teknik penyusunan ptk

9
TEKNIK PENYUSUNAN PTK Teknik penyusunan PTK Di edisi kali ini kita akan coba membahas trik dan tips mudah menyusun bab 1 sampai bab 3. Tiga bab awal ini dapat dikatakan sebagai pondasi utama bangunan PTK dan menjadi penentu keberhasilan tindakan yang akan dilakukan. Pada posting sebelumnya saya telah coba uraikan kegiatan sebelum teman-teman menyusun PTK , yaitu mengidentifikasi, menemukan dan memilih masalah yang akan diteliti dengan prinsip bahwa masalah yang dipilih memang mendesak untuk dipecahkan. Satu hal yang perlu saya ingatkan yaitu sebelum menyusun proposal pastikan dulu teman-teman sudah menemukan alternatif pemecahan masalah yang akan diteliti. Maksudnya gimana sich?? Saya contohkan saja ya… Misalnya masalah yang akan diteliti Bagaimana menarik perhatian siswa dia awal pelajaran pada pelajaran IPS? Sebelum proposal disusun, temukan dulu alternatif pemecahannya. Misalnya melalui penggunaan Media Visual. Naah jika sudah ditemukan dapat dipastikan bahwa perhatian siswa disebut variable primer dan media visual disebut variable skunder. Mengapa disebut skunder? Karena masih banyak cara lain untuk menarik perhatikan siswa. Penggunaan media visual hanya salah satu diantaranya. Okelah kalau gitoe…. Kita lanjut… Bagian awal PTK adalah Bab 1 (Pendahuluan), kemudian bab 2 (tinjauan pustaka) dan bab 3 (metode penelitian). Sistematika penulisan (outline) PTK berbeda- beda namun pada prinsipnya sama. Lalu dimana kesamaanya?? Bab 1 umumnya berisi latar belakang masalah, perumusan masalah dan gambaran singkat metode pemecahan masalahnya. Bab 2 berisi tinjauan pustaka dari variable primer dan varibel skunder penelitian. Bab 3 umumnya berisi penjelasan waktu, tempat, subyek (siswa) yang diteliti, kelas yang diteliti, cara pengumpulan data, instrument pengumpulan data, cara analisis data, cara observasi dan indicator keberhasilan penelitian. Untuk lebih jelasnya saya contohkan sistematika proposal PTK untuk masalah yang tadi kita pilih, namun sifatnya tidak baku. Bab 1 Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah B. Identifikasi Masalah (optional)

Upload: yantoprieanto

Post on 08-Apr-2016

13 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

pendidikan

TRANSCRIPT

Page 1: Teknik Penyusunan Ptk

TEKNIK PENYUSUNAN PTK Teknik penyusunan PTK

Di edisi kali ini kita akan coba membahas trik dan tips mudah menyusun bab 1 sampai bab 3.  Tiga bab awal ini dapat dikatakan sebagai pondasi utama bangunan PTK dan menjadi penentu keberhasilan tindakan yang akan dilakukan.  Pada posting sebelumnya saya telah coba uraikan kegiatan sebelum teman-teman menyusun PTK, yaitu mengidentifikasi, menemukan dan memilih masalah yang akan diteliti dengan prinsip bahwa masalah yang dipilih memang mendesak untuk dipecahkan.  Satu hal yang perlu saya ingatkan yaitu sebelum menyusun proposal pastikan dulu teman-teman sudah menemukan alternatif pemecahan masalah yang akan diteliti. Maksudnya gimana sich?? Saya contohkan saja ya… Misalnya masalah yang akan diteliti Bagaimana menarik perhatian siswa dia awal pelajaran pada pelajaran IPS? Sebelum proposal disusun, temukan dulu alternatif pemecahannya. Misalnya melalui penggunaan Media Visual. Naah jika sudah ditemukan dapat dipastikan bahwa perhatian siswa disebut variable primer dan media visual disebut variable skunder. Mengapa disebut skunder? Karena masih banyak cara lain untuk menarik perhatikan siswa. Penggunaan media visual hanya salah satu diantaranya.

Okelah kalau gitoe…. Kita lanjut… Bagian awal PTK adalah Bab 1 (Pendahuluan), kemudian bab 2 (tinjauan pustaka) dan bab 3 (metode penelitian). Sistematika penulisan (outline) PTK berbeda-beda namun pada prinsipnya sama. Lalu dimana kesamaanya?? Bab 1 umumnya berisi latar belakang masalah, perumusan masalah dan gambaran singkat metode pemecahan masalahnya. Bab 2 berisi tinjauan pustaka dari variable primer dan varibel skunder penelitian. Bab 3 umumnya berisi penjelasan waktu, tempat, subyek (siswa) yang diteliti, kelas yang diteliti, cara pengumpulan data, instrument pengumpulan data, cara analisis data, cara observasi dan indicator keberhasilan penelitian. Untuk lebih jelasnya saya contohkan sistematika proposal PTK untuk masalah yang tadi kita pilih, namun sifatnya tidak baku. Bab 1 Pendahuluan

A. Latar Belakang MasalahB. Identifikasi Masalah  (optional)

C. Rumusan Masalah

D. Pemecahan Masalah

Bab 2 Tinjauan PustakaA. Menarik minat dan Perhatian SiswaB. Media Pembelajaran visual

Bab 3 Metode PenelitianA. Setting penelitian (waktu,tempat, subyek yang diteliti,observator penelitian)B. Prosedur penelitian

C. Pengumpulan Data

D. Analisis Data

Page 2: Teknik Penyusunan Ptk

E. Indikator keberhasilan penelitian

Naaah sistematika itulah yang akan kita bahas tentunya…. Namun kali ini bab I dulu yaaa, soalnya mulai pegel tanganku nich…. Kita mulai bab 1. 

Bab 1 Pendahuluan    Latar Belakang Masalah 

Menulis latar belakang masalah biasanya menjadi kendala berat bagi orang yang baru pertama kali akan menyusun karya tulis.  Kendala terbesar adalah sulitnya menuangkan ide,gagasan dan pemikiran yang ada dikepala dalam bentuk tulisan yang runtut, mudah dipahami, tidak bertele-tele.  Dalam beberapa workshop PTK yang saya ikuti kebanyakan teman-teman bingung mengenai apa yang harus ditulis dalam latar belakang masalah.  Nah saya akan coba berikan trik dan tipsnya. Tips ini hanya satu alternative lho…Pertama, uraikan dulu kondisi ideal dari suatu kegiatan belajar. Teman-teman bisa merujuk standar nasional pendidikan (SNP), UU sikdiknas atau permendiknas, atau bisa juga pendapat-pendapat para ahli. Kedua, uraikan kondisi riil yang terjadi di kelas anda secara keseluruhan. Dengan menguraikan semua masalah yang dihadapi dikelas maka sama saja kita sudah melakukan identifikasi masalah.  Bagian yang kedua ini adalah inti dari latar belakang masalah. Uraian latar belakang masalah bisa mulai dari yang bersifat umum kemudian mengeruncut ke hal-hal yang bersifat khusus. Metode ini disebut metode penulisan induktif. Sebaliknya uraian juga dapat dimulai dari yang bersifat khusus kemudian mengerucut ke hal yang bersifat umum. Metode ini disebut uraian deduktif. Hal yang perlu kita pahami adalah jangan mengkacaukan latar belakang masalah dengan permasalahan. Mari kita lihat contoh berikut: Permasalahan: Banyak siswa yang pasif ketika melakukan kegiatan kerja kelompok. Gejala ini harus dijelaskan secara rinci  bukti-buktinya, berapa jumlah siswa yang tidak aktif dalam kerja kelompok, berapa jumlah siswa yang aktif, apa alasan siswa tidak aktif .  Setelah itu uraikan latar belakang banyaknya siswa yang pasif dalam kerja kelompok misalnya tidak ada pembagian kerja, sesama anggota kelompok tidak kompak, tidak mengerti tugas yang harus dikerjakan, sesama anggota kelompok sedang mengalami konflik, dan seterusnya.

Identifikasi Masalah  (optional) 

Dalam mengidentifikasi masalah sebaiknya anda tuliskan semua masalah pembelajaran yang anda alami dalam bentuk rincian. Misalnya

·  Siswa tidak ada yang berani menjawab pertanyaan guru·  Siswa tidak berani bertanya·  70% siswa membuat catatan pada buku yang berganti-ganti·  Dalam belajar kelompok siswa banyak yang mengandalkan temannya·  Siswa tidak berpartisipasi dalam kerja kelompok, dan seterusnya.

Rumusan Masalah

Pilihlah satu masalah dari sekian banyak masalah yang teridentifikasi  dengan catatan: mendesak untuk dipecahkan, nilai strategisnya sangat penting , dan sudah ditemukan alternatif pemecahannya.  Perumusan masalah meliputi dua variabel yaitu variabel primer (variabel terikat) dan variabel skunder (variabel bebas). Contoh perumusan masalah: Apakah  partisipasi kerja

Page 3: Teknik Penyusunan Ptk

kelompok dapat meningkat melalui penerapan metode pembelajaran kelompok dengan teknik investigasi group? Bagaimanakah perhatian siswa melalui penggunaan media visual dalam pembelajaran IPS?  Rumuskan masalah secara singkat, jelas dan padat.

Pemecahan Masalah

Dalam  subbab ini kita menguraikan masalah yang dipilih dan tindakan pemecahannya  misalnya bagaimana cara penggunaan media visual dikelas untuk menarik minat dan perhatian siswa. 

Tips Menyusun Penelitian Tindakan Kelas

Page 4: Teknik Penyusunan Ptk

Dalam dunia pendidikan dan pembelajaran, Penelitian tindakan kelas bukan barang asing lagi. Jenis penelitian ini sudah sangat familier di kalangan guru, pendidik, atau praktisi pendidikan. Namun sampai saat ini produktivitas guru dalam melakukan riset berbentuk penelitian tindakan boleh dibilang masih minim. Memang banyak yang sudah mengenal, tapi sebagian besar belum melakukannya. Ketika saya berdiskusi dengan banyak guru, hambatan terbesar antara lain; kurangnya ketajaman mengidentifikasi permasalahan belajar dan alternatif pemecahannya. Memang...untuk bisa mencari pemecahan masalah belajar, dibutuhkan sharing dengan sesama guru, menelaah referensi dan tentunya banyak baca buku. Naaah.. yang terakhir itu emang kendala terbesar sebagian guru di Indonesia...”membaca belum menjadi budaya”. Kendala berikutnya adalah kurangnya kemampuan menterjemahkan ide,pikiran, gagasan di kepala dalam bentuk bahasa tulis. Ini penting sebab namanya penelitian itu kan mulai perencanaan hingga pelaporan disajikan dalam bentuk tulisan. Lha kalau gak terbiasa menulis gimana mau meneliti bro...

Edisi posting kali ini saya mau nyoba memberi gambaran singkat mengenai prinsip penelitian tindakan kelas dan mudah-mudahan mudah dipahami bagaimana menyusun penelitian tindakan kelas. Sebelum kita mulai sebaiknya kita perlu merenungi pepatah yang disampaikan pendiri Ford Coorporation yaitu mbah Henry ford berikut: “Jika anda berfikir “tidak mampu” maka anda tidak akan pernah mampu  (Henry Ford)”  Oke  gak usah banyak basa-basi, kita mulai saja.

Menurut Kurt Lewin PTK merupakan suatu penelitian yang terdiri dari suatu rangkaian langkah (a spiral of step) yang terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan pengamatan, dan kegiatan refleksi.  Sebelum kita mulai melakukan riset, terlebih dulu kita harus memahami apa sih prinsip-prinsip dalam penelitian tindakan kelas. Prinsip Penelitian Tindakan Kelas yaitu:

—   Kegiatan nyata yang dilaksanakan dalam situasi rutin.  Artinya proses tindakan penelitian tidak dilaksanakan pada waktu tertentu misalnya saat libur semester, saat hari minggu dan seterusnya, tapi bersamaan dengan kegiatan belajar biasa. Proses belajar berjalan normal sehingga siswa tidak tahu gurunya sedang melakukan penelitian.

—   Kegiatan penelitian diawali dari kesadaran diri untuk memperbaiki kinerja.  Logikanya jika pak guru atau bu guru membuat PTK karena mau naik pangkat atau mau ikut lomba, maka masalah yang diangkat jadi tidak original dan cenderung direkayasa. Njiiih mboten.....

—   Berpijak pada analisis permasalahan pembelajaran di kelas.  Maksudnya masalah yang diteliti memang benar-benar dialami dan membutuhkan pemecahan.

—   Upaya empiris dan sistematis. Empiris dapat diartikan nyata berdasarkan data-data akurat. Sistmatis maksunya mengikuti kaidah metodologi penelitian.

Page 5: Teknik Penyusunan Ptk

—   Masalah yang diteliti Spesifik /khusus , misalnya anak gak mau bertanya, tidak kosentrasi, malas mengerjakan PR, sering tidur, nilai ulanagan harian pada KD tertentu rendah.  Masalah yang terlalu luas misalnya; prestasi belajar, hasil UAN, kenakalan remaja dan seterusnya.

—   Hal yang diteliti harus Managable, artinya dapat dikelola dan dilaksanakan oleh si guru.  Kalau mau meningkatkan minat belajar, perlakuan tindakannya ya gak perlu mendatangi rumah siswa satu persatu, melacak keseharian siswa, melacak lamanya waktu belajar  dirumah. Kalau begini akhirnya susah sendiri dech...

—   Realistic/operasional atau tidak diluar jangkauan. Contohnya jika mau meningkatkan motivasi belajar perlakuan tindakanya ya gak perlu dengan melengkapi semua sarana dan prasarana belajar siswa.  Ini kan diluar jangkauan pak guru dan bu guru.

—   Time-bound/diikat oleh waktu.  Artinya lama penelitian dibatasi waktunya misalnya dalam 3 siklus. Tiap siklus dibuat dalam 2 kali pertemuan sehingga menjadi 6 kali pertemuan. Tidak dilakukan dalam satu semester, satu tahun apalagi tiga tahun...he...he...

Di awal tadi sudah dijelaskan bahwa penelitian tindakan kelas bersifat siklikal, yang terdiri dari empat rangkaian langkah yaitu: perencanan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Nah selanjutnya mari kita lihat tahapan-tahapan tersebut dalam bagan berikut.

Bagaimana Menemukan Permasalahan PTK ?A.  Renungilah kegiatan pembelajaran yang anda laksanakan.  Carilah hal-hal

yang anda anggap masalah.  Misalnya:

1. Siswa banyak yang mengantuk 2. Siswa tidak kosentrasi dalam belajar 3. Siswa tidak berani bertanya 4. Siswa tidak minat belajar 5. Siswa tidak punya motivasi belajar 6. Siswa tidak senang belajar 7. Siswa sangat tegang ketika belajar 8. Nilai siswa sangat rendah 9. dllll

B. Mengidentifikasi masalah

Dalam mengidentifikasi masalah sebaiknya anda tuliskan semua masalah pembelajaran yang anda alami misalnya

Page 6: Teknik Penyusunan Ptk

Siswa tidak ada yang berani menjawab pertanyaan guru Siswa tidak berani bertanya 70% siswa membuat catatan pada buku yang berganti-ganti Dalam belajar kelompok siswa banyak yang mengandalkan temannya Siswa tidak berpartisipasi dalam kerja kelompok Dan seterusnya

C.  Berfikirlah tentang apa yang mungkin dapat anda perbaiki Gunakan pertanyaan-pertanyaan berikut untuk memfokuskan

perhatian anda.

1. Bagaimana agar siswa tidak mengantuk?2. Apa yang harus saya lakukan agar siswa senang belajar IPS?3. Bagaimana agar siswa aktif bertanya?4. dlllll

E.   Pilihlah masalah yang layak untuk dipecahkan

Jika anda yakin bahwa banyak siswa terlambat karena rumahnya sangat jauh dari sekolah anda tidak perlu melakukan PTK.

Jika anda yakin bahwa penyebab siswa tidak mempelajari materi di rumah karena tidak punya buku, anda tidak perlu melakukan PTK karena dengan siswa dibelikan buku lewat dana BOS masalah tsb akan beres.

D.  Pilihlah masalah yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.

Contoh Masalah yang terlalu besar: Nilai UAS dari tahun ke tahun selalu rendah, Prestasi belajar siswa rendah.

Contoh masalah yang terlalu kecil : dua orang siswa selalu tidur saat belajar,  satu orang siswa  tak pernah membuat PR

dlllll

G.    Perumusan Masalah Pilihlah satu masalah yang mendesak untuk dipecahkan, nilai

strategisnya sangat penting , dan sudah ditemukan alternatif pemecahannya.

Perumusan masalah meliputi dua variabel yaitu variabel primer (variabel terikat) dan variabel skunder (variabel bebas)

Page 7: Teknik Penyusunan Ptk

Contoh perumusan masalah: (1) Apakah  aktifitas bertanya siswa kelas x SD X dapat meningkat melalui penerapan metode pembelajaran small group?  (2)Bagaimanakah peningkatan aktivitas bertanya melalui penerapan metode pembelajaran small group? Aktivitas bertanya disebut variabel primer, metode pembelajaran small group disebut variabel skunder.