pedoman pengukuran kemanfaatan hasil kajian di …

24
EMBAGA A LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN KEMANFAATAN HASIL KAJIAN DI LINGKUNGAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, Menimbang : a. bahwa salah satu fungsi Lembaga Administrasi Negara yaitu melaksanakan pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional tertentu di bidang administrasi negara; b. bahwa untuk mengetahui efektivitas pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu dilaksanakan pengukuran tingkat kemanfaatan hasil kajian; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara tentang Pedoman Pengukuran Kemanfaatan Hasil Kajian di Lingkungan Lembaga Administrasi Negara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

Upload: others

Post on 24-Oct-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEDOMAN PENGUKURAN KEMANFAATAN HASIL KAJIAN DI …

EMBAGA A

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

SALINAN

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

NOMOR 8 TAHUN 2018

TENTANG

PEDOMAN PENGUKURAN KEMANFAATAN HASIL KAJIAN

DI LINGKUNGAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,

Menimbang : a. bahwa salah satu fungsi Lembaga Administrasi Negara

yaitu melaksanakan pengkajian dan penyusunan

kebijakan nasional tertentu di bidang administrasi

negara;

b. bahwa untuk mengetahui efektivitas pengkajian dan

penyusunan kebijakan nasional sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, perlu dilaksanakan

pengukuran tingkat kemanfaatan hasil kajian;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu

menetapkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi

Negara tentang Pedoman Pengukuran Kemanfaatan

Hasil Kajian di Lingkungan Lembaga Administrasi

Negara;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang

Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

Page 2: PEDOMAN PENGUKURAN KEMANFAATAN HASIL KAJIAN DI …

- 2 -

2. Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2013 tentang

Lembaga Administrasi Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 127);

3. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor

14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Lembaga Administrasi Negara (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2013 Nomor 1245);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN KEMANFAATAN HASIL

KAJIAN DI LINGKUNGAN LEMBAGA ADMINISTRASI

NEGARA.

Pasal 1

Dalam Peraturan Kepala ini yang dimaksud dengan:

1. Kajian kebijakan yang selanjutnya disebut Kajian

adalah telaah dan analisis suatu substansi atau

masalah dalam rangka mengembangkan ilmu dan

menyusun rekomendasi kebijakan kepada pimpinan

Lembaga Administrasi Negara, kementerian, lembaga,

pemerintah daerah, dan para pemangku kepentingan

lainnya.

2. Kerjasama Kajian adalah kegiatan atau aktivitas yang

dilakukan oleh Lembaga Administrasi Negara dengan

kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dan para

pemangku kepentingan lainnya yang berstatus badan

hukum, baik yang berada di dalam negeri maupun di

luar negeri, dalam rangka pelaksanaan Kajian

kebijakan.

3. Pengukuran merupakan kegiatan penilaian secara

sistematis terhadap kemanfaatan Hasil Kajian dengan

menggunakan instrumen pengukuran, dan

menerapkan prosedur serta metode yang baku.

Page 3: PEDOMAN PENGUKURAN KEMANFAATAN HASIL KAJIAN DI …

- 3 -

4. Kemanfaatan Kajian adalah kondisi kemanfaatan suatu

Hasil Kajian yang diukur secara sistematis dengan

menggunakan instrumen pengukuran, dan

menerapkan prosedur serta metode yang baku.

5. Hasil Kajian adalah Hasil telaah dan analisis suatu

substansi atau masalah dalam rangka

mengembangkan ilmu dan menyusun rekomendasi

kebijakan kepada pimpinan Lembaga Administrasi

Negara, Kementerian, Lembaga, pemerintah daerah,

dan para pemangku kepentingan lainnya

6. Penanggung Jawab Pelaksana Pengukuran

Kemanfaatan Hasil Kajian adalah pejabat yang

bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pengukuran

kemanfaatan Hasil Kajian.

7. Penanggung Jawab Pengukuran Kemanfaatan Hasil

Kajian pada Tingkat Unit Kerja adalah adalah para

Kepala Pusat dan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Administrasi Lembaga Administrasi Negara.

8. Tim Penilai Kemanfaatan Hasil Kajian adalah tim yang

bertugas melakukan pengukuran kemanfaatan Hasil

Kajian yang dilakukan unit kerja di lingkungan

Lembaga Administrasi Negara.

9. Lembaga Administrasi Negara yang selanjutnya

disingkat LAN adalah lembaga pemerintah

nonkementerian yang diberi kewenangan melakukan

pengkajian dan pendidikan dan pelatihan aparatur sipil

negara sebagaimana diatur dalam undang-undang yang

mengatur mengenai aparatur sipil negara.

Pasal 2

(1) Pedoman pengukuran kemanfaatan Hasil Kajian di

lingkungan LAN bertujuan untuk:

a. memberikan acuan dalam pengukuran

kemanfaatan Hasil Kajian;

b. memetakan kemanfaatan Hasil Kajian;

c. mengevaluasi pelaksanaan Kajian;

Page 4: PEDOMAN PENGUKURAN KEMANFAATAN HASIL KAJIAN DI …

- 4 -

d. mendorong kegiatan Kajian untuk menghasikan

produk Kajian yang bernilai dan bermanfaat bagi

para pemangku kepentingan;

e. meningkatkan akuntabilitas administratif dan

substantif Kajian; dan

f. menjadi bahan pertimbangan dalam perencanaan

kegiatan Kajian.

(2) Hasil pengukuran kemanfaatan Hasil Kajian digunakan

oleh:

a. pengambil kebijakan dalam merumuskan,

melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan Kajian;

b. pelaku kegiatan dalam menentukan tingkat

kemanfaatan Kajian;

c. pemangku kepentingan dalam memanfaatkan

Hasil Kajian; dan

d. instansi pemerintah yang melaksanakan tugas di

bidang pemeriksaan pengelolaan keuangan dan

kinerja.

Pasal 3

(1) Pengukuran kemanfatan Hasil Kajian dilakukan

terhadap Hasil Kajian dalam rentang waktu 5 (lima)

tahun sebelum tahun pelaksanaan pengukuran

kemanfaatan Hasil Kajian.

(2) Sumber pembiayaan Kajian sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dapat bersumber dari anggaran

pemerintah atau dikerjasamakan dengan para

pemangku kepentingan.

Pasal 4

(1) Pengukuran kemanfaatan Hasil Kajian menggunakan

instrumen yang mengacu pada aspek-aspek yang

menggambarkan kemanfaatan suatu Hasil Kajian.

(2) Pengukuran kemanfaatan Hasil Kajian

mempertimbangkan kepentingan pemangku

kepentingan dalam mengembangkan ilmu dan

menyusun rekomendasi kebijakan.

Page 5: PEDOMAN PENGUKURAN KEMANFAATAN HASIL KAJIAN DI …

- 5 -

(3) Pengukuran kemanfaatan Hasil Kajian dilakukan oleh

pelaksana pengukuran.

(4) Sumber data dan informasi dalam pengukuran

kemanfaatan Hasil Kajian berasal dari pelaksana

pengukuran masing-masing unit kerja dan pemangku

kepentingan.

Pasal 5

(1) Pelaksana pengukuran kemanfaatan Kajian terdiri atas:

a. Penanggung Jawab Pelaksana Pengukuran

Kemanfaatan Hasil Kajian; dan

b. Tim Penilai.

(2) Penanggung Jawab sebagaimana dimaksud pada huruf

a terdiri atas :

a. penanggung jawab pada tingkat LAN; dan

b. penanggung jawab pada unit kerja yang

melakukan kegiatan Kajian.

(3) Penanggung jawab sebagaimana disebut pada ayat (2)

huruf a adalah Deputi Bidang Kajian Kebijakan.

(4) Penanggung jawab pada unit kerja sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) huruf b dijabat oleh :

a. Kepala Pusat di lingkungan Deputi Bidang Kajian

Kebijakan;

b. Kepala Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan

Aparatur (PKP2A); dan

c. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga

Administrasi Negara (STIA-LAN).

(5) Penanggung jawab pada unit kerja dapat membentuk

dan menetapkan Tim Penilai Pengukuran Kemanfaatan

Hasil Kajian.

Pasal 6

Kegiatan pengukuran kemanfaatan Hasil Kajian

dilaksanakan secara dalam jaringan dengan

mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi Kegiatan.

Page 6: PEDOMAN PENGUKURAN KEMANFAATAN HASIL KAJIAN DI …

- 6 -

Pasal 7

(1) Setiap penanggungjawab pada tingkat unit kerja

melaporkan Hasil pengukuran kemanfaatan Hasil

Kajian yang dilaksakan dalam rentang waktu 5 (lima)

tahun sebelum tahun pelaksanaan pengukuran kepada

Deputi Bidang Kajian Kebijakan.

(2) Laporan sebagaimana dimaksud ayat (1) disampaikan

sebanyak 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun pada setiap

akhir semester.

(3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dilakukan secara dalam jaringan.

(4) Deputi Bidang Kajian Kebijakan melaporkan hasil

pengukuran kemanfaatan Hasil Kajian kepada Kepala

LAN.

Pasal 8

Mekanisme pelaksanaan pengukuran kemanfaatan, sumber

data dan informasi, serta instrumen dan metode

pengukuran kemanfaatan Hasil Kajian tercantum dalam

Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Peraturan Kepala ini.

Pasal 9

Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal

disebarluaskan.

Page 7: PEDOMAN PENGUKURAN KEMANFAATAN HASIL KAJIAN DI …
Page 8: PEDOMAN PENGUKURAN KEMANFAATAN HASIL KAJIAN DI …

LAMPIRAN

PERATURAN KEPALA LAN

NOMOR 8 TAHUN 2018

TENTANG

PEDOMAN PENGUKURAN

KEMANFAATAN HASIL KAJIAN

DI LINGKUNGAN

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

PEDOMAN PENGUKURAN KEMANFAATAN HASIL KAJIAN

I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Mengacu Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2013 tentang Lembaga

Administrasi Negara (LAN), mengatur bahwa LAN antara lain

menyelenggarakan fungsi: pengKajian dan penyusunan kebijakan

nasional tertentu di bidang administrasi negara, pengKajian

administrasi negara di bidang reformasi administrasi, desentralisasi

dan otonomi daerah, sistem administrasi negara dan hukum

Administrasi Negara.

Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, LAN saat ini harus

menghadapi tantangan mengenai termanfaatkannya Hasil Kajian baik

dalam mengembangkan ilmu maupun rekomendasi kebijakan bagi

para pemangku kepentingan. Tantangan lainnya adalah kemampuan

mengadvokasi kebijakan yang sedang menjadi wacana publik secara

up to date, LAN harus mengambil tempat dalam dinamika isu publik

dalam hal kritisi dan solusi isu-isu yang tengah menjadi wacana

publik.

Sebagai institusi think tank, LAN diharapkan melakukan reposisi dan

reorientasi Kajian atau litbang bidang administrasi negara agar hasil-

Hasil Kajian atau litbang dapat memberikan nilai tambah dan

kebermanfaatan secara optimal. Namun hingga saat ini LAN belum

memiliki pedoman dan sistem yang jelas dalam mengukur

kemanfaatan Hasil Kajian.

Dalam rangka mengukur kemanfaatan Hasil Kajian yang dilakukan,

LAN sangat membutuhkan Pedoman Pengukuran Kemanfaatan Hasil

Kajian yang diberlakukan bagi semua unit yang melakukan kegiatan

Kajian. Pedoman tersebut dimaksudkan agar dapat dijadikan acuan

Page 9: PEDOMAN PENGUKURAN KEMANFAATAN HASIL KAJIAN DI …

- 9 -

dalam rangka melakukan pengukuran kemanfaatan Hasil Kajian di

lingkungan LAN bagi para pemangku kepentingan dan membangun

akuntabilitas kegiatan penelitian.

Pedoman Pengukuran Kemanfaatan Hasil Kajian mengatur instrumen

pengukuran, pelaksana pengukuran, objek pengukuran, format

pelaporan, waktu pelaporan, prosedur dan metode pengukuran serta

tindak lanjut. Dalam rangka mendukung pengukuran kemanfaatan

Hasil Kajian akan menggunakan aplikasi sistem informasi untuk

mengukur kemanfaatan Hasil Kajian, sehingga dapat memberikan

bukti tingkat kemanfaatan Hasil Kajian LAN. Selain itu sistem

informasi tersebut merekam usulan atau masukan terhadap Hasil

Kajian dari stakeholders serta usulan kegiatan dan kerjasama dari

stakeholders. Agar mempunyai nilai tambah, dalam jangka panjang

sistem yang dibangun akan diinterintegrasikan dengan sistem

informasi lain yang dikembangkan di lingkungan LAN.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan pedoman ini adalah untuk:

1. memberikan acuan dalam pengukuran kemanfaatan Hasil Kajian;

2. memetakan kemanfaatan Hasil Kajian;

3. mengevaluasi pelaksanaan Kajian;

4. menstimulasi pelaksana kegiatan Kajian kebijakan untuk

menghasikan produk Kajian yang lebih bernilai dan bermanfaat

bagi pemangku kepentingan;

5. meningkatkan akuntabilitas administratif dan substantif Kajian;

dan

6. menjadi bahan pertimbangan dalam perencanaan kegiatan Kajian.

C. Pengukuran Kemanfaatan Hasil Kajian

Pengukuran kemanfaatan Hasil Kajian merupakan pengukuran

terhadap tingkat kemanfaatan hasil-Hasil Kajian yang telah dilakukan

di lingkungan LAN. Dalam rangka mengukur kemanfaatan Hasil

Kajian dipandang perlu untuk menyusun Pedoman Pengukuran

Kemanfaatan Hasil Kajian yang mengatur instrumen pengukuran,

pelaksana pengukuran, objek pengukuran, format pelaporan, waktu

pelaporan, prosedur dan metode pengukuran.

Page 10: PEDOMAN PENGUKURAN KEMANFAATAN HASIL KAJIAN DI …

- 10 -

II. PELAKSANAAN PENGUKURAN

A. Instrumen Pengukuran

Pengukuran kemanfaatan Hasil Kajian, dilakukan dengan mengacu

pada aspek-aspek kemanfaatan hasil kjian sebagai berikut :

1. didiskusikan melalui forum seminar atau diskusi tingkat

instansional/nasional/internasional;

2. diunduh oleh pihak eksternal pasca publikasi di media elektronik

internal;

3. dipublikasikan pada media massa cetak tingkat

lokal/nasional/internasioal;

4. dipublikasikan pada media massa elektronik tingkat

lokal/nasional/internasional; dan

5. diterima oleh stakeholders yang terkait sebagai perhatian untuk

penyusunan/perbaikan kebijakan (dibuktikan dengan tanda

terima dan pernyataan).

Pengukuran kemanfaatan Hasil Kajian mempertimbangkan

kepentingan pemangku kepentingan dalam mengembangkan ilmu dan

menyusun rekomendasi kebijakan. Pengukuran kemanfaatan Hasil

Kajian dilakukan oleh pelaksana pengukuran. Sumber data dan

informasi dalam pengukuran kemanfaatan Hasil Kajian berasal dari

pelaksana pengukuran dan pemangku kepentingan.

Tabel 1. Sumber Data dan Informasi dari Pelaksana Pengukuran

Aspek Indikator Pengukuran Cara Mendapatkannya

Dipublikasikan

pada media

massa cetak

tingkat

lokal/nasional

/internasional

1. Dipublikasikan pada

media massa cetak di

tingkat lokal

Pelaksana pengukuran

pada masing-masing unit

kerja LAN melakukan

pendataan Hasil Kajian

yang dipublikasikan pada

media cetak, baik lokal,

nasional maupun

internasional

2. Dipublikasikan pada

media massa cetak di

tingkat nasional

3. Dipublikasikan pada

media massa cetak di

tingkat internasional

Dipublikasikan

pada media

massa

1. Dipublikasikan pada

media massa elektronik

di tingkat lokal

Pelaksana pengukuran

pada masing-masing unit

kerja LAN melakukan

Page 11: PEDOMAN PENGUKURAN KEMANFAATAN HASIL KAJIAN DI …

- 11 -

elektronik

tingkat

lokal/nasional/

internasional

2. Dipublikasikan pada

media massa elektronik

di tingkat nasional

pendataan Hasil Kajian

yang dipublikasikan pada

media elektronik, baik

lokal, nasional maupun

internasional

3. Dipublikasikan pada

media massa elektronik

di tingkat internasional

Data untuk aspek pemanfaatan kesatu, yakni dipublikasikan pada

media massa cetak di tingkat lokal, nasional maupun internasional

harus dilengkapi dengan data dukung berupa judul berita atau

artikel, nama media cetak, waktu penerbitan atau data pendukung

lain. Sedangkan untuk aspek kedua, yakni dipublikasikan pada media

massa elektronik tingkat lokal, nasional atau internasional data

dukung bisa terdiri dari judul berita atau artikel, jenis media

elektronik, nama media elektronik, waktu penerbitan, tautan, dan

data dukung lain.

Tabel 2. Sumber Data dan Informasi Pemangku Kepentingan

Aspek Indikator Cara Mendapatkannya

Didiskusikan

melalui forum

seminar atau

diskusi

1. seminar atau diskusi

di tingkat instansional

Pemangku kepentingan

menyampaikan data dan

informasi bahwa Kajian

yang dilakukan oleh unit

kerja di LAN dijadikan

sebagai pertimbangan

pemangku kepentingan

dalam penyelenggaraan

seminar atau diskusi

baik di tingkat

instansional, nasional

maupun internasional

2. seminar atau diskusi

di tingkat nasional

3. seminar atau diskusi

di tingkat

internasional

Diunduh oleh

pihak eksternal

pasca publikasi

di media

1. dibaca Pemangku kepentingan

menyampaikan data dan

informasi bahwa Kajian

yang dilakukan oleh unit

2. diunduh

3. disitasi

Page 12: PEDOMAN PENGUKURAN KEMANFAATAN HASIL KAJIAN DI …

- 12 -

Aspek Indikator Cara Mendapatkannya

elektronik

internal

kerja di LAN dibaca,

diunduh atau disitasi

Diterima oleh

stakeholders

yang terkait

sebagai

perhatian

untuk

penyusunan/pe

rbaikan

kebijakan

1. Penyusunan atau

perbaikan kebijakan di

tingkat

Kabupaten/Kota

Pemangku kepentingan

menyampaikan data dan

informasi bahwa Kajian

yang dilakukan oleh unit

kerja di LAN digunakan

dalam penyusunan atau

perbaikan kebijakan baik

di tingkat

Kabupaten/Kota,

Provinsi maupun Pusat

2. Penyusunan atau

perbaikan kebijakan di

tingkat Provinsi

3. Penyusunan atau

perbaikan Kebijakan

di tingkat Pusat

Aspek kemanfaatan ketiga, yakni didiskusikan melalui forum seminar

atau forum diskusi, data dukung yang dibutuhkan bisa terdiri dari

judul seminar, institusi penyelenggara, waktu dan tempat

pelaksanaan, nama-nama pembicara atau narasumber, nama peserta,

dan data pendukung lainnya. Untuk Aspek kemanfaatan keempat,

yakni diunduh oleh pihak eksternal pasca publikasi di media

elektronik, untuk data dukung kemanfataan dalam hal dibaca dan

diunduh, akan menggunakan data yang didapatkan dari laman atau

website yang mengunggah Hasil Kajian, sedangkan dalam hal

kemanfaatannya sebagai bahan referensi data dukung yang

dibutuhkan diantaranya adalah: judul tulisan, nama penulis, nama

penerbit, waktu penerbitan, dan data dukung lainnya. Sedangkan

aspek kemanfaatan kelima, yakni diterima oleh stakeholders yang

terkait sebagai perhatian untuk penyusunan/perbaikan kebijakan,

data dukung yang diperlukan adalah jenis peraturan atau kebijakan,

nama peraturan, jenis pengguna, nama pemangku kepentingan, surat

keterangan dari pemangku kepentingan dan data dukung lainnya.

Page 13: PEDOMAN PENGUKURAN KEMANFAATAN HASIL KAJIAN DI …

- 13 -

B. Pelaksana Pengukuran

Penanggungjawab pengukuran kemanfaatan Hasil Kajian terdiri atas :

1. penanggungjawab pada tingkat LAN; dan

2. penanggungjawab pada unit kerja yang melakukan kegiatan

Kajian.

Penanggung jawab pada tingkat LAN dijabat oleh Deputi Bidang

Kajian Kebijakan. Penanggungjawab pada unit kerja dijabat oleh :

1. Kepala Pusat di lingkungan Deputi Bidang Kajian Kebijakan

2. Kepala Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur

(PKP2A)

3. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi-Lembaga Administrasi

Negara (STIA-LAN).

Penanggungjawab pada masing-masing unit kerja dapat membentuk

dan menetapkan Tim Penilai pengukuran kemanfaatan Hasil Kajian.

Tim penilai bertugas melakukan pengukuran terhadap kemanfaatan

Hasil Kajian yang dilakukan dalam unit kerja , dan tim penilai

bertanggung jawab kepada penanggungjawab pengukuran

kemanfaatan Hasil Kajian.

Penanggungjawab pada unit kerja bertugas :

1. menetapkan tim penilai;

2. memvalidasi pengukuran tingkat kemanfaatan Hasil Kajian

bersama Tim penilai; dan

3. menetapkan hasil pengukuran kemanfaatan Hasil Kajian

Tim penilai bertugas :

1. melakukan penilaian kemanfaatan Hasil Kajian;

2. menginput data penilaian dari pemangku kepentingan;

3. mengolah data pengukuran kemanfaatan Hasil Kajian; dan

4. menyusun laporan pengukuran kemanfaatan Hasil Kajian.

C. Objek Pengukuran

Hasil Kajian yang akan dikur kemanfaatannya merupakan Hasil

Kajian yang dilakukan oleh unit-unit di lingkungan LAN yang didanai

menggunakan anggaran pemerintah atau kerjasama dengan

pemangku kepentingan, dengan rentang waktu 5 (lima) tahun

sebelum pelaksanaan pengukuran kemanfaatan Hasil Kajian.

Page 14: PEDOMAN PENGUKURAN KEMANFAATAN HASIL KAJIAN DI …

- 14 -

D. Format Pelaporan

Pelaporan disediakan di dalam sistem informasi secara dalam jaringan

yang terdiri atas :

1. gambaran singkat hasil pengukuran kemanfaatan Hasil Kajian

yang berisi uraian nilai kemanfaatan per aspek; dan

2. tindak lanjut pengukuran kemanfaatan Hasil Kajian (secara umum

maupun per Hasil Kajian.

E. Waktu Pelaporan

Setiap penanggungjawab pada tingkat unit kerja melaporkan hasil

pengukuran kemanfaatan Hasil Kajian 5 (lima) tahun sebelumnya

kepada Deputi Bidang Kajian Kebijakan. Laporan disampaikan

sebanyak dua kali dalam satu tahun pada setiap akhir semester.

Laporan dilakukan secara dalam jaringan kepada Deputi Bidang

Kajian Kebijakan.

Page 15: PEDOMAN PENGUKURAN KEMANFAATAN HASIL KAJIAN DI …

- 15 -

III. PROSEDUR DAN METODE PENGUKURAN

A. Prosedur Pengukuran

Hasil pengukuran kemanfaatan Hasil Kajian diharapkan dapat

memberikan informasi tentang profil kemanfaatan Hasil Kajian secara

obyektif, sehingga peran pelaksana pengukuran pada unit-unit yang

melakukan Kajian dipandang sangat strategis karena akan

menginput dan mengolah data dan informasi dari pemangku

kepentingan serta menyusun laporan pengukuran kemanfaatan Hasil

Kajian dan memvalidasi hasil pengukuran tingkat kemanfaatan Hasil

Kajian. Prosedur pengukuran kemanfaatan Hasil Kajian dapat

digambarkan dalam diagram alur berikut.

Gambar 1

Diagram Alur Pengukuran Kemanfaatan Hasil Kajian

Page 16: PEDOMAN PENGUKURAN KEMANFAATAN HASIL KAJIAN DI …

- 16 -

Prosedur pelaksana adalah sebagai berikut :

1. Penanggungjawab menetapkan tim penilai;

2. Tim penilai memetakan pemangku kepentingan dari setiap Kajian

yang dilakukan oleh unit;

3. Tim Penilai menginput data penilaian dari pemangku kepentingan;

4. Tim Penilai mengolah data pengukuran kemanfaatan Hasil Kajian;

5. Tim Penilai menyusun laporan pengukuran kemanfaatan Hasil

Kajian;

6. Penanggungjawab memvalidasi hasil pengukuran tingkat

kemanfaatan Hasil Kajian bersama Tim penilai;

7. Penanggungjawab menetapkan hasil pengukuran kemanfaatan

Hasil Kajian; dan

8. Penanggungjawab unit kerja selanjutkan akan menyampaikan

laporan pengukuran kemanfaatan Hasil Kajian kepada Deputi

Bidang Kajian Kebijakan.

B. Metode Pengukuran

Pengukuran kemanfaatan Hasil Kajian didukung oleh aplikasi sistem

informasi, sehingga tim penilai dapat setiap saat melakukan

pengukuran kemanfaatan Hasil Kajian. Dengan mempergunakan

instrumen yang telah disusun, pemangku kepentingan dapat

memberikan data dan informasi terkait aspek kemanfaatan secara

dalam jaringan.

Selanjutnya Tim Penilai melakukan pengukuran baik mengacu

kepada data dan informasi yang berasal dari pemangku kepentingan

dan data yang dikumpulkan oleh Tim Penilai sendiri. Data dari

pemangku kepentingan bisa berasal dari data yang diimpor dari

laman-laman yang mengunggah hasil-Hasil Kajian maupun dari

sumber lain. Sedangkan data mengenai kemanfaatan dari aspek lain,

seperti data pelaksanaan seminar, diskusi, publikasi media cetak,

maupun pemanfaatan yang berkaitan dengan penyusunan/perbaikan

kebijakan dapat dikumpulkan dari penelusuran dokumentasi dari

kegiatan-kegiatan tersebut.

Page 17: PEDOMAN PENGUKURAN KEMANFAATAN HASIL KAJIAN DI …

- 17 -

Tabel 3. Pembobotan Aspek dan Indikator

Apek Kemanfaatan

Sumber Penilaian

Pemangku

KepentinganTim Penilai

A. Diskusikan/Seminar (Bobot 20%) A

B. Diunduh Pihak eksternal

(Bobot 20%)B

C. Dipubliksikan media cetak

(Bobot 20%)C

D. Dipublikasikan media elektronik (Bobot

20%)D

E.Diterima sebagai bahan penyusunan

atau perbaikan kebijakan

(Bobot 20%)

E

Keterangan :

1. Kolom A

Pada Kolom A akan diisi dengan nilai-nilai kualitatif. Nilai kualitatif

ini mencermikan tentang skala pemanfaatan Kajian, apakah Kajian

tersebut didiskusikan/ seminarkan di tingkat Instansional,

Nasional, ataupun Internasional. Skala penilaian untuk A tersebut

dikategorikan sebagai berikut :

0 = Tidak didiskusikan/seminarkan sama sekali

1 = Diseminarkan pada tingkat instansional

2 = Diseminarkan pada tingkat Nasional

3 = Diseminarkan pada tingkat Internasional.

2. Kolom B

Pada Kolom B akan diisi dengan nilai-nilai kualitatif. Nilai kualitatif

ini mencermikan tentang skala pemanfaatan Kajian, apakah Kajian

tersebut di baca, di unduh atau disitasi (dijadikan referensi) oleh

stakeholder. Skala penilaian B dikategorikan sebagai berikut :

0 = Tidak pernah di baca, di unduh maupun disitasi

1 = Pernah dibaca

2 = Pernah diunduh

3 = Pernah disitasi (dijadikan referensi).

Page 18: PEDOMAN PENGUKURAN KEMANFAATAN HASIL KAJIAN DI …

- 18 -

3. Kolom C

Pada Kolom C akan diisi dengan nilai-nilai kualitatif. Nilai kualitatif

ini mencerminkan tentang skala pemanfaatan Kajian, apakah

Kajian tersebut di publikasikan di media cetak lokal, nasional atau

internasional. Skala penilaian tersebut dikategorikan sebagai

berikut:

0 = Kajian ini tidak pernah di muat pada media cetak baik

berupa artikel maupun berita

1 = Kajian ini dimuat pada media cetak Lokal baik berupa artikel

maupun berita

2 = Kajian ini dimuat pada media cetak Nasional baik berupa

artikel maupun berita

3 = Kajian ini dimuat pada media cetak Internasional baik

berupa artikel maupun berita

4. Kolom D

Pada Kolom D akan disini dengan nilai-nilai kualitatif. Nilai

kualitatif ini mencermikan tentang skala pemanfaatan Kajian,

apakah Kajian tersebut di publikasikan di media elektronik lokal,

nasional atau internasional. Skala penilaian tersebut dikategorikan

sebagai berikut:

0 = Kajian ini tidak pernah di muat pada media elektronik

1 = Kajian ini dimuat pada media elektronik Lokal

2 = Kajian ini dimuat pada media elektronik Nasional

3 = Kajian ini dimuat pada media cetak Internasional.

5. Kolom E

Pada Kolom E akan diisi dengan nilai-nilai kualitatif. Nilai kualitatif

ini mencerminkan tentang skala pemanfaatan Kajian, apakah

Kajian tersebut dijadikan sebagai bahan penyusunan atau

perbaikan kebijakan lainnya di tingkat kabupaten/kota, provinsi,

atau pusat oleh stakeholders. Skala penilaian E ini dikategorikan

sebagai berikut:

Page 19: PEDOMAN PENGUKURAN KEMANFAATAN HASIL KAJIAN DI …

- 19 -

0 = Tidak pernah digunakan sebagai dasar penyusunan

kebijakan

1 = Digunakan sebagai dasar penyusunan kebijakan tingkat

Pemerintah Kabupaten/Kota

2 = Digunakan sebagai dasar penyusunan kebijakan tingkat

Pemerintah Provinsi

3 = Digunakan sebagai dasar penyusunan kebijakan tingkat

Pemerintah Pusat

Page 20: PEDOMAN PENGUKURAN KEMANFAATAN HASIL KAJIAN DI …

- 20 -

IV.NILAI KEMANFAATAN KAJIAN

Nilai Kemanfaatan Kajian (NKK) merupakan suatu nilai yang

menunjukkan tingkat kemanfaatan suatu Kajian yang telah dibuat. NKK

diperoleh dengan mengisi nilai-nilai kualitatif terhadap indikator-

indikator aspek kemanfaatan sesuai dengan Tabel 1 diatas. Kemudian

nilai tersebut dimasukan ke dalam rumus sebagai berikut :

Rumus NKK

NKK = {0,2×A} + {0,2×B} + {0,2×C} + {0,2×D} + {0,2×E}

Keterangan :

0,2 = bobot 20% dari masing-masing aspek pemanfaatan

A = nilai skala kualitatif 0,1,2, atau 3 sesuai dengan definisi di kolom

A

B = nilai skala kualitatif 0,1,2, atau 3 sesuai dengan definisi di kolom

B

C = nilai skala kualitatif 0,1,2, atau 3 sesuai dengan definisi di kolom

C

D = nilai skala kualitatif 0,1,2, atau 3 sesuai dengan definisi di kolom

C

E = nilai skala kualitatif 0,1,2, atau 3 sesuai dengan definisi di kolom

C

NKK akan menghasilkan nilai antara 0 sampai 3. Nilai ini akan

dibuatkan suatu skala yang menunjukan tingkat/grading kemanfaatan

suatu Kajian. Rumusan skala kemanfaatan Kajian berdasarkan NKK

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4. Skala NKK

Skala NKK KETERANGAN

0 – 0,99 Kurang Bermanfaat

1,00 – 1,99 Bermanfaat

2,00 – 3,00 Sangat Bermanfaat

Artinya, apabila NKK memperoleh skor 0 – 0,99 maka Hasil Kajian

mendapatkan kategori “Kurang Bermanfaat”. Jika NKK memperoleh skor

1,00 – 1,99 maka Hasil Kajian mendapatkan kategori “Bermanfaat”.

Terakhir jika NKK memperoleh skor 2.00 – 3.00 maka Hasil Kajian

mendapatkan kategori ”Sangat Bermanfaat”.

Page 21: PEDOMAN PENGUKURAN KEMANFAATAN HASIL KAJIAN DI …

- 21 -

Contoh Perhitungan 1 :

Misalkan suatu Kajian mendapatkan kategori pada aspek-aspek

kemanfaatan sebagai berikut;

1. Kajian tersebut diskusikan pada Seminar Nasional. Maka Kajian ini

mendapatkan skor A=2

2. Kajian tersebut pernah disitasi atau dijadikan referensi oleh pihak

stakeholder. Maka Kajian tersebut mendapatkan skor B=3

3. Kajian tersebut pernah dijadikan tulisan dalam bentuk artikel dan

dimuat di media cetak Nasional. Maka Kajian ini mendapatkan skor

C=2

4. Kajian tersebut dipublikasikan di media elektronik nasional. Maka

Kajian tersebut mendapatkan skor D=2

5. Kajian tersebut dijadikan sebagai dasar penyusunan

kebijakan/peraturan di tingkat Kab/Kota. Maka Kajian ini

mendapatkan skor E=1

Informasi di atas jika di buat ke dalam bentuk tabel adalah sebagai

berikut:

Tabel 5. Contoh Penilaian atas Aspek Kemanfaatan dan Sumber Penilaian

Apek Kemanfaatan

Sumber Penilaian

Pemangku

KepentinganTim Penilai

A. Diskusikan/Seminar (Bobot 20%) A = 2

B. Diunduh Pihak eksternal(Bobot 20%) B = 3

C. Dipubliksikan media cetak (Bobot 20%) C =2

D. Dipublikasikan media elektronik (Bobot

20%)D = 2

E.Diterima sebagai bahan penyusunan atau

perbaikan kebijakan (Bobot 20%)E = 1

Maka diperoleh :

A = 2

B = 3

C = 2

D = 2

E = 1

Page 22: PEDOMAN PENGUKURAN KEMANFAATAN HASIL KAJIAN DI …

- 22 -

Sehingga Skor NKK adalah:

NKK = {0,2×A} + {0,2×B} + {0,2×C} + {0,2×D} + {0,2×E}

NKK = {0,2×2} + {0,2×3} + {0,2×2} + {0,2×2} + {0,2×1}

NKK = 2

NKK mendapatkan skor 2, artinya Kajian tersebut mendapatkan kategori

“Sangat Bermanfaat” bagi para pengguna

Contoh Perhitungan 2 :

Misalkan suatu Kajian mendapatkan kategori pada aspek-aspek

kemanfaatan sebagai berikut;

1. Kajian tersebutdi diskusikan Seminar Instansional. Maka ini

mendapatkan skor A=1

2. Kajian tersebut disitasi atau dijadikan referensi oleh pihak

stakeholders Maka ini tersebut mendapatkan skor B=3.

3. Kajian tersebut pernah dijadikan tulisan dalam bentuk artikel dan

dimuat pada media cetak Lokal. Maka Kajian tersebut mendapatkan

skor C=1

4. Kajian tersebut dipublikasikan di media elektronik Nasional. Maka

Kajian tersebut mendapatkan skor D=2

5. Kajian tersebut tidak dijadikan sebagai dasar penyusunan

kebijakan/peraturan baik di tingkat Kab/Kota, Provinsi maupun

Pusat Maka Kajian tersebut mendapatkan skor E=0

Informasi di atas jika di buat ke dalam bentuk tabel adalah sebagai

berikut:

Tabel 6. Contoh Penilaian atas Aspek Kemanfaatan dan Sumber

Penilaian

Apek Kemanfaatan

Sumber Penilaian

Pemangku

KepentinganTim Penilai

A. Diskusikan/Seminar (Bobot 20%) A = 1

B.Diunduh Pihak eksternal(Bobot 20%) B = 3

C.Dipubliksikan media cetak (Bobot 20%) C =1

D.Dipublikasikan media elektronik (Bobot

20%)D = 2

Page 23: PEDOMAN PENGUKURAN KEMANFAATAN HASIL KAJIAN DI …

- 23 -

E.Diterima sebagai bahan penyusunan atau

perbaikan kebijakan (Bobot 20%)E = 0

Maka diperoleh :

A = 1

B = 3

C = 1

D = 2

E = 0

Sehingga Skor NKK adalah:

NKK = {0,2×A} + {0,2×B} + {0,2×C} + {0,2×D} + {0,2×E}

NKK = {0,2×1} + {0,2×3} + {0,2×1} + {0,2×2} + {0,2×0}

NKK = 1,4

NKK mendapatkan skor 1,40 , artinya kebijakan tersebut mendapatkan

kategori “Bermanfaat” bagi para pengguna.

Page 24: PEDOMAN PENGUKURAN KEMANFAATAN HASIL KAJIAN DI …