tatakelolaperusahaan (gcg)bankbhi.co.id/bhi/images/tatakelolaperusahaan_2012.pdf · untuk itu, bank...

10
tatakelolaperusahaan (GCG)

Upload: phamdiep

Post on 06-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: tatakelolaperusahaan (GCG)bankbhi.co.id/bhi/images/TataKelolaPerusahaan_2012.pdf · Untuk itu, Bank BHI telah menunjuk KAP Gani Mulyadi & Handayani (member of Grant Thornton) dengan

13 laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL

tatakelolaperusahaan (GCG)

Page 2: tatakelolaperusahaan (GCG)bankbhi.co.id/bhi/images/TataKelolaPerusahaan_2012.pdf · Untuk itu, Bank BHI telah menunjuk KAP Gani Mulyadi & Handayani (member of Grant Thornton) dengan

Pelaksanaan Good Corporate Governance 2012

Bisnis perbankan yang kian kompleks menyebabkan potensi risiko bisnis yang dihadapioleh Bank BHI semakin meningkat. Untuk melindungi kepentingan Stakeholders dan meningkatkan kepatuhan Bank kepada semua aturan yang ada serta nilai – nilai yang berlaku umum, diperlukan praktek Good Corporate Governance didalam menjalankan bisnis perbankan.

Pelaksanaan Good Corporate Governance di Bank BHI tunduk kepada PBI no. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 yang kemudian diubah dengan PBI no. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober2006, serta SEBI no. 9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007 tentang Pelaksanaan Good CorporateGovernance bagi Bank Umum.

Good Corporate Governance adalah bentuk Tata Kelola Bank yang menerapkan prinsip – prinsip Keterbukaan (Transparency), Akuntabilitas (Accountability), Pertanggungjawaban (Responsibility), Independensi (Independency),dan Kewajaran (Fairness). Didalam pelaksanaannya Bank BHI senantiasa berupaya agar kualitas tata kelola Bank semakin baik sehingga mampu memperkuat kondisi internal didalam menghadapi persaingan bisnis perbankan di tanah air.

Pelaksanaan Good Corporate Governance pada tahun 2012 meliputi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab seperti penjelasan pada paragraf – paragraf berikut.

I.DEWAN KOMISARIS

Susunan Dewan Komisaris Bank BHI pada tahun 2012 :

No. Nama Jabatan1 Setijono Pudjowarsito Komisaris Utama 2 Rachman Hakim Wakil Komisaris Utama3 R. Sudaryatmo Yosowidagdo Komisaris Independen

Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris lebih ditekankan kepada fungsi pengawasan yang diantaranya memastikan bahwa Good Corporate Governance bisa terlaksana pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dewan Komisaris wajib mengawasi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Direksi termasuk memberikan nasihat, mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis bank. Kewenangan Dewan Komisaris lainnya adalah memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi SKAI, auditor eksternal, serta hasil temuan Pengawasan Bank Indonesia dan/atauotoritas lain. Apabila Dewan Komisaris menemukan adanya indikasi bahwa kelangsungan usaha bank akan terganggu atau adanya pelanggaran atas peraturan perundang-perundangan yang berlaku, maka Dewan Komisaris wajib memberitahukan kepada Bank Indonesia.

Dalam menunjang pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris dibantu

oleh tiga Komite, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Sesuai dengan ketentuan maka Dewan Komisaris melaksanakan Rapat Dewan Komisaris sebagai kelengkapan kerjanya. Pengambilan keputusan dalam Rapat Dewan Komisaris biasanya dilakukan berdasarkan Musyawarah Mufakat . Apabila hal tersebut tidak terpenuhi maka ditempuh cara Pengambilan Keputusan dengan Suara Terbanyak.

Sepanjang tahun 2012 Dewan Komisaris telah melakukan Rapat Dewan Komisaris sebanyak 6 kali yang dihadiri oleh Komisaris Utama 5 kali, Wakil Komisaris Utama 5 kali, dan Komisaris Independen 5 kali. Termasuk didalamnya Rapat Gabungan dengan Direksi serta beberapa Pejabat Eksekutif Bank.

Rapat Dewan Komisaris membahas antara lain : Rencana Bisnis Bank; permodalan bank ; perluasan jaringan kantor; kesiapan bank menjadi public company; reward system bagi cabang yang mencapai target. Disamping itu,

laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL 16

Page 3: tatakelolaperusahaan (GCG)bankbhi.co.id/bhi/images/TataKelolaPerusahaan_2012.pdf · Untuk itu, Bank BHI telah menunjuk KAP Gani Mulyadi & Handayani (member of Grant Thornton) dengan

rapat juga membahas tentang analisa kinerja triwulanan; sosialisasi PBI tentang Kepemilikan Saham Bank Umum; penyempurnaan Anggaran Dasar dan Struktur Organisasi, serta progress tindak lanjut hasil pemeriksaan BI.

Untuk diketahui, per 1 Januari 2013 terjadi perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dimana B. Dwibyantoro menggantikan Setijono Pudjowarsito selaku Komisaris Utama Independen Bank BHI.

II.DEWAN DIREKSI

Susunan Dewan Komisaris Bank BHI pada tahun 2012 :

No. Nama Jabatan1 Ending Fadjar Direktur Utama2 Marcellinus Adrianto Setio Direktur Kredit & Marketing */3 Peggy Puger Direktur Operasional

*/ mengundurkan diri sejak Oktober 2012

Dewan Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab yang telah digariskan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Direksi senantiasa berlandaskan kepada prinsip – prinsip Good Corporate Governance disemua aktifitas pelaksanaan operasional bank. Agar pelaksanaan Good Corporate Governance bisa berjalan efektif, Direksi membentuk beberapa Satuan Kerja, seperti : Satuan Kerja Audit Internal,Satuan Kerja Kepatuhan, Satuan Kerja Manajemen Risiko, Komite Manajemen Risiko,dan Komite Pengarah IT sebagai tim pendukung. Tugas Direksi lainnya adalah menindaklanjuti setiap temuan audit dan rekomendasi SKAI, temuan Auditor eksternal dan hasil pengawasan BI dan/atau Otoritas lain.

Setiap kebijakan dan keputusan strategis yang diambil melalui Rapat Direksi bersifat mengikat dan menjadi tanggung jawab seluruh anggota Direksi. Direksi juga berkewajiban menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris. Dan pada akhirnya, Direksi akan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham.

Pada tahun 2012 Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 31 kali yang meliputi Rapat Dewan Direksi dengan Dewan Komisaris serta Rapat Direksi dengan Pejabat Eksekutif Bank. Direktur Utama menghadiri rapat 31 kali, Direktur Operasional yang juga merangkap sebagai Pelaksana Direktur Kepatuhanmenghadiri rapat 30 kali, dan Direktur Kredit dan Marketing menghadiri rapat 14 kali.

Adapun materi rapat yang dibahas antara lain : kinerja tingkat kesehatan bank, perbaikan struktur organisasi, Rencana Bisnis Bank, pembahasan tentang pemanfaatan tehnologi informasi yang lebih canggih; langkah- langkah strategis bank merespons lahirnya peraturan baru Bank Indonesia tentang bisnis bank; penuntasan tindak lanjut temuan Bank Indonesia dengan hasil baik; peran serikat pekerja Bank; upaya meningkatkan kesejahteraan karyawan, dll.

Untuk diketahui, Marcellinus Adrianto Setio terhitung sejak Oktober 2012 mengundurkan diri sebagai Direktur Kredit & Marketing. Selain itu, terhitung sejak Pebruari 2013, Doddy S.Soewito bergabung dengan Bank BHI mengisi posisi Direktur Kepatuhan & Risk Management.

17 laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL

Page 4: tatakelolaperusahaan (GCG)bankbhi.co.id/bhi/images/TataKelolaPerusahaan_2012.pdf · Untuk itu, Bank BHI telah menunjuk KAP Gani Mulyadi & Handayani (member of Grant Thornton) dengan

III.KOMITE-KOMITE 1. Komite Audit

Susunan pengurus Komite Audit Bank BHI pada tahun 2012 :

No. Nama Jabatan1 Setijono Pudjowarsito Ketua2 Kohar Widjaja Anggota3 Diane Christina Anggota

Tugas dan tanggung jawab Komite Audit berdasarkan SK Direksi Bank BHI no. 005/SK-DIR/VI/2007 tanggal 15 Juni 2007 adalah memantau dan mengevaluasi perencanaandan pelaksanaan audit serta tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengedalian intern dan proses pelaporan keuangan. Yang menjadi obyek evaluasi adalah pelaksanaan tugas SKAI; kesesuaian standar audit yang berlaku dengan pelaksanaan tugas Audit Eksternal; kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang ada; dan tindak lanjut Direksi atas temuan SKAI, Audit eksternal, BI dan Otoritas lainnya. Tugas lain Komite Audit adalah memberikan rekomendasi perihal penunjukkan Kantor Akuntan Publik (KAP) kepada Dewan Komisaris.

Pada tahun 2012 Komite Audit telah melakukan rapat sebanyak 27 (dua puluh tujuh) kali yang dua diantaranya adalah rapat dengan Satuan Kerja Audit Internal. Berbagai permasalahan yang

Berdasarkan SK Direksi Bank BHI no. 006/SK-DIR/VI/2007 tanggal 15 Juni 2007 tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko adalah mengevaluasi kesesuaian antara kebijakanmanajemen risiko dengan kegiatan pelaksanaannya; serta memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko. Hasil evaluasi akan menjadi masukan buat

Dewan Komisaris dalam menilai pelaksanaan penerapan manajemen risiko di Bank BHI.

Komite Pemantau Risiko telah mengadakan rapat sebanyak 11 (sebelas) kali di tahun 2012. Materi rapat yang dibahas diantaranya adalah pendapat komite atas kinerja keuangan Bank; penjualan AYDA dalam rangka penyelesaian kredit; kualitas penerapan tata kelola dan peran

berhubungan dengan pelaksanaan audit bankmenjadi sorotan Komite Audit. Materi – materi yang dibahas diantaranya adalah : meninjau rencana kerja Auditor Internal dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris apabila perlu dilakukan penyesuaian ; memantau pelaksanaan pekerjaan Auditor Internal ; menelaah laporan hasil pemeriksaan Auditor Internal ; menelaah laporan auditor independen terhadap laporan keuangan Bank BHI tahun usaha 2011 dan memperhatikan kesesuaian laporan keuangan dengan standarakuntansi yang berlaku lalu melaporkannya kepada Dewan Komisaris ; merekomendasikanKAP yang akan ditunjuk sebagai Auditor Eksternal untuk melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan Bank BHI tahun 2012 ; memantau pelaksanaan tindak lanjut oleh Manajemen atas temuan Pengawasan Bank Indonesia ; serta menyampaikan masukan kepada Dewan Komisaris untuk hal – hal yang akan berguna bagi Bank BHI.

2. Komite Pemantau Risiko

Susunan pengurus Komite Pemantau Risiko Bank BHI pada tahun 2012 :

No. Nama Jabatan1 Setijono Pudjowarsito Ketua2 Labib Y Wardiman Anggota3 Tikkos Sitanggang Anggota

laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL 18

Page 5: tatakelolaperusahaan (GCG)bankbhi.co.id/bhi/images/TataKelolaPerusahaan_2012.pdf · Untuk itu, Bank BHI telah menunjuk KAP Gani Mulyadi & Handayani (member of Grant Thornton) dengan

SKAI; kualitas komunikasi antar unit kerja; PBI tentang Kepemilikan Saham Bank Umum; kewajiban untuk mengambil cuti; dampak

Sepanjang tahun 2012 Komite Remunerasi dan Nominasi telah mengadakan 16 (enam belas)kali rapat yang antara lain membahas tentang usulan peninjauan remunerasi Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan tahun 2012 ; kelengkapan personal Komite Pemantau Risiko ; memproses

Tujuan utama penerapan Good Corporate Governance adalah memastikan bahwa Bank sudah patuh kepada Peraturan Bank Indonesia,peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Agar pelaksanaan fungsi kepatuhan bisa berjalan baik maka peran dari seorang Direktur Kepatuhan akan sangat menentukan. Dalam mendukung kelancaran kerjanya, Direktur Kepatuhan dibantu oleh Satuan Kerja Kepatuhan. SatuanKerja Kepatuhan wajib bersikap independen terhadap semua satuan kerja serta dilarang ditempatkan pada posisi menghadapi conflict of interest. Persyaratan dan tata cara pelaksanaan fungsi kepatuhan berpedoman kepada PBI no. 13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum.

Persyaratan dan tata cara penerapan fungsi Audit Intern berpedoman kepada ketentuan BI tentang penugasan Direktur Kepatuhan dan penerapan standar pelaksanaan fungsi audit intern bank umum. Keberadaan SKAI yang independen terhadap satuan kerja operasional lainnya akan mendukung pelaksanaan fungsi audit intern yang efektif. Untuk itu Manajemen telah meminta Akuntan Publik Independen melakukan review berkala atas pelaksanaan fungsi audit intern bank, termasuk audit atas tehnologi informasi.

Realisasi Rencana Kerja tahun 2012 untuk pelaksanaan audit di Kantor Cabang / Kantor Cabang Pembantu & di unit kerja Kantor Pusat, sebanyak 17 (tujuh belas) obyek audit dari 19 Rencana Kerja yang ada, dengan rincian 13 obyek audit sesuai rencana kerja dan 4 obyek audit diluar rencana kerja, serta 1 obyek audityang belum dapat direalisasikan. Realisasi Rencana Kerja tahun 2012 untuk pelaksanaan audit Tehnologi Informasi sebanyak 13 obyek audit dari 15 Rencana Kerja yang ada.

Untuk pelaksanaan fungsi audit eksternal, Bank telah menunjuk Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Bank Indonesia untuk mengaudit laporan posisi keuangan milik bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.Untuk itu, Bank BHI telah menunjuk KAP Gani Mulyadi & Handayani (member of Grant Thornton) dengan nomor Surat Perikatan Audit no. P-291/GMH/12 tanggal 2 Oktober 2012 sebagai Akuntan Publik pelaksana audit keuangan Bank BHI. Penunjukan ini mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia tentang transparansi kondisi keuangan bank serta pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.

pelaksanaan revitalisasi dan konsolidasi atas kinerja kredit; dan penyempurnaan Struktur Organisasi.

pencalonan pengurus bank baik untuk calon anggota Dewan Komisaris maupun Direksi ; perumusan formula perubahan remunerasi ;mengevaluasi dan merevisi mekanisme rekrutmen pengurus bank, dan lain – lain.

3. Komite Remunerasi dan Nominasi

Susunan pengurus Komite Remunerasi dan Nominasi pada tahun 2012 :

No. Nama Jabatan1 R. Sudaryatmo Yosowidagdo Ketua2 Rachman Hakim Anggota3 Mariawati Tjitradinata Anggota4 Timotius Lufti Staff Pendukung

IV. PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERNAL & EKSTERNAL

19 laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL

Page 6: tatakelolaperusahaan (GCG)bankbhi.co.id/bhi/images/TataKelolaPerusahaan_2012.pdf · Untuk itu, Bank BHI telah menunjuk KAP Gani Mulyadi & Handayani (member of Grant Thornton) dengan

V. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

Penerapan prinsip Good Corporate Governance dalam menjalankan bisnis perbankan diarahkan kepada upaya melindungi kepentingan Stakeholders Bank BHI terhadap potensi risiko bisnis yang ada. Melalui penerapan manajemenrisiko yang efektif dan sesuai dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta kemampuan bank, Bank BHI akan terhindar dari risiko kerugian yang signifikan.

Dari hasil analisis kami terhadap kedelapan jenisrisiko yang wajib dinilai untuk periode akhir 2012dapat disimpulkan bahwa karakteristik risiko dari aktifitas bisnis yang dijalankan oleh Bank BHI serta kemungkinan kerugian yang dihadapi dari risiko inheren tergolong Cukup Tinggi selama periode tertentu di masa mendatang. Kualitas penerapan manajemen risiko secara komposit berada pada peringkat Cukup Memadai. Tingkat Risiko Bank dari penggabungan tingkat risiko inherent dan tingkat kualitas penerapan manajemen risiko ada pada peringkat komposit 3 (tiga).

VI. PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT DAN DANA BESAR

Bank wajib menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyediaan dana kepada pihak terkait maupun penyediaan dana besar dengan cara melakukan penyebaran / diversifikasi portofolio penyediaan dana. Aturan pelaksanaannya berpedoman kepada ketentuan BI tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum. Ketegasan tentang aturan penyediaan dana ini semata untuk menghindarkan bank dari kegagalan bisnis serta menjaga peran independensi pengurus Bank dalam pengambilan keputusan penyediaan dana.

Disepanjang tahun 2012 tidak terjadi pelampauan ataupun pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit dalam penyediaan dana kepada debitur. Dari total penyaluran kredit sebesar Rp. 1.146.538,92 Juta di tahun 2012, penyediaan dana kepada Pihak Terkait sebesar Rp. 2.239,80Juta (0,20%). Lalu, penyediaan dana untuk debitur besar / inti terdiri dari Individu Rp.242.271,42 Juta dan Group Rp.58.616,08 Juta. Total penyediaan dana untuk debitur besar / inti adalah Rp. 300.887,50 Juta atau 26,48% dari total kredit bank.

VII. RENCANA STRATEGIS BANK

Dalam rangka menjaga eksistensi dan kesinambungan bisnis perbankan, Bank BHI membuat target – target jangka panjang, menengah dan jangka pendek. Untuk itu Bank lalu menyusun rencana strategis jangka panjang ( corporate plan ) dan rencana bisnis jangka menengah dan tahunan ( business plan ) dengan berpedoman kepada ketentuan Bank Indonesia tentang Bank Umum dan Rencana Bisnis Bank Umum.

Sehubungan dengan terbitnya Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/26/PBI/2012 tanggal 27 Desember 2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank yang berlaku efektif pada tanggal 2 Januari 2013 maka penyusunan rencana bisnis bank disesuaikan dengan ketentuan baru yang terkandung didalamnya, khususnya yang terkait dengan rencana cakupan kegiatan usaha bank serta rencana perluasan jaringan kantor bank.

Bank BHI bertekad melakukan pembenahan dan perbaikan kinerjanya secara terpadu. Target Jangka Panjang adalah mewujudkan Bank BHI yang sehat, stabil dan berkembang secara berkesinambungan dalam persaingan tajam industri perbankan sehingga memberi manfaat optimal bagi Stakeholders. Target Jangka Menengah adalah menjadi bank yang berkinerja baik dengan fundamental yang kokoh serta road map yang jelas untuk menjadi bank sehat, stabil dan berkembang. Kebijakan bank dalam jangka menengah diarahkan untuk : melanjutkan action plan untuk meningkatkan Risk Control System ; Meningkatkan kualitas kredit dengan mempertajam fokus portofolio bisnis pada segmen consumer dan retail banking yang prospektif dengan memperhatikan potensi danperkembangan ekonomi nasional ; terselenggaranya tata kelola yang optimal dalam bidang Human Capital, Sistem Informasi, Pemasaran, Research and Development, Bisnis

laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL 20

Page 7: tatakelolaperusahaan (GCG)bankbhi.co.id/bhi/images/TataKelolaPerusahaan_2012.pdf · Untuk itu, Bank BHI telah menunjuk KAP Gani Mulyadi & Handayani (member of Grant Thornton) dengan

Cabang, Pengukuran Kinerja, Manajemen Risiko, serta Operasional untuk mendukung bisnis bank.

Ditengah perekonomian yang uncertain dan persaingan bisnis perbankan yang ketat, bank optimis bahwa target pertumbuhan organik akan bisa dicapai melalui penekanan kepada strategijangka pendek berupa : perbaikan Risk Control System melalui gap analysis atas eksposure risiko usaha yang ada ; pengelolaankomposisi DPK berimbang yang mengarah kepada stable funding dan biaya dana yang

lebih murah ; layanan Jasa dan Pengembangan Jaringan Electronic Banking dan mobile banking ; perbaikan kinerja perkreditan berupa peningkatan volume dan kualitas kredit yang prudent disertai dengan penurunan unused credit facility, dan kecepatan proses pemberian kredit. Strategi jangka pendek lainnya adalah meningkatkan budaya kepatuhan dan budaya risiko pada seluruh jenjang organisasi BHI ; serta penguatan fungsi supervisi struktur pengendalian intern dan tata kelola perusahaan sesuai prinsip kehati-hatian, manajemen risiko, dan GCG.

VIII. TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN

Sebagai pertanggungjawaban pengurus Bank terhadap Stakeholders, maka Bank wajib melaksanakan transparansi informasi baik yang bersifat keuangan maupun non keuangan. Pelaksanaan transparansi inimengacu kepada ketentuan Bank Indonesia tentang transparansi kondisi keuangan dan transparansi informasi produk bank dan data pribadi nasabah. Wujud transparansi dituangkandalam pembuatan laporan internal. Manajemen konsisten dalam menjaga danmeningkatkan kualitas sistem pelaporan

internal dan eksternal yang ada dalam rangka mendukung pelaksanaan transparansi informasi keuangan dan non keuangan bank.

Untuk memperoleh sistem pelaporan yang baik harus didukung oleh sistem informasi dan core banking system yang baik pula. Untuk itu Bank BHI berkomitmen memperbaiki kualitas sistem informasinya sesegera mungkin melalui perubahan core banking system dari eBank ke Temenos yang diharapkan lebih mumpuni dan mampu menjawab tantangan bisnis kedepan.

IX. KEPEMILIKAN SAHAM, HUBUNGAN KEUANGAN DAN KELUARGA

Setijono Pudjowarsito - selaku Komisaris Utama Independen – tidak mempunyai kepemilikan saham di Bank BHI dan perusahaan lain, serta tidak mempunyai hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris serta Direksi lainnya. R. Soedaryatmo Yosowidagdo – selaku Komisaris Independen – juga tidak mempunyai kepemilikan saham di Bank BHI dan perusahaan lain, serta tidak mempunyai hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris serta Direksi lainnya. Sementara itu Rachman Hakim – selaku Wakil Komisaris Utama – tidak mempunyai hubungan keluarga dengan

anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang lain namun mempunyai kepemilikan saham masing – masing di PT Hakim Putra Perkasa (50%) , PT Asean Motor Internasional (50%) , BPR Cahaya Wiraputra (2%), PT Asia Putra Perkasa (50%) , PT Varia Intra Finance (17%) , dan PT Varia Inter Perkasa (50%).

Seluruh anggota Dewan Direksi tidak mempunyai hubungan keuangan, hubungan keluarga dengan anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang lain, serta tidak mempunyai kepemilikan saham di Bank BHI dan perusahaan lainnya.

21 laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL

Page 8: tatakelolaperusahaan (GCG)bankbhi.co.id/bhi/images/TataKelolaPerusahaan_2012.pdf · Untuk itu, Bank BHI telah menunjuk KAP Gani Mulyadi & Handayani (member of Grant Thornton) dengan

X. PAKET REMUNERASI DAN FASILITAS BAGI KOMISARIS & DIREKSI

No. Jenis Remunerasi dan Fasilitas LainJumlah Diterima dalam Setahun

Dewan Komisaris Dewan Direksi Orang Juta Rp. Orang Juta Rp.

1 Remunerasi (Gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lain dalam bentuk natura)

3 1.063 3 1.748

2 Fasilitas lain dalam bentuk natura (Perumahan, transportasi, asuransi kes-ehatan, dsb) :a. Dapat Dimiliki b. Tidak Dapat Dimiliki

Asuransi Kesehatan + Transportasi

Asuransi Kesehatan +Transportasi

Total 3 1.063 3 1.748

Jumlah Remunerasi per Orang dalam Satu Tahun Direksi KomisarisDiatas Rp 2.,- MiliarDiatas Rp 1,- Miliar s/d Rp 2,- MiliarDiatas Rp 500 Juta s/d Rp 1,- Miliar 2 0Rp 500 Juta ke bawah 1 3

XI. RASIO GAJI TERTINGGI DAN GAJI TERENDAH

Skala Perbandingan Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Rasioa. Rasio Gaji Pegawai yang Tertinggi dan Terendah 21,96 xb. Rasio Gaji Direksi yang Tertinggi dan Terendah 1,45 xc. Raio Gaji Komisaris yang Tertinggi dan Terendah 1,11 xd. Raio Gaji Direksi yang Tertinggi dan Pegawai Tertinggi 1,54 x

XII. INTERNAL FRAUD

Secara umum di tahun buku 2012 ini tidak ditemukan adanya penyimpangan signifikan dalam pelaksanaan operasional bank yang mengarah kepada fraud sehingga bisa membahayakan kondisi keuangan dan eksistensiBank BHI. Penguatan kepada sistem

pengendalian internal bank baik dari sisi soft skill maupun jumlah personilnya terbukti cukup efektif mencengah timbulnya hal – hal yang tidak diinginkan didalam pelaksanaan operasional bank di tahun 2012 ini.

laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL 22

Page 9: tatakelolaperusahaan (GCG)bankbhi.co.id/bhi/images/TataKelolaPerusahaan_2012.pdf · Untuk itu, Bank BHI telah menunjuk KAP Gani Mulyadi & Handayani (member of Grant Thornton) dengan

XIII. PERMASALAHAN HUKUM DAN UPAYA PENYELESAIAN

Permasalahan hukum yang dihadapi oleh Bank berhubungan dengan penyelesaian kredit debitur. Untuk posisi Desember 2012 ada 11 permasalahan tunggakan debitur yang akan diselesaikan. Tahapan yang sedang dihadapi berbeda – beda mulai dari tahap mendapat surat peringatan oleh Bank hingga tahap

PT Hakim Putra Perkasa selaku Pemegang Saham Pengendali Bank BHI tidak menjalankan kebijakan shares options kepada Komisaris, Direksi maupun Pejabat Eksekutif Bank. Juga, Bank tidak melaksanakan kebijakan buy back shares.

berperkara di pengadilan. Dari 11 tunggakan debitur, 4 perkara sedang berproses di pengadilan dalam rangka eksekusi barang jaminan. Selebihnya masih dalam tahap negosiasi karena Bank menilai debitur masih kooperatif dan beritikad untuk menyelesaikan kewajibannya kepada Bank.

terhadap saham Bank BHI yang ada. Satu hal lagi, disepanjang tahun 2012 tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan.

XIV. LAIN – LAIN

XV. SELF ASSESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

No. Aspek yang dinilai Score BobotScore

xBobot

Catatan*

1 Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

2.04 10% 0.204 Per 1 Januari 2013 kelengkapan komposisi Dekom sudah terpenuhi

2 Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab Direksi

2.14 20% 0.428 Bank masih harus melengkapi komposisi Direksi Per Pebruari 2013 posisi Direktur Kepatuhan sudah terpenuhi, sedangkan Direktur Kredit dan Marketing masih lowong.

3 Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite

2.20 10% 0.220 Masih perlu peningkatan efektifitas kerja dan kualitas rekomendasi komite kepada Dekom.

4 Penanganan Benturan Kepentingan

3.00 10% 0.300 Penanganan benturan kepentingan mengacu kepada aturan BI dan code of conduct yang berlaku.

5 Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank

2.75 5% 0.138 Keberadaan Direktur Kepatuhan akan mempengaruhi pelaksanaan fungsi Kepatuhan. Posisi Direktur terisi sejak Pebruari 2013.

6 Penerapan Fungsi Audit Intern

2.47 5% 0.123 Realisasi pemeriksaan yang belum jelas sesuai dengan target dan kualitas pemeriksaan.

7 Penerapan Fungsi Audit Ekstern

1.40 5% 0.070 Untuk tahun buku 2012 Bank menunjuk KAP Gani Mulyadi & Handayani (member of Grant Thornton) dengan Surat PerikatanAudit no. P-291/GHM/12 tanggal 2 Oktober 2012. sebagai pelaksana audit keuangan.

8 Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern

2.67 7.5% 0.200 Pelaksanaan fungsi manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern sudah cukup memadai.

9 Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) Dan Debitur Besar (Large Exposures)

2.25 7.5% 0.169 Penyediaan dana ke pihak terkait dan debitur besar dikelola secara ketat dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian dan mengacu kepada ketentuan berlaku.

10 Transparansi Kondisi Keuangan Dan Non Keuangan Bank, Laporan Peksanaan GCG serta Pelaporan internal

1.85 15% 0.277 Pelaksanaan transparansi kondisi keuangan/non keuangan termasuk pelaksanaan GCG dan pelaporan internal cukup baik karena didukung oleh SDM kompeten.

11 Rencana Strategis Bank 2.25 5% 0.113 Pembuatan dan pelaksanaan rencana strategis sudah mengacu kepada ketentuan BI.

Nilai Komposit 100% 2.241 Baik*/berisikan penjelasan mengapa penilai memberikan peringkat sebagaimana pada kolom (score),indikator penilaian dipengaruhi oleh pemeriksaan BI terakhir (31/1/2012) dan tindak lanjut telah dilakukan bank.

23 laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL

Page 10: tatakelolaperusahaan (GCG)bankbhi.co.id/bhi/images/TataKelolaPerusahaan_2012.pdf · Untuk itu, Bank BHI telah menunjuk KAP Gani Mulyadi & Handayani (member of Grant Thornton) dengan

TABEL KLASIFIKASI PERINGKAT KOMPOSIT

Nilai Komposit Predikat KompositNilai Komposit < 1.5 Sangat Baik1.5 < Nilai komposit < 2.5 Baikt2.5 < Nilai Komposit < 3.5 Cukup Baik3.5 < Nilai Komposit < 4.5 Kurang Baik4.5 < Nilai Komposit < 5 Tidak Baik

XVI. PENERAPAN PROGRAM APU DAN PPT BAGI BANK UMUM

Penerapan Program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) bagi Bank Umum adalah kelanjutan atau penyempurnaan dari Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer Principles) yang selama ini dikenal. PelaksanaanProgram APU dan PPT bagi Bank Umum ini berpedoman kepada Peraturan Bank Indonesia no. 11/28/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia no. 14/27/PBI/2012 tanggal 28Desember 2012 , serta Surat Edaran Bank Indonesia no. 11/31/DPNP tanggal 30 November 2009.

Potensi risiko bisnis perbankan semakin meningkat karena kian kompleksnya variasi produk dan jasa perbankan serta melibatkan tehnologi informasi yang canggih. Pemanfaatan bank oleh pihak – pihak tertentu untuk melakukan pencucian uang dan pendanaan terorisme semakin meningkat pula akhir – akhir ini. Kondisi ini mendorong bank untuk serius meningkatkan kualitas penerapanmanajemen risikonya terutama yang berkaitan dengan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme.

Bank BHI telah mengantisipasi hal tersebut dengan melaksanakan peraturan dan ketentuan

Bank Indonesia serta ketentuan internal yang ada, sebaik-baiknya. Langkah yang ditempuh adalahmemaksimumkan fungsi pengawasan Pengurus Bank untuk memastikan bahwa program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum bisa berjalan baik dan didukung oleh kebijakan dan prosedur tertulis yang telah sesuai dengan aturan BI dan prinsip – prinsip yang berlaku umum. Manajemen juga menyadari perlunya sistem pengendalian intern yang efektif yang memaparkan dengan jelas batasan wewenang dan tanggung jawab dari satuan kerja terkait serta peran pemeriksaan SKAI. Selain itu diupayakan adanya suatu sistem informasi manajemen yang bisa mengidentifikasi, menganalisa, memantau dan menyediakan laporan secara efektif tentang semua transaksi keuangan bank. Termasuk memilah antara transaksi yang suspicious dengan yang non suspicious . Dan yang lebih penting lagi adalah meningkatkan kompetensi dan kualitas SDM yang ada dengan cara mengadakan pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan, selain prosesrekrutmen yang tepat tentunya. Manajemen menilai bahwa proses rekrutmen SDM menjadi proses yang akan mendapat perhatian serius didalam peningkatan kinerja bank secara keseluruhan.

laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL 24