(pedoman) pengukuran kinerja organisasi pengelola sda wilayah sungai

83
PEDOMAN PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI PENGELOLA SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI (RBO Performance Benchmarking) SEPTEMBER 2015

Upload: pengelola-air

Post on 04-Dec-2015

195 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

Untuk mengukur kinerja Organisasi Pengelola Sumber Daya Air (SDA) Wilayah Sungai (BBWS,BWS,BPSDA,PJT), Direktorat Jenderal SDA, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menggunakan alat/tool River Basin Organization (RBO) Performance Benchmarking yang dikeluarkan oleh Networks of Asian River Basin Organization (NARBO) yang telah dilaksanakan oleh anggota NARBO di 18 negara di Asia.

TRANSCRIPT

Page 1: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

PEDOMAN

PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI PENGELOLA SUMBER DAYA AIR

WILAYAH SUNGAI

(RBO Performance Benchmarking)

SEPTEMBER 2015

Page 2: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

i

PEDOMANPENGUKURAN KINERJA ORGANISASI

PENGELOLA SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI

(RBO Performance Benchmarking)

Jakarta, 1 September 2015

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Page 3: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

KATA PEN6ANTAR

Air sebagai sumber kehidupan masyarakat secara alami keberadaannya bersifatdinamis mengalir ke tempat yang lebih rendah tanpa mengenal batas wilayahadministrasi. Keberadaan air mengikuti siklus hidrologi yang erat hubungannyadengan kondisi cuaca pada suatu daerah sehingga menyebabkan ketersediaan airtidak merata dalam setiap waktu dan setiap wilayah.

Sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk dan meningkatnya kegiatanmasyarakat mengakibatkan perubahan fungsi lingkungan yang berdampak negatifterhadap kelestarian sumber daya air dan meningkatnya daya rusak air. Hal tersebutmenuntut pengelolaan sumber daya air yang utuh dari hulu sampai ke hilir denganbasis wilayah sungai da/am satu po/a penge/o/aan sumber daya air tanpadipengaruhi oleh batas-batas wi/ayah administrasi yang dila/uinya.

Serdasarkan hal tersebut di atas, pengaturan kewenangan dan tanggung jawabpenge/olaan sumber daya air oleh Pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintahkabupaten/kota didasarkan pada keberadaan wilayah sungai yang bersangkutan,yaitu:

1. wilayah sungai lintas provinsi, wilayah sungai lintas negara, dan/atau wilayahsungai strategis nasiona/ menjadi kewenangan Pemerintah.

2. wi/ayah sungai lintas kabupaten/kota menjadi kewenangan pemerintahprovinsi;

3. Wilayah sungai yang secara utuh berada pada satu wilayah kabupaten/kotamenjadi kewenangan pemerintah kabupaten/kota;

Serdasar pada permasalahan, kewenangan dan tanggung jawab tersebut, perludiwujudkan pengelolaan sumber daya air yang terpadu Integrated water resourcesmanagement (IWRM) dan pengelolaannya didasarkan pada "one river basin, oneintegrated plan, one integrated management" yang merupakan satu-kesatuanpengelolaan dari hulu, tengah dan hilir. Untuk itu dibutuhkan River BasinOrganization (RSO) berupa Unit Pelaksana Teknis (UPT) atau Unit PelaksanaTeknis Daerah (UPTD) dalam rangka Pengelolaan SDA yang handal danprofesiona/.

Wujud UPT yang menjadi kepanjangan tangan untuk menyelenggarakanpengelolaan SDA yang menjadi kewenangan pemerintah antara lain : Salai SesarWilayah Sungai (SSWS) dan Salai Wilayah Sungai (SWS) dan fungsi-fungsi yangmelekat pada SNVT, Perum Jasa Tirta (PJT), sedangkan wujud UPTD yang saat inidibentuk baru di tingkat provinsi yaitu Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA)Provinsi.

BBWS, BWS, BPSDA dan PJT yang merupakan River Basin Organization (RBO)adalah ujung tombak dalam penyelenggaraan pengelolaan SDA di wilayah sungai

II

Page 4: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

yang langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat harus mengubah "mindset' dari orientasi pembangunan ke orientasi pelayanan dan berupaya kinerjanyaberbasis hasil (output). Untuk itu dibutuhkan : 1) Dukungan/Komitmen yang kuat daripemangku kebijakan; 2) Dukungan manajemen yang profesional; 3) Dukungansumberdaya yang handal yaitu : sumberdaya manusia (SDM), sumber pendanaan,pengetahuan teknologi dan peralatan.

Untuk mengukur kinerja RBO(BBWS,BWS,BPSDA,PJT), Direktorat Jenderal SDA,Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menggunakan alatltool RiverBasin Organization (RBO) Performance Benchmarking yang dikeluarkan olehNetworks of Asian River Basin Organization (NARBO) yang telah dilaksanakan olehanggota NARBO di 18 negara di Asia. Khusus untuk RBO (BBWS, BWS, BPSDA,PJT) di Indonesia, indikator pengukuran kinerja RBO telah disesuaikan dengankebutuhan dalam rangka mewujudkan keterpaduan pengelolaan sumber daya air.

Untuk itu diharapkan agar semua RBO (BBWS, BWS, BPSDA, PJT) dapatmelaksanakan RBO Performance Benchmarking yang dilengkapi dengan rencanaaksi (action plan) 5 tahunan di unit kerja masing-masing yang dipakai sebagai acuanpenyusunan anggaran kegiatan RBO (BBWS,BWS,BPSDA,PJT) serta melakukanevaluasi kinerja setiap tahunnya.

Oirektorat Jenderal Sumber Oaya AirOirektur Jenderal,

~y

--=:;;:::::Ir. Muanadi. M.ScNIP. 195608261983011001

iii

Page 5: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

iv

PEDOMAN PENGUKURANKINERJAORGANISASI PENGELOLA SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI

DAFTAR ISI BAB 1.PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Maksud dan Tujuan 2 1.3. Acuan &Normatif 2 1.4. Pengertian-Pengertian 2 BAB 2. PROSEDUR PENGUKURAN KINERJA RBO 2.1. Prinsip Pengukuran Kinerja RBO 5 2.2. Bagan Alir Pengukuran KinerjaRBO 5 2.3. Tata Cara Pengukuran KinerjaRBO 6 2.3.1. Perintah Dirjen SDA Tentang Pelaksanaan RBO-PB 6 2.3.2. Sosialisasi RBO-PB oleh Kepala RBO (BBWS/BWS/

BPSDA/PJT) 6 2.3.3. Pembentukan Tim Penilai Kinerja BBWS/BWS/ BPSDA/PJT 6 2.3.4. Pelatihan Pengukuran Kinerja RBO 6 2.3.5 Pemahaman Balance Scorecard 6 2.3.6.Bidang Kinerja Kritis dan Indikator dari RBO-PB 7 2.3.7. Pengukuran Kinerja BBWS/BWS/BPSDA/PJT oleh Tim Penilai Kinerja 7 2.3.8. Pengumpulan Data Pendukung 7 2.3.9. Penyusunan Rencana Aksi (Action Plan) 7 2.3.10.Pertemuan Konsultasi dengan Pemilik Kepentingan (Stakeholder) 8 2.3.11.Penyusunan Laporan Penilaian Kinerja BBWS/BWS/BPSDA/PJT) oleh Tim SA 8 2.3.12.Penilaian Kinerja RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) oleh Tim Peer Review 8 2.3.13.Pemantauan dan Evaluasi oleh Kepala BBWS/BWS/BPSDA/PJT) 8 2.3.14.Pemantauan dan Evaluasi oleh Ditjen SDA 8 BAB 3. KEGIATAN PENINGKATAN KINERJA BBWS/BWS/BPSDA/PJT 3.1. Parameter Pengukuran KinerjaBBWS/BWS/BPSDA/PJT 9 3.2 Daftar Kegiatan untuk Meningkatkan Kinerja BBWS/BWS/BPSDA/PJT 9 3.3. Mereview Rencana Aksi BBWS/BWS/BPSDA/PJT 13 3.4. Penyusunan Kegiatan dan Anggaran Berbasis Pengukuran Kinerja 13 3.5. Verifikasi Penyusunan Anggaran BBWS/BWS/BPSDA/PJT Berbasis Rencana Aksi 13

3.6. Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Peningkatan Kinerja BBWS/BWS/BPSDA/PJT) 14

Lampiran-Lampiran : 1. Indikator Pengukuran Kinerja BBWS/BWS/BPSDA/PJT 2. Contoh Data Pendukung untuk Masing-Masing 15 Indikator 3. Rencana Aksi (Action Plan)BBWS/BWS/BPSDA/PJT 4. Nota Kesepakatan Tim Self Assessment& Tim Peer Review 5. Format Laporan Self Assessment 6. Format Laporan Peer Reviewer

Page 6: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

1

BAB 1.PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Pengelolaan sumberdaya air di Indonesia menghadapi persoalan yang sangat kompleks, mengingat disamping air mempunyai beberapa fungsi sosial budaya, ekonomi dan lingkungan yang masing-masing dapat saling bertentangan, juga interaksi ruang yang terbatas dan tidak terbarukan memunculkan dimensi persoalan baru yaitu pemanfaatan SDA dan pemanfaatan ruang untuk kehidupan manusia. Dengan terjadinya perubahan iklim global, semakin meningkatnya jumlah penduduk dan intensitas kegiatan ekonomi, telah mengancam ketersediaan air yang ada. Pembukaan lahan guna keperluan perluasan daerah pertanian, perkebunan, pemukiman dan industri, yang tidak mengindahkan peraturan, juga tidak terkoordinasi dengan baik dalam suatu kerangka pengembangan tata ruang, telah mengakibatkan terjadinya degradasi lahan, erosi, tanah longsor, banjir.Perkembangan kawasan perkotaan yang sangat pesat, telah mengakibatkan terjadinya peningkatan konflik antara para pengguna air baik untuk kepentingan rumah tangga, pertanian dan industri, termasuk penggunaan air permukaan dan air bawah tanah di perkotaan. Disamping itu, akibat perkembangan kawasan perkotaan yang sangat cepat tersebut menyebabkan meningkatnya pencemaran dan perusakan lingkungan, termasuk oleh limbah bahan berbahaya beracun (B3), sehingga struktur dan fungsi ekosistem yang menjadi penunjang bagi kehidupan masyarakat menjadi rusak. Pencemaran pada sumber-sumber air tersebut akan menjadi beban sosial, yang pada akhirnya masyarakat dan pemerintah harus menanggung biaya pemulihannya. Berdasar pada permasalahan tersebut, perlu diwujudkan pengelolaan sumber daya air yang terpadu / integrated water resources management (IWRM) danpengelolaannya didasarkan pada “one plan, one river basin, one integrated management” dimana merupakan satu-kesatuan pengelolaan dari hulu-tengah dan hilir. Untuk itu dibutuhkan Unit Pelaksana Teknis (UPT) atau Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dalam rangka Pengelola SDA yang handal dan profesional. Wujud UPT yang menjadi kepanjangan tangan untuk menyelenggarakan pengelolaan SDA yang menjadi kewenangan pemerintah antara lain : Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Balai Wilayah Sungai (BWS) dan fungsi-fungsi yang melekat pada SNVT, Perum Jasa Tirta (PJT),dan UPT yang menjadi kepanjangan tangan dari instansi lain, sedangkan wujud UPTD yang saat ini baru dibentuk di tingkat provinsi yaitu Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA) Provinsi. BBWS, BWS, BPSDA dan PJT yang merupakan River Basin Organization (RBO) adalah ujung tombak dalam penyelenggaraan pengelolaan SDA di wilayah sungai yang langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat harus mengubah “mind set” dari orientasi pembangunan ke orientasi pelayanan dan berupaya kinerjanya berbasis hasil (output).Untuk itu dibutuhkan : 1) Dukungan/Komitmen yang kuat dari pemangku kebijakan; 2) Dukungan manajemen yang profesional; 3) Dukungan sumberdaya yang handal yaitu : sumberdaya manusia (SDM), sumber pendanaan, pengetahuan teknologi dan peralatan.

Page 7: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

2

Untuk mengukur kinerja BBWS, BWS, BPSDA dan PJT, Direktorat Jenderal SDA, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyatmenggunakan alat/toolRiver Basin Organization (RBO) Performance Benchmarking yang dikeluarkan oleh Networks of Asian River Basin Organization (NARBO) yang telah dilaksanakan oleh anggota NARBO di 14 negara di Asia. Kegiatan Performance Benchmarking ini telah dilaksanakan pada sebagian Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) di Indonesia sejak tahun 2006 namun terdapat kendala tidak berlanjutnya kegiatan RBO performance benchmarking antara lain : 1) Kurangnya dukungan pimpinanPusat, Daerah, BBWS/BWS/BPSDA/PJTterhadap kegiatan ini, 2) penyusunan anggaran tahunan tidak dikaitkan dengan upaya peningkatan kinerja berdasarkan self assessment report of performance benchmarking yang telah dilakukan dan dikaji ulang oleh Peer Review Team of Performance Benchmarking, 3) Belum seluruh RBO(BBWS/BWS/BPSDA/PJT) telah melaksanakan performance bencmarking telah menyusun action plan / rencana aksi 5 tahunan yang merupakan dasar bagi penyusunan anggaran tahunan BBWS/BWS/BPSDA/PJT, 4) Kegiatan performance benchmarking belum merupakan tolok ukur dalam DIPA/DIPDA atau rencana anggaran tahunan BBWS/BWS/BPSDA/PJT. Karena hal tersebut diatas, perlu disusun pedoman pengukuran kinerja organisasiPengelola SDA Wilayah Sungai (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) yang dapat dijadikan acuan bagi semua pihak dalam penyelenggaraan pengelolaan SDA terpadu.

1.2. Maksud dan Tujuan • Maksud pedoman ini adalah memberikan acuan kepada pimpinan dan staf

BBWS/BWS/BPSDA/PJT, Pimpinan/Staf Ditjen SDA, Tim Self Assessment dan Tim Peer Review dalam upaya meningkatkan secara bertahap dan berkelanjutan kinerja BBWS/BWS/BPSDA/PJT.

• Tujuan Pedoman ini adalah terwujudnya pelayanan pengelolaan SDA yang handal oleh BBWS/BWS/BPSDA/PJT secara berkelanjutan.

1.3.Acuan Normatif Acuan normatif sebagai dasar pedoman ini adalah :

• Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan.

• Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

• Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

1.4. Pengertian-Pengertian 1. Sumber daya air adalah air, sumber air, dan daya air yang terkandung di

dalamnya.

Page 8: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

3

2. Pengelolaan sumber daya air adalah upaya merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, pengendalian daya rusak air.

3. Pola pengelolaan sumber daya air adalah kerangka dasar dalam merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, pengendalian daya rusak air.

4. Rencana pengelolaan sumber daya air adalah hasil perencanaan secara menyeluruh dan terpadu yang diperlukan untuk menyelenggarakan pengelolaan sumber daya air.

5. Wilayah sungai (WS) adalah kesatuan wilayah pengelolaan sumber daya air dalam satu atau lebih daerah aliran sungai dan/atau pulau-pulau kecil yang luasnya kurang dari atau sama dengan 2000 km2

6. Daerah aliran sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan.

.

7. Konservasi sumber daya air adalah upaya memelihara keberadaan serta keberlanjutan keadaan, sifat, dan fungsi sumber daya air agar senantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup, baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang.

8. Pendayagunaan sumber daya air adalah upaya penatagunaan, penyediaan, penggunaan, pengembangan, dan pengusahaan sumber daya air secara optimal agar berhasil guna dan berdaya guna.

9. Pengendalian daya rusak air adalah upaya untuk mencegah, menanggulangi, dan memulihkan kerusakan kualitas lingkungan yang disebabkan oleh daya rusak air.

10. Daya rusak air adalah daya air yang dapat merugikan kehidupan. 11. Perencanaan adalah suatu proses kegiatan untuk menentukan tindakan yang

akan dilakukan secara terkoordinasi dan terarah dalam rangka mencapai tujuan pengelolaan sumber daya air.

12. Operasi adalah kegiatan pengaturan, pengalokasian, serta penyediaan air dan sumber air untuk mengoptimalkan pemanfaatan prasarana sumber daya air.

13. Pemeliharaan adalah kegiatan untuk merawat sumber air dan prasarana sumber daya air yang ditujukan untuk menjamin kelestarian fungsi sumber air dan prasarana sumber daya air.

14. Prasarana sumber daya air adalah bangunan air beserta bangunan lain yang menunjang kegiatan pengelolaan sumber daya air, baik langsung maupun tidak langsung.

15. Pengelola sumber daya air adalah institusi yang diberi wewenang untuk melaksanakan pengelolaan sumber daya air.

Page 9: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

4

16. River Basin Organization (RBO) adalah organisasi pengelola sumber daya air wilayah sungai yaitu : Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Balai Wilayah Sungai (BWS), Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA), dan Perum Jasa Tirta (PJT) atau dengan nama lain, termasuk unit-unit yang melekat didalamnya

17. Performance adalah kinerja suatu organisasi, dalam hal ini kinerja RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT).

18. Benchmarking adalah “patok” atau titik ukur saat ini untuk mewujudkan perbaikan ke-depan secara terus menerus melalui perbandingan dengan nilai dan standar (internal maupun eksternal) yang relevan dapat tercapai

19. RBO performance benchmarking adalah pengukuran kinerjaRBO dengan menggunakan “tools”/alat ukuryang dikeluarkan oleh NARBO yang sudah dimodifikasiuntuk menilai kinerja BBWS/BWS/BPSDA/PJTberdasarkan 5 elemen pokok, 15 indikator dan parameter bernilai dari 0 - 4.

20. NARBO adalah Networks of Asian River Basin Organization merupakan jaringan komunikasi diantara RBO di kawasan Asia.

21. Self assessment adalah melakukan pengukuran kinerja RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT)dilakukan oleh pimpinan dan staf RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT)sendiri dengan membandingkan terhadap norma, standar, pedoman dan/atau kriteria yang telah ditetapkan dengan tujuan menjamin adanya perbaikan berlanjut kinerja RBO.

22. Peer reviewadalah kegiatan kaji ulang yang dilakukan oleh mitra sejawat (“peer”) untuk mengukur tingkat obyektivitas dari hasil penilaian Tim Self Assessment atas kinerja RBO(BBWS/BWS/BPSDA/PJT).

23. Kinerja RBO adalah gambaran hasil kerja atau tingkat prestasi RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT)yang menjadi kenyataan dan dinyatakan dalampenilaian angka tertentu berdasarkan tool NARBO.

24. Balance Scorecard adalah penilaian secara seimbang terhadap 5 elemen pokok yaitu: 1.misi, 2.pemilik kepentingan, 3.pembelajaran dan pertumbuhan, 4.tata kelola usaha internal, dan 5.keuangan.

Page 10: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

5

OUTPUT INPUT

Perintah Dirjen SDA kepada Kepala RBO

Pelatihan RBO Performance

Benchmarking

Sosialisasi&Pembentukan Tim SAoleh Kepala RBO

Pengukuran Kinerja RBO oleh Tim SA

Penyusunan Lap SA &Rencana Aksi(Action plan)

Surat Perintah Dirjen& Indikator

Memahami& Mampu Mengukur kinerja RBO

Keputusan Tim SA oleh Kepala RBO

Konsultasi dgn stakeholders

Konsep Lap SA & Rencana Aksi

Persetujuan Laporan SA oleh Kepala RBO

Penyampaian Laporan SA ke Dirjen SDA

Dirjen SDA membentuk Tim Peer Review

Laporan SA diterima oleh Dirjen SDA,Dit. BPSDA dan Dit Pengembangan jaringan SDA

1.nggota Tim Peer Review

2.

Pelaksanaan Peer Review dan pelaporan ke Dirjen SDA dan Dit Pengembangan jaringan SDA, melalui Dit. BPSDA oleh Tim PR

Hasil pengukuran setiap

Indikator, draf laporan SA

Bukti-bukti pendukung

BAB 2. PROSEDUR PENGUKURAN KINERJARBO(BBWS/BWS/BPSDA/PJT)

2.1 Prinsip Pengukuran Kinerja RBOPenilaian Kinerja RBO (RBO Performance Benchmarking)berprinsip:sederhana, terukur, mudah dilaksanakan, jelas dan akurat.

2.2 Bagan Alir Pengukuran Kinerja RBO

Monitoring & Evaluasi

1. Kepala RBO (berkala)

2. Dit. BPSDA (1 thn sekali)

Lap. Monev. disampaikan ke Dirjen SDA/Dit BPSDA satu tahun sekali

Lap. Monev disampaikan ke Dirjen SDA & Ka. RBO (sbg feedback)

Page 11: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

6

2.3. Tata Cara Pengukuran Kinerja RBO Proses Pengukuran Kinerja RBO atau disebut RBO Performance Benchmarking merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi : 2.3.1. Perintah Dirjen SDA tentang pelaksanaan RBO Performance

Benchmarking Direktur Jenderal Sumber Daya Air mengeluarkan perintah kepada kepalaRBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) untuk melaksanakan RBO Performance Benchmarking, perintah tersebut berisikan antara lain: 1. Kepala RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) diminta segera

melaksanakan RBO performance benchmarking dengan membentuk Tim Self Assessment, menentukan jadual kapan dimulai dan kapan diselesaikan.

2. Melaporkan hasilself assessment kepada Direktur Jenderal SDA melalui Direktorat Bina Pengelolaan SDA dan kapan rencanapeer reviewakan dilaksanakan.

2.3.2. Sosialisasi RBO-PB oleh Kepala RBO(BBWS/BWS/BPSDA/PJT) Kepala RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) melaksanakan pertemuan awal dengan pimpinan dan staf dalam rangka membangun komitmen bersama penerapan RBO PB.

2.3.3. Pembentukan Tim Self Assessment (Penilai) Kinerja RBO 1. Berdasarkan perintah Dirjen SDA, Kepala RBO

(BBWS/BWS/BPSDA/PJT)menetapkan Ketua, Sekretaris dan Anggota Tim Self Assessment yang diwakili dari masing-masing bidang dan bagian. Keterlibatan semua bidang/bagian diperlukan dalam meningkatkan kinerja RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT)

2. Dalam ketetapan ini, berisikan uraian tugas dan tanggung jawab tim, jadual kerja tim dan penyusunan laporan tim.

2.3.4. Pelatihan Pengukuran Kinerja RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) 1. Kepala RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) menunjuk anggota tim self

assessment yang akan mengikuti pelatihan RBO performance benchmarking. Pelatihan RBO PB dikoordinasikan dan diselenggarakan oleh Direktorat BPSDA/Sub Direktorat Kelembagaan.

2. Para anggota tim self assessment yang mengikuti pelatihan, diharapkan memahami, mampu menjelaskan dan mengimplementasikan seluruh aspek yang berkaitan dengan performance benchmarking.

3. Para anggota tim self assessment melaporkan hasil pelatihan yang diperolehnya kepada Kepala RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT).

2.3.5. Pemahaman Balance Scorecard Para anggota tim self assessment dan tim peer review harus memahami,mampu menjelaskan dan mengimplementasikan pendekatan balance scorecard yang meliputi penilaian terhadap 5 elemen pokok yaitu: 1. Misi; 2. Pemilik Kepentingan; 3. Pembelajaran dan Pertumbuhan Organisasi; 4. Tata Kelola Internal Organisasi; 5. Keuangan.

Page 12: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

7

Elemen tersebut bermuara pada Misi, karena elemen ini merupakan cita-cita masa depan yang hendak dicapai (lihat gambar).

Robert S. Kaplan dan David P. Norton (1996)

KEUANGAN Pemulihan (recovery) dan

efisiensi keuangan PEMBELAJARAN DAN

PENGEMBANGANRBO senantiasa berkembang

dan berinovasi

PEMILIK KEPENTINGAN Kepuasan pemilik kepentingan

(stakeholer)

VISI dan STRATEGIPeta jalan (road map) menuju

sukses

PROSES BISNIS INTERNAL

Rencana bisnis yang sistimatis (prioritas dan bisnis plan)

2.3.6. Bidang kinerja kritis dan Indikator

Lima Bidang Kinerja Kritis tersebut masing-masing mempunyai indikator, jumlahnya 15 indikator sebagai berikut:

Kd Bidang Kinerja Kritis No IndikatorA. Misi 1. Status Badan Pengelola SDA

2. Tata Kelola Sumber Daya AirB. Pemilik Kepentingan 3. Keterlibatan Pemakai Air

4. Umpan Balik Pemakai Air5. Kondisi Lingkungan6. Konservasi SDA

C. Pembelajaran dan Pertumbuhan 7. Pengembangan Sumber Daya Manusia

8. Pengembangan Teknik9. Pengembangan RBO

(BBWS/BWS/BPSDA/PJT)D Tata Kelola Internal Organisasi 10. Perencanaan tata kelola di dalam

RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT)11 Pendayagunaan SDA, Alokasi Air,

Rekomtek/Perijinan dan Kekeringan1213

Pengendalian daya Rusak AirPengelolaan Data

E Keuangan 14 Efisiensi Keuangan 15 Pemulihan Biaya

2.3.7. Pengukuran Kinerja RBO oleh Tim Penilai Kinerja1. Pemahaman balance scorecard dan indikator perlu dikuasai oleh anggota

tim self assessment. Balance scorecard dikelompokkan dalam 5 (lima)

Page 13: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

8

bidang kinerja kritis yaitu : Misi, Pemilik Kepentingan, Pembelajaran dan Pertumbuhan, Tata Kelola Organisasi dan Keuangan.Tim self assessment harus dapat merumuskan bidang kinerja mana yang paling lemah, sehingga fokus perhatian terhadap peningkatan kinerja yang terlemah dapat diwujudkan. Selanjutnya dilakukan penilaian kinerja RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT)berdasarkan parameter dari angka 0 – 4 dengan interval rata-rata 0,5.

2. Tim Self Assessment melaksanakan pertemuan, mendapat arahan dari KepalaRBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT)dan selanjutnya melaksanakan pembagian tugas sesuai arahan Ketua Tim. Kemudian Tim menyusun konsep laporan dan melaksanakan serangkaian pertemuan agar pemahaman tentang penilaian kinerja kepada seluruh anggota tim sama.

3. Pengukuran/penilaian score masing-masing indikator kinerja dilakukan kondisi saat ini, dan kemudian kondisi 5 tahun kedepan.

2.3.8. Pengumpulan Data pendukung Bukti-bukti data pendukung dikumpulkan dan dimasukkan kedalam “Filling Box”dipisahkan sesuai indikatornya sehingga jumlah filling box yang disiapkan sebanyak 15 buah sesuai jumlah indikator yang diukur.

2.3.9. Penyusunan Rencana Aksi (Action Plan) 1. Setelah ada kesepakatan diantara anggota Tim Self Assessment,

kemudian dapat disusun rencana aksi sampai 5 tahun kedepan. Dokumen rencana aksi dipaparkan dihadapan pimpinan dan staf dan selanjutnya disetujui oleh Kepala RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT).

2. Konsep ini dapat disampaikan ke para pemilik kepentingan dalam acara konsultasi publikataupertemuan lainnya.

3. Hasil masukan dalam konsultasi publik menjadi bahan pertimbangan dalam rencana pengelolaan SDA kedepan.

2.3.10.Pertemuan Konsultasi Dengan Pemilik kepentingan (stakeholders) 1. Pertemuan ini dimaksud untuk mengklarifikasi kinerja

RBO(BBWS/BWS/BPSDA/PJT) untuk mendapatkan opini dari masyarakatberkaitan dengan kepuasan pelayanan oleh RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) dan untuk mendapatkan saran-saran perbaikan.

2. Seyogyanya pertemuan konsultasi ini dilakukan sekurang-kurangnya 2 kali dalam setahun.

2.3.11.Penyusunan Laporan Penilaian RBO oleh Tim Self Assessment 1. Setelah score masing-masing indikator kondisi saat ini dan target 5

tahun mendatang telah disepakati, serta rencana aksi juga sudah mendapat tanggapan dari pimpinan RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) dan para pemilik kepentingan maka laporan RBO Self Assessment dapat di finalkan untuk mendapat persetujuan dari Kepala RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT)

Page 14: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

9

2. Laporan Self Assessment yang sudah disepakati dan disetujui Kepala RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) dikirimkan ke Direktorat Jenderal SDA, Direktorat Bina PSDA, Direktorat Pengembangan Jaringan SDA, Subdit Kelembagaan, sebanyak 6 eksemplar berikut softcopyuntuk bahan peer review.

2.3.12.Penilaian Kinerja RBO oleh Tim Peer Review. 1. Direktur Jenderal SDA membentuk Tim Peer Review untuk melaksanakan

Peer Review pada RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) sesuai penugasannya.

2. Tim Peer Review berasal dari RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) yang memiliki sertifikat sebagai peer reviewer.Dalam melaksanakan tugasnya Tim Peer Review didampingi oleh fasilitator atau narasumber.

3. Dalam jangka waktu yang telah ditentukan (selama 3 hari efektif), Tim Peer Review harus dapat menyelesaikan tugasnya. Untuk dapat mengklarifikasi, memastikan dan mendapatkan opini, input dari luar.

4. Tim Peer Review dapat memanfaatkan pertemuan konsultasi dengan para pemilik kepentinganuntuk mendapatkan informasi/gambaran tentang pelayanan RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT).

5. Tim menyusun laporan dan memaparkannya kepada Kepala RBO(BBWS/BWS/BPSDA/PJT) dan stafnya sesudah ada kesepakatan laporan dapat difinalkan dan selanjutnya dapat disampaikan laporan tersebut ke Direktorat Jenderal SDA, Direktorat BPSDA, Direktorat Pengembangan Jaringan SDA dan Subdit Kelembagaan.

2.3.13.Pemantauan dan Evaluasi oleh Kepala RBO 1. KepalaRBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) berkewajiban melakukan

pemantauan atas perkembangan kinerja RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) dan langsung menyampaikan hasil pantauan dan evaluasinya pada rapat yang dihadiri pimpinan dan staf RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT).

2. Pemantauan dan Evaluasi ini dilakukan secara berkala dan terus menerus guna menjaga konsistensi kinerja RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT). Hasil pemantauan dan evaluasinya setahun sekali disampaikan ke Direktur Jenderal Sumber Daya Air melalui Direktur BPSDA / Kepala Subdit Kelembagaan.

2.3.14.Pemantauan dan Evaluasi oleh Ditjen SDA/Dit BPSDA Direktorat Jenderal SDA/Direktorat BPSDA/Subdit Kelembagaan wajib melakukan pemantauan dan evaluasi atas kinerjaRBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) dan senantiasa memberikan umpan balik (feedback) dalam rangka pengembangan kinerja RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT).

Page 15: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

10

BAB 3.KEGIATAN PENINGKATAN KINERJA RBO

3.1. Parameter Pengukuran Kinerja Parameter pengukuran kinerja yang telah ditetapkan NARBO untuk setiap indikator adalah angka dari 0 sampai dengan 4 dengan interval rata-rata 0,5

3.2. DaftarKegiatan Untuk Meningkatkan Kinerja RBO Daftarkegiatan ini disusun secara sistematis per indikator untuk membantu Tim Penilai menentukan nilai perolehan dan melengkapi dengan bukti-bukti (evidences). Berkaitan dengan Misi yang tertuang dalam indikator 1 dan 2

Untuk mencapai hal tersebut diperlukan kegiatan sebagai berikut:

sasarannya adalah mewujudkan pengelolaan sumber daya air terpadu (IWRM).

1. Menyusun rincian tupoksi (Masing-masing unit s/d eselon 4) 2. Menyiapkan Agenda Rapat Internal Mingguan dan Bulanan, Rapat

Eksternal Bulanan. 3. Menyiapkan pembentukan Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya

AirWilayah Sungai (TKPSDA WS). 4. Menyiapkan legalisasi pembentukan TKPSDA WS. 5. Melaksanakan sosialisasi, pengukuhan dan mengaktifkan TKPSDA WS

dengan memfasilitasi rapat sekurang-kurangnya 4 kali pertahun. 6. Memperkuat dan mengaktifkan Sekretariat TKPSDA WS, merancang

agenda dan pokok bahasan. 7. Mensinergikan TKPSDA WS dengan Dewan SDA Provinsi karena wadah

koordinasi ini memiliki hubungan konsultatif dan koordinatif. 8. Mendokumentasi pendapat, usulan, konsensus pemilik kepentingan

(stakeholders). 9. Memfasilitasi kegiatan Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air

(TKPSDA WS) Pada wilayah sungai.**** 10. Memfasilitasi kegiatan FGD,Koordinasi dan Kerjasama dalam rangka

Keterpaduan Pengelolaan SDA (IWRM). 11. Memfasilitasi pengintegrasian dalam rangka penyusunan danpelaksanaan

pola, rencana, program dan kegiatan Pengelolaan SDA dari semua instansi yang terkait dalam pengelolaan SDA dan dengan renstra (bekerjasama dengan Bappeda atau Asisten Pembangunan Provinsi).

12. Hasil pengintegrasian butir diatas dibahas dan dirumuskan dalam pertemuan TKPSDA WS.

13. Mengkaji ulang pelaksanaan tugas dan fungsilembaga pengelola SDA wilayah sungai (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) setiap 5 tahun sekali.

Page 16: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

11

14. Memperkuat kapasitas lembaga pengelola SDA Wilayah Sungai (SDM, manajemen, pendanaan, dan kebijakan).

15. Mendokumentasi UU, PP, Perpres, Permen/Kepmen, Kebijakan Daerah, Perda (Provinsi/Kabupaten/Kota), Pergub,SK Gub/Bupati/Walikota.

16. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait.**** Berkaitan Dengan Pemilik Kepentingan yang tertuang dalam indikator 3,4,5 dan 6,

Untuk mencapai hal ini diperlukan kegiatan sebagai berikut:

sasarannya adalah meningkatnya kepuasan pelanggan, kondisi lingkungan WS dan perilaku positif masyarakat.

1. Memfasilitasi pertemuan FGD, penyuluhan, dialog, kampanye publik. 2. Memfasilitasi pertemuan konsultasi publik, dengan para pemilik

kepentingan. 3. Menyebarluaskan hasil FGD, penyuluhan, dialog, kampanye publik,

konsultasi publik. 4. Melaksanakan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sumber

daya air.**** 5. Melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan pada

kegiatan perencanaan, pelaksanaan, operasi & pemeliharaan, pemantauan dan evaluasi pada kegiatan konservasi SDA, pendayagunaan SDA dan pengendalian daya rusak air melalui serangkaian kegiatan pertemuan konsultasi masyarakat (PKM).

6. Menindak lanjuti usulan, harapan masyarakat secara adil dan proporsional (tindak lanjut PKM).

7. Melaksanakan penyuluhan berkaitan dengan kondisi lingkungan meliputi : Kondisi daerah tangkapan air, kondisi lingkungan jaringan sumber air, pencegahan pencemaran air, pengelolaan air bersih dan sanitasi komunal.

8. Bersama-sama masyarakat melaksanakan perbaikan lingkungan WS melalui kegiatan pennaman pohon kembali di lahan kritis, membangun antara lain :tampungan air, sumur resapan, parit jebakan, biopori dan perbaikan kondisi jaringan sumber air.

9. Melaksanakan pemberdayaan kelembagaan dan para pemilik kepentingan dalam pengelolaan sumber daya air.

10. Melaksanakan kegiatan (pendampingan, bimbingan teknis, bantuan teknis, program tata guna air, GNKPA dan pemberian stimulan) dalam rangka mensejahterakan dan memperkuat kemandirian masyarakat dalam pengelolaan SDA yang menjadi kewenangannya.

11. Menyiapkan dan melaksanakan tayangan website, menyiapkan brosur, buletin, poster, baliho.

12. Melaksanakan pendataan jumlah sawah, jumlah rumah tangga (air bersih dan sanitasi) yang telah terlayan dan yang belum terlayani,

13. Melaksanakan peningkatan pelayanan air untuk RKI dan irigasi.

Page 17: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

12

14. Penyusunan rencana dan pelaksanaan pengelolaan kawasan lindung sumber air pada wilayah sungai.

15. Melaksanakan perlindungan dan pelestarian sumber air, membangun tampungan air, melaksanakan hemat air, mencegah pencemaran air, memantau pencemaran dan kualitas air, melaksanakan pengerukan jaringan sumber air di wilayah sungai.

Berkaitan Dengan Pembelajaran dan Pertumbuhan tertuang dalam indikator 7,8 dan 9,

Untuk mencapai hal tersebut diperlukan kegiatan sebagai berikut:

sasarannya adalah meningkatnya sumber daya manusia (SDM), prasarana SDA, dan pengembangan sistem SDA.

1. Menambah jumlah SDM sesuai kebutuhan berdasarkan analisa beban kerja (working load analysis).

2. Meningkatkan kapasitas SDM sesuai kompetensinya, melalui serangkaian pelatihan substansi, manajemen, dan on the job training/learning by doing.

3. Memberikan apresiasi/penghargaan kepada staf dan pimpinan yang berprestasi.

4. Mendorong masing-masing unit kerja untuk menyusun dan melengkapi SOP/Pedoman.

5. Menyiapkan surat edaran dari Kepala RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) berkaitan dengan kedisiplinan, integritas dan semangat kerja dari masing-masing staf/pimpinan.

6. Melaksanakan evaluasi dan peningkatan kapasitas dan jenjang karir. 7. Menyediakan dana yang memadai untuk pengembangan SDM. 8. Menyediakan data dan informasi kepegawaian dan pelatihan pegawai. 9. Melaksanakan kerjasama dengan Pusat Penelitian dan pengembangan

(Puslitbang) SDA dalam rangka pengembangan teknik dan juga dengan berbagai Balai seperti : Balai Sungai, Balai Hidrologi, Balai Rawa & Pantai, Balai Irigasi, Balai Keamanan Bendungan, Balai Sosekling SDA dll.

10. Melaksanakan pengembangan organisasi dengan membangun jaringan kerja/net-working dengan instansi terkait dalam pengelolaan SDA utamanya dengan: instansi pemerintahan provinsi, kabupaten/kota antara lain: Bappeda, Bapedalda, DinasPU/PSDA, Dinas Pertanian, Dinas Kehutanan, BPDAS, BPSDA.

11. Melaksanakan kajian dan merumuskan perkuatan RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) selaku Unit PNBP/ Badan Layanan Umum (BLU) sehingga memperkuat segi pendanaan RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT).

12. Membentuk Tim Pengelola Keuangan Unit PNBP/ Badan layanan Umum (PK-BLU), yang bertugas menyiapkan seluruh dokumen, laporan, dan draftsurat permohonan penetapan Unit PNBP/BLU.

13. Memperkuat sekretariat TKPSDA menjadi struktural setingkat eselon 3 dan independen bukan jabatan rangkap dari Kepala Bidang/Seksi di RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT).

Page 18: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

13

14. Melengkapi fasilitas sekretariat TKPSDA WS (SDM, ruang kerja, peralatan kantor dan komunikasi, office furnitures, website, dana operasional sekretariat, dana untuk penyelenggaraan rapat TKPSDA WS dan kunjungan lapangan.

15. Melaksanakan inventarisasi aset negara (prasarana dan sarana SDA, gedung/kantor, rumah dinas, tanah pengairan, peralatan kantor, alat berat, kendaraan roda 4 dan 2.

16. Melaksanakan perencanaan danpelaksanaan (OP, Rehab) , monitoring dan evaluasi Sarana dan prasarana SDA

17. Melaksanakan perencanaan dan pelaksanaan peningkatan, pembangunan sarana dan prasarana SDA

18. Melaksanakan analisis perhitungan nilai manfaat, efisiensi dan penghematan biaya.

19. Menyiapkan pengelolaan aset jangka menengah dan jangka panjang. 20. Menerapkan sistem transparansi dalam manajemen RBO

(BBWS/BWS/BPSDA/PJT). 21. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman staf terhadap peraturan yang

berlaku. 22. Melaksanakan bimbingan teknis pengelolaan sumber daya air yang

menjadi kewenangan provinsi dan kabupaten/kota.**** Berkaitan Dengan Tata Kelola Usaha Internal Organisasi tertuang dalam indikator 10, 11, 12 dan 13

Untuk mencapai hal tersebut diperlukan kegiatan sebagai berikut:

sasarannya adalah meningkatnya, Pendayagunaan SDA, alokasi air, manajemen kekeringan pengendalian daya rusak air, rekomtek/perijinan, dan sistem informasi SDA.

1. Melaksanakan serangkaian diskusi, lokakarya, seminar yang mengundang berbagai tenaga ahli/pakar, narasumber, akademisi dll dalam rangka mencari masukan, tanggapan dan saran untuk memantapkan rencana pendayagunaan SDA.

2. Menyusun rancangan pola pengelolaan SDA terpadu (pola IWRM). 3. Menyiapkan legalisasi pola pengelolaan SDA terpadu. 4. Menyebarluaskan pola pengelolaan SDA ke para pemilik kepentingan

(stakeholders) melalui website, media cetak, atau sosialisasi 5. Menyusun rencana pengelolaan SDA terpadu (rencana IWRM). 6. Menyiapkan legalisasi rencana pengelolaan SDA terpadu. 7. Menyebar luaskan rencana pengelolaan SDA ke para pemilik kepentingan

melalui website, media cetak, atau sosialisasi 8. Melaksanakan pendayagunaan sumber daya air secara terpadu dan

berkelanjutan.**** 9. Penyiapan rekomendasi teknis dalam pemberian ijin atas penyediaan,

peruntukan, penggunaan dan pengusahaan sumber daya air pada wilayah sungai.****

Page 19: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

14

10. Membangun sistem informasi SDA (SISDA) yang terintegrasi danmudah diakses oleh masyarakat antara lain: data hidrologi, hidrometeorologi, hidrogeologi, data konservasi SDA,data kebijakan SDA, data sosekling berkaitan dengan pengelolaan SDA.

11. Pengelolaan Sistem Informasi Sumber Daya Air (SISDA)****. 12. Pengelolaan Sistem Hidrologi.**** 13. Melakukan kaji ulang sistem alokasi air, Biaya Jasa Pengelolaan SDA

(BJPSDA) dan membahasnya dalam pertemuan TKPSDA WS. 14. Melaksanakan pemantapan program jangka pendek, menengah dan

panjang berdasarkan pola dan rencana pengelolaan sumber daya air. 15. Melaksanakan studi kelayakan untuk pembangunan prasarana SDA

prioritas. 16. Melaksanakan detailed engineering design terhadap prasarana SDA

prioritas. 17. Menyiapkan dan memantapkan Pedoman/SOP Perencanaan. 18. Menyiapkan, menyusun rencana dan dokumen pengadaan barang dan

jasa untuk persiapan pembangunan, rehabilitasi dan OP. 19. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa serta penetapan pemenang

selaku Unit Layanan Pengadaan.**** 20. Mengendalikan dan melaksanakan pengawasan konstruksi pelaksanaan

pembangunan dan rehabilitasi sumber daya air.**** 21. Melaksanakan operasi dan pemeliharaan sumber daya air termasuk

manajemen kekeringan pada wilayah sungai.**** 22. Menyiapkan sistem alokasi air yang disepakati TKPSDA**** 23. Menyiapkan program konservasi SDA, program pendayagunaan SDA,

program pengendalian daya rusak air, sistem informasi SDA, pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha untuk dibahas dalam TKPSDA.

24. Melaksanakan upaya pengendalian daya rusak air melalui upaya pencegahan, penanggulangan dan pemulihan.****

25. Menyiapkan role sharing kegiatan pengelolaan SDA. 26. Menyiapkan data terolah untuk perencanaan pengelolaan SDA. 27. Menyiapkan data terolah untuk pengambilan keputusan. 28. Melaksanakan pengelolaan data berdasarkan pengendalian mutu. 29. Melaksanakan tampilan informasi atau data terolah untuk informasi publik.

Berkaitan dengan “Keuangan” tertuang dalam indikator no 14 dan 15,

Untuk mencapai hal tersebut diperlukan kegiatan sebagai berikut:

sasarannya adalah meningkatnya kemandirian finansial, dan meningkatnya kinerja keuangan.

Page 20: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

15

1. Melaksanakan pemungutan penerimaan dan penggunaan biaya jasa pengelolaan sumber daya air (BJPSDA) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.****

2. Melaksanakan penyusunan laporan akutansi keuangan dan akutansi barang milik negara selaku Unit Akutansi Wilayah.****

3. Membentuk Tim Pengelola Keuangan Unit PNBP/Badan Layanan Umum, yang bertugas menyiapkan data potensi,menghitung tarif BJPSDA, menyiapkan proposal pemungutan dan penggunaan PNBP-BJPSDA.

4. Mempercepat legalitas pengelola SDA wilayah sungai (BBWS/BWS/BPSDA/PJT)sebagai pengelola PNBP-BJPSDA yang secara bertahap mampu mewujudkan pemulihan biaya (cost recovery).

5. Meningkatkan kinerja keuangan yang transparan dan akuntabel (melaksanakan tender secara terbuka (electronic procurement), membuat laporan pertanggungan jawaban penggunaan dana tahunan, melaksanakan audit internal dan audit eksternal).

6. Melaksanakan efisiensi penggunaan anggaran belanja negara (memanfaatkan sisa dana tender, melaksanakan penghematan operasional proyek, mempersiapkan kegiatanlanjutan atau tambahan.

7. Menyusun database pengguna air dan rasionalisasi biaya OP. 8. Kajian kebutuhan biaya OP prasarana SDA (tahunan, jangka pendek,

jangka menengah dan jangka panjang. 9. Menyiapkan laporan penganggaran dan pembukuan akuntansi keuangan. 10. Menyiapkan Pedoman/SOP pengendalian keuangan RBO. 11. Melaksanakan pengendalian dan efisiensi penggunaan keuangan. 12. Memadukan kerjasama antara rencana teknis dan keuangan. 13. Menerapkan sistem informasi terbuka dalam pengelolaan keuangan RBO.

Catatan : **** Wajib tugas balai.

Upaya/kegiatan untuk meningkatkan RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) harus dituangkan dalam DIPA untuk setiap tahun anggaran, khusus untuk peningkatan kinerja RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT)ini harus menjadi satu tolok ukur tersendiri.

3.3. Melaksanakan Review Rencana Aksi RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT)

Cara penyusunan rencana aksi dan penganggarannya didasarkan pada analisa rangkaian kegiatan yang harus dihubungkan dengan tujuan yang telah ditentukan, perlu diperiksa dan diteliti apakah dana tersebut telah digunakan secara efektif dan efisien. Dalam pelaksanaannya, sistematika anggaran kinerja yang diartikan sebagai suatu bentuk anggaran yang sumber-sumbernya dihubungkan dengan hasil dari pelayanan.

Page 21: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

16

3.4. Penyusunan Kegiatan &Anggaran Berbasis Pengukuran Kinerja 1. Penyusunan kegiatan & anggaran berbasis pengukuran kinerja harus

berfokus pada rencana aksi yang sudah disusun dan disepakati. 2. Penganggaran berbasis kinerja di RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT)harus

berfokus pada efisiensi penyelenggaraan suatu aktivitas. 3. Efisiensi itu sendiri adalah perbandingan antara output dengan input.

Suatu aktivitas dikatakan efisien, apabila output yang dihasilkan lebih besar dengan input yang sama, atau output yang dihasilkan adalah sama dengan input yang lebih sedikit.

4. Anggaran ini tidak hanya didasarkan pada apa yang dibelanjakan saja, seperti yang terjadi pada sistem anggaran yang biasa dilakukan selama ini, tetapi juga didasarkan pada tujuan/rencana tertentu yang pelaksanaannya perlu disusun atau didukung oleh suatu anggaran biaya yang cukup dan penggunaan biaya tersebut harus efisien dan efektif.

5. Untuk dapat menyusun Anggaran Berbasis Kinerja terlebih dahulu harus disusun perencanaan strategik (Renstra). Penyusunan Renstra dilakukan secara obyektif dan melibatkan seluruh komponen yang ada di dalam pemerintahan dan masyarakat.

3.5 Verifikasi Penyusunan AnggaranRBO(BBWS/BWS/BPSDA/PJT)Berbasis Rencana Aksi 1. Penentuan visi, misi, tujuan, sasaran, dan target merupakan tahap

pertama yang harus ditetapkan RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) dan menjadi tujuan utama yang hendak dicapai sehingga setiap indikator kinerja harus dikaitkan dengan komponen tersebut.

2. Oleh karena itu, penentuan komponen-komponen tidak hanya ditentukan oleh pemerintah tetapi juga mengikutsertakan masyarakat sehingga dapat diperoleh informasi mengenai kebutuhan publik.

3. Penentuan Indikator KinerjaRBO(BBWS/BWS/BPSDA/PJT) adalah ukuran kuantitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan.

4. Oleh karena itu, indikator kinerjaRBO(BBWS/BWS/BPSDA/PJT) harus merupakan suatu yang akan dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkat kinerja baik dalam tahapan perencanaan, tahap pelaksanaan maupun tahap kegiatan operasi dan pemeliharaan (O dan P).

3.6. Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Peningkatan KinerjaRBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) 1. Indikator kinerja RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) adalah merupakan kunci

dalam pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kinerja pengelolaan sumber daya air.

2. Dalam menyusun indikator kinerja RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) perlu ditentukan data apa saja atau bukti-bukti apa yang perlu dikumpulkan, hal ini untuk mengetahui apakah kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang

Page 22: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

17

telah dilakukan bila dibandingkan terhadap hasil perencanaan yang hendak dicapai dapat terpenuhi.

3. Indikator kinerja RBO(BBWS/BWS/BPSDA/PJT) merupakan alat yang sangat dibutuhkan untuk melihat apakah suatu strategi, program, atau kegiatan berhasil/gagal dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.

4. Secara sederhana, indikator kinerja RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) adalah uraian ringkas yang menggambarkan tentang suatu kinerja yang akan diukur dalam pengelolaan sumber daya air terhadap tujuannya.

5. Mengingat pernyataan suatu hasil menyatakan apa yang ingin dicapai, indikator menyampaikan secara spesifik apa yang diukur untuk menentukan apakah tujuannya telah tercapai.

6. Indikator RBO merupakan ukuran kuantitatif, tetapi bisa juga berupa pengamatan kualitatif. Indikator tersebut menentukan bagaimana kinerja akan diukur menurut suatu skala atau dimensi, tanpa menjelaskan secara spesifik suatu tingkat pencapaian tertentu (pedoman pemantauan dan evaluasi kinerja RBO akan disusun secara terpisah).

Page 23: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

18

LAMPIRAN 1

INDIKATOR RBO PERFORMANCE BENCHMARKING

Page 24: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

19

Bidang Kinerja Kritis: MISI Tujuan: Meningkatkan Kinerja RBO ( BBWS/BWS/BPSDA/PJT) Penjelasan Tujuan: Meningkatkan kapasitas RBO dalam PSDA terpadu (melaksanakan tugas dan fungsi RBO, meningkatkan wadah koordinasi di WS). Indikator 1 : Status RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) Merupakan suatu alat ukur dari keterlibatan pelanggan/pengguna air dalam proses pengambilan keputusan di dalam RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) dan penerimaan atas hasil-hasil dan pengoperasian.

Indikator yang dinilai Kriteria Penilaian Daftar kegiatan dan/atau hasil kegiatanRincian/penjelasan

Bukti-bukti dokumen

Penanggungjawab Unit Struktural

(1) (2) (3) (4) (5) (1) Keberadaan RBO

(BBWS/BWS/BPSDA/PJT) • Tidak ada RBO

(BBWS/BWS/BPSDA/PJT);(Nilai Indikator = 0,0)

RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) belum terbentuk - -

• RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) sudah dibentuk, tugas dan fungsi (TUSI) dan tanggungjawab telah ditetapkan namun belum diuraikan secara rinci dengan baik; (Nilai Indikator = 0,5)

a). RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) sudah dibentuk b). Tusi dan tanggung jawab telah ditetapkan namun

belum diuraikan secara rinci

• SK/PP/SKMendagri

• Permen/Perda/SK Gubernur/

Semua Unit didalam BBWS/BWS/BPSDA/PJT

• RBO(BBWS/BWS/BPSDA/PJT)jarang melakukan rapat intern dan keputusan yang dibuat hanya mempunyai sedikit atau bahkan tidak berdampak pada pengelolaan SDA; keputusan-keputusan investasi atau operasi sehari-hari dilakukan secara sendiri-sendiri oleh para pemilik kepentingan; (Nilai Indikator = 1,0)

a). Rapat intern dilaksanakannya sekurang-kurangnya 12 kali per tahun

b). Keputusan rapat belum berdampak pada pengelolaan SDA dan investasi yang dilakukan oleh para pemilik kepentingan

• Absensi, • undangan, • notulen/ laporan

rapat/dokumentasi • daftar hadir • SK

Semua Unit didalam BBWS/BWS/BPSDA/PJT

Catatan : Investasi yang dilakukan dalam konservasi SDA, Pendayagunaan SDA, Pengendalian daya rusak air, SISDA, Pemberdayaan dan pengawasan, melaluai kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan OP

(2) BBWS/BWS/BPSDA/PJT mulai mengembangkan kerjasama dengan para pemilik kepentingan khususnya dalam aspek operasional.

• RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) ini secara teratur melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait**** dengan menyelenggarakan pertemuan dengan para pemilik kepentingan dan menghasilkan keputusan yang relevan. Walaupun demikian keputusan yang diambil tidak selalu mempengaruhi rencana dan kegiatan yang dilakukan para pemilik kepentingan; (Nilai Indikator = 1,5)

a). Rapat ekstern dilaksanakan 4- 8 kali atau lebih per tahun

b). Keputusan rapat relevan berkaitan dengan kegiatan para pemilik kepentingan, namun tidak mempengaruhi rencana dan kegiatan yang dilakukan pemilik kepentingan

• Absensi, • undangan, • notulen/ laporan

rapat/dokumentasi • daftar hadir • SK • rekomendasi

Semua Unit didalam BBWS/BWS/BPSDA/PJT

Page 25: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

20

Indikator yang dinilai Kriteria Penilaian Daftar kegiatan dan/atau hasil kegiatanRincian/penjelasan

Bukti-bukti dokumen

Penanggungjawab Unit Struktural

(1) (2) (3) (4) (5) • Keputusan-keputusan yang dibuat RBO

(BBWS/BWS/BPSDA/PJT) berdampak secara tidak langsung dalam perencanaan (investasi), penetapan pengelolaan SDA dan keputusan-keputusan operasional sehari-hari di dalam institusi pemilik kepentingan; (Nilai Indikator = 2,0)

a). Keputusan rapat berdampak secara tidak langsung pada investasi

b). Keputusan apat berdampak secara tidak langsung terhadap penetapan pengelolaan SDA dan operasional sehari-hari

• Absensi, • undangan, • notulen/ laporan

rapat/dokumentasi • daftar hadir • SK • rekomendasi

Semua Unit didalam BBWS/BWS/BPSDA/PJT

(3) Para pemilik kepentingan menjadi bagian dari proses pengambilan keputusan oleh BBWS/BWS/BPSDA/PJT.

• BBWS/BWS/BPSDA/PJT memfasilitasi wadah koordinasi/TKPSDA WS**** dantelah melibatkan perwakilan masyarakat bersama-sama pemilik kepentingan dalam suatu wadah koordinasi; namun belum semua kepentingan terwakili. Keputusan yang dibuat telah berdampak secara langsung pada perencanaan investasi, alokasi air dan keputusan operasional sehari-hari; (Nilai Indikator =2,5)

a). TKPSDA WS sudah dibentuk b). Sekretariat, pelaksana dan fasilitas pendukung

sudah tersedia c). Sosialisasi dan/atau pengukuhan anggota sudah

dilaksanakan d). Fasilitasi/Pengaktifan TKPSDAmelalui

pertemuan 4 kali atau lebih per tahun**** e). Keputusan TKPSDA WS berdampak pada

perencanaan investasi, alokasi air dan operasional sehari-hari

• Permen/SK • Gub/PerGub • SK Ketua Harian, • ruangan, alat-alat

kerja. • Undangan, absensi,

notulen

Bidang/Seksi OP, Bagian/Subag Tata Usaha, Sekretariat TKPSDA WS

• BBWS/BWS/BPSDA/PJTmelalui wadah koordinasi telah menampung pendapat dari para pemilik kepentingan dalam keputusan-keputusan yang diambil. Walaupun demikian keputusan yang dicapai masih dibuat berdasarkan desakan badan pengelola sumberdaya airmaupun kepentingan politis; (Nilai Indikator = 3,0)

a). BBWS/BWS/BPSDA/PJT menampung pendapat pemilik kepentingan

b). Pengambilan keputusan belum melalui musyawarah atau pemungutan suara, artinya keputusan masih dominan oleh RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT)

• Undangan, • absensi • notulen

Bidang/Seksi OP, Bagian/Subag Tata Usaha, Sekretariat TKPSDA

(4) Perencanaan untuk suatu satuan wilayah sungai telah menyeimbangkan kepentingan semua pemakai air dan pemilik kepentingan, serta menyediakan perlindungan dari resiko yang ditimbulkan daya rusak air..

• Secara umum BBWS/BWS/BPSDA/PJTtelah menggunakan konsensus dalam wadah koordinasi untuk menyelesaikan keputusan-keputusannamun dalam pelaksanaannya masih terdapat penyimpangan; (Nilai Indikator =3,5)

a) BBWS/BWS/BPSDA/PJT/sekretariat memfasilitasi dialog jika ada perbedaan pendapat

b) BBWS/BWS/BPSDA/PJT / sekretariat melakukan lobi agar konsensus tercapai

c) Keputusan TKPSDA diwujudkan melalui konsensus

• Undangan, absensi, notulen dialog/Catatan / Hasil lobby

• Catatan Hasil konsensus, hasil evaluasi laporan

Bidang/Seksi OP, Bagian/Subag Tata Usaha, Sekretariat TKPSDA

Page 26: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

21

Indikator yang dinilai Kriteria Penilaian Daftar kegiatan dan/atau hasil kegiatanRincian/penjelasan

Bukti-bukti dokumen

Penanggungjawab Unit Struktural

(1) (2) (3) (4) (5) • BBWS/BWS/BPSDA/PJT senantiasa

bertukar pikiran dengan berbagai pemilik kepentingan untuk mendapatkan keputusan yang saling menguntungkan terutama dalam memecahkan persoalan yang sulit. Prinsip kerjasama dan kehati-hatian menjadi acuan dalam pengambilan keputusan; (Nilai Indikator =4,0).

a) BBWS/BWS/BPSDA/PJTmemfasilitasi serangkaian pertemuan/dialog dengan para pemilik kepentingan untuk mencapai konsensus yang paling baik

b) Menyebarluaskankeputusan kepada para pemilik kepentingan

c) Menindaklanjuti keputusan dalam rencana dan anggaran

• Undangan, absensi, notulen pertemuan

• Dokumen Hasil Kesepakatan

• Program dan Impementasi tindak lanjut

Bidang/Seksi OP, Bidang/Seksi Perencanaan , Bagian/Subag Tata Usaha, Sekretariat TKPSDA

Page 27: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

22

BSC-Bidang kinerja Kritis MISI Tujuan : Melaksanakan pengelolaan sumberdaya air terpadu Penjelasan Tujuan Misi RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) adalah melaksanakanpenyediaan air yang sehat dan handal serta pelayanan dalam konteks

pengelolaan sumberdaya air terpadu Indikator 2 : Tata Kelola Sumber Daya Air Suatu ukuran kerangka nasional, regional dan RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) yang ada untuk mendukung tata kelolapengelolaan sumber daya airyang baik.

Nilai Indikator Kriteria Penilaian Daftar kegiatan dan/atau hasil kegiatan Rincian/penjelasan Bukti dokumen

Penanggung Jawab Unit Struktural

(1) (2) (3) (4) (5) 1) Tata kelola terbatas, baik

pada tingkat nasional maupun daerah

• Tidak terdapat tata kelola sumberdaya air pada tingkat nasional maupun daerah; (Nilai Indikator =0,0)

a) Belum ada UU, PP yang mengatur pengelolaan SDA

b) Belum ada Kebijakan Nasional Pengelolaan Sumber Daya Air

- -

• Terdapat suatu kerangka tata kelola sumberdaya air secara nasional maupun daerah namun belum diatur lebih lanjut; (Nilai Indikator = 0,5).

a) Tersedia RUU, dan rancangan Kebijakan Nasional mengenai pengelolaan SDA

b) Belum ada Perpres atau Permen tata kelola operasional PSDA

• RUU SDA, • Rancangan Kebijakan

Nasional

Semua Unit di BBWS/BWS/ BPSDA /PJT

• Terdapat tata kelola sumberdaya air pada tingkat nasional dan daerah yang telah ditetapkan dan berfungsi sebagai acuan nasional maupun daerahmaupun daerah; (Nilai Indikator = 1,0)

Tersedia UU, PP, Jaknas dan peraturan lain mengenai pengelolaan SDA

• UU, • PP, • Jaknas dan • Permen

Semua Unit di BBWS/BWS/ BPSDA /PJT

2). Telah terbit peraturan perundangan sumberdaya alam sebagai landasan kerja.

• Ada kegiatan yang berkaitan dengan tata kelola sumberdaya air dan lahan yang berlaku secara terpadu di dalam satuan wilayah sungai, yang antara lain dapat dijadikan acuan pengelolaan sumberdaya air; (Nilai Indikator =1,5)

Tersedianya norma atau pedoman pengelolaan SDA terpadu, pengelolaan terpadu lahan dan air dan sesuai dg RTRW

• UU/PP/Perpres/Kepres/Permen/Pedoman berkaitan dengan pengelolaan lahan dan air sesuai RTRW

Semua Unit di BBWS/BWS/ BPSDA /PJT

• Terdapat peraturan perundangan yang mengukuhkan pola pengelolaan sumberdaya air. Selain itu, juga terdapat peraturan lain yang mengatur aspek kelembagaan dalam pengelolaan wilayah sungai serta menetapkan peran dan tanggung jawab dari berbagai institusi/instansi dan pemilik kepentingan yang berbeda. Terdapat alokasi air dalam satuan wilayah sungai; (Nilai Indikator = 2,0)

a) Adanya Perrmen PUPR tentang pedoman penyusunan pola PSDA

b) Adanya Permen PUPR tentang pedoman wadah koordinasi

c) Tersedianya di pola rencana alokasi air setiap sumber air di wilayah sungai dan skematisasinya.

• Permen/Pergub • Permen PUPR • Rencana dok. alokasi

air tahunan

Bidang/Seksi Perencanaan, Bidang/Seksi OP

Page 28: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

23

Nilai Indikator Kriteria Penilaian Daftar kegiatan dan/atau hasil kegiatan Rincian/penjelasan Bukti dokumen

Penanggung Jawab Unit Struktural

(1) (2) (3) (4) (5) 3). Tugas dan tanggung jawab

RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) telah tersusun dan dijalankan

• Selain alokasi air,terdapat beberapa tambahan kewenangan yang dimiliki oleh BBWS/BWS/BPSDA/PJT – misalnya dalam pengaturan pemanfaatan lahan – dan dapat melakukan kegiatan pembangunan prasarana sumberdaya air dengan misalnya melakukan pembebasan tanah sesuai peraturan-perundangan yang ada; (Nilai Indikator = 2,5)

a) Adanya dokumen/peraturan yang mendukung kewenangan BBWS/BWS/BPSDA/PJT dalam pengadaan tanah,

b) Adanya dokumen/aturan yang mendukung kewenanganan badan pengelola dalam pengadaan prasarana SDA.

• SK/ dok (DIPA) pengadaan tanah

• SK/dok (DIPA) pengadaan prasarana SDA

• UU, PP, Perpres, Permendagri, Permen PUPR,

• Lap. Pelaksanaan Kegiatan Balai

Bagian/Subag Tata Usaha, Bidang/SeksiPelaksanaan atau PJSA & PJPA, Bidang/Seksilainnya.

• Tanggung-jawab RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) telah jelas terinci serta dikuatkan oleh kebijakan dan landasan hukum tentang masalah air, walaupun dalam tahap sedang dikembangkan; (Nilai Indikator =3,0)

a) Telah ada Kepmen/Pergub tentang tusi BBWS/BWS/BPSDA/PJT

b) Telah tersedia dan dilaksanakannya kebijakan nasional pengelolaan sumber daya air dalam pelaksanaan tugas&fungsi BBWS/BWS/BPSDA/PJT

• kepmen/kepgub yang mengatur tusi BBWS/BWS/BPSDA/PJT

• Kebijakan nasional pengelolaan SDA /

• Kebijakan provinsi pengelolaan SDA

Bidang/Seksi Perencanaan, Bagian/SubagTata Usaha

4). RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) telah melakukan kegiatan pengelolaan sumber daya air secara terpadu

• RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) telah memahami dan mengerti wewenang dan tanggung jawab yang dimilikinya dalam pengelolaan sumber daya air.Peraturan perundangan dan kebijakan pengelola sumber daya air telah memuat dengan jelas wewenang dan tanggung jawab badan pengelola. mempunyai program untuk memadukan semua kegiatan pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai tersebut; (Nilai Indikator =3,5)

Adanya dokumen bahwa badan pengelola sudah melaksanakan tugas dan fungsi serta kewenangannya (diatas 80 % daridaftar kegiatan wajib BBWS/BWS/BPSDA/PJT

Checklist pelaksanaan tugas & fungsi wajib BBWS/BWS/BPSDA/PJT

Bidang/SeksiPerencanaan, Bidang/Seksi, Pelaksanaan (PJPA & PJSA), Bagian/Subag Tata Usaha

• Peraturan perundangan memberikan kepastian kepada RBO(BBWS/BWS/BPSDA/PJT) untuk melaksanakan kewenangan berdasarkan kebutuhan dari semua pemilik kepentingan. RBO(BBWS?BWS?BPSDA/PJT)senantiasa memperbaiki keputusan-keputusan yang berasal dari jenjang dibawahnya. RBO(BBWS/BWS/BPSDA/PJT) telah berfungsi dan mempunyai kewenangan sebagai koordinator dalam pengelolaan sumberdaya air terpadu di wilayah sungai tersebut; (Nilai Indikator = 4,0)

a) Adanya dokumen atau hasil rapat terpadu, hasil kesepakatan, MOU, KSO bahwaBBWS/BWS/BPSDA/PJT sudah menjadi leading sector dalam pengelolaan SDA terpadu

b) Kaji ulang keputusan-keputusan untuk penyempurnaan.

c) Melakukan kaji ulang program, kegiatan dan anggaran pengelolaan SDA terpadu

• Checklist pertemuan rutin koordinasi, undangan, absensi, notulen, hasil kesepakatan, MOU, KSO berkaitan dengan PSDA

• Hasil kaji ulang keputusan

• DokumenKaji ulang program, kegiatan dan anggaran PSDA terpadu

Kepala RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT), Bidang/Seksi Perencanaan, Bidang/Seksi Pelaksanaan (PJPA & PJSA).

Page 29: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

24

BSC-Bidang Kerja Kritis: PEMILIK KEPENTINGAN Tujuan : Meningkatkan kepuasan pemakai air Penjelasan Tujuan : Melakukan upaya peningkatan pelayanan air secara terus menerus oleh RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) sehingga pengguna air puas

terhadap pelayanan yang diberikan Indikator 3 : Keterlibatan Pemakai air Suatu ukuran dari tingkat keterlibatan pengguna di dalam pengambilan keputusan RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT), sebagai petunjuk bahwa ada pengakuan dari para pemakai air terhadap sasaran dan fungsi operasional dari RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) terkait.

Nilai Indikator Kriteria Penilaian Daftar kegiatan dan/atau hasil kegiatan Rincian/penjelasan Bukti dokumen Penanggung Jawab

Unit Struktural (1) (2) (3) (4) (5)

1) Tidak ada perencanaan komunikasi dengan pemakai air

• Tidak ada kesadaran tentang pentingnya komunikasi dengan para pemakai air; (Nilai Indikator = 0,0)

Belum pernah ada rencana pertemuan dengan pengguna air

- -

• Ada kesadaran tentang pentingnya komunikasi dengan para pengguna, namun belum ada program pelaksanaannya; (Nilai Indikator =0,5).

Pertemuan dengan pengguna sudah dilakukan tetapi tidak terprogram

Absen, notulen Bidang/Seksi Perencanaan, Bidang OP.

• Sudah ada program untuk melaksanakan komunikasi dengan pengguna air; (Nilai Indikator=1,0)

a). Tersedianya rencana program penyuluhan/konsultasi/dialog/kampanye publik

b). Tersusunnya panduan penyuluhan/konsultasi/dialog/kampanye publik/GNKPA

• Dok.Renc/Program Panduan/ Pedoman

Bidang/Seksi Perencanaan, Bidang OP.

2) Informasi kepada para Pemakai air

• Ada beberapa informasi yang tersedia ataspermintaan pemakai air; (Nilai Indikator = 1,5)

Tersedianya informasi SDA (seperti data debit bendung, debit sal irigasi, informasi rencana tata tanam) sesuai permintaan pemakai air

• Data daninformasi debit SA,

• Debit di Sal. Irigasi, rencana tata tanam

Bidang/Seksi Perencanaan (unit Sisda), Bidang/Seksi OP (unit Sisda/Hidrologi)

• Informasi terkait pelayanan air telah tersedia dan dapat diakses oleh masyarakat umum; (Nilai Indikator = 2,0)

a). Membangun sistem informasi melalui papan informasi dan website/blog

b). Menayangkan dalam papan informasi, website/blog sesuai kebutuhan pengguna air

• Alamat Website, • papan informasi

Bidang/Seksi Perencanaan, Bidang/Seksi OP (unit sisda/ hidrologi)

3) Pertemuan/Rapat dengan pemakai air

• Telah muncul kesadaran akan pentingnya komunikasi terbuka dan bersifat dua arah dengan para pemakai air, tetapi sejauh ini belum ada pertemuan-pertemuan yang berlangsung terbuka dan rutin; (Nilai Indikator =2,5)

a). Menanggapi/merespon secara cepat usulan kebutuhan masyarakat

b). Pertemuan konsultasi masyarakat (PKM) belum dilaksanakan secara terbuka dan rutin

• Cat. TL usulan masyarakat

• Undangan, absensi, • Notulen PKM

Bidang/Seksi Perencanaan, Bidang/Seksi OP, Bidang/Seksi Pelaksanaan

Page 30: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

25

Nilai Indikator Kriteria Penilaian Daftar kegiatan dan/atau hasil kegiatan Rincian/penjelasan Bukti dokumen Penanggung Jawab

Unit Struktural (1) (2) (3) (4) (5)

• Ada pertemuan yang terjadual dengan para pemakai air yang secara terbuka memberi peluang kepada mereka untuk menyatakan pandangan dan keprihatinan mereka; (Nilai Indikator =3,0)

a). Pertemuan PKM/TKPSDA telah terjadwal b). Mencatat dan menanggapi terhadap pendapat

dan usulan dari TKPSDA

• Jadwal Pertemuan TKPSDA

• Undangan, absensi, Notulen rapat

Bidang/Seksi Perencanaan, Bidang OP, Sekretariat TKPSDA

4) Sumbangsih para pemakai air dalam pengambilan keputusan.

• Melaksanakan pemberdayaan masyarakatpemakai air untuk****didorong untuk memberikan umpan balik melalui berbagai bentuk yang cocok dengan diri mereka; (Nilai Indikator = 3.5)****

a). Memfasilitasi pemberdayaan masyarakat, PKM/ pertemuan TKPSDA ****

b). Memformulasi dan menyebaluaskan hasl PKM/pertemuan

• Undangan, absensi, notulen Rapat,

• Formulasi umpan balik pemakai air

• Dokumen hasil pertemuan untuk disebarluaskan

Bidang/Seksi Perencanaan, Bidang OP, Sekretariat TKPSDA

• Umpan balik para pemaka iair dimasukkan ke dalam perencanaan strategis dan keputusan-keputusan RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT); (Nilai Indikator = 4.0).

a). Memformulasikan hasil PKM/pertemuan TKPSDA kedalam perencanaan strategis

b). Mengintegasikan hasil PKM/pertemuan TKPSDA dalam DIPA/ Anggaran Badan Pengelola SDA.

• Dok/catatan masukan ke renstra

• RKAKL/ dok DIPA

Bidang/Seksi Perencanaan, Bidang OP, Sekretariat TKPSDA

Page 31: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

26

BSC-Bidang Kerja Kritis: PEMILIK KEPENTINGAN Tujuan : Meningkatkan kepuasan pengguna air Penjelasan Tujuan : Meningkatkan secara terus menerus pelayanan pengelolaan sumber daya air Indikator 4 : Umpan Balik Pengguna Air Ukuran untuk menyatakan tingkat keterlibatan penggunaair di dalam pengambilan keputusan yang diambi olehl, BBWS/BWS/BPSDA/PJT yang menunjukkan adanya pengakuan dari para penggunaair terhadap fungsi operasional dari BBWS/BWS/BPSDA/PJT tersebut.

Nilai Indikator Kriteria Penilaian Daftar kegiatan dan/atau hasil kegiatan Rincian/penjelasan Bukti dokumen Penanggung Jawab

Unit Struktural (1) (2) (3) (4) (5)

(1) Tidak ada komunikasi dan evaluasi pelayanan terhadap para penggunaair.

• Tidak ada kesadaran dari pentingnya komunikasi dan koordinasi dengan para penggunaair; (Nilai Indikator = 0,0)

Belum ada keinginan melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pengguna air

- -

• Kesadaran sudah ada namun sama sekali belum ada informasi yang disediakan bagi para pengguna air; (Nilai Indikator = 0.5).

a). Tersedianya rencana program untuk komunikasi dan koordinasi dengan pengguna air

b). Belum ada Informasi bagi pengguna

• Dok. rencana program Bidang/seksi Perencanaan

• Informasi disediakan bagi para penggunaair tetapi tidak dikomunikasikan dan belum bersifat dua arah; (Nilai Indikator = 1.0).

Informasi yang disediakan masih bersifat satu arah dari BBWS/BWS/BPSDA/PJT

• Dok.informasi Bidang/Seksi Perencanaan, OP (Sisda)

(2) Suvei terhadap para pemakai air secara ad-hoc(bila diperlukan/tidak rutin)

• Keluhan-keluhan penggunaair dicatat dan didokumentasikan; (Nilai Indikator=1,5)

Dicatatnya keluhan, usulan dan pendapat para pengguna

• Catatan usulan pengguna

Bidang/seksi OP, Pelaksanaan

• Ada survei khusus kepada para penggunaair oleh BBWS/BWS/BPSDA/PJTuntuk mengetahui kepuasan atas pelayanan yang diberikan; (Nilai Indikator = 2.0)

a). Melaksanakan survai khusus melalui pertemuan dialogis dg pengguna

b). Menyampaikan kuesioner tingkat kepuasan pelayanan kepada pengguna

• Undangan,absensi, hasil survai.

Bidang/seksi OP, Pelaksanaan

(3) Survei Rutin terhadap pemakai air

• Ada satu kesadaran bahwa komunikasi dua arah itu penting khususnya yang melibatkan para penggunaair, namun pelaksanaan survai belum bersifat rutin; (Nilai Indikator =2.5)

a). adanya gagasan untuk melaksanakan survei rutin.

b). Pelaksanaan survai belum terjadwal secara rutin

• Dok. rencana survai • Sebagian hasil survai

Bidang/seksi OP, Perencanaan, Pelaksanaan

Page 32: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

27

• Kepuasan pemakai air dinilai penting sebagai masukan atas pelayanan yang diberikanBBWS/BWS/BPSDA/PJT sehingga telah ada jadual untuk melakukan survei pemakai air; (Nilai Indikator = 3.0)

a). Menyusun rencana/jadwal survei rutin yang akan dilaksanakan

b). Pelaksanaan survai rutin sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.

• Dokumen jadwal Survai

• Hasil survai

Bidang/seksi Perencanaan

(4) Kontribusi para pemakai air dalam pengambilan keputusan

• Para pengguna air didorong untuk menyampaikan umpan balik, melalui survai dan alat ukur lainnya. Evaluasi dilakukan pada hasil survaisehingga kecenderungan/trend dapat dikenali; (Nilai Indikator =3,5)

a). Memotivasi para pemakai air untuk menyampaikan umpan balik

b). Mengkonversikan hasil survai menjadi tingkat kepuasan pengguna terhadap

BBWS/BWS/BPSDA/PJT

• Surat, hasil pertemuan, hasil evaluasi survai

• Standar tingkat kepuasan pelanggan

Bidang/seksi OP, Pelaksanaan Bidang/Seksi OP, Pelaksanaan

• Ada bukti bahwa umpan balik pemakai air dan hasil survey terhadap para pemakai air air digunakan secara penuh dalam berbagai keputusan manajemen; (Nilai Indikator = 4.0).

a). Mencatat dan mendokumentasikan umpan balik para pengguna

b). Menindak lanjuti umpan balik tersebut dalam pengambilan keputusan

c). Mensosialisasikan hasil tindak lanjut kepada para pengguna

• Catatan/dok Umpan balik

• Catatan TL • Dok Keputusan • Undangan, absensi,

notulen sosialisasi

Bidang/seksi OP, Perencanaan, Pelaksanaan.

Page 33: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

28

BSC-Bidang Kerja Kritis: PEMILIK KEPENTINGAN Tujuan : Meningkatkan Kondisi Lingkungan Penjelasan Tujuan : Meningkatkan kondisi lingkungan (ketersediaan lahan, ketersediaan air, iklim, dan keterpaduan pengelolaan) Indikator 5 : Kondisi Lingkungan Ukuran dari kesadaran dan niat melindungi dan mencegah penurunankondisi lingkungan.

Nilai Indikator Kriteria Penilaian Daftar kegiatan dan/atau hasil kegiatan Rincian/penjelasan Bukti dokumen Penanggung Jawab

Unit Struktural (1) (2) (3) (4) (5)

(1) Kondisi lingkunganbelum dianggap penting

• Tidak ada kesadaran peningkatan kondisi lingkungan;(Nilai Indikator = 0,0)

Belum ada program dan kegiatanpeningkatan kondisi lingkungan

- -

• Ada kesadaran terhadap kondisi lingkungan (penyelamatan DAS, revitalisasi sumber air); (Nilai Indikator = 0,5).

Ada fasilitasi kegiatan peran masyarakat yang tidak terencana

• Laporan fasilitasi Bidang/Seksi OP

• Ada program peningkatan kondisi lingkungan (penyelamatan DAS dan revitalisasi sumber air), namun belum dilaksanakan; (Nilai Indikator = 1,0).

Program rehabilitasi lahan atau perluasan lahan

,revitalisasi sungai, waduk, danau, embung dll.

• Program rehabilitasi lahan,

• Program perencanaan revitalisasisungai, waduk, danau, embung dll.

Bidang/Seksi OP

• Ada sebagian pelaksanaan peningkatan kondisi lingkungan (penyelamatan DAS dan revitalisasi sumber air); (Nilai Indikator = 1,5).

Pelaksanaan sebagian rehabilitasi lahan, revitalisasi sungai, waduk, danau, embung dll.

• Lap. pelaksanaan rehabilitasi lahan

• Pelaksanaan revitalisasi sungai, waduk, danau, embung dll.

Bidang/Seksi OP

(2) Kondisi lingkungan telah ditingkatkan sebagian namun belum terintegrasi

• BBWS/BWS/BPSDA/PJT dan Instansi Terkait telah melaksanakan sebagian kegiatan peningkatan kondisi lingkungan disertai dengan pelaksanaan kegiatan OP (penyelamatan DAS dan revitalisasi sumber air); (Nilai Indikator = 2,0).

Pelaksanaan sebagianbesarrehabilitasi lahan, oleh instansi terkait, revitalisasi sumber air (sungai, waduk, danau, embung dll) disertai kegiatan OP.

• Lap. pelaksanaan rehabilitasi lahan

• Pelaksanaan revitalisasi sungai, waduk, danau, embung

• Sebagian kegiatan OP sungai, wduk, danau, embung.

Bidang/Seksi OP

• BBWS/BWS/BPSDA/PJT dan Instansi Terkait telah melaksanakan sebagian kegiatan peningkatan kondisi lingkungan disertai dengan pelaksanaan kegiatan OP dan ME (penyelamatan DAS dan revitalisasi sumber air); (Nilai Indikator = 2,5).

Pelaksanaan sebagian rehabilitasi lahan, revitalisasi sumber air (sungai, waduk, danau, embung dll) disertai kegiatan OP dan ME.

• Lap. pelaksanaan rehabilitasi lahan

• Pelaksanaan revitalisasi sungai, waduk, danau, embung

• Sebagian kegiatan OP sungai, wduk, danau,

Bidang/Seksi OP

Page 34: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

29

embung.

(3) Kondisi lingkungan telah ditingkatkan sesuai tusi masing-masing instansi namun belum terintegrasi

• BBWS/BWS/BPSDA/PJT dan Instansi Terkait telah melaksanakan seluruh kegiatan peningkatan kondisi lingkungan, pelaksanaan kegiatan OP dan ME (penyelamatan DAS dan revitalisasi sumber air) yang disertai dengan upaya penyidikan internal oleh PPNS terhadap pelanggaran hukumpada sebagian kegiatan; (Nilai Indikator = 3,0)

Pelaksanaan sebagian rehabilitasi lahan atau perluasan lahan, revitalisasi sumber air (sungai, waduk, danau, embung dll) kegiatan OP dan ME disertai dengan upaya penyidikan oleh PPNS terhadap pelanggaran hukum.

• Lap. pelaksanaan rehabilitasi lahan

• Pelaksanaan revitalisasi sungai, waduk, danau, embung

• Sebagian kegiatan OP sungai, wduk, danau, embung

Bidang/Seksi OP

• BBWS/BWS/BPSDA/PJT dan Instansi Terkait telah melaksanakan seluruh kegiatan peningkatan kondisi lingkungan, pelaksanaan kegiatan OP dan ME (penyelamatan DAS dan revitalisasi sumber air) yang disertai dengan upaya penyidikan internal oleh PPNS terhadap pelanggaran hukum pada seluruh kegiatan; (Nilai Indikator = 3,5)

Pelaksanaan seluruh kegiatanrehabilitasi lahan, revitalisasi sumber air (sungai, waduk, danau, embung dll) kegiatan OP dan ME disertai dengan upaya penyidikan oleh PPNS terhadap pelanggaran hukum.

• Lap. pelaksanaan rehabilitasi lahan

• Pelaksanaan revitalisasi sungai, waduk, danau, embung

• Seluruh kegiatan OP sungai, wduk, danau, embung

Bidang/Seksi OP

(4) Kondisi lingkungan telah ditingkatkan sesuai tusi masing-masing instansi dan sudah terintegrasi

• BBWS/BWS/BPSDA/PJT dan Instansi Terkait telah melaksanakan seluruh kegiatan peningkatan kondisi lingkungan, pelaksanaan kegiatan OP dan ME (penyelamatan DAS dan revitalisasi sumber air) yang disertai dengan upaya penegakan hukum pada seluruh kegiatan beserta sanksinya; (Nilai Indikator = 4,0).

Pelaksanaan rehabilitasi lahan, revitalisasi sumber air (sungai, waduk, danau, embung dll) kegiatan OP dan ME disertai dengan upaya penegakan hukum pada seluruh kegiatan beserta sanksinya.

• Lap. pelaksanaan rehabilitasi lahan

• Pelaksanaan revitalisasi sungai, waduk, danau, embung

• Seluruh kegiatan OP sungai, wduk, danau, embung

• Laporan ME • Lap.Hasil koordinasi • Lap penegakan hukum

Bidang/Seksi OP

Page 35: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

30

BSC-Bidang Kerja Kritis: PEMILIK KEPENTINGAN Tujuan: Meningkatkan konsevasi sumber daya air (SDA) Penjelasan Tujuan: Meningkatkan konservasi SDA meliputi : Upaya Perlindungan dan Pelestarian, Pengawetan Air dan Pengelolaan Kualitas Air dan

Pengendalian Pencemaran Air Indikator 6 : Konservasi Sumber Daya Air (SDA) Berkurangnya lahan kritis, bertambahnya daya tampung air, hemat air dan kualitas air lebih baik di wilayah sungai

Nilai Indikator Kriteria Penilaian Daftar kegiatan dan/atau hasil kegiatan Rincian/penjelasan Bukti dokumen Penanggung Jawab

Unit Struktural (1) (2) (3) (4) (5)

(1) Perlindungan dan Pelestarian Air

• Belum ada program dan belum dilaksanakannya kegiatan perlindungan dan pelestarian air; (Nilai Indikator = 0.0)

- - -

• Sudah ada program perlindungan dan pelestarian air tetapi belum dilaksanakan;(Nilai Indikator = 0.5)

RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) dan instansi terkait sudah membuat program perlindungan dan pelestarian air

• Dok. Program

Bidang/Seksi Perencanaan, Bidang/Seksi Pelaksanaan(PJPA), Bidang/Seksi OP

• Sudah ada program perlindungan dan pelestarian air tetapi baru sebagian dilaksanakan; (Nilai Indikator = 1,0).

RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) dan instansi terkait sudah membuat program perlindungan dan pelestarian air dan baru sebagian dilaksanakan

• DIPA, • Laporan

pelaksanaan kegiatan

Bidang/Seksi Perencanaan, Bidang/Seksi Pelaksanaan(PJPA), Bidang/Seksi OP

• Sudah ada program perlindungan dan pelestarian air dan sudah dilaksanakan pada seluruh wilayah; (Nilai Indikator = 1,5).

RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) dan instansi terkait sudah membuat dan melaksanakan seluruh program perlindungan dan pelestarian air

• DIPA, • Laporan

pelaksanaan kegiatan

Bidang/Seksi Perencanaan, Bidang/Seksi Pelaksanaan(PJPA), Bidang/Seksi OP

Page 36: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

31

Nilai Indikator Kriteria Penilaian Daftar kegiatan dan/atau hasil kegiatan Rincian/penjelasan Bukti dokumen Penanggung Jawab

Unit Struktural (1) (2) (3) (4) (5)

(2) Pengawetan Air(menyimpan air, menghemat air, mengendalikan penggunaan air tanah).

• Sudah dilaksanakan pengendalian dan pelestarian SDA dan ada program pembangunan tampungan air hujan/kolam/embung/waduk, hemat air, pengendalian penggunaan air tanah tetapi baru sebagian dilaksanakan; (Nilai Indikator =2.0 )

RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) dan instansi terkait sudah melaksanakan pengendalian dan pelestarian SDA serta membuat program pembangunan tampungan air hujan/kolam/embung/waduk, hemat air, pengendalian penggunaan air tanahtetapi baru sebagian dilaksanakan.

• DIPA • Laporan Phisik ,dan

Keuangan

Bidang/Seksi Perencanaan, Bidang/Seksi Pelaksanaan(PJPA), Bidang/Seksi OP

• Sudah dilaksanakan seluruh pengendalian, pelestarian SDA danpelaksanaan pengawetan air; (Nilai Indikator = 2.5)

RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) dan instansi terkait sudah melaksanakan seluruh pengendalian, pelestarian SDA dan pengawetan air

• DIPA • Laporan Phisik dan

Keuangan

Bidang/Seksi Perencanaan, Bidang/Seksi Pelaksanaan(PJPA), Bidang/Seksi OP

(3) Pemantauan kualitas air dan kegiatan tindak lanjut.

Kegiatan perlindungan, pelestarian air dan pengawetan air sudah dilaksanakan serta ada program Pemantauan kualitas air dan kegiatan tindak lanjut tetapi belum dilaksanakan; (Nilai Indikator =3.0)

RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) dan instansi terkait sudah melaksanakan perlindungan, pelestarian air dan pengawetan air serta memiliki programpemantauan kualitas air dan kegiatan tindak lanjutnya belum dilaksanakan

• DIPA • Laporan Phisik dan

Keuangan • Laporan

pemantauan kualitas air

Bidang/Seksi Perencanaan, Bidang/Seksi Pelaksanaan(PJPA), Bidang/Seksi OP

Sudah dilaksanakannya perlindungan, pelestarian air dan pengawetan air serta sebagian pelaksanaan pemantauan kualitas air dan kegiatan tindak lanjutnya (Nilai Indikator =3.5)

RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) dan instansi terkait sudahmelaksanakan perlindungan, pelestarian air dan pengawetan air serta pelaksanaan sebagian pemantauan kualitas air dan kegiatan tindak lanjutnya

• DIPA • Laporan Phisik dan

Keuangan • Laporan

pemantauan kualitas air

Bidang/Seksi Perencanaan, Bidang/Seksi Pelaksanaan(PJPA), Bidang/Seksi OP

Sudah dilaksanakannya perlindungan, pelestarian air, pengawetan air, (1) Pemantauan kualitas air dan kegiatan tindak lanjutnya. (Nilai Indikator =4.0)

RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) dan instansi terkait sudah melaksanakan kegiatan konservasi SDA secara terpadu dan berkelanjutan

• DIPA • Laporan Phisik dan

Keuangan • Laporan

pemantauan kualitas air

Bidang/Seksi Perencanaan, Bidang/Seksi Pelaksanaan(PJPA), Bidang/Seksi OP

Page 37: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

32

BSC-bidang kerja kritis: PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN Tujuan : Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya Manusia Penjelasan Tujuan: Mewujudkan staf yang terlatih baik serta secara efektif dan efisien menjalankan tugasnya Indikator 7 : Pengembangan Sumber Daya Manusia Ukuran dari kematangan dan efektivitas sistem pengembangan sumberdaya manusia yang dapat mencerminkan sumbangsih pencapaian sasaran badan pengelola sumberdaya air.

Nilai Indikator Kriteria Penilaian Daftar kegiatan dan/atau hasil kegiatan Rincian/penjelasan Bukti dokumen Penanggung Jawab

Unit Struktural (1) (2) (3) (4) (5)

(1) Tidak ada komitmen untuk pengembangan sumberdaya manusia.

• Tidak ada kegiatan pengembangan sumberdaya manusia dan staf menghadapi hambatan internal untuk meningkatkan kompetensinya sendiri; (Nilai Indikator = 0,0)

Belum ada perencanaan dan program pengembangan SDM

- -

• Ada program pengembangan sumberdaya manusia, namun belum ada upaya melaksanakannya dan staf berupaya untuk mengetahui hambatan internal yang terjadi; (Nilai indikator 0,50)

Program pengembangan SDM dan upaya untuk mengetahui hambatan

• Program SDM • Catatan

mengenai hambatan.

Bagian / Subag Tata Usaha

• Telah ada upaya pengembangan sumber daya manusia namun terkendala budaya yang menghambat peningkatan kompetensi; (Nilai Indikator = 1,0)

Ada rencana pengembangan SDM tetapi belum dilengkapi basis data SDM,

• Dokumen Rencana/ Program Pengembangan SDM

Bagian / Subag Tata Usaha

(2) Pengembangan sumberdaya manusia masih bersifat sporadis sesuai kebutuhan sesaat.

• Staf dan pimpinan memandang positif upaya peningkatan keterampilan dan kompetensi tetapi hanya sedikit pelatihan yang diizinkan/diadakan pada hari kerja; (Nilai Indikator =1,5)

Adanya dukungan pimpinan untuk meningkatkan kompetensi secara mandiri tetapi diluar jam kerja

• Surat ijin belajar

Bagian / Seksi Tata Usaha

• Staf diizinkankan mengikuti kursus/latihan selama hari kerja tetapi sepenuhnya merupakan kegiatan yang diadakan pihak luar. Tidak ada basis data mengenai keterampilan dan kompetensi dari staf dan tidak ada komitmen untuk mengembangkan kompetensi staf dan pimpinan dari BBWS/BWS/BPSDA/PJT; (Nilai Indikator =2,0)

Adanya dukungan kuat pimpinan untuk meningkatkan ketrampilan dan kompetensi namun tidak dilakukan rencana pengembangan pegawai

• Surat ijin belajar • Peraturan Disiplin

Kerja PNS

Bagian / Seksi Tata Usaha

Page 38: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

33

Nilai Indikator Kriteria Penilaian Daftar kegiatan dan/atau hasil kegiatan Rincian/penjelasan Bukti dokumen Penanggung Jawab

Unit Struktural (1) (2) (3) (4) (5)

(3) Target pengembangan sumberdaya manusia tidak secara penuh terintegrasi dengan. Kebutuhan dalam pengelolaan sumber daya air

• Ada pemahaman, pengembangan sumberdaya manusia membawa manfaat bagi BBWS/BWS/BPSDA/PJT. Secara struktural telah ditetapkan pejabat yang bertanggung jawab terhadap pengembangan sumberdaya manusia dan tersedia cukup anggaran untuk menjalankan maksud tersebut; (Nilai Indikator =2,5)

Adanya komitmen dan pejabat yang ditunjuk untuk menangani pengembangan SDM dan didukung dengan pembiayaan

• SK Kepala Bagian / Seksi Tata Usaha

• Dok. Evaluasi Kepegawaian

• Dok DIPA

Bagian / Seksi Tata Usaha

• Pengembangan sumberdaya manusia menjadi semakin penting yang ditandai tersedianya informasi tentang kompetensi staf dan diadakannya pelatihan yang direncanakan untuk menjembatani kesenjangan yang dapat menghambat pencapaian sasaran. BBWS/BWS/BPSDA/PJT. (Nilai Indikator =3,0)

a). Adanya peran aktif staf dan pimpinan dalam upaya pengembangan SDM yang didukung dengan sistem informasi kepegawaian yang andal

b). Melaksanakan bimbingan teknis pengelolaan SDA yang menjadi kewenangan provinsi dan kabupaten/kota ****.

• Database kepegawaian

• Peraturan Berkaitan Kepegawaian

• Daftar peserta bimbingan teknis.

(4) Program pengembangan SDM dilaksanakan/dioperasionalkan secara penuh.

• Staf telah dianggap sebagai aset penting bagi BBWS/BWS/BPSDA/PJT dan pengembangan sumberdaya manusia dilakukan untuk memenuhi sasaran jangka panjang dari BBWS/BWS/BPSDA/PJT; (Nilai Indikator =3.5)

a). Pimpinan berperan aktif menerapkan karir planning bagi setiap pegawainya

b). Pengembangan SDM melalui kursus/pelatihan/ pendidikan untuk memenuhi sasaran jangka panjang dari BBWS/BWS/BPSDA/PJT.

• Data pengembangan pegawai / SDM jangka pendek

• Data pengembangan pegawai/SDM jangka panjang.

Bagian / Subag Tata Usaha

Page 39: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

34

Nilai Indikator Kriteria Penilaian Daftar kegiatan dan/atau hasil kegiatan Rincian/penjelasan Bukti dokumen Penanggung Jawab

Unit Struktural (1) (2) (3) (4) (5)

• Kepuasan dan motivasi staf dipertimbangkan sebagai sesuatu yang penting dan survei sumberdaya manusia, peer review dan mentoring menjadi bukti. Ada komunikasi yang baik antara pimpinan RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) dan bagian sumberdaya manusia. Bagian sumberdaya manusia mengenal dan memahami sasaran RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) jangka panjang dan program pelatihan terencana telah tersedia untuk memberikan keterampilan dan kompetensi yang diperlukan dalam mencapai sasaran jangka panjang. (Nilai Indikator =4,0).

a). Pemberian apresiasi/penghargaan bagi staf yang berprestasi

b). Melaksanakan pengamatan terhadap kinerja staf c). Pemantauan dan kaji ulang oleh teman

sejawat/RBO lain untuk pengembangan SDM d). Ada komunikasi antara pimpinan badan

pengelola SDA dengan badan pengembangan SDM

e). Bagian SDM memahami sasaran jangka panjang badan pengelola SDA

f). Tersedianya program pelatihan terencana untuk mewujudkan sasaran jangka panjang

• Mekanisme (pedoman/SOP) pemberian penghargaan

• Catatan Kinerja staf

• Catatan / Dok peer review

• catatan komunikasi antara Bd.Pengel SDA dan Bd. Pengembangan SDM

• Data kinerja SDM terkait dg program JP

• Data pelatihan terkait sasaran JP

Bagian / Subag Tata Usaha

Page 40: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

35

Disinkronkan dimulai dari rencana BSC-bidang kerja kritis: PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN Tujuan: Mengelola Aset dan Infrastruktur SDA Penjelasan Tujuan: RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) mengelola aset dan infrastruktur SDA (merencanakan, melaksanakan, dan kegiatan Monev) Indikator 8 : Pengembangan Teknik (Teknik pengelolaan aset dan infrastruktur) Ukuran tingkat komitmen mengelola aset dan infrastruktur SDA oleh BBWS/BWS/BPSDA/PJT secara berkelanjutan Berikan penilaian terhadap badan pengelola dengan memperhatikan kinerja berikut

Nilai Indikator Kriteria Penilaian Daftar kegiatan dan/atau hasil kegiatan Rincian/penjelasan Bukti dokumen Penanggung Jawab

Unit Struktural (1) (2) (3) (4) (5)

1) Tidak ada inventarisasi aset dan upaya pemeliharaan aset secara berkesinambungan

• RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) tidak memiliki catatan asset atau infrastruktur yang dimiliki/dikelola; (Nilai Indikator =0,0)

Belum ada catatan aset atau infrastruktur SDA - -

• RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) mempunyai daftar aset dan infrastruktur SDA, namun belum memiliki rencana operasi dan pemeliharaan. Penggantian aset yang rusak tidak dilakukan. (Nilai Indikator = 0,5).

a). Tersusunnya daftar aset SDA b). Belum ada perencanaan aset SDA (OP dan

penggantian)

• Data aset SDA

Bagian/Subag Tata Usaha, Bidang/Seksi OP

• RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) mempunyai daftar aset dan infrastruktur dan telah memiliki rencana operasi dan pemeliharaan, namun belum ada sistem pemeliharaan secara berkelanjutan sehingga perbaikan dan penggantian aset dilaksanakan incidental bila ada yang rusak; (Nilai Indikator =1,0).

a). Mempunyai daftar aset prasarana SDA b). ada rencana pengelolaan aset SDA (OP dan

penggantian) namun belum dilaksanakan secara berkelanjutan

• Daftar aset SDA • Data

perencanaan aset

Bagian/Subag Tata Usaha, Bidang/Seksi OP

2) Inventarisasi aset berjalan dan telah dilakukan pemeliharaan secara berkesinambungan.

• RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) mengenali kebutuhan untuk memelihara infrastruktur RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) dan asset operasional tetapi tanpa alokasi anggaran untuk melakukan penggantian strategis; (Nilai Indikator =1,5)

a). OP belum dilaksanakan secara optimal. b). Tidak adanya dukungan anggaran untuk

penggantian aset

• AKNOP Bidang/Seksi OP

• RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) memiliki kebutuhan untuk memelihara aset dan infrastruktur yang dimiliki/dikelola. Namun, penggantian aset yang rusak dan peningkatan kualitas aset masih belum direncanakan sehingga perbaikan aset yang rusak dilakukan bila ada kesempatan atau dana saja; (Nilai Indikator =2,0)

a). Pemeliharaan preventif sudah dilaksanakan b). Perencanaan pemeliharaan aset belum

mendapat prioritas c). Penganggaran untuk pemeliharaan aset belum

rutin

• AKNOP Bidang/Seksi OP

Page 41: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

36

Nilai Indikator Kriteria Penilaian Daftar kegiatan dan/atau hasil kegiatan Rincian/penjelasan Bukti dokumen Penanggung Jawab

Unit Struktural (1) (2) (3) (4) (5)

3) Rencana pengembangan aset disusun mengarah pada infrastruktur yang secara penuh mendukung pengelolaan sumberdaya air terpadu.

• RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) mempunyai rencana penggantian dan pendayagunaan aset untuk jangka pendek dan jangka panjang. Rencana ini dipergunakan menganggarkan biaya yang diperlukan. Walau sudah terencana, namun sesekali masih ditemui perbaikan yang bersifat incidental; (Nilai Indikator =2,5)

a). Penggantian dan pemdayagunaan aset direncanakan jangka pendek dan jangka panjang

b). tersedianya program dan perencanaan pembiayaan OP aset prasarana SDA jangka pendek dan jangka panjang

• Dok Renc OP AsetSDA Jangka Pendek & Jangka Panjang

• Dok DIPA/DIPDA

Bagian/Subag Tata Usaha, Bidang/Seksi OP

• RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) mempunyai rencana pemeliharaan aset dan infrastruktur jangka pendek dan jangka panjang, serta memiliki rencana penggantian peralatan yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi, menghemat biaya untuk mendukung tercapainya pengelolaan sumberdaya air terpadu; (Nilai Indikator = 3.0)

a). Tersedianya rencana pemeliharaan dan penggantian asset JPd & JPj

b). Tersedia analisis efisiensi dan penghematan biaya operasi prasarana

• Dok. Rencana pemeliharaan& penggantian aset JPd & JPj

• Kajian analisis Nilai manfaat & efisiensi

Bagian/Subag Tata Usaha, Bidang/Seksi OP

4) Komitmen melakukan penelitian dan pengembangan untuk mempertahankan fungsi aset dan infrastruktur secara berkesinambungan.

• RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) mempunyai rencana pengelolaan aset dan infrastruktur yang bersifat pendek, menengah dan panjang. RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) juga aktif mencari teknologi lebih baik dan terbaru untuk mencapai misi badan pengelola sumberdaya air; (Nilai Indikator =3,5)

a). RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) telah mempunyai rencana manajemen aset

b). RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) melaksanakan simposium/seminar dengan mengundang berbagai badan litbang, perguruan tinggi, dan pakar/tenaga ahli untuk mejaring teknologi baru di bidangSDA

• Dok. Manaj. aset • Undangan, daftar

hadir dan notulen

Bagian/Subag Tata Usaha, Bidang/Seksi OP

• Pengelolaan aset merupakan bagian dari budaya kerja, RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) melakukan penelitian dan pengembangan untuk mempertahankan fungsi aset dan infrastruktur, selain mendorong pengelolaan wilayah sungai secara terpadu; (Nilai Indikator = 4,0).

a). Pengelolaan aset merupakan komitmen staf dan pimpinan RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT)

b). RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) melakukan kerjasama untuk penelitian dan pengembangan pengelolaan aset prasarana SDA

• Pedoman/SOP • Panduan/ laporan

pengelolaan aset • Laporan hasil

penelitian dan pengembangan aset SDA

Bagian/Subag Tata Usaha, Bidang/Seksi OP

Page 42: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

37

BSC-Bidang Kerja Kritis: PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN Tujuan : Mengembangkan Sistem Pengelolaan SDA Terpadu dan Berkelanjutan Penjelasan Tujuan: Memperbaiki, Meningkatkan dan Mengembangkan Sistem PSDA Terpadu dan Berkelanjutan Indikator 9 : Pengembangan RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) Ukuran dari tingkat komitmen melaksanakanmanajemen mutu melalui penerapan suatu sistem manajemen mutu atau alat perbaikan manajemen yang serupa. Berikan penilaian terhadap badan pengelola dengan memperhatikan kriteria berikut

Nilai Indikator Kriteria Penilaian Daftar kegiatan dan/atau hasil kegiatan Rincian/penjelasan Bukti dokumen Penanggung Jawab

Unit Struktural (1) (2) (3) (4) (5)

1) Ketersediaan sistem untuk merumuskan tata kelola

• Tidak ada sistem tata kelola; (Nilai Indikator =0,0)

Belum ada sistem tata kelola - -

• RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) sudah membuat/mempunyai sistem tata kelola dan/atau prosedur operasional, namunbelum dilaksanakan; (Nilai indikator = 0,50)

Sudah ada beberapa pedoman namun belum dilaksanakan

• Pedoman/SOP Semua Bidang/Seksi di BBWS/BWS, PJT dan Balai PSDA

2) • RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) menerapkan beberapa prosedur operasional namun belum disertai komunikasi antara staf dan pimpinan; (Nilai Indikator = 1,0)

RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) menerapkan beberapa prosedur dan belum ada komunikasi dengan siapapun.

• Pedoman/SOP Semua Bidang/Seksi di BBWS/BWS, PJT dan Balai PSDA

3) Sistem tata kelola masih belum efektif.

• RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) menerapkan beberapa prosedur operasionalyang disertai komunikasi antara staf dan pimpinan, namun belum berjalan secara efektif; (Nilai Indikator = 1,5)

RBO (BBWS?BWS?BPSDA?PJT)baru menerapkan beberapa prosedur operasional namun belum efektif

• Pedoman/SOP • Catatan/evaluasi

Penggunaan Pedoman/SOP

Semua Bidang/Seksi di BBWS/BWS, PJT dan Balai PSDA

• Prosedur operasional telah didokumentasikan dengan baik, tetapi sering diabaikan; (Nilai Indikator =2,0)

a). Melengkapi prosedur operasional di semua bidang/seksi

b). Mendokumentasikan prosedur operasional pada semua bidang (proses dokumentasi sedang berjalan )

c). Prosedur operasional masih sering diabaikan

• Pedoman/SOP • Usulan

perubahan Pedoman/SOP

• catatan/ Temuan

Semua Bidang/Seksi di BBWS/BWS, PJT dan Balai PSDA

4) Prosedur manajemen sudah dikenal dengan baik dan sudah operasional tetapi hanya ada sedikit ruang untuk kolaborasi dari staf.

• Prosedur operasional telah didokumentasikan dengan baik dan staf sudah menerima pelatihan yang sesuai untuk menggunakan prosedur yang ada, namun belum ada mekanisme (umpan balik) untuk memperbaiki prosedur-prosedur tersebut; (Nilai Indikator =2,5)

a). Terdokumentasikannya dengan baik semua prosedur operasional di masing-masing bidang /seksi

b). Tersedianya staf yang sudah terlatih dalam pemakaian prosedur

c). Belum tersedianya mekanisme umpan balik dari staf tentang pemakaian prosedur

• Seluruh Pedoman/SOP terdokumentasi

• Data SDM terlatih • Catatan umpan

balik

Semua Bidang/Seksi di B/BWS, PJT dan Balai PSDA

Page 43: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

38

• Prosedur operasional telah didokumentasikan dengan baik dan staf sudah menerima pelatihan yang sesuai di dalam pemakaian prosedur tersebut. Beberapa umpan balik untuk perbaikan sudah diterima tetapi belum sepenuhnya diterapkan untuk perbaikan; (Nilai Indikator = 3,0)

a). Terdokumentasikannya dengan baik semua prosedur operasional di masing-masing bidang /seksi

b). Tersedianya staf yang sudah terlatih dalam pemakaian prosedur

c). Tersedianya mekanisme umpan balik staf tentang prosedur operasional yang transpar

• Terdokumentasinya Pedoman/SOP

• Data SDM terlatih • Pedoman/SOP

yang transparan

Semua Bidang/Seksi di B/BWS, PJT dan Balai PSDA

d). Belum dimasukkannya umpan balik staf kedalam upaya pengembangan transparansi

• catatan umpan balik untuk pengembangan Pedoman/ SOP

5) Sistem tata kelola yang efektif telah berjalan dengan melibatkan proses pembelajaran, yang disertai pengambilan keputusan yang adaptif dan responsif, serta bukti komitmen pengembangan yang berkelanjutan

• RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) sudah menerapkan perbaikan kinerja terus menerus dan mendorong tumbuhnya transparansi. Staf telah terlatih baik dan bersama-sama pimpinan memiliki komitmen bersama untuk mengembangkan badan pengelola; (Nilai Indikator = 3,5)

a). Menerapkan perbaikan kinerja secara terus menerus dan mendorong tumbuhnya transparansi

b). Tersedianya staf yang terlatih dan memiliki komitmen terhadap pengembangan badan pengelola SDA

• Umpan balik dapat diakses publik

• Data SDM terlatih

Semua Bidang/Seksi di B/BWS, PJT dan Balai PSDA

• RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) telah menerapkan perbaikan kinerja dan mengembangkan transparansi berdasar suatu sistem tata kelola yang berdasarkan pakta integritas. Staf didorong pimpinan secara aktif untuk berperan dalam pengembangan badan pengelola; (Nilai Indikator = 4,0)

a). Badan Pengelola sudah menerapkan sistem perbaikan kinerja

b). Mendorong staf untuk berperan lebih aktif dan efektif dalam mengembangkan tugasnya pada badan pengelola SDA didukung dengan pakta integritas

• Laporan kinerja • catatan kinerja

staf, dokumen pakta integritas

Semua Bidang/Seksi di B/BWS, PJT dan Balai PSDA

Page 44: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

39

BSC-Bidang Kerja Kritis: TATA LAKSANA INTERNAL Tujuan Melaksanakan Perencanaan Pengelolaan SDA Penjelasan Tujuan: Meningkatkan Perencanaan Pengelolaan SDA secara efektif Indikator 10 : Perencanaan Tata Kelola di Dalam RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) Ukuran untuk mengenal tingkat kematangan dalam perencanaan pengelolaan SDA dari BBWS/BWS/BPSDA/PJT dalam rangka mewujudkan misi yang diemban. Berikan penilaian terhadap badan pengelola dengan memperhatikan kriteria berikut.

Nilai Indikator Kriteria Penilaian Daftar kegiatan dan/atau hasil kegiatan Rincian/penjelasan Bukti dokumen Penanggung Jawab

Unit Struktural (1) (2) (3) (4) (5)

1) Ada rencana operasional. • Tidak ada perencanaan yang bersifat operasional maupun strategis pada wilayah sungai tersebut; (Nilai Indikator = 0,0)

Belum ada rencana pengelolaan SDA WS pada wilayah kerja Badan Pengelola SDA

- -

• RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) memiliki rencana strategis namun difokuskan hanya pada aktifitas operasional dan sebatas merupakan perencanaan untuk memperoleh anggaran; (Nilai Indikator = 0,5).

Belum ada rencana pengelolaan SDA WS pada wilayah sungai namun ada program tahunan.

• RKAKL/RKA SKPD

Semua Bidang/Seksi di BBWS/BWS/BPSDA/PJT

• RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) menyadari perencanaan yang strategis diperlukan, namun kekurangan pengetahuan, keahlian, peralatan atau kerangka kerja untuk menyusun rencana yang berkelanjutan; (Nilai Indikator = 1,0)

Adanya peran aktif pimpinan dan staf dalam penyusunan pola dan rencanapengelolaan SDA

• Dokumen pola dan/atau rencana PSDA

Semua Bidang/Seksi di BBWS/BWS/BPSDA/PJT

2) Perencanaan strategis telah dilaksanakan namun hanya sedikit berpengaruh terhadap kegiatan operasi dan pengambilan keputusan.

• RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) mempunyai rencana pengelolaan strategis yang disusun oleh pihak lain (konsultan) dan belum memiliki kemampuan untuk mengembangkan suatu rencana yang bersifat membangun organisasi; (Nilai Indikator = 1,5)

a). Menyusun rancangan pola dan/atau rencana pengelolaan SDA

b). Rancangan awal rencana memuat aspek pengembangan organisasi badan pengelola

• Dokumen pola dan/atau rencana PSDA termasuk rencana pengembangan RBO

Semua Bidang/Seksi di BBWS/BWS/BPSDA/PJT

Page 45: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

40

Nilai Indikator Kriteria Penilaian Daftar kegiatan dan/atau hasil kegiatan Rincian/penjelasan Bukti dokumen Penanggung Jawab

Unit Struktural (1) (2) (3) (4) (5)

• RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) berkomitmen untuk melakukan perencanaan jangka panjang dengan mempertimbangkan berbagai pengaruh dari luar terhadap satuan wilayah sungai yang dikelolanya. Rencana kerja badan telah disusun namun belum digunakan mengendalikan berbagai rencana sampai ke tingkat pelaksanaan; (Nilai Indikator =2,0)

a). Rancangan pola dan/atau rencana pengelolaan SDA memuat pengelolaan 5 pilar (JPd, JM, JPj)

b). Rancangan pola dan/atau rencana PSDA sudah dibahas bersama masyarakat melalui FGD

c). Dokumen rencana PSDA telah ada namun belum ditindaklanjuti dalam pelaksanaan

• Rancangan pola dan/atau rencana PSDA lengkap dengan matriknya

• Notulen FGD tentang pembahasan pola dan/atau rencana

• Sinkronisasi antara DIPA dan dok. rencana PSDA

Semua Bidang/Seksi di BBWS/BWS/BPSDA/PJT

3) Perencanaan strategis telah dilaksanakan dan difokuskan pada pelaksanaan misi badan dari pengelola sumberdaya air, namun belum didukung oleh para pemilik kepentingan.

• Perencanaan strategis telah diterapkan antara lain dengan menggunakan metode yang dapat mengidentifikasi dan menanggapi perubahan di dalam satuan wilayah sungai. Ada beberapa rencana yang dikembangkan oleh badan pengelola sumberdaya air untuk mencapai visi dan misinya; (Nilai indikator = 2.5)

a). Rancangan rencana dibahas dalam PKM I b). Rancangan rencana dibahas dan dikaitkan

dengan visi misi c). Sebagian rencana ditindaklanjuti antara lain

dengan FS, DED, dan pelaksanaan

• Prosiding PKM I • Notulen

pembahasan • FS dan DED

Semua Bidang/Seksi di BBWS/BWS/BPSDA/PJT

• Perencanaan strategis dilakukan secara menyeluruh namun belum melibatkan para pemilik kepentingan ke dalam proses perencanaan; (Nilai Indikator =3,0)

Pola dan/atau rencana pengelolaan SDA dilaksanakan secara menyeluruh dan belum dibahas di TKPSDA

• Rancanganpola dan/atau rencana yang memuat masukan dari masyarakat

• Notulen rapat pembahasan

Semua Bidang/Seksi di BBWS/BWS/BPSDA/PJT

4) Perencanaan strategis yang diterapkan sebagai proses yang didukung para pemilik kepentingan, terdapat sasaran realistis yang diarahkan pada pencapaian pengelolaan sumber daya air terpadu

• Perencanaan strategis telah dipahami dan dilaksanakan staf dan pimpinan dari badan pengelola sumberdaya air. Terdapat suatu kerangka kerja untuk menerapkan hasil perencanaan pada tingkat operasional. Badan pengelola sumberdaya air senantiasa mengukur kinerja operasionalnya dengan menggunakan rencana strategis yang telah ditetapkannya dan tanggap terhadap perbaikan; (Nilai Indikator = 3,5).

a). Rancangan pola dan/atau rencana dibahas secara detil internal antara pimpinan dan staf

b). Rancangan pola dan/atau rencana memuat kebijakan operasional pengelolaan SDA

c). Pengukuran kinerja menggunakan indikator RBO yangdikaitkan dengan rencana pengelolaan SDA

• Notulen pembahasan rancangan rencana yang memuat masukan dari masyarakat

• Matriks kebijakan operasional

• Laporan SA & Lap Peer Review

Semua Bidang/Seksi di BBWS/BWS/BPSDA/PJT

Page 46: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

41

Nilai Indikator Kriteria Penilaian Daftar kegiatan dan/atau hasil kegiatan Rincian/penjelasan Bukti dokumen Penanggung Jawab

Unit Struktural (1) (2) (3) (4) (5)

• RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) telah melibatkan para pemilik kepentingan ke dalam proses perencanaan strategis. Rencana strategis dari badan pengelola sumberdaya air didukung baik oleh staf dan pimpinan, selain oleh para pemilik kepentingan. RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) itu bekerja secara terus-menerus untuk meningkatkan dan memperbaiki kinerja operasionalnya; (Nilai Indikator = 4,0)

a). Rancangan pola/rencana dirumuskan dalam sidang pleno TKPSDA

b). Pola/rencana sudah ditetapkan oleh pihak yang berwenang (Menteri/Gubernur)

c). RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT)mengimplementasikan pola/rencana secara terpadu diantara pemilik kepentingan.

• Rekomendasi pola/rencana oleh TKPSDA

• Penetapan pola/rencana

• Rencana, program dan kegiatan terpadu yang disetujui oleh pihak yang berwenang

Semua Bidang/Seksi di BBWS/BWS/BPSDA/PJT

Page 47: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

42

BSC-Bidang Kerja Kritis: TATA LAKSANA USAHA INTERNAL Tujuan : Melaksanakan Pendayagunaan SDA Yang Efisien dan Efektif Penjelasan Tujuan: Melaksanakan Pendayagunaan SDA, Alokasi Airyang Adil dan Seimbang Berdasar Pada Kebutuhan dan Ketersediaan Termasuk

Mengantisipasi Kekeringan, Melaksanakan Perijinan Untuk Semua Pengguna Air di wilayah sungai Indikator 11 : Pendayagunaan SDA, Alokasi Air, Kekeringan dan Rekomtek/Perijinan Ukuran untuk melaksanakan pendayagunaan dan alokasi, mengatasi kekeringan dan perijinan sumber daya air yang handal di wilayah sungai Berikan penilaian terhadap badan pengelola dengan memperhatikan kinerja berikut

Nilai Indikator Kriteria Penilaian Daftar kegiatan dan/atau hasil kegiatan

Rincian/penjelasan Bukti dokumen Penanggung Jawab Unit Struktural

(1) (2) (3) (4) (5) 1) Tidak ada kegiatan

pendayagunaan SDA, alokasi air, manajemen kekeringan dan/atau Rekomtek/perijinan yang formal.

• Tidak ada kegiatan pendayagunaan SDA,alokasi air, manajemen kekeringan dan/atau rekomtek/perijinan yang dibuat; para pemakai mengambil air tanpa koordinasi, timbul perselisihan dan kegagalan dalam menyediakan pelayanan air; (Nilai Indikator =0,0)

Belum pernah ada rencana kegiatan pendayagunaan, alokasi air, manajemen kekeringan, dan/atau rekomtek/perijinan.

- -

• Tidak ada sistem pendayagunaan, alokasi air, manajemen kekeringan, dan/atau rekomtek /perijinan secara formal; (Nilai Indikator =0,5).

a). Belum tersedianya sistem manajemen pendayagunaan SDA, alokasi air, manajemen kekeringan dan/atau rekomtek/perijinan secara definitif.

b). RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) mengendalikan pendayagunaan air secara ad hoc.

- -

• Tanggungjawab untuk pendayagunaan SDA, alokasi air, manajemen kekeringan, dan/atau rekomtek/perijinan berada di bawah instansi-instansi yang berbeda-beda tanpa pertukaran data dan informasi secara formal sehingga pendayagunaan SDA, alokasi air, manajemen kekeringan dan/atau rekomtek/perijinan tidak sesuai kebutuhan; (Nilai Indikator =1.0).

a). Tanggung jawab pendayagunaan SDA, alokasi air, manajemen kekeringan dan/atau rekomtek /perijinan belum terpadu masih dilakukan oleh instansi yang berbeda

b). Belum ada pertukaran data dan informasi secara formal.

• Program pendayagunaan SDA, alokasi air, manajemen kekeringan dan/atau rekomtek /perijinan

Bidang/Seksi OP

2) Instansi yang ada telah berbagi tanggung jawab dalam pendayagunaan SDA, alokasi air, manajemen kekeringan dan /atau perijinan.

• Sudah ada program terpadu tentang pendayagunaan SDA, alokasi air, manajemen kekeringan dan/atau rekomtek/perijinan diantara instansi yang berwenang, namun belum dapat dilaksanakan; (Nilai Indikator =1,5)

Program terpadu pendayagunaan SDA, alokasi air, manajemen kekeringan dan/atau rekomtek/perijinan diantara instansi yang berwenang.

• Tusi masing-masing Instansi.

• DIPA, Data informasi SDA

• Data kekeringan dan upaya mengatasinya

• Data rekomtek /perijinan

Bidang/Seksi OP

Page 48: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

43

Nilai Indikator Kriteria Penilaian Daftar kegiatan dan/atau hasil kegiatan Rincian/penjelasan Bukti dokumen Penanggung Jawab

Unit Struktural (1) (2) (3) (4) (5)

• Tanggung jawab untuk pendayagunaan SDA, alokasi air, manajemen kekeringan dan/atau perijinan dilaksanakan oleh beberapa instansi yang berbeda namun memiliki kerjasama dalam penyampaian informasi dan data. Walaupun demikian masih tetap ada kekurangan air pada kawasan tertentu dan saat-saat tertentu; (Nilai Indikator =2,0)

a). Ada role sharing antar instansi dalam kegiatan pendayagunaan SDA, alokasi air, manajemen kekeringan dan/atau rekomtek/perijinan berdasarkan kewenangannya

• MOU/PKS/KSO kegiatan pendayagunaan SDA, alokasi air, dan/atau rekomtek /perijinan

• Laporan kekeringan SDA

Bidang/Seksi OP

b). Data kekurangan air di beberapa wilayah pada waktu musim kemarau

3) Pendayagunaan SDA, alokasi air, manajemen kekeringan dan /atau perijinanyang mempertimbangkan rencana tata ruang ruang wilayah (RTRW)

• Tanggung jawab untuk pendayagunaan SDA, alokasi air, manajemen kekeringan dan /atau rekomtek/perijinan tetap terbagi di antara instansi yang berbeda, namun dalam suatu rencana tata ruang wilayah (RTRW) telah ada tetapi belum beroperasi secara efisien; (Nilai Indikator =2,5)

a). Tersedianya rencana yang terintegrasi dalam pembagian kewenangan pendayagunaan SDA, alokasi air, manajemen kekeringan dan /atau rekomtek/perijinan.

b). Tersedianya pola yang terintegrasi dengan RTRW yang memuat zoning pendayagunaan SDA, alokasi air, manajemen kekeringan dan /atau rekomtek/perijinan untuk berbagai kepentingan namun belum diimplementasikan secara efisien.

• Dokumen Pola dan/atau Dokumen Rencana

• Dokumen Pola dan/ atau Dokumen Rencana yang terintegrasi dengan RTRW

Bidang/Seksi OP

• Tanggung jawab untuk pendayagunaan SDA, alokasi air, manajemen kekeringan dan /atau rekomtek/perijinan tetap terbagi di antara instansi yang berbeda, namun dalam suatu kerangka kerjasama yang juga mencakup dimensi ruang dan waktu. Secara umum masih ada permasalahan operasional yang diakibatkan oleh alokasi yang tidak sesuai; (Nilai Indikator =3,0)

a). Tersedianya rencana pendayagunaan SDA, alokasi air, manajemen kekeringan dan /atau rekomtek/perijinan yang terintegrasi dalam pembagian kewenangan pendayagunaan SDA, alokasi air, manajemen kekeringan dan /atau perijinan .

b). Pendayagunaan SDA, alokasi air, manajemen kekeringan dan /atau rekomtek/perijinan untuk berbagai kepentingan namun belum diimplementasikan secara efisien dan efektif

c). Dalam implementasi masih terdapat pendayagunaan SDA, alokasi air, manajemen kekeringan dan /atau rekomtek/perijinan yang belum sesuai dengan rencana alokasi air

• Dokumen Pola dan/atau Dokumen Rencana yang terintegrasi dalam RTRW.

• Rencana pendayagunaan SDA, alokasi air, manajemen kekeringan dan /atau rekomtek /perijinan yang terintegrasi dengan RTRW

• Catatan evaluasi tentang rencana alokasi air yang belum sesuai

Bidang/Seksi OP

4) Pendayagunaan SDA, alokasi air, manajemen kekeringan dan /atau

• Pendayagunaan SDA, alokasi air, manajemen kekeringan dan /atau rekomtek/perijinan telah dilaksanakan melalui wadah koordinasi tingkat

Pendayagunaan SDA, alokasi air, manajemen kekeringan dan /atau rekomtek/perijinan yang telah dirumuskan oleh TKPSDA WS

• Rekomendasi TKPSDA

Bidang/Seksi OP

Page 49: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

44

Nilai Indikator Kriteria Penilaian Daftar kegiatan dan/atau hasil kegiatan Rincian/penjelasan Bukti dokumen Penanggung Jawab

Unit Struktural (1) (2) (3) (4) (5)

perijinan sudah menyatu dengan rencana pengelolaan sumberdaya air yang terpadu.

satuan wilayah sungai yang melibatkan berbagai instansi berbeda dan para pemilik kepentingan; (Nilai Indikator = 3,5)

• RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) mempunyai tanggung jawab penuh dan memiliki kemampuan untuk menjalankan perencanaan dan keputusan alokasi air yang diputuskan oleh suatu wadah koordinasi yang melibatkan instansi terkait dan para pemilik kepentingan; (Nilai Indikator =4,0).

Badan pengelola SDA mampu melaksanakan keputusan TKPSDA tentang rencana alokasi air di WS yang bersangkutan

• Laporan Kegiatan alokasi dari RBO

Bidang/Seksi OP

Page 50: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

45

BSC-Bidang Kerja Kritis: TATA LAKSANA USAHA INTERNAL Tujuan : Mengurangi Dampak Terhadap Daya Rusak Air Penjelasan Tujuan: Mengurangi Dampak Terhadap Daya Rusak Air Melalui : Pencegahan, Penanggulangan dan Pemulihan Indikator 12 : Pengendalian Daya Rusak Air Ukuran untuk alokasi sumber daya air di wilayah sungai yang menentukan kinerja pelayanan air. Upaya Pencegahan, Penanggulangan dan Pemulihan Terhadap daya rusak air

Nilai Indikator Kriteria Penilaian Daftar kegiatan dan/atau hasil kegiatan Rincian/penjelasan Bukti dokumen Penanggung Jawab

Unit Struktural (1) (2) (3) (4) (5)

1) Ketersediaan sistem untuk pengendalian daya rusak air(pencegahan, penanggulangan dan pemulihan)

• Tidak ada sistem pengendalian daya rusak air (Nilai Indikator =0,0)

Belum ada sistem pengendalian daya rusak air -

• BBWS/BWS/BPSDA/PJT sudah membuat/mempunyai sistem pengendalian daya rusak air dan/atau prosedur operasional, namum belum dilaksanakan; (Nilai indikator = 0,50)

Sudah ada beberapa pedoman/SOP namun belum dilaksanakan.

• Pedoman/SOP Pencegahan, Penanggulangan dan Pemulihan

Bid/Seksi O&P, Bid/Seksi Pelaksanaandi BBWS/BWS/BPSDA/PJT

• BBWS/BWS/BPSDA/PJT sudah membuat/mempunyai sistem pengendalian daya rusak air dan/atau prosedur operasional,beberapa pedoman/SOP sudah dilaksanakan namum komunikasi antara staf dan pimpinan belum ada; (Nilai indikator = 1,00)

a). Sudah ada beberapa pedoman/SOP,beberapa sudah dilaksanakan.

b). Komunikasi antar staf, antara staf dan pimpinan belum dilaksanakan

• Pedoman/SOP • Laporan

pelaksanaan

Bid/Seksi O&P, Bid/Seksi Pelaksanaan di BBWS/BWS/BPSDA/PJT

• BBWS/BWS/BPSDA/PJT sudah membuat/mempunyai sistem pengendalian daya rusak air dan/atau prosedur operasional,beberapa pedoman/SOP sudah dilaksanakan namum komunikasi antara staf dan pimpinan sudah dilaksanakan; (Nilai indikator =1,5)

a). Sudah ada beberapa pedoman/SOP,beberapa sudah dilaksanakan.

b). Komunikasi antar staf, antara staf dan pimpinan sudah dilaksanakan

• Pedoman/SOP • Laporan

pelaksanaan • Notulen/dokumenta

si komunikasi

Bid/Seksi O&P, Bid/Seksi Pelaksanaan di BBWS/BWS/BPSDA/PJT

2) Pelaksanaan Sistem Pengendalian Daya Rusak Air(pencegahan, penanggulangan dan

• BBWS/BWS/BPSDA/PJT menerapkan beberapa prosedur operasional yang disertai Komunikasi, koordinasi dan kerjasama diantara instansi terkait, namun belum berjalan secara efektif.

a). Sudah ada beberapa pedoman/SOP,beberapa sudah dilaksanakan.

b). Komunikasi, koordinasi dan kerjasama diantara instansi terkaitbelum berjalan secara efektif

• Pedoman/SOP • Laporan

pelaksanaan • Notulen/dokumenta

Bid/Seksi O&P, Bid/Seksi Pelaksanaan di BBWS/BWS/BPSDA/PJT

Page 51: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

46

pemulihan) (Nilai Indikator = 2,0)

si koordinasi • Perjanjian

Kerjasama/KSO •

• BBWS/BWS/BPSDA/PJT menerapkan beberapa prosedur operasional yang disertai Komunikasi, koordinasi dan kerjasama diantara instansi terkait sudah berjalan; (Nilai Indikator = 2,5)

a). Sudah diterapkan pedoman/SOP dan melaksanakan evaluasi untuk perbaikan

b). Komunikasi, koordinasi dan kerjasama diantara instansi terkaitsudah berjalan secara efektif

• Pedoman/SOP • Laporan

pelaksanaan • Notulen/dokumenta

si koordinasi • Perjanjian

Kerjasama/KSO

Bid/Seksi O&P, Bid/Seksi Pelaksanaan di BBWS/BWS/BPSDA/PJT

• BBWS/BWS/BPSDA/PJT telah mendokumentasikan dan meng-updatepedoman/SOP dengan baik.

• Komunikasi, koordinasi dan kerjasama telah dilaksanakan secara baik

• staf sudah menerima pelatihan yang sesuai untuk menggunakan prosedur yang ada; (Nilai Indikator =3,0)

a). Terdokumentasikannya dengan baik semua pedoman/SOPdi masing-masing bidang /seksi

b). Komunikasi, koordinasi dan kerjasama berjalan lancar

c). Tersedianya staf yang sudah terlatih dalam pemakaian prosedur

• Pedoman/SOP di semua bidang/seksi terdokumentasi

• Notulen/dokumentasi koordinasi

• Perjanjian Kerjasama/KSO

• Modul pelatihan PDRA

Semua Bidang/Seksi di BBWS/BWS/BPSDA/PJT

3) Pedoman/SOP sudah dikenal dengan baik dan sudah operasional tetapi hanya ada sedikit kesempatan untuk kolaborasi antar staf , antara staf dan pimpinan.

• BBWS/BWS/BPSDA/PJT telah mendokumentasikan dan meng-update pedoman/SOP dengan baik.

• Komunikasi, koordinasi dan kerjasama telah dilaksanakan secara baik

• staf sudah menerima pelatihan yang sesuai untuk menggunakan prosedur yang ada

• Sudah ada program pemberdayaan masyarakat dalam hal pengendalian daya rusak air namun belum dilaksanakan; (Nilai Indikator =3,5)

a). Terdokumentasikannya dengan baik semua pedoman/SOPdi masing-masing bidang /seksi

b). Komunikasi koordinasi dan kerjasama berjalan lancar

c). Tersedianya staf yang sudah terlatih dalam pemakaian prosedur

d). Program pemberdayaan masyarakat sudah tersedia tetapi belum dilaksanakan

• Pedoman/SOP di semua bidang/seksi terdokumentasi (tersedia).

• Notulen/dokumentasi koordinasi

• Perjanjian Kerjasama/KSO

• Modul pelatihan PDRA

• Dokumen/ program pemberdayaan

Semua Bidang/Seksi di BBWS/BWS/BPSDA/PJT

• BBWS/BWS/BPSDA/PJT telah mendokumentasikan dan meng-update pedoman/SOP secara berkelanjutan

• Komunikasi, koordinasi dan kerjasama telah dilaksanakan secara efisien dan efektif

• staf sudah menerima pelatihan dan menerapakan prosedur yang ada.

• Sudah dilaksanakan program pemberdayaan masyarakat dalam hal pengendalian daya rusak air

• Sosialisasi PDRA termasuk sistem informasinya;

a). Terdokumentasinyapedoman/SOP secaraberkelanjutandi semua bidang /seksi.

b). Komunikasi koordinasi dan kerjasama berjalan maksimal

c). Tersedianya staf yang sudah terlatih dalam pemakaian prosedur

d). Program pemberdayaan masyarakat sudah dilaksanakan

e). Sistem informasi PDRA dilaksanakan

• Pedoman/SOP di semua bidang/seksi terdokumentasi (tersedia).

• Notulen/dokumentasi koordinasi

• Perjanjian Kerjasama/KSO

• Tersedia modul pelatihan PDRA

• Dokumen/ program pemberdayaan

Semua Bidang/Seksi di BBWS/BWS/BPSDA/PJT

Page 52: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

47

(Nilai Indikator =4,0)

• Daftar pelatih/instruktur

• Papan informasi untuk PDRA

BSC-Bidang Kerja Kritis: TATA USAHA KELOLA INTERNAL Tujuan MewujudkanSistem Informasi SDA Penjelasan Tujuan: Menyediakan informasi terpercaya, relevan dan mudah diakses Indikator 13 : PengelolaanSISDA Ukuran dari kesanggupan/komitmen untuk melaksanakan pengelolaan SISDA secara sistematis, terpercaya, terintegrasi dan mudah diakses.

Berikan penilaian terhadap badan pengelola dengan memperhatikan kriteria berikut.

Nilai Indikator Kriteria Penilaian Daftar kegiatan dan/atau hasil kegiatan

Rincian/penjelasan Bukti dokumen Penanggung Jawab Unit Struktural

(1) (2) (3) (4) (5) (1) Pengumpulan data masih

belum dilakukan dengan baik dan tidak ada pengendalian mutu data.

• Tidak ada kegiatan pengumpulan data; (Nilai Indikator =0.0)

Belum ada data yang dikumpulkan - -

• Data dikumpulkan secara sporadis dan dilaksanakan bila diperlukan saja tanpa pengendalian mutu; (Nilai Indikator =0,5)

a). Pengumpulan sudah dilakukan namun belum dilaksanakan secara rutin

b). Pengolahan data masih sesuai kebutuhan, dan tidak ada pengendalian mutu

• Laporan SISDA • Data yang terolah

Bidang/Seksi OP Bidang/Seksi Terkait

• Pengumpulan data direncanakan dan difokuskan kepada informasi untuk keperluan operasional dari badan pengelola sumberdaya air namun tanpa ada konsep pengendalian mutu; (Nilai Indikator =1,0).

Pengolahan data ditujukan untuk keperluan operasional, namun belum ada pengendalian mutu

• Data operasional Bidang/Seksi OP Bidang/Seksi Terkait

Page 53: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

48

Nilai Indikator Kriteria Penilaian Daftar kegiatan dan/atau hasil kegiatan Rincian/penjelasan Bukti dokumen Penanggung Jawab

Unit Struktural (1) (2) (3) (4) (5)

(2) Ada pengendalian mutu untuk data.

• Ada satu pemahaman nilai tentang proses pengendalian mutu (quality assurance atau QA) tetapi prosedur QA ini tidak secara formal diterapkan dan tidak tersedia sumberdaya untuk melaksanakannya; (Nilai Indikator = 1,5)

a). Pernah diadakan atau mengikuti pelatihn tentang proses pengendalian mutu pengelolaan data

b). Pengendalian mutu terhadap data belum diterapkan

c). SDM untuk menangani pengelolaan data belum tersedia

• Sertifikat/laporan pelatihan

Bidang/Seksi OP Bidang/Seksi Terkait

• Prosedur QA dikembangkan dan data dikumpulkan untuk mendukung keputusan operasional dari badan pengelola sumberdaya air; (Nilai Indikator = 2,0)

a). Disusunnya pedoman QA untuk pengelolaan data

b). Pengolahan data telah dilakukan sesuai pedoman QA

• Pedoman pengelolaan data/SOP QA pengelolaan data

• Hasil pengolahan data sesuai pedoman QA

Bidang/Seksi OP Bidang/Seksi Terkait

(3) Mutu data terkendali dan secara rutin tersedia bagi keperluan operasional dan tersedia untuk pemilik kepentingan sesuai permintaan.

• Prosedur QA telah dikembangkan menjadi sistem pengelolaan mutu (quality management system atau QMS). Data yang dikumpulkan dapat dilihat oleh pemilik kepentingan namun bukan dalam bentuk format siap pakai; (Nilai Indikator =2.5)

a). Badan pengelola menyiapkan sistem pengolahan data dari QA ke QMS (ISO 9001:2008)

b). Informasisudah dapat diakses, belum dalam format siap pakai

• Kajian persiapan menuju ISO

• Tayangan informasi

Bidang/Seksi OP Bidang/Seksi Terkait

• QMS telah berjalan dan pengendalian mutu data adalah suatu proses yang memiliki standar tetap sehingga pemilik kepentingan dapat meminta data atau informasi dalam keadaan siap pakai; (Nilai Indikator = 3,0)

a). RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) sudah menerapkan QMS (ISO 9001:2008) dalam pengelolaan data

b). Tersedia data terolah dalam format siap pakai

• laporan audit internal dan eksternal dalam pengelolaan data

• tayangan informasi

Bidang/Seksi OP Bidang/Seksi Terkait

Page 54: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

49

Nilai Indikator Kriteria Penilaian Daftar kegiatan dan/atau hasil kegiatan Rincian/penjelasan Bukti dokumen Penanggung Jawab

Unit Struktural (1) (2) (3) (4) (5)

(4) RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) mempunyai sistem manajemen data yang terbuka dan menyediakan informasi bermutu tinggi dalam semua aspek di wilayah sungai tersebut, untuk semua pihak yang berkepentingan.

• QMS mencakup pengelolaan data dan informasi yang efisien dan proaktif; data tersedia dengan protokol transfer yang sesuai penggunaan, namun jaminan pemutakhiran data masih belum dapat dilakukan secara konsisten

• QMS mencakup pengelolaan data dan informasi yang efisien dan proaktif; data tersedia dengan protokol transfer yang sesuai penggunaan, namun belum dikomunikasikan dengan pengguna meskipun pemilik kepentingan dapat meminta data atau informasi dalam keadaan siap pakai; (Nilai Indikator = 3,50).

a). Tersedia prosedur manajemen data yang efisien dan proaktif

b). Informasi dapat diakses dengan mudah oleh publik

c). Tersedia website dengan kapasitas yang cukup d). Hasil komunikasi ditindaklanjuti oleh RBO

(BBWS/BWS/BPSDA/PJT) dalam pengambilan keputusan

• Pedoman/SOP pengolahan data

• Tampilan informasi • Pedoman/SOP ttg

protokol transfer data (PTD)

• Laporan pengelolaan data

Bidang/Seksi OP Bidang/Seksi Terkait

• QMS mencakup pengelolaan data dan informasi yang efisien dan proaktif; data tersedia dengan protokol transfer yang sesuai penggunaan. Terdapat kesanggupan/komitmen untuk melakukan updating data secara periodik dan selalu melakukan inovasi sistem informasi dalam rangka meningkatkan pelayanan dan penyediaan informasi untuk pengambilan keputusan oleh RBO (BBWS/BWS/PJT); (Nilai Indikator = 4.0).

a). Tersedia data informasi yang proaktif dan efisien. b). Data tersedia dengan protokol transfer yang

sesuai. c). Data senantiasa terupdate dam mudah diakses. d). Data dan Sistem inforamasi untuk pengambilan

keputusan.

• Tampilan Data dan Informasi yang uptodate

• Data dan Informasi tersedia di website

Bidang/Seksi OP Bidang/Seksi Terkait

BSC-Bidang Kerja Kritis: KEUANGAN Tujuan : Meningkatkan kinerja keuangan Penjelasan Tujuan: Melaksanakan penggunaan sumberdaya keuangan yang efektif Indikator 14 : Efisiensi keuangan Suatu ukuran komitmen untuk penggunaan sumberdaya keuangan yang paling efisien dalam upaya perwujudan dari mewujudkan misi RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT).

Nilai Indikator Kriteria Penilaian Daftar kegiatan dan/atau hasil kegiatan

Rincian/penjelasan Bukti dokumen Penanggung Jawab Unit Struktural

(1) (2) (3) (4) (5) 1) Penganggaran tahunan. • Penggunaan anggaran sudah

direncanakan namun penggunaannya tidak efisien dan efektif; (Nilai Indikator =0.0)

a). Rencana pembiayaan sudah disusun, b). Neraca pembiayaan tidak tercatat

RKAKL

Bagian /Seksi TU /Keuangan di BBWS/BWS/BPSDA/PJT

Page 55: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

50

Nilai Indikator Kriteria Penilaian Daftar kegiatan dan/atau hasil kegiatan Rincian/penjelasan Bukti dokumen Penanggung Jawab

Unit Struktural (1) (2) (3) (4) (5)

• Sistem penganggaran tahunan telah berjalan seperti yang direncanakan, namun tidak ada fleksibilitas untuk menanggulangi adanya perubahan selama tahun anggaran berjalan; (Nilai Indikator =0.5).

a). Anggaran tahunan dilaksanakan sesuai rencana

b). Tidak ada peluang untuk revisi anggaran penggunaan anggaran yang sedang berlangsung

• DIPA/DIPDA Rencana Tahunan

• Catatan kegiatan yang tidak masuk dalam DIPA/DIPDAuntukpengajuan tahun depan.

Bagian /Seksi TU /Keuangan di BBWS/BWS/BPSDA/PJT

• Sistem penganggaran tahunan telah berjalan dan telah ada mekanisme pengendalian yang memungkinkan adanya fleksibilitas untuk menanggulangi adanya perubahan selama tahun anggaran berjalan; (Nilai Indikator = 1.0).

a). Anggaran tahunan dilaksanakan sesuai rencana

b). Tersedianya kurva S penyerapan anggaran c). Tersedia mekanisme pengendalian yang

memungkinkan fleksibilitas akibat adanya perubahan (dimungkinkan adanya perubahan PO)

• DIPA/DIPDA • Rencana Anggaran, • Kurva S. • SOP mengenai

Mekanisme penggunaan anggaran

Bagian /Seksi TU /Keuangan di BBWS/BWS/BPSDA/PJT

2) RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) berusaha menurunkan biaya bagi kegiatan yang tidak terkait dengan peningkatan kinerjanya.

• Sistem tata kelola keuangan telah berjalan untuk mengendalikan anggaran operasional dari organisasi; (Nilai Indikator =1.5)

Adanya sistem manajemen keuangan untuk mengendalikan anggaran operasional RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT).

• Laporan keuangan bulanan • SOP Keuangan

Bagian /Seksi TU /Keuangan di BBWS/BWS/BPSDA/PJT

• Sistem tata kelola keuangan yang berkelanjutan telah diterapkan. Pengendalian biaya dan efisiensi menjadi salah satu target organisasi; (Nilai Indikator =2,0)

a). RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT)menerapkan sistem manajemen keuangan yang berkelanjutan

b). Adanya pengendalian dan efisiensi penggunaan biaya dengan mengupdate kurva S penyerapan fsik dan anggaran

• Dokumen/laporankeuangan/LAKIP

• Laporan bulanan keuangan,

• Kurva S yang sudah diupdate

Bagian /Seksi TU /Keuangan di BBWS/BWS/BPSDA/PJT

3) RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT)berupaya menciptakan efisiensi untuk meningkatkan kinerjanya.

• Sistem tata kelola keuangan yang berkelanjutan telah berjalan dan sudah ada pemahaman bahwa aspek keuangan dan perencanaan teknis harus disinergikan untuk efisiensi organisasi; (Nilai Indikator =2.5)

Adanya pemahaman yang sama untuk mensinergikan aspek keuangan dan perencanaan untuk efisiensi (kurva S rencana sejalan dengan aktual)

• DIPA/DPA • Pola/Rencana PSDA • Rencana Aksi/Renstra • Laporan fisik &keuangan

(LAKIP) • Kurva S yang sudah

diupdate

Bagian /Seksi TU /Keuangan di BBWS/BWS/BPSDA/PJT

Page 56: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

51

Nilai Indikator Kriteria Penilaian Daftar kegiatan dan/atau hasil kegiatan Rincian/penjelasan Bukti dokumen Penanggung Jawab

Unit Struktural (1) (2) (3) (4) (5)

• Ada kerja sama terpadu antara rencana teknis dan keuangan bagi badan pengelola sumberdaya air dan sistem tata kelola berfungsi dalam mencapai kinerja yang tinggi; (Nilai Indikator =3.0)

a). Ada kerjasama terpadu antara rencana teknis dan keuangan bagi BBWS/BWS/BPSDA/PJT

b). Tercapainya sistem manajemen yang profesional dengan kinerja yang tinggi

• DIPA/DPA • Pola/Rencana PSDA • Rencana Aksi/Renstra • Laporan fisik &keuangan

(LAKIP) • Kurva S yang sudah

diupdate

Bagian /Seksi TU /Keuangan di BBWS/BWS/BPSDA/PJT

4) RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) terikat komitmen untuk terus memaksimalkan dan meningkatkan manfaat dari pengelolaan sumber daya air terpadu melalui penggunaan sumber daya keuangan secara efisien

• Perencanaan keuangan terintegrasi penuh dengan rencana operasional dan perencanaan strategis. Keputusan strategis menyertakan model keuangan dan keputusan keuangan secara penuh mendukung sasaran strategis. Namun belum ada sistem informasi keuangan yang terbuka dalam pengelolaan SDA;(Nilai Indikator = 3,5).

a). Mensinergikan program keuangan dengan pola/rencana PSDA, action plan, renstra

b). Evaluasi penyerapan keuangan c). Merencanakan anggaran sesuai dengan

renstra 5 tahunan

• Rencana program keuangan.

• Laporan Penilaian Kinerja RBO (action plan)

• Laporan penyerapan keuangan

• Rencana anggaran • Renstra 5 tahunan

Bagian /Seksi TU /Keuangan di BBWS/BWS/BPSDA/PJT

• Perencanaan keuangan terintegrasi penuh dengan rencana operasional dan perencanaan strategis. Keputusan strategis menyertakan model keuangan dan keputusan keuangan secara penuh mendukung sasaran strategis. Ada sistem informasi yang terbuka di dalam RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) itu untuk memungkinkan dukungan keuangan bagi kegiatan operasional dan sebaliknya; (Nilai Indikator = 4.0).

a). Tercapainya perencanaan keuangan terintegrasi dengan pola/rencana dan program/kegiatan pengelolaan SDA(tahunan)

b). Adanya keputusan strategis menyertakan model keuangan yang berlaku

c). Adanya keputusan keuangan secara penuh mendukung sasaran strategis

d). Adanya sistem informasi yang terbuka di BBWS/BWS/BPSDA/PJTuntuk dimungkinkannya dukungan keuangan bagi kegiatan operasional dan sebaliknya

• Rencana program keuangan.

• Laporan Penilaian Kinerja RBO (action plan)

• Laporan penyerapan keuangan

• Rencana anggaran • Renstra 5 tahunan • Website untuk sistem

informasi keuangan

Bagian /Seksi TU /Keuangan di BBWS/BWS/BPSDA/PJT

BSC-Bidang Kerja Kritis: KEUANGAN Tujuan : Mewujudkan kemandirian finansial Tujuan: Mewujudkan kemandirian finansial secara operasional dan akuntabilitas Indikator 15: Pemulihan Biaya Suatu Ukuran peran dari para pemakai air dalam membiayai pengelolaan sumberdaya air Berikan penilaian terhadap badan pengelola dengan memperhatikan kriteria berikut :

Page 57: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

52

Nilai Indikator Kriteria Penilaian Daftar kegiatan dan/atau hasil kegiatan Rincian/penjelasan Bukti dokumen Penanggung Jawab

Unit Struktural (1) (2) (3) (4) (5)

1) Pemulihan biaya operasional.

• Belum ada tersedia dana untuk kegiatan operasional; (Nilai Indikator =0.0)

Belum ada dana untuk pengelolaan SDA - -

• RBO(BBWS/BWS/BPSDA/PJT) memperoleh sebagian biaya operasional hanya dari pemerintah; (Nilai Indikator = 0,5)

RBO(BBWS/BWS/BPSDA/PJT) mendapatkan dana operasional dan pemeliharaan dari pemerintah, namun belum mencukupi

• DIPA/DPA Semua Bidang/Seksi di BBWS/BWS/BPSDA/PJT

• RBO(BBWS/BWS/BPSDA/PJT) memperoleh biaya operasional dan pemeliharaan hanya dari pemerintah, disamping itu telah dilakukan identifikasi potensi pengguna air yang dapat dipungut; (Nilai Indikator = 1,0)

a). RBO(BBWS/BWS/BPSDA/PJT)mendapatkan dana operasional dan pemeliharaan dari pemerintah.

b). RBO(BBWS/BWS/BPSDA/PJT) telah mengidentifikasi potensi pengguna air

• DIPA/DPA • Hasil identifikasi

pengguna air

Semua Bidang/Seksi di BBWS/BWS/BPSDA/PJT

2) Data Biaya operasional dipenuhi dari para pengguna air.

• RBO(BBWS/BWS/BPSDA/PJT) memperoleh biaya operasional dan pemeliharaan dari pemerintah dan melaksanakan kajian BJPSDA di wilayah sungai yang bersangkutan; (Nilai Indikator = 1.5)

RBO(BBWS/BWS/BPSDA/PJT) mendapatkan dana operasional dan pemeliharaan dari pemerintah, dan melaksanakan kajian biaya jasa pengelolaan SDA (BJPSDA)

• DIPA/DPA,

• Kajian BJPSDA

Semua Bidang/Seksi di BBWS/BWS/BPSDA/PJT

• RBO(BBWS/BWS/BPSDA/PJT) memperoleh biaya operasional dan pemeliharaan dari pemerintah dan mendorong penetapan unit PNBP/BLU; (Nilai Indikator = 2.0)

a). RBO(BBWS/BWS/BPSDA/PJT) mendapatkan dana operasional dan pemeliharaan dari pemerintah, dan melaksanakan kajian biaya jasa pengelolaan SDA (BJPSDA

b). Penetapan unit PNBP/BLU

• DIPA/DPA • Permen/Pergub

• RBO(BBWS/BWS/BPSDA/PJT) memperoleh biaya operasional dan pemeliharaan serta memungut, mengelola BJPSDA dari pengguna air; (Nilai Indikator = 2.5)

a). RBO(BBWS/BWS/BPSDA/PJT) mampu memenuhi sebagian biaya operasional dari pengguna air

b). Tersedia database pengguna air baik yang mempunyai izin pengambilan air maupun yang tidak mempunyai izin

c). Tersedia proses penagihan, bendahara dan rekening RBO yang jelas

d). Dilakukan audit internal setiap tahun sesuai peraturan yang berlaku

• DIPA/DPA • Permen/Pergub • Database

pengguna air • Formulir

penagihan • Bukti Setor ke

Kas negara • Rekening BLU

Semua Bidang/Seksi di BBWS/BWS/BPSDA/PJT

Page 58: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

53

Nilai Indikator Kriteria Penilaian Daftar kegiatan dan/atau hasil kegiatan Rincian/penjelasan Bukti dokumen Penanggung Jawab

Unit Struktural (1) (2) (3) (4) (5)

3) Biaya operasional untuk pelayanan air dibayar oleh para pemakai air dan sebagian dari biaya pengembangan mulai ditanggung RBO(BBWS/BWS/BPSDA/PJT)

• Biaya operasional dan pemeliharaan berasal dari BJPSDA yang dibayar para pengguna air.

• Laporan keuangan di audit sesuai standard akuntansi dan dapat diperiksa para pemilik kepentingan.

• Biaya pengembangan diprogramkan dari BJPSDA; (Nilai Indikator = 3.0)

a). Biaya operasional dan pemeliharaan yang strategis dicukupi dari pengguna air

b). Laporan keuangan telah diaudit dan dapat diperiksa olehpemilik kepentingan

• Laporan pembiayaan OP

• Laporan audit ditayangkan di website

Semua Bidang/Seksi di BBWS/BWS/BPSDA/PJT

• Biaya operasional dan pemeliharaan berasal dari BJPSDA yang dibayar para pengguna air.

• Laporan keuangan di audit sesuai standard akuntansi dan dapat diperiksa para pemilik kepentingan.

• Sebagian biaya pengembangan dari BJPSDA; (Nilai Indikator= 3,5)

a). Biaya operasional dan pemeliharaan serta sebagian biaya pengembangan dicukupi dari pengguna air

b). Laporan keuangan telah diaudit dan dapat diperiksa olehpemilik kepentingan

• Laporan pembiayaan OP dan Pengembangan

• Laporan audit ditayangkan di website

Semua Bidang/Seksi di BBWS/BWS/BPSDA/PJT

4) Biaya operasional untuk pelayanan air dan biaya pengembangan dicukupi pendapatan RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT)

• Seluruh biaya untuk operasional, biaya pemeliharaan dan pengembangan dicukupi dari pendapatan badan pengelola SDA yang diperoleh dari pihak yang menerima manfaat pengelolaan SDA; (Nilai Indikator = 4,0)

a). Biaya operasional dan pemeliharaan serta biaya pengembangan dicukupi dari pengguna air

b). Laporan keuangan telah diaudit dan dapat diperiksa olehpemilik kepentingan

• Laporan pembiayaan OP dan Pengembangan

• Laporan audit ditayangkan di website

Semua Bidang/Seksi di BBWS/BWS/BPSDA/PJT

Page 59: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

54

Page 60: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

55

LAMPIRAN 2

CONTOH DATA PENDUKUNG UNTUK MASING-MASING

15 INDIKATOR

Page 61: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

56

Bidang Kinerja Kritis Indikator Bukti Data pendukung

(Evidences) I Misi 1 Status RBO

(BBWS/BWS/BPSDA/PJT)

1. Peraturan Menteri PU No 21/PRT/M/2010 tentang organisasidan tata kerja unit pelaksana teknis Kementerian Pekerjaan Umum’

2. SK Men PUPR/SK Mendagri tentang Pembentukan balai 3. PP Pembentukan PJT 4. SK TKPSDA WS (SK Men PUPR), SK Gubernur 5. Undangan, Absensi, Notulen/Laporan Rapat/Dokumentasi 6. Catatanhasil PKM, dialog, wawancara, konsensus,

rekomendasi, bahan pertimbangan ke Menteri PUPR/Gubernur.

7. SK Ketua/Ketua Harian, ruang kerja, ruang rapat, peralatan kerja, telepon, e-mail, website.

8. Laporan penyelenggaraan, laporan tahunan, laporan evaluasi.

9. Dokumen hasil kesepakatan, KSO, MOU. 10. Program tindak lanjut, rencana program tahun yad. 11. RUU SDA, dan Perpres/Rancangan Kebijakan Nasional,

kebijakan provinsi terkait PSDA dan turunannya. 12. DIPA/DPA, Dok. pengadaan tanah. 13. DIPA/DPA, Dok. pengadaan prasarana SDA. 14. Laporan tahunan balai, LAKIP dll. 15. Check list pelaksanaan tugas & fungsi wajib

BBWS/BWS/BPSDA/PJT. 16. Checklist pertemuan rutin koordinasi, undangan,

absensi, notulen, hasil kesepakatan, MOU, KSO berkaitan dengan PSDA pelaksanaan tugas & fungsi pelayanan.

17. DokumenKaji ulang program, kegiatan dan anggaran PSDA terpadu.

2 Tata Kelola

Sumber Daya Air 1. Terkait bidang Sumber Daya Air, lingkungan hidup,

Kebijakan Nasional, Daerah dsbmya

2. Undangan, Absensi,Notulen sosialisasi, hasil disebarluaskan 3. Laporan ME 4. Dokumen Kaji Ulang 5. Proram RBO, Renstra, Pola/Rencana PSDA. 6. Panduan/Pedoman terkait tata kelola air. 7. Dok. permintaan data daninformasi debit SA, Debit di Sal.

Irigasi, rencana tata tanam dari pihak terkait. 8. Alamat kantor, Website dan alamatnya, papan informasi. 9. Cat. TL usulan masyarakat

10. Undangan, absensi, notulen dan dokumentasi PKM. 11. Jadwal Pertemuan TKPSDA, Undangan, absensi, Notulen

pertemuan disebarluaskan 12. Usulan, pendapat, catatan perubahan untuk masukan ke

renstra. 13. RKAKL/ dok DIPA/DPA

II Pemillik Kepentingan

3 Keterlibatan Pemakai Air

1. Papan informasi umum sungai dipasang di jalan utama 2. Papan larangan di suatu sungai lengkap dengan sanksi

hukum 3. Rencana tata tanam yang ditetapkan oleh Pemkab untuk

para petani 4. Papan alokasi air pada bangunan bagi primer / sekunder 5. Data – data sarana SDA di kantor Operasional (data waduk,

bendungan, dsb) 6. Website BBWS/BWS yang berisi data – data yang dapat

diakses masyarakat

Page 62: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

57

Bidang Kinerja Kritis Indikator Bukti Data pendukung

(Evidences) 7. Dokumen rencana program 8. Panduan/program 9. Alamat website

10. Undangan, notulen 11. RKAKL, DIPA/DPA 12. Undangan, Absen, notulen pertemuan/rapat. 13. Program, Dok. Rencana, RKAKL, DIPA/DPA, Dok.Renstra. 14. Panduan/Pedoman terkait peran pengguna air. 15. Dok. permintaan data daninformasi debit SA, Debit di Sal.

Irigasi, rencana tata tanam dari pihaqk terkait. 16. Alamat kantor, Website dan alamatnya, papan informasi 17. Cat. TL usulan masyarakat, dokumentasi dan penyebar

luasan rumusan program. 18. Undangan, absensi, Notulen PKM, Penyebar luasan hasil. 19. Jadwal Pertemuan TKPSDA, Undangan, absensi,

Notulen pertemuan. 20. Pertemuan dengan pengguna air, formulasi umpan balik

pengguna air Undangan, absensi, notulen hassil pertemuan, penyebar luasan hasil pertemuan.

21. Dok/catatan masukan ke renstra 22. RKAKL, DIPA/DPA

4 Umpan Balik

Pemakai Air 1. Dokumen Rencana Program 2. Catatan usulan pengguna 3. Daftar hadir survei, hasil survai, jadwal survai 4. Papan informasi umum sungai 5. Papan larangan di suatu sungai lengkap dengan sanksi

hukum 6. Rencana tata tanam yang ditetapkan oleh Pemkab untuk

para petani 7. Papan alokasi air pada bangunan bagi primer dan sekunder 8. Data Waduk,Bendungan, dll. 9. Laporan Monitoring dan evaluasi terhadap semua kegiatan.

BBWS/BWS. 10. Catatan usulan pengguna, dokumentasi, informasi kegiatan

dan hasil PSDA kepada pengguna. 11. Penugasan survai, jadwal survai, nama-nama tim survai dan

hasil survai dan dokumentasinya. 12. Standar tingkat kepuasan pelanggan 13. Pertemuan dengan peengguna air, Catatan/dok pertemuan,

catatan umpan balik. 14. Catatan TL umpan balik pelanggan, Keputusan adanya

perubahan kebijakan. 15. Undangan pertemuan dengan pengguna air, absensi, notulen

sosialisasi, dokumentasi

5 Kondisi Lingkungan

1. Program ekstensifikasi 2. Program Pencatatan Debit 3. Program pemantauan kualitas air 4. Program pencatatan dan prakiraan cuaca 5. Program koordinasi antar instansi terkait 6. Lap. pelaksanaan rehabilitasi lahan 7. Lap. pelaksanaan ekstensifikasi 8. Data Debit 9. Data kualitas air

10. Data prakiraan cuaca bulanan 11. Lap.Hasil koordinasi pemantauan dan evaluasi kondisi

lapangan. 12. Lap. pelaksanaan rehabilitasi lahan

Page 63: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

58

Bidang Kinerja Kritis Indikator Bukti Data pendukung

(Evidences) 13. Lap. pelaksanaan ekstensifikasi. 14. Lap. Pelaksanaan ekstensifikasi

6 Konservasi

Sumber Daya Air 1. Data layanan air bersih dan sanitasi 2. Data layanan irigasi 3. Dokumen MOU/PKS 4. Rencana pelaksanaan penyediaan air baku & sanitasi 5. Neraca air baku untuk RKI dan Irigasi. 6. Dokumen rencana pelaksanaan konservasi & perlindungan

lingkungan wilayah sungai.Dok. Program. 7. DIPA, DPA Laporan pelaksanaan kegiatan 8. Data yang belum terlayani, data yangterlayani 9. Data renc. layanan sd 2015.

10. Data neraca air baku

III Pembelajaran dan Pengembangan

7 Pengembangan Sumber Daya Manusia

1. Data karyawan BBWS / BWS 2. Penempatan staf sesuai kompetensi dan kebutuhan (SK

Penempatan) 3. Surat ijin belajar 4. SK Pejabat perencanaan & pengembangan SDM 5. Data-data kepegawaian 6. Dokumen pengembangan SDM Jangka pendek dan panjang 7. Dokumen Peer review. 8. Data Kinerja SDMDokumen Rencana / Program

Pengembangan SDM. 9. Surat ijin belajar.

10. Peraturan Disiplin Kerja PNS. 11. SK Kepala Bagian / Seksi Tata Usaha. 12. Dok. Evaluasi Kepegawaian 13. Dok DIPA/DPA. 14. Database kepegawaian. 15. Peraturan Berkaitan Kepegawaian. 16. Daftar peserta bimbingan teknis. 17. Data pengembangan pegawai / SDM jangka pendek. 18. Data pengembangan pegawai / SDM jangka panjang. 19. Mekanisme (SOP) pemberian penghargaan 20. Catatan Kinerja staf. 21. Catatan / Dok peer review 22. Catatan komunikasi antara Bd.Pengel SDA dan Bd.

Pengembangan SDM. 23. Data kinerja SDM terkait dg program JP. 24. Data pelatihan terkait sasaran JP

8 Pengembangan

Teknik

1. Data Aset SDA 2. Data Perencanaan Aset SDA 3. AKNOP, Dok Renc OP AsetSDA Jangka Pendek & Jangka

Panjang 4. Dokumen pemeliharaan 5. Dok. DIPA/DPA 6. Kajian analisis nilai manfaat & efisiensi 7. Dokumen manajemen asset SDA 8. Undangan, daftar hadir, notulen 9. Pedoman/SOP pengelolaan asset

10. Laporan hasil litbang asset prasarana SDA. 11. Dok Renc OP AsetSDA Jangka Pendek & Jangka Panjang 12. Dok. Rencana pemeliharaan& penggantian aset JPd & JPj 13. Kajian analisisNilai manfaat & efisiensi. 14. Laporan hasil penelitian dan pengembangan aset SDA

Page 64: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

59

Bidang Kinerja Kritis Indikator Bukti Data pendukung

(Evidences) 9 Pengembangan

RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT)

1. Pedoman/SOP 2. Catatan/temuan audit internal 3. Data SDM terlatih 4. Evaluasi kinerja 5. Pakta Integritas. 6. Usulan perubahan Pedoman/SOP. 7. Catatan/ Temuan seluruh Pedoman/SOP terdokumentasi. 8. Data SDM terlatih 9. Catatan umpan balik, terdokumentasinya Pedoman/SOP.

10. SOP Organisasi 11. Catatan umpan balik untuk pengembangan SOP. 12. Umpan balik dapat diakses publik. 13. Laporan kinerja 14. Catatan kinerja staf, dokumen pakta integritas

IV Tata Kelola

usaha Internal 10 Perencanaan tata

kelola didalam RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT)

1. RKAKL/DIPA/DPA 2. Dokumen staf yang btelah mengikuti pelatihan 3. Dokumen pola dan/atau rencana PSDA lengkap dg

matriknya. 4. Notulen FGD 5. Prosiding PKM I 6. Notulen pembahasan 7. Matrik kebijakan operasional 8. Rekomendasi pola dan/atau rencana PSDA oleh TKPSDA 9. Penetapan pola/rencana

10. Program dan pelaksanaan kegiatan terpaduPSDA.

11 Pendayagunaan SDA, Alokasi Air, Kekeringan, Perijinan

1. Program dalam DIPA untuk Pendayagunaan SDA. 2. Neraca air untuk RKI & I 3. Data Kekeringan dan Upaya Mengatasinya 4. Rekomendasi Teknik dan Perijinan 5. Tusi masing-masing instansi 6. Data dan Informasi 7. Dokumen Pola 8. Serangkaian Sidang dan Rekomendasi TKPSDA

12 Pengendalian Daya rusak air

1. Peta Daerah Genangan 2. Program Pengendalian Banjir Jangka Pendek, Jangka

Menengah dan Jangka Panjang 3. DIPA Tahun Berjalan 4. Upaya Pencegahan Banjir 5. Upaya Penanggulangan Banjir 6. Upaya Pemulihan Banjir 7 SOP Pencegahan Banjir. 8 SOP Penanggulangan Banjir. 9. SOP pemulihan Akibat Bencana Banjir. 10. Laporan pelaksanaan. 11. Notulen/dokumentasi komunikasi. 12. Notulen/dokumentasi koordinasi. 13. Perjanjian Kerjasama/KSO. 14. Notulen/dokumentasi koordinasi. 15. Pedoman/SOP di semua bidang/seksi

terdokumentasi . 16. Notulen/dokumentasi koordinasi. 17. Modul pelatihan PDRA. 18. Dokumen/ program pemberdayaan. 19. Papan informasi untuk PDRA

Page 65: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

60

Bidang Kinerja Kritis Indikator Bukti Data pendukung

(Evidences) 13 Pengolahan Data 1. Laporan SISDA

2. Data-data mentah dan operasional 3. Sertifikat/laporan pelatihan 4. SOP QA pengelolaan data 5. Kajian persiapan ISO 6. Tayangan informasi 7. Pengintegrasian SiH3

V Keuangan 14 Efisiensi

Keuangan

1. DIPA/DIPDA 2. Bukti penerimaan BJPSDA 3. Database pemakai air 4. Laporan audit BJPSDA 5. Laporan pembiayaan OP 6. Website 7. Laporan benefit cost ratio (BCR). 8. Neraca keuangan Catatan kegiatan yang tidak masuk dalam

DIPA/DIPDA untuk pengajuan tahun depan.. 9. SOP mengenai Mekanisme penggunaan anggaran.

10. SOP Keuangan, dokumen/laporan keuangan/LAKIP 11. Dok. Pola/Rencana PSDA. 12. Rencana Aksi danRenstra. 13. Rencana program keuangan. 14. Laporan Penilaian Kinerja RBO (action plan).. 15. Rencana anggaran tahunan.. 16. Renstra 5 tahunan. 17. Website untuk sistem informasi keuangan

15 Pemulihan Biaya

1. RKAKL, DIPA/DPA, Rencana Tahunan. 2. SOP Pengajuan anggaran 3. Kurva S Rencana dan aktualisasi Penyerapan 4. Dokumen manajemen aset 5. Laporan phisik dan keuangan bulanan 6. LAKIP. 7. Hasil identifikasi pengguna air. 8. Kajian BJPSDA. 9. Permen/Pergub.

10. Database pengguna air 11. Formulir penagihan. 12. Bukti Setor ke Kas negara 13. Rekening BLU. 14. Laporan pembiayaan OP 15. Laporan audit ditayangkan di website 16. Laporan pembiayaan OP dan Pengembangan 17. Laporan audit ditayangkan di website 18. Laporan pembiayaan OP dan Pengembangan di website. 19. Laporan audit ditayangkan di website.

Catatan : Bukti Data pendukung ini hanya merupakan contoh, boleh ditambah atau dikurangi atau disesuaikan dengan kebutuhan

Page 66: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

61

Page 67: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

62

LAMPIRAN 3

RENCANA AKSI (ACTION PLAN)

RIVER BASIN ORGANIZATION (RBO)

Page 68: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

63

ACTION PLAN(RENCANA AKSI)

1. Pendahuluan

Action Plan RBO adalah suatu dokumen yang merupakan komitmen RBO untuk meningkatkan kinerjanya secara bertahap.Dokumen ini menggambarkan langkah-langkah yang harus dilalui oleh RBO untuk tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh RBO.

Seluruh pimpinan dan staf diwajibkan membantu/berpartisipasi sejak awal sehingga secara berkelompok kinerja RBO yang ingin dicapai dapat diwujudkan, didukung seluruh pimpinan dan staf RBO

Dalam membuat action plan RBO perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Tetapkan kegiatan yang menggambarkan langkah-langkah yang realistik, terukur dan dapat dicapai;

2. Identifikasi tanggung jawab secara jelas seluruh pimpinan dan staf;3. Susun jadual yang realistik terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan;4. Identifikasi sumber daya yang diperlukan, termasuk upaya mendapatkan

sumber daya tersebut;5. Instruksikan semua yang terlibat dalam kegiatan untuk

membantu/memfasilitasi pengembangan action plan.6. Kumpulkan dolumen-dokumen yang terkait yang dapat mendukung

terlaksananya action plan.

2. Tahap Perencanaan/Planning

Dalam tahap ini RBO harus:

1. Mengidentifikasi proses-proses yang diperlukan;

2. Menentukan siklus dan interaksi atas proses yang diperlukan;

3. Menentukan kriteria dan metoda yang efektif untuk kegiatan operasional

dan untuk kontrol suatu proses.

Dalam tahap "planning" ini memerlukan komitmen manajemen, infrastruktur, sumber daya dan dokumentasi.Dalam tahap "doing", RBO disyaratkan untuk menyediakan sumber daya dan data informasiuntuk menunjang operasi dan monitoringproses-proses, disyaratkan adanya kontrol proses kegiatan.Dalam tahap "Checking", RBO harus memonitor, mengukur, menganalisa suatu prosesDalam tahap "acting", RBO menetapkan suatu aksi atas hasil pengukuran, monitoring dan analisis.

63

Page 69: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

64

LAMPIRAN 2

Estimasi Biaya(dalam ribuan) 2012 2013 2014 2015

1 Misi 3.0 menjadi 3.5

- Membahasan dan Mensosialisasikan Tupoksi dan tanggung jawab masing-masing unit. 150,000

- Menyelenggarakan rapat internal sekurang-kurangnya 12 kali per tahun. 120,000

- Menyelenggarakan rapat eksternal sekurang-kurangnya 4 kali per tahun. 200,000

- Menyusun rancangan pola pengelolaan SDA terpadu (pola IWRM). 2,000,000

- Menyiapkan legalisasi pola pengelolaan SDA terpadu. 600,000

- Menyebar luaskan pola pengelolaan SDA ke para pemilik kepentingan (stakeholders) 800,000

- Menyusun rencana pengelolaan SDA terpadu (rencana IWRM). 3,000,000

- Menyiapkan legalisasi rencana pengelolaan SDA terpadu. 600,000

- Menyebar luaskan rencana pengelolaan SDA ke para pemilik kepentingan 900,000

- Menyiapkan pembentukan Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) WS. 900,000

- Menyiapkan legalisasi pembentukan TKPSDA WS. 400,000

- Melaksanakan sosialisasi, pengukuhan dan mengaktifkan TKPSDA dengan memfasilitasi rapat sekurang-kurangnya 4 kali pertahun

600,000

- Melaksanakan serangkaian dialog dengan para pemilik kepentingan. 600,000

- Memfasilitasi pertemuan dalam rangka mengintegrasikan pelaksanaan program pada rencana PSDA dari semua instansi yang terkait dalam pengelolaan SDA dan dengan renstra (bekerjasama dengan Bappeda atau As. Pembangunan Provinsi).

400,000

- Mengkaji ulang status lembaga pengelola SDA wilayah sungai setiap 5 tahun sekali. 500,000

- Memperkuat tata kelola lembaga pengelola SDA Wilayah Sungai (SDM, manajemen, pendanaan, dan kebijakan).

600,000

- Menyusun peraturan/pedoman/SOP untuk memperjelas operasional. 800,000

Program TahunanNo. Menaikkan ScoreMenu Kegiatan

Page 70: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

65

- Menyusun peraturan/pedoman/SOP untuk memperjelas operasional. 800,000

2 Pemilik Kepentingan 8 menjadi 12.5

- Serangkaian Pemberdayaan dan pelibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan pada kegiatan perencanaan, pelaksanaan, operasi & pemeliharaan, pemantauan dan evaluasi pada kegiatan (konservasi SDA, pendayagunaan SDA dan pengendalian daya rusak air

1,500,000

- Menindak lanjuti usulan, harapan masyarakat secara adil dan proporsional (tindak lanjut PKM). 500,000

- Bersama-sama masyarakat melaksanakan perbaikan lingkungan WS melalui kegiatan konservasi SDA, pendayagunaan SDA, pengendalian daya rusak air.

800,000

- Melaksanakan kegiatan (pendampingan, bimbingan teknis, bantuan teknis, program tata guna air, GNKPA (reboisasi, rehabilitasi hutan dan lahan) dan pemberian stimulan) dalam rangka mensejahterakan dan memperkuat kemandirian masyarakat dalam pengelolaan SDA yang menjadi kewenangannya.

1,000,000

- Membangun website/blog yang mudah diakses oleh masyarakat 500,000

- Melaksanakan pemantauan kualitas lingkungan secara berkala 600,000

- Melaksanakan kajian sosekling di wilayah sungai 600,000

3 Pembelajaran dan Pertumbuhan 6.5 menjadi 7.25

- Menambah jumlah SDM sesuai kebutuhan berdasarkan analisa beban kerja (working load analysis). 600,000

- Meningkatkan kapasitas SDM sesuai kompetensinya, melalui serangkaian pelatihan substansi, manajemen, dan on the job training/learning by doing.

1,000,000

- Melaksanakan kerjasama dengan Pusat Penelitian dan pengembangan (Puslitbang) SDA dalam rangka pengembangan teknik dan juga dengan berbagai Balai seperti : Balai Sungai, Balai Hidrologi, Balai Rawa & Pantai, Balai Irigasi, Balai Keamanan Bendungan, Balai

800,000

- Melaksanakan pengembangan organisasi dengan membangun jaringan kerja/net-working dengan instansi terkait dalam pengelolaan SDA utamanya dengan : instansi pemerintahan provinsi, kabupaten/kota antara lain : Bappeda, Bapedalda, DinasPU/PSDA, Dinas Pertania

600,000

- Melaksanakan kajian dan merumuskan perkuatan RBO selaku Badan Layanan Umum (BLU) sehingga memperkuat segi pendanaan RBO.

900,000

- Membentuk Tim Pengelola Keuangan Badan layanan Umum (PK-BLU), yang bertugas menyiapkan seluruh dokumen, laporan, dan draft vsurat permohonan penetapan BLU.

800,000

- Memperkuat sekretariat TKPSDA menjadi struktural setingkat eselon 3 dan independen bukan jabatan rangkapan dari Kepala Bidang RBO.

2,500,000

- Melengkapi fasilitas sekretariat TKPSDA (SDM, ruang kerja, peralatan kantor dan komunikasi, office furnitures, website, dana operasional sekretariat, dana untuk penyelenggaraan rapat TKPSDA dan kunjungan lapangan.

1,000,000

4 Tata Kelola Usaha Internal Organisasi 6.5 menjadi 9.0

- Melaksanakan serangkaian diskusi, lokakarya, seminar yang mengundang berbagai tenaga ahli/pakar, narasumber, akademisi dll dalam rangka mencari masukan, tanggapan dan saran untuk memantapkan rencana pendayagunaan SDA.

1,500,000

- Menyusun neraca air (global dan detail), alokasi air 1,000,000 - Menyebar luaskan pola dan rencana pengelolaan SDA keberbagai jajaran instansi sampai pada

tingkat pelaksana agar implementasi pola dan rencana lebih optimal.1,800,000

- Melaksanakan pencegahan terhadap daya rusak air 1,000,000 - Melaksanakan penangulangan terhadap daya rusak air 3,000,000 - Melaksanakan pemulihan akibat daya rusak air 6,000,000 - Membangun sistem informasi SDA (SISDA) yang mudah diakses oleh masyarakat antara lain : data

hidrologi, hidrometeorologi, hidrogeologi, data konservasi SDA,data kebijakan SDA, data sosekling berkaitan dengan pengelolaan SDA.

1,000,000

- Melakukan kaji ulang sistem alokasi air, sistem tarif air dan membahasnya dalam pertemuan TKPSDA WS

600,000

5 Keuangan 2.0 menjadi 2.5

- Melaksanakan kajian dan merumuskan perkuatan RBO selaku Badan Layanan Umum (BLU) sehingga memperkuat segi pendanaan RBO.

600,000

- Membentuk Tim Pengelola Keuangan Badan layanan Umum (PK-BLU), yang bertugas menyiapkan seluruh dokumen, laporan, dan draft vsurat permohonan penetapan BLU.

300,000

Page 71: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

66

4 Tata Kelola Usaha Internal Organisasi 6.5 menjadi 9.0

- Melaksanakan serangkaian diskusi, lokakarya, seminar yang mengundang berbagai tenaga ahli/pakar, narasumber, akademisi dll dalam rangka mencari masukan, tanggapan dan saran untuk memantapkan rencana pendayagunaan SDA.

1,500,000

- Menyusun neraca air (global dan detail), alokasi air 1,000,000 - Menyebar luaskan pola dan rencana pengelolaan SDA keberbagai jajaran instansi sampai pada

tingkat pelaksana agar implementasi pola dan rencana lebih optimal.1,800,000

- Melaksanakan pencegahan terhadap daya rusak air 1,000,000 - Melaksanakan penangulangan terhadap daya rusak air 3,000,000 - Melaksanakan pemulihan akibat daya rusak air 6,000,000 - Membangun sistem informasi SDA (SISDA) yang mudah diakses oleh masyarakat antara lain : data

hidrologi, hidrometeorologi, hidrogeologi, data konservasi SDA,data kebijakan SDA, data sosekling berkaitan dengan pengelolaan SDA.

1,000,000

- Melakukan kaji ulang sistem alokasi air, sistem tarif air dan membahasnya dalam pertemuan TKPSDA WS

600,000

5 Keuangan 2.0 menjadi 2.5

- Melaksanakan kajian dan merumuskan perkuatan RBO selaku Badan Layanan Umum (BLU) sehingga memperkuat segi pendanaan RBO.

600,000

- Membentuk Tim Pengelola Keuangan Badan layanan Umum (PK-BLU), yang bertugas menyiapkan seluruh dokumen, laporan, dan draft vsurat permohonan penetapan BLU.

300,000

- Mendorong legalitas RBO selaku Badan Layanan Umum (BLU) yang secara bertahap mampu mewujudkan pemulihan biaya (cost recovery).

2,000,000

- Melakukan kajian tentang potensi “Pendapatan Negara Bukan Pajak “ (PNBP) bidang SDA. 800,000 - Menyiapkan konsep surat permohonan penetapan RBO sebagai pengelola PNBP kepada Menteri PU 800,000

- Menyiapkan legalitas RBO sebagai pengelola PNBP bidang SDA 400,000 - Meningkatkan kinerja keuangan yang transparan dan akuntabel (melaksanakan tender secara

terbuka (electronic procurement), membuat laporan pertanggungan jawaban penggunaan dana tahunan, melaksanakan audit internal dan audit eksternal).

1,000,000

- Melaksanakan efisiensi penggunaan anggaran belanja negara (memanfaatkan sisa dana tender, melaksanakan penghematan operasional proyek, mempersiapkan kegiatanlanjutan atau tambahan).

600,000

Page 72: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

67

Page 73: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

68

LAMPIRAN 4

NOTA KESEPAKATAN TIM SELF ASSESSMENT DAN TIM PEER

REVIEW

RBO PERFORMANCE BENCHMARKING

Page 74: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

69

NOTA KESEPAKATAN TIM SELF ASSESSMENT DAN TIM PEER REVIEWER

DI BADAN PENGELOLA SDA WILAYAH SUNGAI ...........................................

Pada hari ini, ................................................................................, kami yang bertanda tangan dibawah ini sepakat mengenai nilai indikator kinerja ........................................................ dan Rencana Aksi dalam upaya peningkatannya, yang telah disusun bersama mulai tanggal .................... sampai dengan ....................................... sesuai dengan Laporan Self Assessment Team dan Peer Review Team untuk Performance Bencmarking dan Rencana Aksi/Action .................................. seperti tertuang dalam Lampiran Nota Kesepakatan ini.

I. PIHAK PERTAMA : ......................................................................................... berdasarkan SK ..........................................................................................tentang Pembentukan Tim Self Assesment River Basin Organization (Pengelolaan Wilayah Sungai) pada ................................................, dalam hal ini bertindak sebagai Ketua Tim Self Assessment Program River Basin Organization (RBO) Performance Benchmarking..............................................................,selanjutnya dalam Nota Kesepakatan ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

II. PIHAK KEDUA : ...............................................................................berdasarkan SK Direktur Jenderal Sumber Daya Air No. ........................tertanggal ................................dalam hal ini bertindak sebagai Ketua Tim Peer Review untuk Organisasi Wilayah Sungai .........................selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Setelah kedua belah pihak diatas telah melaksanakan beberapa kegiatan tersebut dibawah ini :

1. PIHAK I menyampaikan hasil evaluasi Self Assessment dan PIHAK II melakukan diskusi, tanya jawab dan klarifikasi terhadap bukti-bukti (evidences) yang dilampirkan.

2. PIHAK II melakukan interview dengan staf dan manajemen Organisasi Wilayah Sungai berikut konsultasi dengan stakeholder.

3. PIHAK II melakukan pengkajian disetiap indikator dan memeriksa bukti-bukti dokumen (evidences).

4. PIHAK II mempresentasikan hasilkajiannya dan rekomendasi serta tanggapannya.

PIHAK I menyatakan sepakat atas hasil evaluasi Peer Review yang telah dilaksanakan oleh PIHAK II dengan rincian sebagaimana contoh dibawah ini.

Page 75: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

70

Contoh Hasil Kesepakatan Penilaian Score Antara Tim Self Assessment dan Tim Peer Review

No INDIKATOR PENILAIAN 2015

HASIL KESEPAK

ATAN

TARGET PENILAIAN 2019 HASIL KESEPAKATAN

MAX SCORE

SA SCORE

PR SCORE

MAX SCORE

SA SCORE

PR SCORE

I MISI

I/1 Status Badan Pengelola Sumber Daya Air 4.00 2.50 2.50 2.50 4.00 3.00 3.00 3.00 I/2 Tata Kelola Sumber Daya Air 4.00 2.00 2.00 2.00 4.00 2.50 2.50 2.50

II PEMILIK KEPENTINGAN II/1 Keterlibatan Pengguna 4.00 3.00 3.00 3.00 4.00 3.50 3.50 3.50 II/2 Umpan Balik Pengguna 4.00 2.00 1.50 1.50 4.00 3.00 3.00 3.00 II/3 Kondisi Lingkungan 4.00 1.00 1.50 1.50 4.00 1.50 2.50 2.50 II/4 Konservasi SDA 4.00 2.00 2.00 2.00 4.00 2.50 3.00 3.00

III PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN

III/1 Pengembangan Sumber Daya Manusia 4.00 2.00 2.00 2.00 4.00 2.50 3.00 3.00 III/2 Pengembangan Teknik 4.00 2.00 2.00 2.00 4.00 2.50 3.00 3.00

III/3 Pengembangan RBO(BBWS, BWS, BPSDA, PJT)

4.00 2.50 2.50 2.50 4.00 3.00 3.00 3.00

IV TATA KELOLA USAHA INTERNAL

IV/1 Perencanaan tata kelola di dalam RBO(BBWS, BWS, BPSDA, PJT)

4.00 2.50 2.50 2.50 4.00 3.50 3.50 3.50

IV/2 Pendayagunaan SDA, Alokasi Air, Perijinan dan Kekeringan

4.00 2.00 2.00 2.00 4.00 3.00 3.00 3.00

IV/3 Pengendalian Daya Rusak Air 4.00 2.00 2.00 2.00 4.00 3.00 3.00 3.00 IV/4 Pengelolaan Data 4.00 1.50 2.00 2.00 4.00 2.00 2.50 2.50

V KEUANGAN

V/1 Effisiensi Keuangan 4.00 2.00 2.00 2.00 4.00 2.50 2.50 2.50 V/2 Pemulihan Biaya 4.00 0.00 0.00 0.00 4.00 0.00 0.00 0.00

Total 60.00 29.00 29.50 29.50 60.00 35.00 41.00 41.00

Demikian nota kesepakatan ini ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUApadatanggal tersebut diatas.

Kami yang bersepakat :

Tim Self Assesment ............................... Ketua

NIP. .............................. ......................................................

Tim Peer Review............................. Ketua

NIP. ....................... ......................................................

Mengetahui

...................................................................................................

NIP. ......................... ........................................................

Page 76: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

71

LAMPIRAN 5

FORMAT LAPORAN SELF ASSESSMENT (SA)

RBO PERFORMANCE BENCHMARKING

Page 77: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

72

LAPORAN SELF ASSESMENT (SA) BBWS/BWS/BPSDA/PJT …. DAFTAR ISI EXECUTIVE SUMMARY KATA PENGANTAR I. PENGENALAN WILAYAH SUNGAI A. Deskripsi wilayah sungai B. Kondisi fisik dan sosial willayah sungai C. Struktur organisasi dan manajemen B/BWS/PJT II INDIKATOR KINERJA A. Area Kinerja Kritis : Misi A.1 Indikator 1 : Status RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) A.2 Indikator 2 : Tata kelola sumber daya air B. Area Kinerja Kritis: Pemilik Kepentingan B.1 Indikator 3 : Keterlibatan pengguna B.2 Indikator 4 : Umpan balik pengguna B.3 Indikator 5 : Kondisi lingkungan B.4 Indikator 6 : Konservasi sumber daya air C. Area Kinerja Kritis: Pembelajaran & Pengembangan C.1 Indikator 7 : Sumber daya manusia C.2 Indikator 8 : Pengembangan teknis C.3 Indikator 9 : Pengembangan RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) D. Area Kinerja Kritis: Tata Kelola Usaha Internal D.1 Indikator 10 : Perencanaan tata kelola dalam badan pengelola SDA D.2 Indikator 11 : Pendayagunaan SDA, alokasi Air, kekeringan dan rekomtek/perijinan D 3 Indikator 12 Pengendalian daya rusak air D.3 Indikator 13 : Pengelolaan data E. Area Kinerja Kritis: Keuangan E.1 Indicator 14 : Efisiensi keuangan E.2 Indicator 15 : Pemulihan Biaya III Kesimpulan dan Rekomendasi Daftar Pustaka

Page 78: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

73

EXECUTIVE SUMMARY Tabel Skor RBO-Performance Benchmarking

Bidang Kinerja Kritis Indikator

Penilaian SA TA. 2015 Target 2019

Max Score SA Max Score

SA I Misi 1 Status RBO

2 Tata kelola sumberdaya air

II Pemilik Kepentingan

3 Keterlibatan Pengguna

4 Umpan Balik Pengguna

5 Kondisi Lingkungan

6 Konservasi sumber daya air

III Pembelajaran dan Pengembangan

7 Pengembangan SDM

8 Pengembangan Teknik

9 Pengembangan RBO

IV Tata Kelola Usaha Internal

10 Perencanaan tata kelola RBO

11 Pendayagunaan SDA, Alokasi air, Kekeringan dan Rekomtek/Perijinan

12 Pengendalian daya rusak air

13 Pengolahan Data

V Keuangan 14 Efisiensi keuangan

15 Pemulihan Biaya

TOTAL 60,00 29.00 60,00 35,00

Page 79: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

74

Contoh isi Laporan SA II INDIKATOR KINERJA A. Area Kinerja Kritis: MISI A.1 Indikator 1 : Status Badan Pengelola Tujuan : Pengelolaan sumberdaya air terpadu Penjelasan Tujuan: Menyediakan air yang layak dan memadai serta pelayanan kepada masyarakat dalam rangka Pengelolaan sumberdaya air terpadu.

Bidang Kinerja Kritis (1) : Misi (1)

Tujuan : Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu

Penjelasan Tujuan : Menyediakan air yang layak dan memadai serta

pelayanan kepada masyarakat dalam rangka Pengelolaan

Sumber Daya Air terpadu

Indikator : Status RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT)

Rating Thn 2012 : 1,0

Target Rating Thn 2017 : 4

Penjelasan terhadap pemenuhan penilaian (rating) Thn 2012 (Nilai Rating : 1,0)

-

-

Strategi dan Program Untuk Memenuhi Target Rating Pada Tahun 2017 (Target Rating : 4)

- - ............................................................................... Perlu menjelaskan- Landasan hukum pembentukan organisasi dibuktika n UU/P P /S K

:

- Menerangkan Visi dan Misi organisasi - Working area dibuktika n de nga n UU/P P /S K - Tugas, Pokok dan fungsi organisasi bukti - Keterlibatan stakeholder bukti

Page 80: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

75

LAMPIRAN 6

CONTOH LAPORAN PEER REVIEW

RBO PERFORMANCE BENCHMARKING

Page 81: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

76

Laporan Peer Review …

Daftar Isi Nota Kesepakatan

1. Proses Peer Review

1. Pendahuluan 2. Tujuan 3. Manfaat 4. Metode 5. Jadual 6. Analisa Indikator Kinerja B/BWS

I. Misi

II. Pemilik Kepentingan

III. Pembelajaran dan Pengembangan

IV. Tata Kelola Usaha Internal

V. Keuangan

III. Kesimpulan dan Rekomendasi

IV. Lampiran

Page 82: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

77

Contoh Analisa Indikator Kinerja

I.1. Status RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT)

1. Penilaian: 1. Skor PR untuk 2009 : 2,5 (Skor SA: 3,0)

Skor Kesepakatan : 3,0

2. Target skor PR 2014 : 4,0 (Target Skor SA: 4,0)

1. Kriteria Skor

1. RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) telah melibatkan wakil-wakil masyarakat melalui suatu wadah atau forum; namun tidak semua pemilik kepentingan terwakili. Keputusan yang dibuat telah berdampak secara langsung pada perencanaan investasi, alokasi air dan keputusan operasional sehari-hari (Nilai Indikator =2,5)

2. RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) telah mengakomodasikan pendapat pemilik kepentingan dalam keputusan yang diambil. Keputusan-keputusan dalam wadah koordinasi dicapai melalui pemungutan suara (Nilai Indikator =3,0)

3. Badan pengelola sumberdaya air bertukar pikiran dengan berbagai pemilik kepentingan untuk mendapatkan semua keputusan yang saling menguntungkan, terutama dalam kasus yang sulit. Kebiasaan kerjasama dan prinsip kehati-hatian menjadi acuan dalam pengambilan keputusan. (Nilai Indikator =4,0).

2. Argumentasi dan Temuan

1. Wadah/Forum koordinasi telah terbentuk berupa TKSPDA untuk menggantikan PPTPA, namun TKPSDA masih butuh waktu untuk dapat beroperasi secara penuh. Oleh karena itu keputusan-keputusan yang diambil belum dicapai melalui pemungutan suara.

2. TKPSDA sudah terbentuk berdasarkan Keputusan Menteri PU No 303/KPTS/M/2009 tentang Pembentukan TKPSDA WS Progo Opak Serang dan Keputusan Menteri PU No 304/KPTS/M/2009 tentang Pembentukan TKPSDA Serayu Bogowonto.

3. Sekretariat TKPSDA sudah terbentuk berdasarkan SK Kepala BBWS Serayu Opak No: 83/KPTS/SBBWS.SO/2009 tentang Pembentukan Sekretariat Tim Koordinasi Pengelolaan Wilayah Sungai Serayu Bogowonto dan Wilayah Sungai Progo Opak Serang Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak.

4. Wadah koordinasi yang sudah ada saat ini antara lain P3A/GP3A. P3A/GP3A selama ini sudah dapat mewadahi aspirasi dari para petani terutama dalam O&P irigasi, walaupun dirasa masih memerlukan pembinaan dari BBWS.

3. Untuk mencapai target skor 4,0 pada tahun 2014, BBWS Serayu Opak terutama perlu melakukan upaya-upaya:

1. Memperkuat TKPSDA dan Sekretariat TKPSDA

2. Melakukan upaya mempercepat penetapan dan sosialisasi Pola Pengelolaan SDA

Page 83: (PEDOMAN) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola SDA Wilayah Sungai

78

3. Menyusun, melakukan upaya penetapan, dan melakukan sosialisasi Rencana Pengelolaan SDA (Master Plan) WS Serayu Bogowonto dan WS Progo Opak Serang

4. Meningkatan koordinasi dan kerjasama lintas sektor dan wilayah