temuan audit (audit findings)

16

Click here to load reader

Upload: ayuayawh

Post on 12-Dec-2014

1.163 views

Category:

Documents


460 download

DESCRIPTION

Sifat Temuan Audit, Standar, Saran-saran perbaikan, laporan audit yang ditemukan, dll.

TRANSCRIPT

Page 1: Temuan Audit (Audit Findings)

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam sebuah siklus audit kinerja terdapat beberapa tahapan, seperti yang sudah

dipelajari sebelumnya, yang pertama dilakukan adalah perencanaan dan survei

pendahuluan dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang bersifat umummengenai

semua bidang dan aspek dari entitas yang diaudit serta kegiatan dan kebijakan

entitas,dalam waktu yang relatif singkat. Untuk memenuhi hal ini maka diperlukan beberapa

poin penting, diantaranya adalah pemahaman entitas, mengidentifikasi area kunci (key

control), menetapkan tujuan dan lingkup audit, penetapan criteria audit, identifikasi bukti

audit, penyusunan laporan survei pendahuluan, penyusunan program pengujian terperinci,

pengumpulan dan pengujian bukti audit, dan terakhir yaitu menghasilkan kertas kerja audit.

Sampai dengan tahap ini, auditor telah menyelesaikan pekerjaan mengumpulkan, menguji,

serta mendokumentasikan data dan informasi yang diperolehnya dalam bentuk kertas kerja

audit. Langkah selanjutnya adalah mengelola informasi ini menurut urutan yang seharusnya,

dalam bentuk temuan audit. Temuan audit ini harus mudah dan cepat dipahami pembaca,

untuk kemudian mengkomunikasikan dengan entitas yang diaudit. Kegiatan menyusun

temuan audit merupakan tahap akhir dari dari pelaksanaan audit (audit terinci), sbelumnya

melangkah pada tahap pelaporan.

Temuan audit merupakan bagian dari suatu proses audit kinerja dimana bagian ini

memuat pesan pokok yang ingin disampaikan auditor ke pembaca laporan, dan merupakan

alasan utama dibuatnya laporan tersebut. Temuan audit adalah kesimpulan akhir dari

kegiatan pemeriksaan, yaitu auditor melakukan pemeriksaan dengan mengumpulkan bahan

bukti audit (audit evidence collection) kemudian melakukan analisis/evaluasi terhadap bahan

bukti audit (audit evidence evaluation).

Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai definisi temuan audit, sifat temuan audit, standar

audit, saran-saran perbaikan, temuan audit yang dapat dilaporkan, pendekatan untuk

mengonstruksi temuan, dan lain-lain.

4

Page 2: Temuan Audit (Audit Findings)

BAB II

PEMBAHASAN

TEMUAN AUDIT (AUDIT FINDINGS)

2.1.Definisi Temuan Audit

Menurut ISO 9000, temuan audit adalah hasil evaluasi dari bukti audit yang

dikumpulkan terhadap kriteria audit. Temuan audit dapat mengindikasikan, baik kesesuaian

ataupun ketidaksesuaian dengan kriteria audit atau peluang perbaikan. Pengertian

ketidaksesuaian sendiri adalah penyimpangan melalui bukti obyektif atas kriteria audit yang

ditetapkan auditor harus menginvestigasi untuk menentukan secaratepat kriteria audit yang

dilanggar dan menetapkan rekomendasi tindakan perbaikan.

Jenis ketidaksesuaian dalam temuan audit antara lain:

1. Major

Sebuah temuan audit dikatakan kategori major, apabila tidak sesuai dengan

persyaratan ISO 9001:2008 yang seharusnya dijalankan dan harus dilakukan

perbaikan segera.

2. Minor

Sebuah temuan audit dikatan kategori minor, apabila terdapat inkonsistensi dalam

menjalankan prosedur yang diturunkan dari ISO 9001:2008 dan diberikan deadline

waktu tertentu untuk memperbaikinya.

3. Observasi

Sebuah temuan audit dikatakan kategori observasi, apabila temuan tersebut bukan

termasuk dalam persyaratan ISO 9001:2008 tetapi sebaiknya dijalankan. Dalam

temuan observasi, auditor akan memberikan rekomendasi sebagai usulan

peningkatan, namun divisi terkait dalam perusahaan memiliki hak bebas untuk

menjalankan atau tidak menjalankan usulan tersebut.

5

Page 3: Temuan Audit (Audit Findings)

2.2.Sifat Temuan Audit

Temuan audit dapat memiliki berbagai bentuk & ukuran misalnya:

- Tindakan-tindakan yang seharusnya diambil tetapi tidak dilakukan, seperti

pengiriman yang dilakukan tetapi tidak ditagih.

- Tindakan-tindakan yang dilarang, seperti pegawai yang mengalihkan sewa

dari perlengkapan perusahaan ke perusahaan kontrak pribadi untuk

kepentingannya sendiri.

- Tindakan-tindakan tercela, seperti membayar barang dan perlengkapan pada

tarif yang telah diganti dengan tarif yang lebih rendah pada kontrak yang lebih

menguntungkan.

- Sistem yang tidak memuaskan, seperti diterimanya tindak lanjut yang seragan

untuk klaim asuransi yang belum diterima padahal klaim tersebut bervariasi

dalam jumlah dan signifikansinya.

- Eksposur-eskposur risiko yang harus dipertimbangkan.

Temuan audit sering disebut kekurangan (deficiencies).

Istilah “temuan´cenderung terlalu negatif, sedang “kondisi” relatif lebih tepat dan

dianggap lebih nyaman, tidak memberi ancaman, dan tidak menimbulkan tanggapan

defensif bagi auditee.

Temuan audit menjelaskan bahwa sesuatu yang baik saat sekarang (current) atau

masa lalu ( histories ) serta yang mungkin terjadi dimasa yang akan dating (future)

terdapat kesalahan.

2.3.Standar

Standards for the Professional Practice of Internal Auditing (SPPIA) dalam satandar

2310 menyatakan:

Auditor internal harus mengidentifikasi informasi yang cukup (sufficient), andal

(reliable), relevan (relevance) dan berguna (usefulness) untuk mencapai tujuan

penugasan.

Practice advisory 2410-1 dari Standar : “ kriteria komunikasi” memperluas arahan

menjadi:

- Komunikasi akhir penugasan bisa mencakup informasi latar belakang dan

ringkasan. Informasi latar belakang: identifikasi unit-unit organisasional,

6

Page 4: Temuan Audit (Audit Findings)

menelaah aktivitas-aktivitas, memberikan informasi yang relevan seperti

pengamatan, kesimpulan dan rekomendasi dari laporan-laporan sebelumnya.

- Ringkasan: mencakup representasi penyeimbang dari isi komunikasi

penugasan.

Hasil harus mencakup obsercasi, kesimpulan (opini), rekomendasi, dan rencana-

rencana tindakan.

Observasi: pernyataan fakta yang berkaitan.

Observasi dan rekomendasi harus didasarkan pada atribut : kriteria, kondisi,

penyebab & dampak.

o Kriteria (criteria) : standar, ukuran atau ekspektasi yang dipakai untuk

evaluasi / verifikasi (apa yang harusnya ada/harapan).

o Kondisi (condition) : bukti faktual yang ditemukan saat pengujian (apa yang

ada/kenyataan).

o Penyebab (causes) : alasan perbedaan antara harpan dengan kondisi aktual

(mengapa ada perbedaan ).

o Dampak (effect) : risiko/ eksposur yang dihadapi organisasi karena kondisi

tidak sama dengan kriteria (akibat perbedaan).

Observasi dan rekomendasi juga bisa mencakup penyelesaian penugasan klien, hal-

hal terkait, dan informasi pendukung jika tidak terkandung di laporan mana pun.

Practice  advisory 2420-1 dari Standar : “kualitas kriteria komunikasi” a.1 : obyektif,

jelas, ringkas, konstruktif & tepat waktu.

2.4.Saran-saran Untuk Perbaikan

Saran-saran perbaikan dari seorang auditor pada temuan audit berfungsi untuk

meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari kegiatan-kegiatan di dalam perusahaan dan

mencegah kecurangan terjadi (Fraud Prevention). Temuan-temuan audit memang

membutuhkan suatu tindakan perbaikan. Di sisi lain, sebuah saran untuk memperbaiki suatu

kondisi, yang tidak melanggar aturan atau kriteria yang telah ditetapkan, merupakan

7

Page 5: Temuan Audit (Audit Findings)

masalah lain. Pada kasus-kasus ini, manajer operasi memiliki hak untuk

mengimplementasikan saran tersebut atau tidak.

2.5.Temuan Audit yang Dapat Dilaporkan.

o Tidak setiap kelemahan yang ditemukan auditor internal dapat dilaporkan.

o Temuan audit yang dapat dilaporkan, harus memiliki kriteria : cukup

signifikan, didasarkan fakta, obyektif, relevan dan cukup meyakinkan.

Pengujiannya adalah untuk memproyeksikan bagaimana kelemahan-kelemahan

tersebut akan diperhatikan oleh orang yang memiliki sifat wajar dan berhati-hati pada

kondisi-kondisi yang serupa.

2.6. Pendekatan Untuk Konstruksi Temuan

Kemampuan Internal Auditor :

Sangat dipengaruhi oleh pengalaman (experience).

Memerlukan naluri bisnis (business instine) yang baik untuk mengembangkan

temuan.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan Internal Auditor :

Tidak mengganti pertimbangan audit dengan pertimbangan manajemen.

Bertanggungjawab untuk memberikan bukti.

Tertarik pada perbaikan kinerja, namun tidak mutlak.

Meninjau temuan audit secara kontinyu, sebab dimungkinkan temuan audit

tersebut sudah tidak dapat dipertahankan (tidak relevan) pada saat berjalannya

waktu.

2.7. Menambah Nilai

8

Page 6: Temuan Audit (Audit Findings)

Untuk menambah nilai Auditor Internal :

Meyakinkan bahwa temuan dan rekomendasi yang diberikan memiliki dampak

positif bagi organisasi.

Memberikan kontribusi yang berarti bagi tujuan dan kesuksesan organisasi.

Auditor Internal seharusnya :

Meningkatkan citranya sebagai penambah nilai.

Fokus pada aktivitas dan jasa yang bernilai tinggi.

2.8. Tingkat Signifikansi

Tidak ada dua temuan yang benar-benar sama. Setiap temuan mencerminkan

tingkat kerugian atau risiko aktual atau potensialnya masing-masing. Untuk kebanyakan

tujuan, temuan-temuan audit bisa diklasifikasikan menjadi tidak signifikan, kecil, atau besar.

Temuan-temuan tidak signifikan (insignificant findings) : tidak

disembunyikan/dilewatkan.

Temuan-temuan kecil (minor findings) : perlu dilaporkan, bisanya dalam bentuk surat

kepada manajemen (management letter).

Temuan-temuan besar (major findings) : dapat menghalangi tujuan utama

organisasi.

Pengklasifikasian tersebut merupakan tanggung jawab auditor internal, bukan

manajemen.

2.9.Elemen-elemen Temuan Audit

Fakta-fakta yang ditemukan auditor internal haruslah meyakinkan, kriterianya harus

dapat diterima, dan logika yang digunakan juga harus meyakinkan. Kebanyakan temuan

audit harus mencakup elemen-elemen tertentu, termasuk latar belakang, kriteria, kondisi,

penyebab, dampak, kesimpulan, dan rekomendasi. Setiap temuan audit yang mencakup

elemen-elemen ini baik eksplisit maupun implisit akan menjadi argumen yang kuat untuk

dilakukannya tindak perbaikan.

9

Page 7: Temuan Audit (Audit Findings)

Latar belakang (background): Identifikasi orang-orang yang berperan, hubungan

organisasi, dan memperhatikan tujuan serta sasaran.

Kriteria (criteria) : tujuan & sasaran serta kualitas pencapaian.

Kondisi (condition) : merupakan jantungnya temuan.

Penyebab (cause) : memerlukan latihan pemecahan masalah (problem solving).

Dampak (effect):

o Temuan tentang keenomisan & efisiensi : diukur dalam $ atau Rp.

o Temuan tentang keefektivan : ketidakmampuan untuk menyelesaikan hasil

akhir.

Kesimpulan (conclusion) : harus didukung dengan fakta.

Rekomendasi (recommendation) : tindakan yang dapat dipertimbangkan oleh

manajemen untuk memperbaiki kondisi yang salah atau memperkuat sistem

pengendalian intern.

2.10. Pembahasan Temuan

Auditor internal menyusun temuan audit dan merenungkan rekomendasi, serta

mewaspadai kekeliruan mereka sendiri. Untuk mengecek pemahaman atas hal-hal yang

mereka temukan, auditor internal harus berbicara dengan orang yang paling mengetahui

fakta tersebut dan mengetahui interpretasi klien dan mencatatnya dalam kertas kerja.

Pencatatan temuan audit :

1. Aktivitas pencatatan temuan audit internal (Internal Audit Activity Record of Audit

Findings) . Dibuat sesuai dengan tujuan.

2. Laporan pencatatan temuan audit (Record Audit Findings) :

Memberikan acuan untuk bahan pembahasan.

Digunakan unuk mengkomunikasikan temuan dengan auditee (klien) dan untuk

mendapatkan tanggapan tertulis.

Keahlian komunikasi sangat penting bagi Auditor Internal, terutama dalam presentasi

hasil audit.

10

Page 8: Temuan Audit (Audit Findings)

2.11. Keahlian Komunikasi

Laporan ringkas sekalipun seperti yang tampak pada RAF harus ditulis dengan baik

dan masalah-masalah harus diidentifikasikan dengan jelas menggunakan istilah-istilah

singkat, padat, dan tepat. Bahasa RAF harus diekspresikan dalam nada yang positif, dan

istilah-istilah yang mendorong reaksi emosional atau defensif harus dihindari.

Pada saat yang sama, auditor harus terlibat dalam masalah sensitif dan negatif. Masalah-

masalah kontrol serius, kecurangan, atau tindakan-tindakan ilegal harus selalu dipandang

sebagai berita buruk, terlepas dari kemampuan komunikasi auditor atau objektivitas RAF.

2.12. Penelaahan Pengawasan

Seharusnya setiap temuan audit yang dilaporkan telah melalui penelahan

pengawasan (supervisory review) yang ketat.

Tujuannya untuk mempertahankan kredibilitas aktivitas audit internal.

Penyelia (supervisor) audit harus melakukan review secara rutin/periodik untuk

menjaga mutu/kualitas audit.

2.13. Pelaporan Temuan Audit

Beberapa organisasi audit menyusun ringkasan eksekutif (executive summary)

atas laporan audit internal.

Ringkasan eksekutif :

- Biasanya dibuat dalam satu halaman.

- Menjelaskan lingkup audit

- Menyajikan opini audit secara keseluruhan

- Menyajikan penilaian auditor atas obyek/operasi yang diaudit.

11

Page 9: Temuan Audit (Audit Findings)

2.14. Tindak Lanjut

Standar 2500.A.1 : Kepala bagian audit harus menetapkan proses tindak lanjut

untuk memonitor dan memastikan bahwa tindakan manajemen telah

diimplementasikan secara efektif atau bahwa manajemen senior telah menerima

risiko untuk tidak mengambil keputusan.

Practice advisory 2500-A.1.1 :”proses Tindak Lanjut” : Tanggungjawab untuk

melakukan tindak lanjut harus didefinisikan dalam piagam tertulis aktivitas audit

internal.

2.15. Kecukupan Tindakan Perbaikan

Secara umum, tindakan perbaikan seharusnya:

Responsif terhadap kelemahan yang dilaporkan

Lengkap dalam memperbaiki semua aspek material dari kelemahan yang ada

Berkelanjutan efektivitasnya

Diawasi untuk mencegah terulang kembali

Tindakan perbaikan tidak memadai sama sekali dan ditolak oleh auditor internal

karena alasan-alasan berikut ini:

Tindakan tersebut tidak responsif: tindakan perbaikan tidak berhubungan

dengan kontrol atas serifikasi.

Tindakan tersebut tidak lengkap: hanya karyawan yang diperiksa auditor yang

diambil tindakan.

Tindakan tersebut tidak berkelanjutan: tidak ada sistem yang diterapkan untuk

memastikan bahwa para karyawan dan penyelia mereka diinformasikan

mengenai penangguhan masa berlaku sertifikat mereka.

Tindakan tersebut tidak diawasi: tidak ada ketentuan, kecuali oleh audit internal

periodik, untuk memastikan bahwa orang yang menangani bahan peledak telah

dilatih dan diberi sertifikasi.

12

Page 10: Temuan Audit (Audit Findings)

2.16. Kewenangan dan Status Audit

Selain kedudukan internal auditor dalam organisasi, hal penting lainnya dalam

pelaksanaan fungsi pemeriksaan intern adalah penetapan secara jelas tentang tanggung

jawab dan wewenang yang dimiliki oleh internal auditor.  Perincian wewenang dan tanggung

jawab pemeriksa hendaknya dibuat secara hati-hati dan mencakup semua wewenang yang

diperlukan serta tidak mencantumkan tanggung jawab yang tidak akan dipikulnya. 

Wewenang yang berhubungan dengan tanggung jawab tersebut harus memberikan akses

penuh kepada internal auditor tersebut untuk berurusan dengan kekayaan dan karyawan

perusahaan yang relevan dengan pokok masalah yang dihadapi.  Internal auditor harus

bebas dalam mereview dan menilai kebijaksanaan, rencana, prosedur dan catatan.

Holmes menguraikan dan menilai tanggung jawab internal auditor sebagai berikut:

1. Memberikan informasi dan nasehat kepada manajemen dan menjalankan

tanggung jawab ini dengan cara konsisten dengan kode etik Institute of Internal

Auditor.

2. Mengkoordinasikan kegiatan dengan orang lain agar berhasil mencapai sasaran

audit dan sasaran perusahaan

Tetapi yang lebih diinginkan adalah memberikan keyakinan, bukan memberitahu.

Dan proses memberikan keyakinan tersebut harus dimulai dari awal. Pada pertemuan

pendahuluan, auditor harus meyakinkan klien bahwa:

1. mereka akan diberitahu segera mengenai setiap temuan yang ditemukan

auditor.

2. baik temuan maupun dukungan atasnya akan dibahas secara mendalam

3. setiap pertanyaan menyangkut fakta-fakta akan diselesaikan sebelum

masalah dilaporkan.

4. klien akan diperbolehkan untuk berada pada posisi yang berlawanan

dengan temuan, dan;

5. klien akan diberikan setiap peluang untuk memulai tindakan perbaikan.

Dalam menjalankan fungsinya, internal auditor tidak memikul tanggung jawab

langsung dan juga tidak mempunyai wewenang atas kegiatan-kegiatan yang sedang

diperiksa itu.  Oleh karena itu, pemeriksaan dan penilaian internal auditor tidak

membebaskan orang lain dalam perusahaan itu dari tanggung jawab.  Dengan  kata lain

internal auditor harus bebas  membahas dan menilai kebijaksanaan, rencana, prosedur dan 

13

Page 11: Temuan Audit (Audit Findings)

pencatatan yang ada, tetapi tidak berarti internal auditor menggantikan tugas pejabat yang

diperiksanya tersebut.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas diketahu bahwa temuan audit merupakan himpunan data

dan informasi yang dikumpulkan, diolah dan  diuji selama melaksanakan tugas audit atas

kegiatan instansi tertentu yang  disajikan secara analitis menurut unsur- unsurnya yang

dianggap bermanfaat bagi  pihak-pihak yang berkepentingan. Tetapi mempunyai tujuan

yang lebih spesifik, yaitu mencapai keefektifan dan efisiensi dalam suatu  perusahaan

tersebut.

3.2. Saran

Dari uraian makalah ini, penyusun merekomendasikan pentingnya untuk menguasai

konsep Temuan Audit, karena hal tersebut akan dapat membantu mengevaluasi kegiatan-

kegiatan audit yang dilakuakan dalam suatu perusahaan. Dan hasilnya memberikan umpan

balik tentang fungsi temuan audit bagi para mahasiswa dalam melakukan tugas sebagai

auditor.

14

Page 12: Temuan Audit (Audit Findings)

DAFTAR PUSTAKA

1. Sawyer, Lawrence B, Morimer A Dittenhofer, James H Scheiner. 2005. Edisi

Lima. Internal Auditing. Jakarta: Salemba Empat.

2. Ahmad Fauzi (2010, 19 Oktober). Makalah Temuan Audit. Diperoleh 26 April

2013, dari http://fozi89.blogspot.com/2010/10/makalah-tmuan-audit.html

3. Firman Personal Blogs (2010, 9 Januari). Temuan Audit. Diperoleh 26 April

2013, dari http://ffirmann.wordpress.com/2010/01/09/temuan-audit/

4. Me, Myself, and I (2012, 25 Maret). Temuan Audit. Diperoleh 26 April 2013, dari

http://diariesofinri.blogspot.com/2012/03/temuan-audit.html

5. Referensi Ilmu Akuntansi (2012, 29 November). Wewenang dan Tanggung

Jawab Internal Auditor. Diperoleh 26 April 2013, dari

http://referensiakuntansi.blogspot.com/2012/11/wewenang-dan-tanggung-jawab-

internal.html

15