tentang manitol

8
TENTANG MANITOL LATAR BELAKANG Obat yang menyebabkan suatu keadaan meningkatnya aliran urine disebut diuretik. Obat-obat ini merupakan penghambat transport ion yang menurunkan reabsorbsi Na+ dan ion lain seperti Cl+ memasuki urine dalam jumlah lebih banyak dibandingkan dalam keadaan normal bersama air, yang mengangkut secara pasif untuk mempertahankan keseimbangan osmotic. Perubahan osmotik dimana dalam tubulus menjadi meningkat karena natrium lebih banyak dalam urine, dan mengikat air lebih banyak didalam tubulus ginjal. Dan produksi urine menjadi lebih banyak. Dengan demikian diuretic meningkatkan volume urine dan sering mengubah PH-nya serta komposisi ion didalam urine dan darah. Pada gangguan neurologis, diuretic osmotik (Manitol) merupakan jenis diuretik yang paling banyak digunakan untuk terapi oedema otak. Manitol adalah suatu hiperosmotik agent yang digunakan dengan segera meningkat volume plasma untuk meningkatkan aliran darah otak dan menghantarkan oksigen. Ini merupakan salah satu alasan manitol sampai saat ini masih digunakan untuk menurunkan peningkatan tekanan intra cranial. DEFINISI Manitol merupakan 6-karbon alkohol, yang tergolong sebagai obat diuretic osmotik. Istilah diuretik osmotik terdiri dari dua kata yaitu diuretik dan osmotik. Diuretik ialah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urine dengan adanya natriuresis (peningkatan

Upload: ahmad-ismatullah

Post on 04-Jan-2016

39 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

manitol

TRANSCRIPT

Page 1: TENTANG MANITOL

TENTANG MANITOL

LATAR BELAKANG

Obat yang menyebabkan suatu keadaan meningkatnya aliran urine disebut diuretik. Obat-obat ini

merupakan penghambat transport ion yang menurunkan reabsorbsi Na+ dan ion lain seperti Cl+

memasuki urine dalam jumlah lebih banyak dibandingkan dalam keadaan normal bersama air, yang

mengangkut secara pasif untuk mempertahankan keseimbangan osmotic. Perubahan osmotik dimana

dalam tubulus menjadi meningkat karena natrium lebih banyak dalam urine, dan mengikat air lebih

banyak didalam tubulus ginjal. Dan produksi urine menjadi lebih banyak. Dengan demikian diuretic

meningkatkan volume urine dan sering mengubah PH-nya serta komposisi ion didalam urine dan darah.

Pada gangguan neurologis, diuretic osmotik (Manitol) merupakan jenis diuretik yang paling banyak

digunakan untuk terapi oedema otak. Manitol adalah suatu hiperosmotik agent yang digunakan dengan

segera meningkat volume plasma untuk meningkatkan aliran darah otak dan menghantarkan oksigen.

Ini merupakan salah satu alasan manitol sampai saat ini masih digunakan untuk menurunkan

peningkatan tekanan intra cranial.

DEFINISI

Manitol merupakan 6-karbon alkohol, yang tergolong sebagai obat diuretic osmotik. Istilah diuretik

osmotik terdiri dari dua kata yaitu diuretik dan osmotik. Diuretik ialah obat yang dapat menambah

kecepatan pembentukan urine dengan adanya natriuresis (peningkatan pengeluaran natrium) dan

diuresis (peningkatan pengeluaran H2O). Diuretik Osmotik (manitol) adalah diuretik yang mempunyai

efek meningkatkan produksi urin, dengan cara mencegah tubulus mereabsorbsi air dan meningkatkan

tekanan osmotic di filtrasi glomerulus dan tubulus.

Istilah diuretic osmotik biasanya dipakai untuk zat bukan elektrolit yang mudah dan cepat diekskresi

oleh ginjal.

Suatu zat dapat bertindak sebagai diuretic osmotic apabila memenuhi 4 syarat:

(1) difiltrasi secara bebas oleh glomerulus;

Page 2: TENTANG MANITOL

(2) tidak atau hanya sedikit direbasorbsi sel tubulus ginjal;

(3) secara farmakologis merupakan zat yang inert,

(4) umumnya resisten terhadap perubahan-perubahan metabolic.

FARMAKODINAMIK

Tempat kerja utama manitol adalah:

(1) Tubuli proksimal, yaitu dengan menghambat reabsorpsi natrium dan air melalui daya osmotiknya;

(2) Ansa henle, yaitu dengan penghambatan reabsorpsi natrium dan air oleh karena hipertonisitas

daerah medula menurun;

(3) Duktus koligentes, yaitu dengan penghambatan reabsorbsi natrium dan air akibat adanya papillary

wash out, kecepatan aliran filtrat yang tinggi, atau adanya faktor lain.

Diuresis osmotic digunakan untuk mengatasi kelebihan cairan di jaringan (intrasel) otak. Diuretic

osmotic yang tetap berada dalam kompartemen intravaskuler efektif dalam mengurangi pembengkakan

otak. Manitol adalah larutan hiperosmolar yang digunakan untuk terapi meningkatkan osmolalitas

serum. Dengan alasan fisiologis ini, Cara kerja Diuretic Osmotik (Manitol) ialah meningkatkan osmolalitas

plasma dan menarik cairan normal dari dalam sel otak yang osmolarnya rendah ke intravaskuler yang

osmolar tinggi, untuk menurunkan oedema otak. Pada sistem ginjal bekerja membatasi reabsobsi air

terutama pada segmen dimana nefron sangat permeable terhadap air, yaitu tubulus proksimal dan ansa

henle desenden. Adanya bahan yang tidak dapat direabsobsi air normal dengan masukkan tekanan

osmotic yang melawan keseimbangan. Akibatnya, volume urine meningkat bersamaan dengan ekskresi

manitol. Peningkatan dalam laju aliran urin menurunkan waktu kontak antara cairan dan epitel tubulus

sehingga menurunkan reabsobsi Na+. Namun demikian, natriureis yang terjadi kurang berarti

dibandingkan dengan diureisi air, yang mungkin menyebabkan Hipernatremia. Karena diuretic Osmotik

untuk meningkatkan ekskresi air dari pada ekskresi natrium, maka obat ini tidak digunakan untuk

mengobati Retensi Na+. Manitol mempuyai efek meningkatkan ekskresi sodium, air, potassium dan

chloride, dan juga elekterolit lainnya.

Page 3: TENTANG MANITOL

FARMAKOKINETIK

Manitol merupakan diuretik osmotik yang spesifik karena tidak diabsorpsi dalam traktus

gastrointestinal. Manitol sangat sedikit dimetabolisme oleh tubuh, lebih kurang 7% dimetabolisme di

hati dan hanya 7% diabsorpsi. Sebagian besar manitol (>90%) dikeluarkan oleh ginjal dalam bentuk utuh

pada urin. Manitol diekresikan melalui filtrasi glomerulus dalam waktu 30 – 60 menit setelah pemberian.

Diuretic osmotic absobsinya buruk bila diberikan peroral, sehingga obat ini harus diberikan secara

parenteral (intravena) dalam jumlah besar.

Berdasarkan farmakokinetik dan farmakodimik diketahui beberapa mekanisme aksi dari kerja Manitol

sekarang ini adalah sebagai berikut:

1) Menurunkan Viskositas darah dengan mengurangi haematokrit, yang penting untuk mengurangi

tahanan pada pembuluh darah otak dan meningkatkan aliran darah ke otak, yang diikuti dengan cepat

vasokontriksi dari pembuluh darah arteriola dan menurunkan volume darah otak. Efek ini terjadi dengan

cepat (menit).

2) Manitol tidak terbukti bekerja menurunkan kandungan air dalam jaringan otak yang mengalami

injuri, manitol menurunkan kandungan air pada bagian otak yang yang tidak mengalami injuri, yang

mana bisa memberikan ruangan lebih untuk bagian otak yang injuri untuk pembengkakan (membesar).

3) Cepatnya pemberian dengan bolus intravena lebih efektif dari pada infuse lambat dalam

menurunkan peningkatan tekanan intra cranial.

4) Terlalu sering pemberian manitol dosis tinggi bisa menimbulkan gagal ginjal. ini dikarenakan efek

osmolalitas yang segera merangsang aktivitas tubulus dalam mensekresi urine dan dapat menurunkan

sirkulasi ginjal.

5) Pemberian manitol bersama lasik (Furosemid) mengalami efek yang sinergis dalam menurunkan

PTIK. Respon paling baik akan terjadi jika Manitol diberikan 15 menit sebelum Lasik diberikan.

INDIKASI dan DOSIS

Manitol dapat digunakan misalnya untuk profilaksis gagal ginjal akut, suatu keadaan yang dapat timbul

akibat operasi jantung, luka traumatik berat, dan menderita ikterus berat. Manitol juga banyak

Page 4: TENTANG MANITOL

digunakan untuk menurunkan tekanan serebrospinal dan tekanan intraokuler, serta pada pengelolaan

terhadap reaksi hemolitik transfusi.

Terapi penatalaksanaan untuk menurunkan peningkatan tekanan intra cranial dimulai bila mana tekanan

Intra cranial 20-25 mmHg. Managemen Penatalaksanaan Peningkatan tekanan Intra cranial salah

satunya adalah pemberian obat diuretik osmotik (Manitol), khususnya pada keadaan patologis Oedema

Otak.

Manitol tersedia dalam berbagai kemasan dan konsentrasi, yaitu: manitol 10% dalam kemasan plabottle

250 ml (25 gr) dan 500 ml (50 gr). Manitol 20% dalam kemasan plabottle 250 ml (50 gr) dan 500 ml (100

gr). Sebelum digunakan manitol dihangatkan terlebih dahulu untuk melarutkan kristal-kristalnya. Untuk

menurunkan tekanan Intra cranial, dosis Manitol 0.25 – 1 gram/kgBB diberikan bolus intra vena atau

dosis tersebut diberikan selama lebih dari 10 – 15 menit. Manitol dapat juga diberikan/dicampur dalam

larutan Infus 1.5 – 2 gram/KgBB sebagai larutan 15-20% yang diberikan selama 30-60 menit. Manitol

diberikan untuk menghasilkan nilai serum osmolalitas 310 – 320 mOsm/L dan seringkali dipertahankan

antara 290 – 310 mOsm. Tekanan Intra cranial harus dimonitor, harus turun dalam waktu 60 – 90 menit,

karena efek manitol dimulai setelah 0.5 – 1 jam pemberian. Fungsi ginjal, elektrolit, osmolalitas serum

juga dimonitor selama mendapatkan terapi manitol. Diperlukan perhatian dalam pemberian manitol bila

osmolalitas lebih dari 320 mOsm/L. Karena Diureis, Hipotensi dan dehidrasi dapat terjadi dengan

pemberian manitol dalam jumlah dosis yang banyak.

KONTRA INDIKASI

Pada penderita payah jantung pemberian manitol berbahaya, karena volume darah yang beredar

meningkat sehingga memperberat kerja jantung yang telah gagal. Pemberian manitol juga

dikontraindikasikan pada penyakit ginjal dengan anuria, kongesti atau udem paru yang berat, dehidrasi

hebat, dan perdarahan intra kranial, kecuali bila akan dilakukan kraniotomi, serta pada pasien yang

hipersensitivitas terhadap manitol.

TOKSISITAS

1) Ekspansi Cairan Ekstraseluler.

Page 5: TENTANG MANITOL

Manitol secara cepat didistribusikan ke ruangan ekstraseluler dan mengeluarkan air dari ruang

intraseluler. Awalnya, hal ini akan menyebabkan ekspansi cairan ektraseluler dan hiponatremia. Efek ini

dapat menimbulkan komplikasi gagal jantung kongestif dan akan menimbulkan edema paru. Sakit

kepala, mual, dan muntah ditemukan pada penderita yang mendapatkan diuretic ini.

2) Dehidrasi Dan Hipernatremia.

Penggunaan Manitol berlebihan tanpa disertai pergantian air yang cukup dapat menimbulkan dehidrasi

berat, kehilangan air dan hipernatremia. Komplikasi ini dapat dihindari dengan memperhatikan ion

serum dan keseimbangan cairan.

3) Hiperkalemia

Hiperkalemia juga dapat timbul, dimana kadar potasium meningkat dalam darah. Pasien harus segera

diobservasi untuk tanda-tanda ketidakseimbangan elektrolit dan cairan ini dengan pemeriksaan

elektrolit darah.

4) Reaksi anafilaksis atau alergi

Reaksi anafilaksis atau alergi bisa terjadi yang menyebabkan kardiak output dan tekanan arterial gagal

drastis. Destruksi eritrosit yang ireversibel juga dapat terjadi pada pemberian manitol.

KESIMPULAN

Manitol merupakan diuretik osmotik yang bekerja dengan cara meningkatkan tekanan osmotik cairan

intravaskuler sehingga diharapkan cairan tertarik ke dalam vaskuler dan efek pada ginjal dapat

meningkatkan aliran plasma, dan menghambat reabsorpsi air dan elektrolit di tubulus proksimal, ansa

henle, dan duktus koligentes. Sehingga manitol dapat digunakan dalam penatalaksanaan pencegahan

gagal ginjal akut pada tindakan operasi dan luka traumatik berat, juga dapat digunakan dalam

menurunkan tekanan intrakranial dan intraokuler pada penderita glaukoma serta dapat digunakan

sebagai anti oedem. Lebih spesifik lagi manitol sering digunakan sebagai anti oedem otak.

Selain hal-hal yang memberikan manfaat, manitol juga dapat memberikan efek yang tidak diharapkan

seperti pada pasien-pasien dengan payah jantung dan kongestif atau udem paru yang merupakan kontra

Page 6: TENTANG MANITOL

indikasi. Reaksi hipersensitifitas juga dapat timbul pada pemberian manitol. Pengawasan pasien selama

pemberian manitol harus dilakukan terutama terhadap tanda-tanda adanya payah jantung, kongesti

atau oedem paru serta adanya tanda-tanda ketidak seimbangan elektrolit terutama kalium.