tentang manitol
DESCRIPTION
manitolTRANSCRIPT
![Page 1: TENTANG MANITOL](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082417/563db7be550346aa9a8d8e3d/html5/thumbnails/1.jpg)
TENTANG MANITOL
LATAR BELAKANG
Obat yang menyebabkan suatu keadaan meningkatnya aliran urine disebut diuretik. Obat-obat ini
merupakan penghambat transport ion yang menurunkan reabsorbsi Na+ dan ion lain seperti Cl+
memasuki urine dalam jumlah lebih banyak dibandingkan dalam keadaan normal bersama air, yang
mengangkut secara pasif untuk mempertahankan keseimbangan osmotic. Perubahan osmotik dimana
dalam tubulus menjadi meningkat karena natrium lebih banyak dalam urine, dan mengikat air lebih
banyak didalam tubulus ginjal. Dan produksi urine menjadi lebih banyak. Dengan demikian diuretic
meningkatkan volume urine dan sering mengubah PH-nya serta komposisi ion didalam urine dan darah.
Pada gangguan neurologis, diuretic osmotik (Manitol) merupakan jenis diuretik yang paling banyak
digunakan untuk terapi oedema otak. Manitol adalah suatu hiperosmotik agent yang digunakan dengan
segera meningkat volume plasma untuk meningkatkan aliran darah otak dan menghantarkan oksigen.
Ini merupakan salah satu alasan manitol sampai saat ini masih digunakan untuk menurunkan
peningkatan tekanan intra cranial.
DEFINISI
Manitol merupakan 6-karbon alkohol, yang tergolong sebagai obat diuretic osmotik. Istilah diuretik
osmotik terdiri dari dua kata yaitu diuretik dan osmotik. Diuretik ialah obat yang dapat menambah
kecepatan pembentukan urine dengan adanya natriuresis (peningkatan pengeluaran natrium) dan
diuresis (peningkatan pengeluaran H2O). Diuretik Osmotik (manitol) adalah diuretik yang mempunyai
efek meningkatkan produksi urin, dengan cara mencegah tubulus mereabsorbsi air dan meningkatkan
tekanan osmotic di filtrasi glomerulus dan tubulus.
Istilah diuretic osmotik biasanya dipakai untuk zat bukan elektrolit yang mudah dan cepat diekskresi
oleh ginjal.
Suatu zat dapat bertindak sebagai diuretic osmotic apabila memenuhi 4 syarat:
(1) difiltrasi secara bebas oleh glomerulus;
![Page 2: TENTANG MANITOL](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082417/563db7be550346aa9a8d8e3d/html5/thumbnails/2.jpg)
(2) tidak atau hanya sedikit direbasorbsi sel tubulus ginjal;
(3) secara farmakologis merupakan zat yang inert,
(4) umumnya resisten terhadap perubahan-perubahan metabolic.
FARMAKODINAMIK
Tempat kerja utama manitol adalah:
(1) Tubuli proksimal, yaitu dengan menghambat reabsorpsi natrium dan air melalui daya osmotiknya;
(2) Ansa henle, yaitu dengan penghambatan reabsorpsi natrium dan air oleh karena hipertonisitas
daerah medula menurun;
(3) Duktus koligentes, yaitu dengan penghambatan reabsorbsi natrium dan air akibat adanya papillary
wash out, kecepatan aliran filtrat yang tinggi, atau adanya faktor lain.
Diuresis osmotic digunakan untuk mengatasi kelebihan cairan di jaringan (intrasel) otak. Diuretic
osmotic yang tetap berada dalam kompartemen intravaskuler efektif dalam mengurangi pembengkakan
otak. Manitol adalah larutan hiperosmolar yang digunakan untuk terapi meningkatkan osmolalitas
serum. Dengan alasan fisiologis ini, Cara kerja Diuretic Osmotik (Manitol) ialah meningkatkan osmolalitas
plasma dan menarik cairan normal dari dalam sel otak yang osmolarnya rendah ke intravaskuler yang
osmolar tinggi, untuk menurunkan oedema otak. Pada sistem ginjal bekerja membatasi reabsobsi air
terutama pada segmen dimana nefron sangat permeable terhadap air, yaitu tubulus proksimal dan ansa
henle desenden. Adanya bahan yang tidak dapat direabsobsi air normal dengan masukkan tekanan
osmotic yang melawan keseimbangan. Akibatnya, volume urine meningkat bersamaan dengan ekskresi
manitol. Peningkatan dalam laju aliran urin menurunkan waktu kontak antara cairan dan epitel tubulus
sehingga menurunkan reabsobsi Na+. Namun demikian, natriureis yang terjadi kurang berarti
dibandingkan dengan diureisi air, yang mungkin menyebabkan Hipernatremia. Karena diuretic Osmotik
untuk meningkatkan ekskresi air dari pada ekskresi natrium, maka obat ini tidak digunakan untuk
mengobati Retensi Na+. Manitol mempuyai efek meningkatkan ekskresi sodium, air, potassium dan
chloride, dan juga elekterolit lainnya.
![Page 3: TENTANG MANITOL](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082417/563db7be550346aa9a8d8e3d/html5/thumbnails/3.jpg)
FARMAKOKINETIK
Manitol merupakan diuretik osmotik yang spesifik karena tidak diabsorpsi dalam traktus
gastrointestinal. Manitol sangat sedikit dimetabolisme oleh tubuh, lebih kurang 7% dimetabolisme di
hati dan hanya 7% diabsorpsi. Sebagian besar manitol (>90%) dikeluarkan oleh ginjal dalam bentuk utuh
pada urin. Manitol diekresikan melalui filtrasi glomerulus dalam waktu 30 – 60 menit setelah pemberian.
Diuretic osmotic absobsinya buruk bila diberikan peroral, sehingga obat ini harus diberikan secara
parenteral (intravena) dalam jumlah besar.
Berdasarkan farmakokinetik dan farmakodimik diketahui beberapa mekanisme aksi dari kerja Manitol
sekarang ini adalah sebagai berikut:
1) Menurunkan Viskositas darah dengan mengurangi haematokrit, yang penting untuk mengurangi
tahanan pada pembuluh darah otak dan meningkatkan aliran darah ke otak, yang diikuti dengan cepat
vasokontriksi dari pembuluh darah arteriola dan menurunkan volume darah otak. Efek ini terjadi dengan
cepat (menit).
2) Manitol tidak terbukti bekerja menurunkan kandungan air dalam jaringan otak yang mengalami
injuri, manitol menurunkan kandungan air pada bagian otak yang yang tidak mengalami injuri, yang
mana bisa memberikan ruangan lebih untuk bagian otak yang injuri untuk pembengkakan (membesar).
3) Cepatnya pemberian dengan bolus intravena lebih efektif dari pada infuse lambat dalam
menurunkan peningkatan tekanan intra cranial.
4) Terlalu sering pemberian manitol dosis tinggi bisa menimbulkan gagal ginjal. ini dikarenakan efek
osmolalitas yang segera merangsang aktivitas tubulus dalam mensekresi urine dan dapat menurunkan
sirkulasi ginjal.
5) Pemberian manitol bersama lasik (Furosemid) mengalami efek yang sinergis dalam menurunkan
PTIK. Respon paling baik akan terjadi jika Manitol diberikan 15 menit sebelum Lasik diberikan.
INDIKASI dan DOSIS
Manitol dapat digunakan misalnya untuk profilaksis gagal ginjal akut, suatu keadaan yang dapat timbul
akibat operasi jantung, luka traumatik berat, dan menderita ikterus berat. Manitol juga banyak
![Page 4: TENTANG MANITOL](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082417/563db7be550346aa9a8d8e3d/html5/thumbnails/4.jpg)
digunakan untuk menurunkan tekanan serebrospinal dan tekanan intraokuler, serta pada pengelolaan
terhadap reaksi hemolitik transfusi.
Terapi penatalaksanaan untuk menurunkan peningkatan tekanan intra cranial dimulai bila mana tekanan
Intra cranial 20-25 mmHg. Managemen Penatalaksanaan Peningkatan tekanan Intra cranial salah
satunya adalah pemberian obat diuretik osmotik (Manitol), khususnya pada keadaan patologis Oedema
Otak.
Manitol tersedia dalam berbagai kemasan dan konsentrasi, yaitu: manitol 10% dalam kemasan plabottle
250 ml (25 gr) dan 500 ml (50 gr). Manitol 20% dalam kemasan plabottle 250 ml (50 gr) dan 500 ml (100
gr). Sebelum digunakan manitol dihangatkan terlebih dahulu untuk melarutkan kristal-kristalnya. Untuk
menurunkan tekanan Intra cranial, dosis Manitol 0.25 – 1 gram/kgBB diberikan bolus intra vena atau
dosis tersebut diberikan selama lebih dari 10 – 15 menit. Manitol dapat juga diberikan/dicampur dalam
larutan Infus 1.5 – 2 gram/KgBB sebagai larutan 15-20% yang diberikan selama 30-60 menit. Manitol
diberikan untuk menghasilkan nilai serum osmolalitas 310 – 320 mOsm/L dan seringkali dipertahankan
antara 290 – 310 mOsm. Tekanan Intra cranial harus dimonitor, harus turun dalam waktu 60 – 90 menit,
karena efek manitol dimulai setelah 0.5 – 1 jam pemberian. Fungsi ginjal, elektrolit, osmolalitas serum
juga dimonitor selama mendapatkan terapi manitol. Diperlukan perhatian dalam pemberian manitol bila
osmolalitas lebih dari 320 mOsm/L. Karena Diureis, Hipotensi dan dehidrasi dapat terjadi dengan
pemberian manitol dalam jumlah dosis yang banyak.
KONTRA INDIKASI
Pada penderita payah jantung pemberian manitol berbahaya, karena volume darah yang beredar
meningkat sehingga memperberat kerja jantung yang telah gagal. Pemberian manitol juga
dikontraindikasikan pada penyakit ginjal dengan anuria, kongesti atau udem paru yang berat, dehidrasi
hebat, dan perdarahan intra kranial, kecuali bila akan dilakukan kraniotomi, serta pada pasien yang
hipersensitivitas terhadap manitol.
TOKSISITAS
1) Ekspansi Cairan Ekstraseluler.
![Page 5: TENTANG MANITOL](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082417/563db7be550346aa9a8d8e3d/html5/thumbnails/5.jpg)
Manitol secara cepat didistribusikan ke ruangan ekstraseluler dan mengeluarkan air dari ruang
intraseluler. Awalnya, hal ini akan menyebabkan ekspansi cairan ektraseluler dan hiponatremia. Efek ini
dapat menimbulkan komplikasi gagal jantung kongestif dan akan menimbulkan edema paru. Sakit
kepala, mual, dan muntah ditemukan pada penderita yang mendapatkan diuretic ini.
2) Dehidrasi Dan Hipernatremia.
Penggunaan Manitol berlebihan tanpa disertai pergantian air yang cukup dapat menimbulkan dehidrasi
berat, kehilangan air dan hipernatremia. Komplikasi ini dapat dihindari dengan memperhatikan ion
serum dan keseimbangan cairan.
3) Hiperkalemia
Hiperkalemia juga dapat timbul, dimana kadar potasium meningkat dalam darah. Pasien harus segera
diobservasi untuk tanda-tanda ketidakseimbangan elektrolit dan cairan ini dengan pemeriksaan
elektrolit darah.
4) Reaksi anafilaksis atau alergi
Reaksi anafilaksis atau alergi bisa terjadi yang menyebabkan kardiak output dan tekanan arterial gagal
drastis. Destruksi eritrosit yang ireversibel juga dapat terjadi pada pemberian manitol.
KESIMPULAN
Manitol merupakan diuretik osmotik yang bekerja dengan cara meningkatkan tekanan osmotik cairan
intravaskuler sehingga diharapkan cairan tertarik ke dalam vaskuler dan efek pada ginjal dapat
meningkatkan aliran plasma, dan menghambat reabsorpsi air dan elektrolit di tubulus proksimal, ansa
henle, dan duktus koligentes. Sehingga manitol dapat digunakan dalam penatalaksanaan pencegahan
gagal ginjal akut pada tindakan operasi dan luka traumatik berat, juga dapat digunakan dalam
menurunkan tekanan intrakranial dan intraokuler pada penderita glaukoma serta dapat digunakan
sebagai anti oedem. Lebih spesifik lagi manitol sering digunakan sebagai anti oedem otak.
Selain hal-hal yang memberikan manfaat, manitol juga dapat memberikan efek yang tidak diharapkan
seperti pada pasien-pasien dengan payah jantung dan kongestif atau udem paru yang merupakan kontra
![Page 6: TENTANG MANITOL](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082417/563db7be550346aa9a8d8e3d/html5/thumbnails/6.jpg)
indikasi. Reaksi hipersensitifitas juga dapat timbul pada pemberian manitol. Pengawasan pasien selama
pemberian manitol harus dilakukan terutama terhadap tanda-tanda adanya payah jantung, kongesti
atau oedem paru serta adanya tanda-tanda ketidak seimbangan elektrolit terutama kalium.