template - old style · pdf filepenetapan perkabadan ... kajian keamanan dan kemanfaatan...
TRANSCRIPT
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
DIREKTORAT STANDARDISASI
OBAT TRADISIONAL, KOSMETIK DAN
PRODUK KOMPLEMEN
5 September 2017
Disampaikan pada Acara PKPA di Badan POM RI
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
STRUKTUR ORGANISASI
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
TUGAS DAN FUNGSI (1)
DASAR
HUKUM
•Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor:
HK.00.05.21.4231 th 2004 tentang Perubahan atas Keputusan
Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor:
02001/SK/KBPOM th 2001 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Badan Pengawas Obat dan Makanan
•Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor:
HK.00.05.21.3546 th 2009 tentang Perubahan Ketiga atas
Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor:
05018/SK/KBPOM th 2001 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan
Makanan
TUGAS
•Penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan pedoman,
standar, kriteria dan prosedur, serta pelaksanaan
pengendalian, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
pengendalian dan standardisasi Obat Tradisional, Kosmetik
dan Produk Komplemen.
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
TUGAS DAN FUNGSI (2)
FUNGSI
•Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan
pedoman, standar, kriteria dan prosedur, serta pelaksanaan
pengendalian, pemantauan, pemberian bimbingan dan
pembinaan di bidang standardisasi Obat Tradisional, Kosmetik
dan Produk Komplemen;
•Penyusunan rencana dan program standardisasi Obat
Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen;
•Koordinasi kegiatan fungsional pelaksanaan kebijakan teknis di
bidang pengaturan dan standardisasi Obat Tradisional,
Kosmetik dan Produk Komplemen;
•Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang pengaturan dan
standardisasi Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk
Komplemen;
•Pelaksanaan tugas lain sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan oleh Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional,
Kosmetik dan Produk Komplemen
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
TUGAS DAN FUNGSI (3)
Berdasarkan Keputusan Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan
Produk Komplemen tahun 2012:
1. No. HK. 00.05.42.421.09.12.751 tentang Pelimpahan tugas evaluasi
dokumen uji klinik
2. No. HK. 00.05.42.421.09.12.752 tentang Pelimpahan tugas inspeksi Cara Uji
Klinik yang Baik
• Evaluasi Dokumen Uji Klinik dan Dokumen Produk Uji
Output:
1.Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik
2.Penolakan
3.Permintaan Perbaikan Dokumen Uji Klinik
Bila diperlukan dapat diberikan Persetujuan Pemasukan Produk Uji
• Inspeksi Cara Uji Klinik yang Baik (CUKB)
Output :
Pemastian Data Klinik yang dihasilkan pada site uji klinik yang diinspeksi
memenuhi unsur kualitas dan integritas.
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
Dit Standardisasi
Unit Kerja
Biro Hukum
Perencanaan
penyusunan
program tahunan
Perkabadan POM
Kompilasi
program
tahunan
Perkabadan
POM
Biro
Hukum
Penyusunan
draft awal
Pembahasan
internal dan
eksternal
Ya
Penyusunan
legal draftingKonsultasi
Publik
Deputi / Sestama
Notifikasi
ke WTO*
Penetapan
Perkabadan oleh
Kabadan POM
Pengundangan
Perkabadan POM kepada
Kementerian Hukum dan
HAM
Mekanisme Penyusunan Peraturan Kepala BPOM
Verbal
- Dokumentasikan
- Unggah ke website
BPOM
Melaporkan
hasil
pembahasan
Tidak
*jika diperlukan
Pembahasan
akhir
Deputi/
Sestama
Draft akhir
peraturan
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
Unit Eselon I
Unit Eselon II
Inisiatif
Pembahasan internal
dan eksternal*
Mekanisme Penyusunan Standar/Pedoman
Analisis dan menyusun
materi rancangan
Standar/Pedoman
PerKa Badan POM /Keputusan
Kepala Badan POM atau
Permenkes
Unit Eselon I
Ya
Tidak
Dokumentasikan
*bila diperlukan dibahas bersama stakeholders (tim ahli)
Melaporkan
hasil
pembahasan
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
STRATEGIC ISSUES
Ketersediaan
regulasi,
pedoman dan
standar
Revisi regulasi, pedoman danstandar sesuai kondisi terkini
Penyusunan regulasi, pedoman danstandar baru memenuhi kebutuhan
regional maupun global
HarmonisasiASEAN di
bidang ObatTradisional,
Kosmetik danProduk
Komplemen
ASEAN Cosmetic
Commitee (ACC)
ACCSQ - TMHS
Finalisasi ASEAN Agreement dibidang
Obat Tradisional danSuplemen Kesehatan
STRATEGIC ISSUES
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
OBAT TRADISIONAL
DAN SUPLEMEN
KESEHATAN
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
PERATURAN OBAT TRADISIONAL
1) Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. 12
Tahun 2014 tentang Persyaratan Mutu Obat Tradisional
2) Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. 10
Tahun 2014 tentang Larangan Memproduksi dan Mengedarkan Obat Tradisional dan
Suplemen Kesehatan yang Mengandung Coptis sp, Berberis sp, Mahonia sp,
Chelidonium majus, Phellodendron sp, Arcangelica flava, Tinosporae radix, dan
Cataranthus roseus
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. 21
Tahun 2015 tentang Tata Laksana Persetujuan Uji Klinik
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. 5 Tahun
2016 tentang Penarikan dan Pemusnahan Obat Tradisional yang Tidak Memenuhi
Persyaratan
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. 35
Tahun 2013 tentang Tata Cara Sertifikasi Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik
2013
2014
2015
2016
2017Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. 9
Tahun 2017 tentang Larangan Memproduksi dan Mengedarkan Obat Tradisional yang
Mengandung Cassia senna L. dan Rheum officinale dengan Klaim untuk Menurunkan
Lemak Tubuh atau Menurunkan Berat Badan
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
RANCANGAN PERATURAN OBAT TRADISIONAL
1) Rancangan Revisi Peraturan Kepala Badan POM tentang Kriteria dan Tata Laksana Registrasi Obat Bahan Alam
2) Rancangan Peraturan Kepala Badan POM tentang Pedoman TeknisPengawasan Iklan Obat Bahan Alam dan Suplemen Kesehatan
3) Rancangan Peraturan Kepala Badan POM tentang Pedoman Pengembangan Fitofarmaka
5) Rancangan Peraturan Kepala Badan POM tentang Pengawasan Obat Tradisional di Peredaran
4) Rancangan Peraturan Kepala Badan POM tentang Pedoman KlaimObat Tradisional
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
PERATURAN SUPLEMEN KESEHATAN
Rancangan PERATURAN SUPLEMEN KESEHATAN
• Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No.
HK.00.05.23.3644 Tahun 2004 tentang Ketentuan Pokok Pengawasan Suplemen Makanan
• Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No.
HK.00.05.41.1381 Tahun 2005 tentang Tata Laksana Pendaftaran Suplemen Makanan
* Saat ini kedua Peraturan tersebut sedang dalam proses revisi
1. Rancangan Revisi Peraturan Kepala BPOM tentang Ketentuan Pokok Pengawasan Suplemen
Kesehatan
2. Rancangan Revisi Peraturan Kepala BPOM tentang Kriteria dan Tata Laksana Registrasi
Suplemen Kesehatan
3. Rancangan Peraturan Kepala BPOM tentang Persyaratan Mutu Suplemen Kesehatan
4. Rancangan Peraturan Kepala BPOM tentang Pedoman Stabilitas Suplemen Kesehatan
5. Rancangan Peraturan Kepala BPOM tentang Klaim Suplemen Kesehatan
6. Rancangan Peraturan Kepala BPOM tentang Pedoman Probiotik dalam Suplemen Kesehatan
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
PEDOMAN OBAT TRADISIONAL
2016
2017
Pedoman Klaim Obat Tradisional
Pedoman Cara Uji Klinik yang Baik di Indonesia Edisi III
Pedoman Pengembangan Fitofarmaka
Pedoman Teknis Pengawasan Iklan Obat Bahan Alam
dan Suplemen Kesehatan
Pedoman Positif List Bahan yang Digunakan dalam Obat
Kuasi
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
PEDOMAN SUPLEMEN KESEHATAN
2016
Pedoman Klaim Suplemen Kesehatan
2017
Pedoman Probiotik dalam Suplemen Kesehatan
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
Umbi Bawang Putih
Daun Jambu Biji
Rimpang Temulawak
Daun Kumis Kucing
Rimpang Jahe
Monografi Tumbuhan Obat Indonesia 2013
Monografi Tumbuhan Dilarang 2014
Abrus precatorius L.
Azadirachta indica A. Juss. Var. indica
Aristolochia sp.
Symphytum officinale L.
Colchicum autumnale L.
Piper methysticum
Nicotiana tabacum L.
Schoenocaulon officinale (Schltdl & Cham)
Melaleuca alternifolia (Maiden&Betche) Cheel.
Croton tiglium L.
Strophanthus Sp.
Mitragyna speciosa Korth
Hyoscyami niger L.
STANDAR OBAT TRADISIONAL
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
Monografi Tumbuhan Dilarang 2015
Adonis vernalis L.
Catharanthus roseus (L.) G. Don
Aspidospermae quebracho-banco Schltdl
Chondrodendron tomentosum Ruiz & Pav.
Citrullus colocynthis (L.) Schrader
Claviceps purpurea (Fr.) Tul
STANDAR OBAT TRADISIONAL
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
Farmakope Herbal
Indonesia Tahun 2008,
memuat 70 monografi
(37 simplisia dan 33
ekstrak)
Farmakope Herbal
Indonesia Suplemen I
Tahun 2010, memuat 55
monografi (26 simplisia
dan 29 ekstrak)
Materia Medika
Indonesia Jilid I s/d VI,
memuat 244 Monografi
Tumbuhan Obat
Monografi
EkstrakTumbuhan Obat
Indonesia Jilid I & II,
memuat 65 monografi,
Jilid I revisi memuat 35
monografi.
Farmakope Herbal
Indonesia Suplemen II
Tahun 2011, memuat 41
monografi (20
Kodeks Kosmetika
Indonesia
Standar
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
Kajian Keamanan dan Kemanfaatan Croton Fructus dalam Produk Obat
Tradisional Sediaan Topikal
Kajian Keamanan dan Kemanfaatan Adanya Kafein yang Ditemukan Secara Alami
pada Simplisia/Tumbuhan
Kajian Limit Contaminant (ALT dan AKK) untuk dapat Dilakukan Peninjauan Kembali Perka
BPOM No. 12 tahun 2014 tentang Persyaratan Mutu Obat Tradisional
Kajian Keamanan dan Kemanfaatan Produk dengan Kandungan Sulfonated Phenolics sebagai
Obat Kuasi
Kajian Terkait Batas Maksimal Kadar Penggunaan Potasium Sorbat pada Sediaan Obat
Tradisional Sirup
Kajian Keamanan dan Kemanfaatan Produk Homoeopathy yang Dimungkinkan
untuk Masuk sebagai Kategori Produk Obat Tradisional Terdaftar
2017
KAJIAN OBAT TRADISIONAL
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
KAJIAN SUPLEMEN KESEHATAN
• Kajian Keamanan dan Kemanfaatan Univestin dalam
produk Suplemen Kesehatan
• Kajian Keamanan dan Kemanfaatan Probiotik
Enterococcus Faecalis FK-23 dalam Produk Suplemen
Kesehatan
• Kajian Keamanan dan Kemanfaatan Genetically
Modified Organism (GMO) pada Bahan Baku
Phosphotidylserine
• Kajian Keamanan dan Kemanfaatan Penggunaan
Metanol dalam Produk Suplemen Kesehatan
2017
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
PERAN BADAN POM
Keterlibatan di ASEAN
❖ ACCSQ (ASEAN Consultative Committee on Standard
and Quality) Tradisional Medicines and Health
Suplements Product Working Group (TMHS PWG)
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
Tra
dit
iona
l Med
icin
es a
nd H
ealt
h Su
pp
lem
ents
Pro
duc
t W
orki
ng G
roup
(TM
HS
PW
G)
ASEAN TMHS Scientific Committee (ATSC)
Task Force on GMP for TMHS
Task Force on ASEAN Regulatory Framework for
TMHS
Bersidang 3 kali setahun
HoD
Mee
ting
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
TWENTY SEVENTH MEETING OF THE TRADITIONAL MEDICINES AND HEALTH SUPPLEMENTS PRODUCT WORKING GROUP (TMHSPWG), 18-19 MAY 2017, DA NANG, VIET NAM
Activity Timeline Resp. Party
Progress/Remarks
Finalisation/Endorsement of the instrument by TMHS PWG
31 March 2017 TMHS
PWG
Proposed changes on
the Article on Entry
Into Force
National consultation on proposed changes on the Article on Entry Into Force
15 July 2017 ID, MY, SG
Legal scrubbing by ASEAN Secretariat’s LSAD and circulate to AMS
31 July 2017 ASEC
Finalisation/Endorsement of the instrument by TMHS PWG
31 August 2017 TMHS
PWG
ad referendum basis
National approval procedures, as required
1 Sep 2017 – 28
Feb 2018
AMS
Endorsement by ACCSQ 31 Mar 2018 ACCSQ ad referendum basis
Endorsement by SEOM 30 Apr 2018 SEOM
Signing by AEM May 2018 AEM
Deposit instruments of ratification/notification/ acceptance to ASEC
Jun 2018 - May
2023
AMS
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
KOSMETIK
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
•Peraturan Kepala Badan POM Nomor 34 Tahun 2013 Tentang Perubahan
atas Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
No.HK.03.1.23.12.10.11983 Tahun 2010 tentang Kriteria dan Tata Cara
Pengajuan Notifikasi Kosmetika
•Peraturan Kepala Badan POM Nomor 44 Tahun 2013 Tentang Perubahan
atas Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
No.HK.03.1.23.12.10.12459 Tahun 2010 tentang Persyaratan Teknis
Kosmetika
2013
•Peraturan Kepala Badan POM Nomor 17 Tahun 2014 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor
HK.03.1.23.07.11.6662 Tahun 2011 Tentang Persyaratan Cemaran Mikroba
dan Logam Berat Dalam Kosmetika
2014
•Peraturan Kepala BPOM Nomor 18 Tahun 2015 tentang Persyaratan Teknis
Bahan Kosmetika
•Peraturan Kepala BPOM Nomor 19 Tahun 2015 tentang Persyaratan Teknis
Kosmetika
2015
•Peraturan Kepala BPOM Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Pengawasan Iklan
Kosmetika
•Peraturan Kepala BPOM Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala
BPOM Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Pengawasan Iklan Kosmetika
•Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 27 tahun 2016 tentang
Tata Cara dan Prosedur Pemberian Rekomendasi untuk mendapatkan Persetujuan Impor
Obat, Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan/atau Kosmetika sebagai Barang
Komplementer
2017Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 11 tahun 2017
Kriteria dan Tata Cara Penarikan dan Pemusnahan Kosmetika
2016
PERATURAN KOSMETIK
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
RANCANGAN PERATURAN KOSMETIK
1. Rancangan revisi Peraturan Kepala BPOM tentang Kriteria dan Tata Cara
Pengajuan Notifikasi Kosmetika
2. Rancangan revisi Peraturan Kepala BPOM tentang Peraturan Kepala BPOM
Nomor HK.03.1.23.12.10.12123 tahun 2010 tentang Pedoman Dokumen
Informasi Produk
3. Rancangan Peraturan Kepala BPOM tentang Pedoman Penerapan Cara
Pembuatan Kosmetik yang Baik
4. Rancangan revisi Peraturan Kepala Badan POM tentang Pengawasan Produksi
dan Peredaran Kosmetika
5. Perubahan atas Peraturan Kepala Badan POM tentang Persyaratan Teknis
Kosmetika
6. Rancangan revisi Peraturan Kepala Badan POM tentang Persyaratan Teknis
Bahan Kosmetika
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
20141. Pedoman untuk konsumen : Pewarna Rambut
2. Pedoman untuk konsumen : Serba-serbi kosmetika
2015
PEDOMAN KOSMETIK
1. Pedoman untuk konsumen : Kosmetika Anti Aging
2. Pedoman untuk konsumen : Kosmetika Tabir Surya
3. Pedoman untuk konsumen : Kosmetika Rias Mata
4. Pedoman Penilaian Keamanan Bahan Baku
Tumbuhan untuk Kosmetika
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
PEDOMAN KOSMETIK
2016
Pedoman Parameter Pengujian Kosmetika
2017
Pedoman Penandaan Kosmetika Tabir Surya;
Dalam proses:
- Pedoman Teknis Pengawasan Penandaan Kosmetika;
- Pedoman Teknis tentang Pengawasan Hidrogen Peroksida
dalam Pemutih Gigi;
- Pedoman Teknis tentang Pengawasan AHA (Alpha Hidroxy
Acid) dalam Kosmetika;
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
1. Standar bahan pewarna kosmetika: Cl 14720
2. Standar bahan pewarna kosmetika: Cl
15850:1
3. Standar Bahan Pewarna Kosmetika: Cl 15985
4. Standar bahan pewarna kosmetika: Cl 16035
5. Standar Bahan Pewarna Kosmetika: Cl 16185
6. Standar Bahan Pewarna Kosmetika:Cl 16255
7. Standar bahan pewarna kosmetika: Cl 19140
8. Standar bahan pewarna kosmetika: Cl 40800
9. Standar bahan pewarna kosmetika: Cl 40850
10. Standar bahan pewarna kosmetika: Cl 42051
11. Standar bahan pewarna kosmetika: Cl 42090
12. Standar Bahan Pewarna Kosmetika: Cl 44090
13. Standar Bahan Pewarna Kosmetika: Cl 45430
14. Standar Bahan Pewarna Kosmetika: Cl 47005
15. Standar Bahan Pewarna Kosmetika: Cl 73015
23 MONOGRAFI
STANDAR KOSMETIKA 2014
16. Standar Bahan Pewarna Kosmetika: Cl
75125
17. Standar Bahan Pewarna Kosmetika: Cl
75300
18. Standar Bahan Pewarna Kosmetika: Cl
75470
19. Standar Bahan Pewarna Kosmetika: Cl
77007
20. Standar Bahan Pewarna Kosmetika: Cl
77891
21. Standar Bahan Pewarna Kosmetika: Cl
77947
22. Standar Bahan Pewarna Kosmetika: Karamel
23. Standar Bahan Pewarna Kosmetika: Ekstrak
Paprika
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
Kajian Keamanan Paraben sebagai Pengawet
ASEAN
Kajian Keamanan Bahan Pewarna Rambut
ASEAN, yaitu untuk bahan:
Disperse Violet 1
HC Red No 3
Basic Red 76
Basic Red 51
2-Amino-5- Ethylphenol HCl
Acid Red 92
Disperse Blue 377 is a mixture of three
dyes:
(1) 1,4-bis[(2-
hydroxyethyl)amino]anthra-9,10-
quinone
(2)1-[(2-hydroxyethyl)amino]-4-
[(3-hydroxypropyl)amino]anthra-
9,10-quinone
(3) 1,4-bis[(3-
hydroxypropyl)amino]anthra-
9,10-quinone
KAJIAN KOSMETIK 2015
p-Aminophenol
1-Hydroxyethyl-4,5- Diamino Pyrazole Sulfate
4-Formyl-1-Methylquinolinium-p-
Toluenesulfonate
Basic Yellow 87
Basic Orange 31
2,6-Diamino-3- ((Pyridine-3-yl)azo)Pyridine
Basic Violet 2
2,3-Diaminodihydropyrazolopyrazolone
Dimethosulfonate
Picramic Acid and Sodium Picramate
2-Nitro-5-Glyceryl Methylaniline
HC Blue 16
5-Amino-6-Chloro-o-Cresol dan 5-Amino-6-
Chloro-o- Cresol HCl
2,2'-Methylenebis-4-aminophenol HCl
2,6-Diaminopyridine
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
KAJIAN KOSMETIK
• Kajian tentang Penandaan Kosmetika mengandung
Bahan berasal dari Babi
• Kajian tentang 9 hair dyes baru sebagaimana
tercantum dalam EU Regulation 2015/1190
• Kajian tentang kosmetika mengandung microbeads
2016
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
KAJIAN KOSMETIK
• Kajian tentang Sampo untuk mengatasi kutu rambut
• Kajian tentang vitamin A
• Kajian tentang Deoxyarbutin
• Kajian tentang Bahan Antiseptik yang dilarang FDA
• Kajian Potasium Alum (Tawas)
• Kajian Formaldehyde dalam Kosmetika yang
digunakan pada Membran Mukosa
• Kajian tentang Bentuk Sediaan Kosmetika
2017
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
PERAN BADAN POM
Keterlibatan dalam pertemuan
ASEAN untuk bidang Kosmetika:
ASEAN Cosmetic Commitee (ACC)
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
ASEAN Cosmetic
Committee (ACC)
ASEAN
Cosmetic
Scientific Body
(ACSB)
ASEAN Cosmetic
Testing Laboratory
Committee
(ACTLC)
❖ Bertugasmemonitoringimplementasi ACD
❖ Bersidang 2 kali setahun
Indonesia : Chair ACSB 2013 - 2014
❖ HOD Meeting
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
AHCRS
2003
SCHEDULE A
(2003 – 2008)
SCHEDULE B diimplementasikan sejak 2008
ASEAN Cosmetic Directive (ACD) dan Notifikasi
Harmonisasi merujuk pada ASEAN Harmonized
Cosmetic Regulatory Scheme (AHCRS)
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
DISEMINASI REGULASI
Diseminasi kepada stakeholders (Asosiasi, Industri,
Dinkes, Beacukai, Distributor, Dinas Perindustrian
dan Perdagangan, dan lainnya).
- KIE Regulasi yang baru diterbitkan;- Evaluasi terhadap pelaksanaan
regulasi yang telah dijalankan
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
PERAN BADAN POM DALAM
UJI KLINIK
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
Badan POM
(sesuai dengan standard/Prinsip GCP/CUKB dan sangat direkomendasikan oleh WHO)
Persetujuan Uji Klinik
(Otorisasi Uji Klinik)
Inspeksi Cara Uji Klinik
yang Baik
▪ Persetujuan uji klinik termasuk persetujuan pemasukan produk uji impor untuk uji klinik pra pemasaran
▪ Notifikasi uji klinik untuk uji klinik pasca pemasaran
▪ Pengajuan dilengkapi dengan dokumen▪ Timeline : 20 HK▪ Payung hukum :
1. Permenkes No.66/2013 ttg RegistriPenelitian Klinik
2. Perka BPOM No.21/2015 ttg Tata Laksana Persetujuan Uji Klinik dapat dilihat di subsite jdih.pom.go.id
▪ Pemeriksaan dan verifikasidata/dokumen, fasilitas serta hal lain terkait uji klinik
▪ Tujuan dapat dihasilkannyadata klinik yang memiliki kualitasdan integritas serta terlindunginyasubjek manusia yang berpartisipasi dalam uji klinik
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m
DOKUMEN UJI KLINIK
DOKUMEN UJI KLINIK, a.I :▪ Surat Permohonan persetujuan pelaksaan Uji klinik dan importasi produk uji (bila
diperlukan)▪ Formulir UK-1▪ Protokol Uji Klinik▪ Investigator Brochure (Brosur peneliti)▪ Informed Consent (IC) (Persetujuan Setelah Penjelasan / PSP )▪ Data-data fase sebelum nya (data nonklinik, data fase 1 atau data ilmiah lain sesuai
yang diperlukan)
DOKUMEN PRODUK UJI KLINIK, a.I : Informasi produk uji klinik Informasi produk yang akan di impor
yang terkait dengan uji klinik (biladiperlukan)
Sertifikat analisa (CoA) Sertifikat GMP
DOKUMEN LAIN YANG TERKAIT, a.I :✓ Sertifikat GCP Peneliti✓ Dokumen surat kontrak CRO (bila
menggunakan CRO)✓ Asuransi (bila ada)✓ Sertifikat Laboratorium✓ Susunan Tim penelitian
Dokumen yang diperlukan
© C
op
yrig
ht S
how
eet.co
m