teodas pasta gigi

Upload: lukmanto

Post on 17-Oct-2015

48 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

I. Tujuan Praktikum

Agar mahasiswa dapat merancang dan membuat suatu sediaan homogen yang memenuhi semua spesifikasi mutu yaitu aman, efekif, stabil ( secara fisika, kimia mikrobiologi, farmakologi dan toksikologi) dan dapat diterima oleh konsumen.

II. Dasar Teori

2.1 Pasta

Pasta merupakan sediaan semipadat (massa lembek) yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topical. Biasanya dibuat dengan mencampur bahan obat yang berbentuk serbuk dalam jumlah besar dengan vaselin atau paraffin cair atau dengan bahan dasar tidak berlemak yang dibuat dengan gliserol, mucilage atau sabun. Digunakan sebagai antiseptic atau pelindung kulit. (Anonim,1995)Sediaan pasta sama dengan sediaan salep dimaksudkan untuk pemakaian luar pada kulit. Tetapi juga memiliki perbedaan dengan sediaan salep, yaitu pada sediaan salep kandungan secara umum persentase bahan padat lebih sedikit, sedangkan pada pasta persentase kandungan bahan padat lebih banyak. Selain itu pasta lebih kental dan lebih kaku dibanding sediaan salep. Karena persentase bahan padat lebih tinggi, maka secara umum daya absorbsi pasta lebih besar.

Beberapa pasta yang digunakan saat ini adalah Pasta Gigi Triamsinilon Asetonid. Preparat anti inflamasi dipakai secara topical pada mukosa di selaput mulut dan Pasta Zink Oksida.

Pasta Zinc Oksida dibuat dengan cara menggerus dan mencampurkan 25% masing masing zink, amilum dan vaselin putih. Pasta ini mampu mengabsorbsi air jauh lebih baik daripada Salep Zink Oksida dan digunakan sebagai astringen dan pelindung. (Ansel, 1989)

2. 2 Pasta Gigi

Salah satu produk kosmetik yang mempunyai jangkauan luas didalam masyarakat adalah sediaan pasta gigi. Pasta gigi adalah sediaan untuk membersihkan dan memoles permukaan gigi yang terdiri dari Kalsium Karbonat yang halus, dicampur dengan gliserin ditambah dengan ramuan untuk menghambat tumbuhnya kuman-kuman dan memberi rasa segar supaya disukai pemakai. Biasanya digunakan dengan sikat gigi.

Pasta gigi adalah salah satu produk kosmetik yang digunakan tidak hanya untuk orang dewasa tetapi juga anak-anak. Fungsinya untuk membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan atau minuman, menjaga kesehatan gigi dan gusi dan menghilangkan bau yang disebabkan oleh aktifitas bakteri di dalam mulut.Macam-macam pasta Gigi

a. Pasta gigi dengan fluoride

Bahan yang perlu diperhatikan saat memilih pasta gigi adalah fluoride. Dalam 50 tahun terakhir, fluoride menjadi bahan paling efektif untuk melindungi email gigi dari kerusakan akibat asam dan mencegah gigi berlubang. Fluoride bisa mencegah pembusukan gigi dewasa dan memperkuat gigi yang masih tumbuh. Pada masa pertumbuhan gigi, fluoride dan kalsium membantu membentuk struktur gigi. Fluoride membuat email gigi lebih kuat.

Beberapa tahun belakangan, penggunaan fluoride di pasta gigi sempat dipertanyakan. Adanya penelitian yang menyebutkan bahwa fluoride bisa berbahaya jika tertelan membuat pasta gigi berfluoride dilarang beredar di beberapa negara. Tapi penelitian lain menyebutkan, fluoride masih aman digunakan dalam kadar tertentu. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) memberikan batasan penggunaan fluoride di pasta gigi sebesar 0,15%.

b. Pasta gigi untuk gigi sensitif

Anda yang memiliki gigi sensitif, sebaiknya memilih pasta gigi khusus. Ciri-ciri gigi senstif adalah tak tahan makanan atau minuman yang terlalu panas ataupun yang terlalu dingin. Gigi sensitif juga terkadang bisa membuat rasa ngilu saat memakan bahan makanan tertentu, misalnya gula, permen, cokelat dan sebagainya. Pasta gigi untuk gigi sensitif biasanya mengandung potasium nitrat atau strontium klorida. Bahan tersebut bisa mengurangi sensitivitas gigi dengan memberi perlindungan pada bagian yang terhubung dengan saraf gigi.

c.Pasta gigi pemutih

Setiap orang mengharapkan senyum indah dengan sederet gigi putig cemerlang. Itulah yang menyebabkan produk pasta gigi whitening semakin laris. Pasta gigi pemutih sebetulnya tidak mengandung bahan pemutih. Pasta gigi ini mengandung bahan abrasif yang bisa mengikis kotoran dan noda di gigi sehingga gigi terlihat lebih cerah. Banyak anggapan kandungan bahan abrasif pada pasta gigi pemutih bisa mengikis email gigi. Tapi studi ilmiah membuktikan bahwa bahan abrasif pada pasta gigi pemutih cukup aman dan tidak merusak pelapis gigi.

Pasta gigi dibuat dari berbagai macam bahan penyusun salah satunya adalah surfaktan yang dapat membentuk busa dari pasta gigi. Surfaktan biasanya ditambahkan dalam bentuk detergent sintetis karena memberi efek pembusaan yang efektif yang berupa detergent anionik. Adanya surfaktan pada pasta gigi untuk membasahi dan menyebarkan partikel yang terdapat pada pasta gigi. Bahan surfaktan harus mampu menyebabkan terjadinya suspensi encer dari bahan-bahan penggosokan pemoles yang berkembang selama penyikatan dan merembes di sela-sela, dapat meningkatkan efek pembersihan dan menghilangkan unsur unsur asing. Berbagai surfaktan dapat menurunkan tegangan permukaan, sehingga pasta gigi dapat terserap melalui pori-pori pada permukaan gigi dan efektif melepaskan kotoran-kotoran yang menempel. Menurut Harry's Cosmeticology kadar surfaktan dalam sediaan pasta gigi adalah l%-2%.

Penyusun pasta gigi secara garis besar dapat digolongkan menjadi senyawa pembersih, senyawa pembentuk busa, zat pembasah, senyawa pengikat, aroma dan bahan-bahan tambahan lain misalnya pewarna.

Zat yang umum digunakan sebagai senyawa pembersih antara lain CaCO3, CaHPO4, Ca3(PO4)3 dan Na-metaphosphat. Senyawa-senyawa abrasive dipakai sekitar 15%-50% dalam komposisi pasta gigi.

Zat pembusa bersifat menurunkan tegangan permukaan, sehingga pasta gigi dapat terserap melalui pori-pori pada permukaan gigi dan akhirnya bahan aktif dalam pasta gigi dapat bekerja efektif melepaskan kotoran-kotoran yang menempel. Zat pembusa ada 2 jenis yaitu sabun dan detergent sintetis.

Pemakaian humectan dalam komposisi sekitar 10-30%. Beberapa humectan yang dipakai adalah gliserin, propilenglikol, sorbitol. Masing-masing humectan ini mempunyai kelebihan tersendiri, misalnya gliserin memberikan rasa manis; propilenglikol sangat baik dipakai untuk pasta gigi dengan berat jenis tinggi; sorbitol viskositasnya tinggi sehingga membentuk pasta gigi yang sangat plastis.

Detergent sintetis yang sering dipakai adalah Na-lauryl sulfat, Mg-lauryl sulfat, campuran dari larutan monoetanol amine 3% dan trietanolamine l0%. Pemakaian detergent sintetis dalam pasta gigi sekitar l-2%. (Maharani.2009).

NoBahan Penyusun% b/b

1.Gelling agent1

2.Humectan10 - 30

3.Abrassive15 - 50

4.Pemanis0,1 0,2

5.Aroma1 1,5

6.Surface active1 2

7.Preservative0,1 0,5

8.Propyl active0,1 1

9.PewarnaSecukupnya

10.AquadesAd 100%

Karakteristik yang penting dari pasta gigi adalah konsistensi, kemampuan menggosok, penampilan, pembentukan busa, rasa, stabilitas dan keamanan (Poucher dan John, 2000).

Konsistensi

Konsistensi menggambarkan reologi dari pasta. Konsistensi ideal dari pasta yaitu mudah dikeluarkan dari tube, cukup keras sehingga dapat mempertahankan bentuk pasta minimal selama 1 menit. Konsistensi dapat diukur melalui densitas, viskositas, elastisitas.

Kemampuan menggosok

Pasta gigi dapat memiliki kemampuan menggosok yang sangat bervariasi. Pasta gigi yang ideal harus memiliki kemampuan menggosok yang cukup untuk dapat dibersihkan dan membersihkan partikel atau noda dan mengkilatkan permukaan gigi.

Penampilan

Pasta gigi yang disukai biasanya lembut, homogen, mengkilat, bebas dari gelembung udara dan memiliki warna yang menarik.

Pembentukan busa

Surfaktan yang digunakan harus dapat mensuspensikan dan membersihkan sisa makanan melalui proses gosok gigi. Rasa

Rasa dan aroma merupakan hal yang paling diperhatikan konsumen dan merupakan karakteristik yang penting untuk mengetahui apakah konsumen akan membeli produk atau tidak.

Stabilitas

Formulasi pasta gigi harus stabil, sesuai dengan waktu penyimpanan. Waktu penyimpanan pasta gigi dapat mencapai tiga tahun. Sediaan pasta gigi tidak boleh memisah atau terjadi sineresis. Viskositas dan pH sediaan pasta gigi harus dapat dipertahankan selama waktu penyimpanan.

Salah satu komponen penting dalam pasta gigi adalah bahan pengikat berupa gelling agent (senyawa pembentuk gel) yang fungsinya untuk mempertahankan bentuk sediaan semisolid sehingga stabilitasnya dapat terjaga. Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai gelling agent seperti selulosa sintetik yaitu metil selulosa, hidroksi etilselulosa, etil hidroksiselulosa, dan natrium karboksimetilselulosa. Bahan lainnya yaitu alginat, gom, tragakan, turunan poliakrilat, dan karaginan

Natrium karboksimetilselulosa (Na-CMC) merupakan turunan selulosa berupa garam natrium dari asam selulosaglikol dengan demikian berkarakter ionik. Na- CMC akan memberikan konsistensi yang stabil sehingga memenuhi persyaratan fisik untuk pembuatan pasta gigi. (Poucher dan John, 2000).2.3 Gigi

2.3.1 Definisi

Gigi adalah bagian keras yang terdapat di dalam mulut dari banyak vertebrata. Mereka memiliki struktur yang bervariasi yang memungkinkan mereka untuk melakukan banyak tugas. Fungsi utama dari gigi adalah untuk merobek dan mengunyah makanan dan pada beberapa hewan, terutama karnivora, sebagai senjata. Akar dari gigi tertutup oleh gusi. Gigi memiliki struktur pelindung yang disebut email gigi, yang membantu mencegah lubang di gigi. Pulp dalam gigi menciut dan dentin terdeposit di tempatnya

2.1.2 Anatomi Gigi

Setiap gigi terdiri daripada tiga bagian yaitu mahkota gigi (coronadentis), leher gigi (cervix), akar gigi ( radix).

Setiap gigi mempunyai jaringan gigi yang terdiri dari:

1. Email :

a.Jaringan keras yang mengalami kalsifikasi yang menutupi dentin dari mahkota gigi.

b.Berasal dari jaringan ektodermal

c.Berfungsi sebagai menahan daya kunyah/abrasi

d.Terdiri dari zat anorganik lebih kurang 99% sebagai prismata dan zat organik lebih kurang 1 % sebagai substantia pelekat.

2. Dentin:

a.Jaringan yang berasal dari mesenchym

b.Merupakan jaringan ikat yang mengalami kalsifikasi dan jaringan yang terbesar dari gigi

c.Terdiri dari zat anorganik lebih kurang 70% dan zat organic lebih kurang 30% pada canaliculi dentin yang didalamnya terdapat Tomes Fiber

3. Pulpa:

a.Jaringan yang berasal dari mesenchym

b.Pada ronga pulpa bias ditemui saraf, pembuluh darah, pem lymphe dan jaringan ikat (jarang)

c.Fungsi : formatif (memberi bentuk), nurtisi, sensoris, dan defensif

Pada ujung akar gigi terdapat foramen apikal yaitu lubang yang terdapat di ujung akar gigi yang merupakan jalan masuk persyarafan dan pembuluh darah pada gigi.

Sedangkan bagian-bagian jaringan pendukung gigi adalah sebagai berikut:

1. Ligamentum periodontal:

a.Mempunyai dua fungsi yaitu sebagai:

1) sumber nutrisi ( membekalkan nutrisi kepada cementum, tulang dan gingival) dan

sensori ( dipersarafi oleh serabut saraf sensori yang berfungsi untuk menghantarkan

stimulus sentuhan, tekanan, dan nyeri).

2) Fungsi fisikal:

Sarung untuk melindungi pembuluh darah, serabut saraf daripada luka yang disebabkan oleh tekanan mekanikal. Sebagai pelekatan gigi kepada tulang Mempertahankan tisu gingival Sebagai penyerap tekanan

2. Alveolar Processus:

a.Adalah bagian daripada mandibular dan maxilla

b.Berfungsi sebagai pembentuk dan penyokong tooth sockets

3. Cementum:

a.Jaringan tulang dimana jaringan intercellulernya alami kalsifikasi meliputi bagian akar gigi.

b.Fungsi : melekatkan gigi pada periodontal

c.Merupakan cellular atau acellularSalah satu cara untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut yaitu dengan menggosok gigi menggunakan pasta gigi. Sediaan pembersih gigi atau pasta gigi adalah sediaan semi padat yang efektif sebagai medium terdiri dari campuran bahan penggosok, bahan pembersih, dan bahan tambahan agar zat aktif dapat bekerja pada permukaan gigi dengan efek utama adalah membuat permukaan gigi lebih resisten terhadap kerusakan oleh bakteri mulut tanpa merusak gigi maupun membran mukosa mulut(SNI 12-3524-1995). Sediaan pembersih gigi dapat berupa pasta, gel, pasta dengan lapisan berwarna, serbuk atau cairan.

Saat ini pasta gigi yang ada di pasaran umumnya menggunakan fluoride yang berfungsi untuk mencegah terjadinya karies gigi. Berdasarkan hasil penelitian telah dibuktikan bahwa fluoride merupakan zat yang dapat menimbulkan berbagai efek samping, diantaranya dapat menimbulkan tulang rapuh (osteoporosis), gigi keropos, kerusakan sistem saraf, dan bersifat karsinogenik(Anonim.2007).