tata tertib di laboratoriumagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0…  · web...

46
PEDOMAN PRAKTIKUM KOMUNIKASI DAN METODE ILMIAH DISUSUN OLEH: TIM PENGAJAR NAMA : ………………………………………………….. NIM : ………………………………………………….. KELOMPOK : ………………………………………………….. PROGRAM STUDI AGROTEKTOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

Upload: others

Post on 21-Jun-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0…  · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh

PEDOMAN PRAKTIKUM

KOMUNIKASI DAN METODE ILMIAH

DISUSUN OLEH:TIM PENGAJAR

NAMA : …………………………………………………..NIM : …………………………………………………..KELOMPOK : …………………………………………………..

PROGRAM STUDI AGROTEKTOLOGIFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA2019

Page 2: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0…  · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh

TATA TERTIB DI LABORATORIUM

1. Mahasiswa harus datang di Laboratorium 10 menit sebelum praktikum dimulai.

2. Sebelum melaksanakan praktikum mahasiswa diwajibkan mempelajari materi yang akan dipraktikumkan.

3. Mahasiswa harus mengikuti semua kegiatan praktikum yang diselenggarakan di laboratorium.

4. Mahasiswa bertanggung jawab atas alat-alat atau bahan-bahan yang digunakan di dalam praktikum.

5. Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh tanggung jawab, dilarang bersendau gurau, ribut, main, merokok dan makan ataupun minum di Laboratorium.

6. Selesai melakukan praktikum setiap mahasiswa diharuskan membuat laporan sementara.

7. Sebelum melaksanakan praktikum mahasiswa diwajibkan mempelajari materi yang akan dipraktikumkan.

8. Penanggung jawab Laboratorium/Asisten berwenang untuk mengambil tindakan, jika ada mahasiswa yang melanggar peraturan tata tertib di atas.

9. Pelanggaran terhadap tata tertib ini dikenakan sanksi sebagai berikiut :a. Peringatan atas pelanggaran yang dilakukan.b. Tidak diijinkan mengikuti praktikum.

1 | Komunkasi dan Metode Ilmiah

Page 3: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0…  · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh

ACARA 1. Mencari, Menentukan Ide Penelitian

Teori

Penelitian merupakan bagian dari kurikulum, karena lulusan perguruan

tinggi diharapkan memiliki keterampilan dalam melakukan penelitian.

Kemampuan dan keterampilan melakukan penelitian merupakan penciri yang

harus dimiliki seorang lulusan perguruan tinggi (sarjana) untuk membedakannya

dengan lulusan non perguruan tinggi.

Ada tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh seorang peneliti dalam

melaksanakan penelitian. Pertama, peneliti harus menentukan ‘ide’, ‘topik’

atau ‘gagasan’ penelitian. Kedua, ‘gagasan’ tersebut kemudian harus dikonversi

menjadi sebuah ‘pertanyaan penelitian’. Ketiga, peneliti harus mengumpulkan

data pendukung tentang ide penelitian tersebut karena tanpa didukung oleh

adanya data atau kepustakaan, mungkin saja penelitian tersebut benar-benar

baru sehingga sulit dalam pelaksanaannya. Langkah keempat, peneliti

tersebut harus menentukan metodologi atau cara apa dan bagaimana

penelitian tersebut akan dilaksanakan.

Berdasarkan pengalaman penelitian tahap pertama penelitian justru

sering menjadi faktor yang banyak menjadi kendala. Ketika ditanyakan

kepada mahasiswa, tentang mengapa tidak segera menulis usulan atau proposal

skripsi, umumnya jawabannya adalah sulit mendapatkan ide penelitian.

Berdasarkan berbagai survey diketahui bahwa kurangnya kemampuan

mahasiswa dalam melaksanakan penelitian disebabkan oleh ketidak

mampuannya dalam mencari atau menentukan topik penelitian. Betulkah

mencari gagasan atau topik penelitian sulit? Menurut Loehle (1990) untuk

mendapatkan gagasan penelitian memang merupakan langkah tersulit, seorang

peneliti yang sukses biasanya ditentukan oleh ketepatannya memilih masalah

penelitian, baik dari aspek guna laksana maupun dari ketersediaan metode untuk

memecahkannya.

Sebuah penelitian harus dimulai dari adanya suatu ‘pertanyaan’ yang ingin

dijawab melalui kegiatan penelitian. Jika kita tidak mampu mendapatkan

2 | Komunkasi dan Metode Ilmiah

Page 4: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0…  · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh

pertanyaan, maka penelitian tentang hal tersebut tidak bisa (tidak perlu)

dilakukan. Misalnya, karena permasalahannya sudah sangat jelas, maka

mengenai apa perlunya orang makan setiap hari, sudah tidak lagi

melahirkan adanya pertanyaan. Semua orang tahu bahwa makan tiap hari

adalah untuk kesehatan dan untuk agar manusia dapat memenuhi kebutuhan

nutrisi tubuhnya. Karena sudah sangat jelas, maka tak ada pertanyaan yang

dapat diajukan karenanya tidak lagi dibutuhkan penelitian mengenai alasan

mengapa orang perlu makan

Banyak orang yang mengeluh mengapa katanya walaupun sudah

membaca artikel ilmiah, mereka tidak juga berhasil menemukan ide

penelitian. Hal ini nampaknya diakibatkan karena kita kurang terlatih

bagaimana menemukan ide dari membaca artikel ilmiah. Beberapa kiat yang

dapat dilakukan untuk melatih keterampilan memunculkan ide dari membaca

artikel ilmiah, yaitu, kritis, relevan, ada, saran (KRAS)

a. Kritis

Bersikaplah sebagai kritisi. Cari kelemahan dari artikel ilmiah

tersebut lalu gunakan kelemahan tersebut sebagai sumber inspirasi dalam

melakukan penelitian misalnya dengan melakukan penelitian serupa tetapi

dengan penyempurnaan terhadap kelemahan yang kita temukan di artikel

ilmiah tersebut. Manfaatkan kecenderungan kelebihan manusia yang biasanya

mudah mencari kesalahan orang lain.

b. Relevan

Kajilah apakah topik artikel tersebut relevan jika diterapkan di kita?

Mengapa? Suatu penelitian yang cukup menarik dan dilakukan di tempat

lain akan merupakan modal dasar untuk mengulang penelitian sejenis di

tempat kita, selama topiknya relevan. Tentunya penelitian tentang

pengaruh temperatur dingin di bawah 00 C terhadap perkembangan

penyakit tidak relevan untuk dilakukan di Indonesia yang tidak memiliki

musim salju. Sebagai contoh, Profesor Hoitink di University of Iowa

terkenal dengan penelitiannya tentang pemanfaatan kulit kayu yang

ternyata efektif untuk mengendalikan berbagai patogen penyebab penyakit

tanaman yang menyerang dari dalam tanah. Indonesia memiliki jenis

3 | Komunkasi dan Metode Ilmiah

Page 5: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0…  · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh

kayu yang lebih beragam dibandingkan dengan di Amerika Serikat.

Bukankah sangat menarik jika kita melakukan penelitian yang serupa

namun dengan kulit kayu lokal Indonesia?

c. Keberadaan masalah (Ada).

Apakah masalah yang diteliti artikel tersebut juga ditemukan di kita?

Misalnya masalah penyakit layu pada tanaman tomat. Jika masalah yang

dikemukakan dalam artikel tersebut juga terjadi di kita, maka akan sangat

layak untuk diteliti. Atau, jika justru di kita tidak ditemukan pun,

mencari tahu mengapa penyakit layu tidak terjadi di negara kita, tetap

layak untuk diteliti. Contoh kasus ini adalah tentang penyakit busuk

cincin pada tanaman kentang yang disebabkan oleh bakteri Clavibacter

yang ditularkan melalui ubi bibit kentang yang terinfeksi. Karena kita

tahu bahwa bibit kentang Indonesia diimpor dari negara-negara maju yang

sudah terinfeksi bakteri ini, maka akan sangat menarik untuk meneliti apakah

bakteri ini sudah masuk atau belum ke Indonesia, atau apakah sebelumnya di

Indonesia juga penyakit ini sudah ada atau belum?

d. Bagian Saran

Bacalah bagian “saran” (kalau ada). Kalau artikel ilmiah yang kita baca

memiliki bagian ‘saran’, maka kita dapat menggunakan saran yang

dikemukakan oleh penulis artikel sebagai titik tolak dalam melakukan

penelitian lanjutannya. Misalnya, penelitian dalam artikel tersebut

dilaksanakan di rumah kaca dan hasilnya bagus. Si penulis menganjurkan

untuk diuji di lapangan, maka kita dapat melakukan penelitian baru

dengan memindahkan lokasi dari rumah kaca ke lapangan.

Seandainya saran di atas masih juga belum mampu membuat pembaca

menjadi mudah mendapatkan ide, cobalah kiat yang dikemukakan oleh Kevin

Byron (tanpa tahun) dalam makalahnya yang berjudul “What is creativity in

research”. Kevin Byron merangkum kiat-kiat menjadi SCAMPER, yaitu kita

mencoba bagaimana jika kita melakukan substitusi (Substitute),

mengkombinasikan (Combine), mengadapatasi (Adapt), memodifikasi

(Modify), menggunakannya untuk hal lain (Put to other uses), menghilangkan

4 | Komunkasi dan Metode Ilmiah

Page 6: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0…  · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh

(Eliminate), dan melakukan sebaliknya (Reverse). Tentunya yang Kevin

Byron maksud adalah mencoba melakukan SCAMPER terhadap salah satu,

sebagian, atau seluruhnya dari apa yang sudah dilakukan atau diteliti orang.

Tujuan

Setelah mengikuti acara praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat

dengan mudah mengemukakan ide/topik/gagasan penelitian.

Bahan dan alat.

1. Jurnal ilmiah

2. Prosiding seminar

3. Kertas HVS atau kertas buram

Organisasi

Setiap kelompok praktikum terdiri atas kurang dari atau sama dengan 5

praktikan. Setiap kelompok mendapatkan satu artikel yang sama dan beberapa

artikel yang berbeda.

Metode Pelaksanaan

1) Setiap kelompok praktikum dipersilahkan membaca abstrak, dan metode dari

satu artikel yang sama dari jurnal ilmiah atau prosiding yang disediakan.

2) Tentukan ide yang terdapat pada artikel tersebut.

3) Tentukan ide baru dengan melakukan SCAMPER

4) Tukarkan hasil pekerjaan kelompok pada kelompok lainnya untuk saling

mengevaluasi.

5) Setiap kelompok praktikum dipersilahkan membaca abstrak, dan metode dari

satu artikel yang berbeda dari jurnal ilmiah atau prosiding yang disediakan.

6) Tentukan ide yang terdapat pada artikel tersebut.

7) Tentukan ide baru dengan melakukan KRAS dan SCAMPER

5 | Komunkasi dan Metode Ilmiah

Page 7: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0…  · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh

ACARA 2. Bagaimana Setelah Ide Penelitian Diperoleh

Teori

Untuk memulai penelitian, diperlukan adanya suatu Problem Untuk

Penelitian (research problem atau research question). Perlu diingat bahwa tujuan

kita melakukan penelitian karena kita memiliki suatu pertanyaan atau problem

yang ingin kita ketahui jawabannya melalui kegiatan penelitian.

Untuk menelitinya menurut beberapa sumber, diperlukan suatu

“pertanyaan penelitian” yang memenuhi unsur FINER, yang merupakan

singkatan dari Feasible (penelitian tersebut dapat dilaksakan berdasarkan

waktu, biaya, dan wacana yang dimiliki; Interesting (topiknya cukup menarik);

Novelty (derived from Latin word novus for "new") is the quality of being new, or following from that, of being striking, original or unusual. Terjemahan bebasnya dari Novelty adalah tingkat kualitas dari

kebaharuannya, atau mengikuti pengertian tersebut adalah seberapa bedanya

(mencoloknya), keasliannya, atau ketidakbiasaannya. Intinya Novelty adalah

kebaharuan apa yang akan ditawarkan dari penelitian yang akan dilakukan

(memiliki kebaruan atau jawaban dari pertanyaan penelitiannya belum

merupakan pengetahuan yang sudah umum di masyarakat); Ethical (etis untuk

diteliti); dan Relevant (relevan untuk diteliti).

Selain FINER orisinalitas penelitian sangat penting, sehingga karena

pentingnya hal ini sering dijadikan alasan oleh kebanyakan orang untuk tidak

melakukan penelitian. Sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan orisinalitas?

Pertanyaan tentang apakah penelitian saya orisinal atau tidak sebaiknya

tidak terlalu dipermasalahkan karena pada zaman sekarang, kalau orisinalitas

diartikan sebagai sesuatu hal yang benar-benar belum pernah diteliti orang,

sangatlah sulit. Hampir semua hal sudah pernah diteliti orang. Demikian pula

karena bidang pertanian merupakan bidang ilmu terapan, maka akan sangat

sulit mendapatkan topik penelitian yang orisinal sepenuhnya.

Memodifikasi sebagian saja dari suatu penelitian yang sudah pernah

dilakukan, tentunya dengan pertimbangan aspek guna manfaat dari penelitian

yang akan dilakukan, sudah dapat dikategorikan sebagai orisinal. Namun perlu

6 | Komunkasi dan Metode Ilmiah

Page 8: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0…  · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh

juga diingat bahwa definisi sederhana dari plagiarisme dalam melakukan

penelitian (lawan kata dari orisinalitas) adalah melakukan penelitian yang

mirip dengan penelitian yang dilakukan orang lain tanpa merujuknya.

Apalagi kalau menjiplak tanpa melakukan penelitian ulangannya. Bagaimana

kalau kita menemukan topik penelitian baru dan belum umum di lingkungan kita?

Mungkin akan ditertawakan (dosen atau teman mahasiswa lain) hal ini logis,

sebagaimana disampaikan oleh Albert von Nagyrapolt, Peraih Nobel Biokimia

dari USA : “Penemuan baru, terjadi karena seorang penemu melihat suatu hal

sebagaimana orang-orang melihatnya, tetapi ia memikirkan apa yang tak

seorang pun memikirkannya”. John Locke (filsuf dari Inggris) menambahkan

bahwa “Pendapat baru memang selalu diragukan, dan biasanya ditolak, hanya

karena pendapat tersebut belum umum” Jika hal ini terjadi, janganlah merasa

ragu, karena mungkin mereka kurang banyak membaca.

Tujuan

Setelah mengikuti acara praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat

dengan mudah mengemukakan ide/topik/gagasan penelitian.

Bahan dan alat.

1. Jurnal ilmiah

2. Prosiding seminar

3. Kertas HVS atau kertas buram

Organisasi

Setiap kelompok praktikum terdiri atas 5 praktikan atau kurang.

Metode Pelaksanaan

1) Dengan ide baru yang diperoleh (acara praktikum ke 1) letakkan sebagai

gab (kesenjangan) dari kondisi yang diangankan (diharapkan) dengan

kondisi yang ada (sebenarnya/eksisting)

2) Rumuskan kondisi yang diangankan (diharapkan) dan kondisi yang ada

(sebenarnya/eksisting)

3) Rumuskan faktor-faktor penyebabnya mengapa kondisi yang ada tersebut

bisa terjadi.

7 | Komunkasi dan Metode Ilmiah

Page 9: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0…  · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh

4) Pilihlah salah satu faktor penyebab tersebut. Faktor tersebut sebagai faktor

penyebab yang pada akhirnya akan bertindak sebagai variabel bebas dan

kondisi yang diharapkan sebagai variabel terikatnya.

5) Dari ke empat tahapan tersebut diatas tentukan pertanyaan penelitian

(permasalahan) yang harus dijawab dengan melaksanakan penelitian.

6) Analisalah pertanyaan penelitian tersebut dengan menggunakan FINER.

7) Tukarkan hasil pekerjaan kelompok pada kelompok lainnya untuk saling

mengevaluasi.

8 | Komunkasi dan Metode Ilmiah

Page 10: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0…  · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh

ACARA 3.PENERAPAN METODE ILMIAH

Teori

Metode ilmiah merupakan ekspresi mengenai cara kerja pikiran dengan

cara kerja inilah metode ilmiah boleh dikatakan suatu pengejaran terhadap

kebenaran yang diatur oleh pertimbangan logis, karena ideal dari ilmu

pengetahuan adalah untuk memperoleh interelasi yang sistematis dari fakta-fakta,

maka metode ilmiah berkehendak untuk mencari jawaban tentang fakta dengan

menggunakan pendekatan kesangsian sistematis. Karena itu, penelitian dan

metode ilmiah mempunyai hubungan yang dekat sekali, jika tidak dikatakan sama.

Dengan adanya metode ilmiah, pertanyaan-pertanyaan dalam mencari dalil umum

akan mudah terjawab, seperti menjawab seberapa jauh, mengapa begitu, apakah

benar, dan sebagainya. 

Metode ilmiah merupakan prosedur yang mencakup tindakan pikiran, pola

kerja secara teknis, dan tata langkah untuk memperoleh pangetahuan atau

mengembangkan pengetahuan secara ilmiah yang memiliki kesahan ilmiah,

memenuhi validitas ilmiah atau secara ilmiah dapat dipertanggung jawabkan

sehingga pengetahuan tersebut dapat diandalakan dan dimanfaatkan bagi

kehidupan manusia. Metode ilmiah ini pada dasarnya adalah sama bagi semua

disiplin keilmuan yang termasuk dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu–ilmu sosial.

Bilapun terdapat perbedaan dalam kedua kelompok keilmuan ini maka perbedaan

tersebut sekedar terletak pada aspek-aspek tekniknya dam bukan pada struktur

berpikir atau aspek metodologinya.

Adapun tahapan pengembangan ilmu pengetahuan adalah

1. Keingintahuan

2. Ide/topik/gagasan penelitian/pertanyaan penelitian

3. Teori /membangun teori

Adapun yang dimaksud dengan teori adalah seperangkat pernyataan, terdapat

ketidaksepakatan dari seperangkat unit (fakta, konsep, variabel)

Fakta: kejadian dari dimensi yang diketahui

Konsep: kejadian dari dimensi yang diasumsikan

9 | Komunkasi dan Metode Ilmiah

Page 11: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0…  · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh

Variabel: kejadian bagian universal atau kejadian yang belum diperoleh

penjelasannya

4. Hipotesis

5. Menguji hipotesis dengan melakukan penelitian/penyelidan melalui suatu

metode yang yang disebut dengan metode Penelitian

Penelitian atau riset berasal dari bahasa Inggris, research yang

artinya adalah proses pengumpulan informasi dengan tujuan

meningkatkan, memodifikasi atau mengembangkan dengan menggunakan

metode-metode ilmiah. Para pakar mengemukakan pendapat yang berbeda

dalam merumuskan batasan penelitian atau penyelidikan terhadap suatu

masalah, baik sebagai usaha mencari kebenaran melalui pendekatan

ilmiah. Secara umum, penelitian diartikan sebagai suatu proses

pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis

untuk mencapai tujuan tertentu.

Pengumpulan menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang

bersifat kuantitatif dan kualitatif, eksperimental atau noneksperimental,

interaktif atau non interaktif. Metode-metode tersebut telah dikembangkan

secara intensif, melalui berbagai uji coba sehingga telah memiliki prosedur

yang baku.

Analisa data dengan menggunakan metode-metode tertentu baik

kuantitatif ataupun kualitatif (deskriptif), untuk menerima atau menolak

hipotesis

Membangun teori untuk memperkuat atau memperlemah teori yang

ada.

7. Kesimpulan dan generalisasi.

8. Penyebarluasan

Kriteria Ilmu Pengetahuan:

� Dapat diuji orang lain dengan hasil yang sama karena

- objektif

- bebas dari bias personal maupun kultural

- transparan

� Dapat dipercaya

10 | Komunkasi dan Metode Ilmiah

Page 12: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0…  · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh

- dapat membedakan opini dan pengetahuan

- pengetahuan didukung fakta

� Pasti dan akurat

- Dengan definisi yang jelas dan dibantu alat yang tepat diperoleh informasi

yang benar

� Koheren dan terstruktur

Ilmu pengetahuan adalah informasi yang terorganisasikan dengan baik bukan

hanya koleksi informasi tetapi merupakan fakta yang berhubungan satu sama

lain.

� Komprehensif

Ilmu pengetahuan mencakup informasi yang luas, pembahasan dikaitkan

dengan konteks yang lebih luas, tidak hanya terbatas pada materi yang diteliti.

Tujuan

Setelah mengikuti acara praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat

memeriksa adanya penerapan metode ilmiah pada skripsi, jurnal ilmiah, prosiding

seminar.

Bahan dan alat.

a. Skripsi

b. Jurnal ilmiah

c. Prosiding seminar

d. Kertas HVS atau kertas buram

Organisasi

Setiap kelompok praktikum terdiri atas 5 praktikan atau kurang.

Metode Pelaksanaan

Praktikum dilakukan secara berkelompok @2 orang yang duduk berdekatan.

Lakukan pemeriksaan pada bagian-bagaian skripsi sebagai berikut:

Bagian skripsi yang perlu diperiksa adalah pendahuluan, bahan dan metode, serta

hasil dan pembahasan. Dilampirkan dalam pengumpulan hasil praktikum

1) Bab pendahuluan, sub bab latar belakang:

- Apakah fakta pendukung umumnya sudah memadai? (misal: menjelaskan

pentingnya OPT yang diteliti dengan disertai data kuantitatif; bila pentingnya

11 | Komunkasi dan Metode Ilmiah

Page 13: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0…  · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh

komoditas juga dijelaskan, apakah disertai data arti ekonomi dalam skala

makro, seperti data produksi atau nilai ekonomi, bukan hanya manfaat dalam

kehidupan sehari-hari). Bila fakta pendukung umum belum memadai, apa

yang perlu ditambahkan.

- apakah landasan meneliti aspek yang diteliti (fakta pendukung khusus) sudah

dijelaskan secara memadai? (mengapa memilih subjek penelitian yang terkait

dengan judul dan tujuan penelitian). Bila fakta pendukung khusus belum

memadai, apa yang perlu ditambahkan.

- berdasarkan latar belakang tersebut, tuliskan pertanyaan ilmiah atau rumusan

masalahnya dan hipotesisnya.

2) Bagian bahan dan metode:

- Apakah metode penelitian memenuhi kriteria (1) dapat diuji orang lain

dengan hasil yang sama karena, (2) dapat dipercaya, serta (3) pasti dan akurat

(termasuk penjelasan asal dan spesifikasi bahan-bahan penelitian; metode

dikemukakan secara terperinci sehingga orang lain dapat menguji ulang

percobaan tertentu dengan mudah; metode dari orang lain disertai pustaka

sehingga dapat dipercaya dan akurat; rancangan penelitian dan analisis data

sudah tepat, dll.)

- apakah metode penelitian sesuai dengan tujuan penelitian?

3) Bagian hasil dan pembahasan:

- apakah hasil penelitian dikemukakan secara koheren dan terstruktur?

- apakah pembahasan dikaitkan dengan konteks yang lebih luas?

Contoh:

Skripsi lengkap tentang pupuk organic cair dan Gliocladium

Hasil review:

- Pada bagian latar belakang, uraian tentang pentingnya komoditas (fakta

pendukung umum) terlalu panjang tetapi tidak disertai data kuantitatif. Alasan

memilih pupuk organik cair dan Gliocaldium (fakta pendukung khusus) tidak

dijelaskan secara spesifik.

- Pada bagian bab bahan dan metode:

* spesifikasi bahan percobaan (pupuk cair, Gliocladium, dan kultivar kakao)

tidak dijelaskan.

12 | Komunkasi dan Metode Ilmiah

Page 14: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0…  · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh

* landasan pemilihan dosis pupuk cair dan Gliocladium tidak dijelaskan.

* prosedur percobaan sudah diuraikan secara terperinci

* rancangan percobaan dan analisis data sudah sesuai.

- Pada bagian bab hasil dan pembahasan:

* hasil sudah dikemukakan dengan urutan yang logis, tetapi ada data yang sama

yang dikemukakan sekaligus dalam bentuk tabel dan gambar

* pembahasan tidak membahas hasil tetapi lebih bersifat seperti tinjauan pustaka

(kutipan yang bersifat teori dari pustaka) (kurang koheren) dan tidak dikaitkan

dengan konteks yang lebih luas (kurang komprehensif).

13 | Komunkasi dan Metode Ilmiah

Page 15: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0…  · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh

ACARA 4. Menyususun Artikel (Review) atau Pendahuluan pada

Proposal Penelitian

Teori

Judul harus mengandung pertanyaaan besar, dirumuskan dalam frase dan

tidak multi diintepretasikan. Judul akan lebih jelas jika menggambarkan adanya

sebab akibat, adanya faktor yang mempengaruhi dan dipengaruhi, adanya faktor

yang bebas dan tidak bebas.

Latar belakang merupakan landasan utama dibuatnya sebuah karya tulis

dan merupakan hal kedua yang harus ditulis setelah judul. Perlu difahami bahwa

sebelum membuat bagian lain dari karya tulis, buatlah dulu latar belakang yang

baik dan jangan sampai mengerjakan yang lain dulu karena itu akan merusak

karya tulis itu sendiri. 

Latar belakang pada dasarnya adalah suatu "sebab-sebab " dari "judul"

(pertanyaan penelitian) tersebut. Pada latar belakang lazimnya akan digambarkan

kondisi-kondisi yang dapat berupa data statistik, data observasi, data hasil

penelitian sebelumnya yang relevan sebagai pendukung judul, yang menguatkan

bahwa perlu dicari solusinya. Selain itu latar belakang menguraikan alasan-alasan

mengapa masalah dan/atau pertanyaan penelitian serta tujuan penelitian menjadi

fokus penelitian. Dalam latar belakang secara tersurat harus jelas subtansi

permasalahan (akar permasalahan) yang dikaji dalam penelitian atau hal yang

menimbulkan pertanyaan penelitian. Secara operasional permasalahan penelitian

yang dimaksud harus gayut (relevan) dengan rumusan masalah dan/atau

pertanyaan penelitian yang diajukan. Pokok isi uraian latar belakang masalah

hendaknya mampu meyakinkan pihak lain (pembaca).

Dengan kata lain, unsur yang perlu diketengahkan dalam latar belakang

masalah penelitian sekurang-kurangnya memuat hal-hal berikut:

1) Penjelasan dan/atau alasan mengapa masalah dan/atau pertanyaan penelitian

yang diteliti itu penting dan menarik untuk diteliti.

2) Beberapa bukti bahwa masalah yang diajukan belum ada jawaban atau

pemecahan yang memuaskan. Harus dijelaskan bahwa masalah yang

diajukan/diteliti belum pernah diteliti oleh siapapun, dan jika ini merupakan

14 | Komunkasi dan Metode Ilmiah

Page 16: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0…  · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh

penelitian ulang (replikasi) harus dijelaskan alasannya mengapa hal itu

dilakukan.

3) Kedudukan masalah yang diteliti dalan konteks permasalahan yang lebih luas

dengan memperhatikan perkembangan bidang yang dikaji.

Membuat paragraf latar belakang biasanya akan mengikuti alur deduktif

atau menjelaskan dari sesuatu yang umum menuju khusus. misalkan karya tulis

dengan judul "OPTIMALISASI PEMANFAATAN TANAH KARST DI

GUNUNG KIDUL". Di latar belakang lazimnya dituliskan hal berikut per

paragraf dari atas ke bawah.

Setiap paragraf dalam latar belakang pasti akan memiliki keterkaitan atau

tidak terputus, dan mengerucut pada permasalahan. Hal inilah yang sering

membuat mahasiswa merasa kesulitan membuatnya.

Tujuan

Setelah mengikuti acara praktikum ini diharapkan mahasiswa menulis judul,

latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan batasan penelitian.

15 | Komunkasi dan Metode Ilmiah

Page 17: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0…  · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh

Bahan dan alat.

1. Jurnal ilmiah

2. Prosiding seminar

3. Kertas folio bergaris

Organisasi

Setiap kelompok praktikum terdiri atas 5 praktikan atau kurang.

Metode Pelaksanaan

1. Dengan pertanyaan penelitian yang diperoleh (acara praktikum ke 2) buatlah

(tuliskan) judul yang paling menarik.

2. Buatlah latar belakang sebagaimana yang tersirat dalam teori, yang

mengerucut pada pertanyaan penelitian

3. Rumuskan permasalahannya.

4. Rumuskan tujuan dan batasan penelitian

5. Tukarkan hasil pekerjaan kelompok pada kelompok lainnya untuk saling

mengevaluasi.

16 | Komunkasi dan Metode Ilmiah

Page 18: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0…  · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh

ACARA 5. Sitasi dan Daftar Pustaka

Teori

Bagian dari upaya untuk menghindari plagiarisme adalah dengan memahami

berbagai model sitasi, cara membuat sitasi (kutipan) dan menuliskan daftar pustaka.

Pengetahuan ini penting, ketika kita akan membuat suatu karya ilmiah. Menuliskan

sitasi (kutipan) merupakan bentuk pengakuan terhadap pengarang, karena ide,

gagasan, pendapat atau bahkan teorinya telah kita gunakan, untuk mendukung atau

melengkapi pendapat, ide kita dalam sebuah karya tertentu. Ketika iklim dan budaya

saling mensitir dengan berkomitmen pada kejujuran intelektual dapat terus

dikembangkan dan dijaga, maka tidak ada lagi kekhawatiran akan adanya tindakan

plagiat.

Ketentuan Mengenai Pengutipan

1. Mengutip Langsung.

Mengutip langsung dapat dilakukan dengan menggunakan tanda petik dua,

pada bagian kalimat atau frase yang dikutip. Perlu diperhatikan jika melakukan

kutipan langsung, sehingga kutipan langsung tersebut tidak menjadi bagian yang

dominan dalam suatu karya. Artinya karya tersebut tidak sekedar hanya kumpulan

kutipan dari berbagai sumber. Kutipan langsung dapat dilakukan jika:

a. Kita khawatir jika menggunakan bahasa penulis sendiri, akan menimbulkan

penafsiran yang berbeda. Misalnya untuk perundang-undangan.

b. Untuk mengungkapkan teori, dalil, rumus matematika serta rumus ilmiah lain.

c. Ayat-ayat yang bersumber dari kitab suci atau hadist.

d. Ingin mengomentasi gagasan, ide dari penulis lain. Sehingga kita perlu

mengkutipnya secara langsung.

e. Tidak mungkin melakukan parafrasa, karena apa yang diungkapkan

pengarang asli, telah cukup ringkas.

2. Menggunakan Parafrasa

Apa yang dimaksud parafrasa. Menurut Zulkarnaen ( 2012) parafrasa yaitu

menyatakan suatu kalimat atau paragraf menggunakan kalimat yang berbeda dari

kalimat asli, dengan tidak mengubah maksud. Dalam parafrasa digunakan kosa

kata yang berbeda dari kalimat aslinya. Ini merupakan bentuk pengutipan tidak

langsung. Penulisan parafrasa tidak memerlukan tanda petik, namun tetap harus

17 | Komunkasi dan Metode Ilmiah

Page 19: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0…  · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh

menyebutkan sumbernya. Mengapa? Karena ide/gagasan dalam kalimat atau

paragraf yang kita susun kembali tersebut, merupakan ide, gagasan penulis

pertama. Walaupun kita membuat satu kalimat yang sangat berbeda dari kalimat

yang kita gunakan untuk memparafrasa, tidak menjadikan kalimat tersebut

merupakan buah karya kita. Dapat dikatakan bahwa parafrasa merupakan suatu

cara menggunakan ide penulis lain dengan tetap menunjukkan kejujuran

intelektual.

Ketrampilan membuat parafrasa ini akan sangat bermanfaat bagi penulis,

agar terhindar dari plagiarisme dan menghindari terlalu banyak menggunakan

kutipan langsung. Pembuatan parafrasa akan melatih penulis untuk berkreasi

secara redaksional, karena dituntut ketrampilan dalam merumuskan kembali dan

menuangkan dalam suatu kalimat yang berbeda. Bagaimana membuat parafrasa,

berikut langkah-langkah membuat parafrasa, Zurkarnaen (2011):

a. Membaca keseluruhan, cermat, sehingga benar-benar memahami ide sumber

kutipan yang akan dibuat parafrasa.

b. Menggunakan kosa kata sendiri, menyusun kalimat yang sesuai dengan ide

gagasan sumber kutipan.

c. Memeriksa apakah kalimat yang kita buat sudah benar-benar berbeda dengan

kalimat aslinya dan apakah sudah mencakup seluruh ide yang tertuang dalam

kalimat aslinya.

d. Jika ada kata unik yang harus kita kutip apa adanya, maka gunakan tanda

kutip dua, seperti pada kutipan langsung.

Beberapa Model Sitasi

Model sitasi berikut ini, sebagai panduan model yang dapat dipilih dalam

penulisan sitasi dan daftar pustaka. Ada beberapa model sitasi, Baskoro (2013):

a. MLA (Modern Language Association)

b. APA (American Psycological Association)

c. Turabian

d. Chicago

e. IEEE

Model MLA, ciri khas model ini adalah mengutamakan nama pengarang,

digunakan pada bidang sastra dan bahasa. Model APA, digunakan untuk bidang

psikologi dan sosial. Model ini lebih mengutamakan tahun. Nama depan pengarang

18 | Komunkasi dan Metode Ilmiah

Page 20: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0…  · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh

tidak diketahui secara lengkap oleh pembaca. Untuk model Turabian, untuk bidang

sosial. Model Chicagoo juga demikian, untuk bidang sosial dan juga jurnalistik.

Model Chicago hampir sama dengan model Turabian. Terakhir model IEEE,

memiliki ciri khas, penulisan tahun dibelakang. Model ini digunakan dalam bidang

ilmu komputer, teknik dan elektro.f.

Dari berbagai model diatas, kita harus menguasai salah satu model. Dengan

demikian kita tidak akan menemui kesulitan jika tiba-tiba harus menyusun suatu karya

ilmiah dan melakukan kutipan dan menuliskan daftar pustaka. Kita dapat juga menyusun

daftar pustaka dengan bantuan reference generator.Reference Generator akan membantu

kita menyusun daftar pustaka sesuai model yang kita inginkan.g.

Di dalam praktikum ini akan dijelaskan satu model sitasi, yaitu APA. Hal ini

penting untuk membekali diri dalam penulisan karya ilmiah, baik skripsi,

tesismaupun disertasi. Jika kita telah memahami satu model sitasi, maka kita tidak

akan lagi kebingungan jika harus menuliskan kutipan langsung, parafrasa maupun

menyusun daftar pustaka.

Model APA ( American Psycological Association)

a. Mensitasi di dalam teks

1. Awal kalimat

Widodo (2006) mengemukakan bahwa pemerintah local merupakan

pemerintahan yang didekatkan dengan rakyat.

2. Tengah kalimat

Setelah mencermati keadaan dilapangan, Widodo (2007) menyatakan bahwa

pengelolaan kepentingan publik bisa dilakukan pemerintah dan masyarakat.

3. Akhir kalimat

Stereotype merupakan pandangan umum suatu kelompok tentang kelompok

lain (Iskan, 2007).

4. Tiga sampai 5 pengarang. Contoh: Thomas, Smith, and Jonet (2007) atau

(Thomas, Smith, and Jonet, 2007)

5. Terdiri enam orang pengarang atu lebih, maka cukup disebutkan pengarang

pertama. Contoh: ( Thomas et al., 2007)

Mengutip dari sumber kedua

Selain hal di atas sering kali ditemukan paraphrase dari sumber sekunder

atau bukan dari sumber primer, akan selalu lebih baik jika dalam mendukung

19 | Komunkasi dan Metode Ilmiah

Page 21: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0…  · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh

karya ilmiah yang kita tulis, kita menggunakan sumber-sumber primer. Namun

jika tidak memungkinkan mendapatkan sumber primer, berikut cara menuliskan

kutipan sumber sekunder.

Di dalam teks:

Menurut McClelland (dikutip dalam Thoha, 2005), McClelland

menyatakan bahwa seseroang dianggap mempunyai motivasi untuk berprestasi

jika ia mempunyai keinginan untuk melakukan pekerjaannya dengan lebih baik.

Di dalam daftar pustaka:

Thoha, M. (2005). Perilaku Organisasi. Jakarta: Raja Grafindo.

b. Tentang Daftar Pustaka/ Reference List

Daftar pustaka tidak dapat dilepaskan dengan sebuah karya tulis ilmiah.

Daftar pustaka sebagai salah satu bentuk pengakuan intelektual penulis kepada

penulis lain, atas rujukan yang dia gunakan. Dalam penulisan daftar pustaka,

beberapa institusi memiliki ketentuan sendiri. Demikian pula masing-masing

penerbitan jurnal, mereka memiliki gaya masing-masing dalam penulisan daftar

pustaka. Gaya penulisan daftar pustaka, masuk menjadi bagian dari gaya

selingkung penulisan artikel penerbitan suatu jurnal. Dengan demikian ketika akan

mengirimkan hasil penelitian berupa artikel ilmiah kepada satu redaksi jurnal

tertentu, penulis harus memperhatikan gaya selingkung tersebut. Dan juga perlu

diingat bahwa sitasi yang digunakan dalam teks, harus tertuang dalam daftar

pustaka, demikian juga sebaliknya.

Format Sitasi dalam Daftar Pustaka

Sama dengan sitasi di dalam teks, di dalam daftar pustaka, masing-masing

model memberikan berbagai format sitasi di dalam daftar pustaka. Seperti juga

format di dalam teks, disini dicontohkan format sitasi di dalam daftar pustaka,

sesuai model APA ( American Psycological Association).

1. Buku; Nama pengarang. (tahun). Judul buku. Tempat Terbit: Nama Penerbit.

Buku dengan satu orang pengarang/penulis.

Wursanti, I. (1992). Manajemen kepegawaian. Yogyakarta: Kanisius

Buku dengan dua atau lebih pengarang.

Fakih, A.R., & Wijayanto, I. (2005). Kepemimpinan Islam. Yogyakarta: UII

Press.

20 | Komunkasi dan Metode Ilmiah

Page 22: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0…  · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh

Buku bunga rampai (ditulis oleh beberapa kontributor). Nama penulis (tahun).

Judul Tulisan. Dalam Judul Buku (ed. Nama editor) Tempat terbit.

NamaPenerbit. Halaman dimana judul dari yang disitasi berada.

Contoh:

Uren, N. C. (2001). Types, Amounts, and Possible Functions of Compounds

Released in to the Rhizosphere by Soil Growing Plants dalam The

Rhizosphere Biochemistry and Organic Substances at the Soil-Plant

Interface (editor: Pinto, B., Z. Varanini dan P. Nannipieri). New York.

Marcel Dekker. 19-40.

Buku yang tidak diketahui Pengarangnya.

Judul buku. (Tahun). Tempat terbit: Nama Penerbit

The Alternative medicine handbook. (1994). New York:

Crescent Books.

2. Terbitan Berkala ( Jurnal/majalah)

Pengabjadan didasarkan pada nama akhir (last name), diikuti inisial.

Jika tidak dijumpai nama pengarang, maka judul artikel dituliskan di bagian

awal. Tanggal jurnal, tuliskan ( Tahun, Bulan). Judul Artikel, ditulis dengan

huruf capital pada kata pertama dan subjudul. Judul jurnal, ditulis dengan huruf

capital pada tiap kata, kecuali kata depan. Format penulisan sebagai berikut:

Nama pengarang. (Tahun). Judul artikel. Judul Jurnal/Majalah, volume

(nomor), nomor halaman

Contoh:

Alam, S. (2007). Kompetensi pustakawan mengajar. Media

Pustakawan, 14 (3), 5-11.

Dua sampai tujuh penulis.

Anwar, A., & Arikunti, S. (2010). Perpustakaan dan budaya masyarakat.

Berkala Perpustakaan Indonesia, 2 (3), 11-22.

Delapan atau lebih penulis.

Maka penulis satu sampai dengan enam ditulis, kemudian diikuti tanda

titik 2 kemudian ditulis penulis ke delapan. Jurnal/artikel dengan DOI

(Digital Object Identifier)

Gerry, R. (2000). Tempo training for freestyle, Journal of Swimming

Technique, 34 (10), 40-43. doi:10.1022/0202-9822.77.4.444

21 | Komunkasi dan Metode Ilmiah

Page 23: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0…  · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh

Artikel dari website.

Getweed, R., (2007). Information literacy for distance students. Journal of

Library Administration, 34, (2), 40-45. Retrieved from http://www.jla.org/

Artikel dari Database.

Jeanning, B. (1993). Lessons Learned in trenches. Leadeship, 4(3), 9-19.

Retrived from JSTOR database

3. Disertasi, Tesis dan skripsi

Dari database institusi:

Istiana, P. (2012). Evaluasi situs web Perpustakaan Fakultas Geografi Universitas

Gadjah Mada. (Tesis Master, Universitas Gadjah Mada). Diakses dari Diakses dari

http://etd.ugm.ac.id/

Tujuan

Setelah mengikuti acara praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat

melakukan sitasi (pengutipan) dan menulis daftar pustaka seseuai dengan Model

APA ( American Psycological Association).

Bahan dan alat.

a. Jurnal ilmiah

b. Prosiding seminar

c. Kertas folio bergaris

Organisasi

Setiap kelompok praktikum terdiri atas 5 praktikan atau kurang.

Metode Pelaksanaan

1. Dari hasil praktikum acara ke 3 lengkapilah latar belakang yang telah disusun

dengan metode sitasi APA.

2. Susunlah bangunan teorinya dan lengkapilah dengan metode sitasi APA.

3. Susunlah daftar pustakanya.

4. Tukarkan hasil pekerjaan kelompok pada kelompok lainnya untuk saling

mengevaluasi.

22 | Komunkasi dan Metode Ilmiah

Page 24: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0…  · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh

ACARA 6. ANALISIS SIKLUS PENGEMBANGAN ILMU

DARI ARTIKEL ILMIAHTeori

Metode:Carilah artikel dengan topic yang paling anda minatiAnalisis siklus pengembangan ilmu dari artikel ilmiah saudara.

Contoh:

Khazanah Ilmu (Landasan Awal):a. Banyak bakteri gram negatif telah diketahui menggunakan sinyal N-acyl

homoserine lactone (AHL) untuk memonitor kerapatan populasi dan mengkoordinasi regulasi gen yang disebut quorum sensing (QS).

b. Chromobacterium violaceum CV026 telah diidentifikasi sebagai bakteri yang meregulasi quorum sensing dengan menggunakan sinyal AHL.

c. Beberapa bakteri patogen tumbuhan meregulasi faktor virulensi melalui sistem QS yang dimediasi oleh sinyal AHL, misalnya ekstraseluler enzim yang diproduksi oleh Pectobacterium carotovorum subsp. carotovorum dan toxin yang dihasilkan oleh Burkholderia glumae.

d. Pertama kali anti-QS ditemukan berasal dari makroalga Delisea pulchra yang menghasilkan senyawa furanon

e. Komponen furanone alami dan turunan buatan ditemukan mampu menghambat QS secara in vitro maupun in vivo.

f. Azithromycin merupakan antibiotik penghambat pertumbuhan Chromobacterium violaceum CV026.

g. Pengujian patogenisitas Pectobacterium carotovorum subsp. carotovorum dapat dilakukan dengan cara menginokulasi bakteri tersebut pada kentang dan selanjutnya diamati terjadinya maserasi jaringan.

Peramalan/Hipotesis:

23 | Komunkasi dan Metode Ilmiah

Page 25: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0…  · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh

Kemungkinan ada beberapa spesies tumbuhan di China, seperti: Clerodendron cyrtophyllum, Gentiana scabra, Lonicera japonica (stem, Liriope spicata, Andrographis paniculata, Forsythia suspense, Senecio scandens, Taraxacum mongolicum, Isatis tinctoria, Pulsatilla chinensis, Sophora flavescens, Lonicera japonica (flawer, Scutellaria baicalensis, yang mungkin dapat menghambat sistem QS bakteri.

Pengujian (metode):a. Penyiapan isolat dan ekstrak bahan tanaman yang akan diuji. Tanaman

yang digunakan adalah Clerodendron cyrtophyllum, Gentiana scabra, Lonicera japonica (stem, Liriope spicata, Andrographis paniculata, Forsythia suspense, Senecio scandens, Taraxacum mongolicum, Isatis tinctoria, Pulsatilla chinensis, Sophora flavescens, Lonicera japonica (flawer, Scutellaria baicalensis. Semua bahan tanaman dikeringkan dalam oven 35 oC selama 72 jam. Tepung kering dari tanaman diekstraksi dengan dua bahan ekstraksi, yaitu air dan etanol. Hasil ektrasi kemudian digunakan dalam pengujian anti QS.

b. Strain bakteri Chromobacterium violaceum CV026 digunakan untuk menguji aktifitas anti QS, dengan ditambah suplemen N-hexanoil homoserine lactone (C6-HSL) untuk menginduksi violacein dan dikulturkan dalam LB diinkubasi 30 oC aerob, selama semalam. Isolat E. coli ditumbuhkan pada LB dan diinkubasi pada 37 oC dengan di-shaker 180 rpm semalam.

c. Skrening ekstrak tanaman yang efektif dilakukan dengan cara mengamati aktifitas penghambatan anti QS yang ditandai dengan zona penghambatan. Pengujian anti QS dilakukan dengan dikulturkan dua lapis (dual layer).

d. Pengujian anti bakteri dengan menggunakan ekstrak tanaman dilakukan dengan cara menambhkan ekstrak tanaman sebanyak 3 ml ke dalam LB yang mengandung bakteri Pectobacterium carotovorum subsp. carotovorum dan E. coli dengan OD600=0.1.

e. Pengujian kemampuan ektrak tanaman dalam menghambat penyakit busuk lunak pada potongan kentang dilakukan dengan cara kentang yang telah dipotong dan disterilkan diinokulasi dengan Pectobacterium carotovorum subsp. carotovorum 20 µl dan ektrak tanaman 20 µl. setelah itu diikubasi pada suhu 37 oC. kemudian diamati perkembangan busuk lunak yang muncul pada kentang.

Fakta (data):a. Tidak ada efektifitas penghambatan QS dalam pembentukan pigmen

ungu Chromobacterium violaceum CV026 oleh ekstraksi dengan air dari semua tanaman yang diuji

b. Penghambatan QS terbesar dari ekstrak tanaman yang diuji terhadap pembentukan pigmen ungu yaitu ekstrak etanolik dari Scutellaria baicalensis.

c. Ektrak etanolik Scutellaria baicalensis tidak mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Pectobacterium carotovorum subsp. carotovorum dan E. coli, hanya mengganggu sistem QS

d. Ektrak etanolik Scutellaria baicalensis mampu mengurangi gejala busuk lunak pada kentang yang diinokulasi dengan Pectobacterium carotovorum subsp. carotovorum setelah inkubasi 24 jam pada suhu 37oC. Hal ini ditandai dengan maserasi jaringan kentang yang lebih ringan dibandingkan dengan perlakuan air dan etanol 70%.

24 | Komunkasi dan Metode Ilmiah

Page 26: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0…  · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh

Khasanah Ilmu (baru)a. Ekstrak etanolik Scutellaria baicalensis mampu menghambat sistem QS

dan dapat dimanfaatkan dalam pengembangan sistem pengendalian bakteri patogen tumbuhan dengan cara mengambat sistem QS Chromobacterium violaceum CV026.

b. Ekstrak etanolik Scutellaria baicalensis mempunyai penghambatan QS paling tinggi jika dibandingkan dengan ekstrak tanaman lain yang diuji

c. Ekstrak air dari semua tanaman tidak menunjukkan aktivitas penghambatan QS Chromobacterium violaceum CV026.

25 | Komunkasi dan Metode Ilmiah

Page 27: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0…  · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh

ACARA 7 MENYUSUN POSTER

Poster: penyampaian kombinasi informasi visual dan verbal: ilustrasi, teks, dan penjelasan lisan. Unsur-unsur poster:

� Komunikasi melalui kekuatan visual & verbal.� Kombinasi komunikasi visual & lisan serta komunikasi tulis;

keseimbangan antara unsur-unsur visual, lisan, & tertulis.� Alat komunikasi dasar:

- teks - jenis & ukuran huruf - warna & kualitas fisik - bentuk & pengaturan bagian-bagian poster - penyajian data (tabel, gambar, foto)

Pemirsa: � Peduli pada pemirsa: poster harus menarik dan terbaca dari jarak 1-2 m.� Pemirsa mungkin harus mengerjakan banyak hal lain. � Kebiasaan pemirsa poster: berhenti, membaca, dan pergi lagi dalam waktu

90 detik atau kurang.Tiga kelompok pemirsa:- Rekan sejawat yg mengetahui pekerjaan kita sehari-hari.- Mereka yg bekerja di bidang yg sama tetapi dengan bidang kekhususan yg

berbeda.- Mereka yg bidangnya tidak banyak atau tidak ada hubungannya dgn

pekerjaan kita.Ciri-ciri poster yang baik- Ringkas dan disusun dengan jelas- Sederhana dgn pokok bahasan yg jelas - Terbaca dari jarak 1-2 m- Menarik dan menyenangkan PenyajianJenis dan ukuran huruf � Judul poster & teks masing-masing harus

terbaca dari jarak 5-10 m dan 1-2 m. � Ukuran huruf:

- judul 90-144 pt - judul bagian: 30-90 pt - judul subbagian: 30-60 pt - teks 16-30 pt.

Warna dan kualitas fisik- Latar belakang/bingkai bagian-bagian poster: warna gelap – biru tua, coklat

tua, warna tanah, hijau tua, abu-abu, atau bermotif gambar tertentu.- Warna teks dan ilustrasi: diserasikan sedemikian sehingga memiliki

kontras yg baik dg latar belakangnya.- Variasi warna: untuk menunjukkan bagian yg berbeda dari poster.- Bahan landasan poster: papan poster (cara tradisional) atau kertas

mengkilap khusus untuk poster (dicetak dgn printer).

26 | Komunkasi dan Metode Ilmiah

Page 28: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0…  · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh

Contoh format poster tegak

Contoh format poster landskap

Tugas: buatlah poster dari artikel ilmiah yang saudara pilih sesuai dengan topik yang ada inginkan pada praktikum sebelumnya.

27 | Komunkasi dan Metode Ilmiah

Page 29: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0…  · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh

ACARA 8 MENYUSUN SALINDIA (SLIDE) DAN PRESENTASI

Teknik/pedoman penyusunan salindia (slide):Siapkan bahan pada waktu yg tepat. Mengetahui waktu yg tersedia untuk penyajian

� Penyajian 20 menit ≈ 2000 kata (≈ 8 halaman ketikan spasi rangkap).� 14–16 salindia.� 4–6 pokok bahasan.

Mengetahui calon pendengar� Sesuaikan kedalaman penyajian dengan tingkat keahlian pendengar.

Siapkan penyajian seperti penulisan artikel: pendahuluan, bahan dan metode, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan saran.� latar belakang dan tujuan: 2 salindia� bahan dan metode: 3–4 salindia� hasil: 7–9 salindia� kesimpulan dan saran: 1–2 salindia terakhir

Lima kriteria salindia (slide) yg baik:� Kesederhanaan – tiap salindia biasanya berisi satu pokok bahasan dgn

sedikit subpokok bahasan.� Keterbacaan – jelas terlihat dan terbaca oleh setiap orang yg hadir.� Kesatuan – selaras dan seragam dengan bahan penyajian lainnya serta

dgn bahasa tulis dan lisan.� Kualitas – jelas, menarik, dan menyenangkan.� Kelayakan – layak dibuat dan disajikan dgn bahan, fasilitas, dan waktu yg

tersedia.

Teknik penyajian verbal dengan presentasi:

- Gunakan Bahasa formal dan sopan- Ucapkan secara jelas, tegas, dan lancar- Lakukan pembukaan menggunakan kalimat pembuka- Hindari jeda terlalu lama, hindari kata yang mengurangi kepercayaan

audiien seperti “emm.., anu… dst.”- Gunakan gestur tubuh seperlunya, hindari gesture yang tidak perlu, seperti

menggaruk-garuk- Sampaikan simpulan dengan singkat dan jelas

Tugas: buatlah salindia sesuai dengan ketentuan dan lakukan presentasi selama 15-20 menit

28 | Komunkasi dan Metode Ilmiah

Page 30: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0…  · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh

Daftar Pustaka

Abdurrahman, M. 2005. At-Tafkeer, Alih bahasa oleh Abu Faiz. Bogor: Pustaka Thariqul Izzah

Loehle, C. 1990. A guide to increased creativity in research – inspiration or perspiration? Bioscience 40:123-129.

Suganda, T. 2012. Bagaimana mendapatkan ide penelitian? http://blog.unpad.ac.id/tarkussuganda

Baskoro, D.G. (2013, April ). Plagiarisme dan pembuatan sitasi. Materi Pelatihan Kursus Pelatihan Instruktur Literasi Informasi. Universitas Padjajaran Bandung.

Citing sources using APA manual (6thed.). www.ltu.se/cms_fs/1.78649!/.../ APA_6th_ed.pdf

Soelistyo, H. (2011). Plagiarisme: Pelanggaran Hak Cipta dan Etika. Yogyakarta:Penerbit Kanisius.

Zulkarnain., H. (2012, Mei). Menghindari perangkap plagiarisme dalam menghasilkan karya tulis ilmiah. Makalah disampaikan pada Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah, Lembaga Penelitian Universitas Jambi.

29 | Komunkasi dan Metode Ilmiah

Page 31: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0…  · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh

FORMAT LAPORAN

Format laporan resmi terdiri atas:1. Sampul (memuat judul acara praktikum, nama dan kelompok), hari & tanggal

praktikum)2. Pendahuluan singkat3. Tujuan praktikum 4. Prosedur pelaksanaan 5. Hasil praktikum 6. Referensi

30 | Komunkasi dan Metode Ilmiah

PRAKTIKUM METODE DAN KOMUNIKASI ILMIAH

JUDUL PRAKTIKUMHari, Tanggal praktikum

Disusun oleh: Nama ketua kelompok NIM

Kelompok XX

Nama anggota 1Nama anggota 2

Asisten praktikum:Asisten 1Asisten 2

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURABANGKALAN

2019