan Benny menghitung jumlah bensin yang belum terpakai.

Di dalam gudang masih tersisa 3 drum bensin.

Ben Rent Car

Page 13: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

13

LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN

Ben Rent CarKertas Kerja Transaksi Keuangan

Bulan Juli – 03

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7

8.

9

10.

11.

12.

Rp. 5.000,-

(3.000,-)

---

---

1.600,-

( 450,-)

( 250,-)

---

( 650,-)

400,-

(900,-)

---

---

---

---

---

---

---

---

1.000,-

---

( 400,-)

---

---

---

---

---

650,-

---

---

---

---

---

---

---

( 500,)

---

3.000,-

750,-

---

---

---

---

---

---

---

---

---

---

---

---

---

---

450,-

250,-

---

---

---

---

---

---

---

750,-

650,-

---

---

---

---

( 650,-)

---

---

---

Rp. 5.000,-

---

---

---

---

---

---

---

---

---

( 900,-)

---

---

---

---

---

1.600,-

---

---

1.000,-

---

---

---

---

Modal Awal

Biaya Sewa

Gaji Sopir

Penarikan Modal

Biaya Bensin

No. Trans Kas Piutang Supplies Mobil

AKTIVA + Biaya = Hutang + Modal + Pendapatanketerangan

Rp. 1.750,- Rp. 600,- Rp. 150,- Rp. 3.750,- Rp. 1.200,- Rp. 750,- Rp. 4.100,- Rp. 2.600,-

(dalam jutaan)

Page 14: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

14

Ben Rent Car Laporan Laba Rugi Untuk bulan Juli – 03 (dalam jutaan)

Pendapatan Sewa Rp. 2.600,-

• Biaya Sewa Rp. 450,-

Biaya

• Biaya Gaji 250,-

• Biaya Bensin 500,-

Rp. 1.200,-

Laba Rp. 1.400,-

Ben Rent Car Neraca31 Juli – 2003 (dalam jutaan)

Ben Rent Car Laporan Laba Rugi Untuk bulan Juli – 03 (dalam jutaan)

Modal Awal (1 Juli 2003) Rp. 5.000,-

1.400,-Laba bulan Juli

LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN

Rp. 6.400,-

Penarikan kembali modal

Modal per 31 Juli 2003

900,-

Rp. 5.500,-

Aktiva

• Kas

• Piutang

• Supplies

• Mobil

Kewajiban dan Modal

Rp. 1.750,-

600,-

150,-

3.750,-

Rp. 6.250,-

• Hutang

• Modal Benny

Rp. 750,-

5.500,-

Rp. 6.250,-

Page 15: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

15

SIKLUS AKUNTANSI

Siklus Akuntansi (Accounting Cycl ) adalah :Tahap-tahap kegiatan dalam proses pencatatan dan pelaporan akuntansi ; mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan dibuatnya laporan keuangan.

Proses ini berjalan terus menerus dan merupakan suatu arus berputar (siklus) dimulai dari terjadinya :• Transaksi bisnis• Pencatatan• Peringkasan dan Pelaporan

Untuk suatu periode dan dilanjutkan kegiatan serupa untuk periode berikutnya.

Kegiatan dalam suatu siklus akuntansi dapat dikelompokkan dalam :• Phase Pencatatan (recording phase)• Phase Pengikhtisaran (summarizing phase)

LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN

Transaksi Bisnis

Pencatatan

Peringkasan & Pelaporan

AccountingCycle

Page 16: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

16

SUM

MA

RIZI

NG

PH

ASE

STEP 1Business

documents analyzed

LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN

Step 2 Transactions Recorded in

Journals

Step 3 Transactions

Posted to ledgers

Step 4 Trial Balance

Step 5 Adjustments

Step 6 Financial

Statements

Step 7 Closing Entries

Step 8 Post-Closing trial Balance

(Optional)

Step 9 Reversing entries (Optional)

Work sheet (Optional)

Page 17: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

17

DOKUMEN BISNIS / BUKTI TRANSAKSI

Bukti / dokumen yang menunjukkan terjadinya dan mendukung suatu transaksi bisnis.Contoh : • Faktur / Nota Penjualan• Kwitansi• Bukti Pengeluaran Kas• Strook Cash Register

PENJURNALAN (JOURNALIZING)

Proses pencatatan transaksi kedalam jurnal.Proses ini berupa penambahan atau pengurangan atas akun-akun akibat suatu transaksi.

Hasil Penjurnalan Ayat Jurnal (Journal Entry)

LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN

Debit

(Ayat) Jurnal Harus seimbang

Kredit

JURNAL (JOURNAL)

Sarana untuk mengklasifikasikan dan mencatat suatu transaksi.Disebut :

Buku Jurnal / Buku HarianBooks of Original Entry

Page 18: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

18

LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN

BUKU BESAR

Akun / Perkiraan / Rekening / Account.adalah wadah untuk menampung efek dari transaksi yang berpengaruh terhadap Aktiva, Hutang, Modal, Pendapatan dan Biaya.

Dua kelompok akun yaitu :• Akun Riil (Real Account).Adalah akun-akun yang saldonya dibawa terus dari satu periode ke periode berikutnya.Yang termasuk dalam kelompok ini adalah akun-akun Neraca (Aktiva, Hutang dan Modal).• Akun Nominal (Nominal Account).Adalah akun-akun yang saldonya akan dipindahkan / ditutup ke perkiraan modal.Yang termasuk dalam kelompok ini adalah akun-akun Laporan Laba Rugi (Pendapatan dan Biaya).

Kumpulan dari akun-akun yang dipergunakan oleh suatu perusahaan disebut Ledger.

Subsidiary Ledger merupakan rincian dari jumlah yang tertera di General Ledger (buku besar). Contoh

Akun dua kolom (two column account) adalah suatu akun dimana sisi debet diletakkan terpisah dari sisi kredit. Lazim disebut akun huruf T (T account)

POSTING

Secara berkala transaksi-transaksi yang telah dicatat dalam jurnal dipindahkan ke akun buku besar.Proses pemindahan dari jurnal ke buku besar disebut posting.

LedgerGeneral Ledger (Buku Besar)

Subsidiary Ledger (Buku Pembantu/Tambahan)

Piutang Buku Besar

Buku Pembantu

• Piutang terhadap A – Rp. 150 juta

• Piutang terhadap B – Rp. 100 juta

• Piutang terhadap C – Rp. 200 juta

• Piutang terhadap D – Rp. 50 juta

Rp. 500 juta

Rp. 500 juta

Page 19: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

19

- +KD

KD-+

Mekanisme Pendebitan dan Pengkreditan

1

2

N E R A C A

Aktiva

Hutang

Modal

Biaya Pendapatan

LAPORAN L/R

Saldo Normal

• Aktiva & Biaya

• Hutang, Modal & Pendapatan

3Bertambah

BerkurangDebit

Kredit

Bertambah

BerkurangKredit

Debit

Bersaldo

Debit

Bersaldo

Kredit

LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN

Kesimpulan

AKTIVA

BIAYA

HUTANG

MODAL

PENDAPATAN

KD-+

KD-+- +

KD

Page 20: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

20

LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN

JURNAL UMUM

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7

8.

9

10.

11.

Rp. 5.000,-

Rp. 3.000,-

Rp. 750,-

Rp. 650,-

Rp. 1.600,-

Rp. 450,-

Rp. 250,-

Rp. 1.000,-

Rp. 650,-

Rp. 400,-

Rp. 900,-

Tanggal DESKRIPSI Post. Ref. Debit Kredit

(dalam jutaan)

Rp. 5.000,-

Rp. 3.000,-

Rp. 750,-

Rp. 650,-

Rp. 1.600,-

Rp. 450,-

Rp. 250,-

Rp. 1.000,-

Rp. 650,-

Rp. 400,-

Rp. 900,-

Modal - Benny

KAS

Hutang

Hutang

Pendapatan Sewa

KAS

KAS

Pendapatan Sewa

KAS

Piutang

KAS

KAS

Mobil

Mobil

Supplies

KAS

BIaya Sewa

Biaya Gaji

Piutang

Hutang

KAS

Modal – Prive *)

Catatan : *) Penarikan kembali modal & penyertaan tambahan pada suatu periode dicatat pada akun sementara yakni “Modal – Prive”

Page 21: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

21

LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN

Penentuan Saldo Buku Besar

KAS

(1)

(5)

(10)

(2)

(6)

(7)

(9)

(11)

Rp. 5.000,-

1.600,-

400,-

Rp. 7.000,-

Rp. 3.000,-

450,-

250,-

650,-

900,-

Rp. 5.250,-

Jumlah Sisi Debit Rp. 7.000,-

Jumlah Sisi Kredit 5.250,-

Saldo Debit Rp. 1.750,-

HUTANG

(9) (3)

(4)

Rp. 650,- Rp. 750,-

650,-

Rp. 1.400,-

Jumlah Sisi Debit Rp. 1.400,-

Jumlah Sisi Kredit 650,-

Saldo Kredit Rp. 750,-

Page 22: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

22

LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN

Buku Besar Ben Rent Car Sebelum Adjustment

(dalam jutaan)

KAS

(1)

(5)

(10)

(2)

(6)

(7)

(9)

(11)

Rp. 5.000,-

1.600,-

400,-

Rp. 3.000,-

450,-

250,-

650,-

900,-

Modal - Benny

(1) Rp. 5.000,-

Modal – Prive

(11) Rp. 900,-

Piutang

(10) Rp. 400,- (8) Rp. 1.000,-

Pendapatan Sewa

(5) Rp. 1.600,-

(8) Rp. 1.000,-

Supplies

(4) Rp.650,-

Biaya Gaji

(7) Rp.250,-

Mobil

(2) Rp. 3.000,-

(3) Rp. 750,-

Hutang

(9) Rp. 650,- (3) Rp. 750,-

(4) Rp. 650,-

Biaya Sewa

(6) Rp.450,-

Biaya Bensin

Page 23: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

23

LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN

NERACA SALDO (TRIAL BALANCE)

Secara berkala saldo debet dan kredit akun-akun buku besar dicantumkan dalam suatu daftar yang memuat semua akun yang dipergunakan dalam suatu periode.

Daftar yang memuat semua akun beserta saldonya disebut Neraca Saldo (Trial Balance).

Neraca Saldo dipergunakan untuk mengecek apakah jumlah saldo debit seluruh akun buku besar sama dengan jumlah saldo kredit.

JURNAL PENYESUAIAN / ADJUSTMENT

Saldo akun-akun dalam neraca saldo belum seluruhnya mencerminkan jumlah yang seharusnya.Misalnya : Saldo Biaya Dibayar Dimuka (Prepaid Expense) pada akhir periode akan lebih besar dari yang seharusnya.

Dua macam keadaan yang memerlukan jurnal penyesuaian :1. Transaksi telah terjadi, tapi belum dicatat dalam akun. Misalnya : Gaji pada akhir periode yang belum dibayar

2. Transaksi telah terjadi dan dicatat, namun saldo akun tersebut tidak mencerminkan saldo yang seharusnya pada akhir periode.

Misalnya : • Persediaan Supplies• Asuransi dibayar dimuka

Sebelum laporan keuangan disusun dibuat jurnal penyesuaian dan dipostingkan ke buku besar.

Page 24: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

24

KERTAS KERJA / NERACA LAJUR (WORK SHEET)

Kertas kerja (work sheet) adalah kertas berkolom yang dipergunakan sebagai alat bantu dalam penyusunan laporan keuangan.

Penggunaan kertas kerja akan mengurangi kemungkinan terlupakannya suatu ayat jurnal penyesuaian dan dapat dipergunakan sebagai sarana untuk mengecek ketelitian aritmatik.

Sebelum pembuatan kertas kerja data-data penyesuaian dikumpulkan dan dianalisa.

Kertas kerja terdiri dari 4 kolom debit kredit, yakni :1. Kolom Neraca Saldo (Trial Balance) Untuk mencantumkan saldo seluruh akun buku besar.

2. Kolom Penyesuaian (Adjustment) Untuk mencantumkan penyesuaian atas akun-akun buku besar.

3. Kolom Laba Rugi (Income Statement) Untuk menampung saldo akun nominal (Pendapatan & Biaya) setelah penyesuaian.

4. Kolom Neraca (Balance Sheer) Untuk menampung saldo akun riil (Aktiva, Hutang dan Modal) setelah penyesuaian.

LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN

Page 25: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

25

LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENTS)

Apabila perusahaan membuat kertas kerja, laporan keuangan disusun atas dasar data pada kertas kerja.

Data pada kolom Laba Rugi dipakai untuk menyusun laporan Laba Rugi.

Langkah berikutnya disusun Laporan Perubahan Modal dan terakhir disusun Neraca

JURNAL PENUTUPAN (CLOSING ENTRIES)

Pada akhir periode akun Pendapatan dan Biaya akan ditutup ke suatu akun penampungan / perantara, yakni akun Ikhtisar Laba Rugi (Income Summary).

Saldo akun “Ikhtisar Laba Rugi” dan saldo akun “Prive” ditutup ke akun “Modal”.

LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN

Page 26: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

26

Ben Rent Car Kertas Kerja31 Juli 2003

KAS

PIUTANG

SUPPLIES

MOBIL

HUTANG

MODAL – BENNY

MODAL – PRIVE

PENDAPATAN SEWA

BIAYA GAJI

BIAYA SEWA

BIAYA BENSIN

SALDO LABA

Debit Kredit

Neraca Saldo

Rp. 2.600,- Rp. 2.600,- Rp. 7.150,- Rp. 7.150,-

(dalam jutaan)

LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN

Rp. 1.750,-

600,-

650,-

3.750,-

---

---

900,-

---

250,-

450,-

Rp. 8.350,-

Debit Kredit

Penyesuaian

Debit Kredit

Laba/RugiAKUNDebit Kredit

Neraca

---

---

---

---

750,-

5.000,-

---

2.600,-

---

---

Rp. 8.350,-

---

---

---

---

---

---

---

---

---

---

---

Rp. 500,-

---

---

Rp. 500,-

---

---

---

---

---

---

---

---

---

---

---

---

---

---

---

---

---

250,-

450,-

---

500,-

---

---

---

---

---

---

---

2.600,-

---

---

---

---

Rp. 1.750,-

600,-

150,-

3.750,-

---

---

900,-

---

---

---

---

---

---

---

---

---

750,-

5.000,-

---

---

---

---

---

---

Rp. 1.400,- --- --- Rp. 1.400,-

Rp. 500,- Rp. 500,- Rp. 1.200,- Rp. 2.600,- Rp. 7.150,- Rp.5.750,-

Page 27: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

27

LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN

Jurnal Umum

Rp. 500,-

Rp. 2.600,-

Rp. 250,-

450,-

500,-

Rp. 1.400,-

Rp. 900,-

Tanggal DESKRIPSI Post. Ref. Debit Kredit

(dalam jutaan)

Rp. 500,-

Rp. 2.600,-

Rp. 1.200,-

Rp. 1.400,-

Rp. 900,-

Supplies

Ikhtisar L/R

Biaya Gaji

Biaya Bensin

Modal – Benny

Modal - Prive

Biaya Bensin

Pendapatan Sewa

Ikhtisar L/R

Biaya Sewa

Ikhtisar L/R

Modal – Benny

Juli 31 Jurnal Penyesuaian

Jurnal Penutup

Page 28: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

28

Rp.5.000,-

Rp.1.400,-

Rp. 900,-

LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN

Bagan arus proses penutupan buku

Pendapatan Sewa

Rp. 2.600,- Rp. 1.600,-

Rp. 1.000,-

Modal - Benny

Modal – Prive

Biaya Gaji

Rp.250,-

Biaya Sewa

Rp.450,-

Biaya Bensin

Ikhtisar L/R

Rp. 2.600,-Rp. 1.200,-

Rp. 1.400,-

Rp.250,-

Rp.450,-

Rp.500,- Rp.500,- Rp. 900,- Rp. 900,-

1. Saldo akun “Pendapatan” dipindahkan ke akun “Ikhtisar L/R”

2. Saldo akun “Biaya” dipindahkan ke akun “Ikhtisar – L/R”

3. Saldo laba pada akun “Ikhtisar L/R” dipindahkan ke akun “Modal”

4. Saldo akun “Modal–Prive” dipindahkan ke akun “Modal”

Page 29: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

29

LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN

Buku Besar Ben Rent Car Setelah Penyesuaian & Jurnal Penutup(dalam jutaan)

KAS

(1)

(5)

(10)

(2)

(6)

(7)

(9)

(11)

Saldo

Rp. 5.000,-

1.600,-

400,-

Rp. 7.000,-

Modal - Benny

Modal – Prive

(11) Rp. 900,-

Piutang

(10)

Saldo

Rp. 400,-

600,-

Rp. 1.000,-

(8) Rp. 1.000,-

Rp. 1.000,-

Pendapatan Sewa

(5) Rp. 1.600,-

(8) Rp. 6.000,-

Rp. 2.600,-

Supplies

(4) Rp.650,-

Rp. 650,-

Mobil

(2) Rp. 3.000,-

(3) Rp. 750,-

Rp. 3.750,-

Rp. 3.000,-

450,-

250,-

650,-

900,-

1.750,-

Rp. 7.000,-

Prive

Saldo

(2)

Laba

900,-

5.500,-

Rp. 6.400,-

Rp. 5.000,-

1.400,-

Rp. 6.400,-

Modal Rp. 900,-

Iktisar L/R Rp. 2.600,-

Rp. 2.600,-

Saldo Rp. 3.750,-

Rp. 3.750,-

Pakai

Saldo

Rp. 500,-

150,-

Rp. 650,-

Page 30: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

30

Hutang

Rp. 650,-

750,-

Rp. 1.400,-

(3) Rp. 750,-

(4) Rp. 650,-

Rp. 1.400,-

Biaya Sewa

Rp.450,-

Biaya Bensin

(9)

Saldo

(6) Rp.450,- Iktisar L/R

Rp.500,- (6) Rp.500,- Iktisar L/R

LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN

Buku Besar Ben Rent Car Setelah Penyesuaian & Jurnal Penutup(dalam jutaan) - Lanjutan

Ikhtisar L/R

Gaji

Sewa

Bensin

Modal

Pendpt.Rp. 250,-

450,-

500,-

1.400,-

Rp. 2.600

Rp. 2.600,-

Rp. 2.600,-

Biaya Gaji

(7) Rp.250,- Iktisar L/R Rp.250,-

Page 31: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

31

NERACA SALDO PENUTUPAN (POST CLOSING TRIAL BALANCE)

Tujuan neraca saldo penutupan adalah untuk memastikan bahwa jumlah saldo buku besar masih seimbang sebelum pencatatan data akuntansi periode berikutnya dimulai.

Akun-akun pada neraca saldo penutupan hanyalah akun-akun riil saja.

Neraca saldo penutupan dibuat dengan mengambil akun dan saldonya setelah ayat jurnal penutup dibukukan.

LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN

Neraca Saldo Penutupan Ben Rent Car31 Juli 2003

No. Akun DESKRIPSI Debit Kredit

(dalam jutaan)

Rp. 1.750,-

Rp. 600,-

Rp. 150,-

Rp. 3.750,-

----

----

Rp. 6.250,-

KAS

PIUTANG

SUPPLIES

MOBIL

HUTANG

MODAL – BENNY

----

----

----

----

Rp. 750,-

Rp. 5.500,-

Rp. 6.250,-

Page 32: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

32

LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN

1. Transactions analy ed and recorded in journal.2. Transaction po ted to ledger.3. Trial Balance prepared, adjustment data assembled, and work sheet completed.4. Financial statement prepared.5. Adjusting and closing ntries journalized.6. Adjusting and closing ntries posted to ledger. 7. Post – closing trial balance prepared.

Ledger

Journal

Worksheet

Post–Closing Trial Balance

Financial Statement

XYZ CoPost – Closing Trial Bal

December 31, 19..

cash 111

Act. Rec XYZ co

Trial Balance December 31, 19.

Balance Sheet

Statement of Owner’s Eq

Income Statement

Source Documents

Trial Balance

1

2

3

4

5

6

7 XYZ Co.Work Sheet

For Period Ended December 31, 19..

Trial Balance

Adjust- ments

Adjusted Trial

BalanceIncome

statementBalance Sheet

Page 33: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

AKUNTANSIPERUSAHAAN DAGANG• Akuntansi Pembelian• Akuntansi Penjualan• Perhitungan Laba-Rugi • Harga Pokok Penjualan • Biaya Operasional• Pembuatan Kertas Kerja

Page 34: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

34

AKUNTANSIPERUSAHAAN DAGANG

Div

iden

Bu

nga

& P

oko

k

Peny

eto

ran

Pin

jam

an

InvestorPemilik

Kreditor

Jasa

Sarana PenunjangKegiatan

Piutang

Uang Tunai

Page 35: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

35

Div

iden

Bu

nga

& P

oko

k

Peny

eto

ran

Pin

jam

an

InvestorPemilik

Kreditor

Barang

Sarana PenunjangKegiatan

Piutang

AKUNTANSIPERUSAHAAN DAGANG

Uang Tunai

Page 36: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

36

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

Perusahaan dagang melakukan aktivitas usaha dengan membeli barang dagangan dan menjual kembali tanpa melakukan perubahan yang berarti.

Aktivitas pokok perusahaan dagang :

• Pembelian barang dagangan.

• Penjualan barang dagangan.

AKUNTANSI PEMBELIAN

Untuk mencatat pembelian barang dagangan dipergunakan akun “Pembelian” (Purchases). Pembelian dapat dilakukan secara :

• T u n a i• K r e d i t

Pembelian Rp. 5.000,-

Rp. 5.000,-

Rp. 5.000,-

Rp. 5.000,-

Jurnal Pembelian Tunai :

Jurnal Pembelian Kredit :

KAS

Hutang Dagang

(Accounts Payable)

Pembelian

Page 37: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

37

Contoh :

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

Pada tanggal 1 Februari dibeli barang dagangan seharga Rp. 5.000,-

Pembelian Rp. 5.000,-

Hutang Dagang Rp. 5.000,-

Pada tanggal 9 Februari dibayar hutang pembelian

Harga pembelian Rp. 5.000,-

Potongan pembelian 2% x Rp. 5.000,- 100,-

Dibayar tunai Rp.4.900,-

Jurnal :

Hutang Dagang Rp. 5.000,-

K A S Rp. 4.900,-

Potongan Pembelian Rp. 100,-

Dalam kalimat :Pembeli boleh berhutang selama 30 hari. Apabila pembayaran dilakukan dalam tempo 10 hari setelah tanggal pembelian, maka diberi potongan sebesar 2 % dari harga faktur.

* Potongan pembelian (Purchase/Cash discount)

Dalam hal pembelian kredit, potongan tunai diberikan apabila pembayaran dilakukan dalam masa potongan (discount period).

Istilah : 2/10 : n/30.

masa kredit.

masa potongan.

% tase potongan.

Page 38: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

38

Jurnal :

Hutang Dagang Rp. 6.000,-

K A S Rp. 5.880,-

Potongan Pembelian 120,-

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

9 – Februari – Hutang pembelian tanggal 1 Februari dibayar.

Pembelian tanggal 1 Februari Rp. 10.000,-

Retur Pembelian (3 – Februari) 4.000,-

Rp. 6.000,-

Cash discount (2 % x Rp. 6.000) 120,-

Dibayar per kas Rp. 5.880,-

1 – Feb – Dibeli 10 unit barang dagangan dengan harga Rp. 10.000,-

Pembelian Rp. 10.000,-

Hutang Dagang Rp. 10.000,-

3 – Feb – Dikembalikan 4 unit barang dagangan.

Hutang Dagang Rp. 4.000,-

Retur Pembelian dan Keringanan Rp. 4.000,-

Contoh :

* Retur Pembelian Dan Keringanan Harga (Purchases Return & Allowances)

Pembeli dapat mengembalikan barang yang dibeli apabila : a. Rusak b. Cacat c. Tidak sesuai dengan spesifikasi

• Dalam keadaan tertentu pembeli tidak mengembalikan barang melainkan meminta pengurangan harga (Purchases Allowance)

• Akun yang dipakai :

“Retur Pembelian & Keringanan (Harga)”(Purchases Return and Allowance)

Page 39: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

39

9 Feb. : Dibayar hutang pembelian tanggal 1 Februari

Nilai faktur Rp. 5.250,-

Harga barang Rp. 5.000,-

Cash discount 2 %

Rp. 100,-

Jumlah pembayaran Rp. 5.150,-

Jurnal :

Hutang Dagang Rp. 5.250,-

K A S Rp. 5.150,-

Potongan Pembelian Rp. 100,-

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

Contoh :

1 Feb : Dibeli barang dagangan seharga Rp. 5.000,- ; 2/10 ; n/30.

Biaya pengangkutan sebesar Rp. 250,- ditanggung pembeli (dibayar dimuka oleh penjual).

Jurnal :

Pembelian Rp. 5.000,-

Transportation In 250,-

Hutang Dagang Rp. 5.250,-

* Biaya Pengangkutan

Kalau pembeli menanggung ongkos angkut barang maka biaya pengangkutan dicatat pada akun

“ Ongkos Angkut Pembelian “ (Transportation In/Freight In)

Page 40: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

40

Kegiatan A k u n Saldo Normal

Pembelian barang Dagangan

Pembelian (Purchases)

Potongan tunai Potongan Pembelian(Purchases Discount)

Debit

Debit

Pengembalian dan Keringanan harga

Kredit

KreditRetur Pembelian dan keringanan (Purchases Return and Allowances)

Biaya PengangkutanBarang

Ongkos Angkut Pembelian(Transportation In

Ringkasan :

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

AKUNTANSI PENJUALAN

• Barang dagangan yang dijual dicatat dengan menggunakan akun “Penjualan” (Sales).

• Penjualan dapat dilakukan secara :

123

Tunai

Kredit

Kartu Kredit

1.

2.

3.

4.

Page 41: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

41

Jurnal Penjualan Dengan Kartu Kredit:Dijual barang dagangan dengan kartu kredit BCA Rp. 10.000,-

Piutang Dagang Rp. 10.000,-

Penjualan Rp. 10.000,-

Diterima dari BCA tagihan penjualan dengan potongan sebesar 2%

K A S Rp. 9.800,-

Biaya Tagihan (komisi) 200,-

Piutang Dagang Rp. 10.000,-

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

Jurnal Penjualan Tunai : K A S Rp. 5.000,-

Penjualan Rp. 5.000,-

Jurnal Penjualan Kredit :1 Februari : Dijual barang dagangan seharga Rp. 5.000,- ; 2/10 ; n/30

Piutang Dagang Rp. 5.000,-

(Accounts Receivable) Penjualan Rp. 5.000,-

12 Februari : Diterima pembayaran atas penjualan tanggal 1 Februari.

K A S Rp. 5.000,-

Piutang Dagang Rp. 5.000,-

Page 42: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

42

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

Contoh :

Sebuah barang dengan harga daftar Rp. 5.000,-

dijual dengan potongan perdagangan 20% ; 10% dan 5%

Harga daftar Rp. 5.000,-

Potongan perdagangan.

20% x Rp. 5.000,- = Rp. 1.000,-

10% x 4.000,- = 400,-

5% x 3.600,- = 180,-

Rp. 1.580,-

Harga Faktur Rp. 3.420,-

* Potongan Perdagangan (Trade Discount)

Potongan harga yang diberikan kepada pembeli tertentu.

Trade discount diperhitungkan dari “List Price” (harga daftar).

Harga barang yang tercantum pada faktur adalah harga daftar setelah dikurangi potongan perdagangan.

Page 43: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

43

* Potongan Tunai (Cash Discount) & Ongkos Angkut

Apabila pembeli membayar pada masa potongan tunai (discount period) maka penjual memberikan

potongan tunai.

Penjual mencatat potongan tunai yang diberikan pada akun “potongan Penjualan” (Sales Discount)

Ongkos angkut barang yang ditanggung pembeli biasanya dibayarkan terlebih dahulu oleh penjual.

Ongkos angkut ini bisa diperhitungkan di faktur atau dibuatkan surat tagihan tersendiri.

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

Contoh :

1 Feb.

• Dijual barang dagangan seharga Rp. 5.000,- 2/10 ; n/30.

• Biaya pengangkutan sebesar Rp. 250,- ditanggung pembeli

dan dibayarkan terlebih dahulu oleh penjual.

Jurnal :

Piutang Dagang Rp. 5.000,-

Penjualan Rp. 5.000,-

Piutang Dagang Rp. 250,-

K A S Rp. 250,-

Page 44: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

44

9 Februari – Diterima tagihan penjualan tanggal 1 Februari.

Nilai faktur Rp. 5.250,-

Harga barang Rp. 5.000,-

Cash Discount 2%

Rp. 100,-

Jumlah Pembayaran Rp. 5.150,-

Jurnal :

K A S Rp. 5.150,-

Potongan Penjualan 100,-

(Sales Discount) Piutang Dagang Rp. 5.250,-

* Pengembalian Barang Dan Keringanan HargaBarang yang dikembalikan oleh pembeli dicatat pada akun “Retur Penjualan dan Keringanan”

(Sales Return & Allowances). Jurnal :

Retur Penjualan dan Keringanan Rp. XX.

Piutang Dagang Rp. XX.

* Pajak Pertambahan Nilai (Value Added Tax)Apabila penjual ditunjuk sebagai Pengusaha Kena Pajak maka atas setiap penjualan ia wajib memungut

pajak pertambahan nilai.

Pajak pertambahan nilai yang dipungut dicatat pada akun “Hutang PPN” (Pajak Keluaran).

Contoh :

Dijual barang dagangan seharga Rp. 5.000,- ditambah PPN 10%.

Piutang Dagang Rp. 5.500,-

Penjualan Rp. 5.000,-

Hutang PPN 500,-

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

Page 45: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

45

PERHITUNGAN LABA – RUGI

Secara ringkas Laporan Laba – Rugi perusahaan dagang adalah sebagai berikut :

Penjualan XX

Harga Pokok Penjualan XX

Laba Kotor XX

Biaya Operasional XX

Laba Bersih Operasi XX

* Harga Pokok Penjualan (H.P.P) Untuk menghitung hasil kegiatan suatu periode perlu ditentukan harga pokok barang yang

dijual (Harga Pokok Penjualan / Cost of Goods Sold).

Untuk menentukan H.P.P. perlu dihitung fisik barang yang belum terjual (Physical System).

Contoh :

Pembelian barang dagangan selama bulan Januari berjumlah 500 unit dengan harga Rp. 500.000,-

Pada tanggal 31 Januari barang yang masih ada di gudang berjumlah 200 unit.

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

Ringkasan :

Kegiatan Akun Saldo Normal

1. Penjualan barang dagangan Penjualan (Sales) Kredit

2. Potongan tunai Potongan penjualan (Sales Discount) Debit

3. Pengembalian dan Keringanan Retur Penjualan dan keringanan Debit

harga (Sales Return & Allowances)

4. Pengenaan PPN Hutang PPN (VAT Payable) Kredit

Page 46: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

46

Perhitungan

• Harga Pokok per unit = Rp. 500.000,- = Rp. 1.000,-

• Nilai persediaan akhir : 200 x Rp. 1.000,- = Rp. 200.000,-

Persediaan akhir suatu periode akan menjadi persediaan awal periode berikutnya.

Retur Pembelian dan Keringanan

Potongan Pembelian

Transportation In

Harga Pokok Penjualan

Persediaan awal (1 Februari) Rp. 200.000,-

Pembelian Rp. 900.000,-

Dikurangi :

• Retur Pembelian Rp. 50.000,-

• Potongan Pembelian 10.000,-

60.000,-

Pembelian Netto Rp. 840.000,-

• Transportation In 20.000,-

Harga Pokok Pembelian 860.000,-

Barang tersedia untuk di jual Rp.1.060.000,-

Persediaan akhir (28 Februari) (300.000,-)

Harga Pokok Penjualan Rp. 760.000,-

Harga Pokok Penjualan :

Pembelian Rp. 500.000,-

Persediaan akhir (31/1) (200.000,-)

Harga Pokok Penjualan Rp. 300.000,-

500

Ilustrasi Lengkap “Harga Pokok Penjualan”

Diperhitungkan pada “Pembelian”

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

Page 47: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

47

* Biaya Operasional (Operating Expenses)Biaya operasional perusahaan dagang dikelompokkan dalam :

1. Biaya Penjualan (Selling Expenses) 2. Biaya Umum (General Expenses)

Biaya Penjualan

Semua biaya yang berhubungan dengan kegiatan penjualan

Contoh :

• Biaya Advertensi (Advertising Exp nse) • Komisi Penjualan (Sales Commission) • Penyusutan Peralatan Toko (Depreciation Exp nse – Store Equipment) • Biaya gaji karyawan penjualan (Sales Salaries Expense)

Biaya Umum

Semua biaya yang berhubungan dengan aktivitas umum

Contoh :

• Biaya Sewa (Rent Expense) • Biaya Asuransi (Insurance Expense) • Biaya Supplies Kantor (O�� e Supplies Expense) • Biaya Depresiasi Peralatan Kantor (Depreciation Exp nse – O�� e Equipment)

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

Page 48: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

48

PEMBUATAN KERTAS KERJA

Pada dasarnya proses penyusunan kertas kerja perusahaan dagang tidak berbeda dengan perusahaan jasa.

Kekhususan pada perusahaan dagang adalah jurnal penyesuaian atas persediaan awal dan akhir.

Persediaan awal dan akhir ditutup ke akun Ikhtisar Laba Rugi (Income Summary).

Jurnal Penyesuaian (Adjustment)

Untuk menutup persediaan awal.

Ikhtisar L/R Rp. 200.000,-

Persediaan Barang Rp. 200.000,-

Untuk mencatat persediaan akhir

Persediaan Barang Rp. 300.000,-

Ikhtisar L/R Rp. 300.000,-

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

Page 49: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

49

PERSEROAN TERBATAS

Exkurs

Bentuk badan usaha :

Perseroan terbatas adalah badan hukum yang kepemilikannya dibagi dalam saham- saham.

Kekayaan pemilik / Ekuitas / Stockholder’s Equity terdiri dari :

• Modal Saham (Capital Stock)• Saldo Laba (Retained Earnings)

Untuk menyajikan informasi perubahan modal dibuat Laporan Saldo Laba (Retained Earnings Statement).

Distribusi laba kepada pemilik dividen

Contoh “Laporan Saldo Laba”

Saldo Laba 1 Februari Rp. 7.500,-

Laba bulan Februari Rp. 3.500,-

Dividen ( 2.000,-)

Rp. 1.500,-

Saldo Laba 28 Februari Rp. 9.000,-

123

Perorangan (Sole Proprietorship)

F i r m a (Partnership).

Perseroan Terbatas (Corporation)

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

Page 50: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

MODAL & BENTUK BADANUSAHA• Perusahaan Perorangan• Persekutuan• Perseroan Terbatas

Page 51: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

51

123

Perorangan (Sole Proprietorship)

Persekutuan (Partnership)

Perseroan Terbatas (Corporation)

MODAL & BENTUK BADAN USAHA

Bentuk badan usaha :

PERUSAHAAN PERORANGAN

“Modal” dalam neraca disajikan dengan mencantumkan nama pemilik.

Laba (+) modal

Rugi (-) modal

Penyetoran dan penarikan kembali modal selama perusahan

beropersi dibukukan melalui akun sementara “ Modal –Prive”.

Pada akhir periode akun “Modal -Prive” ditutup ke akun “Modal”.

Page 52: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

52

PERSEKUTUAN

Pasal 1618 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Persekutuan adalah :

• Dua orang atau lebih mengikat diri dengan suatu perjanjian.

• Memasukkan sesuatu ke dalam persekutuan.

• Tujuan : membagi keuntungan / manfaat yang diperoleh.

Bentuk Persekutuan :

• Persekutuan komanditer (Commanditaire Vennotschaap/C.V.)

• Firma (Fa)

Pada persekutuan komanditer terdapat 2 jenis sekutu yakni sekutu

komanditer dan sekutu kerja.

Sekutu komanditer (Sleeping Partner)

• Hanya menyetor modal

• Tidak turut campur dalam kepengurusan

• Tanggung jawab kepada pihak ketiga hanya sebesar

modal yang disetor

Sekutu kerja (Active Partner)

• Menyetor modal

• Mengurus kegiatan operasional perusahaan

• Tanggung jawab kepada pihak ketiga adalah “pribadi untuk

keseluruhan” (tanggung jawab renteng)

MODAL & BENTUK BADAN USAHA

Page 53: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

53

Pada persekutuan firma semua sekutu bertanggung jawab secara “pribadi untuk keseluruhan”.

Nama persekutuan, nama sekutu, fungsi, penyertaan modal dan pembagian laba antar sekutu dinyatakan

dalam akte pendirian.

Jurnal :

Gedung Rp. 30 juta

Tanah 10 juta

Modal – Ahmad Rp. 40 juta

Kas Rp. 40 juta

Modal – Badrun Rp. 40 juta

Persediaan Barang Rp. 20 juta

Modal – Chandra Rp. 20 juta

MODAL & BENTUK BADAN USAHA

Ilustrasi :

Ahmad, Badrun dan Chandra sepakat untuk

membentuk firma ABC pada tanggal 1 Maret 2003.

Sebagai penyertaan modal Ahmad menyerahkan

gedung senilai Rp. 30 juta berikut tanahnya senilai

10 juta. Badrun menyetor tunai Rp. 40 juta dan

Chandra menyerahkan barang dagangan senilai

Rp. 20 juta.

Page 54: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

54

Pembagian Laba/Rugi

• Biasanya diatur dalam akte pendirian

• Laba/Rugi dapat dibagi atas dasar :

• Suatu perbandingan yang ditetapkan

• Suatu perbandingan tertentu setelah laba / rugi dikurangi tunjangan gaji & bonus atau

bunga atas modal

• Perbandingan modal

• Apabila tidak diatur dalam akte pendirian pembagian laba/rugi antar sekutu didasarkan pada

perbandingan modal.

• Bagian laba masing-msing sekutu akan menambah “modal” yang bersangkutan

(dalam jutaaan)

Firma ABC 1 Maret 2003

N E R A C A

MODAL & BENTUK BADAN USAHA

Modal – Ahmad Rp. 40

Modal – Badrun 40

Modal – Chandra 20

Rp. 100

Kas Rp. 40

Persediaan Barang 20

Tanah 10

Gedung 30

Rp. 100

Page 55: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

55

Ilustrasi :

Pada tahun 2003 Firma ABC memperoleh laba sebesar Rp. 50 juta.

Pembagian laba didasarkan pada perbandingan modal.

Bagian laba Ahmad = 40/100 X Rp. 50 juta = Rp. 20 juta

Bagian laba Badrun = 40/100 X Rp. 50 juta = Rp. 20 juta

Bagian laba Chandra = 20/100 X Rp. 50 juta = Rp. 10 juta

Jurnal :

Ikhtisar Laba – Rugi Rp. 50 juta

Modal – Ahmad Rp. 20 juta

Modal – Badrun Rp. 20 juta

Modal – Chandra Rp. 10 juta

MODAL & BENTUK BADAN USAHA

Page 56: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

56

Laporan Perubahan Modal

• Perubahan modal tiap sekutu selama satu periode dilaporkan dalam laporan perubahan modal.

• Modal seorang sekutu dapat berubah karena :

• Bagian laba/rugi

• Investasi tambahan

• Penarikan kembali

Keterangan Ahmad Badrun Chandra Total

Modal Awal Rp. 40 Rp. 40 Rp. 20 Rp. 100

Bagian laba 20 20 10 50

Setoran tambahan - - 5 5

Rp. 60 Rp. 60 Rp. 35 Rp. 155

Penarikan Kembali 10 5 - 15

Modal Akhir Rp. 50 Rp. 55 Rp. 35 Rp. 140

Ilustrasi : (dalam jutaan)

Laporan Perubahan Modal Firma ABC Untuk Tahun 2003

MODAL & BENTUK BADAN USAHA

Page 57: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

57

P.T. adalah :

• Badan hukum yang modalnya terbagi atas saham-saham

• Persero (pemegang saham) dapat memiliki satu atau lebih saham

• Persero hanya bertanggung jawab sebesar modal yang disetor (saham yang dimiliki)

Perseroan terbatas harus didirikan dengan akte notaris, disahkan oleh Menteri Kehakiman, didaftarkan pada

pengadilan negeri setempat serta diumumkan di lembaran berita negara.

Akte pendirian memuat anggaran dasar perseroan dan ketentuan-ketentuan lain tentang perseroan seperti:

• Nama perseroan

• Tempat kedudukan

• Jangka waktu pendirian

• Jumlah modal dasar & lembar saham

Modal perseroan disebut modal saham / sero (share / stock) dan dikategorikan dalam :

• Modal dasar (authorized capital)

Jumlah modal yang disebutkan dalam akte pendirian dan merupakan jumlah maksimum saham

yang dapat dikeluarkan.

• Modal ditempatkan (subscribed capital)

Bagian modal dasar yang telah diambil oleh persero tapi belum dibayar penuh.

• Modal disetor (paid in capital)

Bagian modal yang telah diambil dan dibayar penuh oleh persero.

MODAL & BENTUK BADAN USAHA

PERSEROAN TERBATAS

Page 58: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

58

Jenis saham :

• Saham atas nama (registered shares)

Nama pemilik tercantum pada lembar saham.

• Saham atas unjuk (bearer shares)

Nama pemilik tidak tercantum pada lembar saham.

• Saham biasa (common stock)

Saham yang tidak mempunyai hak lebih atas saham lainnya.

• Saham preferen (preferred stock)

Pemiliknya mempunyai hak utama / prioritas atas keuntungan atau hak-hak lainnya.

Unsur modal perseroan terbatas :

• (Modal) Saham (contributed capital)

• Saldo laba (retained earnings)

Modal saham dicatat sebesar nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada lembar saham) dan selisih antara

nilai nominal dengan harga kurs (harga yang berlaku di pasar modal) dicatat pada akun agio / disagio saham

(premium/discount on stock).

Ilustrasi :

• P.T. Laras menjual saham biasa 10.000 lembar, nominal @ Rp. 1.000,- dengan kurs 150.

Hasil penjualan : 150% x 10.000 x Rp. 1.000,- = Rp. 15.000.000,-

Nilai nominal : 10.000 x Rp. 1.000,- = 10.000.000,-

Agio saham Rp. 5.000.000,-

MODAL & BENTUK BADAN USAHA

Page 59: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

59

Jurnal :

Kas Rp. 15 juta

Saham biasa Rp. 10 juta

Agio saham 5 juta

Apabila saham tersebut dijual dengan kurs 90 maka :

Hasil penjualan : 90% x 10.000 x Rp. 1.000,- = Rp. 9.000.000,-

Nilai nominal : 10.000 x Rp. 1.000,- = 10.000.000,-

Disagio saham Rp. 1.000.000,-

Jurnal :

Kas Rp. 9 juta

Disagio saham 1 juta

Saham biasa Rp. 10 juta

Agio atau disagio sahm disajikan di neraca dalam kelompok modal

Agio (+) Modal saham (biasa)

Disagio (-) Modal saham (biasa)

Ilustrasi :

Modal saham :

Saham biasa Rp. 15 juta

Agiao saham biasa 5 juta

Rp. 15 juta

Saham preferen Rp. 20 juta

Disagio saham preferen ( 2 juta)

Rp. 18 juta

Total modal saham Rp. 33 juta

MODAL & BENTUK BADAN USAHA

Page 60: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

60

“Saldo Laba” (R/E) dipakai untuk menampung laba suatu periode yang tidak dibagikan sebagai dividen.

Laba (+) Saldo Laba (R/E)

Rugi (-) Saldo Laba (R/E)

Laba yang dibagikan kepada pemegang saham dividen

• Cash dividen (dividen tunai)

Dividen dibayarkan dalam wujud uang tunai

• Stock dividen (dividen saham)

Dividen yang dibagikan berwujud saham perusahaan yang bersangkutan

Tanggal dividen :

• Tanggal pengumuman (date of declaratio )

• Tanggal pencatatan (date of record)

• Tanggal pembayaran (date of payment)

Perusahaan kadang-kadang diharuskan untuk mencadangkan sebagian dari “Saldo Laba” untuk keperluan

tertentu (misalnya : untuk keperluan pelunasan obligasi).

Dalam hal ini “Saldo Laba” (yang bebas untuk dibagikan sebagai dividen)

diubah melalui ayat jurnal menjadi “Saldo Laba Dicadangkan”

(appropriated retained earnings).

Jurnal :

Saldo laba

Saldo laba dicadangkanXX

MODAL & BENTUK BADAN USAHA

Page 61: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

61

Perubahan “Saldo Laba” untuk suatu periode dilaporkan dalam

“ Laporan Perubahan Saldo Laba”

P.T. LARAS LAPORAN PERUBAHAN SALDO LABA Tahun berakhir 31 Desember 2003

Saldo per 1 Januari ........................................................... Rp. 100 juta

Laba tahun 2003 .......................................Rp. 40 juta

Dividen 2003 ............................................. (15 juta)

............................................................................................ Rp. 25 juta

............................................................................................ Rp. 125 juta

Saldo laba dicadangkan ..................................................... ( 50 juta)

Saldo laba per 31 Desember 2003 ................................... Rp. 75 juta

MODAL & BENTUK BADAN USAHA

Page 62: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG• Konsep & Asumsi Akuntansi• Uraian Singkat Neraca & Laporan Laba Rugi• Piutang • Pengertian Piutang • Klasifikasi Piutang • Pencatatan Piutang • Penilaian & Pelaporan Piutang

Page 63: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

63

KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG

• Di Indonesia standar-standar yang lazim dipergunakan dihimpun dalam buku “Standar Akuntansi

Keuangan”.

• Standar Akuntansi Keuangan ditetapkan atas dasar konsep dan asumsi yang telah disepakati.

Beberapa konsep dan asumsi

1. The Money Measurement Concept

• Akuntansi hanya mencatat transaksi / kejadian dalam perusahaan

yang dapat dinyatakan dengan uang.

• Nilai uang dianggap stabil.

• Uang dijadikan “Common denominator”

Artinya :

• Gedung tidak dinyatakan dalam m2

• Persediaan barang tidak dinyatakan dalam tonase.

Semua pos-pos laporan keuangan dinyatakan dengan penyebut umum yakni : Rupiah

KONSEP & ASUMSI AKUNTANSI

Page 64: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

64

Kelemahan konsep ini :

a. Nilai yang tercantum dalam neraca belum tentu mencerminkan nilai yng sesungguhnya.

b. Kejadian-kejadian yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan,

namun tidak bisa dinyatakan dalam satuan rupiah ; tidak tercermin dalam neraca.

misalnya :

• Moral kerja karyawan.

• Training karyawan.

• Team manajemen yang tangguh.

2. The Entity Concept (Konsep Kesatuan Akuntansi)

• Perusahaan dianggap sebagai suatu kesatuan yang terpisah dari pemiliknya.

• Transaksi perusahaan harus dipisahkan dari aktivitas pemilik.

• Konsep ini agak sulit diterapkan dalam perusahaan perorangan

(misal : Perusahaan dagang perorangan yang menempati Ruko).

3. The Going Concern Concept (Konsep Kesinambungan)

• Akuntasi beranggapan bahwa perusahaan akan hidup untuk masa yang tidak terbatas dan

tidak dimaksudkan untuk dilikuidasi.

• Atas dasar konsep ini nilai aktiva disajikan dalam neraca sebesar harga perolehan bukan atas

dasar nilai jual / nilai yang dapat direalisasi.

• Barang dalam proses (barang setengah jadi) dicantumkan dalam neraca sebesar akumulasi

biaya produksi yang telah dikeluarkan ; walaupun barang ini tidak laku dijual dalam kondisi

seperti ini.

KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG

Page 65: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

65

KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG

4. Cost Concept (Konsep Harga Perolehan)

• Aktiva dicatat dan tercantum di neraca sebesar harga perolehan (Cost) dan tidak atas dasar harga

pasar yang berlaku pada saat penyusunan neraca.

• Nilai aktiva tidak mencerminkan nilai jualnya

Kelemahan :

Relevansi untuk pembuatan keputusan rendah.

Alasan dipakainya konsep harga perolehan:

• Obyektif

• Feasible

5. The Time Period Concept (Periode Akuntansi)

• Perusahaan berjalan terus (going concern)

• Pihak yang berkepentingan ingin tahu keadaan perusahaan dari waktu ke waktu

• Perlu ditentukan interval waktu dalam mana diukur hasil dari kegiatan usaha

• Biasanya periode akuntansi dimulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember

Namun untuk bisnis tertentu periode akuntansi bisa menyimpang dari tanggal tersebut di atas

Page 66: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

66

6. The Conservatism Concept (Konsep Konservativ)

• Laba/Pendapatan diakui apabila telah pasti/terjadi.

• Rugi/Biaya harus diakui walaupun belum terjadi namun kemungkinan besar akan timbul.

7. The Realization Concept (Konsep Realisasi)

• Pendapatan diakui (dicatat) apabila transaksi pertukaran telah terjadi atau jasa telah dilakukan.

Jumlah (uang) yang dicatat adalah jumlah yang dapat direalisasikan (diterima).

Contoh :

Dijual barang secara kredit Rp. 1.000,-.

Berdasarkan pengalaman rata-rata 2% dari penjualan tidak berhasil ditagih.

Pendapatan yang diakui adalah :

Rp. 1.000,- - (2% x Rp. 1.000,-) = Rp. 980,-

• Dalam praktek “Penjualan” dan “Piutang” dicatat dengan nilai faktur (gross)

dan pada akhir tahun dilakukan penilaian atas piutang yang dapat direalisasikan

menjadi kas (net realizable value).

KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG

Page 67: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

67

KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG

8. The Matching Concept

• Laba ditentukan dengan mempertemukan “Pendapatan” dengan “Biaya” yang terjadi pada suatu

periode atau yang berkaitan dengan usaha untuk mendapatkan pendapatan tersebut.

• Pembebanan biaya dilakukan atas dasar :

a. Hubungan langsung antara biaya dengan pendapatan

misalnya :

• Komisi penjualan Penjualan

• Harga pokok penjualan Penjualan

b. Hubungan antara biaya dengan aktivitas suatu periode

misalnya :

• Biaya gaji.

• Biaya penyusutan.

c. Tiadanya manfaat untuk masa mendatang

misalnya :

• Barang dagangan yang rusak/usang/kuno

(obsolete inventory).

• Biaya training (manfaat untuk masa mendatang

sulit diukur secara obyektif).

Page 68: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

68

KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG

9. The Consistency Concept

• Penerapan suatu metode sebaiknya tetap dilakukan secara konsisten (berkesinambungan dan

tetap).

• Consistency merupakan syarat dari daya banding laporan keuangan beberapa periode

(Comparability).

• Dalam keadaan khusus penerapan suatu metode boleh diganti ; namun dampak dari perubahan

metode harus dijelaskan dalam “Catatan atas Laporan Keuangan”.

10. The Materiality Concept

• Penyimpangan dari konsep dan standar akuntansi diperkenankan apabila transaksi / kejadian tidak

berarti (insignifi ant).

Contoh :

• “Asuransi dibayar dimuka” untuk masa 3 tahun diklasifikasikan di neraca sebagai unsur

“Aktiva Lancar”

• “Pemakaian pensil dan mistar langsung dibukukan sebagai biaya

(walaupun bermanfaat untuk beberapa periode)

Page 69: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

69

KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG

Rangkuman

• Dalam pembahasan diatas terlihat adanya kelemahan dan keterbatasan dari konsep dan asumsi akuntansi.

• Karenanya laporan keuangan yang disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan (yang berlandaskan

konsep dan asumsi akuntansi tersebut di atas) memiliki sifat dan keterbatasan sebagai berikut :

• Laporan keuangan bersifat historis; yakni merupakan laporan atas kejadian yang telah lewat.

Karenanya laporan keuangan bukan satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan

keputusan ekonomi.

• Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak

tertentu.

• Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai

pertimbangan.

• Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material dan penerapan prinsip akuntansi terhadap

suatu fakta / transaksi mungkin tidak dilaksanakan apabila pengaruhnya terhadap kelayakan

laporan keuangan tidak berarti.

• Laporan keuangan bersifat konservativ dalam menghadapi ketidakpastian.

• Laporan keuangan lebih menekankan makna ekonomis suatu peristiwa / transaksi daripada bentuk

hukumnya.

• Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis dan pemakai laporan

diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi.

• Dalam laporan keuangan tidak tercakup informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat

dikuantifikasikan.

Page 70: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

70

• Neraca melaporkan jumlah sumber ekonomi (aktiva) ;

kewajiban (hutang) dan kekayaan pemilik (modal) pada suatu

tanggal tertentu.

• Analisa atas elemen-elemen neraca dapat mengungkapkan

kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka

pendek (likuiditas) dan seluruh hutangnya (solvabilitas).

Klasifikasi Neraca :

• A K T I V A

• Aktiva Lancar (Current Assets)

• Investasi / Penyertaan (Investments)

• Aktiva Tetap (Fixed Assets)

• Aktiva Tak Berwujud (Intangible Assets)

• Aktiva lain-lain (Other non Current Assets)

• Hutang

• Kewajiban Lancar (Current Liabilitie )

• Kewajiban Jangka Panjang (Long Term Debt)

• Kewajiban lain-lain (Other non Current Liabilitie )

• Ekuitas

• Modal saham

• Agio saham

• Saldo Laba

URAIAN SINGKAT NERACA & LAPORAN LABA RUGI

KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG

(Contributed Capital)

(Retained Earnings)

Page 71: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

71

Dasar pengklasifikasian :

• Aktiva diklasifikasikan berdasarkan urutan likuiditas

• Kewajiban diklasifikasikan berdasarkan urutan jatuh tempo

• Modal diklasifikasikan berdasarkan sifat kekekalan

Akun lawan (O� set / Contra Account) atau pos neraca tertentu disajikan sebagai unsur pengurang atas pos

neraca yang bersangkutan.

Contoh akun lawan :

• Cadangan Piutang Ragu-ragu

• Akumulasi Penyusutan

• Disagio Saham

Penjelasan atas Kelompok Neraca

• Aktiva Lancar

• Kas atau Uang di Bank

• Sumber-sumber lain yang diharapkan dicairkan menjadi Kas, dijual atau dipakai habis

• Dalam satu tahun atau siklus operasi normal (normal operating cycl )

KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG

Page 72: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

72

KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG

• Investasi / Penyertaan

• Penyertaan Jangka Panjang

• Dimaksudkan untuk menguasai perusahaan lain

• Berbentuk :

- Saham, Obligasi atau surat berharga lain.

- Dana untuk tujuan tertentu

- Tanah untuk penggunaan masa mendatang.

• Aktiva Tetap

• Aktiva berwujud

• Digunakan dalam operasi perusahaan

• Tidak dimaksudkan untuk dijual

• Masa manfaat lebih dari satu tahun

• Aktiva Tak Berwujud

• Penceminan hak khusus / istimewa atau

• Posisi yang menguntungkan perusahan dalam menghasilkan pendapatan.

• Aktiva Lain-lain

• Pos-pos yang tidak dapat dimasukkan dalam kelompok-kelompok aktiva tersebut di atas.

• Misal :

- Aktiva tetap yang tidak digunakan

- Piutang kepada pemegang saham

• Kewajiban Lancar

• Hutang yang diharapkan akan dilunasi dalam waktu satu tahun.

• Dengan menggunakan aktiva lancar atau menciptakan hutang lancar lain.

Page 73: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

73

KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG

• Kewajiban Jangka Panjang

• Hutang yang akan jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu tahun atau

• Yang penyelesaiannya tidak memerlukan penggunaan aktiva lancar

• Kewajiban Lain-lain

• Hutang-hutang yang tidak dapat dikelompokkan dalam kewajiban lancar atau kewajiban jangka

panjang.

• Misalnya :

- Hutang pada Direksi / Afiliasi

- Uang jaminan yang diterima dari pelanggan.

- Pendapatan yang ditangguhkan

• Modal Saham

• Bagian hak pemilik dalam perusahaan

• Bukti kepemilikan dinyatakan dalam surat saham

• Agio Saham

• Tambahan modal yang berasal dari perbedaan nilai kurs dengan nilai nominal saham

• Saldo Laba

• Menunjukkan akumulasi laba usaha periodik setelah memperhitungkan pembagian dividen.

Page 74: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

74

KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG

Laporan Laba - Rugi

Terdapat dua pendekatan penentuan laba :

Pendekatan ekonomi (Economic approach).

Pendekatan transaksi (Transaction approach).

Berdasarkan pendekatan ekonomi laba ditentukan dengan membandingkan aktiva netto dua saat ;

diselaraskan (adjust) dengan penarikan kembali modal dan penyertaan baru.

Ilustrasi : 1 januari 2003 31 Desember 2003

Total Aktiva Rp. 510.000,- Rp. 560.000,-

Total Hutang 430.000,- 390.000,-

Aktiva Netto Rp. 80.000,- Rp. 170.000,-

Aktiva netto – 31 Desember 03 Rp. 170.000,-

Aktiva netto – 1 Januari 03 Rp. 80.000,-

Kenaikan aktiva netto Rp. 90.000,-

Penarikan kembali Rp. 15.000,-

Penyertaan baru ( 40.000,-)

Rp. (25.000,-)

Laba Rp. 65.000,-

Page 75: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

75

Berdasarkan pendekatan transaksi laba ditentukan dengan mempertemukan (match) atau memperhitungkan

pendapatan dengan biaya suatu periode ; ditambah dan dikurangi dengan keuntungan / kerugian transaksi non

operasional / non reguler & luar biasa.

• Dalam Laporan Laba-Rugi bentuk langsung pendapatan dan biaya masing-masing dikelompokkan dalam

kelompok tersendiri.

• Dalam kelompoknya pendapatan dan biaya dibedakan antara yang berasal dari kegiatan operasional dan

non operasional.

• Laporan Laba-Rugi bentuk langsung banyak dipergunakan oleh lembaga keuangan seperti Bank,

Asuransi dan Lembaga Pembiayaan.

Bentuk Laporan Laba – Rugi

1. Bentuk Langsung (Single Step)

2. Bentuk bertahap (Multiple Step)

KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG

Page 76: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

76

• Laporan Laba – Rugi bentuk bertahap dibagi dalam beberapa seksi/tingkatan dan perhitungan laba

disajikan secara bertingkat/bertahap.

• Seksi / Isi Laporan Rugi – Laba bertahap :

I. Laba dari kegiatan Normal/Operasional

1. Penjualan Netto (Net Sales)

2. Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold)

3. Biaya Operasional (Operating Expenses)

4. Pendapatan-pendapatan lain & Laba (Other Revenues & Gains)

5. Biaya-biaya lain & Rugi (Other Expenses & Losses)

6. PPh atas laba kegiatan normal (Income taxes on continuing operations)

II. Item-item (Laba/Rugi) non reguler & luar biasa

7. Penghentian usaha (discontinued Operations)

8. Item-item luar biasa (extraordinary items)

9. Efek kumulatif perubahan prinsip akuntansi (Cumulative effects of changes in accounting

principles)

• Laporan Laba Rugi mengungkapkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (Profitability)

• Analisa atas pos-pos Laporan Laba – Rugi suatu periode dapat diketahui sumber laba perusahaan.

• Melalui perbandingan Laporan Laba – Rugi beberapa periode dapat dianalisa trend kemampulabaan dan perubahan komposisi pendapatan dan biaya perusahaan.

KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG

Page 77: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

77

I. Pendapatan

1. Pendapatan usaha bank (Operasional)

a. Hasil bunga 1.025.307.822

b. Provisi dan Komisi 70.671.863

c. Pendapatan karena transaksi devisa 919.573.768

d. Pendapatan Rupa-rupa 56.382.011

2.. Pendapatan bukan usaha bank (Non Operasional) 7.892.766

Jumlah Pendapatan : 2.079.828.230

II. Biaya

1. Biaya usaha bank (operasional)

a. Biaya bunga dan Provisi 790.037.269

b. Biaya karena transaksi devisa 728.038.808

c. Biaya tenaga kerja 164.766.123

d. Penyusutan 93.476.697

e. Biaya Rupa-rupa 148.535.551

2.. Biaya bukan usaha Bank (Non Operasional) 4.873.615

Jumlah Biaya : 1.929.728.063

III. Laba sebelum pajak 150.100.167

Taksiran PPh tahun berjalan 52.529.058

Laba setelah taksiran PPh 97.571.109

IV. Sisa laba tahun-tahun lalu -

Jumlah Laba : 97.571.109

PERINCIAN PERHITUNGAN LABA/RUGI

1 JANUARI 2003 S/D 31 DESEMBER 2003

(Ribuan Rupiah)

KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG

Page 78: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

78

KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG

Suhaka Corporation Income Statement

For Year Ended December 31,2003

Revenue from net sales :

Sales $800,000

Less: Sales returns and allowances $ 12,000

Sales discounts 8,000 20,000 $780,000

Cost of goods sold :

Beginning inventory $125,000

Net purchases $430,000

Freight in 32,000 462,000

Cost of goods available for sale $587,000

Less ending inventory 96,000 491,000

Gross profit on sales $289,000

Operating expenses :

Selling expenses

Sales salaries $ 46,000

Advertising expenses 27,000

Miscellaneous selling expenses 12,000 $ 85,000

General and administrative expenses :

Officers’ and office salaries $ 62,000

Taxes and insurance 26,500

Depreciation expense 12,000

Doubtful accounts expense 8,600

Miscellaneous expenses 9,200 118,300 203,300

Operating Income $ 85,700

Other revenues and gains

Interest revenue $ 8,750

Gain on sale of investment 37,000 45,750

Other expenses and losses

Interest expenses $ (5,200)

Loss from fire (14,300) (19,500)

Income from continuing operations before

income taxes$111,950

Income taxes 44,780

bersambung....

Page 79: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

79

KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG

... Lanjutan

Income from continuing operations $ 67,170

Discontinued operations

Loss from operations of discontinued business

segment (net of income tax saving of $14,000$ (21,000)

Loss on disposal of business segment

(net of income tax savings of $6,400)(9,600) (30,600)

Extraordinary gain from early debt extinguishment

(net of income taxes of $10,160)15,240

Cumulative effect of changing inventory

method (net of income tax savings of $3,000) (4.500)

Net Income $ 47,310

Earning per common share

Income from continuing operations $ 1.34

Discontinued operations -0.61

Extraordinary gain 0.31

Cumulative effect of accounting change -0.09

Net income $ 0.95

Page 80: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

80

Daftar Nama Akun Inggris – Indonesia

KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG

The Balance Sheet N e r a c a

Assets Aktiva

Current Assets Aktiva Lancar

• Cash • Kas

• Marketable Securities • Efek-efek

• Notes Receivable • Wesel Tagih

• Accounts Receivable • Piutang Dagang

• Allowance for Bad Debts • Cadangan Piutang Ragu-ragu

• Inventories • Persediaan

• Prepaid Rent • Sewa dibayar dimuka

• Prepaid Insurance • Asuransi dibayar dimuka

• Accrued Interest Receivable • Bunga yang masih harus diterima

Investment Penyertaan

• Investment in Stock • Penyertaan Saham

• Investment in Bond • Penyertaan Obligasi

• Pension Fund • Dana pensiun

Fixed Assets Aktiva Tetap

• Land • Tanah

• Buildings • Bangunan

• Machinery & Equipment • Mesin dan Peralatan

• Accumulated Depreciation • Akumulasi Penyusutan

Page 81: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

81

Intangible assets Aktiva tak berwujud

• Goodwill • Goodwill

• Patent • Hak paten

• Organization Costs • Biaya Pendirian (usaha)

Other non Current Assets Aktiva Lain – lain

• Long Term Receivable • Piutang jangka panjang

• Consruction in Progress • Pekerjaan dalam pelaksanaan

Liabilities Hutang

Current Liabilities Hutang Jangka Pendek

• Notes Payable • Wesel bayar

• Accounts Payable • Hutang dagang

• Salaries Payable • Hutang gaji

• Accrued Interest Payable • Bunga yang masih harus dibayar

• Current Portion of long erm debt • Hutang jangka panjang yang jatuh tempo

• Other Current Liabilities • Hutang lancar lainnya

Non Current Liabilities Hutang Jangka Panjang

• Bond Payable • Hutang Obligasi

• Mortgage Payable • Hutang hipotik

• Long – term lease obligation • Kewajiban leasing jangka panjang

KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG

Page 82: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

82

The Income Statement Laporan Laba - Rugi

Sales Penjualan

Sales return and allowances Retur penjualan dan keringanan

Sales Discount Potongan penjualan

Cost of Goods Sold Harga pokok penjualan

Purchases Pembelian

Purchase return and allowances Retur pembelian dan keringanan

Purchase Discount Potongan pembelian

Freight in Ongkos angkut pembelian

Gross profit on sal s Laba kotor (penjualan)

Selling expenses Biaya penjualan

Sales salaries Gaji (karyawan) penjualan

Advertising xpenses Biaya iklan

Miscellaneous selling expenses Biaya penjualan lain - lain

General and administrative xpenses Biaya umum dan administrasi

O�� ers and o�� e salaries Gaji pimpinan dan administrasi

Taxes and insurance Pajak dan asuransi

Depreciation xpense Biaya penyusutan

KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG

Owners’ Equity Ekuitas

• Common Stock • Saham Biasa

• Pre� ered Stock • Saham Preferen

• Premium on Stock • Agio Saham

• Discount on Stock • Disagio Saham

• Retained Earnings • Saldo Laba

Page 83: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

83

Doubtful a counts expense Biaya piutang ragu-ragu

Miscellaneous general expense Biaya umum lain-lain

Operating In ome Laba operasional

Other revenue and gains Laba dan pendapatan lain - lain

Interest revenue Pendapatan bunga

Gain on sale of investment Laba penjualan penyertaan

Other expenses and losses Rugi dan biaya lain - lain

Interest expense Biaya bunga

Loss from fir Kerugian kebakaran

Income taxes Pajak penghasilan

Net income Laba bersih

Earnings per Common share Laba per lembar saham (biasa)

KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG

Page 84: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

84

KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG

P I U T A N G

Pengertian Piutang : Dalam arti luas Klaim terhadap pihak lain atas uang, barang dan

jasa.

Dalam pengertian akuntansi

Klaim terhadap pihak lain yang pelunasannya akan dilakukan

secara tunai.

Klasifikasi Piutang : Dari sudut sumber terjadinya

a. Piutang usaha (Trade / Accounts Receivable)

b. Piutang lain – lain (Nontrade Receivable)

• Piutang usaha meliputi piutang yang timbul karena

penjualan produk atau penyerahan jasa dalam rangka

kegiatan normal perusahaan.

• Piutang usaha biasanya berjangka waktu 30 – 90 hari

dan karenanya disajikan di neraca dalam kelompok aktiva

lancar (current assets)

• Piutang lain – lain timbul dari transaksi diluar kegiatan

normal perusahaan.

misalnya :

• Piutang yang berasal dari penjualan surat berharga

aktiva tetap

• Pinjaman kepada pemegang saham, direksi dan

karyawan

• Uang muka pembelian

• Klaim atas kerusakan / kerugian

Page 85: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

85

KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG

Piutang yang didukung oleh bukti pernyataan berhutang (promes/wesel) diklasifikasikan sebagai Wesel Tagih

(Notes Receivable).

Dari sudut jangka waktu pelunasan piutang dikelompokkan dalam “Aktiva Lancar” (Current Assets) dan

“Aktiva tak Lancar” (Non Current Assets).

Piutang yang jangka waktu pelunasannya kurang dari satu tahun atau dalam periode operasi normal perusahaan

dikelompokkan di neraca dalam “Aktiva Lancar”.

Klasifikasi yang lazim :

a. Piutang Usaha (Accounts Receivable).

b. Wesel Tagih (Notes Receivable).

c. Piutang lain-lain (Other Receivable).

Pencatatan Piutang

Pencatatan piutang dilakukan apabila :

a. Telah terjadi penjualan.

b. Jasa telah dilaksanakan.

Piutang dicatat sebesar nilai faktur (tagihan)

Jurnal :

Piutang Usaha ………………………………… Rp. XX

Penjualan ……………………………………….. Rp. XX

Page 86: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

86

Penilaian dan Pelaporan Piutang

• Piutang disajikan di Neraca sebesar nilai netto yang dapat direalisasikan (net realizable value).

• Untuk menentukan nilai netto realisasi pada akhir periode perlu ditaksir jumlah piutang yang diperkirakan

tidak tertagih dan disisihkan dalam perkiraan “Cadangan Piutang Ragu – Ragu” (Allowance for Doubtfu

Accounts).

• Penyajian piutang di Neraca :

Piutang usaha Rp. 100.000,-

Cadangan piutang ragu – ragu 5.000,-

Rp. 95.000,-

• Jurnal adjustment penyisihan piutang ragu – ragu

Biaya piutang ragu – ragu .......................... Rp. XX

Cadangan piutang ragu – ragu ........................ Rp. XX

• Apabila suatu piutang benar – benar tidak mungkin ditagih lagi (misalnya : perusahaan penghutang bangkrut,

alamat si penghutang tidak diketahui), maka piutang tersebut akan dihapus / dihilangkan dari pembukuan.

• Jurnal penghapusan :

Cadangan piutang ragu – ragu ..................... Rp. XX

Piutang usaha ........................................... Rp. XX

KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG

Page 87: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

87

Cara menentukan jumlah taksiran piutang ragu – ragu

a. Atas dasar persentase tertentu dari “Penjualan”

b. Atas dasar “Piutang Usaha”

• Persentase tertentu dari piutang usaha.

• Analisa umur piutang (Aging Receivables)

Ilustrasi :

* Penjualan kredit selama tahun 2003 berjumlah Rp. 200 juta.

Ditaksir 1 % dari jumlah penjualan tidak dapat ditagih.

Besarnya taksiran piutang ragu – ragu :

1% X Rp. 200 juta = Rp. 2 juta

* Saldo piutang usaha pada akhir periode berjumlah Rp. 5 juta,

diperkirakan 2% dari saldo piutang tidak dapat ditagih.

Besarnya taksiran piutang ragu – ragu :

2% X Rp. 5 juta = Rp. 100.000,-

Analisa Umur Piutang

Tiap – tiap piutang dianalisa untuk menentukan lamanya piutang tersebut belum dibayar.

Makin tua umur suatu piutang makin besar kemungkinan tidak tertagihnya piutang tersebut.

Aplikasi persentase penyisihan piutang ragu – ragu disesuaikan dengan umur piutang.

KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG

Page 88: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

88

KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG

Nama DebiturBelum jatuh

TempoLewat Waktu (hari)

1-30 31-60 61-90 91-180 181-365 >365 Total

1. PT. Agung Sejati Rp. 500.000,- Rp. 250.000,- Rp. 250.000,- - - - - Rp. 1.000.000,-

2. PT. Abadi 500.000,- 600.000,- 250.000,- - Rp. 150.000,- - - 1.500.000,-

3. Toko Bagus - 250.000,- 100.000,- Rp. 200.000 100.000,- - - 650.000,-

4. CV. Bhayangkara 1.000.000,- - - - - - - 1.000.000,-

5. Firma Bambang & Co 750.000,- - - - - - - 750.000,-

6. PT. Dosni Roha - - - - 100.000,- 100.000,- - 200.000,-

25. PT. Kurnia - - - 135.000,- 100.000,- - - 235.000,-

26. Pt. Lubuk Sikaping 675.000,- 325.000,- - - - - - 1.000.000,-

27. PT. Merdeka 340.000, - - - - - - 340.0

28. Firma Nani Heru 515.000,- - - - - - - 515.000,-

29. PT. Obor Pembangunan - 375.000,- - - - - - 375.000,-

30. PT. Pelita 240.000,- - - - - - - 240.000,-

Total Rp.7.873.000,- Rp.2.240.000,- Rp. 785.000,- Rp. 567.000 Rp. 425.000,- Rp. 248.000,- Rp. 112.000,- Rp.12.250.000,-

Page 89: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

89

KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG

Perhitungan piutang ragu – ragu

Kelompok Umur Piutang Saldo Prosentase Penyisihan Piutang Tak tertagih ragu-ragu

Belum Jatuh Tempo Rp. 7.837.000,- 1% Rp. 78.730,-

Lewat waktu 1-30 hari 2.240.000,- 3% 67.200,-

Lewat waktu 31-60 hari 785.000,- 5% 39.250,-

Lewat waktu 61-90 hari 567.000,- 10% 56.700,-

Lewat waktu 91-180 hari 425.000,- 15% 63.750,-

Lewat waktu 181-365 hari 248.000,- 20% 49.600,-

Lewat waktu lebih dari 365 hari 112.000,- 50% 56.000,-

Rp.12.250.000,- Rp.411.000,-

Dalam kondisi tertentu perusahaan tidak melakukan penyisihan piutang ragu – ragu (misalnya : sebagian

besar penjualan dilakukan secara tunai).

“Biaya piutang ragu – ragu” baru timbul apabila suatu piutang benar-benar sudah tidak dapat ditagih lagi

(misal : karena bangkrut).

Jurnal :

Biaya Piutang ragu – ragu ……………… Rp. XX

Piutang usaha ………………………………. Rp. XX

Metode ini disebut metode langsung dan perusahaan yang menerapkan metode ini tidak membuat jurnal

penyesuaian (Adjustment) pada akhir tahun.

Page 90: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

HUTANG• Pengertian• Hutang Jangka Pendek• Exkurs• Hutang Jangka Panjang

Page 91: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

9191

HUTANG

HUTANG :

• Kewajiban untuk menyerahkan aktiva atau

memberikan jasa

• Di masa mendatang

• Akibat tindakan / transaksi masa

sebelumnya.

Pengelompokkan Hutang

• Hutang Jangka Pendek (Current Liabilities)

• Hutang Jangka Panjang

(Long Term Liabilities)

Hutang yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun atau dalam periode operasi normal

perusahaan, diklasifikasikan sebagai Hutang Jangka Pendek.

a. Hutang Dagang (Accounts Payable) • Timbul dari kegiatan/usaha normal

perusahan.

• Biasanya berasal dari pembelian

barang/jasa.

b. Wesel Bayar • Hutang yang dinyatakan dengan surat hutang (promes)

• Berasal dari pembelian barang/jasa dan penerimaan pinjaman.

Hutang salah satu sumber pembelanjaan.

PENGERTIAN

HUTANG JANGKA PENDEK

Page 92: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

9292

c. Hutang Bank

• Timbul akibat pinjaman yang diterima dari bank.

• Dikelompokkan sebagai “Hutang Jangka Panjang” apabila pelunasannya lebih dari satu tahun.

d. Hutang Pajak Penghasilan

• Taksiran pajak penghasilan untuk tahun berjalan yang masih harus dibayar (setelah diperhitungkan

dengan PPh masa).

e. Hutang Lain – lain

Aneka hutang yang tidak disajikan di neraca sebagai pos yang berdiri sendiri.

1. Hutang Biaya (accrued Liabilities)

• Timbul akibat biaya rutin yang belum dibayar.

Misalnya : > Hutang Gaji (Salaries Payable)

> Hutang Sewa (Rent Payable)

2. Pendapatan diterima di muka (Unearned Revenue)

• Timbul akibat perbedaan waktu antara saat penerimaan uang dengan saat pengakuan

pendapatan.

Misalnya : Perusahaan menyewakan ruang kantor untuk masa 3 tahun

dan menerima uang sewa untuk masa 3 tahun sekaligus.

HUTANG

Page 93: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

9393

3. Hutang Pajak

• Perusahaan diwajibkan menghitung, memotong dan menyetor pajak penghasilan atas gaji/upah

pegawainya (PPh. ps. 21)

• Kadang – kadang perusahaan ditunjuk sebagai badan yang bertugas memungut pajak pertambahan

nilai (Pengusaha Kena Pajak) atas barang/jasa yang diserahkan kepada pembeli.

• Pajak yang telah dipotong/dipungut tapi belum disetor ke kas negara pada akhir periode dicatat

dalam pos Hutang Pajak (kadang – kadang mencakup hutang pajak penghasilan perusahaan).

4. Uang Jaminan (Refundable Deposit)

• Uang yang diterima atas aktiva yang dipercayakan kepada pembeli akan dikembalikan apabila

pembeli menyerahkan kembali aktiva tersebut.

Misalnya : Uang jaminan botol.

5. Hutang kepada pemegang saham atau perusahaan afiliasi

• Apabila jangka waktu pengembaliannya lebih dari satu tahun, hutang ini diklasifikasikan sebagai

hutang jangka panjang.

• Hutang dari perusahaan afiliasi bisa berupa pinjaman atau hutang yang berasal dari pembelian

barang/jasa.

HUTANG

Page 94: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

9494

HUTANG

Penilaian (Valuation)

Hutang jangka pendek disajikan di neraca sebesar nilai jatuh temponya (jumlah yang harus dibayar pada

saat jatuh tempo).

Ilustrasi :

Dibeli barang dagangan senilai Rp. 10.000.000,- ; 2/10 ; n/30

Jurnal :

Pembelian Rp. 10.000.000,-

Hutang Dagang Rp. 10.000.000,-

Setelah 30 hari perusahaan belum dapat membayar dan menerbitkan proses

berbunga 12% dan berjangka satu bulan.

Jurnal :

Hutang Dagang Rp. 10.000.000,-

Wesel Bayar Rp. 10.000.000,-

Promes dilunasi pada saat jatuh tempo.

Jurnal :

Wesel Bayar Rp. 10.000.000,-

Biaya bunga 100.000,-

Kas Rp. 10.100.000,-

Apabila pada saat jatuh tempo promes tidak dapat dilunasi dan tidak diterbitkan promes baru maka

bentuk hutang tersebut berubah kembali ke asalnya. Semua biaya yang berhubungan dengan promes

tersebut diperhitungkan dalam hutang asal.

Page 95: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

9595

HUTANG

Jurnal :

Wesel Bayar Rp. 10.000.000,-

Biaya Bunga 100.000,-

Biaya Lain –lain 50.000,-

Hutang Dagang Rp. 10.150.000,-

Exkurs

Pengelompokkan “Hutang” dari sudut kepastian nilai dan terjadinya hutang

1. Hutang yang nilainya pasti (define in amount).

misal : • Hutang Dagang

• Wesel Bayar

• Pendapatan diterima di muka

2. Hutang yang nilainya berupa taksiran (estimated liabilities)

misal : • Taksiran hutang atas jasa purna jual

• Taksiran hutang hadiah yang ditawarkan

3. Kewajiban bersyarat (Contigent Liabilities)

• Hutang dan nilainya masih belum pasti.

• Tergantung pada terjadi atau tidak terjadinya peristiwa di masa mendatang.

• Kalau kemungkinan terjadinya peristiwa di masa mendatang besar dan nilainya dapat ditaksir,

maka kewajiban bersyarat tersebut harus dicatat sebagai hutang.

misal : Perusahaan memberikan jaminan kredit (loan guarantee) kepada anak perusahaan dan

pada saat penyusunan laporan keuangan, anak perusahaan tersebut sudah terancam bangkrut.

• Sebaliknya apabila kemungkinan terjadinya peristiwa di masa mendatang besar, namun nilainya

sulit untuk ditaksir maka kewajiban bersyarat tersebut harus dinyatakan dalam “Catatan atas

Laporan Keuangan”.

Contoh : Tuntutan terhadap perusahaan “Union Carbidge” di India (kasus Bhopal)

Page 96: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

9696

HUTANG JANGKA PANJANG

Hutang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun diklasifikasikan sebagai Hutang Jangka Panjang

a. Hutang Hipotik

• Hutang Jangka Panjang yang dijamin oleh aktiva tetap tak bergerak.

b. Hutang Sewa Jangka Panjang (Long Term Lease Obligation)

• Hutang yang timbul dari transaksi sewa beli peralatan, mesin dan harta tetap lainnya.

• Masa sewa relatif panjang (3-5 tahun) dan setelah masa sewa si penyewa memiliki hak opsi untuk

membeli aktiva tersebut.

c. Hutang Obligasi (Bond Payable)

• Hutang dalam jumlah besar dan dinyatakan dalam surat pernyataan berhutang yang terpecah

dalam satuan kecil.

• Menyangkut jumlah kreditur yang banyak.

• Ketentuan – ketentuan mengenai hutang obligasi diatur dalam “Bond Indenture” yang memuat

Antara lain :

• Nilai obligasi yang dikeluarkan dan nilai nominal tiap lembar

• Suku bunga dan tanggal pembayarannya

• Jangka waktu pelunasan

• Jaminan yang diberikan

• Ketentuan mengenai penarikan kembali

HUTANG

Page 97: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

9797

HUTANG

• Obligasi diperjual belikan di pasar modal (dengan izin Bapepam) dengan harga pasar (harga kurs).

Harga Kurs > Nilai Nominal Agio (Premium).

Harga Kurs < Nilai Nominal Disagio (Discount)

• Hutang obligasi dicatat sebesar nilai nominalnya dan selisih antara harga kurs dengan nilai nominal

dicatat dalam akun “Agio / Disagio Obligasi” (Premium / Discount on Bond Payable)

• Agio / Disagio Obligasi diamortisasikan selama masa hutang obligasi dan dibebankan pada akun

“Biaya Bunga”.

• Pada saat jatuh tempo obligasi akun “Agio / Disagio Obligasi” akan bersaldo nol.

Ilustrasi :

10% Obligasi Rp. 100 juta ; nominal @ Rp. 10.000 ; 2/1 – 1/7 ; masa 5 tahun ;

dijual tunai dengan kurs 95 pada tanggal 2 Januari 2003.

Nominal Rp. 100 juta

Harga kurs 95% X Rp. 100 juta 95 juta

Disagio Obligasi Rp. 5 juta

(Discount on Bond)

Jurnal :

Kas Rp. 95 juta

Disagio Obligasi 5 juta

Hutang Obligasi Rp. 100 juta.

Page 98: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

9898

HUTANG

Dibayar bunga obligasi untuk masa 2/1 s/d 1/7 – 2003.

Bunga obligasi = 10% X 6/12 X Rp. 100 juta = Rp. 5 juta

Jurnal :

Biaya bunga Rp. 5 juta

Kas Rp. 5 juta

Adjustment atas bunga obligasi untuk masa 1/7 s/d 31/12 – 2003

Jurnal :

Biaya bunga Rp. 5 juta

Hutang Bunga Rp. 5 juta

Adjustment atas amortisasi “Disagio Obligasi”

Amortisasi per tahun = 1/5 X Rp. 5 juta = Rp 1 juta

Jurnal :

Biaya bunga Rp. 1 juta

Disagio obligasi Rp. 1 juta

Penyajian di Neraca

Hutang abligasi disajikan di neraca sebesar nilai nominalnya ditambah “Agio Obligasi” atau dikurangi

“Disagio Obligasi” yang belum diamortisasi.

Penyajian hutang obligasi per 31/12 – 2003

Hutang Obligasi Rp. 100 juta

Disagio Obligasi (4 juta)

Rp. 96 juta.

Page 99: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

PERSEDIAAN• Pengertian• Penentuan Harga Pokok• Penilaian Persediaan • Atas Dasar Harag Pokok • Atas Dasar Estimasi • Khusus

Page 100: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

100100

Jenis Perusahaan :

- Perusahaan Dagang (Trading Company)

- Perusahaan Manufaktur (Manufacturing Company)

Perusahaan Dagang.

PERSEDIAAN

Pembelian Penjualan

Barang Dagangan Harga Pokok Penjualan

Jenis persediaan : Barang Dagangan (Merchandise Inventory)

Perusahaan Manufaktur

Pembelian Penjualan

Tenaga Kerja

Overhead Pabrik

BarangDalamProses

Bahan Baku Barang Jadi Harga Pokok Penjualan

Page 101: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

101

PENGERTIAN

101

Jenis Persediaan :

a. Barang Dagangan / Barang Jadi (Finished Goods).

b. Barang Dalam Proses (Work In Process).

c. Bahan Baku (Raw Materials).

Persediaan adalah :

- Barang berwujud

- Tersedia untuk dijual (barang dagangan/barang jadi)

- Masih dalam proses produksi untuk diselesaikan, kemudian dijual

(barang dalam proses/pengolahan)

- Akan dipergunakan untuk produksi barang jadi yang akan dijual

(bahan baku dan bahan pembantu)

dalam rangka kegiatan usaha normal perusahaan

Persediaan yang dimaksud di atas meliputi barang-barang baik yang ada di

dalam perusahaan, dalam perjalanan maupun yang dititipkan pada pihak lain.

PERSEDIAAN

Page 102: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

102102

Diperhitungkan sebagai “Persediaan”

a. Barang dalam perjalanan (goods in transit)

Kondisi Penjualan :

- FOB Shipping point

- FOB Destinati

b. Barang konsinyasi (goods on consignment).

- Barang yang dititipkan pada pedagang lain untuk dijual.

- Hak milik atas barang masih tetap di tangan penitip.

c. Penjualan cicilan dan bersyarat.

- Hak atas barang masih tetap di tangan penjual.

- Dalam praktek penjualan cicilan diperlakukan sebagai penjualan kredit (seolah – olah telah

terjadi pemindahan hak kepemilikan).

PERSEDIAAN

Page 103: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

103103

Harga pokok persediaan (Inventory cost) mencakup semua pengeluaran ; baik langsung maupun tidak

langsung ; yang berhubungan dengan perolehan, penyiapan, dan penempatan untuk dijual kembali.

Inventory Cost :

- Harga beli (Purchase price).

- Ongkos angkut (Freight).

- Asuransi pengangkutan (Insurance).

- Biaya Gudang (Storage).

Dalam praktek pengeluaran pembelian yang relatif kecil dan sulit dialokasikan ke berbagai jenis barang ;

tidak diperhitungkan sebagai harga pokok persediaan (Inventory Cost).

Biaya-biaya ini diperhitungkan sebagai biaya periode yang bersangkutan (Period Cost).

Sistem Pencatatan

1. Sistim Periodik (Periodic Inventory System).

2. Sistim Perpetual (Perpetual Inventory System).

PENENTUAN HARGA POKOK (INVENTORY COST)

PERSEDIAAN

Page 104: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

104104

Pada sistim periodik jumlah persediaan pada suatu tanggal ditentukan dengan melakukan perhitungan

fisik atas barang-barang yang ada di perusahaan.

Sistim perpertual melakukan pencatatan keluar masuknya barang secara terus menerus ; sehingga

setiap saat dapat diketahui jumlah barang yang masih ada di perusahaan.

Untuk setiap jenis atau kelompok barang disediakan kartu khusus untuk mencatat penambahan/

pengurangan atas barang tersebut.

PERSEDIAAN

Page 105: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

105105

PENILAIAN PERSEDIAAN (INVENTORY VALUATION)

Pada akhir periode untuk menentukan nilai akhir

persediaan perlu ditentukan metode / cara penilaian

(Valuation M thod).

Metode Penilaian :

a. Atas Dasar Harga Pokok (Cost)

• Spesific Identification Method

• First In First Out (FIFO)

• Last In First Out (LIFO)

• Weighted Average Method

b. Atas Dasar Estimasi :

• Retail Inventory Method

• Gross Profit Method

c. Khusus :

• Lower of Cost or Market

PERSEDIAAN

Page 106: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

106106

Data Pembelian

1 Jan. – Persediaan awal 200 unit @ Rp. 9 Rp. 1.800,-

10 Mar. – Pembelian 300 unit @ 10 3.000,-

21 Sept. – Pembelian 400 unit @ 11 4.400,-

18 Nov. – Pembelian 100 unit @ 12 1.200,-

Tersedia untuk dijual 1.000 unit Rp. 10.400,-

PENILAIAN PERSEDIAAN ATAS DASAR COST

Ilustrasi

Sistem Periodik (Periodic Inventory System)

- Pada akhir periode melalui perhitungan fisik barang dapat diketahui jumlah barang yang

masih ada.

- Nilai persediaan akhir (dalam rupiah) ditentukan dengan cara mengalikan kuantitas dengan

harga pokok per unit. Harga pokok per unit tergantung pada metode penilaian yang dipakai.

Berdasarkan penghitungan fisik barang yang belum terjual berjumlah 300 unit.

PERSEDIAAN

1

Page 107: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

107107

L I F O (Last In First Out).

Nilai Persediaan Akhir :

Harga Pembelian 1 Jan 200 unit @ Rp. 9 Rp 1.800,-

Harga pembelian 10 Maret 100 unit @ Rp. 10 1.000,-

Nilai persediaan akhir 300 unit Rp.2.800,-

Harga pokok penjualan Rp. 7.600,-

10 Mar.300 unit@ Rp. 10

21 Sept.400 unit@ Rp. 11

18 Nov.100 unit@ Rp. 12

1 Jan.200 unit@ Rp. 9

Inventory (lifo) :

200 unit @ Rp. 9 = Rp. 1.800,-

100 unit @ Rp. 10 = 1.000,-

Total Rp. 2.800,-

Weighted Average

Harga pokok rata – rata per unit = Rp. 10.400,- : 1.000 = Rp. 10.40,-

Nilai persediaan akhir = 300 X Rp. 10.40,- = Rp 3.120,-

Tersedia untuk dijual Rp. 10.400,-

PERSEDIAAN

Page 108: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

108108

Harga pokok penjualan Rp. 7.000,-

Inventory (lifo) :

100 unit @ Rp. 11 = Rp. 1.200,-

200 unit @ Rp. 12 = 2.200,-

Total Rp. 3.400,-

Tersedia untuk dijual Rp. 10.400,-

10 Mar.300 unit@ Rp. 10

21 Sept.400 unit@ Rp. 11

18 Nov.100 unit@ Rp. 12

1 Jan.200 unit@ Rp. 9

FIFO ( First In First Out)

Nilai Persediaan Akhir :

Harga pembelian 18 nov 100 unit @ Rp. 12 Rp. 1.200,-

Harga pembelian 21 Sept. 200 unit @ Rp. 11 2.200,-

Nilai persediaan akhir 300 unit Rp. 3.400,-

PERSEDIAAN

Page 109: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

109109

Perbandingan antar metode

Misalkan penjualan dalam periode yang bersangkutan berjumlah $ 15.000,-

First – In Average Cost Last – In

First – Out First – Out

Net Sales $ 15,000 $15,000 $15,000

Cost of merchandise sold :

Beginning inventory $ 1,800 $ 1,800 $ 1,800

Purchases 8,600 8,600 8,600

Merchandise available

for sale $10,400 $10,400 $10,400

Less ending inventory 3,400 3,120 2,800

Cost of mer-

chandise sold 7,000 7,280 7,600

Gross profit $ 8,000 $ 7,720 $ 7,400

PERSEDIAAN

Page 110: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

110110

Spesific Identification

- Nilai persediaan akhir ditentukan berdasarkan harga pokok sesungguhnya

(yang dikeluarkan khusus untuk unit barang yang masih ada).

- Metode ini dalam praktek hanya cocok untuk barang-barang yang jumlahnya tidak banyak dan nilai

satuannya tinggi.

Misalnya : Mobil pada show room mobil bekas.

- Untuk setiap unit barang (mobil bekas) dibuatkan kartu biaya untuk mencatat semua

pengeluaran biaya (pembelian, perbaikan, peningkatan) sampai dengan mobil tersebut

dijual.

- Metode ini kadang-kadang dipakai juga oleh perusahaan yang menggunakan bahan mentah

yang mutunya akan menurun dan atau rusak dengan berlalunya waktu.

Misalnya : Tepung terigu pada pabrik biskuit.

Sistim Perpetual (Perpetual Inventory System)

- Mutasi barang selalu dicatat dalam kartu khusus (kartu persediaan).

- Melalui kartu persediaan setiap saat dapat diketahui jumlah dan nilai persediaan yang masih ada.

- Secara berkala dilakukan juga penghitungan fisik barang. Tujuannya adalah untuk mencocokkan

jumlah fisik barang dengan catatan (keperluan kontrol).

PERSEDIAAN

2

Page 111: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

111111

Retail Inventory Method (Metode Eceran)

• Metode ini dipakai oleh perusahaan yang jenis barangnya

sangat banyak (misalnya ; Supermarket ; Department Store)

• Metode ini didasarkan pada konsep adanya hubungan yang

erat antar harga pokok dengan harga jual

• Hubungan antara harga pokok dan harga jual dinyatakan

dalam persentase dan dipakai untuk menaksir

nilai persediaan akhir

• Setiap pembelian selain dicatat harga pokok juga dicatat

harga jualnya

Ilustrasi

Data Pembelian dan Penjualan Barang “X”

Jumlah Harga

Jan. 1. Persediaan 10 Rp. 20,-

4. Penjualan 7

10. Pembelian 8 Rp. 21,-

22. Penjualan 4

28. Penjualan 2

30. Pembelian 10 Rp. 22,-

PERSEDIAAN

PENILAIAN PERSEDIAAN ATAS DASAR ESTIMASI

Page 112: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

112112

Ilustrasi

Harga Pokok Harga Jual

Persediaan awal (1 Jan) Rp. 19.400,- Rp. 36.000,-

Pembelian selama Januari (Net) 42.600,- 64.000,-

Barang tersedia untuk dijual. Rp. 62.000,- Rp.100.000,-

Ratio harga pokok terhadap

Harga Jual = Rp. 62.000,- = 62%

Rp.100.000,-

Penjualan selama Januari 70.000,-

Persediaan akhir dengan harga jual Rp. 30.000,-

Nilai persediaan akhir dengan harga pokok :

62% X Rp. 30.000,- = Rp. 18.600,-

Gross Profit Method (Metode Laba Bruto)

- Konsep dasar metode ini sama dengan metode eceran.

- Kalau pada metode eceran ditentukan persentase perbandingan antara harga pokok dengan harga jual ;

pada metode laba bruto ditentukan perbandingan antara laba bruto dengan penjualan.

- Persentase laba bruto terhadap penjualan didasarkan pada data tahun-tahun lalu.

Metode ini dipakai untuk :

a. Menentukan nilai persediaan bagi keperluan pembuatan laporan interim

(perusahaan menggunakan sistim periodik).

b. Menaksir nilai persediaan yang terbakar, dicuri atau rusak.

c. Untuk mengecek ketepatan nilai persediaan yang ditentukan dengan cara lain.

PERSEDIAAN

Page 113: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

113

Ilustrasi

Data persediaan barang dagangan selama bulan Januari :

• Persediaan awal (1 Januari) Rp. 57.000,-

• Pembelian selama Januari (Netto) 180.000,-

• Penjualan selama Januari (Netto) 250.000,-

• Laba kotor ditaksir sebesar 30% dari penjualan Netto.

Taksiran Persediaan Barang Dagangan per 31 Januari :

• Persediaan awal (1 Januari) Rp. 57.000,-

• Pembelian selama januari 180.000,-

• Barang yang tersedia untuk dijual Rp. 237.000,-

• Penjualan selama Januari Rp. 250.000,-

• Taksiran laba kotor (30% X Rp. 250.000,-) 75.000,-

• Taksiran harga pokok penjualan Rp. 175.000,-

• Taksiran Persediaan per 31 Januari Rp 62.000,-

113

Lower of Cost or Market

- Metode ini mempertimbangkan harga pasar persediaan (current replacement cost)

pada tanggal neraca.

- Apabila harga pasar lebih rendah dari harga pokok (cost) maka harga pasar dipakai

sebagai dasar penilaian.

- Sebaliknya bila harga pokok (cost) lebih rendah dari harga pasar maka penilaian

didasarkan pada harga pokok (cost).

PERSEDIAAN

KHUSUS

Page 114: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

114114

Ilustrasi

Jenis H. Pokok H. Jualbarang Jumlah Per unit Per unit Total cost Total LCM

A 400 Rp. 10,- Rp. 9,- Rp. 4.000,- Rp. 3.600,-

B 120 22,- 24,- 2.640,- 2.640,-

C 600 8,- 7,- 4.800,- 4.200,-

D 280 14,- 14,- 3.920,- 3.920,-

T o t a l Rp. 15.360,- Rp. 14.360,-

PERSEDIAAN

Page 115: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR• Aktiva Tetap & Penyusutan• Metode Penyusutan• Pengeluaran Selama Pemakaian• Penghentian Penggunaan Aktiva Tetap• Aktiva tak Berwujud

Page 116: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

116116

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Aktiva Operasional Tak Lancar (Noncurrent Operating Assets)

AKTIVA TETAP & PENYUSUTAN Aktiva Tetap :

- Aktiva Berwujud.

- Digunakan dalam operasi perusahaan.

- Tidak dimaksudkan untuk dijual.

- Masa manfaat lebih dari satu tahun.

Unsur Aktiva Tetap :

- Tanah (Land).

- Sarana (Land Improvements).

- Bangunan (Buildings).

- Mesin dan Peralatan (Machinery & Equipment).

Nilai Aktiva Tetap (Cost) dicatat berdasarkan harga beli ditambah biaya yang terjadi dalam rangka menempatkan

aktiva tersebut pada tempat dan kondisi siap untuk digunakan.

Terdiri dari :

Aktiva Tetap (Fixed Assets).

Aktiva Tak Berwujud (Intangible Assets).

Page 117: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

117117

Ilustrasi

Nilai (Cost) tanah :

- Harga beli.

- Komisi.

- Biaya balik nama.

- Biaya survey.

- Biaya meratakan tanah dan lain-lain.

Nilai (Cost) Mesin dan Perlengkapan :

- Harga beli.

- Pajak dan bea masuk.

- Ongkos angkut.

- Asuransi.

- Biaya pemasangan.

- Biaya uji coba (trial run) dan lain-lain.

Atas penggunaan aktiva tetap setiap tahun dilakukan penyusutan (pembebanan biaya) ; kecuali “Tanah”.

Tanah tidak disusutkan karena manfaatnya (service potential of assets) tidak menurun.

Penyusutan / Depresiasi adalah alokasi nilai (cost) aktiva tetap secara sistimatik dan rasional atas masa / periode yang memperoleh manfaat dari penggunaan aktiva tersebut.

Untuk menghitung penyusutan perlu ditaksir masa manfaat aktiva tetap

Masa manfaat dipengaruhi oleh :

1. Faktor Fisik (Physical Factors)

2. Faktor Fungsional (Functional Factors)

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 118: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

118118

METODE PENYUSUTAN

* Metode Faktor waktu (Time – Factor Methods)

1. Metode Garis Lurus (Straight – Line Depreciation).

2. Metode Beban Menurun (Decreasing – Charge Methods).

a. Metode Jumlah Angaka Tahun.

(Sum-of-the-years-digits depreciation).

b. Metode Saldo Menurun.

(Declining – Balance Depreciation).

* Metode Faktor Penggunaan (Use – Factor Methods)

a. Metode Jam Jasa (Serive – hours depreciation).

b. Metode Unit Produksi (Productive-output depreciation).

Ilustrasi

Suatu mesin dengan harga perolehan (cost) Rp. 100.000,- dan taksiran nilai sisa (Residual Value) Rp. 5.000,-

mulai digunakan pada awal tahun 2003. Mesin ini ditaksir dapat digunakan selama 5 tahun.

C = Assets Cost = Rp. 100.000,-

R = Estimated residual value = Rp. 5.000,-

n = Estimated useful life = 5 tahun.

D = Periodic depreciation charge.

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 119: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

119119

* Metode Garis Lurus

D = C – R = Rp. 100.000,- - Rp. 5.000,- = Rp. 19.000,-

n 5

Tarif penyusutan (Depreciation rate) :

Rp. 19.000,- x 100% = 20%

Rp. 95.000,-

Atau :

100% : 5 = 20%.

Jurnal :

Biaya Penyusutan Rp. 19.000,-

(Depreciation Expens )

Akumulasi Penyusutan Rp. 19.000,-

(Accumulated Depreciation

Daftar Alokasi Biaya – Metode Garis Lurus

Akhir Tahun Penyusutan Ak. Penyusutan Nilai Buku.

Rp. 100.000,-

2003 Rp. 95.000,- : 5 = Rp.19.000,- Rp. 19.000,- 81.000,-

2004 95.000,- : 5 = 19.000,- 38.000,- 62.000,-

2005 95.000,- : 5 = 19.000,- 57.000,- 43.000,-

2006 95.000,- : 5 = 19.000,- 76.000,- 24.000,-

2007 95.000,- : 5 = 19.000,- 95.000,- 5.000,-

Rp. 95.000,-

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 120: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

120

120

* Metode Jumlah Angka Tahun

- Penyusutan yang dibebankan sebagai biaya makin lama makin menurun.

- Metode ini beranggapan bahwa makin tua usia suatu aktiva, maka jasa / manfaat yang diberikan

akan makin menurun.

- Tarip penyusutan ditentukan dengan menjumlah angka tahun usia suatu aktiva dan

menggunakannya sebagai penyebut.

Sebagai pembilang dipakai angka tahun secara berlawanan.

Contoh :

- Mesin dengan masa manfaat 5 tahun.

- Tarip penyusutan :

Penyebut = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 15

Pembilang untuk tahun 1 5

Pembilang untuk tahun 2 4

Pembilang untuk tahun 3 3

Pembilang untuk tahun 4 2

Pembilang untuk tahun 5 1

Penyebut dapat juga ditentukan dengan rumus :

[ ( n + 1 ) : 2 ] X n

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 121: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

121121

Daftar Alokasi Biaya – Metode Jumlah Angka Tahun

Akhir Tahun Penyusutan Ak. Penyusutan Nilai Buku

Rp. 100.000,-

2003 Rp. 95.000,- X 5/15 = Rp. 31.667,- Rp. 31.667,- 68.333,-

2004 95.000,- X 4/15 = 25.333,- 57.000,- 43.000,-

2005 95.000,- X 3/15 = 19.000,- 76.000,- 24.000,-

2006 95.000,- X 2/15 = 12.667,- 88.667,- 11.333,-

2007 95.000,- X 1/15 = 6.333,- 95.000,- 5.000,-

Rp. 95.000,-

* Metode Saldo Menurun

- Beban penyusutan makin lama makin menurun.

- Metode ini mempunyai anggapan yang sama dengan metode jumlah angka tahun.

- Beban penyusutan tiap tahun dihitung dengan mengalikan suatu persentase tertentu (tarip

penyusutan) dengan nilai buku aktiva.

- Tarip penyusutan ditentukan dengan mengalikan tarip penyusutan metode garis lurus dengan

faktor bobot.

Contoh :

• Aktiva dengan masa manfaat 5 tahun.

• Tarip penyusutan garis lurus = 100% : 5 = 20%.

• Tarip penyusutan saldo menurun.

bobot 1,5 : 1,5 X 20% = 30%

bobot 2 : 2 X 20% = 40%.

Metode saldo menurun dengan bobot 2 disebut :

Double – declining – balance depreciation

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 122: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

122122

Daftar Alokasi Biaya – Metode Saldo Menurun

Akhir Tahun Penyusutan Ak. Penyusutan Nilai Buku

Rp. 100.000,-

2003 Rp. 100.000,- X 40% = Rp. 40.000,- Rp. 40.000,- 60.000,-

2004 60.000,- X 40 = 24.000,- 64.000,- 36.000,-

2005 36.000,- X 40 = 14.400,- 78.400,- 21.600,-

2006 1.600,- X 40 = 8.640,- 87.040,- 12.960,-

2007 12.960,- X 40 = 5.184,- 92.224,- 7.776,-

Rp. 92.224,-

* Metode Jam Jasa

- Metode ini beranggapan : membeli aktiva berarti membeli sejumlah jam jasa yang dapat

dimanfaatkan oleh perusahaan.

- Masa manfaat aktiva dinyatakan dalam satuan jam jasa.

- Jumlah jam jasa yang dipakai untuk suatu periode dicatat dan penyusutan ditentukan dengan

mengalikan jumlah pemakaian jam jasa dengan tarip penyusutan.

Ilustrasi

Sebuah mesin dengan harga perolehan Rp. 100.000,- dan ditaksir mempunyai nilai sisa Rp. 5.000,-

diperkirakan dapat memberikan 20.000 Jam Jasa.

Tarip penyusutan per Jam = Rp. 100.000,- - Rp. 5.000,- = Rp. 4.75

20.000

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 123: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

123123

Daftar Alokasi Biaya – Metode Jam Jasa

Akhir

Tahun Jam Jasa Penyusutan Ak. Penyusutan Nilai Buku

Rp.100.000,-

2003 3.000,- 3.000,- x Rp 4.75 = Rp. 14.250,- Rp. 14.250,- 85.750,-

2004 5.000,- 5.000,- x 4.75 = 23.750,- 38.000,- 62.000,-

2005 5.000,- 5.000,- x 4.75 = 23.750,- 61.750,- 38.250,-

2006 4.000,- 4.000,- x 4.75 = 19.000,- 80.750,- 19.250,-

2007 3.000,- 3.000,- x 4.75 = 14.250,- 95.000,- 5.000,-

20.000,- Rp. 95.000,-

* Metode Unit Produksi

- Anggapan yang dipakai metode ini mirip dengan metode jam jasa.

- Jasa / manfaat dinyatakan dalam satuan produk yang dapat dihasilkan oleh suatu aktiva.

- Misalkan mesin pada contoh sebelumnya dapat menghasilkan 2.500 unit produk selama masa

manfaatnya.

- Tarip penyusutan per unit produk = Rp. 100.000,- - Rp. 5.000 = Rp. 38,-

2.500

Apabila pada tahun pertama dihasilkan 300 unit produk maka biaya penyusutan untuk tahun pertama

adalah :

300 X Rp. 38,- = Rp. 11.400,-

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 124: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

124124

PENGELUARAN SELAMA PEMAKAIAN

• Selama pemakaian suatu aktiva tetap terjadi pengeluaran

biaya-biaya yang berhubungan dengan penggunaan aktiva

tersebut.

• Pengeluaran-pengeluaran selama pemakaian ada yang

bersifat rutin (pengeluaran bahan bakar, pelumas

dan pemeliharaan), dan ada juga yang bersifat insidentil

/khusus (penambahan, penggantian, perbaikan

besar-besaran).

• Pada dasarnya pengeluaran untuk aktiva tetap dapat

dikategorikan menjadi :

- Pengeluaran Modal (Capital Expenditure).

- Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure).

• Pengeluaran modal adalah pengeluaran yang akan

mendatangkan manfaat lebih dari satu periode akuntansi,

menambah efisiensi dan memperpanjang usia suatu aktiva

tetap.

• Pengeluaran modal dicatat sebagai aktiva

(dikapitalisasikan / capitalized).

• Pengeluaran pendapatan adalah pengeluaran yang hanya

mendatangkan manfaat untuk tahun dimana pengeluaran

tersebut dilakukan.

• Pengeluaran pendapatan dibebankan sebagai biaya pada

periode dilakukannya pengeluaran tersebut.

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 125: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

125125

Pengeluaran Tidak

Ya

Tidak

Pengeluaran Modal

Akun aktiva tetap didebit

Pengeluaran Modal

Akun akumulasi penyusutan di

debit

Pengeluaran Pendapatan

Akun biaya pemeliharaan dan perbaikan didebet

Ya

?Apakah meningkatkan masa manfaat??

Apakah meningkatkan

efisiensi operasi atau menambah

kapasitas ?

Ringkasan

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 126: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

126126

PENGHENTIAN PENGGUNAAN AKTIVA TETAP

- Aktiva tetap dapat dihentikan dari pemakaian karena dijual.

- Penjualan aktiva tetap menghilangkan eksistensi aktiva tetap dan karenanya nilai buku aktiva yang

bersangkutan harus dikeluarkan dari pembukuan.

- Sebaliknya apabila aktiva tetap telah selesai disusut (Nilai buku = 0 atau sebesar nilai sisa), namun

aktiva tersebut masih tetap dipergunakan ; nilai buku aktiva tersebut tidak boleh dikeluarkan dari

pembukuan.

- Penjualan aktiva tetap dapat menimbulkan rugi atau laba.

Hasil penjualan > Nilai buku Laba.

Hasil penjualan < Nilai buku Rugi.

Ilustrasi

Sebuah mesin dibeli pada tanggal 2 Januari 2000 dengan harga Rp. 10 juta dan ditaksir dapat dipakai selama

5 tahun tanpa nilai sisa. Mesin ini dijual pada tanggal 1 Juli 2003 dengan harga Rp. 5 juta.

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 127: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

127127

Nilai buku per 1 Juli 2003

Harga perolehan Rp. 10.000.000,-

Akumulasi penyusutan :

Penyusutan 2000 Rp. 2.000.000,-

Penyusutan 2001 2.000.000,-

Penyusutan 2002 2.000.000,-

Penyusutan 2003 1.000.000,-

Rp. 7.000.000,-

Nilai buku per 1 Juli Rp. 3.000.000,-

Harga jual mesin Rp. 5.000.000,-

Nilai buku mesin 3.000.000,-

Laba penjualan mesin Rp. 2.000.000,-

Jurnal :

1. Penyusutan mesin periode 1 Januari s/d 30 Juni 2003.

Biaya penyusutan Rp. 1.000.000,-

Akumulasi Penyusutan Rp. 1.000.000,-

2. Penghentian Penggunaan

Kas Rp. 5.000.000,-

Akumulasi Penyusutan 7.000.000,-

Mesin Rp. 10.000.000,-

Laba penjualan mesin 2.000.000,-

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 128: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

128128

AKTIVA TAK BERWUJUD

• Aktiva tak berwujud mencerminkan hak, hak istimewa atau posisi yang menguntungkan perusahaan

dalam menghasilkan pendapatan.

• Aktiva tak berwujud dapat dikelompokkan :

1. Masa manfaat terbatas.

- Hak Paten (Patent).

- Hak Cipta (Copy Right).

- Franchise.

2. Masa manfaat tak terbatas.

- Merek Dagang (Trade Mark).

- Goodwill.

• Aktiva tak berwujud dapat diperoleh dengan cara :

1. Membeli dari pihak luar.

2. Mengembangkan sendiri.

• Harga perolehan Aktiva Tak Berwujud meliputi semua biaya yang terjadi dalam rangka memperoleh

aktiva tersebut.

• Alokasi biaya aktiva tak berwujud dinamakan amortisasi.

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 129: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

129129

* Goodwill

• Mencerminkan keunggulan khusus yang dimiliki oleh suatu perusahaan.

- Nama baik.

- Dipercaya oleh bank.

- Reputasi produk yang dihasilkan.

- Staff dan manajemen yang unggul.

- Lokasi yang baik.

• Goodwill hanya boleh diakui melalui proses pembelian.

Walaupun suatu perusahaan memiliki keunggulan khusus, goodwill tidak boleh diakui.

• Goodwill merupakan selisih antara aktiva netto perusahaan yang dibeli dengan jumlah uang yang

dibayar untuk memperolah aktiva netto tersebut.

Ilustrasi

Suatu perusahaan dengan total aktiva Rp. 150 juta dan hutang Rp. 15 juta dibeli dengan harga Rp. 160 juta.

Jumlah pembayaran Rp. 160 juta

Aktiva Rp. 150 juta

Hutang 15 juta

Aktiva netto Rp. 135 juta

Goodwill Rp. 25 juta

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 130: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

130130

P. T. Remo

Laporan Rugi – Laba

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2003

Penjualan Rp. 100 juta

Harga Pokok Penjualan

Pembelian Rp. 60 juta

Persediaan akhir -

Rp. 60 juta

Laba Kotor Rp. 40 juta

Biaya Operasional 15 juta

Laba Operasional Rp. 25 juta

Pajak Penghasilan 10 juta

Laba Bersih Rp. 15 juta

• Apakah uang tunai / kas PT Remo pada tahun 2003 meningkat / bertambah

dengan jumlah Rp. 15 juta ?

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 131: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

131131

Cash Flow and Survival

Businesses generally do not go broke because they lack assets but because they have inadequate cash fl w.

A number of now defunct companies have gone bankrupt while rich in assets but lacking the necessary cash

fl w to survive. Thus handicapped, they could not convert assets into cash quickly enough to avoid economic

disaster.

Source : From a speech by Harvey Kapnick, chairman of Arthur Andersen & Co.,

before an American Petroleum Institute Conference, June 11, 1979.

Arus Kas dan Kelangsungan Hidup

Secara umum perusahaan tidak menjadi bangkrut karena mereka kekurangan harta (aktiva) ; tetapi

disebabkan oleh ketidakcukupan arus kas. Sejumlah perusahaan yang kini tinggal namanya saja menjadi

bangkrut karena arus kas yang dibutuhkan untuk bertahan hidup tidak tercukupi ; walaupun mereka memiliki

banyak harta.

Jadi kendala yang mereka hadapi adalah :

“ Mereka tidak dapat secara cepat mengubah harta menjadi kas

untuk menghindari malapetaka ekonomi.”

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 132: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

132132

Pengantar

• Neraca Menyajikan posisi keuangan suatu saat.

• Neraca menggambarkan sumber pembelanjaan (sisi pasiva) dan penggunaan dana (sisi aktiva)

pada suatu saat.

• Neraca tidak dapat mengungkapkan secara rinci perubahan komposisi yang terjadi atas sumber

dan penggunaan dana.

• Laporan Laba – Rugi Menyajikan hasil kegiatan suatu periode.

• Laba atau Rugi adalah hasil akhir kegiatan suatu periode.

• Laba yang tidak dibagikan merupakan salah satu sumber pembelanjaan.

• Dengan Neraca dan Laporan L/R saja kita tidak dapat menganalisa pengelolaan dana yang ada

pada suatu perusahaan.

• Laporan yang menunjukkan sebab – sebab terjadinya perubahan dana yang dimiliki oleh perusahaan

disebut :

Laporan Perubahan Posisi Keuangan

(Statement of Changes in Financial Position)

LAPORAN PERUBAHAN POSISI KEUANGAN

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 133: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

133133

Sejarah Perkembangan

Di Amerika Serikat

• Sebelum tahun 1961 Laporan Keuangan pokok terdiri dari Neraca, laporan Laba – Rugi dan Laporan

Perubahan Modal.

• Pada tahun 1961 suatu studi yang disponsori oleh AICPA menyarankan agar perusahaan selain

membuat Neraca, Laporan L/R dan Perubahan Modal ; juga membuat Laporan Dana

(Fund Statement).

• Dua tahun kemudian Accounting Principles Board (APB) menerbitkan petunjuk pembuatan

Laporan Dana dan laporan ini dinamakan “Statement of Source and Application of Fund”

(Laporan Sumber dan Penggunaan Dana).

• Petunjuk ini tidak secara spesifik memberikan definisi / konsep dari “Dana”.

• Dalam praktek “dana” diartikan sebagai :

a. Modal Kerja Netto (Net Working Capital) yakni selisih antara Aktiva Lancar dengan Hutang

Jangka Pendek.

b. Uang kas (Cash).

• Pada tahun 1971 melalui opini No. 19 APB secara resmi mewajibkan perusahaan untuk melengkapi

laporan keuangan pokoknya dengan Laporan Dana (Fund Statement).

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 134: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

134134

• Dalam opini No. 19 ini pun belum ditentukan konsep dana

yang harus dipakai dalam pembuatan Laporan Dana.

• Pada akhir tahun 1987 FASB (Financial Accounting Standards Board) menerbitkan statement

No. 95 yang isinya mewajibkan perusahaan untuk membuat Laporan Dana dan “Dana” didefinisikan

sebagai “Cash”.

• Laporan Dana atas dasar konsep kas dinamai “Statement of Cash Flow”.

• Istilah “Statement of cash Flow” menggantikan istilah yang lebih umum yaitu

“Statement of Changes in Financial Position”.

Di Indonesia

• Otorita yang berwenang menentukan standar akuntansi di Indonesia adalah IAI

(Ikatan Akuntan Indonesia).

• Prinsip Akuntansi Indonesia yang pertama ditetapkan oleh IAI pada tahun 1973.

• Pada tahun 1984 dikeluarkan Prinsip Akuntansi Indonesia yang baru untuk menggantikan

PAI – 1973.

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 135: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

135135

• Pada PAI – 1984 Laporan Keuangan pokok terdiri dari :

- Neraca

- Laporan Rugi Laba

- Laporan Perubahan Posisi Keuangan

- Catatan atas Laporan Keuangan.

• Berdasarkan PAI – 1984 Laporan Perubahan PosisiKeuangan dapat disusun atas dasar konsep kas atau

atas dasar konsep Modal Kerja Netto.

• Mulai tanggal 1 Januari 1995 laporan keuangan untuk tujuan pelaporan kepada para pemakai di luar

manajemen perusahaan harus dususun atas dasar standar akuntansi keuangan.

• Dengan diberlakukannya pernyataan standar akuntansi keuangan No. 1 s/d 35, maka buku PAI 1984

beserta pernyataan dan intepretasinya tidak dipakai lagi sebagai acuan dalam penyusunan laporan

keuangan.

• Berdasarkan pernyataan standar akuntansi keuangan No. 2, perusahaan diharuskan menyusun laporan

perubahan posisi keuangan atas dasar konsep kas dan laporan ini disebut : Laporan Arus Kas

Tujuan & Manfaat Laporan Arus Kas

1. Menyediakan Informasi yang relevan mengenai penerimaan & pengeluaran kas dalam suatu periode.

2. Membantu menjelaskan perbedaan antara Laba Bersih suatu periode dengan penerimaan dan

pengeluaran kas periode yang bersangkutan.

3. Membantu menjelaskan dampak dari aktivitas investasi dan pembelanjaan (baik yang berhubungan

dengan kas maupun tidak) terhadap posisi keuangan perusahaan.

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 136: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

136136

Ilustrasi – Umum

N E R A C A

1 – Maret – 2003

Kas Rp. 10 juta Modal Rp. 10 juta

N E R A C A

31 – Maret – 2003

Kas Rp. 4 juta Pinjaman Rp. 5 juta

Persediaan 3 juta Modal 12 juta

Mesin 10 juta

Rp. 17 juta Rp. 17 juta

Kas – Neraca 1 Maret Rp. 10 juta

Kas – Neraca 31 Maret 4 juta

Kas berkurang dengan Rp. 6 juta

Pertanyaan :

Kegiatan – kegiatan apa yang menyebabkan kas berkurang dengan Rp. 6 juta ?

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 137: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

137137

Analisa Arus Kas

Sumber Kas :

Penambahan Modal Rp. 2 juta

Pinjaman yang diperoleh 5 juta

Rp. 7 juta

Penggunaan Kas :

Membeli barang dagangan Rp. 3 juta

Membeli mesin 10 juta

Rp. 13 juta

Kas berkurang dengan Rp. 6 juta

* Kegiatan selama Bulan Maret yang menyebabkan K A S berkurang dengan Rp. 6 juta adalah karena Kas

digunakan untuk :

1. Rp.

2. Rp.

Rp.

Dan terjadi penambahan K a s yang berasal dari :

3. Rp.

4. Rp.

Rp.

Kas Berkurang Rp.

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 138: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

138138

Sumber Kas

Sumber Kas

Sumber Kas

Penggunaan Kas

Penggunaan Kas

Penggunaan Kas

Kesimpulan :

Dalam Ilustrasi terlihat :

Modal (+)

Hutang (+)

Barang dagangan / Persediaan Aktiva Lancar selain Kas (≠ Kas)

Mesin / Aktiva tetap Aktiva tak lancer.

Aktiva Lancar ≠ Kas (+)

Aktiva tak Lancar (+)

Secara induksi dapat dikatakan :

Modal (-)

Hutang (-)

Aktiva Lancar ≠ Kas (-)

Aktiva tak Lancar (-)

Secara umum dapat disimpulkan :

Modal (+)

Hutang (+)

Aktiva Lancar ≠ Kas (-)

Aktiva tak Lancar (-)

Modal (-)

Hutang (-)

Aktiva Lancar ≠ Kas (+)

Aktiva tak Lancar (+)

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 139: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

139139

KAS

Aktiva LancarSelain Kas

( + ) ( - )

( + ) ( - )

( + ) ( - )

HutangJangka Panjang

HutangJangka Pendek

Aktiva Tak LancarSelain Kas

Sumber Kas

Pemggunaan Kas

Modal &Saldo Laba

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 140: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

140140

AKTIVA PERUSAHAAN * Modal terdiri dari :

• Modal Saham

• Saldo Laba

- Modal Saham (+) Emisi Saham

(-) Penarikan kembali saham yang beredar.

- Saldo Laba (+) Laba

(-) a. Rugi

b. Pembagian dividen

Perubahan pada Hutang Lancar Aktivitas Operasional

# Emisi saham baru

# Penarikan Kembali Saham Aktivitas Pendanaan

# Pembagian Dividen (Financing Activi� s)

# Laba atau Rugi Aktivitas Operasional

(Operating Activi� )

* Hutang terdiri dari :

• Hutang Lancar

• Hutang Jangka Panjang

Hutang lancar berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan dalam rangka

mencapai laba.

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 141: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

141141

Hutang jangka panjang berhubungan dengan pendanaan perusahaan

# Perubahan pada Aktiva tak Lancar Aktivitas Investasi

(Investing Activities)

# Perubahan pada Hutang Jangka Panjang Aktivitas Pendanaan

* Aktiva ≠ K a s terdiri dari :

- Aktiva Lancar ≠ Kas

- Aktiva tak Lancar

• Aktiva Lancar ≠ kas berhubungan dengan kegiatan

operasi perusahaan dalam rangka mencapai laba.

• Aktiva tak Lancar berhubungan dengan kegiatan penanaman dana.

# Perubahan pada Aktiva Lancar ≠ Kas Aktivitas Operasional

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 142: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

142142

Kesimpulan :

Asal dari sumber dan penggunaan Kas dapat dikelompokkan :

1. Aktivitas Operasional (Operating Activities).

Aktivitas untuk mencapai Laba yang melibatkan aktiva lancar ≠ kas dan hutang lancar.

Unsur-unsurnya :

• Laba atau Rugi

• Perubahan aktiva lancar ≠ kas

• Perubahan hutang lancar.

2. Aktivitas Investasi (Investing Activities).

Aktivitas pemanfaatan dana dalam bentuk penanaman dalam aktiva tak lancar seperti

misalnya : investasi dalam mesin & pemberian pinjaman kepada perusahaan lain.

3. Aktivitas Pendanaan (Financing Activities).

Aktivitas yang berhubungan dengan penyediaan dana untuk keperluan perusahaan.

Unsur-unsurnya :

• Perubahan Modal Saham.

• Pembagian Dividen

• Perubahan Hutang Jangka Panjang.

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 143: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

143143

Aktivitas Operasional

- Aktivitas operasional meliputi kegiatan – kegiatan yang berhubungan dengan :

• Penjualan.

• Pembelian.

• Biaya Operasional.

- Kegiatan yang berhubungan dengan penjualan, pembelian dan biaya operasional suatu periode akan

dirangkum dalam Laporan Laba – Rugi.

- Kegiatan operasional juga berhubungan dengan aktiva lancar ≠ k a s dan Hutang Lancar. Untuk menentukan

sumber dan penggunaan kas yang berasal dari kegiatan operasional perlu diperhitungkan perubahan-

perubahan yang terjadi atas pos-pos Aktiva Lancar ≠ Kas dan Hutang Lancar.

Ilustrasi

* Penjualan Dilakukan penjualan tunai Rp. 5 juta

Kas

+ Rp. 5 jutaPenjualan

Piutang

+ Rp. 5 juta

- 3 juta

Kas

+ Rp. 3 jutaPenjualan

Dilakukan penjualan kredit Rp. 5 juta dan dalam periode yang sama diterima tagihan hasil penjualan

sebesar Rp. 3 juta.

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 144: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

144144

Catatan :

- “Penjualan” (kecuali penjualan Aktiva Tetap dan Surat Berharga) tidak diperlakukan sebagai sum

berkas.

- Sumber kas yang berasal dari “Penjualan” diperhitungkan dalam Laporan Laba – Rugi.

- Pengurangan piutang (aktiva lancar ≠ kas berkurang) merupakan sumber kas.

Catatan :

- “Pembelian” tidak diperlakukan sebagai penggunaan kas.

- Penggunaan Kas yang berasal dari “Pembelian” diperhitungkan dalam Laporan Laba – Rugi

(Harga Pokok Penjualan).

- Pengurangan “Hutang Usaha” (Hutang Lancar) merupakan penggunaan Kas.

Kas

(-) Rp. 2 jutaPembayaran Pembelian

Kas

(-) Rp. 1 juta

Hutang Usaha

(+) Rp. 4 juta

(-) Rp. 1 juta

Pembayaran

Hutang

* Pembelian. - Dibeli barang dagangan secara tunai Rp. 2 juta.

- Dibeli barang dagangan secara kredit Rp. 4 juta dan dalam periode yang sama dibayar hutang

pembelian Rp. 1 juta.

Penjualan

Pembelian

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 145: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

145145

Laba Sebagai Sumber Kas

* Transaksi Tunai

• Saldo awal (1-Maret) pos-pos Aktiva dan Hutang Lancar adalah sebagai berikut :

Kas Rp. 10 juta

Piutang Usaha 2 juta

Hutang Usaha 1 juta

• Selama bulan Maret terjadi transaksi :

Pembelian tunai ( 10 unit) Rp. 3 juta.

Pembelian tunai (10 unit) Rp. 5 juta.

• Saldo K a s pada tanggal 31 – Maret berjumlah :

Rp. 10 juta + Rp. 5 juta – Rp. 3 juta Rp. 12 juta

Saldo K a s awal (1-Maret) Rp. 10 juta

Kas bertambah Rp. 2 juta

• Perhitungan Laba Rugi

Penjualan Rp. 5 juta

Harga Pokok Penjualan 3 juta

Laba Rp. 2 juta Sumber KAS dari kegiatan Operasional

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 146: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

146146

* Transaksi Secara Kredit

- Selama Bulan Maret terjadi transaksi :

Pembelian secara kredit (10 unit) Rp. 3 juta

Penjualan secara kredit (10 unit) Rp. 5 juta

- Saldo Piutang Usaha per 31 Maret :

Rp. 2 juta + Rp. 5 juta Rp. 7 juta

Saldo per 1 Maret 2 juta

Penambahan Piutang Usaha Rp. 5 juta

- Saldo Hutang Usaha per 31 Maret :

Rp. 1 juta + Rp. 3 juta Rp. 4 juta

Saldo per 1 Maret 1 juta

Penambahan Hutang Usaha Rp. 3 juta

- Saldo k a s per 31 – Maret Rp. 10 juta

Saldo k a s per 1 – Maret 10 juta

Perubahan 0

- Perhitungan Laba Rugi

Penjualan Rp. 5 juta

Harga Pokok Penjualan 3 juta

Laba Rp. 2 juta

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 147: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

147

147

Sumber K a s dari kegiatan operasional :

Laba Rp. 2 juta

Penyesuaian :

+/+ Piutang Usaha (Rp. 5 juta)

+/+ Hutang Usaha 3 juta

(Rp. 2 juta)

Perubahan Kas Rp. 0

* Penagihan dan Pembayaran Hutang

• Selama Bulan Maret terjadi transaksi :

Pembelian secara kredit (10 unit) Rp. 3 juta

Penjualan secara kredit (8 unit) Rp. 4 juta

Penerimaan kas dari piutang Rp. 5 juta

Pembayaran Hutang Rp. 1 juta

• Saldo Piutang Usaha per 31 Maret :

Rp. 2 juta + Rp. 4 juta – Rp. 5 juta Rp. 1 juta

Saldo per 1 Maret 2 juta

Piutang Usaha berkurang Rp. 1 juta

• Saldo Hutang Usaha per 31 Maret :

Rp. 1 juta + Rp. 3 juta – Rp. 1 juta Rp. 3 juta

Saldo per 1 – Maret Rp. 1 juta

Penambahan Hutang Usaha Rp. 2 juta

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 148: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

148148

• Persediaan Barang Dagangan 1 – Maret Rp. 0

Persediaan Barang Dagangan 31 – Maret Rp. 600.000,-

Penambahan Persediaan Rp. 600.000,-

• Saldo Kas per 31 Maret :

Rp. 10 juta + Rp. 5 juta – Rp. 1 juta Rp. 14 juta

Saldo kas per 1 Maret 10 juta

Penambahan Kas Rp. 4 juta

• Perhitungan Laba - Rugi

Penjualan Rp. 4.000.000,-

Pembelian Rp. 3.000.000,-

Persediaan 31 Maret 600.000,-

H.P.P Rp. 2.400.000,-

Laba Rp. 1.600.000,-

• Sumber Kas dari kegiatan operasional :

Laba Rp. 1.600.000,-

Penyesuaian :

-/- Piutang Usaha Rp. 1.000.000,-

+/+ Hutang Usaha 2.000.000,-

+/+ Persediaan (600.000,-)

Rp. 2.400.000,-

Penambahan Kas Rp. 4.000.000,-

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 149: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

149149

* Penyesuaian atas biaya non kas

Saldo kas 1 – Maret 2003 Rp. 10 juta

Pembelian tunai (10 unit) Rp. 20 juta

Penjualan tunai (10 unit) Rp. 50 juta

Biaya Gaji untuk bulan Maret (tunai) Rp. 10 juta

Biaya Iklan untuk bulan Maret (tunai) Rp. 5 juta

Penentuan saldo kas akhir :

Saldo Kas 1 – Maret Rp. 10 juta

Hasil penjualan tunai 50 juta

Rp. 60 juta

Pengeluaran Kas :

- Pembelian Rp. 20 juta

- Gaji 10 juta

- Iklan 5 juta

Rp. 35 juta

Saldo Kas 31 – Maret 03 Rp. 25 juta

Perubahan Kas

Saldo Kas per 31 – Maret 2003 Rp. 25 juta

Saldo Kas per 1 Maret 2003 Rp. 10 juta

Penambahan Kas Rp. 15 juta

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 150: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

150150

Perhitungan Laba – Rugi

Penjualan Rp. 50 juta

Harga Pokok Penjualan 20 juta

Laba Kotor Rp. 30 juta

Biaya Operasional :

Biaya Gaji Rp. 10 juta

Biaya Iklan Rp. 5 juta

Rp. 15 juta

Laba Usaha Rp. 15 juta

Sumber Kas

Kegiatan Operasional

Dalam contoh di atas tidak terdapat biaya non kas, karenanya laba usaha langsung menjadi sumber kas

yang berasal dari kegiatan operasional.

• Misalkan perusahaan ini menggunakan gedung milik sendiri yang dibeli dengan harga Rp. 600 juta.

Gedung ini diperkirakan dapat dipakai selama 10 tahun.

• Pemakaian gedung menimbulkan beban biaya depresiasi.

Biaya depresiasi merupakan biaya yang tidak menyebabkan pengeluaran uang tunai

(Biaya Non Cash).

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 151: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

151151

• Dengan memperhitungkan biaya depresiasi per bulan sebesar Rp. 600 juta :

(10 X 12) = Rp. 5 juta, maka perhitungan laba rugi perusahaan ini sebagai berikut :

Penjualan Rp. 50 juta.

Harga Pokok Penjualan Rp. 20 juta

Laba kotor Rp. 30 juta

Biaya Operasional :

Biaya Gaji Rp. 10 juta

Biaya Iklan 5 juta

Biaya Depresiasi 5 juta

Rp. 20 juta

Laba Usaha Rp. 10 juta

• Pada akhir bulan Maret Kas bertambah dengan Rp. 15 juta. Sedangkan Laba Usaha sebagai sumber kas

dari kegiatan operasional hanya berjumlah Rp. 10 juta.

• Karenanya apabila dalam perhitungan Laba – Rugi terdapat biaya depresiasi (biaya non cash) maka jumlah

biaya depresiasi harus ditambahkan kembali pada saldo laba usaha.

• Penambahan kembali jumlah biaya depresiasi merupakan penyesuaian saldo laba usaha atas biaya-biaya

non cash.

Sumber Kas dari kegiatan operasional

Laba Usaha Rp. 10 juta

Penyesuaian :

Biaya depresiasi 5 juta

Penambahan Kas Rp. 15 juta

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 152: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

152152

* Penyesuaian atas Laba Penjualan Aktiva Tetap

- Aktivitas investasi mencakup kegiatan invesatsi dalam aktiva tak lancar dan pemberian pinjaman

jangka panjang kepada perusahaan lain serta divestasi melalui penjualan aktiva tak lancar.

- Penjualan aktiva tak lancar dapat menimbulkan rugi/laba.

Rugi / Laba penjualan aktiva tak lancar disajikan di Laporan Laba – Rugi dalam kelompok “Pendapatan

/ Biaya lain-lain” dengan pos tersendiri.

Ilustrasi :

- Mesin dengan harga perolehan Rp. 10 juta dan akumulasi penyusutan Rp. 8 juta dijual dengan

harga Rp. 3 juta.

Mesin Rp. 10 juta

Akumulasi Penyusutan 8 juta

Nilai buku Rp. 2 juta

Laba penjualan mesin = Rp. 3 juta – Rp. 2 juta = Rp. 1 juta.

Jurnal penjualan mesin :

Kas Rp. 3 juta

Akumulasi Penyusutan 8 juta

Mesin Rp. 10 juta

Laba penjualan mesin 1 juta

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 153: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

153153

Data kegiatan lainnya :

Saldo kas awal Rp. 10 juta

Pembelian tunai (10 unit) Rp. 20 juta

Penjualan tunai (10 unit) Rp. 50 juta

Biaya Gaji (tunai) Rp. 10 juta

Biaya Iklan (tunai) Rp. 5 juta

Perhitungan Saldo Kas – Akhir

Saldo Kas awal Rp. 10 juta

Hasil penjualan tunai Rp. 50 juta

Penjualan mesin 3 juta

Rp. 53 juta

Rp. 63 juta

Pengeluaran Kas :

- Pembelian Rp. 20 juta

- Gaji 10 juta

- Iklan 5 juta

Rp. 35 juta

Saldo kas akhir Rp. 28 juta

Kas bertambah dengan Rp. 28 juta – Rp. 10 juta = Rp. 18 juta

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 154: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

154154

Perhitungan Laba – Rugi

Penjualan Rp. 50 juta

Harga Pokok Penjualan 20 juta

Laba Kotor Rp. 30 juta

Biaya Operasional

Biaya Gaji Rp. 10 juta

Biaya Iklan 5 juta

Rp. 15 juta

Laba Operasional Rp. 15 juta

Laba penjualan mesin Rp. 1 juta

Laba Bersih Rp. 16 juta

• Pada akhir periode kas bertambah dengan jumlah Rp. 18 juta.

Laba Bersih sebagai sumber kas dari kegiatan operasional hanya berjumlah Rp. 16 juta.

• “Laba penjualan mesin “ merupakan laba hasil perhitungan akuntansi (accounting profit Accounting profit ini tidak mencerminkan arus kas masuk yang sesungguhnya yakni Rp. 3 juta.

• Karenanya saldo Laba Bersih / Usaha harus dikurangkan dengan “Laba penjualan mesin” dan disesuaikan

dengan arus masuk kas yang sesungguhnya.

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 155: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

155155

Sumber Kas dari kegiatan operasional

Laba Rp. 16 juta

Penyesuaian :

Laba penjualan mesin ( 1 juta)

Rp. 15 juta

Sumber Kas dari kegiatan investasi

Penjualan mesin Rp. 3 juta

Penambahan Kas Rp. 18 juta

Kesimpulan

• “Penjualan” tidak diperhitungkan sebagai sumber Kas.

“Pembelian” dan pengeluaran “Biaya Operasional” tidak diperhitungkan sebagai penggunaan Kas.

• Sumber dan penggunaan Kas yang berasal dari kegiatan operasional diperhitungkan

dari Laporan Laba – Rugi.

Laba Sumber Kas dari aktivitas operasional.

• Laba berdasarkan Laporan L/R perlu diperhitungkan kembali (disesuaikan) dengan :

- Pos-pos yang tidak berkaitan dengan sumber dan penggunaan kas seperti : biaya depresiasi, laba/

rugi penjualan aktiva tetap dan surat berharga.

- Perubahan-perubahan yang terjadi atas akun Aktiva Lancar ≠ Kas dan Hutang Lancar.

• Jumlah uang yang diterima dari penjualan aktiva tetap disajikan sebagai sumber kas dari aktivitas investasi.

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 156: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

156156

Ilustrasi Lengkap

Taylor Company

Neraca Komparasi

31 Desember, 2003 dan 2002

Aktiva 2003 <2002

Kas dan setara kas $ 82,000 $ 40,000

Piutang usaha (netto) 180,000 150,000

Persediaan 170,000 200,000

Peralatan 200,000 140,000

Akumulasi Penyusutan (72,000) (60,000)

$ 560,000 $ 470,000

Hutang dan Ekuitas

Hutang dagang $ 100,000 $ 80,000

Wesel bayar jangka panjang 100,000 50,000

Saham biasa 250,000 250,000

Saldo Laba 110,000 90,000

$ 560,000 $ 470,000

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 157: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

157157

Taylor Company

Laporan Laba – Rugi

Untuk tahun yang berakhir

31 Desember 2003

Penjualan ...................................................................................................... $ 345,000

Dikurangi :

Harga pokok penjualan .........................................................$ 120,000

Biaya operasional (tanpa depresiasi) ........................................60,000

Depresiasi ...................................................................................40,000

$ 220,000

Laba operasi ....................................................................................................$ 125,000

Laba penjualan peralatan ......................................................................................5,000

Laba sebelum pajak penghasilan ...................................................................$ 130,000

Pajak penghasilan ................................................................................................30,000

Laba bersih ......................................................................................................$ 100,000

Informasi tambahan :

1. Peralatan dengan harga perolehan $ 30,000 dan mempunyai nilai buku $ 2,000 telah

dijual tunai $ 7,000 pada tahun 2003.

2. Perubahan “Saldo Laba” hanya disebabkan oleh laba bersih dan pembagian dividen

tunai selama tahun

yang bersangkutan.

Saldo Kas 2003 ............................................................ Rp. 82.000,-

Saldo Kas 2002 .................................................................. 40.000,-

Kas bertambah .................................................. Rp. 42.000,-

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 158: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

158158

• Untuk mengetahui faktor penyebab penambahan saldo Kas perlu dilakukan analisis atas pos-pos Neraca

dan Laporan Laba / Rugi.

* Mula-mula dilakukan analisis atas perkiraan Saldo Laba untuk mengetahui perubahan kas yang disebab

kan oleh aktivitas operasional (Laba) dan aktivitas pendanaan (pembagian dividen).

• Akun Saldo Laba Taylor Company adalah sebagai berikut

Saldo Laba

Dividen 80.000,- Saldo awal 90.000,-

Laba bersih 100.000,-

Saldo akhir 110.000,-

• Berdasarkan data Saldo Laba pada Neraca komparasi dan informasi tambahan, kita dapat menghitung

jumlah dividen yang dibagikan.

• Perhitungan :

Saldo Laba akhir 2002 $ 90,000

+/+ Laba beresih 2003 100,000

Saldo seharusnya $190,000

Saldo Laba akhir 2003 110,000

Dividen yang dibagikan $ 80,000

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 159: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

159159

• Laba bersih $ 100,000 - Sumber kas dari kegiatan

(Net Income) operasional

• Pembagian dividen $ 80,000 - Penggunaan kas dari kegiatan

(Payment of dividends) pendanaan

# Laporan Arus K A S

Arus kas dari aktivitas operasional :

Laba bersih $ 100,000

Arus Kas dari aktivitas pendanaan :

Pembagian dividen $ (80,000)

* Laba sebagai sumber kas dari kegiatan operasional perlu diperhitungkan kembali / disesuaikan dengan

item-item non cash seperti Biaya Depresiasi dan Laba Penjualan Peralatan.

• Langkah selanjutnya diadakan analisis atas perkiraan “Peralatan” dan “Akumulasi Penyusutan”.

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 160: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

160160

Peralatan

Saldo awal 140,000 Penjualan peralatan 30,000

Pembelian peralatan 90,000

Saldo akhir 200,000

Akumulasi Penyusutan

Penjualan Peralatan 28,000 Saldo awal 60,000

Biaya depresiasi 40,000

Saldo akhir 72,000

• Melalui analisis atas akun akumulasi penyusutan dapat dihitung jumlah biaya depresiasi tahun 2003.

Perhitungan

Saldo akumulasi penyusutan 2002 (kredit) $ 60,000,-

Pendebitan atas penjualan peralatan (28,000,-)

Saldo seharusnya (kredit) $ 32,000,-

Saldo akumulasi penyusutan 2003 (kredit) 72,000,-

Biaya depresiasi 2003 $ 40,000,-

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 161: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

161161

• Analisis atas akun peralatan bertujuan untuk menentukan penambahan / pembelian equipment baru.

Perhitungan

Saldo peralatan 2002 (debit) $ 140,000,-

Pengkreditan atas cost peralatan yang dijual (30,000,-)

Saldo seharusnya $ 110,000,-

Saldo peralatan 2003 (debit) 200,000,-

Pembelian peralatan baru $ 90,000,-

• Penjualan peralatan (lama) menyebabkan timbulnya laba penjualan peralatan (laba akuntansi). Laba

akuntansi yang berasal dari penjualan peralatan tidak identik dengan penambahan uang kas yang

sesungguhnya.

Perhitungan.

Penerimaan kas penjualan peralatan $ 7,000,-

Nilai buku peralatan

Cost $ 30,000,-

Akumulasi penyusutan (28,000,-)

$ 2,000,-

Laba penjualan peralatan $ 5,000,-

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 162: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

162162

Rangkuman

• Biaya depresiasi $ 40,000 - Adjustment terhadap

(Depreciation expense) laba bersih (+/+)

• Pembelian peralatan $ 90,000 - Penggunaan kas dari

(Purchase of equipment) kegiatan investasi

• Laba penjualan peralatan $ 5,000 - Adjustment terhadap

(Gain on sale of equipment) laba bersih (-/-)

• Hasil penjualan peralatan $ 7,000 - Sumber kas dari

(Sale of equipment) kegiatan investasi

# Laporan Arus K A S

Arus kas dari aktivitas operasional :

Laba bersih $ 100,000,-

Adjustment :

Biaya depresiasi 40,000,-

Laba penjualan peralatan (5,000,-)

Arus kas dari aktivitas investasi :

Penjualan peralatan $ 7,000,-

Pembelian peralatan (90,000,-)

Arus kas dari aktivitas pendanaan :

Pembagian dividen $(80,000,-)

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 163: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

163163

* Laba bersih sebagai sumber kas masih harus disesuaikan dengan perubahan-perubahan Aktiva Lancar

selain kas dan Hutang Lancar.

• Dengan membandingkan saldo tahun 2003 dengan saldo tahun 2002 kita dapat menentukan penambahan

atau pengurangan atas aktiva lancar selain kas dan hutang lancar.

- Piutang usaha (+/+) $ 30,000,-

- Persediaan (-/-) 30,000,-

- Hutang dagang (+/+) 20,000,-

• Penambahan dan pengurangan atas saldo aktiva lancar selain kas dan hutang lancar merupakan unsur

adjustment terhadap saldo bersih.

# Laporan Arus Kas

Arus kas dari aktivitas operasional :

Laba bersih $ 100,000

Adjustment :

Biaya depresiasi 40,000

Laba penjualan peralatan (5,000)

Peningkatan piutang usaha (30,000)

Penurunan persediaan 30,000

Peningkatan hutang dagang 20,000

Arus kas dari aktivitas investasi :

Penjualan peralatan $ 7,000

Pembelian peralatan (90,000)

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 164: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

164164

Arus kas dari aktivitas pendanaan :

Pembagian dividen $ (80,000)

* Sebagai langkah terakhir perlu dianalisa perubahan-perubahan yang terjadi pada “Wesel bayar jangka

panjang” dan “Saham biasa”.

• Saham biasa tidak mengalami perubahan sedangkan Wesel bayar jangka panjang bertambah dengan :

$ 100,000 - $ 50,000 = $ 50,000,-

• Penambahan wesel bayar jangka panjang $ 50,000

Sumber Kas

dari Aktivitas

Pendanaan

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 165: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

165165

Laporan Arus Kas

Taylor Company

Laporan Arus Kas

Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2003

Arus kas dari aktivitas operasional :

Laba bersih $ 100,000

Adjustment :

Biaya depresiasi 40,000

Laba penjualan peralatan (5,000)

Peningkatan piutang usaha (30,000)

Penurunan persediaan 30,000

Peningkatan hutang dagang 20,000

Arus kas ne� o yang disediakan (dipergunakan)

oleh aktivi as operasional $ 155,000

Arus kas dari aktivitas investasi :

Penjualan peralatan $ 7,000

Pembelian peralatan (90,000)

Arus kas ne� o yang disediakan (dipergunakan)

oleh aktivi as investasi (83,000)

Arus kas dari aktivitas pendanaan :

Pembagian dividen $ (80,000)

Peningkatan wesel bayar jangka panjang 50,000

Arus kas ne� o yang disediakan (dipergunakan )

oleh aktivi as pendanaan (30,000)

Peningkatan (penurunan) kas dan setara kas $ 42,000

Kas dan setara kas pada awal tahun 40,000

Kas dan setara kas pada akhir tahun $ 82,000

AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR

Page 166: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

LATIHAN SOAL“KASUS”• Laporan keuangan

• Kasus Laporan Keuangan (Umum)

• Kasus Piutang Usaha

• Kasus Persediaan

• Kasus Aktiva Tetap

• Laporan Arus Kas

Page 167: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

167167

Tuan Bagyo – seorang sarjana Hukum – mendirikan kantor pengacara

Dibawah ini adalah transaksi (dalam ribuan) yang terjadi pada bulan April

1. Dalam rangka pendirian kantor pengacara Tuan Bagyo menyetor Rp. 5.000,- sebagai penyertaan modal.

2. Dibeli secara tunai barang-barang keperluan kantor seperti : kertas tik, ball point, formulir (office

supplies) sejumlah Rp. 300,-

3. Dibeli secara kredit perlengkapan kantor (inventaris) dari palma furniture sejumlah Rp. 4.800,-

4. Diterima fee atas jasa pengacara selama bulan April sebesar Rp. 2.500,-

5. Dibayar sewa kantor untuk masa 4 bulan sejumlah Rp. 2.000,-

6. Dibayat premi asuransi kebakaran untuk masa 1 tahun sejumlah Rp. 1.200,-

7. Dibayar gaji karyawan untuk bulan April sejumlah Rp. 500,-

8. Dibayar hutang pada Palma Furniture sejumlah Rp. 2000,-

9. Tuan Bagyo mengambil Rp. 300,- untuk keperluan pribadi.

10. Dikirmkan tagihan kepada PT “RIRI” atas jasa konsultasi hukum selama bulan April sejumlah Rp. 500,-

11. Diterima tagihan dari perusahaan konstruksi”Alfa” atas biaya perbaikan talang air, kaca jendela dan

pengecetan sejumlah Rp. 200,-

12. Pada tanggal 30 April Tuan Bagyo menghitung persediaan barang-barang keperluan kantor (office

supplies). Office supplies yang belum terpakai sejumlah Rp. 200,-

13. Gaji bulan April saudara Badrun (petugas ekspedisi) sebesar Rp. 200,- belum dapat dibayarkan berhubung

yang bersangkutan sedang dinas ke luar kota. (jumlah ini tidak termasuk dalam gaji yang dibayarkan pada

soal no. 7)

14. Perlengkapan kantor diperkirakan dapat dipakai selama 4 tahun dan disusutkan dengan metoda garis

lurus.

15. Dilakukan perhitungan penyesuaian (Adjusment) atas sewa kantor dan asuransi kebakaran.

Diminta:

a) Catatlah transaksi-transaksi tersebut di atas dalam persamaan akuntansi

b) Buatlah Laporan Laba-Rugi ; Laporan Perubahan Modal dan Neraca

LATIHAN SOAL “KASUS”

Page 168: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

168168

No

A K

T I V

AP

A S

I V A

Pend

apat

anU

raia

nKa

sPi

utan

gSu

pplie

sIn

vent

aris

Sew

a D

ibay

ar

Dim

uka

Asur

ansi

D

ibay

ar

Dim

uka

Akum

ulas

i Pe

nyus

utan

Biay

aH

utan

gM

odal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Kant

or P

enga

cara

“Ba

gyo”

Ke

rtas

Ker

ja T

rans

aksi

Keu

anga

n Bu

lan

Apr

il 20

03(d

alam

ribu

an)

LATIHAN SOAL “KASUS”

Page 169: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

169169

Baris

AKU

NN

erac

a Sa

ldo

Peny

esua

ian

Laba

– R

ugi

Ner

aca

Deb

itKr

edit

Deb

itKr

edit

Deb

itKr

edit

Deb

itKr

edit

1KA

SRp

. 1.2

00,-

-

2Pi

utan

gRp

. 500

,--

3Su

pllie

sRp

. 300

,--

4In

vent

aris

Rp. 4

.800

,--

5Se

wa

Dib

ayar

Dim

uka

Rp. 2

.000

,--

6As

uran

si D

ibay

ar D

imuk

aRp

. 1.2

00,-

-

7H

utan

g-

Rp. 3

.000

,-

8M

odal

-Bag

yo-

Rp. 5

.000

,-

9M

odal

-Priv

eRp

. 300

,--

10Bi

aya

Gaj

iRp

. 500

,--

11Bi

aya

Perb

aika

nRp

. 200

,--

12Pe

ndap

atan

Jasa

Kon

sulta

si-

Rp. 5

00,-

13Pe

ndap

atan

Jasa

Pen

gaca

ra-

Rp. 2

.500

,-

14Rp

.11.

000,

-Rp

.11.

000,

-

15Bi

aya

Supp

lies

16Bi

aya

Sew

a

17Bi

aya

Asur

ansi

18Bi

aya

Peny

usut

an

19Ak

umul

asi P

enyu

suta

n

20H

utan

g G

aji

Kant

or P

enga

cara

“Ba

gyo”

Ke

rtas

Ker

ja T

rans

aksi

Keu

anga

n Bu

lan

Apr

il 20

03(d

alam

ribu

an)

LATIHAN SOAL “KASUS”

Page 170: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

170170

JURNAL TRANSAKSI

LATIHAN SOAL “KASUS”

(dalam ribuan)

Tanggal Deskripsi Post ref. Debit Kredit

Page 171: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

171171

JURNAL PENYESUAIAN

LATIHAN SOAL “KASUS”

(dalam ribuan)

Tanggal Deskripsi Post ref. Debit Kredit

Page 172: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

172172

JURNAL PENUTUP(dalam ribuan)

LATIHAN SOAL “KASUS”

Tanggal Deskripsi Post ref. Debit Kredit

Page 173: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

173173

Kantor Pengacara “Bagyo”

Laporan Laba – Rugi

Untuk bulan April 1990

(dalam ribuan)

Pendapatan

Pendapatan Jasa Pengacara Rp.

Pendapatan Jasa Konsultasi Rp.

Rp.

Biaya Operasional

Biaya Gaji Rp.

Biaya Perbaikan

Biaya Supplies

Biaya Penyusutan

Biaya Sewa

Biaya Asuransi _________

Rp. _________

Laba Rp. _________

Kantor Pengacara “Bagyo”

Laporan Perubahan Modal

30 – April 1990

(dalam ribuan)

Modal Awal Rp.

Laba bulan April ___________

Rp.

Penarikan kembali modal Rp._________

Modal per 30 – April 1990 Rp.

LATIHAN SOAL “KASUS”

Page 174: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

174174

Terlampir Kertas kerja penyusunan laporan keuangan P.T. “Elektro Jaya”.

Anda diminta untuk menyelesaikan kertas kerja ini dengan data-data penyesuaian sebagai berikut :

1. Persediaan barang dagangan pada tanggal 31 Desember 2003 berjumlah Rp. 62.150,-

2. Sisa Supplies yang belum terpakai adalah Rp. 480,-

3. Asuransi yang telah kadaluwarsa selama tahun 2003 berjumlah Rp. 1.910,-

4. Beban biaya depresiasi untuk tahun 2003 adalah :

• Untuk peralatan toko Rp. 3.100,-

• Untuk peralatan kantor Rp. 2.490,-

5. Gaji yang masih harus dibayar pada tanggal 31 Desember 2003 :

• Gaji penjualan Rp. 780,-

• Gaji umum Rp. 360,-

Rp. 1.140,-

LATIHAN SOAL “KASUS”

Page 175: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

175175

Hutang Rp.

Hutang Gaji

_______________

Modal – Bagyo

_______________

KAS Rp.

Piutang

Supplies

Sewa dibayar dimuka

Asuransi dibayar dimuka _______________

Inventaris Rp.

Akumulasi Penyusutan Rp.____________

Rp.

Kantor Pengacara “Bagyo”

NERACA

30 – April 1990

(dalam ribuan)

Rp. Rp.

Rp.

LATIHAN SOAL “KASUS”

Page 176: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

176176

JURNAL PENYESUAIAN(dalam ribuan)

Tanggal Deskripsi Post ref. Debit Kredit

LATIHAN SOAL “KASUS”

Page 177: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

177177

No

Uru

tAK

UN

Ner

aca

Sald

oPe

nyes

uaia

nLa

ba –

Rug

iN

erac

a

Deb

itKr

edit

Deb

itKr

edit

Deb

itKr

edit

Deb

itKr

edit

1KA

SRp

. 62.

950

2W

esel

Tag

ih40

.000

3Pi

utan

g D

agan

g60

.880

4Pe

rsed

iaan

Bar

ang

59.7

00

5Su

pplie

s Kan

tor

1.09

0

6As

uran

si di

baya

r dim

uka

4.56

0

7Pe

rala

tan

Toko

27.1

00

8AK

Pen

yusu

tan

– Pe

rala

tan

TKRp

. 12.

600

9Pe

rala

tan

Kant

or15

.570

10AK

Pen

yusu

tan

– Pe

rala

tan

Kant

or7.

230

11H

utan

g D

agan

g22

.420

12H

utan

g G

aji

13H

utan

g H

ipoti

k25

.000

14M

odal

Sah

am10

0.00

0

15Sa

ldo

Laba

41.2

00

16D

ivid

en18

.000

17Ik

htisa

r L/R

18Pe

njua

lan

720.

185

19Re

tur P

enju

alan

6.14

0

20Po

tong

an P

enju

alan

5.79

0

Dip

inda

hkan

.....

...Rp

. 301

.780

Rp. 9

28.6

35P.T. E

lekt

ro Ja

yaKe

rtas

Ker

jaU

ntuk

Tah

un Y

ang

Bera

khir

31 –

Des

embe

r – 2

003

LATIHAN SOAL “KASUS”

Page 178: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

178178

No

Uru

tAK

UN

Ner

aca

Sald

oPe

nyes

uaia

nLa

ba –

Rug

iN

erac

a

Deb

itKr

edit

Deb

itKr

edit

Deb

itKr

edit

Deb

itKr

edit

Pind

ahan

Rp. 3

01.7

80Rp

. 928

.635

21Pe

mbe

lian

521.

980

22Re

tur P

embe

lian

9.10

0

23Po

tong

an P

embe

lian

2.52

5

24Tr

ansp

orta

tion

In17

.400

25Bi

aya

Gaj

i Pen

jual

an59

.250

26Bi

aya

Adve

rten

si10

.860

27Bi

aya

Dep

resia

si –

Pera

lata

n TK

28Bi

aya

Penj

uala

n La

inny

a63

0

29Bi

aya

Gaj

i Um

um20

.660

30Bi

aya

Sew

a8.

100

31Bi

aya

Dep

resia

si –

Pera

lata

n Kt

r

32Bi

aya

Asur

ansi

33Bi

aya

Supp

lies K

anto

r

34Bi

aya

Um

um L

ainn

ya76

0

35Pe

ndap

atan

Bun

ga3.

600

36Bi

aya

Bung

a2.

440

Laba

Ber

sih

......

.....

Rp. 9

43.8

60Rp

. 943

.860

LATIHAN SOAL “KASUS”

Page 179: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

179179

P.T “Elektro Jaya”

Laporan Laba Rugi

Untuk tahun yang berakhir 1990

(dalam ribuan)

Penjualan Rp.

Dikurangi :

• Retur Penjualan Rp.

• Potongan Penjualan Rp.

Rp.

Penjualan Netto Rp.

Harga pokok penjualan

Persediaan barang 1/1-’90 Rp.

Pembelian Rp.

Dikurangi

• Retur Pembelian ( )

• Potongan pembelian ( )

Pembelian Netto Rp.

• Trasportation in Rp._______

Harga pokok pembelian Rp._________

Barang tersedia dijual Rp.

Persediaan barang 31/12-’90 __________

Harga pokok penjualan Rp.________

Laba Kotor Rp.

LATIHAN SOAL “KASUS”

Page 180: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

180180

Laba kotor (pindahan) Rp.

Biaya penjualan

Biaya gaji penjualan Rp.

Biaya adventensi

Biaya depresiasi – peralatan kantor

Biaya umum lainnya ___________

Rp.

Biaya Umum

Biaya gaji umum Rp.

Biaya sewa

Biaya depresiasi-peralatan ktr

Biaya Asuransi

Biaya supplies kantor

Biaya umum lainnya ____________

Rp.

Total Biaya Operasional ________

Laba operasional Rp.

Pendapatan dan biaya lainnya

Pendapatan bunga Rp.

Biaya bunga (________)

Rp._______

Laba bersih Rp.

LATIHAN SOAL “KASUS”

Page 181: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

181181

P.T “Elektro Jaya”

Laporan Saldo Laba

Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 1990

(dalam ribuan)

Saldo laba 1 Januari 1990 Rp.

Laba tahun 1990 Rp.

-/- dividen ______________

Rp.

____________

Saldo laba 31 Desember 1990 Rp.

___________

LATIHAN SOAL “KASUS”

Page 182: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

182182

P.T “Elektro Jaya”

NERACA 31 Desember 1990

(dalam ribuan)

AKTIVA

AKTIVA LANCAR

KAS Rp.

Wesel tagih

Piutang dagang

Persediaan barang dagangan

Supplies kantor

Asuransi dibayar dimuka ______________

Jumlah aktiva lancar Rp.

AKTIVA TETAP

Peralatan kantor Rp.

Akumulasi penyusutan

Peralatan toko Rp.

Akumulasi penyusutan ______________

Rp.

Jumlah aktiva tetap Rp.

_________

TOTAL AKTIVA Rp.

LATIHAN SOAL “KASUS”

Page 183: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

183183

HUTANG

HUTANG LANCAR

Hutang dagang Rp.

Hutang gaji ______________

Jumlah hutang lancar Rp.

HUTANG JANGKA PANJANG

Hutang hipotik Rp.

Jumlah hutang Rp.

MODAL

Modal saham Rp.

Saldo laba ________________

Jumlah modal Rp.

______________

TOTAL PASIVA

LATIHAN SOAL “KASUS”

Page 184: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

184184

Kasus Laporan Keuangan ( Umum )

A N T I P E S T

Misalkan anda baru saja dipromosi menjadi asisten pejabat pemberi kredit pada Bank Mitra Usaha Nasional

( Bank M I U N ). Salah satu tugas awal anda adalah : anda diminta untuk mengevaluasi permohonan kredit

sebesar $ 75,000 dari perusahaan Antipest ; suatu perusahaan perorangan yang relative kecil.

Untuk mendukung permohonan kredit yang diajukan, Donna Polk, si pemilik menyerahkan “ Daftar Akun “

( Neraca Saldo ) tahun pertama operasinya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003.

Antipest

Daftar Akun

31 Desember 2003

Kas $ 4.120

Tagihan kepada pihak luar 7,740

Supplies ( bahan kimia dll ) 14,950

Mobil Truk 32,750

Peralatan kerja ( Equipment ) 16,150

Hutang kepada pihak lain $ 4,700

Investasi dalam usaha 47,500

Pendapatan jasa 97,650

Biaya upah 60,100

Biaya listrik, air dan telpon 6,900

Biaya sewa 4,800

Biaya asuransi 1,400

Biaya lain – lain 940

$ 149,850 $ 149,850

LATIHAN SOAL “KASUS”

Page 185: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

185185

Diminta :

1. Jelaskan kepada Donna Polk mengapa satu set laporan keuangan

(Laporan Laba – Rugi, Laporan Perubahan Modal dan Neraca ) akan

berguna bagi anda dalam mengevaluasi permohonan kreditnya.

2. Pada saat mendiskusikan “ Daftar Akun “ dengan Donna Polk,

anda mensinyalir adanya akun – akun yang belum disesuaikan pada

tanggal 31 Desember 2003 (belum dilakukan penyesuaian atas akun ).

Lakukanlah analisa atas “ Daftar Akun “ tersebut diatas dan jelaskan

akun – akun yang mutlak harus dilakukan penyesuaian. Tunjukkan

juga akun – akun yang mungkin memerlukan penyesuaian pada

akhir tahun.

3. Misalkan beberapa hari kemudian Donna Polk menyerahkan satu set

laporan keuangan.

Pertimbangan dan informasi tambahan apa yang masih anda perlukan

sebelum mengambil keputusan atas permohonan kredit dari Antipest.

LATIHAN SOAL “KASUS”

Page 186: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

186186

Latihan

Piutang Usaha

PT “TRANSTECHNOLOGIE” mencadangkan taksiran piutang ragu - ragu setiap akhir tahun sebesar 2% dari

penjualan tahun yang bersangkutan. Penjualan selama 4 tahun berturut-turut dan saldo rekening “Cadangan

Piutang Ragu-Ragu” pada akhir tahun yang bersangkutan adalah sebagai berikut :

Saldo akhir rekening

Tahun Penjualan “Cadangan Piutang Ragu-Ragu”

2000 Rp. 2.100.000,- Rp. 21.500,-

2001 1.975.000,- 35.500,-

2002 2.500.000,- 50.000,-

2003 2.350.000,- 66.000,-

Hitunglah jumlah piutang yang dihapuskan pada tahun 2001, 2002, dan 2003

LATIHAN SOAL “KASUS”

Page 187: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

187187

Kasus Piutang Usaha

C A N N O N S

Selama bertahun – tahun penjualan perusahaan Cannons dilakukan dengan cara tunai. Namun sejak tanggal

1 Januari 2000 perusahaan ini mulai melakukan penjualan secara kredit dengan kondisi n/30. Karenanya

mulai tahun 2000 setiap akhir tahun perusahaan ini melakukan pencadangan atas taksiran piutang ragu-

ragu sebesar ½ % dari penjualan kredit. Angka ini merupakan tarif yang biasa dipakai oleh industri sejenis

atau lazim disebut rata-rata industri. Penjualan kredit dan saldo kredit rekening cadangan piutang ragu-

ragu setiap akhir tahun selama 4 tahun terakhir adalah sebagai berikut :

Tahun Penjualan Kredit Cadangan Piutang Ragu – ragu

2000 $ 3,900,000 $ 6,000

2001 3,600,000 8,000

2002 4,000,000 11,500

2003 3,750,000 14,000

Jane Cannon, direktur utama perusahaan ini, menaruh perhatian atas metode yang dipergunakan

untuk menghitung, mencadangkan dan menghapus piutang yang tak tertagih ; dan ia merasa cara yang

dipakai selama ini kurang memuaskan. Dia meminta anda mempelajari data operasi masa lalu dalam bidang

ini dan rekomendasi untuk melakukan perubahan apabila dianggap perlu.

LATIHAN SOAL “KASUS”

Page 188: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

188188

Diminta :

1. Tentukanlah jumlah ( a ) penambahan atas rekening cadangan piutang ragu – ragu dan ( b ) jumlah

piutang yang dihapuskan setiap tahun selama empat tahun terakhir.

2. Apakah taksiran piutang ragu – ragu sebesar ½ % dari penjualan kredit cukup wajar ? Beri penjelasan

dan faktor pokok yang perlu diperhatikan.

3. Misalkan setelah mendiskusikan item ( 2 ) Jane Cannon bertanya ; tindakan apa yang mungkin

dilakukan untuk memperkirakan saldo cadangan piutang ragu – ragu yang seharusnya ada pada

tanggal 31 Desember 2003 dan kemungkinan – kemungkinan untuk melakukan perubahan atas

akuntansi piutang ragu – ragu.

Bagaimana tanggapan anda ?

LATIHAN SOAL “KASUS”

Page 189: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

189189

Kasus Persediaan

DREW COMPANY

Drew Company memulai usahanya pada tahun 2002 dengan menjual satu jenis produk.

Data pembelian dan penjualan untuk tahun 2002 adalah sebagai berikut :

Pembelian

Tanggal Jumlah Harga per Unit Total Pembelian

05 April 5,000 $ 13.20 $ 66,000

02 Mei 5,000 14.00 70,000

04 Juni 5,000 14.20 71,000

10 Juli 5,000 15.00 75,000

07 Agustus 3,000 15.25 45,750

05 Oktober 2,000 15.50 31,000

01 November 1,000 15.75 15,750

10 Desember 1,000 17.000 17,000

27,000 $ 391,000

Penjualan

April 2,000 unit September 3,500 unit

Mei 2,000 Oktober 2,250

Juni 3,500 November 2,250

Juli 4,000 Desember 1,000

Agustus 3,500

Total Penjualan $ 454,000

LATIHAN SOAL “KASUS”

Page 190: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

190190

Pada tanggal 2 Januari 2003 Anne Drew, direktur utama perusahaan, meminta saran anda tentang cara

penilaian terhadap 3,000 unit persediaan akhir ; hasil perhitungan fisik barang yang dilakukan pada tanggal

31 Desember 2002. Diminta :

1. Tentukanlah nilai persediaan barang per 31 Desember 2002 dengan sistem periodik dan memakai

metoda penilaian ( a ) first in first out ( b ) last in first out ( c ) weigthed average.

2. Tentukanlah laba kotor untuk tahun 2002 atas dasar metoda penilaian tersebut diatas.

3. a. Diantara ketiga metode tersebut diatas, metode mana yang hasil perhitungannya paling

mencerminkan hasil operasi perusahaan sesungguhnya ? Beri alasan !

b. Menurut pendapat anda metode mana yang hasil perhitungannya paling mencerminkan

nilai pengganti atas persediaan yang tertera di Neraca pada tanggal 31 Desember 2002 ?

Beri alasan !

c. Metode mana yang akan anda pakai untuk keperluan perhitungan pajak penghasilan ?

Beri alasan !

4. Berdasarkan data yang tertera pada kasus ini, apakah ada indikasi bahwa persediaan barang

perusahaan ini sepanjang tahun 2002 berlebihan ? Atau malah kurang ?

LATIHAN SOAL “KASUS”

Page 191: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

191191

Kasus Aktiva Tetap

FRANK CRAMER COMPANY

Frank Cramer, direktur utama Frank Cramer & Coy, sedang mempertimbangkan pembelian mesin pabrik

seharga $ 120,000. Mesin ini diperkirakan mempunyai masa manfaat selama 5 tahun tanpa nilai sisa. Di

masa lalu mesin – mesin pabrik disewa - beli dari Wiwan Leasing Company. Dalam kaitan dengan penyusutan

mesin pabrik, Cramer meminta saran anda apakah sebaiknya menggunakan metoda garis lurus atau metoda

jumlah angka tahun.

Diminta :

1. Hitunglah penyusutan untuk masa lima tahun dengan

( a ) metoda garis lurus

( b ) metoda jumlah angka tahun.

2. Misalkan laba sebelum penyusutan dan pajak penghasilan diperkirakan sama yakni sebesar $

100,000 setiap tahun dan tarif pajak penghasilan adalah sebesar 30% ; hitunglah laba bersih

(setelah pajak ) untuk masa lima tahun apabila perusahaan memakai

( a ) metoda garis lurus

( b ) metoda jumlah angka tahun.

3. Metoda mana yang sebaiknya dipakai apabila laporan keuangan yang dihasilkan dimaksudkan

( a ) untuk keperluan pajak

( b ) untuk keperluan intern.

Beri alasan !

4. Jelaskan kepada Frank Cramer faktor – faktor lain yang perlu diperhatikan didalam pemilihan

metoda penyusutan.

LATIHAN SOAL “KASUS”

Page 192: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

192

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Berpengaruh terhadap +/- Sumber /Penggunaan

192

Laporan Arus Kas

Tentukanlah apakah transaksi – transaksi tersebut dibawah ini tergolong sumber atau

penggunaan dana.

1. Penyertaan dalam saham PT Astra ( Investment in Astra stock ).

2. Pembelian peralatan dan mesin pabrik.

3. Mengeluarkan surat hutang jangka panjang.

4. Mengemisi saham biasa untuk membeli mesin pabrik.

5. Mengemisi saham preferen untuk melunasi hutang obligasi.

6. Mengeluarkan promes dalam rangka pembelian bahan baku.

7. Menerima surat wesel / aksep sebagai pelunasan piutang usaha yang sudah jatuh tempo.

LATIHAN SOAL “KASUS”

Page 193: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

193193

Laporan Arus Kas

CARLTON BOTTLE COMPANY

Berdasarkan Neraca dari Carlton Bottle Company dan informasi tambahan di bawah ini, susunlah laporan

arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003.

31 Desember 2003 2002

Kas $ 8,500 $ 10,000

Piutang dagang 9,250 7,500

Persediaan 5,780 13,100

Biaya dibayar dimuka 4,015 2,300

Mesin dan peralatan 50,100 57,600

Akumulasi penyusutan (14,700) (15,300)

Penyertaan 30,000 23,000

Total Aktiva $ 92,945 $ 98,200

Hutang dagang $ 9,200 $ 12,300

Hutang wesel 2,445 3,000

Hutang gaji 2,300 1,150

Hutang obligasi 17,000 22,000

Saham biasa 22,000 24,750

Saldo laba 40,000 35,000

Total Hutang & Modal $ 92,945 $ 98,200

Informasi tambahan

a. Selama tahun 2003 peralatan dengan harga perolehan $ 12,000 dan akumulasi penyusutan

sebesar $ 5,600 telah dijual dengan harga $ 6,000.

b. Laba bersih untuk tahun 2003 adalah $ 11,000.

LATIHAN SOAL “KASUS”

Page 194: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

194194

Laporan Arus Kas

EASY – GROW SEED

Perusahaan Easy - Grow Seed telah menyiapkan neraca untuk tahun 2002 dan 2003 sebagai yang tertera

pada halaman belakang.

Uang yang diperlukan untuk membeli peralatan baru dan untuk memperbaiki posisi modal kerja perusahaan

diperoleh dengan cara menjual efek – efek dan mengeluarkan surat hutang hipotik. Pada tahun 2003

peralatan dengan harga perolehan $ 75,000 dan bernilai buku $ 15,000, telah dijual dengan harga $ 18,000.

Laba penjualan peralatan ini telah diperhitungkan dalam laporan laba – rugi.

Selama tahun 2003 perusahaan telah membagikan dividen sebesar $ 90,000 dan melaporkan laba bersih

sebesar $ 180,000. Tidak ada jurnal lain yang berhubungan dengan akun saldo laba kecuali jurnal untuk

mencatat laba bersih tahun 2003 dan pembagian dividen.

Susunlah laporan arus kas berdasarkan data yang tersedia.

LATIHAN SOAL “KASUS”

Page 195: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi Keuangan

195195

Easy – Grow Seed

N e r a c a

31 Desember 2002 & 2003

31 – Desember

2003 2002

Kas $ 349,500 $ 255,000

Efek – efek 69,000 420,000

Piutang dagang 360,000 345,000

Persediaan 750,000 654,000

Asuransi dibayar dimuka 4,500 6,000

Gedung dan peralatan 5,515,500 4,350,000

Akumulasi penyusutan (2,235,000) (1,995,000)

Total Aktiva $ 4,813,500 $ 4,035,000

Hutang dagang $ 613,500 $ 945,000

Hutang gaji 75,000 105,000

Wesel bayar – Bank (j. tempo) 150,000 600,000

Hutang hipotik 1,500,000 -

Modal saham 2,400,000 2,400,000

Saldo laba ( defisit ) 75,000 (15,000)

Total Hutang dan Modal $ 4,913,500 $ 4,035,000

LATIHAN SOAL “KASUS”

Page 196: Akuntansi Keuangan

Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

Akuntansi KeuanganAkuntansi Keuangan

196© Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY

PT. Bank Central Asia, Tbk

Divisi Pembelajaran dan Pengembangan Wisma Asia 2 Lt.12AJl. Brigjen Katamso No. 1Jakarta 11420