tata nama senyawa biner

5
Tata Nama Senyawa Biner Senyawa biner merupakan yang tersusun dari dua unsur. Unsur tersebut dapat berupa logam dengan non logam atau keduanya non logam. Tata Nama Senyawa Biner Logam-Nonlogam Untuk senyawa biner yang terdiri dari logam dan nonlogam yang hanya mempunyai satu bilangan oksidasi atau senyawa ionik penamaannya adalah unsur logam ditulis atau disebutkan terlebih dahulu kemudian diikuti oleh unsur non logam ditambah akhiran – ida. Beberapa contoh senyawa biner logam dan non logam dapat dilihat pada tabel Rumus molekul Nama Rumus molekul Nama NaClCaC l 2 Na 2 O MgBr 2 KBr Al 2 S 3 natrium kloridakalsium klorida natrium oksida magnesium bromida kalium bromida aluminium sulfida Rb 2 SBa 3 N 2 SrO NaH Mg 3 P 2 rubium sulfidabarium nitrida stronsium oksida natrium hidrida magnesium fosfida Untuk unsur logam yang mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu (umumnya logam transisi), penamaanya adalah menulis atau menyebut nama logam terlebih dahulu diikuti dengan angka Romawi yang diberi tanda kurung kemudian diikuti dengan nama unsur nonlogam, ditambah akhiran –ida. Metode ini dikenal dengan sistem stock dan dapat dipakai untuk setiap senyawa biner dari logam dan nonlogam, namun pada senyawa ionik dengan satu bilangan oksidasi jarang digunakan bahkan tidak pernah disebutkan. Angka romawi yang diberikan menunjukan bilangan oksidasi dari unsur logam. Oleh sebab itu, tidak lasim apabila angka romawi yang diberikan berada diantara logam dan non logam. Misalnya FeCl 2 penulisan nama yang benar adalah besi(II) klorida, bukan besi (II) klorida. Beberapa contoh penamaan senyawa menggunakan sistem stock seperti yang tertera pada Tabel.

Upload: putri-nilamsari

Post on 30-Nov-2015

246 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tata Nama Senyawa Biner

Tata Nama Senyawa Biner

Senyawa biner merupakan yang tersusun dari dua unsur. Unsur tersebut dapat berupa logam dengan

non logam atau keduanya non logam.

Tata Nama Senyawa Biner Logam-Nonlogam

Untuk senyawa biner yang terdiri dari logam dan nonlogam yang hanya mempunyai satu bilangan

oksidasi atau senyawa ionik penamaannya adalah unsur logam ditulis atau disebutkan terlebih

dahulu kemudian diikuti oleh unsur non logam ditambah akhiran –ida. Beberapa contoh

senyawa biner logam dan non logam dapat dilihat pada tabel

Rumus

molekul

Nama Rumus

molekul

Nama

NaClCaC

l2

Na2O

MgBr2

KBr

Al2S3

natrium kloridakalsium

klorida

natrium oksida

magnesium bromida

kalium bromida

aluminium sulfida

R

b2SBa3N2

SrO

NaH

Mg3P2

rubium sulfidabarium

nitrida

stronsium oksida

natrium hidrida

magnesium fosfida

Untuk unsur logam yang mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu (umumnya logam transisi),

penamaanya adalah menulis atau menyebut nama logam terlebih dahulu diikuti dengan

angka Romawi yang diberi tanda kurung kemudian diikuti dengan nama unsur nonlogam,

ditambah akhiran –ida. Metode ini dikenal dengan sistem stock dan dapat dipakai untuk setiap

senyawa biner dari logam dan nonlogam, namun pada senyawa ionik dengan satu bilangan oksidasi

jarang digunakan bahkan tidak pernah disebutkan.

Angka romawi yang diberikan menunjukan bilangan oksidasi dari unsur logam. Oleh sebab itu, tidak

lasim apabila angka romawi yang diberikan berada diantara logam dan non logam. Misalnya

FeCl2 penulisan nama yang  benar adalah besi(II) klorida, bukan besi (II) klorida. Beberapa contoh

penamaan senyawa menggunakan sistem stock seperti yang tertera pada Tabel.

Rumus Nama Rumus Nama

Page 2: Tata Nama Senyawa Biner

FeC

l2FeCl3

CuCl2

CuCl

Fe2O3

PbO

besi(II)

kloridabesi(III)

klorida

tembaga(ll) klorida

tembaga(l) klorida

besi(III) oksida

timbal(II) oksida

PbO2SnCl2

SnCl4

SnO

Sn2O

timbal(IV)

oksidatimah(II)

klorida

timah(IV) klorida

timah(II) oksida

timah(I) oksida

Tata Nama Senyawa Biner Nonlogam

Untuk penamaan senyawa biner yang dbentuk dari dua unsur nonlogam penamaannya

adalah menyebut atau menulis unsur yang cenderung bermuatan positif (umumnya

memiliki bilangan oksidasi positif) kemudian diikuti dengan unsur yang cenderung

bermuatan negati (umumnya memiliki bilangan oksidasi negatif), ditambah akhiran -

ida. Berikut adalah urutan penulisan atau penamaan untuk senyawaan biner dari nonlogam:

B ─ Si ─ C ─ Sb ─ As ─ P ─ N ─ H ─ Te ─ Se ─ S ─ I ─ Br ─ Cl ─ O ─ F

Unsur-unsur yang ada disebelah kiri dari suatu unsur maka ditulis atau disebut terlebih dahulu.

Senyawa biner nonlogam yang hanya membentuk satu senyawa dengan atom lain penamaan

adalah menyebut atau menulis terlebih dahulu unsur yang cenderung bermuatan positif

diikuti unsur yang cenderung bermuatan negatif ditambah akhiran -ida.

Contoh:

HCl : hidrogen klorida

H2S : hidrogen sulfida

Senyawa biner nonlogam yang dapat membentuk dua atau lebih senyawa dengan unsur yang sama,

penamaannya menyerupai penamaan senyawa biner nonlogam, tetapi diawali dengan  menyebut

awalan yang menyatakan jumlah atau banyaknya setiap unsur nonlogam. Meskipun banyak unsur

nonlogam menunjukkan bilangan oksidasi yang berbeda, namun dalam penulisan atau penyebutan

jarang jarang disebutkan atau ditunjukkan dengan angka Romawi. Awalan Yunani dan Latin untuk satu

sampai sepuluh berturut–turut adalah mono, di, tri, tetra, penta, heksa, hepta, okta, nona, dan deka.

Beberapa contoh senyawa biner nonlogam yang dapat membentuk dua atau lebih senyawa dengan

unsur yang sama, seperti yang tertera pada Tabel.

Page 3: Tata Nama Senyawa Biner

Rumus Nama Rumus Nama

N2ON2O5

CO

CS2

SO3

SO2

dinitrogen

monoksidadinitrogen

pentaoksida

karbon monoksida

karbon disulfida

sulfur trioksida

sulfur dioksida

CCl4PCl5

SF6

Cl2O5

Cl2O7

As4O6

karbon

tetrakloridafosfor

pentaklorida

sulfur heksaflorida

dikloro pentaoksida

dikloro heptoksida

tetraarsenik

heksosida

Tata Nama Senyawa yang terdiri dari Ion-Ion Poliatom

Tatanama berikut adalah untuk senyawa-senyawa yang terdiri dari anion dan kation poliatom. Untuk

senyawa ion yang kationnya hanya mempunyai satu bilangan oksidas penamaannya

adalah menyebut atau menulis nama kation terlebih dahulu sesuai nama unsurnya

kemudian diikuti nama anion poliatomnya. Sedangkan untuk senyawa ion yang kationnya

mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu, penamaannya adalah menyebut atau menulis nama

kation terlebih dahulu dikuti dengan bilangan oksidasi kation yang ditunjukan dengan

angka romawi yang diberi tanda kurung dan diikuti nama anion poliatomnya. Nama untuk

beberapa ion  yang biasanya ditemukan dapat dilihat pada Tabel bagiam bawah sedangkan beberapa

contoh senyawa yang dibentuk dari ion poliatom seperti yang tertera pada Tabel.

Rumus Nama Rumus Nama

Ba(NO3)2KCN

K2Cr2O7

FeSO4

Barium nitratKalium

sianida

Lalium dikromat

Besi(II) sulfat

Fe2(SO4)3NiSO4

PbSO4

Na3PO4

Besi(III) sulfatNikel(II)

sulfat

Tembaga(II) sulfat

Natrium fosfat

Kation Nama kation Anion Nama anion

Li+Na+

K+

NH4+

Ion litiumion natrium

Ion kalium

Ion amonium

F‾Cl‾

Br‾

I‾

Ion fluoridaIon klorida

Ion bromida

Ion iodida

Page 4: Tata Nama Senyawa Biner

Ag+

Mg2+

Ca2+

Ba2+

Cd2+

Zn2+

Cu2+

Hg22+

Hg2+

Mn2+

Co2+

Ni2+

Pb2+

Sn2+

Fe2+

Fe3+

Al3+

Cr3+

Ion magnesium

Ion kalsium

Ion barium

Ion kadmium

Ion seng

Ion tembaga(II) atau ion kuprat

Ion merkuri(I) atau ion merkurit

Ion merkuri(II)  atau ion merkurat

Ion mangan(II) atau  ion manganit

Ion kobalt(II) atau ion kobaltit

Ion nikel(II) atau ion nikelit

Ion timbal(II)  atau ion plumbit

Ion timah(II) atau  ion stanit

Ion besi(II) atau ion ferit

Ion besi(III)  atau ion ferat

Ion aluminium

Ion kromium (I) atau ion kromat

OH‾

CN‾

ClO‾

ClO2‾

ClO3‾

ClO4‾

CH3COO‾

MnO4‾

NO2‾

NO3‾

SCN‾

O2‾

S2‾

HSO3‾

HSO4‾

SO32‾

SO42‾

HCO3‾

CO32‾

CrO42‾

Cr2O72‾

Ion hidroksida

Ion sianida

Ion hipoklorit

Ion klorit

Ion klorat

Ion perklorat

Ion asetat

Ion permanganat

Ion nitrit

Ion nitrat

Ion tiosianat

Ion oksida

Ion sulfida

Ion hidrogen sulfit atau ion bisulfit

Ion hidrogen sulfat  atau ion

bisulfat

Ion sulfit

Ion sulfat

Ion hidrogen karbonat atau ion

bikarbonat

Ion karbonat

Ion kromat

Page 5: Tata Nama Senyawa Biner

PO43‾

AsO43‾

Ion dikromat

Ion fosfat

Ion arsenat