tatalaksana nutrisi pada gout arthritis.pptx

23
TATALAKSANA NUTRISI PADA GOUT ARTHRITIS 1. Fitra Ali Alatas 080100397 2. Andri Winata Sitepu 090100300 3. Anggie Imaniah Sitompul 100100021 4. Josephine IML Tobing 100100227 5. Dewi Meilindatari Nasution 100100253 Pembimbing : dr. Murniati Manik, M.Sc, Sp.KK, Sp.GK Departemen Ilmu Gizi – FK USU

Upload: missirena

Post on 01-Oct-2015

63 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Tatalaksana nutrisi pada gout arthritis

Tatalaksana nutrisi pada gout arthritisFitra Ali Alatas080100397Andri Winata Sitepu090100300Anggie Imaniah Sitompul100100021Josephine IML Tobing100100227Dewi Meilindatari Nasution100100253

Pembimbing :dr. Murniati Manik, M.Sc, Sp.KK, Sp.GK

Departemen Ilmu Gizi FK USU

PENDAHULUANGout atau asam urat adalah penyakit di mana terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat, pembuangannya melalui ginjal yang menurun, atau akibat peningkatan asupan makanan kaya purin. Gout terjadi ketika cairan tubuh sangat jenuh akan asam urat yang kadarnya tinggi.

PENDAHULUANPrevalensi gout bervariasi antara 1-15,3%. Pada suatu studi didapatkan insidensi gout 4,9% pada kadar asam urat darah >9 mg/dL, 0,5% pada kadar 7-8,9%, dan 0,1% pada kadar 9 mg/dL.

TINJAUAN PUSTAKAFaktor Risiko Gout:Herediter(genetik) atau pun riwayat keluargaSexUsiaAktivitas korteks adrenalPerubahan vaskular Penurunan urinary 17-ketosteroidObesitasKonsumsi alkoholFungsi ginjal menurun

PATOFISIOLOGI

GEJALA KLINISStadium ITidak ada gejala yang jelas. Keluhan umum, sukar berkonsentrasi. Pada pemeriksaan darah kadar asam urat tinggi.Stadium IISendi menjadi bengkak dalam beberapa jam, menjadi panas, merah, sangat nyeri. Kadang-kadang terjadi efusi di sendi-sendi besar. Tanpa terapi, keluhan dapat berkurang sendiri setelah 4 sampai 10 hari, pembengkakan dan nyeri berkurang, dan kulit mengupas sampai normal kembali. Kadang-kadang lebih dari satu sendi yang diserang (migratory polyarthritis).

Stadium IIIPada stadium ini di antara serangan-serangan artritis akut, hanya terdapat waktu yang pendek, yang disebut fase interkritis.Stadium IVPada stadium ini penderita terus menderita artritis yang kronis dan tophi sekitar sendi, juga pada tulang rawan dari telinga. Akhirnya sendi-sendi dapat rusak, mengalami destruksi yang dapat menyebabkan cacat sendi.GEJALA KLINISDIAGNOSISa. Pada pasien yang sesuai dengan paling sedikit 6 kriteria diagnosis di bawah iniLebih dari satu serangan Arthritis akut Maksimum inflamasi timbul dalam waktu 24 jam Serangan monoArthritis (85%-90% dari serangan awal) Sendi kemerah-merahan Sendi MTP pertama nyeri atau bengkak Serangan unilateral sendi MTP pertama (50%-70% awal, akhirnya 90% )

Serangan unilateral pada sendi tarsal Tofi (dugaan klinis atau dibuktikan secara histologi) HiperurisemiaSendi bengkak asimetris (klinis atau x-ray) Temuan x-ray termasuk subkortikal cyst(s) tanpa erosi dalam sendi Serangan berhenti total (hilangnya semua simtom dan tanda-tanda) Tidak ada mikroba dalam cairan synovialb. Pada pasien yang mempunyai semua kriteria diagnosis di bawah iniSejarah berulang monoarthritis akut Respons cepat terhadap obat antiinflamasi Hiperurisemia atau tofi

DIAGNOSIS BANDINGKetoacidosis AlkoholikKetoasidosis DiabetikumGlycogen Storage Disease, type 1AAnemia hemolitikHodgkins DiseaseHiperparatiroidHipotiroidNefrolitiasisNefropati, et causa Asam UratPre-EklampsiaPENGOBATANTujuan terapi gout adalah:Menghentikan serangan akut secepat mungkinMencegah serangan akut berulangMencegah komplikasi akibat timbunan Kristal urat di sendi, ginjal atau tempat lainMencegah komplikasi yang terkait dengan tertimbunnya kristal urat pada jaringan dalam jangka waktu lama.Mencegah atau mengembalikan kondisi yang sering terkait dengan gout, seperti obesitas, kenaikan trigliserida dan hipertensiEdukasiSebagian besar kasus gout dan hiperurisemia (termasuk hipe- rurisemia asimptomatik) mempunyai latar belakang penyebab primer, sehingga memerlukan pengendalian kadar asam urat jangka panjang. Perlu compliance yang baik dari pasien untuk mencapai tujuan terapi di atas, dan hal itu hanya didapat dengan edukasi yang baik. Pengendalian diet rendah purin juga menjadi bagian tata laksana yang penting.

FarmakoterapiNSAID (Non Steroid Anti Inflamatory Drug)KolkisinKortikosteroid

Non FarmakoterapiSyarat-syarat diet penyakit gout artritis adalah energi sesuai dengan kebutuhan tubuh, apabila kegemukan, asupan energi sehari dikurangi secara bertahap sebanyak 500-1000 kkal dari kebutuhan energi normal hingga tercapai berat badan normal, protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total, hindari bahan makanan sumber protein yang mempunyai kandungan purin 150 mg/100g, lemak sedang, yaitu 10-20% dari kebutuhan energi total, karbohidrat 65-75% dari kebutuhan energi total, vitamin dan mineral cukup, asupan cairan yang dianjurkan adalah 2,272 liter/hari.

Prinsip DietDiet penyakit Gout dan hiperurisemia merupakan diet rendah purin dengan cara menghindari atau membatasi jenis-jenis makanan yang tinggi purin.

Preskripsi DietMenghindari jenis makanan yang kaya akan purin seperti jerohan, Mengurangi konsumsi kacang-kacangan dan biji-bijianMengurangi konsumsi sayuran hijau seperti bayam secara berlebihan. Minum air mineral sebanyak 200 ccMinum tablet natrium bikarbonat satu tablet/hariMeminum minuman tradisional seperti larutan kunyit dan temu lawak

Menurut pendapat Almatsier pengelompokan bahan makanan menurut kadar purin dan anjuran makan, diantaranya:Kelompok 1 Kandungan purin tinggi (100-1000mg purin/100g bahan makanan) sebaiknya dihindari bahan makanan diantaranya: otak, ati, jantung, ginjal, jeroan, ekstrak daging/kaldu, bouillon, bebek, ikan sardine, makarel, remis, kerang.Kelompok 2 Kandungan purin sedang (9-100 mg purin/100 g bahan makanan) dibatasi maksimal 50-75 g (1-11 ptg), bahan makanan tersebut antara lain: daging, ikan, atau unggas, atau 1 mangkok (100 g) sayuran sehari. Daging sapi dan ikan (kecuali yang terdapat dalam kelompok 1) ayam, udang; kacang kering dan hasil olah, seperti tahu dan tempe; asparagus, bayam, daun singkong, kangkung, daun dan biji melinjo.

Kelompok 3 Kandungan purin rendah (dapat diabaikan) dapat dimakan setiap hari, bahan makanan tersebut, antara lain: nasi, ubi, singkong, jagung, roti, mi, bihun, tepung beras, cake, kue kering, pudding, susu, keju, telur, lemak dan minyak; gula; sayuran dan buah-buahan (kecuali sayuran dalam kelompok 2).

Golongan Bahan MakananMakanan yang boleh DiberikanMakanan yang tidak boleh DiberikanSumber karbohidratSemua-Sumber protein hewaniDaging/ayam, ikan tongkol, tenggiri, bawal, bandeng 50 gr sehari; telur, susu, keju.Keju, kerang, sardin, jantung, hati, usus, limpa, paru-paru, ekstrak daging/kaldu, bebek, angsa, burungSumber protein nabatiKacang kacangan kering maksimum 25 gr sehari, tahu atau tempe maksimum 50 gr sehariSayuranSemua sayuran kecuali asparagus, kacang polong, kacang buncis, kembang kol, bayam, jamur maksimum 50 gram sehari.Bayam, daun mangkokan, daun melinko, daun pepaya, daun lamtoro, daun singkong, daun talas, daun katuk, daun kelor, jantung pisang, buah melinjo, sawi.Golongan Bahan MakananMakanan yang boleh DiberikanMakanan yang tidak boleh DiberikanBuahSemua buah-buahan-LemakMinyak, mentega dan margarin dalam jumlah terbatas-BumbuGaram, gula, vetsin, bawang dalam jumlah terbatas; jahe, kunyit, kunci, laos, salam, sereh, terasi dll.RagiMinumanKopi, teh, minuman yang mengandung sodaAlkoholPengaturan makanan yang tepat untuk penderita gout adalah setiap porsi makanannya mengandung :Tinggi KarbohidratPenyesuaian kalori dengan karbohidratRendah proteinRendak lemakBanyak minumTidak mengonsumsi alcoholKOMPLIKASIBila tidak diterapi dengan baik, penderita gout arthritis dapat mengalami komplikasi, antara lain :Acute uric acid nephropathyUric acid nephrolithiasisChronic renal insufficiency

KESIMPULANGout dengan latar belakang masalah gangguan metabolik yaitu hiperurisemia, masih menjadi masalah yang serius. Syarat-syarat diet penyakit gout artritis adalah energi sesuai dengan kebutuhan tubuh, apabila kegemukan, asupan energi sehari dikurangi secara bertahap sebanyak 500-1000 kkal dari kebutuhan energi normal hingga tercapai berat badan normal, protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total, hindari bahan makanan sumber protein yang mempunyai kandungan purin 150 mg/100g, lemak sedang, yaitu 10-20% dari kebutuhan energi total, karbohidrat 65-75% dari kebutuhan energi total, vitamin dan mineral cukup, asupan cairan yang dianjurkan adalah 2,272 liter/hari.