tekben
TRANSCRIPT
1. Jelaskan bagaimana proses terbentuknya poliembrioni pada tanaman
angiospermae?
Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)
Tumbuhan biji tertutup memiliki jumlah spesies lebih banyak dibandingkan
dengan tumbuhan berbiji terbuka. Tumbuhan kelompok angiospermae memiliki lebih
banyak species karenan tanaman gymnospermae hanya tumbuh pada kondisi lingkungan
tertentu, sedankan tumbuhan angiospermae dapat tumbuh di berbagai kondisi alam dan
kebanyakan berumah 1 sehingga memungkinkan untuk terjadi persilangan yang
menghasilkan varian baru dalam 1 species.
Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) berasal dari kata angio = bunga dan
spermae = tumbuhan berbiji. Tumbuhan ini memiliki bunga yang sesungguhnya yang
terdiri dari mahkota bunga, kelopak bunga, putik, dan benang sari.
Secara umum, tumbuhan berbiji tertutup memiliki ciri yang sama dengan
tumbuhan berbiji terbuka. Keunikan tumbuhan berbiji tertutup terletak pada bijinya yang
tersusun oleh keping lembaga (kotyledon). Keping lembaga pada tumbuhan berbiji
tertutup membentuk dua kelompok tumbuhan, yaitu tumbuhan berbiji tunggal
(Monocotyledonae) dan tumbuhan berbiji berkeping dua (Dicotyledonae).
Proses pembentukan sel kelemin jantan (pembuahan ganda)
Proses pembentukan sel kelemin jantan (pembuahan ganda) pada ujung terdapat
inti vegetatif dan inti generatif inti generatif membelah menjadi 2 yaitu inti generatif 1,
yang membentuk sperma 1 dan inti generatif 2 yg membentuk sperma 2. Kemudian
sperma 1 dan sperma 2 jatuh ke bawah sampai ke mikrofil dan akan membentuk zigot di
dlm mikrofil terdapat satu inti yg disebut mitosis. Mitosis membelah menjadi 2 melalui
pembelahan meiosis. Lalu membelah lagi menjadi 4 dan disebut meiosis 2 dan terakhir,
4 inti itu membelah menjadi 8 inti
Proses pembentukan sel kelamin betina
Proses pembentukan sel kelamin betina pada 8 inti yg terbentuk melalui pembelahan
meiosis dan mitosis itu terbagi mjd beberapa bagian yaitu dalam mikrofil, 3 inti paling
atas disebut sel antipoda, 2 inti yang ada ditengah disebut inti kandung lembaga
sekunder dan ada 3 inti paling bawah, 2 yg ada di pinggir dsb sinergid dan 1 yg ada di
tengah disebut ovum.
2. Jelaskan proses perubahan morfologis dan fungsional pada biji selama masih di
pohon induknya?
Pengaruh fisiologis etilen adalah mendorong perkecambahan biji dan tunas,
pembungaan tanaman, senescence buga dan daun, pembentukkan bunga betina pada
tanaman berumah satu. Pengaruh utamanya adalah mempercepat proses pematangan
buah. Setiap makhluk hidup memiliki range of optimum atau kisaran optimum
terhadap faktor lingkungan untuk pertumbuhannya. Kondisi di atas ataupun di bawah
batas kisaran toleransi itu, makhluk hidup akan mengalami stress fisiologis.
Pada kondisi stress fisiologis ini, populasi akan menurun. Apabila kondisi stress
ini terus berlangsung dalam waktu yang lama dan telah mencapai batas toleransi
kelulushidupan, maka organisme tersebut akan mati. Baik dalam kondisi pertanian
maupun alamiah, tumbuhan sering terpapar pada cekaman lingkungan. Beberapa faktor
lingkungan seperti suhu udara, dapat menyebabkan cekaman dalam beberapa menit,
lainnya seperti kandungan air, mungkin memerlukan waktu berminggu-minggu, dan
faktor seperti kahat mineral tanah dapat makan waktu bulanan untuk dapat
menyebabkan cekaman.
3. Ada dua kelompok benih (rekalsitran dan ortodoks) jelaskan proses
penyimpanannya pada dua kelompok benih ini?
Benih rekalsitran
Berapa lama benih dapat disimpan sangat tergantung pada kondisi benih dan
lingkungannya sendiri. Beberapa tipe benih tidak mempunyai ketahanan untuk disimpan
dalam jangka waktu yang lama atau sering disebut benih rekalsitran. Sebaliknya benih
ortodoks mempunyai daya simpan yang lama dan dalam kondisi penyimpanan yang
sesuai dapat membentuk cadangan benih yang besar di tanah Schmidt (2000) dalamYudi
Harisman (2009).. Meskipun tipe ortodoks dan rekalsitran relatif jelas perbedaannya,
daya tahan benih untuk bertahan pada saat penyimpanan meliputi variasi yang luas, dari
yang sangat rekalsitran, intermediate sampai ortodoks. Pada umumnya semakin lama
benih disimpan maka viabilitasnya akan semakin menurun. Mundurnya viabilitas benih
merupakan proses yang berjalan bertingkat dan kumulatif akibat perubahan yang
diberikan kepada benih mengemukakan bahwa periode penyimpanan terdiri dari
penyimpanan jangka panjang, penyimpanan jangka menengah dan penyimpanan jangka
pendek. Penyimpanan jangka panjang memiliki kisaran waktu puluhan tahun, sedangkan
penyimpanan jangka menengah memiliki kisaran waktu beberapa tahun dan
penyimpanan jangka pendek memiliki kisaran waktu kurang dari satu tahun. Tidak ada
kisaran pasti dalam periode penyimpanan, hal ini disebabkan karena periode
penyimpanan sangat tergantung dari jenis tanaman dan tipe benih itu sendiri.
Tujuan utama penyimpanan benih adalah untuk menjamin persediaan benih yang
bermutu bagi suatu program penanaman bila diperlukan. Jika waktu penyemaian
dilaksanakan segera setelah pengumpulan benih maka benih dapat langsung digunakan
di persemian sehingga penyimpanan tidak diperlukan. Akan tetapi kasus semacam ini
sangat jarang terjadi, hal ini disebabkan karena pada daerah dengan iklim musim yang
memiliki musim penanaman pendek sangat tidak memungkinkan untuk langsung
menyemai benih, sehingga benih perlu disimpan untuk menunggu saat yang tepat untuk
disemai.
Penyimpanan benih.
Perlakuan yang terbaik pada benih ialah menanam benih atau disemaikan segera
setelah benih-benih itu dikumpulkan atau dipanen, jadi mengikuti cara-cara alamiah,
namun hal ini tidak selalu mungkin karena musim berbuah tidak selalu sama, untuk itu
penyimpanan benih perlu dilakukan untuk menjamin ketersediaan benih saat musim
tanam tiba.
Tujuan penyimpanan
- menjaga biji agar tetap dalam keadaan baik (daya kecambah tetap tinggi)
- melindungi biji dari serangan hama dan jamur.
- mencukupi persediaan biji selama musim berbuah tidak dapat mencukupi kebutuhan.
Ada dua faktor yang penting selama penyimpanan benih yaitu, suhu dan
kelembaban udara. Umumnya benih dapat dipertahankan tetap baik dalam jangka waktu
yang cukup lama, bila suhu dan kelembaban udara dapat dijaga maka mutu benih dapat
terjaga. Untuk itu perlu runag khusus untuk penyimpanan benih.
Untuk benih ortodoks
Benih ortodoks dapat disimpan lama pada kadar air 6-10% atau dibawahnya.
Penyimpanan dapat dilakukan dengan menggunakan wadah seperti : karung kain, toples
kaca/ plastik, plastik, laleng, dll. Setelah itu benih dapat di simpan pada suhu kamar atau
pada temperature rendah “cold storage” umumnya pada suhu 2-5oC.
Untuk benih rekalsitran
Benih rekalsitran mempunyai kadar air tinggi, untuk itu dalam penyimpanan
kadar air benih perlu dipertahankan selama penyimpanan. Penyimpanan dapat
menggunakan serbuk gergaji atau serbuk arang. Caranya yaitu dengan memasukkan
benih kedalam serbuk gergaji atau arang.