tempat dan waktu penelitian - dikypulungan.files.wordpress.com · diperoleh dari hasil overlay peta...

46
METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Siempat Rube Kabupaten Pakpak Bharat. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Riset dan Teknologi Fakultas Pertanian, dan Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, USU, Medan. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Agustus 2011 sampai September 2011. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Upload: doxuyen

Post on 02-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Siempat Rube Kabupaten Pakpak

Bharat. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Riset dan Teknologi Fakultas

Pertanian, dan Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, USU, Medan.

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Agustus 2011 sampai September 2011.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Bahan dan Alat

Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : sampel tanah

yang diambil dari setiap Satuan Peta Tanah (SPT), serta bahan-bahan kimia untuk

analisis tanah di laboratorium.

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: peta land

system skala 1 : 50000, Global Position System (GPS), bor tanah, ring sampel,

kertas label, kantong plastik, karet gelang, cangkul, parang, kamera, spidol dan

alat tulis, serta peralatan analisis tanah di laboratorium.

Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian survei, dengan teknik sampling.

Sampel tanah diambil dari setiap satuan peta tanah (SPT). Satuan peta tanah (SPT)

diperoleh dari hasil overlay peta land system dengan peta topografi Kecamatan

Siempat Rube sehingga diperoleh 10 (sepuluh) satuan peta tanah. Contoh tanah

diambil dari setiap SPT dengan cara pengeboran tanah, kemudian contoh tanah

dimasukkan ke dalam plastik untuk dianalisis di laboratorium.

Metoda evaluasi lahan yang dilakukan adalah: metoda limit yang mengacu

pada besarnya tingkat faktor pembatas dari karakteristik lahan (FAO, 1976).

Untuk memperoleh kelas kesesuaian lahan untuk tanaman kopi dan tanaman

jeruk di Kecamatan Siempat Rube Kabupaten Pakpak Bharat, maka data iklim,

data hasil pengamatan di lapangan (kondisi fisik lingkungan) dan data hasil

analisis laboratorium dicocokkan (matching) dengan kriteria kelas kesesuaian

lahan bagi tanaman kopi dan tanaman jeruk oleh Pusat Penelitian dan

Pengembangan Tanah dan Agroklimat Bogor (Puslitbangtanak, 2003) (pada tabel

1 dan 2) sehingga diperoleh kelas kesesuaian lahan aktual dan kelas kesesuaian

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

lahan potensial untuk tanaman kopi dan tanaman jeruk tersebut di Kecamatan

Siempat Rube Kabupaten Pakpak Bharat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tabel 1. Karakteristik Kesesuaian Lahan untuk Kopi Arabika (Coffea arabica)

Persyaratan Penggunaan/ Karakteristik lahan

Kelas kesesuaian lahan S1 S2 S3 N

Temperatur (tc) Temperatur rerata (°C) 16 - 22 15 - 16

22 – 24 14 - 15 24 - 26

< 14 > 26

Ketinggian tempat dpl (m) 700 - 1.600

1.600 - 1.750

600 – 700

1.750 - 2.000 100 - 600

> 2.000 < 100

Ketersediaan air (wa) Curah hujan (mm) 1.200 -

1.800 1.000 - 1.200

1.800 - 2.000

2.000 - 3.000 800 - 1.000

> 3.000 < 800

Lamanya masa kering (bln) 1 - 4 < 1; 4 – 5 5 - 6 > 6 Kelembaban (%) 40 - 70 30 – 40 20 - 30 < 20 70 – 80 80 - 90 > 90 Ketersediaan oksigen (oa) Drainase baik Sedang agak

terhambat, agak cepat

terhambat, sangat

terhambat, cepat

Media perakaran (rc) Tekstur halus, agak

halus, sedang

- agak kasar kasar, sangat halus

Bahan kasar (%) < 15 15 – 35 35 - 60 > 60 Kedalaman tanah (cm) > 100 75 – 100 50 - 75 < 50 Gambut: Ketebalan (cm) < 60 60 – 140 140 - 200 > 200 Ketebalan (cm), jika ada sisipan bahan mineral/ pengkayaan

< 140 140 – 200 200 - 400 > 400

Kematangan saprik+ saprik, hemik, fibrik hemik+ fibrik+ Retensi hara (nr) KTK liat (cmol) > 16 ≤ 16 Kejenuhan basa (%) > 50 35 – 50 < 35 pH H2O 5,6 - 6,6 6,6 - 7,3 < 5,5; >7,4 C-organik (%) > 1,2 0,8 - 1,2 < 0,8 Toksisitas (xc) Salinitas (dS/m) < 0,5 - 0,5 - 2 > 2 Sodisitas (xn) Alkalinitas/ESP (%) - - - - Bahaya erosi (eh) Lereng (%) < 8 8 - 16 16-30; 16-50 > 30; > 50 Bahaya erosi sangat

rendah rendah - sedang

berat sangat berat

Bahaya banjir (fh) Genangan F0 - - > F0 Penyiapan lahan (lp) Batuan di permukaan (%) < 5 5 - 15 15 - 40 > 40 Singkapan batuan (%) < 5 5 - 15 15 - 25 > 25

Sumber : Pusat Penelitian Dan Pengembangan Tanah Dan Agroklimat, Bogor (2003)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tabel 2. Karakteristik Kesesuaian Lahan untuk Jeruk (Citrus, sp)

Persyaratan Penggunaan/ Karakteristik lahan

Kelas Kesesuaian Lahan S1 S2 S3 N

Temperatur (tc) Temp. rata-rata (oC) Ketersediaan air (wa) Curah hujan (mm) Lamanya masa kering (bln) Kelembaban (%) Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Media perakaran (rc) Tekstur Bahan kasar (%) Kedalaman tanah (cm) Retensi hara (nr) KTK (me/100g) Kejenuhan basa (%) pH H2O C-organik (%) Toksisitas (xc) Salinitas (dS/m) Sodisitas (xn) Alkalinitas/ESP (%) Bahaya sulfidik (xs) Kedalaman sulfidik (cm) Bahaya erosi (eh) Lereng (%) Bahaya erosi Bahaya banjir (fh) Genangan Penyiapan lahan (lp) Batuan dipermukaan (%) Singkapan batuan (%)

19-33

1200-3000

2,5-4 50-90

baik,sedang

agak kasar, sedang, agak halus, halus

<15 >100

>16 ≥20

5,5-7,6 >0,8

<3

<8

>125

<8 sgt rendah

F0

<5 <5

33-36 16-19

1000-1200 3000-3500

4-5

<50., >90

agak terhambat

-

15-35 75-!00

≤16 <20

5,2-5,5 7,6-8,0

≤0,8

3-4

8-12

100-125

8-16 rendah-sedang

-

5-15 5-15

36-39 13-16

800-1000

3000-4000

5-6 -

terhambat, agak cepat

sangat halus

kasar

35-55 50-75

- -

<5,2 >8,0

-

4-6

12-15

60-100

16-30 berat

-

15-40 15-25

>39 <13

<800 >4000

>6 -

sgt terhambat, cepat

sangat halus

>55 <50

- - - -

>6

>15

<60

>30 sgt berat

>F0

>40 >25

Sumber : Pusat Penelitian Dan Pengembangan Tanah Dan Agroklimat, Bogor (2003)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Pelaksanaan Penelitian

Tahap persiapan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah telaah pustaka, konsultasi

dengan dosen pembimbing, penyusunan usulan penelitian, pengadaan peta-peta

yang dibutuhkan, mengadakan survey kelapangan dan persiapan bahan dan alat

yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Tahap kegiatan di lapangan

• Satuan Peta Tanah (SPT) ditentukan berdasarkan peta land system

skala 1 : 50000. Sampel tanah diambil dari tiap-tiap land system, dimana

dalam peta land system terdapat kode-kode sistem lahan. Kemudian peta

Land system dioverlaykan dengan peta topografi Kecamatan Siempat

Rube, sehingga di peroleh 10 titik sampel Satuan Peta Tanah (SPT).

• Pemboran tanah pada setiap SPT didaerah penelitian secara zigzag dan

dikompositkan dari beberapa lokasi pada Satuan Peta Tanah (SPT) yang

sama maka dimasukkan sampel tanah tersebut ke dalam plastik dengan

berat tanah 1,5 kg serta diberi label lapangan.

• Pada kedalam tanah 0-30 cm dan 30-60 cm diambil juga sampel tanah,

kemudian dianalisis sifat fisika dan sifat kimia tanahnya di laboratorium

meliputi : Tekstur, pH, KTK, C-organik, serta dihitung Kejenuhan

basanya.

• Data iklim untuk Kecamatan selama 10 tahun (tahun 2000-2011)

diperoleh dari Stasiun Klimatologi Kelas I Sampali Medan meliputi data :

suhu udara rata-rata, curah hujan tahunan, kelembaban udara rata-rata dan

lamanya masa bulan kering.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

• Data fisik lingkungan yang dikumpulkan meliputi : struktur tanah,

panjang dan kemiringan lereng, drainase tanah, bahan kasar, kedalaman

tanah, vegetasi dominan, pengelolaan tanaman, upaya konservasi tanah,

bahaya banjir/genangan, batuan permukaan dan singkapan batuan.

Tahap analisis laboratorium

Sampel tanah dari lapangan kemudian diteliti dilaboratorium yang

meliputi sifat fisik (Tekstur) dan sifat kimia ( Kapasitas Tukar Kation (KTK)

tanah,Kejenuhan Basa , pH tanah,dan C-organik.

Evaluasi kesesuaian lahan

Evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman kopi dan tanaman jeruk

berdasarkan metoda limit yang mengacu pada besarnya tingkat faktor pembatas

dari karakteristik lahan berdasarkan FAO (1976).

Peubah Yang Diukur

Berdasarkan karakteristik lahan yang telah disebutkan maka peubah yang

diukur dalam penelitian ini adalah :

• Data lapangan

1. Ketersediaan Oksigen (oa)

• Drainase

2. Media Perakaran (rc)

• Bahan kasar (%)

• Kedalaman tanah (cm)

3. Bahaya Erosi (eh)

4. Temperatur (tc)

• Temperatur rata-rata (oC)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

• Ketinggian tempat (m dpl)

5. Ketersediaan Air (wa)

• Curah hujan (mm)

• Lama bulan kering (bln)

• Kelembaban (%)

6. Bahaya Banjir (fh)

• Genangan

7. Penyiapan Lahan (lp)

• Batuan di permukaan (%)

• Singkapan batuan (%)

• Data laboratorium

1. Retensi Hara (nr)

• KTK (me/100g) metode ekstraksi NH4

• pH H2O metode elektrometri (1:2,5)

OAc pH 7

• Kejenuhan basa (%) NH4

• C-organik (%) metode Walkey and Black

-asetat 1N pH 7

2. Media Perakaran (rc)

Tekstur metode hydrometer

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Dari hasil penelitian diperoleh data lapangan dan data hasil analisis

laboratorium yaitu pada satuan peta tanah (SPT) 1 sampai dengan satuan peta

tanah (SPT) 6, dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3a. Hasil Pengamatan di Lapangan dan Analisa Laboratorium Sampel Tanah pada SPT 1 dan SPT 6

Parameter SPT 1 SPT 2 SPT 3 SPT 4 SPT 5 SPT 6 Ketinggian

Tempat (mdpl)

992 1050 1127 887 1151 927

Kemiringan lereng (%) 8-15 8-15 8-15 8-15 8-15 8-15

Drainase Terhambat Baik Baik Baik Baik Baik Kedalaman Efektif (cm) 55 75 85 70 85 70

Tekstur Lempung berpasir

Pasir berlempung pasir Lempung

berpasir pasir pasir

pH 5,74 6,33 6,28 5,94 6,22 6,18 C-organik

(%) 1,21 2,50 2,68 1,10 3,75 1,36

KTK (me/100g) 12,12 22,06 26,68 17,06 29,18 13,75

Kejenuhan Basa 14,36 7,20 5,44 11,90 5,32 10,25

Dari tabel diatas, dapat kita ketahui pada parameter drainase dimana pada

satuan peta tanah (SPT) 1 mempunyai drainase yang terhambat, ini diketahui dari

pembukaan profil tanah dimana pada kedalaman > 25 cm terdapat gley sehingga

drainasenya dikategorikan sebagai kategori drainase tanahnya adalah terhambat,

sedangkan pada SPT 2 samapi SPT 6 mempunyai drainase yang baik. Sedangkan

pada kategori tekstur tanah diperoleh yaitu pada SPT 1 dan SPT 4 mempunyai

kelas tekstur yaitu lempung berpasir pada SPT 2 mempunyai kelas tekstur pasir

berlempung, sedangkan pada SPT 3, SPT 5 dan SPT 6 mempunyai kelas tekstur

pasir

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dari hasil penelitian diperoleh data lapangan dan data hasil analisis

laboratorium yaitu pada satuan peta tanah (SPT) 7 sampai dengan satuan peta

tanah (SPT) 10, dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3b. Hasil Pengamatan di Lapangan dan Analisa Laboratorium Sampel

Tanah pada SPT 7 dan SPT 10

Parameter SPT 7 SPT 8 SPT 9 SPT 10 Ketinggian

Tempat (mdpl) 882 872 873 1099

Kemiringan Lereng (%) 8-15 8-15 8-15 8-15

Drainase Baik Baik Baik Baik Kedalaman Efektif (cm) 67 70 80 85

Tekstur Lempung berpasir Pasir berlempung Pasir berlempung Pasir

berlempung pH 5,87 5,95 5,85 5,67

C-organik (%) 1,51 2,72 2,06 2,53 KTK (me/100g) 18,37 19,12 18,87 15,93 Kejenuhan Basa 12,03 9,81 9,17 11,58

Dari table dapat kita lihat yaitu pada parameter drainase, dimana drainase

pada SPT 7 sampai SPT 10 memiliki drainase yang baik. Kedalaman efektif tanah

nya berada < 100 cm, sedangkan pada teketur tanahnya ,dimana pada SPT 7

mempunyai tekstur lempung berpasir, pada SPT 8, SPT 9 dan SPT 10 mempunyai

tekstur pasir berlempung

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Kualitas Dan Karakteristik Lahan

Iklim

Data iklim selama 10 tahun (2001-2010) diperoleh dari stasiun klimatologi

kelas I sampali medan meliputi data: curah hujan, suhu udara, dan kelembaban

udara pada pos pengamatan/stasiun terdekat yaitu Salak BM yang dianggap

mewakili data iklim di Kecamatan Siempat Rube Kabupaten Pakpak Bharat.

Adapun data-data iklim yang diperoleh dengan rata-rata sebagai berikut:

• Suhu udara rata-rata tahunan : 20,31˚C

• Curah hujan rata-rata tahunan : 2795,5 mm/thn

• Kelembaban rata-rata tahunan : 83,28 %

• Lamannya bulan kering : 1,4 bulan

Tabel 4. Data curah hujan, suhu, dan kelembaban udara pada daerah penelitian

2001-2010

Tahun Curah hujan (mm/thn) Suhu udara (°C) Kelembaban udara (%) 2001 3126 19,85 82,91 2002 3070 19.85 83,83 2003 3510 20,01 83,25 2004 3502 20,08 84,25 2005 2429 20,05 83,08 2006 3212 20,83 82,91 2007 2056 20,10 83,58 2008 2862 20,20 83,91 2009 1947 20,82 83,16 2010 2241 21,36 81,91

Rataan 2795,5 20,31 83,28 Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Sampali Medan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karakteristik lahan

Dari hasil pengamatan di lapangan, diperoleh sebanyak 5 land sistem di

kecamatan Siempat Rube setelah di overlaykan dengan peta administrasi

kemudian didapat 10 pengambilan sampel tanah (SPT) yang kemudian menjadi 10

(sepuluh) daerah kesesuaian lahan.

Jenis tanah yang terdapat di Kecamatan Siempat Rube adalah tanah

andisol dengan 2 (dua) great grup yaitu : Dystrandepts dan Hydrandepts, tanah

inseptisol dengan Great Group Dystropepts dan tanah-tanah tebangun/tersingkap.

Secara umum tingkat kesuburan tanahnya sedang sampai rendah, pH berkisar

masam sampai agak masam. Tekstur tanahnya bervariasi, dimulai dari agak kasar

sampai halus.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Evaluasi Lahan

Dari hasil pengamatan dilapangan dan analisa sifat-sifat tanah

dilaboratorium, maka kelas kesesuaian lahan untuk tanaman jeruk (Citrus,SP)

pada SPT 1 ditampilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 5. Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Jeruk (Citrus,sp) pada SPT 1

Karakteristik Data

Kelas Kesesuaian Aktual

Kelas Kesesuaian Potensial

Temperatur (tc) Temp. rata-rata (o 20,31 C) S1 S1 Ketersediaan air (wa) Curah hujan (mm) 2795,5 S1 S1 Kelembaban (%) 83,28 S1 S1 Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Terhambat N S3 Media perakaran (rc) Tekstur Ak S1 S1 Bahan Kasar (%) - - - Kedalaman tanah (cm) 70 S3 S3 Retensi hara (nr) KTK (me/100g) 12,12 S2 S1 Kejenuhan Basa (%) 14,36 S2 S1 pH H2O 5,74 S1 S1 C-organik (%) 1,21 S1 S1 Bahaya banjir (fh) Genangan F0 S1 S1 Kesesuaian Lahan actual N-oa (ketersediaan oksigen) Usaha Perbaikan -Pengolahan tanah.

-Pembuatan saluran irigasi. -Penambahan bahan organik

Kesesuaian Lahan Potensial

S3-oarc (ketersediaan oksigendan media perakaran)

Keterangan : ak (agak kasar) f0 = tidak ada banjir di dalam periode satu tahun

Berdasarkan tabel 5 diperoleh kesesuaian lahan aktual untuk tanaman

jeruk adalah N-oa, dengan faktor pembatas ketersediaan oksigen. Setelah

dilakukan perbaikan pada faktor pembatas dan retensi hara, maka kelasnya naik

menjadi S3-oarc pada kesesuaian lahan potensial.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dari hasil pengamatan dilapangan dan analisa sifat-sifat tanah

dilaboratorium, maka kelas kesesuaian lahan untuk tanaman Kopi Arabika (Coffea

arabica) pada SPT 1 ditampilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 6. Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica) pada SPT 1

Karakteristik Data

Kelas Kesesuaian

Aktual Kelas Kesesuaian

Potensial Temperatur (tc) Temp. rata-rata (o 20,31 C) S1 S1 Ketinggian tempat dpl (m) 992 S1 S1 Ketersediaan air (wa) Curah hujan (mm) 2795,5 S3 S2 Kelembaban (%) 83,28 S3 S2 Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Terhambat N S3 Media perakaran (rc) Tekstur Ak S3 S3 Bahan Kasar (%) - - Kedalaman tanah (cm) 70 S3 S3 Retensi hara (nr) KTK (me/100g) 12,12 S2 S1 Kejenuhan Basa (%) 14,36 S3 S2 pH H2O 5,74 S1 S1 C-organik (%) 1,21 S1 S1 Bahaya banjir (fh) Genangan F0 S1 S1 Kesesuaian Lahan actual N-oa (ketersediaan oksigen)

Usaha Perbaikan -pemberian bahan organik

Kesesuaian Lahan Potensial S3-waoarc (ketersediaan air, ketersediaan oksigen dan media perakaran)

Keterangan : ak (agak kasar) f0 = tidak ada banjir di dalam periode satu tahun

Dari tabel 6 diperoleh kesesuaian lahan aktualnya adalah N-oa pada faktor

pembatas ketersediaan oksigen, setelah dilakukan usaha perbaikan terhadap faktor

pembatas dan faktor pembatas retensi hara diperoleh kesesuaian lahan

potensialnya yaitu S3-waoarc.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dari hasil pengamatan dilapangan dan analisa sifat-sifat tanah

dilaboratorium, maka kelas kesesuaian lahan untuk tanaman jeruk (Citrus,sp) pada

SPT 2 ditampilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 7. Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Jeruk (Citrus,sp) pada SPT 2

Karakteristik Data

Kelas Kesesuaian Aktual

Kelas Kesesuaian Potensial

Temperatur (tc) Temp. rata-rata (o 20,31 C) S1 S1 Ketersediaan air (wa) Curah hujan (mm) 2795,5 S1 S1 Kelembaban (%) 83,28 S1 S1 Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Baik S1 S1 Media perakaran (rc) Tekstur Ak S3 S3 Bahan Kasar (%) - - - Kedalaman tanah (cm) 75 S2 S2 Retensi hara (nr) KTK (me/100g) 22.06 S1 S1 Kejenuhan Basa (%) 7,20 S2 S1 pH H2O 6,33 S1 S1 C-organik (%) 2,50 S1 S1 Bahaya banjir (fh) Genangan F0 S1 S1 Kesesuaian Lahan actual S3-rc (media perakaran)

Usaha Perbaikan -Penambahan bahan organik

Kesesuaian Lahan Potensial

S3-rc (media perakaran)

Keterangan : k (kasar) f0 = tidak ada banjir di dalam periode satu tahun

Pada tabel 7 diperoleh kesesuaian lahan aktualnya yaitu S3-rc dengan

faktor pembatas media perakaran, setelah dilakukan usaha perbaikan terhadap

faktor pembatas lainnya seperti retensi hara, maka diperoleh kesesuaian lahan

potensialnya adalah S3-rc.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dari hasil pengamatan dilapangan dan analisa sifat-sifat tanah

dilaboratorium, maka kelas kesesuaian lahan untuk tanaman

Kopi Arabika (Coffea arabica) pada SPT 2 ditampilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 8. Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica) pada SPT 2

Karakteristik Data

Kelas Kesesuaian

Aktual Kelas Kesesuaian

Potensial Temperatur (tc) Temp. rata-rata (o 20,31 C) S1 S1 Ketinggian tempat dpl (m) 1050 S1 S1 Ketersediaan air (wa) Curah hujan (mm) 2795,5 S3 S2 Kelembaban (%) 83,28 S3 S2 Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Baik S1 S1 Media perakaran (rc) Tekstur Ak S3 S3 Bahan Kasar (%) - - - Kedalaman tanah (cm) 75 S2 S2 Retensi hara (nr) KTK (me/100g) 22.06 S1 S1 Kejenuhan Basa (%) 7,20 S3 S2 pH H2O 6,33 S1 S1 C-organik (%) 2,50 S1 S1 Bahaya banjir (fh) Genangan F0 S1 S1 Kesesuaian Lahan actual S3-warcnr (ketersediaan air,media perakaran dan

retensi hara) Usaha Perbaikan -Pengolahan tanah.

-Penambahan Bahan Organik Kesesuaian Lahan Potensial S3-rc (media perakaran)

Keterangan : k (kasar) f0 = tidak ada banjir di dalam periode satu tahun

Pada tabel 8 diperoleh kesesuaian lahan aktualnya adalah N-rc dengan

faktor pembatas media perakaran, setelah dilakukan usaha perbaikan terhadap

faktor pembatas dan faktor pembatas lainnya seperti retensi hara maka diperoleh

kesesuaian lahan potensialnya yaitu S3-rc.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dari hasil pengamatan dilapangan dan analisa sifat-sifat tanah

dilaboratorium, maka kelas kesesuaian lahan untuk tanaman Jeruk (Citrus,sp)

pada SPT 3 ditampilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 9. Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Jeruk (Citrus,sp) pada SPT 3

Karakteristik Data

Kelas Kesesuaian Aktual

Kelas Kesesuaian Potensial

Temperatur (tc) Temp. rata-rata (o 20,31 C) S1 S1 Ketersediaan air (wa) Curah hujan (mm) 2795,5 S1 S1 Kelembaban (%) 83,28 S1 S1 Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Baik S1 S1 Media perakaran (rc) Tekstur K N N Bahan Kasar (%) - - - Kedalaman tanah (cm) 85 S2 S2 Retensi hara (nr) KTK (me/100g) 26,68 S1 S1 Kejenuhan Basa (%) 5,44 S2 S1 pH H2O 6,28 S2 S1 C-organik (%) 2,68 S1 S1 Bahaya banjir (fh) Genangan F0 S1 S1 Kesesuaian Lahan actual N-rc (media perakaran)

Usaha Perbaikan -pengolahan tanah. -penambahan bahan organik

Kesesuaian Lahan Potensial

N-rc (media perakaran)

Keterangan : k (kasar) f0 = tidak ada banjir di dalam periode satu tahun

Pada tabel 9 diperoleh kesesuaian lahan aktualnya adalah N-rc dengan

faktor pembatas media perakaran, setelah dilakukan usaha perbaikan terhadap

faktor pembatas lainnya seperti retensi hara, maka diperoleh kesesuaian lahan

potensialnya N-rc.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dari hasil pengamatan dilapangan dan analisa sifat-sifat tanah

dilaboratorium, maka kelas kesesuaian lahan untuk tanaman

Kopi Arabika (Coffea arabica) SPT 3 ditampilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 10. Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica) pada SPT 3

Karakteristik Data

Kelas Kesesuaian

Aktual Kelas Kesesuaian

Potensial Temperatur (tc) Temp. rata-rata (o 20,31 C) S1 S1 Ketinggian tempat dpl (m) 1127 S1 S1 Ketersediaan air (wa) Curah hujan (mm) 2795,5 S3 S2 Kelembaban (%) 83,28 S3 S2 Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Baik S1 S1 Media perakaran (rc) Tekstur K N N Bahan Kasar (%) - - - Kedalaman tanah (cm) 85 S2 S2 Retensi hara (nr) KTK (me/100g) 26,68 S1 S1 Kejenuhan Basa (%) 5,44 S3 S2 pH H2O 6,28 S1 S1 C-organik (%) 2,68 S1 S1 Bahaya banjir (fh) S1 Genangan F0 S1 S1 Kesesuaian Lahan actual N-rc (Media perakaran)

Usaha Perbaikan -Pengolahan tanah. -Pemberian bahan organik

Kesesuaian Lahan Potensial N-rc (media perakaran) Keterangan : k (kasar) f0 = tidak ada banjir di dalam periode satu tahun

Pada tabel 10 diperoleh kesesuaian lahan aktualnya adalah N-rc dengan

faktor pembatas media perakaran, setelah dilakukan usaha perbaikan terhadap

faktor pembatas lainnya seperti retensi hara maka diperoleh kesesuaian lahan

potensialnya N-rc.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dari hasil pengamatan dilapangan dan analisa sifat-sifat tanah

dilaboratorium, maka kelas kesesuaian lahan untuk tanaman Jeruk (Citrus, sp)

pada SPT 4 ditampilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 11. Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Jeruk (Citrus,sp) pada SPT 4

Karakteristik Data

Kelas Kesesuaian Aktual

Kelas Kesesuaian Potensial

Temperatur (tc) Temp. rata-rata (o 20,31 C) S1 S1 Ketersediaan air (wa) Curah hujan (mm) 2795,5 S1 S1 Kelembaban (%) 83,28 S1 S1 Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Baik S1 S1 Media perakaran (rc) Tekstur Ak S1 S1 Bahan Kasar (%) - - - Kedalaman tanah (cm) 70 S3 S3 Retensi hara (nr) KTK (me/100g) 17,06 S2 S1 Kejenuhan Basa (%) 11,90 S2 S1 pH H2O 5,94 S1 S1 C-organik (%) 1,10 S1 S1 Bahaya banjir (fh) Genangan F0 S1 S1 Kesesuaian Lahan actual S3-rc (media perakaran)

Usaha Perbaikan -Pengolahan tanah -Penambahan bahan organik

Kesesuaian Lahan Potensial

S3-rc (media perakaran)

Keterangan : ak (agak kasar) f0 = tidak ada banjir di dalam periode satu tahun

Pada tabel 11diperoleh kesesuaian lahan aktualnya adalah S3-rc dengan

faktor pembatas media perakaran, setelah dilakukan usaha perbaikan terhadap

faktor pembatas lainnya seperti retensi hara maka diperoleh kesesuaian lahan

potensialnya S3-rc.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dari hasil pengamatan dilapangan dan analisa sifat-sifat tanah

dilaboratorium, maka kelas kesesuaian lahan untuk tanaman

Kopi Arabika (Coffea arabica) pada SPT 4 ditampilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 12. Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica) pada SPT 4

Karakteristik Data

Kelas Kesesuaian

Aktual Kelas Kesesuaian

Potensial

Temperatur (tc) Temp. rata-rata (o 20,31 C) S1 S1 Ketinggian tempat dpl (m) 887 S1 S1 Ketersediaan air (wa) Curah hujan (mm) 2795,5 S3 S2 Kelembaban (%) 83,28 S3 S2 Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Baik S1 S1 Media perakaran (rc) Tekstur Ak S3 S3 Bahan Kasar (%) - - - Kedalaman tanah (cm) 70 S3 S3 Retensi hara (nr) KTK (me/100g) 17,06 S1 S1 Kejenuhan Basa (%) 11,90 S3 S2 pH H2O 5,94 S1 S1 C-organik (%) 1,10 S2 S1 Bahaya banjir (fh) Genangan F0 S1 S1 Kesesuaian Lahan actual S3-warcnr (ketersediaan air, media perakaran dan

retensi hara) Usaha Perbaikan -Penambahan bahan organik

Kesesuaian Lahan Potensial S3-rc (media perakaran) Keterangan : ak (agak kasar) f0 = tidak ada banjir di dalam periode satu tahun

Pada tabel 12 diperoleh kesesuaian lahan aktualnya adalah S3-tcrc dengan

faktor pembatas temperatur dan media perakaran, setelah dilakukan usaha

perbaikan terhadap faktor pembatas lainnya seperti retensi hara maka diperoleh

kesesuaian lahan potensialnya S3-rc.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dari hasil pengamatan dilapangan dan analisa sifat-sifat tanah

dilaboratorium, maka kelas kesesuaian lahan untuk tanaman Jeruk (Citrus, sp)

pada SPT 5 ditampilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 13. Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Jeruk (Citrus,sp) pada SPT 5

Karakteristik Data

Kelas Kesesuaian Aktual

Kelas Kesesuaian Potensial

Temperatur (tc) Temp. rata-rata (o 20,31 C) S1 S1 Ketersediaan air (wa) Curah hujan (mm) 2795,5 S1 S1 Kelembaban (%) 83,28 S1 S1 Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Baik S1 S1 Media perakaran (rc) Tekstur K N N Bahan Kasar (%) - - - Kedalaman tanah (cm) 85 S2 S2 Retensi hara (nr) KTK (me/100g) 29,18 S1 S1 Kejenuhan Basa (%) 5,32 S2 S1 pH H2O 6,22 S2 S1 C-organik (%) 3,75 S1 S1 Bahaya banjir (fh) Genangan F0 S1 S1 Kesesuaian Lahan actual N-rc (media perakaran)

Usaha Perbaikan -penambahan bahan organik

Kesesuaian Lahan Potensial

N-rc (media perakaran)

Keterangan : k (kasar) f0 = tidak ada banjir di dalam periode satu tahun

Pada tabel 13 diperoleh kesesuaian lahan aktualnya adalah N-rc dengan

faktor pembatas media perakaran, setelah dilakukan usaha perbaikan terhadap

faktor pembatas lainnya seperti retensi hara maka diperoleh kesesuaian lahan

potensialnya N-rc.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dari hasil pengamatan dilapangan dan analisa sifat-sifat tanah

dilaboratorium, maka kelas kesesuaian lahan untuk tanaman

Kopi Arabika (Coffea arabica) pada SPT 5 ditampilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 14. Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica) pada SPT 5

Karakteristik Data

Kelas Kesesuaian

Aktual Kelas Kesesuaian

Potensial

Temperatur (tc) Temp. rata-rata (o 20,31 C) S1 S1 Ketinggian tempat dpl (m) 933 S1 S1 Ketersediaan air (wa) Curah hujan (mm) 2795,5 S3 S3 Kelembaban (%) 83,28 S3 S3 Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Baik S1 S1 Media perakaran (rc) Tekstur K N N Bahan Kasar (%) - - - Kedalaman tanah (cm) 85 S2 S2 Retensi hara (nr) KTK (me/100g) 29,18 S1 S1 Kejenuhan Basa (%) 5,32 S3 S2 pH H2O 6,22 S1 S1 C-organik (%) 3,75 S1 S1 Bahaya banjir (fh) Genangan F0 S1 S1 Kesesuaian Lahan actual N-rc (media perakaran)

Usaha Perbaikan -Penambahan bahan organik

Kesesuaian Lahan Potensial N-rc (media Perakaran) Keterangan : k (kasar) f0 = tidak ada banjir di dalam periode satu tahun

Pada tabel 14 diperoleh kesesuaian lahan aktualnya adalah N-rc dengan

faktor pembatas media perakaran, setelah dilakukan usaha perbaikan terhadap

faktor pembatas lainnya seperti retensi hara maka diperoleh kesesuaian lahan

potensialnya N-rc.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dari hasil pengamatan dilapangan dan analisa sifat-sifat tanah

dilaboratorium, maka kelas kesesuaian lahan untuk tanaman Jeruk (Citrus, sp)

pada SPT 6 ditampilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 15. Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Jeruk (Citrus,sp) pada SPT 6

Karakteristik Data

Kelas Kesesuaian Aktual

Kelas Kesesuaian Potensial

Temperatur (tc) Temp. rata-rata (o 20,31 C) S1 S1 Ketersediaan air (wa) Curah hujan (mm) 2795,5 S1 S1 Kelembaban (%) 83,28 S1 S1 Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Baik S1 S1 Media perakaran (rc) Tekstur K N N Bahan Kasar (%) - - - Kedalaman tanah (cm) 70 S3 S3 Retensi hara (nr) KTK (me/100g) 13,75 S2 S1 Kejenuhan Basa (%) 10,25 S2 S1 pH H2O 6,18 S2 S1 C-organik (%) 1,36 S1 S1 Bahaya banjir (fh) Genangan F0 S1 S1 Kesesuaian Lahan actual N-rc (media perakaran)

Usaha Perbaikan -Pengalahan tanah -Penambahan bahan organik

Kesesuaian Lahan Potensial

N-rc (media perakaran)

Keterangan : k (kasar) f0 = tidak ada banjir di dalam periode satu tahun

Pada tabel 15 diperoleh kesesuaian lahan aktualnya adalah N-rc dengan

faktor pembatas media perakaran, setelah dilakukan usaha perbaikan terhadap

faktor pembatas lainnya seperti retensi hara maka diperoleh kesesuaian lahan

potensialnya N-rc.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dari hasil pengamatan dilapangan dan analisa sifat-sifat tanah

dilaboratorium, maka kelas kesesuaian lahan untuk tanaman

Kopi Arabika (Coffea arabica) pada SPT 6 ditampilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 16. Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica) pada SPT 6

Karakteristik Data

Kelas Kesesuaian

Aktual Kelas Kesesuaian

Potensial Temperatur (tc) Temp. rata-rata (o 20,31 C) S1 S1 Ketinggian tempat dpl (m) 927 S1 S1 Ketersediaan air (wa) Curah hujan (mm) 2795,5 S3 S2 Kelembaban (%) 83,28 S3 S2 Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Baik S1 S1 Media perakaran (rc) Tekstur K N N Bahan Kasar (%) - - - Kedalaman tanah (cm) 70 S3 S3 Retensi hara (nr) KTK (me/100g) 13,75 S2 S1 Kejenuhan Basa (%) 10,25 S3 S2 pH H2O 6,18 S1 S1 C-organik (%) 1,36 S1 S1 Bahaya banjir (fh) Genangan F0 S1 S1 Kesesuaian Lahan actual N-rc (media perakaran)

Usaha Perbaikan -pengolahan tanah -penambahan bahan organik

Kesesuaian Lahan Potensial N-rc (media perakaran) Keterangan : k (kasar) f0 = tidak ada banjir di dalam periode satu tahun

Pada tabel 16 diperoleh kesesuaian lahan aktualnya adalah N-rc dengan

faktor pembatas media perakaran, setelah dilakukan usaha perbaikan terhadap

faktor pembatas lainnya seperti retensi hara maka diperoleh kesesuaian lahan

potensialnya N-rc.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dari hasil pengamatan dilapangan dan analisa sifat-sifat tanah

dilaboratorium, maka kelas kesesuaian lahan untuk tanaman Jeruk (Citrus, sp)

pada SPT 7 ditampilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 17. Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Jeruk (Citrus sp.) pada SPT 7

Karakteristik Data

Kelas Kesesuaian Aktual

Kelas Kesesuaian Potensial

Temperatur (tc) Temp. rata-rata (o 20,31 C) S1 S1 Ketersediaan air (wa) Curah hujan (mm) 2795,5 S1 S1 Kelembaban (%) 83,28 S1 S1 Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Baik S1 S1 Media perakaran (rc) Tekstur Ak S1 S1 Bahan Kasar (%) - - - Kedalaman tanah (cm) 70 S3 S3 Retensi hara (nr) KTK (me/100g) 18,37 S1 S1 Kejenuhan Basa (%) 12,03 S2 S1 pH H2O 5,87 S1 S1 C-organik (%) 1,51 S1 S1 Bahaya banjir (fh) Genangan F0 S1 S1 Kesesuaian Lahan actual S3-rc (media perakaran)

Usaha Perbaikan -pengolahan tanah

-penambahan bahan organik Kesesuaian Lahan Potensial

S3-rc (media perakaran)

Keterangan : ak (agak kasar) f0 = tidak ada banjir di dalam periode satu tahun

Pada tabel 17 diperoleh kesesuaian lahan aktualnya adalah S3-rc dengan

faktor pembatas media perakaran, setelah dilakukan usaha perbaikan terhadap

faktor pembatas lainnya seperti retensi hara maka diperoleh kesesuaian lahan

potensialnya S3-rc.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dari hasil pengamatan dilapangan dan analisa sifat-sifat tanah

dilaboratorium, maka kelas kesesuaian lahan untuk tanaman

Kopi Arabika (Coffea arabica) pada SPT 7 ditampilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 18. Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica)pada SPT 7

Karakteristik Data

Kelas Kesesuaian

Aktual Kelas Kesesuaian

Potensial Temperatur (tc) Temp. rata-rata (o 20,31 C) S1 S1 Ketinggian tempat dpl (m) 882 S1 S1 Ketersediaan air (wa) Curah hujan (mm) 2795,5 S3 S2 Kelembaban (%) 83,28 S3 S2 Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Baik S1 S1 Media perakaran (rc) Tekstur Ak S3 S3 Bahan Kasar (%) - - - Kedalaman tanah (cm) 70 S3 S3 Retensi hara (nr) KTK (me/100g) 18,37 S1 S1 Kejenuhan Basa (%) 12,03 S3 S2 pH H2O 5,87 S1 S1 C-organik (%) 1,51 S1 S1 Bahaya banjir (fh) Genangan F0 S1 S1 Kesesuaian Lahan actual S3-warcnr (ketersediaan air, media perakaran dan

retensi hara) Usaha Perbaikan -Pengolahan Tanah

-Penambahan Bahan organik Kesesuaian Lahan Potensial S3-rc (media perakaran)

Keterangan : ak (agak kasar) f0 = tidak ada banjir di dalam periode satu tahun

Pada tabel 18 diperoleh kesesuaian lahan aktualnya adalah S3-tcrc dengan

faktor pembatas temperatur dan media perakaran, setelah dilakukan usaha

perbaikan terhadap faktor pembatas lainnya seperti retensi hara maka diperoleh

kesesuaian lahan potensialnya S3-rc.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dari hasil pengamatan dilapangan dan analisa sifat-sifat tanah

dilaboratorium, maka kelas kesesuaian lahan untuk tanaman Jeruk (Citrus, sp)

pada SPT 8 ditampilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 19. Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Jeruk (Citrus sp.) pada SPT 8

Karakteristik Data

Kelas Kesesuaian Aktual

Kelas Kesesuaian Potensial

Temperatur (tc) Temp. rata-rata (o 20,31 C) S1 S1 Ketersediaan air (wa) Curah hujan (mm) 2795,5 S1 S1 Kelembaban (%) 83,28 S1 S1 Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Baik S1 S1 Media perakaran (rc) Tekstur Ak S3 S3 Bahan Kasar (%) - - - Kedalaman tanah (cm) 70 S3 S3 Retensi hara (nr) KTK (me/100g) 19,12 S1 S1 Kejenuhan Basa (%) 9,81 S2 S1 pH H2O 5,95 S1 S1 C-organik (%) 2,72 S1 S1 Bahaya banjir (fh) Genangan F0 S1 S1 Kesesuaian Lahan actual S3-rc (media perakaran)

Usaha Perbaikan -Pengolahan tanah -Penambahan bahan organik

Kesesuaian Lahan Potensial

S3-rc (media perakaran)

Keterangan : k (kasar) f0 = tidak ada banjir di dalam periode satu tahun

Pada tabel 19 diperoleh kesesuaian lahan aktualnya adalah S3-rc dengan

faktor pembatas media perakaran, setelah dilakukan usaha perbaikan terhadap

faktor pembatas lainnya seperti retensi hara maka diperoleh kesesuaian lahan

potensialnya S3-rc.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dari hasil pengamatan dilapangan dan analisa sifat-sifat tanah

dilaboratorium, maka kelas kesesuaian lahan untuk tanaman

Kopi Arabika (Coffea arabica) pada SPT 8 ditampilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 20. Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica) pada SPT 8

Karakteristik Data

Kelas Kesesuaian

Aktual Kelas Kesesuaian

Potensial Temperatur (tc) Temp. rata-rata (o 20,31 C) S1 S1 Ketinggian tempat dpl (m) 872 S1 S1 Ketersediaan air (wa) Curah hujan (mm) 2795,5 S3 S2 Kelembaban (%) 83,28 S3 S2 Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Baik S1 S1 Media perakaran (rc) Tekstur Ak S3 S3 Bahan Kasar (%) - - - Kedalaman tanah (cm) 70 S3 S3 Retensi hara (nr) KTK (me/100g) 19,12 S1 S1 Kejenuhan Basa (%) 9,81 S3 S2 pH H2O 5,95 S1 S1 C-organik (%) 2,72 S1 S1 Bahaya banjir (fh) Genangan F0 S1 S1 Kesesuaian Lahan actual S3-warcnr (ketersediaan air,media perakaran dan

retensi hara) Usaha Perbaikan -pengolahan tanah

-penambahan bahan organik Kesesuaian Lahan Potensial S3-rc (media perakaran)

Keterangan : k (kasar) f0 = tidak ada banjir di dalam periode satu tahun

Pada tabel 20 diperoleh kesesuaian lahan aktualnya adalah S3-warcnr

dengan faktor pembatas ketersediaan air, media perakaran dan retensi hara,

setelah dilakukan usaha perbaikan terhadap faktor pembatas lainnya seperti retensi

hara maka diperoleh kesesuaian lahan potensialnya S3-rc.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dari hasil pengamatan dilapangan dan analisa sifat-sifat tanah

dilaboratorium, maka kelas kesesuaian lahan untuk tanaman Jeruk (Citrus, sp)

pada SPT 9 ditampilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 21. Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Jeruk (Citrus sp.) pada SPT 9

Karakteristik Data

Kelas Kesesuaian Aktual

Kelas Kesesuaian Potensial

Temperatur (tc) Temp. rata-rata (o 20,31 C) S1 S1 Ketersediaan air (wa) Curah hujan (mm) 2795,5 S1 S1 Kelembaban (%) 83,28 S1 S1 Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Baik S1 S1 Media perakaran (rc) Tekstur Ak S3 S3 Bahan Kasar (%) - - - Kedalaman tanah (cm) 80 S2 S2 Retensi hara (nr) KTK (me/100g) 18,87 S1 S1 Kejenuhan Basa (%) 9,17 S2 S1 pH H2O 5,85 S1 S1 C-organik (%) 2,06 S1 S1 Bahaya banjir (fh) Genangan F0 S1 S1 Kesesuaian Lahan actual S3-rc (media perakaran)

Usaha Perbaikan -penambahan bahan organik

Kesesuaian Lahan Potensial

S3-rc (media perakaran)

Keterangan : k (kasar) f0 = tidak ada banjir di dalam periode satu tahun

Pada tabel 21 diperoleh kesesuaian lahan aktualnya adalah S3-rc dengan

faktor pembatas media perakaran, setelah dilakukan usaha perbaikan terhadap

faktor pembatas lainnya seperti retensi hara maka diperoleh kesesuaian lahan

potensialnya S3-rc.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dari hasil pengamatan dilapangan dan analisa sifat-sifat tanah

dilaboratorium, maka kelas kesesuaian lahan untuk tanaman

Kopi Arabika (Coffea arabica) pada SPT 9 ditampilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 22. Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica) pada SPT 9

Karakteristik Data

Kelas Kesesuaian

Aktual Kelas Kesesuaian

Potensial Temperatur (tc) Temp. rata-rata (o 20,31 C) S1 S1 Ketinggian tempat dpl (m) 873 S1 S1 Ketersediaan air (wa) Curah hujan (mm) 2795,5 S3 S2 Kelembaban (%) 83,28 S3 S2 Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Baik S1 S1 Media perakaran (rc) Tekstur Ak S3 S3 Bahan Kasar (%) - - - Kedalaman tanah (cm) 80 S2 S2 Retensi hara (nr) KTK (me/100g) 18,87 S1 S1 Kejenuhan Basa (%) 9,17 S3 S2 pH H2O 5,85 S1 S1 C-organik (%) 2,06 S1 S1 Bahaya banjir (fh) Genangan F0 S1 S1 Kesesuaian Lahan actual S3-warcnr (ketersediaan air, media perakaran dan

retensi hara) Usaha Perbaikan -pengolahan tanah.

-Penambahan bahan organik Kesesuaian Lahan Potensial S3-rc (media perakaran)

Keterangan : k (kasar) f0 = tidak ada banjir di dalam periode satu tahun

Pada tabel 22 diperoleh kesesuaian lahan aktualnya adalah S3-warcnr

dengan faktor pembatas ketersediaan air, media perakaran, dan retensi hara

setelah dilakukan usaha perbaikan terhadap faktor pembatas lainnya seperti retensi

hara maka diperoleh kesesuaian lahan potensialnya S3-rc.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dari hasil pengamatan dilapangan dan analisa sifat-sifat tanah

dilaboratorium, maka kelas kesesuaian lahan untuk tanaman Jeruk (Citrus, sp)

pada SPT 10 ditampilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 23. Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Jeruk (Citrus sp.) pada SPT 10

Karakteristik Data

Kelas Kesesuaian Aktual

Kelas Kesesuaian Potensial

Temperatur (tc) Temp. rata-rata (o 20,31 C) S1 S1 Ketersediaan air (wa) Curah hujan (mm) 2795,5 S1 S1 Kelembaban (%) 83,28 S1 S1 Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Baik S1 S1 Media perakaran (rc) Tekstur Ak S3 S3 Bahan Kasar (%) - - - Kedalaman tanah (cm) 85 S2 S2 Retensi hara (nr) KTK (me/100g) 15,93 S2 S1 Kejenuhan Basa (%) 11,58 S2 S1 pH H2O 5,67 S1 S1 C-organik (%) 2,53 S1 S1 Bahaya banjir (fh) Genangan F0 S1 S1 Kesesuaian Lahan actual S3-rc (media perakaran)

Usaha Perbaikan -penambahan bahan organik

Kesesuaian Lahan Potensial

S3-rc (media perakaran)

Keterangan : k (kasar) f0 = tidak ada banjir di dalam periode satu tahun

Pada tabel 23 diperoleh kesesuaian lahan aktualnya adalah N-rc dengan

faktor pembatas media perakaran, setelah dilakukan usaha perbaikan terhadap

faktor pembatas lainnya seperti retensi hara maka diperoleh kesesuaian lahan

potensialnya N-rc.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dari hasil pengamatan dilapangan dan analisa sifat-sifat tanah

dilaboratorium, maka kelas kesesuaian lahan untuk tanaman

Kopi Arabika (Coffea arabica) pada SPT 10 ditampilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 24. Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica) pada SPT 10

Karakteristik Data

Kelas Kesesuaian

Aktual Kelas Kesesuaian

Potensial Temperatur (tc) Temp. rata-rata (o 20,31 C) S1 S1 Ketinggian tempat dpl (m) 1099 S1 S1 Ketersediaan air (wa) Curah hujan (mm) 2795,5 S3 S2 Kelembaban (%) 83,28 S3 S2 Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Baik S1 S1 Media perakaran (rc) Tekstur Ak S3 S3 Bahan Kasar (%) - - - Kedalaman tanah (cm) 85 S2 S2 Retensi hara (nr) KTK (me/100g) 15,93 S2 S1 Kejenuhan Basa (%) 11,58 S2 S1 pH H2O 5,67 S1 S1 C-organik (%) 2,53 S1 S1 Bahaya banjir (fh) Genangan F0 S1 S1 Kesesuaian Lahan actual S3-warc (ketersediaan air dan media perakaran)

Usaha Perbaikan -pengolahan tanah -penambahan bahan organik

Kesesuaian Lahan Potensial S3-rc (media perakaran) Keterangan : k (kasar) f0 = tidak ada banjir di dalam periode satu tahun

Pada tabel 24 diperoleh kesesuaian lahan aktualnya adalah S3-warc

dengan faktor pembatas ketersediaan air dan media perakaran, setelah dilakukan

usaha perbaikan terhadap faktor pembatas lainnya seperti retensi hara maka

diperoleh kesesuaian lahan potensialnya S3-rc.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Pembahasan

Dari keseluruhan hasil evaluasi lahan untuk masing-masing satuan peta

tanah (SPT) dan juga untuk masing-masing komoditi, diperoleh hasil penilaiaan

kesesuaian lahan daerah tersebut untuk tanaman jeruk dan juga tanaman kopi

arabika menurut kriteria pusat penelitian dan pengembangan tanah dan agroklimat

bogor (2003). Untuk land system BTG (Batu Apung), UBD (ulu Bandar), BPP

(batang pelapat), BPD (bukit pandan) dan PKS (pakasi) dengan 10 Satuan Peta

Tanah (SPT) dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 25. Kesesuaian Lahan Aktual dan Potensial pada SPT 1, SPT 2, SPT 3, SPT 4, SPT 5, SPT 6, SPT 7, SPT 8, SPT 9, SPT 10 Untuk Tanaman Jeruk (Citrus, sp)

SPT Kesesuaian Lahan Aktual Kesesuaian lahan potensial

1 N-oa (ketersediaan oksigen) S3-oarc (ketersediaan oksigen dan media perakaran

2 N-rc (media perakaran) N-rc (media perakaran) 3 N-rc (media perakaran) N-rc (media perakaran) 4 S3-rc (media perakaran) S3-rc (media perakaran) 5 N-rc (media perakaran) N-rc (media perakaran) 6 N-rc (media perakaran) N-rc (media perakaran) 7 S3-rc (media perakaran) S3-rc (media perakaran) 8 N-rc (media perakaran) N-rc (media perakaran) 9 N-rc (media perakaran) N-rc (media perakaran) 10 N-rc (media perakaran) N-rc (media perakaran)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tabel 26. Kesesuaian Lahan Aktual dan Potensial pada SPT 1, SPT 2, SPT 3, SPT 4, SPT 5, SPT 6, SPT 7, SPT 8, SPT 9, SPT 10 Untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica)

SPT Kesesuaian Lahan Aktual Kesesuaian lahan potensial

1 N-oa (ketersediaan oksigen) S3-waoarc (ketersediaan air,ketersediaan oksigen dan media

perakaran) 2 N-rc (media perakaran) N-rc (media perakaran) 3 N-rc (media perakaran) N-rc (media perakaran) 4 S3-warcnr (ketersediaan air,

media perakaran dan retensi hara) S3-warc (ketersediaan air dan media

perakaran) 5 N-rc (media perakaran) N-rc (media perakaran) 6 N-rc (media perakaran) N-rc (media perakaran) 7 S3-warcnr (ketersediaan air,

media perakaran dan retensi hara) S3-warc (ketersediaan air dan media

perakaran) 8 N-rc (media perakaran) N-rc (media perakaran) 9 N-rc (media perakaran) N-rc (media perakaran) 10 N-rc (media perakaran) N-rc (media perakaran)

Pada SPT 1 untuk tanaman jeruk diperoleh kesesuaian lahan aktual untuk

tanaman jeruk adalah N-oa, dengan faktor pembatas ketersediaan oksigen. Setelah

dilakukan perbaikan pada faktor pembatas dan retensi hara, maka kelasnya naik

menjadi S3-oarc pada kesesuaian lahan potensial. Dari SPT 1 untuk tanaman kopi

arabika diperoleh kesesuaian lahan aktualnya adalah N-oa pada faktor pembatas

ketersediaan oksigen, setelah dilakukan usaha perbaikan terhadap faktor pembatas

dan faktor pembatas retensi hara diperoleh kesesuaian lahan potensialnya yaitu

S3-waoarc.

Pada SPT 2 untuk tanaman jeruk diperoleh kesesuaian lahan aktualnya

yaitu N-rc dengan faktor pembatas media perakaran, setelah dilakukan usaha

perbaikan terhadap faktor pembatas lainnya seperti retensi hara, maka diperoleh

kesesuaian lahan potensialnya adalah N-rc. Pada SPT 2 untuk tanaman kopi

arabika diperoleh kesesuaian lahan aktualnya yaitu N-rc dengan faktor pembatas

media perakaran, setelah dilakukan usaha perbaikan terhadap faktor pembatas

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

lainnya seperti retensi hara, maka diperoleh kesesuaian lahan potensialnya adalah

N-rc

Pada SPT 3 untuk tanaman jeruk diperoleh kesesuaian lahan aktualnya

adalah N-rc dengan faktor pembatas media perakaran, setelah dilakukan usaha

perbaikan terhadap faktor pembatas lainnya seperti retensi hara, maka diperoleh

kesesuaian lahan potensialnya N-rc. Pada SPT 3 diperoleh kesesuaian lahan aktual

tanaman kopi arabika adalah N-rc dengan faktor pembatas media perakaran,

setelah dilakukan usaha perbaikan terhadap faktor pembatas lainnya seperti retensi

hara maka diperoleh kesesuaian lahan potensialnya N-rc

Pada SPT 4 untuk tanaman jeruk diperoleh kesesuaian lahan aktualnya

adalah S3-rc dengan faktor pembatas media perakaran, setelah dilakukan usaha

perbaikan terhadap faktor pembatas lainnya seperti retensi hara maka diperoleh

kesesuaian lahan potensialnya S3-rc. Pada SPT 4 untuk tanaman kopi arabika

diperoleh kesesuaian lahan aktualnya adalah S3-warcnc dengan faktor pembatas

ketersediaan air media perakaran dan retensi hara, setelah dilakukan usaha

perbaikan terhadap faktor pembatas lainnya seperti retensi hara maka diperoleh

kesesuaian lahan potensialnya S3-warc

Pada SPT 5 diperoleh kesesuaian lahan aktualnya adalah N-rc dengan

faktor pembatas media perakaran, setelah dilakukan usaha perbaikan terhadap

faktor pembatas lainnya seperti retensi hara maka diperoleh kesesuaian lahan

potensialnya N-rc. Pada SPT 5 diperoleh kesesuaian lahan aktual untuk tanaman

kopi arabika adalah N-rc dengan faktor pembatas media perakaran, setelah

dilakukan usaha perbaikan terhadap faktor pembatas lainnya seperti retensi hara

maka diperoleh kesesuaian lahan potensialnya N-rc

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Pada SPT 6 diperoleh kesesuaian lahan aktualnya adalah N-rc dengan

faktor pembatas media perakaran, setelah dilakukan usaha perbaikan terhadap

faktor pembatas lainnya seperti retensi hara maka diperoleh kesesuaian lahan

potensialnya N-rc. Pada SPT 6 diperoleh kesesuaian lahan aktual tanaman kopi

arabika adalah N-rc dengan faktor pembatas media perakaran, setelah dilakukan

usaha perbaikan terhadap faktor pembatas lainnya seperti retensi hara maka

diperoleh kesesuaian lahan potensialnya N-rc

Pada SPT 7 diperoleh kesesuaian lahan aktualnya adalah S3-rc dengan

faktor pembatas media perakaran, setelah dilakukan usaha perbaikan terhadap

faktor pembatas lainnya seperti retensi hara maka diperoleh kesesuaian lahan

potensialnya S3-rc. Pada SPT 7 diperoleh kesesuaian lahan aktual tanaman kopi

arabika adalah S3-warcnr dengan faktor pembatas ketersediaan air, media

perakaran dan retensi hara setelah dilakukan usaha perbaikan terhadap faktor

pembatas lainnya seperti retensi hara maka diperoleh kesesuaian lahan

potensialnya S3-warc.

Pada SPT 8 diperoleh kesesuaian lahan aktualnya adalah N-rc dengan

faktor pembatas media perakaran, setelah dilakukan usaha perbaikan terhadap

faktor pembatas lainnya seperti retensi hara maka diperoleh kesesuaian lahan

potensialnya N-rc. Pada SPT 8 diperoleh kesesuaian lahan aktual tanaman kopi

arabika adalah N-rc dengan faktor pembatas media perakaran, setelah dilakukan

usaha perbaikan terhadap faktor pembatas lainnya seperti retensi hara maka

diperoleh kesesuaian lahan potensialnya N-rc.

Pada SPT 9 diperoleh kesesuaian lahan aktualnya adalah N-rc dengan

faktor pembatas media perakaran, setelah dilakukan usaha perbaikan terhadap

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

faktor pembatas lainnya seperti retensi hara maka diperoleh kesesuaian lahan

potensialnya N-rc. Pada SPT 9 diperoleh kesesuaian lahan aktual tanaman kopi

arabika adalah N-rc dengan faktor pembatas media perakaran, setelah dilakukan

usaha perbaikan terhadap faktor pembatas lainnya seperti retensi hara maka

diperoleh kesesuaian lahan potensialnya N-rc.

Pada SPT 10 diperoleh kesesuaian lahan aktualnya adalah N-rc dengan

faktor pembatas media perakaran, setelah dilakukan usaha perbaikan terhadap

faktor pembatas lainnya seperti retensi hara maka diperoleh kesesuaian lahan

potensialnya N-rc. Pada SPT 10 diperoleh kesesuaian lahan aktual tanaman kopi

arabika adalah N-rc dengan faktor pembatas media perakaran, setelah dilakukan

usaha perbaikan terhadap faktor pembatas lainnya seperti retensi hara maka

diperoleh kesesuaian lahan potensialnya N-rc

Temperatur

Dari hasil pengamatan iklim yaitu didapat suhu rata-rata tahunan (°C) dan

curah hujan tahunan (mm/thn). Diperoleh data curah hujan rata-rata tahunan pada

daerah penelitian yaitu sebesar 2795,5 mm/thn. Berdasarkan kriteria kesesuaian

lahan untuk komoditas pertanian oleh pusat penelitian dan pengembangan tanah

dan agroklimat (2003) tanaman jeruk dapat tumbuh dengan baik dengan

membutuhkan curah hujan sebesar 1500 mm/tahun. Hal ini disebabkan karena,

tanaman jeruk memerlukan air yang cukup serta drainase yang lancar untuk

pertumbuhannya, oleh karena itu curah hujan sebesar 2795,5 mm/tahun pada

daerah penelitian termasuk kepada kriteria S1 (sangat sesuai) untuk ditanam.

Demikian juga untuk tanaman kopi arabika, tanaman ini membutuhkan curah

hujan dalam 1 tahun 1200-1800 mm,dan optimal 1800-2000 mm, dimana

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

termasuk dalam kelas kesesuaian lahan S3 ( sesuai marginal ) untuk tanaman kopi

arabika. Temperatur pada daerah penelitian yaitu sebesar 20,31°C, dimana pada

kisaran ini suhu ini tanaman kopi arabika sangat optimal tumbuh, disebabkan

karena tanaman kopi arabika mengkehendaki kisaran suhu antara 16-22°C untuk

tumbuh optimal, maka kesesuaian lahannya adalah S1 (sangat sesuai).

Berdasarkan kriteria kesesuaian lahan untuk komoditas pertanian oleh pusat

penelitian dan pengembangan tanah dan agroklimat (2003), tanaman jeruk tumbuh

baik pada kisaran suhu 19-33°C, oleh karena diperoleh kesesuaian lahannya

adalah S1.

Media Perakaran

Pada pengambilan sampel tanah dilapangan dilakukan dengan pembukaan

lubang profil tanah pada 5 land system yang telah ditentukan dimana ada 5

pembukaan profil tanah yaitu pada kode land sistem : UBD (Ulu Bandar),BTG

(Batu Apung), BPD (Bukit Pandan),BPP (Batang Pelapat),PKS (Pakasi) dimana

pada land sistem batu apung yaitu tepatnya pembukaan profil didaerah Kuta

Jungak terdapat karatan yang menandakan bahwa drainasenya agak terhambat,

sehingga diperoleh kelas kesesuaian lahannya adalah N-oa, pada faktor pembatas

ketersediaan oksigen. Sedangkan tekstur tanah pada landsistem ini adalah :

lempung perpasir.

Pada pengamatan profil tanah yang kedua di desa siempat rube I yaitu

pada land system UBD (ulu Bandar) untuk melihat drainase tanahnya dimana,

tidak dijumpai karatan ataupun bercak-bercak sampai pada kedalaman lebih dari

100 cm. Hal ini menunjukkan bahwa pada land system ini memiliki drainase yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

baik, maka termasuk pada kelas kesesuaian S1.Tekstur tanah pada kode land

sistem ini adalah: pasir.

Pada pembukaan profil tanah yang ke tiga yaitu dengan kode land sistem

BPD (bukit pandan)/SPT 9 tepatnya di desa traju dilihat bawha keadaan drainase

tanahnya baik , karena tidak ditemukan adanya karatan pada penampang profil

tanah sampai dengan kedalaman 100 cm. Maka diperoleh kelas kesesuaian lahan

nya adalah S1, sedangkan kedalaman efektifnya adalah 80 cm ,sehingga diperoleh

kelas kesesuaian lahan nya adalah S2. Tekstur tanah pada land system ini adalah

pasir berlempung.

Pada pembukaan profil tanah yang ke empat yaitu dengan kode land

sistem PKS (Pakasi)/SPT 10 tepatnya di desa Kuta Jungak dilihat bahwa keadaan

drainase tanahnya baik , karena tidak ditemukan adanya karatan pada penampang

profil tanah sampai dengan kedalaman 100 cm. Maka diperoleh kelas kesesuaian

lahan nya adalah S1, sedangkan kedalaman efektifnya adalah cm 85 cm ,sehingga

diperoleh kelas kesesuaian lahan nya adalah S2. Tekstur tanah pada kode land

sistem ini adalah pasir berlempung.

Pada pembukaan profil tanah yang ke lima yaitu dengan kode land sistem

BPP (Batang Pelapat)/ SPT 8 tepatnya di desa Si empat Rube II dilihat bahwa

keadaan drainase tanahnya baik , karena tidak ditemukan adanya karatan pada

penampang profil tanah sampai dengan kedalaman 100 cm. Maka diperoleh kelas

kesesuaian lahan nya adalah S1, sedangkan kedalaman efektifnya adalah 70 cm

,sehingga diperoleh kelas kesesuaian lahan nya adalah S3. Tekstur tanah pada land

sistem ini adalah Pasir berlempung.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tekstur Tanah

Berdasarkan kriteria kelas kesesuaian lahan untuk komoditas pertanian

oleh pusat penelitian dan pengembangan tanah dan agroklimat bogor (2003),

tanaman jeruk , jeruk mengkehendaki tekstur tanah agak kasar, sedang, agak

halus, dan halus. pada daerah penelitian didapat 3 tekstur tanah yang diperoleh

dari analisa laboratorium yaitu lempung berpasir (ak), pasir berlempung (k) dan

pasir(k)

Tekstur tanah pada SPT 1 mempunyai kriteria kesesuaian lahan S1

dengan tekstur tanah agak kasar, SPT 2 mempunyai kriteria kesesuaian lahan N

dengan tekstur tanah kasar, SPT 3 mempunyai kriteria kesesuaian lahan N dengan

tekstur tanah Kasar, SPT 4 mempunyai kriteria kesesuaian lahan S1 dengan

tekstur tanah agak kasar, SPT 5 mempunyai kriteria kesesuaian lahan N dengan

tekstur tanah kasar, SPT 6 mempunyai kriteria kesesuaian lahan N dengan tekstur

kasar, SPT 7 mempunyai kriteria kesesuaian lahan S1 dengan tekstur tanah agak

kasar, SPT 8 mempunyai kriteria kesesuaian lahan N dengan tekstur tanah kasar,

SPT 9 mempunyai kriteria kesesuaian lahan N dengan tekstur tanah kasar, serta

SPT 10 mempunyai kriteria kesesuaian lahan N dengan tekstur tanah Kasar.

Untuk tanaman kopi tekstur tanah yang sangat baik untuk tanaman kopi

adalah halus, agak halus dan sedang. Didaerah penelitian dengan kode land

system SPT 1 diperoleh kriteria kesesuaian lahan S3 dengan tekstur tanah agak

kasar, SPT 2 diperoleh kriteria kesesuaian lahan N dengan tekstur tanah kasar,

SPT 3 diperoleh kriteria kesesuaian lahan N dengan tekstur tanah kasar, SPT 4

diperoleh kriteria kesesuaian lahan S3 dengan tekstur tanah agak kasar, SPT 5

diperoleh kriteria kesesuaian lahan N dengan tekstur tanah kasar, SPT 6 diperoleh

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

kriteria kesesuaian lahan N dengan tekstur tanah kasar, SPT 7 diperoleh kriteria

kesesuaian lahan S3 dengan tekstur tanah agak kasar, SPT 8 diperoleh kriteria

kesesuaian lahan N dengan tekstur tanah kasar, SPT 9 diperoleh kriteria

kesesuaian lahan N dengan tekstur tanah kasar, serta SPT 10 diperoleh kriteria

kesesuaian lahan N.

Drainase Tanah

Kelas drainase yang baik apabila tanah mempunyai peredaran udara yang

baik dari seluruh profil tanah dari atasnya sampai sampai kebawah bewarna terang

yang seragam dan tidak terdapat bercak-bercak kuning, coklat atau kelabu.

Berdasarkan pengamatan drainase tanah dilapangan dengan penggalian profil

tanah. Pada kode land system BTG ditemukan adanya bercak-bercak atau karatan

sampai kedalaman 125 cm. Kriteria kesesuaian lahan S3 untuk tanaman jeruk dan

kopi sedangkan pada pembukaan profil tanah untuk masing-masing land system

UBD, BPP, BPD, dan PKS tidak ditemukan adanya bercak-bercak atau karatan

didalam profil tanah, oleh karena itu kriteria kesesuaian lahannya adalah S1

(sangat sesuai) untuk tanaman jeruk dan tanaman kopi.

Retensi Hara

Karakteristik lahan yang digunakan untuk retensi hara adalah kapasitas

tukar kation tanah (KTK), pH, Kejenuhan basa (Kb), dan C-organik tanah. Dari

kelima land system dengan sepuluh pengambilan sampel tanah didapatkan

Kapasitas tukar kation tanah yaitu pada SPT 1 sebesar12,12%, dengan kriteria

kesesuaian lahan S2 dengan kelas kesesuaian lahan S1 untuk tanaman jeruk dan

tanaman kopi arabika, SPT 2 sebesar 22,06 % dengan kriteria kesesuaian lahan S1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

dengan kelas kesesuaian lahan S1 untuk tanaman jeruk dan tanaman kopi, SPT 3

sebesar 26,68% dengan kriteria kesesuaian lahan S1 dengan kelas kesesuaian

lahan S1 untuk tanaman jeruk dan tanaman kopi arabika, SPT 4 sebesar 17,06%

dengan kriteria kesesuaian lahan S1 dengan kelas kesesuaian lahan S1 untuk

tanaman jeruk dan tanaman kopi arabika, SPT 5 sebesar 29,18% dengan kriteria

kesesuaian lahan S1 dengan kelas kesesuaian lahan S1 untuk tanaman jeruk dan

tanaman kopi arabika, SPT 6 sebesar 13,75% dengan kriteria kesesuaian lahan S2

dengan kelas kesesuaian lahan S1 untuk tanaman jeruk dan tanaman kopi, SPT 7

sebesar 18,37% dengan kriteria kesesuaian lahan S1 dengan kelas kesesuaian

lahan S1 untuk tanaman jeruk dan tanaman kopi arabika, SPT 8 sebesar 19,12%

dengan kriteria kesesuaian lahan S1 dengan kelas kesesuaian lahan S1 untuk

tanaman jeruk dan tanaman kopi arabika, SPT 9 sebesar 18,87% dengan kriteria

kesesuaian lahan S1 dengan kelas kesesuaian lahan S1 untuk tanaman jeruk dan

tanaman kopi arabika dan SPT 10 sebesar 15,93% dengan kriteria kesesuaian

lahan S2 dengan kelas kesesuaian lahan S1 untuk tanaman jeruk dan tanaman

kopi. Menurut hardjowigeno (1995) tanah dengan KTK tinggi mampu menyerap

dan menyediakan unsur hara yang lebih banyak dari pada tanah dengan KTK yang

lebih rendah. Berdasarkan kriteria kelas kesesuaian lahan untuk komoditi

pertanian oleh pusat penelitian dan pengembangan tanah dan agroklimat bogor

KTK yang optimal untuk tanaman jeruk dan tanaman kopi arabika adalah >16.

Dari hasil analisa laboratorium didapat pH H2O pada daerah penelitian,

dimana didapat pH pada land system SPT 1 sebesar 5,74 dengan kelas kesesuaian

lahan S1 untuk tanaman jeruk dan tanaman kopi, SPT 2 sebesar 6,33 dengan kelas

kesesuaian lahan S1 untuk tanaman jeruk dan S2 untuk tanaman kopi arabika,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SPT 3 sebesar 6,28 dengan kelas kesesuaian lahan S2 untuk tanaman jeruk dan

kopi, SPT 4 sebesar 5,94 dengan kelas kesesuaian lahan S1 untuk tanaman jeruk

dan kopi arabika, SPT 5 sebesar 6,22 dengan kelas kesesuaian lahan S2 untuk

tanaman jeruk dan tanaman kopi, SPT 6 sebesar 6,18 dengan kelas kesesuaian

lahan S2 untuk tanaman jeruk dan tanaman kopi arabika, SPT 7 sebesar 5,87

dengan kelas kesesuaian lahan S1 untuk tanaman jeruk dan tanaman kopi, SPT 8

sebesar 5,95 dengan kelas kesesuaian lahan S1 untuk tanaman jeruk dan tanaman

kopi, SPT 9 sebesar 5,85 dengan kelas kesesuaian lahan S1 untuk tanaman jeruk

dan tanaman kopi arabika dan SPT 10 sebesar 5,67 dengan kelas kesesuaian lahan

S1 untuk tanaman jeruk dan tanaman kopi. Menurut kriteria kesesuaian lahan

untuk komoditi pertanian oleh pusat penelitian dan pengembangan tanah dan

agroklimat bogor (2003), tanaman jeruk tumbuh baik pada pH tanah 5,0-6,0

sedangkan untuk tanaman kopi 5,3-6,0.

Pada analisis laboratorium didapat hasil analisis Kejenuhan basa untuk

masing masing kode land system, dimana pada SPT 1 diperoleh sebesar 14,36

dengan kelas kesesuaian lahan S2 untuk tanaman jeruk dan tanaman kopi arabika

mempunyai kriteria S3, SPT 2 sebesar 7,2 dengan kelas kesesuaian lahan S2

untuk tanaman jeruk dan tanaman kopi arabika, SPT 3 sebesar 5,44 dengan kelas

kesesuaian lahan S2 untuk tanaman jeruk dan tanaman kopi arabika kriteria S3,

SPT 4 sebesar 11,90 dengan kelas kesesuaian lahan S2 untuk tanaman jeruk dan

tanaman kopi arabika, SPT 5 sebesar 5,32 dengan kelas kesesuaian lahan S2 untuk

tanaman jeruk dan tanaman kopi arabika kriteria S3, SPT 6 sebesar 10,52 dengan

kelas kesesuaian lahan S2 untuk tanaman jeruk dan tanaman kopi arabika kriteria

S3, SPT 7 sebesar 12,03 dengan kelas kesesuaian lahan S2 untuk tanaman jeruk

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

dan tanaman kopi arabika, SPT 8 sebesar 9,81 dengan kelas kesesuaian lahan S2

untuk tanaman jeruk dan tanaman kopi arabika kriteria S3, SPT 9 sebesar 9,17

dengan kelas kesesuaian lahan S2 untuk tanaman jeruk dan tanaman kopi kriteria

S3, SPT 10 sebesar 11,58 dengan kelas kesesuaian lahan S2 untuk tanaman jeruk

dan tanaman kopi arabika kriteria S3. Menurut kelas kesesuaian lahan untuk

komoditas pertanian oleh pusat penelitian dan pengembangan tanah dan

agroklimat bogor (2003), tanaman jeruk dan tanaman kopi arabika optimal

tumbuh pada dengan kejenuhan basa >20% untuk tanaman jeruk dan tanaman

kopi tumbuh optimal pada kejenuhan basa >50%.

Pada analisis laboratorium didapat C-organik pada land system dimana

pada land system SPT 1 diperoleh sebesar 1,21 % dengan kelas kesesuaian lahan

S1 untuk tanaman jeruk dan tanaman kopi arabika, SPT 2 sebesar 2,50% dengan

kelas kesesuaian lahan S1 untuk tanaman jeruk dan tanaman kopi arabika, SPT 3

sebesar 2,68% dengan kelas kesesuaian lahan S1 untuk tanaman jeruk dan

tanaman kopi arabika, SPT 4 sebesar 1,10% dengan kelas kesesuaian lahan S1

untuk tanaman jeruk dan tanaman kopi, SPT 5 sebesar 3,75% dengan kelas

kesesuaian lahan S1 untuk tanaman jeruk dan tanaman kopi arabika, SPT 6

sebesar 1,36% dengan kelas kesesuaian lahan S1 untuk tanaman jeruk dan

tanaman kopi arabika, SPT 7 sebesar 1,51% dengan kelas kesesuaian lahan S1

untuk tanaman jeruk dan tanaman kopi arabika, SPT 8 sebesar 2,72% dengan

kelas kesesuaian lahan S1 untuk tanaman jeruk dan tanaman kopi arabika, SPT 9

sebesar 2,06% dengan kelas kesesuaian lahan S1 untuk tanaman jeruk dan

tanaman kopi arabika, dan SPT 10 sebesar 2,53 dengan kelas kesesuaian lahan S1

untuk tanaman jeruk dan tanaman kopi arabika. Menurut kelas kesesuaian lahan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

untuk komoditas pertanian oleh pusat penelitian dan pengembangan tanah dan

agroklimat bogor (2003), tanaman jeruk dan tanaman kopi arabika optimal

tumbuh pada dengan C-organik >0,8%.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Lahan di Kecamatan Siempat Rube yang berpotensi ditanami tanaman jeruk

(Citrus sp.) dengan tingkat kesesuaian lahan S3-oarc dengan faktor pembatas

ketersediaan oksigen, dan media perakaran seluas 3.765,763 ha, yaitu pada

SPT 1, 4, dan 7, serta yang tidak sesuai dengan kelas kesesuian lahan N-rc

seluas 8.210,245 ha pada SPT 2, 3, 5, 6, 8, 9, dan 10 dengan faktor pembatas

media perakaran.

2. Lahan di Kecamatan Siempat Rube yang berpotensi ditanami tanaman Kopi

Arabika (Coffee arabica) dengan tingkat kesesuaian lahan S3-waoarc dengan

faktor pembatas ketersediaan air, ketersediaan oksigen, dan media perakaran

seluas 3.765,763 ha, yaitu pada SPT 1, 4, dan 7, serta yang tidak sesuai

dengan kelas kesesuian lahan N-rc seluas 8.210,245 ha pada SPT 2, 3, 5, 6, 8,

9, dan 10 dengan faktor pembatas media perakaran.

Saran

Lahan di Kecamatan Siempat rube sesuai secara potensial untuk di Tanami

jeruk dan tanaman kopi arabika, tetapi tidak melupakan usaha perbaikan yaitu

dengan penambahan bahan organik dan juga pengapuran tanah. Perlu dilakukan

penelitian lanjutan untuk tanaman pertanian lainnya seperti tanamana palawija dan

tanaman hortikultura agar diketahui kesesuaian lahannya cocok tidaknya ditanami

di Kecamatan Siempat Rube khususnya dan di Kabupaten Pakpak Bharat

umumnya, untuk kemajuan daerat tersebut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA