![Page 1: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0… · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071511/613117571ecc5158694483b7/html5/thumbnails/1.jpg)
PEDOMAN PRAKTIKUM
KOMUNIKASI DAN METODE ILMIAH
DISUSUN OLEH:TIM PENGAJAR
NAMA : …………………………………………………..NIM : …………………………………………………..KELOMPOK : …………………………………………………..
PROGRAM STUDI AGROTEKTOLOGIFAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA2019
![Page 2: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0… · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071511/613117571ecc5158694483b7/html5/thumbnails/2.jpg)
TATA TERTIB DI LABORATORIUM
1. Mahasiswa harus datang di Laboratorium 10 menit sebelum praktikum dimulai.
2. Sebelum melaksanakan praktikum mahasiswa diwajibkan mempelajari materi yang akan dipraktikumkan.
3. Mahasiswa harus mengikuti semua kegiatan praktikum yang diselenggarakan di laboratorium.
4. Mahasiswa bertanggung jawab atas alat-alat atau bahan-bahan yang digunakan di dalam praktikum.
5. Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh tanggung jawab, dilarang bersendau gurau, ribut, main, merokok dan makan ataupun minum di Laboratorium.
6. Selesai melakukan praktikum setiap mahasiswa diharuskan membuat laporan sementara.
7. Sebelum melaksanakan praktikum mahasiswa diwajibkan mempelajari materi yang akan dipraktikumkan.
8. Penanggung jawab Laboratorium/Asisten berwenang untuk mengambil tindakan, jika ada mahasiswa yang melanggar peraturan tata tertib di atas.
9. Pelanggaran terhadap tata tertib ini dikenakan sanksi sebagai berikiut :a. Peringatan atas pelanggaran yang dilakukan.b. Tidak diijinkan mengikuti praktikum.
1 | Komunkasi dan Metode Ilmiah
![Page 3: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0… · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071511/613117571ecc5158694483b7/html5/thumbnails/3.jpg)
ACARA 1. Mencari, Menentukan Ide Penelitian
Teori
Penelitian merupakan bagian dari kurikulum, karena lulusan perguruan
tinggi diharapkan memiliki keterampilan dalam melakukan penelitian.
Kemampuan dan keterampilan melakukan penelitian merupakan penciri yang
harus dimiliki seorang lulusan perguruan tinggi (sarjana) untuk membedakannya
dengan lulusan non perguruan tinggi.
Ada tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh seorang peneliti dalam
melaksanakan penelitian. Pertama, peneliti harus menentukan ‘ide’, ‘topik’
atau ‘gagasan’ penelitian. Kedua, ‘gagasan’ tersebut kemudian harus dikonversi
menjadi sebuah ‘pertanyaan penelitian’. Ketiga, peneliti harus mengumpulkan
data pendukung tentang ide penelitian tersebut karena tanpa didukung oleh
adanya data atau kepustakaan, mungkin saja penelitian tersebut benar-benar
baru sehingga sulit dalam pelaksanaannya. Langkah keempat, peneliti
tersebut harus menentukan metodologi atau cara apa dan bagaimana
penelitian tersebut akan dilaksanakan.
Berdasarkan pengalaman penelitian tahap pertama penelitian justru
sering menjadi faktor yang banyak menjadi kendala. Ketika ditanyakan
kepada mahasiswa, tentang mengapa tidak segera menulis usulan atau proposal
skripsi, umumnya jawabannya adalah sulit mendapatkan ide penelitian.
Berdasarkan berbagai survey diketahui bahwa kurangnya kemampuan
mahasiswa dalam melaksanakan penelitian disebabkan oleh ketidak
mampuannya dalam mencari atau menentukan topik penelitian. Betulkah
mencari gagasan atau topik penelitian sulit? Menurut Loehle (1990) untuk
mendapatkan gagasan penelitian memang merupakan langkah tersulit, seorang
peneliti yang sukses biasanya ditentukan oleh ketepatannya memilih masalah
penelitian, baik dari aspek guna laksana maupun dari ketersediaan metode untuk
memecahkannya.
Sebuah penelitian harus dimulai dari adanya suatu ‘pertanyaan’ yang ingin
dijawab melalui kegiatan penelitian. Jika kita tidak mampu mendapatkan
2 | Komunkasi dan Metode Ilmiah
![Page 4: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0… · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071511/613117571ecc5158694483b7/html5/thumbnails/4.jpg)
pertanyaan, maka penelitian tentang hal tersebut tidak bisa (tidak perlu)
dilakukan. Misalnya, karena permasalahannya sudah sangat jelas, maka
mengenai apa perlunya orang makan setiap hari, sudah tidak lagi
melahirkan adanya pertanyaan. Semua orang tahu bahwa makan tiap hari
adalah untuk kesehatan dan untuk agar manusia dapat memenuhi kebutuhan
nutrisi tubuhnya. Karena sudah sangat jelas, maka tak ada pertanyaan yang
dapat diajukan karenanya tidak lagi dibutuhkan penelitian mengenai alasan
mengapa orang perlu makan
Banyak orang yang mengeluh mengapa katanya walaupun sudah
membaca artikel ilmiah, mereka tidak juga berhasil menemukan ide
penelitian. Hal ini nampaknya diakibatkan karena kita kurang terlatih
bagaimana menemukan ide dari membaca artikel ilmiah. Beberapa kiat yang
dapat dilakukan untuk melatih keterampilan memunculkan ide dari membaca
artikel ilmiah, yaitu, kritis, relevan, ada, saran (KRAS)
a. Kritis
Bersikaplah sebagai kritisi. Cari kelemahan dari artikel ilmiah
tersebut lalu gunakan kelemahan tersebut sebagai sumber inspirasi dalam
melakukan penelitian misalnya dengan melakukan penelitian serupa tetapi
dengan penyempurnaan terhadap kelemahan yang kita temukan di artikel
ilmiah tersebut. Manfaatkan kecenderungan kelebihan manusia yang biasanya
mudah mencari kesalahan orang lain.
b. Relevan
Kajilah apakah topik artikel tersebut relevan jika diterapkan di kita?
Mengapa? Suatu penelitian yang cukup menarik dan dilakukan di tempat
lain akan merupakan modal dasar untuk mengulang penelitian sejenis di
tempat kita, selama topiknya relevan. Tentunya penelitian tentang
pengaruh temperatur dingin di bawah 00 C terhadap perkembangan
penyakit tidak relevan untuk dilakukan di Indonesia yang tidak memiliki
musim salju. Sebagai contoh, Profesor Hoitink di University of Iowa
terkenal dengan penelitiannya tentang pemanfaatan kulit kayu yang
ternyata efektif untuk mengendalikan berbagai patogen penyebab penyakit
tanaman yang menyerang dari dalam tanah. Indonesia memiliki jenis
3 | Komunkasi dan Metode Ilmiah
![Page 5: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0… · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071511/613117571ecc5158694483b7/html5/thumbnails/5.jpg)
kayu yang lebih beragam dibandingkan dengan di Amerika Serikat.
Bukankah sangat menarik jika kita melakukan penelitian yang serupa
namun dengan kulit kayu lokal Indonesia?
c. Keberadaan masalah (Ada).
Apakah masalah yang diteliti artikel tersebut juga ditemukan di kita?
Misalnya masalah penyakit layu pada tanaman tomat. Jika masalah yang
dikemukakan dalam artikel tersebut juga terjadi di kita, maka akan sangat
layak untuk diteliti. Atau, jika justru di kita tidak ditemukan pun,
mencari tahu mengapa penyakit layu tidak terjadi di negara kita, tetap
layak untuk diteliti. Contoh kasus ini adalah tentang penyakit busuk
cincin pada tanaman kentang yang disebabkan oleh bakteri Clavibacter
yang ditularkan melalui ubi bibit kentang yang terinfeksi. Karena kita
tahu bahwa bibit kentang Indonesia diimpor dari negara-negara maju yang
sudah terinfeksi bakteri ini, maka akan sangat menarik untuk meneliti apakah
bakteri ini sudah masuk atau belum ke Indonesia, atau apakah sebelumnya di
Indonesia juga penyakit ini sudah ada atau belum?
d. Bagian Saran
Bacalah bagian “saran” (kalau ada). Kalau artikel ilmiah yang kita baca
memiliki bagian ‘saran’, maka kita dapat menggunakan saran yang
dikemukakan oleh penulis artikel sebagai titik tolak dalam melakukan
penelitian lanjutannya. Misalnya, penelitian dalam artikel tersebut
dilaksanakan di rumah kaca dan hasilnya bagus. Si penulis menganjurkan
untuk diuji di lapangan, maka kita dapat melakukan penelitian baru
dengan memindahkan lokasi dari rumah kaca ke lapangan.
Seandainya saran di atas masih juga belum mampu membuat pembaca
menjadi mudah mendapatkan ide, cobalah kiat yang dikemukakan oleh Kevin
Byron (tanpa tahun) dalam makalahnya yang berjudul “What is creativity in
research”. Kevin Byron merangkum kiat-kiat menjadi SCAMPER, yaitu kita
mencoba bagaimana jika kita melakukan substitusi (Substitute),
mengkombinasikan (Combine), mengadapatasi (Adapt), memodifikasi
(Modify), menggunakannya untuk hal lain (Put to other uses), menghilangkan
4 | Komunkasi dan Metode Ilmiah
![Page 6: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0… · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071511/613117571ecc5158694483b7/html5/thumbnails/6.jpg)
(Eliminate), dan melakukan sebaliknya (Reverse). Tentunya yang Kevin
Byron maksud adalah mencoba melakukan SCAMPER terhadap salah satu,
sebagian, atau seluruhnya dari apa yang sudah dilakukan atau diteliti orang.
Tujuan
Setelah mengikuti acara praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat
dengan mudah mengemukakan ide/topik/gagasan penelitian.
Bahan dan alat.
1. Jurnal ilmiah
2. Prosiding seminar
3. Kertas HVS atau kertas buram
Organisasi
Setiap kelompok praktikum terdiri atas kurang dari atau sama dengan 5
praktikan. Setiap kelompok mendapatkan satu artikel yang sama dan beberapa
artikel yang berbeda.
Metode Pelaksanaan
1) Setiap kelompok praktikum dipersilahkan membaca abstrak, dan metode dari
satu artikel yang sama dari jurnal ilmiah atau prosiding yang disediakan.
2) Tentukan ide yang terdapat pada artikel tersebut.
3) Tentukan ide baru dengan melakukan SCAMPER
4) Tukarkan hasil pekerjaan kelompok pada kelompok lainnya untuk saling
mengevaluasi.
5) Setiap kelompok praktikum dipersilahkan membaca abstrak, dan metode dari
satu artikel yang berbeda dari jurnal ilmiah atau prosiding yang disediakan.
6) Tentukan ide yang terdapat pada artikel tersebut.
7) Tentukan ide baru dengan melakukan KRAS dan SCAMPER
5 | Komunkasi dan Metode Ilmiah
![Page 7: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0… · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071511/613117571ecc5158694483b7/html5/thumbnails/7.jpg)
ACARA 2. Bagaimana Setelah Ide Penelitian Diperoleh
Teori
Untuk memulai penelitian, diperlukan adanya suatu Problem Untuk
Penelitian (research problem atau research question). Perlu diingat bahwa tujuan
kita melakukan penelitian karena kita memiliki suatu pertanyaan atau problem
yang ingin kita ketahui jawabannya melalui kegiatan penelitian.
Untuk menelitinya menurut beberapa sumber, diperlukan suatu
“pertanyaan penelitian” yang memenuhi unsur FINER, yang merupakan
singkatan dari Feasible (penelitian tersebut dapat dilaksakan berdasarkan
waktu, biaya, dan wacana yang dimiliki; Interesting (topiknya cukup menarik);
Novelty (derived from Latin word novus for "new") is the quality of being new, or following from that, of being striking, original or unusual. Terjemahan bebasnya dari Novelty adalah tingkat kualitas dari
kebaharuannya, atau mengikuti pengertian tersebut adalah seberapa bedanya
(mencoloknya), keasliannya, atau ketidakbiasaannya. Intinya Novelty adalah
kebaharuan apa yang akan ditawarkan dari penelitian yang akan dilakukan
(memiliki kebaruan atau jawaban dari pertanyaan penelitiannya belum
merupakan pengetahuan yang sudah umum di masyarakat); Ethical (etis untuk
diteliti); dan Relevant (relevan untuk diteliti).
Selain FINER orisinalitas penelitian sangat penting, sehingga karena
pentingnya hal ini sering dijadikan alasan oleh kebanyakan orang untuk tidak
melakukan penelitian. Sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan orisinalitas?
Pertanyaan tentang apakah penelitian saya orisinal atau tidak sebaiknya
tidak terlalu dipermasalahkan karena pada zaman sekarang, kalau orisinalitas
diartikan sebagai sesuatu hal yang benar-benar belum pernah diteliti orang,
sangatlah sulit. Hampir semua hal sudah pernah diteliti orang. Demikian pula
karena bidang pertanian merupakan bidang ilmu terapan, maka akan sangat
sulit mendapatkan topik penelitian yang orisinal sepenuhnya.
Memodifikasi sebagian saja dari suatu penelitian yang sudah pernah
dilakukan, tentunya dengan pertimbangan aspek guna manfaat dari penelitian
yang akan dilakukan, sudah dapat dikategorikan sebagai orisinal. Namun perlu
6 | Komunkasi dan Metode Ilmiah
![Page 8: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0… · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071511/613117571ecc5158694483b7/html5/thumbnails/8.jpg)
juga diingat bahwa definisi sederhana dari plagiarisme dalam melakukan
penelitian (lawan kata dari orisinalitas) adalah melakukan penelitian yang
mirip dengan penelitian yang dilakukan orang lain tanpa merujuknya.
Apalagi kalau menjiplak tanpa melakukan penelitian ulangannya. Bagaimana
kalau kita menemukan topik penelitian baru dan belum umum di lingkungan kita?
Mungkin akan ditertawakan (dosen atau teman mahasiswa lain) hal ini logis,
sebagaimana disampaikan oleh Albert von Nagyrapolt, Peraih Nobel Biokimia
dari USA : “Penemuan baru, terjadi karena seorang penemu melihat suatu hal
sebagaimana orang-orang melihatnya, tetapi ia memikirkan apa yang tak
seorang pun memikirkannya”. John Locke (filsuf dari Inggris) menambahkan
bahwa “Pendapat baru memang selalu diragukan, dan biasanya ditolak, hanya
karena pendapat tersebut belum umum” Jika hal ini terjadi, janganlah merasa
ragu, karena mungkin mereka kurang banyak membaca.
Tujuan
Setelah mengikuti acara praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat
dengan mudah mengemukakan ide/topik/gagasan penelitian.
Bahan dan alat.
1. Jurnal ilmiah
2. Prosiding seminar
3. Kertas HVS atau kertas buram
Organisasi
Setiap kelompok praktikum terdiri atas 5 praktikan atau kurang.
Metode Pelaksanaan
1) Dengan ide baru yang diperoleh (acara praktikum ke 1) letakkan sebagai
gab (kesenjangan) dari kondisi yang diangankan (diharapkan) dengan
kondisi yang ada (sebenarnya/eksisting)
2) Rumuskan kondisi yang diangankan (diharapkan) dan kondisi yang ada
(sebenarnya/eksisting)
3) Rumuskan faktor-faktor penyebabnya mengapa kondisi yang ada tersebut
bisa terjadi.
7 | Komunkasi dan Metode Ilmiah
![Page 9: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0… · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071511/613117571ecc5158694483b7/html5/thumbnails/9.jpg)
4) Pilihlah salah satu faktor penyebab tersebut. Faktor tersebut sebagai faktor
penyebab yang pada akhirnya akan bertindak sebagai variabel bebas dan
kondisi yang diharapkan sebagai variabel terikatnya.
5) Dari ke empat tahapan tersebut diatas tentukan pertanyaan penelitian
(permasalahan) yang harus dijawab dengan melaksanakan penelitian.
6) Analisalah pertanyaan penelitian tersebut dengan menggunakan FINER.
7) Tukarkan hasil pekerjaan kelompok pada kelompok lainnya untuk saling
mengevaluasi.
8 | Komunkasi dan Metode Ilmiah
![Page 10: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0… · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071511/613117571ecc5158694483b7/html5/thumbnails/10.jpg)
ACARA 3.PENERAPAN METODE ILMIAH
Teori
Metode ilmiah merupakan ekspresi mengenai cara kerja pikiran dengan
cara kerja inilah metode ilmiah boleh dikatakan suatu pengejaran terhadap
kebenaran yang diatur oleh pertimbangan logis, karena ideal dari ilmu
pengetahuan adalah untuk memperoleh interelasi yang sistematis dari fakta-fakta,
maka metode ilmiah berkehendak untuk mencari jawaban tentang fakta dengan
menggunakan pendekatan kesangsian sistematis. Karena itu, penelitian dan
metode ilmiah mempunyai hubungan yang dekat sekali, jika tidak dikatakan sama.
Dengan adanya metode ilmiah, pertanyaan-pertanyaan dalam mencari dalil umum
akan mudah terjawab, seperti menjawab seberapa jauh, mengapa begitu, apakah
benar, dan sebagainya.
Metode ilmiah merupakan prosedur yang mencakup tindakan pikiran, pola
kerja secara teknis, dan tata langkah untuk memperoleh pangetahuan atau
mengembangkan pengetahuan secara ilmiah yang memiliki kesahan ilmiah,
memenuhi validitas ilmiah atau secara ilmiah dapat dipertanggung jawabkan
sehingga pengetahuan tersebut dapat diandalakan dan dimanfaatkan bagi
kehidupan manusia. Metode ilmiah ini pada dasarnya adalah sama bagi semua
disiplin keilmuan yang termasuk dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu–ilmu sosial.
Bilapun terdapat perbedaan dalam kedua kelompok keilmuan ini maka perbedaan
tersebut sekedar terletak pada aspek-aspek tekniknya dam bukan pada struktur
berpikir atau aspek metodologinya.
Adapun tahapan pengembangan ilmu pengetahuan adalah
1. Keingintahuan
2. Ide/topik/gagasan penelitian/pertanyaan penelitian
3. Teori /membangun teori
Adapun yang dimaksud dengan teori adalah seperangkat pernyataan, terdapat
ketidaksepakatan dari seperangkat unit (fakta, konsep, variabel)
Fakta: kejadian dari dimensi yang diketahui
Konsep: kejadian dari dimensi yang diasumsikan
9 | Komunkasi dan Metode Ilmiah
![Page 11: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0… · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071511/613117571ecc5158694483b7/html5/thumbnails/11.jpg)
Variabel: kejadian bagian universal atau kejadian yang belum diperoleh
penjelasannya
4. Hipotesis
5. Menguji hipotesis dengan melakukan penelitian/penyelidan melalui suatu
metode yang yang disebut dengan metode Penelitian
Penelitian atau riset berasal dari bahasa Inggris, research yang
artinya adalah proses pengumpulan informasi dengan tujuan
meningkatkan, memodifikasi atau mengembangkan dengan menggunakan
metode-metode ilmiah. Para pakar mengemukakan pendapat yang berbeda
dalam merumuskan batasan penelitian atau penyelidikan terhadap suatu
masalah, baik sebagai usaha mencari kebenaran melalui pendekatan
ilmiah. Secara umum, penelitian diartikan sebagai suatu proses
pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis
untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengumpulan menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang
bersifat kuantitatif dan kualitatif, eksperimental atau noneksperimental,
interaktif atau non interaktif. Metode-metode tersebut telah dikembangkan
secara intensif, melalui berbagai uji coba sehingga telah memiliki prosedur
yang baku.
Analisa data dengan menggunakan metode-metode tertentu baik
kuantitatif ataupun kualitatif (deskriptif), untuk menerima atau menolak
hipotesis
Membangun teori untuk memperkuat atau memperlemah teori yang
ada.
7. Kesimpulan dan generalisasi.
8. Penyebarluasan
Kriteria Ilmu Pengetahuan:
� Dapat diuji orang lain dengan hasil yang sama karena
- objektif
- bebas dari bias personal maupun kultural
- transparan
� Dapat dipercaya
10 | Komunkasi dan Metode Ilmiah
![Page 12: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0… · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071511/613117571ecc5158694483b7/html5/thumbnails/12.jpg)
- dapat membedakan opini dan pengetahuan
- pengetahuan didukung fakta
� Pasti dan akurat
- Dengan definisi yang jelas dan dibantu alat yang tepat diperoleh informasi
yang benar
� Koheren dan terstruktur
Ilmu pengetahuan adalah informasi yang terorganisasikan dengan baik bukan
hanya koleksi informasi tetapi merupakan fakta yang berhubungan satu sama
lain.
� Komprehensif
Ilmu pengetahuan mencakup informasi yang luas, pembahasan dikaitkan
dengan konteks yang lebih luas, tidak hanya terbatas pada materi yang diteliti.
Tujuan
Setelah mengikuti acara praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat
memeriksa adanya penerapan metode ilmiah pada skripsi, jurnal ilmiah, prosiding
seminar.
Bahan dan alat.
a. Skripsi
b. Jurnal ilmiah
c. Prosiding seminar
d. Kertas HVS atau kertas buram
Organisasi
Setiap kelompok praktikum terdiri atas 5 praktikan atau kurang.
Metode Pelaksanaan
Praktikum dilakukan secara berkelompok @2 orang yang duduk berdekatan.
Lakukan pemeriksaan pada bagian-bagaian skripsi sebagai berikut:
Bagian skripsi yang perlu diperiksa adalah pendahuluan, bahan dan metode, serta
hasil dan pembahasan. Dilampirkan dalam pengumpulan hasil praktikum
1) Bab pendahuluan, sub bab latar belakang:
- Apakah fakta pendukung umumnya sudah memadai? (misal: menjelaskan
pentingnya OPT yang diteliti dengan disertai data kuantitatif; bila pentingnya
11 | Komunkasi dan Metode Ilmiah
![Page 13: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0… · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071511/613117571ecc5158694483b7/html5/thumbnails/13.jpg)
komoditas juga dijelaskan, apakah disertai data arti ekonomi dalam skala
makro, seperti data produksi atau nilai ekonomi, bukan hanya manfaat dalam
kehidupan sehari-hari). Bila fakta pendukung umum belum memadai, apa
yang perlu ditambahkan.
- apakah landasan meneliti aspek yang diteliti (fakta pendukung khusus) sudah
dijelaskan secara memadai? (mengapa memilih subjek penelitian yang terkait
dengan judul dan tujuan penelitian). Bila fakta pendukung khusus belum
memadai, apa yang perlu ditambahkan.
- berdasarkan latar belakang tersebut, tuliskan pertanyaan ilmiah atau rumusan
masalahnya dan hipotesisnya.
2) Bagian bahan dan metode:
- Apakah metode penelitian memenuhi kriteria (1) dapat diuji orang lain
dengan hasil yang sama karena, (2) dapat dipercaya, serta (3) pasti dan akurat
(termasuk penjelasan asal dan spesifikasi bahan-bahan penelitian; metode
dikemukakan secara terperinci sehingga orang lain dapat menguji ulang
percobaan tertentu dengan mudah; metode dari orang lain disertai pustaka
sehingga dapat dipercaya dan akurat; rancangan penelitian dan analisis data
sudah tepat, dll.)
- apakah metode penelitian sesuai dengan tujuan penelitian?
3) Bagian hasil dan pembahasan:
- apakah hasil penelitian dikemukakan secara koheren dan terstruktur?
- apakah pembahasan dikaitkan dengan konteks yang lebih luas?
Contoh:
Skripsi lengkap tentang pupuk organic cair dan Gliocladium
Hasil review:
- Pada bagian latar belakang, uraian tentang pentingnya komoditas (fakta
pendukung umum) terlalu panjang tetapi tidak disertai data kuantitatif. Alasan
memilih pupuk organik cair dan Gliocaldium (fakta pendukung khusus) tidak
dijelaskan secara spesifik.
- Pada bagian bab bahan dan metode:
* spesifikasi bahan percobaan (pupuk cair, Gliocladium, dan kultivar kakao)
tidak dijelaskan.
12 | Komunkasi dan Metode Ilmiah
![Page 14: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0… · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071511/613117571ecc5158694483b7/html5/thumbnails/14.jpg)
* landasan pemilihan dosis pupuk cair dan Gliocladium tidak dijelaskan.
* prosedur percobaan sudah diuraikan secara terperinci
* rancangan percobaan dan analisis data sudah sesuai.
- Pada bagian bab hasil dan pembahasan:
* hasil sudah dikemukakan dengan urutan yang logis, tetapi ada data yang sama
yang dikemukakan sekaligus dalam bentuk tabel dan gambar
* pembahasan tidak membahas hasil tetapi lebih bersifat seperti tinjauan pustaka
(kutipan yang bersifat teori dari pustaka) (kurang koheren) dan tidak dikaitkan
dengan konteks yang lebih luas (kurang komprehensif).
13 | Komunkasi dan Metode Ilmiah
![Page 15: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0… · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071511/613117571ecc5158694483b7/html5/thumbnails/15.jpg)
ACARA 4. Menyususun Artikel (Review) atau Pendahuluan pada
Proposal Penelitian
Teori
Judul harus mengandung pertanyaaan besar, dirumuskan dalam frase dan
tidak multi diintepretasikan. Judul akan lebih jelas jika menggambarkan adanya
sebab akibat, adanya faktor yang mempengaruhi dan dipengaruhi, adanya faktor
yang bebas dan tidak bebas.
Latar belakang merupakan landasan utama dibuatnya sebuah karya tulis
dan merupakan hal kedua yang harus ditulis setelah judul. Perlu difahami bahwa
sebelum membuat bagian lain dari karya tulis, buatlah dulu latar belakang yang
baik dan jangan sampai mengerjakan yang lain dulu karena itu akan merusak
karya tulis itu sendiri.
Latar belakang pada dasarnya adalah suatu "sebab-sebab " dari "judul"
(pertanyaan penelitian) tersebut. Pada latar belakang lazimnya akan digambarkan
kondisi-kondisi yang dapat berupa data statistik, data observasi, data hasil
penelitian sebelumnya yang relevan sebagai pendukung judul, yang menguatkan
bahwa perlu dicari solusinya. Selain itu latar belakang menguraikan alasan-alasan
mengapa masalah dan/atau pertanyaan penelitian serta tujuan penelitian menjadi
fokus penelitian. Dalam latar belakang secara tersurat harus jelas subtansi
permasalahan (akar permasalahan) yang dikaji dalam penelitian atau hal yang
menimbulkan pertanyaan penelitian. Secara operasional permasalahan penelitian
yang dimaksud harus gayut (relevan) dengan rumusan masalah dan/atau
pertanyaan penelitian yang diajukan. Pokok isi uraian latar belakang masalah
hendaknya mampu meyakinkan pihak lain (pembaca).
Dengan kata lain, unsur yang perlu diketengahkan dalam latar belakang
masalah penelitian sekurang-kurangnya memuat hal-hal berikut:
1) Penjelasan dan/atau alasan mengapa masalah dan/atau pertanyaan penelitian
yang diteliti itu penting dan menarik untuk diteliti.
2) Beberapa bukti bahwa masalah yang diajukan belum ada jawaban atau
pemecahan yang memuaskan. Harus dijelaskan bahwa masalah yang
diajukan/diteliti belum pernah diteliti oleh siapapun, dan jika ini merupakan
14 | Komunkasi dan Metode Ilmiah
![Page 16: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0… · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071511/613117571ecc5158694483b7/html5/thumbnails/16.jpg)
penelitian ulang (replikasi) harus dijelaskan alasannya mengapa hal itu
dilakukan.
3) Kedudukan masalah yang diteliti dalan konteks permasalahan yang lebih luas
dengan memperhatikan perkembangan bidang yang dikaji.
Membuat paragraf latar belakang biasanya akan mengikuti alur deduktif
atau menjelaskan dari sesuatu yang umum menuju khusus. misalkan karya tulis
dengan judul "OPTIMALISASI PEMANFAATAN TANAH KARST DI
GUNUNG KIDUL". Di latar belakang lazimnya dituliskan hal berikut per
paragraf dari atas ke bawah.
Setiap paragraf dalam latar belakang pasti akan memiliki keterkaitan atau
tidak terputus, dan mengerucut pada permasalahan. Hal inilah yang sering
membuat mahasiswa merasa kesulitan membuatnya.
Tujuan
Setelah mengikuti acara praktikum ini diharapkan mahasiswa menulis judul,
latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan batasan penelitian.
15 | Komunkasi dan Metode Ilmiah
![Page 17: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0… · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071511/613117571ecc5158694483b7/html5/thumbnails/17.jpg)
Bahan dan alat.
1. Jurnal ilmiah
2. Prosiding seminar
3. Kertas folio bergaris
Organisasi
Setiap kelompok praktikum terdiri atas 5 praktikan atau kurang.
Metode Pelaksanaan
1. Dengan pertanyaan penelitian yang diperoleh (acara praktikum ke 2) buatlah
(tuliskan) judul yang paling menarik.
2. Buatlah latar belakang sebagaimana yang tersirat dalam teori, yang
mengerucut pada pertanyaan penelitian
3. Rumuskan permasalahannya.
4. Rumuskan tujuan dan batasan penelitian
5. Tukarkan hasil pekerjaan kelompok pada kelompok lainnya untuk saling
mengevaluasi.
16 | Komunkasi dan Metode Ilmiah
![Page 18: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0… · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071511/613117571ecc5158694483b7/html5/thumbnails/18.jpg)
ACARA 5. Sitasi dan Daftar Pustaka
Teori
Bagian dari upaya untuk menghindari plagiarisme adalah dengan memahami
berbagai model sitasi, cara membuat sitasi (kutipan) dan menuliskan daftar pustaka.
Pengetahuan ini penting, ketika kita akan membuat suatu karya ilmiah. Menuliskan
sitasi (kutipan) merupakan bentuk pengakuan terhadap pengarang, karena ide,
gagasan, pendapat atau bahkan teorinya telah kita gunakan, untuk mendukung atau
melengkapi pendapat, ide kita dalam sebuah karya tertentu. Ketika iklim dan budaya
saling mensitir dengan berkomitmen pada kejujuran intelektual dapat terus
dikembangkan dan dijaga, maka tidak ada lagi kekhawatiran akan adanya tindakan
plagiat.
Ketentuan Mengenai Pengutipan
1. Mengutip Langsung.
Mengutip langsung dapat dilakukan dengan menggunakan tanda petik dua,
pada bagian kalimat atau frase yang dikutip. Perlu diperhatikan jika melakukan
kutipan langsung, sehingga kutipan langsung tersebut tidak menjadi bagian yang
dominan dalam suatu karya. Artinya karya tersebut tidak sekedar hanya kumpulan
kutipan dari berbagai sumber. Kutipan langsung dapat dilakukan jika:
a. Kita khawatir jika menggunakan bahasa penulis sendiri, akan menimbulkan
penafsiran yang berbeda. Misalnya untuk perundang-undangan.
b. Untuk mengungkapkan teori, dalil, rumus matematika serta rumus ilmiah lain.
c. Ayat-ayat yang bersumber dari kitab suci atau hadist.
d. Ingin mengomentasi gagasan, ide dari penulis lain. Sehingga kita perlu
mengkutipnya secara langsung.
e. Tidak mungkin melakukan parafrasa, karena apa yang diungkapkan
pengarang asli, telah cukup ringkas.
2. Menggunakan Parafrasa
Apa yang dimaksud parafrasa. Menurut Zulkarnaen ( 2012) parafrasa yaitu
menyatakan suatu kalimat atau paragraf menggunakan kalimat yang berbeda dari
kalimat asli, dengan tidak mengubah maksud. Dalam parafrasa digunakan kosa
kata yang berbeda dari kalimat aslinya. Ini merupakan bentuk pengutipan tidak
langsung. Penulisan parafrasa tidak memerlukan tanda petik, namun tetap harus
17 | Komunkasi dan Metode Ilmiah
![Page 19: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0… · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071511/613117571ecc5158694483b7/html5/thumbnails/19.jpg)
menyebutkan sumbernya. Mengapa? Karena ide/gagasan dalam kalimat atau
paragraf yang kita susun kembali tersebut, merupakan ide, gagasan penulis
pertama. Walaupun kita membuat satu kalimat yang sangat berbeda dari kalimat
yang kita gunakan untuk memparafrasa, tidak menjadikan kalimat tersebut
merupakan buah karya kita. Dapat dikatakan bahwa parafrasa merupakan suatu
cara menggunakan ide penulis lain dengan tetap menunjukkan kejujuran
intelektual.
Ketrampilan membuat parafrasa ini akan sangat bermanfaat bagi penulis,
agar terhindar dari plagiarisme dan menghindari terlalu banyak menggunakan
kutipan langsung. Pembuatan parafrasa akan melatih penulis untuk berkreasi
secara redaksional, karena dituntut ketrampilan dalam merumuskan kembali dan
menuangkan dalam suatu kalimat yang berbeda. Bagaimana membuat parafrasa,
berikut langkah-langkah membuat parafrasa, Zurkarnaen (2011):
a. Membaca keseluruhan, cermat, sehingga benar-benar memahami ide sumber
kutipan yang akan dibuat parafrasa.
b. Menggunakan kosa kata sendiri, menyusun kalimat yang sesuai dengan ide
gagasan sumber kutipan.
c. Memeriksa apakah kalimat yang kita buat sudah benar-benar berbeda dengan
kalimat aslinya dan apakah sudah mencakup seluruh ide yang tertuang dalam
kalimat aslinya.
d. Jika ada kata unik yang harus kita kutip apa adanya, maka gunakan tanda
kutip dua, seperti pada kutipan langsung.
Beberapa Model Sitasi
Model sitasi berikut ini, sebagai panduan model yang dapat dipilih dalam
penulisan sitasi dan daftar pustaka. Ada beberapa model sitasi, Baskoro (2013):
a. MLA (Modern Language Association)
b. APA (American Psycological Association)
c. Turabian
d. Chicago
e. IEEE
Model MLA, ciri khas model ini adalah mengutamakan nama pengarang,
digunakan pada bidang sastra dan bahasa. Model APA, digunakan untuk bidang
psikologi dan sosial. Model ini lebih mengutamakan tahun. Nama depan pengarang
18 | Komunkasi dan Metode Ilmiah
![Page 20: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0… · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071511/613117571ecc5158694483b7/html5/thumbnails/20.jpg)
tidak diketahui secara lengkap oleh pembaca. Untuk model Turabian, untuk bidang
sosial. Model Chicagoo juga demikian, untuk bidang sosial dan juga jurnalistik.
Model Chicago hampir sama dengan model Turabian. Terakhir model IEEE,
memiliki ciri khas, penulisan tahun dibelakang. Model ini digunakan dalam bidang
ilmu komputer, teknik dan elektro.f.
Dari berbagai model diatas, kita harus menguasai salah satu model. Dengan
demikian kita tidak akan menemui kesulitan jika tiba-tiba harus menyusun suatu karya
ilmiah dan melakukan kutipan dan menuliskan daftar pustaka. Kita dapat juga menyusun
daftar pustaka dengan bantuan reference generator.Reference Generator akan membantu
kita menyusun daftar pustaka sesuai model yang kita inginkan.g.
Di dalam praktikum ini akan dijelaskan satu model sitasi, yaitu APA. Hal ini
penting untuk membekali diri dalam penulisan karya ilmiah, baik skripsi,
tesismaupun disertasi. Jika kita telah memahami satu model sitasi, maka kita tidak
akan lagi kebingungan jika harus menuliskan kutipan langsung, parafrasa maupun
menyusun daftar pustaka.
Model APA ( American Psycological Association)
a. Mensitasi di dalam teks
1. Awal kalimat
Widodo (2006) mengemukakan bahwa pemerintah local merupakan
pemerintahan yang didekatkan dengan rakyat.
2. Tengah kalimat
Setelah mencermati keadaan dilapangan, Widodo (2007) menyatakan bahwa
pengelolaan kepentingan publik bisa dilakukan pemerintah dan masyarakat.
3. Akhir kalimat
Stereotype merupakan pandangan umum suatu kelompok tentang kelompok
lain (Iskan, 2007).
4. Tiga sampai 5 pengarang. Contoh: Thomas, Smith, and Jonet (2007) atau
(Thomas, Smith, and Jonet, 2007)
5. Terdiri enam orang pengarang atu lebih, maka cukup disebutkan pengarang
pertama. Contoh: ( Thomas et al., 2007)
Mengutip dari sumber kedua
Selain hal di atas sering kali ditemukan paraphrase dari sumber sekunder
atau bukan dari sumber primer, akan selalu lebih baik jika dalam mendukung
19 | Komunkasi dan Metode Ilmiah
![Page 21: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0… · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071511/613117571ecc5158694483b7/html5/thumbnails/21.jpg)
karya ilmiah yang kita tulis, kita menggunakan sumber-sumber primer. Namun
jika tidak memungkinkan mendapatkan sumber primer, berikut cara menuliskan
kutipan sumber sekunder.
Di dalam teks:
Menurut McClelland (dikutip dalam Thoha, 2005), McClelland
menyatakan bahwa seseroang dianggap mempunyai motivasi untuk berprestasi
jika ia mempunyai keinginan untuk melakukan pekerjaannya dengan lebih baik.
Di dalam daftar pustaka:
Thoha, M. (2005). Perilaku Organisasi. Jakarta: Raja Grafindo.
b. Tentang Daftar Pustaka/ Reference List
Daftar pustaka tidak dapat dilepaskan dengan sebuah karya tulis ilmiah.
Daftar pustaka sebagai salah satu bentuk pengakuan intelektual penulis kepada
penulis lain, atas rujukan yang dia gunakan. Dalam penulisan daftar pustaka,
beberapa institusi memiliki ketentuan sendiri. Demikian pula masing-masing
penerbitan jurnal, mereka memiliki gaya masing-masing dalam penulisan daftar
pustaka. Gaya penulisan daftar pustaka, masuk menjadi bagian dari gaya
selingkung penulisan artikel penerbitan suatu jurnal. Dengan demikian ketika akan
mengirimkan hasil penelitian berupa artikel ilmiah kepada satu redaksi jurnal
tertentu, penulis harus memperhatikan gaya selingkung tersebut. Dan juga perlu
diingat bahwa sitasi yang digunakan dalam teks, harus tertuang dalam daftar
pustaka, demikian juga sebaliknya.
Format Sitasi dalam Daftar Pustaka
Sama dengan sitasi di dalam teks, di dalam daftar pustaka, masing-masing
model memberikan berbagai format sitasi di dalam daftar pustaka. Seperti juga
format di dalam teks, disini dicontohkan format sitasi di dalam daftar pustaka,
sesuai model APA ( American Psycological Association).
1. Buku; Nama pengarang. (tahun). Judul buku. Tempat Terbit: Nama Penerbit.
Buku dengan satu orang pengarang/penulis.
Wursanti, I. (1992). Manajemen kepegawaian. Yogyakarta: Kanisius
Buku dengan dua atau lebih pengarang.
Fakih, A.R., & Wijayanto, I. (2005). Kepemimpinan Islam. Yogyakarta: UII
Press.
20 | Komunkasi dan Metode Ilmiah
![Page 22: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0… · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071511/613117571ecc5158694483b7/html5/thumbnails/22.jpg)
Buku bunga rampai (ditulis oleh beberapa kontributor). Nama penulis (tahun).
Judul Tulisan. Dalam Judul Buku (ed. Nama editor) Tempat terbit.
NamaPenerbit. Halaman dimana judul dari yang disitasi berada.
Contoh:
Uren, N. C. (2001). Types, Amounts, and Possible Functions of Compounds
Released in to the Rhizosphere by Soil Growing Plants dalam The
Rhizosphere Biochemistry and Organic Substances at the Soil-Plant
Interface (editor: Pinto, B., Z. Varanini dan P. Nannipieri). New York.
Marcel Dekker. 19-40.
Buku yang tidak diketahui Pengarangnya.
Judul buku. (Tahun). Tempat terbit: Nama Penerbit
The Alternative medicine handbook. (1994). New York:
Crescent Books.
2. Terbitan Berkala ( Jurnal/majalah)
Pengabjadan didasarkan pada nama akhir (last name), diikuti inisial.
Jika tidak dijumpai nama pengarang, maka judul artikel dituliskan di bagian
awal. Tanggal jurnal, tuliskan ( Tahun, Bulan). Judul Artikel, ditulis dengan
huruf capital pada kata pertama dan subjudul. Judul jurnal, ditulis dengan huruf
capital pada tiap kata, kecuali kata depan. Format penulisan sebagai berikut:
Nama pengarang. (Tahun). Judul artikel. Judul Jurnal/Majalah, volume
(nomor), nomor halaman
Contoh:
Alam, S. (2007). Kompetensi pustakawan mengajar. Media
Pustakawan, 14 (3), 5-11.
Dua sampai tujuh penulis.
Anwar, A., & Arikunti, S. (2010). Perpustakaan dan budaya masyarakat.
Berkala Perpustakaan Indonesia, 2 (3), 11-22.
Delapan atau lebih penulis.
Maka penulis satu sampai dengan enam ditulis, kemudian diikuti tanda
titik 2 kemudian ditulis penulis ke delapan. Jurnal/artikel dengan DOI
(Digital Object Identifier)
Gerry, R. (2000). Tempo training for freestyle, Journal of Swimming
Technique, 34 (10), 40-43. doi:10.1022/0202-9822.77.4.444
21 | Komunkasi dan Metode Ilmiah
![Page 23: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0… · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071511/613117571ecc5158694483b7/html5/thumbnails/23.jpg)
Artikel dari website.
Getweed, R., (2007). Information literacy for distance students. Journal of
Library Administration, 34, (2), 40-45. Retrieved from http://www.jla.org/
Artikel dari Database.
Jeanning, B. (1993). Lessons Learned in trenches. Leadeship, 4(3), 9-19.
Retrived from JSTOR database
3. Disertasi, Tesis dan skripsi
Dari database institusi:
Istiana, P. (2012). Evaluasi situs web Perpustakaan Fakultas Geografi Universitas
Gadjah Mada. (Tesis Master, Universitas Gadjah Mada). Diakses dari Diakses dari
http://etd.ugm.ac.id/
Tujuan
Setelah mengikuti acara praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat
melakukan sitasi (pengutipan) dan menulis daftar pustaka seseuai dengan Model
APA ( American Psycological Association).
Bahan dan alat.
a. Jurnal ilmiah
b. Prosiding seminar
c. Kertas folio bergaris
Organisasi
Setiap kelompok praktikum terdiri atas 5 praktikan atau kurang.
Metode Pelaksanaan
1. Dari hasil praktikum acara ke 3 lengkapilah latar belakang yang telah disusun
dengan metode sitasi APA.
2. Susunlah bangunan teorinya dan lengkapilah dengan metode sitasi APA.
3. Susunlah daftar pustakanya.
4. Tukarkan hasil pekerjaan kelompok pada kelompok lainnya untuk saling
mengevaluasi.
22 | Komunkasi dan Metode Ilmiah
![Page 24: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0… · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071511/613117571ecc5158694483b7/html5/thumbnails/24.jpg)
ACARA 6. ANALISIS SIKLUS PENGEMBANGAN ILMU
DARI ARTIKEL ILMIAHTeori
Metode:Carilah artikel dengan topic yang paling anda minatiAnalisis siklus pengembangan ilmu dari artikel ilmiah saudara.
Contoh:
Khazanah Ilmu (Landasan Awal):a. Banyak bakteri gram negatif telah diketahui menggunakan sinyal N-acyl
homoserine lactone (AHL) untuk memonitor kerapatan populasi dan mengkoordinasi regulasi gen yang disebut quorum sensing (QS).
b. Chromobacterium violaceum CV026 telah diidentifikasi sebagai bakteri yang meregulasi quorum sensing dengan menggunakan sinyal AHL.
c. Beberapa bakteri patogen tumbuhan meregulasi faktor virulensi melalui sistem QS yang dimediasi oleh sinyal AHL, misalnya ekstraseluler enzim yang diproduksi oleh Pectobacterium carotovorum subsp. carotovorum dan toxin yang dihasilkan oleh Burkholderia glumae.
d. Pertama kali anti-QS ditemukan berasal dari makroalga Delisea pulchra yang menghasilkan senyawa furanon
e. Komponen furanone alami dan turunan buatan ditemukan mampu menghambat QS secara in vitro maupun in vivo.
f. Azithromycin merupakan antibiotik penghambat pertumbuhan Chromobacterium violaceum CV026.
g. Pengujian patogenisitas Pectobacterium carotovorum subsp. carotovorum dapat dilakukan dengan cara menginokulasi bakteri tersebut pada kentang dan selanjutnya diamati terjadinya maserasi jaringan.
Peramalan/Hipotesis:
23 | Komunkasi dan Metode Ilmiah
![Page 25: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0… · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071511/613117571ecc5158694483b7/html5/thumbnails/25.jpg)
Kemungkinan ada beberapa spesies tumbuhan di China, seperti: Clerodendron cyrtophyllum, Gentiana scabra, Lonicera japonica (stem, Liriope spicata, Andrographis paniculata, Forsythia suspense, Senecio scandens, Taraxacum mongolicum, Isatis tinctoria, Pulsatilla chinensis, Sophora flavescens, Lonicera japonica (flawer, Scutellaria baicalensis, yang mungkin dapat menghambat sistem QS bakteri.
Pengujian (metode):a. Penyiapan isolat dan ekstrak bahan tanaman yang akan diuji. Tanaman
yang digunakan adalah Clerodendron cyrtophyllum, Gentiana scabra, Lonicera japonica (stem, Liriope spicata, Andrographis paniculata, Forsythia suspense, Senecio scandens, Taraxacum mongolicum, Isatis tinctoria, Pulsatilla chinensis, Sophora flavescens, Lonicera japonica (flawer, Scutellaria baicalensis. Semua bahan tanaman dikeringkan dalam oven 35 oC selama 72 jam. Tepung kering dari tanaman diekstraksi dengan dua bahan ekstraksi, yaitu air dan etanol. Hasil ektrasi kemudian digunakan dalam pengujian anti QS.
b. Strain bakteri Chromobacterium violaceum CV026 digunakan untuk menguji aktifitas anti QS, dengan ditambah suplemen N-hexanoil homoserine lactone (C6-HSL) untuk menginduksi violacein dan dikulturkan dalam LB diinkubasi 30 oC aerob, selama semalam. Isolat E. coli ditumbuhkan pada LB dan diinkubasi pada 37 oC dengan di-shaker 180 rpm semalam.
c. Skrening ekstrak tanaman yang efektif dilakukan dengan cara mengamati aktifitas penghambatan anti QS yang ditandai dengan zona penghambatan. Pengujian anti QS dilakukan dengan dikulturkan dua lapis (dual layer).
d. Pengujian anti bakteri dengan menggunakan ekstrak tanaman dilakukan dengan cara menambhkan ekstrak tanaman sebanyak 3 ml ke dalam LB yang mengandung bakteri Pectobacterium carotovorum subsp. carotovorum dan E. coli dengan OD600=0.1.
e. Pengujian kemampuan ektrak tanaman dalam menghambat penyakit busuk lunak pada potongan kentang dilakukan dengan cara kentang yang telah dipotong dan disterilkan diinokulasi dengan Pectobacterium carotovorum subsp. carotovorum 20 µl dan ektrak tanaman 20 µl. setelah itu diikubasi pada suhu 37 oC. kemudian diamati perkembangan busuk lunak yang muncul pada kentang.
Fakta (data):a. Tidak ada efektifitas penghambatan QS dalam pembentukan pigmen
ungu Chromobacterium violaceum CV026 oleh ekstraksi dengan air dari semua tanaman yang diuji
b. Penghambatan QS terbesar dari ekstrak tanaman yang diuji terhadap pembentukan pigmen ungu yaitu ekstrak etanolik dari Scutellaria baicalensis.
c. Ektrak etanolik Scutellaria baicalensis tidak mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Pectobacterium carotovorum subsp. carotovorum dan E. coli, hanya mengganggu sistem QS
d. Ektrak etanolik Scutellaria baicalensis mampu mengurangi gejala busuk lunak pada kentang yang diinokulasi dengan Pectobacterium carotovorum subsp. carotovorum setelah inkubasi 24 jam pada suhu 37oC. Hal ini ditandai dengan maserasi jaringan kentang yang lebih ringan dibandingkan dengan perlakuan air dan etanol 70%.
24 | Komunkasi dan Metode Ilmiah
![Page 26: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0… · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071511/613117571ecc5158694483b7/html5/thumbnails/26.jpg)
Khasanah Ilmu (baru)a. Ekstrak etanolik Scutellaria baicalensis mampu menghambat sistem QS
dan dapat dimanfaatkan dalam pengembangan sistem pengendalian bakteri patogen tumbuhan dengan cara mengambat sistem QS Chromobacterium violaceum CV026.
b. Ekstrak etanolik Scutellaria baicalensis mempunyai penghambatan QS paling tinggi jika dibandingkan dengan ekstrak tanaman lain yang diuji
c. Ekstrak air dari semua tanaman tidak menunjukkan aktivitas penghambatan QS Chromobacterium violaceum CV026.
25 | Komunkasi dan Metode Ilmiah
![Page 27: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0… · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071511/613117571ecc5158694483b7/html5/thumbnails/27.jpg)
ACARA 7 MENYUSUN POSTER
Poster: penyampaian kombinasi informasi visual dan verbal: ilustrasi, teks, dan penjelasan lisan. Unsur-unsur poster:
� Komunikasi melalui kekuatan visual & verbal.� Kombinasi komunikasi visual & lisan serta komunikasi tulis;
keseimbangan antara unsur-unsur visual, lisan, & tertulis.� Alat komunikasi dasar:
- teks - jenis & ukuran huruf - warna & kualitas fisik - bentuk & pengaturan bagian-bagian poster - penyajian data (tabel, gambar, foto)
Pemirsa: � Peduli pada pemirsa: poster harus menarik dan terbaca dari jarak 1-2 m.� Pemirsa mungkin harus mengerjakan banyak hal lain. � Kebiasaan pemirsa poster: berhenti, membaca, dan pergi lagi dalam waktu
90 detik atau kurang.Tiga kelompok pemirsa:- Rekan sejawat yg mengetahui pekerjaan kita sehari-hari.- Mereka yg bekerja di bidang yg sama tetapi dengan bidang kekhususan yg
berbeda.- Mereka yg bidangnya tidak banyak atau tidak ada hubungannya dgn
pekerjaan kita.Ciri-ciri poster yang baik- Ringkas dan disusun dengan jelas- Sederhana dgn pokok bahasan yg jelas - Terbaca dari jarak 1-2 m- Menarik dan menyenangkan PenyajianJenis dan ukuran huruf � Judul poster & teks masing-masing harus
terbaca dari jarak 5-10 m dan 1-2 m. � Ukuran huruf:
- judul 90-144 pt - judul bagian: 30-90 pt - judul subbagian: 30-60 pt - teks 16-30 pt.
Warna dan kualitas fisik- Latar belakang/bingkai bagian-bagian poster: warna gelap – biru tua, coklat
tua, warna tanah, hijau tua, abu-abu, atau bermotif gambar tertentu.- Warna teks dan ilustrasi: diserasikan sedemikian sehingga memiliki
kontras yg baik dg latar belakangnya.- Variasi warna: untuk menunjukkan bagian yg berbeda dari poster.- Bahan landasan poster: papan poster (cara tradisional) atau kertas
mengkilap khusus untuk poster (dicetak dgn printer).
26 | Komunkasi dan Metode Ilmiah
![Page 28: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0… · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071511/613117571ecc5158694483b7/html5/thumbnails/28.jpg)
Contoh format poster tegak
Contoh format poster landskap
Tugas: buatlah poster dari artikel ilmiah yang saudara pilih sesuai dengan topik yang ada inginkan pada praktikum sebelumnya.
27 | Komunkasi dan Metode Ilmiah
![Page 29: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0… · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071511/613117571ecc5158694483b7/html5/thumbnails/29.jpg)
ACARA 8 MENYUSUN SALINDIA (SLIDE) DAN PRESENTASI
Teknik/pedoman penyusunan salindia (slide):Siapkan bahan pada waktu yg tepat. Mengetahui waktu yg tersedia untuk penyajian
� Penyajian 20 menit ≈ 2000 kata (≈ 8 halaman ketikan spasi rangkap).� 14–16 salindia.� 4–6 pokok bahasan.
Mengetahui calon pendengar� Sesuaikan kedalaman penyajian dengan tingkat keahlian pendengar.
Siapkan penyajian seperti penulisan artikel: pendahuluan, bahan dan metode, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan saran.� latar belakang dan tujuan: 2 salindia� bahan dan metode: 3–4 salindia� hasil: 7–9 salindia� kesimpulan dan saran: 1–2 salindia terakhir
Lima kriteria salindia (slide) yg baik:� Kesederhanaan – tiap salindia biasanya berisi satu pokok bahasan dgn
sedikit subpokok bahasan.� Keterbacaan – jelas terlihat dan terbaca oleh setiap orang yg hadir.� Kesatuan – selaras dan seragam dengan bahan penyajian lainnya serta
dgn bahasa tulis dan lisan.� Kualitas – jelas, menarik, dan menyenangkan.� Kelayakan – layak dibuat dan disajikan dgn bahan, fasilitas, dan waktu yg
tersedia.
Teknik penyajian verbal dengan presentasi:
- Gunakan Bahasa formal dan sopan- Ucapkan secara jelas, tegas, dan lancar- Lakukan pembukaan menggunakan kalimat pembuka- Hindari jeda terlalu lama, hindari kata yang mengurangi kepercayaan
audiien seperti “emm.., anu… dst.”- Gunakan gestur tubuh seperlunya, hindari gesture yang tidak perlu, seperti
menggaruk-garuk- Sampaikan simpulan dengan singkat dan jelas
Tugas: buatlah salindia sesuai dengan ketentuan dan lakukan presentasi selama 15-20 menit
28 | Komunkasi dan Metode Ilmiah
![Page 30: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0… · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071511/613117571ecc5158694483b7/html5/thumbnails/30.jpg)
Daftar Pustaka
Abdurrahman, M. 2005. At-Tafkeer, Alih bahasa oleh Abu Faiz. Bogor: Pustaka Thariqul Izzah
Loehle, C. 1990. A guide to increased creativity in research – inspiration or perspiration? Bioscience 40:123-129.
Suganda, T. 2012. Bagaimana mendapatkan ide penelitian? http://blog.unpad.ac.id/tarkussuganda
Baskoro, D.G. (2013, April ). Plagiarisme dan pembuatan sitasi. Materi Pelatihan Kursus Pelatihan Instruktur Literasi Informasi. Universitas Padjajaran Bandung.
Citing sources using APA manual (6thed.). www.ltu.se/cms_fs/1.78649!/.../ APA_6th_ed.pdf
Soelistyo, H. (2011). Plagiarisme: Pelanggaran Hak Cipta dan Etika. Yogyakarta:Penerbit Kanisius.
Zulkarnain., H. (2012, Mei). Menghindari perangkap plagiarisme dalam menghasilkan karya tulis ilmiah. Makalah disampaikan pada Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah, Lembaga Penelitian Universitas Jambi.
29 | Komunkasi dan Metode Ilmiah
![Page 31: TATA TERTIB DI LABORATORIUMagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/0… · Web view2019. 3. 12. · Waktu praktikum mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071511/613117571ecc5158694483b7/html5/thumbnails/31.jpg)
FORMAT LAPORAN
Format laporan resmi terdiri atas:1. Sampul (memuat judul acara praktikum, nama dan kelompok), hari & tanggal
praktikum)2. Pendahuluan singkat3. Tujuan praktikum 4. Prosedur pelaksanaan 5. Hasil praktikum 6. Referensi
30 | Komunkasi dan Metode Ilmiah
PRAKTIKUM METODE DAN KOMUNIKASI ILMIAH
JUDUL PRAKTIKUMHari, Tanggal praktikum
Disusun oleh: Nama ketua kelompok NIM
Kelompok XX
Nama anggota 1Nama anggota 2
Asisten praktikum:Asisten 1Asisten 2
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURABANGKALAN
2019