teknologi motor diesel

8
Hyundai Diesel i20 CRDi I. Spesifikasi Sistem Bahan Bakar Mesin Diesel : 1396 cc Kapasitas tangki bensin : 45 liter Jenis Sistem Bahan Bakar : Common Rail Diesel Injection (CRDi) II. Sistem Bahan Bakar Pada mobil Hyundai i20 menerapkan sistem bahan bakar CRDi. CRDi yaitu kepanjangan dari Common Rail Diesel Injection. Mesin diesel dengan teknologi modern yang memiliki karakter mesin high speed direct injection, yang teknologinya merupakan pengembangan motor diesel common rail lama. Pengembangannya dilakukan pada sistem pengontrol waktu penyemprotan, dan jumlah bahan bakar yang disemprotkan. Yang dahulunya menggunakan system pengontrol mekanik namun sekarang menggunakan sistem elektronik. Komponen utama pada sistem bahan bakar CRDi yaitu sebuah pompa tekanan tinggi, common rail, ECU, rail pressure sensor dan injektor.

Upload: onery-andy-saputra

Post on 02-Aug-2015

72 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Teknologi Motor Diesel

Hyundai Diesel i20 CRDi

I. Spesifikasi Sistem Bahan Bakar

Mesin Diesel : 1396 cc

Kapasitas tangki bensin : 45 liter

Jenis Sistem Bahan Bakar : Common Rail Diesel Injection (CRDi)

II. Sistem Bahan Bakar

Pada mobil Hyundai i20 menerapkan sistem bahan bakar CRDi. CRDi yaitu

kepanjangan dari Common Rail Diesel Injection. Mesin diesel dengan teknologi

modern yang memiliki karakter mesin high speed direct injection, yang

teknologinya merupakan pengembangan motor diesel common rail lama.

Pengembangannya dilakukan pada sistem pengontrol waktu penyemprotan, dan

jumlah bahan bakar yang disemprotkan. Yang dahulunya menggunakan system

pengontrol mekanik namun sekarang menggunakan sistem elektronik.

Komponen utama pada sistem bahan bakar CRDi yaitu sebuah pompa tekanan

tinggi, common rail, ECU, rail pressure sensor dan injektor.

Gambar 1. Sistem Bahan Bakar Common Rail Diesel Injection (CRDi)

Sebenarnya komponen – komponen pada sistem bahan bakar Common Rail Diesel

Injection (CRDi) tidak hanya pada hal diatas namun lebih komplek, Namun

Page 2: Teknologi Motor Diesel

komponen yang ada diatas merupakan komponen yang membedakan dengan

sistem bahan bakar common rail yang lama.

Secara garis besar komponen sistem bahan bakar pada Common Rail Diesel

Injection (CRDi) yaitu:

a. Tangki Bahan Bakar

b. Filter Bahan Bakar

c. Pompa Tekanan Tinggi

d. High-pressure accumulator (Common rail)

e. Rail Pressure Sensor

f. Common Rail

g. ECU

h. Injektor

III. Fungsi Komponen pada Sistem Bahan Bakar

a. Tangki Bahan Bakar

Berfungsi untuk penyimpanan bahan bakar sementara yang selanjutnya akan

dihisap oleh pompa tekanan tinggi untuk disalurkan ke common rail.

Gambar 2. Tangki Bahan Bakar

b. Filter Bahan Bakar

Berfungsi untuk menyaring bahan bakar yang mengalir menuju pompa injeksi

tekanan tinggi agar terhindar dari kotoran yang ada. Filter bahan bakar harus

dibersihkan secara berkala untuk mencegah adanya kotoran yang bisa

menghambat aliran bahan bakar. Untuk lebih paham bisa melihat Gambar 3. Filter

Bahan Bakar

Page 3: Teknologi Motor Diesel

Gambar 3. Filter Bahan Bakar

c. Pompa Tekanan Tinggi

Pada mesin diesel biasa, pompa digerakkan oleh mesin dan berfungsi untuk

menyalurkan sejumlah bahan bakar yang sesuai dengan kebutuhan, dan

berfungsi untuk mendistribusikan bahan bakar ke setiap injector, serta

berfungsi untuk mengatur waktu penyemprotan bahan bakar diruang bakar.

Pada sistem bahan bakar Common Rail Diesel Injection (CRDi), pompa hanya

bertugas untuk manumpuk bahan bakar pada tekanan yang sangat tinggi di

dalam common rail dari cabang injector. Lihat gambar 4. Salah satu contoh

pompa tekanan tinggi.

Gambar 4.Pompa Tekanan Tinggi.

d. Common Rail

Berfungsi untuk menampung bahan bakar yang telah dipompa oleh pompa

tekanan tinggi untuk disalurkan keruang bakar melalui injector. Common rail

ini dibuat agar tekanan penyemprotan pada tiap injektor sama sehingga

getaran yang dihasilkan dari mesin lebih berkurang.

Tekanan pada common rail maksimal sebesar 1,350 bar. Dan tekanan itu

dipertahankan dengan cara pada setiap proses injeksi, bahan bakar ditarik dari

Page 4: Teknologi Motor Diesel

high-pressure accumulator. Dan untuk memastikan bahwa tekanan didalam

common rail tidak melebihi angka yang diperbolehkan atau turun dibawah

standart maka dipasang komponen pressure limiter. Lihat gambar 5. Common

rail

Gambar 5. Common Rail

e. ECU

Berfungsi untuk memberikan sinyal pada injector agar injector

menyemprotkan bahan – bakarnya. Sinyal yang diberikan ECU akan menatur

waktu penyemprotan bahan bakar pada motor diesel, tidak hanya itu saja

sinyal yang diberikan oleh ECU juga akan mempengaruhi lama penyemprotan

bahan bakar yang efeknya akan mempengaruhi jumlah bahan bakar yang

disemprotkan. Sinyal yang dihasilkan/diberikan oleh ECU berasal dari laporan

sensor – sensor yang ada pada kendaraan yang mempengaruhi kinerja mesin

kendaraan, contohnya : Crankshaft position sensor, Air-temperature sensor,

Camshaft position sensor, Rail pressure sensor dan lain – lain. Bentuk ECU

dapat dilihat pada Gambar.6 ECU

Gambar 6. ECU

Page 5: Teknologi Motor Diesel

f. High-pressure accumulator (Common rail)Fungsi pressure accumulator (Common rail) adalah untuk Menyimpan bahan bakar dan Mencegah agar tekanan bahan bakar di common rail tidak terjadi turun-naik.

i. Rail Pressure Sensor

Berfungsi untuk mendata tekanan bahan bakar yang ada didalam common rail

untuk dilaporkan ke dalam ECU untuk diproses,

g. Injektor

Berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar didalam ruang pembakaran pada

saat yang telah ditentukan agar terjadi pembakaran. Waktu pengabutan bahan

bakar ditentukan oleh sinyal dari ECU kapan injector menyemprot, berapa

lama injector menyemprot dan kapan injector mengakiri penyemprotan. Untuk

mengetahui injector dapat melihat gambar 7. Injektor

Gambar 7. Injektor

Sketsa Secara Umum Mesin Common Rail Diesel Injection

Page 6: Teknologi Motor Diesel

h. Kesimpulan

Dari data diatas dapat disimpulkan beberapa hal mengenai sistem bahan bakar

Common Rail Diesel Injection (CDRi) :

1. Pada mesin CDRi semua pengaturan waktu penginjeksian menggunakan

elektronik sehingga lebih akurat dan presisi.

2. Pada mesin CDRi lebih minim getaran dibandingkan dengan sistem bahan

bakar yang lain. Dikarenakan tekanan serta jumlah bahan bakar yang

disemprotkan sama sehingga tenaga yang dihasilkan oleh tiap silinder

relative lebih sama besar.

3. Dari kelebihan tersebut juga ada kelemahannya yaitu CDRi lebih

disarankan bahan bakar yang digunakan menggunakan bahan bakar yang

cetane yang tinggi agar bahan bakar lebih awet. Tidak hanya itu saja CDRi

juga tidak dapat digunakan pada semua mesin diesel, karena untuk mesin

diesel yang besar tidak cocok menggunakan sistem bahan bakar ini.