telpon cordless hsdfiq

5
Telpon cordless pertama kali muncul tahun 1980-an. Pada waktu itu, frekuensi radio yang digunakan adalah 2 !"#. $engan teknologi yang ada saat itu, telpon cordless mempunyai %e%erapa kekurangan. $ antaranya adalah ter%atasnya &arak pancaran, kualitas suara yang tidak memadai '%anyak mengandung noise(, serta kerahasiaan percakapan yang tidak ter&aga. )arak &angkau pancaran masih ter%atas karena frekuensi yang digunakan cukup rendah. $engan frekuens 2 !"#, &umlah kanal yang dihasilkan &uga sedikit, sehingga pro%a%ilitas ter&adinya crosstalk 'caka antara pengguna satu dengan lainnya men&adi le%ih %esar. *am%aran gampangnya, &ika dalam satu +T terdapat 2 rumah kecil dan masing-masing rumah memiliki telpon cordless, maka di%utuhkan 2 kanal frekuensi yang %er%eda. )umlah kanal se%anyak itu, cukup signifikan untuk frekuensi 2 !"#. alau dua atau le%ih rumah menggunakan frekuensi yang sama, mereka akan dapat saling mendengar, sehingga kerahasiaan percakapan tidak dapat di&aga. elum lagi crosstalk dengan pengguna radio /iti#en and '/ ( yang &uga menggunakan frekuensi 2 !"#. elain itu, teknologi radio analog yang ada memang sulit mengupayakan kualitas suara yang %ersih. " dise%a%kan oleh noise yang ditim%ulkan oleh dinding-dinding dalam rumah, pera%otan-pera%otan, serta pelatan-peralatan elektronik rumah tangga, seperti kipas angin, /, kulkas. Tahun 198 , 3ederal /ommunication /ommision '3//( mem%erikan &atah frekuensi 4 !"# hingga 49 !"# 'yang %erkem%ang men&adi 45 hingga 0 !"#( untuk dipakai oleh telpon cordless. Tu&uannya untuk mengatasi kekurangan-kekurangan di frekuensi 2 !"#. 6amun tidak %anyak kema&uan yang dapat dicapai. Per%aikan kualitas suara %elum signifikan.. erahasiaan percakapan &uga %elum ter&amin, ka &umlah kanal %elum memadai. elain itu, peralatan %a%y monitor &uga menggunakan frekuensi yang sama sehingga sangat ter%uka kemungkinan %ocornya pem%icaraan telpon. )atah frekuensi &uga tidak mampu mengatasi penam%ahan pengguna cordless. arena itu, di tahun 1990, 3// mem%erikan &atah frekuensi d 900 !"#. $engan frekuensi setinggi itu, kualitas suara yang dihasilkan men&adi le%ih %ersih. elain itu, pil kanalnya men&adi le%ih %anyak, sehingga mengurangi pro%a%ilitas ter&adinya crosstalk. ele%ihan lai adalah &arak &angkau yang meningkat. erahasiaan percakapan le%ih meningkat, walaupun kemungkinan ke%ocoran percakapan masih cukup %esar. Tahun 1994, diperkenalkan teknologi telpon cordless digital yang &uga %eker&a pada frekuensi 900 !" Teknologi digital dapat menam%ah kerahasiaan percakapan karena informasi suara dikirim dalam %entuk sinyal digital. atu tahun kemudian teknik $igital pread pectrum '$ ( diterapkan pada telpon co Teknik ini menye%arkan informasi suara 'yang telah diu%ah ke %entuk digital( ke %e%erapa frekuensi, sehingga dapat le%ih men&aga kerahasiaan percakapan telpon. "ingga saat ini, teknologi $ masih merupakan alternatif ter%aik untuk men&aga kerahasiaan. Tahun 1998, 3// mem%erikan &atah frekuensi 2,4 *"#. Penggunaan frekuensi ini menye%a%kan &arak &angkau telpon cordless semakin &auh. elain itu, kerahasiaan semakin ter&aga, karena frekuensinya %erada di luar &angkauan frekuensi radio scanner komersial. +adio scanner adalah penerima radio yan %eker&a pada &angkauan frekuensi yang luas dan mampu menerima pancaran informasi dalam %anyak %entuk modulasi. Peralatan inilah yang dahulu sempat mem%uat geger se%uah negara di 7ropa, karena menyadap percakapan rahasia seorang putri kera&aan yang dilakukan melalui telpon seluler. elain frekuensi 2,4 *"#, saat ini frekuensi ter%aru yang digunakan adalah ,8 *"#. emakin tinggi frekuensi yang digunakan oleh telpon cordless, menye%a%kan harga %ertam%ah mahal, karena memerlukan komponen-komponen elektronik yang le%ih presisi. "arga &uga %ertam%ah mahal &ika teknologi yang digunakan semakin canggih. egitu pula &ika &umlah fitur-fiturnya le%ih %anyak. /ont yang cukup populer adalah pencantuman caller $ dan digital answering machine 'yang tidak menggunakan kaset seperti tempo dulu(. Bagian-bagian telpon cordless Pada umumnya telpon cordless terdiri atas dua %agian, yaitu handset dan %ase unit. ase unit di%agi %agian phone line interface, pemancar dan penerima radio, power supply, %attery charger, dan keyp 'termasuk indikator :7$;:ight 7mitting $iode atau :/$;:i<uid /rystal $isplay(.

Upload: fridynaintan

Post on 02-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

scoewdgcow

TRANSCRIPT

Telpon cordless pertama kali muncul tahun 1980-an. Pada waktu itu, frekuensi radio yang digunakan adalah 27 MHz. Dengan teknologi yang ada saat itu, telpon cordless mempunyai beberapa kekurangan. Di antaranya adalah terbatasnya jarak pancaran, kualitas suara yang tidak memadai (banyak mengandung noise), serta kerahasiaan percakapan yang tidak terjaga.Jarak jangkau pancaran masih terbatas karena frekuensi yang digunakan cukup rendah. Dengan frekuensi 27 MHz, jumlah kanal yang dihasilkan juga sedikit, sehingga probabilitas terjadinya crosstalk (cakap silang) antara pengguna satu dengan lainnya menjadi lebih besar. Gambaran gampangnya, jika dalam satu RT terdapat 25 rumah kecil dan masing-masing rumah memiliki telpon cordless, maka dibutuhkan 25 kanal frekuensi yang berbeda. Jumlah kanal sebanyak itu, cukup signifikan untuk frekuensi 27 MHz. Kalau ada dua atau lebih rumah menggunakan frekuensi yang sama, mereka akan dapat saling mendengar, sehingga kerahasiaan percakapan tidak dapat dijaga. Belum lagi crosstalk dengan pengguna radio Citizen Band (CB) yang juga menggunakan frekuensi 27 MHz.Selain itu, teknologi radio analog yang ada memang sulit mengupayakan kualitas suara yang bersih. Hal itu disebabkan oleh noise yang ditimbulkan oleh dinding-dinding dalam rumah, perabotan-perabotan, serta pelatan-peralatan elektronik rumah tangga, seperti kipas angin, AC, kulkas.Tahun 1986, Federal Communication Commision (FCC) memberikan jatah frekuensi 47 MHz hingga 49 MHz (yang berkembang menjadi 43 hingga 50 MHz) untuk dipakai oleh telpon cordless. Tujuannya untuk mengatasi kekurangan-kekurangan di frekuensi 27 MHz. Namun tidak banyak kemajuan yang dapat dicapai. Perbaikan kualitas suara belum signifikan.. Kerahasiaan percakapan juga belum terjamin, karena jumlah kanal belum memadai. Selain itu, peralatan baby monitor juga menggunakan frekuensi yang sama, sehingga sangat terbuka kemungkinan bocornya pembicaraan telpon. Jatah frekuensi juga tidak mampu mengatasi penambahan pengguna cordless. Karena itu, di tahun 1990, FCC memberikan jatah frekuensi di 900 MHz.Dengan frekuensi setinggi itu, kualitas suara yang dihasilkan menjadi lebih bersih. Selain itu, pilihan kanalnya menjadi lebih banyak, sehingga mengurangi probabilitas terjadinya crosstalk. Kelebihan lainnya adalah jarak jangkau yang meningkat. Kerahasiaan percakapan lebih meningkat, walaupun kemungkinan kebocoran percakapan masih cukup besar.Tahun 1994, diperkenalkan teknologi telpon cordless digital yang juga bekerja pada frekuensi 900 MHz. Teknologi digital dapat menambah kerahasiaan percakapan karena informasi suara dikirim dalam bentuk sinyal digital. Satu tahun kemudian teknik Digital Spread Spectrum (DSS) diterapkan pada telpon cordless. Teknik ini menyebarkan informasi suara (yang telah diubah ke bentuk digital) ke beberapa frekuensi, sehingga dapat lebih menjaga kerahasiaan percakapan telpon. Hingga saat ini, teknologi DSS masih merupakan alternatif terbaik untuk menjaga kerahasiaan.Tahun 1998, FCC memberikan jatah frekuensi 2,4 GHz. Penggunaan frekuensi ini menyebabkan jarak jangkau telpon cordless semakin jauh. Selain itu, kerahasiaan semakin terjaga, karena frekuensinya berada di luar jangkauan frekuensi radio scanner komersial. Radio scanner adalah penerima radio yang bekerja pada jangkauan frekuensi yang luas dan mampu menerima pancaran informasi dalam banyak bentuk modulasi. Peralatan inilah yang dahulu sempat membuat geger sebuah negara di Eropa, karena menyadap percakapan rahasia seorang putri kerajaan yang dilakukan melalui telpon seluler.Selain frekuensi 2,4 GHz, saat ini frekuensi terbaru yang digunakan adalah 5,8 GHz. Semakin tinggi frekuensi yang digunakan oleh telpon cordless, menyebabkan harga bertambah mahal, karena memerlukan komponen-komponen elektronik yang lebih presisi. Harga juga bertambah mahal jika teknologi yang digunakan semakin canggih. Begitu pula jika jumlah fitur-fiturnya lebih banyak. Contoh fitur yang cukup populer adalah pencantuman caller ID dan digital answering machine (yang tidak menggunakan kaset seperti tempo dulu).Bagian-bagian telpon cordlessPada umumnya telpon cordless terdiri atas dua bagian, yaitu handset dan base unit. Base unit dibagi atas bagian: phone line interface, pemancar dan penerima radio, power supply, battery charger, dan keypad (termasuk indikator LED/Light Emitting Diode atau LCD/Liquid Crystal Display).Phone line interface menghubungkan saluran telpon dengan pemancar dan penerima radio. Fungsinya adalah menerima informasi dari saluran telpon dan mengirimnya ke handset melalui pemancar radio. Bagian ini juga dapat menerima informasi dari handset (melalui penerima radio), kemudian mengirimnya ke saluran telpon. Informasi yang dikirim ke handset dapat berupa sinyal ringer atau percakapan. Sedang sinyal yang dikirim ke saluran telpon dapat berupa sinyal dial atau percakapan. Umumnya buzzer/ringer juga dipasang di bagian ini, selain yang di pasang pada handset.Jika teknologinya sederhana, bagian pemancar dan penerima radio juga mengandung audio amplifier yang berfungsi untuk memperkuat informasi suara yang akan dipancarkan ke handset atau diterima dari handset. Karena percakapan telpon dilakukan secara simultan, maka pemancar dan penerima bekerja pada waktu yang sama (merupakan komunikasi duplex). Karena itu, frekuensi pancar ke handset harus berbeda dengan frekuensi terimanya. Sebagai contoh, jika di base unit frekuensi pemancar adalah 44,32 MHz dan frekuensi penerimanya adalah 49,28 MHz, maka di handset berlaku sebaliknya (frekuensi pemancar 49,28 MHz dan penerima 44,32 MHz).Power supply berfungsi untuk mengubah suplai AC tegangan tinggi (110/220 V) yang diterimanya menjadi DC bertegangan rendah yang digunakan untuk menyuplai rangkaian. Selain itu, bagian ini juga berfungsi untuk menyuplai rangkaian battery charger yang biasanya aktif mengisi, jika handset diletakkan pada tempat yang tersedia di base unit.Indikator hampir selalu ada di base unit semua merek telpon cordless. Paling tidak digunakan indikator yang berupa lampu LED. Untuk beberapa merek, jenis indikator yang digunakan adalah layar LCD. Keypad untuk melakukan dial atau mengontrol base unit tidak selalu ada di semua merek telpon.Pada umumnya, perlengkapan di handset sama seperti telpon standar. Perlengkapan-perlengkapan standar itu adalah : microphone, speaker, keypad (dan indikator), ringer/buzzer. Perlengkapan lainnya adalah : pemancar dan penerima radio, serta baterai re-chargeable.Microphone berfungsi untuk mengubah suara kita menjadi sinyal listrik. Speaker berfungsi untuk mengubah sinyal listrik menjadi suara. Keypad berfungsi untuk melakukan dialing. Sementara ringer/buzzer berfungsi sebagai indikator adanya panggilan.Seperti halnya di base unit, pemancar radio berfungsi untuk mengirim informasi dari handset ke base unit, sedang penerima radio berfungsi sebaliknya. Audio amplifier juga masih digunakan pada bagian ini.Untuk telpon cordless digital, bagian pemancar dan penerima radio mempunyai rangkaian yang lebih rumit. Tidak sekedar mempunyai audio amplifier, tetapi juga mempunyai tambahan rangkaian seperti : Analog to Digital Converter (ADC), Digital to Analog Converter (DAC), modulator dan demodulator digital. Akan lebih rumit lagi jika digunakan teknik DSS. Jadi pantaslah kalau harganya semakin mahal.Masa depan telpon cordlessCepat atau lambat, telpon cordless tetap akan menjadi salah satu pilihan berkomunikasi wireless. Pasar jenis telpon ini masih terbuka lebar untuk aplikasi lain, selain keperluan rumah tangga. Pengembangan tidak hanya dilakukan untuk perbaikan jarak jangkau, kualitas suara dan kerahasiaan percakapan, tetapi juga pengembangan lain yang dapat dilakukan untuk meraih peluang di tengah maraknya persaingan telpon seluler.Salah satu contoh pengembangannya adalah pemakaian beberapa handset untuk satu base unit. Sistem ini mirip dengan penggunaan PABX di kantor-kantor, di mana PABX terhubung dengan satu atau lebih saluran telpon PSTN, kemudian mempunyai banyak telpon ekstensi di dalam kantornya. Perbedaannya adalah tidak perlu lagi ada kabel-kabel yang menghubungkan tiap ruangan kantor dengan PABX di ruang operator, sehingga investasinya jauh lebih murah di banding pemakaian PABX. Apalagi jika dibandingkan dengan pemakaian telpon seluler untuk tiap orang di ruangan.Telepon cordless menggambarkan hubungan nirkabel antara handset danBase station(BS) yang langsung terhubung ke sistem telepon publik. Perbedaan utama adalah bahwa telepon cordless hanya berhubungan dan dapat berkomunikasi hanya dengan satuBase station(BS) saja. Jadi tidak adamobile switching center(MSC) melainkanBase station(BS) langsung terhubung ke PSTN.

prinsip dasar cordless phone

Dalam hal lain, telepon tanpa kabel ini mirip dengan telepon seluler, memungkinkan untuk cell area, arus informasi 2 arah, panggilan dapat berasal baik dari PSTN atau pengguna mobile. Sistem nirkabel juga telah bereveolusi menjadi nirkabelPrivate Automatic Branch Exchange(PABX). Dalam bentuk yang paling sederhana, sebuah PABX memilikiBase station(BS)tunggal yang dapat melayani beberapa handset secara bersamaan, baik menghubungkan ke PSTN atau membangun koneksi antar cordless telepon. Dalam bentuk yang lebih maju, PABX berisi beberapaBase station(BS) yang terhubung dengan stasiun pusat kontrol. Sistem semacam ini pada fungsi dasarnya sama sebagai sebuah sistem seluler, hanya cakupan are saja yang membedakan.

cordless wireless pabx

Telepon Cordless memiliki karakter sebagai berikut:1. Komunikasi 2 arah2. Mobilitas pengguna rendah3. Daerah jangkauan Base station (BS) sempit4. Daya rendah5. Tidak mendukung handoff

Sistem telepon kabel pertama adalah sistem analog yang hanya mendirikan sebuah link nirkabel sederhana antara handset danBase station(BS). Sistem yang berkembang saat ini adalah digital dan menyediakan fungsionalitas yang lebih canggih. Di eropa, sistemDigital Enhanced Cordless Telecommunications(DECT) adalah standar yang digunakan, di jepang sistem yang serupa disebut denganPersonal Handyphone System(PHS) yang menyediakan baik kemungkinan untuk telepon tanpa kabel dan alternatif dari sistem seluler. Kedua sistem tersebut beroperasi pada pita 1800 MHz, menggunakan spektrum khusus yang didedikasikan untuk aplikasi nirkabel. Di AMreika serikat telepon cordless digital beroperasi pada 2,45 GHzIndustrial, Scientic, and Medical(ISM) band, yang harus berbagi layanan dengan layanan nirkabel lainnya.

Arti katanya memang sama,cordless dan wireless sama2 berarti tanpa kabel,tetapi beda pengertian aplikasinya.CORDLESS itu gagangnya telpon saja yg tanpa kabel ,sedangkan dari pesawat telponnya masih harus disambungkan ke line kabel telkom. Cordless hanya menghilangkan kabel antara pesawat dan gagangnya saja.Jadi gagangnya bisa dibawa2 ke manapun dalam jangkauan sekitar 20m atau lebih tergantung kemampuan pesawatnya. Pada CORDLESS km harus berlangganan telpon kabel telkom.SedangkanWIRELESS adalah kebalikannya.Antara gagang telpon dan pesawatnya ada kabel penghubungnya,tetapi TIDAK ada kabel dari pesawat tsb ke jaringan kabel telkom atau penyedia telpon lain seperti Esia. Utk telkom produk Telpon wireless nya di namai FLEXI classy. Memakai pesawat seperti pesawat telpon kuno dgn gagang berlabel,plus ada antena agar bisa menangkap sinyal dari sistim BTS selular Telkom Flexi. Jadi tidak ada sambungan kabel antara telkom dan pesawat telpon tsb