tentara nasional indonesia angkatan laut nomor 43 …

26
TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT PERATURAN KEPALA STAF ANGKATAN LAUT NOMOR 43 TAHUN 2020 TENTANG PEMISAHAN PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA STAF ANGKATAN LAUT, Menimbang : a. bahwa Pemisahan Prajurit TNI Angkatan Laut merupakan salah satu fungsi pembinaan prajurit yang harus dilaksanakan secara terus menerus dan berlanjut untuk mendapatkan hasil dan daya guna secara optimal; b. bahwa Pemisahan Prajurit bertujuan untuk memelihara komposisi prajurit TNI Angkatan Laut yang keberhasilan penyelenggaraannya menggambarkan pembinaan prajurit dilaksanakan dengan tertib dan benar; c. bahwa Peraturan Kasal Nomor Perkasal/33/IV/2010 tanggal 23 April 2010 tentang Petunjuk Administrasi Pemisahan Prajurit TNI Angkatan Laut sudah tidak sesuai dengan perkembangan organisasi, sehingga perlu diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Kasal tentang Pemisahan Prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1966 tentang Pemberian Pensiun, Tunjangan Bersifat Pensiun dan Tunjangan Kepada Militer Sukarela (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1966 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2812); 2. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4439);

Upload: others

Post on 25-May-2022

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT NOMOR 43 …

TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT

PERATURAN KEPALA STAF ANGKATAN LAUT

NOMOR 43 TAHUN 2020

TENTANG

PEMISAHAN PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA STAF ANGKATAN LAUT,

Menimbang : a. bahwa Pemisahan Prajurit TNI Angkatan Laut

merupakan salah satu fungsi pembinaan prajurit yang

harus dilaksanakan secara terus menerus dan berlanjut untuk mendapatkan hasil dan daya guna secara optimal;

b. bahwa Pemisahan Prajurit bertujuan untuk memelihara

komposisi prajurit TNI Angkatan Laut yang keberhasilan penyelenggaraannya menggambarkan pembinaan prajurit dilaksanakan dengan tertib dan benar;

c. bahwa Peraturan Kasal Nomor Perkasal/33/IV/2010

tanggal 23 April 2010 tentang Petunjuk Administrasi Pemisahan Prajurit TNI Angkatan Laut sudah tidak

sesuai dengan perkembangan organisasi, sehingga perlu diganti;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu

menetapkan Peraturan Kasal tentang Pemisahan Prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1966 tentang Pemberian Pensiun, Tunjangan Bersifat Pensiun dan Tunjangan Kepada Militer Sukarela (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1966 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2812);

2. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara

Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4439);

Page 2: TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT NOMOR 43 …

-2-

3. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1968 tentang Pemberian Pensiun Kepada Warakawuri, Tunjangan Kepada Anak Yatim/Piatu Militer Sukarela (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

2863) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1970 tentang

Perubahan/Penambahan Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1968 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1970 Nomor 69);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2010 tentang

Administrasi Prajurit TNI (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 50, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5120);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2015 tentang

Asuransi Sosial Prajurit Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan

Aparatur Sipil Negara di Lingkungan kementerian Pertahanan dan Kepolisian Negara Republik Indonesia

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 324, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5792);

6. Peraturan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor

51 Tahun 2017 tentang Pemisahan Prajurit Tentara Nasional Indonesia sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor 66 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor 51 Tahun

2017 tentang Pemisahan Prajurit Tentara Nasional Indonesia;

7. Peraturan Kasal Nomor 13 Tahun 2019 tentang

Pembentukan Produk Hukum di Lingkungan TNI Angkatan Laut;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN KEPALA STAF ANGKATAN LAUT TENTANG

PEMISAHAN PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Kepala Staf Angkatan Laut ini yang

dimaksud dengan:

1. Prajurit adalah anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut.

Page 3: TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT NOMOR 43 …

-3-

2. Dinas Keprajuritan adalah pengabdian seorang warga negara sebagai prajurit baik sebagai Prajurit Sukarela maupun sebagai Prajurit Wajib.

3. Pengakhiran Dinas Keprajuritan adalah suatu kegiatan

pemberhentian baik dengan hormat maupun tidak dengan hormat dari dinas keprajuritan oleh pejabat yang

berwenang terhadap seorang prajurit untuk memberikan status/kedudukannya ditinjau dari segi hukum dan administrasi.

4. Masa Dinas Keprajuritan yang selanjutnya disingkat

MDK adalah waktu pengabdian seorang warga negara sebagai prajurit dimulai saat yang bersangkutan

diangkat sebagai prajurit sampai dengan saat diberhentikan dari dinas keprajuritan.

5. Ikatan Dinas Pertama yang selanjutnya disingkat IDP adalah ikatan dinas yang dibuat guna menjalani dinas

keprajuritan untuk yang pertama kalinya selama jangka waktu tertentu sebagai prajurit sukarela TNI.

6. Prajurit Sukarela adalah warga negara yang atas

kemauan sendiri mengabdikan diri dalam dinas

keprajuritan.

7. Prajurit Karier adalah Prajurit Sukarela yang menjalani dinas keprajuritan secara purnawaktu berdasarkan

ikatan dinas untuk jangka waktu paling singkat 5 (lima) tahun yang dapat diperpanjang.

8. Prajurit Sukarela Dinas Pendek yang selanjutnya disingkat PSDP adalah Prajurit Sukarela yang menjalani

dinas keprajuritan secara purnawaktu berdasarkan ikatan dinas untuk jangka waktu paling singkat 5 (lima)

tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun, selanjutnya dapat diangkat menjadi Prajurit Karier sesuai dengan persyaratan dan kebutuhan Angkatan.

9. Prajurit Siswa adalah warga negara yang sedang

menjalani pendidikan pertama untuk menjadi prajurit.

10. Pemisahan adalah segala usaha, pekerjaan, dan kegiatan secara terencana, terarah dan berlanjut untuk menjaga kualitas dan kuantitas prajurit agar tugas TNI Angkatan

Laut dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

11. Masa Persiapan Pensiun yang selanjutnya disingkat MPP adalah kesempatan yang diberikan kepada seorang

Prajurit Karier yang akan berakhir masa dinas keprajuritannya, untuk melanjutkan pengabdiannya di luar lingkungan TNI Angkatan Laut.

Page 4: TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT NOMOR 43 …

-4-

12. Pensiun adalah jaminan sosial pemerintah yang

diberikan sebagai penghargaan kepada prajurit karier yang diberhentikan dengan hormat dari dinas keprajuritan dengan persyaratan tertentu dan berlaku

untuk selama hidupnya.

13. Purnawirawan Angkatan Laut adalah sebuah gelar untuk para pensiunan TNI Angkatan Laut yang sudah tidak

aktif lagi di dalam dinas kemiliteran. 14. Standar Biaya Keluaran yang selanjutnya disingkat SBK

adalah besaran biaya yang ditetapkan untuk menghasilkan keluaran/subkeluaran.

15. Gugur adalah meninggal dunia dalam melaksanakan

tugas pertempuran atau tugas operasi di dalam atau di luar negeri sebagai akibat tindakan langsung lawan.

16. Tewas adalah meninggal dunia dalam melaksanakan

tugas berdasarkan perintah dinas bukan sebagai akibat tindakan langsung lawan.

17. Meninggal dunia adalah meninggal dunia karena sebab tertentu yang bukan karena sedang menjalankan tugas

atau karena hubungan dengan pelaksanaan tugas.

18. Cacat adalah keadaan berkurang atau hilangnya anggota badan, atau hilangnya fungsi tubuh baik jasmani dan/atau rohani, yang secara langsung atau tidak

langsung mengakibatkan berkurang atau hilangnya kemampuan untuk menjalankan pekerjaan atau

kegiatan.

19. Cacat berat atau disebut cacat tingkat III adalah cacat jasmani dan/atau rohani yang mengakibatkan yang bersangkutan tidak mampu sama sekali untuk

melakukan pekerjaan atau kegiatan apapun sehingga menjadi beban orang lain.

20. Cacat sedang atau disebut cacat tingkat II adalah cacat

jasmani dan/atau rohani yang mengakibatkan yang bersangkutan tidak mampu lagi menjalani dinas keprajuritan dengan baik, namun masih dapat berkarya

di luar jajaran TNI/TNI Angkatan Laut.

21. Proses pemilihan adalah kegiatan dalam rangka pemilihan anggota legislatif dan kepala daerah mulai

pendaftaran bakal calon sampai dengan penetapan calon terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum.

22. Pemangku Delegasi Wewenang yang selanjutnya disingkat PDW adalah pejabat yang diserahi sebagian

dari wewenang Kasal dengan maksud supaya pejabat tersebut dapat membantu Kasal dalam pelaksanaan

tugas dengan cara tindakan sendiri dengan tanggung jawab penuh.

Page 5: TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT NOMOR 43 …

-5-

Pasal 2

Pemisahan prajurit dilaksanakan dengan prinsip yang meliputi:

a. transparan yaitu kegiatan pengakhiran dinas

keprajuritan harus diberitahukan kepada prajurit yang bersangkutan sebelumnya;

b. cermat yaitu kegiatan pengakhiran harus dilaksanakan

secara cermat berdasarkan data terakhir yang sah;

c. lancar dan tepat waktu yaitu penyelesaian administrasi pengakhiran dinas keprajuritan bagi seorang prajurit

harus dilaksanakan secara lancar dan tepat waktu;

d. fleksibel yaitu bagi prajurit yang telah melewati ikatan dinas pertamanya, dapat mengajukan pensiun dini atas

persetujuan atasannya dan berhak mendapatkan rawatan purna dinas sesuai dengan masa pengabdiannya;

e. autentik yaitu data yang tercantum pada saat pertama kali permohonan menjadi prajurit sesuai dengan perencanaan yang disusun berdasarkan data kelahiran

yang sah, tidak dapat diubah; dan

f. tertib administrasi yaitu pemisahan prajurit harus

memperhatikan ketentuan administrasi yang berlaku di lingkungan TNI Angkatan Laut.

BAB II MASA PERSIAPAN PENSIUN

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 3

(1) MPP merupakan hak setiap prajurit yang akan berakhir masa dinas keprajuritannya.

(2) Prajurit yang berhak memperoleh MPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah prajurit karier yang

diberhentikan dengan hormat.

Bagian Kedua Prajurit yang Berhak Diberikan MPP

Pasal 4

(1) Prajurit yang telah mencapai MDK paling singkat 20 (dua puluh) tahun dengan hak pensiun.

(2) Prajurit yang telah mencapai MDK paling singkat 15

(lima belas) tahun dan kurang dari 20 (dua puluh) tahun

dengan hak tunjangan bersifat pensiun.

Page 6: TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT NOMOR 43 …

-6-

(3) Prajurit yang telah mencapai MDK paling singkat 5 (lima) tahun dan kurang dari 15 (lima belas) tahun dengan hak tunjangan.

(4) Prajurit yang akan mengakhiri ikatan dinas dan disetujui

oleh pejabat yang berwenang.

(5) Prajurit yang akan diakhiri ikatan dinasnya oleh pejabat yang berwenang, karena tidak menduduki jabatan struktural maupun fungsional paling singkat selama

1 (satu) tahun berturut-turut, karena tidak memenuhi persyaratan administrasi dan kemampuan untuk

menduduki suatu jabatan, kecuali yang sedang/selesai mengikuti pendidikan.

Bagian Ketiga

Ketentuan MPP

Pasal 5

(1) Bagi prajurit yang menerima hak pensiun sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1), diberikan kesempatan MPP paling lama 1 (satu) tahun.

(2) Bagi prajurit yang menerima hak tunjangan bersifat pensiun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2),

diberikan kesempatan MPP paling lama 6 (enam) bulan.

(3) Bagi prajurit yang menerima hak tunjangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3), diberikan kesempatan MPP paling lama 3 (tiga) bulan.

(4) Saat berlakunya MPP terhitung mulai awal bulan pada

saat diberikan kesempatan MPP.

(5) Penerbitan keputusan pemberian MPP menjadi satu dengan keputusan pemberhentian sementara dari dinas keprajuritan.

(6) Dalam keadaan bahaya sesuai dengan peraturan

perundang-undangan, MPP dapat dicabut berdasarkan kebutuhan.

Bagian Keempat

Hak-Hak Selama MPP

Pasal 6

Prajurit selama menjalani MPP tetap diberikan rawatan

kedinasan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Prajurit yang bersangkutan tetap berstatus prajurit aktif;

b. MPP diperhitungkan penuh sebagai Masa Dinas

Keprajuritan; dan

Page 7: TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT NOMOR 43 …

-7-

c. Prajurit yang bersangkutan dapat bekerja di luar lingkungan TNI Angkatan Laut, tetapi tidak boleh menggunakan atribut TNI.

Bagian Kelima

Prajurit yang Tidak Diberikan Hak MPP

Pasal 7

(1) Prajurit yang diberhentikan tidak dengan hormat dari

dinas keprajuritan.

(2) Prajurit yang belum mencapai IDP dan akan mengakhiri ikatan dinas.

BAB III PENGAKHIRAN DINAS KEPRAJURITAN

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 8

(1) Batas usia pensiun bagi perwira paling rendah 48 (empat

puluh delapan) tahun dan paling tinggi 58 (lima puluh delapan) tahun.

(2) Batas usia pensiun bagi bintara dan tamtama paling

rendah 42 (empat puluh dua) tahun dan paling tinggi

53 (lima puluh tiga) tahun.

(3) Batas usia tunjangan bersifat pensiun bagi perwira paling rendah 45 (empat puluh lima) tahun dan paling

tinggi 47 (empat puluh tujuh) tahun. (4) Batas usia tunjangan bersifat pensiun bagi bintara dan

tamtama paling rendah 38 (tiga puluh delapan) tahun dan paling tinggi 41 (empat puluh satu) tahun.

Bagian Kedua

Pemberhentian Dengan Hormat

Pasal 9

Prajurit yang diberhentikan dengan hormat meliputi:

a. Prajurit Karier;

b. Prajurit Sukarela Dinas Pendek; dan

c. Prajurit Siswa.

Page 8: TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT NOMOR 43 …

-8-

Paragraf 1

Prajurit Karier

Pasal 10

Prajurit Karier sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a

diberhentikan dengan hormat dari dinas keprajuritan karena:

a. atas permintaan sendiri dan disetujui; b. telah berakhir masa ikatan dinas;

c. menjalani masa pensiun;

d. tidak memenuhi persyaratan jasmani dan/atau rohani;

e. menduduki jabatan yang menurut ketentuan peraturan

perundang-undangan tidak dapat diduduki oleh seorang

prajurit;

f. gugur, tewas, atau meninggal dunia;

g. tidak ada kepastian atas dirinya, setelah 1 (satu) tahun sejak dinyatakan hilang dalam tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku; atau

h. berdasarkan pertimbangan khusus untuk kepentingan

dinas yang berkaitan dengan postur, struktur, tugas dan fungsi TNI Angkatan Laut, yaitu:

1. dinas memerlukan pengurangan jumlah Prajurit

karena kelebihan tenaga yang disebabkan terjadinya

penghapusan sebagian maupun seluruhnya dari bagian atau kesatuannya karena perubahan

susunan organisasi TNI Angkatan Laut; dan

2. tidak menduduki jabatan struktural maupun fungsional paling singkat selama 1 (satu) tahun berturut-turut karena tidak memenuhi persyaratan

administratif dan kemampuan untuk menduduki suatu jabatan, kecuali sedang/selesai mengikuti

pendidikan.

Paragraf 2 Prajurit Sukarela Dinas Pendek

Pasal 11

PSDP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf b diberhentikan dengan hormat dari dinas keprajuritan karena:

a. atas permintaan sendiri dan disetujui;

b. telah berakhir masa ikatan dinas;

c. tidak memenuhi persyaratan jasmani dan/atau rohani;

Page 9: TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT NOMOR 43 …

-9-

d. gugur, tewas atau meninggal dunia;

e. tidak ada kepastian atas dirinya, setelah 1 (satu) tahun

sejak dinyatakan hilang dalam tugas sesuai dengan

ketentuan yang berlaku; atau

f. berdasarkan pertimbangan khusus untuk kepentingan dinas yang berkaitan dengan postur, struktur, tugas dan

fungsi TNI Angkatan Laut yaitu: 1. dinas memerlukan pengurangan jumlah prajurit

karena kelebihan tenaga yang disebabkan terjadinya penghapusan sebagian maupun seluruhnya dari

bagian atau kesatuannya karena perubahan susunan organisasi TNI Angkatan Laut; dan

2. tidak menduduki jabatan struktural maupun

fungsional paling singkat selama 1 (satu) tahun

berturut-turut karena tidak memenuhi persyaratan administratif dan kemampuan untuk menduduki

suatu jabatan, kecuali sedang/selesai mengikuti pendidikan.

Paragraf 3

Prajurit Siswa

Pasal 12

Prajurit Siswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf c

diberhentikan dengan hormat dari dinas keprajuritan karena: a. tidak memenuhi persyaratan jasmani atau rohani;

b. gugur, tewas atau meninggal dunia;

c. tidak ada kepastian atas dirinya, setelah 1 (satu) tahun

sejak dinyatakan hilang dalam tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

d. alasan akademis; dan

e. permohonan berhenti dari pendidikan pertama dan disetujui.

Paragraf 4

Pengembalian Biaya

Pasal 13

Terhadap Prajurit Karier dan PSDP yang masih terikat IDP

dan mengajukan pemberhentian dengan hormat dari dinas keprajuritan atas permintaan sendiri dan disetujui oleh pejabat yang berwenang, maka yang bersangkutan:

a. harus mengembalikan semua biaya yang telah

dikeluarkan negara untuk keperluan pendidikan pertama;

Page 10: TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT NOMOR 43 …

-10-

b. harus mengembalikan semua biaya pendidikan/kursus

yang telah dikeluarkan negara selama menjalani masa dinasnya; dan

c. tidak menerima rawatan purna dinas berupa tunjangan atau pesangon.

Pasal 14

Terhadap Prajurit Siswa yang sedang menjalani pendidikan pertama dan mengajukan permohonan berhenti dari

pendidikan pertama dan disetujui oleh pejabat yang berwenang, maka yang bersangkutan:

a. harus mengembalikan semua biaya yang telah

dikeluarkan negara untuk keperluan seleksi menjadi Prajurit; dan

b. harus mengembalikan semua biaya yang telah dikeluarkan negara untuk keperluan pendidikan

pertama.

Pasal 15

Pengembalian biaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13

dan Pasal 14 yaitu sesuai dengan SBK yang berlaku pada saat itu.

Paragraf 5

Prajurit yang Mengikuti Pemilihan Legislatif/ Kepala Daerah/Kepala Desa

Pasal 16

Ketentuan terhadap Prajurit yang akan mencalonkan diri pada pemilihan anggota legislatif terdiri atas:

a. menyerahkan surat pengunduran diri sebagai anggota

TNI Angkatan Laut pada saat pendaftaran sebagai bakal

Calon Legislatif Partai Peserta Pemilu; dan

b. melengkapi persyaratan dan kelengkapan administratif sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 17

Ketentuan terhadap Prajurit yang akan mencalonkan diri pada pemilihan kepala daerah terdiri atas:

a. menyerahkan surat pengunduran diri sebagai anggota

TNI Angkatan Laut terhitung mulai tanggal setelah ditetapkan sebagai calon peserta pemilihan kepala daerah oleh Komisi Pemilihan Umum; dan

b. melengkapi persyaratan dan kelengkapan administratif

sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 11: TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT NOMOR 43 …

-11-

Pasal 18

Ketentuan terhadap Prajurit yang akan mencalonkan diri pada pemilihan kepala desa terdiri atas:

a. menyerahkan surat pengunduran diri sebagai anggota

TNI Angkatan Laut terhitung mulai tanggal setelah ditetapkan sebagai Kepala Desa oleh Bupati; dan

b. melengkapi persyaratan dan kelengkapan administratif

sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 19

Prosedur pengajuan PDH untuk mengikuti pemilihan legislatif

dan kepala daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dan Pasal 17 kepada Kasal u.p. Aspers Kasal.

Pasal 20

(1) Prosedur pengajuan izin mengikuti pemilihan kepala desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 secara

berjenjang kepada Kasal u.p. Aspers Kasal. (2) Pengajuan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diajukan paling singkat 3 (tiga) bulan sebelum

pendaftaran pemilihan Kepala Desa.

Bagian Ketiga Pemberhentian Tidak Dengan Hormat

Pasal 21

Prajurit yang diberhentikan tidak dengan hormat meliputi:

a. Prajurit Karier;

b. Prajurit Sukarela Dinas Pendek; dan

c. Prajurit Siswa.

Paragraf 1

Prajurit Karier

Pasal 22

Prajurit Karier sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf a diberhentikan tidak dengan hormat dari dinas keprajuritan karena:

a. dijatuhi pidana tambahan dipecat dari dinas militer

berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap; dan

Page 12: TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT NOMOR 43 …

-12-

b. mempunyai tabiat dan/atau perbuatan yang nyata-nyata

dapat merugikan disiplin keprajuritan atau TNI yang terdiri atas:

1. menganut ideologi, pandangan, atau ajaran yang bertentangan dengan Pancasila;

2. melakukan tindakan yang membahayakan

keamanan dan keselamatan negara; 3. dijatuhi pidana lebih dari 2 (dua) kali berdasarkan

putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, tetapi tidak disertai dengan

pidana tambahan berupa pemberhentian tidak dengan hormat dan menurut pertimbangan pejabat

yang berwenang, yang bersangkutan tidak patut dipertahankan untuk tetap berada dalam dinas keprajuritan;

4. melakukan percobaan bunuh diri dan bunuh diri

dengan maksud menghindari penyidikan, tuntutan hukum, atau menghindari tugas yang dibebankan

kepadanya; 5. meninggal dunia dalam melakukan kejahatan atau

sebagai akibat dari kejahatan yang dapat disamakan atau sama sebagaimana dimaksud pada angka 2;

6. melakukan ketidakhadiran tanpa izin (desersi) di

kesatuannya lebih dari 3 (tiga) bulan dan tidak diketemukan lagi;

7. dijatuhi hukuman disiplin lebih dari 3 (tiga) kali dalam pangkat yang sama dan menurut

pertimbangan pejabat yang berwenang, yang bersangkutan tidak patut dipertahankan untuk

tetap berada dalam dinas keprajuritan; atau 8. perbuatan lain yang tidak patut dilakukan seorang

prajurit dan bertentangan dengan perintah kedinasan atau peraturan kedinasan atau

perbuatan yang tidak sesuai dengan norma kehidupan prajurit.

Pasal 23

Perbuatan lain yang tidak patut dilakukan oleh seorang Prajurit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 huruf b

angka 8 antara lain:

a. hidup bersama dengan wanita/pria lain tanpa dasar perkawinan yang sah dan sesudah ditegur atau diperingatkan oleh atasan atau pejabat agama tetapi

tetap mempertahankan status hidup bersama tanpa dasar perkawinan yang sah;

Page 13: TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT NOMOR 43 …

-13-

b. melakukan pelanggaran asusila dengan jenis kelamin

yang sama (homoseksual/lesbian); atau c. melakukan pelanggaran asusila yang melibatkan

bersama Prajurit, istri/suami/anak Prajurit atau melibatkan Pegawai Negeri Sipil, istri/suami/anak

Pegawai Negeri Sipil di lingkungan TNI.

Pasal 24 Pemberhentian terhadap Prajurit sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 22 huruf b dilaksanakan:

a. terhadap perwira setelah mempertimbangkan pendapat Dewan Kehormatan Perwira; dan

b. terhadap bintara dan tamtama setelah mempertimbang-

kan saran staf secara berjenjang.

Paragraf 2

Prajurit Sukarela Dinas Pendek

Pasal 25

PSDP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf b

diberhentikan tidak dengan hormat dari dinas keprajuritan karena:

a. dijatuhi pidana tambahan dipecat dari dinas militer

berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap; dan

b. mempunyai tabiat dan/atau perbuatan yang nyata-nyata dapat merugikan disiplin keprajuritan atau TNI yang

terdiri atas:

1. menganut ideologi, pandangan, atau ajaran yang bertentangan dengan Pancasila;

2. melakukan tindakan yang membahayakan keamanan dan keselamatan bangsa dan negara;

3. dijatuhi pidana lebih dari 2 (dua) kali berdasarkan

putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, tetapi tidak disertai dengan pidana tambahan berupa pemberhentian dengan

tidak dengan hormat dan menurut pertimbangan pejabat yang berwenang yang bersangkutan tidak

patut dipertahankan untuk tetap berada dalam dinas keprajuritan;

4. melakukan percobaan bunuh diri dan bunuh diri

dengan maksud menghindari penyidikan, tuntutan

hukum, atau menghindari tugas yang dibebankan kepadanya;

Page 14: TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT NOMOR 43 …

-14-

5. meninggal dunia dalam melakukan kejahatan atau

sebagai akibat dari kejahatan yang dapat disamakan atau sama sebagaimana dimaksud pada angka 2;

6. melakukan ketidakhadiran tanpa izin (desersi) di kesatuannya lebih dari 3 (tiga) bulan dan tidak

diketemukan lagi;

7. dijatuhi hukuman disiplin lebih dari 3 (tiga) kali dalam pangkat yang sama dan menurut pertimbangan pejabat yang berwenang, yang

bersangkutan tidak patut dipertahankan untuk tetap berada dalam dinas keprajuritan; atau

8. perbuatan lain yang tidak patut dilakukan seorang

Prajurit dan bertentangan dengan perintah kedinasan atau peraturan kedinasan atau perbuatan yang tidak sesuai dengan norma

kehidupan Prajurit.

Pasal 26

Perbuatan lain yang tidak patut dilakukan oleh seorang Prajurit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 huruf b angka 8 antara lain:

a. hidup bersama dengan wanita/pria lain tanpa dasar

perkawinan yang sah dan sesudah ditegur atau diperingatkan oleh atasan atau pejabat agama tetapi

tetap mempertahankan status hidup bersama tanpa dasar perkawinan yang sah;

b. melakukan pelanggaran asusila dengan jenis kelamin

yang sama (homoseksual/lesbian); atau

c. melakukan pelanggaran asusila yang melibatkan bersama Prajurit, istri/suami/anak Prajurit atau melibatkan Pegawai Negeri Sipil, istri/suami/anak

Pegawai Negeri Sipil di lingkungan TNI Angkatan Laut;

Pasal 27

Pemberhentian terhadap Prajurit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 huruf b terhadap perwira dilaksanakan setelah mempertimbangkan pendapat Dewan Kehormatan

Perwira.

Paragraf 3 Prajurit Siswa

Pasal 28

Prajurit Siswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf c diberhentikan tidak dengan hormat dari pendidikan pertama

karena mempunyai tabiat dan/atau perbuatan yang nyata-nyata dapat merugikan disiplin keprajuritan atau TNI terdiri

atas:

Page 15: TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT NOMOR 43 …

-15-

a. menganut ideologi, pandangan, atau ajaran yang

bertentangan dengan Pancasila;

b. melakukan tindakan yang membahayakan keamanan dan keselamatan bangsa dan negara;

c. melakukan tindak pidana dan/atau pidana dengan pidana tambahan dicabut haknya untuk menjadi Prajurit

berdasarkan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap;

d. diketahui bahwa untuk diterima menjadi Prajurit Siswa,

telah dengan sengaja memberikan keterangan palsu, tidak benar atau tidak lengkap;

e. melakukan percobaan bunuh diri atau bunuh diri;

f. meninggal dunia dalam melakukan tindak pidana atau sebagai akibat dari tindak pidana;

g. melakukan ketidakhadiran tanpa izin (desersi) di

kesatuannya; atau

h. perbuatan lain yang tidak patut dilakukan oleh seorang Prajurit Siswa dan bertentangan dengan perintah kedinasan atau peraturan kedinasan atau perbuatan

yang tidak sesuai dengan norma kehidupan Prajurit Siswa.

BAB IV

WEWENANG

Pasal 29

Wewenang keputusan definitif pemberhentian dengan hormat atau tidak dengan hormat dari dinas keprajuritan terhadap

Prajurit diatur sebagai berikut: a. Prajurit dengan pangkat kolonel dan yang lebih tinggi

berada pada Presiden;

b. Prajurit dengan pangkat letda sampai dengan letkol berada pada Panglima TNI;

c. Prajurit dengan pangkat peltu dan pangkat yang lebih

rendah berada pada Kasal;

d. Prajurit Siswa yang sedang menjalani pendidikan

pertama dengan ketentuan:

1. Prajurit Siswa golongan perwira berada pada Aspers Panglima TNI atas nama Panglima TNI; dan

2. Prajurit Siswa golongan bintara dan tamtama berada pada Aspers Kasal atas nama Kasal.

Page 16: TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT NOMOR 43 …

-16-

Pasal 30

Wewenang keputusan sementara pemberhentian dengan hormat atau tidak dengan hormat dari dinas keprajuritan

terhadap Prajurit diatur sebagai berikut:

a. Prajurit dengan pangkat kolonel dan yang lebih tinggi berada pada Panglima TNI;

b. Prajurit dengan pangkat letda sampai dengan letkol

berada pada Kasal;

c. Prajurit dengan pangkat peltu dan pangkat yang lebih

rendah berada pada PDW (Pemangku Delegasi Wewenang) atas nama Kasal;

d. Prajurit siswa yang sedang menjalani pendidikan

pertama dengan ketentuan:

1. Prajurit Siswa golongan perwira berada pada

Gubernur Akademi Angkatan Laut; dan

2. Prajurit Siswa golongan bintara dan tamtama berada pada Dankodiklatal.

BAB V

HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 31

Prajurit yang diberhentikan dengan hormat dari dinas keprajuritan berhak:

a. mendapatkan gelar purnawirawan sesuai dengan

pangkatnya yang terakhir; dan b. pada acara tertentu dapat mengenakan pakaian seragam

TNI Angkatan Laut dan mendapat perlakuan protokoler.

Pasal 32

Prajurit yang diberhentikan dengan hormat dari dinas keprajuritan berkewajiban:

a. memelihara dan tidak menyalahgunakan perlengkapan perorangan yang diperolehnya; dan

b. selama 2 (dua) tahun sejak diberhentikan dengan hormat

dari dinas keprajuritan melaporkan setiap perubahan alamat kepada pejabat satuan kewilayahan TNI Angkatan Laut setempat.

Page 17: TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT NOMOR 43 …

-17-

Pasal 33

Prajurit yang diberhentikan dengan hormat dan tidak dengan hormat wajib memegang teguh rahasia tentara sekeras-

kerasnya.

BAB VI

RAWATAN PURNADINAS

Bagian Kesatu Rawatan dan Layanan Purnadinas

Pasal 34

Prajurit yang diberhentikan dengan hormat dari dinas

keprajuritan memperoleh rawatan dan layanan purnadinas yang meliputi:

a. pensiun;

b. tunjangan bersifat pensiun;

c. tunjangan; d. pesangon;

e. rawatan kesehatan; dan/atau

f. rawatan purnadinas lainnya sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Paragraf 1

Prajurit Karier

Pasal 35

Prajurit Karier yang diberhentikan dengan hormat dari dinas keprajuritan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf f dan huruf h menerima:

a. pensiun bilamana:

1. belum mencapai batas usia pensiun yang

ditentukan, tetapi telah menjalani dinas keprajuritan paling singkat 20 (dua puluh) tahun; atau

2. telah mencapai batas usia pensiun yang ditentukan

dan telah menjalani dinas keprajuritan antara 15 (lima belas) tahun sampai kurang dari 20 (dua

puluh) tahun.

Page 18: TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT NOMOR 43 …

-18-

b. tunjangan bersifat pensiun bilamana:

1. belum mencapai batas usia tunjangan bersifat

pensiun yang ditentukan, tetapi telah menjalani

dinas keprajuritan antara 15 (lima belas) tahun hingga kurang dari 20 (dua puluh) tahun; atau

2. telah mencapai batas usia tunjangan bersifat

pensiun yang ditentukan dan telah menjalani dinas keprajuritan antara 10 (sepuluh) tahun hingga 15 (lima belas) tahun.

c. tunjangan bilamana belum mencapai batas usia

tunjangan bersifat pensiun, tetapi telah menjalani dinas keprajuritan antara 5 (lima) tahun hingga kurang dari

15 (lima belas) tahun; atau d. pesangon bagi yang telah menjalani dinas keprajuritan

kurang dari 5 (lima) tahun, yang diterimakan sekaligus sebesar gaji pokok terakhir dikalikan dengan jumlah

tahun MDK.

Paragraf 2 Prajurit Sukarela Dinas Pendek

Pasal 36

PSDP yang diberhentikan dengan hormat dari dinas keprajuritan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf b,

huruf c, dan huruf f, menerima: a. tunjangan bilamana telah menjalani dinas keprajuritan

paling singkat 5 (lima) tahun; atau

b. pesangon bilamana telah menjalani dinas keprajuritan kurang dari 5 (lima) tahun, yang diterimakan sekaligus

sebesar gaji pokok terakhir dikalikan dengan jumlah tahun MDK.

Paragraf 3 Prajurit Siswa

Pasal 37

Prajurit Siswa yang diberhentikan dengan hormat dari pendidikan pertama, menerima pesangon yang diterimakan

sekaligus sebesar gaji dengan dasar perhitungan dari gaji pokok permulaan prajurit untuk suatu pangkat yang akan

ditetapkan bagi seorang Prajurit Siswa yang lulus pendidikan pertama dikalikan dengan jumlah tahun masa pendidikan

pertama.

Page 19: TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT NOMOR 43 …

-19-

Bagian Kedua

Pemberian Hak Rawatan Purnadinas Prajurit/Prajurit Siswa yang Cacat

Pasal 38

Prajurit yang dalam dan/atau oleh karena dinas:

a. menyandang cacat berat akibat tindakan langsung lawan, diberhentikan dengan hormat dari dinas keprajuritan dan menerima pensiun sebesar 100%

(seratus persen) dari gaji pokok terakhir ditambah tunjangan cacat dan tunjangan lainnya sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. menyandang cacat sedang akibat tindakan langsung lawan atau cacat berat bukan akibat tindakan langsung

lawan, diberhentikan dengan hormat dari dinas keprajuritan dan menerima pensiun sebesar 100%

(seratus persen) dari gaji pokok terakhir ditambah dengan tunjangan cacat dan tunjangan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; atau

c. menyandang cacat sedang bukan akibat tindakan

langsung lawan, diberhentikan dengan hormat dari dinas keprajuritan dan menerima pensiun sebesar 75% (tujuh

puluh lima persen) dari gaji pokok terakhir ditambah dengan tunjangan cacat dan tunjangan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 39

Prajurit Siswa yang dalam dan/atau oleh karena dinas:

a. menyandang cacat berat akibat tindakan langsung lawan, diberhentikan dengan hormat dari pendidikan pertama dan menerima pensiun sebesar 100 % (seratus

persen) dari gaji pokok permulaan prajurit untuk suatu pangkat yang akan ditetapkan bagi seorang Prajurit

Siswa yang lulus pendidikan pertama ditambah dengan tunjangan cacat dan tunjangan lainnya sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. menyandang cacat sedang akibat tindakan langsung lawan, diberhentikan dengan hormat dari pendidikan pertama dan menerima pensiun sebesar 100 % (seratus

persen) dari gaji pokok permulaan prajurit untuk suatu pangkat yang akan ditetapkan bagi seorang Prajurit

Siswa yang lulus pendidikan pertama ditambah dengan tunjangan cacat dan tunjangan lainnya sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan;

Page 20: TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT NOMOR 43 …

-20-

c. menyandang cacat berat bukan akibat tindakan

langsung lawan, diberhentikan dengan hormat dari pendidikan pertama dan menerima pensiun sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) dari gaji pokok permulaan

prajurit untuk suatu pangkat yang akan ditetapkan bagi seorang Prajurit Siswa yang lulus pendidikan pertama

ditambah dengan tunjangan cacat dan tunjangan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

d. menyandang cacat sedang bukan akibat tindakan langsung lawan, diberhentikan dengan hormat dari

pendidikan pertama dan menerima pensiun sebesar 50 % (lima puluh persen) dari gaji pokok permulaan prajurit untuk suatu pangkat yang akan ditetapkan bagi seorang

Prajurit Siswa yang lulus pendidikan pertama ditambah dengan tunjangan cacat dan tunjangan lainnya sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 40

Prajurit yang tidak dalam dan/atau tidak oleh karena dinas:

a. menyandang cacat berat dan telah menjalani dinas

keprajuritan antara 4 (empat) tahun hingga kurang dari 20 (dua puluh) tahun serta belum mencapai usia

pensiun minimal menurut golongan pangkatnya, diberhentikan dengan hormat dari dinas keprajuritan dan menerima tunjangan bersifat pensiun sebesar paling

sedikit 40% (empat puluh persen) dari gaji pokok terakhir ditambah dengan tunjangan cacat dan

tunjangan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. menyandang cacat berat dan telah menjalani dinas

keprajuritan kurang dari 4 (empat) tahun, diberhentikan

dengan hormat dari dinas keprajuritan dan menerima tunjangan sebesar paling sedikit 20% (dua puluh persen)

dari gaji pokok terakhir untuk selama jumlah tahun masa dinas keprajuritan yang dimilikinya ditambah

dengan tunjangan cacat dan tunjangan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

c. menyandang cacat sedang dan telah menjalani dinas keprajuritan antara 10 (sepuluh) tahun hingga kurang

dari 20 (dua puluh) tahun serta belum mencapai usia pensiun minimal menurut golongan pangkatnya,

diberhentikan dengan hormat dari dinas keprajuritan dan menerima tunjangan bersifat pensiun sebesar paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari gaji pokok terakhir

ditambah dengan tunjangan cacat dan tunjangan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

Page 21: TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT NOMOR 43 …

-21-

d. menyandang cacat sedang dan telah menjalani dinas

keprajuritan kurang dari 10 (sepuluh) tahun, diberhentikan dengan hormat dari dinas keprajuritan dan menerima tunjangan sebesar paling sedikit 10%

(sepuluh persen) dari gaji pokok terakhir untuk selama jumlah tahun masa dinas keprajuritan yang dimilikinya

ditambah dengan tunjangan cacat dan tunjangan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Pasal 41

Prajurit Siswa yang tidak dalam dan/atau tidak oleh karena

dinas, menyandang cacat berat atau cacat sedang,

diberhentikan dengan hormat dari pendidikan pertama dan

dengan dasar perhitungan dari gaji pokok permulaan prajurit

untuk suatu pangkat yang akan ditetapkan bagi seorang

Prajurit Siswa yang lulus pendidikan pertama dikalikan

dengan jumlah tahun masa pendidikan pertama.

Pasal 42

(1) Prajurit penyandang cacat yang dalam atau oleh karena

dinas maupun yang tidak dalam atau tidak oleh karena dinas memperoleh santunan cacat.

(2) Besaran santunan cacat sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) diberikan berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Bagian Ketiga Pemberian Hak Rawatan Purnadinas

Prajurit/Prajurit Siswa yang Hilang

Pasal 43

(1) Prajurit yang hilang dalam tugas dilakukan pencarian

selama 12 (dua belas) bulan, tetap diberikan penghasilan sebagaimana prajurit aktif.

(2) Prajurit yang dinyatakan hilang dalam tugas dan telah

dilakukan pencarian sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) diberhentikan dari dinas keprajuritan karena hilang dalam tugas dengan ketentuan:

a. bagi prajurit yang sudah berkeluarga, diberikan

penghasilan penuh selama 12 (dua belas) bulan kepada istri/suami dan anak; atau

b. bagi prajurit yang belum berkeluarga diberikan tunjangan orang tua.

Page 22: TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT NOMOR 43 …

-22-

(3) Pemberian penghasilan penuh selama 12 (dua belas)

bulan kepada istri/suami dan anak prajurit yang hilang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dilanjutkan dengan pemberian pensiun warakawuri atau duda

dan/atau tunjangan anak yatim atau piatu, atau tunjangan anak yatim piatu.

Pasal 44

(1) Prajurit Siswa yang hilang dalam tugas, dilakukan

pencarian selama 12 (dua belas) bulan dan tetap

diberikan penghasilan sebagaimana Prajurit Siswa.

(2) Prajurit Siswa yang dinyatakan hilang dalam tugas dan telah dilakukan pencarian sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) diberhentikan dengan hormat dari pendidikan pertama karena hilang dalam tugas dengan ketentuan:

a. bagi Prajurit Siswa yang sudah berkeluarga, diberikan penghasilan penuh sebagaimana Prajurit

Siswa selama 12 (dua belas) bulan kepada istri/suami dan anak; atau

b. bagi Prajurit Siswa yang belum berkeluarga

diberikan tunjangan orang tua.

(3) Pemberian penghasilan penuh selama 12 (dua belas)

bulan kepada istri/suami dan anak prajurit yang hilang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dilanjutkan

dengan pemberian pensiun warakawuri atau duda dan/atau tunjangan anak yatim atau piatu, atau tunjangan anak yatim piatu dengan dasar perhitungan

100% (seratus persen) dari gaji pokok permulaan prajurit untuk suatu pangkat yang akan ditetapkan bagi

seseorang prajurit untuk suatu pangkat yang akan ditetapkan bagi seseorang Prajurit Siswa yang lulus

pendidikan pertama.

Bagian Keempat

Pemberian Hak Rawatan Purnadinas Prajurit/Prajurit Siswa yang Gugur/Tewas/Meninggal Dunia

Pasal 45

Prajurit yang diberhentikan dengan hormat dari dinas keprajuritan karena gugur, atau tewas kepada ahli warisnya

diberikan:

a. pensiun warakawuri atau duda dan tunjangan anak yatim atau piatu, atau tunjangan anak yatim piatu, atau

tunjangan orang tua (ayah atau ibu kandung) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

b. uang duka dengan ketentuan sebagai berikut:

1. santunan risiko kematian prajurit karena gugur sebesar Rp 400.000.000,00 (empat ratus juta)

rupiah.

Page 23: TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT NOMOR 43 …

-23-

2. santunan risiko kematian karena tewas sebesar

Rp 275.000.000,00 (dua ratus tujuh puluh lima ribu) rupiah.

Pasal 46

Prajurit Siswa yang diberhentikan dengan hormat dari pendidikan pertama karena gugur atau tewas, kepada ahli

warisnya diberikan: a. pensiun warakawuri atau duda atau tunjangan anak

yatim atau piatu, atau tunjangan anak yatim piatu, atau tunjangan orang tua (ayah atau ibu kandung) sesuai

dengan ketentuan yang berlaku bagi prajurit dengan dasar perhitungan 100% (seratus persen) dari gaji pokok

permulaan prajurit untuk suatu pangkat yang akan ditetapkan bagi seorang Prajurit Siswa yang lulus pendidikan pertama; dan

b. uang duka gugur atau tewas sebesar 6 (enam) kali gaji

dengan dasar perhitungan dari gaji pokok permulaan prajurit untuk suatu pangkat yang akan ditetapkan bagi

seseorang Prajurit Siswa yang lulus pendidikan pertama.

Pasal 47

Prajurit yang diberhentikan dengan hormat dari dinas

keprajuritan karena meninggal dunia, kepada ahli warisnya diberikan:

a. santunan kematian untuk prajurit golongan perwira

sebesar Rp 17.000.000,00 (tujuh belas juta) rupiah; dan

b. santunan kematian untuk prajurit golongan bintara dan

tamtama sebesar Rp 15.500.000,00 (lima belas juta lima ratus ribu) rupiah.

Pasal 48

Prajurit Siswa yang diberhentikan dengan hormat dari pendidikan pertama karena meninggal dunia, kepada

warakawuri atau duda atau anak yatim atau piatu, atau anak yatim piatu, diberikan uang duka sebesar 3 (tiga) kali gaji

dengan dasar perhitungan 100% (seratus persen) dari gaji pokok permulaan prajurit untuk suatu pangkat yang akan ditetapkan bagi seseorang Prajurit Siswa yang lulus

pendidikan pertama.

Bagian Kelima Pemberian Penghasilan Penuh Prajurit bagi

Warakawuri/Duda/Anak Yatim/Piatu/Yatim Piatu

Pasal 49

Kepada warakawuri atau duda atau anak yatim atau piatu

atau anak yatim piatu diberikan penghasilan penuh almarhum dengan ketentuan sebagai berikut:

Page 24: TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT NOMOR 43 …

-24-

a. selama 6 (enam) bulan apabila meninggal dunia;

b. selama 12 (dua belas) bulan apabila gugur atau tewas;

c. selama 12 (dua belas) bulan apabila meninggal dunia dan mempunyai Bintang Angkatan, Bintang Sewindu,

atau Bintang Gerilya dan bintang lainnya yang lebih tinggi tingkatannya; atau

d. selama 18 (delapan belas) bulan apabila gugur atau

tewas atau meninggal dunia dan dinyatakan sebagai

pahlawan dengan Keputusan Presiden.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 50

Pada saat Peraturan Kasal ini mulai berlaku, Peraturan Kasal Nomor Perkasal/33/IV/2010 tanggal 23 April 2010 tentang

Petunjuk Administrasi Pemisahan Prajurit TNI Angkatan Laut dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 51

Peraturan Kasal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Autentikasi

KEPALA DISKUMAL,

KRESNO BUNTORO

NO PEJABAT PARAF TANGGAL

1 WAKASAL

2 IRJENAL

3 KOORSAHLI KASAL

4 ASRENA KASAL

5 ASPERS KASAL

6 KADISKUMAL

7 KADISMINPERSAL

8 KASETUMAL

9 PABAN V WATPERS

Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 28 September 2020

KEPALA STAF ANGKATAN LAUT,

tertanda

YUDO MARGONO

Au

ten

ti

ka

si A

u

t

e

n

t

i

k

a

s

i

Page 25: TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT NOMOR 43 …

-25-

PERATURAN KEPALA STAF ANGKATAN LAUT NOMOR 43 TAHUN 2020

TENTANG

PEMISAHAN PRAJURIT

TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT

DITETAPKAN DI JAKARTA

PADA TANGGAL 28 SEPTEMBER 2020

Page 26: TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT NOMOR 43 …

-26-

DAFTAR ISI

Halaman Peraturan Kepala Staf Angkatan Laut Nomor Tahun 2020 tanggal3 0September

2020 tentang Pemisahan Prajurit TNI Angkatan Laut ................................... 1

BABA I KETENTUAN UMUM ........................................................................ 2

BABA II MASA PERSIAPAN PENSIUN ............................................................ 5

1. Bagian Kesatu. Umum .......................................................... 5

2. Bagian Kedua. Prajurit Yang Berhak Diberikan MPP ............. 5

3. Bagian Ketiga. Ketentuan MPP ............................................ 6

4. Bagian Keempat. Hak-Hak Selama MPP ................................... 6

5. Bagian Kelima. Prajurit Yang Tidak Diberikan Hak MPP ........ 7

BAB III PENGAKHIRAN DINAS KEPRAJURITAN .......................................... 7

1. Bagian Kesatu. Umum .......................................................... 7

2. Bagian Kedua. Pemberhentian Dengan Hormat ..................... 7

3. Bagian Ketiga. Pemberhentian Tidak Dengan Hormat ............ 11

BAB IV WEWENANG ..................................................................................... 15

BAB V HAK DAN KEWAJIBAN .................................................................... 16

BAB VI RAWATAN PURNADINAS ................................................................. 17

1. Bagian Kesatu. Rawatan dan Layanan Purnadinas ................. 17

2. Bagian Kedua. Pemberian Hak Rawatan Purnadinas

Prajurit/Prajurit Siswa yang Cacat ................ 19

3. Bagian Ketiga. Pemberian Hak Rawatan Purnadinas

Prajurit/Prajurit Siswa yang Hilang .............. 21

4. Bagian Keempat. Pemberian Hak Rawatan Purnadinas

Prajurit/Prajurit Siswa yang Gugur /Tewas

/Meninggal Dunia ........................................ 22

5. Bagian Kelima. Pemberian Penghasilan Penuh Prajurit bagi

Warakawuri/Duda/Anak Yatim /Piatu /Yatim

Piatu ............................................................. 23

BAB VII PENUTUP ......................................................................................... 24