tb paru

12
Definisi Tuberkulosis paru adalah infeksi paru yang menyerang jaringan parenkim paru, disebabkan bakteri M. Tuberculosis. (1) Penyakit yang disebabkan M.tuberculosis yang hampir seluruh organ tubuh dapat terserang olehnya tapi yang paling banyak adalah di paru. (2) Berdasarkan hasil pemeriksaan sputum, TB dibagi dalam : (1) 1. TB paru BTA positif, sekurangnya 2 dari 3 spesimen sputum BTA positif 2. TB paru BTA negatif, dari 3 spesimen sputum BTA negatif, foto toraks positif Berdasarkan tingkat keparahan penyakit yang ditunjukan foto toraks, TB paru dibagi dalam : 1. TB paru dengan kelainan luas 2. TB paru dengan kelainan paru sedikit Berdasarkan organ selain paru yang terserang, TB paru dibagi dalam : 1. TB ekstra paru ringan : TB kelenjar limfe, TB tulang non- vertebrata, TB sendi, TB adrenal 2. TB estra paru berat : meningitis, TB milier, TB diseminata, perikarditis, pleuritis, peritonitis, TB vertebara, TB usus, TB genitourinarius Berdasarkan riwayat pengobatannya, TB paru dibagi dalam : (1) 1. Kasus baru

Upload: ricky-jawwa

Post on 14-Apr-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kk

TRANSCRIPT

Page 1: TB Paru

Definisi

Tuberkulosis paru adalah infeksi paru yang menyerang jaringan parenkim paru, disebabkan

bakteri M. Tuberculosis. (1)

Penyakit yang disebabkan M.tuberculosis yang hampir seluruh organ tubuh dapat terserang

olehnya tapi yang paling banyak adalah di paru. (2)

Berdasarkan hasil pemeriksaan sputum, TB dibagi dalam : (1)

1. TB paru BTA positif, sekurangnya 2 dari 3 spesimen sputum BTA positif

2. TB paru BTA negatif, dari 3 spesimen sputum BTA negatif, foto toraks positif

Berdasarkan tingkat keparahan penyakit yang ditunjukan foto toraks, TB paru dibagi dalam :

1. TB paru dengan kelainan luas

2. TB paru dengan kelainan paru sedikit

Berdasarkan organ selain paru yang terserang, TB paru dibagi dalam :

1. TB ekstra paru ringan : TB kelenjar limfe, TB tulang non-vertebrata, TB sendi, TB

adrenal

2. TB estra paru berat : meningitis, TB milier, TB diseminata, perikarditis, pleuritis,

peritonitis, TB vertebara, TB usus, TB genitourinarius

Berdasarkan riwayat pengobatannya, TB paru dibagi dalam : (1)

1. Kasus baru

2. Kambuh (relaps)

3. Drop-out / default

4. Gagal terapi

5. Kronis

Etiologi

MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS (2)

Berbentuk batang

Page 2: TB Paru

Terdiri dari 4000 gen

Ukuran 0,5 – 3 µm

Obligat aerob

Tidak membentuk spora

Bersifat tahan asam

Tumbuh lambat

Cepat Mati oleh sinar matahari langsung

Hidup beberapa jam di tempat gelap dan lembab

Dormant, tertidur lama selama beberapa tahun

Patofisiologi Terjadinya Infeksi (2)

Droplet penderita TB paru

Saat batuk, bersin atau berbicara

Sebagian kecil terdispersi di udara selama beberapa jam

Terhirup saluran pernapasan

Sebagian besar droplet terperangkap dan dikeluarkan kembali oleh silia sel-sel mukosa

saluran pernapasan

Mencapai alveoli

Infeksi

Page 3: TB Paru

1.1 Alur Riwayat Terjadinya TBC

Kuman

Membelah Diri

Saluran

limfe Hilus

KOMPLEKS PRIM

ER

JML KUMANIMUNITAS

SELULER

INFEKSI BERLANJUT TBCINFEKSI STOPKUMAN PERSISTER (DORMANT)

4-6 minggu

Alveolus

mukosilier

INFEKSI PRIMER

Infeksi pasca primersetelah beberapa bulan / tahun sesudah infeksi primer

Daya tahan tubuhGizi Buruk

kerusakan paru luas dg muncul cavitas

Page 4: TB Paru

1.2 Alur Terbentuknya Lesi Akibat Kuman TB

1.3 Alur Diagnosis Tuberkulosis

Diagnosis

Keluhan : (1)

1. Batuk-batuk >/ 3 minggu

2. Batuk berdarah

3. Sesak napas

4. Nyeri dada

5. Malaise

BAGAN, ALUR DIAGNOSIS TUBERKULOSI

Periksa Dahak Sewaktu, Pagi Sewaktu (SPS)

TERSANGKA PENDERITA TBC (SUSPEK TBC)

Hasil BTA+ + ++ + -

Hasil BTA- - +

Hasil BTA- - -

Periksa Rontgent Dada

Hasil mendukung TBC

Hasil tidak mendukung TBC

Beri Antibiotik Sucktrum Luas

Tidak ada perbaikan

Adaperbaikan

Ulangi periksa dahak SPS Penderita TBC BTA Positif Hasil BTA

+ + ++ + -+ - -

Periksa Rontgent Dada

Hasilmendukung TBC

Hasil Rontgen Neg

TBC BTA Neg Rontgent Pos

Bukan TBC Penyakit Lain

Hasil BTA- - -

Page 5: TB Paru

6. Lemah

7. Berat badan menurun

8. Nafsu makan menurun

9. Keringat malam

10. Demam

Gejala yang ditemukan : (1)

1. Keadaan umum yang lemah

2. Kakeksia

3. Takipnea

4. Febris

5. Laboratorium : LED meningkat

6. Mikrobiologi : BTA sputum positif minimal 2 dari 3 spesimen SPS

7. Kultur Mycobacterium tuberculosis positif

8. Radiologis : foto toraks PA +/- (hasil bervariasi) infiltrat, efusi pleura, pembesaran

KGB, hilus/KGB paratrakeal, milier, ateletaksis, bronkiekstasis, kavitas, destroyed

lung

9. Imuno-serologis : uji kulit tuberkulin ( Mantoux ) positif > 15 mm pada orang

indonesia yang imunokompeten.

10. Tes PAP, ICT-TB : positif

Diagnosis Banding : (1)

Pneumonia, tumor / keganasan paru, jamur paru, penyakit paru, akibat kerja.

Pemeriksaan Penunjang : (1)

Laboratorium : LED

Mikrobiologis : BTA sputum, kultur resistensi sputum terhadap M. Tuberculosis

Pada kategori 1 dan 3 : sputum BTA diulangi pada akhir bulan ke 2, 4, dan 6.

Pada kategori 2 : sputum BTA diulangi pada akhir bula ke -2 dan akhir terapi.

Kultur BTA sputum diulangi pada akhir bulan ke- 2 dan akhir terapi.

Radiologis : foto toraks PA, lateral pada saat diagnosis awal dan akhir terapi.

Selama terapi : evaluasi foto setelah pengobatan 2 bulan dan 6 bulan.

Page 6: TB Paru

Imunoserologis :

Uji kulit dengan tuberkulin

Tes PAP, ICT-TB, PCR-TB

Terapi

Tujuan pengobatan : (2)

Menyembuhkan penderita TB

Mencegah kematian akibat TB & komplikasinya

Mencegah kekambuhan

Menurunkan tingkat penularan

Mencegah terjadinya resistensi obat

Obat yang digunakan untuk TBC digolongkan atas dua kelompok yaitu : (1,2)

Obat primer : INH (isoniazid), Rifampisin, Etambutol, Streptomisin, Pirazinamid.

Memperlihatkan efektifitas yang tinggi dengan toksisitas yang masih dapat ditolerir, sebagian

besar penderita dapat disembuhkan dengan obat-obat ini.

Obat sekunder : Exionamid, Paraaminosalisilat, Sikloserin, Amikasin, Kapreomisin dan

Kanamisin.

Dosis obat harian

Nama Obat Dosis Harian

BB <50 kg BB >50 kg

Isoniazid 300 mg 400 mg

Rifampisin 450 mg 600 mg

Pirazinamid 1000 mg 2000 mg

Streptomisin 750 mg 1000 mg

Etambutol 750 mg 1000 mg

Etionamid 500 mg 750 mg

Page 7: TB Paru

PAS 99 10 g

KATEGORI I (2HRZE/4HR)

Penderita baru TB paru BTA positif

Penderita baru TB paru BTA negatif, Ro (+), klinis berat

Penderita baru TB ekstra paru berat

Penderita HIV positif

KATEGORI II (2HRZES/HRZE/5H3R3E3)

Penderita kambuh

Penderita gagal pengobatan

Penderita setelah lalai (after default)

KATEGORI III (2HRZ/4H3R3)

• Penderita baru TB paru BTA negatif

• Penderita baru TB ekstra paru ringan

KATEGORI IV (2HRZ/4H3R3)

• Penderita baru TB paru kronik & MDR-TB

• Pengobatan dengan regimen khusus & bersifat individual dibawah

pengawasan unit spesialistik.

Page 8: TB Paru

Lamanya pengobatan sebelumnya

Lamanya pengobatan

terputus

Perlu tidaknya pemerik

saan dahak

Hasil pemeriksaan

dahak Dicatat kembali

sebagai Tindakan pengobatan

Kurang dari 1 bulan

< 2 minggu Tidak - - - - - - Lanjutan kat - 1

2 – 8 minggu Tidak - - - - - - Mulai lagi kat – 1 dari awal

> 8 minggu Ya Positif - - - Mulai lagi kat – 1 dari

awal

Negatif - - - Lanjutan kat - 1

1 – 2 bulan

< 2 minggu Tidak - - - - - - Lanjutan kat - 1

2 – 8 minggu Ya Positif - - - Tambahkan 1 bulan

sisipan

Negatif - - - Lanjutan kat - 1

> 8 minggu Ya

Positif Pengobatan setelah default

Mulai lagi kat – 1 dari awal

Negatif Pengobatan setelah default Lanjutan kat - 1

2 bulan

< 2 minggu Tidak - - - - - - Lanjutan kat - 1

2 – 8 minggu Ya Positif - - - Tambahkan 1 bulan

sisipan

Negatif - - - Lanjutan kat - 1

> 8 minggu Ya

Positif Pengobatan setelah default

Mulai lagi kat – 1 dari awal

Negatif Pengobatan setelah default Lanjutan kat - 1

Lamanya pengobatan sebelumnya

Lamanya pengobatan

terputus

Perlu tidakny

a pemeriksaan dahak

Hasil pemeriksaan

dahak

Dicatat kembali sebagai

Tindakan pengobatan

Page 9: TB Paru

Kurang dari 1 bulan

< 2 minggu Tidak - - - - - - Lanjutan kat - 1

2 – 8 minggu Tidak - - - - - - Mulai lagi kat – 1 dari awal

> 8 minggu Ya Positif - - - Mulai lagi kat – 1 dari

awal

Negatif - - - Lanjutan kat - 1

1 – 2 bulan

< 2 minggu Tidak - - - - - - Lanjutan kat - 1

2 – 8 minggu Ya Positif - - - Tambahkan 1 bulan

sisipan

Negatif - - - Lanjutan kat - 1

> 8 minggu Ya

Positif Pengobatan

setelah default

Mulai lagi kat – 2 dari awal

Negatif Pengobatan

setelah default

Lanjutan kat - 2

2 bulan

< 2 minggu Tidak - - - - - - Lanjutan kat - 2

2 – 8 minggu Ya Positif - - - Mulai lagi kat – 2 dari

awal

Negatif - - - Lanjutan kat - 2

> 8 minggu Ya

Positif Pengobatan

setelah default

Mulai lagi kat – 2 dari awal

Negatif Pengobatan

setelah default

Lanjutan kat - 2

Terapi umum : istirahat, stop merokok, hindari polusi, tata laksana komorbiditas nutrisi,

vitamin. (1)

Medikamentosa obat anti TB (OAT) (1)

Komplikasi

Page 10: TB Paru

Komplikasi Paru : ateletaksis, hemoptisis, fibrosis, bronkoekstasis, pneumotoraks, gagal

napas (1)

TB ekstra paru : pleuritis, efusi pleura, perikarditis, peritonitis, TB kelenjar limfe (1)

Kor pulmonal (1)

Prognosis

Dubia(1)