tb paru
DESCRIPTION
CASETRANSCRIPT
![Page 1: Tb Paru](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022073120/563dba5c550346aa9aa4f30c/html5/thumbnails/1.jpg)
PORTOFOLIO KASUS
Nama Peserta : dr. Reyhan Ahmad Irvanardhy
Nama Wahana: RSUD Asembagus
Topik: TB Paru
Tanggal (kasus) :
Tanggal Presentasi : Pendamping : dr. Ida Bagus Widiarta
Tempat Persentasi : Ruang Pertemuan RSUD Asembagus
Obyek presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi: Pasien rawat inap laki-laki 50 th yang awalnya datang ke IGD dengan keluhan
batuk darah yang dirasakan sejak kemarin malam. Darah yang keluar berwarna merah segar
bercampur dengan dahak. Berat badan diakui pasien menurun disertai penurunan nafsu makan.
Batuk diderita sudah hampir 3 bulan.
Tujuan: Dapat mendiagnosa TB Paru serta tatalaksana nya
Bahan Bahasan: Tinjauan pustaka Riset Kasus Audit
Cara Membahas: Diskusi Presentasi dan diskusi E-mail Pos
Data Pasien: Nama: Tn. K No.Registrasi: XXXX
Nama klinik Rawat Inap RSUD Asembagus
Data utama untuk bahan diskusi:
1. Gambaran Klinis
Pasien rawat inap yang awalnya datang ke IGD dengan keluhan batuk darah yang dirasakan
sejak kemarin malam. Darah yang keluar berwarna merah segar bercampur dengan dahak, tidak
disertai dengan campuran sisa makanan dan berjumlah ± 1 gayung kecil. Darah yang keluar ini
didahului dengan batuk. Sejak kemarin malam pasien mengaku batuk darah dialami hanya
sekali saja.
Pasien juga mengeluhkan batuk sejak 3 bulan yang lalu dan tidak pernah hilang sampai saat ini.
Batuk disertai dengan dahak kental berwarna kuning kehijauan dengan jumlah ± 1 sendok tiap
kali batuk. Pasien sudah sering berobat ke puskesmas namun batuknya tidak pernah hilang. Saat
ini, pasien merasa batuknya susah keluar dan sangat mengganggu terutama pada malam hari.
Selain itu, pasien juga mengeluh demam sejak 3 bulan yang lalu. Demam tidak disertai dengan
menggigil dan bersifat hilang timbul. Demam akan turun jika os mengkonsumsi obat dari
![Page 2: Tb Paru](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022073120/563dba5c550346aa9aa4f30c/html5/thumbnails/2.jpg)
puskesmas. Pasien menyangkal adanya flu. Pasien sering berkeringat dingin pada malam hari.
Pasien mengeluhkan nafsu makan berkurang sejak 1 bulan terakhir sehingga os merasa badanya
semakin kurus. BAB (N) BAK (N).
2. Riwayat pengobatan: Pasien selama ini berobat di Puskesmas namun belum ada
perbaikan. Belum pernah mengkonsumsi OAT sebelumnya.
3. Riwayat kesehatan/penyakit: Keluhan saat ini sudah dikeluhkan pertama kali sejak 3
bulan lalu. Riwayat DM (-), riwayat hipertensi (-), riwayat penyakit jantung (-)
4. Riwayat keluarga: Pasien merupakan kepala keluarga. Ibu pasien yang tinggal bersama
pasien merupakan pasien TB yang telah menjalani pengobatan selama 2 bulan.
5. Riwayat pekerjaan : Petani.
6. Kondisi lingkungan sosial dan fisik: Pasien tinggal bersama istri, anak-anak dan ibu
pasien. Menurut pengakuan pasien rumah pasien minim ventilasi, lembab dan kurang
penerangan lampu maupun cahaya matahari.
7. Lain - Lain
Pemeriksaan fisik dilakukan di Rawat Inap RSUD Asembagus pada tanggal ... 2015.
PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Nadi : 96 x/menit Suhu : 37.8 0C
Tekanan darah : 120/80 mmhg Respirasi : 28x/menit
STATUS GENERALIS
Kepala : Nyeri tekan kepala (-), rambut tidak mudah dicabut, alopecia -.
Wajah : Nyeri tekan sinus -.
Mata : Konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, RCL +/+, RCTL +/+, diameter pupil
3mm/3mm.
Telinga : Nyeri tekan tragus -/-, nyeri tekan mastoid -/-, serumen +/+, sekret -/-,
Membran timpani intak/intak.
Hidung : Sekret -/-, deviasi septum (-), mukosa hiperemis -.
Mulut : sianosis (-)
Leher : pembesaran KGB (-)
Dada :
1. Paru
I: Pergerakan dinding dada simetris kanan=kiri, retraksi (-), tertinggal (-), pectus excavatum (-),
![Page 3: Tb Paru](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022073120/563dba5c550346aa9aa4f30c/html5/thumbnails/3.jpg)
pectus carinatum(-), spider nevi (-), sikatriks (-).
P: Krepitasi (-), massa (-), Vokal fremitus lapang paru kiri=kanan.
P: Sonor pada seluruh lapang paru.
A: Sp vesikuler +/+, Rh+/+, Wh-/-
2. Jantung:
I: Ictus cordis tidak terlihat
P: Ictus cordis teraba di SIC 5 2jari medial linea midklavikula kiri
P: Batas jantung kiri di SIC 5 2jari medial linea midklavikula kiri, batas jantung
kanan di ICS 5 linea sternalis kanan.
A: S1>S2, regular, gallop (-), murmur (-).
Abdomen :
I : Abdomen datar, caput medusa (-), sikatriks (-), venektasi -.
A : Bising usus +, 4 kali per menit.
P : Timpani, pekak alih (-), pekak sisi (-)
P : Dinding abdomen supel, nyeri tekan regio epigastrium (-), nyeri tekan suprapubik (-),
hepar dan lien tidak teraba, H/L: tidak teraba besar
Ekstremitas: CRT <2", Tidak ada edema, akral hangat
Daftar Pustaka:
1. Amin, Zulkifli. 2007. Manifestasi Klinik dan Pendekatan Pada Pasien Dengan Kelainan Sistem Pernapasan dalam Sudoyo, Aru W. Setiyohadi, Bambang. Alwi, Idrus. Simadibrata K, Marcellus. Setiati, Siti. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
2. Amin, Zulkifli. Bahar, Asril. 2007. Tuberkulosis Paru dalam Sudoyo, Aru W. Setiyohadi, Bambang. Alwi, Idrus. Simadibrata K, Marcellus. Setiati, Siti. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
3. Anonim. 2009. Penyakit TBC. Akses tanggal 30 Desember 2009 17:15 di http://www.medicastore.com/tbc/penyakit_tbc.htm
4. Anonim. 2009. Obat Tuberkulosis (TBC). Akses tanggal 30 Desember 2009 17:12 di http://www.medicastore.com/apotik_online/kemoterapi_antimikroba/obat_tb.htm
5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis Edisi 2 Cetakan Pertama. Jakarta: Depkes RI.
![Page 4: Tb Paru](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022073120/563dba5c550346aa9aa4f30c/html5/thumbnails/4.jpg)
6. Price, Sylvia A. Standridge, Mary P. 2006. Tuberkulosis Paru dalam Price, Sylvia A. Wilson, Lorraine. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6 Volume 2. Jakarta: EGC.
7. Rahmatullah, Pasiyan. 2007. Bronkiektasis dalam Sudoyo, Aru W. Setiyohadi, Bambang. Alwi, Idrus. Simadibrata K, Marcellus. Setiati, Siti. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
Hasil Pembelajaran
1. Menegakkan diagnosis TB Paru
2. Memberikan penatalaksanaan pada TB Paru
3. Dapat memberikan edukasi baik terhadap pasien maupun keluarga tentang TB Paru
RANGKUMAN HASIL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO
SUBJEKTIF
Pasien rawat inap yang awalnya datang ke IGD dengan keluhan batuk darah yang dirasakan
sejak kemarin malam. Darah yang keluar berwarna merah segar bercampur dengan dahak,
tidak disertai dengan campuran sisa makanan dan berjumlah ± 1 gayung kecil. Darah yang
keluar ini didahului dengan batuk. Sejak kemarin malam pasien mengaku batuk darah dialami
hanya sekali saja.
Pasien juga mengeluhkan batuk sejak 3 bulan yang lalu dan tidak pernah hilang sampai saat
ini. Batuk disertai dengan dahak kental berwarna kuning kehijauan dengan jumlah ± 1 sendok
tiap kali batuk. Pasien sudah sering berobat ke puskesmas namun batuknya tidak pernah
hilang. Saat ini, pasien merasa batuknya susah keluar dan sangat mengganggu terutama pada
malam hari. Selain itu, pasien juga mengeluh demam sejak 3 bulan yang lalu. Demam tidak
disertai dengan menggigil dan bersifat hilang timbul. Demam akan turun jika os
mengkonsumsi obat dari puskesmas. Pasien menyangkal adanya flu. Pasien sering
berkeringat dingin pada malam hari.
Pasien mengeluhkan nafsu makan berkurang sejak 1 bulan terakhir sehingga os merasa
badanya semakin kurus. BAB (N) BAK (N).
OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
![Page 5: Tb Paru](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022073120/563dba5c550346aa9aa4f30c/html5/thumbnails/5.jpg)
Nadi : 96 x/menit Suhu : 37.8 0C
Tekanan darah : 120/80 mmhg Respirasi : 28x/menit
2. Status Generalis
Paru : Auskultasi Vesikuler +/+ Rhonki +/+ Wheezing -/-
ASSESMENT
Penyakit Tuberkulosis: adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB
(Mycobacterium Tuberculosis), sebagian besar kuman TB menyerang Paru, tetapi dapat juga
mengenai organ tubuh lainnya.
Etiologi : Mycobacterium Tuberculosis adalah sejenis kuman berbentuk batang, berukuran
panjang 1-4 mm dengan tebal 0,3-0,6 mm. Sebagian besar komponen M.Tuberculosis adalah
berupa lemak/lipid sehingga kuman mampu tahan terhadap asam serta tahan terhadap zat
kimia dan faktor fisik. Mikroorganisme ini adalah bersifat aerob yakni menyukai daerah yang
banyak oksigen. Oleh karena itu M. Tuberculosis senang tinggal di daerah apeks paru-paru
yang kandungan oksigennya tinggi. Daerah tersebut menjadi tempat yang kondusif untuk
penyakit tuberkulosis.
Gejala-gejala Tuberkulosis (TB) :
Menurut Crofton,et al (1992) pedoman untuk menegakkan diagnosis didasarkan atas gejala
klinis dan kelainan fisik.
1) Gejala utama
Gejala klinis yang penting dari TB dan sering digunakan untuk menegakkan
diagnosis klinik adalah batuk terus menerus selama 3 (tiga) minggu atau lebih
yang disertai dengan keluarnya sputum dan berkurangnya berat badan.
2) Gejala tambahan
Gejala tambahan yang sering dijumpai, yaitu:
a. dahak bercampur darah
b. batuk darah
c. sesak nafas dan rasa nyeri dada
d. badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan turun, rasa kurang enak
badan (malaise), berkeringat malam walaupun tanpa kegiatan, demam meriang
lebih dari sebulan.
![Page 6: Tb Paru](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022073120/563dba5c550346aa9aa4f30c/html5/thumbnails/6.jpg)
PLAN :
Diagnosis : TB Paru Kategori I
Penatalaksanaan :
Terapi
Medikamentosa:
1. IVFD RL 20 tetes/menit.
2. Inj. Traneksamat 1A/8jam
3. Ambroxol tab 3dd1
4. Ranitidine 1a/12jam
5. Terapi OAT kategori 1
Non Medikamentosa:
1. Posisi Trendelenberg.
2. Tirah baring.
3. Diet: Makan teratur.
4. Pasien dan keluarga diberi edukasi mengenai penyakit yang diderita pasien
dan penatalaksanaannya serta pencegahannya.
Rencana Monitoring di Rawat Inap :
Evaluasi kesadaran, tanda vital, keluhan, dan DL.
Komplikasi :
1) Hemoptisis berat (pendarahan dari saluran nafas bawah) yang dapat
mengakibatkan kematian karena syok hipovolemik atau tersumbatnya jalan nafas.
2) Kolaps dari lobus akibat retraksi bronkial
3) Bronkiektasis (peleburan bronkus setempat) dan fibrosis (pembentukan jaringan
ikat pada proses pemulihan atau retraktif) pada paru.
4) Pneumotorak (adanya udara didalam rongga pleura) spontan: kolaps spontan
karena kerusakan jaringan paru.
5) Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, persendian, ginjal dan
![Page 7: Tb Paru](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022073120/563dba5c550346aa9aa4f30c/html5/thumbnails/7.jpg)
sebagainya.
6) Insufisiensi Kardio Pulmoner (Cardio Pulmonary Insufficiency).
Prognosis :
Dubia ad Bonam
Edukasi :
Dilakukan kepada pasien dan keluarganya agar membantu proses penyembuhan dan tetap
tenang. Kita menjelaskan prognosis dari pasien, serta komplikasi yang mungkin terjadi.
Konsultasi :
Dijelaskan bahwa diperlukannya konsultasi dengan spesialis Penyakit Dalam maupun Paru
untuk penanganan lebih lanjut.
Rujukan :
Diperlukan jika terjadi komplikasi serius yang hanya dapat ditangani di rumah sakit dengan sarana dan prasarana yang lebih memadai.
Asembagus, 2015
Peserta Pendamping
( dr. Reyhan Ahmad ) ( dr. Ida Bagus W)